Upload
uun-yulia
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
1/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Dasar
1. Pengertian
Spondilitis tuberculosa adalah infeksi yang sifatnya kronis berupa infeksi
granulomatosis di sebabkan oleh kuman spesifik yaitu mycubacterium
tuberculosa yang mengenai tulang vertebra (Abdurrahman, et al 1994 144 !
". #aktor yang mempengaruhi timbulnya masalah.
a. Anatomi dan fisiologi
$olumna vertebra atau rangkaian tulang belakang adalah pilar mobile
melengkung yang kuat sebagai penahan tengkorak, rongga thorak,
anggota gerak atas, membagi berat badan ke anggota gerak ba%ah dan
melindungi medula spinalis. ( &ohn 'ibson ), 199* + "* !
$olumna vertebra terdiri dari beberapa tulang vertabra yang di hubungkan
oleh diskus ntervertebra dan beberapa ligamen. asing - masing vertabra
di bentuk oleh tulang Spongiosa yang diisi oleh sumsum merah dan
ditutupi oleh selaput tipis tulang kompakta.
$olumna vertebra terdiri atas ruas tulang yang terdiri dari +
- / ruas tulang cervikal
- 1" ruas tulang thorakal
- * ruas tulang lumbal
- * ruas tulang sakral (sacrum!
- * ruas tulang ekor (coccygis!
0ertebra dan persendiannya.
0ertebra memiliki perbedaan yang khas yang memperlihatkan seperti +
$orpus yaitu lempeng tulang yang tebal, dengan permukaan yang agak
melengkung diatas dan ba%ah .
7
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
2/16
Arkus vertebra terdiri dari +
1. Pedikulus di sebelah depan + ulang berbentuk batang meman2ang
kebelakang dari korpus, dengan takik pada perbatasan vertebra
membentuk foramen intervertebralis.
". 3amina di sebelah belakang + lempeng tulang datar meman2ang ke
belakang dan ke samping bergabung satu sama lain pada sisi yang
berbeda.
#oramen vertebra + Suatu lubang besar dibatasi oleh korpus pada bagian
depan, pedikulus di samping dan di belakang.
#oremen ransversarium + lubang disamping , diantara dua batasan
vertebra , di dalamnya terdapat saraf spinal yang bersesuaian.
Processus articularis posterior dan inferior berarti kulasi dengan
processus yang serupa pada vertebra diatas dan diba%ah.
Processus tranversus + memproyeksikan batang tulang secara tranversal.
Spina + Suatu processus yang mengarah ke belakang dan ke ba%ah.
)iskus intervertebra adalah diskus yang melekatkan kepermukaan
korpus dari dua takik vertebra + )iskus tersebut terbentuk dari anulus
fibrosus,2aringan fibrokartilago yang berbentuk cincin pada bagian luar,
dan nukreus pulposus, substansi semi-cair yang mengandung beberapa
sarat dan terbungkus di dalam anulus fibrosus.
Ligamentum.
eberapa ligamentum yang menghubungkan vertebra +
a! )ari 3igamentum longitudinalis anterior melebar ke ba%ah pada
bagian depan korpus vertebra
b! 3igamentum longitudinalis posterior melebar ke ba%ah pada bagian
belakang dari korpus vertebra ( yaitu didalam kanalis vertebra !.
c! 3igamen pendek menghubungkan processus tranversus dan spinalis
dan mengelilingi persendian processus artikuler.
8
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
3/16
0ertebra cervicalis atau ruas tulang leher+
0ertebra cervucalis bentuknya kecil, mempunyai korpus yang tipis, dan
processus tranversus yang di tandai dengan 2elas karena mempunyai
foramen ( didalamnya terdapat arteri vertebralis ! dan berakhir dalam dua
tuberkolosis.
0ertebra torakalis atau ruas tulang punggung +
0ertebra torakalis bentuknya lebih besar daripada yang cervikal dan
disebelah ba%ah men2adi lebih besar.
5iri khas vertebra torakalis adalah sebagai berikut +
adannya berbentuk lebar lon2ong ( bentuk 2antung ! dengan faset atau
lekukan kecil disetiap sisi untuk menyambung iga, lengkungnya agak
kecil, prosesus pan2ang dan mengarah keba%ah, sedangkan prosesus
tranversus , yang membantu faset persendian untuk iga.
0ertebra lumbalis atau ruas tulang pinggang +
0ertebra lumbalis bentuknya adalah yang terbesar, badannya sangat besar
dibandingkan dengan badab vertebra yang lainnya dan berbentuk seperti
gin2al, prosesus spinosusnya lebar dan berbentuk seperti kapak kecil,
prosesus
tranversusnya pan2ang dan langsing, ruas kelima membentuk sendi dengan
sakrum pada sendi lumbo sakral.
Sakrum atau tulang kelangkang.
ulang sakram berbentuk segitiga dan terletak padambagian ba%ah
kolumna vertebralis, ter2epit diantara kedua tulang inominata (atau tulang
ko6a ! dan membentuk bagian belakabg rongga pelvis ( panggul !. )asar
dari sakrum terletak diatas dan bersendi dengan vertebra lumbalis kelima
dan membentuk sendi intervetebra yang khas,tepi anterior dari basis
saklrum ,membentuk promontorium sakralis. $analis sakralis terletak
9
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
4/16
diba%ah kanalis vertebralis ( saluran tulang belakang ! dan lan2uan dari
padanya. )inding kanalis sakralis berlubang - lubang untuk dilalui saraf
sakral. Prosesus spinosus yang indemeter dapat dilihat pada pandangan
posterior dari sakrum. Permukaan anterior sakrum adalah lekung dan
memperlihatkan empat gili-gili melintang, yang menandakan tempat
penggabungan kelima vertebra sakralis pada u2ung gili-gili ini disetiap
sisi terdapat lubang - lubang kecil untuk dile%ati urat-urat saraf. 3ubang -
lubang ini di sebut foramina. Ape6 dari sakrum bersendi,dengan tulang
koksigius. )isisinya, sakrum bersendi dengan tulang ileum dan
membentuk sendi sakroiliaka kanan dan kiri.
$oksigeus atau tulang ekor.
$oksigeus terdiri atas empat atau lima vertebra yang rudimater yang
bergabung men2adi satu, di atasnya ia bersendi dengan sakrum ( 7velyn 5
pearce 1989 + !
b. Patofisiologi
Spondilitis tuberkulosa merupakan suatu tuberkulosis tulang yang
sifatnya sekunder dari 5 tempat lain di tubuh. Penyebarannya secara
hematogen, di duga ter2adinya penyakit tersebut sering karena penyebaran
hematogen dari infeksi traktus urinarius melalui pleksus atson. nfeksi
5 vertebra di tandai dengan proses destruksi tulang progresif tetapi
lambat di bagian depan (anterior vertebral body!. Penyebaran dari
2aringan yang mengalami penge2uan akan menghalangi proses
pembentukan tulang sehingga berbentuk tuberculos s:uestra. Sedang
2aringan granulasi 5 akan penetrasi ke korteks dan terbentuk abses para
vertebral yang dapat men2alar ke atas ; ba%ah le%at ligamentum
longitudinal anterior dan posterior. Sedang diskus ntervertebralis oleh
karena avaskular lebih resisten tetapi akan mengalami dehidrasi dan
ter2adi penyempitan oleh karena dirusak 2aringan granulasi 5.
10
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
5/16
$erusakan progresif bagian anterior vertebra akan menimbulkan kiposis.
c. )ampak asalah
a! erhadap ndividu.
Sebagai orang sakit, khusus klien spondilitis tuberkolosa akan
mengalami suatau perubahan, baik iru bio, psiko sosial dan spiritual
yang akan selalu menimbulkan dampak yang di karenakan baik itu
oleh proses penyakit ataupun pengobatan dan pera%atan oelh karena
adanya perubahan tersebut akan mempengaruhi pola - pola fungsi
kesehatan antara lain +
1! Pola nutrisi dan metabolisme.
Akibat proses penyakitnya klien merasakan tubuhnya
men2adi lemah dan anoreksia, sedangkan kebutuhan metabolisme
tubuh semakin meningkat sehingga klien akan mengalami
gangguan pada status nutrisinya.
"! Pola aktifitas.
Sehubungan dengan adanya kelemahan fisik nyeri pada
punggung menyebabkan klien membatasi aktifitas fisik dan
berkurangnya kemampuan dalam melaksanakan aktifitas fisik
tersebut.
! Pola persepsi dan konsep diri.
$lien dengan Spondilitis teberkulosa seringkali merasa
malu terhadap bentuk tubuhnya dan kadang - kadang mengisolasi
diri.
b! )ampak terhadap keluarga.
)alam sebuah keluarga, 2ika salah satu anggota keluarga sakit,
maka yang lain akan merasakan akibatnya yang akan mempengaruhi
atau merubah segala kondisi aktivitas rutin dalam keluarga itu.
11
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
6/16
2. Asuhan Keperawatan
Proses kepera%atan adalah suatu sistem dalam merencanakan pelayanan
asuhan kepera%atan dan 2uga sebagai alat dalam melaksanakan praktek
kepera%atan yang terdiri dari lima tahap yang meliputi + pengka2ian, penentuan
diagnosa kepera%atan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. ( 3ismidar,
199< + = !.
1. Pengka2ian.
Pengka2ian merupakan tahap a%al dan landasan proses kepera%atan.
Pengka2ian di lakukan dengan cermat untuk mengenal masalah klien, agar
dapat memeri arah kepada tindakan kepera%atan. $eberhasilan proses
kepera%atan sangat tergantung pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap
pengka2ian. ahap pengka2ian terdiri dari tiga kegiatan yaitu + pengumpulan
data, pengelomp>okan data, perumusan diagnosa kepera%atan. ( 3ismidar
199< + 1!
a. Pengumpulan ata.
Secara tehnis pengumpulan data di lakukan melalui anamnesa baik
pada klien, keluarga maupun orang terdekat dengan klien. Pemeriksaan
fisik di lakukan dengan cara , inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
1! dentitas klien meliputi + nama, umur, 2enis kelamin, peker2aan, status
perka%inan, agama, suku bangsa, pendidikan, alamat, tanggal;2am
?S dan diagnosa medis.
"! ?i%ayat penyakit sekarang.
$eluhan utama pada klien Spodilitis tuberkulosa terdapat nyeri
pada punggung bagian ba%ah, sehingga mendorong klien berobat
kerumah sakit. Pada a%al dapat di2umpai nyeri radikuler yang
mengelilingi dada atau perut. @yeri dirasakan meningkat pada malam
hari dan bertambah berat terutama pada saat pergerakan tulang
belakang. Selain adanya keluhan utama tersebut klien bisa mengeluh,
12
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
7/16
nafsu makan menurun, badan terasa lemah, sumer-sumer (&a%a! ,
keringat dingin dan penurunan berat badan.
! ?i%ayat penyakit dahulu
entang ter2adinya penyakit Spondilitis tuberkulosa biasany
pada klien di dahului dengan adanya ri%ayat pernah menderita
penyakit tuberkulosis paru. ( ?. S2amsu hida2at, 199/ + "
4! ?i%ayat kesehatan keluarga.
Pada klien dengan penyakit Spondilitis tuberkulosa salah satu
penyebab timbulnya adalah klien pernah atau masih kontak dengan
penderita lain yang menderita penyakit tuberkulosis atau pada
lingkungan keluarga ada yang menderita penyakit menular tersebut.
*! ?i%ayat psikososial
$lien akan merasa cemas terhadap penyakit yang di derita,
sehingga kan kelihatan sedih, dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakit, pengobatan dan pera%atan terhadapnya maka penderita akan
merasa takut dan bertambah cemas sehingga emosinya akan tidak
stabil dan mempengaruhi sosialisai penderita.
! Pola - pola fungsi kesehatan
a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.
Adanya tindakan medis serta pera%atan di rumah sakit
akan mempengaruhi persepsi klien tentang kebiasaan mera%at
diri , yang dikarenakan tidak semua klien mengerti benar
per2alanan penyakitnya. Sehingga menimbulkan salah persepsi
dalam pemeliharaan kesehatan. )an 2uga kemungkinan
terdapatnya ri%ayat tentang keadaan perumahan, giBi dan tingkat
ekonomi klien yang mempengaruhi keadaan kesehatan klien.
13
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
8/16
b. Pola nutrisi dan metabolisme.
Akibat dari proses penyakitnya klien merasakan tubuhnya
men2adi lemah dan amnesia. Sedangkan kebutuhan metabolisme
tubuh semakin meningkat, sehingga klien akan mengalami
gangguan pada status nutrisinya. ( Abdurahman, et al 1994 + 144!
c. Pola eliminasi.
$lien akan mengalami perubahan dalam cara eliminasi
yang semula bisa ke kamar mandi, karena lemah dan nyeri pada
punggung serta dengan adanya penata laksanaan pera%atan
imobilisasi, sehingga kalau mau A dan A$ harus ditempat
tidur dengan suatu alat. )engan adanya perubahan tersebut klien
tidak terbiasa sehingga akan mengganggu proses aliminasi.
d. Pola aktivitas.
Sehubungan dengan adanya kelemahan fisik dan nyeri pada
punggung serta penatalaksanaan pera%atan imobilisasi akan
menyebabkan klien membatasi aktivitas fisik dan berkurangnya
kemampuan dalam melaksanakan aktivitas fisik tersebut.
e. Pola tidur dan istirahat.
Adanya nyeri pada punggung dan perubahan lingkungan
atau dampak hospitalisasi akan menyebabkan masalah dalam
pemenuhan kebutuhan tidur dan istirahat.
f. Pola hubungan dan peran.
Se2ak sakit dan masuk rumah sakit klien mengalami
perubahan peran atau tidak mampu men2alani peran sebagai mana
mestinya, baik itu peran dalam keluarga ataupun masyarakat. Cal
tersebut berdampak terganggunya hubungan interpersonal.
g. Pola persepsi dan konsep diri.
$lien dengan Spondilitis tuberkulosa seringkali merasa
14
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
9/16
malu terhadap bentuk tubuhnya dan kadang - kadang mengisolasi
diri.
h. Pola sensori dan kognitif.
#ungsi panca indera klien tidak mengalami gangguan
terkecuali bila ter2adi komplikasi paraplegi.
i. Pola reproduksi seksual.
$ebutuhan seksual klien dalam hal melakukan hubungan
badan akan terganggu untuk sementara %aktu, karena di rumah
sakit. etapi dalam hal curahan kasih sayang dan perhatian dari
pasangan hidupnya melalui cara mera%at sehari - hari tidak
terganggu atau dapat dilaksanakan.
2. Pola penaggulangan stres.
)alam penanggulangan stres bagi klien yang belum
mengerti penyakitnya , akan mengalami stres. Dntuk mengatasi
rasa cemas yang menimbulkan rasa stres, klien akan bertanya -
tanya tentang penyakitnya untuk mengurangi stres.
k. Pola tata nilai dan kepercayaan.
Pada klien yang dalam kehidupan sehari - hari selalu taat
men2alankan ibadah, maka semasa dia sakit ia akan men2alankan
ibadah pula sesuai dengan kemampuannya. )alam hal ini ibadah
bagi mereka di 2alankan pula sebagai penaggulangan stres dengan
percaya pada tuhannya.
/! Pemeriksaan fisik.
a. nspeksi.
Pada klien dengan Spondilitis tuberkulosa kelihatan lemah, pucat,
dan pada tulang belakang terlihat bentuk kiposis.
b. Palpasi.
Sesuai dengan yang terlihat pada inspeksi keadaan tulang belakang
15
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
10/16
terdapat adanya gibus pada area tulang yang mengalami infeksi.
c. Perkusi.
Pada tulang belakang yang mengalami infeksi terdapat nyeri ketok.
d. Auskultasi.
Pada pemeriksaan auskultasi keadaan paru tidak di temukan
kelainan. ( Abdurahman, et al 1994 + 14* !.
8! Casil pemeriksaan medik dan laboratorium.
a. ?adiologi
- erlihat gambaran distruksi vertebra terutama bagian anterior,
sangat 2arang menyerang area posterior.
- erdapat penyempitan diskus.
- 'ambaran abses para vertebral ( fusi form !.
b. 3aboratorium
- 3a2u endap darah meningkat
c. es tuberkulin.
?eaksi tuberkulin biasanya positif.
!. Analisa.
Setelah data di kumpulkan kemudian dikelompokkan menurut data
sub2ektif yaitu data yang didapat dari pasien sendiri dalm hal komukasi
atau data verbal dan ob2ektiv yaitu data yang didapat dari pengamatan,
observasi, pengukuran dan hasil pemeriksaan radiologi maupun
laboratorium. )ari hasil analisa data dapat disimpulkan masalah yang di
alami oleh klien. ( i &a $im, et al 1994 !.
". )iagnosa $epera%atan.
)iagnosa kepera%atan merupakan suatu pernyataan dari masalah klien
yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan, yang
pemecahannya dapat dilakukan dalam batas %e%enang pera%at untuk
melakukannya. ( im )epartemen $esehatan ?, 1991 + 1/ !.
16
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
11/16
)iagnosa kepera%atan yang timbul pada pasien Spondilitis
tuberkulosa adalah+
a. 'angguan mobilitas fisik
b. 'angguan rasa nyaman nyeri sendi dan otot.
c. Perubahan konsep diri + ody image.
d. $urang pengetahuan tentang pera%atan di rumah.
( Susan artin ucker, 1998 + 44* !
. Perencanaan $epera%atan.
Perencanaan kepera%atan adalah menyusun rencana tindakan
kepera%atan yang akan di laksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai
dengan diagnosa kepera%atan yang telah di tentukan dengan tu2uan
terpenuhinya kebutuhan klien. ( im )epartemen $esehatan ?, 1991 +"< !.
Adapun perencanaan masalah yang penulis susun sebagai berikut +
a. )iagnosa Pera%atan Satu
'angguan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan muskuloskeletal
dan nyeri.
1. u2uan
$lien dapat melakukan mobilisasi secara optimal.
". $riteria hasil
a! $lien dapat ikut serta dalam program latihan
b! encari bantuan sesuai kebutuhan
c! empertahankan koordinasi dan mobilitas sesuai tingkat optimal.
. ?encana tindakan
a! $a2i mobilitas yang ada dan observasi terhadap peningkatan
kerusakan.
b! antu klien melakukan latihan ?E, pera%atan diri sesuai
toleransi.
c! emelihara bentuk spinal yaitu dengan cara +
17
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
12/16
1! mattress
"! ed oard ( tempat tidur dengan alas kayu, atau kasur busa
yang keras yang tidak menimbulkan lekukan saat klien tidur.
d! mempertahankan postur tubuh yang baik dan latihan pernapasan
1! 3atihan ekstensi batang tubuh baik posisi berdiri (bersandar
pada tembok ! maupun posisi menelungkup dengan cara
mengangkat ekstremitas atas dan kepala serta ekstremitas
ba%ah secara bersamaan.
"! enelungkup sebanyak F 4 kali sehari selama 1* F < menit.
! 3atihan pernapasan yang akan dapat meningkatkan kapasitas
pernapasan.
e! monitor tanda Ftanda vital setiap 4 2am.
f! Pantau kulit dan membran mukosa terhadap iritasi, kemerahan atau
lecet F lecet.
g! Perbanyak masukan cairan sampai "*
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
13/16
peradangan dan dapat menimbulkan efek samping.
b. )iagnosa $epera%atan $edua
'angguan rasa nyaman + nyeri sendi dan otot sehubungan dengan adanya
peradangan sendi.
1! u2uan
a. ?asa nyaman terpenuhi
b. @yeri berkurang ; hilang
"! $riteria hasil
a. klien melaporkan penurunan nyeri
b. menun2ukkan perilaku yang lebih relaks
c. memperagakan keterampilan reduksi nyeri yang di >ela2ari dengan
peningkatan keberhasilan.
! ?encana tindakan
a. $a2i lokasi, intensitas dan tipe nyeri observasi terhadap kema2uan
nyeri ke daerah yang baru.
b. erikan analgesik sesuai terapi dokter dan ka2i efektivitasnya
terhadap nyeri.
c. 'unakan brace punggung atau korset bila di rencanakan demikian.
d. erikan dorongan untuk mengubah posisi ringan dan sering untuk
meningkatkan rasa nyaman.
e. A2arkan dan bantu dalam teknik alternatif penatalaksanaan nyeri.
4! ?asional.
a. @yeri adalah pengalaman sub2ek yang hanya dapat di gambarkan
oleh klien sendiri.
b. Analgesik adalah obat untuk mengurangi rasa nyeri dan bagaimana
reaksinya terhadap nyeri klien.
c. $orset untuk mempertahankan posisi punggung.
d. )engan ganti F ganti posisi agar otot F otot tidak terus spasme dan
19
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
14/16
tegang sehingga otot men2adi lemas dan nyeri berkurang.
e. etode alternatif seperti relaksasi kadang lebih cepat
menghilangkan nyeri atau dengan mengalihkan perhatian klien
sehingga nyeri berkurang.
c. )iagnosa $epera%atan ketiga
'angguan citra tubuh sehubungan dengan gangguan struktur tubuh.
1! u2uan
$lien dapa mengekspresikan perasaannya dan dapat menggunakan
koping yang adaptif.
"! $riteria hasil
$lien dapat mengungkapkan perasaan ; perhatian dan menggunakan
keterampilan koping yang positif dalam mengatasi perubahan citra.
! ?encana tindakan
a. erikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan.
Pera%at harus mendengarkan dengan penuh perhatian.
b. ersama F sama klien mencari alternatif koping yang positif.
c. $embangkan komunikasi dan bina hubungan antara klien keluarga
dan teman serta berikan aktivitas rekreasi dan permainan guna
mengatasi perubahan body image.
4! ?asional
a. meningkatkan harga diri klien dan membina hubungan saling
percaya dan dengan ungkapan perasaan dapat membantu
penerimaan diri.
b. )ukungan pera%at pada klien dapat meningkatkan rasa percaya
diri klien.
c. emberikan semangat bagi klien agar dapat memandang dirinya
secara positif dan tidak merasa rendah diri.
20
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
15/16
d. )iagnosa $epera%atan keempat
$urang pengetahuan sehubungan dengan kurangnya informasi tentang
penatalaksanaan pera%atan di rumah.
1! u2uan
$lien dan keluarga dapat memahami cara pera%atan di rumah.
"! $riteria hasil
a. $lien dapat memperagakan pemasangan dan pera%atan brace atau
korset
b. engekspresikan pengertian tentang 2ad%al pengobatan
c. $lien mengungkapkan pengertian tentang proses penyakit, rencana
pengobatan, dan ge2ala kema2uan penyakit.
! ?encana tindakan
a. )iskusikan tentang pengobatan + nama, 2ad%al, tu2uan, dosis dan
efek sampingnya.
b. Peragakan pemasangan dan pera%atan brace atau korset.
c. Perbanyak diet nutrisi dan masukan cairan yang adekuat.
d. ekankan pentingnya lingkungan yang aman untuk mencegah
fraktur.
e. )iskusikan tanda dan ge2ala kema2uan penyakit, peningkatan nyeri
dan mobilitas.
f. ingkatkan kun2ungan tindak lan2ut dengan dokter.
4. Pelaksanaan
Gaitu pera%at melaksanakan rencana asuhan kepera%atan. nstruksi
kepera%atan di implementasikan untuk membantu klien memenuhi kriteria
hasil.
$omponen tahap mplementasi+
a. tindakan kepera%atan mandiri
b. tindakan kepera%atan kolaboratif
21
7/26/2019 SPONDILITIS~TBC
16/16
c. dokumentasi tindakan kepera%atan dan respon klien terhadap asuhan
kepera%atan.
( 5arol vestal Allen, 1998 + 1