Upload
luthfi
View
319
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gulma
Citation preview
RUMPUTAN
CYONODON DACTYLON (kakawatan)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkindom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Family : Poacea
Genus : Cynodon
Spesies : Cynodon dactylon
Deskripsi
Morfologi
Rumput menahun dengan tunas menjalar yang keras; tinggi 0.1 – 0.4 m. Batang langsing, sedikit pipih, yang tua
dengan rongga kecil.Daun kerapkali jelas 2 baris. Lidah sangat pendek. Helaian daun bentuk garis, tepi kasar, hijau
kebiuran, berambut atau gundul, 2.5 – 15 kali 0.2 – 0.7 cm. Bulir 3 – 9, mengumpul, panjang 1.5 – 6 cm. Poros bulir
berlunas. Anak bulir berdiri sendiri, berseling kiri kanan lunas, menghadap ke satu sisi, menutup satu dengan yang
lain secara genting, duduk, ellips memanjang, panjang kurang lebih 2 mm, kerapkali keungu-unguan. Sekam 1 – 2
yang terbawah tetap tinggal. Jumlah benang sari 3, tangkai putik 2, kepala putik ungu, muncul di tengah-tengah anak
bulir. Bunga tegak seperti tandan. Biji membulat telur, kuning sampai kemerahan terna bertahunan yang berstolon,
merumput dengan rimpang bawah tanah menenbus tanah sampai kedalaman 1 m atau lebih. Lamina melancip –
memita, berlapis lilin putih keabu-abuan tipis dipermukaan bawah, gundul atau berambut pada permukaan atas .
pelepah daun panjang halus, bermabut atau gundul. Ligula tampak jelas berupa cincin rambut – rambut putih..
Penyebaran
Rumput muda ini diduga berasal dari Afrika dan Asia Selatan dan Tenggara, tetapi jenis ini telah diintroduksi ke
semua daerah tropis dan subtropics dan dijumpai dapat bertahan hidup di Eropa dan ketinggian 4000 m di Himalaya.
Jenis ini juga ada di pulau – pulau Pasifik, Atlantik dan Lautan India.
Habitat
Rumput Bermuda tumbuh paling bagus pada suhu diatas 240C dan tahan terhadap kekeringan. Tumbuh paling baik
pada tanah yang berdrainase baik tapi toleran terhadap banjir yang berkepanjangan. pH optimal yaitu diatas 5,5.
Juga toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah tetapi tidak toleran terhadap naungan. Daerah dengan musim
kemarau yang tegas, di daerah cerah matahari dengan ketinggian 1 – 1650 m.
Perbanyakan
umumnya tersebar luas melalui perakaran , namun dari dari biji dapat perbanyakan secara alami
Manfaat
jerami untuk makanan ternak, untuk mengendalikan erosi dan sebagai rumput tanah. Selain itu untuk ketahanan
hama
TEKIAN
CYPERUS ROTUNDUS (teki)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkindom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus
Deskripsi
Morfologi
Herba menahun, tinggi 0.1 – 0.8 m. Batang tumpul sampai persegi tiga tajam, lunak , membentuk umbi , hijau pucat. Daun berjumlah 4 – 10 helai dan letaknya berjejal pada pangkal batang, dengan pelepah daun yang tertutup tanah, helaian daun bentuk garis, dari atas hijau tua mengkilat, 10 – 60 kali 0.2 – 0.6 cm. Bunga Majemuk, di ujung batang, bentuk bulir, panjang 1-3 cm, lebar 2 mm, benang sari tiga, kepala sari merah, putik panjang ± 1,5 cm, coklat. Buah Bulat telur, panjang ± 1,5 cm, coklat. Akar Serabut, putih kotor. Anak bulirterkumpul menjadi bulir yang pendek dan tipis, dan keseluruhan terkumpul lagi
menjadi berbentuk panjang. Daun pembalut berjumlah 3 – 4, tepi kasar, tidak merata. Jari-jari payung 6 – 9, pangkal tertutup oleh daun pelindung yang berbentuk tabung, yang t erpanjang 3 – 10 cm, yang terbesar sekali lagi bercabang. Anak bulir 3 – 10 berkumpul dalam bulir, duduk, berbetnuk garis, sangat gepeng, coklat, panjang 1 – 3 cm, lebar 2 mm, berbunga 10 – 40. sekam dengan punggung hijau dan sisi coklat, panjang kurang lebih 3 mm. Benang sari 3, kepala sari kuning cerah. Tangkai putik bercabang 3. buah memanjang sampai bulat telur terbalik, persegi tiga, coklat, panjang kurang lebih 1.5 mm.
Penyebaran
Penyebarannya baik di daerah tropis ataupun daerah sub tropis.
Perbanyakan
Berkembang biak terutama dengan umbinya
Habitat
Dapat tumbuh pada bermacam-macam keadaan tanah dengan ketinggian 1 – 1000 m. Gulma ini termasuk gulma tahunan yang berkembang biak terutama dengan umbinya. Umbi gulma ini dapat tumbuh pada suhu sekitar 13 – 14°C dan suhu optimum untuk pertumbuhan teki berkisar antara 30 – 35°C
Pemanfaatan
Umbi Cyperus rotundus berkhasiat sebagai obat kejang peait, peluruh air seni dan bahan kosmetika.
Kandungan kimia
Akar Cyperus rotundus mengandung saonin, flavonoida, disamping minyak atsiri.
Pengendalian sistem pergiliran tanaman (rotasi tanaman)
LEBAR
EUPHORBIA HIRTA L (Patikan kebo, Kejangutan)
Patikan kerbau (Euphorbia hirta) merupakan suatu tumbuhan liar yang banyak ditemukan di daerah kawasan tropis. Di Indonesia tumbuhan Patikan kerbau dapat ditemukan diantara rerumputan tepi jalan, sungai, kebun-kebun atau tanah pekarangan rumah yang tidak terurus. Biasanya patikan kerbau ini hidup jadi satu dengan Patikan Cina (Euphorbia Prostrata, Ait) pada ketinggian 1 - 1400 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan patikan kerbau mampu bertahan hidup selama 1 tahun dan berkembang biak melalui biji. Patikan kerbau mempunyai warna dominan kecoklatan dan bergetah. Banyak
pohonya memiliki cabang dengan diameter ukuran kecil. Daun Patikan kerbau mepunyai bentuk bulat memanjang dengan taji-taji. Letak daun yang satu dengan yang lain berhadap-hadapan. Sedang bunganya muncul pada ketiak daun. Patikan kerbau hidupnya merambat (merayap) di tanah.I. Sistematika BahanKingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia hirta L. ( nama latin ) Patikan kebo (nama daerah)II. Morfologi Tumbuhana. AkarAkar Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) termasuk ke dalam sistem perakaran tunggang. Akar Patikan kebo memiliki banyak cabang- cabang akar. Akar Patikan kebo memiliki banyak rambut-rambut atau bulu-bulu halus. Akar Patikan kebo memiliki tudung akar atau kaliptera. Akar Patikan kebo berwarna kecoklatan.
b. BatangBatang Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki ruas-ruas. Batang patikan kebo berbentuk bulat silinde. Batang patikan kebo memiliki warna merah sedikit keunug-unguan. Batang patikan memiliki bulu-bulu halus diseluruh permukaannya. Pangkal batang patikan kebo tumbuh ke atas. Percabangan batang selalu mengarah keluar.
c. DaunDaun Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki ukuran kecil. Daun patikan kebo menempel di buku-buku batangnya. Daun patikan kebo termasuk kedalam golongan daun tunggal dengan duduk daun saling berseberangan satu daun dengan daun lainnya. Panjang daun berkisar antara 0.5-5 cm. Warna daunya hijau bercak ungu.
d. BungaBunga Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) sebagai mana daunnya juga muncul di ketiak daun. Bunga patikan kebo memiliki ukuran yang kecil dan memiliki jumlah yang banyak. Bunga patikan kebo tergolong kedalam bunga majemuk. jika diperhatikan secara cermat tampak bahwa bunga betina di kelilingi oleh beberapa bunga jantan. Warna bunganya hijau keungu unguan.
e. BuahBuah Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki bentuk seperti kapsul. Buah patikan kebo memiliki 3 tonjololan bulat. Buah patikan kebo ditumbuhi rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus. Buah patikan kebo tumbuh bersama dengan bunganya yang muncul di ketiak daun sama seperti daunnya.
f. Biji
Biji Patikan (Euphorbia hirta L.) memiliki warna. kecoklat-coklatan. Biji patikan kebo berbentuk bulat. Biji patikan kebo tidak memiliki rambut-rambut atau bulu-bulu halus diseluruh permukaan bijinya. Biji patikan kebo digunakan sebagai alat perkembang biakan tanaman itu sendiri. Biji patikan kebo berwarna merah kecoklatan.
1) Morfologi Patikan KerbauTumbuhan patikan kerbau adalah tumbuhan annual/menahun dan berkembang biak dengan biji. Tumbuhan ini merupakan tanaman liar tropis yang berasal dari Amerika Tengah dan sejak lama telah dikenal di kawasan Asia Tenggara. Tumbuhan tropis ini tersebar di berbagai negara antara lain; Prancis, Malaysia, Papua Nugini, Pilipina, Cina, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan negara-negara lain di dunia (Padua, 1999). Secara attitudinal tumbuhan ini bisa ditemukan di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1.400 m dpl (Mulyani, 2000). Patikan kerbau dapat ditemukan di antara sela-sela rumput di tepi jalan, di pematang sawah, di tepi sungai, di pematang sawah, di kebun-kebun, dan di pekarangan rumah yang tidak terawat (www.iptek.net.id, diakses 14 Februari 2007). Patikan kerbau mempunyai warna dominan hijau coklat kemerahan, tergantung intensitas cahaya lingkungan tempat tumbuhnya. Diskripsi morfologi patikan kerbau antara lain: (a) memiliki jenis perakaran serabut; (b) batangnya kecil lunak, panjang bulat/silinder, mempunyai rambut kelenjar panjang dan kaku, beruas, bergetah putih, bercabang dengan diameter kecil; (c) daun tunggal dengan tulang daun menyirip, pangkal dan ujung daun meruncing, daun-daunnya bersilang berhadapan, berbentuk bulat telur atau menyerupai sudip, berwarna
hijau dan atau hijau kemerahan, pangkal daun asimetris, panjang helai daun 5-50 mm dan lebarnya7-25 mm, tepinya bergerigi, permukaannya atas dan bawah berbulu, rapuh dan cepat patah berbentuk; (c) bunga muncul pada ketiak daun dengan ukuran kecil-kecil bergerombol seperti karangan bunga dengan diameter + 1 cm, mahkotanya berambut, warna hijau kemerahan, sedangkan kelopaknya berbentuk cawan, berwarna ungu kehijauan; (d) buahnya bagaikan kapsul bertanduk, warnanya kuning, berongga 3 dengan garis tengah antara 1 mm - 2 mm, tiap rongga berisi 1; (e) biji berkeriput dengan warna merah atau coklat kemerahan, bersisi 4 atau bersegi-segi (Kartasapoetra, 2006; Mulyani, 2003; Haryadi, 2001; dan Gembong, 1993).1) Klasifikasi Tumbuhan Patikan kerbauMenurut Gembong (1993), taksonomi patikan kerbau dapat diklasifikasikan sebagai berikut.Regnum : PlantarumDivisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)Sub Divisio : Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)Classis : Dicotyledonae (tumbuhan biji belah)Sub Classis : Monochlamydae (apetalae)Ordo : Euphorbiales (tricoccae)Familly : EuphorbiaceaeGenus : EuphorbiaSpecies : Euphorbia hirta Linn.
Sinonim : Euphorbia pilulifera L. (1753), Euphorbia capitata Wal., Chaemesyce pilulifera (L.) Small. (1903), Chaemesyce hirta (L.) Milsp. (1909).
Nama Parmasi : Euphorbia hirta herbaNama Daerah
Sumatera : daun biji kacangJawa Barat : gelang susuSunda : NanangkanJawa : patikan keboMadura : KaksekakanMaluku : SosonongaBali : kejangutan Nama Asing Inggris : queensland asthma herbPrancis : euphorbe â fleur en têteMalaysia : ambin jantanPapua Nuginea : kiki kana kuku Pilipina : gatas-gatas Laos : UnglyangThailand : yaa-languen Vietnam : c[or] s[uxnx]a 1[ows]n 1[as]Cina : ju-chih ts'ao (milk herb)Swedia : EuforbiaDenmark : Lodden vortemælk