57
[SOAL JAWAB METODOLOGI PENELITIAN ] HARMIDAWATI 1. Jelaskan hakikat penelitian. Jawab: a. Penelitian dapat dirumuskan sebagai penerapan pendekatan ilmiah yang benar mengenai suatu masalah. Penerapan pendekatan ilmiah yang benar itu berdasarkan tujuan penelitian untuk menemukan jawaban terhadap suatu persoalan melaiui prosedur ilmiah. Pengetahuan yang didapat berupa fakta, konsep, generalisasi, dan teori. b. Penelitian dilakukan untuk, meningkatkan kemampuan dan keberhaslian manusia dalam mendeskripsikan, menjelaskan hubungan, merarnalkan, dan mengendalikan fenomena serta peristiwa-peristiwa yang menjadi pusat perhatiannya. c. Dikenal juga penelitian pendidikan, bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan fenomena-fenomena dalam lingkungan pendidikan. Jadi tujuannya adalah memperoleh pengetahuan atau teori mengenai pendidikan. d. Kegunaan penting penelitian adalah mengembangkan serta memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk merencanakan kebijaksanaan dalam pembangunan, serta untuk memecahkan berbagai masalah praktis yang dihadapi manusia dalam segala segi kehidupannya. 2. Berupa apakah pengetahuan yang diperoieh melalui penelitian?

SOAL 100 JADI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

soal tgs mepet

Citation preview

Page 1: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

1. Jelaskan hakikat penelitian.

Jawab:

a. Penelitian dapat dirumuskan sebagai penerapan pendekatan ilmiah yang

benar mengenai suatu masalah. Penerapan pendekatan ilmiah yang benar itu

berdasarkan tujuan penelitian untuk menemukan jawaban terhadap suatu

persoalan melaiui prosedur ilmiah. Pengetahuan yang didapat berupa fakta,

konsep, generalisasi, dan teori.

b. Penelitian dilakukan untuk, meningkatkan kemampuan dan keberhaslian

manusia dalam mendeskripsikan, menjelaskan hubungan, merarnalkan, dan

mengendalikan fenomena serta peristiwa-peristiwa yang menjadi pusat

perhatiannya.

c. Dikenal juga penelitian pendidikan, bertujuan untuk menemukan prinsip-

prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk

menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan fenomena-fenomena dalam

lingkungan pendidikan. Jadi tujuannya adalah memperoleh pengetahuan atau

teori mengenai pendidikan.

d. Kegunaan penting penelitian adalah mengembangkan serta memperkaya ilmu

pengetahuan dan teknologi, untuk merencanakan kebijaksanaan dalam

pembangunan, serta untuk memecahkan berbagai masalah praktis yang

dihadapi manusia dalam segala segi kehidupannya.

2. Berupa apakah pengetahuan yang diperoieh melalui penelitian?

Jawab:

Pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dapat berupa:

a. Fakta ilmiah

b. Konsep-konsep baru

c. Teori

3. Jelaskan arti penelitian pendidikan.

Jawab:

- Penelitian pendidikan adalah penerapan pendekatan ilmiah untuk menyelidiki

masalah-masalah pendidikan. Melalui penelitian pendidikan diupayakan

Page 2: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

diperoleh informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan

mengenai proses-proses kependidikan.

- Penelitian pendidikan bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip umum atau

penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan,

dan mengendalikan fenomena-fenomena dalam lingkungan pendidikan. Jadi

tujuannya adalah memperoleh pengetahuan atau teori mengenai pendidikan.

4. Jelaskan apakah langkah-langkah tahapan penelitian harus dilakukan dengan urut?

Jawab:

Langkah-langkah tahapan penelitian haruslah dilakukan dengan berurut. Urutan

langkah-langkahnya sebagai berikut:

- Memilih masalah. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan yang

menyangkut persoalan yang cukup penting untuk dijadikan masalah penelitian.

Masalah tersebut harus merupakan persoalan yang belum ada jawabannya,

tetapi dapat dijawab melalui penyelidikan ilmiah.

- Tahapan analisis masalah. Dalam tahap ini dilakukan pengkajian mendalam

terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yang mungkin telah dilakukan

terhadap masalah tersebut. Berdasarkan kajian ini dirumuskan hipotesis yang

ditentukan batasan-batasan istilah yang digunakan.

- Memilih strategi penelitian dan mengembangkan instrumen. Masalah penelitian

akan menentukan metode penelitian yang tepat dipakai. Pemilihan metode

mempengaruhi penyusunan rancangan penelitian dan prosedur pengukuran

variabel. Berikutnya dikembangkan instrumen penelitian.

- Mengumpulkan dan menafsirkan data. Data dikumpulkan untuk menguji

hipotesis. Setelah itu data dianalisis, biasanya secara statistik. Berikutnya

dilakukan penafsiran yang tepat terhadap hasil penelitian yang diperoleh.

- Melaporkan hasil penelitian. Hal ini dilakukan dengan menyajikan masalah,

prosedur, hasil penelitian, dan kesimpulan dalam bentuk yang dapat

dimengerti orang lain.

Page 3: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

5. Jelaskan bagaimana penelitian dikatakan bertujuan mendeskripsikan fenomena!

Jawab:

Penelitian dikatakan bertujuan mendeskripsikan fenomena, artinya penelitian

tersebut dapat mendeskripsikan secara akurat, rinci, dan sistematik dari berbagai

hal yang ada di dunia. Misalnya mendeskripsikan suatu fenomena seperti

penanaman, klasifikasi dan uraian tentang sifat-sifat fenomena tersebut.

6. Hubungan yang bagaimana yang ingin dijelaskan melalui penelitian?

Jawab:

Hubungan yang dijelaskan melalui penelitian berupa hubungan sebab-akibat atau

kausa komparatif. Hubungan ini bertujuan untuk meningkatkan daya pikir secara

logis untuk meningkatkan kemampuan dan keberhasilan seseorang dalam

merumuskan masalah, mendeskripsikan, meramalkan fenomena-fenomena yang

terjadi dan merupakan pusat perhatian dari peneliti tersebut. Contoh penelitian:

Hubungan antara sikap dengan nilai test mata pelajaran matematika.

7. Bagaimana hasil penelitian dapat digunakan untuk meramalkan fenomena?

Jawab:

Hasil penelitian dikatakan untuk meramalkan meramalkan fenomena apabila

pada penelitian tersebut dapat digeneralisasikan fenomena yang terjadi pada

masa sekarang maupun masa yang akan datang yang didasarkan pada teori-teori

pendukung.

8. Bagaimana hasil penelitian dapat digunakan untuk mengendalikan fenomena?

Jawab:

Penelitian juga dapat digunakan untuk mengendalikan fenomena, misalnya

dengan penelitian dapat mengendalikan bencana alam dan penyakit, serta dapat

memanfaatkan kekuatan alam untuk keperluan industri, kedokteran dan

teknologi.

9. Jelaskan bagaimana penelitian dapat mengembangkan serta memperkaya ilmu

pengetahuan!

Jawab:

Dengan penelitian dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, karena penelitian

Page 4: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

dapat berupa temuan-temuan baru, dukungan atau koreksi terhadap temuan-

temuan dan/atau teori-teori yang sudah ada.

10. Jelaskan bagaimana penelitian dapat merupakan cara mengembangkan

teknologi!

Jawab:

Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan ke dalam prosedur dan alat

(instrumen) untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam kehidupan, misalnya

penelitian dalam bidang industri, perhubungan dan komumkasi, pendidkan, dan

lain-lainnya. Itu berarti bahwa perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK) sangat tergantung pada hasil penelitian.

11. Deskripsikan masing-masing karakteristik proses penelitian berikut!

a. Sistematis d. Reduktif

b. logis e. dapat diulang dan dilanjutkan

c. empiris

Jawab:

a. Penelitian merupakan suatu proses yang sistematis.

Penelitian harus dilakukan menurut suatu proses yang terstruktur, yaitu ada

aturan-aturan mainnya, karena itu penelitian merupakan suatu proses yang

sistematis. Aturan penelitian meliputi spesifikasi prosedural untuk

mengidentifikasi dan mendefinisikan variabel, merancang studi untuk

memeriksa variabel-variabel lain, dan untuk menghubungkan data, yang

dikumpulkan dengan masalah dan hipotesis.

b. Penelitian merupakan suatu kegiatan logis.

