64
PENGANTAR PENDIDIKAN BY: SRI HARNINGCE ENGLISH 3A Dosen: Dra. ELDARNI M.Pd Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan STKIP YDB Lubuk Alung

Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

PENGANTAR PENDIDIKAN

BY:SRI HARNINGCE

ENGLISH 3ADosen:

Dra. ELDARNI M.Pd

Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu PendidikanSTKIP YDB Lubuk Alung

Page 2: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

SRI HARNINGCEBIODATA PHOTO

Nmp : 11.10.010.745.033TTL : Solok, 03 Mei 1992Alamat : Jalan Dr. M.Djamil No110

Lubuk AlungRiwayat Pendidikan: SD : SDN 20 MuaraPanas,Solok SMP : Mtsm Muara Panas, solok SMA : SMAN 1 Bukit Sundi,SolokAgama : Islam Jurusan :Pendidikan Bahasa Inggris

Page 3: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

BAB 8, 9 DAN 10

Page 4: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

BAB 8:

LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA

Page 5: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Landasan pendidikan dan asas-asas

pendidikan serta penerapannya

Landasan pendidikan indonesia

fisiologis

psikologis

kultural

sosiologis

ipteks

legalistik

Penerapan asas-asas pendidikan

Pendekatan komunikasi oleh guru

Peran pendidikan

Masalah tujuan belajar

Asas-asas pokok

pendidikan

Tut wurihandayani

Kemandirian dalam belajar

Belajar sepanjang hayat

Page 6: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

A. Landasan Pendidikan Indonesia

Landasan pendidikan secara singkat dapat dikatakan sebagai tempat bertumpu atau dasar dalam melakukan analisis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan tentang kebijakan dan praktek pendidikan.

Kajian analisis kritis terhadap kaidah dan fakta tersebut dpat dijadikan titik tumpu atau dasar dalam upaya penemuan kebijakan dan praktek pendidikan yang tepat guna dan bernilai guna.

Page 7: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

1. Landasan Filosofis

Landasan filososfis merupakan yang berkaitan dengan makna atau hakeket pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam pendidikan, seperti apa pendidikan itu, mengapa pendidikan di perlukan, dan apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan.

Landasan filososfis merupakan landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat. Sesuai dengan sifatnya, filsafat menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh dan konseptual yang menghasikan konsepsi-konsepsi mngenai kehidupan dan dunia.

Page 8: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Konsepsi-konsepsi tentang kehidupan dan dunia tersebut bersumber dari religi dan etika serta ilmu pengetahuan. Religi dan etika bertumpu pada keyakinan, sedangkan ilmu pngetahuan bertumpu pada penalaran.

Oleh karena filsafat menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh, dan konseptual berdasarkan religi dan mengandalkan penalaran. Maka tinjauan filosofis tentang sesuatu termasuk pendidikan berarti berfikir bebas sejauh-jauhnya tentang sesuatu, dari berfikir ini diharapkan akan muncul sesuatu yang dapat dijadikan sebagai landasan dalam mengambil kebijakan serta pertimbangan dalam praktek pendidikan.

Page 9: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Antara filsafat dengan pendidikan terdapat kaitan yang sangat erat. Filsafat merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut.

Pasal 2 undang-undang RI No. 2 tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945. rincian tentang dasar pendidikan tersebut tercantum dalam penjelasan undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menegaskan bahwa pembangunan nasional termasuk pendidikan adalah pengamalan pancasila.

Page 10: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Panacasila sebagai sumber dari segala gagasan mengenai wujud manusia dan masyarakat yang di anggap baik, sumber dari segala nilai yang menjadi pangkal serta muara dari setiap keptusan dan tindakan dalam pendidikan.

Page 11: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

2. Landasan sosiologis

Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam latar interaksi sosial. Karna pendidikan tidak dapat di lepaskan dari upaya dan proses saling mempengaruhi antara individu yang terlibat di dalamnya.

Pendidik dan peserta didik adalah dua istilah yang dilihat dari kedudukannya dalam interaksi sosial. Artinya siapa yang bertangguang jawab atas perilaku dan siapa yang memiliki peran penting dalam proses mengubahnya. Proses pendidikan sering kali sukar untuk menunjukkan siapa yang menjadi pendidik dan siapa yang menjadi peserta didik secara permanen, karna keduanya dapat saling berubah fungsi dan kedudukan.

Page 12: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Suatu hal yang dapat di pastikan adalah bahwa pendidikan tidak akan pernah terjadi daam kehampaan sosial, artinya pendidikan tidak akan pernah terjadi tanpa adanya interaksi antara individu, antara satu generasi dengan generasi selanjutnya.

Pendidikan membawa misi normatif maka keluasan interaksi tersebut di batasi oleh tata nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Jika lembaga pendidikan bergerak secara dinamis, maka masyarakat pun akan berkembang dengan cara yang sama, dan sebaliknya juga dengan lembaga pendidikan.

Page 13: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Berkenaan dengan latar sosiologis bangsa indonesia, maka dia mempunyai perjalanan sejarah yang sangat panjang. Ciri yang menonjol dari masyarakat indonesia adalah sebagai masyarakat majemuk. Dengan kamajemukannya akhirnya mencapai satu kesatuan politik untuk mendirikan satu negara serta mewujudkan masyarakat indonesia sebagai masyarakat yang berbhineka tunggal ika.

Selain itu indonesia juga memiliki 2 ciri yang unik secara horizontal di tandai dengan adanya kesatuan sosial dan komunitas berdasarkan perbedaan suku, agama, adat istiadat dan kedaerahan. Secara vertikal di tandai dengan adanya perbedaan pola kehiduan antara lapisa atas, menengah dan bawah.

Page 14: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Landasan sosial merupakan tempat bertumpu dalam menentukan, mengarahkan, dan mengembangkan kebijakan serta praktek pendidikan.

Ardhan ( 1986 ) secara sosiolagis mengkaji 4 bidang;1. Hubungan sistem pendidikan dengan berbagai aspek

kemasyarakatan, yang mencakup:a. Fungsi pendidikan dalam kebudayaanb. Hubungan sistem pendidikan dan proses kontrol sosial

dengan sistem kekuasaan yang menentukan kebijakan pendidikan.

c. Fungsi sistem dalam memelihara dan mendorong proses sosial dan perubahan kebudayaan.

d. Hubungan pendidikan dengan kelas sosial atau sistem status.

e. Fungsionalisasi sistem pendidikan dalam hubungan ras, kebudayaan, atau kelompok-kelopmok dalam masyarakat.

Page 15: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

2. Hubungan kemanusiaan di sekolah.

Sifat kebudayaan dalam sekolah berbeda dengan kebudayaan di lur sekolah, hal ini di karnakan peserta didik yang datang kesekolah berasal dari berbagai ltr sosial budaya yang masing-masing berbeda, sementara itu, sekolah mempunyai pola interksi dan struktur sosial sendiri.

Page 16: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

3. Pengaruh sekolah terhadap perilaku anggotanya.Meliputi:a. Peranan sosial gurub. Sifat kepribadian guruc. Pengaruh kepribadian guru terhadap prilaku peserta didikd. Fungsi sekolah dalam sosialisasi peserta didik.

Page 17: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

4. Interaksi antara kelompok sosial sekolah dengan kelompok lain dalam komunitasnya.

Meliputi:a. Lukisan tentang komunitas seperti yang tampak

pengaruhnya terhadap organisasi sekolah.b. Analisis tentang proses pendidikan dalam hubunganya

dengan sistem sosial setempatc. Faktor demografis dan ekologi dalam hubungannya dengan

organisasi sekolah.

Page 18: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

3. Landasan Kultural ( kebudayaan )

Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hala tersebut di karnakan pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubungan timbal balik. Kebudayaan dapat dilestariakan dan di kembangkan dengan jalan mewariskannya dari satu generasi ke generasi berikitnya melalui pendidikan, baik pendidikan formal, non formal maupun formal.

Perancangan, pengambilan kebijakan, dan pelaksanaan pengenmbangan pendidik harus memperhitungkan faktor sosial budaya dalam merancang, menganbil kebijakan, dan melaksanakan pengembangan pendidikan agar segala kegiatan tidak menimbulkan kegoncangan budaya.

Page 19: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Untuk menghindari ke goncangan budaya dalam penyelenggaraan pendidikan. Dewantara (1977) memberikan tiga asas yang disebut trikon untuk di pedomani.

1. Kontinuitet yang berarti bawha kehidupan sekarang harus merupakan kelanjutan dari hidup yang silam.

2. Konvergensi merupakan keharusan untuk menghindari hidup menyendiri atau mengisolasi diri.

3. Konsentristet yang berarti bahwa kebudayaan lain boleh saja digunakan dan diintegrasikan dengan kebudayaan sendiri.

Page 20: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Pengembangan pendidikan dalam budaya nsional difokuska pada:

a. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

b. Pengembangan nilai budaya dan pranata sosial dalam mnunjang proses pembangunan nasional.

c. Merancang ke gairahan masyarakat untuk menumbuhkan kreatifitas kearah pembaharuan dalam usaha pendidikan tanpa mengabaikan kepribadian bangsa.

Page 21: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

4. Landasan Psikologis

Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia.dan karna itu landasan psikologis merupakan salah satu landasa yang penting dalam bidang pendidikan terutama tertuju pada pemahaman manusia hkususnya berkenaan dengan proses belajar manusia.

Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan.

Page 22: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Salah satu informasi penting dalam hal pengembangan kepribadian ialah bahwa kepribdian itu menakup aspek behavioral dan aspek motivasional.

Kepribadian harus di pandang sebagai sistem psikofisik yakni kesatuan antara berbagai aspek fisik dengan kondisi rohani yang saling mempengaruhi yang pada gilirannya menghasilkan pribadi yang utuh.

Page 23: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

5. Ladasan ilmiah dan teknologi

Pendidikan dengan IPTEKS mempunyai kaitan yang sangat erat. Ini dikarnakan ipteks menjadi bagian utama dalam pendidikan, terutama dalam bentuk pembelajaran.

Saat ini pengembangan ipteks sangat pesat, maka setiap pengembangan ipteks harus segera di akomodasi oleh pendidikan.

Page 24: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

6. Landasan legalistik

Pendidikan adalah peristiwa multi dimensi, bersangkut paut dengan berbagai aspek kehidupan manusia dan masyarakat. Kebijakan, penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan dalam masyarakat perlu di salurkan oleh titik tumpu legalistik yang jelas dan syah.

Dengan landasan legalistik dapat dikaji posisi, fungsi dan permasalahan pendidikan dalam segala aspek kehidupan.

Page 25: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

B. Asas-asas pokok pendidikan indonesia

Menurut Soedomo, Ttrtarahardja, dan Sulo landasan pendidikan lebih menekankan kepada kajian kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan tentang kebijakan dan praktek pendidikan bagi upaya pengembangan praktek pendidikan berikutnya.

Page 26: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

3 asas utama dalam pendidikan

Asas tutwuri handayani

Asas belajar sepanjang hayat

Asas kemandirian dalam belajar

Page 27: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Asas tutwuri handayani

Merupakan asas pendidikan indonesia hingga saat ini, asas tutwuri handayani bermakna bahwa setiap orang berhak mengatur diri sendiri dengan berpedoman kepada tata tertib kehidupan yang umum.

contohnya: anak dibebaskan memilih sendiri apa yang di inginkannya

Page 28: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Asas kemandidrian dalam belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, sebaiknya di kembangkan kemandirian dalam belajar tanpa adanya campur tangan pendidik, namun pendidik selalu siap untuk membantu apabila diperlukan.

Contohnya: peserta didik dapat belajar dari internet atau yang lain

Page 29: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Asas belajar sepanjang hayat

Manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, dia selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

Dengan kemajuan teknologi maka belajar tidak hanya learning to know and learning to do, tapi juga harus learning to be.

Page 30: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

C. Penerapan asas-asas pendidikan dalam kegiatan pembelajaran

Ada 3 masalah yang perlu mendapatkan perhatian

1. Pendekatan komunikasi oleh guru

2. Peran pendidik

3. Masalah tujuan belajar

Page 31: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

1. Pendekatan komunikasi oleh guru

Saat ini pendidik masih terikat oleh hubungan komunikasi satu arah dalam kegiatan belajar dan menggunakan metode ceramah.

Dalam kondisi ini pendidik lebih tinggi kedudukannya, ini mengakibatkan kurangnya umpan balik dari peserta didik.

Page 32: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

2. Peran pendidik

Dengan hubungan komunikasi satu arah, sering kali pendidik menempatkan dirinya sebagai orang yang serba tahu, seolah-olah apa yang dilakukannya selalu benar dan yang dilakukan peserta didik salah.

Untuk mencegah hal ini beri kebebasan kepada peserta didik untu mendapatkan pelajaran lain di luar.

Page 33: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

3. Masalah tujuan belajar

Tujuan belajar yang learning to know and learning to do ternyata belum cukup. Oleh karna kemajuan teknologi, tujuan belajar harus di perluas dengan menambah learning to life together.

Page 34: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

BAB 9:

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Page 35: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Pendidikan dan pembangunan nasional

Konsep pembangunan sebagai

usahayangterencana

Peran manusia dalam pembangunan Peran pendidikan dalam

pembangunan nasional

Page 36: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUANAN NASIONAL

Penyelenggaraannegara dilaksanakan melalui pembngunan nasional dalam segala aspek kehidupan manusia dalam kehidupn berbangsa.

Page 37: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

A. Konsep pembangunan sebagai usaha perubahan yang terencana

Pembangunan sering sekali di asosiasikan dengan pembangunan ekonomi dan industri, sehingga banyak bermunculan pabrik, jaln raya serta alat transportasi.

Page 38: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Pembangunan yang berakar dari peningkatan kualitas manusia dan masyarakat indonesia, maka jelas manusia sebagai objek dan subjek dalam pembangunan.

Pembangunan harus terarah pada embangunan manusia itu sendiri seperti: kemampuan penalaran, sikap diri, sosial pada lingkungan dan kemampuan berusha.

Page 39: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

B. Peran manusia dalam pembangunan

Kunci kemajuan suatu bangsa tertuju pada peran manusianya, manusia di bangun sebagai makhluk yang mendambakan kemajuan materi.

Pembangunan harus di arahkan kepada pembangunan manusianya sebagai satu-satunya makhluk di bumi yang di karuniai potensi untuk menyempurnakan diri, meski itu tidak akan tercapai.

Page 40: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

C. Peran pendidikan dalam pembangunan nasional

Ada 3 peran pendidikkan dalam pembangunan nasional

1. Peranan pendidikan dalam pembanguanan perubahan masyarakat pada umumnya.

2. Peran pendidikan dalam pengembangan sumberdaya manusia.

3. Peran pendidikan dalam pemeliharaan lingkungan hidup.

Page 41: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

GBHN hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia dan masyarakat indoesia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perubahan global.

Page 42: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

1. Peran pendidikan dalam pembangunan perubahan masyarakat pada umumnya.

Peran pendidikan terhadap pembangunan dapat di lihat dari berbagai segi seperti: sasaran, lingkungan dan jenjang pendidikan.

a. Sasaran pendidikantujuan pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang menjadi sumberdaya pembangunan.

Page 43: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

b. Lingkungan keluargalingkungan keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan etika dan moral seorang manusia serta pemberian nilai-nilai agama.

c. Lingkungan sekolahdalam pendidikan sekolah peserta didik di bekali keterampilan dan pengetahuan sebagai bekal masa depan.

d. Lingkungan masyarakatdalam lingkungan masyarakat peserta didik memperoleh bekal praktis dalam berbagai jenis pekerjaan.

e. Jenjang pendidikanjenjang pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi memberikan bekal bagi peserta didik secara terus menerus

Page 44: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

2. Peran pendidikan dalam pengembangan sumber daya menusia.

Diantaranya:a. Mencerdaska kehidupan bangsa.b. Membangun manusia sebagai sarana transformasi.c. Membina manusia menjadi tenaga produktif.d. Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada

prestasi.e. Memperhitungkan dimensi sumber daya manusia

dalam pengembangan lapngan kerja.f. Merobah pola pikir masyarakat yang masih pada taraf

rendah.

Page 45: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

3. Peran pendidikan dalam pemeliharaan lingkungan hidup

Diantaranya:a. Memberi arahan pada manusia bahwa memelihara,

mengelola, dan melestarikan lingkungan hidup adalah suatu keharusan

b. Memberikan bimbingan bahwa pengendalian alam harus secara rasional dan tidak merusak tata lingkungan hidup.

c. Pembangunan yang dilaksanakan dapat menjaga keseimbangan ekosistem.

d. Membudayakan pola hidup yang serasi dengan ekosistem.

Page 46: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

BAB 10:MASYARAKAT MASA DEPAN

Page 47: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Masyarakat masa depan

Perkiraan masyarakat masa depan

Upaya pendidikan mengisi pembangunan masa depan

Page 48: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

A. Perkiraan masyarakat masa depan

Ciri-ciri masyarakat masa depan:a. Adanya kecendrungan gloalisasi.b. Perkembangan IPTEK yang semakin cepat.c. Perkembangan arus informasi yang semakin

cepat.d. Pelayanan yang lebih porfesional dalam

segala bidang.

Page 49: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

• Perkembangan arus komunikasi dan informasi yang sangat cepat.

Masa sekarang disebut dengan era reformasi. Ciri-ciri perkembangan era reformasi:

a. Meningkatkan kemampuan dalam mengumpulkan informasi, menyimpan, dan menyajikan.

b. Meningkatkan kecepatan penyajian informasi.c. Melimpahnya miniaturisasi perangkat kelas.d. Keragaman pilihan informasi.e. Meningkatnya kegunaan informasi.

Page 50: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

• Kecendrungan globalisasiGlobalisasi mempengaruhi

berbagai segi kehidupan manusia yang paling menonjol diantaranya:

a. Bidang IPTEKb. Bidang ekonomic. Bidang lingkungan hidupd. Bidang pendidikan

Page 51: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

• Perkembangan IPTEKpekembangan IPTEK memberikan

dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah dapat memudahkan dalam memenuhi kebutuhanpembangunan. Dampak negatifnya adalah kondisi sosial budaya belum siap menerima pengaruh perkembangan IPTEK tersebut.

Page 52: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

kegiatan pengembangan dan pemanfaatan IPTEK

a. Penelitian dasar ( basic research ) b. Penelitian terapan ( applied research ) c. Pengembangan teknologi ( technological

development ) d. Penerapan teknologi

Page 53: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat

Salah satu perkembangan IPTEK yang luar biasa adalah perkembangan informasi dan komunikasi, utamanya satelit komunikasi, komputer dan lainnya. Begitu pula yang terjadi di Indonesia kemajuan itu telah mendorong perubahan masyarakat dari petani menjadi masyarakat industri dan informasi. Seiring dengan itu komunikasi antar manusia yang berbeda dalam latar kebangsaan dan kebudayaan makin meluas karena kemajuan transportasi dan telekomunikasi.

Page 54: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

faktor yang harus diperhatikan dalam perkembangan iptek

a. Pengembangan teknologi satelit yang mutakhir. b. Penggunaan teknologi digital yang mampu menyalurkan

signal yang beragam. c. Di bidang media cetak antara lain penggunaan VDT

( video display terminal ), surat kabar elektronik, dan sistem cetak jarak jauh.

d. Di media elektronik antara lain penggunaan DBS ( direct broadcast satelitte ). Kesemua hal itu akan mempercepat terwujudnya suatu masyarakat informasi sebagai masyarakat masa depan.

Page 55: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

• Tuntutan layanan profesionalLayanan profesional ini diberikan

oleh pemegang profesi tertentu. Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan dengan persyaratan tertntu yaitu pekerjaan khusus yang ditandai dengan keahlian dan tanggung jawab

Page 56: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

B. Upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan

Untuk menghadapi tantangan globalisasi dan kemajuan IPTEK pendidikan harus mengalami pembaharuan di bidang sistemik dan sistematik, dalam hal hal ini ada dua hal yang perlu dikaji,

1. Tuntutan bagi manusia masa depan:• Tanggap terhadap berbagai permasalahan sosial, politik,

cultural dal lingkungan• Kreatif dalam menemukan alternatf pemecahan masalah• Memilki etos kerja yang tinggi dan efisien

Page 57: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

2. Upaya mengantisipasi masa depan• Pembentukan atau perubahan nilai dan

sikap• Pengembangan budaya• Pengembangan sarana pendidikan

Page 58: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

a.Perubahan Nilai dan Sikap

Nilai dan sikap memang memegang peranan penting dalam membentuk wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan norma atau kaidah yang menjadi rujukan atas perilaku. Nilai-nilai tersebut bersumber dari nilai agama, hukum, adat istiadat, kesopanan, moral dan lainnya baik yang tertulis ataupun tidak tertulis. Salah satu pengaruh nilai – nilai tersebut akan tampak dalam sikap seseorang. Kalau nilai masih bersifat umum maka sikap selalu terkait dengan objek tertentu dan disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tersebut.

Page 59: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

b. Pengembangan Budaya dan Sarana Kehidupan

Kebudayaan adalah hasil karya manusia melalui cipta dan karsa yang berkaitan dengan religi, kesenian, bahasa, pengetahuan sampai sisem teknologi dan peralatan. Berkaitan dengan hal itu UNESCO telah menetapkan konsep Dasawarsa Kebudayaan Sedunia yang menekankan bahwa pengembangan kebudayaan dunia masa kini harus meliputi empat dimensi yakni :

1. Afirmasi atau penegasan dimensi budaya dalam proses pembangunan, karena pembangunan akan hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan masyarakat / bangsa yang bersangkutan.

2. Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya, dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.

3. Partisipasi, yakni dalam pengembangan suatu bangsa dan negara maka partisipasi yang optimal dari masyarakat adalah mutlak diperlukan.

4. Memajukan kerja sama budaya antarbangsa yang merupakan tuntutan mutlak era globalisasi.

Page 60: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

c. Pengembangan Sarana Pendidikan

Dalam menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan.

Page 61: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

lima strategi dasar dalam era globalisasi

1. Pendidikan untuk mengembangkan iptek, dipilih terutama dalam bidang-bidang yang vital, seperti manufakturing pertanian, sebagai modal utama menghadapi globalisasi.

2. Pendidikan untuk mengembangkan keterampilan manajemen, termasuk bahasa-bahasa asing yang relevan untuk hubungan perdagangan dan politik, sebagai instrumen operasional untuk berkiprah dalam globalisasi.

Page 62: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

3. Pendidikan untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem pendukung kehidupan manusia.

4. Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai, termasuk filsafat, agama, ideologi demi ketahanan sosial-budaya termasuk persatuan dan kesatuan bangsa.

5. Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan pelatihan, terhadap pengelola sistem pendidikan formal dan non-formal, demi penggalakan peningkatan pemerataan mutu, relevansi, dan efesiensi sumber daya manusia serta keseluruhan.

Page 63: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan

Thank you

Page 64: Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan