Upload
duongphuc
View
248
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
Test Seleksi Calon Peserta International Biology Olympiad (IBO) 2016
18–23 Mei 2015 Yogyakarta, DIY
TES TEORI -‐ BAGIAN A LEMBAR PERTANYAAN
Total Point: 50 Waktu: 180 Menit
www.tobi.or.id
PETUNJUK § Bacalah petunjuk pengerjaan soal dengan baik. § Tuliskan nama, asal sekolah, dan nomor peserta pada lembar pertanyaan. § Tuliskan identitas (nama dan nomor peserta) pada lembar jawaban komputer (LJK) yang
telah disediakan. § Setiap pertanyaan berisi empat pernyataan yang mengindikasikan Benar (B) atau Salah (S)
• Jika menjawab semua pernyataan dengan benar, maka akan mendapatkan nilai 1 • Jika menjawab tiga pernyataan dengan benar, maka akan mendapatkan nilai 0,6 • Jika menjawab dua pernyataan dengan benar, maka akan mendapatkan nilai 0,2 • Jika hanya menjawab satu pernyataan benar, maka anda tidak akan mendapatkan
nilai (0) § Tidak ada sistem minus § Hitamkan jawaban yang benar pada Lembar Jawaban Komputer (LJK). Gunakan pinsil 2B.
Jika jawaban yang anda pilih dirasa kurang tepat, maka hapuslah jawaban sebelumnya dan bulati jawaban yang benar.
§ Anda boleh menggunakan kalkulator.
⌘ SELAMAT BEKERJA ⌘
1
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER 1. Seorang peneliti menemukan suatu spesies mamalia baru yang sangat berwarna yang
diberi nama Magnificus colores. Peneliti tersebut mengisolasi sel berwarna blue dan green dari berberapa bagian tubuh organisme tersebut dan mengkultur secara terpisah. Hasil dari kultur sel dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Selanjutnya peneliti tersebut menemukan bahwa perkembangan M. colores mirip dengan perkembangan pada embrio manusia.
A. Sel blue merupakan sel prekursor dari sel RED. B. Jika sel green merupakan sel punca, maka sel green ini memiliki sifat multipoten. C. Jika peneliti ingin memproduksi sel punca embrionik, maka peneliti tersebut dapat
mengisolasi sel dari trofoblas. D. Salah satu contoh dari fenomena pada sel blue adalah spermatogenesis
2. Gambar A di bawah ini menunjukkan representasi dari kanal K+, suatu protein integral
yang terdiri dari empat kopi polipeptida tunggal. Kanal K+ membantu keluar-‐masuknya ion K+ melalui membran. Sedangkan gambar B menunjukkan salah satu pengikatan K+ dengan beberapa asam amino.
Glu$
Asp$
Glu$
Asp$ K+$
Luar$Sel$
Dalam$Sel$
2
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
A. Kanal K+ memiliki struktur sekunder yang diperantari oleh interaksi van der Waals. B. Setiap polipeptida berinteraksi dengan dua polipeptida tetangganya untuk
membentuk struktur tabung (barrel). C. Asam amino pada polipeptida kanal K+ yang berdekatan dengan ekor membran lipid
adalah nonpolar. D. Tipe interaksi terkuat antara ion K+ dan residu Glu adalah ikatan ion.
3. Untuk memeriksa peran adhesi sel pada pembentukan jaringan, seorang peneliti
mengambil sel epitel dan sel neural dari embrio Drosophila, kemudian sel-‐sel tersebut didisosiasi sehingga sel-‐sel tersebut akan kehilangan hubungan antar sel dan menjadi sel-‐sel individual. Peneliti tersebut kemudian memberi warna pada masing-‐masing tipe sel dengan warna yang berbeda dan mencampurkan kedua tipe sel ke dalam satu cawan kultur.
A. Tepat setelah dicampur, maka kedua tipe sel akan mengelompok berdasarkan tipe sel masing-‐masing.
B. Jika sel yang telah bercampur diinkubasi pada waktu yang relatif lama (tanpa mitosis), maka sel neural akan berada pada bagian bawah dari sel epitel.
C. Penambahan EDTA akan menyebabkan gangguan pada pembelahan sel dan protein siklin.
D. Molekul yang berperan dalam adhesi sel dapat diidentifikasi dengan mutan resisten terhadap EDTA yang kemudian ditransformasi dengan konstruk pustaka cDNA.
4. Studi tentang migrasi sel pada lingkungan 3D mengindikasikan tingkat heterogenitas yang tinggi pada aktivitas penonjolan (protrusive) dan morfologi seluler. Sel tumor pada suatu matriks dan jaringan dapat mengadopsi cara migrasi mesenkim, dikarakterisasi oleh bentuk sel memanjang atau menampakkan motilitas amoeboid dengan morfologi sel berbentuk bulat. Suatu sel yang sedang bermigrasi dapat membentuk baik blebs maupun lamellopodia. Sel Walker 256 carcinosarcoma (disebut Walker), yang mampu membentuk blebs atau lamellopodia digunakan untuk melihat transisi antara tipe penonjolan sel pada tingkat sel dan adhesi substrat. Sel Walker dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu suspense (suspSL) dan adheren (adhSL). Untuk mengkarakterisasi tipe penonjolon tersebut, maka diekspresikan Lifeact, suatu marker aktin filament dan dianalisis dinamikanya penonjolan pada sel hidup.
3
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
A. Sel adhSL mempunyai penonjolan yang datar yang disusun oleh aktin. B. Sel suspSL membentuk membran yang berbentuk bulat tanpa aktin filamen. C. Lamellopodia dibentuk akibat adanya polimerisasi aktinomiosin. D. Blebs tumbuh sebagai hasil dari tekanan intraseluler yang dihasilkan oleh kontraksi
aktin.
5. Subunit katalitik telomerase (human telomerase reverse transcriptase atau hTERT) telah diketahui ikut berperan dalam proses imortalitas suatu sel. Secara umum, sel somatis manusia memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki ekspresi hTERT atau aktivitas telomerase, sehingga kehilangan telomer pada setiap pembelahan. Sel-‐sel ini kemudian akan memasuki tahap senesens yang dapat dihindari dengan mentransformasi sel-‐sel tersebut dengan onkogen virus. Suatu penelitin telah dilakukan dengan mentransformasi lini sel human embryonic kidney (HEK) dengan antigen 40 large T dari simian virus. Kemudian ditransfeksi dengan vector tanpa gen hTERT atau dengan gen hTERT. Hasil yang diperoleh ditinjukkan pada gambar di bawah ini.
4
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
A. Kehilangan DNA telomer dipertahankan selama subkultur dari lini sel HEK yang telah ditransformasi.
B. Sel HEK yang ditransformasi memasuki fase krisis (fase dimana telomere sangat pendek), ketika terminal restriction fragments (TRF) mencapai panjang ≈4 kb.
C. Pemendekan telomere berasosiasi dengan replicative cell senescence. D. Sel HEK yang mengekspresikan hTERT memiliki panjang telomer ≈9 kb, namun
memasuki fase krisis dan dan berhenti berproliferasi.
6. Pustaka cDNA C. elegans telah tersedia secara komersil. Anda ingin mengklon gen C. elegans ke dalam vector pUC19 (lihat gambar di bawah) dengan bagian Ap adalah gen resisten ampicillin.
Sedangkan gen yang akan diinsersikan ke dalam plasmid memiliki peta restriksi sebagai berikut.
Kpnl
5
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
Tentukan benar atau salahnya pernyataan-‐pernyataan di bawah ini. A. Pustaka cDNA C. elegans mengandung DNA pengkode dan bukan pengkode. B. Mengklon gen pada sisi restriksi Alwn I akan menghasilkan jumlah kopi gen yang lebih
banyak. C. Sel E. coli yang dipilih untuk transformasi sebaiknya memiliki sifat sensitive ampisilin. D. Koloni bakteri tidak semuanya akan mengandung gen yang diklon pada sisi restriksi
EcoRI dan BamHI.
7. PARP (Poly -‐ (ADP-‐ribose) polymerase) merupakan protein yang berperan dalam mendeteksi secara spesifik kerusakan rantai DNA oleh agen-‐agen genotoksik. Untuk melihat fungsi biologinya, telah dibuat mencit mutan dengan cara menginaktivasi kedua alel gen PARP, PARP-‐/-‐. Gambar di bawah ini menunjukkan perlakuan mencit PARP-‐/-‐
dengan menggunakan agen alkilasi N-‐methyl-‐N-‐nitrosourea (MNU).
A. MNU dapat menambahkan gugus metil pada guanine sehingga menjadi metilguanin. B. PARP memiliki domain pengikat DNA yang memiliki motif zinc-‐finger. C. Hilangnya PARP menyebabkab sel tidak dapat melanjutkan fase siklus sel karena sel
terakumulasi pada fase G2/M. D. Defisiensi PARP tidak mencegah peningkatan induksi p53, namun menginduksi
peningkatannya karena keterlambatan atau tidak adanya perbaikan DNA.
6
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
A B
C
Metabolic Pathway
8. Neurogenin3 (Neurog3/Neurog3) adalah anggota protein dengan motif basic helix–loop–helix (bHLH) yang secara sementara menandai sel progenitor yang akan menjadi sel islet dan menginisisasi diferensiasi endokrin selama perkembangan embrio, regenerasi dan transdiferensiasi. Karena ekspresi sementara dari Neurog3 pada sel progenitor yang akan menjadi sel islet pankreas, maka dilakukan studi untuk mengetahui peranan Neurog3 pada siklus sel. Model berikut ini menunjukkan regulasi siklus sel pada turunan endokrin pankreas.
A. Sel progenitor pankreas multipoten akan keluar siklus sel ketika diinduksi oleh Neurog3.
B. Peningkatan ekspresi Cdkn1a menandai bahwa Cdkn1a berada di hilir dari Neurog3. C. Sel dengan level ekpresi Neurog3 dan Cdkn1a yang tinggi merupakan sel progenitor
endokrin. D. miRNA mampu menstimulasi transisi G1-‐S dengan mentarget 5’UTR mRNA Cdkn1a
sehingga menghambat translasi.
9. Glikolisis dan glukoneogenesis merupakan proses yang terkoordinasi yang terjadi berdasarkan spesifik jaringan. Kedua proses ini bertujuan untuk meyakinkan bahwa energi yang dibutuhkan semua sel terpenuhi. Integrasi jalur glikolisis dan glikoneogenesis berikut ini menunjukkan kerjasama antara kedua proses selama aktivitas lari cepat.
7
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
A. Sel A adalah sel lemak. B. Sel B adalah sel hati. C. Sel C adalah sel otot jantung. D. Glikogen, gliserol dan asam amino merupakan sumber energi.
10. Protein phosphatase 2A (PP2A) merupakan suatu serine/threonine fosfatase yang
meregulasi fosforilasi protein untuk survival sel. PP2A mampu berinteraksi dengan antigen polyoma small T (ST) untuk meregulasi survival dari sel. Sedangkan Akt, target hilir dari PI3 kinase diketahui terlibat dalam transformasi dan survival sel. Akt menginaktivasi protein pro-‐apoptosis seperti GSK3, FOXO1/3a, BAD, dan caspase 9. Model yang diajukan berikut ini menunjukkan small T (ST) pada kondisi dengan atau tanpa serum.
A. Polyoma small T (ST) mampu menginduksi apoptosis pada sel inang dengan kehadiran faktor tumbuh.
B. PP2A mampu mendefosforilasi Akt ketika berinteraksi dengan ST. C. Induksi apoptosis oleh ST melalui jalur yang bergantung pada caspase. D. ST menggunakan PP2A untuk mendorong fosforilasi Akt pafa T308 dan S473.
ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN 11. Untuk mencapai kapasitas fotosintesis yang tinggi pada luas permukaan daun saat
kondisi jenuh cahaya, daun tanaman matahari (sun plant) harus memiliki lebih banyak Rubisco per luas area daun daripada tanaman teduh (shade plant). Jika daun memiliki Rubisco yang lebih banyak, seharusnya daun tersebut juga memiliki luas permukaan mesofil yang lebih besar juga untuk menampung Sc yang lebih besar. Sc adalah luas permukaan kumulatif dari kloroplas yang menghadap rongga antar sel dibagi dengan luas permukaan daun (pada satu sisi).
Terkait dengan keterangan di atas, tentukan apakah strategi untuk meningkatkan luas permukaan mesofil berikut ini benar atau salah. A. Meningkatkan ukuran sel melalui elongasi. B. Meningkatkan jumlah sel melalui elongasi dan disertai dengan pembelahan sel.
8
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
C. Mengurangi ukuran sel. D. Membuat tepi sel menjadi berlekuk (berlobus).
12. Pergerakan kloroplas dalam merespon cahaya telah dikaji secara mendalam. Berikut ini
adalah gambar skematik sel mesofil yang mengandung banyak kloroplas (diberi simbol elips berarsir abu-‐abu). Asumsikan bahwa arah sinar matahari tegak lurus dengan permukaan atas sel.
Saat ini diketahui bahwa pergerakan kloroplas menyebabkan perubahan pada Sc dan sebanding dengan perubahan pada konduktansi mesofil (gm).
Tentukan apakah pernyataan berikut ini benar atau salah A. Pada saat intensitas sinar matahari tinggi, kloroplas bergerak ke sisi A dan B untuk
mengurangi nilai Sc. B. Pada saat intensitas sinar matahari rendah, kloroplas bergerak hanya ke sisi atas
untuk meningkatkan nilai Sc. C. Pergerakan kloroplas pada mesofil berguna untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan cahaya ketika konduktansi mesofil menurun D. Pergerakan kloroplas pada mesofil berguna untuk mencegah kerusakan sel karena
cahaya berlebih (photodamage)
13. Perhatikan diagram anatomi organ tumbuhan berikut ini!
9
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
Tentukan apakah pernyataan di bawah ini Benar (B) atau Salah (S). A. Anatomi di atas dapat ditemukan pada organ akar tanaman dikotil B. Sel no. 1 dan 2 merupakan diferensiasi dari no.3 C. Jaringan no. 4 berperan dalam aktivitas pertumbuhan sekunder organ D. Organ di atas terspesialisasi sebagai penyimpan cadangan makanan
14. Perhatikan diagram berikut.
Tentukan apakah pernyataan di bawah ini Benar (B) atau Salah (S). A. Sistem perakaran X dan Y berkembang dari jaringan yang sama B. X dan Q merupakan berkembang dari jaringan embrio C. P dan Z merupakan hasil diferensiasi jaringan yang sama D. P dan Q memiliki memiliki struktur anatomi yang sama dengan rambut akar.
