20
UANG DAN PERBANKAN SYARIAH Hakikat Uang dan Peranannya dalam Perekonomian Perbankan dalam Kerangka Islam Dasar Pemikiran Perbankan Islam Peluang dan Hambatan Perbankan Syariah

Slide_Uang Dan Perbankan Syariah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ekonomi

Citation preview

Hakikat Uang dan Peranannya dalam Perekonomian Perbankan dalam Kerangka Islam Dasar Pemikiran Perbankan Islam Peluang dan Hambatan Perbankan Syariah

UANG DAN PERBANKAN SYARIAH Hakikat Uang dan Peranannya dalam Perekonomian

Perbankan dalam Kerangka Islam

Dasar Pemikiran Perbankan Islam

Peluang dan Hambatan Perbankan SyariahAlat tukar yang dapat diterima secara umum.Uang dipandang sebagai instrumen pendukung suatu kegiatan ekonomi dan bukan dijadikan sebagai tujuan semataManpaat uang :Sebagai suatu alat tukar dan mendukung peralihan dari perekonomian barter ke perekonomian uang.Dalam Islam, uang adalah sarana untuk mencapai suatu tujuan bukan tujuan itu sendiri.TADABUR QURAN SURAT 2 (Al Baqoroh) : 275Pada mulanya uang muncul sebagai sebuah solusi. Ia menjawab pertanyaan sulitnya bertransaksi lewat barter yang sebelumnya sudah ada. Seiring berkembangnya ilmu dan metode transaksi, uang juga mengalami perkembangan. Perkembangan uang dalam dunia konvensional lebih maju dibandingkan dengan uang dalam ekonomi Islam Ciri Khusus Uang Harus tahan lamaHarus bisa dibawa-bawaHarus homogenHarus bersifat langka jika akan digunakan sebagai counter value (nilai pertukaran) dalam transaksi sehari-hari.Konsep dan Fungsi Utama UangMenurut sistem ekonomi kapitalis, uang selain sebagai alat tukar ia juga adalah komoditas yang bisa diperdagangkan, sementara ekonomi Islam tidak mengakui fungsi yang satu ini.

Sistem kapitalis mengenal adanya tiga fungsi uang;1. Medium of Exchange2. Unit of Account3. Store of Value

Sedangkan dalam ekonomi Islam, hanya dikenal adanya 2 fungsi :1. Medium of Exchange (for transaction) Uang menjadi media untuk merubah barang dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain 2. Unit of Account Persamaan dan Perbedaan fungsi uang dalam sistem Ekonomi Islam dan KonvensionalPersamaan fungsi uang dalam sistem Ekonomi Islam dan Konvensional, adalah uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dan satuan nilai (unit of account). Perbedaannya adalah ekonomi konvensional menambah satu fungsi lagi sebagai penyimpan nilai (store of value) yang kemudian berkembang menjadi motif money demand for speculation, yang merubah fungsi uang sebagai salah satu komoditi perdagangan. Bentuk dan jenis Uang Uang yang beredar di dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu uang kartal terdiri dari dua, yakni uang logam dan uang kertas; dan uang giral.Dalam ekonomi juga dikenal pembagian jenis uang yang lain, yakni ada dua:

1. Uang berupa komoditas (nuqud siliyyah / commodity money). Nilai dari barang itu sama dengan nilainya sebagai uang 2. Uang berupa kepercayaan (nuqud itimaniyyah / fiduciary money). Bentuknya seperti uang yang beredar sekarang, di mana nilai nominalnya jauh lebih tinggi .

Uang memiliki berbagai fungsi yang berbeda, seperti sebagai alat tukar nilai, media pertukaran, nilai simpanan dan standar pembayaran yang tertunda Uang logam memiliki tiga macam nilai

1. Nilai Intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang. Misalnya berapa nilai emas dan perak 2. Nilai Nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).

3. Nilai Tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp.10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso). Dalam perekonomian modern, peranan uang bertambah selaras dengan bertambah fungsinya. Uang kini tidak lagi sekedar berfungsi sebagai alat pertukaran, tetapi berfungsi juga sebagai :Satuan hitung atau pengukur nilai (unui of accounts), Alat penimbun kekayaan (store of value), Satuan atau standar pembayaran tundaan (standard of deferred payments),Pada masa sekarang uang bisa berfungsi sebagai barang komoditi

Dampak Perubahan Fungsi UangMengenai kebijakan sistem moneter, Islam sesungguhnya telah mempunyai instrumen tersendiri, diantaranya konsep bebas dari bunga (free interest economy)

Dalam konsep ekonomi konvensional, konsep uang tidak begitu jelas, misalnya dalam buku Money, Interest and Capital karya Colin Rogers, uang diartikan sebagai uang dan capital secara bergantian. Dalam konsep ekonomi Syariah uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan merupakan public goods, sedangkan capital bersifat stock concept dan merupakan private goods.

