SPONDILITIS~TBC

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    1/16

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. Konsep Dasar

    1. Pengertian

    Spondilitis tuberculosa adalah infeksi yang sifatnya kronis berupa infeksi

    granulomatosis di sebabkan oleh kuman spesifik yaitu mycubacterium

    tuberculosa yang mengenai tulang vertebra (Abdurrahman, et al 1994 144 !

    ". #aktor yang mempengaruhi timbulnya masalah.

    a. Anatomi dan fisiologi

    $olumna vertebra atau rangkaian tulang belakang adalah pilar mobile

    melengkung yang kuat sebagai penahan tengkorak, rongga thorak,

    anggota gerak atas, membagi berat badan ke anggota gerak ba%ah dan

    melindungi medula spinalis. ( &ohn 'ibson ), 199* + "* !

    $olumna vertebra terdiri dari beberapa tulang vertabra yang di hubungkan

    oleh diskus ntervertebra dan beberapa ligamen. asing - masing vertabra

    di bentuk oleh tulang Spongiosa yang diisi oleh sumsum merah dan

    ditutupi oleh selaput tipis tulang kompakta.

    $olumna vertebra terdiri atas ruas tulang yang terdiri dari +

    - / ruas tulang cervikal

    - 1" ruas tulang thorakal

    - * ruas tulang lumbal

    - * ruas tulang sakral (sacrum!

    - * ruas tulang ekor (coccygis!

    0ertebra dan persendiannya.

    0ertebra memiliki perbedaan yang khas yang memperlihatkan seperti +

    $orpus yaitu lempeng tulang yang tebal, dengan permukaan yang agak

    melengkung diatas dan ba%ah .

    7

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    2/16

    Arkus vertebra terdiri dari +

    1. Pedikulus di sebelah depan + ulang berbentuk batang meman2ang

    kebelakang dari korpus, dengan takik pada perbatasan vertebra

    membentuk foramen intervertebralis.

    ". 3amina di sebelah belakang + lempeng tulang datar meman2ang ke

    belakang dan ke samping bergabung satu sama lain pada sisi yang

    berbeda.

    #oramen vertebra + Suatu lubang besar dibatasi oleh korpus pada bagian

    depan, pedikulus di samping dan di belakang.

    #oremen ransversarium + lubang disamping , diantara dua batasan

    vertebra , di dalamnya terdapat saraf spinal yang bersesuaian.

    Processus articularis posterior dan inferior berarti kulasi dengan

    processus yang serupa pada vertebra diatas dan diba%ah.

    Processus tranversus + memproyeksikan batang tulang secara tranversal.

    Spina + Suatu processus yang mengarah ke belakang dan ke ba%ah.

    )iskus intervertebra adalah diskus yang melekatkan kepermukaan

    korpus dari dua takik vertebra + )iskus tersebut terbentuk dari anulus

    fibrosus,2aringan fibrokartilago yang berbentuk cincin pada bagian luar,

    dan nukreus pulposus, substansi semi-cair yang mengandung beberapa

    sarat dan terbungkus di dalam anulus fibrosus.

    Ligamentum.

    eberapa ligamentum yang menghubungkan vertebra +

    a! )ari 3igamentum longitudinalis anterior melebar ke ba%ah pada

    bagian depan korpus vertebra

    b! 3igamentum longitudinalis posterior melebar ke ba%ah pada bagian

    belakang dari korpus vertebra ( yaitu didalam kanalis vertebra !.

    c! 3igamen pendek menghubungkan processus tranversus dan spinalis

    dan mengelilingi persendian processus artikuler.

    8

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    3/16

    0ertebra cervicalis atau ruas tulang leher+

    0ertebra cervucalis bentuknya kecil, mempunyai korpus yang tipis, dan

    processus tranversus yang di tandai dengan 2elas karena mempunyai

    foramen ( didalamnya terdapat arteri vertebralis ! dan berakhir dalam dua

    tuberkolosis.

    0ertebra torakalis atau ruas tulang punggung +

    0ertebra torakalis bentuknya lebih besar daripada yang cervikal dan

    disebelah ba%ah men2adi lebih besar.

    5iri khas vertebra torakalis adalah sebagai berikut +

    adannya berbentuk lebar lon2ong ( bentuk 2antung ! dengan faset atau

    lekukan kecil disetiap sisi untuk menyambung iga, lengkungnya agak

    kecil, prosesus pan2ang dan mengarah keba%ah, sedangkan prosesus

    tranversus , yang membantu faset persendian untuk iga.

    0ertebra lumbalis atau ruas tulang pinggang +

    0ertebra lumbalis bentuknya adalah yang terbesar, badannya sangat besar

    dibandingkan dengan badab vertebra yang lainnya dan berbentuk seperti

    gin2al, prosesus spinosusnya lebar dan berbentuk seperti kapak kecil,

    prosesus

    tranversusnya pan2ang dan langsing, ruas kelima membentuk sendi dengan

    sakrum pada sendi lumbo sakral.

    Sakrum atau tulang kelangkang.

    ulang sakram berbentuk segitiga dan terletak padambagian ba%ah

    kolumna vertebralis, ter2epit diantara kedua tulang inominata (atau tulang

    ko6a ! dan membentuk bagian belakabg rongga pelvis ( panggul !. )asar

    dari sakrum terletak diatas dan bersendi dengan vertebra lumbalis kelima

    dan membentuk sendi intervetebra yang khas,tepi anterior dari basis

    saklrum ,membentuk promontorium sakralis. $analis sakralis terletak

    9

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    4/16

    diba%ah kanalis vertebralis ( saluran tulang belakang ! dan lan2uan dari

    padanya. )inding kanalis sakralis berlubang - lubang untuk dilalui saraf

    sakral. Prosesus spinosus yang indemeter dapat dilihat pada pandangan

    posterior dari sakrum. Permukaan anterior sakrum adalah lekung dan

    memperlihatkan empat gili-gili melintang, yang menandakan tempat

    penggabungan kelima vertebra sakralis pada u2ung gili-gili ini disetiap

    sisi terdapat lubang - lubang kecil untuk dile%ati urat-urat saraf. 3ubang -

    lubang ini di sebut foramina. Ape6 dari sakrum bersendi,dengan tulang

    koksigius. )isisinya, sakrum bersendi dengan tulang ileum dan

    membentuk sendi sakroiliaka kanan dan kiri.

    $oksigeus atau tulang ekor.

    $oksigeus terdiri atas empat atau lima vertebra yang rudimater yang

    bergabung men2adi satu, di atasnya ia bersendi dengan sakrum ( 7velyn 5

    pearce 1989 + !

    b. Patofisiologi

    Spondilitis tuberkulosa merupakan suatu tuberkulosis tulang yang

    sifatnya sekunder dari 5 tempat lain di tubuh. Penyebarannya secara

    hematogen, di duga ter2adinya penyakit tersebut sering karena penyebaran

    hematogen dari infeksi traktus urinarius melalui pleksus atson. nfeksi

    5 vertebra di tandai dengan proses destruksi tulang progresif tetapi

    lambat di bagian depan (anterior vertebral body!. Penyebaran dari

    2aringan yang mengalami penge2uan akan menghalangi proses

    pembentukan tulang sehingga berbentuk tuberculos s:uestra. Sedang

    2aringan granulasi 5 akan penetrasi ke korteks dan terbentuk abses para

    vertebral yang dapat men2alar ke atas ; ba%ah le%at ligamentum

    longitudinal anterior dan posterior. Sedang diskus ntervertebralis oleh

    karena avaskular lebih resisten tetapi akan mengalami dehidrasi dan

    ter2adi penyempitan oleh karena dirusak 2aringan granulasi 5.

    10

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    5/16

    $erusakan progresif bagian anterior vertebra akan menimbulkan kiposis.

    c. )ampak asalah

    a! erhadap ndividu.

    Sebagai orang sakit, khusus klien spondilitis tuberkolosa akan

    mengalami suatau perubahan, baik iru bio, psiko sosial dan spiritual

    yang akan selalu menimbulkan dampak yang di karenakan baik itu

    oleh proses penyakit ataupun pengobatan dan pera%atan oelh karena

    adanya perubahan tersebut akan mempengaruhi pola - pola fungsi

    kesehatan antara lain +

    1! Pola nutrisi dan metabolisme.

    Akibat proses penyakitnya klien merasakan tubuhnya

    men2adi lemah dan anoreksia, sedangkan kebutuhan metabolisme

    tubuh semakin meningkat sehingga klien akan mengalami

    gangguan pada status nutrisinya.

    "! Pola aktifitas.

    Sehubungan dengan adanya kelemahan fisik nyeri pada

    punggung menyebabkan klien membatasi aktifitas fisik dan

    berkurangnya kemampuan dalam melaksanakan aktifitas fisik

    tersebut.

    ! Pola persepsi dan konsep diri.

    $lien dengan Spondilitis teberkulosa seringkali merasa

    malu terhadap bentuk tubuhnya dan kadang - kadang mengisolasi

    diri.

    b! )ampak terhadap keluarga.

    )alam sebuah keluarga, 2ika salah satu anggota keluarga sakit,

    maka yang lain akan merasakan akibatnya yang akan mempengaruhi

    atau merubah segala kondisi aktivitas rutin dalam keluarga itu.

    11

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    6/16

    2. Asuhan Keperawatan

    Proses kepera%atan adalah suatu sistem dalam merencanakan pelayanan

    asuhan kepera%atan dan 2uga sebagai alat dalam melaksanakan praktek

    kepera%atan yang terdiri dari lima tahap yang meliputi + pengka2ian, penentuan

    diagnosa kepera%atan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. ( 3ismidar,

    199< + = !.

    1. Pengka2ian.

    Pengka2ian merupakan tahap a%al dan landasan proses kepera%atan.

    Pengka2ian di lakukan dengan cermat untuk mengenal masalah klien, agar

    dapat memeri arah kepada tindakan kepera%atan. $eberhasilan proses

    kepera%atan sangat tergantung pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap

    pengka2ian. ahap pengka2ian terdiri dari tiga kegiatan yaitu + pengumpulan

    data, pengelomp>okan data, perumusan diagnosa kepera%atan. ( 3ismidar

    199< + 1!

    a. Pengumpulan ata.

    Secara tehnis pengumpulan data di lakukan melalui anamnesa baik

    pada klien, keluarga maupun orang terdekat dengan klien. Pemeriksaan

    fisik di lakukan dengan cara , inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

    1! dentitas klien meliputi + nama, umur, 2enis kelamin, peker2aan, status

    perka%inan, agama, suku bangsa, pendidikan, alamat, tanggal;2am

    ?S dan diagnosa medis.

    "! ?i%ayat penyakit sekarang.

    $eluhan utama pada klien Spodilitis tuberkulosa terdapat nyeri

    pada punggung bagian ba%ah, sehingga mendorong klien berobat

    kerumah sakit. Pada a%al dapat di2umpai nyeri radikuler yang

    mengelilingi dada atau perut. @yeri dirasakan meningkat pada malam

    hari dan bertambah berat terutama pada saat pergerakan tulang

    belakang. Selain adanya keluhan utama tersebut klien bisa mengeluh,

    12

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    7/16

    nafsu makan menurun, badan terasa lemah, sumer-sumer (&a%a! ,

    keringat dingin dan penurunan berat badan.

    ! ?i%ayat penyakit dahulu

    entang ter2adinya penyakit Spondilitis tuberkulosa biasany

    pada klien di dahului dengan adanya ri%ayat pernah menderita

    penyakit tuberkulosis paru. ( ?. S2amsu hida2at, 199/ + "

    4! ?i%ayat kesehatan keluarga.

    Pada klien dengan penyakit Spondilitis tuberkulosa salah satu

    penyebab timbulnya adalah klien pernah atau masih kontak dengan

    penderita lain yang menderita penyakit tuberkulosis atau pada

    lingkungan keluarga ada yang menderita penyakit menular tersebut.

    *! ?i%ayat psikososial

    $lien akan merasa cemas terhadap penyakit yang di derita,

    sehingga kan kelihatan sedih, dengan kurangnya pengetahuan tentang

    penyakit, pengobatan dan pera%atan terhadapnya maka penderita akan

    merasa takut dan bertambah cemas sehingga emosinya akan tidak

    stabil dan mempengaruhi sosialisai penderita.

    ! Pola - pola fungsi kesehatan

    a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.

    Adanya tindakan medis serta pera%atan di rumah sakit

    akan mempengaruhi persepsi klien tentang kebiasaan mera%at

    diri , yang dikarenakan tidak semua klien mengerti benar

    per2alanan penyakitnya. Sehingga menimbulkan salah persepsi

    dalam pemeliharaan kesehatan. )an 2uga kemungkinan

    terdapatnya ri%ayat tentang keadaan perumahan, giBi dan tingkat

    ekonomi klien yang mempengaruhi keadaan kesehatan klien.

    13

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    8/16

    b. Pola nutrisi dan metabolisme.

    Akibat dari proses penyakitnya klien merasakan tubuhnya

    men2adi lemah dan amnesia. Sedangkan kebutuhan metabolisme

    tubuh semakin meningkat, sehingga klien akan mengalami

    gangguan pada status nutrisinya. ( Abdurahman, et al 1994 + 144!

    c. Pola eliminasi.

    $lien akan mengalami perubahan dalam cara eliminasi

    yang semula bisa ke kamar mandi, karena lemah dan nyeri pada

    punggung serta dengan adanya penata laksanaan pera%atan

    imobilisasi, sehingga kalau mau A dan A$ harus ditempat

    tidur dengan suatu alat. )engan adanya perubahan tersebut klien

    tidak terbiasa sehingga akan mengganggu proses aliminasi.

    d. Pola aktivitas.

    Sehubungan dengan adanya kelemahan fisik dan nyeri pada

    punggung serta penatalaksanaan pera%atan imobilisasi akan

    menyebabkan klien membatasi aktivitas fisik dan berkurangnya

    kemampuan dalam melaksanakan aktivitas fisik tersebut.

    e. Pola tidur dan istirahat.

    Adanya nyeri pada punggung dan perubahan lingkungan

    atau dampak hospitalisasi akan menyebabkan masalah dalam

    pemenuhan kebutuhan tidur dan istirahat.

    f. Pola hubungan dan peran.

    Se2ak sakit dan masuk rumah sakit klien mengalami

    perubahan peran atau tidak mampu men2alani peran sebagai mana

    mestinya, baik itu peran dalam keluarga ataupun masyarakat. Cal

    tersebut berdampak terganggunya hubungan interpersonal.

    g. Pola persepsi dan konsep diri.

    $lien dengan Spondilitis tuberkulosa seringkali merasa

    14

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    9/16

    malu terhadap bentuk tubuhnya dan kadang - kadang mengisolasi

    diri.

    h. Pola sensori dan kognitif.

    #ungsi panca indera klien tidak mengalami gangguan

    terkecuali bila ter2adi komplikasi paraplegi.

    i. Pola reproduksi seksual.

    $ebutuhan seksual klien dalam hal melakukan hubungan

    badan akan terganggu untuk sementara %aktu, karena di rumah

    sakit. etapi dalam hal curahan kasih sayang dan perhatian dari

    pasangan hidupnya melalui cara mera%at sehari - hari tidak

    terganggu atau dapat dilaksanakan.

    2. Pola penaggulangan stres.

    )alam penanggulangan stres bagi klien yang belum

    mengerti penyakitnya , akan mengalami stres. Dntuk mengatasi

    rasa cemas yang menimbulkan rasa stres, klien akan bertanya -

    tanya tentang penyakitnya untuk mengurangi stres.

    k. Pola tata nilai dan kepercayaan.

    Pada klien yang dalam kehidupan sehari - hari selalu taat

    men2alankan ibadah, maka semasa dia sakit ia akan men2alankan

    ibadah pula sesuai dengan kemampuannya. )alam hal ini ibadah

    bagi mereka di 2alankan pula sebagai penaggulangan stres dengan

    percaya pada tuhannya.

    /! Pemeriksaan fisik.

    a. nspeksi.

    Pada klien dengan Spondilitis tuberkulosa kelihatan lemah, pucat,

    dan pada tulang belakang terlihat bentuk kiposis.

    b. Palpasi.

    Sesuai dengan yang terlihat pada inspeksi keadaan tulang belakang

    15

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    10/16

    terdapat adanya gibus pada area tulang yang mengalami infeksi.

    c. Perkusi.

    Pada tulang belakang yang mengalami infeksi terdapat nyeri ketok.

    d. Auskultasi.

    Pada pemeriksaan auskultasi keadaan paru tidak di temukan

    kelainan. ( Abdurahman, et al 1994 + 14* !.

    8! Casil pemeriksaan medik dan laboratorium.

    a. ?adiologi

    - erlihat gambaran distruksi vertebra terutama bagian anterior,

    sangat 2arang menyerang area posterior.

    - erdapat penyempitan diskus.

    - 'ambaran abses para vertebral ( fusi form !.

    b. 3aboratorium

    - 3a2u endap darah meningkat

    c. es tuberkulin.

    ?eaksi tuberkulin biasanya positif.

    !. Analisa.

    Setelah data di kumpulkan kemudian dikelompokkan menurut data

    sub2ektif yaitu data yang didapat dari pasien sendiri dalm hal komukasi

    atau data verbal dan ob2ektiv yaitu data yang didapat dari pengamatan,

    observasi, pengukuran dan hasil pemeriksaan radiologi maupun

    laboratorium. )ari hasil analisa data dapat disimpulkan masalah yang di

    alami oleh klien. ( i &a $im, et al 1994 !.

    ". )iagnosa $epera%atan.

    )iagnosa kepera%atan merupakan suatu pernyataan dari masalah klien

    yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan, yang

    pemecahannya dapat dilakukan dalam batas %e%enang pera%at untuk

    melakukannya. ( im )epartemen $esehatan ?, 1991 + 1/ !.

    16

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    11/16

    )iagnosa kepera%atan yang timbul pada pasien Spondilitis

    tuberkulosa adalah+

    a. 'angguan mobilitas fisik

    b. 'angguan rasa nyaman nyeri sendi dan otot.

    c. Perubahan konsep diri + ody image.

    d. $urang pengetahuan tentang pera%atan di rumah.

    ( Susan artin ucker, 1998 + 44* !

    . Perencanaan $epera%atan.

    Perencanaan kepera%atan adalah menyusun rencana tindakan

    kepera%atan yang akan di laksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai

    dengan diagnosa kepera%atan yang telah di tentukan dengan tu2uan

    terpenuhinya kebutuhan klien. ( im )epartemen $esehatan ?, 1991 +"< !.

    Adapun perencanaan masalah yang penulis susun sebagai berikut +

    a. )iagnosa Pera%atan Satu

    'angguan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan muskuloskeletal

    dan nyeri.

    1. u2uan

    $lien dapat melakukan mobilisasi secara optimal.

    ". $riteria hasil

    a! $lien dapat ikut serta dalam program latihan

    b! encari bantuan sesuai kebutuhan

    c! empertahankan koordinasi dan mobilitas sesuai tingkat optimal.

    . ?encana tindakan

    a! $a2i mobilitas yang ada dan observasi terhadap peningkatan

    kerusakan.

    b! antu klien melakukan latihan ?E, pera%atan diri sesuai

    toleransi.

    c! emelihara bentuk spinal yaitu dengan cara +

    17

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    12/16

    1! mattress

    "! ed oard ( tempat tidur dengan alas kayu, atau kasur busa

    yang keras yang tidak menimbulkan lekukan saat klien tidur.

    d! mempertahankan postur tubuh yang baik dan latihan pernapasan

    1! 3atihan ekstensi batang tubuh baik posisi berdiri (bersandar

    pada tembok ! maupun posisi menelungkup dengan cara

    mengangkat ekstremitas atas dan kepala serta ekstremitas

    ba%ah secara bersamaan.

    "! enelungkup sebanyak F 4 kali sehari selama 1* F < menit.

    ! 3atihan pernapasan yang akan dapat meningkatkan kapasitas

    pernapasan.

    e! monitor tanda Ftanda vital setiap 4 2am.

    f! Pantau kulit dan membran mukosa terhadap iritasi, kemerahan atau

    lecet F lecet.

    g! Perbanyak masukan cairan sampai "*

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    13/16

    peradangan dan dapat menimbulkan efek samping.

    b. )iagnosa $epera%atan $edua

    'angguan rasa nyaman + nyeri sendi dan otot sehubungan dengan adanya

    peradangan sendi.

    1! u2uan

    a. ?asa nyaman terpenuhi

    b. @yeri berkurang ; hilang

    "! $riteria hasil

    a. klien melaporkan penurunan nyeri

    b. menun2ukkan perilaku yang lebih relaks

    c. memperagakan keterampilan reduksi nyeri yang di >ela2ari dengan

    peningkatan keberhasilan.

    ! ?encana tindakan

    a. $a2i lokasi, intensitas dan tipe nyeri observasi terhadap kema2uan

    nyeri ke daerah yang baru.

    b. erikan analgesik sesuai terapi dokter dan ka2i efektivitasnya

    terhadap nyeri.

    c. 'unakan brace punggung atau korset bila di rencanakan demikian.

    d. erikan dorongan untuk mengubah posisi ringan dan sering untuk

    meningkatkan rasa nyaman.

    e. A2arkan dan bantu dalam teknik alternatif penatalaksanaan nyeri.

    4! ?asional.

    a. @yeri adalah pengalaman sub2ek yang hanya dapat di gambarkan

    oleh klien sendiri.

    b. Analgesik adalah obat untuk mengurangi rasa nyeri dan bagaimana

    reaksinya terhadap nyeri klien.

    c. $orset untuk mempertahankan posisi punggung.

    d. )engan ganti F ganti posisi agar otot F otot tidak terus spasme dan

    19

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    14/16

    tegang sehingga otot men2adi lemas dan nyeri berkurang.

    e. etode alternatif seperti relaksasi kadang lebih cepat

    menghilangkan nyeri atau dengan mengalihkan perhatian klien

    sehingga nyeri berkurang.

    c. )iagnosa $epera%atan ketiga

    'angguan citra tubuh sehubungan dengan gangguan struktur tubuh.

    1! u2uan

    $lien dapa mengekspresikan perasaannya dan dapat menggunakan

    koping yang adaptif.

    "! $riteria hasil

    $lien dapat mengungkapkan perasaan ; perhatian dan menggunakan

    keterampilan koping yang positif dalam mengatasi perubahan citra.

    ! ?encana tindakan

    a. erikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan.

    Pera%at harus mendengarkan dengan penuh perhatian.

    b. ersama F sama klien mencari alternatif koping yang positif.

    c. $embangkan komunikasi dan bina hubungan antara klien keluarga

    dan teman serta berikan aktivitas rekreasi dan permainan guna

    mengatasi perubahan body image.

    4! ?asional

    a. meningkatkan harga diri klien dan membina hubungan saling

    percaya dan dengan ungkapan perasaan dapat membantu

    penerimaan diri.

    b. )ukungan pera%at pada klien dapat meningkatkan rasa percaya

    diri klien.

    c. emberikan semangat bagi klien agar dapat memandang dirinya

    secara positif dan tidak merasa rendah diri.

    20

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    15/16

    d. )iagnosa $epera%atan keempat

    $urang pengetahuan sehubungan dengan kurangnya informasi tentang

    penatalaksanaan pera%atan di rumah.

    1! u2uan

    $lien dan keluarga dapat memahami cara pera%atan di rumah.

    "! $riteria hasil

    a. $lien dapat memperagakan pemasangan dan pera%atan brace atau

    korset

    b. engekspresikan pengertian tentang 2ad%al pengobatan

    c. $lien mengungkapkan pengertian tentang proses penyakit, rencana

    pengobatan, dan ge2ala kema2uan penyakit.

    ! ?encana tindakan

    a. )iskusikan tentang pengobatan + nama, 2ad%al, tu2uan, dosis dan

    efek sampingnya.

    b. Peragakan pemasangan dan pera%atan brace atau korset.

    c. Perbanyak diet nutrisi dan masukan cairan yang adekuat.

    d. ekankan pentingnya lingkungan yang aman untuk mencegah

    fraktur.

    e. )iskusikan tanda dan ge2ala kema2uan penyakit, peningkatan nyeri

    dan mobilitas.

    f. ingkatkan kun2ungan tindak lan2ut dengan dokter.

    4. Pelaksanaan

    Gaitu pera%at melaksanakan rencana asuhan kepera%atan. nstruksi

    kepera%atan di implementasikan untuk membantu klien memenuhi kriteria

    hasil.

    $omponen tahap mplementasi+

    a. tindakan kepera%atan mandiri

    b. tindakan kepera%atan kolaboratif

    21

  • 7/26/2019 SPONDILITIS~TBC

    16/16

    c. dokumentasi tindakan kepera%atan dan respon klien terhadap asuhan

    kepera%atan.

    ( 5arol vestal Allen, 1998 + 1