Upload
andri-adi-mustika
View
37
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
soal tgs mepet
Citation preview
[ ] HARMIDAWATI
1. Jelaskan hakikat penelitian.
Jawab:
a. Penelitian dapat dirumuskan sebagai penerapan pendekatan ilmiah yang
benar mengenai suatu masalah. Penerapan pendekatan ilmiah yang benar itu
berdasarkan tujuan penelitian untuk menemukan jawaban terhadap suatu
persoalan melaiui prosedur ilmiah. Pengetahuan yang didapat berupa fakta,
konsep, generalisasi, dan teori.
b. Penelitian dilakukan untuk, meningkatkan kemampuan dan keberhaslian
manusia dalam mendeskripsikan, menjelaskan hubungan, merarnalkan, dan
mengendalikan fenomena serta peristiwa-peristiwa yang menjadi pusat
perhatiannya.
c. Dikenal juga penelitian pendidikan, bertujuan untuk menemukan prinsip-
prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk
menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan fenomena-fenomena dalam
lingkungan pendidikan. Jadi tujuannya adalah memperoleh pengetahuan atau
teori mengenai pendidikan.
d. Kegunaan penting penelitian adalah mengembangkan serta memperkaya ilmu
pengetahuan dan teknologi, untuk merencanakan kebijaksanaan dalam
pembangunan, serta untuk memecahkan berbagai masalah praktis yang
dihadapi manusia dalam segala segi kehidupannya.
2. Berupa apakah pengetahuan yang diperoieh melalui penelitian?
Jawab:
Pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dapat berupa:
a. Fakta ilmiah
b. Konsep-konsep baru
c. Teori
3. Jelaskan arti penelitian pendidikan.
Jawab:
- Penelitian pendidikan adalah penerapan pendekatan ilmiah untuk menyelidiki
masalah-masalah pendidikan. Melalui penelitian pendidikan diupayakan
[ ] HARMIDAWATI
diperoleh informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan
mengenai proses-proses kependidikan.
- Penelitian pendidikan bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip umum atau
penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan,
dan mengendalikan fenomena-fenomena dalam lingkungan pendidikan. Jadi
tujuannya adalah memperoleh pengetahuan atau teori mengenai pendidikan.
4. Jelaskan apakah langkah-langkah tahapan penelitian harus dilakukan dengan urut?
Jawab:
Langkah-langkah tahapan penelitian haruslah dilakukan dengan berurut. Urutan
langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Memilih masalah. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan yang
menyangkut persoalan yang cukup penting untuk dijadikan masalah penelitian.
Masalah tersebut harus merupakan persoalan yang belum ada jawabannya,
tetapi dapat dijawab melalui penyelidikan ilmiah.
- Tahapan analisis masalah. Dalam tahap ini dilakukan pengkajian mendalam
terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yang mungkin telah dilakukan
terhadap masalah tersebut. Berdasarkan kajian ini dirumuskan hipotesis yang
ditentukan batasan-batasan istilah yang digunakan.
- Memilih strategi penelitian dan mengembangkan instrumen. Masalah penelitian
akan menentukan metode penelitian yang tepat dipakai. Pemilihan metode
mempengaruhi penyusunan rancangan penelitian dan prosedur pengukuran
variabel. Berikutnya dikembangkan instrumen penelitian.
- Mengumpulkan dan menafsirkan data. Data dikumpulkan untuk menguji
hipotesis. Setelah itu data dianalisis, biasanya secara statistik. Berikutnya
dilakukan penafsiran yang tepat terhadap hasil penelitian yang diperoleh.
- Melaporkan hasil penelitian. Hal ini dilakukan dengan menyajikan masalah,
prosedur, hasil penelitian, dan kesimpulan dalam bentuk yang dapat
dimengerti orang lain.
[ ] HARMIDAWATI
5. Jelaskan bagaimana penelitian dikatakan bertujuan mendeskripsikan fenomena!
Jawab:
Penelitian dikatakan bertujuan mendeskripsikan fenomena, artinya penelitian
tersebut dapat mendeskripsikan secara akurat, rinci, dan sistematik dari berbagai
hal yang ada di dunia. Misalnya mendeskripsikan suatu fenomena seperti
penanaman, klasifikasi dan uraian tentang sifat-sifat fenomena tersebut.
6. Hubungan yang bagaimana yang ingin dijelaskan melalui penelitian?
Jawab:
Hubungan yang dijelaskan melalui penelitian berupa hubungan sebab-akibat atau
kausa komparatif. Hubungan ini bertujuan untuk meningkatkan daya pikir secara
logis untuk meningkatkan kemampuan dan keberhasilan seseorang dalam
merumuskan masalah, mendeskripsikan, meramalkan fenomena-fenomena yang
terjadi dan merupakan pusat perhatian dari peneliti tersebut. Contoh penelitian:
Hubungan antara sikap dengan nilai test mata pelajaran matematika.
7. Bagaimana hasil penelitian dapat digunakan untuk meramalkan fenomena?
Jawab:
Hasil penelitian dikatakan untuk meramalkan meramalkan fenomena apabila
pada penelitian tersebut dapat digeneralisasikan fenomena yang terjadi pada
masa sekarang maupun masa yang akan datang yang didasarkan pada teori-teori
pendukung.
8. Bagaimana hasil penelitian dapat digunakan untuk mengendalikan fenomena?
Jawab:
Penelitian juga dapat digunakan untuk mengendalikan fenomena, misalnya
dengan penelitian dapat mengendalikan bencana alam dan penyakit, serta dapat
memanfaatkan kekuatan alam untuk keperluan industri, kedokteran dan
teknologi.
9. Jelaskan bagaimana penelitian dapat mengembangkan serta memperkaya ilmu
pengetahuan!
Jawab:
Dengan penelitian dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, karena penelitian
[ ] HARMIDAWATI
dapat berupa temuan-temuan baru, dukungan atau koreksi terhadap temuan-
temuan dan/atau teori-teori yang sudah ada.
10. Jelaskan bagaimana penelitian dapat merupakan cara mengembangkan
teknologi!
Jawab:
Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan ke dalam prosedur dan alat
(instrumen) untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam kehidupan, misalnya
penelitian dalam bidang industri, perhubungan dan komumkasi, pendidkan, dan
lain-lainnya. Itu berarti bahwa perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) sangat tergantung pada hasil penelitian.
11. Deskripsikan masing-masing karakteristik proses penelitian berikut!
a. Sistematis d. Reduktif
b. logis e. dapat diulang dan dilanjutkan
c. empiris
Jawab:
a. Penelitian merupakan suatu proses yang sistematis.
Penelitian harus dilakukan menurut suatu proses yang terstruktur, yaitu ada
aturan-aturan mainnya, karena itu penelitian merupakan suatu proses yang
sistematis. Aturan penelitian meliputi spesifikasi prosedural untuk
mengidentifikasi dan mendefinisikan variabel, merancang studi untuk
memeriksa variabel-variabel lain, dan untuk menghubungkan data, yang
dikumpulkan dengan masalah dan hipotesis.
b. Penelitian merupakan suatu kegiatan logis.
Penelitian mengikuti suatu sistem memanfaatkan logika. Melalui pemeriksaan
logis mengenai prosedur yang digunakan dalam eksperimen misalnya dapat
dicek validitas dari keabsahan kesimpuian yang ditarik. Dengan menerapkan
logika, peneliti juga dapat mencek generalisasi penelitian. Karena berlakunya
logika dalam suatu penelitian membuat penelitian menjadi alat yang sangat
bernilai untuk membuat keputusan.
c. Penelitian merupakan suatu perbuatan empiris.
[ ] HARMIDAWATI
Penelitian itu dilakukan berdasarkan kenyataan. Mungkin sebelumnya
dilakukan deduksi secara abstrak, tetapi hasil akhirnya adalah data.
Pengumpulan data menyebabkan penelitian menjadi perbuatan empiris. Agar
dapat menentukan sejauh mana penemuan empiris dapat digeneralisasikan ke
situasi lain, peneliti harus mengevaluasi validitas eksternal data.
d. Penelitian merupakan suatu proses reduktif.
