2
RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG SPO PROSEDUR PENYAMPAIAN INFORMASI NILAI KRITIS PASIEN DI INSTALASI PELAYANAN UTAMA No. Dokumen P.11 / 1 / 08 No. Revisi 00 Halaman 1 / 1 Prosedur Tetap POKJA KESELAMATAN PASIEN Tanggal Terbit 10 Desember 2013 Ditetapkan tgl. 10 Desember 2013 Direktur dr. Budi Rahaju, MPH NIP. 19551011 198210 2 001 Pengertian 1. Prosedur penyampaian informasi nilai kritis adalah tata cara penyampaian hasil pemeriksaan penunjang diagnostik yang bernilai kritis kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien. (DPJP) 2. Nilai kritis adalah setiap nilai hasil pemeriksaan penunjang diagnostik diluar rentang normal yang dapat membahayakan kondisi pasien. Tujuan 1.Sebagai acuan prosedur penyampaian informasi nilai kritis 2.Alur penyampaian informasi nilai kritis menjadi jelas. 3. Penanganan pasien gawat menjadi cepat dan tepat. 4.Mencegah terjadinya mortalitas dan morbiditas. Kebijakan Berdasarkan SK Direktur RSUD dr. Saiful Anwar Malang no. 800 / 5637 / 302 / 2012 tentang Pengurus Pokja Keselamatan Pasien, maka: 1.Petugas yang melaporkan adalah petugas laboratorium atau radiologi 2.Dokter penerima adalah dokter DPJP/ dokter yang merawat Prosedur 1. Dokter yang meminta menulis permintaan tindakan penunjang dengan mencantumkan Nama terang, tanda tangan, No HP dr yang meminta yang bisa dihubungi dan menyertakan nama dan Nomer Hotline ruangan. Contoh : Dr. DPJP / Dr. DPJP pengganti No Hotline ruangan saat permintaan : ........... No Hp dr yang meminta / DR DPJP pengganti ......................... 2. Bagian Penunjang (Laboratorium atau Radiologi) menerima permintaan

SOP Pelaporan Nilai kritis di IPU.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SOP Pelaporan Nilai kritis di IPU.doc

RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

SPOPROSEDUR PENYAMPAIAN INFORMASI NILAI KRITIS

PASIEN DI INSTALASI PELAYANAN UTAMA

No. Dokumen

P.11 / 1 / 08

No. Revisi

00

Halaman

1 / 1

Prosedur Tetap

POKJA KESELAMATAN PASIEN

Tanggal Terbit

10 Desember 2013

Ditetapkan tgl. 10 Desember 2013Direktur

dr. Budi Rahaju, MPHNIP. 19551011 198210 2 001

Pengertian 1. Prosedur penyampaian informasi nilai kritis adalah tata cara penyampaian hasil pemeriksaan penunjang diagnostik yang bernilai kritis kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien. (DPJP)

2. Nilai kritis adalah setiap nilai hasil pemeriksaan penunjang diagnostik diluar rentang normal yang dapat membahayakan kondisi pasien.

Tujuan 1. Sebagai acuan prosedur penyampaian informasi nilai kritis 2. Alur penyampaian informasi nilai kritis menjadi jelas.3. Penanganan pasien gawat menjadi cepat dan tepat.4. Mencegah terjadinya mortalitas dan morbiditas.

Kebijakan Berdasarkan SK Direktur RSUD dr. Saiful Anwar Malang no. 800 / 5637 / 302 / 2012 tentang Pengurus Pokja Keselamatan Pasien, maka:1. Petugas yang melaporkan adalah petugas laboratorium

atau radiologi2. Dokter penerima adalah dokter DPJP/ dokter yang merawat

Prosedur 1. Dokter yang meminta menulis permintaan tindakan penunjang dengan mencantumkan Nama terang, tanda tangan, No HP dr yang meminta yang bisa dihubungi dan menyertakan nama dan Nomer Hotline ruangan.Contoh :Dr. DPJP / Dr. DPJP penggantiNo Hotline ruangan saat permintaan : ...........No Hp dr yang meminta / DR DPJP pengganti .........................

2. Bagian Penunjang (Laboratorium atau Radiologi) menerima permintaan

3. Bag Penunjang menemukan nilai kritis4. Laporkan segera hasil nilai kritis

a. 15 menit pertama kepada dokter yang meminta dengan cara::

Telpon I ke nomer hotline ruangan graha Utama, Pastikan yang menerima laporan adalah dr DPJP, jika tidak bisa dihubungi

Telepon II pada nomer HP dr. DPJP, jika masih tidak bisa dihubungi

Kirim laporan lewat SMS ke no Hp dr DPJP hingga ada respon dari sms tersebut

segera dikirim melalui pneumatic tube ke ruang permintaan.Bila tidak ada respon dari dokter peminta maka lakukan langkah berikut :

Page 2: SOP Pelaporan Nilai kritis di IPU.doc

RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

SPOPROSEDUR PENYAMPAIAN INFORMASI NILAI KRITIS

PASIEN DI INSTALASI PELAYANAN UTAMA

No. Dokumen

P.11 / 1 / 08

No. Revisi

00

Halaman

2 / 1

Prosedur

b. 15 menit kedua :Telpon atau SMS laporan tersebut ke Nomer HP dr Kepala Instalasi Pelayanan UtamaBila belum ada respon lakukan langkah berikut :

c. 15 menit ke tigaHubungi pimpinan RS:Wakil Direktur medik dan Pelayanan atau .Direktur RSSA

Bagi pelapor dan penerima hasil lakukan komunikasi efektif hasil nilai kritisnya (lihat SPO komunikasi efektif).

Unit Terkait1. Seluruh IRNA dan IRJA2. Seluruh instalasi pelayanan pemeriksaan penunjang diagnostik

Referensi

"No Need to Panic -- Critical Values in Your Laboratory," from the American Society for Clinical Pathology 2008 Annual Meeting, presented by Elizabeth A. Wagar, MD