15. Sekelompok peneliti melakukan uji hipotesis mengenai pengaruh jumlah lapisan sel
korteks akar terhadap toleransi kekeringan pada tanaman jagung (Zea mays). Para peneliti menghitung jumlah lapisan sel korteks akar empat galur tanaman jagung (GH1-‐Nyh, GH1-‐IBM, GH2, dan GH3) dan mengakaitkannya dengan respirasi akar dan diperoleh data seperti gambar berikut ini.
10
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
Kemudian mereka mengukur laju pertukaran karbon dioksida dan konduktansi stomata pada daun dari dua kelompok tanaman yang memiliki perbedaan jumlah lapisan sel korteks akar (CCFN). Untuk menguji toleransi tanaman terhadap kekeringan, dua jenis perlakuan pengairan yang berbeda (WS = cekaman kering; WW = pengairan cukup) diterapkan pada percobaan. Hasil yang mereka peroleh ditampilkan pada gambar berikut ini. Perbedaan yang nyata secara statistik ditunjukkan oleh huruf yang berbeda.
Tentukan apakah pernyataan di bawah ini Benar (B) atau Salah (S). A. Jumlah lapisan sel korteks akar tidak berpengaruh terhadap biaya metabolisme B. Jumlah lapisan sel korteks akar tidak berpengaruh terhadap laju asimilasi karbon
dioksida C. Tanaman yang memiliki jumlah lapisan sel korteks akar yang lebih sedikit memiliki
potensi yang lebih rendah dalam menghasilkan biomassa saat mengalami kekeringan D. Tanaman yang memiliki jumlah lapisan sel korteks akar yang lebih banyak memiliki
kemampuan menarik air tanah yang lebih banyak saat terjadi kekeringan
16. Perhatikan anatomi organ berikut ini!
11
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
Tentukan apakah pernyataan di bawah ini Benar (B) atau Salah (S) A. Anatomi di atas dapat ditemukan pada batang yang mengalami pertumbuhan
sekunder. B. No. 1 merupakan jaringan yang terbentuk dari diferensiasi meristem dasar (ground
meristem). C. Jaringan no. 2 dan 3 terbentuk dari diferensiasi dari prokambium. D. Jaringan no.4 merupakan diferensiasi dari protoderm.
17. Fitohormon diperlukan oleh tumbuhan untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangan selama siklus hidupnya. Namun, fitohormon juga dapat memicu munculnya gejala penyakit saat tumbuhan terinfeksi patogen. Biosintesis auksin dapat berkontribusi pada gejala-‐gejala suatu penyakit tumbuhan, tetapi juga penting untuk perkembangan normal tumbuhan dan orientasinya pada lingkungan. Patogen dapat mengambil alih sistem biosintesis dari tumbuhan inang atau dapat menghasilkan auksin sendiri. Di bawah ini adalah diagram yang menunjukkan skema bagaimana pensinyalan dan homeostasis auksin berinteraksi dengan patogen tumbuhan.
Tentukan apakah pernyataan di bawah ini Benar (B) atau Salah (S). A. Konsentrasi auksin hanya ditentukan oleh laju biosintesis, transport dan degradasi. B. Menurunnya konjugasi auksin menyebabkan tumbuhan menjadi lebih rentan
terhadap patogen karena dinding sel semakin longgar. C. Meningkatnya konjugasi auksin menyebabkan tumbuhan menjadi lebih tahan
terhadap patogen karena dinding sel semakin kokoh. D. Meningkatnya IAA-‐aspartat menyebabkan tumbuhan lebih tahan terhadap patogen.
12
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
18. Studi yang dilakukan Talbott dan Zeiger (1998) menunjukkan bahwa cahaya merah dan biru merupakan regulator yang sangat berperan dalam metabolisme yang terjadi di sel penutup stomata. Hasil penelitian tersebut di tampilkan pada grafik dan diagram di bawah ini.
Tentukan apakah pernyataan di bawah ini Benar (B) atau Salah (S) A. Inkubasi sel dengan cahaya biru akan meningkatkan laju fotosintesis. B. Pada penyinaran cahaya merah, sel penutup akan lebih banyak mensintesis glukosa
dan sukrosa akan meningkatkan akumulasi sukrosa pada sel penutup. C. Selain reaksi hidrolisi pati, akumulasi sukrosa pada sel penutup dihasilkan dari reaksi
fotosintesis. D. Akumulasi sukrosa di sel penutup juga dapat disebabkan oleh suplai dari sel-‐sel
mesofil di sekitarnya.
13
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN 19. Sintesis dan degradasi glikogen merupakan salah satu bagian dalam mengatur
keseimbangan glukosa di dalam darah. Hormon-‐hormon yang terlibat dalam pengaturan keseimbangan bekerja dengan mengaktifasi enzim-‐enzim yang terlibat dalam sintesis atau degradasi glikogen. Penambahan gugus posfat dapat mengaktifasi atau menginaktifasi kerja enzim.
Tentukanlah pernyataan berikut ini benar (B) atau salah (S)! A. Hormon yang mengaktifasi protein kinase A akan disekresikan ketika kadar glukosa
darah melebihi batas normal. B. Glukagon berperan dalam menginduksi pembentukan fosforilase-‐p sedangkan insulin
berperan dalam pembentukan glikogen sintase. C. Hormon yang memicu peningkatan kadar cAMP di dalam sel akan memicu pelepasan
glukosa dari hati. D. Enzim pospatase merupakan enzim yang bekerja secara antagonis dengan enzim
protein kinase. Peningkatan kadar hormone yang memicu aktifasi pospatase akan menyebabkan terjadinya degradasi glikogen di hati.
20. Berikut ini adalah data fisiologis dari dua pria yang sama-‐sama berusia 25 tahun dengan
berat badan 70 Kg.
Parameter Non-‐atlet Atlet Berat jantung (g) 300 500 Volume darah (L) 5,6 5,9 Laju detak jantung (detak/menit) 80-‐180 40-‐180 Cardiac output atau curah jantung (L/menit) 5,6-‐18 5,6-‐35 Total ventilation (O2 L/menit) 8,0-‐100 8,0-‐200
14
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
Tentukan apakah pernyataan berikut ini benar (B) atau salah (S)! A. Olahraga meningkatkan volume jantung sehingga volume darah yang dipompa setiap
satu kali kontraksi meningkat. Ini mengakibatkan laju detak jantung minimum dari atlet lebih rendah dari non-‐atlet.
B. Laju detak jantung mengindikasikan bahwa laju metabolisme minimum dari seorang atlet lebih rendah dari laju metabolisme non-‐atlet
C. Ketika melakukan olah raga dengan itensitas tinggi (seperti lari jarak pendek), non-‐atlet mengakumulasi asam laktat lebih cepat dari atlet.
D. Data curah jantung dan total ventilasi menunjukan bahwa volume oksigen maksimum yang mampu dikirim ke jaringan seorang atlet lebih tinggi dari non-‐atlet.
21. Perhatikan diagram berikut ini!
Keterangan: A. Aktifasi sistem immunitas diperantarai sel B. Kondisi immunitas mencit ketika diinfeksi oleh T. gondii
Tentukanlah Benar (B) atau Salahnya (S) pernyataan-‐pernyataan berikut ini. A. Penyuntikan antibodi merupakan metode paling efektif untuk mengobati T. gondii B. Mutan MyD88 rentan terinfeksi oleh pathogen intra dan ekstraseluler C. T. gondii merupakan pathogen intraseluler D. Gen MyD88 terlibat dalam diferensiasi sel T progenitor menjadi sel TH1
A.# B.#
15
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
22. Neuro-‐muskular sinap merupakan sinap antara neuron motorik dengan sel otot. Asetil kolin merupakan neurotransmiter yang dilepaskan pada area tersebut. Pelepasan asetilkolin ke celah sinap akan memicu depolarisasi pada membran sel otot yang kemudian diikuti oleh kontraksi otot. Beberapa senyawa kimia alami atau sintetik dapat memengaruhi kinerja dari asetil kolin sinaps neuro-‐muskular seperti telihat pada tabel berikut.
Molekul yang ada di celah sinaps
Tanpa inhibitor kolinesterase Dengan inhibitor kolinesterase Depolarisasi relatif pada membran sel
otot (%)
Durasi (ms)
Depolarisasi relatif pada membran sel
otot (%)
Durasi (ms)
Asetil kolin 100 8 100 8 Tubocurarine 0 0 0 0
Asetil kolin + Tubocurarin 25 8 75 8
Berdasarkan data diatas tentukanlah pernyataan berikut ini benar (B) atau Salah (B)! A. Tubocurarine kemungkinan berikatan dengan reseptor asetilkolin. B. Penyuntikan Tubocurarine dapat mengakibatkan relaksasi otot. C. Tubocurarine merupakan inhibitor kompetitif dari asetilkolin. D. Pemberian kolinesterase akan meningkatkan rasio asetilkolin/Tubocurarine di celah
sinap neuro-‐muskular.
23. Sistem pernafasan dapat dibagi menjadi dua area yaitu area yang tidak terlibat dalam pertukaran udara (anatomical dead space) dan area yang terlibat dalam pertukaran udara (pada hewan berparu-‐paru adalah alveolus). Volume tidal, laju pernafasan, dan volume anatomical dead space merupakan faktor-‐faktor yang menentukan besarnya udara yang masuk ke alveolus dan terlibat dalan pertukaran gas dengan darah. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan volume tidal, volume anatomical dead space, dan laju persafasan dari 3 mamalia yang berbeda.
Mamalia Volume tidal (ml)
Anatomical dead space (ml)
Laju pernafasan (Nafas/menit)
Mamalia I 200 150 30 Mamalia II 500 150 12 Mamalia III 150 50 40
Berdasarkan data diatas, tentukanlah pernyataan berikut ini benar (B) atau salah (S)! A. Volume udara yang masuk ke sistem pernafasan mamalia II> mamalia I> mamalia III. B. Volume udara yang melakukan pertukaran gas dengan darah pada mamalia II>
mamalia III> mamalia I. C. Jika mamalia I dan II mememiliki volume darah, kadar Hb dan afinitas Hb yang sama,
maka jaringan tubuh mamalia I akan memperoleh oksigen lebih banyak dari mamalia II.
D. Jika volume oksigen yang diambil oleh setiap organisme berbanding lurus dengan volume oksigen yang dapt diambil oleh organisme tersebut, maka metabolisme basal dari mamalia II > mamalia III > mamalia I.
16
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
24. Colesitokinin (CCK) merupakan enterohormon yang diproduksi oleh usus halus ketika makanan masuk ke usus halus. Sekresi CCK memiliki tiga fungsi, yaitu merangsang sekresi garam empedu dan enzim-‐enzim pencernaan, menghambat kontraksi lambung, dan menekan nafsu makan. Data berikut ini menunjukan pengaruh senyawa Hesperetin terhadap sekresi CCK (Kim et la., 2013).
Keterangan: 1. Pengaruh Hesperitin terhadap sekresi CCK 2. Pengaruh Hespertin terhadap sekresi CCK berkaitan dengan keberadaan Ca++ pada
cairan ekstraseluler 3. Pengaruh Hespertin terhadap laju difusi Ca++ ke dalam sel (dinyatakan dalam bentuk
Ca2+ respons) berkaitan dengan keberadaan Ca++ pada cairan ekstraseluler
Berdasarkan grafik di atas, maka tentukanlah apakah pernyataan di bawah ini benar atau salah A. Produksi CCK dipengaruhi oleh jumlah kalsium yang terdapat pada cairan di dalam sel. B. Laju sekresi CCK berbanding lurus dengan kadar Ca++ intraseluler dan berbanding
terbalik terhadap kadar hespertin yang diberikan. C. Hespertin dapat dipergunakan sebagai obat diet karena dapat menekan nafsu makan
dengan cara meningkatkan konsentrasi CCK di dalam darah. D. Semakin tinggi hespertin yang dikonsumsi maka semakin lama makanan berada di
dalam lambung.
17
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
25. Diagram berikut ini menunjukan pengaruh berbagai faktor terhadap sekresi hormon insulin.
Keterangan: § 3-‐O-‐methyl-‐Glc = adalah analog glukosa yang tidak dapat dimetabolisme di dalam sel § GK = glukokinase (merupakan isoenzim dari hexokinase) § -‐ Ca++ = tidak terdapat Ca++ di cairan ekstraseluler § 3 mM Glc merupakan kadar glukosa darah normal. § 17 mM glucose adalah kadar glukosa pada saat nutrisi aktif diserap di usus halus.
Berdasarkan hasil diatas, tentukanlah pernyataan berikut ini benar atau salah! A. Hasil metabolisme glukosa merupakan sumber energi untuk sekresi Insulin. B. Sekresi insulin membutuhkan adanya difusi Ca++ dari cairan ekstraseluler ke
sitoplasma. C. 3-‐O-‐methyl-‐Glc yang masuk ke dalam sel pankreas berperan sebagai inhibitor
kompetitif dari glukosa. D. Kadar glukosa kurang dari 3 mM akan menyebabkan jumlah insulin yang disekresikan
kurang dari 0,5.
26. Berikut adalah pernyataan yang berkaitan dengan organisme endoterm dan ektoderm. Tentukanlah apakah pernyataan berikut ini benar atau salah!
A. Semua endoterm adalah homeoterm, dan semua ektoderm adalah poikiloterm B. Kulit ektoderm lebih mudah menghantarkan panas daripada kulit ektoderm C. Hanya hewan endoterm yang melakukan termoregulasi D. Laju metabolisme harian dari hewan endoterm lebih tinggi dari ektoterm
18
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
27. Gambar di bawah ini menunjukan sistem peredaran darah dari fetus. Sistem peredaran darah tersebut akan mengalami perubahan ketika bayi lahir. Perubahan yang terjadi adalah menutupnya foramen ovale dan ductus arteriosus, hilangnya pembuluh darah umbilikal. Perubahan lain yang berpengaruh terhadap sistem peredaran darah adalah paru-‐paru baru mengembang ketika bayi dilahirkan. (Tanda panah pada diagram menunjukan arah aliran darah).
Keterangan: Foremen ovale dan ductus arteriosus menutup sempurna satu minggu setelah dilahirkan. Tentukanlah apakah pernyataan berikut ini benar atau salah. A. Tekanan darah pulmoner dari fetus lebih tinggi dari bayi yang berumur satu Minggu. B. Persentase darah yang mengalir ke paru-‐paru fetus lebih tinggi dari persentase darah
yang mengalir ke paru-‐paru bayi yang berumur satu Minggu. C. Kadar oksigen di dalam darah yang mengalir ke vena pulmonalis fetus lebih tinggi dari
kadar oksigen di dalam darah yang mengalir ke vena pulmonalis bayi yang berumur satu Minggu.
D. Satu minggu setelah dilahirkan, volume darah yang di pompa ke sistem pulmoner sama dengan volume darah yang dipompa ke sistem sistemik.
19
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
28. Sistem visual mamalia bekerja melalui jalur signaling di bawah ini. Pada saat tidak adanya stimulus visual, guanylyl cyclase memproduksi cGMP, yang akan membuka kanal sodium (Na). Pada saat stimulus visual hadir, phosphodiesterase diaktivasi oleh protein G yang disebut transducin. Phosphodiesterase mengkatalisis konversi cGMP menjadi GMP sehingga kanal ion sodium (Na) menutup dan mengirim sinyal visual ke dalam otak untuk diproses.
A. Subunit α transducin akan berada dalam bentuk terikat cGMP pada saat terdapat stimulus visual.
B. Sinyal amplifikasi kemungkinan akan terjadi pada saat transducin mengaktifkan phosphodiesterase.
C. Sinyal amplifikasi kemungkinan akan terjadi pada saat phosphodiesterase membuat GMP.
D. Tingkat cGMP mengatur berapa banyak kanal kation yang terbuka.
20
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
29. Gambar dibawah ini menunjukan mekanisme Transport Na+ dan K+ di tubulus distal.
Senyawa furosemide dapat menghambat penyerapan Na+ di lop of Henle dan tubulus distal. Pernyataan berikut ini adalah efek yang ditimbulkan dari konsumsi senyawa tersebut pada orang normal. Tentukanlah apakah pernyataan tersebut benar atau salah. A. Konsumsi furosamide oleh orang normal dapat memicu hipotensi yang disertai
dengan hiponatremia. B. Konsumsi furosemide menyebabkan peningkatan kepekatan urin. C. Jumlah K+ (nano gram, ng) yang terbuang melalui urin meningkat. D. Laju aliran cairan ke tubulus pengumpul meningkat.
30. Terdapat berbagai jenis molekul yang masuk ke sistem pencernaan. Beberapa molekul
tersebut akan dicerna dan beberapa lainnya langsung diserap di usus halus. Tentukanlah apakah pernyataan berikut ini benar atau salah.
A. Pencernaan protein oleh pepsin di lambung akan menghasilkan peptida pendek dan
asam amino bebas. B. Percernaan trigliserida diusus halus menghasilkan 3 asam lemak dan satu molekul
gliserol. C. Semua proses pencernaan asam nukleat berlangsung di usus halus. D. Pencernaan protein diusus halus melibatkan beberapa jenis protease.
21
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
GENETIKA DAN EVOLUSI 31. Terdapat dua populasi kelinci pada dua pulau terisolasi. Pada awalnya kedua populasi
kelinci di pulau tersebut mengikuti kesetimbangan Hardy Weinberg untuk alel warna bulu. Warna bulu kelinci ditentukan oleh satu gen dengan dua alel. Alel dominan menentukan warna hitam dan alel resesifnya menyebabkan warna putih. Di Pulau I, awalnya terdapat 640 kelinci putih dan 360 kelinci hitam. Di Pulau II, terdapat 480 kelinci yang berwarna hitam dan 20 kelinci berwarna putih. Beberapa waktu kemudian terdapat imigran yang membawa kelinci dari pulau I ke pulau II, setelah proses imigrasi tersebut ditemukan bahwa frekuensi untuk alel putih pada pulau I sebesar 0,4.
A. Setelah proses migrasi, ukuran populasi pada pulau I sama dengan ukuran populasi
kelinci pada pulau II. B. Sebanyak 480 kelinci berwarna putih bermigrasi dari pulau I ke pulau II. C. Setelah proses migrasi, jumlah kelinci putih di populasi II menjadi 180. D. Setelah proses migrasi, jumlah kelinci berwarna hitam meningkat 18,75% dibanding
populasi awal di pulau II. 32. Alel Sts adalah alel yang mengkode enzim steroid sulfatase yang terletak pada
kromosom X. Enzim ini penting untuk pembentukan struktur epidermis kulit, mutasi pada alel ini menyebabkan penyakit ichtyosis, suatu penyakit dimana kulit menjadi seperti bersisik. Lokus untuk sts pada genom lokasinya berdekatan dengan alel untuk antigen A. Johan adalah pria yang memiliki penyakit ichtyosis, selain itu pada darahnya juga tidak terdeteksi adanya antigen A. Johan menikah dengan seorang wanita normal dan memiliki 3 anak normal, 2 anak memiliki fenotipe seperti dirinya, 1 anak yang tidak memiliki antigen A dan 1 anak yang menderita ichtyosis. Semua anaknya adalah perempuan.
A. Wanita yang dinikahi Johan dapat membentuk empat macam gamet yang berbeda
untuk kombinasi sifat sts dan antigen A B. Persentase gamet dengan fenotipe normal yang dihasilkan oleh wanita tersebut
adalah 71,4% C. Wanita tersebut sekarang sedang hamil anak ke 8, peluang pasangan tersebut
memiliki anak laki-‐laki normal adalah 50% D. Jika anak yang dilahirkan ternyata laki-‐laki dan memiliki ichtyosis maka peluang anak
tersebut memilki antigen A adalah 55,56%
33. Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum yang disebarkan melalui vektor Anopheles. Agar dapat bertahan, parasit penyebab malaria harus masuk dan bereproduksi di dalam sel darah merah. Obat untuk malaria bekerja dengan menginduksi pembentukan oksigen reaktif di dalam sel darah merah sehingga kondisi eritrosit menjadi sangat oksidatif dan tidak sesuai dengan kondisi hidup parasit malaria. Kacang-‐kacangan ternyata juga diketahui memiliki aktivitas enzimatik yang dapat meningkatkan oksigen reaktif di dalam sel. Enzim G6PDH adalah enzim yang mengkatalisis reaksi reduksi sehingga kondisi sel menjadi tidak terlalu oksidatif.
22
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
A. Di daerah yang penduduknya banyak membawa alel mutan G6PDH, umumnya sering terjadi pandemi malaria.
B. Di daerah dengan endemik malaria, seleksi alam akan cenderung mengeliminasi individu dengan mutasi gen G6PD.
C. Konsumsi kacang-‐kacangan akan lebih bermanfaat untuk penyembuhan malaria pada individu normal dibandingkan individu yang termutasi gen G6PDH.
D. Pengobatan malaria dengan mekanisme seperti diatas memiliki efek samping lebih besar pada individu normal dibanding individu yang memiliki mutasi pada G6PD
34. Beberapa jenis kelainan jumlah salinan kromosom X pada manusia adalah sebagai
berikut:
Jenis Penyakit Kariotipe kromosom X Sindrom Triple X XXX Sindrom Klinefelter XXY Sindrom Turner XO SIndrom XYY XYY
A. Sindrom Triple X dapat disebabkan karena gagal berpisah kromosom pada saat
pembentukan sperma tahap meiosis I atau meiosis II. B. Sindrom Klinefleter dapat disebabkan karena gagal berpisah kromosom pada saat
pembentukan ovum tahap meiosis I atau meiosis II. C. Sindrom XYY mungkin disebabkan karena gagal berpisah kromosom paternal pada
saat meiosis II. D. Dari keempat sindrom diatas urutan jumlah Bar body (hasil kromosom X terinaktivasi)
yang dimiliki dari yang terbanyak hingga yang paling sedikit adalah sindrom Triple X >SindromKlinefelter >Sindrom Turner >Sindrom XYY.
35. Suatu pigmen warna bunga tumbuhan X disintesis dengan menggunakan satu prekursor yang sama (berwarna putih), prekursor ini akan diproses melalui 3 jalur sintesis metabolik berbeda yang menghasilkan berbagai macam warna pigmen bunga yang ditunjukkan pada gambar dibawah.
Enzim A, B, C, D merupakan enzim yang monogenik (dikode oleh satu gen) dan tiap gen terletak pada kromosom yang berbeda. Seorang peneliti menyilangkan tanaman merah galur murni (AAbbccDD) dan tanaman biru galur murni (aaBBCCDD). F1 dari hasil persilangan ini disilangkan sesamanya sehingga didapatkan generasi F2.
D C
D B
A Putih Merah
Putih Kuning
Putih
Biru
Kuning Biru
23
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
A. Pada generasi F2 tidak akan ditemukan tanaman yang memiliki bunga berwarna kuning.
B. Pada generasi F2, tanaman dengan bunga berwarna merah adalah yang proporsinya paling sedikit
C. Pada generasi F2 jumlah tanaman dengan bunga biru lima kali lipat lebih banyak dibandingkan merah
D. Kemungkinan B dan C merupakan gen yang mengkode isoenzyme yang aktif ditranskripsi pada sel yang berbeda.
36. Silsilah dibawah ini menggambarkan pola penurunan dua sifat, yaitu A dan B. Diketahui
bahwa kedua sifat terletak pada kromosom yang berbeda.
A. Sifat B diturunkan secara seks dominan. B. Individu A-‐II homozigot untuk kedua sifat. C. Tidak ada persilangan antara individu dalam silsilah yang dapat menghasilkan anakan
yang pasti semuanya normal. D. Kemungkinan individu C-‐IV homozigot dominan untuk gen A lebih dari 50%.
37. Untuk mengatasi masalah yang dapat timbul akibat penyerbukan sendiri (self
pollination), tumbuhan berumah satu memiliki sebuah sistem yang mendukung pertumbuhan tabung polen dari polen tanaman lain dan menghambat pertumbuhan tabung polen dari polennya sendiri. Sebuah eksperimen untuk mengetahui lebih lanjut fenomena ini. Tiga tanaman, yaitu tanaman 1, 2 dan 3 yang identik secara genetik didapatkan melalui stek. Tanaman 1 dipolinasi oleh polennya sendiri. Tanaman 2 dipolinasi oleh Tanaman A sedangkan tanaman 3 dipolinasi oleh Tanaman B. Perolehan biji dirangkum dalam tabel berikut, kemudian dinormalisasi terhadap jumlah biji yang biasa diperoleh dari hasil penyerbukan antar individu.
Tan. 1 x Tan. 1 Tan. 2 x Tan. A Tan. 3 x Tan B.
0,54 0,13 0,98
24
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
A. Tanaman A kemungkinan berasal dari spesies yang berbeda. B. Hibrid yang dihasilkan hasil persilangan dengan tanaman B memiliki fitness yang
tinggi. C. Relative fitness hasil inbreeding 46% lebih kecil daripada hasil outbreeding. D. Tanaman A memiliki kekerabatan yang lebih dekat kepada tanaman 1 dibandingkan
kekerabatan antara tanaman B dengan tanaman 1.
38. Tingkat melanisasi sayap kupu-‐kupu Colias philodice dipengaruhi oleh paparan sinar UV dimana kupu-‐kupu berada. Melaninasi memungkinkan kupu-‐kupu untuk dapat menyerap cahaya matahari dan memanaskan tubuh dengan lebih efisien. Sebuah penelitian dilakukan untuk mencari tahu apakah perubahan warna yang diakibatkan oleh gradien elevasi akan menyebabkan perbedaan tekanan seleksi yang dapat menyebabkan spesiasi. Observasi dilakukan di tiga tempat dengan ketinggian yang berbeda:, yaitu Brush creek (Bc, 2.810 m), Delta (De, 1.415 m), dan Honey Lake (Hl, 1.225 m) dan mencatat jumlah perkawinan yang telah dilakukan oleh betina. Grafik dibawah merangkum hasil observasi (sumbu Y: tingkat melanisasi, sumbu X: jumlah perkawinan).
A. Tingkat melanisasi berbanding lurus dengan kesuksesan reproduksi. B. Preferensi kupu-‐kupu jantan terhadap kupu-‐kupu berwarna terang menyebabkan
tekanan seleksi interseksual. C. Tekanan seleksi bersifat disruptif dan lambat laun akan menghasilkan 2 populasi
spesies yang berbeda. D. Tekanan seleksi akibat pemilihan pasangan mendukung proses evolusi melanisasi.
25
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
39. Dalam suatu populasi, 1 dari 10.000 anak perempuan mengidap hemofilia. Diketahui bahwa hemofilia adalah sebuah penyakit terpaut seks resesif.
A. Frekuensi penderita hemofilia berbeda pada laki-‐laki dan perempuan. B. Dalam perhitungan frekunensi alel, perempuan mengkontribusikan jumlah alel
hemofilia yang sama dengan laki-‐laki. C. Jika populasi memenuhi kesetimbangan Hardy-‐Weinberg, jumlah laki-‐laki yang
menderita hemofilia tidak lebih dari 1%. D. Kemungkinan dilahirkannya seorang anak perempuan normal hasil perkawinan
antara ibu normal dengan ayah hemofilia tidak lebih dari 1%. 40. Tiga gen mengatur 3 sifat yang terdapat pada lalat Drosophila: gen vg mengatur tipe
sayap, gen rb mengatur warna tubuh dan gen cn mengatur warna mata. Alel resesif vg menghasilkan sayap tipe vestigial, alel resesif rb menghasilkan warna tubuh abu-‐abu dan alel resesif cn menghasilkan warna mata merah. Lalat galur murni berwarna sayap vestigial dan berbadan abu-‐abu disilangkan dengan lalat galur murni berwarna mata merah. Semua lalat anakan berfenotipe normal. Hasil test-‐cross lalat F1 menghasilkan anak dengan fenotipe sebagai berikut
normal 33 sayap vestigial 122 mata merah 276 badan abu-‐abu 73 sayap vestigial, mata merah 67 sayap vestigial, badan abu-‐abu 284 mata merah, badan abu-‐abu 118 sayap vestigial, mata merah, badan abu-‐abu 27
A. Salah satu gen terletak pada kromosom yang berbeda B. Gen bentuk sayap terletak lebih jauh dari gen warna mata dibandingkan letak gen
warna tubuh dari gen warna mata C. Jumlah dari F2 yang heterozigot untuk semua gen kurang dari 5% D. 3,3% dari seluruh anakan memiliki genotipe yang sama dengan induk F1
26
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
Resik
o'kema*
an'
Umur'
A' B' C'
EKOLOGI 41. Tabel kehidupan (life table) dapat memberikan informasi spesifik mengenai populasi,
termasuk data kesintasan (survivorship) dan laju kematian. Berikut ini adalah grafik resiko kematian terhadap umur yang diperoleh dari tabel kehidupan. Tentukan betul atau salahnya pernyataan-‐pernyatan berikut ini terkait dengan kesintasan dan strategi hidup organisme. A. Orgaisme dengan tipe kesintasan III ditunjukkan oleh grafik resiko kematian C. B. r-‐selected organism ditunjukkan oleh grafik A dan C, sedangkan K-‐selected organism
ditunjukkan oleh Grafik B. C. Berdasarkan resiko kematiannya, grafik A menunjukkan tipe organisme dengan
kesintasan tipe I. D. Grafik B dapat menunjukkan tipe kesintasan pada burung.
42. Respon organisme terhadap habitat yang ditempatinya ditunjukkan dengan berbagai
karakter spesifik dari masing-‐masing organisme untuk menentukan strategi hidupnya. Grime (1977, 1979) mengklasifikasikan organisme menjadi Ruderals (R), Competitors (C), dan Stress tolerant (S) berdasarkan karakter morfologi, harapan hidup, reproduksi, dan laju pertumbuhan. Hasil pengamatan beberapa karakter pada tiga kelompok organisme dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Karakter yang diamati Kelompok O Kelompok S Kelompok N Bentuk hidup Bervariasi dari
herba hingga pohon
Bervariasi dari herba hingga pohon
Umumnya herba
Daun Bervariasi Bentuknya bervariasi, umumnya berambut, tebal seperti kulit, atau berbentuk jarum
Bervariasi
Harapan hidup Pendek /panjang Sangat panjang Sangat pendek Kematangan reproduksi Lambat Lambat Cepat Laju pertumbuhan Cepat Lambat Cepat
27
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
Tentukan benar atau salahnya kesimpulan yang diambil berdasarkan data di atas. A. Organisme pada Kelompok O memiliki strategi hidup K-‐selected species dan mampu
mengalokasikan sumber dayanya untuk pertumbuhan sehingga dapat dikategorikan sebagai Competitors (C).
B. Organisme pada Kelompok S menunjukkan karakter spesies yang mampu bertahan dalam cekaman dan kekurangan nutrien, sehingga dapat dikategorikan sebagai stress tolerant species (S).
C. Di dalam proses suksesi, organisme dari Kelompok N dapat beradaptasi dengan baik dibanding dengan dua kelompok lainnya.
D. Organisme dari Kelompok O dan N memiliki strategi hidup tipe K sehingga mampu berkompetisi baik dengan jenis lain, sedangkan organisme dari Kelompok S memiliki strategi hidup tipe r.
43. Grafik di bawah ini menunjukkan hasil eksperimen tentang interaksi antara hewan
pengerat (rodents) dan semut yang hidup di gurun. Kedua hewan ini merupakan pemakan biji-‐bijian dari jenis yang sama. Frekuensi pemakanan biji oleh kedua hewan terhadap ukuran biji dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Tentukan benar atau salahnya pernyataan-‐pernyataan berikut ini! A. Semut dan hewan pengerat dapat hidup bersamaan (co-‐exist). B. Terdapat pembagian guild antara kedua hewan ini. C. Jika kedua hewan ini berada dalam waktu yang bersamaan secara terus-‐menerus,
maka salah satu hewan ini akan tersingkir karena menggunakan sumber daya yang sama (competitive exclusion).
D. Kompetisi antara semut dan hewan pengerat tidak terlalu kuat karena semut dapat memakan biji-‐bijian dalam jumlah yang besar.
Frekue
nsi)
Ukuran)biji)(mm))
28
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
44. Pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesintasan individu (S), pertumbuhan (G), dan reproduksi (R) dapat digambarkan oleh grafik di bawah ini. Sumbu Y menunjukan performa spesies seperti reproduksi, pertumbuhan individu, dan kesintasan, sedangkan sumbu X menunjukkan intensitas kondisi lingkungan.
Berdasarkan grafik di atas, tentukanlah benar atau salahnnya pernyataan-‐pernyatan di bawah ini. A. Grafik A menunjukkan bahwa kondisi ekstrim akan meningkatkan kematian
organisme. B. Pengaruh suhu terhadap organisme dapat ditunjukkan oleh grafik A. C. Jika air tercemar oleh racun, maka respon organisme akan ditunjukkan oleh Grafik B. D. Respon organisme terhadap kandungan mineral seperti Alumunium (Al) akan
ditunjukkan oleh grafik C.
45. Seorang peneliti melakukan pengamatan terhadap suatu populasi hewan. Data hasil pengamatannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Umur (tahun)
Jumlah populasi (N) Jumlah organisme yang mati (D)
0-‐1 571 72 1-‐2 499 247 2-‐3 252 156 3-‐4 96 90 4-‐5 6 3 5-‐6 3 3
Terkait dengan tabel hidup, tentukan benar atau salahnya pernyataan-‐pernyatan berikut ini. A. Tabel hidup yang ditunjukkan seperti di atas merupakan age-‐specific life table. B. Data jumlah populasi hewan dapat dihitung menggunakan estimasi seperti metode
sensus, frekuensi vokalisasi, atau perangkap jebak. Tabel hidup ini hanya bisa diaplikasikan untuk hewan yang terancam punah.
C. Tabel kehidupan dibuat untuk melihat kesehatan suatu populasi. D. Bagi para petani, tabel kehidupan sangat penting terkait dengan pengontrolan hama.
29
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
ETOLOGI 46. Proses perkawinan pada hewan dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, terutama
pada hewan-‐hewan dengan sifat sosial dan lingkungan yang mudah berubah. Salah satu contoh dari kelompok hewan yang memiliki karakteristik tersebut adalah ikan guppy yang hidup pada genangan air yang memiliki perbedaan pada tingkat predasi. Berikut adalah data hasil pengamatan terhadap perilaku kawin pada ikan guppy yang hidup pada lingkungan berbeda.
Keterangan: § Habitat kompleks adalah habitat yang memiliki diversitas tinggi terutama berkaitan dengan
tanaman air yang hidup pada daerah tersebut. § Habitat sederhana adalah habitat dengan diversitas dan populasi tanaman air yang rendah Berdasarkan data tersebut maka tentukanlah apakah pernyataan di bawah ini benar atau salah. A. Pengalaman dalam menghadapi predator mempengaruhi tingkat agresivitas guppy
jantan saat kawin. B. Kompleksitas habitat memengaruhi waktu interaksi ikan jantan dan betina. C. Ikan jantan secara signifikan menghabiskan waktu lebih lama untuk menjaga betina
saat predator tinggi pada seluruh tipe habitat. D. Kompetisi untuk mendapatkan betina pada saat tingkat predasi rendah lebih tinggi
pada saat tidak terdapat penghambat visual.
47. Keberadaan seleksi terhadap kelulushidupan dan kesuksesan reproduktif individu menimbulkan perilaku yang beraneka ragam. Tentukanlah benar atau salahnya pernyataan-‐pernyataan berikut terkait pola yang terjadi akibat seleksi untuk menghadapi predator. A. Sayap bagian depan ngengat Catocala spp. yang memiliki warna mirip dengan warna
kulit kayu. B. Larva ngengat Cinnabar (Callimorpha jacobaenae) berwarna jingga dengan garis
melintang berwarna hitam. C. Cacing palolo (Eunice) yang hanya melakukan aktivitas reproduksi pada saat air
pasang penuh pada bulan Oktober dan November. D. Struktur kelompok troops pada olive baboon (Papio anubis).
30
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
BIOSISTEMATIK 48. Karotenoid merupakan molekul pigmen yang berfungsi dalam fotosintesis oleh
tumbuhan dan deteksi cahaya oleh hewan. Molekul ini dapat disintesis oleh tumbuhan dan beberapa mikroorganisme namun tidak oleh hewan yang harus mendapatkan karotenoidnya dari makanan. Pengecualian terjadi untuk kutu daun atau aphid (Acyrthosiphon pisum) yang memiliki seperangkat gen yang mengode enzim-‐enzim yang dibutuhkan untuk sintesis karotenoid. Karena hewan-‐hewan lain tidak memiliki gen-‐gen tersebut, kecil kemungkinan kutu A. pisum memperoleh gen-‐gen tersebut dari leluhur bersel satu yang dimiliki bersama oleh hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Hipotesis yang diajukan adalah A. pisum memperolehnya melalui transfer gen horizontal dari organisme yang berkerabat jauh. Sekuen DNA dari organisme-‐organisme yang mensintesis karotenoid dikumpulkan. Berikut ditampilkan 60 asam amino pertama dari satu polipeptida milik enzim biosintesis karotenoid dalam Arabidopsis thaliana (paling bawah) dan asam amino milik spesies lain yang bersesuaian dalam lima spesies non-‐tumbuhan lainnya. Tanda “-‐“ menunjukkan bahwa suatu spesies tidak memiliki asam amino yang ada dalam sekuen Arabidopsis.
Berdasarkan informasi tersebut, tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah: A. A. pisum kemungkinan besar mendapatkan gen biosintesis karotenoid dari kelompok
fungi. B. Dalam keenam organisme tersebut, terdapat setidaknya 14 sekuen nukleotida yang
cocok. C. Kasus gen biosintesis karotenoid ini dapat digolongkan sebagai homoplasy. D. A. pisum kemungkinan mendapatkan gen biosintesis karotenoid ketika mengonsumsi
tumbuhan.
49. Treehopper (Family: Membracidae), sekelompok serangga anggota ordo Hemiptera yang berkerabat dekat dengan tonggeret (Cicadas) telah berevolusi membentuk struktur morfologi yang disebut ‘helmet’ (Gambar 1). Helmet merupakan perluasan dorsal (tergite) dari segmen toraks pertama (T1). Struktur ini dimiliki oleh kelompok treehopper secara khusus; tanpa struktur ini, treehoppers akan tampak sama dengan tonggeret pada umumnya.
31
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
Gambar 1. Keragaman morfologi kelompok treehopper berdasarkan struktur ‘helmet’.
Asal mula anatomis dan evolusioner dari struktur ‘helmet’ ini masih kontroversial. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa struktur ini merupakan homolog serial dari struktur sayap depan. Gen-‐gen yang berperan baik dalam perkembangan sayap maupun helmet dicari. Represi gen Hox terhadap pembentukan sayap selama 250 juta tahun evolusi serangga kemudian diketahui, khususnya yang dilakukan gen Scr (Sex combs reduced) yang merepresi pembentukan sayap di T1 melalui represi gen penentu pola dan pertumbuhan sayap (Gambar 2).
Gambar 2. Rancang tumbuh umum serangga bersayap (kiri) dan evolusi hubungan pengaturan antara Scr dan pola perkembangan alat gerak dorsal (kanan).
Berdasarkan informasi tersebut, tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah. A. Jika gen Scr dalam Palaeodyctioptera dihilangkan (knock out), struktur helmet tidak
akan terbentuk. B. Secara fenotipik, struktur helmet pada Membracidae termasuk karakter ‘reversal’. C. Struktur helmet milik Membracidae menunjukkan bahwa perubahan morfologi
tidak membutuhkan banyak evolusi materi genetik baru. D. Kemampuan gen Scr merepresi pembentukan sayap di T1 menyebabkan
perkembangan sayap di T2 dan T3.
32
OSN Biologi -‐2015-‐Tes Teori Bagian A
50. Salah satu kelompok eukariot fotosintetik, tumbuhan hijau atau Chlorobionta, ada dalam satu kelompok karena karakteristik yang sangat khas dari kloroplas. Berikut adalah kladogram (pohon evolusi) yang telah disederhanakan dari tumbuhan hijau.
Berdasarkan kladogram tersebut, tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah. A. Karakter nomor 2 adalah karakter yang mendukung radiasi adaptif dari kelompok
Embryophyta. B. Kelompok Monilophytes adalah taksa yang monofiletik. C. Kladogram ini menunjukkan bahwa Liverworts, Hornworts, dan Mosses memiliki
kekerabatan yang lebih dekat dengan Green Algae daripada dengan kelompok Tracheophytes.
D. Sporofit yang independen baru muncul pada nomor 5 atau 6.