10
11/04/2011 1 Oleh Kharisma Putri Aurum (26910002) dan Fauzand Hardhy V (26910003) Prinsip stabilisasi : perbaikan mutu tanah yang tidak baik atau meningkatkan mutu dari tanah yang sebenarnya sudah tergolong baik Stabilisasi dengan bitumen digunakan dengan mencampur tanah dengan bitumen hingga kedalaman tertentu. Stabilisasi digunakan dengan cara menyemprotkan minyak pada permukaan dan membiarkannya terserap. Merupakan cara stabilisasi dengan bitumen yang mula- muladilakukan. Bitumen dan material berbutir akan mencegah absorpsi air ke dalam tanah. Untuk meningkatkan penetrasi dan adhesi terhadap tanah, bitumen biasa dicampur dengan tanahsebagaiemulsi, cut-back, atau busa.

Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen (Presentasi STJR-ITB)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Uploaded from Google Docs

Citation preview

Page 1: Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen (Presentasi STJR-ITB)

11/04/2011

1

Oleh

Kharisma Putri Aurum (26910002)

dan

Fauzand Hardhy V (26910003)

� Prinsip stabilisasi : perbaikan mutu tanah yang tidak baikatau meningkatkan mutu dari tanah yang sebenarnyasudah tergolong baik

� Stabilisasi dengan bitumen digunakan denganmencampur tanah dengan bitumen hingga kedalamantertentu.

� Stabilisasi digunakan dengan cara menyemprotkanminyak pada permukaan dan membiarkannya terserap.Merupakan cara stabilisasi dengan bitumen yang mula-mula dilakukan.

� Bitumen dan material berbutir akan mencegah absorpsiair ke dalam tanah. Untuk meningkatkan penetrasi danadhesi terhadap tanah, bitumen biasa dicampur dengantanah sebagai emulsi, cut-back, atau busa.

Page 2: Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen (Presentasi STJR-ITB)

11/04/2011

2

� Stabilisasi clay (tanah yang cohesive) akan menghasilkantanah yang lebih waterproofKalau yang distabilisasi sand (tanah granular), bitumenmerupakan bahan pengikat

� Ada 2 macam campuran:1. Sand Bitumen

well graded sand bebas clay. Jika yang distabilisasiclean cohesionless sand maka perlu ditambah finesmaterial untuk menambah angle of internal friction.Type bitumen yang digunakan: cut back atauemulsion

2. Soil Bitumen

Type bitumen yang digunakan: Cut-back: RC, MC, SC;Emulsion: MS, SS

� Stabilisasi bitumen menggunakan asphalt

cement, cutback asphalt, atau asphalt emulsi.

Penggunaannya tergantung tipe tanah yang

distabilisasi, metode konstruksi, dan kondisi

cuaca.

Page 3: Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen (Presentasi STJR-ITB)

11/04/2011

3

� Walaupun tanah lempung distabilisasi dengan emulsiatau cutback, dengan performa yang cukup, kegunaanutama stabilisasi dengan emulsi bitumen adalahuntuk pasir karena kohesinya yang rendah dan/ataukebutuhannya terhadap tindakan water proofing.

� Syarat :1. Tidak ada aturan untuk gradasi, biasanya tanah yang

digunakan harus lebih dari 50% yang melewatisaringan 3/16 inci dan 10-50% melewati saringan no.200.

2. Batas cair harus kurang dari 40% dan indeksplastisitas kurang dari 18.

3. tanah dengan lebih dari 75% melewati

saringan no. 200 dan batas cair lebih dari 50

masih tetap dapat diberi perlakuan.

� Adhesi yang lemah antara bitumen dengan

permukaan pasir silika akan menyebabkan

stripping jika air memasuki tanah, dan

menghilangkan efek stabilisasi

Page 4: Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen (Presentasi STJR-ITB)

11/04/2011

4

� AirAir dibutuhkan dalam pemadatan. Dapatdigunakan jenis air apapun kecuali air laut, untukmenghindari resiko mengembang

� Serangan bakteriSerangan bakteri dapat menyebabkanpenggetasan pada bitumen, kondisi ini dapatterjadi dimana terdapat sulfat di dalam air atautanah. Namun, pengaruhnya terhadap stabilisasitanah belum dipastikan.

� Garam atau materi organik

Konsentrasi tinggi garam dan materi organikdapat mereduksi pengaruh bitumen ketikagaram atau material organik melapisi partikeltanah dan menghalangi adhesi antara bitumendan tanah.

Menurut Chester, adanya NaCl sebanyak 6% dariberat tanah dapat menghalangi adhesi, namunkestabilan perkerasan masih cukup

Page 5: Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen (Presentasi STJR-ITB)

11/04/2011

5

� Aditif lain

Aditif sebanyak kurang dari 1% yang ditambahkan ketanah dapat meningkatkan kekuatan dan ketahananterhadap air. Penambahan aditif ke dalam cutbackdapat meningkatkan kekuatan, namun menurunkanketahanan terhadap air.

Penambahan batu bara halus, latex, dan lainnya dapatmemodifikasi flow properties dari bitumen, namunnilainya terhadap stabilisasi belum diketahui.

� Penambahan bitumen pada tanah akan

mempengaruhi propertinya melalui dua cara :

meningkatkan kohesi tanah dan membuat

tanah yang tahan air.

� Penambahan bitumen akan mengurangi

kebutuhan terhadap air dalam pemadatan.

Page 6: Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen (Presentasi STJR-ITB)

11/04/2011

6

Variasi CBR terhadap stabilisasi tanah Cut Back Bitumen

Absorbsi Air pada Stabilisasi Cut Back Bitumen

Page 7: Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen (Presentasi STJR-ITB)

11/04/2011

7

Absorbsi Air pada Stabilisasi Cut Back Bitumen Maksimum Density

Kadar Air Optimum

Page 8: Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen (Presentasi STJR-ITB)

11/04/2011

8

� Mekanisme stabilisasi dengan aspal dapatmenambahkan kekuatan kohesif danmengurangi penyerapan air pada aspal, tidakada interaksi kimia dengan tanah merupakan halpenting pada proses ini.

� Berikut dua sifat yang berbeda pada proses iniadalah bagian paling tipis pada film aspalmerupakan material yang paling kuat.Sedangkan film yg tebal atau pori-pori yangterisi adalah yg paling efektif dalam mencegahmasuknya air.

Australian Practice• Melakukan test pada kondisi rendaman, kriteria

kuat tekan bebas pada kondisi rendaman adalah 5.3 kgf/cm2 (75 lbf/in2) dan 10.5 kgf/cm2 (150 lbf/in2) untuk material dasar dan minimal 17.6 kgf/cm2 (250 lbf/in2) setelah dilakukan curing dan masa perendaman.

• Nilai CBR yang biasanya diperlukan sebesar 80, dengan minimal sebesar 50.

Page 9: Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen (Presentasi STJR-ITB)

11/04/2011

9

American Practice

� Menggunakan modified Hubbard-Filed test.

� Nilai ekstrusi sebelum tes penyerapan 453 kg (1000lb) minimum

� Nilai ekstrusi setelah tes penyerapan 181 kg (400lb) minimum

� Pengembangan selama tes penyerapan 5% maksimum

� Penyerapan air 7% maksimum

American Practice� A Florida Bearing Value yang dianggap memadai

sebesar 10.5 kgf/cm2 (150 lbf/in2) sedangkantidak ada batasan pada Iowa Bearing Value (IBV)

� Untuk Foamed Bitumen kriterianya :� Modified R Value : Min 80

� Modified Relative Stability : Min 20

� Cohesion : Min 20

� Free Swell : Max 0.076 cm

� Unconfined Compressive Strength : Min 7 kgf/cm2(100 lbf/in2)

Page 10: Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen (Presentasi STJR-ITB)

11/04/2011

10

Mix design prosedur untuk perawatan aspalterhadap tanah dapat dipertimbangkan dalamempat kategori :

�Mix design untuk stabilitas bahan non-kohesif atau kohesif

�Mix design untuk bahan waterproofing dalam bahan non-kohesif atau kohesif

�Mix design untuk campuran pasir-aspal

�Mix design untuk oiled earth road

� aspal cukup efektif dalam menstabilkan butirantanah dengan menambah nilai kohesi danmengurangi absorbsi terhadap pengaruh air.

� tidak ada cara sederhana untuk mengevaluasistabilisasi aspal dan uji laboratorium yangsederhana seperti CBR, tapi dengan pengalamantertentu dapat menjadi panduan terbaik

� Tanah yang telah distabilisasi butimen, bisa dipakaisebagai tanah dasar jalan (subgrade), bila indeksplastisitas (PI) < PI maximum = 10% dan harga CBR >CBR minimum = 6%.