6
www.suaramahasiswa.info EDISI 1 - 17 JUNI 2015 EDITORIAL NEW MESSAGE Layaknya sebuah pemerintahan, kehidupan kampus pun mempunyai poros politiknya tersendiri. Setiap tahunnya kampus biru ini melakukan pergantian tampuk pengurus kepemimpinan, Presiden Mahasiswa dengan jajaran kabinet- nya rutin melakukan pembaruan. Untuk menandai pergan- tian ini Unisba mempunyai ritual sendiri dengan mengada- kan Kongres Keluarga Besar Mahasiswa Unisba (KBMU). Berbagai organisasi internal Kampus diundang, demi mendengar pertanggungjawaban dari Badan Eksekutif Maha- siswa Unisba (BEMU). KBMU tahun ini diselenggarakan di Kampus II Unisba, Sabtu 6 Juni lalu, dimulai dengan pembacaan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), dilanjut membahas Peraturan Dasar /Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) dan terakhir pengesahan Presma untuk periode selanjutnya. Di awal sesi pertama, diisi dengan ditolaknya LPJ BEMU oleh forum sidang. Penolakan terse- but disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kinerja BEMU setahun kemarin yang berjalan kurang baik. Tak hanya itu, kurangnya antusias mahasiswa terhadap kongres KBMU sendiri masih menjadi masalah yang sudah terjadi sejak lama. Padahal sudah tertera di dalam PRT pasal 32 bahwa Lembaga Kegiatan Mahasiswa (LKM) yang 3 tahun berturut-turut tidak menghadiri kongres dapat diturunkan statusnya. Begitu pula dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), termaktub di pasal Tak Hadiri KBMU, LKM dan UKM Terancam dibubarkan Sebuah tamparan nan kasar, lugas, namun tetap sesuai porsinya. Setidaknya itu yang bisa dipetik dari perhelatan akbar Kongres Keluarga Besar Mahasiswa Unisba, tempo hari. Sayang ‘si hajatan akbar’ nampa- knya tidak menarik bagi sebagian mahasiswa yang sibuk cari kesenangan di bilik-bilik kopi dan wifi. Tak apa, Laporan Pertanggungjawaban diterima atau tidak. Lebih amat penting: Adakah pembelajaran yang diambil dari keringat yang menetes? Adakah intirasi yang tertenggak selama membanting tulang? Adakah kesadaran untuk memperbaiki disabilitas sedari dulu? Adakah semua itu kawan? Pengurus DAMU dan BEMU periode lalu, barangkali hanya 80 persen yang mendapatkan nikmat di atas. Pun tak seluruh LKM dan UKM sudi mampir disana, demi sedikit pembelajaran. Bagaimana dengan anda? Sudikah anda bermain sebagai ‘Mahasiswa’? Apa Yang Kau Dapat? Muhammad R. Iskandar Pimpinan Redaksi EDISI 1 - 17 JUNI 2015

SM Selembar edisi ke #1 periode 15-16 (Juni 2015)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: SM Selembar edisi ke #1 periode 15-16 (Juni 2015)

www.suaramahasiswa.info

EDISI 1 - 17 JUNI 2015

EDITORIAL

NEW MESSAGE

Layaknya sebuah pemerintahan, kehidupan kampus pun mempunyai poros politiknya tersendiri. Setiap tahunnya kampus biru ini melakukan pergantian tampuk pengurus kepemimpinan, Presiden Mahasiswa dengan jajaran kabinet-nya rutin melakukan pembaruan. Untuk menandai pergan-tian ini Unisba mempunyai ritual sendiri dengan mengada-kan Kongres Keluarga Besar Mahasiswa Unisba (KBMU). Berbagai organisasi internal Kampus diundang, demi mendengar pertanggungjawaban dari Badan Eksekutif Maha-siswa Unisba (BEMU).

KBMU tahun ini diselenggarakan di Kampus II Unisba, Sabtu 6 Juni lalu, dimulai dengan pembacaan Laporan

Pertanggungjawaban (LPJ), dilanjut membahas Peraturan Dasar /Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) dan terakhir pengesahan Presma untuk periode selanjutnya. Di awal sesi pertama, diisi dengan ditolaknya LPJ BEMU oleh forum sidang. Penolakan terse-but disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kinerja BEMU setahun kemarin yang berjalan kurang baik.