Penelitian menerapkan prosedur analitis terhadap data yang dikumpulkan
untuk mereduksi atau mengurangi kebingungan karena adanya peristiwa atau
obyek tertentu dengan cara mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori
yang lebih umum dan lebih mudah dipahami. Peneliti mengurbankan sebagian
kekhususan dan keunikan yang terkait pada obyek atau peristiwa tertentu,
tetapi peneliti memperoleh kekuatan untuk mengidentifikasi hubungan
umum, suatu proses yang memerlukan konseptualisasi. Proses mereduksi ini
menterjemahkan kenyataan empiris menjadi sesuatu yang abstrak atau
konseptual dalam upaya untuk memahami keterkaitan antara peristiwa dan
memprediksi bagaimana keterkaitan ini dapat terjadi dalam konteks yang
berbeda. Karena itu pereduksian memungkinkan penelitian untuk
menjelaskan, tidak hanya mendeskripsikan.
e. Penelitian merupakan prosedur yang dapat diulang dan dilanjutkan
Hasil penelitian itu dicatat, digeneralisasikan, dan direplikasi, karena itu
penelitian menghasilkan sesuatu yang kurang fana daripada proses
pemecahan masalah yang lainnya. Jadi, orang lain selain peneliti dapat
menggunakan hasil suatu penelitian, dan peneliti lain dapat meneliti
berdasarkan hasil penelitian peneliti lain. Lebih lanjut lagi proses dan prosedur
penelitian juga dapat dilanjutkan, sehingga peneliti lain dapat mereplikasi
penelitian itu dan memeriksa validitasnya. Ciri dapat dilanjutkan dari
penelitian ini sangat kritis bagi perannya dalam memperluas pengetahuan dan
dalam pengambilan keputusan.
12. Jelaskan bagaimana penggolongan penelitian berdasarkan tujuan penggunaan
hasil penelitiannya!
[ ] HARMIDAWATI
Jawab:
- Penelitian dasar (murni), yaitu penelitian yang hasilnya adalah untuk
sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau teknologi dasar.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji atau mengembangkan teori.
- Penelitian terapan, yaitu penelitian yang hasilnya dipergunakan untuk
keperluan praktis, seperti pembuatan kebijaksanaan, perencanaan, dan
perbaikan program-program pembangunan. Jenis penelitian ini mencakup
penelitian-penelitian seperti: Need Assessment (Perkiraan Kebutuhan),
Program Evaluation (Evaluasi Program), Operations Research (Penelitian
Operasi), dan Action Research (Penelitian Tindakan).
13. Jelaskan bagaimana penggolongan penelitian berdasarkan pengukuran dan
analisis data penelitian.
Jawab:
- Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka
dan dianalisis dengan teknik statistik. Penelitian yang sering menggunakan
cara ini adalah eksperimen dan survei.
- Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk
verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Penelitian yang
sering dilakukan dengan cara ini adalah Case Study (Studi Kasus),
Anthropological Research (Penelitian Antropologi), Naturalistic Research
(Penelitian Naturalistik), dan Historical Research (Penelitian Sejarah).
14. Bagaimana penggolongan penelitian berdasarkan tingkat kedalaman analisis
data penelitiannya.
Jawab:
- Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dianalisis datanya hanya sampai
pada deskripsi variabel satu demi satu. Deskripsi berarti pemberian
(penyandraan) secara sistematik dan faktual tentang sifat-sifat populasi
tertentu.
- Penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang dianalisis datanya sampai pada
menentukan hubungan satu variabel dengan variabel yang lain.
[ ] HARMIDAWATI
15. Berdasarkan penggunaan sampel atau populasi, bagaimana penggolongan
penelitian?
Jawab:
- Penelitian sensus (deskriptif), yaitu penelitian yang datanya berasal dari
semua subyek dalam populasi, tidak hanya dari sampel.
- Penelitian sampel (inferensial), yaitu penelitian yang datanya berasal dari
sampel dan kesimpulannya diberlakukan bagi seluruh populasi yang diwakili
oleh sampel penelitian itu.
16. Manakah yang memerlukan tingkatan perkembangan mental yang lebih tinggi
konsep atau konstruk?
Jawab:
Yang memerlukan tingkatan perkembangan mental yang lebih tinggi adalah
konstruk. mengapa? karena Konstruk memberikan gambaran abstraksi yang lebih
tinggi tingkatannya dari konsep. Contoh motivasi, keadilan, dan kemampuan
memecahkan masalah. tetapi pada dasarnya keduanya tidak dapat dengan mudah
digambarkan dengan menunjuk kepada suatu objek atau kejadian.
17. Apa implikasi dari penggunaan konsep dan konstruk dalam penelitian?
Jawab:
Implikasi dari penggunaan konsep dan konstruk dalam penelitian adalah
sebagai alat untuk menjawab kejadian-kejadian yang diamati terhadap suatu
objek atau kejadian
untuk memecahkan suatu masalah.
18. Bedakan antara definisi konseptual (konstitutif) dan definisi operasional dari
statu konsep/konstruk!
Jawab:
definisi konseptual (konstitutif) merupakan Definisi yang dapat dirumuskan
secara umum/formal dengan menggunakan istilah-istilah lain maupun secara
khusus dengan menetapkan tindakan sedangkan
definisi operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa
yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep
[ ] HARMIDAWATI
(operasi yang dilakukan untuk mengukur statu konsep. Pelaksanaan definisi
operasional disebut pengukuran.
19. Dalam melakukan penelitian, jenis definisi mana yang harus dikembangkan oleh
peneliti?
Jawab:
Dalam melakukan penelitian, jenis definisi yang dikembangkan oleh peneliti
adalah bisa keduanya ataupun salah satu saja tergantung sejauh mana kedalaman
dari suatu bahan yang akan dieliti. Bila penelitiannya menggunakan definisi yang
dirumuskan secara umum/formal dengan menggunakan istilah-istilah lain
maupun secara khusus dengan menetapkan tindakan maka digunakan defenisi
konsep dan bila terdapat seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang
harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep maka
digunakan istilah operasional. Untuk mendapat hasil yang lebih akurat dari suatu
penelitian maka defenisi konsep dan operasional haruslah dapat diterapkan.
20. Carilah pengertian masing-masing variabel bebas, variabel terikat, variabel
manipulasi, variabel hasil, variabel aktif, variabel atribut, variabel luar, dan
variabel intervening.
Jawab:
Variabel bebas adalah variabel yang dipilih peneliti untuk diselidiki (dan
seringkali dimanipulasi) untuk diperiksa kemungkinan pengaruhnya terhadap
satu atau iebih variabel lain.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau diakibatkan oleh
variabel bebas. Dengan istilah lain, keadaan variabel terikat "bergantung pada"
apa yang "dilakukan" atau "dipengaruhi" oleh variabel bebas.
Variabel moderator adalah variabel bebas kedua yang diukur, dimanipulasi,
dan dipilih oleh peneliti untuk mengungkap apakah variabel bebas kedua ini
mengubah hubungan antara variabel bebas pertama dengan variabel terikat.
Variabel atribut/variabel tetap, yaitu variabel yang tidak dapat secara aktif
dimanipulasi oleh peneliti). Contoh variabel atribut adalah ciri-ciri individu
seperti bakat, jenis kelamin, ras, umur, dan kelas sosial.
[ ] HARMIDAWATI
Variabel aktif disebut juga variabel eksperimental atau variabel manipulasi
atau variabel perlakuan.
Variabel luar adalah variabel bebas yang tidak ikut diteliti tetapi mungkin
dapat ikut mempengaruhi variabel terikat.
Variabel intervening atau variabel antara. Variabel intervening atau
variabel antara adalah sesuatu variabel yang secara teoritik mungkin
mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat tetapi tidak dapat dilihat atau
diukur atau dimanipulasi.
21. Jelaskan apa arti pengukuran.
Jawab:
Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan angka untuk mewakili
kuaintitas ciri (atribut) yang dimiliki oleh subyek dalam suatu populasi atau
sampel.
22. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam melakukan pengukuran
variabel.
Jawab:
variabel itu dapat diukur dengan cara pengukuran yang jelas dan terencana.
menetapkan bagaimana pengukuiran variabel dilakukan
variabel harus mewakili kuantiítas ciri (atribut).
menetapkan objek dari variabel tersebut.
23. Apa yang dimaksud dengan penarikan sampel?
Jawab:
Sampel merupakan sebagian dari populasi atau sampel diartikan sejumlah
populasi yang mewakili populasinya. Untuk penarikan sampel dilakukan dengan
teknik-teknik tertentu.
24. Apa tujuan dilakukannya penarikan sampel?
Jawab:
Tujuan dilakukan penarikan sampel adalah untuk mendapatkan hasil penelitian
yang didasarkan dari data yang berlaku bagi populasi.
[ ] HARMIDAWATI
25. Cara penarikan sampel manakah yang paling banyak dilakukan orang?
Jawab:
Cara penarikan sampel yang paling banyak dilakukan orang adalah dengan cara
acak
26. Kapan dilakukan penarikan sampel acak berlapis?
Jawab:
populasinya berada dalam strata.
populasinya harus homogen
sampel diambil dengan menggabungkasn sub-sub sampel dari semua strata.
27. Kapan perlu dilakukan penarikan sampel acak berkelompok? Beri contohnya.
Jawab:
Pada teknik ini populasi dibagi atas dasar himpunan-himpunan di mana populasi
tersebut menyebar. dalam hubungan ini yang di random adalah himpunannya,
sesuatu himpunan yang terpilih sebagai sampel, keseluruhan anggotanya
menjadi sampel penelitian.
Contohnya: populasi adalah siswa SMU swasta suatu kota. ada yang duduk di
kelas I, II, dan III terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan pada setiap SMU
swasta mempunyai kelas paralel baik itu di kelas I, II, dan III.
disisni menunjukan kelas-kelas tersebut merupakan kelompok (kluster)
28. Kapan perlu dilakukan penarikan sampel secara sistematis? Beri contohnya.
Jawab:
sampel diambil dengan mengikutsertakan subjek ke-k dari deratan subjek dalam
populasi. dilakukan pertama dengan undian lalu menentukan sampel-sampel
berikutnya dengan jarak hitungan tertentu.
Contoh: Jika dari 1000 subyek anggota populasi akan diambil 100 subyek
sebagai sampel, maka k = 1000: 100 = 10
Dalam contoh itu perbandingan sampel dikenakan pada subyek nomor 5, sampel
berikutnya adalah subyek nomor 15, 25, 35, clan seterusnya.
[ ] HARMIDAWATI
29. Kapan perlu dilakukan penarikan sampel secara seenaknya? Berilah contoh.
Jawab:
Dalam teknik sampling seenaknya peneliti memanfaatkan subyeksubyek yang
ada/tersedia sebatas yang ditemukan oleh peneliti tanpa rencana tedebih
dahulu mengenai sampel yang diambil itu. Begitu anggota populasi
ditemukan, anggota populasi itulah yang diambil sebagai sampel.
Contoh: Penelitian tentang motivasi mahasiswa menggunakan celana jean.
peneliti dapat menggunakan setiap mahasiswa yang dia temukan menjadi sampel.
30. Mengapa orang memilih sampling bertujuan? Beri contohnya.
Jawab:
orang memilih sampling bertujuan karena:
Label teknik sampling bertujuan itu didasarkan pada kenyataan bahwa
sampel yang dipilih peneliti didasarkan pada tujuan tertentu.
Penuturan atau informan yang digunakan menjadi sampel antara lain adalah
penutur asli, jujur, menggunakan bahasa yang diteliti sebagai bahasa sehari-
hari, dewasa, banyak bicara, tidak memiliki cacat organ bicara clan lain-lain.
Contoh: peneliti ingin mengetahui pendapat masyarakat tentang cara
pembasmian unggas penyebab flu burung di seluruh Indonesia.
31. Apakah dapat dikatakan bahwa semakin besar sampel maka representatif sampel
tersebut? Jelaskan jawaban Anda.
Jawab:
ya, karena representative sample penelitian ditentukan haruslah berdasarkan
variabilitas populasi, artinya makin tinggi variabilitas populasi, makin beragam
pula populasi tersabut. selain itu sample yang semakin banyak maka akurasi
simpulan semakin andal.
32. Peneliti umumnya melakukan kajian pustaka dalam 2 tahap. Jelaskan mengapa
demikian.
Jawab:
Peneliti melakukan kajian pustaka sebelum penelitian, dimaksudkan untuk:
a. Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti
[ ] HARMIDAWATI
b. memperdalam pengetahuan peneliti mengenai hal-hal yang menyangkut
masalah dan bidang yang sedang diteliti maupun mengenai berbagai metode
penelitian termasuk rancangan penelitian, pengembangan instrument,
penarikan sample, maupun teknik analisis data
c. mengkaji teori-teori yang relevan dengan masalah yang akan diteliti sebagai
landasan dan acuan teoritis yang tepat
d. mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti sehingga dapat diketahui apa saja yang sudah diteliti , apa saja temuan-
temuannya, dan bagian mana yang belum diteliti
e. mendapatkan informasi tentang aspek-aspek mana dari topic yang sama yang
sudah pernah diteliti, untuk menghindari duplikasi.
Peneliti melakukan kajian pustaka selamah penelitian berlangsung, dimaksudkan
untuk:
a. Mengumpulkan informasi yang lebih khusus tentang variable-variabel yang
sedang diteliti
b. Memanfaatkan informasi yang ada kaitannya dengan teori-teori yang sesuai
sebagai landasan penelitian yang sedang dilakukan
c. Mengumpulkan dan memanfaatkan informasi-informasi yang berkaitan
dengan metodologi penelitian agar dapat menemukan atau menyususn
instrument pengumpulan data yang tepat maupun teknik analisis data yang
sesuai.
33. Dalam melakukan kajian pustaka peneliti sering mengalami hambatan-hambatan.
Jelaskan berupa apa kemungkinan hambatan tersebut.
Jawab:
Kemungkinan hambatan-hambatan yang menyebabkan ketidaklancaran dalam
melakukan kajian pustaka adalah:
Kurangnya atau terbatasnya buku atau sumber kepustakaan yang bersifat
ilmiah, baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.
Masih banyak peneliti yang kurang mampu memanfaatkan dan memahami
referensi dalam hahasa asing, terutama bahasa lnggis.
[ ] HARMIDAWATI
Masih kurangnya kebiasaan membaca tulisan-tulisan ilmiah. Peneliti perlu
mengembangkan kegemaran membaca karya ilmiah agar dapat selalu
mengikuti perkembangan ilmu yang ada
34. Jelaskan mana yang lebih menguntungkan mulai mengkaji kepustakaan dari yang
paling lama ke yang mutakhir atau sebaliknya.
Jawab:
Sesuai dengan aturan dalam penulisan suatu tulisan ilmiah, dalam mengkaji
kepustakaan sebaiknya dilakukan dari yang paling mutakhir ke yang paling lama,
karena informasi yang terbaru jauh lebih baik, bernilai dan tidak ketingglan
zaman informasinya. Dalam melakukan kajian pustaka sebaiknya menggunakan
hasil penelitian atau sumber pustaka dibawah 5 tahun terakhir.
35. Di samping menuliskan informasi dari sumber yang dikaji, apalagi yang harus
dicatat peneliti.
Jawab:
Yang harus dicatat seorang peneliti selain menuliskan sumber informasi adalah
hal-hal dibawah ini:
a. Mendaftar semua variabel yang akan diteliti.
b. Mencari setiap variabel pada subject encyctopedia
c. Memilih deskripsi bahan-bahan pustaka yang diperlukan dari sumber-sumber
yang tersedia.
d. Memeriksa indeks yang memuat variabel-variabel dan topik masalah yang
diteliti.
e. Memeriksabstrak disertasi yang berisinformasi untuk penelitian-penelitian
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
f. Mencari secara lebih khusus'artikel-artikel, buku-buku, dan bibliografi yang
sangat membantu untuk mendapatkan bahan-bahan pustaka yang
relevan dengan masalah yang diteliti.
g. Setelah informasi yang relevan ditemukan, "mereview" bahan pustaka
tersebut dan menyusunnya sesuai dengan urutan kepentingan dan
relevansinya dengan masalah yang sedang diteliti.
[ ] HARMIDAWATI
h. Membaca dan mencatat bahan-bahan pustaka tersebut, lalu menyusun dan
menulis kembali hasil kajian tersebut dalamsalah satu kartu catatan.
i. Sebagai langkah terakhir, menyusun rangkuman dan menuliskan hasil kajian
pustaka tersebut dalam bentuk esai. Tulisan ini nantinya akan dimasukkan ke
dalam laporan penelitian, biasanya dengan judul "Kajian Pustaka".
36. Apakah perbedaan pemakaian ke-3 macam kartu yaitu kartu ikhtisar, kutipan,
dan kartu ulasan?
