Upload
sagita-dwi-maharanie
View
71
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fdg
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Atletik merupakan salah satu mata pelajaran Pendidkan Jasmani yang wajib diberikan
kepada para siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat
atas, sesuai dengan SK Mendikbud No. 0413/U/87. Bahkan di beberapa perguruan tinggi,
atletik ditawarkan sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar Umum. Sedangkan bagi mahasiswa
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan merupakan mata kuliah wajib yang harus
diambil. Dikjasor merupakan penerapan Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pendidikan yang menggunakan unsur gerak jasmani untuk mendidik
siswa artinya, melalui kegiatan gerak, siswa dihadapkan pada pengalaman belajar yang
berusaha membimbing mereka ke arah pembentukan watak dan peningkatan kualitas hidup.
Atletik sebagai salah satu materi ajar yang wajib pada pelajaran Dikjasor yang dalam
pelaksanaannya menggunakan unsur gerak jasmani, maka keberadaan Atletik juga dirasa
sangat penting untuk memberikan pengalaman belajar dan sebagai sarana untuk membimbing
siswa kearah pembentukan watak dan peningkatan kualitas hidup. Menurut Mohammad
Djumindar A. Widya (2004) dalam bukunya Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain,
menyebutkan bahwa atletik adalah salah satu unsur dari Pendidikan Jasmani yang merupakan
komponen-komponen pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani serta
pembinaan hidup sehat dan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi,
selaras dan seimbang..
Muncul pertanyaan, mengapa atletik merupakan suatu mata pelajaran yang wajib
diberikan di sekolah-sekolah? Mengapa tidak semua cabang olahraga wajib diberikan di
sekolah-sekolah? Jawaban logis adalah : “atletik merupakan ibu dari sebagian besar cabang
olahraga”, dimana gerakan – gerakan yang ada dalam atletik seperti : jalan, lari, lompat dan
lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga”. Dengan diwajibkannya cabang
olahraga atletik diberikan di sekolah-sekolah dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, sudah
selayaknya membawa angin segar untuk meningkatkan motivasi siswa untuk mengikutinya.
Namun kenyataannya di lapangan, masih banyak siswa yang belum meminati
pelajaran atletik bahkan cenderung kurang menyukainya. Anak-anak cenderung tidak senang
dengan pelajaran atletik salah satunya mungkin karena cara mengajarkannya menggunakan
cara yang sama dengan atletik yang dilakukan oleh orang dewasa, mereka cenderung akan
bosan dan menghindar dari kegiatan atletik. Ini merupakan suatu tantangan bagi para guru
pendidikan jasmani agar pelajaran atletik merupakan pelajaran yang menyenangkan bagi
siswanya. Karena disamping keterampilan yang ingin dicapai, justru tujuan utama dari
pembelajaran Dikjasor seperti, meningkatkan kesegaran jasmani, meningkatkan pengalaman
dan pengayaan gerak-gerak dasar umum maupun kemampuan motorik siswa sebagai dasar-
dasar gerak cabang olahraga lainnya.
Dalam upaya mengidentifikasi masalah pelajaran atletik ini, penulis melakukan
penelitian awal dengan melibatkan guru-guru Dikjasor se-Kecamatan Pasirian Kabupaten
Lumajang dalam Kelompok Kerja Guru Dikjasor (KKG Dikjasor) sebagai sumber
informasinya (Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, wawancara dan
diskusi dalam forum KKG) didapatkan bahwa :
1. Kurang tersedianya fasilitas dan perlengkapan untuk kegiatan atletik yang
memadai.
2. Masalah lainnya adalah kemampuan guru Penjas dalam menyajikan Proses Belajar
Mengajar (PBM) atletik yang lebih banyak menekankan pada penguasaan teknik
dan berorientasi kepada hasil atau prestasi siswa pada setiap nomor atletik. Dengan
demikian unsur bermain dan kesenangan siswa menjadi kurang diperhatikan.
Berdasarkan uraian diatas pada penelitian ini peneliti ingin mencoba mengubah atau
mengembangkan pola pikir kita sebagai guru Dikjasor dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)
atletik : dari berorientasi prestasi berubah kepada orientasi Proses Belajar Mengajar (PBM)
atletik bernuansa bermain, dan dari ketergantungan pada penggunaan alat-alat standar,
menjadi pemanfaatan alat-alat yang dimodifikasi. Tentu saja pengembangan model
pembelajaran ini hanya merupakan alternatif yang dapat digunakan guru dalam proses
pembelajaran, guru sendiri dapat mengembangkan sesuai dengan kondisi dan suasana sekolah
masing-masing.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
mengembangkan model pembelajaran atletik yang meliputi pembelajaran gerak dasar jalan,
lari dan lompat (Harrow, 1977), dengan menggunakan pendekatan bermain bagi siswa
sekolah dasar sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa baik secara fisik maupun
psikologis untuk meningkatkan minat belajar mereka terhadap materi pelajaran atletik.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian pengembangan ini berusaha untuk menghasilkan dan mengembangkan
model-model pembelajaran atletik yang meliputi pembelajaran gerak dasar lokomotor dengan
menggunakan pendekatan permainan untuk siswa Sekolah Dasar kelas 3, adapun secara
umum tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk siswa penelitian ini bertujuan agar siswa bisa mendapatkan model-
model pembelajaran yang menarik sehingga diharapkan minat belajar siswa
terhadap atletik menjadi lebih meningkat
2. Untuk guru penelitian ini bertujuan agar guru mempunyai tambahan referensi
yang dapat digunakan untuk mengajar siswa dan
3. Untuk peneliti, penelitian ini bertujuan untuk mencoba mengembangkan dan
menghasilkan model-model pembelajaran yang berorientasikan pada bentuk-
bentuk permainan.
Tetapi secara khusus tujuan penelitian pengembangan ini adalah:
Melakukan analisis kebutuhan perlunya pengembangan model pembelajaran
atletik meliputi pembelajaran gerak dasar jalan, lari dan lompat (lokomotor)
dengan mengedepankan unsur bermain dalam pembelajaran Dikjasor di Sekolah
Dasar.
Menemukan pengembangan model pembelajaran atletik yang berorientasikan
pada gerak dasar jalan, lari dan lompat (lokomotor) dengan menggunakan model
permainan dalam pembelajaran Dikjasor di Sekolah Dasar
Mengembangkan model pembelajaran atletik yang sudah ada yang
berorientasikan pada gerak dasar jalan, lari dan lompat (lokomotor) dengan
menggunakan model permainan dalam pembelajaran Dikjasor di Sekolah Dasar.
D. Spesifikasi Produk
Produk yang diharapkan untuk memecahkan masalah di atas berupa modul
pembelajaran atletik berorientasikan pada gerak dasar jalan, lari dan lompat (lokomotor)
dengan menggunakan model pendekatan bermain untuk siswa kelas III Sekolah Dasar yang
terdiri dari bentuk-bentuk permainan atletik dan format penilaian.
E. Pentingnya Penelitian Pengembangan
Pengembangan produk yang berupa pengembangan model pembelajaran atletik
dengan menggunakan pendekatan bermain berupaya untuk menciptakan dan mengembangkan
model-model pembelajaran yang diharapkan produk yang dihasilkan dari penelitian ini dapat
dijadikan acuan oleh guru Dikjasor dalam melaksanakan pembelajaran Dikjasor di Sekolah
Dasar sehingga diharapkan pula bisa meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran
Dikjasor khususnya pada materi pelajaran atletik.
Produk yang dihasilkan juga bermanfaat sebagai referensi tambahan dalam dunia
pendidikan yang berhubungan dengan Dikjasor. Produk ini mempunyai peluang besar bagi
peneliti lain untuk mengkaji ulang dan menguji sehingga pengembangan produk ini bisa lebih
sahih dan handal.
F. Keterbatasan Penelitian Pengembangan
Untuk mendapatkan produk yang sahih dan handal tentunya memerlukan frekuensi
tinggi dalam uji coba dengan melibatkan kancah yang luas dan jumlah subyek pengembangan
yang banyak dan representatif.
Agar penelitian ini bisa dilaksanakan maka dalam penelitian ini kancah yang diteliti
hanya di SDN Pasirian 05 Kecamatan Pasirian – Kabupaten Lumajang, dengan melibatkan
beberapa guru Dikjasor SD yang sudah PNS dan beberapa ahli Dikjasor sebagai subyek
penelitian pengembangan (sumber informasi). Selain itu mengingat keterbatasan waktu
penelitian maka pelaksanaan uji cobanya pun tidak dapat dilakukan dengan frekuensi ulangan
yang tinggi, tetapi untuk melakukan uji coba ulang tetap ada dan dapat dilakukan.
G. Definisi Istilah
Dikjasor adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh anak-anak sekolah
dasar yang bertujuan untuk mengembangkan ketiga gerak dasar utamanya yaitu: gerak dasar
lokomotor, gerak dasar non lokomotor dan gerak dasar manipulative (Corbin, 1980).
Model permainan atletik adalah salah satu desain pembelajaran yang dirancang
dengan melibatkan siswa secara langsung dengan memperhatikan keaktifan siswa, kretifitas
siswa, efektifitas jalannya pembelajaran dan pembelajaran yang menyenangkan tetapi tetap
berbobot dan berkualitas.
Gerak dasar lokomotor yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gerak dasar jalan,
gerak dasar lari dan gerak dasar lompat. Ketiga gerak dasar tersebut merupakan pola gerak
dasar yang ada pada kurikulum Dikjasor di Sekolah Dasar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Atletik
Istilah atletik yang kita kenal sekarang ini berasal dari beberapa sumber antara
lain bersumber dari bahasa Yunani, yaitu “athlon” yang mempunyai pengertian berlomba atau
bertanding. Misalnya ada istilah pentathlon atau decathlon. Istilah lain yang menggunakan
atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek (bahasa Belanda), athletique (bahasa
Perancis) atau athletik (bahasa Jerman). Istilahnya mirip sama, namun artinya berbeda
dengan arti atletik di Indonesia, yang berarti olahraga yang memperlombakan nomor-
nomor: jalan, lari, lompat dan lempar. Istilah lain yang mempunyai arti sama dengan
istilah atletik di Indonesia adalah “Leichtatletik” I(Jerman), “Athletismo” (Spanyol),
“Olahraga” (Malaysia), dan “Track and Field” (USA).
B. Sejarah Ringkas Atletik.
Atletik yang kita kenal saat ini tergolong sebagai cabang olahraga yang paling tua di
dunia. Gerak-gerak dasar yang terkandung dalam atletik sudah dilakukan sejak adanya
peradaban manusia di muka bumi ini. Bahkan gerak tersebut sudah dilakukan sejak
manusia dilahirkan yang secara bertahap berkembang sejalan dengan tingkat
perkembangan, pertumbuhan dan kematangan biologisnya, mulai dari gerak yang sangat
sederhana sampai pada gerakan yang sangat kompleks. Pada jaman purba, ketika peradaban
manusia masih sangat primitif, hukum rimba masih berlaku dimana yang kuat memakan
yang lemah. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia saat itu harus bertahan dari
gangguan binatang buas atau harus berburu binatang untuk dijadikan santapan hidupnya
atau mencari makanan berupa umbi-umbian atau buah-buahan. Dalam upaya tersebut
mereka melakukan berbagai ketangkasan seperti: memanjat pohon, melempar, melompat
dan berlari. Mereka harus berjalan bermil-mil jauhnya, kadangkala harus berlari secepat-
cepatnya serta terampil dalam melempar atau melompat untuk mendapatkan buruannya
atau menghindar dari sergapan binatang buas. Gerakan tersebut merupakan cikal bakal
gerakan atletik yang ada sekarang ini Menurut seorang pujangga Yunani bernama
Humeros dalam bukunya berjudul Illiad, diperkirakan kegiatan atletik sudah dilakukan
tahun 1100 SM, tercatat nama-nama seperti Eurialus, Epius, Odysseus, Aias dan
Argamenon. Mereka disebut sebagai jago-jago lomba berkuda, lari dan lempar lembing
Odysseus saat itu disebut sebagai jago lempar cakram yang belum terkalahkan
lemparannya. Sehingga gambar Odysseus dengan cakramnya diabadikan sebagai
symbol atletik dan di Indonesia dipakai sebagai lambang atau logo PASI.
C. Makna dan Nilai dalam Atletik
Di kalangan para siswa, ada kesan bahwa olahraga atletik hanya merupakan
seperangkat gerak monoton dan tak bervariasi. Isinya meliputi gerak lari, lempar dan
lompat yang di anggap kurang menuntut keterampilan yang tinggi namun melelahkan.
Unsur keriangan dan kegembiraan tidak terungkap dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar. leh karena itu tidak heran apabila pelajaran atletik dalam pendidikan jasmani
kurang mendapat perhatian dibanding dengan cabang olahraga permainan seperti:
sepakbola, basket atau bolavoli.
Atletik berorientasi bermain
Fenomena yang diungkapkan secara filosofis tentang ciri hakiki manusia sebagai
mahluk bermain atau “Homo Ludens”, kurang mendapat perhatian dari guru-guru
pendidikan jasmani maupun para pelatih atletik, dalam kegiatan mengajar atau membina
atlet atletik. Kenyataan ini merupakan kendala dan sekaligus menjadi tantangan bagi
para guru pendidikan jasmani. Bagaimana membangkitkan motivasi siswa, bagaimana
mengemas perencanaan tugas ajar dalam atletik agar dapat lebih diterima dan mendapat
perhatian serta antusias siswa dalam mengikutinya.
Dengan demikian maka, atletik dalam konteks pendidikan jasmani selain
mengandung tantangan, juga berisi unsur permainan menyertai proses belajar keterampilan
atletik itu sendiri. Berlangsungnya aktivitas bermain khususnya pada anak-anak, tidak
hanya terjadi pada olahraga permainan saja. Kalau kita simak secara hakiki, di dalam
aktivitas bermain tersebut tidak lepas dari gerak-gerak yang ada dalam atletik seperti,
jalan, lari lompat dan kadang juga berisi gerakan melempar. Oleh karena itu pembelajaran
atletik dengan pendekatan bermain bukan suatu hal yang tidak logis. Atletik secara
bermain dapat menggugah perhatian anak-anak dan dapat memfasilitasi semua tingkat
keterampilan yang ada pada kelas yang kita ajar.
Permainan atletik tidak berarti menghilangkan unsur keseriusan, mengabaikan
unsur ketangkasan atau menghilangkan substansi pokok materi atletik. Akan tetapi
permainan atletik berisikan seperangkat teknik dasar atletik berupa : jalan, lari, lompat dan
lempar yang disajikan dalam bentuk permainan yang bervariasi dengan memperkaya
perbendaharaan gerak dasar anak-anak. Kegiatannya didominasi oleh pendekatan
eksplorasi dalam suasana kegembiraan dan diperkuat oleh pemenuhan dorongan
berkompetisi sesuai dengan tingkat perkembangan anak, baik yang menyangkut
perkembangan kognitif, emosional maupun perkembangan geraknya. Untuk bermain
dalam atletik sebetulnya tidak dikenal batasan tingkat pendidikan. Yang membedakan
barangkali adalah jenis permainan, berat ringannya, bobot permainan serta kemampuan
pemahaman anak untuk melakukannya.
Nilai yang terkandung dalam permainan atletik.
Agar permainan atletik itu berhasil dengan baik, maka nilai-nilai yang terkandung di
dalampermainan atletik menjadi pokok pertimbangan penyelenggaraan.
Nilai-nilai yang terkandung tersebut seperti dikemukakan Hans Katzenbogner/Michael
Medler. (1996) dalam Pembelajaran Atletik, Depdiknas.(2002)., adalah:
1) Pengembangan dimensi permaian atletik
2) Pengembangan dimensi variasi gerakan atletik
3) Pengembangan dimensi irama atletik
4) Pengembangan dimensi kompetisi atletik, dan
5) Pengembangan pengalaman atletik.
Bila kita lihat kandungan nilai-nilai tersebut , maka tidak ada alasan bagi seorang
guru pendidikan jasmani untuk memberikan materi pelajaran atletik melalui pendekatan
permainan atletik.
1) Pengembangan dimensi permainan atletik
Unsur yang terkandung dalam permainan adalah kegembiraan atau keceriaan. Tanda-tanda
menuju ke arah permainan yang menggembirakan tersebut antara lain:
Menempatkan diri pada situasi, gerakan dan irama.
Menanamkan kegemaran berlomba atau berkompetisi dalam situasi persaingan yang
sehat, penuh tantangan dan kegembiraan
Unsur kegembiraan dan kepuasan harus tercermin dalam bentuk praktek.
Memberikan kesempatan untuk memamerkan kemampuan atau ketangkasan yang
dikuasainya.
Permainan atletik berujud manakala unsur kegembiraan dalam praktek merasuk ke dalam diri
subyek yang dihadapi.
2) Pengembangan berbagai variasi gerakan atletik.
Dominasi stop watch dan pita ukur dalam pelajaran atletik seringkali
menyebabkan pelajaran atletik sangat membosankan, melelahkan dan kurang bervariasi.
Keterbatasan sarana dan perlengkapan atletik yang dimiliki, juga menjadi penyebab
guru penjas tidak bisa memberikan pengembangan gerak-gerak dasar secara optimal.
Penggunaan alat-alat bantu yang dimodifikasi berupa barang-barang bekas seperti: ban
sepeda, kardus, tali, bilah bambu, bola besar atau bola-bola kecil dapat membantu
menampilkan berbagai variasi gerak-gerak dasar atletik.
3) Pengembangan irama atletik
Dalam atletik, keharmonisan gerak tubuh atau koordinasi gerak merupakan hal yang
sangat dibutuhkan. Sebagai bagian dari koordinasi gerak, dibutuhkan penguasaan dan
pengaturan irama gerak. Oleh karena itu guru pendidikan jasmani perlu memperhatikan
pengembangan irama gerak antara lain seperti melalui pola gerak dasar dominan.
Realisasinya seperti bagaimana mengatur irama langkah, frekuensi langkah, atau irama
melewati rintangan, atau irama putaran dsb. Dengan demikian maka pengembangan
irama dalam pembelajaran atletik tetap harus diperhatikan.
4) Pengembangan kemungkinan kompetisi .
Atletik sebagai salah satu bagian dari materi pendidikan jasmani tentu saja sarat
akan unsur kompetisi, bahkan nilai kompetisi dalam atletik amat terbuka, baik sebelum,
selama maupun usai perlombaan. Karenanya kompetisi dalam arti yang positif sangat
dibutuhkan oleh anak-anak. Para ahli pendidikan jasmani telah menelusuri dan
menyimpulkan bahwa pada dasarnya aktivitas fisik dalam konteks pendidikan jasmani,
kaya akan nilai-nilai kompetisi. Sehingga di antara mereka telah sepakat bahwa
pendidikan jasmani merupakan salah satu media yang paling ampuh untuk mengarahkan anak
dalam menginternalisa si budaya bersaing. Demikian pula dalam pembelajaran atletik
dimana setiap individu akan berhadapan dengan individu lain atau bahkan dengan
dirinya sendiri.
5) Pengembangan pengalaman atletik.
Mengembangkan seluruh macam gerakan dalam atletik bukan berarti menginginkan
pendangkalan, kurang sistematis, atau usaha yang tidak bertujuan. Atletik yang berorientasi
pada hasil, akan memungkinkan anak menjadi bosan dan kurang kreatif dalam menerima
pengalaman gerak atletik. Padahal dengan berorientasi pada pengalaman gerak yang
seluas-luasnya akan memberikan kepuasan tersendiri pada diri si anak. Permainan
atletik yang penuh dengan suasana keriangan dan kegembiraan bermain yang
mempesona dengan berbagai macam variasi gerak, memungkinkan anak untuk
menikmati seperti layaknya pada permainan olahraga lain. Namun substansi pokok
pengajaran yaitu dimensi jalan, lari, lompat dan lempar tetap terkandung di dalamnya,
sehingga unsur variasi, irama, pengalaman atletik serta pengalaman kompetisi tetap
terpelihara.
D. Pentingnya Atletik Bagi Siswa Sekolah Dasar
Melihat dari fungsi dan tujuan dari pembelajaran atletik di Sekolah Dasar adalah
mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat sehingga pembelajaran atletik di
Sekolah dasar berbeda dengan atletik yang dilakukan oleh orang dewasa yang berorientasi
pada prestasi, Seperti telah diungkap pada bagian awal bahwa atletik merupakan ibu dari
segala cabang olahraga, dan kaitannya dengan pendidikan jasmani maka pelajaran atletik
wajib diberikan disekolah sekolah tak terkecuali di Sekolah Dasar. Seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan siswa, baik itu psikologis, fisiologis, maupun
perkembangan biologis siswa, keberadaan pembelajaran pendidikan jasmani sangat
diperlukan oleh sekolah-sekolah. Pembelajaran atletik yang di dalamnya terkandung
berbagai unsur gerak dasar yang sangat dibutuhkan oleh manusia, sangat cocok
diprogramkan wajib untuk sekolah-sekolah.
Siswa-siswa Sekolah Tingkat Dasar perlu mendapat kesempatan dan bimbingan
yang lebih banyak atau lebih baik dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani,
secara fisiologis, kebugaran, ketangkasan atau keterampilannya sangat penting untuk
dikembangkan atau untuk lebih diberdayakan. Untuk itu perlu diberikan kesempatan
untuk bergerak atau melakukan aktivitas fisik yang memadai.
Atletik, dimana gerakan-gerakannya tidak terlalu sulit dan bisa dimodifikasi
dengan berbagai alat bantu, dan bisa memfasilitasi berbagai macam gerak , arah gerak
dengan volume dan intensitas yang mudah diatur kiranya sangat penting untuk
diberikan kepada siswa-siswa Sekolah Tingkat Dasar.
E. Ruang Lingkup Pembelajaran Atletik.
Pembelajaran atletik di sekolah-sekolah tetap berpedoman pada kurikulum
pendidikan jasmani dan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun bukan
berarti bahwa semua nomor atletik yang tercantum dalam kurikulum tersebut bisa
dilaksanakan. Hal tersebut terkait erat dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
sekolah yang bersangkutan. Banyak guru-guru pendidikan jasmani yang hanya bisa
mengajarkan satu dua nomor atletik saja dalam satu tahun atau mungkin ada nomor-
nomor yang tidak bisa diberikan sama sekali kepada siswanya. Secara umum ruang lingkup
pembelajaran atletik di sekolah-sekolah sesuai dengan IAAF (International Association of
Athletics Federations) meliputi nomor-nomor : jalan, lari, lompat dan lempar.
Pembagian kelompok tersebut adalah sebagai berikut:
1. Nomor jalan meliputi : jalan 5 km, 10 km, 20 km dan 50 km
2. Nomor lari dibagi lagi kedalam :
a. Lari lari jarak pendek meliputi : 100 m, 200m, 400 m
b. Lari jarak menengah meliputi : 800 m dan 1500 m
c. Lari jarak jauh meliputi : 5000 m , 10.000 m, marathon
d. Lari estafet meliputi : 4 x 100 m, 4 x 400 m
e. Lari rintangan meliputi : lari gawang 100 m, 110 m, 400 m dan 3000 m
halang rintang
3. Nomor lompat meliputi:
a. Lompat jauh gaya jongkok, melayang dan gaya berjalan di udara.
b. Lompat tinggi gaya guling perut, guling sisi dan flop.
c. Lompat jangkit
d. Lompat tinggi galah
4. Nomor lempar terdiri dari:
a. Tolak peluru gaya menyamping, belakang dan memutar.
b. Lempar cakram
c. Lempar lembing dan
d. Lontar martil.
Hampir sebagian besar dari nomor-nomor atletik tersebut diprogramkan di dalam
kurikulum Dikjasor dari SD hingga tingkat SLTA.
