20
Membangun Kaltim Untuk Semua Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim menyimak paparan Narasumber dari pusat, acara KALTIM SUMMIT 2010 Foto : Bappeda Foto : Bappeda NARASUMBER KALTIM SUMMIT 2010 Terwujudnya Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas BAPPEDA KALTIM Buletin VOL : 11 No. 1 Januari 2010 KALTIM SUMMIT 2010 MENDORONG PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TIMUR KAWASAN PERBATASAN KALTIM SERIUS PERLU PERHATIAN DIBALIK KEMOLEKAN SEBAGAI WISATA ALAM YANG MEMPESONA PULAU DERAWAN LANGKAH OPTIMALISASI PASCA TERTABRAKNYA JEMBATAN MAHAKAM I SAMARINDA

Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

Embed Size (px)

DESCRIPTION

buletin bappeda kaltim januari 2010

Citation preview

Page 1: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

Membangun Kaltim Untuk Semua

Gubernur dan Wakil

Gubernur Kaltim menyimak

paparan Narasumber dari

pusat, acara KALTIM

SUMMIT 2010

Foto : Bappeda

Foto : Bappeda

NARASUMBER KALTIM SUMMIT 2010

Terwujudnya Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas

BAPPEDA KALTIMBuletin

VOL : 11 No. 1 Januari 2010

KALTIM SUMMIT 2010 MENDORONG PERCEPATAN PEMBANGUNAN

EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TIMUR

KAWASAN PERBATASAN KALTIM

SERIUSPERLU PERHATIAN

DIBALIK KEMOLEKAN

SEBAGAI WISATA ALAM

YANG MEMPESONA

PULAU DERAWANLANGKAH OPTIMALISASI

PASCA TERTABRAKNYA JEMBATAN MAHAKAM I

SAMARINDA

Page 2: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang mantap dan berkualitas dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan yang berkeadilan

V I S I Bappeda

Menyusun perencanaan pembangunan daerah yang aplikatif dan realis sesuai dengan potensi sumber daya yang dimiliki dan mampu mengurangi kesenjangan pembangunan

M i s i Bappeda

Mengintegrasikan dan mensinkronkan perencanaan pembangunan regional dan Sektoral

Melaksanakan evaluasi dan pengendalian pembangunan

Meningkatkan profesionalisme aparatur perencana

Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung perencana yang lebih memadai.

JI. Kesuma Bangsa No. 2 Samarinda Kode Pos 75123

Telp. 0541-741044, Fax. 0541 - 742283

Homepage : bappeda.kaltim.go.id

Informasi Lebih Lanjut Dapat Diperoleh

Di BAPPEDA KALTIM

Panitia KALTIM SUMMIT 2010

Foto : Bappeda

Foto

: B

app

eda

Peserta KALTIM SUMMIT

mengisi absensi kehadiran pada panitia

uletinBLensa B

BAPPEDA KALTIM

Page 3: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

BAPPEDA KALTIMBULETIN

BAPPEDA KALTIMBULETIN

OBJECTIVES

SCOPE

TARGETAUDIENCE

FORMAT

Increase public's awareness of the benefit of integrated natural resources and human investment

Stimulate dialogue between practitioners and scientific community

Share experience and learn lessons within human resources and human investment

Research, Regional Development, Economics, Social Culture, Physic Development, Statistic, Documentation and Information Services

Government officials at all levels, academics, researches and practitioners involved in discipline of regional development

Research and policy review papers (up to 3,000 words)

Research notes (usually based upon more limited set of data and not exceeding 1,500 words)

Topic review articles (not more than 8,000 words)

Comments (opinion relating to previous by published material and all issue elevant to the journal's objectives, not more than 1,000 words)

Book review

Penerbit:

Penasehat:

Penanggung Jawab Redaksi :

Pemimpin Redaksi :

Wakil Pemimpin Redaksi :

Redaktur Pelaksana :

Design Redaksi:

Sekretariat Redaksi :

Produksi & Dokumentasi :

Distribusi / Sirkulasi :

Alamat Redaksi/Tata Usaha:

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Dr. Ir. H. Rusmadi, MS

Ir. H. Dachriadi, MM

Hj. Sifak Aljufrie, SH

Drs. H. Anwar

Sukandar, S.Sos

Zainul Husin

Rina Juliati, S.SiMukti AliSariansyah,S.Sos

Doney

M. Yusni

Bappeda Provinsi Kalimantan Timur,Gedung Pusido Lt. 2 JL Kusuma Bangsa No. 2 Samarinda Kode Pos 75123Telp. (0541) 741044 -pes. 140 Telp. (0541) 742283 Faks.e-mail: [email protected] home page: bappedakaltim.com

STT No.2592/SK/DITJEN PPG/STT/1999, tanggal 20 Juli 1999

ISSN : 1411-2965

Page 4: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

TUJUAN

RUANG LINGKUP

SASARAN PEMBACA

FORMAT

Meningkatkan kepedulian masyarakat luas terhadap manfaat dari pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia

Merangsang dialog diantara para praktisi dan pakar pembangunan daerah

Membagi pengalaman dan pengetahuan diantara seluruh pemerhati masalah-masalah pengelolaan sumberdaya alam clan sumberdaya manusia

Penelitian, Pengkajian Masalah Pembangunan, Ekonomi, Sosial Budaya, Fisik dan Prasarana,Statistik, Dokumentasi dan Informasi

Pejabat Pemerintah dari seluruh tingkatan, kalangan akademik, para peneliti dan praktisi,serta berbagai kalangan pemerhati masalah- masalah pembangunan daerah

Makalah penelitian dan kajian kebijaksanaan (tidak lebih dari 3.000 kata)

Laporan singkat (menggunakan data yang lebih terbatas dan tidak lebih dari 1.500 kata)

Artikel kajian (tidak lebih dari 8.000 kata)

Komentar (opini tentang naskah yang telah diterbitkan dan berbagai macam isu lain yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal, tidak lebih dari 1.000 kata)

Resensi buku

Diterbitkan satu bulan sekali oleh Bappeda

Provinsi Kalimantan Timur, dengan penulis

naskah dari kalangan Perguruan Tinggi Negeri

dan Swasta baik Dosen maupun Mahasiswa

serta Instansi/ Lembaga di Provinsi

Kalimantan Timur.

100 eksemplar, dalam bahasa Indonesia,dikirim

secara cuma-cuma kepada PDII - LIPI, penulis

naskah, kirim balas pemberi Buletin kepada

Bappeda Kabupaten/Kota di luar Provinsi

Kalimantan Timur, dan beberapa pengunjung

perpustakaan Bappeda

Provinsi Kalimantan Timur.

Buletin Bappeda Kaltim Memberi informasi

mengenai Penelitian, Pengkajian Masalah

Pembangunan, Ekonomi, Sosial Budaya,Fisik

dan Prasarana, Statistik dan Dokumentasi dan

Informasi di Provinsi Kalimantan Timur.

BAPPEDA KALTIMBULETIN

BAPPEDA KALTIMBULETIN

Page 5: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

BAPPEDA KALTIM,Vol. 11 N0. 1 Januari 2010

5 Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua36

IsiDaftar Daftar Isi

7

KALTIM SUMMIT 2010 MENDORONG PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TIMUR

Oleh : Sukandar, S.Sos

LANGKAH OPTIMALISASI

PASCA TERTABRAKNYA

JEMBATAN MAHAKAM I SAMARINDA

Oleh : Muhammad Hamsani, ST

Info sekilas dan Wisata Alam serta Satwa Kaltim

Odah BappedaTerwujudnya Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas

BAPPEDA KALTIMBuletin

VOL : 11 No. 1 Januari 2010

KALTIM SUMMIT 2010 MENDORONG PERCEPATAN PEMBANGUNAN

EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TIMUR

KAWASAN PERBATASAN KALTIM

SERIUSPERLU PERHATIAN

DIBALIK KEMOLEKAN

SEBAGAI WISATA ALAM

YANG MEMPESONA

PULAU DERAWANLANGKAH OPTIMALISASI

PASCA TERTABRAKNYA JEMBATAN MAHAKAM I

SAMARINDA

raga; 6). Mengantisipasi pemanasan global dan mitigasi perubahan

iklim.

Untuk Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi, dengan fokus

yaitu : 1). Reformasi birokrasi/tata kelola pemerintahan yang

baik/peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dan pelayanan

publick; 2). Penegakkan hukum, pencegahan dan pemberantasan

korupsi; 3). Pembangunan kawasan perbatasan, pedalaman dan daerah

tertinggal.

Namun begitu pembahasan materi tersebut tidak hanya terpaku

pada 15 isu pokok tersebut, dalam pembahasan bersama peserta yang

hadir bisa saja nanti akan berkembang sesuai dengan kebutuhan, demi

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim. (****skr).

Kepala Bappeda Kalimantan

Timur Dr.Ir..H.Rusmadi,MS

beserta Kepala Bidang dan

Kepala Sub Bidang juga

membahas usulan program

prioritas Pembangunan

Provinsi Kalimantan Timur

tahun 2011.

Pembahasan program tersebut

meliputi Program

Pembangunan Sumber Daya

Manusia, Program Kesehatan,

Pendidikan, ekonomi,

pertanian dan perkebunan serta

peningkatan pembangunan

infrastruktur untuk mendukung

sektor ekonomi serta lainnya.

Yang mendapat perhatian

serius program prioritas

pembangunan provinsi

Kalimantan Timur meliputi

Program Pendidikan,

Ekonomi, dan Infrastruktur.

(****skr)

Jum’at, 29 Januari 2010

USULAN PROGRAM

PEMBANGUNAN KALTIM

TAHUN 2011

KAWASAN PERBATASAN KALTIM

SERIUSPERLU PERHATIAN

Oleh : Sidqi Zulio Rosa, S.Sos29

Oleh : Hariyo Santoso

DIBALIK KEMOLEKAN

SEBAGAI WISATA ALAM

YANG MEMPESONA

PULAU DERAWAN

14

17

Foto

: B

app

eda

Foto : Bappeda

20SUSUNAN ORGANISASI DAN

URAIAN TUGAS

JABATAN STRUKTURAL BAPPEDA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 6: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

Bappeda Kaltim Vol. 10 No. 2009 7 Juli

Redaksi

35 Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua6

Info sekilas dan Wisata Alam serta Satwa Kaltim

Odah Bappeda

KALTIM SUMMIT MOMENTUM KALTIM BANGKIT 2013

KALTIM SUMMIT MOMENTUM KALTIM BANGKIT 2013

amarinda, 7 Januari 2010.

Mengawali tahun 2010 sebagai Saparatur Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur kita harus bisa melihat apa

yang telah kita perbuat pada tahun 2009,

apakah kita telah memberikan yang terbaik

kepada masyarakat dengan tugas pokok kita

yaitu pelayanan kepada masyarakat dan yang

lebih penting bagi aparatur pemerintah dalam

menjalan tugas pokok kita adalah harus

memberikan manfaat kepada masyarakat

demi peningkatan kesejahteraan rakyat. Hal

ini terungkat saat apel pagi Senin, 4 Januari

2010, pukul 08.30-08.45 wita oleh

DR.Ir.H.Rusmadi.MS Kepala BAPPEDA

Provinsi Kalimantan Timur.

K e p a l a B A P P E D A K a l t i m

menambahkan, pada hari Kamis, 7 Januari

2010, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

bekerjasama dengan pihak KADIN Provinsi

Kalimantan Timur akan menyelenggarakan

KALTIM SUMMIT 2010 di Ruang Grand

Ballrom Hotel Bumi Senyiur, Jl. Pangeran

Diponegoro No.17-19 Samarinda, akan

dihadiri + 600 orang undangan, dan akan

dibuka langsung oleh Menteri Perindustrian

Indonesia Bersatu II, Mohamad Suleman

Hidyat. Sebagian besar undangan dari pihak

swasta atau pengusaha Kalimantan Timur, ini

merupakan momentum yang sangat baik

demi men ingka tkan pembangunan

Kalimantan Timur dengan tujuan muaranya

kesejahteraan masyarakat.

Materi pembahasan KALTIM SUMMIT

2010 difokuskan terhadap faktor-faktor yang

menghambat pelaksanaan pembangunan

untuk mencapai sasaran pembangunan sesuai

RPJMD Kaltim 2009-2013, yang terbagi

dalam tiga bidang yaitu bidang Ekonomi,

Kesejahteraan Rakyat dan Hukum serta

Reformasi Birokrasi.

Secara keseluhan materi tersebut

membahas 15 isu pokok antara lain : untuk

Bidang Ekonomi, yaitu : 1). Pembenahan

penggunaan tanah dan penyelesaian RTRWP;

2). Pembangunan infrastruktur (Trans

K a l i m a n t a n / j a l a n / j e m b a t a n / f r e e

way/pelabuhan udara/pelabuhan laut); 3).

Revitalisasi/peningkatan daya listrik; 4).

Meningkatkan daya saing daerah/daya tarik

investasi dan mobilisasi pembiayaan dan

investasi di luar APBN dan APBD; 5).

Rev i t a l i s a s i pe r t an i an t ahap I I /

meningkatkan produksi dan ketahanan

pangan/kecukupan pupuk; 6). Peningkatan

p e m b e r d a y a a n e k o n o m i

rakyat/kewirausahaan/pengembangan sektor

riil / UMKM melalui pengucuran kredit

perbankan.

Sedangkan untuk Bidang Kesejahteraan

Rakyat yaitu : 1). Peningkatan upaya

penanggulangan kemiskinan; 2). Peningkatan

dan perluasan kesempatan kerja; 3).

P e n i n g k a t a n p r o g r a m K a l t i m

Cemerlang/peningkatan kualitas pendidikan;

4). Reformasi pelayanan kesehatan dalam

rangka Kaltim Sehat 2010 yang bermutu,

merata, pelayanan gratis bagi masyarakat

miskin/tidak mampu dan revitalisasi program

KB; 5). Memperkuat jati diri dan karakter

bangsa serta peningkatan partisipasi

pemuda/wanita dan peningkatan prestasi olah

Bersambung ke Hal 36.....

Peserta KALTIM SUMMIT 2010

yang dilaksanakan di Hotel Bumi Senyiur

ALTIM SUMMIT 2010,

K

diharapkan adanya perbaikan

kebijakan untuk mendorong

percepatan pembangunan ekonomi,

kesejahteraan rakyat, serta hukum dan

reformasi birokrasi. Selain itu diharapkan

pula akan terbangun kesamaan persepsi antara

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

dengan Pusat, swasta dan masyarakat

sehingga dapat diformulasikan kebijakan dan

program aksi yang dapat memecah hambatan,

guna percepatan pembangunan menuju Visi

Kaltim Bangkit 2009-2013 yaitu menjadikan

Kaltim sebagai Pusat Agroindustri dan Energi

Terkemuka Menuju Masyarakat Adil dan

Sejahtera. Hal ini terungkap saat Gubernur

Kalimantan Timur, H. Awang Faroek Ishak

member ikan sambutan da lam saa t

Pelaksanaan KALTIM SUMMIT 2010

Kamis, 7 Januari 2010 di Hotel Senyiur

Samarinda, yang dihadiri peserta undangan

sekitar 1.200 orang, dengan sebagian besar

dari pihak pengusaha, tokoh masyarakat, dan

LSM. Sedangkan dari pihak pemerintah

hanya sebagian kecil. Menurut Drs.

Hariyo Santoso. Dibalik Kemolekan Pulau

Derawan sebagai wisata alam yang

mempesona. Pulau Derawan memiliki

potensi alam yang sangat mempesona

sehingga banyak wisatawan baik manca

negara maupun domestik berburu untuk

mencari suatu kepuasan batiniah dengan

menikmati alam beserta isinya yang

terkandung didalamnya baik flora maupun

fauna yang salah satu potensi alam yang indah

adalah pulau Derawan.

Langkah Optimalisasi Pasca terbraknya

J e m b a t a n M a h a k a m I S a m a r i n d a ,

disampaikan oleh Muhammad Hamsani, Staf

Bappeda Provinsi Kalimantan Timur. Sabtu

23 Januari 2010 sebuah Ponton PT. Kartika

Samudera Adijaya (KSA) menabrak Pilar

Utama Ke Tiga Jembatan Mahakam I

Samarinda, dimana hal ini mengakibatkan

kerusakan pada fender Jembatan tersebut

serta menyebabkan pergeseran bentang utama

Jembatan tersebut.

Susunan organisasi dan uraian tugas

jabatan struktural Bappeda Provinsi

Kalimantan Timur, dari Kepala Bappeda

Bappeda Kalimantan Timur, Kepala Bidang,

Kepala Sub Bidang dan Kepala Bagian,

berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-

masing.

Sidgi Zulio Rosa, S.Sos Staf Badan

Pengelolaan Kawasan Perbatasan, Pedalaman

dan Daerah Terpencil Provinsi Kalimantan

Timur mengungkapkan bahwa kawasan

perbaatasan Kaltim perlu perhatian serius

baik dari pihak Pemerintah Republik

Indonesia, Pemerintah Daerah maupun

investor swasta dan masyarakat itu sendiri

dalam meningkatkan kesejahteraan. Hal

d i s e b a b k a n s e c a r a u m u m k o n d i s i

perekonomian masyarakat di kawasan

p e r b a t a s a n t i d a k l e p a s d a r i

ketergantungannya dengan Negara tetangga

Malaysia, baik dari sektor jual beli sembako

sehari-hari masyarakat menggunakan lintas

batas Indonesia-Malaysia untuk bertransaksi,

dan sebagian besar barang bahan pokok masih

cukup mahal bila di bandingkan daerah

perkotaan.

Berikut juga Buletin Bappeda Kaltim

dilengkapi dengan info sekilas dan Kaltim

Summit 2010, Momentu Kebangkitan Kaltim

serta usulan program prioritas Pembangunan

Kalimantan Timur tahun 2011.

MENDORONG PERCEPATAN PEMBANGUNAN

EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TIMUR

KALTIM SUMMIT 2010

Page 7: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

KALTIM SUMMIT 2010 MENDORONG PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TIMUR

Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua

KALTIM SUMMIT 2010, Pelaksanaan KALTIM

SUMMIT 2010, Kamis 7 Januari 2010 di Ruang Rapat

Grand Ballroom Hotel Bumi Senyiur Nomor 17-19

Samarinda atas kerjamasamasama antara Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur dan KADIN Provinsi

Kalimantan Timur.

Harapan dari pelaksanaan KALTIM SUMMIT 2010 ini

adalah adanya perbaikan kebijakan untuk mendorong

percepatan pembangunan ekonomi, kesejahteraan rakyat,

serta hukum dan reformasi birokrasi, selain itu juga

terbangun kesamaan persepsi antara Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur dengan Pusat, swasta dan masyarakat

sehingga dapat diformulasikan kebijakan dan program aksi

yang dapat memecah hambatan, guna percepatan

pembangunan menuju Visi Kaltim Bangkit 2009-2013 yaitu

menjadikan Kaltim sebagai Pusat Agroindustri

dan Energi Terkemuka Menuju Masyarakat

Adil dan Sejahtera.

Hal ini terungkap saat Gubernur Kalimantan

Timur, H. Awang Faroek Ishak memberikan

sambutan dalam saat Pelaksanaan KALTIM

SUMMIT 2010 Kamis, 7 Januari 2010 di Hotel

Senyiur Samarinda, yang dihadiri peserta

undangan sekitar 1.200 orang, dengan sebagian

besar dari pihak pengusaha, tokoh masyarakat,

dan LSM. Sedangkan dari pihak pemerintah

hanya sebagian kecil.

Pelaksanaan KALTIM SUMMIT 2010 dihadiri

oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia,

Kabinet Indonesia Bersatu II, Mohamad

Suleman Hidayat dan sekaligus membuka

acara secara resmi.

Selain acara pelaksanaan KALTIM SUMMIT

2010 juga penyerahan tanah Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur kepada Derektur

Utama PT. PLN, Dahlan iskan untuk

pembangunan PLTU sebesar 2 x 100 MW di

kawasan Industri Kariangau Balikpapan, dalam upaya untuk

mengatasi kekurangan tenaga listrik masyarakat Kalimantan

Timur.

Adapun hasil rokomendasi pelaksanaan KALTIM SUMMIT

KALTIM SUMMIT 2010 MENDORONG PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TIMUR

Oleh : Sukandar, S.Sos

34 7

kajiangPen

Gubernur Kaltim, H. Awang Farouk Ishak, memberikan arahan

Foto

: B

app

eda

No. Sektor Usaha Kubar Malinau Nunukan

1 Pertanian 18,48 39,59 20,98

2 Pertambangan

47,52

4,07

57,82

3 Industri Pengolahan

1,86

0,07 0,03

4 Listrik, gas, air minum

0,18

0,22 0,49

5 Bangunan 19,13 15,70 4,19

6 Perdagangan, Hotel &

Restauran

6,00 17,23 10,08

7 Angkutan & Komunikasi

1,53

2,63 2,03

8 Keuangan, persewaan &

Jasa Prshan

2,03

0,40

0,12

9 Jasa-jasa 3,27 20,08 4,26

100 100 100

Struktur Perekonomian Kab. Perbatasan Tahun 2007

terbang perintis dengan jenis landasan tanah

perkerasan (Clay/Grass) dengan jenis pesawat

Cessna-206, kecuali Bandara Long Ampung

dengan landasan aspal beton dan RA, Bessing

di Malinau dengan jenis landasan aspal

Hotmix yang dapat didarati jenis pesawat CN-

235, Twin Otter, BN dan Cessna 185.

Sedangkan di Kabupaten Kutai Barat terdapat

2 buah Bandar Udara yaitu ; di kecamatan

Melak yang dapat didarati jenis pesawat

Cassa 212 atau Twin Otter, dan lapangan

terbang Data Dawai di Long Lunuk

Kecamatan Long Pahangai yang dapat

didarati jenis pesawat BN-2A.

3. Perhubungan Sungai

Beberapa wi l ayah peda laman

diperbatasan selama ini masih mengandalkan

transportasi sungai sebagai urat nadi

perhubungan ke Ibukota Kabupaten dan antar

wilayah kecamatan, mengingat belum

tersedianya sarana transportasi darat dan

udara. Trasportasi sungai ke wilayah

pedalaman di perbatasan sangat mahal dengan

waktu tempuh berhari-hari, serta melintasi

banyak jeram dengan tingkat kesulitan yang

tinggi, sehingga mengandung resiko yang

tinggi pula. Meskipun demikian, masyarakat

setempat tidak punya pilihan lain untuk

mendapatkan jenis transportasi yang termurah

dan termudah. Kecamatan-Kecamatan yang

masih mengunakan jalur transportasi sungai

adalah Kecamatan Long Pahangai, Long

Apari di Kabupaten Kutai Barat dengan jalur

pulang pergi dari Ibukota Kabupaten Melak –

Long Bagun – Long Pahangai – Long Apari

dengan waktu tempuh kurang lebih 2 hari

perjalanan. Rute Melak – Long Bagun

mengunakan Kapal Motor dengan waktu

tempuh 1 (satu) hari reguler, kemudian

dilanjutkan rute Long Bagun – Long Pahangai

– Long Apari menggunakan Long Boat 2

(dua) Mesin dengan waktu tempuh kurang

lebih 6 (enam) jam perjalanan (carter)

melewati banyak jeram (Riam) antara lain

adalah Riam Udang dan Panjang yang

terkenal ganas. Jalur ini tidak dapat dilintasi

pada saat musim kemarau, karena airnya

dapat mengering dan juga sangat berbahaya

pada saat air terlalu tinggi. Kecamatan di

Kabupten Nunukan yang masih tergantung

dengan tranportasi sungai adalah kecamatan

Lumbis dan Sebuku menggunakan long boat

dengan system carter untuk kepentingan

umum. Sedangkan di Kabupaten Malinau

untuk menghubungkan antar kecamatan

Kayan Hilir – Kayan Hulu – Kayan Selatan

juga pada umumnya menggunakan

transportasi sungai dengan tempuh masing-

masing 2 (dua) jam menggunakan mesin

ketinting (ces). Di kabupaten Nunukan

terdapat pelabuhan/dermaga yang merupakan

pelabuhan laut yaitu; Pelabuhan Tunon Taka

untuk melayani penumpang (spead boat) dan

kapal besar (PELNI), barang dan kargo,

sebagai pelayaran antar pulau dan luar negeri

(Tawao). Selain itu telah dibangun Pelabuhan

Lahmijung sebagai Pelabuhan Pos Lintas

Batas Laut (PLBL) yang menjadi bagian

kesepakatan kerjasama SOSEK MALINDO.

Kemudian pelabuhan penyeberangan Ferry

(ASDP) direncanakan pembangunannya di

Sungai Jepun. Di Kabupaten Malinau

trerdapat 2 kecamatan yang pada umumnya

menggunakan trasnportasi sungai adalah

kecamatan Pujungan dan Bahau Hulu,

meskipun perhubungan udara sudah ada,

tetapi kapasitasnya sangat terbatas.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Secara umum kondisi perekonomian

masyarakat di kawasan perbatasan tidak lepas

dari ketergantungannya dengan Negara

tetangga Malaysia, baik dari sektor jual beli

s e m b a k o s e h a r i - h a r i m a s y a r a k a t

menggunakan lintas batas Indonesia-

Malaysia untuk bertransaksi, dan sebagian

besar barang bahan pokok masih cukup mahal

bila di bandingkan daerah perkotaan.

Hal ini perlu perhatian yang sangat serius

baik dari pemerintah pusat, provinsi dan

kabupaten serta semua komponen masyarakat

luas termasuk pihak investor untuk peduli dan

menanamkan modalnya dalam perbaikan

p e r e k o n o m i a n d a n m e n i n g k a t k a n

pembangunan di daerah perbatasan dalam

upaya meningkatkan kesejahteraan

masyarakat khusus di daerah perbatasan dan

pada umumnya Kalimantan Timur.

Penulis adalah staf Badan Pengelolaan

Kawasan Perbatasan, Pedalaman dan Daerah

Terpencil Provinsi Kalimantan Timur, dan

sumber data berasal dari Profil Kaltim tahun

2009 serta bahan paparan Kebijakan dan

Strategi Pembangunan Perbatasan Kaltim.

Transportasi Udara antar kota

Foto

: Pa

par

an K

ebija

kan

dan

Str

ateg

i Pem

ban

gun

an P

erb

atas

an K

alti

m

Page 8: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

2010, Kamis, 7 Januari 2010 di Hotel Senyiur Samarinda yang

berlangsung dari pukul 09.00 wita – 17.30 wita antara lain :

I DUKUNGAN DAERAH TERHADAP PROGRAM 100 HARI

KERJA

A. Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi :

1. Fokus Percepatan Pelayanan Publik :

a. Fasilitasi Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota tentang peraturan

perundang-undangan terkait dengan penyederhanaan perijinan

usaha dan pelayanan pajak.

b. Penyediaan Pelayanan Perijinan Satu Atap

c. Penyediaan Pelayanan Pajak Terpadu :

2. Fokus Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan :

a. Penandatanganan Fakta Integritas

b. Penandatanganan Fakta Integritas

c. Pembentukan Tim Komonev

d. Pelaksanaan SPIP

e. Peningkatan efektifitas dan pengembangan pengelolaan keuangan

daerah

f. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah

3. Pengelolaan Wilayah Perbatasan :

a. Pembentukan Badan Pengelola Wilayah Perbatasan, Pedalaman,

dan Daerah Terpencil

b. Inventarisasi desa tertinggal dan pulau - pulau terluar/terdepan

4. Peningkatan Kemampuan Pertahanan dan Keamanan Negara :

a. Dukungan terhadap peningkatan sarana dan prasarana keamanan

territorial

B. Bidang Kesejahteraan Rakyat

1. Fokus Kemiskinan dengan rekomendasi :

a. Review sistem Bantuan Langsung Masyarakat antara lain Bantuan

Langsung Tunai, Raskin dan Jamkessos.

b. Review Pengembangan PNPM agar lebih tepat sasaran dan pro

Rakyat Miskin.

c. Integrasi program antar Departemen yang disesuaikan dengan

karakteristik Kalimantan Timur.

d. Pengembangan infrastruktur kawasan perbatasan negara.

2. Fokus Kesempatan Kerja dengan rekomendasi :

a. Pengembangan pendidikan & Pelatihan yang berorientasi pasar

kerja.

b. Penguatan Kelembagaan BNP2TKI, Depnakertrans, dan

Departemen terkait lainnya dalam penyelesaian perselisihan

ndustrial.

c. Review Kebijakan Perijinan pertambangan dan kehutanan untuk

memperluas akses masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya

alam.

d. Regulasi tentang pedoman rekruitmen tenaga kerja di Kalimantan

Timur dengan memaksimalkan peran investor dalam

pemberdayaan tenaga kerja lokal.

e. Pengembangan Kawasan Strategis dan cepat tumbuh Nasional.

3. Fokus Pendidikan, Agama dan Kesehatan :

a. Review sistem pemberian BOS, Jamkesmas .

b. Review regulasi penyelenggaraan ibadah haji.

c. Review regulasi rekruitmen tenaga medis dan tenaga kesehatan

lainnya, dan sistem pemberian insentif terutama di daerah

terpencil.

d. Standarisasi pelayanan kesehatan sesuai dengan kondisi daerah.

e. Bantuan pengendalian penyakit yang disebabkan oleh bencana dan

lain-lain.

f .Peningkatan mutu proses pembelajaran, kualitas/kompetensi

dan distribusi guru.

4. Fokus Perubahan Iklim dan Lingkungan :

a. Percepatan pengesahan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Kaltim.

b. Review kebijakan/regulasi perizinan sektor pertambangan dan

kehutanan.

c. Penguatan kelembagaan penegakan hukum.

d. Pedoman mitigasi bencana sesuai dengan karakteristik

lingkungan daerah.

e. Regulasi pengelolaan hutan dan lahan yang berkelanjutan.

C. Bidang Ekonomi

1. Fokus Peningkatan daya saing sektor riil

a. Perencanaan Pengembangan Klaster Industri Berbasis Kelapa

Sawit di Kalimantan Timur

b. Perencanaan Pengembangan Klaster Indsutri Berbasis Migas

dan Kondensat

c. Bantuan permodalan kepada koperasi dan UKM di

Kabupaten/Kota se Kaltim

d. Pembinaan dan promosi hasil industri.

2. Fokus Peningkatan ketersediaan pangan

a. Perencanaan Pengembangan Kawasan Industri Pangan

Berbasis Padi

b. Bantuan Saprodi kepada kabupaten/Kota se kaltim

3. Fokus Peningkatan ketahanan pangan

a. Penyuluhan dan bimbingan penerapan teknologi tepat guna.

b. Peningkatan kempuan lembaga petani

Infrastruktur :

Fokus :

1. Penetapan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

(RTRWP)

2. Revisi Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan

Infrastruktur.

3. Revisi Kepres 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang dan Jasa.

4. Jalan Tol Balikpapan – Samarinda masuk ke dalam Rencana

Umum Jaringan jalan Tol.

5. Pentapan revisi Master Plan Bandara Sepinggan Balikpapan.

6. Kesepakatan pembiayaan pembangunan Bandara Samarinda

Baru antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota Samarinda

dan Departemen Perhubungan.

7. Penyusunan Perencanaan Pengembangan Kawasan Maloy.

8. Penetapan Lokasi Terminal Type A dan Jembatan Timbang.

9. Penetapan Status Jalan mulai dari Batu Aji – Batas Negara

sebagai alan Nasional.

II.PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2010

A.Bidang Hukum & Reformasi Birokrasi

Fokus Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi dengan

rekomendasi :

1. Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan dan

Harmonisasi Peraturan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota :

Penataan Peraturan Perundang-undangan.

- Meningkatkan SDM aparat pemerintah daerah dan legeslatif.

- Meningkatkan kembali Forum Konsultasi Publik sesuai

aturan.

2. Reformasi Birokrasi di Bidang Perijinan :

Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi.

Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua8 33

VI. K O N D I S I U M U M

I N F R A S T R U K T U R W I L AYA H

PERBATASAN

1. Perhubungan darat

Rencana jalan di wilayah perbatasan

Kalimantan Timur merupakan bagian dari

jalan lintas Kalimantan Poros Utara yang

meliputi jalan lintas batas negara sebagai

jalan koridor perbatasan dan ruas jalan yang

menghubungkan an tar kecamatan-

kecamatan diwilayah perbatasan dan

pedalaman. Ruas-ruas tersebut jalan koridor

perbatasan dimulai dari Tanjung Selor –

Malinau – Simanggaris – Batas Negara –

Nunukan, dan jalan lingkar sebatik.

Sedangkan ruas jalan ke kakawasan

perbatasan dan pedalaman adalah Malinau –

Long Bawan – Long Midang – Batas Negara

– Long Nawang – Long Ampung – Sungai

Barang – Mahak Baru – Long Bagun – Long

Pahangai – long Apari. Ruas jalan perbatasan

yang sudah dbangun sampai dengan tahun

2007 adalah jalan lintas negara dari Malinau

ke Pos Lintas Batas Darat (PLBD)

simanggaris –serudong sepanjang 465 km

yang bersumber dari dana APBN. Kondisi

permukaan jalan adalah; beraspal sepanjang

108,92 km (23,42 %), aggregat 217,5 km

(46,77 %) dan jalan tanah sepanjang 138 km

(29,80 %).

Jalan perbatasan lainnya yang sudah

eksisting adalah; Jalan Poros Malinau –

Paking yang menghubungkan Kabupaten

Malinau – Long Bawan (Kabupaten

Nunukan) telah dibangun jalan sepanjang 10

km dari panjang total 35 km, jalan poros

Long Nawang – Pos Perbatasan dengan

Serawak (Panggung-Tapak Mega) sepanjang

32 km, jalan poros Long Nawang- Long

Ampung sepanjang 25 km, jalan poros Long

Ampung Sungai Barang – Mahak Baru

sepanjang 7 km dari panjang total 87 km.

Pembangunan jalan tersebut bersumber dari

dana APBD Provinsi dan APBD Kabupaten

Malinau dengan kondisi jalan tanah.

Sedangkan ruas jalan perbatasan di

Kabupaten Kutai barat di mulai dari Long

Bagun – Long Pahangai – Long Lunuk –

Long Apari – Lasan Tuyan (perbatasan

Serawak) sepanjang 297 km, sampai dengan

tahun 2007 hanya sepanjang 15 km yang

eksisting yaitu poros Long Bagun – Long

Pahangai yang bersumber dari dana subsidi

pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan

APBD Kabupaten Kutai Barat, dengan

kondisi beraspal sepanjang 7 km, dan jalan

tanah sepanjang 8 km. Sedangkan selebihnya

masih dalam tahap pengkajian. Sementara

itu, ruas jalan perbatasan di Kabupaten

Nunukan yang menghubungkan Kecamatan

Krayan – Krayan Selatan dengan perbatasan

sabah di Long Bawan – Long Pasia dan

dengan Serawak di Lembudud/Long Layu

–Bario sebagai alternative jalan Long Bawan

– Long Midang Bekalaan belum tersentuh

samasekali, kecuali jalan lingkar Krayan

sepanjang 125 km yang mengubungkan desa-

desa di Kecamatan Krayan dan Krayan

Selatan sudah terbangun sebagian. Kemudian

Jalan Lingkar di Kecamatan Nunukan

sepanjang 54,60 km masih dalam tahap

penyelesaian, serta jalan lingkar di

Kecamatan Sebatik sepanjang 58,50 km telah

selesai hanya memerlukan peningkatan.

2. Perhubungan UdaraPerhubungan udara selama ini merupakan

alternative terakhir untuk membuka isolasi

wilayah perbatasan yang belum terjangkau

perhubungan darat maupun sungai, dengan

kapasitas yang sangat terbatas dan relative

mahal.

Di wilayah perbatasan Kalimantan Timur

banyak terdapat lapangan terbang perintis

yang hanya dapat di darati oleh pesawat

berbadan kecil. Secara keseluruhan di

Kalimantan Timur terdapat 10 Bandar Udara

dan 6 Bandar Udara diantaranya berada di

Wilayah perbatasan serta terdapat 61

Lapangan terbang perintis dengan jenis

landasan Clay/Grass/Gravel/Cmpact-ed Sand

dan dalam kondisi yang kurang terpelihara.

Di Kabupaten Nunukan terdapat 3 (tiga)

Bandara Nunukan yaitu Bandara Tanjung

Harapan di Kecamatan Nunukan, Bandara

Yavai semaring di Long Bawan, dan Bandara

Binuang, long layu di Krayan Selatan.

Bandara Nunukan dengan panjang landas

pacu 1.100 meter dan hanya dapat didarati

pesawat type ATR.42, sehingga untuk

meningkatkan kapasitas landasan agar dapat

didarati jenis pesawat Fokker 100 idealnya

diperlukan perpanjangan landasan menjadi

1.400 meter.

Bandara Yuvai Semaring di Long Bawan

Kecamatan Krayan dengan panjang landas

pacu 900 m, dan hanya dapat didarati jenis

p e s a w a t C - 2 1 2 m a s i h d i p e r l u k a n

perpanjangan landas pacu, mengingat di

wilayah ini hanya mengandalkan tranportasi

udara sebagai sarana perhubungan menuju

pusat pemerintahan Kabupaten.

Bandara Binuang, Long Layu dan Pa’Upan di

Kecamatan Krayan Selatan dengan landasan

tanah perkerasan dengan panjang landas pacu

650 meter, juga merupakan satu-satunya

sarana perhubungan dengan wilayah lain.

Di Kabuparen Malinau terdapat 13 lapangan

Foto

: Pa

par

an K

ebija

kan

dan

Str

ateg

i Pem

ban

gun

an P

erb

atas

an K

alti

m

Kondisi Infrastruktur di Perbatasan

Page 9: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua 932

a. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor pelayanan perijinan

sesuai standart pelayanan.

b. Meningkatkan SDM aparat.

c. Mewajibkan semua instansi berstatus pelayanan perijinan

mempunyai SPM.

3. Reformasi Birokrasi di Bidang Pelayanan Pajak :

Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur.

Peningkatan pelayanan pajak

a. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor pelayanan pajak

sesuai standart operasional pelayanan.

b. Meningkatkan SDM aparat.

c. Pemasangan SOP Pelayanan Pajak di depan kantor pelayanan.

d. Penempatan petugas bank di kantor pelayanan pajak.

4. Profesionalisme dalam Pelayanan Pengadaan Barang dan

Jasa secara Elektronik (e-Procurement) :

Pengembangan e-Procurement

a. Meningkatkan SDM aparatur pemerintah, masyarakat dan dunia

usaha di bidang (e-Procurement).

b. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan pengadaan barang

dan jasa.

Fokus Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan,

Pedalaman dan Daerah Terpencil dengan rekomendasi :

1. Keterbatasan Infrastruktur Wilayah :

Pengembangan wilayah perbatasan.

a. Meningkatkan alokasi dana anggaran secara adil dan

proporsional.

b. Membentuk Badan Perbatasan Kabupaten.

c. Meningkatkan sinergi kebijakan pemerintah dengan pemerintah

daerah berdasarkan wilayah dan program prioritas.

2. Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat kawasan

perbatasan, pedalaman dan daerah terpencil (Sosial, Ekonomi dan

Politik) :

Kerjasama informasi dengan media massa.

a. Membangun sarana dan prasarana

t r a n s p o r t a s i d a r a t , a i r d a n

udara di kawasan perbatasan.

b. Membangun sarana dan prasarana

kesehatan (Puskesmas 24 jam)

dan pendidikan.

c. Memberikan insentif yang sesuai bagi

tenaga medis, tenaga p e n d i d i k

dan penyuluh di wilayah perbatasan.

d. Mengembangkan budidaya pertanian

t a n a m a n p a n g a n ,

pe rkebunan , pe te rnakan dan

perikanan.

e. Meningkatkan bantuan Subsidi

O n g k o s A n g k u t ( S O A )

perbatasan.

f. Meningkatkan alokasi dana anggaran

s e c a r a a d i l d a n

roporsional.

g. Membangun dan meningkatkan

jaringan siaran.

h. Meningkatkan sarana dan prasarana

s t a s i u n s i a r a n d i

kabupaten/kecamatan.

3. Keamanan wilayah perbatasan relative masih rawan :

Pengembangan dukungan pertahanan.

Pengembangan pemeliharaan keamanan dan ketertiban

masyarakat.

a. Meningkatkan alokasi dana pembangunan pos-pos pengamanan.

b. Penempatan personil keamanan.

c. Pembangunan perumahan dan fasilitas penunjang bagi aparat

keamanan keamanan dan petugas PPLB.

d. Menindaklanjuti hasil-hasil kesepakatan bilateral secara

konsisten dan kosekuen.

B. Bidang Kesejahteraan Rakyat

1. Fokus Kemiskinan dengan rekomendasi :

a. Pengembangan Komunitas Adat Terpencil dan kawasan-kawasan

miskin.

b. Pemberdayaan Sumber daya lokal.

c. Peningkatan peran swasta melalui progran CSR dalam

penanggulangan kemiskinan daerah.

d. Updating data masyarakat miskin secara akurat.

e. Review sistem pelaksanaan PNPM agar tepat sasaran dan po

rakyat miskin.

f. Bantuan permodalan bagi kelembagaan ekonomi perdesaan,

UMKM dan usaha lainnya yang pro rakyat miskin.

g. Reformasi Agraria yang pro rakyat miskin dengan memperhatikan

daya dukung lingkungan.

h. Pengembangan infrastruktur pada kawasan pedalaman, terpencil

dan perbatasan.

i. Penanggulangan rawan pangan dan bencana.

2. Fokus Kesempatan Kerja dengan rekomendasi :

a. Pengembangan pendidikan & Pelatihan yang berorientasi pasar

kerja.

b. Pengembangan BLK sesuai potensi unggulan daerah.

c. Pengembangan sektor ekonomi padat karya untuk mengurangi

pengangguran dan pemberdayaan masyarakat lokal.

d. Memaksimalkan peran investor dalam pemberdayaan tenaga

Para narasumber memberikan arahan

Foto

: B

app

eda

yang cukup berperan dalam mengatur tatanan

sosial dan interaksi sosial masyarakat

setempat, serta masih diberlakukannya

hukum-hukum adat. Suku dayak di wilayah

perbatasan pada umumnya beragama Kristen,

kecuali di Kecamatan Nunukan dan Sebatik

pada umumnya beragama Islam.

Mata pencaharian masyarakat di

perbatasan Kalimantan Timur masih

didominasi oleh sektor pertanian pangan

subsisten yaitu pertanian tradisional dengan

sistem ladang berpindah (shifting cultivation)

dan pemungutan hasil hutan dan ikutannya.

Kecuali di kecamatan Nunukan dan Sebatik,

selain tanaman pangan, juga perkebunan

kelapa sawit, kakao, perikanan laut, dan

sektor perdagangan.

Bagi masyarakat Nunukan dan Sebatik,

sektor perdagangan merupakan sektor yang

cukup penting yaitu kegiatan perdagangan

lintas batas ke negeri sabah melalui Kota

Tawao. Perdagangan lintas batas tidak hanya

memperdagangkan produksi hasil dari

kawasan perbatasan saja, namun meliputi

juga berbagai produk hasil dari daerah-daerah

di luar kawasan perbatasan. Dengan adanya

hubungan pola perdagangan lintas batas ini,

barang-barang dari Indonesia yang masuk ke

Sabah terutama kayu bantalan, kayu balak,

kayu gergajian (papan) serta rotan mentah,

dan hasil perkebunan dan perikanan. Di

samping itu barang-barang lainnya yang

masuk ke Sabah seperti kayu malam, sabun,

pakaian, kerupuk, gula merah, permen,

battery, pasta gigi, udang kering dan udang

basah serta lain sebagainya. Sementara itu

barang-dari sabah yang masuk melewati

nunukan dan sebatik terutama adalah wafer,

soft drink, pakaian bekas, telur ayam, biskuit,

amonium nitrate, mie instan dan barang-

barang lain. Kegiatan perdagangan lintas

batas ini dilakukan oleh perorangan dengan

menggunakan perahu oleh nelayan-nelayan

d a n p e n d u d u k p e r b a t a s a n t a n p a

pemberitahuan ekspor barang (PEB) dan

pemberitahunan impor barang (PIB).

Perdagangan lintas batas di kawasan

perbatasan Kalimantan Timur dewasa ini

cukup besar jika dilihat dari volume maupun

nilainya. Kawasan perbatasan sebagai

pelintasan arus keluar masuk barang dan jasa

tampaknya sudah mulai menjadi pusat

aktivitas perdagangan. Tingginya arus keluar

masuk barang dan manusia di perbatasan ini

tidak dapat dihindari karena adanya kegiatan

ekonomi dan perdagangan antara kedua

negara. Adanya permintaan (demand)

terhadap barang ataupun jasa dari Kalimantan

Timur oleh Sabah, demikian juga permintaan

terhadap barang dari Sabah, akan

menimbulkan pergerakan perdagangan di

kawasan perbatasan tersebut.

Kegiatan ekonomi l intas batas

perbatasan selain itu perdangangan komoditi

adalah pergerakan jasa, dalam hal ini lalu

lintas tenaga kerja Indonesia yang bekerja

Serawak dan Sabah yang cukup tinggi

intensitasnya. Jumlah TKI yang bekerja di

Serawak dan Sabah yang melintas lewat pos

lintas batas cukup tinggi. Dari data yang

tersedia jumlah WNI yang melintas PPLB

Nunukan mencapai belasan ribu orang setiap

bulannya. Sebagian besar dari WNI yang

melintas ini merupakan TKI yang bekerja di

Sabah.

V. KONDISI PEREKONOMIAN

Kondisi Makro Perekonomian di wilayah

Kabupaten perbatasan Kalimantan Timur

dapat dilihat dari indikator utama, yaitu nilai

PDRB menurut harga berlaku dengan migas

tahun 2006.

Dari ketiga Kabupaten perbatasan di

Kalimantan Timur, maka Kutai Barat

menunjukkan nilai PDRB yang tertinggi

sebesar 2,52 trilyun rupiah pada tahun 2006,

kemudian Nunukan sebesar 1,20 trilyun

rupiah, dan yang terendah adalah Malinau

sebesar 485,13 milyar rupiah.

Dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi

rata-rata dari tahun 2003–2006, maka

Kabupaten Kutai Barat mengalami laju

pertumbuhan ekonomi rata-rata yang paling

tinggi yaitu sebesar 11,.20 % per tahun,

kemudian Kabupaten Nunukan dengan laju

pertumbuhan rata-rata sebesar 7,03 % per

tahun dan Kabupaten Malinau sebesar 2,71 %

per tahun.

Sementara itu pendapatan per kapita

penduduk Kabupaten Kutai Barat paling

tinggi yaitu sebesar 18,01 Juta Rupiah. Tetapi

dilihat dari tingkat pertumbuhan rata-rata per

tahun, maka Kabupaten Nunukan mengalami

pertumbuhan pendapatan per kapita yang

paling tinggi sebesar 26,67 per tahun,

kemudian Kutai Barat sebesar 13,74 % per

tahun dan Malinau sebesar 11,46 % per tahun.

Struktur perekonomian keseluruhan pada 3

(tiga) Kabupaten perbatasan Kalimantan

Timur didominasi oleh sektor pertambangan,

pertanian, dan perdagangan. Sektor pertanian

merupakan leading sektor perekonomian di

Kabupaten Malinau dengan kontribusi sebesar

39,59%, kemudian sektor perdagangan, jasa

dan bangunan. Kutai Barat didominasi oleh

sektor pertambangan dengan kontribusi

sebesar 497,52%, kemudian sektor pertanian,

dan bangunan. Demikian pula halnya dengan

Kabupaten Nunukan yang mengandalkan

sektor pertambangan dengan kontribusi

sebesar 57,82%, dan sektor pertanian

memberikan kontribusi sebesar 20,98%.

Nilai PDRB Perbatasan Kalimantan Timur Tahun 2007

KABUPATEN PDRB PERTUMBUHAN

RATA-RATA

Kutai Barat 3.977.909.000.000 11,20

Malinau 1.041.792.000.000 2,71 Nunukan 2.451.546.000.000 7,03 JUMLAH

7.471.248.000.000

6,98

Kabupaten Pendapatan

Perkapita

Kutai Barat 25.201.042

Nunukan 18.567.968

Malinau 19.546.535

Perkembangan Pendapatan Per Kapita Kabupaten

Perbatasan Kalimantan Timur Tahun 2007

Page 10: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua 3110

kerja lokal.

e. Pemberian insentif untuk pemberdayaan ekonomi lokal.

f. Pengembangan transmigrasi lokal dan Kota Terpadu Mandiri.

3. Fokus Pendidikan, Agama dan Kesehatan :

a. Pengembangan sekolah unggulan sesuai potensi unggulan daerah

dan kebutuhan pasar kerja.

b. Peningkatan mutu pendidikan dan kualitas/kompetensi guru serta

distribusi tenaga guru secara merata.

c. Perluasan kesempatan pendidikan bagi masyarakat miskin, dan

perbaikan sistem pemberian beasiswa bagi siswa miskin.

d. Regulasi sistem rekruitmen dan distribusi tenaga medis dan

tenaga kesehatan.

e. Peningkatan kualitas/kompetensi SDM tenaga kesehatan.

f. Peningkatan akses pelayanan dan jaminan kesehatan masyarakat

miskin.

g. Regulasi SOP Pelayanan Kesehatan masyarakat.

h. Peningkatan peran tokoh agama dalam syiar nilai-nilai agama.

i. Peningkatan kerjasama antar umat beragama.

4. Fokus Perubahan Iklim dan Lingkungan :

a. Perencanaan pembangunan berbasis mitigasi dampak perubahan

iklim.

b. Percepatan Pengesahan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Kaltim.

c. Peningkatan Pengendalian kebakaran hutan dan pembukaan

hutan.

d. Pengembangan sistem pengelolaan hutan dan lahan yang

berkelanjutan.

e. Penyediaan sistem informasi geografis yang akurat dan up to

date.

f. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengendali banjir dan

kekeringan secara terpadu/terintegrasi.

g. Pengembangan Kaltim Hijau.

C. Bidang Ekonomi

1. Prioritas Peningkatan Pertumbuhan Sektor Riil Dan

Ketahanan Pangan, Melalui Revitalisasi Pertanian Dan Pembangunan

Perdesaan

a. Fokus Peningkatan daya saing sektor riil

• Penyusunan kebijakan tentang usaha kecil menengah.

• Pengembangan sarana dan prasarana produk usaha kecil dan

mengah.

• Pembinaan dan promosi hasil industri.

• Pengadaan sarana dan prasarana teknologi tepat guna industri.

• Pembangunan pusat pelayanan teknik industri.

• Promosi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

b. Fokus Peningkatan ketahanan pangan

• Penyuluhan dan bimbingan penerapan teknologi tepat guna.

• Peningkatan kempuan lembaga petani

c. Fokus Peningkatan ketersediaan pangan

• Promosi atas hasil produksi pertanian unggulan daerah.

• Pelatihan petani dan pelaku agribisnis.

• Pengembangan intensifikasi tanaman padi dan palawija.

• Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk pertanian.

• Pengembangan bibit unggul pertanian.

2. Prioritas Pembangunan Infrastruktur Dasar Berupa

Peningkatan Sarana Dan Prasarana Transportasi, Perumahan

Rakyat, Air Bersih Dan Kelistrikan;

a. Fokus Peningkatan ketersediaan dan kualitas prasarana sebagai

upaya mendukung percepatan pembangunan, peningkatan

keterpaduan pemanfaatan ruangkota dan pusat pertumbuhan,

peningkatan gairah investasi serta aktivitas ekonomi lainnya.

• Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan udara.

• Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan laut.

• Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan darat

• Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan SDP.

• Pembangunan dan rehabilitasi jembatan.

• Pembangunan dan rehabilitasi jalan.

• Pembangunan turap / talud / bronjong.

• Pembangunan saluran drainase.

• Pembangunan sarana dan prasarana kelistrikan.

PROGRAM TAHUN 2010 INFRASTRUKTUR

1. Lanjutan Pembangunan Jalan Lintas Kalimantan Poros Selatan

dan Tengah.

2. Lanjutan Pembangunan Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek.

3. Lanjutan Pembangunan Terminal Peti Kemas Kariangau.

4. Lanjutan Pembangunan Terminal Penumpang Bandara

Sepinggan Balikpapan.

5. Penyelesaian Pembangunan Jembatan Mahkota II

6. Pengoperasian Pelabuhan Palaran Samarinda.

7. Pengoperasian PLBL Lamijung Nunukan.

8. Lanjutan Pembangunan Dermaga Penyeberangan Ancam,

Nunukan dan Sebatik.

9. Penuntasan Pembangunan Bandara Kalimarau Berau.

III. PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2010 – 2013

A. BIDANG HUKUM & REFORMASI BIROKRASI

1. Rekomendasi Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi :

a. Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan dan Harmonisasi

Peraturan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota :

- Meningkatkan SDM aparat pemerintah daerah dan legeslatif.