Jawab:
Perbedaan ke-3 macam kartu itu adalah sebagai berikut
a. Kartu ikhtisar, berisi ringkasan atau ikhtisar pendapat asli penulisnya. catatan
ikhtisar hanya memuat garis besar poko karangan jauh rebih pendek dari
tulisan aslinya. Membuat ikhtisar berarti menulis lagi artikel yang sama dalam
bentuk singkat tanpa sedikitpun mengubah tujuan dan sifat bahan asli. Di
sudut kanan atas ditulis data buku, di tengah atas ditulis ‘lkhtisar’, di sudut
kanan atas ditulis kata kunci yang mewakili pokok masalah yang diringkas
hasilnya.
b. Kartu kutipan, berisi kutipan yang seteliti-telitinya mengenai isi dan bentuk
karangan yang asli. Tidak boleh ada satupun kata, huruf atau tanda baca yang
diubah. Sampai seberapa panjang kita dapat mengutip, tergantung dari jenis
bahan dan dari kebutuhan peneliti Perlu diingat bahwa sebaiknya yang
dikutip adalah bagian-bagian yang benar-benar perlu dikutip. Pokok bahasan
ditulis dalam bentuk satu atau dua kata di sudut kanan atas kartu sedangkan
di sudut kiri atas kartu ditulis data buku sernentara di tengah atas ditutis
"Kutipan". Apabita ada bagiati yang dihilangkan dari kutipan, bagian itu
diganti dengan tiga buah titik (…) keirudian dllanjutkan dengan kata atau
kalimat berikutnya yang dikehenaki untuk dikutip.
c. Kartu ulasan, berisi catatan peneliti sendiri sebagai reaksi terhadap satu
sumber yang dibaca. Reaksi ini dapat berupa tambahan catatan atau
penjelasan mengenai bacaan, dapat pula berisi kritik, kesimpulan, saran, atau
komentar. Hal ini dicatat segera dan terpisah agar tidak bercampur dengan
[ ] HARMIDAWATI
tulisan penulis aslinya. Catatan ulasan ini dapat digunakan nantinya dalam
menyusun tulisan (hasil kajian pustaka). Pada bagian tengah atas kartu ditulis
"Ulasan" dan di sudut kanan atas ditulis pokok yang diulas, di sudut kiri atas
data buku.
37. Manakah kartu catatan yang paling baik?
Jawab:
Penggunaan kartu catatan itu tergantung pada orang yang membuat catatan,
serta kebutuhannya dalam analisis dan pembahasan suatu masalah. Berdasarkan
perbedaan dari ke-3 kartu catatan di atas, maka kartu ulasan merupakan kartu
catatan yang paling baik, karena catatan yang dibuat memberikan kemudahan
untuk diklasifikasikan atau dikategorikan secara fleksibel, tidak kaku. Hal ini
karena Kartu ulasan, berisi catatan peneliti sendiri sebagai reaksi terhadap satu
sumber yang dibaca.
38. Jelaskan satu kartu dapat digunakan untuk mencatat informasi dari berapa
sumber
Jawab:
Satu kartu hanya dapat digunakan untuk mencatat satu informasi dari satu
sumber bacaan. Apabila terdapat informasi lain dari sumber lainnya juga maka
diperlukan satu jenis kartu lagi dan seterusnya. Semua informasi yang telah
dicatat pada kartu catatan, kemudian kartu catatan dikumpulkan untuk kemudian
digunakan pada saatnya untuk membuat suatu tulisan/karangan ilmiah atau
untuk merujuk suatu pustaka.
39. Tuliskan bagaimana sebaiknya merangkai hasil bacaan dengan kata-kata sendiri.
Jawab:
Dalam merangkai hasil bacaan dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut;
a. Kajian pustaka dilakukan dengan studi-studi di bidang yang paling dimuat
dalam terbitan-terbitan terbaru dan kemudian bekerja mudur ke terbitan-
terbitan sebelumnya.
b. Rajin membaca abstrak atau ringkasan suatu laporan terlebih dahulu untuk
menetapkan apakah laporan itu relevan dengan masalah kita atau tidak.
[ ] HARMIDAWATI
c. Sebelum membuat catatan, baca dan jelajahilah (skim) laporan tersebut
dengan cepat guna mengetahui bagian-bagian yang ada kaitannya dengan
masalah anda
d. Buatlah catatan langsung pada kartu catatan, karena kartu lebih mudah
diseleksidan disusun daripada lembaran kertas, amplop, dan sebagainya.
e. Tulislah referensi bibliografi secara lengkap untuk setiap karya.
f. Untuk memudahkan pemilihan dan penyusunan, jangan memasukkan lebih
dari satu referensi pada setiap kartu.
g. Jangan lupa memberi tanda bagian mana yang merupakan kutipan langsung
dari pengarang dan bagian mana yang merupakan susunan kata kita sendiri.
h. Apabila langkah pertama sampai ke tujuh sudah terlaksana maka peneliti
dapat merangkaikan hasil bacaannya dalam sebuah tulisan ilmiah (proposal),
dimulai dengan penjabaran pendahuluan dan seterusnya.
40. Jelaskan apa yang harus dilakukan peneliti agar terhindar dari sebutan plagiator.
Jawab:
Yang harus dilakukan peneliti agar terhindar dari sebutan plagiator adalah
Lebih banyak melakukan kajian pustaka untuk memisahkan penelitian yang
sudah diteliti dan yang belum.
Dengan melakukan kajian pustaka, peneliti akan memperoleh informasi secara
sistematis yang kemudian dapat menuangkannya ke dalam bentuk rangkuman
(simpulan) yang utuh bahwa penelitian ini belum perneh dikaji sebelumnya.
41. Sebutkan tiga kesalahan umum yang mungkin dilakukan peneliti pemula dalam
mengkaji pustaka.
Jawab:
Kajian pustaka dilakukan hanya pada satu sumber pustaka
Tidak pandai dalam membuat catatan (penggunaan kartu catatan) untuk
masalah yang dikaji
Peneliti pemula tidak memiliki pola berpikir yang terstruktur dan kajian yang
dilakukan terlalu bertele-tele dan panjang lebar serta tidak terfokus pada
topik kajian.
[ ] HARMIDAWATI
42. Diskusikan apakah setiap penelitian memerlukan hipotesis.
Jawab:
Hipotesis merupakan jawaban sementara mengenai tingkah laku, gejala, atau
peristiwa yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Dalam melakukan penelitian,
hipotesis diperlukan untuk menghubungkan teori dengan pengamatan, dan
sebaliknya pengamatan dengan teori. selain itu hipotesis diperlukan dalam
usaha mencari pengetahuan, untuk memakai ide-ide yang bersifat induktif yang
menekankan pengamatan, dan logika dari penalaran deduktif sehingga
penggunaannya dapat menyatukan pengalaman dan penalaran yang
menghasilkan suatu penelitian yang dapat bermanfaat bagi khalayak banyak. Jadi
setiap penelitian memerlukan hipotesis, karena selain pernyataan yang telah
dijelaskan di atas, hipotesis diperlukan juga untuk memecahkan suatu masalah,
dan untuk menerangkan suatu gejala yang akan dan belum terjadi..
43. Jelaskan kegunaan hipotesis bagi peneliti
Jawab:
Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta
memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji
dalam penelitian.
Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
Hipotesis merupakan tujuan khusus. Dengan demikian hipotesis juga
menentukan sifat-sifat data yang diperlukan guna menguji pernyataan
terrsebut. Secara sangat sederhana, hipotesis menunjukkan kepada peneliti apa
yang harus dilakukan.
Hipotesisi memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
Hal ini akan memudahkan peneliti, seandainya peneliti mengambil setiap
hipotesis secara terpisah dan menyatakan kesimpulan yang relevan dengan
hipotesis tersebut. Artinya, peneliti dapat menyusun bagian laporan tertulis ini
di seputar jawaban-jawaban terhadap hipotesis semula, sehingga membuat
penyajiannya itu lebih berarti dan mudah dibaca.
[ ] HARMIDAWATI
44. Pikirkan persyaratan apa yang harus dipenuhi agar hipotesis dapat di uji secara
empiris.
Jawab:
Syarat agar hipotesis dapat di uji secara empiris:
Memiliki kemampuan untuk diuji (testability) dan dapat ditahkikkan
(verifiable).
Dapat menghubungkan variabel-variabel yang diukur.
Dapat merumuskan indikator tiap variabel.
45. Manakah yang lebih baik, merumuskan hipotesis dalam bentuk hipotesis nol
atau hipotesis kerja? Jelaskan alasannya.
Jawab:
Dalam merumuskan hipotesis suatu penelitian, bentuk rumusan hipotesis yang
baik adalah hipotesis kerja, karena hipotesis ini dapat memberikan suatu
pernyataan yang bernilai positif dan dapat memberikan jawaban sementara
yang benar sesuai dengan apa yang akan diteliti. selain itu hipotesis kerja dapat
memberikan jawaban sesuai dengan apa yang diharapkan atau diramalkan oleh
peneliti. Tetapi hipotesis nol juga dibutuhkan dan digunakan oleh peneliti untuk
membandingkan hasil penyelidikan dengan harapan bahwa sesuatu itu terjadi
secara kebetulan.melalui metode statistik.
46. Jelaskan kapan peneliti menggunakan hipotesis terarah dan kapan tak terarah.
Jawab:
Hipotesis terarah digunakan untuk menetapkan arah kesimpulan dan
mengharapkan terjadinya hubungan khusus atau perbedaan khusus antar dua
kelompok.
Hipotesisi tak terarah digunakan peneliti dalam menetapkan arah perbedaan
atau menunjukan hubungan yang diharapkan serta menunjukan arah perbedaan
yang juga tidak ditetapkan pada awalnya.
47. Jelaskan 3 langkah yang harus dilakukan peneliti untuk menguji hipotesis.
Jawab:
3 langkah untuk menguji hipotesis
[ ] HARMIDAWATI
a. Menarik kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang dapat diamati
apabila hipotesis tersebut benar.
b. Memilih metode-metode penelitian yang akan memungkinkan pengamatan,
ekspermentasi, atau prosedur lain yang diperlukan untuk menunjukkan
apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak.
c. Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk
menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh data atau tidak.
48. Seringkali pengertian instrumen dan metode penelitian itu diputarbalikkan.
Jelaskan perbedaan pengertian keduanya.
Jawab:
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
variabel-variabel pada suatu penelitian. Alat ukur yang digunakan biasanya
berbentuk test. Instrumen penelitian digunakan pada penelitian social atau
pendidikan. sedangkan
Metode penelitian adalah alat yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis,
dimana metode di mulai dengan pertanyaan tentang hubungan antar dua
variabel atau lebih.
49. Bedakan instrumen penelitian pada penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif.
Jawab:
Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dilakukan pada latar yang
alami (natural setting), lebih memperhatikan proses daripada hasil semata, dan
yang terpenting adaiah berusaha memahami makna dari suatu kejadian atau
berbagai interaksi dalam situasi yang wajar. Oleh karena itu, instrumen yang
digunakan bukanlah kuesioner atau tes, melainkan si penelitian itu sendiri.
Sedangkan
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif diiakukan pada penelitian
sosial dan pendidikan, dimana instrumen yang digunakan berupa kuesioner, tes,
inventori, dan pedoman observasi.
[ ] HARMIDAWATI
50. Sebutkan 7 hal yang membuat manusia menjadi instrumen penelitian yang baik.
Jawab:
Tujuh hal yang membuat manusia menjadi instrumen yang memiliki kualikasi
baik, yaitu: 1) responsif, 2) adaptif, 3) holistik, 4) memahami konteks yang tak
terkatakan, 5) mampu memproses data secara langsung, 6) mampu mengklari-
fikasi dan meringkas data dengan segera, dan 7) mampu mengeksplorasi respon
yang khusus dan istimewa.
51. Jenis instrumen apa yang banyak digunakan dalam penelitian sosial dan
pendidikan?
Jawab:
Pada penelitian sosial dan pendidikan instrumen penelitian yang digunakan
berupa pendekatan kuantitatif, dengan instrumen berupa kuesioner, tes,
inventori, dan pedoman observasi.
52. Bedakan penggunaan kuesioner, tes, dan inventori.
Jawab:
a. Kuesioner, digunakan untuk menjaring data yang sifatnya informatif-faktual
(faktor konkrit). Misalnya, data tentang umur, tingkat pendidikan,jenis
penataran yang pernah diikuti, dan yang sejenisnya.
b. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bidang
tertentu, seperti bakat matematika, bakat musik, dan kemampuan bahasa.
c. Inventori, digunakan untuk mengetahui karakteristik (psikologis) tertentu
dari individu. Contoh skala sikap
53. Jelaskan kapan suatu instrumen dinyatakan telah memiliki validitas.
Jawab:
Suatu instrumen dinyatakan telah memiliki validitas (kesahihan atau ketepatan)
yang baik "jika instrumen tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya
hendak diukur"
[ ] HARMIDAWATI
54. Jelaskan apa artinya reliabilitas instrumen.
Jawab:
Reliabilitas (keterandalan) instrumen diartikan sebagai keajegan (consistency)
hasil dari suatu instrumen. Ini berarti, suatu instrumen dikatakan memiliki
keterandalan sempurna, manakala hasil pengukuran yang dilakukan berkali-kali
terhadap subyek yang sama selalu menunjukkan hasil atau skor yang sama.
55. Apa akibatnya apabila data penelitian tidak diperoleh melalui alat-alat yang valid
dan reliabel? Jelaskan jawaban Anda.
Jawab:
Akibatnya:
a. akan diperoleh skor data eror oleh karena terdapat kesalahan dalam
pengukuran. Kesalahan ini karena akibat dari faktor kebetulan murni. Selain
itu kesalahan suatu pengukuran dapat membesarkan atau mengecilkan skor
subyek dengan cara yang tidak dapat diramalkan.
b. Validitas suatu tes akan menjadi rendah karena skor tes berubah akibat
pengaruh lain, selain hal yang sedang kita coba ukur.
56. Langkah-langkah apa yang harus ditempuh peneliti agar instrumen penelitian
yang disusunnya memiliki validitas isi?
Jawab:
a. harus secara memadai dapat menarik sampel topik
b. memiliki proses kognitif yang terdapat di dalam universum isi bidang yang
tertentu yang diteliti (dapat membandingkan butir instrument dengan kisi-
kisi instrument dari aspek yang diukur).
57.Bedakan antara validitas prediktif dan validitas kongkurensi.
Jawab:
Validitas prediktif berkaitan dengan korelasi antara skor fes dengan suatu kriteria
yang terjadi dikemudian hari.
Validitas kongkurensi berkaitan dengan korelasi antara skor tes dengan suatu
ukuran kriteria yang dapat diperoleh pada waktu yang dekat dengan pemberian
tes.
[ ] HARMIDAWATI
58. Rumus statistik apa saja yang dapat dipakai untuk memeriksa validitas
instrumen penelitian? Jelaskan masing-masing penggunaannya.
Jawab:
Rumus statistic yang digunakan untuk memeriksa validitas instrumen
penelitian, antara lain;
a. Korelasi product moment dengan simpangan
r xy=∑ xy
√ (∑ x2) (∑ y2)Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variable X dan Y, dua variable yang dikorelasikan
x = X - X
y = Y - Y
b. Korelasi product moment dengan angka kasar
rXY=N∑ XY−(∑ X )(∑Y )
√ {N∑ X 2− (∑ X )2 }{N∑ Y 2−(∑Y )2}
Keterangan:
N = banyaknya testi (subjek)
c. Korelasi metode ranking
rXY=1−6∑ d2
N (N 2−1 )Keterangan:
d = selisih ranking antara X dan Y
59. Pengukuran bisa reliabel (dapat dipercaya) tanpa harus valid. Berilah contoh
mengenai hal ini.
Jawab:
Contohnya: Skor jarak lemparan bola oleh siswa bila melemparkan bola pada 2
hari berturut-turut.
[ ] HARMIDAWATI
Contoh ini menunjukan bahwa kemampuan melempar bola oleh siswa dapat
dipercaya dan belum tentu jarak lemparan bola tersebut valid
60. Apakah mungkin pengukuran itu bisa valid walaupun tidak reliabel?
Jawab:
Bisa saja terjadi. Diketahui bahwa validitas hanya berlaku untuk pekerjaan
tertentu yang akan dilakukan oleh suatu pengukuran, dan belum tentu suatu
pengukuran itu dapat dipercaya begitu saja oleh orang lain.
61. Jelaskan paling sedikit 3 sumber kesalahan acak.
Jawab:
3 sumber kesalahan acak:
a. barasal dari dalam alat pengukuran itu sendiri, misalnya dari pemberian tes
yang sangat pendek dan dari prosedur pemberian skor
b. berasal dari proses pelaksanaan penggunaan instrument
c. keslahan yang dilakukan oleh siswa sendiri
62. Apabila diperoleh koefisien reliabilitas yang jauh di bawah nilai 1,00 apa
artinya?
Jawab:
Itu artinya derajad reliabelitasnya rendah dengan nilai koefisien reliabilitasnya
adalah kurang dari 1,00
63.Apakah kelebihan dan kelemahan reliabilitas tes ulang? Jelaskan.
Jawab:
Kelebihan Kelemahan
Reliabilitas tes
ulang
Karakteristik yang
diukur oleh tes stabil
sepanjang masa
Prosedur tes ulang
tidak sesuai untuk
tes di bidang
kognetif
Penggunaan
prosedur di sekolah
terbatas hanya pada
ukuran-ukuran
[ ] HARMIDAWATI
kesegaran jasmani
dan kemampuan
atletik
64. Jelaskan beberapa rumus yang dikembangkan untuk menduga reliabilitas suatu
tes dengan menggunakan kesamaan rasional.
Jawab:
Rumus kesamaan rasional dikembangkan untuk menduga reliabilitas suatu tes
tanpa harus membagi tes menjadi dua bagian dan menggunakan produk korelasi.
rXX=Kσ
x2−X (K−X )
σσx2 (K−1 )
rXX= reliabilitas tes secara keseluruhan K = jumlah butir soal dalam
tes
σx2=
variansi skor X = mean skor
65. Benarkah bila dikatakan bahwa semakin banyak jumlah soal semakin besar pula
reliabilitasnya? Jelaskan jawaban Anda.
Jawab:
Benar. Karena semakin banyak jumlah soal semakin besar pula reliabilitasnya.
Hal ini dapat terjadi bila semua butir soal yang ada di dalam tes benar-benar
berasal dari universum butir soal yang bersangkutan dan orang yang
mengerjakan tes itu akan memperoleh skor yang sejati.
66. Semakin heterogen kelompok yang digunakan dalam penyelidikan reliabilitas itu,
semakin rendah koefisien reliabilitasnya. Benarkah pernyataan tersebut?
Jelaskan jawaban Anda.
Jawab:
Salah. Karena Semakin heterogen kelompok yang digunakan dalam penyelidikan
maka koefisien reliabilitasnya semakin tinggi. Diketahui bahwa koefisien
[ ] HARMIDAWATI
reliabilitasnya semakin tinggi seiring dengan bertambah besarnya penyebaran
atau heterogenitas subjek yang mengerjakan tes tersebut.
67. Jika bagi subyek tes terlalu sulit, subyek akan menjawab berdasarkan main tebak,
dan koefisien reliabilitas akan rendah. Benarkah pernyataan tersebut? Jelaskan
jawaban Anda.
Jawab:
Benar. Karena reliabilitas suatu tes sebagian merupakan fungsi dari kemampuan
individu yang mengerjakan tes tersebut. Pertanyaan yang sulit itulah merupakan
problem sehingga suatu tes mungkin reliabel pada satu tingkat kemampuan
tetapi mungkin tidak reliable pada tingkat yang lain artinya tes yang mudah
dapat diselesaikan dengan baik. tetapi tes pun tidaklah boleh telalu muda.
68. Salah satu persyaratan pokok tes adalah obyektivitas. Bagaimana obyektivitas
suatu tes dapat ditunjukkan?
Jawab:
Obyektivitas suatu tes dapat ditunjukkan dengan pemberian skor seobjektif
mungkin oleh tingkat maksimum kesepakatan antara pemberi skor. pemberian
skor ditujukan untuk tes bentuk objektif dan dilakukan oleh orang yang ahli
atupun menggunakan mesin. Atau jika dikaitkan dengan reliabilitas, objektivitas
memberi tekanan pada ketepatan pada sistem pemberian skor.
69. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan peneliti bila harus membuat sendiri
tes hasil belajarnya?
Jawab:
menentukan reliabelitas dan validitas untuk mengukur aspek belajar yang
menarik perhatiannya
memilih alat yang baku dalam menguji tes hasil belajarnya
tes hasil belajar yang dikembangkan harus disesuaikan dengan tujuan
penelitian
[ ] HARMIDAWATI
70. Apakah perbedaan antara tes hasil belajar dan tes kecerdasan?
Jawab:
a. Tes hasil belajar, merupakan tes yang digunakan untuk mengukur
penguasaan dan kemampuan individu di berbagai bidang pengetahuan.
b. Tes kecerdasan, merupakan tes yang digunakan untuk mengukur penampilan
umum.
71. Manakah yang lebih baik, melakukan wawancara berstruktur atau wawancara
tak berstruktur dalam mengumpulkan data penelitian? Jelaskan jawaban Anda.
Jawab:
Dalam melakukan wawancara untuk pengambilan data penelitian, wawancara
berstruktur merupakan teknik yang baik karena semua pertanyaan yang ada telah
tersusun secara terunut dan telah ada lembaran jawabannya. Dengan demikian
tidak akan membingungkan sipeneliti dan responden dapat memahami secara
baik sebelum menjawab pertanyaan yang telah tersedia. Wawancara tak
terstruktur juga baik digunakan bila responden tersebut memliki kemampuan
dalam menjawab (tingkat pendidikan responden sangat baik).
72. Bandingkan kelebihan dan kelemahan penggunaan kuesioner berstruktur dan
kuesioner tak berstruktur.
Jawab:
Kuisener Kelebihan Kelemahan
Berstruktur Hasil yang diperoleh
langsung mengarah
kepada analisis data
Memaksa responden untuk
memilih jawaban yang
dianjurkan oleh peneliti
Tak
berstruktur
Responden diberi
kesempatan untuk
mengungkap pendapat dan
sikap mereka.
Informasi yang diperoleh
sukar untuk diproses dan
dianalisis.
[ ] HARMIDAWATI
73. Apa yang harus dilakukan oleh peneliti agar paling sedikit 80% kuesionernya
kembali?
Jawab:
Yang harus dilakukan oleh peneliti adalah;
tidak boleh menganjurkan responden untuk mengembalikan kuesioner lewat
pos
peneliti sendirilah yang harus menjemput lembaran kuesioner yang telah
diberikan tersebut.
peneliti harus mewancarai suatu sample acak kecil dari mereka yang tidak
mengembalikan kuesioner, guna mempelajari karakteristik mereka dan akan
memperoleh jawaban tentang hal tersebut.
74. Jelaskan lima langkah pendahuluan yang harus diambil sebelum melakukan
pengamatan langsung.
Jawab;
Langkah pendahuluan dalam penyusunan pedoman pengamatan adalah:
menetapkan obyek yang akan diamati.
merumuskan definisi operasional mengenai obyek yang akan diamati,
membuat deskripsi tentang obyek yang akan diamati.
membuat dan menyusun butir-butir pernyataan singkat tentang indikator/
deskriptor dari obyek yang diamati.
melakukan uji coba, serta menyempurnakan dan manata butir-butir
pernyataan ke dalam satu kesatuan yang utuh dan sistematis.
75. Jelaskan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data
melalui pengamatan langsung.
Jawab:
pengamatan yang dilakukan tidak terfokus pada objek yang diamati
salah dalam mencatat data pengamatan, karena prosedurnya tidak jelas.
76. Jelaskan masing-masing asumsi yang melandasi metode eksperimen
Jawab:
Asumsi yang melandasi metode eksperimen, yaitu:
[ ] HARMIDAWATI
Apabila terdapat dua situasi sama dalam segala hal, kecuali faktor yang
ditambahkan atau di buang dari salah satu situasi tertentu. Perbedaan yang
muncul dapat dikaitkan dengan faktor yang ditambahkan tersebut (hukum
variabel tunggal).
Apabila terdapat dua situasi tidak sama tetapi dapat ditunjukan dengan tidak
adanya satu variabel pun yang signifikan dalam menimbulkan gejala yang
diteliti atau variabel yang signifikan tersebut dibuat sama maka akan
menimbulkan perbedaan di antara situasi tersebut (hukum satu-satunya yang
signifikan).
77. Agar disain dapat memenuhi fungsi-fungsinya di atas, maka ada 2
kriteria umum yang harus dipenuhi. Sebutkan masing-masing
kriterianya dan beri contohnya.
Jawab:
Masing-masing kriteria untuk memenuhi fungsi disain eksperimental, adalah
Disain harus merupakan disain yang tepat untuk menguji suatu hipotesis
penelitian
Disain harus dapat memberikan penegndalian yang memadai, sehingga
variabel bebas dapat dinilai.
Untuk soal 78-85, Jika
Disain 1 : Disain Pra Tes-Pasca Tes dengan Satu Kelompok
Disain 2 : Disain Stattis dengan Dua Kelompok
Disain 3 : Disain yang hanya menggunakan Pasca Tes dengan Subjek yang diacak dan
dua kelompok
Disain 4 : Disain yang hanya menggunakan pasca tes, subjek dipadankan, diacak, dan
dua kelompok
Disain 5 : Disain pra tes dan pasca tes, disain dengan kelompok-kelompok diacak
Disain 6 : Disain tiga kelompok Solomon
Disain 7 : Disain empat kelompok Solomon
Disain 8 : Disain Faktorial Sederhana
Disain 9 : Disain pra tes dan pasca tes dengan kelompok pengendali tidak diacak
[ ] HARMIDAWATI
78. Mengapa kedua disain tadi dimasukkan dalam disain pra eksperimen? Apakah
kelemahan utama disain 1? Apakah kelemahan utama disain 2? Bagaimana cara
mengatasinya?
Jawab:
Desain 1
(One Group Pretes-
Posttest)
Desain 2
(Desain Statistic Dengan Dua
Kelompok)
Kelemaha
n
Tidak menggunakan kelompok pengendali sehingga perubahan pada kelompok eksprimen tidak dapat beranggapan bahwa hasil pra-tes dan pascates disebabkan oleh perlakuan eksprimen tersebut.
Desain ini tidak memiliki validitas interbal.
Tidak memberikan cara untuk menilai pengaruh pra-tes itu sendiri.
Tidak menggunakan pengacak
ataupun pemadanan dalam
menempatkan subjek ke dalam
kelompok coba atau pengendali
Kedua kelompok tersebut tidak
dapat diasumsikan sama sebelum
perlakuan eksprimen diberikan.
Kedua kelompok tersebut berbeda
pada variable tertentu
79. Jelaskan kelebihan utama Disain 3. Jelaskan pula kelemahannya. Bagaimana cara
mengatasinya?
Jawab:
Kelebihan utama Kelemahan Cara Mengatasi
Disain 3
Dapat dilakukan pengacakan untuk menjamin kesamaan statistic kedua kelompok sebelum variabel bebas diberikan
Tidak memberikan kemungkinan kepada peneliti untuk menilai perubahan yang terjadi
untuk menilai perubahan yang terjadi maka subjek dimasukkan ke dalam kelompok coba dan kelompok pengendali secara acak dan diberi pra-tes tentang suatu variabel terikat.
[ ] HARMIDAWATI
80. Apakah kelebihan Disain 4 dibanding Disain 3?
Jawab:
Kelebihan desain 3 dapat dilihat pada soal no 1. Kelebihan Disain 4 dibanding
Disain 3 terletak pada cara menggunakan teknik pemadanan, artinya subjek
dibuat sepadan dalam satu atau lebih variabel tertentu yang dapat diukur
variabelnya.
81. Jelaskan kekuatan utama Disain 5. Jelaskan pula kelemahannya. Bagaimana cara
mengatasinya?
Jawab:
Kekuatan utama Kelemahan Cara Mengatasi
Disain 5
Dengan
pengacakan dapat
mengendalikan
variabel luar yang
dapat
membahayakan
validitas internal
Adanya kemungkinan
interaksi antara pra
tes dan perlakuan yang
menyebabkannya
hanya dapat
digeneralisasikan pada
kelompok lain yang
juga mendapat pra tes.
mengatasi
kelemhan yang
ada dengan
menambahkan
satu kelompok
atau lebih yang
tidak diberi pra
tes.
82. Apa perbedaaan utama Disain 6 dan Disain 7? Jelaskan kelebihan Disain 6
maupun Disain 7 dibandingkan dengan Disain 5. Apa kelemahan utama Disain 6?
Apa kelemahan utama Disain 7? Bagaimana cara mengatasinya?
Jawab:
Perbedaaan
Utama
Kelebihan Kelemahan
Utama
Cara
Mengatasinya
Disain 6
Dapat dilakukan eksperimen 3 kelompok dengan penempatan subjek ke dalam kelompok
Karena menggunakan kelompok pengendali ke-2, maka dapat mengatasi kesulitan pada disain
Hanya digunakan untuk menilai efek interaksinya.
Kelompok pengendali ke-2 diberi pra tes
[ ] HARMIDAWATI
secara acak. 5, yakni efek interaktif pra tes dengan manipulasi eksperimental.
Disain 7
Memberikan pemasukan subjek secara acak ke dalam salah satu dari ke-4 kelompok. 2 kelompok diberi tes dan 2 lainnya tidak salah satu dari kelompok yang tidak diberi pra tes diberi perlakuan eksperimen. ke-4 kelompok kemudian diberi pasca tes.
Dapat dilakukan eksperimen 2 kali, sekali dengan pra tes dan sekali tanpa pra tes
Sulit dilaksanakan dalam praktek
Diperlukan waktu dan usaha yang lebih banyak untuk melaksanakan dua eksperimen sekaligus.
Memerlukan banyak subjek yang sama macamnya.
Dalam melakukan penelitian, dimana pemeberian pasca tes saja dengan menggunakan disain ANAVA faktorial 2X2, untuk menunjukan antara pra tes dan perlakuan.
83. Apa yang harus dilakukan apabila skor pra tes antara kelompok dalam Disain 9
itu tidak sama?
Jawab:
Apabila skor pra tes antara kelompok dalam Disain 9 itu tidak sama, maka
dilakukan analisis kovarians (ANACOVA) untuk menyeimbangkan/menyetarakan
kedua kelompok tersebut.
[ ] HARMIDAWATI
84. Apakah sumber-sumber ketidakvalidan yang mungkin dijumpai dalam
penggunaan Disain 9?
Jawab:
Sumber-sumber ketidakvalidan yang mungkin dijumpai dalam penggunaan
Disain 9:
Tidak adanya penentuan subjek secara acak ke dalam kelompok.
Adanya perbedaan khas karena seleksi yang membedakan kelompok E dan P
(kelompok satu dengan yang lain).
85. Apakah kelebihan Disain 10 dibanding Disain 9? Apakah kelemahan utamanya?
Bagaimana cara mengatasinya?
Jawab:
Kelebihan Disain 10 dibanding Disain 9, adalah:
Digunakan kelompok utuh
Digunakan bila tidak mungkin dilakukan pra tes
Kelemahan utamanya, adalah:
Memiliki jumlah kelompok sama dengan kelompok perlakuan
Memiliki potensi interferensi karena perlakuan ganda yang dapat
diakibatkan oleh adanya lebih dari satu perlakuan yang diterima oleh
kelompok yang sama.
Cara Mengatasinya:
Dilakukan desain berimbang dengan pemberian perlakuan, sehingga
perlakuan yang satu tersebut tidak mempengaruhi peneilaian efektivitas
perlakuan yang lain
86. Bandingkan kedua pendekatan tersebut dalam hal pengendalian variabel bebas.
Jawab:
Pendekatan Ex Post Facto Pendekatan eksperimen
Variabel bebas sudah terbentuk
Kelompok sudah terbentuk dan
sudah berbeda dalam hal variabel
bebasnya, perbedaan tidak
Variabel bebas dimanipulasi
Peneliti dapat menentukan secara acak
kelompok-kelompok dan
memanipulasi variabel, menentukan
[ ] HARMIDAWATI
dilakukan oleh peneliti
hubungan sebab-akibat yang
ditunjukannya bersifat
renggang/lemah dan belum pasti
kelompok mana yang diberi perlakuan
Dapat memastikan adanya hubungan
sebab akibat
87. Bandingkan kedua pendekatan tersebut dalam hal Cara mendekati masalah
penelitian, misalnya mengenai pengaruh keeemasan siswa pada waktu
mengerjakan ujian terhadap hasil ujian mereka.
Jawab:
Pendekatan eksperimen akan memberikan ujian dalam dua kondisi dalam segala
hal yang sama, namun yang satu memberikan kecemasan kepada subjek (siswa)
dan yang lain netral. Kecemasan ditimbulkan karena adanya pemberitahuan
kepada subjek mengenai nilai dari suatu test. Untuk kelompok netral,
pemberitahuan hanya untuk ajakan kerjasama dalam eksperimen, sehingga dapat
dikatakan bahwa kecemasan berpengaruh terhadap hasil ujian.
Pada pendekatan ex post fakto, kecemasan merupakan salah satu dari sedikit
variabel yang dapat menjadi variabel aktif maupun variabel atribut, artinya
peneliti dapat memanipulasinya secara aktif ataupun dapat memilih dan
mengelompokan subjek berdasarkan skor pada suatu ukuran kecemasan
88. Dapatkah dikatakan bahwa penelitian ex post facto adalah kebalikan dari
penelitian eksperimen? Jelaskan jawaban Anda.
Jawab:
Dapat dikatakan ya, karena dalam pengambilan dua kelompok yang sama akan
diberikan dua perlakuan berbeda, dan penelitian ex post fakto dimulai dengan
dua kelompok berbeda kemudian berusaha untuk menetapkan sebab-sebab dari
perbedaan tersebut
[ ] HARMIDAWATI
89. Bandingkan pendekatan eksperimen dan pendekatan ex post facto dalam
menguji adanya hubungan kausal.
Jawab:
Pendekatan
eksperimen
Pendekatan ex post facto
Adanya hubungan
kausal
Diperlukan desain
dengan variabel
tunggal yang
melibatkan satu
variabel bebas dan
desain faktorial yang
melibatkan dua lebih
variabel bebas
Diperlukan tiga macam
bukti bahwa satu variabel
(X) adalah penyebab
variabel lainnya (Y):
Hubungan statistik
antara X dan Y telah
ditetapkan
X terjadi lebih dahulu
dari Y
Factor-faktor lain tidak
ikut menentukan Y
90. Untuk apa digunakan korelasi parsial dan analisis kovariansi dalam penelitian ex
post facto? Apa kelemahan penggunaannya? Bagaimana Cara mengatasinya?
Jawab:
Penggunaan korelasi parsial dan analisis kovariansi dalam penelitian ex post
facto dimaksudkan untuk memberikan penyesuaian (pembetulan) sebagian saja
kepada perbedaan di antara dua kelompok.
Kelemahan penggunaannya: baik korelasi parsial maupun analisis kovariansi
memberikan penyesuaian yang terlalu rendah terhadap perbedaan dua
kelompok yang telah ada sebelumnya.
Cara mengatasinya: skor pasca perlakuan dilakukan penyesuaian
[ ] HARMIDAWATI
91. Jelaskan langkah-langkah yang harus diambil dalam melaksanakan penelitian ex
post facto.
Jawab:
Sebagai contoh peneliti ingin meneliti tentang hubungan kreatifitas denga
prestasi siswa, maka langkah-langkah dalam Penyelidikan Ex Post Facto adalah:
Membedakan mahasiswa yang keatif dan yang tidan kreatif
Mengidentifikasi variabel lain selain kreatifitas
Menentukan kelompok yang sepadan
92. Berilah 2 contoh masalah yang tidak dapat diselidiki secara eksperimental, tetapi
harus diselidiki secara ex post facto.
Jawab:
Contohnya penelitian pada bidang sosial dan pendidikan
Bagaimanakah pengaruh cara mendidik orang tua dengan prestasi siswa
Bagaimanakah hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan prestasi
siswa di sekolah
93. Jelaskan tujuan dilakukan studi kalsus!
Jawab:
Tujuan dilakukan studi kasus adalah
Untuk menyelidiki seorang individu, problem pribadi atau suatu unit sosial
secara mendalam
Untuk menemukan semua variabel penting dalam sejarah atau perkembangan
dari subjek/individu tertentu
94. Uraikan kelebihan dan kekurangan 4 kategori survei
Jawab:
Kelebihan dan kelemahan dari 4 katagori survei, yaitu:
1. Sensus tentang hal-hal yang nyata
Kelebihannya:
penyelidikan dapat mencakup semua populasi
variabel yang diukur merupakan variabel yang jelas dan tidak meragukan
Kelemahannya:
[ ] HARMIDAWATI
hasil penelitian terbatas hanya pada populasi tertentu dan saat tertentu
saja
informasi yang diperoleh dari penelitian tidak banyak menambah
pengetahuan pada bidang pendidikan
2. Sensus tentang hal-hal yang tidak nyata
Kelebihannya:
alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang sifatnya diketahui
Kelemahannya:
sulit untuk dilakukan karena mengandung pengertian absrak
relebialitas alat ukur masih perlu ditanyakan kebemarannya
3. Survei sampel tentang hal-hal yang nyata
Kelebihannya:
informasi tentang sampel yang terkumpul dapat digunakan untuk
menduga populasi secara keseluruhan
Kelemhannya:
nilai survei sampel tersebut tergantung pada kecocokan prosedur
penarikan sampel, ketepatan metode, dan relevansi informasinya.
4. Survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata
Kelebihannya:
satu survei dpat menyelidiki hal-hal nyata dan yang tidak nyata secara
bersama-sama
Kelemahannya:
kemungkinan kesalahan pengumpulan data mengenai pendapat dari satu
penelitian bisa terjadi
95. Langkah langkah dalam penelitian deskriptif adalah sebagai berikut:
Menentukan masalah
Identifikasi informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah
Melakukan pemilihan atau pengembangan instrumen pengumpulan data
Identifikasi populasi sasaran dan lakukan penentuan prosedur penarikan
sampel
[ ] HARMIDAWATI
Menentukan rancangan prosedur pengumpulan data
Lakukan pengumpulan data
Analisis data
Pembuatan laporan
96. Perbedaan antara sumber pertama dan sumber kedua dalam penelitian historis
Sumber pertama Sumber kedua
Perbedaan Berupa dokumen, relik, peninggalan, atau artifak yang orisinil
sumbernya merupakan hasil langsung dari kejadian atau catatan para saksi mata
Pada sumber ini, pikiran orang yang bukan pengamat juga masuk di antara kejadian
sumbernya berupa buku sejarah, artikel dalam ensiklopedi, dan kupasan hasil penelitian
Sumber yang lebih penting, menurut saya adalah sumber pertama karena berupa
dokumen, relik, peninggalan, atau artifak yang orisinil dan merupakan hasil
langsung dari kejadian atau catatan para saksi mata. Selain itu, para ahli sejarah
dalam bidangnya ini banyak yang menggunakan sumber pertama dalam
mengungkapkan suatu kejadian.
97. Jelaskan yang dimaksud dengan kritik eksternal!
Jawab:
Kritik eksternal adalah kritik yang mempertanyakan apakah bukti yang diselidiki
tersebut asli atau dpat dikatakan bahwa kritik eksternal berusaha untuk
mengungkapkan keaslian terhadap bukti yang ditetapkan dalam suatu
penyelidikan sejarah.
98. Jelaskan yang dimaksud dengan kritik internal!
Jawab:
Kritik internal adalah kritik yang bertujuan untuk mengevaluasi nilai bukti
sejarah mengenai suatu laporan tentang kejadian yang sebenarnya. Selain itu
suatu bukti mengenai suatu kebenaran perlu dihubungkan atau dibandingkan
dengan bukti lain untk memperoleh informasi yang jelas tentang kejadian dan
orang atau lingkungan disekitar kejadian tersebut.
[ ] HARMIDAWATI
99. Tuliskan Kelebihan penelitian historis!
Jawab:
Peneliti kadangkala tidak terlalu terlibat secara fisik dalam melakukan
penelitian
Tidak adanya kekuatiran terjadinya interaksi peneliti dengan subjek, sehingga
data yang diperoleh benar-benar murni
Dapat memberikan perspektif terhadap suatu situasi kritis
100. Mengapa perlu dilakukan pemadanan secara teracak? Dasar apa yang dipakai untuk melakukan pemadanan? Bagaimana prosedur pemadanan? Kelemahan Papa yang ada dalam teknik menggunakan pemadanan ini?
Jawab:
Pemadanan dilakukana untuk mengendalikan sebagian perbedaan antara subjek.
Dasar yang dipakai untuk melakukan pemadanan adalah terdapat banyak variabel luar yang mempengaruhi variabel terikat, sehingga perlu dilakukan pemadanan secara teracak.
Prosedur pemadanan tersebut adalah sebagai berikut:
Melakukan prosedur pribadi ke pribadi, artinya peneliti mencari subjek yang skornya berada dalam batas–batas yang telah ditentukan.
Memadankan kelompok, bukan individu berdasarkan variabel yang relevan. Peneliti harus dapat menunjukan kedua kelompok yang ditentukan itu tidak mempunyai perbedaan signifikansi dalam hal mean, simpangan baku pada variabel yang disepadankan tersebut.
Peneliti menempatkan semua subjek berdasarkan urutan skor mereka dalam variabel yang disepadankan.
Kelemahan dalam teknik menggunakan pemadanan ini adalah:
Akan mengurangi besarnya sampel dan memasukan bias penarikan sampel kedalam data penelitian, karena terjadi peningkatan jumlah subjek yang tidak dapat dipadankan.
[ ] HARMIDAWATI