SOP Multicast System Seaedunet

SEAMEO SEAMOLECSoutheast Asian Ministers of Education Organization

Daftar Isi

I. Kata PengantarII. Manual Pointing Parabola

1. Persiapan alat-alat untuk pemasangan parabola.2. Proses perakitan parabola.3. Persiapan pointing.4. Pointing parabola.5. Comisioning.6. Tambahan.

III. SOP Physical Multicast1. Spesifikasi server.2. Instalasi modem satelite.3. Instalasi server.

IV. SOP Logical Multicast1. Instalasi OS (Operating System) pada server.2. Langkah-langkah pemasangan network client-server.3. Konfigurasi network pada server dan Client.4. Langkah-langkah melihat paket multicast yang di terima.5. Instalasi software xorp.6. Instalasi dan konfigurasi web server.7. Instalasi dan konfigurasi FTP server.8. Konfigurasi xorp untuk multicast routing.9. Menjalankan software xorp.

V. Testing System Multicast1. Uji coba video streaming.2. Uji coba video streaming conference.3. Uji coba transmit data.

VI. FAQ1. Tanya jawab seaedunet.

Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang 15418 PO Box 59/CPA, Ciputat, Jakarta INDONESIAPhone: (62-21) 7422184, Fax: (62-21) 7422276Email: [email protected]


I. Kata Pengantar



II. Manual Pointing Parabola

1. Persiapan alat-alat untuk pemasangan parabola.Sebelum Anda memasang parabola, sebaiknya Anda harus mempersiapkan alat-alat seperti berikut:

- Persiapan Tools (Obeng, Tang, Kunci L, dll).

- Persiapkan Kompas yang berfungsi untuk menentukan arah.

- Persiapkan GPS yang berfungsi untuk mengetahui titik lintang dan bujur ( op-tional )



- Persiapkan Laptop untuk melakukan installasi parabola

2. Proses perakitan parabola- Pertama tama Anda pasang bagian atas parabola seperti gambar di bawah ini.



- Pasang mur dan baut seperti gambar berikut.

- Kemudian Masukkan bagian mur dan baut yang lainnya, seperti gambar berikut.

- Setelah itu eratkan mur sampai seperti gambar berikut.


Lokasi mur dan baut pada bagian atas parabola.


- Selanjutnya, gabungkan kedua piringan/disk parabola dengan baut, seperti gambar berikut.

- Setelah Anda memasang keduan piringan tersebut, lanjutkan dengan merakit sisa potongan dish hingga menjadi parabola yang utuh.

- Berikut gambar piringan atau dish yang sudah menjadi utuh.



- Langkah selanjutnya yaitu memasang pointing bar pada penyangga arah.

- Setelah itu pasang baut pengatur elevasi antara rangka penyangga dengan mountingbar. Pasang rangkaian para bola dengan cara di klem seperti gambar berikut.



- Kemudian eratkan bagian rangka penyangga dengan mounting bar menggunakan mur dan baut seperti gambar berikut.

- Kemudian susun rangkaian bagian atas parabola dengan rangkaian penyangga seperti gambar berikut.


Masukkan mur dan baut pada bagian pengerat antara rangka penyangga dengan mounting bar.

Eratkan mur dan baut seperti gambar berikut.


- Eratkan kedua bagian tersebut.

- Setelah itu pasang rangkaian mountingbar

- Setelah itu pasang piringan/dish parabola di atas rangkaian yang sudah terpasang.



- Eratkan piringan/dish parabola dengan rangkaian bagian bawah yang sudah terpasang.

- Pasang bagian ketiga kaki penyangga LNB di atas piringan/dish parabola seperti gambar berikut.

- Pasang seluruh rangkaian parabola hingga membentuk seperti gambar berikut.



3. Persiapan Pointing.- Pastikan rangkaian laptop, modem, dan parabola seperti gambar berikut.

- Pastikan posisi parabola tegak lurus

- Kemudian masukkan kabel UTP pada laptop Anda.



- Setelah itu masukkan kabel koaksial pada LNB parabola.

- Langkah selanjutnya yaitu anda masukkan kabel UTP dan kabel koaksial dari parabola.

- Konfigurasi DW 7000, sebelum melakukan installasi, serial number (CAC Number) dari modem DW 7000 harus didaftarkan / masukkan dalam CAC Server NMS system oleh NOC (Telkom & Scmedia)



- Kemudian setting Ethernet LAN laptop Anda dengan ip address 192.168.0.2 sub netmask 255.255.255.252 atau dengan menggunakan dhcp, seperti gambar berikut.

- Untuk memastikan koneksi antara laptop dan DW 7000 (modem) telah tersambung. Lakukan percobaan koneksi ke perangkat DW 7000 dengan menggunakan command prompt. Ketik ping 192.168.0.1.

- Ketik telnet 192.168.0.1 1953 untuk melakukan konfigurasi pada DW 7000


Jika ingin menggunakan dhcp, klik pada Obtain an IP address automatically. Maka ip address Anda akan tersetting otomatis menggunakan dhcp dari modem.


Telnet 192.168.0.1 1953 adalah telnet ke IP DW 7000 dengan port 1953.

- Untuk diperhatikan: Sebelumnya melakukan konfigurasi modem, anda harus

memperoleh IP untuk modem yang akan dikonfigurasi dengan cara menanyakan kepada tim SC Media Telp. 0811184977 atau 021-7220222

Pihak SC Media akan menanyakan Serial Number yang berada pada modem DW 7000.

Kemudian Anda akan mendapatkan IP untuk digunakan pada modem yang anda konfigurasi.

- Setelah itu pilih option a untuk memulai konfigurasi modem.

- Untuk diperhatikan: Sebelum melakukan konfigurasi, pastikan Anda telah

memperoleh IP Management. Bila hal tersebut belum and peroleh, sebaiknya Anda menanyakan IP Management



Catat nilai longitude dan latitude dimana parabola diletakkan untuk kemudian dimasukkan kedalam settingan modem.

Nilai longitude dan latitude VSAT pada contoh ini adalah nilai dimana kantor SEAMOLEC berada (sebagai tempat test pointing parabola)

- Main menu (<?/CR> for options): a (pilihan untuk memulai konfigurasi)Type \ followed by <CR> at any time to return to the main menuType – followed by <CR> to go back one parameter

VSAT Return Path (1=Receive Only, 2=Inroute, 3=LAN1, 4=LAN2) <2>:1

Satellite Longitude degrees <99>: 118 (Posisi satellite Telkom-2)Satellite Hemisphere (0=East, 1=West) <1>:0VSAT Longitude degrees <77>:106 (a)VSAT Longitude minutes <18>:45 (b)VSAT Longitude Hemisphere (0=East, 1=West) <1>:0 (c)VSAT Latitude degrees <39>:6 (d)VSAT Latitude minutes <8>:8 (e)VSAT Latitude Hemisphere (2=North, 3=South) <2>:3 (f)Satellite Channel Frequency <13300 x 100Khz>:11790



Receive Symbol Rate <22000000 Sps>:10000000Frequency Band / Modulation (? For Options) <1>:3Rx Polarization (0=Vertical, 1=Horizontal) <1>:1Tx Polarization (0=Horizontal, 1=Vertical) <0>:1LNB 22KHz Switch (0=Off, 1=On) <0>:0DVB Mode (1=DVB-S, 2=DVB-S2-CCM, 3=DVB-S2-ACM) <1>:1DVB Program Num for user data <0>:20500LAN 1 IP Address <192.168.0.1>:192.168.0.1LAN 1 Subnet Mask <255.255.255.252>:255.255.255.252LAN 2 IP Address <0.0.0.0>:<kosongkan>LAN 2 Subnet Mask <255.255.255.0>:<kosongkan>

IP Gateway IP Address <100.100.100.100>:<192.168.12.100>SDL Control Channel Multicast IP Address <224.0.1.4>:224.0.1.6VSAT Management IP Address <10.0.0.0>:10.1.110.253Default Gateway (meaningful for LAN return path only) <10.0.0.10>:

Main menu (<?/CR> for options): pw kemudian ENTERWriting the configuration file may reboot this VSATWrite Configuration – Are you sure? (y/n): y (ketik y kemudian tekan ENTER)

Ket: = masukkan IP yang didapat dari SC Media = nilai default modem atau nilai konfigurasi lama = nilai baru yang harus dimasukkan

(a).(b).(c).(d).(e).(f) = sesuaikan dengan nilai dimana parabola diletakkan (bisa dilihat melalui GPS atau alat bantu lainnya)

Angka-angka di atas digunakan pada saat pointing di kantor SEAMOLEC, sesuaikan angka-angka tersebut sesuai dengan daerah dimana anda berada.

- Setelah itu modem akan mereset /reboot. Tunggu beberapa saat dan lakukan telnet kembali ke modem.

- Sebelum melakukan telnet , pastikan modem DW 7000 sudah bisa di ping.



- Untuk melakukan pointing antenna kita harus masuk main menu kemudian pilih I (i) untuk masuk ke menu Instalasi (Installation Menu), kemudian pilih (a) antenna pointing receiver.

- Dari menu diatas telah diperoleh untuk pointing, yaitu:o Elevasi = 75o Azimut = 62Nilai diatas (Elevasi, Azimut dan Polarisasi) bukanlah nilai pasti, nilai ini akan berbeda di tiap daerah.Nilai SQF sebelumnya mendapatkan sinyal 10-15



- Kemudian arahkan antena ke satelit Telkom 2 sampai nilai SQF di pojok kiri bawah hingga maksimal/tertinggi.Pada gambar parabola dibawah ini nilai azimuthnya =0

4. Pointing parabola*) Pengaturan polarisasi LNB:- Pertama-tama arahkan 0 derajat LNB ke arah barat, lihat gambar dibawah ini.



*) Pengaturan LNB parabola.- Putar piringan parabola sesuai dengan sudut azimuth yang di dapat dari modem.



- Miringkan parabola sesuai dengan besar sudut elevasi yang di dapat dari modem.

- Putar piringan parabola sesuai dengan sudut azimuth yang didapat dari modem.





*) Pengaturan Elevasi .- Miringkan parabola sesuai dengan besar sudut elevasi yang didapat dari modem.

- Miringkan parabola sesuai dengan besar sudut elevasi yang didapat dari modem hingga mencapai nilai SQF tertinggi.





- Ok jika SQF sudah diatas angka 80, maka Anda bisa menghentikan proses pointing Anda, karena di angka 80 sinyal sudah menunjukkan cukup bagus.

5. Comisioning

- Mesin DW 7000 secara otomatis akan mendownload parameter-parameter atau profile sesuai dengan konfigurasi yang telah di set di NMS untuk mengetahui proses yang sedang terjadi , dan menu utama ketik F lalu tekan enter.

- Berikut tampilan Comisioning.

- Led di panel depan memberikan status operasional modem.



Catatan: Untuk aplikasi receive only (mis: multicast), pada umumnya transmit modem tidak digunakan. Sehingga LED indicator transmit tidak menyala/mati.

6. Tambahan.- Usahakan untuk mendapatkan nilai SQF setinggi mungkin (dengan mengatur

posisi Azimuth, Elevasi dan juga memutar LNB/FEEDHORN)- Cek Grounding parabola diusahakan sekecil mungkin (dibawah 1 ohm)- Sabar, kesabaran sangat dibutuhkan dalam proses pointing ini, karena proses

pointing tidak selalu langsung mendapatkan hasil yang maksimal.- Tiang parabola harus tegak lurus 90

III. SOP Physical Multicast



1. Spesifikasi Server.- Untuk spesifikasi server di sesuaikan dengan kebutuhan. Untuk lebih maksimal

ukuran hard disk di atas 200 GB supaya bisa menyimpan data dalam ukuran besar, dan memiliki 3 atau 4 ethernet untuk beberapa link. Jika Anda hanya menggunakan koneksi multicast dan LAN network Anda, maka hanya memerlukan 2 ethernet saja.

Berikut topologi yg digunakan:

Keterangan: 1. IP Address eth0 pada server harus satu subnet dengan IP Address pada

modem interface eth0 juga.2. IP Address eth1 pada server harus satu subnet dengan IP Address pada

client.3. IP Address eth 2 pada server harus satu subnet dengan IP Adress pada

source dari Internet (jika Anda menggunakan Internet)

2. Instalasi modem satellite.



- Langkah pertama yaitu unpacking.- Kemudian koneksikan kabel RG6 atau RG11 dengan F connector dari antenna ke

modem .- Selanjutnya koneksikan kabel jaringan UTP RJ45 dari modem ke server multi-

cast, lalu koneksikan kabel power dan adapter.

Gambar 1 Modem Satelite

- Setelah anda memasukkan kabel-kabel tersebut ke port yang sudah ditentukan maka sekarang Anda bisa menghidupkan modem.


Power Suplay

Ke antena

Ke server


- Gambar berikut menjelaskan tentang indikator dan artinya

o Jika indikator lampu power hidup ---> menandakan bahwa power upo Jika indikator lampu sistem hidup ---> menandakan pointing pada

parabola sudah benaro Jika indikator lampu receive hidup ---> menandakan sinyal siap

menerima datao Jika Indikator lampu transmite hidup ---> menandakan bahwa modem

tersebut siap mengirim data

3. Instalasi Server.- Langkah pertama yaitu unpacking.

- Kemudian koneksikan kabel jaringan dari server ke Modem Satelite.

- Dalam topologi diatas ada sebuah server [SERVER STORAGE] dengan 3 ethernet card.

1. Eth0 = dihubungkan ke modem satellite2. Eth1 = dihubungkan ke client3. Eth2 = dihubungkan ke source internet

- Setelah itu baru hidupkan server Anda.

IV. SOP Logical Multicast

1. Instalasi OS (Operating System) pada server.- Masukkan CD installasi Operating System ke dalam server yang ada.

- Tekan enter satu kali, kemudian tunggu sebentar saat server melakukan booting dari CD. Kemudian Install server dengan mengikuti langkah-langkah selanjutnya.

- Pada saat istalasi sudah selesai dilakukan keluarkan CD dari dalam CD-ROM


Indikator PowerIndikator Power

Indikator SystemIndikator System

Indikator receiveIndikator receive

Indikator transmitteIndikator transmitte

Indikator LANIndikator LAN


- Tunggu server untuk selesai sampai booting dan muncul tampilan Login. Kemudian login sebagi root dengan username dan password sebagai berikut :

- Login : root- Password : {password anda}

2. Langkah-langkah pemasangan network client-server .- User mendapat ip DHCP dari server storage / multicast, dengan range IP DHCP =

10.252.10.2 – 10.252.10.253. Atau Anda bisa setting sesuai dengan network yang ada pada server.

- Eth0 server storage dihubungkan ke modem satellite.- Modem satellite dihubungkan ke server multicast.- User connect ke server storage menggunakan wifi atau menggunakan LAN yang

ada pada network Anda, yang terkonek ke server multicast, sehingga user bisa mendapatkan IP address dari Server.

3. Konfigurasi network pada server dan Client.- Setting IP Address

Untuk langkah pertama adalah Anda setting IP Address masing-masing yang terhubung ke server multicast. Contoh sebagai berikut :

Berikut topologi yg digunakan:



Keterangan:- IP Address eth0 pada server harus satu subnet dengan IP Address pada modem

interface eth0 juga.- IP Address eth1 pada server harus satu subnet dengan IP Address pada client.- IP Address eth 2 pada server harus satu subnet dengan IP Adress pada source

dari Internet (jika Anda menggunakan Internet)- IP Address Modem Satelite adalah 192.168.0.1 (disesuaikan dengan ip pada

modem Anda)- IP Address Server eth0 adalah 192.168.0.2 (disesuaikan dengan ip pada modem

Anda)- IP Address Server eth1 adalah 10.252.10.1 (disesuaikan dengan jaringan LAN

Anda)- IP Address Client adalah 10.252.10.0/24 (disesuaikan dengan jaringan LAN

Anda)- IP Address Server eth2 adalah 118.98.230.2 (disesuaikan dengan jaringan

INTERNET Anda)- IP Address source Internet adalah 118.98.230.1 ((disesuaikan ip pada INTERNET

Anda)4. Langkah-langkah melihat paket multicast yang di terima

- tcpdump: untuk mengetahui adakah paket yang melalui sebuah interface, jalankan di network interface yang masuk ke modem satelite, kondisi interface server yang masuk ke modem harus dalam keadaan tersambung, jalankan per-intah ini di server multicast.

# tcpdump –ni eth0 | grep 239.0.220.1



- mii-tool: untuk mengetahui apakah link NIC (Network Interface Cards) up/down.

#mii-tool

5. Instalasi software xorp- Jika XORP Anda dalam server Anda masih belum ada, atau mungkin masih versi

1.4.x, maka Anda dapat menginstall xorp versi 1.5.x (software ini akan dibundle bersama file ini)

- Cek software xorp di server dengan cara:[root@multicast ~]# rpm –qa | grep xorp

- Jika belum ada, maka anda dapat menginstall dengan cara:[root@multicast ~]# rpm –ivh xorp-1.6-x

6. Instalasi dan konfigurasi web server.- Sebelum Anda setting web server, Anda buat dulu directory /storage/data.



Langkah-langkahnya sebagai berikut:

[root@multicast ~]# cd /[root@multicast /]#[root@multicast /]# mkdir storage[root@multicast storage]# mkdir data[root@multicast storage]# mkdir portal

- Setelah Anda lakukan perintah di atas, maka directory /storage/data dan directory /storage/library sudah terbuat.

- Kemudian Anda setting dulu ServerName pada konfigurasi httpd Anda di /etc/httpd/conf/httpd.conf

- Edit bagian berikut:#ServerName www.example.com:80ServerName 10.252.10.1

- Keterangan: 10.252.10.1 Adalah IP Server Anda, jadi sesuaikan dengan IP Server yang Anda setting.

- Untuk langkah selanjutnya yaitu Anda setting webserver Anda, tambahkan script berikut pada webserver Anda di /etc/httpd/conf.d/webserver.conf (jika Anda menggunakan software httpd untuk webserver Anda):

[root@multicast ~]# vi /etc/httpd/conf.d/webserver.conf

# Konfigurasi untuk /storage/data#<Directory "/storage/data"> Order Deny,Allow Deny from all Allow from 127.0.0.1 Allow from all</Directory>

Alias /data /storage/data

# Konfigurasi untuk /storage/portal#<Directory "/storage/portal"> Order Deny,Allow Deny from all Allow from 127.0.0.1 Allow from all</Directory>



Alias /portal /storage/portalJadi untuk melihat directory /storage/data di server. Anda bisa membuka browser dengan mengetikkan http://10.252.10.1/data. Sedangkan untuk melihat directory /storage/portal di server, Anda bisa membuka browser dengan mengetikkan http://10.252.10.1/portal (IP Address 10.252.10.1 adalah IP Address eth1 di server yang terkonek ke client.)

7. Instalasi dan konfigurasi FTP server.- Jika server Anda sudah memiliki FTP Server, maka Anda dapat menggunakan

FTP untuk mengambil data yang berada di server.

- Contoh: Ketikkan alamat berikut di browser Anda ftp://10.252.10.1

8. Konfigurasi xorp untuk multicast routing.- XORP adalah sebuah program yang berguna untuk multicast routing. Untuk

menggunakannya Anda hanya mengubah sedikit dari script myconfig.boot (script ini akan dibundle bersama file ini)

- Yang perlu Anda ubah untuk settingan di XORP adalah bagian di bawah ini

static-rps { rp 192.168.0.1 { group-prefix 224.0.0.0/4 { rp-priority: 192 hash-mask-len: 30 } } }

- Catatan: Ganti 192.168.0.1 dengan IP Modem Hughes Anda yang terkonek ke server multicast

9. Menjalankan software xorp.- Untuk menjalankan XORP Ada dapat menggunakan langkah di bawah ini:

root@multicast# xorp_rtrmgr –b /root/myconfig.boot

- Setelah Anda Jalankan perintah diatas, maka Anda bisa mencoba untuk membuka video streaming dan menerima file dari system multicast.



V. Testing System Multicast

1. Uji coba video streaming.- Instal Program VLC media player yang nanti akan digunakan untuk media

pengetesan video streaming (software akan dibundle bersama file ini)

- Buka VLC media player, sehingga muncul tampilan seperti dibawah ini.

- Buka File – Open Network Stream, seperti dibawah ini :



- Pilih UDP/RTP Multicast -> Masukkan address multicast 239.0.220.1 dan port 2222, seperti dibawah ini :

- Setelah di OK, maka akan muncul video yang distreamingkan lewat address tersebut :



2. Uji coba video streaming conference.- Untuk video streaming conference Anda dapat menjalankan dengan

menggunakan program Broadcast Viewer. Jika Anda belum mempunyai software tersebut maka Anda dapat mendownload di http://fileserver2.jardiknas.org/multicast pada folder software-multicast dengan nama file BroadcastViewer.exe

- Pertama-tama Anda harus menginstall program tersebut ke komputer Anda yang terkonek ke system jaringan multicast. Setelah Anda install, Anda buka program tersebut.

- Jika komputer Anda terkonek ke system jaringan multicast maka akan muncul room conference yang sedang berjalan pada saat itu, lihat Gambar Conference.1



Gambar Conference.1

- Untuk melihat conference yang sedang berlangsung maka Anda harus Klik nama conference tersebut dan Klik view, lihat Gambar Conference.2


Klik view untuk melihat conference yang sedang berlangsung.


Gambar Conference.2

- Setelah Anda Click View maka akan muncul tampilan seperti berikut, lihat Gambar Conference.3. Tunggu proses penerimaan video sampai selesai dan Anda bisa melihat conference yang sedang berlangsung seperti Gambar Conference.4

Gambar berikut adalah proses penerimaan video.

Gambar Conference.3

Gambar Conference.4

- Klik pada menu full screen yang terletak di bawah kanan untuk melihat dengan full screen.


Klik button dan pilih full screen untuk melihat secara full screen.


3. Uji coba transmit data- Sebelum Anda melakukan transmit data, Anda cek terlebih dahulu pada server

Anda, apakah sudah ada software udpcast atau belum.

- Untuk melihat udpcast pada server Anda, cek dengan menggunakan perintah:root@multicast# rpm –qa | grep udpcast

- Jika masih belum ada, maka anda diharuskan untuk menginstall terlebih dahulu dengan cara:root@multicast# rpm –ivh udpcast.x.x.rpm

- Setelah Anda install software tersebut maka Anda dapat menggunakan script ./terima (script ini akan dibundle bersama file ini), seperti pada SOP Phisicaly Multicast (SOP ini akan dibundle bersama file ini) untuk menerima data.

VI. FAQ

1. Tanya jawab seaedunet.- Mengapa harus menggunakan system multicast ?

Jawaban: Karena dengan system multicast kita lebih menghemat bandwith, mempermudah pengiriman data dalam jumlah yang besar dan jangkauan menjadi lebih luas hingga daerah Asia

- Apa saja yang dibutuhkan untuk system multicast?Jawaban:

1. Parabola (lenkap dengan LNB dan kabel koaksial)2. DVB Receiver (support DVB IP, e.g dcbox)3. Server (minimal 2 ethernet dan hard disk 200GB)


Documents

SOP Multicast System Seaedunet