158
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Atletik merupakan salah satu mata pelajaran Pendidkan Jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat atas, sesuai dengan SK Mendikbud No. 0413/U/87. Bahkan di beberapa perguruan tinggi, atletik ditawarkan sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar Umum. Sedangkan bagi mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil. Dikjasor merupakan penerapan Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan yang menggunakan unsur gerak jasmani untuk mendidik siswa artinya, melalui kegiatan gerak, siswa dihadapkan pada pengalaman belajar yang berusaha membimbing mereka ke arah pembentukan watak dan peningkatan kualitas hidup. Atletik sebagai salah satu materi ajar yang wajib pada pelajaran Dikjasor yang dalam pelaksanaannya menggunakan unsur gerak jasmani, maka keberadaan Atletik juga dirasa sangat penting untuk memberikan pengalaman belajar dan sebagai sarana untuk membimbing siswa kearah pembentukan watak dan peningkatan kualitas hidup. Menurut Mohammad Djumindar A. Widya (2004)

Soal Ku Ranie

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fdg

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Atletik merupakan salah satu mata pelajaran Pendidkan Jasmani yang wajib diberikan

kepada para siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat

atas, sesuai dengan SK Mendikbud No. 0413/U/87. Bahkan di beberapa perguruan tinggi,

atletik ditawarkan sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar Umum. Sedangkan bagi mahasiswa

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan merupakan mata kuliah wajib yang harus

diambil. Dikjasor merupakan penerapan Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pendidikan yang menggunakan unsur gerak jasmani untuk mendidik

siswa artinya, melalui kegiatan gerak, siswa dihadapkan pada pengalaman belajar yang

berusaha membimbing mereka ke arah pembentukan watak dan peningkatan kualitas hidup.

Atletik sebagai salah satu materi ajar yang wajib pada pelajaran Dikjasor yang dalam

pelaksanaannya menggunakan unsur gerak jasmani, maka keberadaan Atletik juga dirasa

sangat penting untuk memberikan pengalaman belajar dan sebagai sarana untuk membimbing

siswa kearah pembentukan watak dan peningkatan kualitas hidup. Menurut Mohammad

Djumindar A. Widya (2004) dalam bukunya Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain,

menyebutkan bahwa atletik adalah salah satu unsur dari Pendidikan Jasmani yang merupakan

komponen-komponen pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani serta

pembinaan hidup sehat dan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi,

selaras dan seimbang..

Muncul pertanyaan, mengapa atletik merupakan suatu mata pelajaran yang wajib

diberikan di sekolah-sekolah? Mengapa tidak semua cabang olahraga wajib diberikan di

sekolah-sekolah? Jawaban logis adalah : “atletik merupakan ibu dari sebagian besar cabang

olahraga”, dimana gerakan – gerakan yang ada dalam atletik seperti : jalan, lari, lompat dan

lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga”. Dengan diwajibkannya cabang

olahraga atletik diberikan di sekolah-sekolah dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, sudah

selayaknya membawa angin segar untuk meningkatkan motivasi siswa untuk mengikutinya.

Namun kenyataannya di lapangan, masih banyak siswa yang belum meminati

pelajaran atletik bahkan cenderung kurang menyukainya. Anak-anak cenderung tidak senang

dengan pelajaran atletik salah satunya mungkin karena cara mengajarkannya menggunakan

cara yang sama dengan atletik yang dilakukan oleh orang dewasa, mereka cenderung akan

bosan dan menghindar dari kegiatan atletik. Ini merupakan suatu tantangan bagi para guru

pendidikan jasmani agar pelajaran atletik merupakan pelajaran yang menyenangkan bagi

siswanya. Karena disamping keterampilan yang ingin dicapai, justru tujuan utama dari

pembelajaran Dikjasor seperti, meningkatkan kesegaran jasmani, meningkatkan pengalaman

dan pengayaan gerak-gerak dasar umum maupun kemampuan motorik siswa sebagai dasar-

dasar gerak cabang olahraga lainnya.

Dalam upaya mengidentifikasi masalah pelajaran atletik ini, penulis melakukan

penelitian awal dengan melibatkan guru-guru Dikjasor se-Kecamatan Pasirian Kabupaten

Lumajang dalam Kelompok Kerja Guru Dikjasor (KKG Dikjasor) sebagai sumber

informasinya (Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, wawancara dan

diskusi dalam forum KKG) didapatkan bahwa :

1. Kurang tersedianya fasilitas dan perlengkapan untuk kegiatan atletik yang

memadai.

2. Masalah lainnya adalah kemampuan guru Penjas dalam menyajikan Proses Belajar

Mengajar (PBM) atletik yang lebih banyak menekankan pada penguasaan teknik

dan berorientasi kepada hasil atau prestasi siswa pada setiap nomor atletik. Dengan

demikian unsur bermain dan kesenangan siswa menjadi kurang diperhatikan.

Berdasarkan uraian diatas pada penelitian ini peneliti ingin mencoba mengubah atau

mengembangkan pola pikir kita sebagai guru Dikjasor dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)

atletik : dari berorientasi prestasi berubah kepada orientasi Proses Belajar Mengajar (PBM)

atletik bernuansa bermain, dan dari ketergantungan pada penggunaan alat-alat standar,

menjadi pemanfaatan alat-alat yang dimodifikasi. Tentu saja pengembangan model

pembelajaran ini hanya merupakan alternatif yang dapat digunakan guru dalam proses

pembelajaran, guru sendiri dapat mengembangkan sesuai dengan kondisi dan suasana sekolah

masing-masing.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

mengembangkan model pembelajaran atletik yang meliputi pembelajaran gerak dasar jalan,

lari dan lompat (Harrow, 1977), dengan menggunakan pendekatan bermain bagi siswa

sekolah dasar sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa baik secara fisik maupun

psikologis untuk meningkatkan minat belajar mereka terhadap materi pelajaran atletik.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian pengembangan ini berusaha untuk menghasilkan dan mengembangkan

model-model pembelajaran atletik yang meliputi pembelajaran gerak dasar lokomotor dengan

menggunakan pendekatan permainan untuk siswa Sekolah Dasar kelas 3, adapun secara

umum tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk siswa penelitian ini bertujuan agar siswa bisa mendapatkan model-

model pembelajaran yang menarik sehingga diharapkan minat belajar siswa

terhadap atletik menjadi lebih meningkat

2. Untuk guru penelitian ini bertujuan agar guru mempunyai tambahan referensi

yang dapat digunakan untuk mengajar siswa dan

3. Untuk peneliti, penelitian ini bertujuan untuk mencoba mengembangkan dan

menghasilkan model-model pembelajaran yang berorientasikan pada bentuk-

bentuk permainan.

Tetapi secara khusus tujuan penelitian pengembangan ini adalah:

Melakukan analisis kebutuhan perlunya pengembangan model pembelajaran

atletik meliputi pembelajaran gerak dasar jalan, lari dan lompat (lokomotor)

dengan mengedepankan unsur bermain dalam pembelajaran Dikjasor di Sekolah

Dasar.

Menemukan pengembangan model pembelajaran atletik yang berorientasikan

pada gerak dasar jalan, lari dan lompat (lokomotor) dengan menggunakan model

permainan dalam pembelajaran Dikjasor di Sekolah Dasar

Mengembangkan model pembelajaran atletik yang sudah ada yang

berorientasikan pada gerak dasar jalan, lari dan lompat (lokomotor) dengan

menggunakan model permainan dalam pembelajaran Dikjasor di Sekolah Dasar.

D. Spesifikasi Produk

Produk yang diharapkan untuk memecahkan masalah di atas berupa modul

pembelajaran atletik berorientasikan pada gerak dasar jalan, lari dan lompat (lokomotor)

dengan menggunakan model pendekatan bermain untuk siswa kelas III Sekolah Dasar yang

terdiri dari bentuk-bentuk permainan atletik dan format penilaian.

E. Pentingnya Penelitian Pengembangan

Pengembangan produk yang berupa pengembangan model pembelajaran atletik

dengan menggunakan pendekatan bermain berupaya untuk menciptakan dan mengembangkan

model-model pembelajaran yang diharapkan produk yang dihasilkan dari penelitian ini dapat

dijadikan acuan oleh guru Dikjasor dalam melaksanakan pembelajaran Dikjasor di Sekolah

Dasar sehingga diharapkan pula bisa meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran

Dikjasor khususnya pada materi pelajaran atletik.

Produk yang dihasilkan juga bermanfaat sebagai referensi tambahan dalam dunia

pendidikan yang berhubungan dengan Dikjasor. Produk ini mempunyai peluang besar bagi

peneliti lain untuk mengkaji ulang dan menguji sehingga pengembangan produk ini bisa lebih

sahih dan handal.

F. Keterbatasan Penelitian Pengembangan

Untuk mendapatkan produk yang sahih dan handal tentunya memerlukan frekuensi

tinggi dalam uji coba dengan melibatkan kancah yang luas dan jumlah subyek pengembangan

yang banyak dan representatif.

Agar penelitian ini bisa dilaksanakan maka dalam penelitian ini kancah yang diteliti

hanya di SDN Pasirian 05 Kecamatan Pasirian – Kabupaten Lumajang, dengan melibatkan

beberapa guru Dikjasor SD yang sudah PNS dan beberapa ahli Dikjasor sebagai subyek

penelitian pengembangan (sumber informasi). Selain itu mengingat keterbatasan waktu

penelitian maka pelaksanaan uji cobanya pun tidak dapat dilakukan dengan frekuensi ulangan

yang tinggi, tetapi untuk melakukan uji coba ulang tetap ada dan dapat dilakukan.

G. Definisi Istilah

Dikjasor adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh anak-anak sekolah

dasar yang bertujuan untuk mengembangkan ketiga gerak dasar utamanya yaitu: gerak dasar

lokomotor, gerak dasar non lokomotor dan gerak dasar manipulative (Corbin, 1980).

Model permainan atletik adalah salah satu desain pembelajaran yang dirancang

dengan melibatkan siswa secara langsung dengan memperhatikan keaktifan siswa, kretifitas

siswa, efektifitas jalannya pembelajaran dan pembelajaran yang menyenangkan tetapi tetap

berbobot dan berkualitas.

Gerak dasar lokomotor yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gerak dasar jalan,

gerak dasar lari dan gerak dasar lompat. Ketiga gerak dasar tersebut merupakan pola gerak

dasar yang ada pada kurikulum Dikjasor di Sekolah Dasar.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Atletik

Istilah atletik yang kita kenal sekarang ini berasal dari beberapa sumber antara

lain bersumber dari bahasa Yunani, yaitu “athlon” yang mempunyai pengertian berlomba atau

bertanding. Misalnya ada istilah pentathlon atau decathlon. Istilah lain yang menggunakan

atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek (bahasa Belanda), athletique (bahasa

Perancis) atau athletik (bahasa Jerman). Istilahnya mirip sama, namun artinya berbeda

dengan arti atletik di Indonesia, yang berarti olahraga yang memperlombakan nomor-

nomor: jalan, lari, lompat dan lempar. Istilah lain yang mempunyai arti sama dengan

istilah atletik di Indonesia adalah “Leichtatletik” I(Jerman), “Athletismo” (Spanyol),

“Olahraga” (Malaysia), dan “Track and Field” (USA).

B. Sejarah Ringkas Atletik.

Atletik yang kita kenal saat ini tergolong sebagai cabang olahraga yang paling tua di

dunia. Gerak-gerak dasar yang terkandung dalam atletik sudah dilakukan sejak adanya

peradaban manusia di muka bumi ini. Bahkan gerak tersebut sudah dilakukan sejak

manusia dilahirkan yang secara bertahap berkembang sejalan dengan tingkat

perkembangan, pertumbuhan dan kematangan biologisnya, mulai dari gerak yang sangat

sederhana sampai pada gerakan yang sangat kompleks. Pada jaman purba, ketika peradaban

manusia masih sangat primitif, hukum rimba masih berlaku dimana yang kuat memakan

yang lemah. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia saat itu harus bertahan dari

gangguan binatang buas atau harus berburu binatang untuk dijadikan santapan hidupnya

atau mencari makanan berupa umbi-umbian atau buah-buahan. Dalam upaya tersebut

mereka melakukan berbagai ketangkasan seperti: memanjat pohon, melempar, melompat

dan berlari. Mereka harus berjalan bermil-mil jauhnya, kadangkala harus berlari secepat-

cepatnya serta terampil dalam melempar atau melompat untuk mendapatkan buruannya

atau menghindar dari sergapan binatang buas. Gerakan tersebut merupakan cikal bakal

gerakan atletik yang ada sekarang ini Menurut seorang pujangga Yunani bernama

Humeros dalam bukunya berjudul Illiad, diperkirakan kegiatan atletik sudah dilakukan

tahun 1100 SM, tercatat nama-nama seperti Eurialus, Epius, Odysseus, Aias dan

Argamenon. Mereka disebut sebagai jago-jago lomba berkuda, lari dan lempar lembing

Odysseus saat itu disebut sebagai jago lempar cakram yang belum terkalahkan

lemparannya. Sehingga gambar Odysseus dengan cakramnya diabadikan sebagai

symbol atletik dan di Indonesia dipakai sebagai lambang atau logo PASI.

C. Makna dan Nilai dalam Atletik

Di kalangan para siswa, ada kesan bahwa olahraga atletik hanya merupakan

seperangkat gerak monoton dan tak bervariasi. Isinya meliputi gerak lari, lempar dan

lompat yang di anggap kurang menuntut keterampilan yang tinggi namun melelahkan.

Unsur keriangan dan kegembiraan tidak terungkap dalam pelaksanaan proses belajar

mengajar. leh karena itu tidak heran apabila pelajaran atletik dalam pendidikan jasmani

kurang mendapat perhatian dibanding dengan cabang olahraga permainan seperti:

sepakbola, basket atau bolavoli.

Atletik berorientasi bermain

Fenomena yang diungkapkan secara filosofis tentang ciri hakiki manusia sebagai

mahluk bermain atau “Homo Ludens”, kurang mendapat perhatian dari guru-guru

pendidikan jasmani maupun para pelatih atletik, dalam kegiatan mengajar atau membina

atlet atletik. Kenyataan ini merupakan kendala dan sekaligus menjadi tantangan bagi

para guru pendidikan jasmani. Bagaimana membangkitkan motivasi siswa, bagaimana

mengemas perencanaan tugas ajar dalam atletik agar dapat lebih diterima dan mendapat

perhatian serta antusias siswa dalam mengikutinya.

Dengan demikian maka, atletik dalam konteks pendidikan jasmani selain

mengandung tantangan, juga berisi unsur permainan menyertai proses belajar keterampilan

atletik itu sendiri. Berlangsungnya aktivitas bermain khususnya pada anak-anak, tidak

hanya terjadi pada olahraga permainan saja. Kalau kita simak secara hakiki, di dalam

aktivitas bermain tersebut tidak lepas dari gerak-gerak yang ada dalam atletik seperti,

jalan, lari lompat dan kadang juga berisi gerakan melempar. Oleh karena itu pembelajaran

atletik dengan pendekatan bermain bukan suatu hal yang tidak logis. Atletik secara

bermain dapat menggugah perhatian anak-anak dan dapat memfasilitasi semua tingkat

keterampilan yang ada pada kelas yang kita ajar.

Permainan atletik tidak berarti menghilangkan unsur keseriusan, mengabaikan

unsur ketangkasan atau menghilangkan substansi pokok materi atletik. Akan tetapi

permainan atletik berisikan seperangkat teknik dasar atletik berupa : jalan, lari, lompat dan

lempar yang disajikan dalam bentuk permainan yang bervariasi dengan memperkaya

perbendaharaan gerak dasar anak-anak. Kegiatannya didominasi oleh pendekatan

eksplorasi dalam suasana kegembiraan dan diperkuat oleh pemenuhan dorongan

berkompetisi sesuai dengan tingkat perkembangan anak, baik yang menyangkut

perkembangan kognitif, emosional maupun perkembangan geraknya. Untuk bermain

dalam atletik sebetulnya tidak dikenal batasan tingkat pendidikan. Yang membedakan

barangkali adalah jenis permainan, berat ringannya, bobot permainan serta kemampuan

pemahaman anak untuk melakukannya.

Nilai yang terkandung dalam permainan atletik.

Agar permainan atletik itu berhasil dengan baik, maka nilai-nilai yang terkandung di

dalampermainan atletik menjadi pokok pertimbangan penyelenggaraan.

Nilai-nilai yang terkandung tersebut seperti dikemukakan Hans Katzenbogner/Michael

Medler. (1996) dalam Pembelajaran Atletik, Depdiknas.(2002)., adalah:

1) Pengembangan dimensi permaian atletik

2) Pengembangan dimensi variasi gerakan atletik

3) Pengembangan dimensi irama atletik

4) Pengembangan dimensi kompetisi atletik, dan

5) Pengembangan pengalaman atletik.

Bila kita lihat kandungan nilai-nilai tersebut , maka tidak ada alasan bagi seorang

guru pendidikan jasmani untuk memberikan materi pelajaran atletik melalui pendekatan

permainan atletik.

1) Pengembangan dimensi permainan atletik

Unsur yang terkandung dalam permainan adalah kegembiraan atau keceriaan. Tanda-tanda

menuju ke arah permainan yang menggembirakan tersebut antara lain:

Menempatkan diri pada situasi, gerakan dan irama.

Menanamkan kegemaran berlomba atau berkompetisi dalam situasi persaingan yang

sehat, penuh tantangan dan kegembiraan

Unsur kegembiraan dan kepuasan harus tercermin dalam bentuk praktek.

Memberikan kesempatan untuk memamerkan kemampuan atau ketangkasan yang

dikuasainya.

Permainan atletik berujud manakala unsur kegembiraan dalam praktek merasuk ke dalam diri

subyek yang dihadapi.

2) Pengembangan berbagai variasi gerakan atletik.

Dominasi stop watch dan pita ukur dalam pelajaran atletik seringkali

menyebabkan pelajaran atletik sangat membosankan, melelahkan dan kurang bervariasi.

Keterbatasan sarana dan perlengkapan atletik yang dimiliki, juga menjadi penyebab

guru penjas tidak bisa memberikan pengembangan gerak-gerak dasar secara optimal.

Penggunaan alat-alat bantu yang dimodifikasi berupa barang-barang bekas seperti: ban

sepeda, kardus, tali, bilah bambu, bola besar atau bola-bola kecil dapat membantu

menampilkan berbagai variasi gerak-gerak dasar atletik.

3) Pengembangan irama atletik

Dalam atletik, keharmonisan gerak tubuh atau koordinasi gerak merupakan hal yang

sangat dibutuhkan. Sebagai bagian dari koordinasi gerak, dibutuhkan penguasaan dan

pengaturan irama gerak. Oleh karena itu guru pendidikan jasmani perlu memperhatikan

pengembangan irama gerak antara lain seperti melalui pola gerak dasar dominan.

Realisasinya seperti bagaimana mengatur irama langkah, frekuensi langkah, atau irama

melewati rintangan, atau irama putaran dsb. Dengan demikian maka pengembangan

irama dalam pembelajaran atletik tetap harus diperhatikan.

4) Pengembangan kemungkinan kompetisi .

Atletik sebagai salah satu bagian dari materi pendidikan jasmani tentu saja sarat

akan unsur kompetisi, bahkan nilai kompetisi dalam atletik amat terbuka, baik sebelum,

selama maupun usai perlombaan. Karenanya kompetisi dalam arti yang positif sangat

dibutuhkan oleh anak-anak. Para ahli pendidikan jasmani telah menelusuri dan

menyimpulkan bahwa pada dasarnya aktivitas fisik dalam konteks pendidikan jasmani,

kaya akan nilai-nilai kompetisi. Sehingga di antara mereka telah sepakat bahwa

pendidikan jasmani merupakan salah satu media yang paling ampuh untuk mengarahkan anak

dalam menginternalisa si budaya bersaing. Demikian pula dalam pembelajaran atletik

dimana setiap individu akan berhadapan dengan individu lain atau bahkan dengan

dirinya sendiri.

5) Pengembangan pengalaman atletik.

Mengembangkan seluruh macam gerakan dalam atletik bukan berarti menginginkan

pendangkalan, kurang sistematis, atau usaha yang tidak bertujuan. Atletik yang berorientasi

pada hasil, akan memungkinkan anak menjadi bosan dan kurang kreatif dalam menerima

pengalaman gerak atletik. Padahal dengan berorientasi pada pengalaman gerak yang

seluas-luasnya akan memberikan kepuasan tersendiri pada diri si anak. Permainan

atletik yang penuh dengan suasana keriangan dan kegembiraan bermain yang

mempesona dengan berbagai macam variasi gerak, memungkinkan anak untuk

menikmati seperti layaknya pada permainan olahraga lain. Namun substansi pokok

pengajaran yaitu dimensi jalan, lari, lompat dan lempar tetap terkandung di dalamnya,

sehingga unsur variasi, irama, pengalaman atletik serta pengalaman kompetisi tetap

terpelihara.

D. Pentingnya Atletik Bagi Siswa Sekolah Dasar

Melihat dari fungsi dan tujuan dari pembelajaran atletik di Sekolah Dasar adalah

mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat sehingga pembelajaran atletik di

Sekolah dasar berbeda dengan atletik yang dilakukan oleh orang dewasa yang berorientasi

pada prestasi, Seperti telah diungkap pada bagian awal bahwa atletik merupakan ibu dari

segala cabang olahraga, dan kaitannya dengan pendidikan jasmani maka pelajaran atletik

wajib diberikan disekolah sekolah tak terkecuali di Sekolah Dasar. Seiring dengan

pertumbuhan dan perkembangan siswa, baik itu psikologis, fisiologis, maupun

perkembangan biologis siswa, keberadaan pembelajaran pendidikan jasmani sangat

diperlukan oleh sekolah-sekolah. Pembelajaran atletik yang di dalamnya terkandung

berbagai unsur gerak dasar yang sangat dibutuhkan oleh manusia, sangat cocok

diprogramkan wajib untuk sekolah-sekolah.

Siswa-siswa Sekolah Tingkat Dasar perlu mendapat kesempatan dan bimbingan

yang lebih banyak atau lebih baik dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani,

secara fisiologis, kebugaran, ketangkasan atau keterampilannya sangat penting untuk

dikembangkan atau untuk lebih diberdayakan. Untuk itu perlu diberikan kesempatan

untuk bergerak atau melakukan aktivitas fisik yang memadai.

Atletik, dimana gerakan-gerakannya tidak terlalu sulit dan bisa dimodifikasi

dengan berbagai alat bantu, dan bisa memfasilitasi berbagai macam gerak , arah gerak

dengan volume dan intensitas yang mudah diatur kiranya sangat penting untuk

diberikan kepada siswa-siswa Sekolah Tingkat Dasar.

E. Ruang Lingkup Pembelajaran Atletik.

Pembelajaran atletik di sekolah-sekolah tetap berpedoman pada kurikulum

pendidikan jasmani dan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun bukan

berarti bahwa semua nomor atletik yang tercantum dalam kurikulum tersebut bisa

dilaksanakan. Hal tersebut terkait erat dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

sekolah yang bersangkutan. Banyak guru-guru pendidikan jasmani yang hanya bisa

mengajarkan satu dua nomor atletik saja dalam satu tahun atau mungkin ada nomor-

nomor yang tidak bisa diberikan sama sekali kepada siswanya. Secara umum ruang lingkup

pembelajaran atletik di sekolah-sekolah sesuai dengan IAAF (International Association of

Athletics Federations) meliputi nomor-nomor : jalan, lari, lompat dan lempar.