Uang yang mengalir adalah public goods, sedangkan yang mengendap merupakan milik seseorang dan menjadi milik pribadi (private good).Definisi Perbankan SyariahBadan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyakSuatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram (misal: usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami dll), dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional.Ekonomi Islam yang selanjutnya disebut dengan ekonomi syariah dibangun, ditegakkan dan dilaksanakan berdasarkan ruh dan spirit serta menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut: 1). Aqidah tauhid, 2). Keadilan, 3). Kebebasan, dan 4). Ke-mashlahat-an (akhlak yang terpuji). Lingkungan Kerja dan Corporate CultureSebuah Bank SyariahMemiliki lingkungan kerja yang sejalan dengan ketentuan dan petunjuk syariah.

Dalam hal etika, misalnya sifat shiddiiq (kejujuran), amanah (dapat dipercaya), fathanah (cerdas, professional) dan tabligh (komunikatif/mampu melakukan kerja secara teamwork, keterbukaan) dan sebagainya adalah menjadi budaya kerja yang ditunjukkan oleh setiap pelaku di seluruh tingkat struktur organisasi perbankan syariah.

Termasuk di dalam kaitan ini adalah cara berpakaian, pergaulan dan tingkah laku dari para karyawan merupakan cerminan bahwa mereka bekerja dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa nama besar Islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku atau pergaulan yang tidak terpuji. Demikian juga dalam menghadapi nasabah, akhlak terpuji harus selalu dikedepankan. Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia. Berdiri tahun 1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim Dilihat dari segi peranan dalam kegiatan ekonomi, bank Islam dan bank konvensional mempunyai kesamaan, yakni sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana.

Dengan perannya sebagai penerima simpanan, ada kesan bank menjadi tempat penumpukan uang. Tetapi sebenarnya tidak demikian, sebab uang yang masuk di bank tidak akan ditahan begitu saja, tetapi dana tersebut diusahakan dapat disalurkan ke berbagai usaha perekonomian. Prinsip perbankan syariahPerjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah.Beberapa prinsip/ hukum yang dianut oleh sistem perbankan syariah antara lain

Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana.Islam tidak memperbolehkan "menghasilkan uang dari uang". Uang hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai intrinsik.Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.

PERBANDINGAN ANTARA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL

BANK SYARIAH Berinvestasi pada jenis bisnis dan usaha yang halal sajaKeuntungan berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli dan sewaMengharamkan bungaProfit dan falah (keberuntungan di dunia dan akhirat) orientedHubungan dengan nasabah adalah kemitraanKegiatan operasionalnya harus mendapat rekomendasi dari Dewan Pengawas Syariah (DPS)

BANK KONVENSIONAL Investasi pada jenis usaha halal dan haram adalah sama sajaKeuntungan berdasarkan sistem bungaMenghalalkan bungaProfit orientedHubungan dengan nasabah adalahdebitor-debitorTidak ada Dewan Pengawas SyariahMaka, dari segi aksiologi, bank syariah, yang semula disebut bank Islam, didirikan untuk menerapkan hukum Islam, sedangkan bank konvensional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Secara epistemologi, pengelolaan bank konvensional berpedoman pada manajemen perbankan. Akan tetapi, dalam bank syariah, manajemen perbankan harus mengikuti hukum-hukum syariah. Itu sebabnya bank syariah memiliki lembaga pengawasan, disebut Dewan Syariah, dibentuk oleh otoritas keagamaan, Majelis Ulama Indonesia atau di Malaysia, Dewan Ugama.Beberapa faktor mengapa perbankan syariah berkembang. Pertama, produk bank syariah memiliki keunggulan, misalnya penyimpan maupun peminjam terhindar dari risiko fluktuasi suku bunga sehingga memudahkan perencanaan usaha.Kedua, produk bank syariah cukup variatif yang tidak bisa dilaksanakan di bank konvensional misalnya sistem gadai atau raihan, mudharabah muqayyadah di mana pemilik dana bisa menunjuk peminjam dan di bidang apa bisa dan tidak bisa diinvestasikan, juga ijarah muntahya bi al tamlik atau sewa dengan hak untuk memiliki barang di akhir sewa atau hak untuk membeli barang yang telah disewa.Jenis Hambatan Yang Dihadapi Bank Syariah

Pertama, tidak mudah bagi bank syariah untuk mengeluarkan produk baru karena pertimbangan subhat atau meragukan hukumnya yang merupakan grey area dalam penilaian Dewan Syariah.

Kedua, jika dana berlebih, hukum syariat melarang bank menyimpannya di SBI. Namun, bisa disimpan di giro wadiah BI yang bagi hasilnya lebih kecil daripada suku bunga SBI.

Ketiga, bank syariah terkena pajak untuk transaksi murabahah karena dianggap sebagai produk perdagangan dan bukan hanya produk bank.