15
L/O/G/O LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN KELOMPOK 3: Hardy Setyadji 1106147994 Indri Dhandria Alwi 1106148132 Maurist Raymond 1106148486 Natasha Fitri Nasution 1106152930 Viksi Kusumasari 1106149381 Yunita Noviyanti 1106152994

Slide Lap Audit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Slide Lap Audit

L/O/G/O

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

KELOMPOK 3:

Hardy Setyadji  1106147994

Indri Dhandria  Alwi 1106148132

Maurist Raymond  1106148486

Natasha Fitri Nasution  1106152930

Viksi Kusumasari 1106149381

Yunita Noviyanti   1106152994

Page 2: Slide Lap Audit

Menurut Arens (2008), Laporan Audit Standar tanpa pengecualian berisi tujuh bagian yakni :

• Judul Laporan

Standar mensyaratkan bahwa laporan harus diberi judul yang mengandung kata independen.

Contoh : “Laporan Auditor Independen” atau “ Pendapat Akuntan Independen”• Alamat Laporan Audit

Laporan umumnya ditujukan kepada perusahaan, para pemegang saham, atau dewan direksi perusahaan.• Paragraf Pendahuluan

Paragraf ini berisi tiga hal. Pertama, laporan itu membuat suatu pernyataan yang sederhana bahwa kantor akuntan publik bersangkutan telah melaksanakan audit. Kedua, menyatakan laporan keuangan telah diaudit, termasuk tanggal neraca serta periode akuntansi untuk laporan laba rugi dan laporan arus kas. Ketiga, adanya pernyataan bahwa laporan keuangan merupakan tanggungjawab manajemen dan bahwa tanggungjawab auditor adalah menyatakan pendapat atas laporan keuangan itu berdasarkan audit.

• Paragraf Ruang Lingkup

Paragraf ini merupakan pernyataan factual tentang apa yang dilakukan auditor dalam proses audit, termasuk menyatakan bahwa auditor melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang berlaku umum. Paragraf ini juga menyatakan bahwa audit dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material (material misstatement). Disamping itu, dalam paragraf ini juga dibahas mengenai bukti audit yang telah dikumpulkan dan penyataan bahwa bukti tersebut telah memadai.

• Paragraf Pendapat

Paragraf pendapat merupakan paragraf kesimpulan auditor berdasarkan hasil audit yang telah dibuat berdasarkan pertimbangan professional. Walaupun tetap terdapat kemungkinan beberapa risiko informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan setelah diaudit.

• Nama KAP

Mengidentifikasi kantor akuntan publik (KAP) atau praktisi yang melaksanakan audit. • Tanggal Laporan Audit

Tanggal yang tepat untuk dicantumkan pada laporan audit ketika auditor menyelesaikan prosedur audit di lokasi pemeriksaan. Tanggal ini merupakan hari terakhir dari tanggungjawab auditor untuk mereview atas peristiwa-peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan.

Page 3: Slide Lap Audit

Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat

Pendapat Tidak Wajar

Pendapat Wajar dengan Pengecualian

Pendapat WTP dengan bahasa Penjelas

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

Jenis Laporan

Audit

Di Indonesia, Standar yang mengatur mengenai Laporan Audit terdapat dalam Standar Audit yang dikeluarkan Institut Akuntan Publik Indonesia, dalam SA No 508. Standar tersebut menyatakan bahwa pernyataan pendapat auditor harus didasari atas audit yang

dilaksanakan berdasarkan standar auditing dan atas temuan-temuannya.

Page 4: Slide Lap Audit

Sukrisno (2012), jenis laporan audit ada lima, yaitu:

Wajar Tanpa Pengecualian

(Qualified Opinion). Jika auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, seperti yang terdapat dalam standar profesional akuntan publik, dan telah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian (audit evidence) yang cukup untuk mendukung opininya, seta tidak menemukan adanya kesalahan material atas penyimpangan dari SAK/ETAP/IFRS, maka auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Wajar Tanpa Pengecualian

dengan bahasa penjelasan

(Unqualified Opinion With Explanatory Language). Pendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang dinyatakan oleh auditor.

Pendapat wajar dengan

Pengecualian

(Qualified Opinion). Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas yang sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS.

(Adverse Opinion). Jika auditor memberikan pendapat tidak wajar, maka hal ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dana rus kas sesai dengan SAK/ETAP/IFRS.

(Disclaimer Opinion). Auditor dapat tidak menyatakan suatu pendapat bilamana ia tidak merumuskan atau tidak merumuskan suatu pendapat kewajaran laporan keuangan sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS. Jika auditor menyatakan tidak memberikan pendapat, laporan auditor harus memberikan semua alasan substantif yang mendukung pernyataannya tersebut.

Pernyataan tidak

memberikan pendapat

Pendapat tidak wajar

Page 5: Slide Lap Audit

Unsur Pokok Laporan auditor bentuk baku (SA 508) menurut IAPI adalah :• Suatu judul yang memuat kata independen.• Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam laporan auditor telah diaudit

oleh auditor.• Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan dan

tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan atas auditnya.

• Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.

• Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebut mengharuskan auditor merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

• Suatu pernyataan bahwa audit meliputi:

1. Pemeriksaan (examination), atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

2. Penentuan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi signifikan yang dibuat manajemen.

3. Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.• Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan dasar memadai

untuk memberikan pendapat.• Suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang

material, posisi keuangan perusahaan pada tanggal neraca dan hasil usaha dan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

• Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin usaha kantor akuntan publik• Tanggal laporan auditor.

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian1

Page 6: Slide Lap Audit

Menurut Arens (2008), opini audit wajar tanpa pengecualian ini digunakan ketika beberapa kondisi di bawah ini telah terpenuhi:

1. Seluruh laporan (laporan posisi keuangan, laporan laba rugi,laporan perubahan modal, laporan arus kas) termasuk di dalam laporan

keuangan.

2. Standar yang ada telah dipatuhi selama proses audit berlangsung.

3. Kecukupan dari bukti audit yang telah dikumpulkan, dan auditor telah melakukan audit sehingga auditor dapat menyimpulkan bahwa

ketiga standar tersebut telah dipenuhi.

4. Laporan keuangan yang disajikan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Hal ini juga berarti bahwa pengungkapan telah termasuk di dalam catatan kaki dan bagian lainnya dari laporan keuangan.

5. Tidak terdapatnya keadaan lain yang membutuhkan sebuah paragraf penjelas atau modifikasi terhadap penulisan laporan keuangan

tersebut.

Contoh laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian:

Page 7: Slide Lap Audit

Auditor memberikan laporan audit dengan opini Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambahkan bahasa penjelasan dalam laporan audit, dan tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang dinyatakan oleh auditor.

Pendapat sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain.

Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan-keadaan yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Indonesia.

Jika terdapat kondisi dan peristiwa yang semula menyebabkan auditor yakin tentang adanya kesangsian mengenai kelangsungan hidup entitas, namun setelah mempertimbangkan rencana manajemen, auditor berkesimpulan bahwa rencana manajemen tersebut dapat secara efektif dilaksanakan dan pengungkapan mengenai hal itu telah memadai.

Di antara periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya.

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan

2

Page 8: Slide Lap Audit

Contoh Laporan Audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan:

Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan auditor atas laporan keuangan komparatif.

Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) namun tidak disajikan atau tidak di-review.

Informasi tambahan yang diharuskan oleh Institut Akuntan Indonesia-Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah dihilangkan, yang penyajiannya menyimpang jauh dari panduan yang dikeluarkan oleh Dewan tersebut, dan auditor tidak dapat melengkapi prosedur audit yang berkaitan dengan informasi tersebut, atau auditor tidak dapat menghilangkan keraguan-keraguan yang besar apakah informasi tambahan tersebut sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh Dewan tersebut.

Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

Page 9: Slide Lap Audit

Berdasarkan SA 508

Berdasarkan SA 508

Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil

usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal yang berkaitan dengan yang dikecualikan.

Pendapat ini dinyatakan bilamana: Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap

lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat.

Auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar.

ia harus menjelaskan semua alasan yang menguatkan dalam satu atau lebih paragraf terpisah yang dicantumkan sebelum paragraf pendapat. Dalam laporan audit tersebut juga harus dicantumkan bahasa pengecualian yang sesuai dan menunjuk ke paragraph penjelasan di dalam paragraph pendapat.

Jika auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian

Pendapat Wajar dengan Pengecualian3

Page 10: Slide Lap Audit

Wajar

Dengan

Pengecualian

Ketidakpastian dan

Pembatasan Terhadap

Lingkup Audit

Pembatasan lain atas

Lingkup Audit

Pengungkapan yang tidak

cukup

Penyimpangan dari Standar

Akuntansi Keuangan di

Indonesia

Perubahan Akuntansi

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dapat dikeluarkan apabila :

Contoh laporan audit dengan pendapat wajar dengan pengecualian:

Page 11: Slide Lap Audit

Pendapat Tidak Wajar4

Bambang (2011) mensyaratkan auditor memberikan pendapat tidak wajar jika terjadi kondisi antara lain:Laporan Keuangan tidak disusun sesuai dengan PABUPABU tidak diterapkan secara konsisten, jika terjadi perubahan

tidak dijelaskanLaporan Keuaangan tidak didukung dengan informasi dan catatan

akuntansi yang memadai, diklasifikasikan dan diikhtisarkan dengan tidak tepat sesuai dengan PABU

Terdapat pembatasana lingkup audit klienAuditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit yang dipandang

penting untuk dilakukan

Page 12: Slide Lap Audit

Semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar

Dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar terhadap posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas, jika secara praktis untuk dilaksanakan. Jika dampak tersebut tidak dapat ditentukan secara beralasan, laporan audit harus menyatakan hal itu

Jika auditor menyatakan

pendapat tidak wajar, ia harus menjelaskan

dalam paragraf terpisah sebelum

paragraph pendapat dalam

laporannya :

Contoh laporan audit dengan pendapat tidak wajar

Page 13: Slide Lap Audit

Pernyataan Auditor tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa Auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor dapat tidak menyatakan suatu pendapat bilamana ia tidak dapat merumuskan atau tidak merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Jika auditor menyatakan tidak memberikan pendapat, laporan auditor harus memberikan semua alasan substantif yang mendukung pernyataan tersebut.

Pernyataan tidak memberikan pendapat adalah cocok jika auditor tidak melaksanakan audit yang lingkupnya memadai untuk memungkinkannya memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pernyataan tidak memberikan pendapat harus tidak diberikan karena auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa terdapat penyimpangan material dari standar akuntansi keuangan/ ETAP di Indonesia.

Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat5

Page 14: Slide Lap Audit

Jika pernyataan tidak memberikan pendapat disebabkan pembatasan lingkup audit, auditor harus menunjukkan dalam paragraf terpisah

semua alasan substantif yang mendukung pernyataan tersebut. Auditor harus menyatakan bahwa lingkup auditnya tidak memadai

untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

Auditor tidak harus menunjukkan prosedur yang dilaksanakan dan tidak harus menjelaskan karakteristik auditnya dalam suatu paragraf.Jika auditor menjelaskan bahwa auditnya dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia, tindakan ini dapat mengakibatkan kaburnya pernyataan tidak memberikan pendapat. Sebagai tambahan, ia harus menjelaskan keberatan lain yang berkaitan dengan kewajaran penyajian laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan di Indonesia.

Jika auditor menjelaskan bahwa auditnya dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia, tindakan ini dapat

mengakibatkan kaburnya pernyataan tidak memberikan pendapat. Sebagai tambahan, ia harus menjelaskan keberatan lain yang berkaitan dengan kewajaran

penyajian laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan di Indonesia.

Contoh laporan audit dengan pernyataan tidak memberikan pendapat:

Page 15: Slide Lap Audit

L/O/G/O

Thank You!