4
SOAL 1 : Lakukan pencatatan khususnya penjurnalan, atas transaksi-transaksi berikut ini dari perspektif perusahaan ADIL yang merupakan usaha perseorangan . Perusahaan menggunakan sistem Perpetual dalam pencatatan persediaan, baik dalam pembelian maupun penjualan barang dagangan (BD). a) 9 Juli: ADIL membeli barang dagangan secara tunai dengan harga kesepakatan Rp750.000 yang mana pembayaran dilakukan langsung oleh pemilik menggunakan uang tunai pemilik. ADIL tidak mengeluarkan uang tunai sepeserpun, dan transaksi ini tidak diperlakukan sebagai utang- piutang. b) 11 Juli: ADIL membeli barang dagangan. Harga beli barang dagangan diketahui Rp2.000.000, dan biaya angkut pembelian (FOB shipping point) Rp100.000. Pembelian dilakukan secara kredit. Sementara itu biaya angkut pembelian dibayar secara tunai menggunakan uang tunai pemilik yang mana hal ini tidak diperlakukan sebagai utang-piutang. c) 12 Juli: ADIL melakukan barter. ADIL menyerahkan barang dagangan dengan harga kesepakatan Rp1.400.000, dan menerima jasa berupa iklan dan uang tunai dengan komposisi sebagai berikut: jasa iklan 80% sedangkan sisanya berupa uang tunai. Kos barang dagangan yang diserahkan diketahui sebesar 75% dari harga jual. d) 20 Juli pemilik mengambil barang dagangan dari ADIL. Harga jual sesuai yang tertera di daftar harga senilai Rp250.000. Pemilik tidak melakukan pembayaran atas pengambilan BD tersebut, dan juga bukan merupakan transaksi utang-piutang. Kos barang dagangan tersebut diketahui sebesar Rp200.000. e) 15 Juli: ADIL mengidentifikasi telah terjadinya kesalahan pencatatan di awal bulan. Transaksi yang seharusnya adalah pembelian tunai bahan habis pakai (supplies) Rp3.600.000. Oleh staf akuntansi yang baru magang, transaksi tersebut dicatat sebagai pembelian secara kredit barang dagangan Rp3.900.000. ADIL melakukan koreksi atas kesalahan menggunakan metode pintas/ringkas. f) 17 Juli ADIL mengidentifikasi telah terjadinya kesalahan pencatatan di awal bulan. Transaksi yang seharusnya adalah penerimaan kas Rp7.900.000 dari pelanggan sebagai pelunasan piutang. Oleh staf akuntansi yang baru magang, transaksi tersebut dicatat sebagai penerimaan kas Rp9.700.000 dari penjualan tunai barang dagangan dengan kos Rp7.900.000. PERUSAHAAN ADIL – BUKU JURNAL UMUM BULAN JULI 2012 Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp) 1

Soal koreksi persh dagang MASUK UJIAN.doc

Embed Size (px)

Citation preview

SOAL 1: Lakukan pencatatan khususnya penjurnalan, atas transaksi-transaksi berikut ini dari perspektif perusahaan ADIL yang merupakan usaha perseorangan. Perusahaan menggunakan sistem Perpetual dalam pencatatan persediaan, baik dalam pembelian maupun penjualan barang dagangan (BD).a) 9 Juli: ADIL membeli barang dagangan secara tunai dengan harga kesepakatan Rp750.000 yang mana pembayaran dilakukan langsung oleh pemilik menggunakan uang tunai pemilik. ADIL tidak mengeluarkan uang tunai sepeserpun, dan transaksi ini tidak diperlakukan sebagai utang-piutang.b) 11 Juli: ADIL membeli barang dagangan. Harga beli barang dagangan diketahui Rp2.000.000, dan biaya angkut pembelian (FOB shipping point) Rp100.000. Pembelian dilakukan secara kredit. Sementara itu biaya angkut pembelian dibayar secara tunai menggunakan uang tunai pemilik yang mana hal ini tidak diperlakukan sebagai utang-piutang.c) 12 Juli: ADIL melakukan barter. ADIL menyerahkan barang dagangan dengan harga kesepakatan Rp1.400.000, dan menerima jasa berupa iklan dan uang tunai dengan komposisi sebagai berikut: jasa iklan 80% sedangkan sisanya berupa uang tunai. Kos barang dagangan yang diserahkan diketahui sebesar 75% dari harga jual.d) 20 Juli pemilik mengambil barang dagangan dari ADIL. Harga jual sesuai yang tertera di daftar harga senilai Rp250.000. Pemilik tidak melakukan pembayaran atas pengambilan BD tersebut, dan juga bukan merupakan transaksi utang-piutang. Kos barang dagangan tersebut diketahui sebesar Rp200.000. e) 15 Juli: ADIL mengidentifikasi telah terjadinya kesalahan pencatatan di awal bulan. Transaksi yang seharusnya adalah pembelian tunai bahan habis pakai (supplies) Rp3.600.000. Oleh staf akuntansi yang baru magang, transaksi tersebut dicatat sebagai pembelian secara kredit barang dagangan Rp3.900.000. ADIL melakukan koreksi atas kesalahan menggunakan metode pintas/ringkas.f) 17 Juli ADIL mengidentifikasi telah terjadinya kesalahan pencatatan di awal bulan. Transaksi yang seharusnya adalah penerimaan kas Rp7.900.000 dari pelanggan sebagai pelunasan piutang. Oleh staf akuntansi yang baru magang, transaksi tersebut dicatat sebagai penerimaan kas Rp9.700.000 dari penjualan tunai barang dagangan dengan kos Rp7.900.000. PERUSAHAAN ADIL BUKU JURNAL UMUM BULAN JULI 2012

TglNama Akun Debet (Rp)Kredit (Rp)

SOAL 1:

Berikut ini akun PBD (persediaan barang dagangan) untuk periode Februari di perusahaan dagang AMANAH. Oleh karena satu dan lain hal, akun KBT tidak dapat disajikan oleh staf akuntansi.

PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

TglDeskripsiJumlah (Rp)TglDeskripsiJumlah (Rp)

02 Feb.Persediaan awal200.000.00003 Feb.Penjualan kredit38.700.000

04 Feb.Pembelian kredit27.500.00003 Feb.Penjualan tunai20.800.000

04 Feb.Biaya angkut pembelian400.00005 Feb.Retur pembelian600.000

05 Feb.Retur penjualan800.00008 Feb.Pengurangan pembelian500.000

05 Feb.Pembelian tunai21.000.00014 Feb.Potongan pembelian700.000

15 Feb.Pembelian kredit56.200.00017 Feb.Penjualan kredit89.400.000

16 Feb.Biaya angkut pembelian900.00023 Feb.Potongan pembelian1.900.000

19 Feb.Retur penjualan3.000.00027 Feb.Penjualan tunai48.200.000

26 Feb.Pembelian tunai29.000.00027 Feb.Retur pembelian3.400.000

26 Feb. Biaya angkut pembelian1.100.00028 Feb.Penjualan kredit61.200.000

(a) Saldo akun PBD per 28 Februari

(b) Besarnya KBT bulan Februari

SOAL 2: PT. PEDULI dan UD. BERBAGI merupakan 2 perusahaan yang sering saling bertransaksi baik secara tunai maupun kredit. Dalam beberapa kesempatan, pembayaran di muka juga dilakukan. PT. PEDULI berbisnis di bidang jasa konsultasi pajak, sedangkan UD. BERBAGI berbisnis di bidang peralatan kantor dan elektronik. Tanggal 3 Mei kedua perusahaan melakukan transaksi semi-barter. PT. PEDULI membeli peralatan elektronik senilai Rp600.000.000 dengan metode pembayaran sebagai berikut: Dibayar tunai Rp50.000.000, dibayar dari uang muka yang telah diserahkan sebulan yang lalu ke UD. BERBAGI sebesar Rp75.000.000, sebagai pelunasan utang dagang UD. BERBAGI kepada PT. PEDULI Rp100.000.000, penyerahan saham biasa PT. PEDULI sejumlah 10.000 lembar dengan nilai nominal Rp10.000/lembar yang memiliki harga pasar 100% dari nilai nominal, menyediakan jasa konsultasi pada hari itu juga dengan harga kesepakatan Rp80.000.000, dan sisanya diakui sebagai transaksi utang-piutang yang akan dilunasi di bulan Juni yang akan datang. UD. BERBAGI menggunakan sistem Perpetual. Harga jual diketahui terdiri dari 100% kos barang terjual dan 20% gross profit yang dihitung dari kos barang terjual.SOAL 3:

Berikut ini skema entries laundering yang ditengarai dilakukan sebuah perusahaan POKOKNYA LABA. Perusahaan menggunakan sistem Perpetual. Transaksi A yang terjadi pada tanggal 26 Juni sebenarnya adalah merupakan penjualan barang dagangan secara kredit kepada rekanan sebesar Rp4.294.500 dengan harga perolehan Rp3.000.000. Oleh oknum staf akuntansi, transaksi tersebut dicatat sebagai transaksi penjualan secara tunai barang dagangan sebesar Rp3.924.000 kepada rekanan yang dicatat menggunakan sistem Periodik. Pada tanggal 27 Juni staf tersebut melakukan pencatatan atas transaksi yang sama (dengan alasan melakukan pencatatan koreksi). Yang terjadi, bukannya mengoreksi, tetapi staf justru hanya menambah kesalahan baru. Yang seharusnya merupakan penjualan barang dagangan kredit sebesar Rp4.294.500 dengan harga perolehan Rp3.000.000 dicatat sebagai penjualan secara tunai Rp8.492.000 dengan harga perolehan Rp5.000.000 yang dicatat menggunakan system Perpetual. Tanggal 28 Juni, sekali lagi staf akuntansi melakukan pencatatan atas transaksi yang sama (dengan alasan pencatatan koreksi lagi). Staf tersebut melakukan pencatatan dengan mendebet akun Piutang dagang Rp1.294.500, mendebet akun Harga pokok penjualan Rp3.000.000, dan mengkredit akun Penjualan Rp4.294.500. Sebagai auditor, Anda diminta melakukan pencatatan koreksi.

2