F. Pengembangan Pembelajaran Atletik
1. Prinsip Pengembangan Kesegaran Jasmani
Komponen kesegaran jasmani yang utama antara lain; kekuatan otot, daya tahan
otot, daya tahan kardiovaskuler dan fleksibilitas. Prinsip latihan untuk mengembangkan
komponen kekuatan, berbeda dengan prinsip latihan untuk mengembangkan komponen daya
tahan.
a) Kekuatan dan daya tahan otot.
Kekuatan secara sederhana dapat diartikan sebagai “kemampuan sekelompok otot
untuk melakukan kontraksi secara maksimal dalam waktu yang relatif singkat”. Sementara
itu daya tahan otot, dapat diartikan sebagai:
“kemampuan sekelompok otot untuk melakukan kontraksi atau kerja secara berulang ulang
dalam waktu yang relatif lama”.
b) Daya tahan Kardiovaskuler.
Daya tahan kardiovaskuler sering disebut sebagai daya tahan umum dan
dianggap sebagai faktor kunci dalam kesegaran jasmani.
Daya tahan umum berkaitan sistem peredaran darah dan jantung. Pada dasarnya
merupakan kemampuan tubuh dalam menyediakan oksigen untuk melakukan pekerjaan yang
relatif lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
c) Fleksibilitas atau kelentukan.
Fleksibilitas sangat berkaitan dengan elastisitas otot dan persendian. Latihan yang
diberikan berupa latihan untuk meregang atau memanjangkan otot agar terjaga
elastisitasnya. Dalam melatih elastisitas otot ini harus diperhatikan hal-hal antara lain:
dilakukan secara bertahap dan hati hati, intensitas dan ruang gerak, lamanya latihan serta
otot yang dilatih.
2. Prinsip Pengembangan Keterampilan Gerak.
Tujuan utama pembelajaran keterampilan gerak adalah perkembangan gerak yang
terampil. Rink (1993), mengemukakan tiga indikator gerak terampil, sebagai berikut:
a) Efektif. Artinya gerakan itu sesuai dengan produk yang diinginkan (product oriented).
Misalnya seorang pelari gawang sudah dapat berlari dengan kecepatan irama dan
mampu melewati gawang dengan baik.
b) Efisien. Artinya : gerakan itu sesuai dengan proses yang seharusnya dilakukan
(process oriented). Misalnya seorang pelari gawang sudah dapat melakukan rangkaian
gerak dengan baik dan menghemat tenaga.
c) Adaptif. Artinya; gerakan itu sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan dimana
gerak itu dilakukan.
3. Prinsip Pengembangan Konsep Gerak.
Konsep pada dasarnya merupakan gagasan kognitif. Konsep gerak maksudnya adalah
gagasan dasar yang mempunyai nilai transfer. Misalnya konsep dasar melempar, dapat
juga diterapkan untuk belajar melempar lembing, melempar bola basket, soft ball, atau
bowling (inter task transfer). Konsep dasar forehand, dapat diterapkan pada belajar
backhand (bilateral transfer). Konsep dasar keterampilan dalam situasi dan kondisi yang
sederhana dapat juga ditransfer dan diterapkan pada situasi dan kondisi yang kompleks
(intra task transfer). Kemampuan ini sangat berguna untuk menyokong konsep “transfer of
learning”.
Beberapa prinsip pembelajaran yang perlu diperhatikan para guru pendidikan jasmani agar
terjadinya transfer belajar adalah:
a) Makin mirip situasi latihan dengan situasi permainan yang sebenarnya, makin
mungkin terjadinya transfer.
b) Makin bervariasi suatu keterampilan dipelajari, makin mungkin terjadinya transfer positif
terhadap situasi permainan sebenarnya.
c) Transfer dapat dilakukan melalui pemberian dorongan atau motivasi .
4. Prinsip Pengembangan Modifikasi.
Modifikasi dalam pendidikan jasmani adalah salah satu usaha guru penjas agar pembelajaran
dapat mencerminkan DAP (Developmentally Appropriate Practice), artinya bahwa tugas
ajar
yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak didik, dan dapat
mendorong perubahan tersebut. Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin
dari aktivitas pembelajaran yang diberikan guru dari awal sampai akhir.
Beberapa aspek analisa modifikasi ini tidak lepas dari pengetahuan guru tentang:
o Modifikasi tujuan pembelajaran
o Modifikasi materi pembelajaran
o Modifikasi kondisi lingkungan pembelajaran
o Modifikasi evaluasi pembelajaran.
5. Prinsip Pengembangan Pengalaman Belajar.
Beberapa aspek di bawah ini perlu diperhatikan oleh para guru pendidikan jasmani
dalam pembelajaran keterampilan antara lain:
a) Pengalaman belajar harus memiliki potensi untuk meningkat kan keterampilan dan
penampilan gerak siswa.
b) Pengalaman belajar harus menyediakan waktu aktif berlatih/ belajar secara maksimal
pada semua siswa dan pada tingkat kemampuan masing-masing.
c) Pengalaman belajar harus sesuai dengan tingkat pengalaman siswa.
d) Pengalaman belajar sangat potensial untuk mengintegrasikan perkembangan aspek
psikomotor, kognitif dan afektif .
Prinsip-prinsip tersebut harus diperhatkan oleh para guru pendidikan jasmani dalam
proses pembelajaran terutama dalam strategi pembelajarannya.
G. Modifikasi Pembelajaran Atletik
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2007 ruang lingkup
mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga di Sekolah Dasar bermuara pada cabang
atletik karena mencakup semua aktivitas gerak yaitu:
a. Eksplorasi gerak, ketrampilan gerak lokomotor, non lokomotor dan gerak
manipulatif kedalam semua cabang permainan jasmani dan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya (Dasar-dasar gerak jalan, lari, lompat serta lempar).
b. Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, bentuk postur tubuh dan aktivitas lainnya.
c. Aktivitas senam dan gerak ritmik, meliputi: ketangkasan sederhana dengan alat
atau tanpa alat, gerak bebas, senam aerobik dan aktivitas lainnya.
d. Aktivitas air atau gerak akuatik, meliputi: renang, permainan di air, keselamatan
dan aktivitas lainnya.
Melihat peran sentral dari cabang atletik pada mata pelajaran Pendidikan jasmani dan
olahraga di Sekolah Dasar, menuntut seorang guru untuk merencanakan, melaksanakan,
evaluasi, menyelenggarakan tindak lanjut kegiatan belajar mengajar, membantu anak didik
dalam upaya memecahkan dan menyelesaikan masalah dalam aktivitas geraknya serta
meningkatkan kreatifitasnya dengan berbagai modifikasi-modifikasi dalam proses
pembelajaran Dikjasor khususnya cabang atletik sehingga bisa menarik siswa untuk bergerak
dan mengembangkan geraknya, mengingat bahwa setiap sekolah memiliki kemampuan yang
berbeda-beda dari segi penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran.
Sehingga tujuan modivikasi pembelajaran atletik di Sekolah Dasar adalah:
1. Meningkatkan minat dan semangat berolahraga siswa sekolah dasar
2. Meningkatkan inovasi dan kreatifitas anak
3. Memberikan lebih banyak pengalaman gerak baru, berlari, melempar, melompat, daya
tahan kelincahan dan lain-lain.
4. Melatih kerjasama tim
5. Mengenalkan khasanah gerak bidang atletik dan mempersiapkan eksplorasi gerak ke
cabang olahraga yang lain
6. Meningkatkan kesehatan dan kebugaran
7. Menghindari terbentuknya spesifikasi bakat anak yang terlalu dini sehingga
mengganggu proses perkembangan bakat dankemampuan saat menjadi atlet
Terkait dengan modifikasi pembelajaran yang kreatif dan efektif, yang akan disajikan oleh
peneliti adalah jenis modifikasi pembelajaran atletik bagi kelas 3 yang telah disesuaikan
dengan karakteristik dan perkembangan anak-anak sekolah dasar dengan pendekatan
keterampilan proses dan metode bermain yang menyenangkan dengan pengalaman gerak
meliputi tiga aspek yaitu:
A. Contoh berbagai variasi lari dan jalan untuk kelas III SD
Berbagai bentuk gerakan lari / jalan
Lari / jalan ke depan
Lari / jalan ke belakang
Lari angkat paha
Lari / jalan silang ke samping
Lari langkah kuda
Lari / jalan membawa benda
Lari / jalan lintasan berkelok-kelok
Lari / jalan naik / turun tangga
Anak bertemu satu dengan yang lain dengan gerakan jalan / lari :
Bersalaman
Menepukkan satu tangan dengan tangan lawan
Menepukkan kedua tang dengan tangan lawan
Bergandengan pada siku membuat satu putaran
Bergandengan tangan setinggi bahu, membuat putaran
Bergandengan dua tangan membuat satu putaran
Gerakan-gerakan tersebut di atas bisa dilakukan dengan jalan dan lari.
Contoh lari dalam bentuk permainan
@ Lari / jalan bebas mengikuti garis yang dibuat di lantai memungkingkan mereka
bertemu satu dengan yang lain. Bila mereka bertemu harus melakukan tugas yang
diperintahkan oleh guru. Misalnya bertepuk satu / dua tangan, bergandengan membuat
lingkaran dan sebagainya.
@ Mereka berlari berpasangan, nomor ganjil belok ke kanan dan pasangan nomor genap
berbelok ke kiri. Bisa dibuat berbagai variasi lain misalnya waku berbelok pasangan
berpisah ke kanan dan ke kiri. Pada setiap belokan bentuk gerakan lainnya bisa berganti.
Misalnya angkat paha, lari menyamping, dan lain-lain
@ Pelari terdepan membuat gerakan tertentu, yang dibelakangnya menirukan.
@ Bangku yang diatur berderet (slalom) dapat memberi berbagai kemungkinan. Para
pelari ditugasi start bersama dengan arah berlawanan. Pada waktu dua pelari bertemu
diberkian tugas gerak tertentu, misalnya bersalaman dan lain-lain. Bangku biasa diganti
dengan alat lain misalkan dus / kotak yang diatur berderet, pancang, tali atau kalau tidak
cukup pakai garis saja.
Ban sepeda bekas juga menjadi alat yang menarik untuk lari di lantai. Ban-ban tersebut
dapat dipakai sasaran lari, anak hanya boleh selangkah melewati ban.
B. Dasar-dasar Gerak Lompat
Contoh Berbagai Variasi Gerakan Melompat Untuk Kelas III SD
@ Berbagai bentuk gerakan melompat
Melompat ke depan dengan kaki tumpu bergantian
Melompat ke depan dengan kaki tumpu tetap (“engklek”)
Melompat ke depan dengan tumpuan dua kaki
Melompat ke samping dengan tumpuan dua kaki
Melompat ke samping dengan tumpuan satu kaki
Melompat ke belakang dengan tumpuan dua kaki
@ Bentuk gerakan melompat berkawan
Berjingkat / melompat-lompat mengelilingi teman sambil bergandengan
tangan
Dua orang berjingkat / melompat lompat mengelilingi teman sambil bergandengan
tangan
Dua orang sambil bergandengan berjingkat / melompat-lompat secara bergantian
menggeser ke samping
Sekelompok anak berbaris dengan saling bergandengan pada pundak. Membuat
berbagai variasi gerakan lompat dengan iringan tepukan atau musik dengan irama
tertentu (100-120 tepukan / menit)
Contoh Gerakan Melompat Dalam Bentuk Bermain
@ Menggunakan alat bantu tali
Fungsi tali adalah sebagai rintangan yang harus dilompati. Bagi anak kelas I-II
sebaiknya digunakan tali elastis, misalnya karet gelang yang disambung-sambung.
Dengan seutas tali yang cukup panjangnya dapat disusun berbagai bentuk permainan
misalnya 6 anak duduk membuat lingkaran sambil memegang tali yang
menghubungkan masing-masing anak yang lain lari mengikuti irama tepukan tangan
(dari guru). Bila ada tanda peluit semua berhenti, lalu melompati tali masuk keluar
beberapa kali sampai ada tanda peluit lagi. Kemudian melanjutkan lari keliling.