Pembagian kelompok tersebut adalah sebagai berikut:

1. Nomor jalan meliputi : jalan 5 km, 10 km, 20 km dan 50 km

2. Nomor lari dibagi lagi kedalam :

a. Lari lari jarak pendek meliputi : 100 m, 200m, 400 m

b. Lari jarak menengah meliputi : 800 m dan 1500 m

c. Lari jarak jauh meliputi : 5000 m , 10.000 m, marathon

d. Lari estafet meliputi : 4 x 100 m, 4 x 400 m

e. Lari rintangan meliputi : lari gawang 100 m, 110 m, 400 m dan 3000 m

halang rintang

3. Nomor lompat meliputi:

a. Lompat jauh gaya jongkok, melayang dan gaya berjalan di udara.

b. Lompat tinggi gaya guling perut, guling sisi dan flop.

c. Lompat jangkit

d. Lompat tinggi galah

4. Nomor lempar terdiri dari:

a. Tolak peluru gaya menyamping, belakang dan memutar.

b. Lempar cakram

c. Lempar lembing dan

d. Lontar martil.

Hampir sebagian besar dari nomor-nomor atletik tersebut diprogramkan di dalam

kurikulum Dikjasor dari SD hingga tingkat SLTA.

F. Pengembangan Pembelajaran Atletik

1. Prinsip Pengembangan Kesegaran Jasmani

Komponen kesegaran jasmani yang utama antara lain; kekuatan otot, daya tahan

otot, daya tahan kardiovaskuler dan fleksibilitas. Prinsip latihan untuk mengembangkan

komponen kekuatan, berbeda dengan prinsip latihan untuk mengembangkan komponen daya

tahan.

a) Kekuatan dan daya tahan otot.

Kekuatan secara sederhana dapat diartikan sebagai “kemampuan sekelompok otot

untuk melakukan kontraksi secara maksimal dalam waktu yang relatif singkat”. Sementara

itu daya tahan otot, dapat diartikan sebagai:

“kemampuan sekelompok otot untuk melakukan kontraksi atau kerja secara berulang ulang

dalam waktu yang relatif lama”.

b) Daya tahan Kardiovaskuler.

Daya tahan kardiovaskuler sering disebut sebagai daya tahan umum dan

dianggap sebagai faktor kunci dalam kesegaran jasmani.

Daya tahan umum berkaitan sistem peredaran darah dan jantung. Pada dasarnya

merupakan kemampuan tubuh dalam menyediakan oksigen untuk melakukan pekerjaan yang

relatif lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.

c) Fleksibilitas atau kelentukan.

Fleksibilitas sangat berkaitan dengan elastisitas otot dan persendian. Latihan yang

diberikan berupa latihan untuk meregang atau memanjangkan otot agar terjaga

elastisitasnya. Dalam melatih elastisitas otot ini harus diperhatikan hal-hal antara lain:

dilakukan secara bertahap dan hati hati, intensitas dan ruang gerak, lamanya latihan serta

otot yang dilatih.

2. Prinsip Pengembangan Keterampilan Gerak.

Tujuan utama pembelajaran keterampilan gerak adalah perkembangan gerak yang

terampil. Rink (1993), mengemukakan tiga indikator gerak terampil, sebagai berikut:

a) Efektif. Artinya gerakan itu sesuai dengan produk yang diinginkan (product oriented).

Misalnya seorang pelari gawang sudah dapat berlari dengan kecepatan irama dan

mampu melewati gawang dengan baik.

b) Efisien. Artinya : gerakan itu sesuai dengan proses yang seharusnya dilakukan

(process oriented). Misalnya seorang pelari gawang sudah dapat melakukan rangkaian

gerak dengan baik dan menghemat tenaga.

c) Adaptif. Artinya; gerakan itu sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan dimana

gerak itu dilakukan.

3. Prinsip Pengembangan Konsep Gerak.

Konsep pada dasarnya merupakan gagasan kognitif. Konsep gerak maksudnya adalah

gagasan dasar yang mempunyai nilai transfer. Misalnya konsep dasar melempar, dapat

juga diterapkan untuk belajar melempar lembing, melempar bola basket, soft ball, atau

bowling (inter task transfer). Konsep dasar forehand, dapat diterapkan pada belajar

backhand (bilateral transfer). Konsep dasar keterampilan dalam situasi dan kondisi yang

sederhana dapat juga ditransfer dan diterapkan pada situasi dan kondisi yang kompleks

(intra task transfer). Kemampuan ini sangat berguna untuk menyokong konsep “transfer of

learning”.

Beberapa prinsip pembelajaran yang perlu diperhatikan para guru pendidikan jasmani agar

terjadinya transfer belajar adalah:

a) Makin mirip situasi latihan dengan situasi permainan yang sebenarnya, makin

mungkin terjadinya transfer.

b) Makin bervariasi suatu keterampilan dipelajari, makin mungkin terjadinya transfer positif

terhadap situasi permainan sebenarnya.

c) Transfer dapat dilakukan melalui pemberian dorongan atau motivasi .

4. Prinsip Pengembangan Modifikasi.

Modifikasi dalam pendidikan jasmani adalah salah satu usaha guru penjas agar pembelajaran

dapat mencerminkan DAP (Developmentally Appropriate Practice), artinya bahwa tugas

ajar

yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak didik, dan dapat

mendorong perubahan tersebut. Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin

dari aktivitas pembelajaran yang diberikan guru dari awal sampai akhir.

Beberapa aspek analisa modifikasi ini tidak lepas dari pengetahuan guru tentang:

o Modifikasi tujuan pembelajaran

o Modifikasi materi pembelajaran

o Modifikasi kondisi lingkungan pembelajaran

o Modifikasi evaluasi pembelajaran.

5. Prinsip Pengembangan Pengalaman Belajar.

Beberapa aspek di bawah ini perlu diperhatikan oleh para guru pendidikan jasmani

dalam pembelajaran keterampilan antara lain:

a) Pengalaman belajar harus memiliki potensi untuk meningkat kan keterampilan dan

penampilan gerak siswa.

b) Pengalaman belajar harus menyediakan waktu aktif berlatih/ belajar secara maksimal

pada semua siswa dan pada tingkat kemampuan masing-masing.

c) Pengalaman belajar harus sesuai dengan tingkat pengalaman siswa.

d) Pengalaman belajar sangat potensial untuk mengintegrasikan perkembangan aspek

psikomotor, kognitif dan afektif .

Prinsip-prinsip tersebut harus diperhatkan oleh para guru pendidikan jasmani dalam

proses pembelajaran terutama dalam strategi pembelajarannya.

G. Modifikasi Pembelajaran Atletik

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2007 ruang lingkup

mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga di Sekolah Dasar bermuara pada cabang

atletik karena mencakup semua aktivitas gerak yaitu:

a. Eksplorasi gerak, ketrampilan gerak lokomotor, non lokomotor dan gerak

manipulatif kedalam semua cabang permainan jasmani dan nilai-nilai yang

terkandung didalamnya (Dasar-dasar gerak jalan, lari, lompat serta lempar).

b. Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran

jasmani, bentuk postur tubuh dan aktivitas lainnya.

c. Aktivitas senam dan gerak ritmik, meliputi: ketangkasan sederhana dengan alat

atau tanpa alat, gerak bebas, senam aerobik dan aktivitas lainnya.

d. Aktivitas air atau gerak akuatik, meliputi: renang, permainan di air, keselamatan

dan aktivitas lainnya.

Melihat peran sentral dari cabang atletik pada mata pelajaran Pendidikan jasmani dan

olahraga di Sekolah Dasar, menuntut seorang guru untuk merencanakan, melaksanakan,

evaluasi, menyelenggarakan tindak lanjut kegiatan belajar mengajar, membantu anak didik

dalam upaya memecahkan dan menyelesaikan masalah dalam aktivitas geraknya serta

meningkatkan kreatifitasnya dengan berbagai modifikasi-modifikasi dalam proses

pembelajaran Dikjasor khususnya cabang atletik sehingga bisa menarik siswa untuk bergerak

dan mengembangkan geraknya, mengingat bahwa setiap sekolah memiliki kemampuan yang

berbeda-beda dari segi penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran.

Sehingga tujuan modivikasi pembelajaran atletik di Sekolah Dasar adalah:

1. Meningkatkan minat dan semangat berolahraga siswa sekolah dasar

2. Meningkatkan inovasi dan kreatifitas anak

3. Memberikan lebih banyak pengalaman gerak baru, berlari, melempar, melompat, daya

tahan kelincahan dan lain-lain.

4. Melatih kerjasama tim

5. Mengenalkan khasanah gerak bidang atletik dan mempersiapkan eksplorasi gerak ke

cabang olahraga yang lain

6. Meningkatkan kesehatan dan kebugaran

7. Menghindari terbentuknya spesifikasi bakat anak yang terlalu dini sehingga

mengganggu proses perkembangan bakat dankemampuan saat menjadi atlet

Terkait dengan modifikasi pembelajaran yang kreatif dan efektif, yang akan disajikan oleh

peneliti adalah jenis modifikasi pembelajaran atletik bagi kelas 3 yang telah disesuaikan

dengan karakteristik dan perkembangan anak-anak sekolah dasar dengan pendekatan

keterampilan proses dan metode bermain yang menyenangkan dengan pengalaman gerak

meliputi tiga aspek yaitu:

A. Contoh berbagai variasi lari dan jalan untuk kelas III SD

Berbagai bentuk gerakan lari / jalan

Lari / jalan ke depan

Lari / jalan ke belakang

Lari angkat paha

Lari / jalan silang ke samping

Lari langkah kuda

Lari / jalan membawa benda

Lari / jalan lintasan berkelok-kelok

Lari / jalan naik / turun tangga

Anak bertemu satu dengan yang lain dengan gerakan jalan / lari :

Bersalaman

Menepukkan satu tangan dengan tangan lawan

Menepukkan kedua tang dengan tangan lawan

Bergandengan pada siku membuat satu putaran

Bergandengan tangan setinggi bahu, membuat putaran

Bergandengan dua tangan membuat satu putaran

Gerakan-gerakan tersebut di atas bisa dilakukan dengan jalan dan lari.

Contoh lari dalam bentuk permainan

@ Lari / jalan bebas mengikuti garis yang dibuat di lantai memungkingkan mereka

bertemu satu dengan yang lain. Bila mereka bertemu harus melakukan tugas yang

diperintahkan oleh guru. Misalnya bertepuk satu / dua tangan, bergandengan membuat

lingkaran dan sebagainya.

@ Mereka berlari berpasangan, nomor ganjil belok ke kanan dan pasangan nomor genap

berbelok ke kiri. Bisa dibuat berbagai variasi lain misalnya waku berbelok pasangan

berpisah ke kanan dan ke kiri. Pada setiap belokan bentuk gerakan lainnya bisa berganti.

Misalnya angkat paha, lari menyamping, dan lain-lain

@ Pelari terdepan membuat gerakan tertentu, yang dibelakangnya menirukan.

@ Bangku yang diatur berderet (slalom) dapat memberi berbagai kemungkinan. Para

pelari ditugasi start bersama dengan arah berlawanan. Pada waktu dua pelari bertemu

diberkian tugas gerak tertentu, misalnya bersalaman dan lain-lain. Bangku biasa diganti

dengan alat lain misalkan dus / kotak yang diatur berderet, pancang, tali atau kalau tidak

cukup pakai garis saja.

Ban sepeda bekas juga menjadi alat yang menarik untuk lari di lantai. Ban-ban tersebut

dapat dipakai sasaran lari, anak hanya boleh selangkah melewati ban.

B. Dasar-dasar Gerak Lompat

Contoh Berbagai Variasi Gerakan Melompat Untuk Kelas III SD

@ Berbagai bentuk gerakan melompat

Melompat ke depan dengan kaki tumpu bergantian

Melompat ke depan dengan kaki tumpu tetap (“engklek”)

Melompat ke depan dengan tumpuan dua kaki

Melompat ke samping dengan tumpuan dua kaki

Melompat ke samping dengan tumpuan satu kaki

Melompat ke belakang dengan tumpuan dua kaki

@ Bentuk gerakan melompat berkawan

Berjingkat / melompat-lompat mengelilingi teman sambil bergandengan

tangan

Dua orang berjingkat / melompat lompat mengelilingi teman sambil bergandengan

tangan

Dua orang sambil bergandengan berjingkat / melompat-lompat secara bergantian

menggeser ke samping

Sekelompok anak berbaris dengan saling bergandengan pada pundak. Membuat

berbagai variasi gerakan lompat dengan iringan tepukan atau musik dengan irama

tertentu (100-120 tepukan / menit)

Contoh Gerakan Melompat Dalam Bentuk Bermain

@ Menggunakan alat bantu tali

Fungsi tali adalah sebagai rintangan yang harus dilompati. Bagi anak kelas I-II

sebaiknya digunakan tali elastis, misalnya karet gelang yang disambung-sambung.

