Upload
bela-islamadina
View
26
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sop Tindakan Perawatan
Citation preview
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMASBADAN LAYANAN UMUM DAERAHRUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS
Jl. Rumah Sakit No. 01 Banyumas
LAPORAN SHIFT
No. Dokumen04/025/237/IK/2009
No. Revisi :0
Halaman :1 / 2
PROSEDUR TETAPTanggal Terbit1 MARET 2009
DITETAPKAN OLEHDIREKTUR BLUD RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MkesPembina Utama Muda
NIP : 19571027 198511 1 001Pengertian Pentingnya pertukaran informasi perawatan pasien
kepada staff perawat lain saat pergantian dinas (shift)
Tujuan Terselenggaranya pelayanan perawatan yang
berkesinambungan dan menyeluruh
Kebijakan
Prosedur Persiapan alat :
1. Tinjau ulang data demografi, termasuk nama,
usia, dan nomor ruangan.
2. Identifikasi keluhan utama dan alasannya, jika
dibutuhkan.
3. Berikan ringkasan riwayat kesehatan yang lalu,
jika dibutuhkan.
4. Identifikasi kunci pengobatan dan diagnosa
perawatan, yang sesuai.
5. Identifikasi pemecahan masalah pengobatan dan
diagnosa perawatan, yang sesuai.
6. Berikan informasi fokus pada data signifikan
yang dibutuhkan oleh tim perawat lain sebagai
tanggung jawab dari perawatannya.
7. Deskripsikan regimen pengobatan, termasuk
diet, terapi cairan, pengobatan dan letihan/aktivitas.
8. Identifikasi tes laboratorium dan diagnostik yang
harus dilengkapi selama 24 jam berikutnya.
9. Tinjau ulang hasil tes laboratorium dan
diagnostik, yang sesuai.
LAPORAN SHIFTNo. Dokumen
04/025/237/IK/2009No. Revisi :
0Halaman :
2 / 2
Prosedur
10. Diskripsi data status kesehatan pasien,
termasuk tanda-tanda vital dan tanda gejala
yang muncul selama berdinas.
11. Diskripsi perencanaan keperawatan yang
telah dilakukan.
12. Diskripsikan respon pasien dan keluarga
dalam menerima tindakan perawatan.
13. Berikan secara singkat program untuk
mencapai tujuan.
14. Berikan secara singkat discharge planing,
jika dibutuhkan.
Mengetahui :Kepala Bidang Keperawatan
BLUD RSU Banyumas
Slamet Setiadi, S.Kep,NsNIP. 140 249 109
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMASBADAN LAYANAN UMUM DAERAHRUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS
Jl. Rumah Sakit No. 01 Banyumas
TERAPI BERMAIN
No. Dokumen04/200/293/IK/2009
No. Revisi :0
Halaman :1 / 3
PROSEDUR TETAPTanggal Terbit1 MARET 2009
DITETAPKAN OLEHDIREKTUR BLUD RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MkesPembina Utama Muda
NIP : 19571027 198511 1 001Pengertian Dengan maksud menggunakan mainan atau peralatan
lainnya untuk membantu pasien dalam mengungkapkan
persepsi dan membantu dalam menguasai lingkungan
Tujuan Menyediakan bantuan pada pasien untuk
memenuhi kebutuhan aktifitas bermain.
Membantu pasien mengungkapkan persepsi diri.
Memotivasi pasien untuk tetap percaya diri
dengan aktifitas bermain sesuai dengan tahap
perkembangan.
Kebijakan Dilakukan pada semua pasien yang mau dan mampu
melakukan aktifitas bermain sesuai tahap
perkembangannya
Prosedur Persiapan alat
(sesuai tahap perkembangan)
Bahan bacaan
Puzle
Bola
Alat lukis
Boneka
Alat tulis
Alat musik
Alat tiruan sesuai alat kesehatan di rumah sakir
AKTIFITAS
1. Memberikan peralatan permainan
TERAPI BERMAINNo. Dokumen
04/200/293/IK/2009No. Revisi :
0Halaman :
2 / 3Prosedur sesuai perkembangan.
2. Memberikan keamanan peralatan bermain.
3. Memberikan peralatan yang menstimulus
kreatifitas, bermain perasaan.
4. Memberikan peralatan yang menstimulus
permainan agresif atau regresif yang sesuai.
5. Memberikan kenyataan atau meniru
peralatan rumah sakit untuk mendorong
mengekspresikan pengetahuan perasaan
tentang hospitalisasi, tindakan atau penyakit.
6. Memberikan lingkungan yang tenang yang
bebas dari gangguan.
7. Komunikasi untuk mengekspresikan tentang
perasaan, positif dan negatif, kejelasan
permainan.
8. Memberi batasan terhadap sesi permainan
teraupetik.
9. Komunikasikan tujuan dari sesi permainan.
10. Mengawasi sesi-sesi terapi bermain.
11. Diskusikan kegiatan permainan dengan
keluarga.
12. Motivasi pasien untuk bertukar perasaan,
pengetahuan dan persepsi.
13. Observasi pasien dalam menggunakan
peralatan permainan.
14. Laporkan hasil observasi yang dibuat sejak
sesi permainan.
15. Ajak pasien untuk memanipulasi peralatan
permainan.
16. Validasi ekspresi perasaan pasien sejak sesi
permainan.
17. Bandingkan data yang dikumpul dari
observasi prilaku sejak sesi permainan dengan
data yang didapat dari cerita.
18. Lanjutkan sesi permainan dengan dasar
yang sama untuk mendirikan kepercayaan dan
TERAPI BERMAINNo. Dokumen
04/200/293/IK/2009No. Revisi :
0Halaman :
3 / 3Prosedur 19. Mengurangi ketakutan terhadap peralatan
yang tidak dikenal atau tindakan.
20. Menentukan kesalah pahaman pasien
terhadap komentar yang dibuat sejak sesi
permainan rumah sakit.
21. Menentukan pola interaksi keluarga terhadap
boneka mainan, yang sesuai.
22. Menentukan kesalah pahaman pasien
terhadap komentar yang dibuat sejak sesi
permainan rumah sakit.
Mengetahui :Kepala Bidang Keperawatan
BLUD RSU Banyumas
Slamet Setiadi, S.Kep,NsNIP. 140 249 109
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMASBADAN LAYANAN UMUM DAERAHRUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS
Jl. Rumah Sakit No. 01 Banyumas
MANAJEMEN DIARE
No. Dokumen04/034/246/IK/2009
No. Revisi :0
Halaman :1 / 2
PROSEDUR TETAPTanggal Terbit1 MARET 2009
DITETAPKAN OLEHDIREKTUR BLUD RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MkesPembina Utama Muda
NIP : 19571027 198511 1 001Pengertian Mencegah dan mengurangi diare
Tujuan Mengurangi diare
Kebijakan Dilakukan pada pasien yang mengalami diare
Prosedur Persiapan alat :
Timbangan berat badan
Stetoscoop
Inteaksi :
1. Ambil feses untuk pemeriksaan kultur dan
sensitivitas, jika diare berlanjut.
2. Evaluasi pengobatan terhadap efek samping
gastrointestinal.
3. Ajarkan pada pasien penggunaan obat
antidiare dengan tepat.
4. Anjurkan pasien/anggota keluarga untuk
mencatat warna, volume, frekuensi dan konsistensi
feses.
5. Evaluasi catatan intake nutrisi.
6. Dorong pasien untuk menghindari makanan
yang mengandung gas dan makanan pedas.
7. Beri nasehat untuk mencoba menghindari
makanan yang mengandung gas dan makanan
pedas.
8. Beri nasehat untuk mencoba menghindari
makanan yang mengandung laktosa.
9. Identifikasi faktor-faktor (seperti pengobatan,
bakteri, dan selang makanan).
10. Monitor tanda-tanda dan gejala diare.
11. Anjurkan pasien untuk memberitahukan staf
setiap diare.
MANAJEMEN DIARENo. Dokumen
04/200/293/IK/2009No. Revisi :
0Halaman :
2 / 2Prosedur 12. Observasi turgor kulit secara teratur.
13. Monitor kulit sekitar parianal terhadap iritasi
dan ulserasi.
14. Ukur output diare.
15. Ukur berat badan secara teratur dan tetap.
16. Beritahu dokter adanya peningkatan frekuensi
atau gerakan bunyi usus.
17. Konsul dokter jika tanda-tanda dan gejala diare
berlangsung.
18. Anjurkan makan makanan diet rendah serat,
protein tinggi, tinggi kalori.
19. Anjurkan menghindari laxativ.
20. Ajarkan pasien/keluarga bagaimana menjaga
makanan harian.
21. Ajarkan pasien teknik menurunkan stres yang
sesuai.
22. Bantu pasien dalam melakukan teknik
penurunan stres.
23. Monitor penyediaan makanan yang aman.
24. Lakukan tindakan untuk mengistirahatkan usus
(seperti puasa atau diet cairan).
Mengetahui :Kepala Bidang Keperawatan
BLUD RSU Banyumas
Slamet Setiadi, S.Kep, NsNIP. 140 249 109
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMASBADAN LAYANAN UMUM DAERAHRUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS
Jl. Rumah Sakit No. 01 Banyumas
KOMPRES HANGAT
No. Dokumen04/025/237/IK/2009
No. Revisi :0
Halaman :1 / 2
PROSEDUR TETAPTanggal Terbit1 MARET 2009
DITETAPKAN OLEHDIREKTUR BLUD RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MkesPembina Utama Muda
NIP : 19571027 198511 1 001Pengertian Memberi rasa hangat pada pasien dengan
mempergunakan cairan atau alat yang menimbulkan
hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.
Tujuan (1) Memperlancar sirkulasi darah.
(2) Mengurangi rasa sakit.
(3) Mempelancar pengeluaran cairan ( exudaat ).
(4) Merangsang peristaltik usus.
(5) Memberi rasa nyaman pada pasien
Kebijakan
Prosedur Persiapan alat :
Disesuakan menurut kebutuhan.
(1) Untuk kompres basah hangat :
(a) Seperangkat peralatan steril yang terdiri dari :
(a.a) Pinset dua buah.
(a.b) Kasa secukupnya.
(a.c) Mangkok berisi cairan hangat.
(b) Peralatan on steril yang terdiri dari :
(b.a) Pembalut atau kain segitiga.
(b.b) Gunting pembalut.
(b.c) Perlak kecil dan alasnya.
(b.d) Bengkok ( nierbekken ).
(b.e) Kapas bensin.
(b.f) Plester.
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMASBADAN LAYANAN UMUM DAERAHRUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS
Jl. Rumah Sakit No. 01 Banyumas
PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL
No. Dokumen04/025/237/IK/2009
No. Revisi :0
Halaman :1 / 2
PROSEDUR TETAPTanggal Terbit1 MARET 2009
DITETAPKAN OLEHDIREKTUR BLUD RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MkesPembina Utama Muda
NIP : 19571027 198511 1 001Pengertian Memasukan obat tertentu ke dalam jaringan tubuh
dengan penyuntikan (injeksi).
Tujuan (1) Mencegah penyakit dengan jalan memberikan
kekebalan atau imunisasi misalnya memberikan
suntikan vaksin DPT, ATC, BCG, dan lain lain.
(2) Mempercepat reaksi obat dalam tubuh untuk
mempercepat proses penyembuhan.
(3) Melaksanakan uji coba obat ( misalnya Manthoux
test, skin test).
(4) Melaksanakan tindakan diagnotik (misalnya
penyuntikan zat kontras,dan lain lain).
Kebijakan
Prosedur Baki atau meja suntik yang berisi alat alat sebagai berikut :(1) Spuit dan jarum steril dari bermacam ukuran sesuai
kebutuhan.(2) Obat obat yang diperlukan.(3) Korentang steril dalam tempatnya.(4) Kapas alkohol dalam tempatnya.(5) Gergaji ampul(6) Caiaran pelarut ( misalnya NaCI,Aquades.dll).(7) Bak spuit steril 9yang bertutup, dan di dalamnya
telah diberi alas kain kasa steril.(9) Bengkok berisi larutan desinfektan, untuk tempat
spuiy dan jarum bekas pakai.(10) Tempat untuk menampung kotoran.(11) Perlak dan alasnya.
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMASBADAN LAYANAN UMUM DAERAHRUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS
Jl. Rumah Sakit No. 01 Banyumas
INJEKSI INTRACUTAN
No. Dokumen04/025/237/IK/2009
No. Revisi :0
Halaman :1 / 2
PROSEDUR TETAPTanggal Terbit1 MARET 2009
DITETAPKAN OLEHDIREKTUR BLUD RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MkesPembina Utama Muda
NIP : 19571027 198511 1 001Pengertian Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan
kulit yang dilakukan pada lengan bawah bagian lengan
dalam atau di tempat lain yang dianggap perlu.
Tujuan (1) Melaksanakan uji coba obat tertentu ( misalnya skin
test, penicilin,dll ).
(2) Memberikan obat tertentu yang pemberiannya hanya
dapat dilakukan dengan cara suntikan intracutan.
(3) Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit
tertentu ( misalnya tuberculin test ).
Kebijakan
Prosedur Persiapan alat pasien sama dengan persiapan pada
pemberian obat, disesuakan dengan kebutuhan.
Prosedur :
Jarum yang dipergunakan biasanya no 18, 20, atau
jarum khusus.
Spuit 1cc atau spuit khusus.
Permukaan kulit di desinfeksi, lalu ditegangkan dengan
tangan kiri.
Lubang jarum menghadap ke atas dan membuat sudut
antara 15 derajat sd 20 derajat dengan permukaan kulit.
Obat dimasukan sampai permukaan kulit pada tempat
yang disuntik menggembung.
Setelah obat masuk semua, jarum suntik dicabut
dengan cepat.bekas tusukan jarum dilarang ditekan
maupun dihapus dengan kapas alkohol.
Setelah jangka waktu yang ditentukan , lihat dan catat
reaksi yang terjadi pada daerah tusukan. Hasilnya
segera dilaporkan kepada penanggung jawab ruangan
atau dokter yang bersangkutan untuk menentukan
tindakan selanjutnya.
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMASBADAN LAYANAN UMUM DAERAHRUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS
Jl. Rumah Sakit No. 01 Banyumas
INJEKSI SUBCUTAN
No. Dokumen04/025/237/IK/2009
No. Revisi :0
Halaman :1 / 2
PROSEDUR TETAPTanggal Terbit1 MARET 2009
DITETAPKAN OLEHDIREKTUR BLUD RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MkesPembina Utama Muda
NIP : 19571027 198511 1 001Pengertian Memberikan obat melalui obat suntik pada lengan atas
atau luar, pada bagian luar daerah dada dan di tempat
lain dianggap perlu (misalnya pemberian insulin pada
pasien diabetes).
Tujuan -
Kebijakan
Prosedur Permukaan kulit didesinfeksi, lalu diangkat sedikit
dengan tangan kiri.
Jarum ditusukan dengan lubangnya menghadap keatas
dan membentuk sudut 45 derajat dengan permukaaan
kulit.
Penghisap ditarik sedikit bila ada darah, obat jangan
dimasukan.tapi bila tidak ada darah obat dimasukan
perlahan – lahan.
Setelah obat masuk semua jarum dicabut dengan cepat.
Bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas alkohol.
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMASBADAN LAYANAN UMUM DAERAHRUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS
Jl. Rumah Sakit No. 01 Banyumas
INJEKSI INTRAMUSKULER
No. Dokumen04/025/237/IK/2009
No. Revisi :0
Halaman :1 / 2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit1 MARET 2009
DITETAPKAN OLEHDIREKTUR BLUD RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MkesPembina Utama Muda
NIP : 19571027 198511 1 001Pengertian Memberikan obat melalui kesuntikan kedalam jaringan
otot, dilakukan pada otot paagkal lengan. Otot paha
bagian lauar yaitu 1/3 tengah paha sebelah luar atau
pada otot bokong 1/3 bagian dari spina illica anterior
atau s.i.a.s.
Tujuan -
Kebijakan -
Prosedur Tentukan daerah yang akan disuntik lalu permukaan
kulit didesinfeksi dengan kapas alkohol.
Jarum ditusukan tegak lurus atau 90 derajat dengan
permukaaan kulit.
Penggisap spuit ditarik sedikit bila ada darah obat
jangan dimasukan tapi bila tidak ada darah obat
dimasukan berlahan – lahan.
Stelah obat masuk semua jarum dicabut dengan
cepat.bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas
alkohol.
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMASBADAN LAYANAN UMUM DAERAHRUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS
Jl. Rumah Sakit No. 01 Banyumas
INJEKSI INTRAVENA
No. Dokumen04/025/237/IK/2009
No. Revisi :0
Halaman :1 / 2
PROSEDUR TETAPTanggal Terbit1 MARET 2009
DITETAPKAN OLEHDIREKTUR BLUD RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MkesPembina Utama Muda
NIP : 19571027 198511 1 001Pengertian Memberikan obat melalui suntikan ke dalam pembuluh
darah vena yang akan dilakukan pada vena anggota
gerak.
Tujuan -
Kebijakan -
Prosedur Tentukan daerah yang akan disuntuk, kemudian
lakukan pembendungan dibagian atasnya.selanjutnya
permukaan kulit didesinfeksi dengan kapas alkohol dan
ditegangkan.
Pasang pengalas dibagian yang akan disuntik dan
dekatkan bengkok kebagian tubuh yang akan disuntik.
Jarum ditusukan dalam pembuluh darah dengan lubang
menghadap keatas dengan membentuk sudut 45
derajat.
Pengisap spuit ditarik sedikit bila jarum berhasil masuk
kedalam vena, darah akan masuk kedalam spuit tapi
bila tidak ada darah yang keluar berarti jarum tidak
berhasil dan penyuntukan harus dipoindahkan ke
bagian lain, setelah berhasil bukalah segera karet
pembendung.
Obat dimasukan perlahan p lahan sampai habis.
Setelah obat masuk semua jarum dicabut agak cepat
bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol.
Bila pemberian cairan / obat melalui vena dilakukan
dalam jumlah besar dan waktu yang lama, maka
pemberianya dilakukan dengan cara infus sesuai
dengan progra pengobatan.
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMASBADAN LAYANAN UMUM DAERAHRUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS
Jl. Rumah Sakit No. 01 Banyumas
INSERSI INTRAVENA
No. Dokumen04/025/237/IK/2009
No. Revisi :0
Halaman :1 / 2
PROSEDUR TETAPTanggal Terbit1 MARET 2009
DITETAPKAN OLEHDIREKTUR BLUD RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MkesPembina Utama Muda
NIP : 19571027 198511 1 001Pengertian Memasukan cairan atau obat lansung ke dalan
pembuluh darah vena dalam jumlah banyak dan dalam
waktu yang sama, dengan menggunakan infus set.
Tujuan (1) Sebagai tindakan pengobatan.
(2) Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan
elektrolit
Kebijakan -
Prosedur Persiapan Alat :
(1) Seperangkat infus set steril.
(2) Cairan yang di perlukan.
(3) Spuit, jarum dan kain kasa steril dalam tempatnya.
(4) Kapas alkohol dan tempatnya.
(5) Plester.
(6) Gunting verban.
(7) Pembalut atau verband.
(8) Bengkok (nierbekken)
(9) Standar infus lengkap dengan gantungan botol
(kolf).
(10) Perlak kecil dan alasnya.
(11) Spalk dalam keadaan siap pakai, bila perlu.
Prosedur
Perlak dsan alasnya dipasang dibawah anggota tubuh
yang akan dipasang infus.
Botol cairan digantungkan pada standar infuse.
Tutup botol cairan didesinfeksi dengan kapas alkohol
lalu tusukan ( slang ) saluran udara kemudian slang
saluran infus .
Tutup jarum dibuka, cairan dialirkan sampai keluaar
sehingga udara tidak ada dalam selang saluran
infus selanjutnya diklem dan jarum ditutup kembali.
Tabung tetesan jangan sampai penuh.
Lengan pasien bagian atas dibendung dengan karet
pembendung. Daerah permukaan kulit yang akan
ditusuk didesinfeksi, lalu jarum ditiusukan ke vena
dengan lubang jarum menghadap ke atas.
Bila berhasil darah akan keluar ( dapat dilihat pada
selang ) maka pembendung dilepaskan dan klem
dilonggarkan untuk melihat kelancaran cairan atau
tetesan.
Bila tetsan lancar, pangkal jarum direkatkan pada kulit
dengan plester kemudian tetsan diatur sesuai
dengan yang ditentukan.
Jarum dan tempat tusukan ditutup dengan kassa steril
dan diplester.
Anggota tubuh yang dipasang infus, posisinya diatur
agar jarum infus tidak bergerak bila perlu gunakan
spalk.
Setelah pemasangan infus selesai pasien dirapihkan
dan posisinya diatur senyaman mungkin.
Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ketempat semula.