Tak hanya itu, kurangnya antusias mahasiswa terhadap

kongres KBMU sendiri masih menjadi masalah yang sudah terjadi sejak lama. Padahal sudah tertera di dalam PRT pasal 32 bahwa Lembaga Kegiatan Mahasiswa (LKM) yang 3 tahun berturut-turut tidak menghadiri kongres dapat diturunkan statusnya. Begitu pula dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), termaktub di pasal

Tak Hadiri KBMU, LKM dan UKM Terancam dibubarkan

Sebuah tamparan nan kasar, lugas, namun tetap sesuai porsinya. Setidaknya itu yang bisa dipetik dari perhelatan akbar Kongres Keluarga Besar Mahasiswa Unisba, tempo hari. Sayang ‘si hajatan akbar’ nampa-knya tidak menarik bagi sebagian mahasiswa yang sibuk cari kesenangan di bilik-bilik kopi dan wifi.

Tak apa, Laporan Pertanggungjawaban diterima atau tidak. Lebih amat penting: Adakah pembelajaran yang diambil dari keringat yang menetes? Adakah intirasi yang tertenggak selama membanting tulang? Adakah kesadaran untuk memperbaiki disabilitas sedari dulu? Adakah semua itu kawan?

Pengurus DAMU dan BEMU periode lalu, barangkali hanya 80 persen yang mendapatkan nikmat di atas. Pun tak seluruh LKM dan UKM sudi mampir disana, demi sedikit pembelajaran. Bagaimana dengan anda? Sudikah anda bermain sebagai ‘Mahasiswa’?

Apa Yang Kau Dapat?

Muhammad R. IskandarPimpinan Redaksi

EDISI 1 - 17 JUNI 2015

Page 2: SM Selembar edisi ke #1 periode 15-16 (Juni 2015)

www.suaramahasiswa.info

39 bahwa bila tidak menghadiri kongres selama 3 tahun berturut-turut, pembubaran menjadi sanksinya. “Pasal ini dibuat sebenarnya agar LKM atau UKM yang tidak aktif dapat terlihat, biar enggak jadi sampah di Unisba,” Jelas Akhmad Yusup ketua Komisi A DAMU 2014-2015.

Ia menjelaskan sebelum diturunkan, DAMU terlebih dahulu

mengeluarkan Surat Peringatan (SP) kepada LKM yang tiga tahun berturut-turut tidak menghadiri kongres. Apabila SP tidak dihiraukan, barulah sanksi penurunan berlaku. Sedang-kan untuk pemberhentian UKM itu masih berada di bawah wewenang BEMU. “Jadi kita tidak langsung menurunkan status LKM, diberikan SP terlebih dahulu dan untuk UKM itu kembali lagi kepada BEMU karena ada menteri yang bertanggung jawab untuk sebuah UKM,” tambahnya.

Aga Triskano Metinaz, salah satu perwakilan dari Unit Bola Basket Unisba (UBBU) ikut angkat suara. Ia sangat setuju dengan pasal-pasal tersebut karena UKM bukan hanya sebagai penghias di dalam kampus. ”Saya pribadi setuju dengan pasal tersebut, karena UKM di Unisba bukan hanya sebagai penghias kampus, tetapi UKM adalah sebagai wadah penyaluran bakat dan hobi bagi mahasiswa Unisba. Tetapi dari pihak BEMU harus lebih mendekatkan diri dan harus mau tahu lebih lagi dengan

UKM-UKM di Unisba agar tidak terjadi miss komunikasi dan miss-miss lainnya,” tutur mahasiswa Fikom 2011 ini.

Sedangkan mengenai ketidak hadiran di kongres, Yonoki yang mewakili Protokoler mengungkapkan alasannya. Ia beralasan bahwa ditanggal yang sama pihaknya tengah melaksanakan pelantikan bagi anggota barunya. Senada dengan itu, Iden Bangun Nugraha selaku ketua umum dari Badan Operasional Mentoring-PAI (Bompai) Unisba menutur-kan, pihaknya tidak menghadiri kongres KBMU karena berte-patan dengan agenda Bompai.

Fichri Hakim selaku wakil ketua Unit Bulu Tangkis Unisba

(UBTU) mempunyai alasan berbeda. Ia mengaku tidak meng-hadiri kongres karena UKM mereka sempat mati. “UBTU terakhir kali jalan waktu tahun 2011, sempet mati dari tahun 2012 sampai 2013 dan hidup kembali pada tahun 2014,” ungkap mahasiswa Fikom itu.

Menanggapi ketidakharidiran LKM maupun UKM, Ananda Muhammad Firdaus sebagai peninjau menyayangkan organi-sasi yang tidak datang. “Sayang sekali untuk yang tidak datang, harusnya agenda seperti ini dimanfaatkan oleh organisasi kampus,” ujar Ketua BEM Dakwah ini. (Winda dan Reza/SM)

INBOX

Lewat sudah kepengurusan Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) periode 2014-2015. Berbagai daya dan upaya telah dikerjakan demi memajukan Kampus Biru ini. Dengan label lembaga tertinggi, DAMU sejatinya mepunyai fungsi mengawasi kinerja dari Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU). Tidak hanya mengawasi, mereka pun bertugas menam-pung aspirasi dari mahasiswa dan memantau BEMF dan DAMF.

Melihat masa kerja DAMU yang dinahkodai Adam Mandela pada satu tahun kebelakang, sejumlah ‘hal baik’ dan ‘hal buruk’ tentu wajar disematkan kepada mereka. Sebagaimana diketahui, sang pemimpin terlebih dahulu lulus dari Unisba sebelum masa kerjanya selesai. Atas dasar tersebut, penanggu-ng jawab sementara (PJS) berhak menduduki posisi pimpinan yang kosong berdasarkan rapat pleno yang mereka selenggara-kan.

Ditinggal sang pemimpin tidak membuat DAMU ketir, Akhmad Yusup mantan ketua Komisaris A menerangkan, tidak ada hambatan setelah Adam lulus. Sebagaimana porsi kinerja DAMU yang tidak sepadat lembaga mahasiswa lainnya, namun tetap menjalani tugas berat sebagai perangkat pemantau. "Tugas kita hanya memantau praktek lapangan yang dikerjakan oleh lembaga mahasiswa di bawah kita, dan melaksanakan

tugas yang memang sudah menjadi hak DAMU," tuturnya ketika dijumpai oleh tim Suara Mahasiswa Jum'at (12/6).

Bicara soal kinerja DAMU, agenda vital masih kurang dimaksimalkan. Pemilu raya contohnya, DAMU kurang bisa merangsang antusiasme pengurus organisasi dan mahasiswa Unisba pada hajatan akbar tersebut. "Menurut saya subjek-tif ya, DAMU masih kurang untuk membuat antusiasme partisipasi ataupun kontribusi aktif pada agenda-agenda tersebut," ujar Ananda Muhammad Firdaus selaku ketua BEM Dakwah 2014-2015.

Berawal dari garis start, tentu berakhir di garis finish. Kongres Keluarga Besar Mahasiswa Unisba (KBMU) menjadi titik akhir kepengurusan DAMU dan BEMU periode 2014-2015. Kongres sendiri diselenggarakan di Aula Kampus II Unisba Ciburial pada Sabtu, (6/6) lalu. Sejumlah organisa-si internal ikut berpartisipasi dalam acara tersebut, tapi banyak pula yang tidak menghadirinya.

Agenda terakhir yang diselenggarakn DAMU ini berakhir dengan penolakan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dari BEMU 2014-2015. Dilihat dari acara keseluruhan, kongres ini menuai tanggapan dari sejumlah organisasi internal kampus

Menelaah Kinerja Lembaga Tertinggi Mahasiswa

Page 3: SM Selembar edisi ke #1 periode 15-16 (Juni 2015)

www.suaramahasiswa.info

OUTBOX

Ritual Pesta Politik Universitas Katolik Parahyangan

Sebagai miniatur dari sebuah Negara, setiap univer-sitas memiliki lembaga-lembaga seperti badan legisla-tif dan esekutif yang mengatur jalannya pemerintah-an. Tak terkecuali Universitas Islam Bandung (Unisba), rangkaian pesta politik digelar di kampus perjuangan. Mulai dari screening calon presma dan wakilnya sampai kongres keluarga besar mahasiswa Unisba. Sanggahan dan kritikan dari forum menghasilkan keputusan peno lakan laporan pertanggung jawaban (LPJ) BEMU periode 2014-2015.

Sama halnya dengan Unisba, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) juga menggelar agenda yang sama. Layaknya sebuah negara, berbagai prosesi dilakukan sebelum pemilu. Tahap-tahapannya tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan kampus perjuangan ini, hanya saja ada beberapa hal yang berbeda dalam pelaksanaan kongresnya.

Masyarakat Unisba memakai istilah kongres, lain lagi dengan mahasiswa Unpar. Mereka biasa menyebut-nya dengan sidang umum, tapi dari segi rangkaian acara di dalamnya tetap ada pembacaan laporan

pertanggung jawaban dan pengukuhan pengurus yang baru. Selain itu adapula teknis yang mereka lakukan tidak sama dengan di Unisba, seperti suasana kongres yang selalu tenang tanpa kerusuhan dan tertutup.

Robertus Bambang Mudjianto, selaku ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) memaparkan, antusi-asme dari para mahasiswa dalam ranah legislatif tidak setinggi di ranah eksekutif. Baik dari segi pendaftar calon ketua tiap lembaganya maupun para mahasiswa yang mengikuti pemilu. Namun parameternya terlihat dari jumlah pengurus terpilih untuk periode 2015-2016 mengalami kenaikan dibandingkan periode lalu. Ini membuktikan adanya peningkatan dalam partisipasi para mahasiswanya.

Ia juga menambahkan, tidak pernah ada kontra ketika pembacaan laporan berlangsung. Suasana sidang forum selalu menerima LPJ apa adanya, tanpa ada kritikan. “Dari tahun ke tahun selama sidang umum berlangsung tidak pernah ada yang menyang-gah. Apapun LPJ yang mereka bacakan langsung diteri

yang hadir. Salah satunya Mirza A.F., ia mengungkap-kan konsumsi yang disediakan panitia dirasa cukup dan menjadi nilai positif tersendiri. Namun, ia menyanyang-kan acara tersebut sempat melenceng dari waktu yang sudah ditentukan karena jauhnya tempat penyelengga-raan kongres. "Menurut saya, faktor jauhnya lokasi kongres menjadi penyebab mundurnya pembukaan acara," tutur mantan ketua BEM Psikologi tersebut.

Mundurnya pembukaan acara memang menjadi catatan, salah satunya dari Riza Pachrudin. Ia meman-dang ada beberapa hal yang menurutnya menjadi penyebab keterlambatan acara, salah satunya adalah persiapan DAMU yang kurang. "Seandainya mereka siap, pasti tidak ada keterlambatan," tutur ketua Stuba terse-but.

Shulbi Muthi Sabali sekertaris DAMU 2014-2015

mengomentari ihwal penyelenggaraan kongres kemarin. Ia mengakui, bahwa ada beberapa kendala dari persia-

pan yang berimbas pada hari diselenggarakannya acara. Salah satunya, keterlambatan penyebaran undangan, beberapa UKM dan LKM bahkan ada yang tidak mendapat undangan, sehingga menyebabkan sedikitnya peserta yang datang. Dikarenakan menurutnya beberap LKM dan UKM tidak mempunyai sekre dan pengurus yang aktif. "Kita sendiri sudah membagikannya kepada mereka, tetapi beberapa dari mereka tidak memiliki sekre dan perwakilan yang aktif," ucapnya.

Kekurangan dan Kelebihan DAMU 2014-2015 haruslah dijadikan bahan evalusi serta perbaikan oleh pengurus baru, periode mendatang. Harapan dan ikhtiar kudu diter-apkan demi menjaga kinerja lembaga tertinggi kampus tersebut semakin baik. Hak dan wewenang untuk bisa mem-benarkan yang benar dan menindaklanjuti yang salah, serta menjadi tempat menampung aspirasi masyarakat Unisba merupakan ekspektasi dari DAMU periode sebelumnya. “Jadilah DAMU yang lebih baik dari sebelumnya, jangan hanya diam di tempat,” tutup Ahmad Yusup. (Febi dan Muthia/SM)

Page 4: SM Selembar edisi ke #1 periode 15-16 (Juni 2015)

ma oleh forum,” tutur mahasiswa Fakultas Hukum Unpar tersebut.

Menurutnya, sikap tersebut menimbulkan dua kemungkinan. Bisa jadi mahasiswanya yang kurang peduli atau memang kinerja dari badan legislatif dan eksekutif yang sudah berjalan dengan baik. “Saya sendiri bingung tidak adanya sanggahan seperti itu bisa dibilang baik atau tidak. Menurut saya, ketika ada perlawanan dari forum berarti mereka memiliki antu-sias yang tinggi,” Ujar mahasiswa semester akhir tersebut.

Pemilihan umum sudah terlaksana dan akan dilan-

jutkan dengan sidang umum pada tanggal 18 Juni 2015 mendatang. Acara tersebut akan dihadiri oleh rektorat, dekanat, pengurus lama, dan pengurus baru. Pelaksanaan sidang dipersiapkan oleh para anggota MPM yang baru. Sidang umum merupakan agenda pertama sebelum akhirnya dilantik menjadi pengurus.

Persiapan menjelang sidang umum telah dilakukan oleh panitia pelaksana. Evadne, selaku Koordinator Divisi Humas panitia sidang umum memaparkan, sejauh ini mereka sudah menyebarkan undangan sejak dua minggu yang lalu. Undangan resmi dibagikan hanya untuk seluruh pengurus lama dan baru, dekan, wakil dekan bidang kemahasiswaan, dan rektorat. Sidang umum dibuat tertutup, dengan kata lain para mahasiswa Unpar tidak turut diundang, dikarenakan agenda digelar pada musim liburan dan acara tersebut merupakan hal yang resmi dan khidmat

. Robertus pun berharap sidang umum nanti berjalan

dengan lancar. Semua pihak datang dalam acara sidang umum dan pelantikan sehingga acara tersebut tidak hanya sebagai seremoni. “Harapan saya untuk sidang umum ini tidak hanya sebagai seremonial belaka, tapi sebagai estafet tongkat kepemimpinan dan penanda dimulainya kepengurusan persatuan mahasiswa Unpar yang baru,” tutupnya. (Rifka dan Nahjul/SM)

FREETALK

Elegi DAMU, di Kampus Ka’bahDewan Amanat Mahasiswa (DAM) merupakan bagian

terpenting dalam kancah politik Unisba. Posisi ini sama seperti fungsi legislatif dalam suatu negara. Sampai saat ini, tidak banyak mahasiswa yang paham betapa seksinya posisi Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) dalam mempela-jari politik kampus. Organisasi yang dapat merubah peratur-an dan penganggaran organisasi kampus lainnya, menja dikan lembaga legislatif kampus menjadi bagian yang mem-bahayakan dan vital. Akan tetapi, kaderisasi DAMU kian menurun seiring bertambahnya umur kampus biru ini.

DAMU periode 2014-2015 saja, dianggap tidak bersung-guh-sungguh dalam memperjuangkan aspirasi mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan sering tutupnya kantor DAMU. Bahkan, dalam beberapa kasus, mereka menunjukkan sikap arogan ketika dikritik oleh Pers. Jelas ini merupakan kesewenangan aparatur negara kampus yang tidak bisa ditolerir. Sikap gampang ngambek dan tersinggung bukanlah jiwa besar yang harus dimiliki oleh pejabat kampus. Sebuah bukti menurunnya kualitas mahasiswa yang kini cenderung kekanak-kanakan.

Secara kuantitas, DAMU dari masa ke masa selalu kekurangan orang karena dinilai tidak memberikan eksisten-si secara individual bagi mahasiswa yang menjabat. Pada kepengurusan periode 2011-2012 saja, hanya empat orang pejabat DAMU yang aktif. Di bawah pimpinan Fauzan Sofyan Sungkar dan Dimas Satriya, organisasi ini tetap berjalan sebagaimana mestinya, meski guncangan hebat terus meng-

hantam. Pun di bawah, back up dari Vino Febrianto serta Dahman Sinaga. Meski kekurangan personil, semua agenda yang direncanakan berjalan lancar meski beberapa kali harus ribut dengan BEMU. Semua aspirasi dari mahasiswa selalu ditampung dan disampaikan kepada pihak Universi-tas. Dampaknya, berbagai ancaman pun harus diterima.

Bagaimana DAMU hari ini? Masihkah menjadi wadah

aspirasi mahasiswa ataukah hanya berjalan untuk sekedar ada? Pertanyaan yang sudah diketahui jawabannya. Kekece-waan mahasiswa terhadap kondisi DAMU dari generasi ke generasi kian kencang menjadi bola salju yang pastinya akan meledak suatu saat.

Pada periode selanjutnya, banyak mahasiswa berharap

DAMU semakin tegas dan berwibawa dalam menghadapi kondisi Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) yang kian melemah. Fungsi kontrol dalam tubuh DAMU harusnya dapat menjadi pecutan bagi BEMU yang notabene harus selalu dalam pengawasan DAMU. Praktik-praktik kotor atas nama apapun termasuk partai manapun harusnya bisa disingkirkan demi kepentingan seluruh civitas mahasiswa.

Semoga DAMU yang baru dapat bekerja lebih maksimal tanpa terbuai kenyamanan, tanpa pengawasan. Hati nurani lah yang mengawasi dan menjadi hal terpenting dalam lembaga ini. Lebih baik mundur daripada tidak siap dan berpura-pura bertugas.

PEMIMPIN UMUM Gana Kanzi H. WAKIL PEMIMPIN UMUM Indiana Primordi A. SEKRETARIS UMUM Desyane Putri BENDAHARA UMUM Putri N. Salma PEMIMPIN REDAKSI Muhammad R. Iskandar SEKRETARIS REDAKSI N. Nita Siti Nurjanah REDAKTUR PELAKSANA Insan Fazrul R., Rangga Mahardika O. N., REDAKTUR Winda R. Nelly, Intan Silvia D., Muthia Meilanie P.J., Khalida Sakinah, REDAKTUR FOTO Nahjul Istihsan, ARTISTIK Agam Rachmawan REPORTER Anis Achmad, Wulan Yulianti, Devi Fajriati H., Selvy Fitrianawati S., M. Reza Firdaus, Amelia, M. Febi Ardiansyah, Rifka Silmia S.PEMIMPIN LITBANG Wildan A. Nugraha SEKRETARIS LITBANG Faza Rahim K.P. SDM Yulianti, Salma Nisrina F., Raisha Hillary RISET, DATA DAN PENGEMBANGAN Hasbi Ilman H., Firhan Adi S., Wiwin Fitriyani RUMAH TANGGA Risqa Syuri, Maynolitta, Cynthia Novianti PEMIMPIN PERUSAHAAN M. Noris Thamher SEKRETARIS PERUSAHAAN Riska N. Wijaya PROMOSI DAN IKLAN Marlina Sari, Annisa A. Ulfah SIRKULASI Firdaus M. Alhaq, Siti Rohimah, Nurhuda Rahman PRODUKSI Tanesia Naufal, Ferli Rivaldi,

Oleh: Dimas Satriya

Page 5: SM Selembar edisi ke #1 periode 15-16 (Juni 2015)

HASIL KONGRES DARI BEBERAPA KEPENGURUSAN BEM UNISBA

NURAN FIQOLBI

DITOLAK

YUSUF SAHRONI

TIDAK JELAS

GOBEN GUSMIYADI

DITERIMA

EKSISTENSI KONGRES KBMU DI KALANGAN MAHASISWA

*mengetahui Kongres KBMU?

22%

76%

*mengikuti kongres KBMU yang diadakan pada 6-7 Juli 2015?

10%

90%

10%

*mendapatkan sosialisasi diadakannya kongres KBMU?

KET: YA TIDAK

UU

DITOLAK

HASIL KONGRES DARI BEBERAPA KEPENGURUSAN BEM UNISBA

NURAN FIQOLBI

DITOLAK

YUSUF SAHRONI

TIDAK JELAS

GOBEN GUSMIYADI

DITERIMA

EKSISTENSI KONGRES KBMU DI KALANGAN MAHASISWA

*mengetahui Kongres KBMU?

22%

76%

*mengikuti kongres KBMU yang diadakan pada 6-7 Juli 2015?

10%

90%

10%

*mendapatkan sosialisasi diadakannya kongres KBMU?

KET: YA TIDAK

UU

DITOLAK

Page 6: SM Selembar edisi ke #1 periode 15-16 (Juni 2015)

HASIL KONGRES DARI BEBERAPA KEPENGURUSAN BEM UNISBA

MAHATTIR AL QATIRI

DITOLAKTIDAK JELAS

BAYU ABKA

DITOLAK

HAMZAH SIDIK JIBRAN

DITERIMA

DATA LITBANG SM

90%

*mendapatkan sosialisasi diadakannya kongres KBMU?

*mengetahui fungsikongres KBMU?

20%

80%

*berminat untuk hadir?

52%

48%

HASIL KONGRES DARI BEBERAPA KEPENGURUSAN BEM UNISBA

MAHATTIR AL QATIRI

DITOLAKTIDAK JELAS

BAYU ABKA

DITOLAK

DITERIMA

HAMZAH SIDIK JIBRAN

DITERIMA

DATA LITBANG SM

90%

*mendapatkan sosialisasi diadakannya kongres KBMU?

*mengetahui fungsikongres KBMU?

20%

80%

*berminat untuk hadir?

52%

48%