- Meningkatkan kembalo Forum Konsultasi Publik sesuai

aturan.

b. Reformasi Birokrasi di Bidang Perijinan :

- Meningkatkan sarana dan prasarana kantor pelayanan

perijinan sesuai standart pelayanan.

- Meningkatkan SDM aparat.

- Mewajibkan semua instansi berstatus pelayanan perijinan

mempunyai SPM.

c. Reformasi Birokrasi di Bidang Pelayanan Pajak :

- Meningkatkan sarana dan prasarana kantor pelayanan pajak

sesuai standart operasional pelayanan.

- Meningkatkan SDM aparat.

- Pemasangan SOP Pelayanan Pajak di depan kantor pelayanan.

- Penempatan petugas bank di kantor pelayanan pajak.

d. Implementasi Inpres No. 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi :

- Mengaktifkan kembali Tim Kormonev.

- Meningkatkan SDM aparatur.

e. Profesionalisme dalam Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa

secara Elektronik (e-Procurement) :

- Meningkatkan SDM aparatur pemerintah, masyarakat dan dunia

usaha di bidang (e-Procurement).

- Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan pengadaan barang

dan jasa.

2. Rekomendasi Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan,

Pedalaman dan Daerah Terpencil :

a. Keterbatasan Infrastruktur Wilayah :

- Meningkatkan alokasi dana anggaran secara adil dan

Kayan ulu, Kayan Hilir, Kayan Selatan,

Bahau Hulu dan Pujungan di Kabupaten

Malinau serta Krayan, Krayan Selatan,

Lumbis, Sebuku, Nunukan dan Sebatik di

Kabupaten Nunukan. Wilayah perbatasan

tersebut merupakan perbatasan daratan

kecuali di kecamatan nunukan yang

mempunyai perbatasan laut dengan Kota

Tawao di Negeri Sabah, dengan panjang garis

perbatasan keseluruhan mencapai 1.038 km.

Luas wilayah perbatasan kerseluruhan yang

meliputi Kabupaten Kutai Barat, Malinau dan

Nunukan mencapai 88.513,08 km2 atau 42,42

% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan

Timur. Dari luas wilayah perbatasan tersebut,

56,14 % atau seluas 49.689,83 km2

merupakan wilayah 13 kecamatan yang

terletak sejajar dengan garis perbatasan antar

negara yang berbatasan langsung dengan

Negeri Sabah dan Serawak.

Topogra f i w i l ayah pe rba t a san

Kalimantan Timur di khususnya pada

kawasan pedalaman pada umumnya

merupakan perbukitan dan pegunungan yang

terjal dengan kelerengan rata-rata 40 %

meliputi kecamatan Lumbis, Mentarang,

Kayan Hilir, Kayan Hulu, Kayan Selatan,

Long Pahangai dan Long Apari, kecuali

kawasan yang berdekatan dengan pantai dan

daerah aliran sungai yang meliputi kecamatan

Sebatik, Nunukan dan Sebuku terdapat bagian

wilayah yang datar.

IV. KONDISI SOSIAL BUDAYA

Kondisi sosial budaya di daerah perbatasan

terutama jumlah penduduk di 3 (tiga)

kabupaten perbatasan tahun 2006 sebanyak

342.833 jiwa dengan kepadatan rata-rata 3,87

jiwa/km2. Sebanyak 122.423 jiwa penduduk

atau sebesar 35,79 % tinggal pada 13

kecamatan perbatasan. Kabupaten Malinau

merupakan kabupaten yang berpenduduk

paling jarang dengan kepadatan rata-rata

hanya 1,37 jiwa/km2. Jumlah penduduk

miskin secara relatif terbanyak adalah di

Kabupaten Malinau dengan jumlah penduduk

miskin sebesar 52,23 %, kemudian Kabupaten

Nunukan sebesar 51,71%, dan Kutai Barat

sebesar 26,06 %. Secara absolut jumlah

penduduk miskin terbanyak adalah

Kabupaten Nunukan sebanyak 61.388 jiwa,

kemudian Kutai Barat sebanyak 42.991 jiwa,

kemudian Malinau sebanyak 30.926 jiwa.

S e b a r a n p e n d u d u k l e b i h b a n y a k

terkonsentrasi pada ibukota kabupaten serta

daerah aliran sungai dimana aksessibitas

perdagangan, komunikasi dan transportasi

lebih mudah. Sedangkan pada kawasan

pedalaman di perbatasan pada umunya

relative sedikit, karena kawasan pedalaman di

perbatasan Kalimantan Timur merupakan

kasawan yang terisolir dengan sarana dan

prasana transportasi yang sangat terbatas.

Kecamatan yang menjadi konsentrasi

penduduk di wilayah perbatasan adalah

Kecamatan sebatik dengan kepadatan rata-

rata 119,23 jiwa/km2, Nunukan 28,65

jiwa/km2, Barong Tongkok 26,71 jiwa/km2,

Melak 18,69 jiwa/km2, Malinau 29,52

jiwa/km2. Sedangkan wilayah yang

mempunyai kepadatan terendah dengan

kepadatan lebih kecil dari 3 jiwa/km2 adalah;

kecamatan Krayan Selatan, Lumbis, Long

Bagun, Long Pahangai, Long Apari, Kayan

Hulu, Sungai Boh, Kayan Hilir, Pujungan,

Malinau Selatan, Mentarang.

Mayoritas penduduk di wilayah

perbatasan adalah suku Dayak dari suku

dayak besar Apokayan, khususnya penduduk

yang bermukim di wilayah pedalaman

perbatasan, seperti ; di Kecamatan Long

Apari, Long Pahangai, Kayan Hilir, Kayan

Hulu, Kayan Selatan, Bahau Hulu,

Mentarang, Krayan, Krayan Selatan, dan

Lumbis. Sedangkan di wilayah perbatasan

pantai pesisir yaitu di Kecamatan Nunukan

dan Sebatik didominasi oleh suku bugis,

kemudian suku melayu, dan suku lainnya

sebagai minoritas. Suku Dayak dan Melayu di

Indonesia ini memiliki tali persaudaraan

dengan suku yang sama di Negara Bagian

Serawak dan Sabah, Malaysia. Hubungan

sosial antara masyarakat di perbatasan

Kalimantan Timur dan masyarakat

diperbatasan Sabah dan Serawak masih

sangat kuat, yang disebabkan oleh hubungan

kekerabatan dan kekeluargaan masih dalam

satu garis keturunan. Demikian pula halnya

dengan suku melayu yang bermukim di

sekitar Nunukan dan Sebatik yang

mempunyai hubungan keluarga dengan

masyarakat perbatasan di perbatasanan

Sabah. Meskipun terdapat keragaman suku,

namun penduduk di wilayah ini masih

memegang teguh adat istiadat yang berlaku

dan merupakan kesepakatan yang telah

terbentuk secara turun temurun, hal ini dapat

ditandai dengan keberadaan lembaga adat

Jumlah Kecamatan dan Desa di Kabupaten Perbatasan

KABUPATEN JUMLAH

KESELURUHAN PERBATASAN

KEC. DESA KEC. DESA

KUTAI BARAT 21 223 2 21 MALINAU 12 107 5 29 NUNUKAN 8 223 6 199 JUMLAH

41

553

13

249

Gambaran Penduduk Kabupaten Perbatasan Tahun 2007

Kabupaten Jumlah

Penduduk Kabupaten

Rata–rata Kepadatan (Jw/Km2)

Penduduk Kec.

Perbatasan

Penduduk Perbatasan/

Kab (%)

Proporsi Penduduk

Perbatasan

Kutai Barat 157.187 5.10 9.117 5,19 7.36

Malinau 56.107 1,41 12.015 18,04 8,72

Nunukan 125.421 9,04 102.735 4,14 83.92

Jumlah 339.375 3,96 123.867 36,68 100,00

Page 11: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

11 Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua30

proporsional.

- Membentuk Badan Perbatasan Kabupaten.

- Meningkatkan sinergi kebijakan pemerintah dengan pemerintah

daerah berdasarkan wilayah dan program prioritas.

b. Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat kawasan

perbatasan, pedalaman dan daerah terpencil (Sosial, Ekonomi dan

Politik) :

- Membangun sarana dan prasarana transportasi darat, air dan udara

di kawasan perbatasan.

- Membangun sarana dan prasarana kesehatan (Puskesmas 24 jam)

dan pendidikan.

- Memberikan insentif yang sesuai bagi tenaga medis, tenaga

pendidik dan penyuluh di wilayah perbatasan.

- Mengembangkan budidaya pertanian tanaman pangan,

perkebunan, peternakan dan perikanan.

- Meningkatkan bantuan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) perbatasan.

- Meningkatkan alokasi dana anggaran secara adil dan proporsional.

- Membangun dan meningkatkan jar ingan s iaran.-?

Meningkatkan sarana dan prasarana stasiun siaran di

kabupaten/kecamatan.

c. Keamanan wilayah perbatasan relative masih rawan :

- Meningkatkan alokasi dana pembangunan pos-pos pengamanan.

- Penempatan personil keamanan.

- Pembangunan perumahan dan fasilitas penunjang bagi aparat

keamanan keamanan dan petugas PPLB.

- Menindaklanjuti hasil-hasil kesepakatan bilateral secara konsisten

dan kosekuen.

B. BIDANG EKONOMI

Terhadap permasalahan (bottleneck) yang dihadapi diusulkan

rekomendasi penyelesaiannya sebagai berikut :

• Bidang Pertanian Tanaman Pangan

1. Meningkatkan SDM petani melalui pelatihan dan penguatan modal

dengan program prioritas antara lain pengembangan

Desa/Kelurahan Mandiri, pengembangan lumbung pangan

masyarakat dan perbaikan infrastruktur.

2. Perlunya keberpihakan harga gabah pada petani dengan

mempertimbangkan biaya produksi.

3. Perlunya pengembalian fungsi lahan pertanian yang saat ini

mengalami alih fungsi lahan ke arah sektor lain.

4. Lahan Pertanian di Kaltim agar diinventarisir dan dijaga fungsinya

sebagai lahan pertanian/perkebunan.

5. Usulan kepada Pemerintah Pusat untuk menerbitkan PP sebagai

petunjuk palaksanaan dari UU No. 41 thn 2009.

• Bidang Kehutanan

1. Merubah kawasan budidaya kehutanan (KBK) menjadi kawasan

budidaya non kehutanan (KBNK) dengan jalan memberikan

kejelasan status lahan dan memberikan informasi yang

menarik bagi calon investor mengenai status legalitas lahan (clean

and clear);

2. Melakukan recovery terhadap kerusakan hutan akibat eksploitasi

`tambang.

• Bidang Perkebunan

1. Melakukan kemitraan antara inti dan plasma, revitalisasi

perkebunan, dan pengembangan PIR Swadaya sehingga menjamin

kemanan dalam berinvestasi di sektor perkebunan.

2. Perlu pemertaan dan percepatan pembangunan perkebunan rakyat

melalui pola kemitraan

3. Perlu penyediaan lahan yang jelas untuk inti dan plasma yang

tertuang dalam RTRW

4. Pemprov berkomitemen menerapkan pembangunan kelapa sawit

Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat (kiri) beserta undangan Kaltim SUMMIT 2010

Paser Utara, Paser, dan empat (4) Kota, yaitu:

Balikpapan, Samarinda, Bontang dan

Tarakan. Kemudian pada tahun 2007 terbit

Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2007

tentang Pembentukan Kabupaten Tana

Tidung dengan Ibukotanya Tidung Pale, maka

Provinsi Kalimantan Timur hingga tahun

2009 terdiri dari 14 Kabupaten/Kota.

Provinsi Kalimantan Timur terletak

pada kedudukan 40 24’Lintang Utara (LU),

20 25’Lintang Selatan (LS), 1130 44’Bujur

Timur (BT), dan 1190 00’Bujur Barat. Posisi

Kalimantan Timur sangat strategis sebagai

jalur transportasi laut internasional karena

berbatasan dengan wilayah perairan Selat

Makassar dan Laut Sulawesi yang merupakan

Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II).

Provinsi Kalimantan Timur terletak di bagian

Timur Pulau Kalimantan dengan batas-batas

sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan

Malaysia (Negara Bagian Sabah);

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan

Kalimantan Selatan;

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat

Makassar dan Laut Sulawesi;

4. Sebelah Barat berbatasan dengan

Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan

Malaysia (Negara Bagian Serawak).

II. LUAS WILAYAH KALIMANTAN

TIMUR

Provinsi Kalimantan Timur memiliki luas

wilayah sebesar 20.865.774 ha meliputi

wilayah daratan seluas 19.844.117 ha (95,1

%) dan wilayah lautan sejauh 12 mil laut dari

garis pantai terluar ke arah laut seluas

1.021.657 ha (4,9 %). Wilayah Provinsi

Kalimantan Timur memiliki topografi

bergelombang dari kemiringan landai hingga

curam, dengan ketinggian berkisar antara 0-

1.000 meter dari permukaan laut (dpl) dengan

kemiringan 0-40 %. Adapun wilayah provinsi

Kalimantan Timur berdasarkan kelas lereng,

meliputi:

1. Lahan datar, kemiringan 0-2 % dengan

l uas wilayah mencapai 2.093.677 ha

2. Lahan bergelombang, kemiringan 2 -15

% dengan luas wilayah mencapai

2.431.802 ha

3. Lahan curam, kemiringan 15-40 %

dengan luas wilayah mencapai

4.476.122 ha

4. Lahan sangat curam, kemiringan >40 %

dengan luas mencapai 10.842.516 ha

Kondisi fisiografi Provinsi Kalimantan Timur

didominasi oleh pegunungan dan dataran.

Wilayah pegunungan sebagian besar tersebar

di bagian barat Kabupaten Kutai Kartanegara,

Kutai Timur, Bulungan, Malinau dan Kutai

Barat hingga perbatasan Malaysia. Wilayah

pantai, rawa pasang surut, daratan aluvial,

jalur endapan dan sungai berada di kawasan

pesisir timur, sedangkan wilayah dataran dan

lembah aluvial umumnya mengikuti arah

aliran sungai.

Indonesia dikenal sebagai negara

kepulauan yang tersebar hampir di seluruh

provinsi, tidak terkecuali provinsi Kalimantan

Timur. Dilihat dari letak geografisnya yang

berbatasan langsung dengan perairan laut

Makassar dan Sulawesi, provinsi Kalimantan

Timur terdapat banyak pulau. Kondisi pulau

yang ada di Kalimantan Timur pada tahun

2009 sebanyak 378 buah, yang terdiri dari

pulau yang berpenghuni sebanyak 54 buah

dan pulau tidak berpenghuni sebanyak 324

buah. Dari keseluruhan pulau yang terdapat di

Kalimnatan Timur sebanyak 12 pulau hingga

saat ini belum mempunyai nama pulau.

III. KONDISI UMUM WILAYAH

PERTABATASN

No Kabupaten/Kota KotaJarak(km)

Luas Daratan(km2)

Luas Pengelolaan Laut (km2)

12345678910111213

PaserKutai BaratKutai Kartanegara

Kutai Timur BerauMalinauBulunganNunukanPenajam Paser Utara

BalikpapanSamarindaTarakanBontang

Tanah GrogotSendawar

Tenggarong

Sengatta

Tanjung Redeb

Malinau Tanjung Selor Nunukan

Penajam

Balikpapan

SamarindaTarakanBontang

260334

31

176

547

917 672

1.140 130

112

0740108

10.936,3830.943,7926.326,0031.884,5922.521,7139.799,8817.249,6113.875,42

3.209,66560,70718,23251,81163,39

10.810,640

2.220,372.294,91

11.552,330

2.163,381.040,33

437,97211,29

0419,84262,29

Kalimantan Timur 198.441,17 10.216,57

Tabel Luas Wilayah dan Jarak Ibukota Provinsi (Samarinda) dengan Ibukota Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur Tahun 2008

Berdasarkan wilayah Provinsi Kalimantan

Timur memiliki wilayah perbatasan berada di

tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kutai Barat,

Malinau, dan Nunukan dan terletak diantara

4o 25’ Lintang Utara -20 25’ Lintang Selatan

dan 1130 44’ Bujur Timur 1190 00’ Bujur

Barat. Disebelah Barat berbatasan dengan

Negara Bagian Serawak dan Sabah

(Malaysia), serta dengan Provinsi Kalimantan

Barat, dan Kalimantan Tengah. Di sebelah

timur berbatasan dengan Selat Makassar dan

Laut Sulawesi, serta di sebelah Selatan

berbatasan dengan Provinsi Kalimantan

Selatan. Wilayah perbatasan Kalimantan

Timur Meliputi 3 (tiga) Kabupaten yaitu;

Kutai Barat, Malinau, dan Nunukan, serta

meliputi sebanyak 41 kecamatan dan 553

desa/kelurahan. Sebanyak 13 kecamatan

diantaranya berbatasan langsung dengan

Negeri Sabah dan Serawak yang meliputi

sebanyak 249 desa. Kecamatan yang

berbatasan langsung dengan negeri sabah dan

serawak yaitu; Kecamatan Long Apari dan

Long Pahangai di Kabupaten Kutai Barat,

Luas Wilayah Kabupaten Perbatasan

KABUPATEN LUAS

KABUPATEN

(KM2)

LUAS WILAYAH

KECAMATAN

PERBATASAN %

KUTAI BARAT 31.628,70 8.911,00 28,17

MALINAU 42.620,70 28.713.14 67.37

NUNUKAN 14.263,68 12.065,59 84,59

JUMLAH 88.513,08 49.689,83 56.14

Foto

: B

app

eda

Page 12: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

yang berkelanjutan untuk menjamin produk CPO sebagai

komoditas ekspor.

• Bidang Peternakan

1. Pemanfaatan lahan yang potensial untuk pengembangan kawasan

peternakan dan integrasi ternak degan tanaman pertanian lainnya.

