44
MATA : SISTEM FOTORESEPTOR Mata adalah suatu organ fotosintetif yang sangat berkembang dan rumit yang menganalisis bentuk intensitas, dan warna cahaya yang dipantulkan objek dan menimbulkan sensasi penglihatan. Mata terletak dalam struktur bertulang yang protektif ditengkorak, yaitu rongga orbita, yang juga mengandung bantalan jaringan adiposa. Setiap bola mata terdiri dari sebuah bola mata fibrosa, sistem jaringan transparan, selapis sel fotosensitif dan sistem neuron. Setiap mata terdiri dari tiga lapisan yaitu : 1. lapisan luar tediri dari sklera dan kornea 2. lapisan tengah terdiri dari koroid, badan siliar dan iris 3. lapisan sensorik internal berupa retina.

SPH mataaaa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SPH

Citation preview

Page 1: SPH mataaaa

MATA : SISTEM FOTORESEPTOR• Mata adalah suatu organ fotosintetif yang sangat berkembang dan rumit

yang menganalisis bentuk intensitas, dan warna cahaya yang dipantulkan objek dan menimbulkan sensasi penglihatan.

• Mata terletak dalam struktur bertulang yang protektif ditengkorak, yaitu rongga orbita, yang juga mengandung bantalan jaringan adiposa.

• Setiap bola mata terdiri dari sebuah bola mata fibrosa, sistem jaringan transparan, selapis sel fotosensitif dan sistem neuron.

• Setiap mata terdiri dari tiga lapisan yaitu :

1. lapisan luar tediri dari sklera dan kornea

2. lapisan tengah terdiri dari koroid, badan siliar dan iris

3. lapisan sensorik internal berupa retina.

Page 2: SPH mataaaa

• FUNGSI MATA : Sebagai indera penglihatan yang menerima

rangsangan berupa berkas cahaya pada retina dengan perantaraan

n. optikus dan menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan di otak untuk ditafsirkan.

Page 3: SPH mataaaa

BAGIAN LUAR MATA :

• Fungsi : melindungi mata dari iritan dan cedera.

• Terdiri dari :1. KELENJAR LAKRIMALIS2. KONJUNGTIVA3. KELOPAK MATA

Page 4: SPH mataaaa

BAGIAN-BAGIAN MATA :

• SKLERA- Kantong tebal terdiri dari jaringan fibrosa

membungkus bola mata.- Mempertahankan bentuk bulbus okuli.

• KORNEA- Membiaskan berkas cahaya sehingga tidak

berpencar.

Page 5: SPH mataaaa

• CHOROID- Membran berpigmen melanin yang berfungsi

mencegah pantulan cahaya. - Mengandung banyak pembuluh darah.

• AQUEOUS HUMOR = cairan bilik mata- Cairan di depan lensa cairan ekstrasel

• LENSA KRISTALINA- Masa tembus cahaya berbentuk bikonkaf - Fungsi : Memfokuskan cahaya

Page 6: SPH mataaaa

• VITROUS HUMOR- Cairan di belakang lensa seperti agar-agar

mengandung mukoprotein.

• RETINA- Terdapat reseptor peka cahaya.

• IRIS- Mengandung pigmen berwarna

Page 7: SPH mataaaa

• PUPIL - Mengatur masuknya cahaya- Terdapat 2 otot : M. dilatator pupillae dilatasi pupil (midriasis) M. sphincter pupillae konstriksi (miosis)

• OTOT-OTOT MATA ( 7 buah )

Page 8: SPH mataaaa
Page 9: SPH mataaaa
Page 10: SPH mataaaa
Page 11: SPH mataaaa

Fovea Centralis: - penipisan retina di

tengah Macula lutea (bintik kuning)

- mrpk Pusat ketajaman penglihatan

Page 12: SPH mataaaa

RETINA• TERDIRI DARI 10 LAPISAN (dr luar ke dalam):1. lapisan pigmen melanin2. lapisan sel-sel fotoreseptor3. membran pembatas luar4. lapisan inti luar5. lapisan fleksiform luar6. lapisan inti dalam7. lapisan fleksiform dalam8. lapisan sel-sel ganglionik9. serat saraf mata10. membran pembatas dalam

Page 13: SPH mataaaa

6 MACAM SEL di retina :• SEL RESEPTOR ( fotoreseptor) – SEL BATANG bayangan hitam putih

- banyak di perifer retina– SEL KERUCUT bayangan berwarna

- banyak di fovea sentralis

• SEL HORISONTAL- Terletak secara lateral menghubungkan sel

kerucut dan sel batang ke satu sama lain dan ke sel bipolar.

Page 14: SPH mataaaa

• SEL BIPOLAR- Meneruskan sinyal dari fotoreseptor ke sel ganglion.

• SEL AMAKRIN- Menghubungkan secara lateral antara sel bipolar dan sel

ganglion atau sel ganglion satu sama lain.

• SEL GANGLION- Meneruskan sinyal dari sel bipolar untuk dilanjutkan ke saraf

optikus yang akan di tafsirkan di korteks serebri (otak) .

• SEL INTERFLEKSIFORM - Menyampaikan sinyal dari lapisan fleksiform dalam ke lapisan fleksiform luar.

Page 15: SPH mataaaa

Retina• Mengandung: Reseptor penglihatan - sel Rods (batang)

memp fotopigmen : rhodopsin - sel Cones (kerucut)

memp fotopigmen : - erythrolabe - chlorolabe

- cyanolabe

Page 16: SPH mataaaa

Perkembangan Mata• Pembentukan mata merupakan proses yang sangat kompleks dimana setiap tahap

memerlukan koordinasi antar jaringan yang berkontribusi.• Mata mulai terbentuk pada awal perkembangan saat vesikal optik menonjol di

kedua sisi dan regio diensefalon otak depan (Prososefalon). • Vesikel ini tumbuh, dan tetap terhubung dengan otak yang sedang berkembang

melalui tangkai optik, dan mendekati ektoderm permukaan. • Setiap vesikel terlipat kedalam dan membentuk lapisan internal dan eksternal

mangkuk optik. ; celah lensa membentuk vesikel lensa.• Disepanjang tangkai optik tumbuh pembuluh darah hialoid dan tumbuh ke arah

lensa yang berkembang.• Selanjutnya mesenkim kepala berhubungan dengan mangkuk optik yang

berkembang, membentuk dua lapisan utama retina. • Sel mesenkim berdiferensiasi di sekitar pigmen retina berkembang sebagai iris,

badan siliar dan choroid sistem vaskular.• Sel mesenkim lain membentuk lapisan fibrosa yang lebih luar.

Page 17: SPH mataaaa

• Sel mesenkim berdiferensiasi di sekitar pigmen retina berkembang sebagai iris, badan siliar dan choroid sistem vaskular.

• Sel mesenkim lain membentuk lapisan fibrosa yang lebih luar. • Pembuluh hialoid beregresi dan menyisakan ruang yang disebut kanal

hialoid di corpus viteum. Lipatan kulit membentuk gambaran kelopak mata dan konjungtiva.

• Epitel yang melapisi konjungtiva berkembang secara bersambungan dengan epitel permukaan kornea.

Page 18: SPH mataaaa

Pembentukan Mata• Mata terbentuk dari sumber primodial yang berbeda,

yaitu ektoderm dan mesoderm pada daerah chepalik atau kepala embrio. Perkembangan awal komponen-komponen mata tergantung pada induktif antara satu komponen dengan komponen lain. Induksi ini diikuti dengan differensiasi intraseluler.

Mitosis Sintesis RNA (pembentukkan protein intraseluler spesifik, serabut-serabut ekstraseluler, dan matriks)

Page 19: SPH mataaaa

• Mata mulai terbentuk pada awal perkembangan saat vesikel optik menonjol di kedua sisi dari regio diensefalon otak depan (Prosensefalon). Vesikel ini tumbuh, dan tetap terhubung dengan otak yang sedang berkembang melalui tangkai optik, dan mendekati ektoderm permukaan.

• Sebelum menjadi vesikula optic, prosencephalon menginduksi kulit untuk mengalami penebalan menjadi lens placode (calon lensa) dan selanjutnya menjadi lensa.

Page 20: SPH mataaaa

• Pada pembentukan vesikula optik gen-gen khusus pada bakal vesikula optik diaktifkan untuk membentuk pesan khusus yang mengkode protein vesikula, sehingga evaginasi terjadi

• Pembuluh darah, yang disebut dengan pembuluh hialoid, tumbuh disepanjang tangkai optik, memasuki tangkai optik dan tumbuh ke arah lensa yang berkembang.

• Prosencephalon di bagian calon mata berkembang menjadi vesikula optic, selanjutnya melekuk ke dalam menjadi optic cup

Page 21: SPH mataaaa

• Dalam minggu-minggu berikutnya, mesenkim kepala berhubungan dengan mangkuk optik yang berkembang, yang membentuk dua lapisan utama retina.

• Sel mesenkim berdiferensiasi di sekitar lapisan pigmen retina yang berkembang sebagai iris, badan siliar dan choroid lapisan vaskular.

• Sel mesenkim lain membentuk lapisan fibrosa yang lebih luar.

• Pembulu hialoid beregresi dan menyisakan ruang yang disebut dengan kanal hialoid di corpus vitreum.

• Lipatan kulit membentuk gambaran kelopak mata dan konjungtiva.

• Epidermis yang melapisi konjungtiva berkembang secara bersambungan dengan epitel permukaan kornea.

Page 22: SPH mataaaa

Perkembang lensa mata pada embrio

Secara embriologis proses pembentukan mata dimulai pada minggu ke 4 masa embrio. Proses pembentukan mata berasal dari 3 sumber yaitu:

1. Penonjolan forebrain yang akan membentuk retina dan saraf optik

2. Permukaan ektoderm yang akan diinduksi menjadi lensa dan beberapa struktur pelengkap di bagian depan mata.

3. Jaringan mesenkim yang mengumpul membentuk tunika dan struktur- struktur yang berkaitan dengan orbita.

 

Page 23: SPH mataaaa

Selama berlangsungnya perkembangan lensa, plakoda lensa menyentuh ektoderem yang ada di atasnya. Plakoda lensa kemudian menginduksi ektoderem diatasnya membentuk kornea yang transparan. Differensiasi dari jaringan lensa menjadi suatu membran transparan yang mampu mengarahkan cahaya menuju retina meliputi perubahan-perubahan dalam struktur dan bentuk, juga sintesis-sintesis protein spesifik lensa yang disebut crsitallin. Cristallin ini disintesis pada saat perubahan-perubahan bentuk sel terjadi dan menyebabkan vesikula lensa menjadi lensa yang definitif. Sel-sel pada bagian dalam vesikula lensa memanjang, dan dibawah pengaruh saraf retina,menghasilkan serabut-serabut lensa. Pada saat serabut ini terus tumbuh mereka mensisntesis cristallin yang pada akhirnya mengisi sel dan menyebabkan inti selterdesak. Serabut-serabut yang mensintesis cristallin terus bertumbuh dan padaakhirtnya mengisi ruang vesikula lensa. Sel-sel yang membelah tersebut bergerak kearah ekuator vesikula dan pada saat melintasi ekuatorial, mereka mulai memanjang.

Page 24: SPH mataaaa

Jadi lensa terdiri atas tiga daerah yaitu zona dari sel-sel yang sedang membelah,daerah ekuatorial dan pemanjangan seluler, dan zona posterior dan pusat dari sel-selserabut yang mengandung cristallin. Di bawah pengaruh dari jaringan lenas, ektoderem di atasnya menjadi kolumnar dan berisi dengan granula-granula sekretori. Granula-granula ini bermigrasi ke dasarsel-sel dan mensekresikan stroma primer yang mengandung kurang lebih 20 lapiskolagen tipe pertama dan kedua. Sel-sel endotelium kapiler bermigrasi ke daerah inidan mensekresikan asam hyaluronat kedalam matriks. Ini menyebabkan matriks bergerak dan merupakan subtrat yang baik untuk migrasi sel-sel mesenkim turun anneural crest. Sel mesenkim mensekresikan kolagen tipe 1 dan enzim-enzim hyaluronidase yang mencerna asam hyaluronat. Hal ini menyebabkan stromamenyusut. Di bawah pengaruh dari tiroksin, stroma primer berkembang menjadi stromasekunder dengan cara dehidrasi, dan matriks yang kaya akan kolagen dari epitelbeserta jaringan mesenkim berkembang menjadi kornea yang transparan (Gilbert,1985).

 

Page 25: SPH mataaaa
Page 26: SPH mataaaa

Iris dan Badan SiliarisIris / Selaput Pelangi

Definisi : Iris adalah perluasan uvea yang paling anterior (lapisan tengah) yang sebagian menutupi lensa, dan menyisakan lubang di pusat yang di sebut pupil. jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa.

Fungsi : mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengatur ukuran pupil.a

Badan Siliaris

Definisi : suatu pelebaran anterior choroid di tingkat lensa, otot-otot melingkar dan menjari yang membentuk suatu cincin tebal jaringan, terdapat tepat di dalam bagian anterior sklera.

Fungsi : mengatur cembung-pipihnya lensa untuk menyesuaikan pemusatan/pemfokusan cahaya.

Page 27: SPH mataaaa
Page 28: SPH mataaaa

Koroid and Sklera

Sklera• lapisan luar yang terdiri dari jaringan ikat kuat padat yang membentuk bola mata • terdapat tendon ektraokular yang menggerakan insersi mata ke dalam area anterior sklera• berwarna opak• memiliki ketebalan 0,5 mm

Page 29: SPH mataaaa
Page 30: SPH mataaaa

Koroid

• lapisan tengah yang terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak sekali pembuluh dan pigmen.

• Mengandung serat kolagen, fibroblas, melanosit, makrofag, limfosit, sel mast dan sel plasma.

• Karena banyak mengandung melanosit sehingga warnanya menjadi hitam.

• Terdiri dari lapisan luar yang disebut lamina suprachoroidalis dan lapisan luar disebut lamina choriocapilaris.

• Koroid berfungsi untuk memberi nutrisi dan memelihara retina serta menyerap cahaya sehingga tidak terjadi pemantulan cahaya.

Page 31: SPH mataaaa

Kornea

Morfologi• Kornea adalah jaringan transparan, tembus cahaya, menutupi

bola mata bagian depan.• Berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui

berkas cahaya menuju retina• Kornea adalah salah satu organ tubuh yang memiliki densitas

ujung-ujung saraf terbanyak • Sifat tembus cahayanya disebabkan oleh strukturnya yang

uniform, avaskuler dan deturgesensi.• Deturgesensi atau keadaan dehidrasi relatif jaringan kornea,

dipertahankan oleh “pompa” bikarbonat aktif pada endotel dan oleh fungsi sawar epitel dan endotel.

Page 32: SPH mataaaa

AnatomiTerdiri dari epitel, membran Bowman, stroma yang mengandung fibroblas dan serat- serat kolagen,membran Descemet dan endotelium. (Riordan-Eva, 2010).

1. Epitel• tebalnya 50 µm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak

bertanduk yang saling tumpang tindih) satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.

• Memberikan nutrisi dan oksigen dari air mata dan menyebarkannya ke seluruh permukaan serta melindungi mata masuknya benda asing ke salam mata.

2. Membran Bowman• Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang

merupakan kolagen yangtersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.

• Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi.

Page 33: SPH mataaaa
Page 34: SPH mataaaa

3. Stroma• Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu

denganlainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur, sedangkan di bagian peri/er serat kolagen ini bercabang) terbentuknya serat kolagen memakan waktu lama yangkadang-kadang sampai 15 bulan. Keratosit merupakan sel stroma kornea yangmerupakan /ibroblas terletak di antara serat kolagen stroma. Diduga keratositmembentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.

4. Membran Descemet• Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma

kornea dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya.• Bersifat sangat elastik dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai

tebal 40µm.

5. Endotelium• Berasal dari mesotelium, berlapis satu, berbentuk heksagonal, besar 20-40

µm. Endotel melekat pada membran descement melalui hemidesmosom dan zonula onulaokluden.

Page 35: SPH mataaaa

Perkembangan Kornea• Vesikula optik memberikan induksi dan kapsul optik menstimulasi lapisan

ektodermal ke epitel kornea. • induksi pertama menghasilkan dua lapisan sel yang tebal, yaitu lapisan

ektoderm dan lapisan peridermal luar.• Kemudian lapisan basal akan berkemi bang dengan cepat karena terjadi

elaborasi pada sel sekresi.• Lalu badan golgi akan bergeser ke arah epitel basal, hal tersebut

melibatkan sekresi dari cairan kolagen extracellular atau disebut stroma primer.

• Tahap selanjutnya adalah migrasi yaitu melewati lapisan dalam stroma primer dari sel endotel.

• Asam hyaluronic dan fibroblas adalah subtrat untuk melakukan migrasi.• Ketika sel endotel berhenti bermigrasi, maka sel akan berubah dari

squamos menjadi cuboidal dan membentuk lapisan dalam kornea.

Page 36: SPH mataaaa

• Lapisan dalam ini terdiri epitel luar dan epitel dalam.• Setelah lapisan dalam terbentuk, sel endotel akan mensintesis asam hyaluronic

dan mensekresikannya ke salam stroma. Hal ini menyebabkan stroma membesar.• Fase migrasi stroma dari fibroblas akan berhenti ketika hyaluronidase disintesiis

oleh fibroblas itu sendiri. Dan hasilanya akan diseksresikan ke stro a dan menghancurkan asam hyaluronic.

• Ini adalah sinyal untuk lokasi baru dari hasil migrasi dan penambahan kolagen pada stroma.

• Maka stroma primer tadi disebut prima sekunder.• Setelah komponen utamanya stabil maka kornea akan menjadi transparan dan

membuat komponen untuk jalannya cahaya ke bola mata.• Tahap terakhir adalah saat endotel sangat memelihara keadaan hidrasi di dalam

kornea yang membantu memberikan kejernihan maksimal dan pembiasan cahaya yang optimal.

Note:Apabila ada kelainan saat terjadi perkembangan kornea maka akan menyebabkan

penyakit astigmatisme.

Page 37: SPH mataaaa

Retina Merupakan lapisan internal mata yang berasal dari mangkuk optik

embrionik.Terdiri atas dua lapisan utama yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.Lapisan dalam, retina neural yang mengandung neuron dan fotoreseptorLapisan luar, epitel yang berada pada membran bruch tepat didalam choroid

Page 38: SPH mataaaa

• Berbagai fungsi sel di epitel retina berpigmen mencangkup hal hal berikut:

Bertindak sebagai bagian penting sawar darah-retina Menyerap cahaya yang masuk melalui retina untuk

mencegah pembiasannya Memfagosit komponen yang terlepas dari sel batang dan

kerucut Menghilangkan radikal bebas Mengisomerisasi dan menggenerasi retinoid yang

digunakan sebagai kromofor oleh sel batang dan kerucut

Page 39: SPH mataaaa

• Bagian prosterior fotosensitif retina adalah suatu struktur jaringan yang kompleks yang tersusun dari 3 lapisan neuron utama yaitu, : lapisan sel ganglion, lapisan sel bipolar, dan lapisan sel kerucut dan batang.

Page 40: SPH mataaaa

Sel Batang

• Retina manusia memiliki sekitar 120 juta sel batang. Sel-sel ini sangat peka terhadap cahaya, yang berespon terhadap sebuah foton dan memungkinkan sensasi penglihatan bahkan dengan tingkat pencahayaan yang rendah, seperti saat senja atau larut malam.

Page 41: SPH mataaaa

Sel Kerucut

• Retina manusia memiliki 6-7 juta sel kerucut, yang kurang sensitif terhadap gelap, memiliki variasi pigmen visual iodopsin dengan sensitivitas maksimal diarea merah, biru, atau hijau dari spektrum cahaya tampak, yang memungkinkan sel-sel ini mendeteksi warna tersebut dalam cahaya yang dibiaskan.

Page 42: SPH mataaaa

Sel ganglion

• Sel saraf khusus yang mengandung inti eukromatik besar dan badan nissl basofilik. Sel ini bersinaps dengan sel bipolar dan amakrin serta menjulurkan aksonnya ke lapisan serabut saraf tempat akson tersebut berkumpul membetuk nervus octipus

Page 43: SPH mataaaa

Kelopak mata, konjungtiva, dan kumpulan kelenjar

• Konjungtiva adalah membran mukosa tipis dan transparan yang menutupi bagian anterior sklera dan berlanjut sebagai lapisan permukaan dalam kelopak mata

• Kelopak mata adalah struktur fleksibel yang mengandung kulit, otot, dan konjungtiva yang melindungi mata

• Kelenjar sabasea dan kelenjar keringat apokirin berhubungan dengan folikel bulu mata pada kelopak mata

• Minyak dari kelenjar tarsal yang biasa disebut kelenjar meibom, membentuk lapisan permukaan pada lapisan air mata, mengurangi laju evaporasi dan membantu melumasi permukaan mata.

• Kelenjar lakrimal menghasilkan cairan secara kontinu untuk lapisan air mata yang melembabkan dan melumasi kornea.

Page 44: SPH mataaaa

Perubahan posisi pada mata

• Pada embrio yang berusia enam minggu pandangan sudah luas mengitari setiap sisi kepala mereka seperti mata pada ikan sehingga mereka bisa mengenal objek dari jarak jauh, ketika bentuk wajah sudah berkembang maka akses optikal sudah mulai berfungsi.

• Pada usia delapan minggu mata sudah mulai melihat cukup jelas, ketika usia sepuluh minggu sudut penglihatan telah mendekati 70 derajat, hanya sekitar 10 derajat lebih lebar dari yang dewasa.