Dengan seutas tali yang cukup panjangnya dapat disusun berbagai bentuk permainan

misalnya 6 anak duduk membuat lingkaran sambil memegang tali yang

menghubungkan masing-masing anak yang lain lari mengikuti irama tepukan tangan

(dari guru). Bila ada tanda peluit semua berhenti, lalu melompati tali masuk keluar

beberapa kali sampai ada tanda peluit lagi. Kemudian melanjutkan lari keliling.

Contoh lain, pengaturan taki berbentuk bintang atau sebagai jari-jari lingkaran. Dua

atau tiga anak duduk di pusat lingkaran, tangan kanan dan kiri masing-masing

memegang seuras tali dan pada ujung luarnya masing-masing dipegang oleh seorang

anak lain. Kelompok lain berlari keliling di dalam lingkaran sambil melompat taki.

Tergantung perintah guru, berbagai variasi lompatan dapat dilakukan.

Simpai atau ban sepeda bekas yang diletakkan berserakan di halaman juga

merangsang anak untuk melompat dari simpai satu ke simpai yang lain.

C. Dasar-dasar Gerakan Melempar

Contoh Berbagai Variasi Gerakan Melempar untuk kelas III SD

Lemparan ayunan di atas bahu satu tangan

Lemparan ke depan di atas kepala dengan dua tangan

Lemparan ke belakang di atas kepala dengan dua tangan

Lemparan ayunan di bawah bahu satu tangan

Ke depan dua tangan dari bawah ke atas

Ke belakang dua tangan diantara kaki kangkang

Melempar ke sasaran

Melempar jauh

Contoh gerakan melempar dalam permainan

* Menjatuhkan sasaran

* Mengumpulkan nilai dengan menghitung jumlah bola yang masuk dos/keranjang

Berikut ini adalah contoh aktivitas gabungan antara lari dan lompat yaitu

melompati beberapa simpai dengan dua kaki. Pada belokan, lari ke samping

menghadap ke luar. Selanjutnya lari biasa menuju ke baris semula

BAB III

METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian Pengembangan

Dalam penelitian ini model yang digunakan peneliti adalah model penelitian

pengembangan prosedural karena model ini bersifat deskriptif, yaitu menggariskan

langkah-langkah yang harus diikuti dalam menghasilkan produk. Penelitian

pengembangan merupakan penelitian yang berupaya mengembangkan produk tertentu

sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Dalam Pendidikan Jasmani, rancangan

penelitian pengembangan dapat digunakan sebagai upaya pemecahan masalah

pendidikan dan pembelajaran. Model pengembangan modul ini menggunakan model

Borg dan Gall (1983:775), dan model Dick and Carey (1990). Model ini dipilih karena

menurut Sukmadinata (2009:168) dijelaskan bahwa prosedur yang dikembangkan oleh

keduanya lebih lengkap karena memiliki dua tujuan utama yaitu: (1) mengembangkan

produk, (2) menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan yang akan dicapai,

dimana langkah-langkah pengembangan produknya sebagai berikut:

1. Penelitian dan pengumpulan informasi dalam melakukan analisis kebutuhan (need

assessment) dengan cara mereview literature, melakukan observasi kelas,

melakukan studi pendahuluan, dan lain-lain.

2. Perencanaan. Perencanaan pengembangan dilakukan dengan menentukan tujuan,

membatasi ruang lingkup, dan mempersiapkan rencana uji coba dengan skala

tertentu.

3. Pengembangan produk (persiapan penyusunan materi instruksional, buku dan alat

evaluasi)

4. Persiapan uji coba kelompok kecil, menggunakan 6 – 12 subjek.

5. Revisi produk pertama berdasarkan uji coba lapangan

6. Uji coba lapangan, menggunakan 30 – 100 subjek.

7. Revisi produk kedua berdasarkan uji hasil uji coba lapangan

8. Uji coba lapangan, menggunakan 40 – 200 subjek

9. Revisi produk ketiga berdasarkan uji hasil uji coba lapangan

10. Diseminasi dan implementasi.

Secara skematis, prosedur pengembangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Masalah

Analisa Teori

Uji Coba Perorangan

Revisi dan Analisis Produk II

Produk Awal/Draft

Produk AkhirPENGEMBANGAN MODEL PAIKEM GEMBROT UNTUK SISWA KELAS III DI SDN PASIRIAN 05 UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR GERAK.

Tinjauan Ahli

Revisi dan Analisis

Uji Coba Lapangan

Revisi dan Analisis Produk III

Uji Coba Kelompok Kecil

Model pengembangan Borg & Gall tersebut di atas, dalam konteks penelitian

ini diambil langkah-langkah yang berkenaan dengan: a) melakukan penelitian dan

pengumpulan informasi yaitu upaya menentukan masalah yang perlu diangkat

(analisis kebutuhan) dan dianalisis berdasarkan teori yang relevan; b)

mengembangkan produk awal (draft); c) uji coba dan revisi meliputi validasi ahli,

kegiatan uji coba, analisis hasil uji coba dan implementasi produk awal; d) uji

lapangan permulaan, dalam hal ini peneliti lakukan dengan melakukan uji coba

perorangan dengan melibatkan 3 guru SD; e) uji lapangan utama, dalam hal ini

peneliti lakukan dengan uji coba kelompok kecil dengan melibatkan 8 guru SD; dan f)

uji lapangan operasional atau produk diuji cobakan pada kelompok sebenarnya yaitu

pada para calon pengguna produk ini yaitu guru-guru Dikjasor SD di Kecamatan

Pasirian Kabupaten Lumajang.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Analisis Masalah

Tahap ini diawali dengan kegiatan dalam melakukan kajian teoritis dan empiris

untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru SD dalam pelaksanaan

pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga. Kajian teori dilakukan dengan

mempelajari sumber referensi yang berhubungan dengan masalah, dan kajian empirik

dilakukan melalui observasi awal dengan metode wawancara dan pengisian kuisioner

oleh guru SD. Pada tahap ini teridentifikasi beberapa masalah yang dihadapi guru SD

dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Kemudian masalah yang telah dirumuskan

dianalisis secara teoritis berdasarkan pada kajian teori yang relevan.

2. Tahap Pengembangan Produk

Untuk tahap ini dilakukan kajian teori yang terkait untuk merancang prototipe

yang berupa modul, yang berisi tujuan, sasaran, alat dan bahan, serta prosedur

pelaksanaan. Pada tahap ini dihasilkan produk yang berupa draft. Untuk membuat

produk awal diperlukan adanya konsultasi dengan beberapa ahli meliputi: (1) ahli

pendidikan jasmani (2) ahli pembelajaran gerak, supaya menghasilkan produk yang

memuaskan.

3. Tahap Evaluasi dan Uji Coba Produk

Didalam tahap ini akan dilakukan dua kegiatan yaitu kegiatan evaluasi (revisi)

dan uji coba produk.

a. Kegiatan Evaluasi (revisi)

Didalam kegiatan ini melibatkan para ahli yang relevan untuk menguji dan

mengetahui validitas isi dari draft yang telah tersusun, kelayakan, kualitas (kejelasan

bahasa, kesesuaian materi, kepraktisan dan keterlaksanaan) dan keterterimaan produk

(kegunaan dan relevansi). Hasil analisis tersebut digunakan untuk merevisi draft,

sehingga menghasilkan produk I yang telah teruji validitas isinya. Kemudian produk

ini diuji cobakan perorangan, dengan maksud untuk mengetahui apakah produk

tersebut dapat dipahami atau tidak dan untuk mengetahui apakah ada salah

ketik/tulisan atau halaman yang hilang. Pada bagian ini menghasilkan produk yang

telah direvisi yaitu produk II.

Uji coba kelompok kecil, dilakukan untuk menguji apakah produk dapat

dipahami atau tidak, mengidentifikasi masalah yang muncul dan mengurangi

kesalahannya serta keterpakaian produk untuk digunakan sesuai tujuan yang telah

ditentukan. Pada bagian ini dihasilkan produk III. Semua data yang terkumpul pada

tahap ini digunakan untuk penyempurnaan produk, sehingga menjadi produk yang siap

diuji cobakan di kancah sebenarnya.

C. Uji Coba Produk

Uji coba dikancah sebenarnya atau uji coba lapangan bertujuan untuk

mengetahui tingkat keterterimaan produk. Hasil uji coba ini akan memberi informasi

tentang keterlaksanaan produk untuk digunakan sebagai bahan dalam penyelenggaraan

pembelajaran pendidikan jasmani di SD dan kendala-kendala yang muncul selama

menggunakan produk ini. Pada bagian ini akan menghasilkan produk yang merupakan

hasil akhir penelitian pengembangan ini.

Untuk memperoleh produk yang siap pakai, produk tersebut harus diuji

cobakan terlebih dahulu kepada perorangan, kelompok kecil, dan uji lapangan. Uji

coba produk ini juga bertujuan untuk memperoleh kesesuaian, antusias guru terhadap

penggunaan modul ini sehingga modul permainan ini dapat digunakan sebagai

pegangan guru SD dalam membelajarkan peserta didiknya dalam pengembangan

jasmani dan juga untuk menambah pengetahuan. Uji coba ini menghasilkan produk

yang merupakan hasil akhir penelitian.

D. Subyek Uji Coba

Yang terlibat sebagai subyek uji coba dalam penelitian pengembangan ini

meliputi:

Ahli, dilakukan dalam upaya untuk menguji validitas isi dari produk pengembangan.

Ahli yang terlibat tentunya adalah ahli yang sudah mempunyai kualifikasi dan

berpengalaman tentang pendidikan jasmani dan keilmuannya.

Uji coba perorangan, menurut Dick & Carey (1990) disarankan melibatkan subyek

sebanyak-banyaknya 5 orang, sekurang-kurangnya 3 orang. Dalam penelitian ini, uji

coba perorangan melibatkan 3 siswa di SDN Pasirian 05.

Uji coba kelompok kecil, masih menurut Dick & Carey (1983) disarankan

melibatkan subyek sebanyak-banyaknya 20 orang, sekurang-kurangnya 8 orang.

Dalam penelitian ini uji coba kelompok kecil menggunakan 10 siswa SDN Pasirian

05.

Uji coba lapangan, dilakukan dikancah sebenarnya, yaitu dimana produk ini akan

digunakan, dalam penelitian ini menggunakan 20 – 25 siswa SDN Pasirian 05.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan dalam pengembangan produk ini berupa

wawancara, dokumentasi dan angket. Wawancara digunakan untuk menjaring

informasi secara sistematis dan terarah, dokumnetasi digunakan untuk mengetahui

latar belakang seberapa besar tingkat kebutuhan siswa akan model pembelajaran yang

menarik. Angket digunakan sebagai instrument untuk mengumpulkan pendapat ahli

tentang keterterimaan produk yang dikembangkan yaitu kegunaan, mengarah pada

manfaat produk bagi para siswa SD dalam membelajarkan pendidikan jasmani

sehingga bisa menghasilkan dampak yang positif terhadap peningkatan minat belajar

siswa terhadap pelajaran Penjas. Ketepatan, mengarah pada seberapa relevan produk

dalam memenuhi kebutuhan guru dalam membelajarkan anak SD tentang pendidikan

jasmani dalam bentuk gerak dasar lokomotor dengan menggunakan model PAIKEM

GEMBROT. Sedang yang terakhir yaitu keterlaksanaan, mengarah pada seberapa

realitas dan seberapa hemat produk jika diimplementasikan dalam proses

pembelajaran.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah presentase (Sukmadinata, 2009) untuk

menganalisis data penilaian subyek pengembangan dalam menilai tingkat kelayakan,

kualitas (kejelasan bahasa, kesesuaian materi, kepraktisan dan keterlaksanaan) dan

keterterimaan produk (kegunaan dan relevansi) terhadap produk pengembangan.

Dengan rumus:

Keterangan:

P : Proporsi

∑f : Jumlah frekuensi tiap kategori

N : Jumlah subyek keseluruhan

Dengan teknik presentase ini, data penilaian subyek dianalisis, derajat

konsensus yang digunakan adalah: suatu jawaban mendukung (misalnya sangat tepat

atau tepat) dipilih oleh lebih dari 50% subyek, maka item yang bersangkutan

dipertahankan, kemudian dikonfirmasi dengan tanggapan atau saran terhadap item

tersebut untuk lebih menyempurnakannya. Suatu akan digugurkan jika suatu jawaban

menolak (misalnya tidak tepat/sangat tidak tepat dipilih oleh lebih dari 50% subyek

penelitian).

DAFTAR PUSTAKA

1. ”http://id.wikipedia.org/wiki/Atletik” Kategori: Atletik

2. ”IAAF – International Association of Atletics Federation”

3. Mochamad Djumindar AW, 2004, Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain,

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

4. Pembelajaran Atletik Untuk SD, 2007, Perpustakaan Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kab. Lumajang

5. Drs. Yoyo Bahagia, M.Pd, 2007, Departemen Pendidikan Nasional

6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2007, Departemen Pendidikan Nasional

7. Sriawan, M.Kes, Pembelajaran Atletik Sekolah Dasar, 2005, Universitas Negeri

Yogyakarta

BAB IV

HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN

Dalam bab IV ini berisi tentang penyajian data, analisis data, dan revisi produk dari hasil coba

lapangan kepada guru. Ujicoba lapangan dilaksanakan setelah dilakukan evaluasi dari ahli

pembelajaran Penjaskes, ahli pembelajaran gerak terhadap produk awal serta ujicoba

perorangan dan kelompok kecil

A. Penyaji Data

Setelah dilakukan inventarisasi atas masalah-masalah yang dihadapi guru Penjaskes

Sekolah Dasar dalam melakukan pembelajaran gerak dasar, akhirnya teridentifikasi

masalah yang paling urgen untuk segera dipecahkan, yaitu pengembangan model

pembelajaran gerak dasar lokomotor. Dikarenakan aspek gerak dasar merupakan

dasar/fundamental motorik siswa, pengembangan permainan gerak dasar lokomotor

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan merupakan solusi yang tepat, agar memudahkan guru dalam pembelajaran

fisik motorik siswa terutama pada aspek gerak dasar. Untuk lebih jelasnya draf awal

dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Draft Awal Pengembangan Permainan Gerak Dasar Lokomotor Dengan

Menggunakan Pendekatan Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

Untuk Siswa Kelas Tiga SD.

NO MODUL INDIKATOR

1 Bab I PendahuluanA. Latar BelakangB. PengertianC. TujuanD. Kajian Tentang Anak Kelas Tiga SD

1. Karakteristik Perkembangan Anak kelas Tiga SD2. Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Kelas Tiga SD

E. Kajian Tentang Dikjas1. Konsep Dikjas2. Tujuan Dikjas

F. Kajian tentang PAKEM2 Bab II Bentuk Permainan Gerak Dasar

A. Permainan Gerak Dasar JalanB. Permainan Gerak Dasar LariC. Permainan Gerak Dasar Lompat

3 Bab III Format PenilaianA. Petunjuk Penilaian dan PensekoranB. Penjabaran Variabel Pembelajaran PAKEMC. Lembar Pengamatan Untuk Mengukur Keberhasilan Pembelajaran

Gerak DasarD. Instrument Tes Gerak Dasar Jalan, Lari dan Lompat

Produk pengembangan yang berupa format observasi awal ini 9draft), kemudian dievaluasi dan ujicobakan untuk mengetahui validasi isi, kejelasa bahasa, kebermaknaan, urgensi, tingkat efisiensi dan keterlaksanaannya sebagai alat bantu guru Penjasorkes untuk membelajarkan gerak dasar lokomotor siswa.

B. Analisis Data

1. Hasil Analisis Tinjauan Ahli

Tinjauan ahli ini dilakukan untuk mengumpulkan pendapat ahli dalam bidang

penjasorkes, pembelajaran dan ahli pembelajaran gerak, sebagai upaya untuk mengetahui

validitas isinya. Pendapat ahli ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang

berisi 18 pertanyyan, yang dijawab dengan dua cara, yaitu : pertama dengan memilih

salah satu diantara empat option yang menunjukan gradasi urgensi, kebermaknaan,

tingkat representasi, kepraktisan, efisiensi dan ketepatan format observasi awal (draft);

kedua, dengan cara member tanggapan/saran global untuk perbaikan draft. Khusus

tanggapan/saran yang bersifatkoreksi terhadap pertanyaan/kalimat yang ada pada draft

yang dianggap kurang tepat, dapat langsung dilakukan pencoretan dan perevisian pada

tempat yang bersangkutan.

Dengan demikian data yang terkumpul dari pendap[at ahli, dianalisis dengan dua cara,

yaitu analisis kuantitatif dengan teknik presentase digunakan untuk mengetahui derajat

konsesus ahli terhadap produk awal; kedua, analisis kualitatif dilakukan terhadap

tanggapan/saran ahli untuk perbaikan produk awal. Hasil analisis ahli secara keseluruhan

dapat dilihat pada tabel 4.2. di bawah ini :

Tabel 4.2 Hasil Analisis Evaluasi Ahli Terhadap Produk Awal

NO ASPEK PRESENTASE TANGGAPAN/SARAN

Bentuk dan subtansi kuesioner untuk tinjauan ahli secara lengkap dapat dilihat pada lampiran

2.

Disamping data-data di atas, tinjauan ahli juga menghasilkan data kualitatif yang berupa

tanggapan/saran. Secara umum, tanggapan/saran para ahli dapat diklarifikasikan menjadi

empat hal; pertama, tentang kejelasan isi dan kemudahan di pahami oleh penggunma/guru

Penjasorkes Sekolah Dasar dari setiap sub bab yang ada, sehingga konsekuensinya dilakukan :

1). Perubahan beberapa kata dan kalimat yang kurang sesuai/rancu, 2). Pergantian tentang sub

bab yang kurang sesuai dengan pembahasan. Tanggapan/saran kedua, berkenaan dengan

koreksi dan kelayaan dari setiap model permainan yang diperuntukan kepada siswa kelas tiga

sekolah dasar, sehingga konsekuensinya dilakukan: 1) Pergantian bentuk permainan sesuai

dengan saran ahli, 2) Pemindahan urutan bentuk permainan sesuai dengan tingkat

kompleksitasnya. Sedangkan tanggpan/saran yang ketiga, berkenaan dengan koreksi terhadap

kesesuaian/ketepatan penjabaran variabel PAKEM untuk dipakai sebagai instrument penilaian

sehingga konsekuensinya dilakukan 1) Pengurangan deskriptor pembalajaran PAKEM, 2)

Perubahan beberapa deskriptor disesuaikan dengan indikator pembelajaran PAKEM, 3)

Merasionalkan instrument tes untuk mencapai efektifitas pembelajaran. Keempat, saran

tentang sistematika penulisan produk, agar disusun dalam mempelajari dan melaksanakan

dengan tata urutan yang baik. Berdasarkan saran ini, modul permainan gerak dasar lokomotor

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan,

penulisannya disusun dengan sistematika:

a. Bab I Pendahulaun yang terdiri dari : latar belakang, pengertian, tujuan, kajian tentang

anak kelas tiga sekolah dasar, tinjauan tentang gerak dasar, kajian tentang berhubungan

karakteristik anak kelas tiga sekolah dasar dengan penjasorkes dan kajian tentang

PAKEM dalam pembelajaran Penjasorkes di SD.

b. Bab II Bentuk-bentuk permainan dasar yang terdiri dari : permainan gerak dasar jalan,

permainan gerak dasar lari, dan permainan gerak dasar lompat.

c. Bab III Format penilaian yang terdiri dari : petunjuk penilaian dan penskoran, penjabaran

variabel pembelajaran gerak dasar, dan instrument tes gerak dasar jalan, lari dan lompat.

Berdasarkan hasil evaluasi ahli diatas, produk awal direvisi dalam hal pertama,

menggugurkan/mengganti kata/kalimat yang tidak sesuia/rancau sesuai dengan

saran/tanggapan para ahli, kedua, mengoreksi, memperbaiki, dan memperjelas

pejabaranvariabel PAKEM untuk dicapai sebagai instrumen penilaian, sehingga

konsekuensinya dilakukan: 1) pengurang deskriptor dari indikator pembelajaran PAKEM; 2)

perubahan beberapa deskriptor disesuaikan dengan indikator pemeblajaran PAKEM; 3)

merasionalkan instrument tes untuk mencapai efektifitas pembelajaran. Keempat, saran

tentang sistematika penulisan produk, agar disusun sedemikian rupa, sehingga memudahkan

guru dalam mempelajari dan melaksanakannya dengan tata urutan yang baik. Berdasarkan

saran ini, modul permainan gerak dasar lokomotor dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran aktif, kreatif efektif dan menyenangkan, penulisannya disusun dengan

sistematika:

a. Bab I Pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang, pengertian, tujuan, kajian tentang

anak kelas tiga SD dengan penjasorkes dan kajian tentang PAKEM dalam Penjasorkes di

SD

b. Bab II bentuk-bentuk permainan gerak dasar yang terdiri dari; permaianan gerak dasar

jalan, gerak dasar lari, gerak dasar lompat

c. Bab III format penilaian yang terdiri dari : petunjuk penilaian dan pensekoran, penjabaran

variabel PAKEM, lembar pengamatan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran gerak

dasar, dan instrumen tes gerak dasar jalan, lari dan lompat

Berdasarkan hasil evaluasi ahli di atas, produk awal direvisi dalam hal pertama,

menggugurkan/mengganti para ahli, kedua, mengoreksi, memperbaiki dan perjelas

kalimat/pernyataan atau bahkan sub bab serta bentuk-bentuk dari permainan gerak dasar dan

instrument tesnya sehingga menjadi operasional dan benar-benar dapat diamati dan diukur.

Upaya tersebut menghasilkan menjadi operasional dan benar-benar dapat diukur. Upaya

tersebut mengahasilkan produk I seperti yang terlihat pada tabel 4.3.

Produk yang telah direvisi tesebut kemudian dikembalikan kepada ahli untuk

dievaluasi ulang, dari evaluasi ini muncul tanggapan/saran yang berupa, perlunya produk

diujui coba secara sistematis dan berulang-ulang untuk mengetahui tingkat kejelasan,

efektifitas, efisiensi, kebermaknaan dan kertelaksanaan produk pada kancah sebenarnya. Dari

tinjauan/penilaian ahli yang kedua, dihasilkan produk pengembangan yang berupa permainan

gerak dasar lokomotor dengan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif

dan menyenangkan untuk siswa kelas tiga SD, yang kemudian di sebut Produk I.

Tabel 4.3. Propotipe Produk I Hasil Penilaian Para Ahli

NO

MODUL INDIKATOR

1 Bab I PendahuluanA. Latar BelakangB. PengertianC. TujuanD. Kajian Tentang Anak Kelas Tiga SDE. Kajian Tentang Dikjas

1. Gerak Dasar Jalan2. Gerak Dasar Lari3. Gerak Dasar Lompat

F. Kajian tentang Hubungan Karakteristik Anak Kelas Tiga SD dengan Penjasorkes

G. Kajian Tentang PAKEM dalam Penjasorkes1. Pembelajaran Aktif2. Pembelajaran Kreatif3. Pembelajaran Efektif4. Pembelajaran Menyenangkan

2 Bab II Bentuk Permainan Gerak DasarA. Permainan Gerak Dasar JalanB. Permainan Gerak Dasar LariC. Permainan Gerak Dasar Lompat

3 Bab III Format PenilaianA. Petunjuk Penilaian dan PensekoranB. Penjabaran Variabel Pembelajaran PAKEMC. Lembar Pengamatan Untuk Mengukur Keberhasilan Pembelajaran

Gerak DasarD. Instrument Tes Gerak Dasar Jalan, Lari dan Lompat

2. Hasil Analisis Evaluasi Perorangan

Evaluasi ini dilkukan oleh tiga orang guru Penjasorkes secara perorangan. Tujuan

evaluasi ini adalah untuk mengidentivikasi dan mengiventarisasi masalah-masalah yang

mencolok yang ada pada produk, seperti kesalahn dalam penulisan, tingkat kejelasan suatu

pernyataan atau kalimat dan kemudahan dipahami. Evaluasi ini dimaksudkan agar produk

mudah dipahami, dipelajari dan diterapkan di lapangan.

Pengumpulan data pada tahap ini dilakukan dengan cara membagikan produk pada

subyek pengembangan untuk dipelajari dan dipahami, kemudian penilaian. Hasil evaluasi

perorangan ini berkaitan dengan kesalahan ketik, kesalahan penulisan, kata yang terlewatkan

atau hilang, penambahan kata dan halaman yang hilang. Data yang diperoleh peneliti

langsung mengadakan pembetulan sesuai dengan hasil dari uji coba perorangan ini. Untuk

kuesioner untuk mengungkapkan data uji coba perorangan dapat dilihat pada lampiran 3.

Sedangkan hasil evaluasi perorangan yang berkenaan dengan aspek kejelasan isi,

dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4. Hasil Evaluasi Perorangan dalam hal Kejelasan Isi dan Kemudahan dipahami.

Aspek Yang Dinilai Presentase (%) Tanggapan/Saran

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama :

NIM :

Program Studi :

Alamat :

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tesis yang berjudul

“Pengembangan Pembelajaran Gerak Dasar Lokomotor Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran PAKEM untuk Siswa Kelas Tiga Sekolah Dasar”, adalah hasil karya saya

sendiri dan bukan merupakan hasil jiplakan (plagiat).

Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya. Apabila dikemudian hari terbukti

atau dapat dibuktikan bahwa tesis ini hasil jiplakan saya bersedia menanggung segala

akibatnya.

Surabaya, ----------------2013

Yang Menyatakan

___________________

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tanda tangan dibawah ini adalah

Nama :

Jabatan :

Sebagai :

Menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan dan analisis terhadap produk penelitian

yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran Gerak Dasar Lokomotor Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran PAKEM untuk Siswa Kelas Tiga Sekolah Dasar”, telah benar-benar

masuk dalam ranah keilmuan dan telah ditinjau berdasarkan kajian teori dan kajian ilmiah.

Surabaya,_________

Validator (Ahli Pembelajaran Gerak)

Dr. Mudiharsono, M.Pd

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tanda tangan dibawah ini adalah

Nama :

Jabatan :

Sebagai :

Menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan dan analisis terhadap produk penelitian

yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran Gerak Dasar Lokomotor Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran PAKEM untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Tiga”,

telah benar-benar masuk dalam ranah keilmuan dan telah ditinjau berdasarkan kajian teori dan

kajian ilmiah.

Surabaya,_________

Validator (Ahli Pembelajaran)

Dr. Siti Khabibah, M.Pd

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tanda tangan dibawah ini adalah

Nama :

Jabatan :

Sebagai :

Menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan dan analisis terhadap produk penelitian

yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran Gerak Dasar Lokomotor Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran PAKEM untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Tiga”,

telah benar-benar masuk dalam ranah keilmuan dan telah ditinjau berdasarkan kajian teori dan

kajian ilmiah.

Surabaya,_________

Validator

Dr. Andun Sudijandoko, M.Kes

KISI-KISI WAWANCARA DALAM DISKUSI TERARAHUNTUK MENDAPATKAN ANALISA KEBUTUHAN

GURU DIKJASORKES SEKOLAH DASAR

I. Tentang SK/KD

a. Apakah bapak/ibu guru sudah menerapkan atau membelajarkan SK, KD yang ada

dalam kurikulum KTSP?

b. Dari beberapa SK, KD yang ada. SK, KD mana yang bapak prioritaskan atau

dianggap penting sesuai dengan sarana dan fasilitas yang ada disekolah bapak?

Dialokasikan beberapa jam dalam I semester

Mengapa bapak prioritaskan

c. Untuk melaksanakan SK/KD diatas, menurut bapak mulai kelas berapa yang cocok

untuk menerapkannya? Mengapa?

II. Tentang Model Pembelajaran

a. Apakah bapak memiliki panduan pembelajaran Dikjas di SD? Seperti apa? (buku,

modul, bahan ajar atau bentuk yang lain).

b. Apakah panduan bapak ini sudah seperti model pembelajaran? Model seperti apa?

c. Strategi pembelajaran yang bagaimana yang bapak terapkan dalam pembelajaran

Dikjas saat ini?

d. Apakah bapak sudah puas dan enjoy menjalankan strategi pembelajaran bapak?

Mengapa?

e. Apakah dengan strategi bapak murid-murid bisa menerima materi dari bapak

Mereka sudah senang melakukan aktivitas gerak tanpa dipaksa terutama siswa

perempuan.

Mereka aktif bergerak

Pembelajaran efektif, (dari jumlah siswa mereka terlibat semua tidak ada yang

duduk-duduk atau bahkan tidak beraktivitas sesuai dengan petunjuk bapak) dan

tujuan kompetensi tercapai.

f. Apakah bapak perlu atau membutuhkan strategi atau model pembelajaran selain

bapak miliki, yang lebih mudah dilaksankan, menyenangkan, lebih efektif dan

sesuai dengan karakteristik siswa SD?

g. Model pembelajaran DIKJAS apa yang bapak kenal atau ketahui di SD?

h. Apabila bapak saya kenalkan model pembelajaran yang PAKEM bapak tertarik

tidak?

i. Misalkan saya buatkan model pembelajaran Dikjas yang PAKEM, yang terdiri dari

permainan gerak dasar lokomotor dan petunjuk penilainya.

Peneliti

KUESIONER PENILAIAN AHLI PEMBELAJARAN GERAKTERHADAP PRODUK PENGEMBANGAN

(Model Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Model PAKEM)

Dalam upaya pengembangan strategi belajar pengembangan jasmani yang

berhubungan dengan gerak dasar. Berdasarkan kajian teoritis, penjabaran dan pendefinisian

itu telah penulis lakukan, dan hasilnya berupa draft Modul Permainan Gerak Dasar

Lokomotor dengan Menggunakan Model PAKEM, yang masih memerlukan uji empiris untuk

mengetahui tingkat kesalahan isinya. Untuk itu penulis menyebarkan angket ini kepada

Bapak/Ibu sebagai ahli yang relevan untuk berkenaan menilai draft tersebut.

Pengisian angket dilakukan dengan dua cara yaitu : 1) dengan cara

memilih/melingkari jawaban option yang tersedia, 2) dengan member tanggapan/saran

perbaikan (koreksi), yang ditulis pada tempat yang telah disediakan.

Atas kerjasama dan bantuan yang Bapak/Ibu berikan, saya ucapkan terima kasih.

Semoga yang kita lakukan ini akan mendatangkan sesuatu yang bermanfaat.

Hormat saya,

Peneliti

1. Setelah mempelajari format modul permainan terlampir, menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah urgensi format ini dibagi dalam membelajarkan Dikjas di SD?a. Sangat tidak urgen c. Sangat urgenb. tidak urgen d. urgenTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Bagaimanakah tingkat kebernilaian format ini sebagai alat dalam membantu guru dalam membelajarkan aktivitas gerak dasar di SD?a. Sangat tidak bermanfaat c. Bermanfaatb. tidak bermanfaat d. Sangat bermanfaatTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Format deskripsi modul permaianan ini terdiri dari 3 bab yakni bab I berisi pendahuluan, bab II berisi tentang bentuk permainan gerak dasar, dan bab III berisi tentang format penilaian. Pada bab I pendahuluana) bagaimanakah tingkat ketepatan dari latar belakang?

a. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat TepatTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

b) bagaimanakah tingkat ketetapan dari pengertiana. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

c) bagaimana tingkat ketetapan dari tujuana. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

d) bagaimanakah tingkat ketetapan dari kajian tentang anak kelas tiga sekolah dasara. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

e) bagaimanakah tingkat ketetapan dari kajian tentang Dikjasa. Sangat tidak tepat c. Tepat

b. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

f) bagaimanakah tingkat ketepatan dari kajian tentang PAKEMa. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

4. Bab II tentang bentuk-bentuk permainan gerak dasara) bagaimanakah tingkat ketetapan dari permainan gerak dasar jalan

a. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

b) bagaimanakah tingkat ketetapan dari permainan gerak dasar laria. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

c) bagaimanakah tingkat ketetapan dari peermainan gerak dasar lompata. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

5. Bab III tentang format penialain a) Bagaimanakah tingkat ketetapan dari petunjuk penilaian dan pensekoran?

a. Sangat tidak tepat c. Tepatb. tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

c. bagaimanakah tingkat ketetapan dari penjabaran variabel pembelajaran PAKEMa. Sangat tidak tepat c. Tepatb. tidak tepat d. Sangat tepat

Tanggapan/Saran…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………….

c. Bagaimanakah tingkat ketetapan dari lembar pengamatan untuk mengukur keberhasilan pembelajarana. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat TepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

d. bagaimanakah tingkat ketetapan dari instrument tes tegak dasar jalan, lari dan lompata. Sangat tidak tepat c. Tepatb. tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

6. praktiskanlah permainan ini dengan digunakan guru dalam upaya untuk membelajarkan gerak dasar lokomotor siswa di SD?a. Sangat tidak praktis c. Praktisb. tidak praktis d. Sangat praktisTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

7. Bila ditinjau dari segi waktu, tenaga dan biaya, efisieankah permainan-permainan dalam modul ini bila dilaksanakan dalam pembelajaran gerak Dasar Sekolah?a. Sangat tidak efisien c. Sangat efisienb. Tidak efisien d. EfisienTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

8. Representatifkah permainan-permainan dalam modul ini bila digunakan untuk membelajarkan aktivitas gerak dasar lokomotor pada siswa kelas tiga SD?a. Sangat tidak representative d. Sangat representatifb. Tidak representative c. RepresentatifTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

KUESIONER PENILAIAN GURU SDTERHADAP PRODUK PENGEMBANGAN

(Modul Permaianan Gerak Lokomotor dengan Menggunakan Model PAKEM)

Setelah melihat produk pengembangan dalam bentuk format modul Peramainan

Gerak Lokomotor dengan Menggunakan Model PAKEM, maka peneliti berharap kepada

Bapak/Ibu guru untuk memberikan tanggapan-tanggapan yang dapat berupa: penilaian,

pendapat maupun saran terhadap produk pengembangan ini. Di bawah ini disediakan

beberapa pertanyaan dan alternative jawaban yang berkaitan dengan format Moduk

Permainan Gerak Lokomotor dengan Menggunakan Modu PAKEM. Untuk itu pilihlah salah

satu alternative jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling sesuai dari beberapa pertanyaan di

bawah ini.

Pengisian angket ini dilakukan dengan dua cara yaitu: 1) dengan memilih

(melingkari jawaban) option yang tersedia, 2) dengan memberikan tanggapan/saran perbaikan

(koreksi), yang ditulis pada tempat yang telah disediakan. Atas kerjasama dan bantuan

Bapak/Ibu berikan, saya ucapkan terimakasih. Semoga yang kita lakukan ini akan

mendatangkan sesuatu yang bermanfaat.

Hormat saya,

Peneliti

Sebelum Bapak/Ibu guru menjawab beberapa pertanyaan yang tersedia di bawah ini,

mohon kiranya Bapak/Ibu terlebih dahulu mengecek tentang beberapa hal yang

berhubungan dengan:

1. Kesalahan di dalam pengetikan

2. Kesalahan penulisan

3. Kata yang terlewatkan atau hilang

4. Penambahan kata

5. Halaman yang hilang

Berikut ini beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejelasan pada bagian

pendahuluan dalam format ini:

1. Bagaimanakah tingkat kejelasan latar belakang yang ada pada bagian pendahuluan dalam

format Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Modul

PAKEM?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

2. Bagaimanakah tingkat kejelasan pengertia yang ada pada bagian pendahuluan dalam

format Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Modul

PAKEM?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

3. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada pada bagian pendahuluan dalam format

Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Modul PAKEM?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

4. Bagaimakah tingkat kejelasan kajian tentang anak kelas tiga sekolah dasar yang ada pada

bagian pendahuluan dalam format Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan

Menggunakan Modul PAKEM?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

5. Bagaimanakah tingkat kejelasan tinjauan tentang gerak dasar anak SD kelas 3 (jalan, lari

dan lompat)?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

6. Bagaimanakah tingkat kejelasan tentang hubungan antara karakteristik anak Sekolah

Dasar kelas tiga dengan Penjasorker?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

7. Bagaimanakah tingkat kejelasan tentang kajian PAKEM dalam Penjasorkes di SD?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

Berikut ini beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejelasan tiap model

permaianan dalam format ini.

Permainan Gerak Dasar Jalan

8. Bagaimanakah tingkat kejelasan pengertian yang ada dalam format ini.

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

9. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada pada format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

10. Bagaimanakah tingkat kejelasan sasaran yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

11. Bagaimanakah tingkat kejelasan atal dan bahan yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

12. Bagaimanakah tingkat kejelasan waktu pelaksanaan permainan yang ada dalam format

ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

13. Bagaimanakah tingkat kejelasan prosedur pelaksanaan atau bentuk model permainan

yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

14. Bagaimana tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

15. Bagaimanakah tingkat kejelasan gambar yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

Permainan Gerak Dasr Lari

16. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

17. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada dalam format ini.

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

18. Bagaimanakah tingkat kejelasan sasaran yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

19. Bagaimanakah tingkat kejelasan alat dan bahan yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

20. Bagaimanakah tingkat kejelasan waktu pelaksanaan permainan yang ada dalam format

ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

21. Bagaimanakah tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

22. Bagaimanakah tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

23. Bagaimanakah tingkat kejelasan gambar yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

Permainan Gerak Dasar Lompat dan Loncat

24. Bagaimanakah tingkat kejelasan npengertian yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

25. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

26. Bagaimanakah tingkat kejelasan sasaran yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

27. Bagaimanakah tingkat kejelasan alat dan bahan yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

28. Bagaimanakah tingkat kejelasan waktu pelaksanaan permaianan yang ada dalam format

ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

29. Bagaimakah tingakt kejelasan prosedur waktu pelaksanaan atau bentuk model permainan

yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

30. Bagaimanakah tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

31. Bagaimanakah tingkat kejelsan gambar yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

Berikut ini beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejelasan pada format

penilaian

32. Bagaimanakah tingkat kejelasan petunjuk penilaian dan pensekoran yang ada dalam

format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

33. Bagaimanakah tingkat kejelasan penjabaran variable pembelajaran PAKEM yang ada

dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

34. Bagaimanakah tingkat kejelasan lembar pengamatan untuk mengukur keberhasilan

pembelajaran yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

35. Bagaimanakah tingkat kejelasan instrument tes gerak dasar jalan, lari dan lompat yang

ada dalam format?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

KUESIONER PENILAIAN GURU SDTERHADAP PRODUK PENGEMBANGAN

(Modul Permaianan Gerak Lokomotor dengan Menggunakan Model PAKEM)

Setelah melihat produk pengembangan dalam bentuk format modul Peramainan

Gerak Lokomotor dengan Menggunakan Model PAKEM, maka peneliti berharap kepada

Bapak/Ibu guru untuk memberikan tanggapan-tanggapan yang dapat berupa: penilaian,

pendapat maupun saran terhadap produk pengembangan ini. Di bawah ini disediakan

beberapa pertanyaan dan alternative jawaban yang berkaitan dengan format Moduk

Permainan Gerak Lokomotor dengan Menggunakan Modu PAKEM. Untuk itu pilihlah salah

satu alternative jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling sesuai dari beberapa pertanyaan di

bawah ini.

Pengisian angket ini dilakukan dengan dua cara yaitu: 1) dengan memilih

(melingkari jawaban) option yang tersedia, 2) dengan memberikan tanggapan/saran perbaikan

(koreksi), yang ditulis pada tempat yang telah disediakan. Atas kerjasama dan bantuan

Bapak/Ibu berikan, saya ucapkan terimakasih. Semoga yang kita lakukan ini akan

mendatangkan sesuatu yang bermanfaat.

Hormat saya,

Peneliti

1. Setelah mempelajari format Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor dengan

menggunakan Model PAKEM terlampir, menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah tingakat

esensi format ini bagi guru dalam membelajarkan pengembangan jasmani.

a. Sangat tidak urgen c. Urgen

b. Tidak urgen d. Sangat urgen

2. Bagaimana tingkat kebermanfaatan format Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor

dengan menggunakan Model PAKEM ini, sebagai alat bantu guru dalam pembelajaran

pengembangan jasmani

a. Sangat tidak bermafaat c. Sangat

b. Tidak bermanfaat d. Bermanfaat

3. Praktiskah format Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor dengan menggunakan Model

PAKEM ini digunakan guru dalam upaya untuk membelajarkan pengembangan jasmani

a. Sangat tidak praktis c. Praktis

b. Tidak praktis d. Sangat Praktis

Tanggapan/

Saran………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………....

4. Bila ditinjau dari segi tenaga, efisienkah Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor

dengan menggunakan Model PAKEM ini dilaksanakan dalam pembelajaran

pengembangan jasmani

a. Sangat tidak efisien c. Praktis

b. Tidak praktis d. Sangat Praktis

Tanggapan/

Saran………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………....

5. Bila ditinjau dari segi tenaga, efisienkah Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor

dengan menggunakan Model PAKEM ini dilaksanakan dalam pembelajaran

pengembangan jasmani

a. Sangat tidak efisien c. Sangat efisien

b. Tida efisien d. efisien

Tanggapan/

Saran………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………....

6. Bila ditinjau dari segi tenaga, efisienkah Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor

dengan menggunakan Model PAKEM ini dilaksanakan dalam pembelajaran

pengembangan jasmani

a. Sangat tidak efisien c. Perlu

b. Tidak efisien d. Sangat perlu

Tanggapan/

Saran………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………....

7. Sebelum menggunakan format Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor dengan

menggunakan PAKEM ini, apakah para guru perlu memperoleh pelatihan secara khusus

a. Sangat tidak perlu c. Perlu

b. Tidak perlu d. Sangat perlu

8. Bagaimakah tingakat kesuliatan dalam menggunakan Model PAKEM ini untuk

pembelajaran gerak dasar dalam Dikjas.

a. Sangat sulit c. Sulit

b. Sulit d. Sangat tidak sulit

Tanggapan/

Saran………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………....

Berikut ini beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejelasan pada bagian

pendahuluan dalam format ini.

9. Bagaimanakah tingkat kejelasan latar belakang yang ada pada bagian pendahuluan dalam

format Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Modul

PAKEM?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

10. Bagaimanakah tingkat kejelasan pengertia yang ada pada bagian pendahuluan dalam

format Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Modul

PAKEM?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

11. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada pada bagian pendahuluan dalam format

Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Modul PAKEM?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

12. Bagaimakah tingkat kejelasan kajian tentang anak kelas tiga sekolah dasar yang ada pada

bagian pendahuluan dalam format Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan

Menggunakan Modul PAKEM?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

13. Bagaimanakah tingkat kejelasan tinjauan tentang gerak dasar anak SD kelas 3 (jalan, lari

dan lompat)?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

14. Bagaimanakah tingkat kejelasan tentang hubungan antara karakteristik anak Sekolah

Dasar kelas tiga dengan Penjasorker?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

15. Bagaimanakah tingkat kejelasan tentang kajian PAKEM dalam Penjasorkes di SD?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

Berikut ini beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejelasan tiap model

permaianan dalam format ini.

Permainan Gerak Dasar Jalan

16. Bagaimanakah tingkat kejelasan pengertian yang ada dalam format ini.

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

17. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada pada format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

18. Bagaimanakah tingkat kejelasan sasaran yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

19. Bagaimanakah tingkat kejelasan atal dan bahan yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

20. Bagaimanakah tingkat kejelasan waktu pelaksanaan permainan yang ada dalam format

ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

21. Bagaimanakah tingkat kejelasan prosedur pelaksanaan atau bentuk model permainan

yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

22. Bagaimana tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

23. Bagaimanakah tingkat kejelasan gambar yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

Permainan Gerak Dasr Lari

24. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

25. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada dalam format ini.

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

26. Bagaimanakah tingkat kejelasan sasaran yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

27. Bagaimanakah tingkat kejelasan alat dan bahan yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

28. Bagaimanakah tingkat kejelasan waktu pelaksanaan permainan yang ada dalam format

ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

29. Bagaimanakah tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

30. Bagaimanakah tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

31. Bagaimanakah tingkat kejelasan gambar yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

Permainan Gerak Dasar Lompat dan Loncat

32. Bagaimanakah tingkat kejelasan npengertian yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

33. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

34. Bagaimanakah tingkat kejelasan sasaran yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

35. Bagaimanakah tingkat kejelasan alat dan bahan yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

36. Bagaimanakah tingkat kejelasan waktu pelaksanaan permaianan yang ada dalam format

ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

37. Bagaimakah tingakt kejelasan prosedur waktu pelaksanaan atau bentuk model permainan

yang ada dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

38. Bagaimanakah tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

39. Bagaimanakah tingkat kejelsan gambar yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

Berikut ini beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejelasan pada format

penilaian

40. Bagaimanakah tingkat kejelasan petunjuk penilaian dan pensekoran yang ada dalam

format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

41. Bagaimanakah tingkat kejelasan penjabaran variable pembelajaran PAKEM yang ada

dalam format ini?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

42. Bagaimanakah tingkat kejelasan lembar pengamatan untuk mengukur keberhasilan

pembelajaran yang ada dalam format ini

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

43. Bagaimanakah tingkat kejelasan instrument tes gerak dasar jalan, lari dan lompat yang

ada dalam format?

a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas

NO

NAMA AHLIITEM PERTANYAAN

1 2 16 17 183 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 AHLI GERAK 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 32 AHLI PEMBELAJARAN 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 33 AHLI PENJASORKES 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3

Jumlah jawaban 11 11 7 7 9 8 6 7 7 7 8 10 8 8 8 9 9 9Jumlah jawaban ideal 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Presentase 92 91.7 58 58 75 67 50 58.3

58 58.3 66.7

83.3 66.7

66.7 66.7

75 75 75

Pro. Jawaban 4 73 27.2 0 0 0 50 0 0 0 0 0 40 50 50 0 0 0 0Pro. Jawaban 3 27 27.3 43 43 100 0 50 42.

343 43 75 60 0 0 75 100 100 100

Pro. Jawaban 2 0 0 57 57 0 50 33 57.1

57 57 25 0 50 50 25 0 0 0

Pro. Jawaban 1 0 0 0 0 0 0 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Presentase Ujicoba Ahli Menggunakan SPSSBut I

StatisticsBut 1

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.67577

But 1

Frequency Precent Valid Precent Cumulativ Precent

Valid 3 4 Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 2

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.67577

But 2Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3 4 Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 3

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

2.33577

But 3

Frequency Precent Valid Precent Cumulativ Precent

Valid 3 4 Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 4

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

2.33577

But 4Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3 4 Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

Statistics

But 5N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.00.000

But 4Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0

StatisticsBut 6

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

2.671.155

But 6Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 2 4 Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 7

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

2.001.000

But 7Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 1

2 3 Total

1113

33.333.333.3100.0

33.333.333.3100.0

33.366.7100.0

StatisticsBut 8

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

2.33.577

But 8Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 2

3 Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 9

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

2.33.577

But 9Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 2

3 Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 10

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

2.33.577

But 10Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 2

3 Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 11

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

2.67.577

But 11Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 2

3 Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 12

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.33.577

But 12Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4 Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 13

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

2.671.155

But 13Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 2 4 Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 14

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

2.671.155

But 14Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 2 4 Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 15

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

2.67.577

But 15Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 2 3 Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 17

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.00.000

But 17Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0

StatisticsBut 18

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.00.000

But 18Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0

ASI PERORANGAN ITEM PERTANYAAN

N

ONAMA GURU

PENDAHULUAN GERAK DASAR JALAN GERAK DASAR LARI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

3

14 1

5

16 1

7

18 1

9

20 21 22 23

1 Tidak disebutkan 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3

3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3

Jumlah jawaban 9 12 10 1

0

10 11 1

0

10 9 10 9 9 1

0

11 1

1

10 1

1

10 1

0

12 11 11 10

Jumlah jawaban ideal 12 12 12 1

2

12 12 1

2

12 12 12 12 12 1

2

12 1

2

12 1

2

12 1

2

12 12 12 12

Presentase 75 10

0

83 8

3

83 92 8

3

83 75 83 0 75 8

3

92 9

2

83 9

2

83 8

3

100 91.

7

92 83

Pro. Jawaban 4 0 10

0

40 4

0

40 73 4

0

40 0 40 100 0 4

0

73 7

3

40 7

3

40 4

0

100 72.

7

73 40

Pro. Jawaban 3 100 0 60 6 60 27 6 60 10 60 0 100 6 27 2 60 2 60 6 0 27. 27 60

0 0 0 0 7 7 0 3

Pro. Jawaban 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pro. Jawaban 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ITEM PERTANYAAN

GERAK DASAR LOMPAT FORMAT PENILAIAN

24 25 2

6

27 28 2

9

30 31 32 33 34 35

3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3

3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3

9 10 1

1

12 10 1

0

11 12 11 10 10 10

12 12 1 12 12 1 12 12 12 12 12 12

2 2

75 83 9

2

100 83.3 8

3

92 100 91.66

7

83.3333 83.333

3

83.33333333

0 40 7

3

100 40 4

0

73 100 72.72

7

40 40 40

10

0

60 2

7

0 60 6

0

27 0 27.27

3

60 60 60

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SPSS UJI PERORANGAN

FrequenciesBut 1

StatisticsBut 1

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.00.000

But 1Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0

StatisticsBut 2

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

4.00.000

But 2Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 4 3 100.0 100.0 100.0

StatisticsBut 3

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 3Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 4

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 4Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 5

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 5Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 6

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

36.7.577

But 6Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 7

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 7Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 8

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 8Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 9

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.00.000

But 9Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0

Statistics

But 10N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 10Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 11

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.00.000

But 11Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0

StatisticsBut 12

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.00.000

But 12Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0

StatisticsBut 13

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 13Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 14

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.67.577

But 14Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 15

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.67.577

But 15Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 16

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.67.577

But 16Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 17

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.67.577

But 17Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 18

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.33.577

But 18Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 19

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.33.577

But 19Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 20

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

4.00.000

But 20Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 4 3 100.0 100.0 100.0

StatisticsBut 21

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.67.577

But 21Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 22

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.67.577

But 22Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 23

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 23Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 24

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.00.000

But 24Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 4 3 100.0 100.0 100.0

Statistics

But 25N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 25Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 25

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.67.577

But 25Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 27

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

4.00.000

But 27Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 4 3 100.0 100.0 100.0

Statistics

But 28N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 28Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

Statistics

But 29N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 29Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

StatisticsBut 30

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.67.577

But 30Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

StatisticsBut 31

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

4.00.000

But 31Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 4 3 100.0 100.0 100.0

StatisticsBut 32

N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

3.67.577

But 32Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

123

33.366.7100.0

33.366.7100.0

33.3100.0

Statistics

But 33N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 33Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

Statistics

But 34N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 34Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

Statistics

But 35N Valid MissingMeanStd. Deviation

30

33.3.577

But 35Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 3

4Total

213

66.733.3100.0

66.733.3100.0

66.7100.0

NO

NAMA GURUITEM PERTANYAAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 231 Tidak disebutkan 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43 1 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 43 44 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 35 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 37 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 48 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3

Jumlah jawaban 26 30 29

29 29 30

24 26 28

29 29 27 31 28 30 29 28 28 28 32 27 28 28

Jumlah jawaban ideal 32 32 32

32 32 32

32 32 32

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Presentase 81 94 91

91 91 94

75 81 88

91 91 84.4 97 87.5 93.8

90.6 88 87.5 87.5 100 84.4 87.5

87.5

Pro. Jawaban 4 62 80 69

69 69 80

33 31 57

69 69 44.4 90 57.1 80 69 57 57.1 57.14 100 44.4 57.1

57.1

Pro. Jawaban 3 35 20 31

31 31 20

50 69 43

31 31 55.6 9.7 42.9 20 31 43 42.9 42.86 0 55.6 42.9

42.9

Pro. Jawaban 2 0 0 0 0 0 0 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Pro. Jawaban 1 3.8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 25 26 27 28 29 30

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 44 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 44 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 43 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 33 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 34 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 44 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 330 30 30 29 32 28 2

626 28 28 29 29 32 29 28 26 26 27 25 28

32 32 32 32 32 32 32

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

94 94 93.75

90.63 100 87.5 81

81 88 87.5 90.6 90.6

100 90.6 87.5 81.3

81 84.4

78.13 87.5

80 80 80 68.97 100 57.1 31

31 57 57.1 69 69 100 69 57.1 30.8

31 44.4

32 57.1

20 20 20 31.03 0 42.9 69

69 43 42.9 31 31 0 31 42.9 62.2

69 55.6

60 42.9

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Presentase Ujicoba Kelompok Kecil Menggunakan SPSS

Statistics

But 1N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.251.035

But 2Frequency Precent Valid Precent Cumulativ

PrecentValid 1

24

Total

1348

12.537.550.0100.0

12.537.550.0100.0

12.550.0100.0

Statistics

But 2N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.75463

But 2

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

268

25.075.0100.0

25.075.0100.0

25.0100.0

Statistics

But 3N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.63518

But 3

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

358

37.562.5100.0

25.075.0100.0

37.5100.0

Statistics

But 4N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.63518

But 4

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

358

37.562.5100.0

25.075.0100.0

37.5100.0

Statistics

But 5N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.63518

But 5

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

358

37.562.5100.0

25.075.0100.0

37.5100.0

Statistics

But 6N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.75463

But 6

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

268

25.075.0100.0

25.075.0100.0

25.0100.0

Statistics

But 7N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.00756

But 7

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 2

34

Total

2428

25.050.025.0100.0

25.050.025.0100.0

25.075.0100.0

Statistics

But 8N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.25463

But 8

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

628

75.025.0100.0

75.025.0100.0

75.0100.0

Statistics

But 9N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.50535

But 9

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

448

50.050.0100.0

50.050.0100.0

50.0100.0

Statistics

But 10N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.63518

But 10

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

358

37.562.5100.0

25.075.0100.0

37.5100.0

Statistics

But 11N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.63518

But 11

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

358

37.562.5100.0

25.075.0100.0

37.5100.0

Statistics

But 12N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.38518

But 12

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

358

62.537.5100.0

62.537.5100.0

62.5100.0

Statistics

But 13N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.883564

But 13

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

178

12.587.5100.0

12.587.5100.0

12.5100.0

Statistics

But 13N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.883564

But 13

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

178

12.587.5100.0

12.587.5100.0

12.5100.0

Statistics

But 14N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.50535

But 14

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

448

50.050.0100.0

50.050.0100.0

50.0100.0

Statistics

But 15N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.75.463

But 15

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

268

25.075.0100.0

25.075.0100.0

25.0100.0

Statistics

But 16N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.63.518

But 16

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

358

37.562.5100.0

37.562.5100.0

37.5100.0

Statistics

But 17N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.50.538

But 17

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

448

50.050.0100.0

50.050.0100.0

50.0100.0

Statistics

But 18N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.50.535

But 18

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

448

50.050.0100.0

50.050.0100.0

50.0100.0

Statistics

But 19N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.50.535

But 19

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

448

50.050.0100.0

50.050.0100.0

50.0100.0

Statistics

But 20N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

4.00.000

But 20

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 4 8 100.0 100.0 100.0

Statistics

But 21N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.38518

But 21

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

538

62.537.5100.0

62.537.5100.0

62.5100.0

Statistics

But 22N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.50.535

But 22

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

448

50.050.0100.0

50.050.0100.0

50.0100.0

Statistics

But 23N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.50.535

But 23

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

448

50.050.0100.0

50.050.0100.0

50.0100.0

Statistics

But 24N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.75.463

But 24

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

268

25.075.0100.0

25.075.0100.0

25.0100.0

Statistics

But 25N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.75.463

But 25

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

268

25.075.0100.0

25.075.0100.0

25.0100.0

Statistics

But 26N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.75.463

But 26

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

268

25.075.0100.0

25.075.0100.0

25.0100.0

Statistics

But 27N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.63.518

But 27

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

358

37.562.5100.0

37.562.5100.0

37.5100.0

Statistics

But 28N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

4.00.000

But 28

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 4 8 100.0 100.0 100.0

Statistics

But 29N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.50.535

But 29

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

448

50.050.0100.0

50.050.0100.0

37.5100.0

Statistics

But 30N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.25.463

But 30

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

628

75.025.0100.0

75.025.0100.0

75.0100.0

Statistics

But 31N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.25.463

But 31

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

628

75.025.0100.0

75.025.0100.0

75.0100.0

Statistics

But 32N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.50.535

But 32

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

448

50.050.0100.0

50.050.0100.0

50.0100.0

Statistics

But 33N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.50.535

But 33

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

448

50.050.0100.0

50.050.0100.0

50.0100.0

Statistics

But 34N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.63.518

But 34

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

358

37.562.5100.0

37.562.5100.0

62.5100.0

Statistics

But 35N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.63.518

But 35

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

358

37.562.5100.0

37.562.5100.0

62.5100.0

Statistics

But 36N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

4.00.000

But 36

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 4 8 100.0 100.0 100.0

But 37N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.63.518

But 37

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

358

37.562.5100.0

37.562.5100.0

62.5100.0

Statistics

But 38N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.50.535

But 38

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

448

50.050.0100.0

50.050.0100.0

50.0100.0

Statistics

But 39N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.25.463

But 39

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

628

75.025.0100.0

75.025.0100.0

75.0100.0

Statistics

But 40N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.25.463

But 40

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

628

75.025.0100.0

75.025.0100.0

75.0100.0

Statistics

But 41N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.38.518

But 41

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

538

62.537.5100.0

62.537.5100.0

62.5100.0

Statistics

But 42N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.13.641

But 42

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 2

34

Total

1528

12.562.525.0100.0

12.562.525.0100.0

12.575.0100.0

Statistics

But 43N Valid MissingMeanStd. Deviation

80

3.50.535

But 43

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

448

50.050.0100.0

50.050.0100.0

50.0100.0

NO

NAMA GURUITEM PERTANYAAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

22 23 24 25

1 Tidak disebutkan 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 42 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 34 3 4

33 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4

5 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 36 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 38 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 39 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 410 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 311 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 312 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 413 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 414 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

Jumlah jawaban 46 50

47 45

49 52 45 42 47 45 47 47 48 47 45 45 47 47 50 55 44 46 45 46 48

Jumlah jawaban ideal 56 56

56 56

56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56

Presentase 82 89

83.9 80

88 92.9 80 75 84 80.4

84 84 86 84 80 80 84 84 89 98.2 79 82 80 82.1 85.7

Pro. Jawaban 4 35 64

42.6 27

57 76.9 44 0 43 26.7

43 43 50 51 36 27 43 43 64 44.5 18 35 36 34.8 50

Pro. Jawaban 3 65 36

57.4 73

43 23.1 47 100 57 73.3

57 57 50 45 60 73 57 57 36 5.45 82 65 60 65.2 50

Pro. Jawaban 2 0 0 0 0 0 7.69 8.9 0 0 0 0 0 0 4.3 4.4

0 0 0 0 0 0 0 4.4 0 0

Pro. Jawaban 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ITEM PERTANYAAN

26 27

28 29

30 31

32 33

34 35 36

37 38

39 40

41 42

43

Presentase Ujicoba Pada Kancah Sebenarnya Menggunakan SPSS

Frequencies

Statistics

But 1N Valid MissingMeanStd. Deviation

140

3.29.649

But 1

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

10414

71.428.6100.0

71.428.6100.0

71.4100.0

Statistics

But 1N Valid MissingMeanStd. Deviation

140

3.29.649

But 1

Frequency Precent Valid PrecentCumulativ

PrecentValid 3

4Total

10414

71.428.6100.0

71.428.6100.0

71.4100.0