Penelitian mengikuti suatu sistem memanfaatkan logika. Melalui pemeriksaan

logis mengenai prosedur yang digunakan dalam eksperimen misalnya dapat

dicek validitas dari keabsahan kesimpuian yang ditarik. Dengan menerapkan

logika, peneliti juga dapat mencek generalisasi penelitian. Karena berlakunya

logika dalam suatu penelitian membuat penelitian menjadi alat yang sangat

bernilai untuk membuat keputusan.

c. Penelitian merupakan suatu perbuatan empiris.

Page 5: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

Penelitian itu dilakukan berdasarkan kenyataan. Mungkin sebelumnya

dilakukan deduksi secara abstrak, tetapi hasil akhirnya adalah data.

Pengumpulan data menyebabkan penelitian menjadi perbuatan empiris. Agar

dapat menentukan sejauh mana penemuan empiris dapat digeneralisasikan ke

situasi lain, peneliti harus mengevaluasi validitas eksternal data.

d. Penelitian merupakan suatu proses reduktif.

Penelitian menerapkan prosedur analitis terhadap data yang dikumpulkan

untuk mereduksi atau mengurangi kebingungan karena adanya peristiwa atau

obyek tertentu dengan cara mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori

yang lebih umum dan lebih mudah dipahami. Peneliti mengurbankan sebagian

kekhususan dan keunikan yang terkait pada obyek atau peristiwa tertentu,

tetapi peneliti memperoleh kekuatan untuk mengidentifikasi hubungan

umum, suatu proses yang memerlukan konseptualisasi. Proses mereduksi ini

menterjemahkan kenyataan empiris menjadi sesuatu yang abstrak atau

konseptual dalam upaya untuk memahami keterkaitan antara peristiwa dan

memprediksi bagaimana keterkaitan ini dapat terjadi dalam konteks yang

berbeda. Karena itu pereduksian memungkinkan penelitian untuk

menjelaskan, tidak hanya mendeskripsikan.

e. Penelitian merupakan prosedur yang dapat diulang dan dilanjutkan

Hasil penelitian itu dicatat, digeneralisasikan, dan direplikasi, karena itu

penelitian menghasilkan sesuatu yang kurang fana daripada proses

pemecahan masalah yang lainnya. Jadi, orang lain selain peneliti dapat

menggunakan hasil suatu penelitian, dan peneliti lain dapat meneliti

berdasarkan hasil penelitian peneliti lain. Lebih lanjut lagi proses dan prosedur

penelitian juga dapat dilanjutkan, sehingga peneliti lain dapat mereplikasi

penelitian itu dan memeriksa validitasnya. Ciri dapat dilanjutkan dari

penelitian ini sangat kritis bagi perannya dalam memperluas pengetahuan dan

dalam pengambilan keputusan.

12. Jelaskan bagaimana penggolongan penelitian berdasarkan tujuan penggunaan

hasil penelitiannya!

Page 6: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

Jawab:

- Penelitian dasar (murni), yaitu penelitian yang hasilnya adalah untuk

sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau teknologi dasar.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji atau mengembangkan teori.

- Penelitian terapan, yaitu penelitian yang hasilnya dipergunakan untuk

keperluan praktis, seperti pembuatan kebijaksanaan, perencanaan, dan

perbaikan program-program pembangunan. Jenis penelitian ini mencakup

penelitian-penelitian seperti: Need Assessment (Perkiraan Kebutuhan),

Program Evaluation (Evaluasi Program), Operations Research (Penelitian

Operasi), dan Action Research (Penelitian Tindakan).

13. Jelaskan bagaimana penggolongan penelitian berdasarkan pengukuran dan

analisis data penelitian.

Jawab:

- Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka

dan dianalisis dengan teknik statistik. Penelitian yang sering menggunakan

cara ini adalah eksperimen dan survei.

- Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk

verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Penelitian yang

sering dilakukan dengan cara ini adalah Case Study (Studi Kasus),

Anthropological Research (Penelitian Antropologi), Naturalistic Research

(Penelitian Naturalistik), dan Historical Research (Penelitian Sejarah).

14. Bagaimana penggolongan penelitian berdasarkan tingkat kedalaman analisis

data penelitiannya.

Jawab:

- Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dianalisis datanya hanya sampai

pada deskripsi variabel satu demi satu. Deskripsi berarti pemberian

(penyandraan) secara sistematik dan faktual tentang sifat-sifat populasi

tertentu.

- Penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang dianalisis datanya sampai pada

menentukan hubungan satu variabel dengan variabel yang lain.

Page 7: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

15. Berdasarkan penggunaan sampel atau populasi, bagaimana penggolongan

penelitian?

Jawab:

- Penelitian sensus (deskriptif), yaitu penelitian yang datanya berasal dari

semua subyek dalam populasi, tidak hanya dari sampel.

- Penelitian sampel (inferensial), yaitu penelitian yang datanya berasal dari

sampel dan kesimpulannya diberlakukan bagi seluruh populasi yang diwakili

oleh sampel penelitian itu.

16. Manakah yang memerlukan tingkatan perkembangan mental yang lebih tinggi

konsep atau konstruk?

Jawab:

Yang memerlukan tingkatan perkembangan mental yang lebih tinggi adalah

konstruk. mengapa? karena Konstruk memberikan gambaran abstraksi yang lebih

tinggi tingkatannya dari konsep. Contoh motivasi, keadilan, dan kemampuan

memecahkan masalah. tetapi pada dasarnya keduanya tidak dapat dengan mudah

digambarkan dengan menunjuk kepada suatu objek atau kejadian.

17. Apa implikasi dari penggunaan konsep dan konstruk dalam penelitian?

Jawab:

Implikasi dari penggunaan konsep dan konstruk dalam penelitian adalah

sebagai alat untuk menjawab kejadian-kejadian yang diamati terhadap suatu

objek atau kejadian

untuk memecahkan suatu masalah.

18. Bedakan antara definisi konseptual (konstitutif) dan definisi operasional dari

statu konsep/konstruk!

Jawab:

definisi konseptual (konstitutif) merupakan Definisi yang dapat dirumuskan

secara umum/formal dengan menggunakan istilah-istilah lain maupun secara

khusus dengan menetapkan tindakan sedangkan

definisi operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa

yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep

Page 8: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

(operasi yang dilakukan untuk mengukur statu konsep. Pelaksanaan definisi

operasional disebut pengukuran.

19. Dalam melakukan penelitian, jenis definisi mana yang harus dikembangkan oleh

peneliti?

Jawab:

Dalam melakukan penelitian, jenis definisi yang dikembangkan oleh peneliti

adalah bisa keduanya ataupun salah satu saja tergantung sejauh mana kedalaman

dari suatu bahan yang akan dieliti. Bila penelitiannya menggunakan definisi yang

dirumuskan secara umum/formal dengan menggunakan istilah-istilah lain

maupun secara khusus dengan menetapkan tindakan maka digunakan defenisi

konsep dan bila terdapat seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang

harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep maka

digunakan istilah operasional. Untuk mendapat hasil yang lebih akurat dari suatu

penelitian maka defenisi konsep dan operasional haruslah dapat diterapkan.

20. Carilah pengertian masing-masing variabel bebas, variabel terikat, variabel

manipulasi, variabel hasil, variabel aktif, variabel atribut, variabel luar, dan

variabel intervening.

Jawab:

Variabel bebas adalah variabel yang dipilih peneliti untuk diselidiki (dan

seringkali dimanipulasi) untuk diperiksa kemungkinan pengaruhnya terhadap

satu atau iebih variabel lain.

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau diakibatkan oleh

variabel bebas. Dengan istilah lain, keadaan variabel terikat "bergantung pada"

apa yang "dilakukan" atau "dipengaruhi" oleh variabel bebas.

Variabel moderator adalah variabel bebas kedua yang diukur, dimanipulasi,

dan dipilih oleh peneliti untuk mengungkap apakah variabel bebas kedua ini

mengubah hubungan antara variabel bebas pertama dengan variabel terikat.

Variabel atribut/variabel tetap, yaitu variabel yang tidak dapat secara aktif

dimanipulasi oleh peneliti). Contoh variabel atribut adalah ciri-ciri individu

seperti bakat, jenis kelamin, ras, umur, dan kelas sosial.

Page 9: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

Variabel aktif disebut juga variabel eksperimental atau variabel manipulasi

atau variabel perlakuan.

Variabel luar adalah variabel bebas yang tidak ikut diteliti tetapi mungkin

dapat ikut mempengaruhi variabel terikat.

Variabel intervening atau variabel antara. Variabel intervening atau

variabel antara adalah sesuatu variabel yang secara teoritik mungkin

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat tetapi tidak dapat dilihat atau

diukur atau dimanipulasi.

21. Jelaskan apa arti pengukuran.

Jawab:

Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan angka untuk mewakili

kuaintitas ciri (atribut) yang dimiliki oleh subyek dalam suatu populasi atau

sampel.

22. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam melakukan pengukuran

variabel.

Jawab:

variabel itu dapat diukur dengan cara pengukuran yang jelas dan terencana.

menetapkan bagaimana pengukuiran variabel dilakukan

variabel harus mewakili kuantiítas ciri (atribut).

menetapkan objek dari variabel tersebut.

23. Apa yang dimaksud dengan penarikan sampel?

Jawab:

Sampel merupakan sebagian dari populasi atau sampel diartikan sejumlah

populasi yang mewakili populasinya. Untuk penarikan sampel dilakukan dengan

teknik-teknik tertentu.

24. Apa tujuan dilakukannya penarikan sampel?

Jawab:

Tujuan dilakukan penarikan sampel adalah untuk mendapatkan hasil penelitian

yang didasarkan dari data yang berlaku bagi populasi.

Page 10: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

25. Cara penarikan sampel manakah yang paling banyak dilakukan orang?

Jawab:

Cara penarikan sampel yang paling banyak dilakukan orang adalah dengan cara

acak

26. Kapan dilakukan penarikan sampel acak berlapis?

Jawab:

populasinya berada dalam strata.

populasinya harus homogen

sampel diambil dengan menggabungkasn sub-sub sampel dari semua strata.

27. Kapan perlu dilakukan penarikan sampel acak berkelompok? Beri contohnya.

Jawab:

Pada teknik ini populasi dibagi atas dasar himpunan-himpunan di mana populasi

tersebut menyebar. dalam hubungan ini yang di random adalah himpunannya,

sesuatu himpunan yang terpilih sebagai sampel, keseluruhan anggotanya

menjadi sampel penelitian.

Contohnya: populasi adalah siswa SMU swasta suatu kota. ada yang duduk di

kelas I, II, dan III terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan pada setiap SMU

swasta mempunyai kelas paralel baik itu di kelas I, II, dan III.

disisni menunjukan kelas-kelas tersebut merupakan kelompok (kluster)

28. Kapan perlu dilakukan penarikan sampel secara sistematis? Beri contohnya.

Jawab:

sampel diambil dengan mengikutsertakan subjek ke-k dari deratan subjek dalam

populasi. dilakukan pertama dengan undian lalu menentukan sampel-sampel

berikutnya dengan jarak hitungan tertentu.

Contoh: Jika dari 1000 subyek anggota populasi akan diambil 100 subyek

sebagai sampel, maka k = 1000: 100 = 10

Dalam contoh itu perbandingan sampel dikenakan pada subyek nomor 5, sampel

berikutnya adalah subyek nomor 15, 25, 35, clan seterusnya.

Page 11: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

29. Kapan perlu dilakukan penarikan sampel secara seenaknya? Berilah contoh.

Jawab:

Dalam teknik sampling seenaknya peneliti memanfaatkan subyeksubyek yang

ada/tersedia sebatas yang ditemukan oleh peneliti tanpa rencana tedebih

dahulu mengenai sampel yang diambil itu. Begitu anggota populasi

ditemukan, anggota populasi itulah yang diambil sebagai sampel.

Contoh: Penelitian tentang motivasi mahasiswa menggunakan celana jean.

peneliti dapat menggunakan setiap mahasiswa yang dia temukan menjadi sampel.

30. Mengapa orang memilih sampling bertujuan? Beri contohnya.

Jawab:

orang memilih sampling bertujuan karena:

Label teknik sampling bertujuan itu didasarkan pada kenyataan bahwa

sampel yang dipilih peneliti didasarkan pada tujuan tertentu.

Penuturan atau informan yang digunakan menjadi sampel antara lain adalah

penutur asli, jujur, menggunakan bahasa yang diteliti sebagai bahasa sehari-

hari, dewasa, banyak bicara, tidak memiliki cacat organ bicara clan lain-lain.

Contoh: peneliti ingin mengetahui pendapat masyarakat tentang cara

pembasmian unggas penyebab flu burung di seluruh Indonesia.

31. Apakah dapat dikatakan bahwa semakin besar sampel maka representatif sampel

tersebut? Jelaskan jawaban Anda.

Jawab:

ya, karena representative sample penelitian ditentukan haruslah berdasarkan

variabilitas populasi, artinya makin tinggi variabilitas populasi, makin beragam

pula populasi tersabut. selain itu sample yang semakin banyak maka akurasi

simpulan semakin andal.

32. Peneliti umumnya melakukan kajian pustaka dalam 2 tahap. Jelaskan mengapa

demikian.

Jawab:

Peneliti melakukan kajian pustaka sebelum penelitian, dimaksudkan untuk:

a. Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti

Page 12: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

b. memperdalam pengetahuan peneliti mengenai hal-hal yang menyangkut

masalah dan bidang yang sedang diteliti maupun mengenai berbagai metode

penelitian termasuk rancangan penelitian, pengembangan instrument,

penarikan sample, maupun teknik analisis data

c. mengkaji teori-teori yang relevan dengan masalah yang akan diteliti sebagai

landasan dan acuan teoritis yang tepat

d. mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti sehingga dapat diketahui apa saja yang sudah diteliti , apa saja temuan-

temuannya, dan bagian mana yang belum diteliti

e. mendapatkan informasi tentang aspek-aspek mana dari topic yang sama yang

sudah pernah diteliti, untuk menghindari duplikasi.

Peneliti melakukan kajian pustaka selamah penelitian berlangsung, dimaksudkan

untuk:

a. Mengumpulkan informasi yang lebih khusus tentang variable-variabel yang

sedang diteliti

b. Memanfaatkan informasi yang ada kaitannya dengan teori-teori yang sesuai

sebagai landasan penelitian yang sedang dilakukan

c. Mengumpulkan dan memanfaatkan informasi-informasi yang berkaitan

dengan metodologi penelitian agar dapat menemukan atau menyususn

instrument pengumpulan data yang tepat maupun teknik analisis data yang

sesuai.

33. Dalam melakukan kajian pustaka peneliti sering mengalami hambatan-hambatan.

Jelaskan berupa apa kemungkinan hambatan tersebut.

Jawab:

Kemungkinan hambatan-hambatan yang menyebabkan ketidaklancaran dalam

melakukan kajian pustaka adalah:

Kurangnya atau terbatasnya buku atau sumber kepustakaan yang bersifat

ilmiah, baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.

Masih banyak peneliti yang kurang mampu memanfaatkan dan memahami

referensi dalam hahasa asing, terutama bahasa lnggis.

Page 13: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

Masih kurangnya kebiasaan membaca tulisan-tulisan ilmiah. Peneliti perlu

mengembangkan kegemaran membaca karya ilmiah agar dapat selalu

mengikuti perkembangan ilmu yang ada

34. Jelaskan mana yang lebih menguntungkan mulai mengkaji kepustakaan dari yang

paling lama ke yang mutakhir atau sebaliknya.

Jawab:

Sesuai dengan aturan dalam penulisan suatu tulisan ilmiah, dalam mengkaji

kepustakaan sebaiknya dilakukan dari yang paling mutakhir ke yang paling lama,

karena informasi yang terbaru jauh lebih baik, bernilai dan tidak ketingglan

zaman informasinya. Dalam melakukan kajian pustaka sebaiknya menggunakan

hasil penelitian atau sumber pustaka dibawah 5 tahun terakhir.

35. Di samping menuliskan informasi dari sumber yang dikaji, apalagi yang harus

dicatat peneliti.

Jawab:

Yang harus dicatat seorang peneliti selain menuliskan sumber informasi adalah

hal-hal dibawah ini:

a. Mendaftar semua variabel yang akan diteliti.

b. Mencari setiap variabel pada subject encyctopedia

c. Memilih deskripsi bahan-bahan pustaka yang diperlukan dari sumber-sumber

yang tersedia.

d. Memeriksa indeks yang memuat variabel-variabel dan topik masalah yang

diteliti.

e. Memeriksabstrak disertasi yang berisinformasi untuk penelitian-penelitian

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

f. Mencari secara lebih khusus'artikel-artikel, buku-buku, dan bibliografi yang

sangat membantu untuk mendapatkan bahan-bahan pustaka yang

relevan dengan masalah yang diteliti.

g. Setelah informasi yang relevan ditemukan, "mereview" bahan pustaka

tersebut dan menyusunnya sesuai dengan urutan kepentingan dan

relevansinya dengan masalah yang sedang diteliti.

Page 14: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

h. Membaca dan mencatat bahan-bahan pustaka tersebut, lalu menyusun dan

menulis kembali hasil kajian tersebut dalamsalah satu kartu catatan.

i. Sebagai langkah terakhir, menyusun rangkuman dan menuliskan hasil kajian

pustaka tersebut dalam bentuk esai. Tulisan ini nantinya akan dimasukkan ke

dalam laporan penelitian, biasanya dengan judul "Kajian Pustaka".

36. Apakah perbedaan pemakaian ke-3 macam kartu yaitu kartu ikhtisar, kutipan,

dan kartu ulasan?

Jawab:

Perbedaan ke-3 macam kartu itu adalah sebagai berikut

a. Kartu ikhtisar, berisi ringkasan atau ikhtisar pendapat asli penulisnya. catatan

ikhtisar hanya memuat garis besar poko karangan jauh rebih pendek dari

tulisan aslinya. Membuat ikhtisar berarti menulis lagi artikel yang sama dalam

bentuk singkat tanpa sedikitpun mengubah tujuan dan sifat bahan asli. Di

sudut kanan atas ditulis data buku, di tengah atas ditulis ‘lkhtisar’, di sudut

kanan atas ditulis kata kunci yang mewakili pokok masalah yang diringkas

hasilnya.

b. Kartu kutipan, berisi kutipan yang seteliti-telitinya mengenai isi dan bentuk

karangan yang asli. Tidak boleh ada satupun kata, huruf atau tanda baca yang

diubah. Sampai seberapa panjang kita dapat mengutip, tergantung dari jenis

bahan dan dari kebutuhan peneliti Perlu diingat bahwa sebaiknya yang

dikutip adalah bagian-bagian yang benar-benar perlu dikutip. Pokok bahasan

ditulis dalam bentuk satu atau dua kata di sudut kanan atas kartu sedangkan

di sudut kiri atas kartu ditulis data buku sernentara di tengah atas ditutis

"Kutipan". Apabita ada bagiati yang dihilangkan dari kutipan, bagian itu

diganti dengan tiga buah titik (…) keirudian dllanjutkan dengan kata atau

kalimat berikutnya yang dikehenaki untuk dikutip.

c. Kartu ulasan, berisi catatan peneliti sendiri sebagai reaksi terhadap satu

sumber yang dibaca. Reaksi ini dapat berupa tambahan catatan atau

penjelasan mengenai bacaan, dapat pula berisi kritik, kesimpulan, saran, atau

komentar. Hal ini dicatat segera dan terpisah agar tidak bercampur dengan

Page 15: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

tulisan penulis aslinya. Catatan ulasan ini dapat digunakan nantinya dalam

menyusun tulisan (hasil kajian pustaka). Pada bagian tengah atas kartu ditulis

"Ulasan" dan di sudut kanan atas ditulis pokok yang diulas, di sudut kiri atas

data buku.

37. Manakah kartu catatan yang paling baik?

Jawab:

Penggunaan kartu catatan itu tergantung pada orang yang membuat catatan,

serta kebutuhannya dalam analisis dan pembahasan suatu masalah. Berdasarkan

perbedaan dari ke-3 kartu catatan di atas, maka kartu ulasan merupakan kartu

catatan yang paling baik, karena catatan yang dibuat memberikan kemudahan

untuk diklasifikasikan atau dikategorikan secara fleksibel, tidak kaku. Hal ini

karena Kartu ulasan, berisi catatan peneliti sendiri sebagai reaksi terhadap satu

sumber yang dibaca.

38. Jelaskan satu kartu dapat digunakan untuk mencatat informasi dari berapa

sumber

Jawab:

Satu kartu hanya dapat digunakan untuk mencatat satu informasi dari satu

sumber bacaan. Apabila terdapat informasi lain dari sumber lainnya juga maka

diperlukan satu jenis kartu lagi dan seterusnya. Semua informasi yang telah

dicatat pada kartu catatan, kemudian kartu catatan dikumpulkan untuk kemudian

digunakan pada saatnya untuk membuat suatu tulisan/karangan ilmiah atau

untuk merujuk suatu pustaka.

39. Tuliskan bagaimana sebaiknya merangkai hasil bacaan dengan kata-kata sendiri.

Jawab:

Dalam merangkai hasil bacaan dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut;

a. Kajian pustaka dilakukan dengan studi-studi di bidang yang paling dimuat

dalam terbitan-terbitan terbaru dan kemudian bekerja mudur ke terbitan-

terbitan sebelumnya.

b. Rajin membaca abstrak atau ringkasan suatu laporan terlebih dahulu untuk

menetapkan apakah laporan itu relevan dengan masalah kita atau tidak.

Page 16: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

c. Sebelum membuat catatan, baca dan jelajahilah (skim) laporan tersebut

dengan cepat guna mengetahui bagian-bagian yang ada kaitannya dengan

masalah anda

d. Buatlah catatan langsung pada kartu catatan, karena kartu lebih mudah

diseleksidan disusun daripada lembaran kertas, amplop, dan sebagainya.

e. Tulislah referensi bibliografi secara lengkap untuk setiap karya.

f. Untuk memudahkan pemilihan dan penyusunan, jangan memasukkan lebih

dari satu referensi pada setiap kartu.

g. Jangan lupa memberi tanda bagian mana yang merupakan kutipan langsung

dari pengarang dan bagian mana yang merupakan susunan kata kita sendiri.

h. Apabila langkah pertama sampai ke tujuh sudah terlaksana maka peneliti

dapat merangkaikan hasil bacaannya dalam sebuah tulisan ilmiah (proposal),

dimulai dengan penjabaran pendahuluan dan seterusnya.

40. Jelaskan apa yang harus dilakukan peneliti agar terhindar dari sebutan plagiator.

Jawab:

Yang harus dilakukan peneliti agar terhindar dari sebutan plagiator adalah

Lebih banyak melakukan kajian pustaka untuk memisahkan penelitian yang

sudah diteliti dan yang belum.

Dengan melakukan kajian pustaka, peneliti akan memperoleh informasi secara

sistematis yang kemudian dapat menuangkannya ke dalam bentuk rangkuman

(simpulan) yang utuh bahwa penelitian ini belum perneh dikaji sebelumnya.

41. Sebutkan tiga kesalahan umum yang mungkin dilakukan peneliti pemula dalam

mengkaji pustaka.

Jawab:

Kajian pustaka dilakukan hanya pada satu sumber pustaka

Tidak pandai dalam membuat catatan (penggunaan kartu catatan) untuk

masalah yang dikaji

Peneliti pemula tidak memiliki pola berpikir yang terstruktur dan kajian yang

dilakukan terlalu bertele-tele dan panjang lebar serta tidak terfokus pada

topik kajian.

Page 17: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

42. Diskusikan apakah setiap penelitian memerlukan hipotesis.

Jawab:

Hipotesis merupakan jawaban sementara mengenai tingkah laku, gejala, atau

peristiwa yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Dalam melakukan penelitian,

hipotesis diperlukan untuk menghubungkan teori dengan pengamatan, dan

sebaliknya pengamatan dengan teori. selain itu hipotesis diperlukan dalam

usaha mencari pengetahuan, untuk memakai ide-ide yang bersifat induktif yang

menekankan pengamatan, dan logika dari penalaran deduktif sehingga

penggunaannya dapat menyatukan pengalaman dan penalaran yang

menghasilkan suatu penelitian yang dapat bermanfaat bagi khalayak banyak. Jadi

setiap penelitian memerlukan hipotesis, karena selain pernyataan yang telah

dijelaskan di atas, hipotesis diperlukan juga untuk memecahkan suatu masalah,

dan untuk menerangkan suatu gejala yang akan dan belum terjadi..

43. Jelaskan kegunaan hipotesis bagi peneliti

Jawab:

Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta

memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.

Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji

dalam penelitian.

Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.

Hipotesis merupakan tujuan khusus. Dengan demikian hipotesis juga

menentukan sifat-sifat data yang diperlukan guna menguji pernyataan

terrsebut. Secara sangat sederhana, hipotesis menunjukkan kepada peneliti apa

yang harus dilakukan.

Hipotesisi memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.

Hal ini akan memudahkan peneliti, seandainya peneliti mengambil setiap

hipotesis secara terpisah dan menyatakan kesimpulan yang relevan dengan

hipotesis tersebut. Artinya, peneliti dapat menyusun bagian laporan tertulis ini

di seputar jawaban-jawaban terhadap hipotesis semula, sehingga membuat

penyajiannya itu lebih berarti dan mudah dibaca.

Page 18: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

44. Pikirkan persyaratan apa yang harus dipenuhi agar hipotesis dapat di uji secara

empiris.

Jawab:

Syarat agar hipotesis dapat di uji secara empiris:

Memiliki kemampuan untuk diuji (testability) dan dapat ditahkikkan

(verifiable).

Dapat menghubungkan variabel-variabel yang diukur.

Dapat merumuskan indikator tiap variabel.

45. Manakah yang lebih baik, merumuskan hipotesis dalam bentuk hipotesis nol

atau hipotesis kerja? Jelaskan alasannya.

Jawab:

Dalam merumuskan hipotesis suatu penelitian, bentuk rumusan hipotesis yang

baik adalah hipotesis kerja, karena hipotesis ini dapat memberikan suatu

pernyataan yang bernilai positif dan dapat memberikan jawaban sementara

yang benar sesuai dengan apa yang akan diteliti. selain itu hipotesis kerja dapat

memberikan jawaban sesuai dengan apa yang diharapkan atau diramalkan oleh

peneliti. Tetapi hipotesis nol juga dibutuhkan dan digunakan oleh peneliti untuk

membandingkan hasil penyelidikan dengan harapan bahwa sesuatu itu terjadi

secara kebetulan.melalui metode statistik.

46. Jelaskan kapan peneliti menggunakan hipotesis terarah dan kapan tak terarah.

Jawab:

Hipotesis terarah digunakan untuk menetapkan arah kesimpulan dan

mengharapkan terjadinya hubungan khusus atau perbedaan khusus antar dua

kelompok.

Hipotesisi tak terarah digunakan peneliti dalam menetapkan arah perbedaan

atau menunjukan hubungan yang diharapkan serta menunjukan arah perbedaan

yang juga tidak ditetapkan pada awalnya.

47. Jelaskan 3 langkah yang harus dilakukan peneliti untuk menguji hipotesis.

Jawab:

3 langkah untuk menguji hipotesis

Page 19: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

a. Menarik kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang dapat diamati

apabila hipotesis tersebut benar.

b. Memilih metode-metode penelitian yang akan memungkinkan pengamatan,

ekspermentasi, atau prosedur lain yang diperlukan untuk menunjukkan

apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak.

c. Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk

menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh data atau tidak.

48. Seringkali pengertian instrumen dan metode penelitian itu diputarbalikkan.

Jelaskan perbedaan pengertian keduanya.

Jawab:

Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur

variabel-variabel pada suatu penelitian. Alat ukur yang digunakan biasanya

berbentuk test. Instrumen penelitian digunakan pada penelitian social atau

pendidikan. sedangkan

Metode penelitian adalah alat yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis,

dimana metode di mulai dengan pertanyaan tentang hubungan antar dua

variabel atau lebih.

49. Bedakan instrumen penelitian pada penelitian yang menggunakan pendekatan

kuantitatif dan kualitatif.

Jawab:

Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dilakukan pada latar yang

alami (natural setting), lebih memperhatikan proses daripada hasil semata, dan

yang terpenting adaiah berusaha memahami makna dari suatu kejadian atau

berbagai interaksi dalam situasi yang wajar. Oleh karena itu, instrumen yang

digunakan bukanlah kuesioner atau tes, melainkan si penelitian itu sendiri.

Sedangkan

penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif diiakukan pada penelitian

sosial dan pendidikan, dimana instrumen yang digunakan berupa kuesioner, tes,

inventori, dan pedoman observasi.

Page 20: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

50. Sebutkan 7 hal yang membuat manusia menjadi instrumen penelitian yang baik.

Jawab:

Tujuh hal yang membuat manusia menjadi instrumen yang memiliki kualikasi

baik, yaitu: 1) responsif, 2) adaptif, 3) holistik, 4) memahami konteks yang tak

terkatakan, 5) mampu memproses data secara langsung, 6) mampu mengklari-

fikasi dan meringkas data dengan segera, dan 7) mampu mengeksplorasi respon

yang khusus dan istimewa.

51. Jenis instrumen apa yang banyak digunakan dalam penelitian sosial dan

pendidikan?

Jawab:

Pada penelitian sosial dan pendidikan instrumen penelitian yang digunakan

berupa pendekatan kuantitatif, dengan instrumen berupa kuesioner, tes,

inventori, dan pedoman observasi.

52. Bedakan penggunaan kuesioner, tes, dan inventori.

Jawab:

a. Kuesioner, digunakan untuk menjaring data yang sifatnya informatif-faktual

(faktor konkrit). Misalnya, data tentang umur, tingkat pendidikan,jenis

penataran yang pernah diikuti, dan yang sejenisnya.

b. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bidang

tertentu, seperti bakat matematika, bakat musik, dan kemampuan bahasa.

c. Inventori, digunakan untuk mengetahui karakteristik (psikologis) tertentu

dari individu. Contoh skala sikap

53. Jelaskan kapan suatu instrumen dinyatakan telah memiliki validitas.

Jawab:

Suatu instrumen dinyatakan telah memiliki validitas (kesahihan atau ketepatan)

yang baik "jika instrumen tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur"

Page 21: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

54. Jelaskan apa artinya reliabilitas instrumen.

Jawab:

Reliabilitas (keterandalan) instrumen diartikan sebagai keajegan (consistency)

hasil dari suatu instrumen. Ini berarti, suatu instrumen dikatakan memiliki

keterandalan sempurna, manakala hasil pengukuran yang dilakukan berkali-kali

terhadap subyek yang sama selalu menunjukkan hasil atau skor yang sama.

55. Apa akibatnya apabila data penelitian tidak diperoleh melalui alat-alat yang valid

dan reliabel? Jelaskan jawaban Anda.

Jawab:

Akibatnya:

a. akan diperoleh skor data eror oleh karena terdapat kesalahan dalam

pengukuran. Kesalahan ini karena akibat dari faktor kebetulan murni. Selain

itu kesalahan suatu pengukuran dapat membesarkan atau mengecilkan skor

subyek dengan cara yang tidak dapat diramalkan.

b. Validitas suatu tes akan menjadi rendah karena skor tes berubah akibat

pengaruh lain, selain hal yang sedang kita coba ukur.

56. Langkah-langkah apa yang harus ditempuh peneliti agar instrumen penelitian

yang disusunnya memiliki validitas isi?

Jawab:

a. harus secara memadai dapat menarik sampel topik

b. memiliki proses kognitif yang terdapat di dalam universum isi bidang yang

tertentu yang diteliti (dapat membandingkan butir instrument dengan kisi-

kisi instrument dari aspek yang diukur).

57.Bedakan antara validitas prediktif dan validitas kongkurensi.

Jawab:

Validitas prediktif berkaitan dengan korelasi antara skor fes dengan suatu kriteria

yang terjadi dikemudian hari.

Validitas kongkurensi berkaitan dengan korelasi antara skor tes dengan suatu

ukuran kriteria yang dapat diperoleh pada waktu yang dekat dengan pemberian

tes.

Page 22: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

58. Rumus statistik apa saja yang dapat dipakai untuk memeriksa validitas

instrumen penelitian? Jelaskan masing-masing penggunaannya.

Jawab:

Rumus statistic yang digunakan untuk memeriksa validitas instrumen

penelitian, antara lain;

a. Korelasi product moment dengan simpangan

r xy=∑ xy

√ (∑ x2) (∑ y2)Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variable X dan Y, dua variable yang dikorelasikan

x = X - X

y = Y - Y

b. Korelasi product moment dengan angka kasar

rXY=N∑ XY−(∑ X )(∑Y )

√ {N∑ X 2− (∑ X )2 }{N∑ Y 2−(∑Y )2}

Keterangan:

N = banyaknya testi (subjek)

c. Korelasi metode ranking

rXY=1−6∑ d2

N (N 2−1 )Keterangan:

d = selisih ranking antara X dan Y

59. Pengukuran bisa reliabel (dapat dipercaya) tanpa harus valid. Berilah contoh

mengenai hal ini.

Jawab:

Contohnya: Skor jarak lemparan bola oleh siswa bila melemparkan bola pada 2

hari berturut-turut.

Page 23: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

Contoh ini menunjukan bahwa kemampuan melempar bola oleh siswa dapat

dipercaya dan belum tentu jarak lemparan bola tersebut valid

60. Apakah mungkin pengukuran itu bisa valid walaupun tidak reliabel?

Jawab:

Bisa saja terjadi. Diketahui bahwa validitas hanya berlaku untuk pekerjaan

tertentu yang akan dilakukan oleh suatu pengukuran, dan belum tentu suatu

pengukuran itu dapat dipercaya begitu saja oleh orang lain.

61. Jelaskan paling sedikit 3 sumber kesalahan acak.

Jawab:

3 sumber kesalahan acak:

a. barasal dari dalam alat pengukuran itu sendiri, misalnya dari pemberian tes

yang sangat pendek dan dari prosedur pemberian skor

b. berasal dari proses pelaksanaan penggunaan instrument

c. keslahan yang dilakukan oleh siswa sendiri

62. Apabila diperoleh koefisien reliabilitas yang jauh di bawah nilai 1,00 apa

artinya?

Jawab:

Itu artinya derajad reliabelitasnya rendah dengan nilai koefisien reliabilitasnya

adalah kurang dari 1,00

63.Apakah kelebihan dan kelemahan reliabilitas tes ulang? Jelaskan.

Jawab:

Kelebihan Kelemahan

Reliabilitas tes

ulang

Karakteristik yang

diukur oleh tes stabil

sepanjang masa

Prosedur tes ulang

tidak sesuai untuk

tes di bidang

kognetif

Penggunaan

prosedur di sekolah

terbatas hanya pada

ukuran-ukuran

Page 24: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

kesegaran jasmani

dan kemampuan

atletik

64. Jelaskan beberapa rumus yang dikembangkan untuk menduga reliabilitas suatu

tes dengan menggunakan kesamaan rasional.

Jawab:

Rumus kesamaan rasional dikembangkan untuk menduga reliabilitas suatu tes

tanpa harus membagi tes menjadi dua bagian dan menggunakan produk korelasi.

rXX=Kσ

x2−X (K−X )

σσx2 (K−1 )

rXX= reliabilitas tes secara keseluruhan K = jumlah butir soal dalam

tes

σx2=

variansi skor X = mean skor

65. Benarkah bila dikatakan bahwa semakin banyak jumlah soal semakin besar pula

reliabilitasnya? Jelaskan jawaban Anda.

Jawab:

Benar. Karena semakin banyak jumlah soal semakin besar pula reliabilitasnya.

Hal ini dapat terjadi bila semua butir soal yang ada di dalam tes benar-benar

berasal dari universum butir soal yang bersangkutan dan orang yang

mengerjakan tes itu akan memperoleh skor yang sejati.

66. Semakin heterogen kelompok yang digunakan dalam penyelidikan reliabilitas itu,

semakin rendah koefisien reliabilitasnya. Benarkah pernyataan tersebut?

Jelaskan jawaban Anda.

Jawab:

Salah. Karena Semakin heterogen kelompok yang digunakan dalam penyelidikan

maka koefisien reliabilitasnya semakin tinggi. Diketahui bahwa koefisien

Page 25: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

reliabilitasnya semakin tinggi seiring dengan bertambah besarnya penyebaran

atau heterogenitas subjek yang mengerjakan tes tersebut.

67. Jika bagi subyek tes terlalu sulit, subyek akan menjawab berdasarkan main tebak,

dan koefisien reliabilitas akan rendah. Benarkah pernyataan tersebut? Jelaskan

jawaban Anda.

Jawab:

Benar. Karena reliabilitas suatu tes sebagian merupakan fungsi dari kemampuan

individu yang mengerjakan tes tersebut. Pertanyaan yang sulit itulah merupakan

problem sehingga suatu tes mungkin reliabel pada satu tingkat kemampuan

tetapi mungkin tidak reliable pada tingkat yang lain artinya tes yang mudah

dapat diselesaikan dengan baik. tetapi tes pun tidaklah boleh telalu muda.

68. Salah satu persyaratan pokok tes adalah obyektivitas. Bagaimana obyektivitas

suatu tes dapat ditunjukkan?

Jawab:

Obyektivitas suatu tes dapat ditunjukkan dengan pemberian skor seobjektif

mungkin oleh tingkat maksimum kesepakatan antara pemberi skor. pemberian

skor ditujukan untuk tes bentuk objektif dan dilakukan oleh orang yang ahli

atupun menggunakan mesin. Atau jika dikaitkan dengan reliabilitas, objektivitas

memberi tekanan pada ketepatan pada sistem pemberian skor.

69. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan peneliti bila harus membuat sendiri

tes hasil belajarnya?

Jawab:

menentukan reliabelitas dan validitas untuk mengukur aspek belajar yang

menarik perhatiannya

memilih alat yang baku dalam menguji tes hasil belajarnya

tes hasil belajar yang dikembangkan harus disesuaikan dengan tujuan

penelitian

Page 26: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

70. Apakah perbedaan antara tes hasil belajar dan tes kecerdasan?

Jawab:

a. Tes hasil belajar, merupakan tes yang digunakan untuk mengukur

penguasaan dan kemampuan individu di berbagai bidang pengetahuan.

b. Tes kecerdasan, merupakan tes yang digunakan untuk mengukur penampilan

umum.

71. Manakah yang lebih baik, melakukan wawancara berstruktur atau wawancara

tak berstruktur dalam mengumpulkan data penelitian? Jelaskan jawaban Anda.

Jawab:

Dalam melakukan wawancara untuk pengambilan data penelitian, wawancara

berstruktur merupakan teknik yang baik karena semua pertanyaan yang ada telah

tersusun secara terunut dan telah ada lembaran jawabannya. Dengan demikian

tidak akan membingungkan sipeneliti dan responden dapat memahami secara

baik sebelum menjawab pertanyaan yang telah tersedia. Wawancara tak

terstruktur juga baik digunakan bila responden tersebut memliki kemampuan

dalam menjawab (tingkat pendidikan responden sangat baik).

72. Bandingkan kelebihan dan kelemahan penggunaan kuesioner berstruktur dan

kuesioner tak berstruktur.

Jawab:

Kuisener Kelebihan Kelemahan

Berstruktur Hasil yang diperoleh

langsung mengarah

kepada analisis data

Memaksa responden untuk

memilih jawaban yang

dianjurkan oleh peneliti

Tak

berstruktur

Responden diberi

kesempatan untuk

mengungkap pendapat dan

sikap mereka.

Informasi yang diperoleh

sukar untuk diproses dan

dianalisis.

Page 27: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

73. Apa yang harus dilakukan oleh peneliti agar paling sedikit 80% kuesionernya

kembali?

Jawab:

Yang harus dilakukan oleh peneliti adalah;

tidak boleh menganjurkan responden untuk mengembalikan kuesioner lewat

pos

peneliti sendirilah yang harus menjemput lembaran kuesioner yang telah

diberikan tersebut.

peneliti harus mewancarai suatu sample acak kecil dari mereka yang tidak

mengembalikan kuesioner, guna mempelajari karakteristik mereka dan akan

memperoleh jawaban tentang hal tersebut.

74. Jelaskan lima langkah pendahuluan yang harus diambil sebelum melakukan

pengamatan langsung.

Jawab;

Langkah pendahuluan dalam penyusunan pedoman pengamatan adalah:

menetapkan obyek yang akan diamati.

merumuskan definisi operasional mengenai obyek yang akan diamati,

membuat deskripsi tentang obyek yang akan diamati.

membuat dan menyusun butir-butir pernyataan singkat tentang indikator/

deskriptor dari obyek yang diamati.

melakukan uji coba, serta menyempurnakan dan manata butir-butir

pernyataan ke dalam satu kesatuan yang utuh dan sistematis.

75. Jelaskan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data

melalui pengamatan langsung.

Jawab:

pengamatan yang dilakukan tidak terfokus pada objek yang diamati

salah dalam mencatat data pengamatan, karena prosedurnya tidak jelas.

76. Jelaskan masing-masing asumsi yang melandasi metode eksperimen

Jawab:

Asumsi yang melandasi metode eksperimen, yaitu:

Page 28: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

Apabila terdapat dua situasi sama dalam segala hal, kecuali faktor yang

ditambahkan atau di buang dari salah satu situasi tertentu. Perbedaan yang

muncul dapat dikaitkan dengan faktor yang ditambahkan tersebut (hukum

variabel tunggal).

Apabila terdapat dua situasi tidak sama tetapi dapat ditunjukan dengan tidak

adanya satu variabel pun yang signifikan dalam menimbulkan gejala yang

diteliti atau variabel yang signifikan tersebut dibuat sama maka akan

menimbulkan perbedaan di antara situasi tersebut (hukum satu-satunya yang

signifikan).

77. Agar disain dapat memenuhi fungsi-fungsinya di atas, maka ada 2

kriteria umum yang harus dipenuhi. Sebutkan masing-masing

kriterianya dan beri contohnya.

Jawab:

Masing-masing kriteria untuk memenuhi fungsi disain eksperimental, adalah

Disain harus merupakan disain yang tepat untuk menguji suatu hipotesis

penelitian

Disain harus dapat memberikan penegndalian yang memadai, sehingga

variabel bebas dapat dinilai.

Untuk soal 78-85, Jika

Disain 1 : Disain Pra Tes-Pasca Tes dengan Satu Kelompok

Disain 2 : Disain Stattis dengan Dua Kelompok

Disain 3 : Disain yang hanya menggunakan Pasca Tes dengan Subjek yang diacak dan

dua kelompok

Disain 4 : Disain yang hanya menggunakan pasca tes, subjek dipadankan, diacak, dan

dua kelompok

Disain 5 : Disain pra tes dan pasca tes, disain dengan kelompok-kelompok diacak

Disain 6 : Disain tiga kelompok Solomon

Disain 7 : Disain empat kelompok Solomon

Disain 8 : Disain Faktorial Sederhana

Disain 9 : Disain pra tes dan pasca tes dengan kelompok pengendali tidak diacak

Page 29: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

78. Mengapa kedua disain tadi dimasukkan dalam disain pra eksperimen? Apakah

kelemahan utama disain 1? Apakah kelemahan utama disain 2? Bagaimana cara

mengatasinya?

Jawab:

Desain 1

(One Group Pretes-

Posttest)

Desain 2

(Desain Statistic Dengan Dua

Kelompok)

Kelemaha

n

Tidak menggunakan kelompok pengendali sehingga perubahan pada kelompok eksprimen tidak dapat beranggapan bahwa hasil pra-tes dan pascates disebabkan oleh perlakuan eksprimen tersebut.

Desain ini tidak memiliki validitas interbal.

Tidak memberikan cara untuk menilai pengaruh pra-tes itu sendiri.

Tidak menggunakan pengacak

ataupun pemadanan dalam

menempatkan subjek ke dalam

kelompok coba atau pengendali

Kedua kelompok tersebut tidak

dapat diasumsikan sama sebelum

perlakuan eksprimen diberikan.

Kedua kelompok tersebut berbeda

pada variable tertentu

79. Jelaskan kelebihan utama Disain 3. Jelaskan pula kelemahannya. Bagaimana cara

mengatasinya?

Jawab:

Kelebihan utama Kelemahan Cara Mengatasi

Disain 3

Dapat dilakukan pengacakan untuk menjamin kesamaan statistic kedua kelompok sebelum variabel bebas diberikan

Tidak memberikan kemungkinan kepada peneliti untuk menilai perubahan yang terjadi

untuk menilai perubahan yang terjadi maka subjek dimasukkan ke dalam kelompok coba dan kelompok pengendali secara acak dan diberi pra-tes tentang suatu variabel terikat.

Page 30: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

80. Apakah kelebihan Disain 4 dibanding Disain 3?

Jawab:

Kelebihan desain 3 dapat dilihat pada soal no 1. Kelebihan Disain 4 dibanding

Disain 3 terletak pada cara menggunakan teknik pemadanan, artinya subjek

dibuat sepadan dalam satu atau lebih variabel tertentu yang dapat diukur

variabelnya.

81. Jelaskan kekuatan utama Disain 5. Jelaskan pula kelemahannya. Bagaimana cara

mengatasinya?

Jawab:

Kekuatan utama Kelemahan Cara Mengatasi

Disain 5

Dengan

pengacakan dapat

mengendalikan

variabel luar yang

dapat

membahayakan

validitas internal

Adanya kemungkinan

interaksi antara pra

tes dan perlakuan yang

menyebabkannya

hanya dapat

digeneralisasikan pada

kelompok lain yang

juga mendapat pra tes.

mengatasi

kelemhan yang

ada dengan

menambahkan

satu kelompok

atau lebih yang

tidak diberi pra

tes.

82. Apa perbedaaan utama Disain 6 dan Disain 7? Jelaskan kelebihan Disain 6

maupun Disain 7 dibandingkan dengan Disain 5. Apa kelemahan utama Disain 6?

Apa kelemahan utama Disain 7? Bagaimana cara mengatasinya?

Jawab:

Perbedaaan

Utama

Kelebihan Kelemahan

Utama

Cara

Mengatasinya

Disain 6

Dapat dilakukan eksperimen 3 kelompok dengan penempatan subjek ke dalam kelompok

Karena menggunakan kelompok pengendali ke-2, maka dapat mengatasi kesulitan pada disain

Hanya digunakan untuk menilai efek interaksinya.

Kelompok pengendali ke-2 diberi pra tes

Page 31: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

secara acak. 5, yakni efek interaktif pra tes dengan manipulasi eksperimental.

Disain 7

Memberikan pemasukan subjek secara acak ke dalam salah satu dari ke-4 kelompok. 2 kelompok diberi tes dan 2 lainnya tidak salah satu dari kelompok yang tidak diberi pra tes diberi perlakuan eksperimen. ke-4 kelompok kemudian diberi pasca tes.

Dapat dilakukan eksperimen 2 kali, sekali dengan pra tes dan sekali tanpa pra tes

Sulit dilaksanakan dalam praktek

Diperlukan waktu dan usaha yang lebih banyak untuk melaksanakan dua eksperimen sekaligus.

Memerlukan banyak subjek yang sama macamnya.

Dalam melakukan penelitian, dimana pemeberian pasca tes saja dengan menggunakan disain ANAVA faktorial 2X2, untuk menunjukan antara pra tes dan perlakuan.

83. Apa yang harus dilakukan apabila skor pra tes antara kelompok dalam Disain 9

itu tidak sama?

Jawab:

Apabila skor pra tes antara kelompok dalam Disain 9 itu tidak sama, maka

dilakukan analisis kovarians (ANACOVA) untuk menyeimbangkan/menyetarakan

kedua kelompok tersebut.

Page 32: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

84. Apakah sumber-sumber ketidakvalidan yang mungkin dijumpai dalam

penggunaan Disain 9?

Jawab:

Sumber-sumber ketidakvalidan yang mungkin dijumpai dalam penggunaan

Disain 9:

Tidak adanya penentuan subjek secara acak ke dalam kelompok.

Adanya perbedaan khas karena seleksi yang membedakan kelompok E dan P

(kelompok satu dengan yang lain).

85. Apakah kelebihan Disain 10 dibanding Disain 9? Apakah kelemahan utamanya?

Bagaimana cara mengatasinya?

Jawab:

Kelebihan Disain 10 dibanding Disain 9, adalah:

Digunakan kelompok utuh

Digunakan bila tidak mungkin dilakukan pra tes

Kelemahan utamanya, adalah:

Memiliki jumlah kelompok sama dengan kelompok perlakuan

Memiliki potensi interferensi karena perlakuan ganda yang dapat

diakibatkan oleh adanya lebih dari satu perlakuan yang diterima oleh

kelompok yang sama.

Cara Mengatasinya:

Dilakukan desain berimbang dengan pemberian perlakuan, sehingga

perlakuan yang satu tersebut tidak mempengaruhi peneilaian efektivitas

perlakuan yang lain

86. Bandingkan kedua pendekatan tersebut dalam hal pengendalian variabel bebas.

Jawab:

Pendekatan Ex Post Facto Pendekatan eksperimen

Variabel bebas sudah terbentuk

Kelompok sudah terbentuk dan

sudah berbeda dalam hal variabel

bebasnya, perbedaan tidak

Variabel bebas dimanipulasi

Peneliti dapat menentukan secara acak

kelompok-kelompok dan

memanipulasi variabel, menentukan

Page 33: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

dilakukan oleh peneliti

hubungan sebab-akibat yang

ditunjukannya bersifat

renggang/lemah dan belum pasti

kelompok mana yang diberi perlakuan

Dapat memastikan adanya hubungan

sebab akibat

87. Bandingkan kedua pendekatan tersebut dalam hal Cara mendekati masalah

penelitian, misalnya mengenai pengaruh keeemasan siswa pada waktu

mengerjakan ujian terhadap hasil ujian mereka.

Jawab:

Pendekatan eksperimen akan memberikan ujian dalam dua kondisi dalam segala

hal yang sama, namun yang satu memberikan kecemasan kepada subjek (siswa)

dan yang lain netral. Kecemasan ditimbulkan karena adanya pemberitahuan

kepada subjek mengenai nilai dari suatu test. Untuk kelompok netral,

pemberitahuan hanya untuk ajakan kerjasama dalam eksperimen, sehingga dapat

dikatakan bahwa kecemasan berpengaruh terhadap hasil ujian.

Pada pendekatan ex post fakto, kecemasan merupakan salah satu dari sedikit

variabel yang dapat menjadi variabel aktif maupun variabel atribut, artinya

peneliti dapat memanipulasinya secara aktif ataupun dapat memilih dan

mengelompokan subjek berdasarkan skor pada suatu ukuran kecemasan

88. Dapatkah dikatakan bahwa penelitian ex post facto adalah kebalikan dari

penelitian eksperimen? Jelaskan jawaban Anda.

Jawab:

Dapat dikatakan ya, karena dalam pengambilan dua kelompok yang sama akan

diberikan dua perlakuan berbeda, dan penelitian ex post fakto dimulai dengan

dua kelompok berbeda kemudian berusaha untuk menetapkan sebab-sebab dari

perbedaan tersebut

Page 34: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

89. Bandingkan pendekatan eksperimen dan pendekatan ex post facto dalam

menguji adanya hubungan kausal.

Jawab:

Pendekatan

eksperimen

Pendekatan ex post facto

Adanya hubungan

kausal

Diperlukan desain

dengan variabel

tunggal yang

melibatkan satu

variabel bebas dan

desain faktorial yang

melibatkan dua lebih

variabel bebas

Diperlukan tiga macam

bukti bahwa satu variabel

(X) adalah penyebab

variabel lainnya (Y):

Hubungan statistik

antara X dan Y telah

ditetapkan

X terjadi lebih dahulu

dari Y

Factor-faktor lain tidak

ikut menentukan Y

90. Untuk apa digunakan korelasi parsial dan analisis kovariansi dalam penelitian ex

post facto? Apa kelemahan penggunaannya? Bagaimana Cara mengatasinya?

Jawab:

Penggunaan korelasi parsial dan analisis kovariansi dalam penelitian ex post

facto dimaksudkan untuk memberikan penyesuaian (pembetulan) sebagian saja

kepada perbedaan di antara dua kelompok.

Kelemahan penggunaannya: baik korelasi parsial maupun analisis kovariansi

memberikan penyesuaian yang terlalu rendah terhadap perbedaan dua

kelompok yang telah ada sebelumnya.

Cara mengatasinya: skor pasca perlakuan dilakukan penyesuaian

Page 35: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

91. Jelaskan langkah-langkah yang harus diambil dalam melaksanakan penelitian ex

post facto.

Jawab:

Sebagai contoh peneliti ingin meneliti tentang hubungan kreatifitas denga

prestasi siswa, maka langkah-langkah dalam Penyelidikan Ex Post Facto adalah:

Membedakan mahasiswa yang keatif dan yang tidan kreatif

Mengidentifikasi variabel lain selain kreatifitas

Menentukan kelompok yang sepadan

92. Berilah 2 contoh masalah yang tidak dapat diselidiki secara eksperimental, tetapi

harus diselidiki secara ex post facto.

Jawab:

Contohnya penelitian pada bidang sosial dan pendidikan

Bagaimanakah pengaruh cara mendidik orang tua dengan prestasi siswa

Bagaimanakah hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan prestasi

siswa di sekolah

93. Jelaskan tujuan dilakukan studi kalsus!

Jawab:

Tujuan dilakukan studi kasus adalah

Untuk menyelidiki seorang individu, problem pribadi atau suatu unit sosial

secara mendalam

Untuk menemukan semua variabel penting dalam sejarah atau perkembangan

dari subjek/individu tertentu

94. Uraikan kelebihan dan kekurangan 4 kategori survei

Jawab:

Kelebihan dan kelemahan dari 4 katagori survei, yaitu:

1. Sensus tentang hal-hal yang nyata

Kelebihannya:

penyelidikan dapat mencakup semua populasi

variabel yang diukur merupakan variabel yang jelas dan tidak meragukan

Kelemahannya:

Page 36: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

hasil penelitian terbatas hanya pada populasi tertentu dan saat tertentu

saja

informasi yang diperoleh dari penelitian tidak banyak menambah

pengetahuan pada bidang pendidikan

2. Sensus tentang hal-hal yang tidak nyata

Kelebihannya:

alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang sifatnya diketahui

Kelemahannya:

sulit untuk dilakukan karena mengandung pengertian absrak

relebialitas alat ukur masih perlu ditanyakan kebemarannya

3. Survei sampel tentang hal-hal yang nyata

Kelebihannya:

informasi tentang sampel yang terkumpul dapat digunakan untuk

menduga populasi secara keseluruhan

Kelemhannya:

nilai survei sampel tersebut tergantung pada kecocokan prosedur

penarikan sampel, ketepatan metode, dan relevansi informasinya.

4. Survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata

Kelebihannya:

satu survei dpat menyelidiki hal-hal nyata dan yang tidak nyata secara

bersama-sama

Kelemahannya:

kemungkinan kesalahan pengumpulan data mengenai pendapat dari satu

penelitian bisa terjadi

95. Langkah langkah dalam penelitian deskriptif adalah sebagai berikut:

Menentukan masalah

Identifikasi informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah

Melakukan pemilihan atau pengembangan instrumen pengumpulan data

Identifikasi populasi sasaran dan lakukan penentuan prosedur penarikan

sampel

Page 37: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

Menentukan rancangan prosedur pengumpulan data

Lakukan pengumpulan data

Analisis data

Pembuatan laporan

96. Perbedaan antara sumber pertama dan sumber kedua dalam penelitian historis

Sumber pertama Sumber kedua

Perbedaan Berupa dokumen, relik, peninggalan, atau artifak yang orisinil

sumbernya merupakan hasil langsung dari kejadian atau catatan para saksi mata

Pada sumber ini, pikiran orang yang bukan pengamat juga masuk di antara kejadian

sumbernya berupa buku sejarah, artikel dalam ensiklopedi, dan kupasan hasil penelitian

Sumber yang lebih penting, menurut saya adalah sumber pertama karena berupa

dokumen, relik, peninggalan, atau artifak yang orisinil dan merupakan hasil

langsung dari kejadian atau catatan para saksi mata. Selain itu, para ahli sejarah

dalam bidangnya ini banyak yang menggunakan sumber pertama dalam

mengungkapkan suatu kejadian.

97. Jelaskan yang dimaksud dengan kritik eksternal!

Jawab:

Kritik eksternal adalah kritik yang mempertanyakan apakah bukti yang diselidiki

tersebut asli atau dpat dikatakan bahwa kritik eksternal berusaha untuk

mengungkapkan keaslian terhadap bukti yang ditetapkan dalam suatu

penyelidikan sejarah.

98. Jelaskan yang dimaksud dengan kritik internal!

Jawab:

Kritik internal adalah kritik yang bertujuan untuk mengevaluasi nilai bukti

sejarah mengenai suatu laporan tentang kejadian yang sebenarnya. Selain itu

suatu bukti mengenai suatu kebenaran perlu dihubungkan atau dibandingkan

dengan bukti lain untk memperoleh informasi yang jelas tentang kejadian dan

orang atau lingkungan disekitar kejadian tersebut.

Page 38: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI

99. Tuliskan Kelebihan penelitian historis!

Jawab:

Peneliti kadangkala tidak terlalu terlibat secara fisik dalam melakukan

penelitian

Tidak adanya kekuatiran terjadinya interaksi peneliti dengan subjek, sehingga

data yang diperoleh benar-benar murni

Dapat memberikan perspektif terhadap suatu situasi kritis

100. Mengapa perlu dilakukan pemadanan secara teracak? Dasar apa yang dipakai untuk melakukan pemadanan? Bagaimana prosedur pemadanan? Kelemahan Papa yang ada dalam teknik menggunakan pemadanan ini?

Jawab:

Pemadanan dilakukana untuk mengendalikan sebagian perbedaan antara subjek.

Dasar yang dipakai untuk melakukan pemadanan adalah terdapat banyak variabel luar yang mempengaruhi variabel terikat, sehingga perlu dilakukan pemadanan secara teracak.

Prosedur pemadanan tersebut adalah sebagai berikut:

Melakukan prosedur pribadi ke pribadi, artinya peneliti mencari subjek yang skornya berada dalam batas–batas yang telah ditentukan.

Memadankan kelompok, bukan individu berdasarkan variabel yang relevan. Peneliti harus dapat menunjukan kedua kelompok yang ditentukan itu tidak mempunyai perbedaan signifikansi dalam hal mean, simpangan baku pada variabel yang disepadankan tersebut.

Peneliti menempatkan semua subjek berdasarkan urutan skor mereka dalam variabel yang disepadankan.

Kelemahan dalam teknik menggunakan pemadanan ini adalah:

Akan mengurangi besarnya sampel dan memasukan bias penarikan sampel kedalam data penelitian, karena terjadi peningkatan jumlah subjek yang tidak dapat dipadankan.

Page 39: SOAL 100 JADI

[ ] HARMIDAWATI