56
JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012 1. Jelaskan 5 (lima) alasan mengapa saudara sebagai calon guru perlu memahami profesi kependidikan? Jawab : 1) pendidikan pada hakikatnya adalah alat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang bermoral dan berkualitas unggul. Mengacu pengertian tersebut, profesi guru bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tahap untuk menjadi guru yang profesional, yaitu: (1) tahu teori, (2) praktek, (3) memahami pangsa pasar, dan (4) menjadi seorang profesional. Guru harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Seorang guru juga harus memiliki tanggung jawab yang tinggi karena yang dihadapkan bukanlah ‘benda’, melainkan kumpulan manusia, dimana sukses atau tidaknya mereka terdapat pengaruh peran guru didalamnya. Diperlukan pendidikan yang memadai agar mahasiswa ‘calon guru’ memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan psikologis yang baik, sebagai bekal mendidik generasi penerus bangsa dan tercapainya tujuan pendidikan.Dalam profesi kependidikan,kita mengetahui pekerjaan menjadi seorang guru termasuk jabatan fungsional atau jabatan struktural 2) Dalam mencapai tujuan pendidikan, guru tidak semata-mata sebagai ‘pengajar’ yang melakukan transfer of knowledge tetapi juga sebagai ‘pendidik’ yang RISQI FAJRIL / 17634 Page 1

soal UTS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

1. Jelaskan 5 (lima) alasan mengapa saudara sebagai calon guru perlu memahami

profesi kependidikan?

Jawab :

1)  pendidikan pada hakikatnya adalah alat untuk menyiapkan sumber daya

manusia yang bermoral dan berkualitas unggul. Mengacu pengertian tersebut,

profesi guru bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tahap untuk menjadi

guru yang profesional, yaitu: (1) tahu teori, (2) praktek, (3) memahami pangsa

pasar, dan (4) menjadi seorang profesional. Guru harus berperan secara aktif

dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan

tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Seorang guru juga harus

memiliki tanggung jawab yang tinggi karena yang dihadapkan bukanlah

‘benda’, melainkan kumpulan manusia, dimana sukses atau tidaknya mereka

terdapat pengaruh peran guru didalamnya. Diperlukan pendidikan yang

memadai agar mahasiswa ‘calon guru’ memiliki kemampuan kognitif, afektif,

dan psikologis yang baik, sebagai bekal mendidik generasi penerus bangsa dan

tercapainya tujuan pendidikan.Dalam profesi kependidikan,kita mengetahui

pekerjaan menjadi seorang guru termasuk jabatan fungsional atau jabatan

struktural

2)  Dalam mencapai tujuan pendidikan, guru tidak semata-mata sebagai

‘pengajar’ yang melakukan transfer of knowledge tetapi juga sebagai

‘pendidik’ yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai

‘pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam

belajar. Bekal kognitif yang dimiliki seorang guru merupakan bekal agar

peserta didik memiliki ilmu yang memadai dan menguasai materi pelajaran

tertentu, serta kompetensi yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan.

Dalam hal ini, diperlukan metode yang efektif dan efisien sehingga

materi/stimulus yang guru berikan dapat diterima dengan baik oleh para

peserta didik. Bekal afektif yang diterapkan guru dalam kesehariannya,

merupakan bekal dalam melahirkan peserta didik yang bermoral, beretika,

sopan-santun, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk

melahirkan peserta didik yang bermoral, guru harus memiliki moralitas yang

bisa dijadikan panutan oleh peserta didik.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 1

Page 2: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

3) Kita bisa mengtahui golongan atau ruang,jenjang pangkat, dan jabatan seorang

guru.

4) Kita dapat mengtahui peranan seorang guru dalam pelaksanaan program

bimbingan konseling di sekolah.

5) Kita dapat mengetahui layanan instruksional yang merupakan tugas utama

guru, yaitu

Pertama, penyelenggaraan proses belajar mengajar,yang menempati

porsi terbesar dari profesi keguruan.tugas ini menuntut guru untuk

menguasai isi atau materi bidang studi yang diajarkan serta wawasan

yang berhubungngan dengan materi itu sesuai dengan latar

perkembangan dan tujuan kependidikan serta menyajikan sedmikian

rupa sehingga merangsang murid untuk menguasai

danmengembangkan materi itu dengan menggunakan kreatifitasnya.

Kedua, tugas yang berhubungan dengan membantu murid dalam

mengatasi masalah dalam belajar yang akan berpengaruh terhadap

keberhasila belajarnya.

Ketiga, disamping kedua hal tersebut,guru harus memahami

bagaimana sekolah iti dikelola,apa peranan guru

didalamnya,bagaimana memanfaatkan prosedur serta mekanisme

pengelolaan tersebut untuk kelancaran tugas-tugasnya sebagai guru.

Sumber :

Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres

Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri

Padang.

Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 22.30 wib  

http://educativelearning.blogspot.com/2012/02/pentingnya-mempelajari-mata-

kuliah.html

2. Jelaskan mengapa pekerjaan guru disebut suatu profesi?Uraian saudara

dilengkapai secara rinci syarat-syarat suatu pekerjaan/jabatan disebut suatu

profesi?

Jawab :

RISQI FAJRIL / 17634 Page 2

Page 3: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

Guru disebut suatu profesi karna guru itu bertugas sebagai pendidik, memberikan

ilmu pengetahuan yang dipunya kepada peserta didiknya tanpa pamrih dan menuntut

para peserta didiknya untuk lebih dari kemampuan yang dimiliki. Sekarang timbul

satu pertanyaan, apakah dokter itu suatu profesi? Jawabannya tidak, karna dokter itu

adalah suatu pekerjaan bukan profesi, kenapa demikian karna klienmembayar untuk

itu. Jadi dapat kita simpulkan bahwa hanya guru yang dapat dikatakan sebagai profesi

dan dokter adalah suatu pekerjaan.

Priyatno dan Anti (1994:350), Menyatakan bahwa “Profesi” adalah suatu

jabatan atau pekerjaan yang menunutut keahlian dari para petugasnya. Artinya,

pekerjaan yang disebut profesi itu tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak terlatih

dan tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu untuk melakukan pekerjaan itu.

Robert B.Howsam et al (1976),menulis bahwa guru harus dilihat sebagai

profesi yang baru muncul, dan Karen itu mempunyai status yang lebih tinggi dari

jabatan semiprofessional. Malahan mendekati status jabatan profesi penuh.

Stinnett dan Hunggett (1963), jabatan guru memenuhi criteria, karena

mengajar melibatkab uapaya –upaya yang sifatnya sengat didominasi kegiatan

intelektual. Malahan lebih lanjut dapat diamati bahwa kegiatan – kegiatan yang

dilakukan anggota profesi ini adalah dasar bagi persiapan dari semua kegiatan

professional lainnya. Oleh sebab itu mengajar seringkali disebur sebgaia ibu dari

segala profesi.

Soetjipto dan Raflis Kosasi (1994 : 16), mengatakan bahwa profesi itu

a. Melayani masyarakat, merupakan karir yang akan dilaksanakan sepanjang

hayat (tidak berganti – ganti pekerjaan).

b. Meerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan

khalayak ramai ( tidak setiap orang dapat melakukannya).

c. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek (teori

baru di kembangkan dari hasil penelitian ).

d. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang.

e. Terkendali berdasarkan lisensi baju dan atau mempunyai persyaratan

masuk ( untuk menduduki jabatan tersebut memerlukan izin tertentu atau

ada persyaratan khusus yang ditentukan dapat mendudukinya).

f. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu

(tidak di atur oleh orang luar).

RISQI FAJRIL / 17634 Page 3

Page 4: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

g. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan untuk

kerja yang ditampilkan yangberhubungan dengan layanan yang diberikan

( langsung bertanggung jawab terhadap apa yang diputuskannya, tidak

dipindahkan ke atasan atau instasi yang lebih tinggi). Mempunyai

sekumpulan untuk kerja yang baku.

h. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien, dengan penekanan

terhadap layanan yang akan diberikan.

i. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya, relative

bebas dari supervise dalam jabatan (misalnya dokter memakai tenaga

administrasi untuk mendata klien, semantarea tidak ada supervise dari

luar terhadap pekerjaan dokter sendiri).

j. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri.

k. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elit untuk mengetahui

dan mengakui keberhasilan anggotanya.

l. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal – hal yang meragukan atau

menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan.

m. Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan kepercayaan

diri setiap anggotanya.

n. Mempunyai status social dan ekonomi yang tinggi ( bila disbanding

dengan jabatan lainnya.

Qomari dan Syaiful Sagala (2004 : 116) Guru dapat juga dikatagerikan

sebagai ilmuan dan cendikiawan, Blau,Peter M (1973) menjelaskan bahwa ilmuan

tidak mempunyai klien, oleh karna itu mereka tidak bisa disebut professional karena

para professional mempunyai klien berkenan dengan profesien para professional

tersebut, makanya para akdemis dalam peranannya sebagai ilmuan dan cendikiawan

bukanlah termasuk professional. Jika dipandang dari titik professional, yaitu adanya

alur dasar pengetahuan dan pelayanan ideal yang memiliki krteristik pendapatan yang

tinggi, prestise, pengaruh, persyaratan pendidikan tinggi, otonomi professional, surat

izin dan komitmen para anggota terhadap profesinya bahwa hal ini semu juga di

miliki oleh akademis dan guru kecuali mungkin pendapatan yang tinggi.

Langford, Glenn (1978) mengemukakan bahwa profesi itu merupakan

fenomena social yang kompleks, karena berkaitandengan bagaimana dia melihat

dirinya sendiri dan dilihat oleh orang lain. Demikian pula halnya guru dalam bentuk

RISQI FAJRIL / 17634 Page 4

Page 5: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

suatu profesi harus dilihat dari sudut filosofi oleh karena itu itu perlu di telusuri lebih

jauh apakah pengajaran itu suatu profesi.

Jadi jabatan profesi adalah sebuah sebutan yang didapat sesorang setelah

mengikuti pendidikan, pelatihan keterampilan dalam waktu yang cukup lama dalam

bidang keahlian tertentu. Sehingga melalui proses tersebut dia punya kewewenangan

khusus dalam memberikan suatu keputusan mandiri berdasarkan kode etik asosiasi

tertentu, yang harus di pertanggung jawabkan sampai kapanpun

Dalam kasus jabatan guru, National Education Associotion (NEA) (1948)

merumuskan bahwa jabatan profesi merupakan jabatan yang melibatkan kehgitan

intelektual;menekuni suatu batang tubuh ilmu tertentu du dahului dengan persiapan

professional yang lama memerlukan pelatihan jabatan yang kontinyu; menjanjikan

karir bagi anggota secara permanen, mengukiti standar baku mutu itu sendiri;lebih

mementingkan layanan kepada masyarakat dibidang dengan mencari keuntungan

pribadi dan memiliki organisasi professional yang kuat dan dapat melakukan control

terhadap anggota yang melakukan penyimpangan

Menurut ornstein dan levine (1984) bahwa suatu pekerjaan atau jabatan dapat

disebut   profesi   bila  pekerjaan  atau  jabatan  itu  dilakukan  dengan :

1. Melayani masyarakat merupakan merupakan karier yang akan dilaksanakan

sepanjang hayat (tidak berganti-ganti pekerjaan).

2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak

ramai (tidak setiap orang melakukannya).

3. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori praktik (teori baru

dikembangkandari hasil penelitian).

4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang.

5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan mempunyai persyaratan masuk (untuk

menduduki jabatan tersebut memerlukan izin tertentuatau ada persyaratan khusus

yang ditentukan untuk dapat mendudukinya).

6. Otonomi dalam mebuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu(tidak

diatur oleh orang lain).

7. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan tampilan untuk

kerjanya berhubungan dengan layanan yang diberikan (langsung bertanggung 

RISQI FAJRIL / 17634 Page 5

Page 6: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

jawab terhadap apa yang diputuskannya,tidak dipindahkan keatasan instansi yang

lebih tinggi).Mempunyai sekumpulan unjuk kerja yang baku.

8. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien dengan penekanan terhadap

layanan yang akan diberikan.

9. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesi,relatif bebas dari super

vise dalam jabatan (misalnya dokter memakai tenaga administrasi untuk mendata

klien,sementara tidak ada supervise dari luar terhadap pekerjaan dokter sendiri).

10. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri.

Sanusi dkk(1991)mengutarakan ciri-ciri utama suatu profesi sebagai berikut:

1. Suatu jabatan memiliki fungsi signifikasi social yang menentukan(crusial).

2. Jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian tertentu.

3. Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan

masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.

4. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas sistematik dan

explicit,bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum.

5. Jabatan itu memerlukan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup

lama.

6. proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai-

nilai profesional itu sendiri.

7. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat anggota profesi itu berpegang

teguh pada kode etik yang dicontrol oleh organisasi profesi.

8. Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement

terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya.

9. Dalam prakteknya melayani masyarakat,anggota profesi otonom bebas dari

campur tangan orang lain.

10. Jabatan itu mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat oleh karenanya

memperoleh imbalan tinggi pula.

Profesi guru sebenarnya merupakan profesi yang sangat dihargai oleh

masyarakat,karena profesi ini merupakan pekerjaan yang mulia ,berhubungan dengan

proses memanusiakan manusia.Oleh karena itu guru dituntut untuk mempunyai

banyak kelebihan atau keterampilan dibandingkan dengan manusia pada umumnya.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 6

Page 7: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

Profesi guru adalah jabatab profesional.sebagai jabatan profesional,pemegangnya

harus memiliki kualifikasi tertentu.Kualifikasi ini sering disebut atau dkenal dengan

kompetensi guru.Ada 3 kelompok kompetensi yang yang harus dimiliki oleh guru

agar menjadi guru yang efektif.Ketiga kelompok kompetensi ini adalah kompetensi

profesional ,sosila dan pribadi.disamping ketiga kelompok kompeteni guru

ini ,sebagai jabatab profesional,guru juga mempunyai organisasi profesional dan kode

etik yang harus ditaati oleh setiap anggotanya.

Sumber:

Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres

Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri

Padang.

Journal PAT. 2001. Teacher in England and Wales. Professionalisme in

Practice: the PAT Journal. April/Mei 2001. (Online)

(http://members.aol.com/PTRFWEB/journal1040.html , diakses 19 Oktober

2012)

Artikel : diakses tanggal 19 oktober 2012 pukul 14.00 wib  

http://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/12/14/makalah-profesi-kependidikan-

konsep-dasar-profesi-kependidikan/

Anwar, Qomari dan Syaiful Sagala. 2004. Profesi Jabatan Kependidikan dan

Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Uhamka

Press.

3. Pekerjaan guru berdasarkan klasifikasi jabatan Indonesia (KJI) dikelompokan

sebagai jabatan fungsional.

a. Jelaskan 5 (lima)perbedaan antara Jabatan Fungsional dengan Jabatan

Struktural?Jawaban saudara disertai dengan contoh

Jawab :

Sesuai dengan PP No. 100 tahun 2000, yang dimaksud dengan Jabatan

struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,

wewenang, dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka memimpin

suatu satuan organisasi negara. Sedangkan menurut PP 87 tahun 1999 yang

RISQI FAJRIL / 17634 Page 7

Page 8: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

disebut sebagai jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan

tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam

suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada

keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Dengan demikian, jabatan struktural akan lebih banyak pada fungsi-fungsi

administratif, manajerial dan kepemimpinan yang diperlukan dalam proses

pengambilan keputusan. Sedangkan pejabat fungsional akan lebih berperan

pada proses penyusunan rencana pelaksanaan, pemberian saran, masukan dan

rekomendasi dalam rangka pengambilan keputusan oleh pimpinan organisasi

atau para pejabat struktural.

1. Jabatan struktual : jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. 

Jabatan fungsional : jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur

organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam

pelaksansaan tugas-tugas pokok organisasi

2. Jabatan struktual : jabatan yang tertera dalam struktur hierarkhis dalam

lembaga2 pemerintahan

Jabatan fungsional : jabatan2 profesi teknis tertentu dalam lembaga2

pemerintahan

3. Pengangkatan struktual : Jabatan struktural hanya dapat diduduki oleh

mereka yang berstatus sebagai PNS. Calon Pegawai Negeri Sipil tidak

dapat diangkat dalam jabatan struktural. Anggota Tentara Nasional

Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara hanya dapat diangkat dalam

jabatan struktural apabila telah beralih status menjadi PNS, kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundangan. Eselon dan jenjang pangkat

jabatan struktural sesuai PP Nomor 13 Tahun 2002.

Pengangkatan struktual : Jabatan fungsional adalah kedudukan yang

menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai

Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan

tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta

bersifat mandiri.

Jabatan fungsional : pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak

tercantum dalam struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-

tugas pokok dalam organisasi Pemerintah. Jabatan fungsional Pegawai

RISQI FAJRIL / 17634 Page 8

Page 9: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

Negeri Sipil terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional

keterampilan. Produk hukum yang mengatur pengangkatan dalam Jabatan

Fungsional adalah PP No. 16 tahun 1994 dan Keppres No. 87 tahun 1999.

4. Jabatan fungsional :tidak mempunyai kewenangan

Jabatan struktual : mempunyai spesialisasi dalam bidang kewenangan dan

tanggung jawab administrasi pemerintahan

5. Jabatan fungsional : mempunyai spesialisasi yang berkaitan dengan fungsi-

fungsi tertentu yang dianggap strategis.

Jabatan fungsional, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum

struktur ,tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam

pelaksanaantugas-tugas pokok organisasi, misalnya: auditor (Jabatan

FungsionalAuditor atau JFA), guru,dosen, dokter, perawat,

bidan, apoteker, peneliti, perencana, pranata computer, statistisi,

pranata laboratorium pendidikandan penguji kendaraan bermotor.

Jabatan structural, yaitu: jabatan yang secara tegas ada dalam

struktur organisasi. Kedudukan jabatan structural bertingkat- tingkat

dari tingkatyang terendah (eselon IV / b) hingga yang tertinggi (eselon

1/ a). contoh jabatan structural di PNS pusat adalah: Sekretaris jendral,

direktur jendral,kepala biro, dan staf ahli. Sedangkan contoh jabatan

structural di PNSdaerah adalah: sekretaris daerah, kepala dinas/ badan/

kantor, kepala bagian , kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris

camat, lurah dan sekretaris lurah.

b. Jelaskan mengapa pekerjaan guru dilecehkan/diabaikan oleh siswa dan

masyarakat?

Jawab :

Pekerjaan guru dilecehkan oleh siswa dan masyarakat karena mereka hanya

memandang pekerjaan guru itu hanya sebelah mata,mereka tidak mengetahui

berapa mulianya pekerjaan seorang guru yang rela mengabdikan diri untuk

mendidik ,mengajar dan membimbing mereka dalam memperoleh

RISQI FAJRIL / 17634 Page 9

Page 10: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

pendidikan,mereka tidak akan berarti apa-apa dan tidak akan bisa menggapai

cita-cita mereka.

Guru yang ideal tau profesional merupakan dambaan setiap insan

pendidikan,sebab dengan guru yang profesional diharapkan pendidikan

menjadi lebih berkualitas.Namun demikian,apabila penghargaan terhadap guru

tersebut tidak memadai ,maka harapan atau idealisme diatas mungkin hanya

menjadi utopia.

Untuk mendapatkan predikat profesional tersebut diatas bukan merupakan

pekerjaan yang mudah.Hal ini sangat sangat berkait dengan penghargaan

masyarakat atau negara terhadap profesi itu.Negara-negara maju memberikan

penghargaan yang lebih kepda guru dibandingkan Indonesia.

Anisah (1999: 40) Dinegara kita nampaknya belum banyak kelompok

pekerjaan yang telah mencapai status profesi penuh.Contohya pekerjaan

dibidang penididikan,khususnya mengajar di sekolah menengah baru memulai

proses profesionalisasinya yang berarti setelah masa kemerdekaan.

Kalau diikuti perkembangan profesi keguruan di Indonesia,jelas bahwa pada

mulanya guru-guru Indonesia diangkat dari orang-orang yang tidak

berpendidikan khusus untuk memangku jabatan guru.Tapi selangkah demi

selangkah pendidikan guru meningkatkan jenjang kualifikasi dan

mutunya,sehingga saat ini kita hanya mempunyai lembaga pendidikan guru

yang tunggal,yakni lembaga pendidikan tenaga kependidikan

(LPTK).Walaupun jabatan guru tidak harus disebut sebagai jabatan

professional pebuh,statusnya mulai membaik.Di Indonesia telah ada Persatuan

Guru Republik Indonesia (PGRI) yang mewadahi persatuan guru,dan juga

mempunyai perwakilan di DPR/MPR.

Dalam sejarah pendidikan guru di Indonesia,guru pernah mempunyai status

yang sangat tinggi dalam masyarakat,mempunyai wibawa yang sangat

tinggi,dan dianggap sebagai orang yang serba tahu.Peranan guru saat itu tidak

hanya sebagai pendidik bagi anak di depan kelas tetapi juga mendidik

masyarakat,tempat bertanya masyarakat.Namun,karena kewibawaan guru itu

mulai memudar sejalan dengan kemajuan zaman,perkembangan ilmu dan

teknologi, dan kepedulian guru yang meningkat tentang imbalan atau balas

jasa.Dalam era teknologi yang maju sekarang guru bukan lagi satu-satunya

RISQI FAJRIL / 17634 Page 10

Page 11: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

tempat bertanya bagi masyarakat.Pendidikan masyarakat mungkin lebih tinggi

dari guru,dan kewibawaan guru berkurang antara lain karena status guru

dianggap kela gengsi dari jabatan lainnya yang mempunyai pendapat yang

lebih baik.

c. Bagaiman pendapat saudara tentang kewibawaan guru saat ini di sekolah

dan dimata mayarakat?

Jawab :

Menurut saya ,dalam melaksanakan tugasnya disekolah guru bisa dikatakan

berwibawa apabila telah mempunyai kepribadian yang baik .Kepribadian itu

adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik.

Menurut prof.Dr.Zakiyah Daradjat (1980) mengatakan bahwa kepribadian

yang sesungguhnya dalah abstrak,suka dilihat atau diketahui secara

nyata,yang dapat diketahui adalah penampilan atau bekasnya dalam setiap

aspek kehidupan.Misalnya dalam tindakan,ucapannya,cara bergaul,berpakaian

dan dalam menghadapi setiap persoalan atau masalah,baik yang ringan

maupun yang berat.

Annisah (1999:40) Dinegara kita nampaknya belum banyak kelompok

pekerjaan yang telah mencapai status profesi penuh.Contohya pekerjaan

dibidang penididikan,khususnya mengajar di sekolah menengah baru memulai

proses profesionalisasinya yang berarti setelah masa kemerdekaan.

Kalau diikuti perkembangan profesi keguruan di Indonesia,jelas bahwa pada

mulanya guru-guru Indonesia diangkat dari orang-orang yang tidak

berpendidikan khusus untuk memangku jabatan guru.Tapi selangkah demi

selangkah pendidikan guru meningkatkan jenjang kualifikasi dan

mutunya,sehingga saat ini kita hanya mempunyai lembaga pendidikan guru

yang tunggal,yakni lembaga pendidikan tenaga kependidikan

(LPTK).Walaupun jabatan guru tidak harus disebut sebagai jabatan

professional pebuh,statusnya mulai membaik.Di Indonesia telah ada Persatuan

Guru Republik Indonesia (PGRI) yang mewadahi persatuan guru,dan juga

mempunyai perwakilan di DPR/MPR.

Dalam sejarah pendidikan guru di Indonesia,guru pernah mempunyai status

yang sangat tinggi dalam masyarakat,mempunyai wibawa yang sangat

tinggi,dan dianggap sebagai orang yang serba tahu.Peranan guru saat itu tidak

RISQI FAJRIL / 17634 Page 11

Page 12: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

hanya sebagai pendidik bagi anak di depan kelas tetapi juga mendidik

masyarakat,tempat bertanya masyarakat.Namun,karena kewibawaan guru itu

mulai memudar sejalan dengan kemajuan zaman,perkembangan ilmu dan

teknologi, dan kepedulian guru yang meningkat tentang imbalan atau balas

jasa.Dalam era teknologi yang maju sekarang guru bukan lagi satu-satunya

tempat bertanya bagi masyarakat.Pendidikan masyarakat mungkin lebih tinggi

dari guru,dan kewibawaan guru berkurang antara lain karena status guru

dianggap kela gengsi dari jabatan lainnya yang mempunyai pendapat yang

lebih baik

d. Jelaskan hak dan kewajibab siswa,guru berdasarkan undang-undang

sisdiknas No.20/2003

Jawab :

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,

dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,

fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta

berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti

oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan

Pemerintah Daerah.

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Sumber :

Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp

Pres

Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas

Negri Padang.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 12

Page 13: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 16.00 wib  

http://www.kopertis12.or.id/2010/08/03/seputar-jabatan-struktural-

dan-jabatan-fungsional-pns.html

Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1994. Profesi Keguruan. Jakarta :

Direktorat Jendral pendidikan Tinggi.

Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 16.17 wib

http://id.wikipedia.org/wiki/Pegawai_negeri

4. Jelaskan masalah-masalah yang sering dialami guru dalam melaksanakan

profesinya di tengah-tengah masyarakat yang multidimensional saat ini!

Jawab :

Masalah yang sering di hadapi guru di tengah masyarakat adalah masalah

masyarakat tidak yakin dengan guru tersebut, mungkin di karnakan apa yang

disampaikan guru di kelas dengan yang dia lakukan atau dia contohkan di

masyarakat tidak sama dengan apa yang dia ajarkan. Contohnya saja seorang guru

mengajarkan kepada muridnya untuk bersikap dan berprilaku sopan tapi guru

tersebut malah tidak bersikap dan berprilaku sopan.

1. Penghargaan pemerintah terhadap profesi guru relative rendah.

2. Negara membutuhkan banyak guru sesuai dengan jumlah penduduk yang

terus meningkat.

3. Distribusi guru tidak merata.

4. Masyarakat kurang menghargai profesi guru.

5. Rendahnya kompetensi guru.

6. Lemahnya manajemen guru.

7.  Rendahnya daya dukung masyarakat. 

Menurut Saodi, dkk (2010), beberapa faktor yang mempengaruhi

kinerja guru, antara lain: 1) kepribadian dan dedikasi; 2) pengembangan

profesi; 3) kemampuan mengajar; 4) komunikasi; 5) hubungan dengan

masyarakat; 6) kedisiplinan; 7 kesejahteraan; dan 8) iklim kerja.

Kepribadian mencerminkan baik atau tidaknya citra dan martabat guru.

Kepribadian guru akan tercermin dari sikap dan perbuatannya dalam

mengajar, membina, dan membimbing peserta didiknya. Semakin baik

RISQI FAJRIL / 17634 Page 13

Page 14: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

kepribadian guru, semakin baik dedikasinya dalam menjalankan tugas dan

fungsinya sebagai pendidik. Tetapi di lapangan, tidak sedikit di antara guru

yang lupa dan melakukan tidakan yang tidak terpuji. Ada oknum guru

yang melakukan pemukulan atau tindak kekerasan kepada siswanya karena

sebab yang sepele, oknum guru bertindak asusila dengan siswa atau

lainnya, oknum guru terlibat menggunakan narkoba, dan sebagainya

merupakan contoh-contoh tindakan negatif yang banyak menghiasi media

massa, baik cetak maupun elektronik, baik di tingkat nasional maupun

tingkat lokal (daerah). Kejadian-kejadian tersebut, menyebabkan terdapat

oknum guru terlibat konflik dengan orang tua peserta didik dan

masyarakat, dan tidak sedikit pula yang harus berurusan dengan hukum

(polisi). Hal ini tentu saja mencidrai martabat dan citra guru, serta dunia

pendidikan dalam pengertian yang lebih luas. Sebagai manusia biasa, guru

memang tidak luput dari kehilafan dan kesalahan. Karena manusia

merupakan sumber kealfaan dan dosa. Tetapi berupaya semaksimal

mungkin untuk meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan

(perbuatan negatif), dengan mengedepankan beberapa kecerdasan, seperti

yang disarankan oleh Azzet (2011), yaitu kecerdasan intelektual

atau intelligence quotient (IQ), kecerdasan emosional atau emotional

quotient (EQ), dan kecerdasan spiritual atauspiritual quotient (SQ),

merupakan langkah yang sebaiknya ditempuh, dan sekaligus sebagai

tuntutan profesi.

Persoalan pengembangan profesi guru merupakan aspek yang belum

mendapat perhatian secara maksimal, dan menjadi kendala serius bagi

pelaksanaan tugas dan fungsi guru secara profesional dewasa ini maupun

di masa depan apabila tidak ditangani dengan baik dan sungguh-sungguh.

Merujuk dari pendapat Akadun, seperti dikutip Saodi, dkk (2010), ada

lima penyebab rendahnya profesionalisme guru, yaitu:

1. Masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara total.

2. Rentan dan rendahnya kepatuhan guru terhadap norma dan etika profesi

keguruan.

3. Pengakuan terhadap ilmu pendidikan dan keguruan masih setengah hati

dari pengambilan kebijakan dan pihak-pihak terlibat. Hal ini terbukti dari

RISQI FAJRIL / 17634 Page 14

Page 15: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

masih belum mantapnya kelembangaan pencetak tenaga keguruan dan

kependidikan.

4. Masih belum smootnya perbedaan pendapat tentang proporsi materi ajar

yang diberikan kepada calon guru.

5. Masih belum berfungsinya PGRI sebagai organisasi profesi yang

berupaya secara maksimal meningkatkan profesionalisme anggotanya.

Pada kenyataannya di lapangan, diakui atau tidak, masih, banyak guru

yang belum melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan

yang berlaku dan tuntutan profesi yang sesungguhnya. Guru masih

memiliki kecenderungan menempatkan diri pada posisi sebagai pengajar

semata, dan mengabaikan tugasnya dalam mendidik dan melatih peserta

didik. Guru terkesan melaksanakan tugasnya secara asal-asalan, tidak

mengikuti rambu-rambu proses pembelajaran yang sebenarnya. Sehingga

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, terbatas hanya untuk

menggugurkan kewajiban. Keadaan ini menggambarkan belum semua

guru dapat melaksanakan syarat-syarat profesi keguruan dengan baik, dan

belum semua guru dapat menjalankan kode etik guru yang telah

dirumuskan oleh PGRI (lihat Hamalik, 2003; Sudjana, 2005; Saud, 2009;

Nurdin, 2010; Saondi, 2010; Azzet, 2011).

Sumber :

Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres

Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri

Padang.

Anwar, Qomari dan Syaiful Sagala. 2004. Profesi Jabatan Kependidikan dan

Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Uhamka

Press.

Saodin, Ondi, dan Aris Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung :

PT Refika Aditama.

5. Coba saudara ilustrasikan upaya-upaya apa yang dapat saudara lakukan untuk

mengangkat harkat dan martabat guru dan mutu pendidikan yang masih

rendah saat ini dan demi masa depan?

Jawab :

RISQI FAJRIL / 17634 Page 15

Page 16: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

1. Saya sebagai seorang peserta didik akan bertanggung jawab dengan profesi saya

sebagai guru dan akan melaksanakan profesi tersebut dengan baik dan benar.

2. Seorang guru juga harus berfikir kritis dan kreatif dengan apa yang ingin di

sampaikan kepada peserta didiknya.

3. Guru itu harus bersikap professional, tidak mengikut campurkan urusan pribadi

dengan profesinya sebagai guru.

4. Seorang guru tidak membeda – bedakan mana murid yang berprestasi dengan

murid yang tidak berprestasi.

1. Menjadikan Posisi Guru Sebagai Suatu Profesi (Guru Sebagai Profesi)

Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan guru sebagai sutu profesi,

yaitu;

a. Kualifikasi 

Berbicara tentang guru yang profesional berarti membicarakan tentang

kualifikasi guru. Guru yang profesional punya kualifikasi tertentu. Ada dua

kualifikasi yaitu;

1. Kualifikasi Personal. 

Ada berbagai ungkapan untuk melukiskan kualifikasi personal guru

diantaranya 

a). Guru yang baik Baik disini dalam artian mempunyai sifat moral yang baik

seperti ; jujur, setia, sabar, betanggung jawab, tegas, iuwes, ramah, konsisten,

berinisiatif dan berwibawa. Jadi guru yang baik itu bila dilengkapi oleh sifat -

sifat yang disebutkan di atas. 

b). Guru yang berhasil Seorang guru dikatakan berhasil apabila ia di dalam

mengajar dapat menunjukan kemampuannya sehingga tujuan - tujuan yang

telah ditentukan dapat dicapai oleh peserta didik. 

c). Guru yang efektif. Yang dimaksud dengan guru yang efektif yaitu apabila

ia dapat mendayagunakan waktu dan tenaga yang sedikit tetapi dapat

mencapai hasil yang banyak. Berarti guru yang pandai menggunakan strategi

mengajar dan mampu menerapkan metode - metode mengajar secara berdaya

guna dan berhasil guna akan disebut sebagai guru yang efektif. 

2. Kualifikasi Profesional. 

Yang dimaksud dengan kualifikasi profesional yaitu kemampuan melakukan

RISQI FAJRIL / 17634 Page 16

Page 17: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

tugas mengajar dan mendidik yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan. 

b. Profesionalisasi 

Profesionalisasi adalah suatu proses, pertumbuhan, perawatan dan

pemeliharaan untuk mencapai tingkat profesi yang optimal. Dalam hal ini saya

kaitkan dengan usaha-usaha pengembangan status jabatan guru sebagai

pengajar dan pendidik menjadi guru yang profesional. Guru itu bagaikan

sumber air yang terus menerus mengalir sepanjang kariernya, jika sumber air

itu tidak diisi terus menerus maka sumber air itu akan kering. Demikian juga

jabatan guru, apabila guru tidak berusaha menambah pengetahuan yang baru,

maka mated sajian waktu mengajar akan "gersang". Dalam usaha

profesionalisasi ini ada dua motif, yaitu : 

a. Motif eksternal yaitu pimpinan yang mendorong guru untuk mengikuti

penataran, atau kegiatan-kegiatan akademik yang sejenis. Atau ada lembaga

pendidikan yang memberi kesempatan bagi guru untuk belajar lagi. Dan ini

termasuk in-service education. 

b. Motif internal yaitu dorongan dari diri guru itu sendiri yang berusaha

belajar terus menerus untuk tumbuh dalam jabatannya, baik itu melalui

membaca dan mengikuti berita yang berkaitan dengan pendidikan, maupun

mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, demi untuk meningkatkan profesinya

di bidang pendidikan. 

c. Pendidikan Profesi Guru 

Pendidikan profesi ditekankan pada unsur kematangan, keterampilan, dan

tanggungjawab. Untuk itu diperlukan waktu yang memadai melakukan latihan,

praktek dan magang. Pendidikan profesi dilakukan setelah peserta didik

melewati jenjang pendidikan tinggi atau pendidikan akademik. Pendidikan

profesi adalah syarat bagi calon guru untuk dapat mengikuti uji kompetensi

dan sertifikasi guru.

Pendidikan profesi keguruan dilakukan dengan cara konsekutif bagi lulusan

D2, D3, dan S1. Pendidikan profesi guru tersebut dilaksanakan oleh LPTK

terakreditasi. Pendidikan profesi untuk satu bidang tertentu dilakukan di

fakultas yang mengasuh bidang studi tersebut. 

2. Meningkatkan Peran Guru Dalam Masyrakat.

Selama ini peran guru di tengah masyarakat kurang terlihat begitu menjamur.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 17

Page 18: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

Meskipun peran terbesar dalam penentuan generasi penerus terletak pada guru.

Peran yang dimaksud disini adalah peran guru secara lansung. Dalam

beberapa fakta di lapangan guru yang mampu mewujudkan perannya secara

lansung di tengah masyarakat sangat dihargai atau terlihat ketinggian

martabatnya.

3. Meningkatkan Kewibawaan Guru Dimata Masyarakat

Dalam meningkat kewibawaan guru di mata masyarakat, beberapa hal yang

dapat dilakukan adalah sebagai berikut (termasuk diwaktu diklat);

a. Membekali guru dengan berbagai pengetahuan umum, sehingga guru dapat

memandang masalah disekitarnya dengan cermat.

b. Menanamkan kedalam diri guru akan norma yang yang berlaku ditempat ia

berada.

c. Mengatur penggunaan wewenang guru seperti dengan diadakannya UU

BHP.

Sumber :

Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres

Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri

Padang.

Saodin, Ondi, dan Aris Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung :

PT Refika Aditama.

6. Jelsakan dan rinci 4 (empat) kompetnsi yang perlu dikusai seorang guru

berdasarkan PP NO 74 tahun 2008? Dan upaya apa yang perlu Saudara

lakukan untuk memenuhi keempat kompetensi yang dimaksudkan?

Jawab :

Perhatian pemerintah akan peningkatan mutu pendidikan semakin terasa.

Dalam upaya ini salah satu komponen yang dapat memacu peningkatan mutu ini

adalah tenaga pendidik atau guru. Sehingga untuk mendongkrak kualitas pendidikan

ini pemerintah pun telah menerbitkan berbagai kebijakan yang tertuang dalam mulai

dari undang-undang, peraturan pemerintah hingga peraturan menteri yang mengatur

tentang guru.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 18

Page 19: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

Kebijakan yang nampak begitu jelas di depan mata kita adalah adanya

standarisasi terhadap kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru. Berdasarkan

peratura pemerintah yang telah diterbitkan seperti pada PP No.74 Tahun 2008 tentang

Guru disebutkan bahwa seorang guru harus memenuhi setidaknya empat macam

kompetensi yang meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan

profesi.

Di dalam Pasal 2 PP No. 74 Tahun 2008 tersebut dijelaskan bahwa yang

dimaksud kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan. Penguasaan terhadap kompetensi-kompetensi

tersebut bersifat holistik.

Adapun kompetensi yang harus dikuasai seorang guru meliputi :

A. Kompetensi pedagogik, merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan

pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:

1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.

2) pemahaman terhadap peserta didik.

3) pengembangan kurikulum atau silabus.

4) perancangan pembelajaran.

5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

6) pemanfaatan teknologi pembelajaran.

7) evaluasi hasil belajar.

8) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya.

B. Kompetensi kepribadian, yaitu sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang:

1) beriman dan bertakwa.

2) berakhlak mulia.

3) arif dan bijaksana.

4) demokratis.

5) mantap.

6) berwibawa.

7) stabil.

8) dewasa.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 19

Page 20: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

9) jujur.

10) sportif.

11) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

12) secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri.

13) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

C. Kompetensi sosial, merupakan kemampuan Guru sebagai bagian dari masyarakat

yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk:

1) berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun.

2) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi

3) secara fungsional.

4) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik.

5) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma

serta sistem nilai yang berlaku.

6) menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.

D. Kompetensi profesional, merupakan kemampuan Guru dalam menguasai

pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang

diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:

1) materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program

satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan

diampu.

2) konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang

secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata

pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

Sumber :

Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres

Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri

Padang.

Ahmad,Suedi. 2010. Mengenal Kompetensu Guru.

http://suediguru.blogspot.com/2010/03/mengenal-kompetensi-guru.html. [07

July 2012]

RISQI FAJRIL / 17634 Page 20

Page 21: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

Aliran Filsafat Pendidikan. 2012. Filsafat Pendidikan.

http://www.filsafatpendidikan.com/aliran/filsafat-pendidikan-progresivisme-

sebagai-pendidikan-demokratis. [08 July 2012]

7. Profesi kependidikan merupakan bagian yang integral dalam sistem pendidikan.

a. Coba saudara jelaskan dengan memberi ilustrasi tentang persepsi siswa

dan guru tentang bimbingan dan konseling di sekolah selama ini?

Jawab :

Bimbingan konseling di sekolah adalah salah satu tempat konsultasi bagi para

siswa, tetapi kebanyakan dari bimbingan konseling yang ada di sekolah tidak

menjalankan tugas dari bimbingan konseling ini dengan semestinya. Karna

bimbingan konseling sendiri hanya di pergunakan bagi siswa yang bermasalah

saja. Jadi siswa beranggapan kalau bimbingan konseling tersebut hanya tempat

bagi siswa – siswa yang bermasalah saja.

Priyatno dan Anti (1994: 124) Presepsi Terhadap Bimbingan konseling

terbagi sebagai berikut ;

1) Bimbingan dan konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan sama

sekali dari pendidikan.

2) Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah.

3) Bimbingan dan konseling dianggap semata – mata sebagai proses

pemberian nasehat

4) Bimbingan dan konseling dibatasi pada hanya menangani maslah yang

bersifat incidental

5) Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk klien – klien tertentu saja

6) Bimbingan dan konseling melayani “ orang sakit” dan “ kurang normal”

7) Bimbingan dan konseling bekerja sendiri

8) Konselor harus aktif, sedangkan pihak lain pasif

9) Menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan oleh

siapa saja

10) Pelayanan bimbingan dan konseling berpusat pada keluhan pertama saja

11) Menyamakan bimbingan dan konseling dengan pekerjaan dokter dan

psikiater.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 21

Page 22: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

12) Menganggap hasil pekerjaan bimbingan dan konseling harus segera

dilihat

13) Menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi smua klien

14) Memusatkan usaha bimbingan dan konseling hanya pada penggunaan

intrumentasi bimbingan konseling

15) Bimbingan konseling dibatasi pada hanya menangani masalah-masalah

yang rinagn saja.

b. Jelaskan minimal 3 (tiga) fungsi bimbingan.Jawaban saudara dilengkapi

contoh konkrit dan fakta aktual dilapangan!

Jawab :

Asas - asas pokok bimbingan dan konseling menurut Priyatno dan Anti (1987:

116) sebagai berikut :

a. Asas Kerahasian

Segala sesuatu yang dibicrakan klien kepada konselor tidak boleh di

sampaikan kepada orang lai, tidak boleh atau tidak layak diketahui orang

lain. Azas kerahasian ini merupakan asas kunci dalam usaha bimbingan

dan konseling jika benar-benar dilaksanakan maka penyelenggaraan atau

pemberi bimbingan akan mendapat kepercayaan dari semua pihak,

terutama penerima bimbingan klien sehingga mereka akan mau

memanfaatkan jasa bimbingan dan konseling dengan sebaik-baiknya.

b. Asas Kesukarelaan

Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar

kesukarelaan baik dari pihak pembimbing atau klien diharapkan seacra

suka dan rela tanpa ragu-ragu ataupun merasa terpaksa.

c. Asas Keterbukaan

Dalam pelaksaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana

keterbukaan, baik keterbukaan dari konselor maupun keterbukaan dari

klien. Keterbukaan ini bukan hanya sekedar bersedia menerima saran-

saran dari luar, diharapkan masing-masing pihak yang bersagkutan

bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah.

d. Asas Kekinian

RISQI FAJRIL / 17634 Page 22

Page 23: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

Masalah individu yang ditanggulangi ialah masalah – masalah yang

sedang dirasakan bukan masalah yang sudah lampau, dab juga bukan

masalah yang mungkin akan dialami di masa yang akan datang. Apabila

ada hal- hal tertentu yang menyangkut masa lampau dan masa yang akan

datang yang perlu dibahas dalam upaya bimbingan yang sedang

dibicarakan itu, pembahasan tersebut hanyalah merupakan latar belakang

dan latar depan dari masalah yang dihadapi sekarang sehingga masalah

yang dihadapi dapat terselesaikan.

e. Asas Kemandirian

Pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan menjadikansi terbimbing

dapat berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain atau tergantung

pada konselor. Individu yang dibimbing setelah dibantu diharapkan dapat

mandiri

f. Asaz Kegiatan

Usaha bimbingan dan konseling tidak akan membikan buah yang berarti

bila klien tidak melakukan sendiri kegiatan dalam mencapai tujuan

bimbingan konseling.

Hasil usaha bimbingan dan konseling tidak akan tercapai dengan

sendirinya. Konselor hendaklah membangkitkan semangat klien sehingga

ia mampu dan mau melaksanakan kegiatan yang diperlukan yang di

perlukan dalam penyelesaian masalah yang menjasi pokok pembicaraan

dalam konseling.

Asas ini merujuk pada pola konseling “ multi dimensional” yag tidak

hanya mengandalkan transaksi verbal antara klien dan konselor. Dalam

konseling yang berdimensi verbal pun asas kegiatan masih harus

terselenggara, yaitu klien aktif menjalani proses konseling dan aktif pula

melaksanakan/ menerapkan hasil – hasil konseling.

g. Asas Kedinamisan

Usaha pelayanan bimbingan konseling menghendaki terjadinya perubahan

pada diri klien, yaitu perubahan tingkah laku kea rah yang lebih baik.

Perubahan ini tidaklah sekedar mengulangi hal yang lama, yang bersifat

monoton, melainkan perubahan yang selalu menuju ke suatu

RISQI FAJRIL / 17634 Page 23

Page 24: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

pembaharuan, sesuatu yang lebih maju, dimanis sesuai dengan arah

perkembanga klien yang di kehendaki.

h. Asas keterpaduan

Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha memadukan berbagai aspek

kepribadian klien. Sebagaimana diketahui individu memiliki berbagai

aspek kepribadian yang kalau keadaannya tidak seimbang, serasi dan

terpadu justru akan menimbulkan masalah.

i. Asas Keahlian

Usaha bimbingan dan konseling perlu dilakukan asa keahlian secara

teratur dan sistematik denganmenggunakan prosedur, teknik dan alat yang

memadai. Untuk itu para konselor perlu mendapat latihan secukupnya,

sehingga dengan itu dapat di capai keberhasilan usaha memberi layanan.

j. Asas Alihtangan

Dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling, asa alih tangan jika

konselor sudah mengarahkan segenap kemampuannya untuk membantu

individu, namun individu yang bersangkutan belum dapat terbantu

sebagaimana yang diharapkan, maka konselor dapat mngirim individu

tersebut kepada petugasa atau badan yang lebih ahli.

k. Asas tutwuri Handayani

Asas ini menunjukkan pada suasana umum yang hendaknya tercipta

dalam rangka hubungan keseluruhan antara konselor dan klien. Lebih –

lebih di lingkungan sekolah, asa ini makin dirasakan keperluannya dan

bahkan perlu dilengkapi dengan “ ingngarso sung tulodo, ing madya

mangun karso”.

Asas ini menuntut agar pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanay

dirasakan pada waktu klien mengalami masalah dan menghada kepada

konselor saja, namun di luar hubungan proses bantuan bimbingan dan

konseling pun hendaknya dirasakan adanya dan manfaatnya pelayanan

bimbingan dan konseling itu.

Yusuf Gunawan (1992 : 42) fungsi bimbingan dapat diartikan sebagai

suatu kegiatan tertentu yang mendukung atau mempunyai arti terhadap

tujuan bimbingan. Fungsi bimbingan sering di artikan sebagai sifat

RISQI FAJRIL / 17634 Page 24

Page 25: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

bimbingan.misalnya fungsi bimbingan yang dinyatakan oleh Mortensen.

Mortensen membagi fungsi bimbingan menjadi :

a. Memahami Individu

b. Preventif dan pengembangan individual

c. Membantu individu untuk menyempurnakan cara – cara penyelesaiannya.

c. Jelaskan tujuan,manfaat/guna,dan sasaran pelayanan bimbingan

konseling disekolah?jawaban saudara disertai contoh

Jawab :

Priyatno dan Anti (1994 : 115) dengan memperhatikan butir- butir bimbingan

dan konseling sebagaimana tercantum dalam rumusan – rumusan di atas,

tampak bahwa tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu

individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap

perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya ( seperti kemampuan dasar

dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang

keluarga,pendidikan, status social ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan

positif lingkungannya. Dalam kaitan ini, bimbingan dan konseling membantu

individu untuk menjadi insane yang berguna dalam kehidupannya yang

memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian dan

keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya.

Adapun tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan

umu tersebut atas yang berkaitan secara langsung dengan permasalahan yang

alami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas

permasalahannya itu.

Yusuf Gunawan (1992: 41) tujuan bimbingan yang dirumuskan oleh banyak

ahli dapatdibedakan, yaitu tujuan bimbingan yang mendasar, umum, toritis dan

yang lebih konkrit yang merupakan penjabaran dari tujuan yang bersifat

umum. Tujuan yang bersifat umum antara lain penemuan dari dunianya,

perkembangan secara optimal, realisasi dari secara bernilai sebagai individu.

Tujuan dari bimbingan yang merupakan penjabaran dari tujuan umum telah

banyak dirumuskan dalam definisi bimbingan, antara lain bimbingan

dinyatakan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu agar individu

tersebut :

RISQI FAJRIL / 17634 Page 25

Page 26: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

1. Mengerti dirinya dan lingkungannya. Mengerti diri meliputi pengenalan

kemampuan, bakat khusus, minat, cita – cita, dan nilai – nilai hidup yang

dimilikinya untuk perkembangan dirinya. Mengerti lingkungan meliputi

pengenalan baik lingkungan fisik,social, maupun budaya. Informasi

lingkungan dapat dibedakan : informasi pendidikan, karier, dan social

pribadi.

2. Maupun memilih, memutuskan , dan meencanakan hidupnya secara

bijaksana baik dalam bidang pendidikan, pekerjaan dan social pribad.

Termasuk di dalamnya membantu individu untuk memilih bidang studi,

karier dan pola hidup pribadinya.

3. Mengembangkan kemampuan dan kesanggupan secara maksimal

4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara bijaksana. Bantuan ini

termasuk memberikan bantuan menghilangkan kebiasaan – kebiasaan

buruk atau sikap hidup yang menjadi sumber timbulnya masalah

5. Mengelola aktifitas kehidupannya, mengembangkan sudut pandangnya,

dan mengambil keputusan serta mempertanggung jawabakannya.

6. Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak serta bersikap sesuai

dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya.

Sasaran pelayanan bimbingan konseling

Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu - individu, baik

secara perorangan maupun kelompok. Indivudu sangat bervariasi, misalnya

dalam hal umurnya, jenis kelaminnya, status social ekonomi keluarganya,

kedudukan, pangkat dan jabatannya, keterikatannya terhadap suatu lembagaa

tertentu, dan variasi- variasi lainnya. Sasaran pelayanan pada umumnya adalah

perkembangan dan perikehidupan individu , namun secara lebih nyata dan

langsung ada sikap dan tingkah lakunya.

d. Jelaskan tugas dan tanggung jawab apa yang dapat saudara lakukan

sebagai guru mata pelajaran (sesuai jurusan/prodi) yang saudara jalani

saat ini dalam memasyarakatkan bimbingan konseling di sekolah?

Jawab :

RISQI FAJRIL / 17634 Page 26

Page 27: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

a. Saya sebagai guru teknik elektronika yang pertama sekali saya lakukan adalah

menjalankan tugas saya sebagai guru yaitu mendidik dan memberikan ilmu

pengetahuan yang saya ketahui kepada siswa saya.

b. Jika terjadi keributan atau kesalah pahaman antara siswa saya di kelas yang

saya ajar pada saat itu, akan saya selesaikan masalah tersebut. Jika tidak bisa

saya selesaikan maka masalah itu baru saya sampaikan kepada guru

bimbingan konseling.

Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan

pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan

kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata

pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien

pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas

tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Wina Senjaya

(2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai

pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki

pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan

peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis

(2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan

pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah,

mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat.

Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata

pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :

1. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada

siswa

2. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang

memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang

siswa-siswa tersebut.

3. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan

konseling kepada guru pembimbing/konselor

4. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang

menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan

khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).

RISQI FAJRIL / 17634 Page 27

Page 28: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

5. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan

hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan

dan konseling.

6. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan

layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani

layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.

7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti

konferensi kasus.

8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian

pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

Implementasi kegiatan BK dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan

guru kelas dalam pelaksanaan kegiatan BK sangat penting dalam rangka

mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan.

Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam

kegiatan BK, yaitu:

1. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,

laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun

umum.

2. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal

pelajaran dan lain-lain.

3. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta

reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya

(aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam

proses belajar-mengajar.

4. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar

siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

5. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.

6. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan

dan pengetahuan.

7. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses

belajar-mengajar.

8. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 28

Page 29: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

9. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam

bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan

bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

Sedangkan dalam pengertian pendidikan yang terbatas, Abin Syamsuddin dengan

mengutip pemikiran Gage dan Berliner, mengemukakan peran guru dalam proses

pembelajaran peserta didik, yang mencakup :

1. Guru sebagai perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan

dilakukan di dalam proses belajar mengajar (pre-teaching problems).;

2. Guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan situasi,

memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar

mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber

(resource person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti

demokratik & humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during

teaching problems).

3. Guru sebagai penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisa,

menafsirkan dan akhirnya harus memberikan pertimbangan (judgement), atas

tingkat keberhasilan proses pembelajaran, berdasarkan kriteria yang ditetapkan,

baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produknya.

Selanjutnya, dalam konteks proses belajar mengajar di Indonesia, Abin

Syamsuddin menambahkan satu peran lagi yaitu sebagai pembimbing (teacher

counsel), di mana guru dituntut untuk mampu mengidentifikasi peserta didik yang

diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan

kalau masih dalam batas kewenangannya, harus membantu pemecahannya

(remedial teaching).

Di pandang dari segi diri-pribadinya (self oriented), seorang guru berperan

sebagai :

1. Pekerja sosial (social worker), yaitu seorang yang harus memberikan

pelayanan kepada masyarakat;

2. Pelajar dan ilmuwan, yaitu seorang yang harus senantiasa belajar secara terus

menerus untuk mengembangkan penguasaan keilmuannya;

3. Orang tua, artinya guru adalah wakil orang tua peserta didik bagi setiap

peserta didik di sekolah;

RISQI FAJRIL / 17634 Page 29

Page 30: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

4. model keteladanan, artinya guru adalah model perilaku yang harus dicontoh

oleh mpara peserta didik; dan

5. Pemberi keselamatan bagi setiap peserta didik. Peserta didik diharapkan akan

merasa aman berada dalam didikan gurunya.

Dari sudut pandang secara psikologis, guru berperan sebagai :

1. Pakar psikologi pendidikan, artinya guru merupakan seorang yang memahami

psikologi pendidikan dan mampu mengamalkannya dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pendidik;

2. seniman dalam hubungan antar manusia (artist in human relations), artinya

guru adalah orang yang memiliki kemampuan menciptakan suasana hubungan

antar manusia, khususnya dengan para peserta didik sehingga dapat mencapai

tujuan pendidikan;

3. Pembentuk kelompok (group builder), yaitu mampu mambentuk menciptakan

kelompok dan aktivitasnya sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan;

4. Catalyc agent atau inovator, yaitu guru merupakan orang yang yang mampu

menciptakan suatu pembaharuan bagi membuat suatu hal yang baik; dan

5. Petugas kesehatan mental (mental hygiene worker), artinya guru bertanggung

jawab bagi terciptanya kesehatan mental para peserta didik.

Sementara itu, Doyle sebagaimana dikutip oleh Sudarwan Danim (2002)

mengemukan dua peran utama guru dalam pembelajaran yaitu menciptakan

keteraturan (establishing order) dan memfasilitasi proses belajar (facilitating

learning). Yang dimaksud keteraturan di sini mencakup hal-hal yang terkait

langsung atau tidak langsung dengan proses pembelajaran, seperti : tata letak

tempat duduk, disiplin peserta didik di kelas, interaksi peserta didik dengan

sesamanya, interaksi peserta didik dengan guru, jam masuk dan keluar untuk

setiap sesi mata pelajaran, pengelolaan sumber belajar, pengelolaan bahan belajar,

prosedur dan sistem yang mendukung proses pembelajaran, lingkungan belajar,

dan lain-lain.

Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada

masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk

senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan

profesionalnya. Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan

proses pembelajaran peserta didik. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi

RISQI FAJRIL / 17634 Page 30

Page 31: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan

pengetahuan yang sedang tumbuh, berkembang, berinteraksi dengan manusia di

jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di

tengah-tengah peserta didiknya.

e. Untuk mencapai pendidikan yaitu perkembangan siswa secara optimal

ada tiga pilar/komponen yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu

dengan yang lainnya.Jelaskan ketiga pilar atau komponen yang

dimaksud ? jawaban saudara disertai contoh?

Jawab :

Dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang mendukung

keberadaban dan perkembangan masyarakat demokrasi, aliran filsafat pendidikan

progresivisme menunjukkan reaksi yang keras terhadap tori dan praktek

kependidikan yang dikemukakan oleh aliran filsafat pendidikan esensialisme.

Filsafat pendidikan progresivisme bereaksi terhadap system pendidikan yang

bersifat tradisioanal, pasif, dan trlallu intelektualitas. Untuk mengatasi kelemahan

kelemahan pendidikan esensial itu, maka aliran filsafat progrevisme mengajukan 3

pilar utama system prndidikan yang mendukung pengembangan masyarakat

demokratis. Tiga pilar utama itu adalah.

1. Pendidikan Berpusat Pada Anak

Berkenaan dengan konsep pendidikan berpusat pada anak, aliran filsafat

pendidikan progresivisme berpendapat bahwa fungsi utama pendidikan

adalah untuk mengembangkan scara maksimal potensi potensi individual

seorang anak. Untuk mencapai tujuan itu maka sedapat mungkin dihindari

praktek paraktek pendidikan professional yang bersifat otoriter dan pasif.

Pengajaran yang bersifat otoriter dan pasif dapat mengakibatkan lemahnya

partisipasi subyek didik dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Peran Pendidikan Bagi Rekonstruksi dan pembaharuan social

Melalui konsep peran pendidikan bagi rekonstruksi dan pembaharuan

social, aliran ini hendak mengemukakan bahwa dalam proses kebudayaan,

pendidikan tidak hanya melaksanakan fungsi inkulturatif statis, tapi lebih

jauh lagi memiliki fungsi transformative bagi terjadinya pembaharuan

social kebudayaan suatu kelompok masyarakat.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 31

Page 32: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

Jhon dewey mengemukakan bahwa pendidikan memiliki peran sentral

dalam pembaharuan social bagi terciptanya masyarakat demokrasi,

masyarakat ilmiah, dan perkembangan menuju masyarakat industry.

3. Konsep Eksperismentlisme Dalam Pendidikan

Berdasarkan konsep eksperimentalisme dalam pendidikan, kaum

progresivisme mencoba mengembangkan pendekatan ilmiah dalam proses

pendidikan demokratis. Melalui konsep ini coba dikembangkan dalam diri

anak kemampuan rasional, kritis, penarikan kesimpulan berdasarkan

pembuktian, keterbukaan, dan akuntabilitas yang dierlukan bagi individu

untuk hidup dalam alam demokrasi.

f. Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling disekolah kegiatan apa saja

yang dapat dilakukan guru mata pelajaran dalam: (a)layanan orientasi,

(b) layanan informasi, (c) layanan peguasaan konten, (d) layanan

penempatan dan penyaluran, (e) layanan mediasi, (f) layanan konsultasi

Jawab :

Priyatno dan Anti (1994 : 297) Mengatakan bahwa pelayanan bimbingan dan

konseling disekolah yang dilakukan guru meliputi :

1. Layanan Orientasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik

memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-

obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar

berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-

kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal

semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat

beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat

dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

2. Layanan Informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik

menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar,

pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah

membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat

tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier

berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan

informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 32

Page 33: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

3. Layanan Konten adalah layanan yang memungkinan peserta didik

mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan

kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta

berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar

peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang

baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran adalah layanan yang memungkinan

peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas,

kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,

kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat

mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya.

Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.

5. Konsultasi adalah yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau

pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang

perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta

didik.dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang pelanggan (di sekolah ;

orang tua / wali peserta didik). Dalam melaksanakan layanan konsultasi

ini, Guru Bimbingan Konseling / Konselor bisa bekerja sama dengan Guru

Mata Pelajaran, Wali Kelas dan instansi terkait (LPTK, psikolog,

psikiater) dan dilaksanakan di kantor tempat praktik konseling, bagi Guru

Bimbingan Konseling yang telah berkewenangan membuka praktik di luar

sekolah dengan cara mengambil studi profesi konselor. Layanan

Konsultasi ini terkait dengan fungsi pemahaman, pemeliharaan dan

pengembangan, yaitu untuk membantu peserta didik dan/atau pihak lain

(orang tua / wali peserta didik) memperoleh wawasan, pemahaman dan

cara–cara pemecahanan masalah maupun hambatan yang ditemui, sesuai

kondisi lingkungan di sekolah. Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas

adalah teman sejawat dan institusi terkait (LPTK, psikolog, psikiater )

adalah mitra kerja bagi Guru Bimbingan Konseling / Konselor.

6. Mediasi adalah yaitu layanan yang membantu peserta didik

menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.

merupakan layanan konseling yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan

dan Konseling (Konselor) terhadap dua pihak (atau lebih) yang sedang

RISQI FAJRIL / 17634 Page 33

Page 34: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan sehingga menjadikan

kedua pihak (atau lebih) saling bertentangan dan jauh dari rasa damai.

Layanan Mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu Guru

Bimbingan dan Konseling (Konselor) berusaha mengantarai atau

membangun hubungan diantara mereka, dengan tujuan membantu

tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki hubungan

antar personal.

g. Jelaskan bentuk kerjasama yangperlu dilakukan guru mata pelajaran

dan guru pembimbing dalam rangka pengembangan diri siswa di sekolah

berdasarkan KTSP?

Jawab :

Dalam kegiatan belajar-mengajar sangat diperlukan adanya kerjasama

antara guru degan konselor demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan

tugas pokok guru dalam proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

bimbinngan, sebaliknya layanan bimbingan disekolah perlu dukungan perlu

bimbingan atau bantuan guru. Dalam hal ini Rochman Natawidjaja dan Moh.

Surya (1985) mengutip pendapat Miller yang mengatakan bahwa :

a) Proses belajar menjadi sangat efektif, apabila bahan yang dipelajari

dikaitkan langsung degan tujuan-tujuan pribadi siswa. Ini berarti guru dituntut

untuk memahami harapan-harapan dan kesulitan-kesulitan siswa, selanjutnya guru

dapat menciptakan situasi belajar atau iklim kelas yang memungkinkan para siswa

dapat belajar dengan baik.

b) Guru yang memahami siswa dan masalah-masalah yang dihadapinya

lebih peka terhadap hal-hal yang dapat memperlancar dan mengganggu kegiatab

kelas. Guru mempunyai kesempatan yang luas untuk mengadakan pengamatan

terhadap siswa yang diperkirakan mempunyai masalah.

c) Guru dapat memperhatikan masalah atau kesulitan siswa secara lebih

nyata. Berhubung guru mempunyai kesempatan yang terjadwal untuk bertatap

muka dengan para siswa, maka ia akan memperoleh informasi yang lebih banyak

tentang keadaan siswa yang menyangkut masaalah pribadi siswa, baik kelebihan

maupun kekurangannya. Dalam keadaan keadaan seperti itu peran guru dalam

kegiatan bimbingan sangat penting.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 34

Page 35: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan

disekolah akan lebih efektif bila guru dapat bekerjasama dengan konselor sekolah

dalam proses pembelajaran. Adanya keterbatasan antara kedua belah pihak (guru

dan konselor) menuntut adanya kerjasama tersebut.

Konselor mempunyai keterbatasan dalam hal yang berkaitan dengan (1)

kurangnya waktu untuk bertatap muka dengan siswa, hal ini karena tenaga

konselor masih sangat terbatas, sehingga pelayanan siswa dalam jumlah yang

cukup banyak tidak bissa dilakukan secara intensif; (2) keterbatasan konselor

sehingga tidak mungkin dapat memberikan semua bentuk layanan seperti

memberi pengajaran perbaikan untuk bidang studi tertentu, dan sebagainya.

Dilain pihak guru mempunyai beberpa keterbatasan. Menurut Koestoer

Partowisaastro (1982) keterbatasan-keterbatasan guru tersebut antara lain:

a) Guru tidak mungin lagi menangani massalah-masalah siswa yangbermacam-

macam, karena tidak terlatih untuk melaksanakan semua tugas itu.

b) Guru sendiri sudah berat tugas mengajarnya, sehingga tidak mungkin lagi

ditambah tugas yang lebih banyak untuk memcahkan berbagai macam masalah

siswa.

Dalam menangani kasus-kasus tertentu, konselor perlu menghadirkan guru dan

pihak-pihak terkait guna membicarakan permasalahan yang dihadapi siswa.

Kegiatan semacam ini disebut dengan konferensi kasus (case conference). Bila

guru menemui masalah yang sudah berada diluar batas kewenangan, guru dapat

menelihtangankan masalah siswa tersebut kepada guru pembimbing atau konselor.

Kegiatan bimbingan konseling yag diadakan disekolah, dikoordinasikan oleh

konselor, dengan demikian pelaksanaan bimbingan oleh para guru tidak lepas

begitu saja tetapi dipantau.

Sumber :

Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres

Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri Padang.

Priyatno. 1994. Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi.

Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1994. Profesi Keguruan. Jakarta : Direktorat Jendral

pendidikan Tinggi.

Saud, Udin Syaefudin. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Alfabeta

RISQI FAJRIL / 17634 Page 35

Page 36: soal UTS

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

Gunawan,Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 22.00 wib  

http://bkmtsyaspika.wordpress.com/2012/08/17/jenis-layanan-bk/

RISQI FAJRIL / 17634 Page 36