Contoh lain, pengaturan taki berbentuk bintang atau sebagai jari-jari lingkaran. Dua
atau tiga anak duduk di pusat lingkaran, tangan kanan dan kiri masing-masing
memegang seuras tali dan pada ujung luarnya masing-masing dipegang oleh seorang
anak lain. Kelompok lain berlari keliling di dalam lingkaran sambil melompat taki.
Tergantung perintah guru, berbagai variasi lompatan dapat dilakukan.
Simpai atau ban sepeda bekas yang diletakkan berserakan di halaman juga
merangsang anak untuk melompat dari simpai satu ke simpai yang lain.
C. Dasar-dasar Gerakan Melempar
Contoh Berbagai Variasi Gerakan Melempar untuk kelas III SD
Lemparan ayunan di atas bahu satu tangan
Lemparan ke depan di atas kepala dengan dua tangan
Lemparan ke belakang di atas kepala dengan dua tangan
Lemparan ayunan di bawah bahu satu tangan
Ke depan dua tangan dari bawah ke atas
Ke belakang dua tangan diantara kaki kangkang
Contoh gerakan melempar dalam permainan
* Menjatuhkan sasaran
* Mengumpulkan nilai dengan menghitung jumlah bola yang masuk dos/keranjang
Berikut ini adalah contoh aktivitas gabungan antara lari dan lompat yaitu
melompati beberapa simpai dengan dua kaki. Pada belokan, lari ke samping
menghadap ke luar. Selanjutnya lari biasa menuju ke baris semula
BAB III
METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN
A. Model Penelitian Pengembangan
Dalam penelitian ini model yang digunakan peneliti adalah model penelitian
pengembangan prosedural karena model ini bersifat deskriptif, yaitu menggariskan
langkah-langkah yang harus diikuti dalam menghasilkan produk. Penelitian
pengembangan merupakan penelitian yang berupaya mengembangkan produk tertentu
sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Dalam Pendidikan Jasmani, rancangan
penelitian pengembangan dapat digunakan sebagai upaya pemecahan masalah
pendidikan dan pembelajaran. Model pengembangan modul ini menggunakan model
Borg dan Gall (1983:775), dan model Dick and Carey (1990). Model ini dipilih karena
menurut Sukmadinata (2009:168) dijelaskan bahwa prosedur yang dikembangkan oleh
keduanya lebih lengkap karena memiliki dua tujuan utama yaitu: (1) mengembangkan
produk, (2) menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan yang akan dicapai,
dimana langkah-langkah pengembangan produknya sebagai berikut:
1. Penelitian dan pengumpulan informasi dalam melakukan analisis kebutuhan (need
assessment) dengan cara mereview literature, melakukan observasi kelas,
melakukan studi pendahuluan, dan lain-lain.
2. Perencanaan. Perencanaan pengembangan dilakukan dengan menentukan tujuan,
membatasi ruang lingkup, dan mempersiapkan rencana uji coba dengan skala
tertentu.
3. Pengembangan produk (persiapan penyusunan materi instruksional, buku dan alat
evaluasi)
4. Persiapan uji coba kelompok kecil, menggunakan 6 – 12 subjek.
5. Revisi produk pertama berdasarkan uji coba lapangan
6. Uji coba lapangan, menggunakan 30 – 100 subjek.
7. Revisi produk kedua berdasarkan uji hasil uji coba lapangan
8. Uji coba lapangan, menggunakan 40 – 200 subjek
9. Revisi produk ketiga berdasarkan uji hasil uji coba lapangan
10. Diseminasi dan implementasi.
Secara skematis, prosedur pengembangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Masalah
Analisa Teori
Uji Coba Perorangan
Revisi dan Analisis Produk II
Produk Awal/Draft
Produk AkhirPENGEMBANGAN MODEL PAIKEM GEMBROT UNTUK SISWA KELAS III DI SDN PASIRIAN 05 UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR GERAK.
Tinjauan Ahli
Revisi dan Analisis
Uji Coba Lapangan
Revisi dan Analisis Produk III
Uji Coba Kelompok Kecil
Model pengembangan Borg & Gall tersebut di atas, dalam konteks penelitian
ini diambil langkah-langkah yang berkenaan dengan: a) melakukan penelitian dan
pengumpulan informasi yaitu upaya menentukan masalah yang perlu diangkat
(analisis kebutuhan) dan dianalisis berdasarkan teori yang relevan; b)
mengembangkan produk awal (draft); c) uji coba dan revisi meliputi validasi ahli,
kegiatan uji coba, analisis hasil uji coba dan implementasi produk awal; d) uji
lapangan permulaan, dalam hal ini peneliti lakukan dengan melakukan uji coba
perorangan dengan melibatkan 3 guru SD; e) uji lapangan utama, dalam hal ini
peneliti lakukan dengan uji coba kelompok kecil dengan melibatkan 8 guru SD; dan f)
uji lapangan operasional atau produk diuji cobakan pada kelompok sebenarnya yaitu
pada para calon pengguna produk ini yaitu guru-guru Dikjasor SD di Kecamatan
Pasirian Kabupaten Lumajang.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Tahap Analisis Masalah
Tahap ini diawali dengan kegiatan dalam melakukan kajian teoritis dan empiris
untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru SD dalam pelaksanaan
pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga. Kajian teori dilakukan dengan
mempelajari sumber referensi yang berhubungan dengan masalah, dan kajian empirik
dilakukan melalui observasi awal dengan metode wawancara dan pengisian kuisioner
oleh guru SD. Pada tahap ini teridentifikasi beberapa masalah yang dihadapi guru SD
dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Kemudian masalah yang telah dirumuskan
dianalisis secara teoritis berdasarkan pada kajian teori yang relevan.
2. Tahap Pengembangan Produk
Untuk tahap ini dilakukan kajian teori yang terkait untuk merancang prototipe
yang berupa modul, yang berisi tujuan, sasaran, alat dan bahan, serta prosedur
pelaksanaan. Pada tahap ini dihasilkan produk yang berupa draft. Untuk membuat
produk awal diperlukan adanya konsultasi dengan beberapa ahli meliputi: (1) ahli
pendidikan jasmani (2) ahli pembelajaran gerak, supaya menghasilkan produk yang
memuaskan.
3. Tahap Evaluasi dan Uji Coba Produk
Didalam tahap ini akan dilakukan dua kegiatan yaitu kegiatan evaluasi (revisi)
dan uji coba produk.
a. Kegiatan Evaluasi (revisi)
Didalam kegiatan ini melibatkan para ahli yang relevan untuk menguji dan
mengetahui validitas isi dari draft yang telah tersusun, kelayakan, kualitas (kejelasan
bahasa, kesesuaian materi, kepraktisan dan keterlaksanaan) dan keterterimaan produk
(kegunaan dan relevansi). Hasil analisis tersebut digunakan untuk merevisi draft,
sehingga menghasilkan produk I yang telah teruji validitas isinya. Kemudian produk
ini diuji cobakan perorangan, dengan maksud untuk mengetahui apakah produk
tersebut dapat dipahami atau tidak dan untuk mengetahui apakah ada salah
ketik/tulisan atau halaman yang hilang. Pada bagian ini menghasilkan produk yang
telah direvisi yaitu produk II.
Uji coba kelompok kecil, dilakukan untuk menguji apakah produk dapat
dipahami atau tidak, mengidentifikasi masalah yang muncul dan mengurangi
kesalahannya serta keterpakaian produk untuk digunakan sesuai tujuan yang telah
ditentukan. Pada bagian ini dihasilkan produk III. Semua data yang terkumpul pada
tahap ini digunakan untuk penyempurnaan produk, sehingga menjadi produk yang siap
diuji cobakan di kancah sebenarnya.
C. Uji Coba Produk
Uji coba dikancah sebenarnya atau uji coba lapangan bertujuan untuk
mengetahui tingkat keterterimaan produk. Hasil uji coba ini akan memberi informasi
tentang keterlaksanaan produk untuk digunakan sebagai bahan dalam penyelenggaraan
pembelajaran pendidikan jasmani di SD dan kendala-kendala yang muncul selama
menggunakan produk ini. Pada bagian ini akan menghasilkan produk yang merupakan
hasil akhir penelitian pengembangan ini.
Untuk memperoleh produk yang siap pakai, produk tersebut harus diuji
cobakan terlebih dahulu kepada perorangan, kelompok kecil, dan uji lapangan. Uji
coba produk ini juga bertujuan untuk memperoleh kesesuaian, antusias guru terhadap
penggunaan modul ini sehingga modul permainan ini dapat digunakan sebagai
pegangan guru SD dalam membelajarkan peserta didiknya dalam pengembangan
jasmani dan juga untuk menambah pengetahuan. Uji coba ini menghasilkan produk
yang merupakan hasil akhir penelitian.
D. Subyek Uji Coba
Yang terlibat sebagai subyek uji coba dalam penelitian pengembangan ini
meliputi:
Ahli, dilakukan dalam upaya untuk menguji validitas isi dari produk pengembangan.
Ahli yang terlibat tentunya adalah ahli yang sudah mempunyai kualifikasi dan
berpengalaman tentang pendidikan jasmani dan keilmuannya.
Uji coba perorangan, menurut Dick & Carey (1990) disarankan melibatkan subyek
sebanyak-banyaknya 5 orang, sekurang-kurangnya 3 orang. Dalam penelitian ini, uji
coba perorangan melibatkan 3 siswa di SDN Pasirian 05.
Uji coba kelompok kecil, masih menurut Dick & Carey (1983) disarankan
melibatkan subyek sebanyak-banyaknya 20 orang, sekurang-kurangnya 8 orang.
Dalam penelitian ini uji coba kelompok kecil menggunakan 10 siswa SDN Pasirian
05.
Uji coba lapangan, dilakukan dikancah sebenarnya, yaitu dimana produk ini akan
digunakan, dalam penelitian ini menggunakan 20 – 25 siswa SDN Pasirian 05.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrument yang digunakan dalam pengembangan produk ini berupa
wawancara, dokumentasi dan angket. Wawancara digunakan untuk menjaring
informasi secara sistematis dan terarah, dokumnetasi digunakan untuk mengetahui
latar belakang seberapa besar tingkat kebutuhan siswa akan model pembelajaran yang
menarik. Angket digunakan sebagai instrument untuk mengumpulkan pendapat ahli
tentang keterterimaan produk yang dikembangkan yaitu kegunaan, mengarah pada
manfaat produk bagi para siswa SD dalam membelajarkan pendidikan jasmani
sehingga bisa menghasilkan dampak yang positif terhadap peningkatan minat belajar
siswa terhadap pelajaran Penjas. Ketepatan, mengarah pada seberapa relevan produk
dalam memenuhi kebutuhan guru dalam membelajarkan anak SD tentang pendidikan
jasmani dalam bentuk gerak dasar lokomotor dengan menggunakan model PAIKEM
GEMBROT. Sedang yang terakhir yaitu keterlaksanaan, mengarah pada seberapa
realitas dan seberapa hemat produk jika diimplementasikan dalam proses
pembelajaran.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah presentase (Sukmadinata, 2009) untuk
menganalisis data penilaian subyek pengembangan dalam menilai tingkat kelayakan,
kualitas (kejelasan bahasa, kesesuaian materi, kepraktisan dan keterlaksanaan) dan
keterterimaan produk (kegunaan dan relevansi) terhadap produk pengembangan.
Dengan rumus:
Keterangan:
P : Proporsi
∑f : Jumlah frekuensi tiap kategori
N : Jumlah subyek keseluruhan
Dengan teknik presentase ini, data penilaian subyek dianalisis, derajat
konsensus yang digunakan adalah: suatu jawaban mendukung (misalnya sangat tepat
atau tepat) dipilih oleh lebih dari 50% subyek, maka item yang bersangkutan
dipertahankan, kemudian dikonfirmasi dengan tanggapan atau saran terhadap item
tersebut untuk lebih menyempurnakannya. Suatu akan digugurkan jika suatu jawaban
menolak (misalnya tidak tepat/sangat tidak tepat dipilih oleh lebih dari 50% subyek
penelitian).
DAFTAR PUSTAKA
1. ”http://id.wikipedia.org/wiki/Atletik” Kategori: Atletik
2. ”IAAF – International Association of Atletics Federation”
3. Mochamad Djumindar AW, 2004, Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain,
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
4. Pembelajaran Atletik Untuk SD, 2007, Perpustakaan Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kab. Lumajang
5. Drs. Yoyo Bahagia, M.Pd, 2007, Departemen Pendidikan Nasional
6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2007, Departemen Pendidikan Nasional
7. Sriawan, M.Kes, Pembelajaran Atletik Sekolah Dasar, 2005, Universitas Negeri
Yogyakarta
BAB IV
HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN
Dalam bab IV ini berisi tentang penyajian data, analisis data, dan revisi produk dari hasil coba
lapangan kepada guru. Ujicoba lapangan dilaksanakan setelah dilakukan evaluasi dari ahli
pembelajaran Penjaskes, ahli pembelajaran gerak terhadap produk awal serta ujicoba
perorangan dan kelompok kecil
A. Penyaji Data
Setelah dilakukan inventarisasi atas masalah-masalah yang dihadapi guru Penjaskes
Sekolah Dasar dalam melakukan pembelajaran gerak dasar, akhirnya teridentifikasi
masalah yang paling urgen untuk segera dipecahkan, yaitu pengembangan model
pembelajaran gerak dasar lokomotor. Dikarenakan aspek gerak dasar merupakan
dasar/fundamental motorik siswa, pengembangan permainan gerak dasar lokomotor
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan merupakan solusi yang tepat, agar memudahkan guru dalam pembelajaran
fisik motorik siswa terutama pada aspek gerak dasar. Untuk lebih jelasnya draf awal
dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Draft Awal Pengembangan Permainan Gerak Dasar Lokomotor Dengan
Menggunakan Pendekatan Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
Untuk Siswa Kelas Tiga SD.
NO MODUL INDIKATOR
1 Bab I PendahuluanA. Latar BelakangB. PengertianC. TujuanD. Kajian Tentang Anak Kelas Tiga SD
1. Karakteristik Perkembangan Anak kelas Tiga SD2. Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Kelas Tiga SD
E. Kajian Tentang Dikjas1. Konsep Dikjas2. Tujuan Dikjas
F. Kajian tentang PAKEM2 Bab II Bentuk Permainan Gerak Dasar
A. Permainan Gerak Dasar JalanB. Permainan Gerak Dasar LariC. Permainan Gerak Dasar Lompat
3 Bab III Format PenilaianA. Petunjuk Penilaian dan PensekoranB. Penjabaran Variabel Pembelajaran PAKEMC. Lembar Pengamatan Untuk Mengukur Keberhasilan Pembelajaran
Gerak DasarD. Instrument Tes Gerak Dasar Jalan, Lari dan Lompat
Produk pengembangan yang berupa format observasi awal ini 9draft), kemudian dievaluasi dan ujicobakan untuk mengetahui validasi isi, kejelasa bahasa, kebermaknaan, urgensi, tingkat efisiensi dan keterlaksanaannya sebagai alat bantu guru Penjasorkes untuk membelajarkan gerak dasar lokomotor siswa.
B. Analisis Data
1. Hasil Analisis Tinjauan Ahli
Tinjauan ahli ini dilakukan untuk mengumpulkan pendapat ahli dalam bidang
penjasorkes, pembelajaran dan ahli pembelajaran gerak, sebagai upaya untuk mengetahui
validitas isinya. Pendapat ahli ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang
berisi 18 pertanyyan, yang dijawab dengan dua cara, yaitu : pertama dengan memilih
salah satu diantara empat option yang menunjukan gradasi urgensi, kebermaknaan,
tingkat representasi, kepraktisan, efisiensi dan ketepatan format observasi awal (draft);
kedua, dengan cara member tanggapan/saran global untuk perbaikan draft. Khusus
tanggapan/saran yang bersifatkoreksi terhadap pertanyaan/kalimat yang ada pada draft
yang dianggap kurang tepat, dapat langsung dilakukan pencoretan dan perevisian pada
tempat yang bersangkutan.
Dengan demikian data yang terkumpul dari pendap[at ahli, dianalisis dengan dua cara,
yaitu analisis kuantitatif dengan teknik presentase digunakan untuk mengetahui derajat
konsesus ahli terhadap produk awal; kedua, analisis kualitatif dilakukan terhadap
tanggapan/saran ahli untuk perbaikan produk awal. Hasil analisis ahli secara keseluruhan
dapat dilihat pada tabel 4.2. di bawah ini :
Tabel 4.2 Hasil Analisis Evaluasi Ahli Terhadap Produk Awal
NO ASPEK PRESENTASE TANGGAPAN/SARAN
Bentuk dan subtansi kuesioner untuk tinjauan ahli secara lengkap dapat dilihat pada lampiran
2.
Disamping data-data di atas, tinjauan ahli juga menghasilkan data kualitatif yang berupa
tanggapan/saran. Secara umum, tanggapan/saran para ahli dapat diklarifikasikan menjadi
empat hal; pertama, tentang kejelasan isi dan kemudahan di pahami oleh penggunma/guru
Penjasorkes Sekolah Dasar dari setiap sub bab yang ada, sehingga konsekuensinya dilakukan :
1). Perubahan beberapa kata dan kalimat yang kurang sesuai/rancu, 2). Pergantian tentang sub
bab yang kurang sesuai dengan pembahasan. Tanggapan/saran kedua, berkenaan dengan
koreksi dan kelayaan dari setiap model permainan yang diperuntukan kepada siswa kelas tiga
sekolah dasar, sehingga konsekuensinya dilakukan: 1) Pergantian bentuk permainan sesuai
dengan saran ahli, 2) Pemindahan urutan bentuk permainan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya. Sedangkan tanggpan/saran yang ketiga, berkenaan dengan koreksi terhadap
kesesuaian/ketepatan penjabaran variabel PAKEM untuk dipakai sebagai instrument penilaian
sehingga konsekuensinya dilakukan 1) Pengurangan deskriptor pembalajaran PAKEM, 2)
Perubahan beberapa deskriptor disesuaikan dengan indikator pembelajaran PAKEM, 3)
Merasionalkan instrument tes untuk mencapai efektifitas pembelajaran. Keempat, saran
tentang sistematika penulisan produk, agar disusun dalam mempelajari dan melaksanakan
dengan tata urutan yang baik. Berdasarkan saran ini, modul permainan gerak dasar lokomotor
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan,
penulisannya disusun dengan sistematika:
a. Bab I Pendahulaun yang terdiri dari : latar belakang, pengertian, tujuan, kajian tentang
anak kelas tiga sekolah dasar, tinjauan tentang gerak dasar, kajian tentang berhubungan
karakteristik anak kelas tiga sekolah dasar dengan penjasorkes dan kajian tentang
PAKEM dalam pembelajaran Penjasorkes di SD.
b. Bab II Bentuk-bentuk permainan dasar yang terdiri dari : permainan gerak dasar jalan,
permainan gerak dasar lari, dan permainan gerak dasar lompat.
c. Bab III Format penilaian yang terdiri dari : petunjuk penilaian dan penskoran, penjabaran
variabel pembelajaran gerak dasar, dan instrument tes gerak dasar jalan, lari dan lompat.
Berdasarkan hasil evaluasi ahli diatas, produk awal direvisi dalam hal pertama,
menggugurkan/mengganti kata/kalimat yang tidak sesuia/rancau sesuai dengan
saran/tanggapan para ahli, kedua, mengoreksi, memperbaiki, dan memperjelas
pejabaranvariabel PAKEM untuk dicapai sebagai instrumen penilaian, sehingga
konsekuensinya dilakukan: 1) pengurang deskriptor dari indikator pembelajaran PAKEM; 2)
perubahan beberapa deskriptor disesuaikan dengan indikator pemeblajaran PAKEM; 3)
merasionalkan instrument tes untuk mencapai efektifitas pembelajaran. Keempat, saran
tentang sistematika penulisan produk, agar disusun sedemikian rupa, sehingga memudahkan
guru dalam mempelajari dan melaksanakannya dengan tata urutan yang baik. Berdasarkan
saran ini, modul permainan gerak dasar lokomotor dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran aktif, kreatif efektif dan menyenangkan, penulisannya disusun dengan
sistematika:
a. Bab I Pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang, pengertian, tujuan, kajian tentang
anak kelas tiga SD dengan penjasorkes dan kajian tentang PAKEM dalam Penjasorkes di
SD
b. Bab II bentuk-bentuk permainan gerak dasar yang terdiri dari; permaianan gerak dasar
jalan, gerak dasar lari, gerak dasar lompat
c. Bab III format penilaian yang terdiri dari : petunjuk penilaian dan pensekoran, penjabaran
variabel PAKEM, lembar pengamatan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran gerak
dasar, dan instrumen tes gerak dasar jalan, lari dan lompat
Berdasarkan hasil evaluasi ahli di atas, produk awal direvisi dalam hal pertama,
menggugurkan/mengganti para ahli, kedua, mengoreksi, memperbaiki dan perjelas
kalimat/pernyataan atau bahkan sub bab serta bentuk-bentuk dari permainan gerak dasar dan
instrument tesnya sehingga menjadi operasional dan benar-benar dapat diamati dan diukur.
Upaya tersebut menghasilkan menjadi operasional dan benar-benar dapat diukur. Upaya
tersebut mengahasilkan produk I seperti yang terlihat pada tabel 4.3.
Produk yang telah direvisi tesebut kemudian dikembalikan kepada ahli untuk
dievaluasi ulang, dari evaluasi ini muncul tanggapan/saran yang berupa, perlunya produk
diujui coba secara sistematis dan berulang-ulang untuk mengetahui tingkat kejelasan,
efektifitas, efisiensi, kebermaknaan dan kertelaksanaan produk pada kancah sebenarnya. Dari
tinjauan/penilaian ahli yang kedua, dihasilkan produk pengembangan yang berupa permainan
gerak dasar lokomotor dengan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan untuk siswa kelas tiga SD, yang kemudian di sebut Produk I.
Tabel 4.3. Propotipe Produk I Hasil Penilaian Para Ahli
NO
MODUL INDIKATOR
1 Bab I PendahuluanA. Latar BelakangB. PengertianC. TujuanD. Kajian Tentang Anak Kelas Tiga SDE. Kajian Tentang Dikjas
1. Gerak Dasar Jalan2. Gerak Dasar Lari3. Gerak Dasar Lompat
F. Kajian tentang Hubungan Karakteristik Anak Kelas Tiga SD dengan Penjasorkes
G. Kajian Tentang PAKEM dalam Penjasorkes1. Pembelajaran Aktif2. Pembelajaran Kreatif3. Pembelajaran Efektif4. Pembelajaran Menyenangkan
2 Bab II Bentuk Permainan Gerak DasarA. Permainan Gerak Dasar JalanB. Permainan Gerak Dasar LariC. Permainan Gerak Dasar Lompat
3 Bab III Format PenilaianA. Petunjuk Penilaian dan PensekoranB. Penjabaran Variabel Pembelajaran PAKEMC. Lembar Pengamatan Untuk Mengukur Keberhasilan Pembelajaran
Gerak DasarD. Instrument Tes Gerak Dasar Jalan, Lari dan Lompat
2. Hasil Analisis Evaluasi Perorangan
Evaluasi ini dilkukan oleh tiga orang guru Penjasorkes secara perorangan. Tujuan
evaluasi ini adalah untuk mengidentivikasi dan mengiventarisasi masalah-masalah yang
mencolok yang ada pada produk, seperti kesalahn dalam penulisan, tingkat kejelasan suatu
pernyataan atau kalimat dan kemudahan dipahami. Evaluasi ini dimaksudkan agar produk
mudah dipahami, dipelajari dan diterapkan di lapangan.
Pengumpulan data pada tahap ini dilakukan dengan cara membagikan produk pada
subyek pengembangan untuk dipelajari dan dipahami, kemudian penilaian. Hasil evaluasi
perorangan ini berkaitan dengan kesalahan ketik, kesalahan penulisan, kata yang terlewatkan
atau hilang, penambahan kata dan halaman yang hilang. Data yang diperoleh peneliti
langsung mengadakan pembetulan sesuai dengan hasil dari uji coba perorangan ini. Untuk
kuesioner untuk mengungkapkan data uji coba perorangan dapat dilihat pada lampiran 3.
Sedangkan hasil evaluasi perorangan yang berkenaan dengan aspek kejelasan isi,
dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4. Hasil Evaluasi Perorangan dalam hal Kejelasan Isi dan Kemudahan dipahami.
Aspek Yang Dinilai Presentase (%) Tanggapan/Saran
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama :
NIM :
Program Studi :
Alamat :
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tesis yang berjudul
“Pengembangan Pembelajaran Gerak Dasar Lokomotor Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran PAKEM untuk Siswa Kelas Tiga Sekolah Dasar”, adalah hasil karya saya
sendiri dan bukan merupakan hasil jiplakan (plagiat).
Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya. Apabila dikemudian hari terbukti
atau dapat dibuktikan bahwa tesis ini hasil jiplakan saya bersedia menanggung segala
akibatnya.
Surabaya, ----------------2013
Yang Menyatakan
___________________
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tanda tangan dibawah ini adalah
Nama :
Jabatan :
Sebagai :
Menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan dan analisis terhadap produk penelitian
yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran Gerak Dasar Lokomotor Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran PAKEM untuk Siswa Kelas Tiga Sekolah Dasar”, telah benar-benar
masuk dalam ranah keilmuan dan telah ditinjau berdasarkan kajian teori dan kajian ilmiah.
Surabaya,_________
Validator (Ahli Pembelajaran Gerak)
Dr. Mudiharsono, M.Pd
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tanda tangan dibawah ini adalah
Nama :
Jabatan :
Sebagai :
Menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan dan analisis terhadap produk penelitian
yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran Gerak Dasar Lokomotor Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran PAKEM untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Tiga”,
telah benar-benar masuk dalam ranah keilmuan dan telah ditinjau berdasarkan kajian teori dan
kajian ilmiah.
Surabaya,_________
Validator (Ahli Pembelajaran)
Dr. Siti Khabibah, M.Pd
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tanda tangan dibawah ini adalah
Nama :
Jabatan :
Sebagai :
Menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan dan analisis terhadap produk penelitian
yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran Gerak Dasar Lokomotor Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran PAKEM untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Tiga”,
telah benar-benar masuk dalam ranah keilmuan dan telah ditinjau berdasarkan kajian teori dan
kajian ilmiah.
Surabaya,_________
Validator
Dr. Andun Sudijandoko, M.Kes
KISI-KISI WAWANCARA DALAM DISKUSI TERARAHUNTUK MENDAPATKAN ANALISA KEBUTUHAN
GURU DIKJASORKES SEKOLAH DASAR
I. Tentang SK/KD
a. Apakah bapak/ibu guru sudah menerapkan atau membelajarkan SK, KD yang ada
dalam kurikulum KTSP?
b. Dari beberapa SK, KD yang ada. SK, KD mana yang bapak prioritaskan atau
dianggap penting sesuai dengan sarana dan fasilitas yang ada disekolah bapak?
Dialokasikan beberapa jam dalam I semester
Mengapa bapak prioritaskan
c. Untuk melaksanakan SK/KD diatas, menurut bapak mulai kelas berapa yang cocok
untuk menerapkannya? Mengapa?
II. Tentang Model Pembelajaran
a. Apakah bapak memiliki panduan pembelajaran Dikjas di SD? Seperti apa? (buku,
modul, bahan ajar atau bentuk yang lain).
b. Apakah panduan bapak ini sudah seperti model pembelajaran? Model seperti apa?
c. Strategi pembelajaran yang bagaimana yang bapak terapkan dalam pembelajaran
Dikjas saat ini?
d. Apakah bapak sudah puas dan enjoy menjalankan strategi pembelajaran bapak?
Mengapa?
e. Apakah dengan strategi bapak murid-murid bisa menerima materi dari bapak
Mereka sudah senang melakukan aktivitas gerak tanpa dipaksa terutama siswa
perempuan.
Mereka aktif bergerak
Pembelajaran efektif, (dari jumlah siswa mereka terlibat semua tidak ada yang
duduk-duduk atau bahkan tidak beraktivitas sesuai dengan petunjuk bapak) dan
tujuan kompetensi tercapai.
f. Apakah bapak perlu atau membutuhkan strategi atau model pembelajaran selain
bapak miliki, yang lebih mudah dilaksankan, menyenangkan, lebih efektif dan
sesuai dengan karakteristik siswa SD?
g. Model pembelajaran DIKJAS apa yang bapak kenal atau ketahui di SD?
h. Apabila bapak saya kenalkan model pembelajaran yang PAKEM bapak tertarik
tidak?
i. Misalkan saya buatkan model pembelajaran Dikjas yang PAKEM, yang terdiri dari
permainan gerak dasar lokomotor dan petunjuk penilainya.
Peneliti
KUESIONER PENILAIAN AHLI PEMBELAJARAN GERAKTERHADAP PRODUK PENGEMBANGAN
(Model Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Model PAKEM)
Dalam upaya pengembangan strategi belajar pengembangan jasmani yang
berhubungan dengan gerak dasar. Berdasarkan kajian teoritis, penjabaran dan pendefinisian
itu telah penulis lakukan, dan hasilnya berupa draft Modul Permainan Gerak Dasar
Lokomotor dengan Menggunakan Model PAKEM, yang masih memerlukan uji empiris untuk
mengetahui tingkat kesalahan isinya. Untuk itu penulis menyebarkan angket ini kepada
Bapak/Ibu sebagai ahli yang relevan untuk berkenaan menilai draft tersebut.
Pengisian angket dilakukan dengan dua cara yaitu : 1) dengan cara
memilih/melingkari jawaban option yang tersedia, 2) dengan member tanggapan/saran
perbaikan (koreksi), yang ditulis pada tempat yang telah disediakan.
Atas kerjasama dan bantuan yang Bapak/Ibu berikan, saya ucapkan terima kasih.
Semoga yang kita lakukan ini akan mendatangkan sesuatu yang bermanfaat.
Hormat saya,
Peneliti
1. Setelah mempelajari format modul permainan terlampir, menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah urgensi format ini dibagi dalam membelajarkan Dikjas di SD?a. Sangat tidak urgen c. Sangat urgenb. tidak urgen d. urgenTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimanakah tingkat kebernilaian format ini sebagai alat dalam membantu guru dalam membelajarkan aktivitas gerak dasar di SD?a. Sangat tidak bermanfaat c. Bermanfaatb. tidak bermanfaat d. Sangat bermanfaatTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Format deskripsi modul permaianan ini terdiri dari 3 bab yakni bab I berisi pendahuluan, bab II berisi tentang bentuk permainan gerak dasar, dan bab III berisi tentang format penilaian. Pada bab I pendahuluana) bagaimanakah tingkat ketepatan dari latar belakang?
a. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat TepatTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
b) bagaimanakah tingkat ketetapan dari pengertiana. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
c) bagaimana tingkat ketetapan dari tujuana. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
d) bagaimanakah tingkat ketetapan dari kajian tentang anak kelas tiga sekolah dasara. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
e) bagaimanakah tingkat ketetapan dari kajian tentang Dikjasa. Sangat tidak tepat c. Tepat
b. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
f) bagaimanakah tingkat ketepatan dari kajian tentang PAKEMa. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
4. Bab II tentang bentuk-bentuk permainan gerak dasara) bagaimanakah tingkat ketetapan dari permainan gerak dasar jalan
a. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
b) bagaimanakah tingkat ketetapan dari permainan gerak dasar laria. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
c) bagaimanakah tingkat ketetapan dari peermainan gerak dasar lompata. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
5. Bab III tentang format penialain a) Bagaimanakah tingkat ketetapan dari petunjuk penilaian dan pensekoran?
a. Sangat tidak tepat c. Tepatb. tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
c. bagaimanakah tingkat ketetapan dari penjabaran variabel pembelajaran PAKEMa. Sangat tidak tepat c. Tepatb. tidak tepat d. Sangat tepat
Tanggapan/Saran…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….
c. Bagaimanakah tingkat ketetapan dari lembar pengamatan untuk mengukur keberhasilan pembelajarana. Sangat tidak tepat c. Tepatb. Tidak tepat d. Sangat TepatTanggapan/Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
d. bagaimanakah tingkat ketetapan dari instrument tes tegak dasar jalan, lari dan lompata. Sangat tidak tepat c. Tepatb. tidak tepat d. Sangat tepatTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
6. praktiskanlah permainan ini dengan digunakan guru dalam upaya untuk membelajarkan gerak dasar lokomotor siswa di SD?a. Sangat tidak praktis c. Praktisb. tidak praktis d. Sangat praktisTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
7. Bila ditinjau dari segi waktu, tenaga dan biaya, efisieankah permainan-permainan dalam modul ini bila dilaksanakan dalam pembelajaran gerak Dasar Sekolah?a. Sangat tidak efisien c. Sangat efisienb. Tidak efisien d. EfisienTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
8. Representatifkah permainan-permainan dalam modul ini bila digunakan untuk membelajarkan aktivitas gerak dasar lokomotor pada siswa kelas tiga SD?a. Sangat tidak representative d. Sangat representatifb. Tidak representative c. RepresentatifTanggapan/Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
KUESIONER PENILAIAN GURU SDTERHADAP PRODUK PENGEMBANGAN
(Modul Permaianan Gerak Lokomotor dengan Menggunakan Model PAKEM)
Setelah melihat produk pengembangan dalam bentuk format modul Peramainan
Gerak Lokomotor dengan Menggunakan Model PAKEM, maka peneliti berharap kepada
Bapak/Ibu guru untuk memberikan tanggapan-tanggapan yang dapat berupa: penilaian,
pendapat maupun saran terhadap produk pengembangan ini. Di bawah ini disediakan
beberapa pertanyaan dan alternative jawaban yang berkaitan dengan format Moduk
Permainan Gerak Lokomotor dengan Menggunakan Modu PAKEM. Untuk itu pilihlah salah
satu alternative jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling sesuai dari beberapa pertanyaan di
bawah ini.
Pengisian angket ini dilakukan dengan dua cara yaitu: 1) dengan memilih
(melingkari jawaban) option yang tersedia, 2) dengan memberikan tanggapan/saran perbaikan
(koreksi), yang ditulis pada tempat yang telah disediakan. Atas kerjasama dan bantuan
Bapak/Ibu berikan, saya ucapkan terimakasih. Semoga yang kita lakukan ini akan
mendatangkan sesuatu yang bermanfaat.
Hormat saya,
Peneliti
Sebelum Bapak/Ibu guru menjawab beberapa pertanyaan yang tersedia di bawah ini,
mohon kiranya Bapak/Ibu terlebih dahulu mengecek tentang beberapa hal yang
berhubungan dengan:
1. Kesalahan di dalam pengetikan
2. Kesalahan penulisan
3. Kata yang terlewatkan atau hilang
4. Penambahan kata
5. Halaman yang hilang
Berikut ini beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejelasan pada bagian
pendahuluan dalam format ini:
1. Bagaimanakah tingkat kejelasan latar belakang yang ada pada bagian pendahuluan dalam
format Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Modul
PAKEM?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
2. Bagaimanakah tingkat kejelasan pengertia yang ada pada bagian pendahuluan dalam
format Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Modul
PAKEM?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
3. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada pada bagian pendahuluan dalam format
Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Modul PAKEM?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
4. Bagaimakah tingkat kejelasan kajian tentang anak kelas tiga sekolah dasar yang ada pada
bagian pendahuluan dalam format Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan
Menggunakan Modul PAKEM?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
5. Bagaimanakah tingkat kejelasan tinjauan tentang gerak dasar anak SD kelas 3 (jalan, lari
dan lompat)?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
6. Bagaimanakah tingkat kejelasan tentang hubungan antara karakteristik anak Sekolah
Dasar kelas tiga dengan Penjasorker?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
7. Bagaimanakah tingkat kejelasan tentang kajian PAKEM dalam Penjasorkes di SD?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
Berikut ini beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejelasan tiap model
permaianan dalam format ini.
Permainan Gerak Dasar Jalan
8. Bagaimanakah tingkat kejelasan pengertian yang ada dalam format ini.
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
9. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada pada format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
10. Bagaimanakah tingkat kejelasan sasaran yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
11. Bagaimanakah tingkat kejelasan atal dan bahan yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
12. Bagaimanakah tingkat kejelasan waktu pelaksanaan permainan yang ada dalam format
ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
13. Bagaimanakah tingkat kejelasan prosedur pelaksanaan atau bentuk model permainan
yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
14. Bagaimana tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
15. Bagaimanakah tingkat kejelasan gambar yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
Permainan Gerak Dasr Lari
16. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
17. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada dalam format ini.
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
18. Bagaimanakah tingkat kejelasan sasaran yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
19. Bagaimanakah tingkat kejelasan alat dan bahan yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
20. Bagaimanakah tingkat kejelasan waktu pelaksanaan permainan yang ada dalam format
ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
21. Bagaimanakah tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
22. Bagaimanakah tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
23. Bagaimanakah tingkat kejelasan gambar yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
Permainan Gerak Dasar Lompat dan Loncat
24. Bagaimanakah tingkat kejelasan npengertian yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
25. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
26. Bagaimanakah tingkat kejelasan sasaran yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
27. Bagaimanakah tingkat kejelasan alat dan bahan yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
28. Bagaimanakah tingkat kejelasan waktu pelaksanaan permaianan yang ada dalam format
ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
29. Bagaimakah tingakt kejelasan prosedur waktu pelaksanaan atau bentuk model permainan
yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
30. Bagaimanakah tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
31. Bagaimanakah tingkat kejelsan gambar yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
Berikut ini beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejelasan pada format
penilaian
32. Bagaimanakah tingkat kejelasan petunjuk penilaian dan pensekoran yang ada dalam
format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
33. Bagaimanakah tingkat kejelasan penjabaran variable pembelajaran PAKEM yang ada
dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
34. Bagaimanakah tingkat kejelasan lembar pengamatan untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
35. Bagaimanakah tingkat kejelasan instrument tes gerak dasar jalan, lari dan lompat yang
ada dalam format?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
KUESIONER PENILAIAN GURU SDTERHADAP PRODUK PENGEMBANGAN
(Modul Permaianan Gerak Lokomotor dengan Menggunakan Model PAKEM)
Setelah melihat produk pengembangan dalam bentuk format modul Peramainan
Gerak Lokomotor dengan Menggunakan Model PAKEM, maka peneliti berharap kepada
Bapak/Ibu guru untuk memberikan tanggapan-tanggapan yang dapat berupa: penilaian,
pendapat maupun saran terhadap produk pengembangan ini. Di bawah ini disediakan
beberapa pertanyaan dan alternative jawaban yang berkaitan dengan format Moduk
Permainan Gerak Lokomotor dengan Menggunakan Modu PAKEM. Untuk itu pilihlah salah
satu alternative jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling sesuai dari beberapa pertanyaan di
bawah ini.
Pengisian angket ini dilakukan dengan dua cara yaitu: 1) dengan memilih
(melingkari jawaban) option yang tersedia, 2) dengan memberikan tanggapan/saran perbaikan
(koreksi), yang ditulis pada tempat yang telah disediakan. Atas kerjasama dan bantuan
Bapak/Ibu berikan, saya ucapkan terimakasih. Semoga yang kita lakukan ini akan
mendatangkan sesuatu yang bermanfaat.
Hormat saya,
Peneliti
1. Setelah mempelajari format Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor dengan
menggunakan Model PAKEM terlampir, menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah tingakat
esensi format ini bagi guru dalam membelajarkan pengembangan jasmani.
a. Sangat tidak urgen c. Urgen
b. Tidak urgen d. Sangat urgen
2. Bagaimana tingkat kebermanfaatan format Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor
dengan menggunakan Model PAKEM ini, sebagai alat bantu guru dalam pembelajaran
pengembangan jasmani
a. Sangat tidak bermafaat c. Sangat
b. Tidak bermanfaat d. Bermanfaat
3. Praktiskah format Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor dengan menggunakan Model
PAKEM ini digunakan guru dalam upaya untuk membelajarkan pengembangan jasmani
a. Sangat tidak praktis c. Praktis
b. Tidak praktis d. Sangat Praktis
Tanggapan/
Saran………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………....
4. Bila ditinjau dari segi tenaga, efisienkah Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor
dengan menggunakan Model PAKEM ini dilaksanakan dalam pembelajaran
pengembangan jasmani
a. Sangat tidak efisien c. Praktis
b. Tidak praktis d. Sangat Praktis
Tanggapan/
Saran………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………....
5. Bila ditinjau dari segi tenaga, efisienkah Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor
dengan menggunakan Model PAKEM ini dilaksanakan dalam pembelajaran
pengembangan jasmani
a. Sangat tidak efisien c. Sangat efisien
b. Tida efisien d. efisien
Tanggapan/
Saran………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………....
6. Bila ditinjau dari segi tenaga, efisienkah Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor
dengan menggunakan Model PAKEM ini dilaksanakan dalam pembelajaran
pengembangan jasmani
a. Sangat tidak efisien c. Perlu
b. Tidak efisien d. Sangat perlu
Tanggapan/
Saran………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………....
7. Sebelum menggunakan format Modul Permaina Gerak Dasar Lokomotor dengan
menggunakan PAKEM ini, apakah para guru perlu memperoleh pelatihan secara khusus
a. Sangat tidak perlu c. Perlu
b. Tidak perlu d. Sangat perlu
8. Bagaimakah tingakat kesuliatan dalam menggunakan Model PAKEM ini untuk
pembelajaran gerak dasar dalam Dikjas.
a. Sangat sulit c. Sulit
b. Sulit d. Sangat tidak sulit
Tanggapan/
Saran………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………....
Berikut ini beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejelasan pada bagian
pendahuluan dalam format ini.
9. Bagaimanakah tingkat kejelasan latar belakang yang ada pada bagian pendahuluan dalam
format Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Modul
PAKEM?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
10. Bagaimanakah tingkat kejelasan pengertia yang ada pada bagian pendahuluan dalam
format Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Modul
PAKEM?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
11. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada pada bagian pendahuluan dalam format
Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan Menggunakan Modul PAKEM?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
12. Bagaimakah tingkat kejelasan kajian tentang anak kelas tiga sekolah dasar yang ada pada
bagian pendahuluan dalam format Modul Permainan Gerak Dasar Lokomotor dengan
Menggunakan Modul PAKEM?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
13. Bagaimanakah tingkat kejelasan tinjauan tentang gerak dasar anak SD kelas 3 (jalan, lari
dan lompat)?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
14. Bagaimanakah tingkat kejelasan tentang hubungan antara karakteristik anak Sekolah
Dasar kelas tiga dengan Penjasorker?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
15. Bagaimanakah tingkat kejelasan tentang kajian PAKEM dalam Penjasorkes di SD?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
Berikut ini beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejelasan tiap model
permaianan dalam format ini.
Permainan Gerak Dasar Jalan
16. Bagaimanakah tingkat kejelasan pengertian yang ada dalam format ini.
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
17. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada pada format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
18. Bagaimanakah tingkat kejelasan sasaran yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
19. Bagaimanakah tingkat kejelasan atal dan bahan yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
20. Bagaimanakah tingkat kejelasan waktu pelaksanaan permainan yang ada dalam format
ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
21. Bagaimanakah tingkat kejelasan prosedur pelaksanaan atau bentuk model permainan
yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
22. Bagaimana tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
23. Bagaimanakah tingkat kejelasan gambar yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
Permainan Gerak Dasr Lari
24. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
25. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada dalam format ini.
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
26. Bagaimanakah tingkat kejelasan sasaran yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
27. Bagaimanakah tingkat kejelasan alat dan bahan yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
28. Bagaimanakah tingkat kejelasan waktu pelaksanaan permainan yang ada dalam format
ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
29. Bagaimanakah tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
30. Bagaimanakah tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
31. Bagaimanakah tingkat kejelasan gambar yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
Permainan Gerak Dasar Lompat dan Loncat
32. Bagaimanakah tingkat kejelasan npengertian yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
33. Bagaimanakah tingkat kejelasan tujuan yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
34. Bagaimanakah tingkat kejelasan sasaran yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
35. Bagaimanakah tingkat kejelasan alat dan bahan yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
36. Bagaimanakah tingkat kejelasan waktu pelaksanaan permaianan yang ada dalam format
ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
37. Bagaimakah tingakt kejelasan prosedur waktu pelaksanaan atau bentuk model permainan
yang ada dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
38. Bagaimanakah tingkat kejelasan penutup yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
39. Bagaimanakah tingkat kejelsan gambar yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
Berikut ini beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejelasan pada format
penilaian
40. Bagaimanakah tingkat kejelasan petunjuk penilaian dan pensekoran yang ada dalam
format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
41. Bagaimanakah tingkat kejelasan penjabaran variable pembelajaran PAKEM yang ada
dalam format ini?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
42. Bagaimanakah tingkat kejelasan lembar pengamatan untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran yang ada dalam format ini
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
43. Bagaimanakah tingkat kejelasan instrument tes gerak dasar jalan, lari dan lompat yang
ada dalam format?
a. Sangat tidak jelas b. Tidak jelas c. Jelas d. Sangat jelas
NO
NAMA AHLIITEM PERTANYAAN
1 2 16 17 183 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 AHLI GERAK 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 32 AHLI PEMBELAJARAN 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 33 AHLI PENJASORKES 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
Jumlah jawaban 11 11 7 7 9 8 6 7 7 7 8 10 8 8 8 9 9 9Jumlah jawaban ideal 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Presentase 92 91.7 58 58 75 67 50 58.3
58 58.3 66.7
83.3 66.7
66.7 66.7
75 75 75
Pro. Jawaban 4 73 27.2 0 0 0 50 0 0 0 0 0 40 50 50 0 0 0 0Pro. Jawaban 3 27 27.3 43 43 100 0 50 42.
343 43 75 60 0 0 75 100 100 100
Pro. Jawaban 2 0 0 57 57 0 50 33 57.1
57 57 25 0 50 50 25 0 0 0
Pro. Jawaban 1 0 0 0 0 0 0 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Presentase Ujicoba Ahli Menggunakan SPSSBut I
StatisticsBut 1
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.67577
But 1
Frequency Precent Valid Precent Cumulativ Precent
Valid 3 4 Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 2
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.67577
But 2Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3 4 Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 3
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
2.33577
But 3
Frequency Precent Valid Precent Cumulativ Precent
Valid 3 4 Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 4
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
2.33577
But 4Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3 4 Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
Statistics
But 5N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.00.000
But 4Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0
StatisticsBut 6
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
2.671.155
But 6Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 2 4 Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 7
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
2.001.000
But 7Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 1
2 3 Total
1113
33.333.333.3100.0
33.333.333.3100.0
33.366.7100.0
StatisticsBut 8
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
2.33.577
But 8Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 2
3 Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 9
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
2.33.577
But 9Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 2
3 Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 10
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
2.33.577
But 10Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 2
3 Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 11
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
2.67.577
But 11Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 2
3 Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 12
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.33.577
But 12Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4 Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 13
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
2.671.155
But 13Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 2 4 Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 14
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
2.671.155
But 14Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 2 4 Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 15
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
2.67.577
But 15Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 2 3 Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 17
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.00.000
But 17Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0
StatisticsBut 18
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.00.000
But 18Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0
ASI PERORANGAN ITEM PERTANYAAN
N
ONAMA GURU
PENDAHULUAN GERAK DASAR JALAN GERAK DASAR LARI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
3
14 1
5
16 1
7
18 1
9
20 21 22 23
1 Tidak disebutkan 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
Jumlah jawaban 9 12 10 1
0
10 11 1
0
10 9 10 9 9 1
0
11 1
1
10 1
1
10 1
0
12 11 11 10
Jumlah jawaban ideal 12 12 12 1
2
12 12 1
2
12 12 12 12 12 1
2
12 1
2
12 1
2
12 1
2
12 12 12 12
Presentase 75 10
0
83 8
3
83 92 8
3
83 75 83 0 75 8
3
92 9
2
83 9
2
83 8
3
100 91.
7
92 83
Pro. Jawaban 4 0 10
0
40 4
0
40 73 4
0
40 0 40 100 0 4
0
73 7
3
40 7
3
40 4
0
100 72.
7
73 40
Pro. Jawaban 3 100 0 60 6 60 27 6 60 10 60 0 100 6 27 2 60 2 60 6 0 27. 27 60
0 0 0 0 7 7 0 3
Pro. Jawaban 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pro. Jawaban 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ITEM PERTANYAAN
GERAK DASAR LOMPAT FORMAT PENILAIAN
24 25 2
6
27 28 2
9
30 31 32 33 34 35
3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
9 10 1
1
12 10 1
0
11 12 11 10 10 10
12 12 1 12 12 1 12 12 12 12 12 12
2 2
75 83 9
2
100 83.3 8
3
92 100 91.66
7
83.3333 83.333
3
83.33333333
0 40 7
3
100 40 4
0
73 100 72.72
7
40 40 40
10
0
60 2
7
0 60 6
0
27 0 27.27
3
60 60 60
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SPSS UJI PERORANGAN
FrequenciesBut 1
StatisticsBut 1
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.00.000
But 1Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0
StatisticsBut 2
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
4.00.000
But 2Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 4 3 100.0 100.0 100.0
StatisticsBut 3
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 3Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 4
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 4Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 5
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 5Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 6
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
36.7.577
But 6Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 7
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 7Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 8
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 8Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 9
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.00.000
But 9Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0
Statistics
But 10N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 10Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 11
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.00.000
But 11Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0
StatisticsBut 12
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.00.000
But 12Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3 3 100.0 100.0 100.0
StatisticsBut 13
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 13Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 14
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.67.577
But 14Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 15
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.67.577
But 15Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 16
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.67.577
But 16Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 17
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.67.577
But 17Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 18
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.33.577
But 18Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 19
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.33.577
But 19Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 20
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
4.00.000
But 20Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 4 3 100.0 100.0 100.0
StatisticsBut 21
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.67.577
But 21Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 22
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.67.577
But 22Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 23
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 23Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 24
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.00.000
But 24Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 4 3 100.0 100.0 100.0
Statistics
But 25N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 25Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 25
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.67.577
But 25Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 27
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
4.00.000
But 27Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 4 3 100.0 100.0 100.0
Statistics
But 28N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 28Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
Statistics
But 29N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 29Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
StatisticsBut 30
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.67.577
But 30Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
StatisticsBut 31
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
4.00.000
But 31Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 4 3 100.0 100.0 100.0
StatisticsBut 32
N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
3.67.577
But 32Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
123
33.366.7100.0
33.366.7100.0
33.3100.0
Statistics
But 33N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 33Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
Statistics
But 34N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 34Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
Statistics
But 35N Valid MissingMeanStd. Deviation
30
33.3.577
But 35Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 3
4Total
213
66.733.3100.0
66.733.3100.0
66.7100.0
NO
NAMA GURUITEM PERTANYAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 231 Tidak disebutkan 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43 1 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 43 44 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 35 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 37 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 48 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3
Jumlah jawaban 26 30 29
29 29 30
24 26 28
29 29 27 31 28 30 29 28 28 28 32 27 28 28
Jumlah jawaban ideal 32 32 32
32 32 32
32 32 32
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Presentase 81 94 91
91 91 94
75 81 88
91 91 84.4 97 87.5 93.8
90.6 88 87.5 87.5 100 84.4 87.5
87.5
Pro. Jawaban 4 62 80 69
69 69 80
33 31 57
69 69 44.4 90 57.1 80 69 57 57.1 57.14 100 44.4 57.1
57.1
Pro. Jawaban 3 35 20 31
31 31 20
50 69 43
31 31 55.6 9.7 42.9 20 31 43 42.9 42.86 0 55.6 42.9
42.9
Pro. Jawaban 2 0 0 0 0 0 0 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Pro. Jawaban 1 3.8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 44 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 44 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 43 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 33 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 34 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 44 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 330 30 30 29 32 28 2
626 28 28 29 29 32 29 28 26 26 27 25 28
32 32 32 32 32 32 32
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
94 94 93.75
90.63 100 87.5 81
81 88 87.5 90.6 90.6
100 90.6 87.5 81.3
81 84.4
78.13 87.5
80 80 80 68.97 100 57.1 31
31 57 57.1 69 69 100 69 57.1 30.8
31 44.4
32 57.1
20 20 20 31.03 0 42.9 69
69 43 42.9 31 31 0 31 42.9 62.2
69 55.6
60 42.9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Presentase Ujicoba Kelompok Kecil Menggunakan SPSS
Statistics
But 1N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.251.035
But 2Frequency Precent Valid Precent Cumulativ
PrecentValid 1
24
Total
1348
12.537.550.0100.0
12.537.550.0100.0
12.550.0100.0
Statistics
But 2N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.75463
But 2
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
268
25.075.0100.0
25.075.0100.0
25.0100.0
Statistics
But 3N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.63518
But 3
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
358
37.562.5100.0
25.075.0100.0
37.5100.0
Statistics
But 4N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.63518
But 4
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
358
37.562.5100.0
25.075.0100.0
37.5100.0
Statistics
But 5N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.63518
But 5
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
358
37.562.5100.0
25.075.0100.0
37.5100.0
Statistics
But 6N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.75463
But 6
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
268
25.075.0100.0
25.075.0100.0
25.0100.0
Statistics
But 7N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.00756
But 7
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 2
34
Total
2428
25.050.025.0100.0
25.050.025.0100.0
25.075.0100.0
Statistics
But 8N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.25463
But 8
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
628
75.025.0100.0
75.025.0100.0
75.0100.0
Statistics
But 9N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.50535
But 9
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
448
50.050.0100.0
50.050.0100.0
50.0100.0
Statistics
But 10N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.63518
But 10
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
358
37.562.5100.0
25.075.0100.0
37.5100.0
Statistics
But 11N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.63518
But 11
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
358
37.562.5100.0
25.075.0100.0
37.5100.0
Statistics
But 12N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.38518
But 12
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
358
62.537.5100.0
62.537.5100.0
62.5100.0
Statistics
But 13N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.883564
But 13
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
178
12.587.5100.0
12.587.5100.0
12.5100.0
Statistics
But 13N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.883564
But 13
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
178
12.587.5100.0
12.587.5100.0
12.5100.0
Statistics
But 14N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.50535
But 14
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
448
50.050.0100.0
50.050.0100.0
50.0100.0
Statistics
But 15N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.75.463
But 15
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
268
25.075.0100.0
25.075.0100.0
25.0100.0
Statistics
But 16N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.63.518
But 16
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
358
37.562.5100.0
37.562.5100.0
37.5100.0
Statistics
But 17N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.50.538
But 17
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
448
50.050.0100.0
50.050.0100.0
50.0100.0
Statistics
But 18N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.50.535
But 18
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
448
50.050.0100.0
50.050.0100.0
50.0100.0
Statistics
But 19N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.50.535
But 19
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
448
50.050.0100.0
50.050.0100.0
50.0100.0
Statistics
But 20N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
4.00.000
But 20
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 4 8 100.0 100.0 100.0
Statistics
But 21N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.38518
But 21
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
538
62.537.5100.0
62.537.5100.0
62.5100.0
Statistics
But 22N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.50.535
But 22
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
448
50.050.0100.0
50.050.0100.0
50.0100.0
Statistics
But 23N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.50.535
But 23
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
448
50.050.0100.0
50.050.0100.0
50.0100.0
Statistics
But 24N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.75.463
But 24
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
268
25.075.0100.0
25.075.0100.0
25.0100.0
Statistics
But 25N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.75.463
But 25
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
268
25.075.0100.0
25.075.0100.0
25.0100.0
Statistics
But 26N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.75.463
But 26
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
268
25.075.0100.0
25.075.0100.0
25.0100.0
Statistics
But 27N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.63.518
But 27
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
358
37.562.5100.0
37.562.5100.0
37.5100.0
Statistics
But 28N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
4.00.000
But 28
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 4 8 100.0 100.0 100.0
Statistics
But 29N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.50.535
But 29
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
448
50.050.0100.0
50.050.0100.0
37.5100.0
Statistics
But 30N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.25.463
But 30
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
628
75.025.0100.0
75.025.0100.0
75.0100.0
Statistics
But 31N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.25.463
But 31
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
628
75.025.0100.0
75.025.0100.0
75.0100.0
Statistics
But 32N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.50.535
But 32
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
448
50.050.0100.0
50.050.0100.0
50.0100.0
Statistics
But 33N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.50.535
But 33
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
448
50.050.0100.0
50.050.0100.0
50.0100.0
Statistics
But 34N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.63.518
But 34
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
358
37.562.5100.0
37.562.5100.0
62.5100.0
Statistics
But 35N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.63.518
But 35
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
358
37.562.5100.0
37.562.5100.0
62.5100.0
Statistics
But 36N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
4.00.000
But 36
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 4 8 100.0 100.0 100.0
But 37N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.63.518
But 37
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
358
37.562.5100.0
37.562.5100.0
62.5100.0
Statistics
But 38N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.50.535
But 38
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
448
50.050.0100.0
50.050.0100.0
50.0100.0
Statistics
But 39N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.25.463
But 39
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
628
75.025.0100.0
75.025.0100.0
75.0100.0
Statistics
But 40N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.25.463
But 40
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
628
75.025.0100.0
75.025.0100.0
75.0100.0
Statistics
But 41N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.38.518
But 41
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
538
62.537.5100.0
62.537.5100.0
62.5100.0
Statistics
But 42N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.13.641
But 42
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 2
34
Total
1528
12.562.525.0100.0
12.562.525.0100.0
12.575.0100.0
Statistics
But 43N Valid MissingMeanStd. Deviation
80
3.50.535
But 43
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
448
50.050.0100.0
50.050.0100.0
50.0100.0
NO
NAMA GURUITEM PERTANYAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25
1 Tidak disebutkan 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 42 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 34 3 4
33 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
5 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 36 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 38 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 39 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 410 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 311 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 312 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 413 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 414 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
Jumlah jawaban 46 50
47 45
49 52 45 42 47 45 47 47 48 47 45 45 47 47 50 55 44 46 45 46 48
Jumlah jawaban ideal 56 56
56 56
56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
Presentase 82 89
83.9 80
88 92.9 80 75 84 80.4
84 84 86 84 80 80 84 84 89 98.2 79 82 80 82.1 85.7
Pro. Jawaban 4 35 64
42.6 27
57 76.9 44 0 43 26.7
43 43 50 51 36 27 43 43 64 44.5 18 35 36 34.8 50
Pro. Jawaban 3 65 36
57.4 73
43 23.1 47 100 57 73.3
57 57 50 45 60 73 57 57 36 5.45 82 65 60 65.2 50
Pro. Jawaban 2 0 0 0 0 0 7.69 8.9 0 0 0 0 0 0 4.3 4.4
0 0 0 0 0 0 0 4.4 0 0
Pro. Jawaban 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Presentase Ujicoba Pada Kancah Sebenarnya Menggunakan SPSS
Frequencies
Statistics
But 1N Valid MissingMeanStd. Deviation
140
3.29.649
But 1
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
10414
71.428.6100.0
71.428.6100.0
71.4100.0
Statistics
But 1N Valid MissingMeanStd. Deviation
140
3.29.649
But 1
Frequency Precent Valid PrecentCumulativ
PrecentValid 3
4Total
10414
71.428.6100.0
71.428.6100.0
71.4100.0