Mengeluarkan kebijakan Kredit Usaha Pembibitan Ternak.

2. Perlu adanya upaya pemanfaatan lahan eks tambang sebagai lahan

pertanian dan peternakan

3. Perlu lebih mengembangkan program integrasi antara kelapa sawit

dan ternak sapi sehingga lebih memberikan manfaat bagi peningkatan

kesejahteraan petani.

• Bidang Kelautan dan Perikanan

Pembentukan Kelompok Pengawas Masyarakat untuk mengurangi

kasus pencurian ikan di wilayah perbatasan.

Pemanfaatan lahan eks tambang untuk pengembangan komoditas

pertanian

• Bidang Ketahanan Pangan

Upaya peningkatan laju pertumbuhan produksi padi dan palawija

sampai 5 tahun kedepan sebesar 6% mengimbangi laju pertumbuhan

penduduk 2,17%.

• Bidang Perindagkop dan UKM

Pengembangan pertanian tanaman pangan & hortikultura berpola

kawasan sentra pengembangan berskala ekonomi, terpadu dan

berbasis industri.

• Bidang Kelistrikan

Penambahan atau peningkatan sarana ketenagalistrikan dan

penerbitan revisi Pepres No. 71/2006 tentang percepatan

pembangunan pembangkit tanaga listrik yang menggunakan batubara.

• Bidang Pariwisata

Meningkatkan promosi produk IKM melalui pameran/exhibition,

media cetak dan elektronik skala nasional dan internasional

• Infrastruktur

a) segera menuntaskan Revisi Tata Ruang Provinsi Kalimantan

Timur yang merupakan asset sebagai dasar untuk

mengimplementasi seluruh rencana pembangunan infrastruktur

dalam mendukung pembentukan struktur ruang serta pemenuhan

kebutuhan dasar masyarakat dan pengembangan ekonomi.

b) Sebagai langkah pengamanan fungsi lahan yang sudah ditetapkan

melalui RTRWP perlu dilakukan pencanangan gerakan sertifikasi

lahan.

c) Pemerintah perlu mengambil langkah

tegas terhadap pengadaan t a n a h

u n t u k k e p e n t i n g a n p e m b a n g u n a n

i n f r a s t r u k t u r d e n g a n t e t a p

mengakomodasi prinsip-prinsip keadalian

dan tetap menjaga hak s e t i a p w a r g a

negara.

d) Dalam upaya mengatasi keterbatasan

anggaran pelaksanaan p e m b a n g u n a n

infrastruktur dilakukan dengan multiyears

financing dan mendorong

dilakukannya kerjasama dengan pihak swasta

terhadap proyek-proyek yang memiliki

tingkat pengembalian yang tinggi.

e) Pemer in tah per lu member ikan

dukungan agar investasi infrastruktur yang

tidak layak menjadi layak.

• Penanaman Modal

Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka

mempercepat pengaturan kembali proses pemberian perijinan sesuai

dengan peraturan yang berlaku. Sehingga dapat menjamin keamanan

dalam berinvestasi.

PROGRAM INFRASTRUKTUR TAHUN 2010 – 2013

1. Penuntasan Pembangunan jalan Lanjutan Pembangunan

Jalan Lintas Kalimantan Poros Selatan dan Tengah.

2. Penuntasan Pembangunan Jembatan Pulau Balang Bentang

Pendek.

3. Penyelesaian Pembangunan Jalan Tol Balikpapan –

Samarinda.

4. Pengoperasian Pembangunan Terminal Peti Kemas

Kariangau.

5. Pengembangan Bandara Sepinggan Balikpapan dan Juwata

Tarakan sesuai dengan Master Plan.

6. Pengembangan Bandara di perbatasan (Long Bawan, Long

Ampung, Data Dawai).

7. Terhubungkannya Jaringan Jalan di Perbatasan yaitu Malinau –

Simanggaris – Batas Negara, Malinau – Long Bawan – Batas

Negara, Long Bagun – Mahak Baru – Sungai Barang – Long

Ampung - Batas Negara.

8. Pengurangan daya rusak air akibat banjir Kota Samarinda,

Balikpapan dan Bontang.

9. Pemenuhan kebutuhan air baku.

10. Penyelesaian Pembangunan Bendungan Marangkayu Kutai

Kartanegara, Kaubun Kutai Timur, Pesap Kutai Timur, Tanah

Abang Kutai Timur.

C. BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

1. Fokus Kemiskinan dengan rekomendasi :

a. Revitalisasi sistem ketahanan pangan rakyat, dan meninjau kembali

mekanisme pemberian subsidi pangan bagi masyarakat miskin

secara tepat.

b. peningkatan kapasitas keswadayaan masyarakat dalam penyediaan

perumahan yang layak dan sehat, pengembangan skema

pembiayaan pembangunan perumahan yang dapat meningkatkan

keterjangkauan masyarakat miskin terhadap fasilitas perumahan

yang layak, penataan lingkungan permukiman kumuh, rehabilitasi

prasarana permukiman, pengembangan mekanisme relokasi

permukiman masyarakat miskin yang lebih manusiawi serta

Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua12 29

Peserta Kaltim Summit 2010Foto : Bappeda

kajiangPen

30

KAWASAN PERBATASAN KALTIM

SERIUSPERLU PERHATIAN

I. SEJARAH KALTIM

Sebagai wilayah administrasi Provinsi Kalimantan Timur dibentuk berdasarkan Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-daerah Otonom Provinsi

Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Berdasarkan Undang-undang

Nomor 27 Tahun 1959 tentang Pembentukan Dati II di Kalimantan, Provinsi Kalimantan Timur

terdiri dari 2 (dua) kota : Samarida dan Balikpapan, dan 4 (empat) Kabupaten masing-masing

Kutai, Pasir, Berau dan Bulungan.

Berdasarkan perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor

5 Tahun 1974 dibentuk 2 (dua) kota administratif dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun

1981 dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1989, yaitu: Kota Administratif Tarakan dan

Bontang. Selanjutnya wilayah administrasi Provinsi Kalimantan Timur berubah berdasarkan

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kota Tarakan; Undang-Undang

Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur,

Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kota Bontang; dan Undang-Undang Nomor 7

Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara. Dengan demikian pada

tahun 2005, wilayah Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas sembilan (9) Kabupaten, yaitu:

Nunukan, Malinau, Kutai Barat, Bulungan, Berau, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Penajam

Oleh :

Sidqi Zulio Rosa, S.Sos

Page 13: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

13 Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua28

memberikan solusi kepada problem masyarakat miskin di bidang

perumahan.

c. Pengembangan kredit mikro bagi petani dan masyarakat miskin

dan akses sumberdaya produktif, penjaminan ruang berusaha bagi

masyarakat miskin dalam sektor formal dan informal, penjaminan

pelayanan publik dalam administrasi kependudukan, pendidikan,

kesehatan, dan air bersih.

d. Peningkatan jaminan, perlindungan dan pemberdayaan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

2. Fokus Kesempatan Kerja dengan rekomendasi :

a. Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap kesempatan kerja

dan kesempatan untuk mengembangkan usaha melalui langkah

terpadu untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat

miskin dengan peningkatan investasi yang padat pekerja, dan

peningkatan akses terhadap permodalan, faktor produksi,

informasi, teknologi dan pasar, serta pengembangan lembaga

keuangan mikro dan perlindungan bagi koperasi, usaha mikro dan

kecil.

b. Pengembangan kelembagaan yang mampu memperjuangkan

akses masyarakat miskin terhadap kesempatan kerja, kesempatan

mengembangkan usaha dan perlindungan pekerja; meningkatkan

kemampuan pekerja; melindungi pekerja dan meningkatkan

kerjasama internasional dalam rangka memperluas kesempatan

kerja dan melindungi tenaga kerja.

c. Dukungan pekerja informal secara bertahap dapat berpindah ke

lapangan kerja formal melalui upaya-upaya pelatihan

ketenagakerjaan dari kalangan masyarakat berpendapatan rendah

yang berpotensi dapat diserap oleh pasar kerja.

d. Pengembangan sistem sertifikasi tanah masal dengan biaya murah

bagi kelompok miskin.

e. Pengelolaan yang berorientasi pada pemberian akses masyarakat

miskin yang tinggal di sekitar lokasi sumberdaya alam untuk ikut

menikmati dan memanfaatkan sumberdaya yang ada.

f. Pengembangan agroindustri perdesaan untuk menciptakan

kesempatan kerja.

g. Pengembangan sistem jaringan infrastruktur dan pengelompokan

permukiman secara regional serta mengaitkannya dengan

kawasan transmigrasi, pusat-pusat pertumbuhan wilayah, dan

wilayah strategis atau cepat tumbuh.

3. Fokus Pendidikan, Agama dan Kesehatan :

a. Pengembangan pusat pelayanan terpadu untuk kesehatan

masyarakat termasuk kesehatan reproduksi.

b. Pengembangan mekanisme jaminan kesehatan yang memadai

untuk melindungi masyarakat miskin dari goncangan akibat

pengeluaran kesehatan.

c. Peningkatan kesejahteraan, mutu, dan profesionalisme guru,

peningkatan ketersediaan dan mutu sarana dan prasarana

pendidikan, serta memperluas peluang bagi anak dari keluarga

miskin untuk memperoleh pelayanan pendidikan yang l e b i h

tinggi.

4. Fokus Perubahan Iklim dan Lingkungan :

a. penegakan hukum secara adil dan konsisten terutama terhadap

pemanfaatan SDA secara ilegal dan perusakan ekosistem,

pengelolaan SDA yang lebih bersifat bottom-up dan mengakui

hukum adat/lokal, serta pengakuan terhadap lembaga adat/lokal

dalam struktur pengelolaan SDA.

b. pengembangan areal pengamanan pantai dan penyediaan

prasarana dan sarana penunjang mitigasi dampak perubahan iklim.

c. Pengembangan ruang terbuka hijau sebagai upaya mengurangi

emisi gas rumah kaca.

d. Peningkatan Keberdayaan masyarakat dalam adaptasi dan mitigasi

dampak perubahan iklim.

e. Pengembangan sistem informasi dan komunikasi peringatan dini

akan bencana lingkungan.

5. Hasil pembahasan akhir sidang kelompok bidang

kesejahteraan rakyat merekomendasikan :

a. Updating dan pemetaan Masyarakat miskin secara akurat dan

partisipatif (dimana, siapa, mengapa menjadi miskin, dan

kendala mengatasinya).

b. Perencanaan pembangunan berbasis mitigasi dampak perubahan

iklim.

c. Pengembangan Kaltim Hijau.

d. Integrasi berbagai bidang pembangunan dalam penanggulangan

kemiskinan.

e. Program pembangunan yang responsif gender.

f. Perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban trafiking dan

penguatan perempuan sebagai modal sosial.

g. Review Kebijakan Perizinan investasi untuk memperluas akses

masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam.

h. Percepatan pengesahan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Kaltim untuk mengatasi ketimpangan antar daerah.

i. Peningkatan peran swasta dalam program penanggulangan

kemiskinan daerah yang diorganisasikan melalui wadah forum

Multistakeholder CSR.

j. Memaksimalkan peran swasta dalam pemberdayaan tenaga kerja

local

k. Pengembangan pendidikan & Pelatihan yang berorientasi pasar

kerja.

l. Pengembangan sektor padat karya untuk mengurangi

pengangguran dan pemberdayaan masyarakat lokal.

m. Peningkatan mutu pendidikan dan kualitas/kompetensi guru, serta

Pengembangan sekolah unggulan sesuai potensi unggulan daerah.

n. Kaltim perlu memperhatikan aspek keberlanjutan SDA dan

pelestarian budaya lokal dalam perencanaan pembangunannya.

o. Dalam rangka meningkatkan peran perusahaan dalam

pembangunan di Kaltim perlu dibentuk forum Multi Stakeholder

CSR.

Sumber data berasal dari hasil rumusan Kaltim SUMMIT, 7 Januari

2010 di Samarinda dan ditulis kembali serta disempurnakan dengan

informasi terkait lainnya oleh Sukandar,S.Sos dari BAPPEDA

Provinsi Kalimantan Timur, staf Bidang Pengembangan Sumber

Daya Manusia.

optimalisasi tugas.

5. Menyusun prosedur penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan daerah berdasarkan petunjuk teknis sebagai

pedoman bagi SKPD dan Pihak terkait.

6. Menyiapkan bahan penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan daerah dari berbagai sumber untuk menyusun

rancangan dokumen perencanaan pembangunan daerah.

7. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan daerah dengan SKPD dan pihak

terkait agar kegiatan berjalan efektif dan efisien.

8. Menyiapkan bahan penyelenggarakan forum koordinasi

penyusunan dokumen perencanaan sesuai ketentuan yang

berlaku sebagai bahan pembahasan bersama.

9. Menyiapkan bahan Rancangan Akhir Dokumen Perencanaan

Pembangunan dari hasil koordinasi dan konsultasi untuk

ditetapkan sebagai peraturan daerah.

10. Melakukan sosialisasi kebijakan dan dokumen perencanaan

pembangunan daerah kepada pihak terkait agar menjadi

pedoman perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.

11. Melakukan pembinaan dan penilaian pegawai sesuai peraturan

dengan cara memberikan pengarahan sesuai peraturan dan

pedoman yang ada dalam rangka untuk meningkatkan kinerja

pegawai.

12. Menyiapkan bahan laporan kegiatan Sub Bidang Pembiayaan

Pembangunan Daerah sebagai bahan evaluasi kegiatan

selanjutnya.

13. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya dan

melaporkannya kepada pimpinan.

Pasal 33

Kepala Sub Bidang Pembiayaan Pembangunan Daerah mempunyai

Uraian Tugas sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program Sub Bidang

Pembiayaan Pembangunan Daerah berdasarkan peraturan yang

berlaku sebagai bahan penyusunan rencana kerja BAPPEDA

Provinsi Kalimantan Timur.

2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan program agar kegiatan dapat terlaksana tepat waktu.

3. Mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan

jabatannya agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

4. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Sub Bidang

Pembiayaan Pembangunan Daerah berdasarkan peraturan untuk

optimalisasi tugas.

5. Mengidentifikasi sumber pembiayaan pembangunan daerah dari

berbagai sumber untuk menjadi bahan analisa pembiayaan

pembangunan daerah.

6. Melakukan kajian dan analisa pembiayaan pembangunan daerah

berdasarkan peraturan yang berlaku untuk menjadi bahan

kebijakan pembiayaan pembangunan daerah.

7. Menyiapkan bahan koordinasi pembiayaan pembangunan daerah

dengan instansi dan pihak terkait untuk menyamakan persepsi

dan langkah dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta

penambahan sumber pembiayaan pembangunan daerah

8. Melakukan pembinaan dan penilaian pegawai sesuai peraturan

dengan cara memberikan pengarahan sesuai peraturan dan

pedoman yang ada dalam rangka untuk meningkatkan kinerja

pegawai.

9. Menyiapkan bahan laporan kegiatan Sub Bidang Pembiayaan

Pembangunan Daerah sebagai bahan evaluasi kegiatan

10. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya dan

melaporkannya kepada pimpinan. (***skr)

Foto

: B

app

eda

Foto

: B

app

eda

Page 14: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

I. PENDAHULUAN

Siapa yang tidak kenal dengan Kalimantan

Timur, bukan hanya memiliki pulau yang

terluas akan tetapi memberikan kontribusi

DIBALIK KEMOLEKAN PULAU DERAWAN

SEBAGAI WISATA ALAM YANG MEMPESONA

devisa bagi Negara yang cukup besar demi

Negara Kesatuan Republik Indonesia,

disamping itu Kalimantan Timur juga

memiliki potensi alam yang sangat

berdasarkan Rencana Kerja agar kegiatan dapat terlaksana tepat

waktu.

3. Mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan

jabatannya agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

4. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Sub Bidang Statistik

dan Pendataan berdasarkan peraturan untuk optimalisasi tugas.

5. Menyusun prosedur kegiatan statistik dan pendataan

pembangunan daerah berdasarkan petunjuk teknis untuk

menyamakan persepsi dengan SKPD Provinsi/Kabupaten/kota.

6. Menyiapkan bahan koordinasi dengan SKPD di lingkungan

Provinsi/Kabupeten/Kota untuk menyusun Statistik dan Data

Pembangunan Kalimantan Timur

7. Menyelenggarakan fasilitasi kerjasama dengan SKPD/lembaga

terkait untuk menyusun Statistik dan Pendataan Pembangunan

Kalimantan Timur.

8. Menyiapkan bahan publikasi hasil-hasil pembangunan di

Kalimantan Timur berdasarkan hasil evaluasi sebagai bahan

informasi kepada Pimpinan dan Masyarakat.

9. Melakukan pembinaan dan penilaian pegawai sesuai peraturan

dengan cara memberikan pengarahan sesuai peraturan dan

pedoman yang ada dalam rangka untuk meningkatkan kinerja

pegawai.

10. Menyiapkan bahan laporan kegiatan Sub Bidang Statistik dan

Pendataan sebagai bahan evaluasi kegiatan BAPPEDA Provinsi

Kaltim.

11. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya dan

melaporkannya kepada pimpinan.

Pasal 30

Kepala Sub Bidang Pengendalian Pembangunan mempunyai Uraian

Tugas sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan

Sub Bidang Pengendalian Pembangunan berdasarkan peraturan

yang berlaku sebagai bahan penyusunan rencana kerja Bidang.

2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan rencana kerja agar kegiatan dapat terlaksana sesuai

jadwal yang telah ditetapkan.

3. Mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan

jabatannya agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

4. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Sub Bidang

Pengendalian Pembangunan berdasarkan peraturan untuk

optimalisasi tugas.

5. Membimbing, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan

kegiatan pengendalian pembangunan daerah sesuai program

yang tercantum dalam anggaran APBN/PHLN/Dekonsentrasi

dan Tugas Pembantuan dan Dana Alokasi Khusus (DAK) serta

Anggaran APBD Provinsi, agar berjalan sesuai perencanaan,

target dan sasaran pembangunan daerah.

6. Menyiapkan bahan koordinasi kegiatan pengendalian

pembangunan dengan instansi/pihak terkait agar kegiatan

berjalan efektif dan efisien.

7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana dan

realisasi untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan.

8. Melakukan pembinaan dan penilaian pegawai sesuai peraturan

dengan cara memberikan pengarahan sesuai peraturan dan

pedoman yang ada dalam rangka untuk meningkatkan kinerja

pegawai.

9. Menyiapkan bahan laporan kegiatan Sub Bidang Pengendalian

Pembangunan sebagai bahan evaluasi kegiatan Bidang

10. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya dan

melaporkannya kepada pimpinan.

Pasal 31

Kepala Bidang Pengkajian dan Pembiayaan Pembangunan Daerah

mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :

1. Mengarahkan penyusunan rencana program Bidang Pengkajian

dan Pembiayaaan Pembangunan Daerah dengan mengarahkan

dan memberi petunjuk untuk menyusun rencana kerja.

2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana

kerja Bidang Pengkajian dan Pembiayaaan Pembangunan Daerah

sesuai tugas pokok dan fungsi agar kegiatan dapat dilaksanakan

dengan efektif.

3. Mendistribusikan tugas kepada Kepala Sub Bidang sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai dengan

program kerja masing-masing.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang Pengkajian dan

Pembiayaaan Pembangunan Daerah sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya untuk sinkronisasi tugas.

5. Mengendalikan pelaksanaan tugas Bidang Pengkajian dan

Pembiayaaan Pembangunan Daerah dengan membimbing,

.Mengkoordinasikan penyusunan Dokumen Perencanaan

Pembangunan Daerah kepada SKPD/Pihak terkait berdasarkan

peraturan yang berlaku untuk menjamin sinkronisasi

perencanaan.

7. Memfasilitasi kerjasama Bidang Pengkajian dan Pembiayaan

Pembangunan Daerah dengan instansi terkait, Kabupaten/Kota,

Instansi Vertikal serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku untuk keberhasilan program

kerja.

8. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan/ pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja

pegawai.

9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang Pengkajian dan

Pembiayaan Pembangunan Daerah untuk mengetahui tingkat

pencapaian kegiatan, permasalahan yang dihadapi serta upaya

pemecahan.

10. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

melaporkan kepada pimpinan.

Pasal 32

Kepala Sub Bidang Pengkajian Pembangunan Daerah mempunyai

Uraian Tugas sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program Sub Bidang

Pengkajian Pembangunan Daerah berdasarkan peraturan yang

berlaku sebagai bahan penyusunan rencana kerja BAPPEDA

Provinsi Kalimantan Timur.

2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan program agar kegiatan dapat terlaksana tepat waktu.

3. Mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan

jabatannya agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan

baik.

4. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Sub Bidang

Pengkajian Pembangunan Daerah berdasarkan peraturan untuk

27 Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua14

kajiangPen

Jalur yang akan di lalui

Oleh :

Hariyo Santoso

Page 15: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

mempesona sehingga banyak wisatawan baik

manca negara maupun domestik berburu

untuk mencari suatu kepuasan batiniah

dengan menikmati alam beserta isinya yang

terkandung didalamnya baik flora maupun

fauna yang salah satu potensi alam yang

indah adalah pulau Derawan.

Dengan potensi yang diberikan oleh Sang

Maha Pencipta itu, pernahkah kita berfikir

bagaimana cara mengelola dengan baik alam

ini dan pernahkan kita berfikir bagaimana

kehidupan warga masyarakat di sekitarnya,

meskipun pembangunan diberbagai bidang

merupakan kebutuhan yang diperlukan oleh

umat manusia.

Wisatawan selalu terpesona dengan

keindahan alam yang dikunjungi, akan tetapi

terkadang mereka lupa bahwa masyarakat di

sekitar wilayah itu sangat memerlukan

kehidupan yang layak sebagaimana saudara-

saudaranya yang ada di kota dengan fasilitas

sarana dan prasarana yang serba tercukupi.

Dari sisi keindahan dan potensi sumber daya

alamnya Kalimantan Timur memang

menjadi salah satu pulau impian di masa

depan, tidak mengherankan apabila sekarang

banyak pendatang-pendatang dari provinsi

lain untuk mengadu nasib di Kalimantan

Timur dengan satu tujuan yaitu untuk

meningkatkan kesejahteraan hidup.

II. Kondisi Pulau Derawan

Kepulauan Derawan adalah sebuah

kepulauan yang berada di Kabupaten Berau,

Provinsi Kalimantan Timur, dan memiliki

tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pulau

Derawan, Kecamatan Maratua dan

Kecamantan Biduk-Biduk Berau, dengan

total luas 14.199,90 Ha.

Secara geografis, terletak di semenanjung

utara perairan laut Kabupaten Berau yang

terdiri dari beberapa pulau yaitu Pulau

Panjang, Pulau Raburabu, Pulau Samama,

Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, Pulau

Nabuko, Pulau Maratua dan Pulau Derawan

serta beberapa gosong

karang seperti gosong

Muaras, gosong Pinaka,

g o s o n g B u l i u l i n ,

gosong Masimbung,

dan gosong Tababinga.

Potensi wisata di

kepulauan ini sangat

k o m p l e k d e n g a n

sejumlah obyek wisata

bahari menawan, salah

satunya Taman Bawah

Laut yang diminati

w i s a t a w a n

mancanegara terutama

para penyelam kelas

dunia, begitu juga tidak

kalah menarik di sekitar

P u l a u D e r a w a n

terdapaat sedikitnya ada

empat pu lau yang

terkenal di kepulauan

tersebut, yakni Pulau

Maratua, Derawan,

Sangalaki, dan Kakaban

yang ditinggali satwa

langka penyu hijau dan

penyu sisik.

Di Kepulauan Derawan terdapat beberapa

ekosistem pesisir dan pulau kecil yang sangat

penting yaitu terumbu karang, padang lamun

dan hutan bakau (hutan mangrove). Selain itu

banyak spesies yang dilindungi berada di

Kepulauan Derawan seperti penyu hijau,

penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam

kelapa, duyung, ikan barakuda dan beberapa

Semut

Andongabu

Bakungan

Bantaian

Besing

Bonggong

Bulingisan

Derawan

Marataus

Nunukan

Panjang

Rabu-rabu

Sangalaki

Sangalan

Sapinang

Semama

Sidau

Tiaung

Pabahanan

Kakaban

Sodang Besar

Telasau

Tempurung

Bilang-bilangan

Manimbora

Balambangan

Sambit

Mataha

Kaniungan Besar

Kaniungan Kecil

Bali kukup

6,90

5,30

8,70

230,60

560,10

123,20

4,50

44,60

2.375,70

4,80

565,40

26,70

15,90

3,50

241,30

91,10

31,20

372,50

2,00

774,20

6,145,80

1,080.00

1,291,20

25,20

18,20

2,00

22,00

18,00

25,80

73,30

10,20

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

No. Nama Pulau Luas Wilayah (ha)

LUAS WILAYAH KEPULAUAN DERAWAN

KABUPATEN BERAU, PROVINSI KALIMANTAN

1. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan tugas, permasalahan

dan kebijaksanaan sebagai bahan penyusunan Renstra Unit.

2. Menyusun rencana program/kegiatan berdasarka Renstra Unit.

3. Merumuskan Kebijakan Perencanaan Program/kegiatan Sub

Bidang Prasarana Wilayah (Bina Marga, Pengairan dan

Perhubungan) sebagai bahan masukan dalam penyusunan

Prasarana Wilayah.

4. Koordinasi dan sinkronikasasi kebijakan dan program/kegiatan

Sub Bidang Prasarana Wilayah (Bina Marga, Pengairan dan

Perhubungan).

5. Menyusun rencana Sub Bidang Prasarana Wilayah (Bina Marga,

Pengairan dan Perhubungan) baik Rencana Jangka Panjang,

Menengah dan Tahunan.

6. Mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan antara rencana

dengan realisasi yang dicapai permasalahan yang dihadapi, dan

pemecahan masalahnya.

7. Membagi tugas kepada bawahan sesuai ketram[ilan.

8. Menilai bawahan sesuai dengan peraturan kinerja pegawai.

9. Melakukan pembinaan dan peningkatan kinerja pegawai.

10. Merumuskan dan penajaman program/kegiatan Sub. Bidang

Prasarana Wilayah (Bina Marga, Pengairan dan Perhubungan).

11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.

12. Melaporkan pelaksanaan tugas secara tertulis maupun lisan

sebaga i bahan pe r t imbangan da lam penyusunan

program/kegiatan dan pengambilan kebijakan Prasarana

Wilayah.

Pasal 27

Kepala Sub Bidang Pengembangan Wilayah mempunyai Uraian

Tugas sebagai berikut :

1. Menyusun rencana program/kegiatan berdasarkan tugas,

permasalahan dan kebijakan sebagai bahan penyusunan Renstra

Unit.

2. Menyusun rencana program/kegiatan berdasarkan Renstra Unit.

3. Merumuskan kebijakan dan program/kegiatan Sub Bidang

Pengembangan Wilayah (Tata Ruang, Cipta Karya, Penataan

Ruang, dan Permukiman, Lingkungan Hidup/Bapedalda dan

Kehutanan) sebagai bahan masukan dalam penyusunan

Pengembangan Wilayah.

4. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dan program/kegiatan Sub

Bidang Pengembangan Wilayah (Tata Ruang, Cipta Karya,

Pena taan Ruang , dan Pe rmuk iman , L ingkungan

Hidup/Bapedalda dan Kehutanan).

5. Menyusun rencana Sub Bidang Pengembangan Wilayah (Tata

Ruang, Cipta Karya, Penataan Ruang, dan Permukiman,

Lingkungan Hidup/Bapedalda dan Kehutanan) baik Rencana

Jangka Panjang, Menengah dan Tahunan.

6. Mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan antara rencana

dengan realisasi yang dicapai, permasalahan yang dihadapi dan

pemecahan masalahnya.

7. Membagi tugas kepada bawahan sesuai ketrampilan.

8. Menilai bawahan sesuai dengan peraturan dan pedoman yang

berlaku.

9. Melakukan pembinaan dan peningkatan kinerja pegawai.

10. Merumuskan dan penajaman program/kegiatan Sub. Bidang

Pengembangan Wilayah (Tata Ruang, Cipta Karya, Penataan

Ruang, dan Permukiman, Bapedalda dan Kehutanan)

11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.

12. Melaporkan pelaksanaan tugas secara tertulis maupun lisan

s ebaga i bahan pe r t imbangan da l am penyusunan

program/kegiatan dan pengambilan kebijakan Sub Bidang

Pengembangan Wilayah.

Pasal 28

Kepala Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan mempunyai

Uraian Tugas sebagai berikut :

1. Mengarahkan penyusunan rencana program dan kegiatan Bidang

Statistik dan Pengendalian Pembangunan berdasarkan petunjuk

yang berlaku untuk menyusun rencana kerja.

2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana

kerja Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan sesuai

tugas pokok dan fungsi agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan

efektif.

3. Mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai dengan program kerja

masing-masing.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang Statistik dan

Pengendalian Pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya untuk sinkronisasi tugas.

5. Mengendalikan pelaksanaan tugas Bidang Statistik dan

Pengendalian Pembangunan dengan membimbing, mengarahkan

dan mengawasi untuk optimalisasi tugas.

6. Mengkoordinasikan kegiatan Bidang Statistik dan Pengendalian

Pembangunan kepada SKPD dan lembaga terkait di Tingkat

Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota untuk menyusun Evaluasi

Pembangunan Kalimantan Timur.

7. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan program

pembangunan di Kalimantan Timur berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan penyusunan

evaluasi pencapaian program pembangunan.

8. Menyusun Dokumen Evaluasi Pembangunan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan

informasi kepada Pimpinan dan Masyarakat.

9. Memfasilitasi kerjasama Bidang Statistik dan Pengendalian

embangunan dengan instansi terkait di Kabupaten/Kota, Instansi

Vertikal serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku untuk keberhasilan program kerja.

10. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan/ pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja

pegawai.

11. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang Statistik dan

Pengendalian Pembangunan untuk mengetahui tingkat

pencapaian kegiatan, permasalahan yang dihadapi serta upaya

pemecahan.

12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

melaporkan kepada pimpinan.

Pasal 29

Kepala Sub Bidang Statistik dan Pendataan mempunyai Uraian Tugas

sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program Sub Bidang

Statistik dan Pendataan berdasarkan peraturan yang berlaku

sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja Bidang.

2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

15 Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua26

Page 16: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

25 Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua16“

spesies lainnya.

Untuk mencapai di Kepulauan Derawan

tersebut bisa ditempuh via darat dengan jarak

kurang lebih 695 Km, yang terbagi dalam

perjalanan Samarinda-Tanjung Redeb, Ibu

Kota Kabupaten Berau kurang lebih 575 Km,

dan dilanjutkan Tanjung Redeb ke Dermaga

Tanjung Batu kurang lebih 120 Km, kemudian

dilanjutkan via spedbood kurang lebih 20

menit, atau secara keseluruhan waktu tempuh

bila prasarana jalan cukup baik hanya hanya

sekitar 12 jam, namun bila kondisi jalan rusak

atau sehabis digurus hujan kurang lebih 25

jam. Namun begitu perjalanan bisa lebih cepat

via udara baik dari bandara Temindung

Samarinda, maupun Bandara Sepinggan

Balikpapan dengan jarak tempuh hanya 1 jam,

sampai di Ibukota Kabupaten Berau, Tanjung

Redeb.

Dengan berbagai potensi wisata yang ada

maka Pulau Derawan, siapapun yang pernah

mengenal dan mengujungi pulau ini akan

mengatakan “Menakjubkan” kata itulah yang

selalu terucap dan decak kagum tersungging

dibibir setiap orang. Menakjubkan, karena

disekitar pulau ini memiliki keunikan dan

kelebihan dibanding dengan pulau-pulau

lainnya diantaranya adalah (1) pasir putih, (2)

air laut yang dapat dilihat kehidupan ikan

hingga kedasarnya, (3) rumput laut, (4) ikan

hias, (5) penyu, (6) dan yang tidak kalah

menariknya adalah air tawar di tengah pulau

yang mungil ini. Inilah kebesaran sang

Pencipta Alam Semesta untuk dinikmati oleh

umat manusia dimuka bumi ini, namun

kadang kita lupa bahwa keindahan itu akan

tercipta manakala penghuni dan pengunjung

dapat melestarikan melalui penanaman

kembali hutan mangrove dan penangkaran

serta pelestarian ikan hias dan penyu.

S e s a u i p o t e n s i y a n g a d a i n i ,

pembangunan di Kabupaten Berau terutama

Kecamatan Derawan dari tahun ketahun terus

ditingkatkan apalagi setelah pasca PON XVII

dimana Pulau Derawan menjadi salah satu

penyelenggara cabang olah raga layar dan

volley pantai. Pulau yang indah dan molek ini

dihuni oleh penduduk berjumlah 1.846 jiwa

dan merupakan bagian dari Kabupaten Berau

dengan Kecamatan Derawan, sebagai ibu kota

Kecamatan berada di Tanjung Batu, untuk

menuju ke Pulau Derawan diperlukan waktu

berkisar antara 1 – 2 jam dari Tanjung Batu

dan ini juga tergantung dari cuaca dan

gelombang laut yang terjadi pada saat itu.

Keindahan dan kemolekan Pulau

Dearawan selayaknya diringi dengan

kesejahteraan rakyatnya, namun demikian

kehidupan penduduk yang rata-rata sebagai

nelayan masih perlu mendapat perhatian

semua pihak sedikit karena pembangunan

akan berhasi l manakala pemangku

kepentingan terlibat secara bersama-sama

mengingat bahwa tekad Pemerintah Daerah

yakni “Membangun Kaltim Untuk Semua”

dan ironisnya justru pendatang dan orang-

orang tertentu saja yang memanfaatkan

kemolekan Pulau Derawan. Dengan

keterbatasan masyarakat untuk mengakses

pendidikan dan keterbatasan sarana dan

prasarana yang mendukung di lokasi Pulau

Derawan ini mengakibatkan rendahnya

Sumberdaya manusia. Pendidikan yang

tersedia untuk warga masyarakat sebatas

Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Pertama

kemudian dari keberadaan SLTP sat ini ada

salah sau gedung yang belum dimanfaatkan

sehingga diharapkan instansi terkait dapat

memfungsikan gedung dimaksud dalam

rangka meningkatkan kual i tas dan

keterampilan masyarakat melalui kursus

maupun pendidikan dan latihan yang

bermanfaat untuk meningkatkan usaha

ekonomi rakyat, disamping itu pula yang

cukup memprihatinkan adalah belum

tersedianya Sekolah Lanjutan Atas (SLTA)

sehingga anak usia SLTA harus melanjutkan

ke ibukota Kecamatan Derawan di Tanjung

Batu. Berkaitan dengan kualitas dimaksud

perlu dipikirkan kembali untuk memberikan

fasilitas pendidikan sehingga diharapkan

masyarakat pulau Derawan mampu mandiri

d e n g a n b e r b a g a i i n o v a s i u n t u k

mengembangkan potensi alam yang tersedia

melalui pendidikan non formal terutama

kecakapan hidup maupun sekolah-sekolah

k e j u r u a n y a n g d i a r a h k a n u n t u k

mengembangkan potensi alam yang dapat

menghasilkan sesuatu untuk mendukung

perkonomian keluarga dan pada akhirnya

kemampuan dan kemandirian masyarakat

bisa ditingkatkan dengan tujuan peningkatan

kesejahteraan bagi masyarakat Pulau

Derawan.

III. SARAN DAN PENDAPAT

Melihat fenomena yang terjadi di Pulau

Derawan dengan berbagai potensi dan

permasalahan yang dihadapi, maka beberapa

saran dan pendapat untuk menggairahkan

kehidupan masyarakat sekitarnya ditengah-

tengah kemolekan dan keindahan Pulau

Derawan yang mempesona, antara lain :

1. Lebih memperbanyak event pertandingan

olah raga dan lokakarya/seminar;

2. Fasili tas pendidikan harus lebih

d i p e r b a n y a k k h u s u s n y a u n t u k

pengembangan pendidikan non formal;

3. Pendidikan keterampilan dan Kecakapan

hidup sesuai dengan potensi alam perlu di

tingkatkan;

4. Pemberian modal Usaha Kecil Menengah

kepada kelompok masyarakat.

Penulis adalah Drs. Hariyo Santoso Kepala

Sub Bidang Pendidikan dan Spiritual

BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur,

Bidang Pengembangan SDM.

melaporkan kepada pimpinan.

Pasal 23

Kepala Sub Bidang Pemerintahan mempunyai Uraian Tugas sebagai

berikut :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program Sub Bidang

Pemerintahan berdasarkan peraturan yang berlaku sebagai bahan

acuan.

2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan program agar kegiatan dapat terlaksana tepat waktu.

3. Mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan

jabatannya agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

4. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Sub Bidang

Pemerintahan berdasarkan peraturan untuk optimalisasi tugas.

5. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang Pemerintahan

sebagai bahan acuan SKPD.

6. Menyiapkan bahan program dan kegiatan bidang Pemerintahan

dalam rangka menunjang program pembangunan.

7. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan berdasarkan data

SKPD sebagai bahan perencanaan.

8. Meyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dengan Instansi terkait

untuk mencapai keterpaduan program pembangunan.

9. Melaksanakan asistensi program dan kegiatan SKPD lingkup

bidang pemerintahan.

10. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan/ pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja

pegawai.

11. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang Pemerintahan dan

Aparatur untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan,

permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahan.

12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

melaporkan kepada pimpinan.

Pasal 24

Kepala Sub Bidang Aparatur mempunyai Uraian Tugas sebagai

berikut :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program Sub Bidang

Aparatur berdasarkan peraturan yang berlaku sebagai bahan

acuan.

2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan program agar kegiatan dapat terlaksana tepat waktu.

3. Mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan

jabatannya agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

4. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Sub Bidang Aparatur

berdasarkan peraturan untuk optimalisasi tugas.

5. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang Pemerintahan

sebagai bahan acuan SKPD.

6. Menyiapkan bahan program dan kegiatan bidang Pemerintahan

dalam rangka menunjang program pembangunan.

7. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan berdasarkan data

SKPD sebagai bahan perencanaan.

8. Meyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dengan Instansi terkait

untuk mencapai keterpaduan program pembangunan.

9. Melaksanakan asistensi program dan kegiatan SKPD lingkup

bidang pemerintahan.

10. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan/ pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja

pegawai.

11. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang Pemerintahan dan

Aparatur untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan,

permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahan.

12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

melaporkan kepada pimpinan.

Pasal 25

Kepala Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah mempunyai

Uraian Tugas sebagai berikut :

1. Membantu dalam penyusunan rencana program/kegiatan Bidang

berdasarkan tugas, permsalahan dan kebijaksanaan.

2. Membantu dalam penyusunan Rencana Program/kegiatan bidang

Prasarana Wilayah (Bina Marga, Pengairan, dan Perhubungan)

dan Pengembangan Wilayah (Tata Ruang, Cipta Karya, Penataan

Ruang, Permukiman, Lingkungan Hidup/Bapedalda dan

Kehutanan) di Provinsi Kalimantan Timur dengan mengacu pada

RPJP Daerah, RPJM Daerah dan RKPD.

3. Menyusun rencana program/kegiatan berdasarkan usulan Sub

Bidang dan skala prioritas untuk bahan perumusan Renstra Unit.

4. Menyusun rencana pelaksanaan program/kegiatan berdasarkan

Renstra Unit.

5. Mendistribusikan tugas kepada Kepala Sub Bidang sesuai tugas

pokok dan fungsinya.

6. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan program/kegiatan

untuk mewujudkan keterpaduan dan keserasian kerja.

7. Mengendalikan pelaksanaan tugas administrasi dan teknis

operasional Bidang dngan membimbing, mengarahkan dan

mengawasi untuk optimalisasi tugas.

8. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerjasama agar tercapainya

hasil dan manfaat program/kegiatan secara optimal.

9. Menilai bawahan sesuai dengan peraturan dan pedoman yang

berlaku.

10. Melakukan pembinaan dan peningkatan kinerja pegawai.

11. Mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan antara rencana

dengan realisasi yang dicapai permasalahan yang dihadapi dan

pemecahan masalahnya.

12. Merumuskan dan penajaman program/kegiatan bidang Prasarana

dan Pengembangan Wilayah.

13. merumuskan kebijakan, rencana program/kegiatan bidang

Prasarana Wilayah (Bina Marga, Pengairan dan Perhubungan)

dan Pengembangan Lingkungan Hidup/Bapedalda dan

Kehutanan) di Provinsi Kalimantan Timur dengan mengacu pada

RPJP Daerah, PRJP Daerah dan RKPD Provinsi Kalimantan

Timur bersama SKPD terkait untuk penajaman program/kegiatan

bidang prasarana dan pengembangan wilayah.

14. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan arahan Kepala.

15. Melaporkan pelaksanaan tugas Bidang secara tertulis maupun

lisan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan

progra/kegiatan dan pengambilan kebijakan Bidang dan

Pengembangan Wilayah.

Pasal 26

Kepala Sub Bidang Prasarana Wilayah mempunyai Uraian Tugas

sebagai berikut :

Page 17: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

17 Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua24

LANGKAH OPTIMALISASI

PASCA TERTABRAKNYA

JEMBATAN MAHAKAM I SAMARINDA

Oleh : Muhammad Hamsani, ST

PENDAHULUAN

Sabtu 23 Januari 2010 sebuah Ponton PT.

Kartika Samudera Adijaya (KSA) menabrak

Pilar Utama Ke Tiga Jembatan Mahakam I

Samarinda, dimana hal ini mengakibatkan

kerusakan pada fender Jembatan tersebut

serta menyebabkan pergeseran bentang

utama Jembatan tersebut. Jembatan

Mahakam I Samarinda yang dibangun pada

Tahun 1984 kini telah berusia 26 tahun dari

umur rencana 50 tahun.

Sebelum tertabrak Ponton PT. Kartika

Samudera Adijaya (KSA) kondisi kondisi

pilar – pilar utama Jembatan Mahakam I

Samarinda memang mengalami penurunan

efisiensi kekuatan, hal ini dikarenakan

kondisi lalu lintas yang melalui jembatan

tersebut cukup padat, baik lalu lintas dalam

kota maupun antar kota (jarak jauh).

Awalnya fender didesain hanya untuk

menahan beban kapal-kapal kecil, karena

pada saat dibangun tidak ada aktivitas

tambang batubara. Untuk mengantisipasi

kegiatan tambang batubara dimana

menggunakan ponton berkapasitas besar

maka pada tahun 2010 Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur telah mengalokasikan

dana Rp. 22,1 Milyar melalui APBD Provinsi,

hal ini adalah untuk perkuatan kedua fender

Jembatan Mahakam I tersebut yaitu pada

fender tiga dan empat.

Adapun untuk perkuatan pilar Jembatan

Mahakam I Samarinda Pemerin tah

mengalokasikan dana sebesar Rp. 10 Milyar

melalui APBN Tahun 2010. Namun jauh

8. Memfasilitas kerjasama dengan instansi terkait, Kabupaten/kota,

Instansi Vertikal serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku untuk keberhasilan program

kerja bidang sumber daya manusia.

9. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan/pedoman dalam rangka meningkatan kinerja pegawai.

10. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang sumber daya

manusia untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan,

permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahan.

11. Melaksanakan tugas lain sesuai denga bidang tugas dan

melaporkan kepada pimpinan.

Pasal 20

Kepala Sub Bidang Pendidikan, Mental dan Spiritual mempunyai

Uraian Tugas sebagai berikut :

1. Membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan perumusan

dan penyusunan rencana kebijakan, kegiatan dan alokasi

pembiayaan Sub Bidang Sumber Daya Manusia meliputi

pendidikan, mental spritual, pemuda dan olah raga mengacu pada

peraturan perundangan yang berlaku.

2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan program agar kegiatan dapat terlaksana tepat waktu.

3. Melakukan identifikasi permasalahan Sub Bidang Pendidikan,

mental spiritual pemuda dan olah raga serta merumuskan

alternatif pemecahannya sebagai bahan masukan dalam

kebijakan Kepala Bidang.

4. Mengkoordinasikan program/kegiatan dengan instansi terkait

dalam rangka sinkronisasi dengan Kabupaten/kota.

5. Melakukan monitoring dan evaluasi program/kegiatan

pembangunan Sub Bidang pendidikan, mental spiritual, pemuda

dan olah raga untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan yang dihadapi, serta perumusan alternatif

pemecahan masalah.

6. Membantu memfasilitasi kerjasama dengan instansi terkait,

Kabupaten/kota, instansi vertikal dan Pihak Ketiga berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk keberhasilan

program kerja Sub Bidang pendidikan, mental spiritual, pemuda

dan olah raga.

7. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan/pedoman dalam rangka meningkatan kinerja pegawai.

8. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

melaporkan kepada Pimpinan.

Pasal 21

Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai Uraian Tugas

sebagai berikut :

1. Membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan perumusan

dan penyusunan rencana kebijakan, program, kegiatan dan

alokasi pembiayaan Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat yang

meliputi kesehatan, kesejahteraan sosial, pemberdayaan

perempuan, pemberdayaan masyarakat desa, tenaga kerja dan

transmigrasi, serta penanggulangan kemiskinan mengacu pada

peraturan perundangan yang berlaku.

2. Menyaiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan program kerja agar kegiatan dapat terlaksana tepat

waktu.

3. Melakukan identifikasi permsalahan Sub Bidang kesejahteraan

rakyat serta merumuskan alternatif pemecahannya sebagai bahan

masukan dalam kebijakan Kepala Bidang.

4. Mengkoordinasikan program/kegiatan dengan instansi terkait

dalam rangka sinkronisasi dengan Kabupaten/Kota.

5. Melakukan monitoring dan evaluasi program/kegiatan

pembangunan sub bidang kesejahteraan rakyat untuk mengetahui

tingkat pencapaian program dan permasalahan yang dihadapi,

serta perumusan alternatif pemecahan masalah.

6. Membantu memfasilitasi kerjasama dengan instansi terkait,

Kabupaten/kota, instansi vertikal serta Pihak Ketiga berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk keberhasilan

program kerja sub bidang kesejahteraan rakyat.

7. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pengawasan sesuai dengan

peraturan/pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai.

8. Melakukan pembinaan dan penilaian pegawai sesuai peraturan

dengan cara memberikan pengarahan sesuai peraturan dan

pedoman yang ada dalam rangka untuk meningkatkan kinerja

pegawai.

9. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya dan

melaporkannya kepada Pimpinan.

Pasal 22

Kepala Bidang Pemerintahan dan Aparatur mempunyai Uraian Tugas

sebagai berikut :

1. Mengarahkan penyusunan rencana program Bidang

Pemerintahan dan Aparatur mengarahkan dan memberi petunjuk

untuk menyusun rencana kerja.

2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana

kerja Bidang Pemerintahan dan Aparatur sesuai tugas pokok dan

fungsi agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan efektif.

3. Mendistribusikan tugas kepada Kepala Bidang sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai dengan

program kerja masing-masing.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang Pemerintahan dan

Aparatur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk

sinkronisasi tugas.

5. Mengendalikan pelaksanaan tugas Bidang Pemerintahan dan

Aparatur dengan membimbing, mengarahkan dan mengawasi

untuk optimalisasi tugas.

6. Mengkoordinasikan Program dan kegiatan pembangunan Bidang

Pemerintahan dan Aparatur.

7. Menyusun rencana program Bidang Pemerintahan dan Aparatur,

melaksanakan monitoring dan evaluasi berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dalam rangka pencapaian

sasaran program pembangunan.

8. Melakukan sinkronisasi program/kegiatan lingkup Bidang

Pemerintahan dan Aparatur dengan instansi terkait,

Kabupaten/Kota, dan Instansi Vertikal.

9. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan/ pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja

pegawai.

10. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang Pemerintahan dan

Aparatur untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan,

permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahan.

11. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

kajiangPen

Kerusakan-kerusakan yang terjadi di beberapa bagian jembatan Mahakam

Foto

: B

app

eda

Foto : Bappeda

Page 18: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

23 Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua18

sebelum hal tersebut dilaksanakan Jembatan

Mahakam I tersebut pada awal-awal Tahun

telah tertabrak oleh Ponton.

Berdasarkan hasil laporan Dinas Pekerjaan

Umum Povinsi Kalimantan Timur mengenai

tertabraknya Jembatan Mahakam I Samarinda

oleh Ponton PT. Kartika Samudera Adijaya

(PT. KSA) pergeseran pilar utama Jembatan

adalah sejauh 3 cm dari posisi letak semula,

dan fender pun mengalami kerusakan

sehingga praktis hingga saat ini kondisi pilar

tidak dilindungi oleh fender. Hal ini

mengakibatkan kondisi Jembatan tersebut

perlu untuk segera penanganan – penanganan

secepatnya guna mengatasi akan rentannya

bahaya kedepan.

ANTISIPASI PENANGAN PASCA

T E RTA B R A K N YA J E M B ATA N

MAHAKAM I SAMARINDA

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

menaruh perhatian yang sangat besar akibat

tertabtaknya Jembatan Mahakam I Samarinda

dimana dalam hal ini keberadaan Jembatan

Mahakam I Samarinda merupakan suatu yang

sangat penting bagi masyarakat Kota

Samarinda baik untuk mendukung kegiatan

social dan ekonomi maupun lalu lintas dalam

kota dan antar kota Samarinda (jarak jauh).

Sehingga Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur telah melakukan beberapa hal intensif

terkait hal tersebut.

Pemerintah Provinsi telah melakukan

pengecekan langsung ke lapangan dalam hal

ini Dinas Pekerjaan Umum Provinsi

Kalimantan Timur, terkait kondisi Jembatan

Mahakam I Samarinda.

D i n a s P e k e r j a a n U m u m t e l a h

menyampaikan laporan hasil kondisi pasca

tertabraknya Jembatan Tersebut Kepada

Pemerintah Pusat yaitu Departemen

Pekerjaan Umum, untuk melakukan kajian

teknis terkait kerusakan – kerusakan pada

Jembatan tersebut.

Estimasi sementara biaya kerusakan yang

dialami akibat tertabraknya Jembatan

Mahakam I tersebut adalah sekitar Rp. 20

Milyar hal ini terkait kerusakan Fender dan

Pilar Utama Jembatan yang mengalami

pergeseran.

Pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2010

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Provinsi Kalimantan Timur dalam hal ini

dibidangi oleh Komisi III DPRD Prov. Kaltim

bersama dengan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur melakukan pertemuan

guna membahas permasalahan tertabraknya

Jembatan Mahakam Samarinda tersebut, dan

dalam pertemuan tersebut terdapat beberapa

catatan yang perlu ditindak lanjuti antara lain :

1. Meminta kepada pihak berwenang yaitu

Kepolisian Kota Besar Samarinda

(Poltabes Samarinda) untuk memproses

secara hokum pelaku penabrak Jembatan

Mahakam I Samarinda.

2. Pemerintah Provinsi diminta untuk

mengklaim ganti rugi perbaikan fender dan

pilar jembatan ke kondisi semula

sebelum tertabrak kepada pihak PT.

Kartika Samudera Adijaya (PT. KSA)

sesuai dengan besarnya biaya yang akan

diperhitungkan secara teknis oleh

Departemen dan Dinas Pekerjaan Umum.

3. Perlu adanya melakukan pengawasan yang

8. Memfasilitasi kerjasama Bidang Ekonomi dalam pelaksanaan

perencanaan program dan kegiatan pembangunan ekonomi

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan dan pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja

pegawai.

10. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang Ekonomi untuk

mengetahui tingkat pencapaian kegiatan, permasalahan yang

dihadapi serta upaya pemecahan.

11. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

melaporkan kepada pimpinan.

Pasal 17

Kepala Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program Sub Bidang

Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup berdasarkan

peraturan yang berlaku.

2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan program agar kegiatan dapat terlaksana tepat waktu.

3. Mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan

jabatannya agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

4. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Sub Bidang Sumber

Daya Alam dan Lingkungan Hidup berdasarkan peraturan untuk

optimalisasi tugas.

5. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan berdasarkan program

pembangunan sesuai ketentuan yang berlaku guna menjamin

manfaat yang maksimum dan terlaksana dalam batas toleransi.

6. Melakukan identifikasi permasalahan sumber daya alam/buatan

dengan melakukan kajian agar kelangsungan program sesuai

petunjuk teknis dalam memberikan pelayanan.

7. Menyiapkan bahan koordinasi program dan kegiatan sesuai

ketentuan yang berlaku untuk menyamakan persepsi sebagai

dokumen dalam perencanaan program pembangunan

selanjutnya.

8. Menyelenggarakan Monitoring, evaluasi dan pengawasan

program melalui komunikasi terpadu untuk membuat perumusan

alternatif kebijakan perencanaan.

9. Melakukan bimbingan dalam mengintegrasikan dokumen-

dokumen perencanaan melalui pemikiran berkala untuk

menyelaraskan pembangunan.

10. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan dan pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja

pegawai.

11. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

melaporkan kepada pimpinan.

Pasal 18

Kepala Sub Bidang Pengembangan Dunia Usaha, Pariwisata dan

Budaya mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program Sub Bidang

Pengembangan Dunia Usaha, Pariwisata dan Budaya

berdasarkan peraturan yang berlaku.

2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan program agar kegiatan dapat terlaksana tepat waktu.

3. Mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan

jabatannya agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

4. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Sub Bidang

Pengembangan Dunia Usaha, Pariwisata dan Budaya berdasarkan

peraturan untuk optimalisasi tugas.

5. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan berdasarkan program

pembangunan sesuai ketentuan yang berlaku guna menjamin

manfaat yang maksimum dan terlaksana dalam batas toleransi.

6. Melakukan identifikasi permasalahan sumber daya alam/buatan

dengan melakukan kajian agar kelangsungan program sesuai

petunjuk teknis dalam memberikan pelayanan.

7. Menyiapkan bahan koordinasi program dan kegiatan sesuai

ketentuan yang berlaku untuk menyamakan persepsi sebagai

dokumen dalam perencanaan program pembangunan selanjutnya.

8. Menyelenggarakan Monitoring, evaluasi dan pengawasan

program melalui komunikasi terpadu untuk membuat perumusan

alternatif kebijakan perencanaan.

9. Melakukan bimbingan dalam mengintegrasikan dokumen-

dokumen perencanaan melalui pemikiran berkala untuk

menyelaraskan pembangunan.

10. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan dan pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja

pegawai.

11. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

melaporkan kepada pimpinan.

Pasal 19

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai

Uraian Tugas sebagai berikut :

1. Merumuskan dan menyusun rencana kebijakan, program,

kegiatan dan alokasi pembiayaan Bidang Pengembangan Sumber

Daya Manusia meliputi pendidikan, mental spiritual, pemuda dan

olah raga, kesehatan, kesejahteraan sosial, pemberdayaan

perempuan, pemberdayaan masyarakat desa, tenaga kerja dan

transmigrasi, serta penanggulangan kemiskinan.

2. Mengkoordinasikan program kegiatan pembangunan Bidang

pengembangan Sumber Daya Manusia yang diarahkan kepada

peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan

kesejahteraan masyakarat.

3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana

kerja Bidang Sumber Daya manusia sesuai tugas pokok dan fungsi

agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

4. Mendistribusikan tugas Kepala Bidang dan Kepala Sub. Bidang

dan memberi petunjuk dalam rangka pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai

dengan program kerja.

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang Sumber aya

Manusia sesuai ugas pokok dan fungsinya dalam rangka

sinkronisasi program.

6. Mengendalikan pelaksanaan tugas Bidang Sumber Daya Manusia

dengan membimbing, mengarahkan dan mengawasi untuk

optimalisasi tugas.

7. Melakukan monitoring dan evaluasi program/kegiatan

pembangunan sumber daya manusia untuk mengetahui tingkat

pencapaian program dan permasalahan yang dihadapi, serta

perumusan pemecahan masalah.

Perhatian yang sangat

besar akibat tertabtaknya

Jembatan Mahakam I

Samarinda dimana dalam

hal ini keberadaan

Jembatan Mahakam I

Samarinda merupakan

suatu yang sangat penting

bagi masyarakat Kota

Samarinda baik untuk

mendukung kegiatan social

dan ekonomi maupun lalu

lintas dalam kota dan

antar kota Samarinda

(jarak jauh).

Foto

: B

app

eda

Foto

: B

app

eda

Page 19: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

19 Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua22

intensif 24 jam terhadap pelayaran arus lalu

lintas Ponton dan Tugboat pengangkut

batubara, alat berat, dan lainnya yang

melewati sungai mahakam oleh pihak – pihak

yang berwenang dalam hal ini Administrator

Pelabuhan dan KPPP sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

4. Pemerintah Provinsi agar segera

mengajukan perbaikan / revisi Peraturan

Daerah No. 1 Tahun 1989, dengan terlebih

dahulu meminta Gubernur Kalimantan Timur

membentuk Tim yang bertanggung jawab

dan melakukan pengawasan terhadap lalu

lintas disepanjang sungai mahakam.

5. Perlu penertiban kapal – kapal Ponton

yang bersandar disekitar Jembatan Mahakam

I Samarinda guna menghindari hal – hal yang

tidak diinginkan serta meningkatkan

keselmatan pelayaran.

OPTIMALISASI FUNGSI JEMBATAN

MAHAKAM ULU

Kondisi Jembatan Mahakam I Samarinda

yang cukup memprihatinkan menyebabkan

perlunya optimalisasi fungsi penggunaan

Jembatan Mahakam Ulu Samarinda,

sehingga beban lalu lintas yang melalui

jemntan terutama lalu lintas yang bersifat

pola perjalanan jarak jauh dapat dialikan ke

Jembatan Mahakam Ulu, sehingga terjadi

pemisahan antara lalu lintas pola perjalanan

dalam kota dan antar kota (jarak jauh).

Optimalisasi fungsi Jembatan Mahakam

Ulu dilakukan dengan memfungsikan jalan

outer ring road Samarinda yang melalui dari

jalan Rifaddin – Jembatan Mahulu – Jalan

Jakarta – Jalan M. Said – Jalan Suryanata –

Jalan Sempaja. Jalan Sempaja – Jalan

Suryanata telah dibangunpada tahun 2008

sedangkan Jalan Jakarta – M. Said saat ini

sedang dibangun oleh Pemerintah Kota

Samarinda.

K e n d a l a y a n g d i h a d a p i u n t u k

memprogramkan pembangunan jalan

tersebut adalah pada segmen Jalan Rifaddin –

Jembatan Mahulu – Jalan Jakarta dan Jalan

M. Said – Suryanata, dimana sampai dengan

saat ini lahan belum dibebaskan oleh

Pemerintah Kota Samarinda. Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur dan Departemen

Pekerjaan Umum pada prinsipnya setuju

untuk memprogramkam pembangunan jaln

tersebut dengan catatan lahan telah

dibebaskan. Panjang jalan tersebut adalah 16,

5 Km (dua lajur dan empat lajur) dengan

kebutuhan dana diperkirakan sebesar Rp. 350

Milyar.

Oleh :

Muhammad Hamsani, ST

( S t a f B i d a n g P r a s a r a n a D a n

Pengembangan Wilayah Bappeda Prov.

Kaltim)

Bagian Perencanaan Program

6. Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra),

Rencana Kerja (Renja), RKA, DPA, DIPA, LAKIP sesuai

peraturan yang berlaku sebagai acuan kegiatan SKPD

7. Menyiapkan bahan koordinasi penetapan standar pelayanan

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk

acuan dalam melaksanakan tugas.

8. Melakukan pembinaan dan penilaian pegawai sesuai peraturan

dengan cara memberikan pengarahan sesuai peraturan dan

pedoman yang ada dalam rangka untuk meningkatkan kinerja

pegawai.

9. Menyiapkan bahan koordinasi kegiatan perencanaan program

dengan instansi terkait berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku untuk optimalisasi tugas.

10. Mengevaluasi dan menyiapkan bahan laporan realisasi

anggaran secara periodik berdasarkan rencana dan realisasinya

untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan yang dihadapi serta upaya penyelesaian

masalahnya.

11. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya dan

melaporkannya kepada pimpinan.

Pasal 14

Kepala Sub Bagian Umum mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut

:

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program Sub Bagian

Umum berdasarkan peraturan yang berlaku sebagai bahan

acuan.

2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan program agar kegiatan dapat terlaksana tepat

waktu.

3. Mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan

jabatannya agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan

baik.

4. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Sub Bagian Umum

berdasarkan peraturan untuk optimalisasi tugas.

5. Menyiapkan kegiatan administrasi umum, kepegawaian,

perlengkapan, pemeliharaan, kehumasan serta pengaduan

masyarakat sesuai dengan peraturan agar tertib administrasi.

6. Mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan pengadaan,

penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang berdasarkan

peraturan yang berlaku agar tertib administrasi.

7. Melakukan pembinaan dan penilaian pegawai sesuai peraturan

dengan cara memberikan pengarahan sesuai peraturan dan

pedoman yang ada dalam rangka untuk meningkatkan kinerja

pegawai.

8. Menyiapkan bahan koordinasi kegiatan administrasi umum,

kepegawaian, perlengkapan, pemeliharaan, hukum dan

kehumasan dengan instansi terkait berdasarkan peraturan

untuk optimalisasi tugas.

9. Menyusun dan membuat laporan inventaris barang/asset secara

periodik berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku untuk tertib administrasi.

10. Mengevaluasi pelaksanaan tugas berdasarkan rencana dan

realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan yang dihadapi serta upaya penyelesaian

masalahnya.

11. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya dan

melaporkannya kepada pimpinan.

Pasal 15

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai Uraian Tugas sebagai

berikut :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program Sub Bagian

Keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku sebagai bahan acuan.

2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

erdasarkan program agar kegiatan dapat terlaksana tepat waktu.

3. Mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan

jabatannya agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

4. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pembukuan dan

administrasi keuangan dalam rangka tertib administrasi

keuangan.

5. Meneliti dan menyempurnakan penyusunan laporan

pertanggungjawaban keuangan sesuai realisasi dan bukti-bukti

pengeluaran agar tertib administrasi keuangan.

6. Mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan penerimaan,

penyimpanan dan pengeluaran anggaran berdasarkan peraturan

yang berlaku agar tertib administrasi.

7. Melakukan pembinaan dan penilaian pegawai sesuai peraturan

dengan cara memberikan pengarahan sesuai peraturan dan

pedoman yang ada dalam rangka untuk meningkatkan kinerja

pegawai.

8. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan anggaran,

perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi keuangan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk optimalisasi

ugas.

9. Mengevaluasi pelaksanaan tugas berdasarkan rencana dan

realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan yang dihadapi, serta upaya penyelesaian

masalahnya.

10. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya dan

melaporkannya kepada pimpinan.

Pasal 16

Kepala Bidang Ekonomi mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :

1. Mengarahkan penyusunan rencana program Bidang Ekonomi

dengan memberi petunjuk untuk menyusun rencana kerja.

2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana

kerja Bidang Ekonomi sesuai tugas pokok dan fungsi agar

kegiatan dapat dilaksanakan dengan efektif.

3. Mendistribusikan tugas kepada Kepala Sub Bidang sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai dengan

program kerja masing-masing.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang Ekonomi sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya untuk sinkronisasi tugas.

5. Mengendalikan pelaksanaan tugas Bidang Ekonomi dengan

membimbing, mengarahkan dan mengawasi untuk optimalisasi

tugas.

6. Mengkoordinasikan kegiatan teknis Bidang Ekonomi

berdasarkan program dan kegiatan sebagai bahan perumusan

kebijakan pembangunan Bidang Ekonomi.

7. Menyusun rencana penetapan program pengembangan Bidang

Ekonomi dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan

sebagai dokumen perencanaan program selanjutnya.

Page 20: Sosialisasi Buletin Bappeda Kaltim Januari 2010

Pasal

Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) terdiri dari :

SUSUNAN ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS JABATAN

STRUKTURAL BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1. Kepala Dr. Ir. H. RUSMADI, MS

2. Bagian Sekretariat

Sekretaris : H. SUMARSONO, SE, M.Si

a. Sub Bagian Penyusunan Program : Ir. Hj. Farida Hydro. F, M.Si

b. Sub Bagian Umum : Dra. Kasmawaty

c. Sub Bagian Keuangan : Drs. H. Anwar

3.Bidang I (EKONOMI)

Kepala Bidang Ekonomi : Drs. RUSFARIAN NOOR, M.Si

a. Kepala Sub Bidang SDA & Lingkungan Hidup : Ir. Salehuddin

b.Kepala Sub Bidang Pengembangan Dunia Usaha Pariwiwsata

dan Budaya : Dra. Hj. A. Yone May, M.Si

4. Bidang II (PENGEMBANGAN SDM)

Kepala Bidang Pengembangan SDM :

Ir. H. SYAFRIAN HASANI, MM

a. Kepala Sub Bidang Pendidikan Mental dan Spiritual :

Drs. Hariyo Santoso

b. Kepala Sub Bidang kesejahteraan Rakyat :

Ir. H. Idrus Salman, M.Si

5. Bidang III (PEMERINTAHAN DAN APARATUR)

Kepala Bidang Pemerintahan dan Aparatur :

Ir. SUSI FEBRIANA, MT

a. Kepala Sub Bidang Pemerintahan : Ir. Robby George. S

b. Kepala Sub Bidang Aparatur : Abdul Sani, SE

6. Bidang IV ( PRASARANA & PENGEMBANGAN WILAYAH)

Kepala Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah :

Ir. NURSIGIT, M.Si

a. Kepala Sub Bidang Prasarana Wilayah : Yusliando, ST

b. Kepala Sub Bidang Pengembangan Wilayah :

Ir. Pamungkas Waluyo Adi, MT

7. Bidang V (STATISTIK DAN PENGENDALIAN

PEMBANGUNAN) Kepala Bidang Statistik dan

Pengendalian Pembangunan : Ir. H. DACHRIADI, MM

a. Kepala Sub Bidang Statistik dan Pendataan :

Hj. Sifak Aljufrie, SH

b. Kepala Sub Bidang Pengendalian Pembangunan :

Suwarno, SE, MM

8. B i d a n g V I ( P E N G K A J I A N D A N P E M B I AYA A N

PEMBANGUNAN DAERAH) Kepala Bidang Pengkajian dan

Pembiayaan Pembangunan Daerah : Drs. MURJANI, M,Si

a. Kepala Sub Bidang Pengkajian Pembangunan Daerah :

Ir. Hj. Lisa Hasliana

b. Kepala Sub Bidang Pembiayaan Pembangunan Daerah :

Drs. H. Asmuni

Bagian Kedua

Uraian Tugas Jabatan Struktural Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Pasal 11

Kepala Bappeda mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :

1. Mengkoordinasikan Penyusunan Rencana Program Badan

dengan mengarahkan dan memberi petunjuk untuk menyusun

rencana kerja.

2. Menyusun rencana strategis Badan berdasarkan rencana

strategis Pemerintah Provinsi melalui usulan program,

permasalahan dan skala prioritas untuk kejelasan arah

penyusunan rencana kerja.

3. Mengkoordinasikan dan menetapkan rencana kerja Badan

dengan mengarahkan dan memberi petunjuk untuk ketepatan

pencapaian sasaran program.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Badan berdasarkan

program untuk sinkronisasi tugas.

5. Mendistribusikan tugas kepada Sekretariat dan Bidang-bidang

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar kegiatan

berjalan sesuai dengan program kerja masing-masing.

6. Menandatangani naskah dinas sesuai dengan kewenangannya

untuk tertib administrasi.

7. Menyelenggarakan musyawarah rencana pembangunan sesuai

peraturan yang berlaku untuk menjamin tercapainya

koordinasi dan kesepakatan perencanaan pembangunan

daerah.

8. Menyusun rancangan awal dan rancangan akhir rencana

pembangunan daerah sesuai peraturan yang berlaku sebagai

acuan pelaksanaan pembangunan di daerah.

9. Melakukan Koordinasi, Sinkronisasi dan Sinergitas

Perencanaan Pembangunan dengan instansi terkait,

Kabupaten/Kota, Instansi Vertikal serta Pihak Ketiga

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

untuk keberhasilan pelaksanaan kegiatan.

10. Menghimpun dan menganalisa hasil pemantauan pelaksanaan

rencana pembangunan.

11. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan daerah berdasarkan ketentuan yang berlaku

untuk mengetahui tingkat pencapaian program.

12. Menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil

evaluasi dari SKPD sebagai bahan penyusunan rencana

pembangunan daerah untuk periode berikutnya.

13. Melakukan pembinaan kelompok jabatan fungsional sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya untuk optimalisasi tugas.

14. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan/ pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja

pegawai.

15. Mengevaluasi pelaksanaan program Sekretariat dan Bidang

berdasarkan realisasi tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan

dalam rangka Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

16. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

melaporkan kepada pimpinan.

Pasal 12

Sekretaris mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :

1. Mengarahkan penyusunan rencana program Sekretariat dengan

mengarahkan dan memberi petunjuk untuk menyusun rencana

kerja.

2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana

kerja Sekretariat dan kebijaksanaan yang ada agar tugas pokok

dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif.

3. Mendistribusikan tugas kepada Sub Bagian sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai dengan

program kerja masing-masing.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Sekretariat sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya untuk sinkronisasi tugas.

5. Mengendalikan pelaksanaan tugas Sekretariat dengan

membimbing, mengarahkan dan mengawasi untuk optimalisasi

tugas.

6. Memfasi l i tas i ker jasama dengan ins tans i terkai t ,

Kabupaten/Kota, Instansi Vertikal serta Pihak Ketiga berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk keberhasilan

program kerja.

7. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan

cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan/ pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja

pegawai.

8. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Sekretariat berdasarkan

realisasi tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan untuk

menentukan program kegiatan yang akan datang.

9. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

melaporkan kepada pimpinan.

Pasal 13

Kepala Sub Bagian. Perencanaan Program mempunyai Uraian Tugas

sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program Sub Bagian

Perencanaan Program berdasarkan peraturan yang berlaku

sebagai bahan acuan.

2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan program agar kegiatan dapat terlaksana tepat waktu.

3. Mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan

jabatannya agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

4. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Sub Bagian

Perencanaan Program berdasarkan peraturan untuk optimalisasi

tugas.

5. Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra),

Rencana Kerja (Renja), RKA, DPA, DIPA, LAKIP sesuai

peraturan yang berlaku sebagai acuan kegiatan dan evaluasi Sub

21 Membangun Kaltim Untuk Semua Membangun Kaltim Untuk Semua20

BAB

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH