Sop Mumps (Parotitis Epidemica)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Sop Mumps (Parotitis Epidemica)

    1/2

    P R O S E D U R K E R J A

    BALAI PENGOBATANGIGI

    MUMPS (PAROTITIS

    EPIDEMICA)/GONDONGA

    NNo. DOKUMEN :

    TERBITAN : 1

    REVISI KE : -

    TGL MULAI BERLAKU: 1-1-16

    HALAMAN : 1of 2

    PENGERTIAN

    Definisi

    Infeksi virus akut yang disebabkan oleh paramyxovirus RNA yang

    terjadi pada kelenjar liur parotis, dapat juga terjadi pada kelenjar

    liur submandibularis atau sublingualis.

    Patofisiologi

    - Disebabkan oleh Paramyxovirus

    - terjadi pada masa epidemik

    - transimisi melalui kontak langsung droplet saliva

    - Self limiting disease.

    KODENo. ICD 10 : B26.9 MUMPS (Parotitis Epidemica)

    without other complication

    TUJUAN Sebagai pedoman diagnosis dan penatalaksanaan kasus Mumps di UPT PKM Sukarasa.

    REFERENSIKeputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/

    Menkes/62/2015 Tentang panduan Praktik Klinis Dokter Gigi

    PROSEDUR 1. Hasil anamnesis (subjective)

    Demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit di bawah telinga,

    pembengkakan di pipi/bawah telinga yang sakit

    2.Gejala klinis dan pemeriksaan

    - Masa inkubasi 2-3 minggu, terjadi pembesaran dan inflamasi

    kelenjar liur, nyeri preaurikuler, demam, malaise, sakit

    kepala, myalgia.

    - Melibatkan kelenjar liur parotis, terkadang submandibula.

    - Pembesaran kelenjar saliva kedua dapat terjadi 24-48 jam

    setelah yang pertama.- Pembengkakan bilateral, nyeri pada palpasi, edema pada kulit

    di atasnya.

    3. Diagnosis banding

    Abses bukalis

    4. Klasifikasi Terapi ICD 9 CM

    89.31Dental Examination

    24.99Other (other dental operation)

  • 7/25/2019 Sop Mumps (Parotitis Epidemica)

    2/2

    P R O S E D U R K E R J A

    BALAI PENGOBATANGIGI

    MUMPS (PAROTITIS

    EPIDEMICA)/GONDONGA

    NNo. DOKUMEN :

    TERBITAN : 1

    REVISI KE : -

    TGL MULAI BERLAKU: 1-1-16

    HALAMAN : 2of 2

    5.Prosedur Tindakan Kedokteran Gigi

    a) Simtomatik : analgesik, antipiretik.

    b) Supportif : immunomodulator, istirahat cukup, hidrasi, diet

    lunak tinggi kalori protein

    c) Rujuk kepada dokter yang kompeten

    6. Pemeriksaan Penunjang

    Tidak diperlukan, tampilan klinis dan riwayat menjadi

    karakteristik khas.

    7. Peralatan dan bahan/obat

    - dental unit lengkap,

    - alat diagnostik standar,

    -bahan antiseptik dan disinfektan.

    8.Faktor penyulit

    Kondisi imunosupresi berat

    9. Prognosis

    Baik

    10. Keberhasilan perawatan

    Rasa nyeri rongga mulut dan lesi hilang, tidak terjadi

    komplikasi.

    11. Persetujuan Tindakan Kedokteran

    Wajib, minimal lisan dan dicatat dalam rekam medik.

    12. Faktor sosial yang perlu diperhatikan

    Tidak Ada

    UNIT

    TERKAITDokter gigi, perawat gigi, dokter

    LAMPIRAN -