26
Sosialisasi Budaya Sosialisasi Budaya Politik dan Budaya Politik dan Budaya Politik Partisipan Politik Partisipan Anggota: Anggota: 1. Chrysler Imanuel 1. Chrysler Imanuel 2. Gestano Rio H.P 2. Gestano Rio H.P 3. M. Reza Dahlevi 3. M. Reza Dahlevi 4. Reinaldi Dwi .B 4. Reinaldi Dwi .B 5. Retno Putri .W 5. Retno Putri .W 6. Teddi Rian Satria 6. Teddi Rian Satria

Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nothing

Citation preview

Page 1: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Sosialisasi Budaya Sosialisasi Budaya Politik dan Budaya Politik dan Budaya Politik PartisipanPolitik Partisipan

Anggota:Anggota:1. Chrysler Imanuel1. Chrysler Imanuel2. Gestano Rio H.P2. Gestano Rio H.P3. M. Reza Dahlevi3. M. Reza Dahlevi4. Reinaldi Dwi .B4. Reinaldi Dwi .B5. Retno Putri .W5. Retno Putri .W6. Teddi Rian Satria6. Teddi Rian Satria

Page 2: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Apakah sistem politik itu?Sistem adalah kesatuan dari seperangkat struktur yang memiliki fungsi masing-masing yang bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem politik adalah kesatuan dari seperangkat struktur politik yang memiliki fungsi masing-masing yang bekerja untuk mencapai tujuan suatu negara.

Page 3: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Sosialisasi politik?

a. Kenneth P. Langton Sosialisasi politik dalam pengertian luas merujuk pada cara masyarakat dalam mentransmisikan budaya politiknya dari generasi ke generasi

b. Richard E. DawsonSosialisasi politik dapat dipandang sebagai pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa.

c. Dennis KavanaghSosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses di mana individu belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi terhadap politik.

Page 4: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Agen-agen sosialisasi politik Agen-agen sosialisasi politik menurut menurut

Rush dan Althoff Rush dan Althoff

1. Keluarga

2. Sekolah

3. Kelompok Pergaulan

4. Tempat Kerja

5. Media Massa

Page 5: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Tipe Sosialisasi PolitikTipe Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik tidak langsung Sosialisasi politik tidak langsung Pengalihan Hubungan Antar Individu Pengalihan Hubungan Antar Individu Generalisasi Generalisasi

Sosialisasi Politik Langsung Sosialisasi Politik Langsung Peniruan Perilaku (imitasi) Peniruan Perilaku (imitasi) Pendidikan Politik Pendidikan Politik Pengalaman Politik Pengalaman Politik

Page 6: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

PARTAI POLITIKPARTAI POLITIKOrganisasi manusia yg didalamnya terdapat Organisasi manusia yg didalamnya terdapat

pembagian tugas dan petugas untuk pembagian tugas dan petugas untuk mencapai suatu tujuan, mempunyai ideologi, mencapai suatu tujuan, mempunyai ideologi, mempunyai program politik, sebagai rencana mempunyai program politik, sebagai rencana

pelaksanaan atau cara pencapaian tujuan pelaksanaan atau cara pencapaian tujuan secara lebih pragmatis menurut penahapan secara lebih pragmatis menurut penahapan jangka pendek sampai jangka panjang serta jangka pendek sampai jangka panjang serta

mempunyai ciri berupa keinginan untuk mempunyai ciri berupa keinginan untuk berkuasaberkuasa

Page 7: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Tujuan Partai PolitikTujuan Partai Politik

1.1. Berpartisipasi dlm sektor pemerintahan : mendudukkan orang-Berpartisipasi dlm sektor pemerintahan : mendudukkan orang-orangnya menjadi pejabat pemerintah shg dpt turut serta orangnya menjadi pejabat pemerintah shg dpt turut serta mengambil atau menentukan keputusan politik atau out put pada mengambil atau menentukan keputusan politik atau out put pada umumnyaumumnya

2.2. Berusaha melakukan pengawasan, beroposisi, thd perilaku, Berusaha melakukan pengawasan, beroposisi, thd perilaku, kebijakan, tindakan, para pemegang otoritas pemerintahankebijakan, tindakan, para pemegang otoritas pemerintahan

3.3. Berperan utk dpt memadu tuntutan-tuntutan yg masih mentah, Berperan utk dpt memadu tuntutan-tuntutan yg masih mentah, shg parpol bertindak sbg penafsir kepentingan dg mencanangkan shg parpol bertindak sbg penafsir kepentingan dg mencanangkan isyu-isyu politik yg dpt dicerna dan diterima oleh masyarakat isyu-isyu politik yg dpt dicerna dan diterima oleh masyarakat secara luas secara luas

Page 8: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Peran Partai PolitikPeran Partai Politik1.1. Mewakili warganegara dalam politikMewakili warganegara dalam politik2.2. Membentuk dan merekrut elit politikMembentuk dan merekrut elit politik3.3. Merumuskan tujuan kolektif bg Merumuskan tujuan kolektif bg

masyarakatmasyarakat4.4. Mengartikulasikan dan Mengartikulasikan dan

mengagregasikan berbagai mengagregasikan berbagai kepentingan masyarakatkepentingan masyarakat

5.5. Sosialisasi (pendidikan) politik bagi Sosialisasi (pendidikan) politik bagi warga negara dan mobilisasi warga negara dan mobilisasi masyarakat agar terlibat dalam politik masyarakat agar terlibat dalam politik

Page 9: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Sistem KepartaianSistem Kepartaian Sistem kepartaian umumnya disebut Sistem kepartaian umumnya disebut berdasarkan jumlah partai politik yang berdasarkan jumlah partai politik yang

ada di dalamnya :ada di dalamnya : Sistem Satu PartaiSistem Satu Partai Sistem Dwi PartaiSistem Dwi Partai Sistem MultipartaiSistem Multipartai

Page 10: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

1.1. Sistem satu partai (One party system/ Mono party system) Sistem satu partai (One party system/ Mono party system) Dalam satu negara hanya ada 1 partai besar yang berkuasa, Dalam satu negara hanya ada 1 partai besar yang berkuasa, sedangkan partai-partai kecil seakan-akan tidak diakui atau sedangkan partai-partai kecil seakan-akan tidak diakui atau dikesampingkan. Cth : Cina, Kuba, dikesampingkan. Cth : Cina, Kuba, Korea Utara Korea Utara

2.2. Sistem dua partai (Two party/ Bi party system) Sistem dua partai (Two party/ Bi party system) Dalam satu negara terdapat dua partai yang saling berebut Dalam satu negara terdapat dua partai yang saling berebut kekuasaan atau dukungan. kekuasaan atau dukungan. Cth : Amerika, Inggris Cth : Amerika, Inggris

3.3. Sistem banyak partai (Multi party system) Sistem banyak partai (Multi party system) Dalam suatu negara terdapat banyak partai dan setiap partai akan Dalam suatu negara terdapat banyak partai dan setiap partai akan berjuang untuk memenangkan pemilu. Menurut sistem ini kelembagaan berjuang untuk memenangkan pemilu. Menurut sistem ini kelembagaan dibentuk atas kerja sama (koalisi) antara dua partai atau lebih. dibentuk atas kerja sama (koalisi) antara dua partai atau lebih. Cth : Indonesia, Perancis Cth : Indonesia, Perancis

Page 11: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Ditinjau dari segi dasar yang dipakai untuk mendukung partai, jenis partai Ditinjau dari segi dasar yang dipakai untuk mendukung partai, jenis partai politik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :politik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

1.1. Partai ideoologi, adalah partai yang dibentuk berdasarkan suatu ide atau Partai ideoologi, adalah partai yang dibentuk berdasarkan suatu ide atau cita-cita politik karena adanya persamaan ideologi.cita-cita politik karena adanya persamaan ideologi.

2.2. Partai kepentingan, adalah partai yang didirikan atas kepentingan bersama Partai kepentingan, adalah partai yang didirikan atas kepentingan bersama dari para anggotanya.dari para anggotanya.

3.3. Partai afeksi, adalah partai yang dibentuk berdasarkan kecintaan terhadap Partai afeksi, adalah partai yang dibentuk berdasarkan kecintaan terhadap seseorang atau pada garis keturunan seseorangseseorang atau pada garis keturunan seseorang

Page 12: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

PARTISIPASI POLITIK YANG SESUAI DENGAN PARTISIPASI POLITIK YANG SESUAI DENGAN ATURANATURAN

Partisipasi politik yaitu keikutsertaan rakyat dalam menentukan Partisipasi politik yaitu keikutsertaan rakyat dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut dan memengaruhi segala keputusan yang menyangkut dan memengaruhi kehidupannya di bidang politik. Partisipasi politik rakyat menunjukan kehidupannya di bidang politik. Partisipasi politik rakyat menunjukan partisipasi yang berbeda-beda. Ada yang terlibat aktif, bahkan ada partisipasi yang berbeda-beda. Ada yang terlibat aktif, bahkan ada yang bersifat pasif. Perbedaan partisipasi tersebut disebabkan oleh yang bersifat pasif. Perbedaan partisipasi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut ialah sebagai berikut.beberapa faktor. Faktor tersebut ialah sebagai berikut.

Kesadaran Politik, yaitu kesadaran terhadap hak dan kewajibannya Kesadaran Politik, yaitu kesadaran terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga Negarasebagai warga Negara

Kepercayaan Politik, yaitu sikap dan rasa percaya terhadap Kepercayaan Politik, yaitu sikap dan rasa percaya terhadap pemerintahannyapemerintahannya

Berdasarkan dua faktor tersebut, bentuk partisipasi politik adalah Berdasarkan dua faktor tersebut, bentuk partisipasi politik adalah sebagai berikut.sebagai berikut.

Page 13: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

1. Partisipasi politik aktif merupakan partisipasi 1. Partisipasi politik aktif merupakan partisipasi seseorang yang memiliki kesadaran dan kepercayaan seseorang yang memiliki kesadaran dan kepercayaan politik yang tinggipolitik yang tinggi

2. Partisipasi politik apatis merupakan partisipasi 2. Partisipasi politik apatis merupakan partisipasi seseorang yang memiliki kesadaran dan kepercayaan seseorang yang memiliki kesadaran dan kepercayaan politik yang rendahpolitik yang rendah

3. Partisipasi politik pasif merupakan partisipasi 3. Partisipasi politik pasif merupakan partisipasi seseorang yang memiliki kesadaran politik yang rendah, seseorang yang memiliki kesadaran politik yang rendah, sedangkan kesadaran politiknya tinggisedangkan kesadaran politiknya tinggi

4. Partisipasi politik militan radikal merupakan partisipasi 4. Partisipasi politik militan radikal merupakan partisipasi seseorang yang memiliki kesadaran politik tinggi, seseorang yang memiliki kesadaran politik tinggi, sedangkan kepercayaan politiknya rendahsedangkan kepercayaan politiknya rendah

Page 14: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

2. Bentuk-bentuk Partisipasi Politik2. Bentuk-bentuk Partisipasi Politik

Bentuk-bentuk partisipasi politik di berbagai dunia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :Bentuk-bentuk partisipasi politik di berbagai dunia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

a.a. KonvensionalKonvensional

Konvensional merupakan partisipasi politik yang meliputi:Konvensional merupakan partisipasi politik yang meliputi:

1.1. Pemberian suara;Pemberian suara;

2.2. Diskusi politik;Diskusi politik;

3.3. Kegiatan kampanye;Kegiatan kampanye;

4.4. Membentuk dan bergabung dengan kelompok kepentinganMembentuk dan bergabung dengan kelompok kepentingan

5.5. Komunikasi individu dengan penjabat politik/administratif.Komunikasi individu dengan penjabat politik/administratif.

b.b. NonkonvensionalNonkonvensional

Nonkonvensional mereupakan partisipasi politik yag meliputi:Nonkonvensional mereupakan partisipasi politik yag meliputi:

1.1. Pengajuan petisi;Pengajuan petisi;

2.2. Berdemonstrasi;Berdemonstrasi;

3.3. Konfrontasi;Konfrontasi;

4.4. Mogok;Mogok;

5.5. Tindakan kekerasan politik terhadap harta benda berupa: pengrusakan, pemboman, Tindakan kekerasan politik terhadap harta benda berupa: pengrusakan, pemboman, pembakaran, dan lain-lain; sertapembakaran, dan lain-lain; serta

6.6. Tindakan kekerasan politik terhadap manusia meliputi: penculikan, pembunuhan, dan perang Tindakan kekerasan politik terhadap manusia meliputi: penculikan, pembunuhan, dan perang gerilya/revolusi.gerilya/revolusi.

Page 15: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Sebagai warga negara, kegiatan-kegiatan politik yang dapat dilakukan sebagai partisipasi Sebagai warga negara, kegiatan-kegiatan politik yang dapat dilakukan sebagai partisipasi politik, antara lain:politik, antara lain:

a.a. Membentuk dan menjadi anggota organisasi politik/partai politik guna untuk Membentuk dan menjadi anggota organisasi politik/partai politik guna untuk mengapresiasikan, menyalurkan, dan memperjuangkan aspirasi politiknya.mengapresiasikan, menyalurkan, dan memperjuangkan aspirasi politiknya.

b.b. Membentuk dan menjadi anggota organisasi masyarakat (LSM) sebagai kontrol sosial dan Membentuk dan menjadi anggota organisasi masyarakat (LSM) sebagai kontrol sosial dan sekaligus memberi masukan kepada pembuat kebijakan.sekaligus memberi masukan kepada pembuat kebijakan.

c.c. Aktif ambil bagian dalam proses pemilu, sebagai pelaksanan, pengawas, pemilih, ataupun Aktif ambil bagian dalam proses pemilu, sebagai pelaksanan, pengawas, pemilih, ataupun yang dipilih.yang dipilih.

Beberapa pendapat para ahli tentang bentuk partisipasi politik diantaranya sebagai berikut:Beberapa pendapat para ahli tentang bentuk partisipasi politik diantaranya sebagai berikut:a.a. Ramlan surbaktiRamlan surbakti

Bentuk partisipasi politik antara lain ada partisipasi aktif dan pasif. Partisipasi aktif: Bentuk partisipasi politik antara lain ada partisipasi aktif dan pasif. Partisipasi aktif: mencangkup kegiatan warga negara untuk mengajukan usul atas kebijakan umum, mencangkup kegiatan warga negara untuk mengajukan usul atas kebijakan umum, mengajukan alternatif kebijakan mum yang berbeda dengan kebijakan pemerintah, mengajukan alternatif kebijakan mum yang berbeda dengan kebijakan pemerintah, mengajukan kritik dan saran perbaikan untuk meluruskan sarana kebijakan, membayar pajak, mengajukan kritik dan saran perbaikan untuk meluruskan sarana kebijakan, membayar pajak, ikut serta dalam kegiatan pemerintah. ikut serta dalam kegiatan pemerintah.

b.b. Mibrath dan GoelMibrath dan GoelPartisipasi dapat dilihat dari beberapa katergori, yaitu:Partisipasi dapat dilihat dari beberapa katergori, yaitu:

1.1. Apatis, orang yang menarik diri dari proses politik.Apatis, orang yang menarik diri dari proses politik.2.2. Spektator, Orang yang setidak-tidaknya ikut dalam pemilihan umum.Spektator, Orang yang setidak-tidaknya ikut dalam pemilihan umum.3.3. Gladiator, orang yang secara aktif terlibat dalam bentuk yang nonkonvensional.Gladiator, orang yang secara aktif terlibat dalam bentuk yang nonkonvensional.c.c. MulerMuler

Mengelompokkan bentuk partisipasi politik berdasarkan jumlah pelakunya(individual dan Mengelompokkan bentuk partisipasi politik berdasarkan jumlah pelakunya(individual dan kolektif).kolektif).

1.1. Partisipasi individual, partisipasi yang berwujud kegiatan seperti menulis surat yang berisi Partisipasi individual, partisipasi yang berwujud kegiatan seperti menulis surat yang berisi tuntutan atau keluhan kepada pemerintah.tuntutan atau keluhan kepada pemerintah.

2.2. Partisipasi kolektif, partisipasi yang berwujud kegiatan warga negara yang dilakukanserentak Partisipasi kolektif, partisipasi yang berwujud kegiatan warga negara yang dilakukanserentak dan dimaksudkan untuk memengaruhi penguasa seperti kegiatan dalam pemiihan umum.dan dimaksudkan untuk memengaruhi penguasa seperti kegiatan dalam pemiihan umum.

Page 16: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

d.d. Michael Rush dan philip Althoff mengemukakan hierarki partisipasi politik warga negara, Michael Rush dan philip Althoff mengemukakan hierarki partisipasi politik warga negara, sebagai berikut.sebagai berikut.

1.1. Menduduki jabatan politik/administratif.Menduduki jabatan politik/administratif.

2.2. Mencari jabatan politik/administratif.Mencari jabatan politik/administratif.

3.3. Aktif sebagai anggota partai politik.Aktif sebagai anggota partai politik.

4.4. Pasif sebagai anggota partai politik.Pasif sebagai anggota partai politik.

5.5. Aktif sebagai anggota organisasi semu politik.Aktif sebagai anggota organisasi semu politik.

6.6. Pasif sebagai anggota organisasi semu politik.Pasif sebagai anggota organisasi semu politik.

7.7. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya.Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya.

8.8. Partisipasi dalam diskusi politik informal.Partisipasi dalam diskusi politik informal.

e.e. Samuel dan Joan nelsonSamuel dan Joan nelson

Mengemukakan bentuk partisipasi sebagai berikut:Mengemukakan bentuk partisipasi sebagai berikut:

1.1. Kegiatan pemilihanKegiatan pemilihan

2.2. LobbyingLobbying

3.3. Kegiatan organisasiKegiatan organisasi

4.4. Mencari koneksiMencari koneksi

5.5. Tindakan kekerasan (violence)Tindakan kekerasan (violence)

Page 17: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Secara garis besar, partisipasi politik yang berkembang dalam masyarakat dapat digambarkan Secara garis besar, partisipasi politik yang berkembang dalam masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut:sebagai berikut:

1.1. RadikalRadikal

2.2. ModeratModerat

3.3. KonservatifKonservatif

4.4. LiberalLiberal

5.5. ReaksionerReaksioner Perilaku politik yang sesuai peraturan bangsa indonesia tentunya perilaku politik yang sesuai Perilaku politik yang sesuai peraturan bangsa indonesia tentunya perilaku politik yang sesuai

dengan ketentuan undang-undangan dan nilai-nilai pancasila. Perilaku tersebut meliputi:dengan ketentuan undang-undangan dan nilai-nilai pancasila. Perilaku tersebut meliputi:

a.a. Perilaku politik yang dilandasi dengan nilai-nilai agama yang dianut sehingga mencerminkan Perilaku politik yang dilandasi dengan nilai-nilai agama yang dianut sehingga mencerminkan dan mengedepankan sikap religius.dan mengedepankan sikap religius.

b.b. Perilaku politik yang mengedepankan penghormatan dan penghargaan terhadap nilai-nilai Perilaku politik yang mengedepankan penghormatan dan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.kemanusiaan dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.

c.c. Perilaku politik yang memperjuangkan kedaulatan rakyat dan sendi-sendi demokrasi dengan Perilaku politik yang memperjuangkan kedaulatan rakyat dan sendi-sendi demokrasi dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara atas kepentingan pribadi dan golongan.mengedepankan kepentingan bangsa dan negara atas kepentingan pribadi dan golongan.

d.d. Perilaku politik yang memperjuangkan kedaulatan rakyat dan sendi-sendi demokrasi dengan Perilaku politik yang memperjuangkan kedaulatan rakyat dan sendi-sendi demokrasi dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam setiap pengambilan keputusan.mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam setiap pengambilan keputusan.

e.e. Perilaku politik yang memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, Perilaku politik yang memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, bukan kekayaan dan kemakmuran diri sendiri atau golongan sendiri.bukan kekayaan dan kemakmuran diri sendiri atau golongan sendiri.

Page 18: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Contoh-contoh partisipasi politik aktif dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.Contoh-contoh partisipasi politik aktif dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

a.a. Lingkungan keluarga.Lingkungan keluarga.

b.b. Lingkungan sekolah.Lingkungan sekolah.

c.c. Lingkungan masyarakat.Lingkungan masyarakat.

d.d. Lingkungan bangsa dan bernegara.Lingkungan bangsa dan bernegara.

Page 19: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

SEKIANSEKIANDANDAN

TERIMAKASIHTERIMAKASIH

Page 20: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

1. mengapa disetiap negara mempunyai 1. mengapa disetiap negara mempunyai sistem kepartaian yang berbeda? (Santo)sistem kepartaian yang berbeda? (Santo)

2.menurut kalian sistem kepartaian apa yang 2.menurut kalian sistem kepartaian apa yang paling efektif ? (Andika S)paling efektif ? (Andika S)

3. Keuntungan dan kerugian dari setiap sistem 3. Keuntungan dan kerugian dari setiap sistem kepartaian ? ( Qantas )kepartaian ? ( Qantas )

4. inti dari partai afeksi? (dwi)4. inti dari partai afeksi? (dwi) 5. kelebihan dan kekurangan dari konvensional 5. kelebihan dan kekurangan dari konvensional

dan non konvesional ? (Nurmaya)dan non konvesional ? (Nurmaya)

Page 21: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

QuizQuiz

1.Sebutkan agen – agen sosialisasi politik ?1.Sebutkan agen – agen sosialisasi politik ? 2. Sebutkan dan jelaskan tipe tipe sosialisasi!2. Sebutkan dan jelaskan tipe tipe sosialisasi! 3. Sebutkan macam – macam sistem 3. Sebutkan macam – macam sistem

kepartaian ?kepartaian ? 4. sebutkan contoh – contoh partisipasi aktif 4. sebutkan contoh – contoh partisipasi aktif

dalam kehidupan sehari – hari ?dalam kehidupan sehari – hari ? 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan

partisipasi aktif dan partisipasi apatis !partisipasi aktif dan partisipasi apatis !

Page 22: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

1.1. KeluargaKeluarga

2.2. SekolahSekolah

3.3. Kelompok PergaulanKelompok Pergaulan

4.4. Tempat KerjaTempat Kerja

5.5. Media Massa Media Massa

Page 23: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Sosialisasi politik tidak langsung Sosialisasi politik tidak langsung Pengalihan Hubungan Antar Individu Pengalihan Hubungan Antar Individu Generalisasi Generalisasi

Sosialisasi Politik Langsung Sosialisasi Politik Langsung Peniruan Perilaku (imitasi) Peniruan Perilaku (imitasi) Pendidikan Politik Pendidikan Politik Pengalaman Politik Pengalaman Politik

Page 24: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Sistem Satu PartaiSistem Satu Partai Sistem Dwi PartaiSistem Dwi Partai Sistem MultipartaiSistem Multipartai

Page 25: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

Contoh-contoh partisipasi politik aktif dalam Contoh-contoh partisipasi politik aktif dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

a.a.Lingkungan keluarga.Lingkungan keluarga.

b.b.Lingkungan sekolah.Lingkungan sekolah.

c.c.Lingkungan masyarakat.Lingkungan masyarakat.

d.d.Lingkungan bangsa dan bernegaraLingkungan bangsa dan bernegara

Page 26: Sosialisasi Politik Dan Budaya Partisipasi

. Partisipasi politik aktif merupakan . Partisipasi politik aktif merupakan partisipasi seseorang yang memiliki partisipasi seseorang yang memiliki kesadaran dan kepercayaan politik yang kesadaran dan kepercayaan politik yang tinggitinggi

2. Partisipasi politik apatis merupakan 2. Partisipasi politik apatis merupakan partisipasi seseorang yang memiliki partisipasi seseorang yang memiliki kesadaran dan kepercayaan politik yang kesadaran dan kepercayaan politik yang rendahrendah