Upload
sulaiman-yahya
View
86
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan tabung foton hampa. Metode spektrofotometri memiliki keuntungan yaitu dapat digunakan untuk menganalisa suatu zat dalam jumlah kecil. Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga sebagai radiasi elektromagnetik.
Citation preview
Definisi
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya.
Alatnya disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya tampak,
UV dan inframerah Materi dapat berupa atom dan molekul namun yang
lebih berperan adalah elektron valensi
Definisi
Spektrofotometri UV adalah metode analisis spektroskopi yang menggunakan sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dekat (190-380 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.
Spektrofotometri UV-Vis adalah metode analisis berdasarkan interaksi antara radiasi elektromagnetik ultra violet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer dengan suatu materi (senyawa) (Mulja dan Suharman, 1995)
Instrumentasi
Spektrometer
jenis spektrofotometri yang sering digunakan dalam analisis secara kimiawi :• spektrofotometri Vis• spektrofotometri UV• sepektrofotometri UV-Vis.
Fotometer
Spektrofotometer
Menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu
Alat pengukur intensitas
cahaya yang di transmisikan atau yang di
absorpsi
Prinsip Kerja
• Cahaya dari spektrometer yang terdifraksi menggunakan difraktometer (cermin/prisma)
• sehingga cahaya terbagi menjadi dua dengan itensitas yang sama.
• Sebagian cahaya melalui pelarut dengan intensitas sebesar Io, dan sebagian lagi melalui sampel dengan intesnsitas I.
• Kemudian hubungan antara Io dengan I. Atau dapat dikatakan bagian cahaya yang diteruskan disebut transmisi (T) dan bagian yang diserap oleh sampel disebut (A).
• Hubungan antara A dan T dapat dirumuskan: A = - log
T• Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan
warna komplementer dari warna yang teramati.
Prinsip Kerja
Panjang
gelombang
Warna terlihat Warna
komplementer
<400 Ultraviolet -
400-450 Violet Kuning
450-490 Biru Jingga
490-550 Hijau Merah
550-580 Kuning Ungu
580-650 Jingga Biru
650-700 Merah Hijau
>700 Inframerah
Analisis
Penentuan panjang gelombang maksimum yang digunakan dalam pengukuran absorbansi larutan standar maupun larutan sampel ditentukan dengan mengukur nilai absorbansi maksimum konsentrasi larutan standar.
Spektrofotometer UV-Vis dapat melakukan penentuan terhadap sampel yang berupa larutan, gas, atau uap.
Untuk sampel yang berupa larutan perlu diperhatikan pelarut yang dipakai antara lain:• Pelarut yang dipakai tidak mengandung sistem
ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak berwarna.
• 2. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis.
• 3. Kemurniannya harus tinggi atau derajat untuk analisis.
Kuantitatif
Analisis
Pelarut yang sering sering dipakai dalam analisis spektrofotometer UV–Vis adalah air, etanol, skloheksa-tetraproponal.
Pada setiap pengukuran % T atau A digunakan 2 tabung kuvet, yaitu kuvet cuplikan yang berisi larutan analit x yang dicari atau larutan standar dan kuvet blangko yang berisi larutan blangko.
Larutan blangko terdiri atas pelarut sama dengan pelarut yang dipakai untuk membuat larutan cuplikan analit x, atau terdiri atas pelarut ditambah segala macam pereaksi yang sama seperti yang digunakan dalm larutan cuplikan, tetapi tidak mengandung zat analit x sendiri.
Kuantitatif
Analisis
Kuvet cuplikan dan kuvet blangko harus “matched” atau harus saling berpadanan.
Absorbansivitas dapat ditentukan berdasarkan hukum Lambert-Beer dengan prinsip intensitas sinar datang melalui medium absorbsi akan berkurang.
