Upload
prind-jati-prakasa
View
214
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sol
Citation preview
OLEHR. PRIND JATI PRAKASA
H2A010042
KEPANITERAAN KLINIKILMU PENYAKIT SARAF
FK UNIMUS2015
LAPORAN KASUS“SPACE OCCUPAYING LESION”
IDENTITAS
Nama : Ny. WulandariUmur : 27 tahunAgama : IslamAlamat : Jln. Wonosari MagelungPekerjaan : Ibu Rumah TanggaStatus : MenikahNo RM : 47-97-59Tgl masuk RS : 13 Juli 2015
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan utama : Tidak sadar
• Onset : Mulai tidak sadar 2 hari yang lalu, sekitar pukul 10
pagi.• Lokasi : -• Kualitas : Tidak sadar terus menerus, tanpa disertai bangun. • Kuantitas : -• Fx pengubah : -
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Kronologi : 1 hari sebelum masuk RS pasien mengeluh pusing hebat disertai mual dan muntah. Muntah berupa makanan yang dimakan. Pagi hari sebelum masuk RS pasien masih mengeluh pusing hebat disertai mual dan muntah. Sekitar pukul 10.00 pasien tertidur dan tidak bangun hingga sore hari walaupun keluarga telah mencoba membangunkan. Pukul 19.00 pasien dibawa keluarga ke RSUD Dr. Adhyatma Semarang.
Keluhan lain : pusing hebat, mual (+), muntah (+), batuk (+), kejang (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat sakit seperti ini : disangkalRiwayat kejang : disangkalRiwayat batuk : diakui
sejak 6 bulan yang lalu (pengobatan TB disangkal)
Riwayat tumor : disangkalRiwayat jatuh/trauma : disangkalRiwayat alergi makanan : disangkalRiwayat alergi obat-obatan : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat sakit seperti ini di keluarga : disangkal
Riwayat kejang : disangkal
Riwayat tumor : disangkalRiwayat alergi : disangkal
RIWAYAT PRIBADI & SOSEK
Riwayat pribadiPasien tidak merokok. Pasien tidak pernah minum alkohol.
Riwayat sosial ekonomiPasien sebagai Ibu rumah tangga. Tinggal bersama suami. Biaya perawatan rumah sakit ditanggung pribadi. Kesan ekonomi cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : tampak lemahKesadaran : Delirium, GCS
E4M6Vsuspect afasia
Vital Sign Tekanan Darah : 133 / 85 mmHg Frekuensi Nadi : 78 x/menit Frekuensi Nafas : 24 x/menit Suhu : 370C
Status Internus : dbn
STATUS NEUROLOGIS
UMUMKesadaran : DeliriumKuantitas : GCS E4M6Vsuspect afasia
Kualitas : Tingkah laku : lemasPerasaan hati : sulit dinilaiOrientasi : sulit dinilaiJalan pikiran : sulit dinilaiDaya ingat baru : sulit dinilaiDaya ingat lama : sulit dinilaiKemampuan bicara : sulit dinilaiSikap tubuh : sulit dinilaiGerakan abnormal : tidak ada
STATUS NEUROLOGIS
Motorik Anggota Gerak Atas
Kanan KiriGerakan Tertinggal NKekuatan 3/3/3 4/4/4Tonus Eutoni EutoniTrofi Eutrofi EutrofiSensibilitas Sulit dinilai Sulit dinilaiNyeri Sulit dinilai Sulit dinilaiReflek fisiologisa. Bicepsb. Tricepsc. Radiusd. Ulna
(+)(+)(+)(+)
(+)(+)(+)(+)
Reflek Patologisa. Hofmanb. Tromer
(-)(-)
(-)(-)
STATUS NEUROLOGIS
Motorik Anggota Gerak Bawah
Kanan KiriGerakan Tertinggal TertinggalKekuatan 3/3/3 4/4/4Tonus Eutoni EutoniTrofi Eutrofi EutrofiSensibilitas Sulit dinilai Sulit dinilaiNyeri Sulit dinilai Sulit dinilaiReflek fisiologisa. Patellab. Achiles
(+)(+)
(+)(+)
Perluasan reflek - -
STATUS NEUROLOGIS
Reflek Patologisa. oppenheimb. gordonc. schaefferd. gondae. babinskyf. chaddockg. mendel bachterewh. rossolimo
(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)
(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)
STATUS NEUROLOGIS
Nervus Cranialis N.I (olfactorius) : sulit dinilai N.II (Opticus) : sulit dinilai N.III (Oculomotorius) : Ukuran pupil 2,5mm/3,5mm N.IV (Trochlearis) : sulit dinilai N.V (Trigeminus) : dbn N.VI (Abducens) : sulit dinilai N. VII (Facialis) : dbn N. VIII (Vestibulocochlearis) : sulit dinilai N IX (Glossopharyngeus) : dbn N X (Vagus) : dbn N XI (Accesorius) : sulit dinilai N XII (Hypoglossus) : dbn
STATUS NEUROLOGIS
Sensorik : sulit dinilaiFungsi vegetatif
Miksi : inkontinensia urin (-), retensio urin (-) Defekasi : inkontinensia alfi (-), retensio alfi (-)
Koordinasi dan Keseimbangan : t.d.lRangsang meningeal : kaku kuduk (+)Rangsang radikular : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Usulan laboratorium: darah rutin, kimia klinik (Glukosa sewaktu, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, kalium)
Usulan CT-SCAN Kepala tanpa kontras Usulan X foto thorax PA
RESUME
Seorang wanita 27 tahun datang ke dengan keadaan semicoma. Semicoma diakui keluarga sejak 9 jam sebelum masuk RS. Pasien samasekali tidak bangun walau telah dibangunkan keluarga. 1 hari sebelumnya pasien mengeluh sefalgia (+), nausea (+), vomitus (+), seizure (-)
Pasien memiliki riwayat batuk lama. Riwayat sakit seperti ini disangkal, riwayat trauma disangkal, riwayat tumor disangkal. Riwayat penyakit seperti ini pada keluarga disangkal, riwayat tumor pada keluarga disangkal. Konsumsi alkohol dan narkotika disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : Keadaan Umum : tampak lemah Kesadaran : Delirium, GCS E4M6Vsuspect afasia
RESUME
Tanda vital Tekanan Darah : 133 / 85 mmHg Frekuensi Nadi : 78 x/menit Frekuensi Nafas : 24 x/menit Suhu : 370C
Status internus : dalam batas normalPemeriksaan neurologi dekstra sinistraN. III : ukuran pupil 2,5 mm 3,5 mmMotorik : Kekuatan 3/3/3 4/4/4
3/3/3 4/4/4Rangsang meningeal : kaku kuduk (+)Rangsang redikuler : (-)Reflek fisiologis/patologis : dbn
DIAGNOSIS
1. Diagnosis Klinis : Parese N.III sentral dextra Afasia motorik Hemiparese dextra spastik
Diagnosis Topis : Lesi pada hemisferium cerebri sinistra
Diagnosis Etiologi : SuspectSpace Occupaying Lession
2. Suspect TB paru
ASSESMENT
IpTx Medikamentosa
Airway Breathing
• O2 kanul 2 liter/menit Circulation
• IV line RL 20 tpm Drug
• Dexamethasone 4 x 4-25 mg 3 hari iv/oral, tapering off• Ceftriaxone 2 x 2 gr iv• Ranitidin 3 x 50 mg iv
Non-Medikamentosa Konsul ke spesialis Rehabilitasi Medik untuk menjalani fisioterapi. Konsul ke spesialis Penyakit Dalam untuk konsul paru. Rencana konsul spesialis bedah syaraf setelah terdapat hasil CT
scan
ASSESMENT
IpDx Usulan laboratorium: darah rutin, kimia klinik (Glukosa
sewaktu, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, kalium) Usulan CT-SCAN Kepala tanpa kontras Usulan X foto thorax PA
IpMx Monitoring kesadaran, keadaan umum dan tanda vital,
perbaikan gejala dan tanda, pemeriksaan neurologis. Monitoring asupan makanan dan minuman serta obat
yang dikonsumsi.
ASSESMENT
IpEx Edukasi menjelaskan penyakit yang diderita kepada
keluarganya dan risiko bahaya yang dapat muncul belakangan.
Rutin menjalankan fisioterapi. Berikan dukungan kepada pasien agar pasien
semangat dalam menjalani pengobatan.