5
Stafilokokus Stafilokkokus adalah sel gram-positif berbentuk bulat, biasanya tersususn dalam rangkaian tak beraturan seperti anggur. Bakteri ini mudah tumbuh pada berbagai perbenihan dan mempunyai metabolisme aktif, meragikan karbohidrat, serta menghasilkan pigmen yang bervariasi dari putih sampai kuning tua. Beberapa diantaranya tergolong flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia; lainnya menyebabkan penanahan, abses, berbagai infeksi piogen , dan bahkan septicemia yang fatal. Stafilokokus pathogen sering menghemolisis darah, mengkoagulasi plasma, serta menghasilkan berbagai enzim ekstraseluler dan toksin. Suatu jenis keracunan makanan sering terjadi akibat enteroksin tahan panas yang dihasilkan stafilokokus tertentu. Stafilokokus cepat menjadi resisten terhadap banyak zat antimikroba sehingga menimbulkan masalah pengobatan yang sulit. Genus staphylococcus terdiri dari sekurangnya 30 spesies. Tiga spesies utama yang penting secara klinik adalah staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis, dan staphylococcus saprophyticus. Staphylococcus aureus merupakan bentuk koagulase-positif, hal ini membedakannya dari spesies lain. S aureus merupakan pathogen utama bagi manusia. Hampir setiap orang akan mengalami beberapa tipe infeksi S aureus sepanjang hidupnya, bervariasi dalam beratnya mulai dari keracunan makanan atau infeksi kulit ringan sampai infeksi berat yang mengancam jiwa. Stafilokokus koagulase-negatif merupakan flora normal manusia dan kadang-kadang menyebabkan infeksi, sering kali berkaitan dengan alat-alat yang ditanam, khususnya pada pasien yang sangat muda, tua, dan dengan fungsi imun terganggu. Kurang lebih 75% dari infeksi ini disebabkan oleh stafilokokus koagulase-positif akibat S epidermidis ; infeksi akibat staphylococcus warneri, staphylococcus

Stafilokokus AUREUS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

123

Citation preview

Page 1: Stafilokokus AUREUS

Stafilokokus

Stafilokkokus adalah sel gram-positif berbentuk bulat, biasanya tersususn dalam rangkaian tak

beraturan seperti anggur. Bakteri ini mudah tumbuh pada berbagai perbenihan dan mempunyai

metabolisme aktif, meragikan karbohidrat, serta menghasilkan pigmen yang bervariasi dari putih sampai

kuning tua. Beberapa diantaranya tergolong flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia;

lainnya menyebabkan penanahan, abses, berbagai infeksi piogen , dan bahkan septicemia yang fatal.

Stafilokokus pathogen sering menghemolisis darah, mengkoagulasi plasma, serta menghasilkan berbagai

enzim ekstraseluler dan toksin. Suatu jenis keracunan makanan sering terjadi akibat enteroksin tahan

panas yang dihasilkan stafilokokus tertentu. Stafilokokus cepat menjadi resisten terhadap banyak zat

antimikroba sehingga menimbulkan masalah pengobatan yang sulit.

Genus staphylococcus terdiri dari sekurangnya 30 spesies. Tiga spesies utama yang penting

secara klinik adalah staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis, dan staphylococcus

saprophyticus. Staphylococcus aureus merupakan bentuk koagulase-positif, hal ini membedakannya dari

spesies lain. S aureus merupakan pathogen utama bagi manusia. Hampir setiap orang akan mengalami

beberapa tipe infeksi S aureus sepanjang hidupnya, bervariasi dalam beratnya mulai dari keracunan

makanan atau infeksi kulit ringan sampai infeksi berat yang mengancam jiwa. Stafilokokus koagulase-

negatif merupakan flora normal manusia dan kadang-kadang menyebabkan infeksi, sering kali berkaitan

dengan alat-alat yang ditanam, khususnya pada pasien yang sangat muda, tua, dan dengan fungsi imun

terganggu. Kurang lebih 75% dari infeksi ini disebabkan oleh stafilokokus koagulase-positif akibat S

epidermidis ; infeksi akibat staphylococcus warneri, staphylococcus hominis, dan spesies lain yang lebih

jarang. S saprophyticus relative sering menyebabkan infeksi saluran kemih pada wanita muda. spesies

yang lain penting bagi kedokteran hewan.

Morfologi & identifikasi

A . cirri-ciri organisme

Stafilokokus adalah sel-sel berbentuk bola dengan garis tengah sekitar 1 μm dan tersusun dalam

kelompok-kelompok tak beraturan. Pada biakan cair tampak juga kokus tunggal, berpasangan,

berbentuk tetrad, dan berbentuk rantai. Kokus muda bersifat gram-positif kuat; sedangkan pada biakan

yang lebih tua, banyak sel menjadi gram-negatif. Stafilokokus tidak bergerak dan tidak membenttuk

spora. Oleh pengaruh obat-obat seperti penisilin, stafilokkokus dilisiskan.

Page 2: Stafilokokus AUREUS

Beberapa spesies micrococcus menyerupai stafilokokus. Bakteri ini hidup bebas dalam

lingkungan dan membentuk kelompok teratur yang terdiri atas empat atau delapan kokus. Koloni

bakteri ini berwarna kuning, merah, atau jingga.

B . biakan

Safilokokus mudah tumbuh pada kebanyakan perbenihan bakteri dalam keadaan aerobic atau

mikroaerofilik. Bakteri ini tumbuh paling cepat pada suhu 37 C, tetapi membentuk pigmen paling baik

pada suhu kamar (20-25 C). koloni pada perbenihan pada berbenuk bundar, halus, menonjo, dan

berkilau. S aureus membenuk koloni berwarna abu-abu sampai kuning emas ua. Koloni S epidermidis

berwarna abu-abu sampai putih pada isolasi pertama; banyak koloni mambentuk pigmen hanya bila elah

lama dieramkan. Pigmen tidak dihasilkan pada biakan anaerobic atau pada kaldu. Berbagai tingkatan

hemolisis dihasilkan oleh S aureus dan kadang-kadang oleh spesies lainnya. Spesies peptostreptococcus ,

yang merupakan kokus anaerob, secara morfologik mirip stafilokokus.

C . sifat-sifat pertumbuhan

Stafilokokus menghasilkan katalase, ang membedakannya dengan streptokokus. Bakteri ini

meragikan banyak karbohidrat dengan lamabat, menghasilkan asam laktat, tetapi tttidak menghasilkan

gas. Aktivitas proteolitik sangat bervariasi untuk setiap strain. Stafilokokus yang pathogen menghasilkan

beberapa zat eksrtaseluler yang akan dibicarakan di bawah. Stafilokokus relative reisten terhadap

pengeringan, panas (bakteri ini tahan terhadap suhu 50 C selama 30 menit), dan terhadap natrium

klorida 9% tetapi mudah dihambat oleh zat-zat kimia tertentu, seperti heksaklrofen 3%.

Kepekaan stafilokokus terhadap banyak obat anttimikroba berbeda-beda. Resistensi bakteri ini

dibagi menjadi beberapa golongan : (1) sering membentuk β-laktamase, di bawah kendali plasmid, dan

menyebabkan organisme resisten terhadap beberapa penisilin (penisilin G, ampisilin, tikarsilin, dan

obat-obat sejenis). Plasmid dipindahkan melalui transduksi dan mungkin pula melalui konjugasi. (2)

resistensi terhadap nafsilin ( dan terhadap metisilin serta oksasilin) tidak bergantung pada pembentukan

β-laktamase. Gen tersebut mungkin berada pada kromosom dan ekspresina bermacam-macam.

Mekanisme resisensi terhadap nafsilin dikaitkan dengan tidak ada atau sukar dicapainya protein

pengikat penisilin (PBP) pada organisme itu. (3) “toleransi” berarti bahwa obat dapat menghambat

tetapi tidak mematikan stafilokokus, artinya terdapat perbedaan yang sangat besar antara kadar hambat

minimal dan kadar letal minimal suatu obat antimikroba. Toleransi kadang-kadang disebabkan oleh tidak

adanya proses aktivasi enzim autolittitk dalam dinding sel. (4) plasmid dapa pula membawa gen untuk

resistensi terhadap tetrasiklin, eritromisin, dan aminoglikosida. Stafilokokus tetap peka terhadap

vankomisin.

Page 3: Stafilokokus AUREUS

D . variasi

Suatu biakan stafilokokus mengandung beberapa bakteri tertenu ang dibedaan dari sebagian

besar populasi bakeri lainna dalam penampilan sifa-sifa khas koloni (ukuran koloni, pigmen, hemolisis),

perlengkapan enzim, resisensinya erhadap oba, dan sifat paogennya. Secara in vitro, penampilan sifat

khas seperti ini dipengaruhi oleh kondisi perumbuhan : bila S aureus yang reisisten terhadap nafsilin

dieram pada suhu 37 C di atas agar darah, maka satu dari 10⁷ organisme akan menunjukkan resistensi

terhadap nafsilin; bila bakteri tersebut dieram pada suhu 30 C di atas agar-agar yang mengandung 2-5%

natrium klorida, maka satu dari 10ᵌ organisme menunjukkan resistensi terhadap nafsilin.

Sruktur antigen

Stafilokokus mengandung polisakarida dan protein yang bersifat antigen yang merupakan

substansi penting di dalam struktur dinding sel. Peptidoglikan, suau polimer polisakarida yang

merupakan subunit-subuni yang terangkai, merupakan eksoskelton kaku pada dinding sel. Peptidoglikan

dihancurkan oleh asam kuat atau lisozim. Hal ini penting dalam pathogenesis infeksi: zat ini

menyebabkan monosit membuat interleukin-1 (pirogen endogen) dan antibiotic opsonik; dan zat ini juga

dapat menjadi zat kimia penarik ( kemoatraktan) untuk leukosit polimorfonuklir, mempunyai aktivitas

mirip endotoksin, menghasilkan fenomena shwartzman local, dan mengaktifkan komplemen.

Asam teikoat, yang merupakan polimer gliserol atau ribitol fosfat, berikatan dengan

peptidoglikan dan menjadi bersifat antigenic. Antibody antiteikoat, yang dapat dideteksi dengan difusi

gel, dapat ditemukan pada penderita endokarditis aktif yang disebabkan S aureus.

Proein A merupakan komponen dinding sel kebanakan strain S aureus yang terikat pada bagian

Fc molekul IgG, kecuali IgG3. Bagian Fab pada IgG yang terikat pada protein A bebas untuk berikatan

dengan antigen spesifik. Protein A merupakan reagen penting dalam imunologi dan teknologi diagnostic

laboratorium; contohnya, protein A yang berikatan dengan molekul IgG yang diarahkan antigen bakteri

tertentu akan mengaglutinasi bakteri yang mempunyai antigen itu (“koaglutinasi”).