Penurunan intensitas sinar bergantung pada ketebalan medium dan konsentrasi larutan yang dilewati, dirumuskan dengan :
T = dan A = log = Ԑbc
Kuantitatif
Analisis
Berdasarkan Hukum Beer, absorbansi berbanding langsung dengan konsentrasi sehingga kurva A terhadap C merupakan garis linier melalui titik (0,0)
Kuantitatif
Dimana persamaannya : Y = aX + bKonsentrasi dapat dicari dengan rumus :C =
Analisis
Beberapa pengecualian ditemukan untuk menyamaratakan absorbansi sebagai garis lurus.
Penyimpangan dari perbandingan langsung diantara absorbansi dan konsentrasi ketika b adalah konstan seringkali ditemukan.
Keterbatasan Hukum Lambert – Beer
AnalisisKeterbatasan Hukum Lambert – Beer
Analisis
Data spektra UV-Vis bila digunakan secara tersendiri, tidak dapat digunakan unutk identifikasi kualitatif obat atau metabolitnya.
Tetapi dapat digabung dengan cara lain seperti spektroskopi infra merah, resonansi magnet inti, dan spektroskoppi massa,untuk digunakan analisis kualitatif suatu senyawa tersebut.
Dari spektra yang diperoleh dapat dilihat, misalnya :• Serapan (absorbansi) berubah atau tidak karena
perubahan pH. Jika berubah bagaimana perubahannya apakah batokromik ke hipsokromik dan sebaliknya atau dari hipokromik ke hiperkromik, dsb.
• Obat-obat yang netral misalnya kafein, kloramfenikol atau obat-obat yang berisi ausokrom yang tidak terkonjugasi seperti amfetamin, siklizin, dan pensiklidin.
Kualitatif
Uji Sampel
Preparasi yang dilakukan adalah proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut organik.
Pelarut yang digunakan yaitu kloroform. Ekstraksi dilakukan secara berulang sehingga kafein
yang dihasilkan benar-benar murni. Penyaringan larutan setelah ekstraksi diperlukan agar
diperoleh larutan yang jernih. Larutan didiamkan sehingga terbentuk 2 lapiasan.
Preparasi Sampel
Uji Sampel
Kafein dari hasil ekstraksi kemudian diencerkan. Pengenceran ini dilakukan dengan tujuan agar
konsentrasi larutan kafein yang terdapat dalam sampel tidak terlalu pekat yang akan menimbulkan over range dalam pembacaan menggunakan spektrofotometer.
Pengenceran
Larutan standar kafein dipipet sebanyak 2,5 mL dan dimasukkan ke dalam labu takar 25 mL, kemudian diencerkan dengan akuades hingga garis tanda yang digunakan sebagai larutan baku.
Pembuatan Larutan Baku Kafein
Uji Sampel
Larutan standar dibuat dengan mengambil : 0,05; 0,1; 0,15; 0,2; 0,25; 0,3 mL dari larutan standar kafein 2,5 mL/25 mL yang dibuat dari larutan induk 1000 mg/L, kemudian diencerkan lagi ke dalam 5 mL akuades.
Konsentrasi larutan standar yang diperoleh berturut-turut adalah : 1; 2; 3; 4; 5; 6; 7; 8 mg/L
Pembuatan Kurva Standar
Uji Sampel
Absorbansinya dibaca pada panjang gelombang 275 nm dengan blanko serapan akuades dan dihitung jumlah kafein dari angka serapan masing-masing.
Kafein yang telah diencerkan kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV-Vis.
Absorbansi dari tiap-tiap sampel dibuat kurva sehingga dapat ditentukan persamaan (Y=mx+C) untuk mencari konsentrasi dari masing-masing sampel.
Penentuan Kadar Sampel
Uji Sampel
Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
Caranya sederhana Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang
sangat kecil
Kelebihan Spektrofotometer UV-VIS
Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan kebersihan dari kuvet
Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185 nm
Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi dengan energy eksitasi rendah
Sinar yang dipakai harus monokromatis
Kekurangan Spektrofotometer UV-VIS
Uji Sampel
1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat pembentuk warna.
2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan)
Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan spektrofotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit: