25
1 SOILS AND AGGREGATES

SOILS AND AGGREGATES

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SOILS AND AGGREGATES. Agregat tanah adalah se kelompok partikel primer tanah yang mengikat bersama satu sama lain membentuk patikel sekunder ( agregat ) . - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: SOILS  AND AGGREGATES

1

SOILS AND

AGGREGATES

Page 2: SOILS  AND AGGREGATES

2

AGREGAT TANAH

Agregat tanah adalah sekelompok partikel primer tanah yang mengikat bersama satu sama lain membentuk

patikel sekunder (agregat).

Stabilitas agregat mengacu pada kemampuan agregat tanah untuk bertahan terhadap disintegrasi ketika ada

gaya-gaya “penghancur” seperti pengolahan tanah dan air hujan atau erosi angin.

Stabilitas agregat basah menunjukkan seberapa baik agregat tanah yang dapat menahan dampak pukulan air

hujan dan erosi air.

Sumber: http://soilquality.org/indicators/aggregate_stability.html

Page 3: SOILS  AND AGGREGATES

3

AGREGAT TANAH

Perubahan stabilitas agregat tanah dapat berfungsi sebagai indikator awal dari proses pemulihan atau degradasi tanah.

Stabilitas agregat tanah merupakan indikator kandungan bahan organik tanah, aktivitas biologis tanah, dan siklus hara di dalam tanah.

Umumnya, partikel –partikel primer dalam agregat yang kecil (<0,25 mm) terikat oleh bentuk-bentuk bahan organik yang lebih tua dan lebih stabil.

Dekomposisi bahan organik oleh mikroba tanah akan melepaskan produk-produk (yang kurang stabil) yang mengikat agregat kecil menjadi agregat yang

lebih besar (> 2 - 5 mm). Agregat-agregat yang lebih besar ini ternyata lebih sensitif terhadap efek pengelolaan BOT, dan ia berfungsi sebagai indikator yang lebih baik bagi

perubahan kualitas tanah.

Jumlah yang lebih besar dari agregat yang stabil menunjukkan bahwa kualitas tanah lebih baik. Kalau proporsi agregat besar terhadap agregat kecil

meningkat, maka biasnaya kualitas tanah lebih baik.

Sumber:

Page 4: SOILS  AND AGGREGATES

4

AGREGAT TANAH

Agregat yang stabil juga menyediakan berbagai macam ruang pori, termasuk pori-pori mikro di dalam agregat dan pori-pori makro di antara agregat.

Ruang pori sangat penting untuk tata udara dan tata air dalam tanah, dan pergerakan hara, dan gerakan biota dalam tanah.

Pori-pori makro terkait dengan agregat yang besar dan stabil sangat mendukung laju infiltrasi air hujan dan aerasi tanah yang sesuai untuk

pertumbuhan tanaman. Ruang pori juga menyediakan zona “gembur” untuk pertumbuhan akar dan

penetrasi akar. Kerak permukaan dan pori-pori yang tersumbat akan mudah terjadi pada tanah

yang stabilitas agregatnya rendah. Kerak permukaan mencegah infiltrasi air hujan dan mempromosikan erosi,

pori-pori yang terisi penuh material padatan tidak akan mampu menyimpan air dan menghambat pertukaran udara dan meningkatkan Bobot Isi tanah,

memperburuk kondisi tanah untuk pertumbuhan akar.

Sumber:

Page 5: SOILS  AND AGGREGATES

5

AGREGAT TANAH

Stabilitas agregate sangat penting untuk infiltrasi air hujan, pertumbuhan akar, dan ketahanan terhadap erosi air dan

erosi angin. Agregat yang Tidak stabil mudah hancur selama terjadi

hujan. Partikel-pertikel hancuran tanah tersebar mengisi pori-pori tanah di lapisan permukaan dan membentuk lapisan tipis

kerak-permukaan yang kompak dan padat ketika tanah mengering.

Infiltrasi berkurang, dapat mengakibatkan peningkatan air limpasan permukaan dan erosi tanah, dan mengurangi air yang tersedia dalam tanah untuk pertumbuhan tanaman.

Kerak fisik di permukaan tanah juga dapat membatasi munculnya kecambah bibit.

Sumber:

Page 6: SOILS  AND AGGREGATES

6

AGREGAT TANAHPraktek budidaya pertanian yang menyebabkan stabilitas agregat

hancur:

1. Metode pengolahan tanah dan aktivitas gangguan tanah yang menghancurkan BOT, mencegah akumulasi bahan organik tanah, dan mengganggu agregat yang ada,

2. Penanaman, penggembalaan, atau sistem produksi tanaman lainnya yang membiarkan permukaan tanah telanjang dan terekspos terhadap dampak fisik air hujan atau partikel tanah tertiup oleh angin,

3. Menghapus sumber bahan organik dan kekasaran permukaan dengan cara membakar seresah, pemanenan atau menghapus semua sisa tanaman,

4. Menggunakan pestisida yang membahayakan mikroorganisme tanah yang bermanfaat.

Sumber:

Page 7: SOILS  AND AGGREGATES

7

AGREGAT TANAH

Meningkatkan stabilitas agregat pada lahan pertanian biasanya melibatkan penanaman

tanaman penutup-tanah dan tanaman pupuk hijau, pengelolaan residu sisa panen, rotasi

tanaman, dan Olah Tanah Minimum (OTM) adat Tanpa Olah Tanah (TOT).

Stabilitas agregat akan menurun dengan cepat kalau tanah diolah dengan metode “Olah Tanah”

bersih.

Sumber:

Page 8: SOILS  AND AGGREGATES

8

AGREGAT TANAH

Agregat tanah merupakan unit struktural tanah. Agregat ini terdiri atas partikel tanah (pasir, debu dan tanah liat)

dan bahan organik (humus) yang ditemukan di dalam tanah.

Partikel-partikel tanah saling berikatan satu sama lain membentuk agregat secara lebih kuat daripada ikatan di antara agregat yang

berdekatan. Ruang do antara agregat menyediakan ruang pori untuk retensi

dan pertukaran udara dan air.

Agregat menstabilkan tanah dan memelihara produktivitas tanah sambil mencegah erosi dan kerusakan tanah.

Sumber:

Page 9: SOILS  AND AGGREGATES

9

AGREGAT TANAH

Stabilitas agregat mengacu pada kemampuan agregat tanah untuk menahan gangguan ketika ada gaya-gaya luar (biasanya

berhubungan dengan air).

“Stabilitas agregat” tidak sama dengan “stabilitas agregat kering” yang lazim digunakan untuk prediksi erosi angin.

Istilah yang terakhir ini merupakan evaluasi ukuran agregat .

Sumber:

Page 10: SOILS  AND AGGREGATES

10

AGREGAT TANAH

Agregasi mempengaruhi erosi, gerakan air, dan pertumbuhan akar tanaman. Agregat yang diinginkan adalah agregat stabil terhadap curah hujan dan

pergerakan air. Agregat yang hancur dalam air atau hancur pada saat dipukul oleh hujan akan melepaskan individu partikel tanah yang dapat menutup permukaan tanah dan

menyumbat pori-pori tanah. Hancurnya agregat ini menciptakan kerak-tanah yang menutup pori-pori dan jalur lain untuk masuknya air dan udara ke dalam tanah dan juga membatasi

munculnya kecambah bibit dari dalam tanah . Kondisi optimum memiliki berbagai macam ukuran pori. Ini termasuk pori-pori yang besar di antara agregat dan pori-pori yang lebih kecil di dalam agregat. Ruang pori di antara agregat sangat penting untuk air dan udara masuk dan

pertukarannya. Ruang pori ini menyediakan zona kelemahan (BI rendah) atau ruang pori

makro, sehingga agregasi kurang penting. Misalnya, tanah berpasir memiliki agregasi rendah, tetapi akar dan air dapat

bergerak dengan mudah dalam tanah.

Sumber:

Page 11: SOILS  AND AGGREGATES

11

AGREGAT TANAH

Agregat tanah adalah ‘gerombolan' partikel tanah yang diikat bersama oleh partikel liat, bahan organik (seperti akar-akar rambut), oleh senyawa organik

(dari bakteri dan jamur) dan hifa jamur . Agregat bervariasi ukurannya mulai dari sekitar 2 seperseribu milimeter hingga sekitar 2 milimeter , dan terdiri dari partikel-partikel tanah dari berbagai ukuran.

Beberapa partikel-partikel ini berikatan erat bersama-sama dan beberapa partikel lainnya tidak berikatan erat dan hal ini menciptakan ruang pori dari

berbagai ukuran dalam agregat tanah. Ruang-ruang pori tersebut, di dalam agregat dan di antara agregat tanah

sangat penting untuk menyimpan udara dan air, mikroba, nutrisi dan bahan organik.

Tanah dengan banyak agregat yang disebut “agregasinya bagus". Tanah tersebut lebih stabil dan lebih tahan terhadap erosi.

Sumber:

Page 12: SOILS  AND AGGREGATES

12

AGREGAT TANAH

Ada dua cara bahwa bakteri tanah dapat terlibat dalam agregasi tanah.

Salah satu cara adalah dengan memproduksi senyawa organik yang disebut “polisakarida”.

Polisakarida bakteri lebih ini stabil daripada polisakarida tanaman, proses dekomposisinya cukup lama sehingga dapat berfungsi

sebagai perekat dalam memegang partikel tanah menjadi agregat. Cara lain bakteri terlibat dalam agregasi tanah adalah dengan

mengembangkan muatan elektrostatik kecil yang dapat menarik muatan elektrostatik pada permukaan liat, membentuk semacam

jembatan di antara agregat-agregat kecil dari tanah.

Sumber:

Page 13: SOILS  AND AGGREGATES

13

AGREGAT TANAH

Jamur tumbuh memanjang, struktur benang, yang disebut hifa. Jumlah agregasi dalam tanah telah ditemukan berhubungan

dengan panjangnya hifa jamur dalam tanah.

Jamur dapat membantu membentuk agregat dalam tanah dengan “menjaring bersama” partikel tanah dengan hifanya dan

membentuk likatan di antara partikel tanah.

Jamur mikoriza dan jamur yang mengkoloni bahan organik segar diyakini menjadi yang paling penting untuk membantu stabilisasi

partikel-partikel tanah menjadi agregat.

Sumber:

Page 14: SOILS  AND AGGREGATES

14

AGREGAT TANAH

Sumber: http://www.uq.edu.au/_School_Science_Lessons/Soils.html

Struktur tanah mengacu pada

cara partikel tanah (pasir, debu dan tanah liat) dan bahan organik dikelompokkan bersama untuk

membentuk agregat tanah.

Page 15: SOILS  AND AGGREGATES

15

Agregat yang lebih besar sering terdiri dari aglomerasi agregat yang lebih kecil . Gambaran ini menunjukkan empat

tingkat dalam hirarki agregat tanah.

Sumber: http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week05/soil_physical_properties/soil_physical_properties_print.html

Page 16: SOILS  AND AGGREGATES

16

AGREGAT TANAH

Faktor-faktor penting untuk agregasi pada setiap tingkat :

a) Macroaggregate terdiri dari banyak microaggregates terikat bersama-sama terutama oleh semacam jaring-jaring perekat yang terbentuk dari hifa jamur dan akar-akar rambut yang halus .

b) Microaggregate terutama terdiri dari butiran pasir halus dan debu, liat , dan bahan organik terikat bersama oleh rambut akar , hifa jamur , dan perekat hasil ekskresi mikroba.

c) Sub-microaggregate yang sangat kecil terdiri dari partikel debu halus terbungkus oleh bahan organik tumbuhan dan mikroba ( disebut partikuklat organik ) , terbungkus oleh material halus liat , humus , dan oksida Fe atau Al.

d) Cluster trombosit liat paralel dan acak berinteraksi dengan oksida Fe atau Al dan polimer organik pada skala terkecil . Cluster liat-organik ini mencerminkan ikatan dengan permukaan partikel humus dan koloid liat.

Sumber: http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week05/soil_physical_properties/soil_physical_properties_print.html

Page 17: SOILS  AND AGGREGATES

17

AGREGAT TANAH

Praktek pengelolaan tanah yang mempromosikan struktur tanah yang baik meliputi:

1. Meminimalkan persiapan lahan (Olah Tanah Minimum)2. Waktu pengolahan tanah pada kondisi kelembaban optimum (sekitar

kapasitas lapangan atau lebih kering sedikit) 3. Mempertahankan seresah tanaman / residu pada permukaan tanah 4. Menggabungkan pasokan bahan organik mudah lapuk5. Menggunakan tanaman penutup tanah bila memungkinkan 6. Menggunakan pupuk hijau dan tanaman penutup tanah bila memungkinkan 7. Menggunakan gipsum dan bahan pembenah tanah (soil conditioner).

Sumber: http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week05/soil_physical_properties/soil_physical_properties_print.html

Page 18: SOILS  AND AGGREGATES

18

AGREGAT TANAH

Tanah terdiri dari partikel dan agregat kecil, ini dapat mengumpul untuk membentuk agregat yang lebih besar (peds) yang merupakan 'bangunan blok'

dari tanah.

Sumber: http://www.nzsoils.org.nz/Topic-Describing_Soils/Soil_Structure-Peds_and_the_Types_of_Structural_Units/

Page 19: SOILS  AND AGGREGATES

19

AGREGAT TANAH

Struktur tanah adalah:

1. Ukuran, 2. Bentuk 3. Derajat agregasi (jika ada) dari unit struktural (peds,

gumpalan), cara mereka diatur dalam tanah,

4. Ruang pori di antara agregat dan di dalam agregat.

Sumber:

Page 20: SOILS  AND AGGREGATES

20

AGREGAT TANAH

Jenis Unit Struktural:

Agregat tanah Sebuah istilah umum untuk setiap penggumpalan partikel tanah, termasuk peds, gumpalan atau fragmen.

Ped Agregat terbentuk dalam tanah dan dapat menjadi agregasi peds kecil dan: Terpisah dari agregat serupa dengan pola yang jelas dari retakan atau partisi, atau - memiliki permukaan yang berbeda setidaknya satu-setengah dari agregat atau - memiliki pelapis (selubung) pada satu-setengah dari permukaannya.

Gumpalan TanahAgregat 100 mm atau lebih panjang dan dibentuk oleh gangguan tanah seperti budidaya tanaman.

Fragmen Agregat kurang dari 100 mm panjang dan dibentuk oleh gangguan tanah seperti budidaya tanaman.“Cast” adalah “ped” yang berasal dari biologis , misalnya “cast cacing”.

Sumber:

Page 21: SOILS  AND AGGREGATES

21

AGREGAT TANAH

Skema representasi dari agregat tanah dan

distribusi mikroorganisme:

a) agregat terdiri dari banyak microaggregates;

b) pori-pori antara microaggregates penuh

dengan bakteri (bl); c) pori-pori antara agregat di mana mengembangkan

sel-sel individual (d) dan koloni

(e) bakteri, jamur, dan actinomycetes.

Sumber: http://www.soilandhealth.org/01aglibrary/010112krasil/010112krasil.ptII.html

Page 22: SOILS  AND AGGREGATES

22

AGREGAT TANAHAgregat : Model dari pedosphere

Tekstur tanah mempengaruhi tanaman perakaran , struktur tanah dan kandungan bahan organik . Tekstur tanah dan struktur tanah menentukan distribusi pori - ukuran, kapasitas menahan air tanah dan jumlah air untuk ruang pori berisi udara dalam tanah agregat yang menyediakan habitat bagi organisme tanah . Agregat tanah dapat diklasifikasikan menjadi macroaggregates ( > 250 m ) dan

microaggregates ( 20-250 mm) .Agregat adalah kumpulan secara alami terbentuk dari pasir , lumpur , tanah liat , bahan organik ,

rambut akar , mikroorganisme dan " lem " mereka seperti sekresi Lendir , polisakarida ekstraseluler , dan hifa ( filamen ) jamur serta pori-pori yang dihasilkan . Agregat tanah sering mengandung akar

halus yang tumbuh ke dalam tanah pori-pori bergaul dengan agregat rhizosfer " zona tanah di bawah pengaruh akar tanaman " .

Agen pengikat Persistent seperti bahan organik dan oksida logam dapat menstabilkan microaggregates . Agen sementara mengikat ( polisakarida dan hifa ) yang dihasilkan oleh

organisme tanah membantu dalam pembentukan macroaggregates terkandung dalam microaggregates lebih stabil .

Macroaggregates ini berfungsi sebagai " ekosistem atau arena kegiatan " .

Agregat tanah adalah satuan struktur tanah yang dapat dianggap sebagai model skala kecil yang sangat dari pedosphere a . Satu dapat memvisualisasikan semua interaksi gas , air , organisme

dan konstituen organik dan anorganik di " mikro " maka " sekilas alam semesta " dalam satu gram tanah .

Sumber: http://www.nature.com/scitable/knowledge/library/the-soil-biota-84078125

Page 23: SOILS  AND AGGREGATES

23

AGREGAT TANAH

Sebuah agregat tanah atau ped adalah

“kumpulan secara alami” terbentuk dari

pasir, debu, liat, bahan organik, rambut akar,

mikroorganisme dan sekresinya, dan

membentuk pori-pori.

Sumber: http://www.nature.com/scitable/knowledge/library/the-soil-biota-84078125

F

Page 24: SOILS  AND AGGREGATES

24

AGREGAT TANAH

Sumber: http://www.tankonyvtar.hu/en/tartalom/tamop425/0032_talajtan/ch13s12.html

Pemadatan tanah menyebabkan penurunan ruang pori tanah. Hal ini akan mengurangi tingkat

di mana air dapat menyusup dan mengalir

melalui tanah. Hal ini juga mengurangi ruang yang

tersedia untuk Oksigen di zona akar tanaman.

Pemadatan umumnya disebabkan oleh

penggunaan manusia dari tanah (mis. kaki lalu lintas di daerah rumput atau bagian berulang

mesin di areal tanaman).

Page 25: SOILS  AND AGGREGATES

25

AGREGAT TANAH

Sumber: