Upload
vunhan
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 34
STANDAR 2
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN,
DAN PENJAMINAN MUTU
2.1 Tata Pamong
Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati
bersama untuk memelihara dan menggerakkan semua unsur, fungsi, dan peran dalam
institusi perguruan tinggi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang
dicerminkan oleh tegaknya aturan, tata cara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika
mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman
dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem
tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang
menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan,
dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas.
Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata pamong termasuk bagaimana kebijakan
dan strategi disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terpilihnya pemimpin dan
pengelola yang kredibel dan sistem penyelenggaraan program studi secara kredibel,
transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan.
Organisasi dan sistem tata pamong yang baik (good governance) mencerminkan
kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab dan keadilan institusi
perguran tinggi.
2.1.1 Uraikan secara ringkas sistem tata pamong (sebutkan lembaga yang berperan,
perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan/ketentuan termasuk kode etik
yang dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan perguruan tinggi, serta prosedur
penetapannya) di institusi perguruan tinggi dalam membangun sistem tata
pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil, serta
pelaksanaannya.
Walaupun secara legal formal struktur organisasi dan tatakelola Undana
masih disusun mengacu pada Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 1990, akan
tetapi tidak berarti kreativitas dan inovasi menjadi terhambat dengan adanya
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 35
ketentuan peraturan perundangan tersebut (Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 1990). Dalam beberapa tahun terakhir, di Undana telah mengalami
perkembangan struktur organisasi dan tatapamong yang cukup dinamis yang pada
dasarnya diarahkan untuk mewujudkan organisasi yang sehat, akuntabel, dan
memiliki tatapamong yang baik (Good University Governance) untuk mendukung
penyelenggaraan kegiatan tridharma yang bermutu, efektif dan efisien. Pada
dasarnya secara de-facto Statuta Undana 2009 dan OTK Undana 1995 berkaitan
dengan struktur organisasi sudah tidak relevan lagi dengan kondisi obyektif dan
perkembangan struktur organisasi Undana saat ini, terutama dengan terbentuknya
unit-unit baru seperti Lembaga/Pusat/UPT, fakultas dan program studi baru.
Menyikapi adanya regulasi baru dibidang penyelenggaraan pendidikan tinggi,
maka Undana mulai mengambil langkah responsif dengan menyusun Statuta
dan OTK Undana yang baru sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip Good University
Governance. Pada saat ini Undana telah berhasil menyusun draft Statuta dan OTK
yang baru (tahun 2012) dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 66
tahun 2010 yang kemudian disempurnakan lagi setelah terbitnya dengan UU Dikti
No 12 Tahun 2012. Pada saat ini, draft Statuta dan OTK Undana yang baru ini
telah disahkan oleh Senat Universitas dan statusnya saat ini tinggal diusulkan dan
menunggu pengesahan legal dari Kemendikbud dan Kemenpan-Reformasi
Birokrasi.
Sistem tata pamong di Undana diarahkan untuk menjamin terselenggaranya
praktek-praktek pengelolaan universitas yang baik berdasarkan lima pilar GUG
yaitu (i) kredibel, (ii) transparansi, (iii) akuntabel, (iv) bertanggung jawab, dan (v)
adil; yang dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Kredibel. Rekam jejak Undana selama ini mengindikasikan diperolehnya
kepercayaan dari pemerintah, dunia usaha dan para pemangku kepentingan
lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa fakta
bahwa Undana memiliki kredibilitas secara internasional, yaitu (a)
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 36
kepercayaan untuk mengelola hibah luar negeri seperti ADB, DUE, IMHERE,
NUFFIC (Agri-4, SIM-4, Fish-4), dan HPEQ; (b) kepercayaan terhadap
Rektor Undana untuk mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam
menyampaikan makalah dalam pertemuan di Perancis; (c) kepercayaan ADS
kepada salah satu pakar Undana sebagai interviwer bagi mahasiswa penerima
beasiswa ADS; (d) kepercayaan negara Republic Democratic Timor Leste
untuk menyusun kurikulum bagi program studi pendidikan jasmani, kesehatan,
dan rekreasi (PENJASKESREK); (e) kepercayaan negara Republic Democratic
Timor Leste untuk Undana menjadi fasilitator legal drafting untuk rancangan
regulasi; (f) kepercayaan Australia dan San Francisco University terhadap
Undana di bidang legal drafting; (g) pemanfaatan jasa kepakaran dosen dari
Fakultas Hukum, FISIP, dan Perikanan untuk mengajar di sejumlah perguruan
tinggi di Republic Democratic Timor Leste; (h) kepercayaan untuk melakukan
berbagai kegiatan seminar dan lokakarya internasional; (i) kerjasama dengan
IALF (Australia) dalam penyelenggaraan ELTA (English Language Training
Assitance) secara rutin.
Secara nasional, yaitu (a) penugasan oleh Dikti untuk menyelenggarakan 28
Prodi Di Luar Domisili di Bajawa, Kabupaten Ngada dan di Weetebula,
Kabupaten Sumba Barat Daya pada tahun 2013; (b) penugasan Dikti untuk
melaksanakan program S3 yaitu program studi Ilmu Ternak dan Ilmu
Administrasi pada tahun 2013, pelaksanaan sertifikasi guru, program PHKI,
SP4, DUE-LIKE, SM3T, PPKHB, PPG, dan PLPG; (c) Undana mendapatkan
kepercayaan untuk mengelola hibah penelitian unggulan perguruan tinggi,
penelitian dasar dan hibah bersaing, Hibah Kompetitif seperti Hibah Pekerti,
Hibah Kompetensi, Penelitian Disertasi Doktor, Penelitian Stranas, Peneltian
MP3EI dan juga hibah pengabdian seperti IbM, IbW, IbIKK, KKN PPM, UJI;
(d) Undana ditunjuk sebagai penyelenggara berbagai pelatihan/lokakarya
dalam rangka peningkatan mutu penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi di
Kawasan Timur Indonesia; (e) Rektor Undana sebagai Ketua Forum Rektor
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 37
Kawasan Indonesia Timur; (f) kepercayaan terhadap Undana sebagai tuan rumah
untuk berbagai forum nasional seperti Forum Rektor Kawasan Timur Indonesia
tahun 2011; (g) Forum Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan seluruh
Indonesia tahun 2012, Forum Dekan Peternakan seluruh Indonesia tahun 2013,
dan Forum Dekan Ilmu Sosial dan Politik seluruh Indonesia tahun 2013; (h) pada
tahun 2010, Undana menjadi tempat untuk studi strategis dari 5 orang Jenderal
siswa Lemhanas; (i) kepercayaan Pemda Aceh, untuk studi pengelolaan Daerah
Aliran Sungai (DAS) di Undana; (j) penggunaan tenaga pakar dari Undana di
bidang penjaminan mutu sebagai fasilitator dalam kegiatan supervisor dan
bimtek evaluasi mutu internal di beberapa perguruan tinggi yaitu Universitas
Tanjung Pura Lampung, Universitas Dwijendra Denpasar, dan Universitas
Cendrawasih di Jayapura; (k) Undana dipilih sebagai universitas narasumber
pembahasan draft RUU oleh DPR dan DPD RI; (l) Undana dipercaya oleh
Mahkamah Konstitusi dalam penggelaran perkara konflik hasil pemilukada; (m)
Undana sebagai Koordinator Pengawas Ujian Nasional untuk wilayah NTT sejak
2005 sampai kini; (n) kepercayaan kepada dosen Undana menjadi staf
Wantimpres; dan (o) Rektor Undana dipercaya sebagai pengurus Majelis Rektor
Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN).
Secara regional, kredibilitas Undana terukur dari (a) kepercayaan pemerintah
daerah terhadap Undana dalam merancang kebijakan publik; (b) kepercayaan
untuk melakukan kajian akademis dalam pemekaran wilayah otonom, studi
penetapan ibukota kabupaten baru, dan penentuan lokasi pembangunan sarana
dan prasarana public; (c) kepercayaan kepada dosen Undana untuk menjadi
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten
Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Manggarai Timur; (d)
kepercayaan bagi kepakaran Undana untuk melakukan seleksi anggota KPU,
Panwaslu dan KPID Provinsi NTT, Kota Kupang, dan beberapa kabupaten di
NTT; (e) kepercayaan kepada alumni Undana untuk menduduki jabatan strategis
di provinsi (sebagai Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, dan Sekretaris
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 38
Daerah) dan kabupaten/kota (sebagai Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, dan
Sekretaris Daerah) di NTT, dan g) kepercayaan bagi Undana sebagai universitas
pembina untuk beberapa perguruan tinggi swasta di NTT; (f) kepercayaan
kepada dosen Undana untuk menjadi Ketua Ombudsman NTT dan NTB; (g)
kepercayaan kepada dosen Undana menjadi Komisaris Independen Bank NTT;
dan (h) Undana sebagai penyelenggara SMPTN.
2. Transparansi. Undana senantiasa menerapkan asas keterbukaan dengan cara
mendiseminasikan informasi penting kepada pihak-pihak yang berkepentingan
misalnya, proses pengadaan barang dan jasa yang menggunakan sistem e-
procurement (LPSE) yang dikoordinir oleh unit khusus yaitu Unit Layanan
Pengadaan (ULP) Undana, penerimaan CPNS dilakukan mengacu pada
prosedur baku yang berlaku secara nasional, standar tarif yang telah disahkan
oleh Kemenkeu dapat diakses melalui website Undana, pendistribusian laporan
Rektor setiap Dies Natalis kepada pemangku kepentingan termasuk
masyarakat luas, dan memori jabatan rektor setiap periode kepemimpinan,
publikasi kinerja Undana pada berbagai media massa lokal dan pelibatan
insan pers dalam setiap acara penting baik di dalam Undana maupun di luar
Undana.
3. Akuntabilitas. Undana sebagai lembaga publik, maka akuntabilitas yang dianut
Undana meliputi i) akuntabilitas program, ii) akuntabilitas hukum, iii)
akuntabilitas keuangan dan BMN, iv) akuntabilitas pemangku kepentingan, v)
akuntabilitas profesi, dan vi) akuntabilitas kepemimpinan. Akuntabilitas
program diarahkan pada dimensi yakni: input, process, output, outcome, dan
dampak secara profesional sebagai indikator bahwa Undana mampu
mempertanggungjawabkan seluruh sumber daya publik yang dikelolanya
kepada para pemangku kepentingan untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan misinya. Dalam menjamin dan memastikan agar
pelaksanaan renstra sesuai dengan rencana tahunan yang telah disusun, maka
monitoring dan evaluasi pelaksanaan renstra secara berkala dilakukan melalui
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 39
berbagai sistem dan instrumen yang dimiliki oleh Undana antara lain melalui
(a) mekanisme pengawasan secara intensif melalui jalur struktural (berjenjang)
atau sistem pengendalian internal; (b) mekanisme pengawasan secara intensif
oleh pimpinan unit kerja yang bersangkutan dan diberi tanggung jawab
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi (built-in control); (c)
pengawasan melalui Satuan Pengawasan Intern (SPI) d a n Lembaga
Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi; (d) mekanisme intensifikasi Rapat
Koordinasi baik di tingkat universitas maupun di tingkat fakultas dan program
studi; dan (e) hasil pelaksanaan renstra secara berkala juga disebarluaskan
kepada para pemangku kepentingan baik secara vertikal maupun horizontal.
Akuntabilitas secara vertikal dilakukan melalui penyerahan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (LAKIP) dan Laporan Keuangan
secara tepat waktu kepada Kemendikbud dan Kemenkeu. Sedangkan
akuntabilitas horizontal dilakukan melalui publikasi laporan kinerja dan
kegiatan melalui berbagai media antara lain: buku laporan dies natalis Undana
yang dibagikan kepada publik pada saat perayaan dies, media elektronik seperti
website Undana, TV lokal dan nasional yang dapat diakses oleh masyarakat
luas, Majalah Warta Undana untuk sivitas akademika dan tenaga kependidikan
Undana, serta koran lokal dan nasional yang juga dapat diakses oleh
masyarakat luas. Akuntabilitas hukum diarahkan pada dimensi untuk menjamin
bahwa pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Undana selalu mengacu pada
aturan-aturan yang berlaku meliputi Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan dan Keputusan Rektor,
Peraturan dan Keputusan Dekan dan Ketua Lembaga dan standar operasional
baku yang telah ditetapkan sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan.
Untuk menjamin bahwa pelaksanaan program dan kegiatan selalu mengacu
pada aturan-aturan yang berlaku, maka dilakukan monitoring dan evaluasi
secara berkala baik secara internal (pimpinan unit secara berjenjang, SPI,
LPMPT, LP3) maupun eksternal (Inspektorat Jenderal, BAN-PT, dan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 40
lembaga akreditasi independen). Akuntabilitas di bidang pengelolaan
keuangan dilakukan dalam bentuk pertanggungjawaban secara bulanan,
triwulan, semester dan tahunan kepada Kemenkeu dan Kemendikbud. Laporan
keuangan tahunan diaudit oleh Inspektorat Jenderal Kemendikbud dan SPI,
sedangkan untuk akuntabilitas dalam pengelolaan hibah, Undana
bekerjasama dengan BPKP sejak tahun 2007 dan diperbaharui pada tahun
2011 untuk melakukan pembinaan/pendampingan dan reviu/audit terhadap
pengelolaan keuangan Negara khususnya untuk dana hibah PHKI dan dana
hibah luar negeri seperti, IMHERE, NUFFIC, dan HPEQ. Di samping itu
Undana bekerjasama dengan KPK dalam membangun kesepahaman
mendukung program anti korupsi. Akuntabilitas bagi pemangku
kepentingan, Undana secara berkala melakukan evaluasi kepuasan pelanggan
baik internal meliputi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan maupun
pelanggan eksternal yaitu alumni, pengguna lulusan, orangtua mahasiswa, dan
pihak kerjasama. Selain itu untuk akuntabilitas eksternal, Undana melaksanakan
akreditasi prodi oleh BAN PT dan khusus untuk Fapet Undana dilaksanakan pula
akreditasi berbasis ISO 9001-2008 oleh PT SAI Global. Akuntabilitas profesi,
untuk menjamin profesionalisme pelaksana program dan kegiatan di Undana,
maka Undana telah membuat dokumen kode etik antara lain kode etik dosen,
kode etik pegawai, kode etik mahasiswa, kode etik auditor, kode etik penelitian
dan publikasi. Dalam implementasinya dilaksanakan oleh komisi etik yang
dibentuk untuk memastikan bahwa kode etik tersebut ditaati dan dilaksanakan. Di
samping itu dilakukan akuntabilitas profesi dosen melalui pelaksanaan BKD
(beban kerja dosen) setiap tahun. Akuntabilitas kepemimpinan, sebagai bentuk
akuntabilitas kepemimpinan, maka Undana selalu membuat dokumen
pertanggungjawaban kinerja setiap masa kepemimpinan dalam bentuk memori
akhir jabatan Rektor dan Dekan, selanjutnya dokumen tersebut disampaikan
kepada semua pemangku kepentingan dan pihak internal Undana.
4. Tanggung jawab. Penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi dilakukan dalam
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 41
berbagai bentuk sesuai dengan kebijakan Kemendiknas / Kemendikbud
melalui penerapan prinsip – prinsip organisasi yang sehat. Bentuk tanggung
jawab tercermin dari adanya berbagai aturan internal mulai dari universitas
sampai pada fakultas yang selalu mengacu kepada peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Demikian halnya berdasarkan hirarki, aturan internal pada tingkat
fakultas tidak boleh bertentangan dengan aturan internal universitas. Adapun
hirarki aturan internal Undana dimulai dari (1) peraturan universitas, (2)
keputusan rektor, dan (3) peraturan fakultas/lembaga, dan (4) keputusan
dekan/ketua lembaga. Undana senantiasa konsisten di dalam menjalankan
peraturan dan perundang-undangan, termasuk pelaksanaan kode etik melalui
komisi etik, SPI, dan jalur struktural (pengawasan melekat), selain itu bentuk
tanggungjawab Undana terwujud dalam peningkatan perluasan akses
(aksesibilitas) pelaksanaan layanan pendidikan bagi masyarakat melalui
pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, antara lain penyelamatan mahasiswa dari
perguruan tinggi swasta yang belum memiliki ijin operasional, melakukan
penelitian untuk menghasilkan naskah akademik untuk usulan pemekaran wilayah
otonom di NTT, dan membantu pemerintah daerah dalam membuat kebijakan
publik (legal drafting) serta membantu memecahkan masalah pembangunan
melalui kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
5. Keadilan. Undana selalu menempatkan kesetaraan dan menjamin ekuitas
pemenuhan hak-hak para pemangku kepentingan, beberapa indikator bahwa
Undana menerapkan prinsip keadilan adalah 1) dalam pemilihan pejabat dan
pengembangan staf diindikasikan oleh a) proses pemilihan pimpinan pada
berbagai tingkatan dilakukan secara adil (tanpa mempersoalkan gender, suku,
agama, dan latar belakang) dan transparan (sivitas akademika dapat mengetahui
proses pemilihan tanpa ada yang ditutupi) namun dengan tetap mengikuti
peraturan dan perundangan yang berlaku, hal ini terbukti dari beberapa jabatan
di Undana dijabat oleh perempuan seperti Direktur program pascasarjana, Ketua
Lembaga Penelitian, Pembantu Dekan, Kepala Pusat dan UPT, dan b)
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 42
pengembangan staf, peningkatan kualifikasi dan kompetensi serta
penjenjangan karir baik dosen maupun tenaga akademik dilakukan secara adil
dengan tetap mengutamakan potensi dan kinerja individu yang bersangkutan,
sehingga setiap orang baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama
untuk studi lanjut dan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan manajerial. 2)
Rekruitmen CPNS, Undana menerapkan prinsip keadilan dalam penerimaan CPNS
tanpa membedakan suku, ras, agama, gender, dan wilayah asal serta mengacu pada
aturan yang berlaku secara nasional. 3) Rekruitmen Mahasiswa, penerimaan
mahasiswa di Undana selalu dilakukan dengan mengacu pada aturan yang berlaku,
sehingga Undana menerapkan prinsip keadilan dan kesetaraan tanpa
membedakan gender, suku, ras, agama, dan latar belakang ekonomi, sosial
dan politik serta wilayah asal berasal seluruh Indonesia dan luar negeri, sejauh
mahasiswa yang diterima telah memenuhi mutu kompetensi yang
dipersyaratkan, hal ini dibuktikan bahwa mahasiswa Undana berasal dari 17
propinsi, 21 kabupaten/kota, dan 2 negara tetangga (Australia dan RDTL). 4)
keadilan dalam pemberian beasiswa, Undana menerapkan kebijakan pemberian
beasiswa yang adil bagi mahasiswa yang kurang mampu, yang mana saat ini di
Undana terdapat ribuan mahasiswa yang mendapat program Bidik Misi, dan
pembebasan SPP bagi mahasiswa yang berkemampuan terbatas. 5) prinsip
keadilan dalam pemberian kesempatan untuk menempuh pendidikan kepada
mahasiswa Papua melalui program afirmatif. 6) pemberian kesempatan yang adil
bagi guru dan wilayah otonom di NTT melalui program PPKHB bagi guru yang
belum bergelar sarjana dan guru cerdas melalui kerjasama dengan Pertamina,
sehingga memperoleh kesempatan yang sama dalam program sertifikasi guru. 7)
prinsip keadilan dalam penerapan uang kuliah tunggal dengan lima kategori. 8)
keadilan dalam pemberian kesempatan bagi pulau lain di NTT untuk mengakses
pendidikan tinggi negeri melalui program kuliah di luar domisili dengan membuka
kampus Undana 2 di Kabupaten Ngada (Pulau Flores) dan kampus Undana 3 di
Kabupaten Sumba Barat Daya (Pulau Sumba). 9) prinsip keadilan dalam
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 43
penerimaan lulusan FKIP Undana untuk mengikuti program SM3T yang
ditenpatkan di daerah Papua dan Kalimantan.
2.1.2 Struktur Organisasi, Koordinasi, dan Cara Kerja Institusi Perguruan Tinggi.
Gambarkan struktur organisasi perguruan tinggi serta tugas dan fungsi dari tiap
unit yang ada. Sebutkan nama lembaga, fakultas, jurusan dan laboratorium yang
ada.
Berdasarkan lima pilar prinsip good university governance tersebut di atas,
maka sistem tata kelola Undana terdiri atas unsur-unsur, sebagai berikut :
a. Dewan Penyantun: melaksanakan fungsi pertimbangan
b. Unsur pimpinan (rektor dan wakil rektor): pemimpin pelaksana
akademik dan manajemen universitas)
c. Senat universitas: fungsi pengawasan akademik
d. Satuan Pengawas Internal: fungsi pengawasan non-akademik
e. Unsur pelaksana akademik (fakultas dan lembaga)
f. Unsur pelaksana administrasi: biro
g. Pelaksana Penjaminan Mutu (Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi)
h. Unsur penunjang: Tim Pengembangan Tridharma
Sebagai organisasi pendidikan tinggi yang merupakan bagian dari satuan kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka secara vertikal Rektor selaku
pemimpin bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan
tridharma dan manajemen Undana. Dalam penyelenggaraan kegiatan tridharma,
fungsi pengawasan akademik dilakukan oleh senat universitas, sedangkan fungsi
pengawasan non akademik dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern.
Secara hukum, Rektor merangkap sebagai ketua senat universitas, di mana dalam
praktek penyelenggaraan sehari-hari senat universitas dibantu oleh sekretaris senat.
Walaupun secara organisatoris Rektor selaku pimpinan eksekutif Undana tidak
bertanggungjawab kepada senat universitas, namun semua kebijakan dan peraturan
yang sifatnya strategis seperti: renstra, statuta, OTK, peraturan akademik, harus
mendapat persetujuan senat terlebih dahulu. Hubungan antara pimpinan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 44
universitas dengan unsur pertimbangan lainnya seperti dewan penyantun hanya
berupa hubungan koordinasi. Dalam praktek penyelenggaraan sistem tata kelola dan
hubungan antara kedua unsur tersebut cukup dekat. Setiap enam bulan,
pertemuan atau rapat berkala selalu dilaksanakan antara kedua unsur tersebut. Baik
diminta atau tidak, Dewan Penyantun memberikan berbagai pertimbangan kepada
rektor terkait dengan aspek penyelenggaraan kegiatan tridharma serta sistem tata
kelola dan manajemen universitas. Sementara rektor selaku penanggung jawab dan
pimpinan tertinggi universitas, juga selalu melakukan rapat koordinasi secara
berkala, sekali sebulan, dengan unsur-unsur di bawahnya. Khusus pada level
pimpinan universitas, Rektor dan Pembantu Rektor, bahkan dengan para Dekan
Fakultas dan Direktur PPs berkoordinasi melalui tatap muka maupun dengan
komunikasi melalu telepon, undangan tertulis, pesan singkat (SMS), dan email untuk
menjaga terlaksananya program-program yang telah dieksekusi dan pemecahan
masalah yang muncul setiap saat dengan berbagai tingkat kerumitan. Struktur
organisasi Undana yang berlaku sesuai kondisi obyektif Undana dapat dilihat
pada (Gambar 4) Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Undana ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:
0180/O/1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Undana. Melengkapi ketentuan
tersebut, telah ditetapkan pula Statuta Undana dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor: 2 Tahun 2009. Di dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor: 0180/O/1995, ditetapkan bahwa Undana mempunyai
tugas pokok untuk menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau profesional,
dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Undana mempunyai fungsi:
i. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan tinggi;
ii. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian;
iii. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat;
iv. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 45
lingkungan;
v. Melaksanakan kegiatan layanan administratif yang diintensifkan melalui
optimalisasi pola interaksi organisasi melalui rapat-rapat seperti rapat
pengambilan keputusan strategis, rapat konsultatif, rapat informative, rapat
pertanggung jawaban, rapat penyelesaian kasus-kasus, dan rapat untuk tugas
kepanitian.
Struktur Organisasi Undana
Gambar 4. Struktur Organisasi Undana
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 46
Organisasi dan Manajemen Undana masih mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 2009 dan SK Mendikbud Nomor 0180/O/1995,
yang didasari oleh Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1990 tentang Susunan
Organisasi Perguruan Tinggi, namun susunan organisasi Undana telah mengalami
penyesuaian sesuai dengan perkembangan yaitu:
1. Senat Universitas
2. Rektor dan Pembantu Rektor
3. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem
Informasi
4. Biro Administrasi Umum dan Keuangan
5. Program Pascasarjana
6. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
7. Fakultas Peternakan
8. Fakultas Hukum
9. Fakultas Sosial dan Ilmu Politik
10. Fakultas Pertanian
11. Fakultas Sains dan Teknik
12. Fakultas Kesehatan Masyarakat
13. Fakultas Kedokteran
14. Fakultas Kelautan dan Perikanan
15. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
16. Fakultas Kedokteran Hewan
17. Lembaga Penelitian
18. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat
19. Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran (LP3)
20. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (LPMPT)
21. Satuan Pengawasan Intern (SPI)
22. Dewan Penyantun
23. UPT Perpustakaan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 47
24. UPT Pusat Komputer
25. UPT Pusat Bahasa
26. UPT PPL
27. UPT MKU
28. UPT Laboratorium Terpadu (Bio Science)
Struktur organisasi menjelaskan manajemen/tata kelola kepemimpinan dan tugas
pokok dan fungsi serta peran masing-masing unsur sebagai berikut:
a) Senat Universitas. Senat Undana yang selanjutnya disebut senat adalah badan
normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan Undana (Statuta Undana Bab I
Pasal 1). Selanjutnya senat universitas di atur dalam Bab II Pasal 31 dan Pasal 32.
Senat diketuai oleh rektor dibantu oleh seorang Sekretaris Senat yang dipilih di
antara anggota senat. Senat terdiri atas unsur guru besar atau profesor, rektor dan
pembantu rektor, dekan, wakil dosen, dan unsur lain yang ditetapkan senat. Jumlah
dan tata cara pemilihan wakil dosen dan unsur lain sebagai anggota senat
ditetapkan oleh senat. Masa tugas anggota senat adalah 4 (empat) tahun. Dalam
melaksanakan tugasnya, senat dapat membentuk komisi yang diperlukan yang
beranggotakan anggota senat. Ketua dan sekretaris komisi ditetapkan oleh rektor
setelah mendapat persetujuan Senat. Rapat senat rutin diselenggarakan setiap 3
(tiga) bulan sekali. Rapat senat khusus diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan.
Rapat senat kecuali untuk pemberian pertimbangan dan penetapan nama calon
rektor dan calon pembantu rektor, ditetapkan dengan keputusan rektor.
Pengambilan keputusan dalam rapat senat kecuali rapat senat untuk pemberian
pertimbangan dan penetapan nama calon rektor dan calon pembantu rektor,
didasarkan atas musyawarah untuk mufakat dan bila musyawarah untuk mufakat
tidak berhasil dicapai, pengambilan keputusan dilakukan melalui pemungutan
suara. Hasil keputusan rapat Senat didokumentasikan oleh Sekretaris Senat.
b) Rektor: sebagai pimpinan tertinggi lembaga, memimpin penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga
kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi serta menciptakan hubungan yang
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 48
harmonis dengan lingkungan internal maupun eksternal. Disamping itu, rektor
secara aktif menginisiasi, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengembangkan dan
membina kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah, swasta dan masyarakat
untuk membantu mengatasi dan memecahkan masalah yang timbul terkait
tanggungjawabnya.
c) Pembantu Rektor (PR): PR1, secara intensif membantu rektor dalam
mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat; PR2, membantu rektor dalam mengkoordinasikan
dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum, kepegawaian
dan keuangan; PR3, membantu rektor dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi
pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan serta layanan kesejahteraan mahasiswa;
PR4, membantu rektor dalam menginisiasi, memfasilitasi, mengembangkan dan
membina pelaksanaan kegiatan kerjasama dengan berbagai institusi dan hubungan
alumni.
d) Dekan: memimpin dan memantau seluruh kegiatan dan penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga
kependidikan, mahasiswa, tenaga administras dan bertindak sebagai penjamin mutu
dan layananan akademik, serta bertanggungjawab kepada rektor.
e) Pembantu Dekan: Pembantu Dekan1, membantu dekan dalam memfasilitasi
pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengadian kepada masyarakat; Pembantu
Dekan 2, membantu dekan dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi
umum dan keuangan; Pembantu Dekan 3, membantu dekan dalam memfasilitasi
pelaksanaan di bidang pembinaan serta layanan kesejahteraan mahasiswa.
f) Jurusan/Bagian/Program Studi: melaksanakan pendidikan akademik dan/atau
professional dalam sebagian dan/atau cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau
kesenian tertentu.
g) Laboratorium: melakukan kegiatan dalam cabang ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian tertentu sebagai penunjang pelaksanaan tugas pokok
jurusan/bagian sesuai dengan ketentuan bidang yang bersangkutan.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 49
h) Lembaga Penelitian: melaksanakan, mengkoordinasi, memantau, menilai
pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh pusat-pusat penelitian dan
ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi sumberdaya yang diperlukan.
i) Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat: menyelenggarakan kegiatan
pengebadian kepada masyarakat dan ikut mengusahakan sumberdaya yang
diperlukan.
j) Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pembelajaran: melaksanakan dharma
pendidikan dan pembelajaran yang mengkoordinasikan, memantau dan menilai
kegiatan pembinaan dan pengembangan dan/atau satuan pelaksana lainnya. Ikut
pula mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumberdaya yang diperlukan.
k) Lembaga Penjaminan Mutu Perguran Tinggi: melaksanakan dan mengembangkan
sistem penjaminaan mutu dan audit internal pada semua program studi, strata
pendidikan dan unit kerja di Undana.
l) Satuan Pengawasan Intern : melaksanakan tugas reviu laporan keuangan dan
BMN, audit kinerja institusi (keuangan, kepegawaian, BMN), audit perencanaan
dan anggaran, audit pelaporan, audit dalam bidang pengadaan barang dan jasa,
monev dan pendampingan dalam pengelolaan institusi, tindak lanjut hasil audit
internal dan eksternal.
m) Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem informasi:
memberi layanan administrasi di bidang akademik. Kemahasiswaan, perencanaan
dan sistem informasi.
n) Biro Administrasi Umum dan Keuangan: memberikan layanan administrasi umum
dan keuangan
o) UPT Perpustakaan: memberi layanan bahan pustaka untuk keperluan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
p) Pusat Komputer: mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyimpan data dan
layanan untuk program-program pendidikan informasi serta member, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
q) Bengkel/studio/kebun percobaan.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 50
Struktur organanisasi dan kelembagaan Undana, sejalan dengan perubahan dan
perkembangan pendidikan dan IPTEKS yang berkembang secara cepat. Di samping
organisasi formal, Undana juga telah membentuk organisasi non formal yaitu Ikatan
Alumni Undana dan Asosiasi Purnabhakti Undana (APU) sebagai organisasi mitra
dalam upaya pengembangan Undana ke depan.
Adapun tugas dan fungsi setiap personil dalam struktur organisasi Undana,
sebagai berikut :
a. Dewan Penyantun
Dewan penyantun adalah suatu dewan yang dibentuk oleh Rektor dengan
persetujuan senat, tertuang dalam Statuta Undana Bab VIII Bagian Ketujuh Pasal
50. Dewan penyantun berkedudukan sebagai pembina dan pengasuh Undana
melalui Rektor dan mempunyai tugas dan fungsi ikut membina, mengasuh dan
membantu memecahkan permasalahan Undana. Dewan penyantun terdiri dari
tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki kepedulian dalam bidang pendidikan.
Pengurus dewan penyantun dipilih oleh dan dari anggota dewan penyantun dan
bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
b. Rektor dan Pembantu Rektor
Rektor: sebagai pimpinan tertinggi lembaga, memimpin penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga
kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi serta menciptakan hubungan yang
harmonis dengan lingkungan internal maupun eksternal. Di samping itu, rektor
secara aktif menginisiasi, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengembangkan dan
membina kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah, swasta dan masyarakat
untuk membantu mengatasi dan memecahkan masalah yang timbul terkait
tanggungjawabnya. Pembantu Rektor (PR) : PR1, secara intensif membantu Rektor
dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat; PR2, membantu Rektor dalam
mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi
umum dan keuangan; PR3, membantu Rektor dalam mengkoordinasikan dan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 51
memfasilitasi pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan serta layanan
kesejahteraan mahasiswa; PR4, membantu Rektor dalam menginisiasi,
memfasilitasi, mengembangkan dan membina pelaksanaan kegiatan kerjasama
dengan berbagai institusi dan hubungan alumni.
c. Senat Universitas
Senat Universitas Nusa Cendana yang selanjutnya disebut senat adalah badan
normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan Undana (Statuta Undana Bab I
Pasal 1). Selanjutnya senat universitas di atur dalam Bab II Pasal 31 dan Pasal 32.
Senat diketuai oleh rektor dibantu oleh seorang sekretaris senat yang dipilih di
antara anggota senat. Senat terdiri atas unsur guru besar atau profesor, rektor dan
pembantu rektor, dekan, wakil dosen, dan unsur lain yang ditetapkan senat. Jumlah
dan tata cara pemilihan wakil dosen dan unsur lain sebagai anggota senat ditetapkan
oleh senat. Masa tugas anggota senat adalah empat tahun. Dalam melaksanakan
tugasnya, senat dapat membentuk komisi yang diperlukan yang beranggotakan
anggota senat. ketua dan sekretaris komisi ditetapkan oleh rektor setelah mendapat
persetujuan senat. Rapat senat rutin diselenggarakan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Rapat senat khusus diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan. Rapat senat kecuali
untuk pemberian pertimbangan dan penetapan nama calon rektor dan calon
pembantu rektor, ditetapkan dengan keputusan rektor. Pengambilan keputusan
dalam rapat senat kecuali rapat senat untuk pemberian pertimbangan dan penetapan
nama calon rektor dan calon pembantu rektor, didasarkan atas musyawarah untuk
mufakat dan bila musyawarah untuk mufakat tidak berhasil dicapai, pengambilan
keputusan dilakukan melalui pemungutan suara. Hasil keputusan rapat senat
didokumentasikan oleh sekretaris senat.
d. Fakultas
Pimpinan Fakultas terdiri dari dekan, pembantu dekan dan ketua jurusan/program
studi/bagian. Undana mempunyai 11 fakultas. Fakultas, Jurusan, dan Program Studi
yang dimiliki oleh Undana adalah sebagai berikut :
Pada awal berdirinya pada 1 September 1962, Undana hanya memiliki satu
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 52
fakultas yakni FKIP. Kini Undana telah berkembang menjadi 11 fakultas, yakni
FAPET, FISIP, FH, FAPERTA, FKM, FST, FK, FKH, FEB, FKP dengan 43
Program Studi S-1 dan 8 Program Studi S-2, masing-masing: Managemen
Pembangunan Peternakan (MPP), Ilmu Lingkungan, Ilmu Administrasi Publik,
Ilmu Hukum, Ilmu Linguistik, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS),
Pendidikan Bahasa Inggris, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat, sedangkan program
studi S-3 yang telah dibuka adalah Program Studi Ilmu Peternakan dan Program
Studi Ilmu Administrasi. Pengembangan Program Studi di Undana disesuaikan
dengan potensi wilayah dan perkembangan pasar kerja baik regional, nasional, dan
internasional.
Organisasi Fakultas, Program Pascasarjana, dan Lembaga
I. Program pascasarjana
I.1. Strata-2
1. Program Studi Ilmu Administrasi Publik
2. Program Studi Peternakan
3. Program Studi Ilmu Lingkungan
4. Program Studi Ilmu Hukum
5. Program Studi Linguistik
6. Program Studi Pendidikan IPS
7. Pendidikan Bahasa Inggris
8. Ilmu Kesehatan Masyarakat
I.2. Strata-3
1. Ilmu Ternak
2. Ilmu Administrasi
II. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( FKIP )
1. Jurusan pendidikan Bahasa dan Seni
1. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
2. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 53
2. Jurusan Pendidikan MIPA
1. Program Studi Pendidikan Matematika
2. Program Studi Pendidikan Biologi
3. Program Studi Pendidikan Fisika
4. Program Studi Pendidikan Kimia
3. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
4. Jurusan Pendidikan Ekonomi
5. Jurusan Pendidkan Geografi
6. Jurusan Pendidikan Sejarah
7. Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
1. Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
2. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
3. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
8. Jurusan Ilmu Pendidikan
1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
2. Program Studi Bimbingan dan Konseling
3. Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGAUD)
4. Program Studi Pendidikan Luas Sekolah (PLS)
5. Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
Laboratorium
1. Laboratorium Pendidikan Bahasa
2. Laboratorium Pendidikan MIPA
3. Laboratorium Pendidikan Geografi
4. Laboratorium Pendidikan Sejarah
5. Laboratorium Pendidikan Teknik Kejuruan
6. Laboratorium Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
III. Fakultas Peternakan
1. Jurusan Produksi Ternak
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 54
2. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak
3. Program Studi Peternakan
Laboratorium
1. Laboratorium Teknologi Hasil Ternak
2. Laboratorium Biologi Reproduksi & Kesehatan Ternak
3. Laboratorium Kimia Makanan Ternak
4. Laboratorium Lapangan
IV. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1. Jurusan Ilmu Administrasi Negara
2. Jurusan Ilmu Administrasi Niaga
3. Jurusan Sosiologi
4. Jurusan Ilmu Politik
5. Jurusan Ilmu Komunikasi
Laboratorium
1. Laboratorium Administrasi Negara
2. Laboratorium Bisnis
3. Laboratorium Sosiologi
V. Fakultas HUKUM
1. Bagian Hukum Pidana
2. Bagian Hukum Perdata
3. Bagian Hukum Tata Negara
4. Bagian Hukum Acara
5. Bagian Hukum Administrasi Negara
6. Bagian Hukum Internasional
Laboratorium
1. Laboratorium Ilmu Hukum
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 55
VI. Fakultas Pertanian
1. Jurusan Agroteknologi
1. Program Studi Agronomi
2. Program Studi Ilmu Tanah
3. Program Studi Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman
2. Jurusan Agribisnis
Laboratorium
1. Laboratorium Produksi Tanaman dan Teknologi Benih
2. Laboratorium Kimia Tanah
3. Laboratorium Hama Tumbuhan
4. Laboratorium Kebun Percobaan dan Rumah Kaca
5. Laboratorium Lahan Kering
6. Laboratorium Penyakit Tumbuhan
7. Laboratorium lapangan dan Kolam Percontohan
8. Laboratorium Fisika dan Tanah
9. Laboratorium Mikrobiologi
10. Laboratorium Agribisnis
11. Laboratorium Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
VII. Fakultas Kesehatan Masyarakat
1. Jurusan Epidemologi dan Biostatistika
2. Jurusan Gizi Kesehatan Masyarakat
3. Jurusan Kesehatan Lingkungan dan kesehatan kerja
4. Jurusan Administrasi dan Kesehatan Kerja
5. Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Perilaku
Laboratorium
1. Laboratorium Komputasi dan Pengelolaan Data
2. Laboratorium Pengembangan Media Promosi Kesehatan
3. Laboratorium Gizi Kesehatan Masyarakat
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 56
4. Laboratorium kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja
VIII. Fakultas Sains dan Teknik
1. Jurusan Matematika
2. Jurusan Biologi
3. Jurusan Fisika
4. Jurusan Kimia
5. Jurusan Teknik Sipil
6. Jurusan Teknik Mesin
7. Jurusan Teknik Elektro
8. Jurusan Ilmu Komputer
9. Jurusan Teknik Arsitektur
10. Jurusan Teknik Pertambangan
Laboratorium
1. Laboratorium Kimia
2. Laboratorium Biologi
3. Laboratorium Fisika
4. Laboratorium Matematika
5. Laboratorium Teknik Mesin
6. Laboratorium Teknik Elektro
7. Laboratorium Ilmu Komputer
8. Laboratorium Arsitektur
9. Laboratorium Mekanik Tanah
10. Laboratorium Beton
11. Laboratorium Teknik Pertambangan
IX. Fakultas Kedokteran
1. Program Studi Kedokteran
2. Medical Education Unit
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 57
Laboratorium
1. Laboratorium Kedokteran dan CSL
X. Fakultas Kedokteran Hewan
1. Program Studi Kedokteran Hewan
Laboratorium Klinik Hewan
XI. Fakultas Kelautan dan Perikanan
1. Program Studi Kelautan dan Perikanan
Laboratorium Kelautan
XII. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
1. Program Studi Ekonomi pembangunan
2. Program Studi Akuntansi
Lembaga – Lembaga dan UPT
I. Lembaga Penelitian (LP)
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan ARBORETUM
2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sapi Timor
3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Umbi – umbian dan Kacang-kacangan
4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
5. Center For Australia and Pasific Studies
6. Pusat Penelitian Gender dan Anak
7. Pusat Penelitian Lahan Lering
8. Pusat Studi Hak Asasi Manusia
9. Pusat Penelitian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
10. Pusat Penelitian Kependudukan
11. Pusat Penelitian Manajemen
12. Pusat Penelitian Kebudayaan dan Pariwisata
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 58
13. Pusat Penelitian Perikanan dan Kelautan
14. Pusat Studi Perubahan Sosial Politik Lokal
15. Pusat Penelitian Kebijakan Kesehatan
II. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat ( LPM )
1. Pusat Inovasi dan Pengembangan IPTEKS
2. Pusat Informasi Kesempatan Kerja dan Pengembangan Karier
3. Pusat Pendidikan dan Pelayanan pada Masyarakat
4. Pusat Pengembangan KKN
5. Pusat Legal Drafting
6. Pusat Pengembangan Wilayah dan Desa Binaan
III. Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran ( LP3 )
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kurikulum
2. Pusat Pelatihan dan Evaluasi Pembelajaran
3. Pusat Perancangan dan Pengembangan Media Pembelajaran
IV. Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi
V. Satuan Pengawasan Intern (SPI)
VI. Unit Pelaksana Teknis ( UPT )
1. UPT Program Pengalaman Lapangan (PPL)
2. UPT Mata Kuliah Umum (MKU)
3. UPT Perpustakaan
4. UPT Komputer
5. UPT Pusat Bahasa
6. UPT Laboratorium Terpadu (Bio Science)
7. Unit Bimbingan Konseling
Tabel 2. Tugas Pokok dan Fungsi Generik Unit dan Unit di Undana
No
.
Nama
Generik Unit Nama Unit di PT Tugas Pokok dan Fungsi
1 Pimpinan
institusi
Rektor Rektor mempunyai tugas 1) meminmpin
penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 59
pengabdian pada masyarakat , membina
tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga
administrasi serta hubungan dengan
lingkungan, dan 2) membina dan
melaksanakan kerjasama dengan instansi,
badan swasta, dan masyarakat untuk
memecahkan persoalan yang timbul, terutama
yang menyangkut bidang tanggungjawabnya.
PR I Memiliki tugas membantu Rektor dalam
memimpin pelaksanaan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat
PR II Memiliki tugas membantu Rektor dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
keuangan dan administrasi umum
PR III Memiliki tugas membantu Rektor dalam
memimpin pelaksanaan tugas di bidang
pembinaan serta layanan kesejahteraan
mahasiswa
PR IV Memiliki tugas membantu Rektor dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
kerjasama, kesejahteraan pegawai dan dosen
serta pengawasan alumni baik di dalam
lingkungan Undana maupun di luar Undana
2 Senat
Perguruan
Tinggi/senat
Akademik
Senat
Universitas
Memiliki tugas untuk menjalankan fungsi
pertimbangan dan pengawasan akademik
3 Satuan
Pengawasan
Satuan
Pengawasan
SPI mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 60
Intern (SPI) lingkungan Undana dan untuk menjalankan
tugas, SPI menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan program pengawasan
2. Pengawasan/audit kebijakan dan program
3. Pengawasan /audit pengelolaan
kepegawaian, keuangan, dan barang milik
negara
4. Pemantauan dan pengkoordinasian tindak
lanjut hasil pemeriksaan internal dan
eksternal
5. Pendampingan dan reviu laporan keuangan
6. Pemberian saran dan rekomendasi
7. Penyusunan laporan hasil
pengawasan/audit, dan
8. Pelaksanaan evaluasi hasil
pengawasan/audit
4 Dewan
Pertimbangan
Dewan
Penyantun/
Dewan
Pertimbangan
Memiliki tugas :
1. Melakukan telaahan terhadap kebijakan
Rektor di bidang non akademik
2. Memberikan pertimbangan kepada
kebijakan Rektor di bidang non akademik
3. Merumuskan saran dan pendapat terhadap
kebijakan Rektor di bidang non akademik
4. Memberikan pertimbangan kepada Rektor
dalam mengelola Undana
Dewan pertimbangan dalam melaksanakan
fungsi pertimbangan non akademik memiliki
ruang tugas yang mencakup organisasi, SDM
(dosen, pegawai, mahasiswa), sarana dan
prasarana, keuangan, pengembangan unit
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 61
usaha, pengelolaan universitas
5 Pelaksana
Kegiatan
Akademik
Fakultas Fakultas mempunyai tugas mengkoordinir
dan/atau melaksanakan pendidikan akademik
dan/atau professional dalam satu atau
seperangkat cabang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau kesenian tertentu.
Untuk menyelenggarakan tugas, fakultas
memiliki fungsi :
1. Melaksanakan dan mengembangkan
pendidikan
2. Melaksanakan penelitian untuk
pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi,dan/atau seni
3. Melaksanakan pengabdian pada
masyarakat
4. Melaksanakan pembinaan sivitas
akademika
5. Melaksanakan urusan tata usaha fakultas
Program
Pascasarjana
Mempunyai tugas menyiapkan mahasiswa
menjadi intelektual dan/atau ilmuan yang
berbudaya, mampu memasuki dan/atau
menciptakan lapangan kerja serta mampu
mengembangkan diri menjadi professional.
Untuk melaksanakan tugas, Program
Pascarajana memiliki fungsi :
1. Melaksanakan dan mengembangkan
pendidikan magister dan doktor
2. Melaksanakan penelitian untuk
pengembangan IPTEKS pada tingkat
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 62
magister dan doktor
3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat
pada tingkat magister dan doktor
4. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika
pada tingkat magister dan doktor
5. Melaksanakan urusan tata usaha program
pascasarjana
Lembaga
Penelitian (LP)
Memiliki tugas melaksanakan,
mengkoordinasikan, memantau, menilai
pelaksanaan kegiatan penelitian yang
diselenggarakan oleh pusat-pusat penelitian,
dan ikut mengusahakan, serta mengendalikan
administrasi sumberdaya yang diperlukan.
Dalam melaksanakan tugasnya, lembaga
penelitian mempunyai fungsi :
1. Melaksanakan penelitian ilmiah murni
2. Melaksanakan penelitian ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau kesenian tertentu untuk
menunjang pembangunan
3. Melaksanakan penelitian pendidikan dan
pengembangan institusi
4. Melaksanakan penelitian ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau kesenian serta penelitian
untuk mengembangkan konsepsi
pembangunan nasional, wilayah, dan/atau
daerah melalui kerjasama baik di dalam
maupun dengan luar negeri
5. Melaksanakan urusan tata usaha lembaga
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 63
Lembaga
Pengabdian Pada
Masyarakat
(LPM)
Bertugas melaksanakan, menyelenggarakan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan
ikut mengusahakan sumberdaya yang
diperlukan. Dalam melaksanakan tugas, LPM
memiliki fungsi :
1. Mengamalkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau kesenian
2. Meningkatkan relevansi program Undana
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
3. Membantu masyarakat dalam
melaksanakan pembangunan
4. Melaksanakan pengembangan pola dan
konsepsi pembangunan nasional,
wilayah, dan/atau daerah melalui
kerjasama antar perguruan tinggi dan/atau
badan lain baik di dalam maupun dengan
luar negeri
5. Melaksanakan urusan tata usaha lembaga
Lembaga
Pembinaan dan
Pengembangan
Pembelajaran
(LP3)
Bertugas melaksanakan, menyelenggarakan
kegiatan pendidikan dan pengajaran serta ikut
mengusahakan sumber daya yang diperlukan.
Dalam melaksanakan tugas, LP3 memiliki
fungsi :
1. Mengamalkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau kesenian
2. Meningkatkan relevansi program Undana
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
3. Membantu masyarakat dalam
melaksanakan pendidikan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 64
4. Melaksanakan pengembangan pola dan
konsepsi pembangunan nasional, wilayah,
dan/atau daerah melalui kerjasama antar
perguruan tinggi dan/atau badan lain baik
di dalam maupun dengan luar negeri
5. Melaksanakan urusan tata usaha lembaga
6 Pelaksana
Administrasi,
Pelayanan
dan
Pendukung
Biro
Administrasi
Akademik,
Kemahasiswaan,
Perencanaan,
dan
SistemInformasi
(BAAKPSI)
Bertugas memberikan layanan administrasi di
bidang akademik, kemahasiswaan,
perencanaan, dan Sisteminformasi di
Lingkungan Undana. Dalam melaksanakan
tugas, BAAKPSI memiliki fungsi :
1. Melaksanakan administrasi pendidikan
dan kerjasama
2. Melaksanakan administrasi
kemahasiswaan
3. Melaksanakan administrasi perencanaan
dan sistim informasi
Biro
Administrasi
Umum dan
Keuangan
(BAUK)
Bertugas memberikan layanan administrasi
umum dan keuangan di lingkungan Undana.
Dalam melaksanakan tugasnya, BAUK
memiliki fungsi :
1. Melaksanakan urusan tata usaha, rumah
tangga, hokum dan tatalaksana, serta
perlengkapan
2. Melaksanakan urusan kepegawaian
3. Melaksanakan urusan keuangan
7 Pelaksana
Penjaminan
Mutu
Lembaga
Penjaminan
Mutu Perguruan
Bertugas melaksanakan, menyelenggarakan
kegiatan penjaminan mutu perguruan tinggi
serta ikut mengusahakan sumber daya yang
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 65
Tinggi (LPMPT) diperlukan. Dalam melaksanakan tugas,
LPMPT memiliki peran:
1. Melakukan pelatihan, pendampingan, dan
kerjasama di bidang penjaminan mutu
akademik
2. Pengembangan sisteminformasi penjamin
mutu akademik
3. Pengembangan dan pelaksanaan
sistempenjamin mutu akademik sesuai
dengan keadaan sosial budaya kampus
Undana
4. Pengembangan dan pelaksanaan audit
mutu akademik, kinerja organisasi dan
masalah keuangan internal Undana
(dialihkan ke SPI)
5. Melaksanakan pengembangan pola dan
konsepsi pembangunan nasional, wilayah,
dan/atau daerah melalui kerjasama antar
perguruan tinggi dan/atau badan lain baik
di dalam maupun dengan luar negeri
6. Melaksanakan urusan tata usaha lembaga
8 Unit
Perencana
dan
Pengembang
an Tridharma
Tim
pengembangan
tridharma
Bertugas :
1. Menyusun dokumen-dokumen strategis
seperti: renstra, blueprint pengembangan
Undana, Rencana Induk pengembangan
universitas
2. Monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan
renstra
3. Melakukan kajian-kajian strategis
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 66
manajemen pendidikan tinggi
2.1.3 Kelembagaan Kode Etik
Jelaskan kode etik, lembaga serta prosedur penyelesaian pelanggaran kode etik sivitas
akademika dan karyawan di institusi ini beserta sosialisasinya.
Dalam rangka meningkatkan displin serta menciptakan suasana akademik yang
sehat dan kondusif bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan, Undana telah
memiliki sistem, instrumen dan lembaga terkait dengan kode etik. Pada saat ini
Undana telah memiliki dokumen kode etik mahasiswa, kode etik dosen, kode etik
audit (audit charter), kode etik PNS, kode etik penulisan ilmiah, serta kode etik
plagiasi dan penanganannya. Dokumen kode etik tersebut dicetak dalam bentuk
buku saku dan dibagikan kepada seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan
untuk kepentingan sosialisasi internal. Untuk sosialisasi eksternal, dokumen kode etik
diunggah pada website Undana. Secara kelembagaan Undana telah mempraktekkan
sistem dan kelembagaan untuk menangani berbagai permasalahan yang terkait
dengan pelangaran kode etik. Undana membentuk lembaga etik untuk menangani
berbagai pelanggaran displin. Penanganan terhadap pelanggaran disiplin baik yang
dilakukan oleh mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan, dilakukan oleh
pihak pimpinan terkait.
Apabila pelanggaran kode etik berhubungan dengan akademik dilakukan oleh
dosen, maka Rektor melalui PR I akan melakukan penanganan yang berkoordinasi
dengan PD I di fakultas yang terjadi kasus pelanggaran kode etik akademik dan
melakukan penindakan sesuai dengan sanksi yang telah ditetapkan dalam kode etik.
Apabila pelanggaran etika akademik dilakukan oleh tenaga kependidikan, maka
Rektor melalui PR II akan melakukan penanganan berkoordinasi dengan PD II di
fakultas, dimana yang bersangkutan bekerja dan melakukan penindakan sesuai
dengan sanksi yang telah ditetapkan dalam kode etik. Apabila pelanggaran etika
akademik dilakukan oleh mahasiswa, maka Rektor melalui PR III melakukan
penanganan berkoordinasi dengan PD III di fakultas, dimana mahasiswa yang
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 67
bersangkutan kuliah dan melakukan penindakan sesuai dengan sanksi yang telah
ditetapkan dalam kode etik. Implementasinya, kode etik telah dilakukan pada 11
mahasiswa FST dan FKIP yang melakukan tawuran dalam kampus dan miras dengan
pemberian skorsing selama 2 semester. Dalam kerangka antisipasi, maka pada tahun
2010, Rektor Undana bersama mahasiswa mendeklarasikan Undana sebagai Kampus
Anti Kekerasan dan Miras.
Dari aspek penghargaan, pemerintah memberikan Satya Lencana bagi pegawai
yang berkerja 10, 20, 30 tahun. Setiap tahun dilakukan pemilihan dosen
teladan/berprestasi pada tingkat Program Studi, fakultas dan universitas. Hal yang
sama dilakukan terhadap tenaga administrasi, laboran, pustakawan, teknisi, dan
mahasiswa.
Undana juga telah memberikan apreasiasi terhadap dosen, pegawai, mahasiswa yang
memiliki prestasi dalam bentuk pemberian piagam penghargaan dan finansial, hal ini
dilakukan untuk menumbuhkan motivasi dari berbagai elemen sivitas akademika
untuk meningkatkan kinerjanya.
2.2 Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur
dalam institusi perguruan tinggi mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya
organisasi yang disepakati bersama serta mampu membuat keputusan yang tepat
dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi
visi yang realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan yang
menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi
secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta
mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam
institusi perguruan tinggi. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal
kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.
Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi
ke dalam kegiatan operasional institusi perguruan tinggi. Kepemimpinan organisasi
berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi institusi
perguruan tinggi dan dalam sistem pendidikan tinggi nasional. Kepemimpinan
publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi
publik.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 68
2.2.1. Jelaskan pola dan kinerja kepemimpinan institusi perguruan tinggi, mencakup
informasi tentang kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik.
1. Pola dan Kinerja kepemimpinan Undana
Pola kepemimpinan Undana merupakan sebuah proses manajemen pendidikan
tinggi yang sistemik, strategis, dan inovatif dengan memperhatikan input, proses,
output, dan outcome. Pada aras sistem, maka sumberdaya yang dimiliki Undana
meliputi sumberdaya manusia, sumberdaya fisik, sumberdaya finansial, sumberdaya
informasi, sumberdaya intelektual atau hardware, software, dan brainware terus
didorong untuk digunakan secara optimal dalam mendukung pencapaian visi, misi,
tujuan, dan sasaran organisasi secara efektif, efisien dan akuntabel. Dalam
implementasinya, sistem kepemimpinan tersebut dapat dibedakan dalam 3 aspek yaitu
kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik.
Efektivitas kepemimpinan operasional berhubungan dengan kemampuan untuk
menjabarkan visi dan misi organisasi ke dalam program dan kegiatan operasional
institusi. Untuk mencapai target tersebut kepemimpinan operasional Undana ditandai
dengan perumusan visi misi Undana pada tahun 2007 dan mendapat legalitas dengan
terbitnya Permendiknas Nomor 2 Tahun 2009 tentang Statuta Undana. Dalam statuta
tersebut, pernyataan visi Undana adalah ”Perguruan Tinggi Berwawasan Global”.
Secara operasional visi misi Undana telah dijabarkan ke dalam program dan
kegiatan dengan fokus pada tridharma perguruan tinggi, yaitu 1) di bidang pendidikan
dan pengajaran melalui kegiatan operasional, yaitu a) Undana telah meningkatkan
kompetensi dosen dalam pencapaian mutu pembelajaran melalui pelatihan PEKERTI
dan AA bagi dosen, melakukan revisi kurikulum secara berkala yang disesuaikan
dengan perkembangan IPTEKS, b) upaya peningkatan sarana dan prasarana
pendidikan seperti penyiapan ruang kuliah yang layak secara bertahap melalui
pembangunan gedung kuliah FK, FKM, FKIP, PPs, dan untuk tahun 2014 akan
dilakukan pembangunan gedung kuliah FEB dan FKP, c) upaya peningkatan sarana
dan prasarana penunjang, Undana telah membangun gedung Rektorat, laboratorium di
beberapa fakultas seperti FST, Faperta, FKH, FKIP, dan pembangunan laboratorium
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 69
Bio Science serta pengadaan peralatan laboratorium secara bertahap, selain itu pada
tahun 2013, Undana telah membangun tahap I auditorium berkapasitas 4000 orang
dan akan dilanjutkan pada tahun 2014, di samping itu Undana juga telah
memprogramkan untuk pembangunan sport center, studio center, Rumah Sakit
Pendidikan, dan Laboratorium Lapangan Lahan Kering, d) peningkatan koleksi
perpustakaan baik melalui pengadaan bahan pustaka buku teks dan jurnal untuk
perpustakaan pusat maupun untuk taman baca pada fakultas dan program studi, di
samping itu Undana juga telah memfasilitasi dana bagi dosen untuk penyediaan bahan
ajar, e) penyediaan fasilitas internet gratis bagi semua sivitas akademika. Melalui
upaya peningkatan sarana dan prasarana di bidang pendidikan dan pengajaran, secara
nyata berdampak pada kinerja yang dicapai, di mana saat ini rataan lama studi
mahasiswa Undana < 5 tahun, rataan IPK lulusan Undana > 3,0, angka efisiensi
edukasi (AEE) mencapai 60 % diatas AEE nasional yaitu 50 %, dan angka DO
mahasiswa Undana di bawah 3 % atau lebih rendah dari angka DO nasional sebesar 5
%, dan 2) Di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui Lembaga
Penelitian (LP) dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) berupaya a) terus
mendorong para dosen untuk mengusulkan proposal kepada berbagai sumber dana
antara lain DP2M Dikti, Kemenristek, LIPI, dan juga pendanaan proposal penelitian
dan pengabdian melalui dana DIPA Undana, di samping itu kedua lembaga tersebut
dalam mendorong kompetensi dosen di bidang penelitian dan PkM telah
melaksanakan kegiatan pelatihan penulisan proposal penelitian dan pengabdian pada
masyarakat setiap tahun. Peran Undana di bidang pengabdian pada masyarakat mampu
bersaing secara nasional, dimana pada tahun 2008-2010, Undana menempati urutan 5
besar se Indonesia berdasarkan jumlah kegiatan PkM yang didanai, 2) aktif
menggalang kerja sama dengan pemerintah daerah (kabupaten/kota dan propinsi)
antara lain pada tahun 2012, Undana bekerjasama dengan pemerintah daerah melalui
seminar nasional pencalonan Almarhum Drs. Fransiskus X. Seda sebagai pahlawan
nasional, selanjutnya dalam kegiatan penelitian, pendampingan, dan pemberdayaan
masyarakat terus menggalang kerjasama dengan pemda dan pihak swasta antara lain
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 70
dengan pihak Bank Indonesia (BI) dan Pertamina di bidang pemberdayaan
masyarakat. Untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat,
Undana juga menetapkan wilayah binaan pada beberapa kabupaten/kota yaitu FKM,
FK, FST, FKIP, FISIP memiliki wilayah binaan di Kota Kupang dan Kabupaten
Kupang; Fapet memiliki wilayah binaan di Kabupaten Sabu Raijua; Faperta memiliki
wilayah binaan Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS, Kabupaten TTU, Kabupaten
Belu, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Manggarai, dan 3) mendorong publikasi
ilmiah dosen, melalui LP telah menyediakan wadah publikasi melalui pengelolaan
jurnal ”Media Exakta” dan melakukan pelatihan penulisan artikel ilmiah setiap tahun.
Kepemimpinan secara organisasi. Secara organisatoris, pola kepemimpinan
Undana memiliki ciri kepemimpinan visioner dan transformasional. Hal ini tampak
dari penetapan visi Undana sebagai Perguruan Tinggi Berwawasan Global tahun 2007,
yang ditindaklanjuti dengan transformasi kelembagaan. Dalam satu dekade terakhir
Undana telah mengalami perubahan struktural secara signifikan melalui penambahan
jumlah fakultas dari tujuh fakultas pada tahun 2005 menjadi 11 fakultas pada tahun
2013. Undana juga telah mengembangkan beberapa program studi baru pada jenjang
sarjana seperti Prodi Ilmu Politik, Kedokteran, Ilmu Komunikasi, Arsitektur, Ilmu
Komputer, Teknik Pertambangan, Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, Kedokteran
Hewan, PAUD, dan Penjaskesrek. Pada jenjang magister dari empat prodi pada tahun
2005 menjadi delapan prodi pada tahun 2013 melalui pembukaan Prodi Ilmu
Pendidikan Sosial, Linguistik, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Tahun 2013, Undana membuka jenjang pendidikan doktor yakni Prodi
Ilmu Ternak dan Ilmu Administrasi. Dalam rangka perluasan dan pemerataan akses
pendidikan tinggi, pada tahun 2013 Undana melaksanakan perkuliahan di luar domisili
sebanyak 28 Prodi di Bajawa, Kabupaten Ngada dan di Weetabula di Kabupaten
Sumba Barat Daya. Sebagai konsekuensi dari kebijakan ekspansi dan diferensiasi
struktural, maka jumlah mahasiswa undana mengalami pertumbuhan yang besar dari
sekitar 7.000 mahasiswa (2005) menjadi 22.000 mahasiswa (2013). Dari aspek
kelembagaan penunjang tridharma, Undana juga terus mengembangkan unit-unit
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 71
baru dan mendorong masing-masing unit untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya dengan tetap mengacu pada hubungan tata kerja antar unit yang sudah ada
dalam statuta Undana. Dalam tataran implementasi, untuk menjamin mutu pelayanan,
maka tiap unit dilengkapi prosedur standar operasional (SOP). Secara organik untuk
menjawab perkembangan yang terjadi khususnya di bidang pendidikan tinggi, Undana
juga telah membentuk unit-unit baru dengan tugas dan fungsi yang sifatnya
mendukung peningkatan kinerja institusi antara lain Lembaga Penjaminan Mutu dan
Audit Internal (LPMAI) pada tahun 2006 dan mengalami perubahan nama menjadi
pada tahun 2009 menjadi Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (LPMPT),
International Relationship Office (IRO) pada tahun 2006, Unit Layanan Pengadaan
(ULP) pada tahun 2010, Satuan Pengawasan Intern (SPI) dengan SK. Inspektur
Jenderal Kemdiknas Nomor 67/B/Kp.2010 tanggal 10 Februari 2010.
Sebagai bentuk komitmen Undana dalam pengembangan pola ilmiah pokok
(PIP) yaitu perrtanian lahan kering, kelautan dan pariwisata, maka secara organisasi
telah dibentuk beberapa pusat terkait di LP yaitu Pusat Penelitian Lahan Kering; Pusat
Penelitian Umbi-Umbian dan Kacang-Kacangan dengan SK. Rektor Nomor
20/KP/2006, Pusat Penelitian Kebudayaan dan Pariwisata; Pusat Penelitian Sapi
Timor dengan SK. Rektor Nomor 13/KP/2006, Pusat Penelitian Perikanan dan
Kelautan; Pusat Penelitian Arboretum dengan SK. Rektor Nomor 14/KP/2012.
Untuk mewujudkan visi Undana sebagai Perguruan Tinggi Berwawasan Global
dan sebagai bentuk respons terhadap isu global, maka secara organisasi telah
dibentuk Center for Australia and Pacific Studies; Pusat Penelitian HAM, Pusat
Penelitian Gender dan Anak dengan SK. Rektor Nomor 438/KL/2010, Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup, Pusat Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kedokteran
dengan SK. Rektor Nomor 604/KL/2012. Bentuk respons Undana terhadap
pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat, maka secara organisasi dibentuk
beberapa pusat seperti Pusat Studi Perubahan Sosial Politik Lokal dengan SK. Rektor
Nomor 04/KP/2007, Pusat Penelitian Manajemen dengan SK. Rektor Nomor
29/KP/2006, dan Pusat Penelitian Kependudukan dengan SK. Rektor Nomor 45 Tahun
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 72
1986, di Lembaga Penelitian dan di Lembaga Pengabdian pada Masyarakat yaitu
Pusat Inovasi dan Pengembangan IPTEKS; Pusat Informasi Kesempatan Kerja dan
Pengembangan Karier; Pusat Pendidikan dan Pelayanan pada Masyarakat; Pusat
Pengembangan KKN; Pusat Legal Drafting; dan Pusat Pengembangan Wilayah dan
Desa Binaan; Dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran, maka secara organisasi di
LP3 telah dibentuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Kurikulum; Pusat Pelatihan
dan Evaluasi Pembelajaran; dan Pusat Perancangan dan Pengembangan Media
Pembelajaran.
Efektivitas kepemimpinan publik, dalam beberapa tahun terakhir keberterimaan
Undana di masyarakat semakin baik yang diindikasikan meningkatnya animo
masyarakat untuk mempercayakan anak-anak mereka untuk kuliah di Undana bukan
saja dari wilayah NTT tetapi dari berbagai wilayah di Indonesia bahkan luar negeri
terutama Australia dan RDTL. Kepemimpinan publik Undana juga dapat dilihat dari
jumlah menjalin kerjasama dalam berbagai aspek dengan berbagai pihak baik pada
aras regional, nasional, dan Internasional.
Pada aras regional atau daerah berbagai kerjasama yang dilakukan adalah
kerjasama dengan hampir semua kabupaten/kota untuk melaksanakan program
pengumpulan kredit hasil belajar (PPKHB) bagi guru non S-1 untuk disertifikasi,
kerjasama di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan pada tahun
2013, Undana juga telah bekerjasama dengan Kabupaten Ngada dan Sumba Barat
Daya untuk membuka program studi di luar domisili yang merupakan kebijakan
nasional, Undana juga membantu pengalihan ribuan mahasiswa STKIP Weetebula,
STIKES CHMK, STKIP Betun dan Universitas Uyelindo yang belum memiliki ijin
operasional dan menjadi pembina perguruan tinggi swasta (PTS) di NTT.
Pada aras nasional, Undana juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai
kementerian meliputi kementerian pendidikan dan nasional untuk pelaksanaan
Pelatihan Profesi Guru (PLPG), Sarjana Mengajar di daerah Terpencil, Terdepan dan
Terluar (SM3T), Pendidikan Profesi Guru (PPG), penugasan pembukaan program
studi di luar domisili yaitu Undana 2 di Bajawa, dan Undana 3 di Weetebula.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 73
Kementerian Perumahan Rakyat untuk membangun RUSUNAWA, BAPPENAS
untuk pelaksanaan evaluasi kinerja pembangunan daerah (EKPD), kementerian PDT
untuk pengembangan daerah tertinggal, pihak swasta yaitu PT. Pertamina untuk
pembangunan studio center dan juga melalui kerjasama dengan FLIPMAS Hetfen
bergerak di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di NTT, PT. PLN
untuk bantuan beasiswa dan peningkatan sarana prasarana, Bank Indonesia dan LIPPO
Bank untuk bantuan beasiswa, perguruan tinggi lainnya yaitu Universitas Airlangga
dan UNDANA untuk pembukaan dan pengembangan Fakultas Kedokteran, UB, UM,
dan Unair untuk studi S-3 dosen Undana, UNJ dan Undana untuk studi lanjut calon
dosen dari kampus 2 Undana Bajawa.
Pada aras internasional, Undana telah menjalin kerjsama dengan perguruan
tinggi dan lembaga di luar negeri Dili Institute of Technology, The University of
Newcastle, Australia, Flinders University, Food And Agriculture Organization
(FAO), Kumamoto University, Universidade Dili, Forum For Integrated
Development of eleven Universities on Energy, Marine and human Settlement (FIND-
11), Utah State University Logan, Utah USA, Universidade Da Paz, Charles Darwin
University (CDU), AUSAID (Amerika), Cooperative Research Centre for National
Plant Biosecurity (CRC NPB Ltd), Pasific Institute for Sustainnable Development,
University Of Tasmania, Flinders Overseas Health Group Inc, University Of New
England, Tiri-Making Integrity Work, London, UK, and Indonesia Australia
Language Foundation, Universidade De Coinbro, Portugal, Papua Nuigenia,
University Vilnius Lithuania, Korea Thechnology University, Vriej University, The
Asia Foundation, ACIAR, World Vision International (WVI) .
Selain itu, Undana juga telah menjadi rujukan untuk pelaksanaan kegiatan
penting antara lain pada tahun 2008 sampai saat ini Undana menjadi koordinator
penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) di Provinsi NTT. Pada tahun 2012, Undana
menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Rektor Wilayah Indonesia Timur dan
Rektor Undana menjadi Ketua Forum Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia
Timur dan pelaksanaan Forum Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 74
seluruh Indonesia. Pada tahun 2013 Undana dipercaya untuk menjadi tuan rumah
pelaksanaan forum Dekan Peternakan seluruh Indonesia dan Forum Dekan FISIP
seluruh Indonesia. Disamping itu juga Undana sering dipilih sebagai mitra dalam
diskusi untuk penyempurnaan sejumlah draft Undang-Undang yang dilakukan oleh
DPR dan DPD RI seperti RUU Perbatasan, RUU Kode Etik DPR, RUU Daerah
Kepulauan, dan RUU Susunan dan kedudukan DPR; kerjasama antara Mahkamah
Konstitusi (MK) dan FH Undana dalam persidangan semu dan kerjasama dengan
BPKP pusat dalam rangka pendampingan pengelolaan keuangan dan audit keuangan
untuk program Hibah luar negeri seperti PHKI, I-MHERE, dan HPEQ serta
kerjasama dengan KPK untuk pendidikan anti korupsi, sebagai implementasinya,
maka dalam setiap pembekalan KKN bagi mahasiswa diberikan materi tentang anti
korupsi. Undana juga menjadi tempat pelaksanaan konfrensi internasional 8 negara
dengan tema Aplikasi GIS dalam pembangunan.
Efektivitas kepemimpinan Undana didukung oleh garis perintah yang jelas,
seperti telah diatur dalam statuta dan OTK Undana. Dokumen tersebut memastikan
bahwa implementasi kepemimpinan memiliki alur yang jelas dari hulu ke hilir,
sehingga beban kepemimpinan dan tata kelola dapat didistribusikan secara merata
berdasarkan tingkat otoritas elemen kepemimpinan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Oleh karena itu, jika karena satu dan lain hal salah satu elemen pada level
kepemimpinan tertentu tidak menjalankan tugas tertentu, maka beban tugas tersebut
dapat dialihkan kepada elemen kepemimpinan yang setara atau di bawahnya.
Alur kepemimpinan dari hulu ke hilir tersebut sekaligus menggambarkan alur
pertanggungjawaban, walaupun alur pertanggunjawaban tersebut dimulai dari hilir ke
hulu atau level kepemimpinan dari bawah ke level puncak. Secara umum pengalihan
(deputizing) dalam paraktik kepemimpinan di Undana selama ini dapat dikatakan
cukup berjalan efektif dan mencerminkan proses yang sistemik yaitu input-proses-
output. Input dalam hal ini berupa kebijakan atau informasi yang dapat diproses
melalui eksekusi oleh elemen-elemen yang relevan baik secara langsung maupun
melalui mekanisme delegasi. Hasil eksekusi (output) kemudian dilaporkan kembali
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 75
kepada elemen pemberi wewenang.
2.3 Sistem Pengelolaan
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional institusi perguruan tinggi
mencakup fungsi pengelolaan (planning, organizing, staffing, leading, dan
controlling) dalam penyelenggaraan program dan kegiatan perguruan tinggi.
2.3.1 Jelaskan sistem pengelolaan institusi perguruan tinggi serta dokumen
pendukungnya (jelaskan unit / bagian / lembaga yang berperan dalam setiap
fungsi pengelolaan serta proses pengambilan keputusan).
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional Universitas Nusa Cendana, meliputi :
1. Perencanaan (planning).
Perencanaan di Undana secara terpusat dilakukan oleh Bagian Perencanaan pada
Biro Adminsitrasi Akademik Kemahasiswaan, Perencanaan dan SistemInformasi
(BAAKPSI) dengan menerima usulan kegiatan dari masing-masing unit dan
untuk pemantapannya dilakukan Rapat Koordinasi Perencanaan yang melibatkan
semua unit di lingkungan Undana. Adapun usulan program dan kegiatan yang
diusulkan unit harus berpedoman pada visi, misi, tujuan, dan sasaran yang
tertuang dalam Rencana Strategis Undana (RENSTRA) dan rencana kegiatan
tahunan (RKT). Penyusunan RKT diawali dengan pelaksanaan rapat koordinasi
(RAKOR) perencanaan dengan melibatkan semua unit pengguna anggaran
meliputi biro, lembaga, fakultas/PPs, dan UPT. Dari aspek perencanaan anggaran
dimulai dengan penyusunan rencana kegiatan anggaran kementerian lembaga
(RKAKL) dan dibahas pada tingkat kementerian sebelum menetapkan DIPA.
Dalam perencanaan juga selalu memperhatikan perkembangan di bidang regulasi
khususnya keuangan dengan mengacu pada regulasi terkait yang mengatur
tentang pengelolaan anggaran.
2. Pengorganisasian (organizing).
Untuk memberikan gambaran jelas tentang mekanisme dalam melakukan
perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakan-kebijakan perguruan
tinggi, maka diperlukan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP). Standar
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 76
adalah suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati bersama serta
dapat diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sedangkan SOP adalah tata cara atau tahapan yang dibakukan dan
yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. Dokumen
standar operasional prosedur (SOP) yang meliputi :
1. Akademik, terdiri dari 60 SOP
2. Administrasi keuangan, terdiri dari 25 SOP
3. Administrasi kemahasiswaan, terdiri dari 24 SOP
4. Perencanaan dan sistem informasi pada biro terdiri dari 5 SOP
5. Administrasi umum, terdiri dari 1 1 0 SOP
6. Audit Internal terdiri dari 6 SOP
SOP Undana tersebut bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan kebutuhan
organisasi.
3. Kepegawaian (staffing)
Pengelolaan kepegawaian di Undana dikoordinir langsung oleh PR II dan
dilaksanakan oleh BAUK bagian kepegawaian, seperti rencana pengadaan/seleksi
pegawai. Pelaksanaan manajemen kepegawaian dilakukan berdasarkan uraian
tugas bagian dan sub bagian di fakultas, program pascasarjana, bagian, lembaga,
UPT, Pusat-Pusat di Lingkungan Undana. Pengelolaan kepegawaian diarahkan
pada peningkatan kompetensi, kinerja, jabatan, karir, dan kepuasan baik untuk
dosen maupun tenaga kependidikan.
4. Kepemimpinan (leadership).
Dalam implementasinya, kepemimpinan Undana mengacu pada OTK dan Statuta
Undana. Undana menggerakkan sumberdaya dengan memberi pernghargaan dan
sanksi, dan pemberian gaji tepat waktu. Dalam implementasinya, kepemimpinan
Undana mengacu pada OTK dan Statuta Undana. Undana menggerakkan
sumberdaya dengan memberi penghargaan dan sanksi, dan pemberian gaji tepat
waktu. Pemberian penghargaan didasarkan pada evaluasi kinerja yang telah
dilakukan dan sumberdaya yang memberikan kinerja yang tinggi akan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 77
mendapatkan reward dan melalui penegakan disiplin pegawai, maka pegawai yang
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan peraturan yang telah ditetapkan
akan diberikan sanksi sesuai dengan tingkat indisipliner yang dilakukan.
5. Pengawasan (controlling), dilakukan rapat evaluasi secara berjenjang oleh
pimpinan unit dari aras paling tinggi sampai ke unit paling rendah. Untuk
pengawasan kinerja akademik dan non akademik dilakukan oleh SPI, sedangkan
di bidang pembelajaran dan kurikulum dilakukan oleh LP3 Undana. Sebagai
bahan evaluasi kinerja unit organisasi, masing-masing unit pengguna anggaran
membuat Laporan Akuntabiltas Instansi Pemerintah (LAKIP) setiap tahunnya.
Pengawasan juga dapat dilakukan oleh stakeholder melalui komplain atau juga
melalui masukan dalam pelaksanaan survei kepuasan pelanggan. Selain itu, setiap
semester dilakukan evaluasi Beban Kerja Dosen (BKD) baik secara internal
oleh Undana maupun ke Direktorat Ketenagaan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
2.3.2 Jelaskan program peningkatan kompetensi manajerial untuk menjamin proses
pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit.
Program peningkatan kompetensi manajerial pimpinan yang dilakukan Undana
adalah :
1. Program Peningkatan Kompetensi Manajerial Pimpinan
Peningkatan komptensi manajerial pimpinan di Undana dilakukan mulai dari
pimpinan Program Studi sampai kepada pimpinan unit lebih tinggi terutama
dalam bidang pengelolaan organisasi pendidikan tinggi. Adapun kegiatan
peningkatan kompetensi diikuti oleh pimpinan baik secara in house training
(SPMI, mengembangkan akreditasi) maupun mengirimkan pimpinan unit untuk
mengikuti kegiatan non degree training di luar Undana yaitu Diklat Kurikulum
Perguruan Tinggi oleh DIKTI, Diklat Penulisan Jurnal Ilmiah Terakreditasi,
Pengembangan Sistem e-learning, Diklat Reviu Keuangan Pemerintah bagi
anggota Satuan Pengawasan Intern (SPI) oleh Inspektorat Jenderal Kemendiknas,
Diklat Audit Perencanaan bagi anggota Satuan Pengawasan Intern (SPI) oleh
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 78
Inspektorat Jenderal Kemendiknas, Diklat Pengadaan Barang dan Jasa. Melalui
pendanaan NUFFIC tahun 2011, Undana melaksanakan kegiatan ”Leadership
Training” untuk pimpinan rektorat dan fakultas di Soe Kabupaten TTS.
Peningkatan kompetensi manajerial pimpinan Undana dilakukan melalui kegiatan
benchmarking baik di perguruan tinggi dalam negeri antara lain IPB, UGM, UB,
UNHAS, UNAIR, ITS, UKSW, UNS, UNJ, UI, ITB, INSTITUT TEKNOLOGI
10 NOPEMBER, UNHAS, UNS; maupun luar negeri antara lain RDTL,
Australia, Thailand, Jepang, Belanda, Inggris, USA, Lithunia, Tasmania,
Portugal. Kegiatan tersebut menjadi best practice untuk pelaksanaan tugas
pimpinan di unit kerja masing-masing.
2. Program peningkatan Kompetensi manajerial Tenaga Kependidikan dan Tenaga
Fungsional non Dosen (Pustakawan dan Laboran).
Kegiatan peningkatan kompetensi manajerial tenaga kependidikan dan tenaga
fungsional non dosen (pustakawan dan laboran) dilakukan baik melalui in house
training maupun melalui pengiriman staf untuk kegiatan non degree training di
luar Undana. Adapun beberapa kegiatan yang telah diikuti oleh staf tenaga
kependidikan dan tenaga fungsional non dosen, yaitu 1) DIKLAT ADUM, 2)
DIKLATPIM III, 3) DIKLATPIM IV, 4) Diklat Tenaga Laboran, 5) Diklat
Pustakawan, 6) pelatihan Arsiparis, 7) pelatihan pengadaan barang dan jasa, 8)
pelatihan pengelolaan keuangan, 9) pelatihan Sistemakuntasi keuangan, 10)
pelatihan sekretaris pimpinan, 11) pelatihan pengelolaan BMN, 12) pelatihan
SIMPEG, 13) pelatihan SIMAK BMN, 14) pelatihan penatausahaan barang milik
negara, 15) pelatihan penghapusan barang milik negara, 16) pelatihan manajemen
SDM perguruan tinggi, 17) Diklat Administrasi Kepegawaian, 18) pelatihan
teknis mekanisme pengelolaan adminsitrasi keuangan,19) Diklat
Keprotokolan/Kehumasan.
2.3.3 Jelaskan diseminasi hasil kerja perguruan tinggi sebagai akuntabilitas publik.
Laporan tahunan Undana atas tanggungjawabnya sebagai unit pelayanan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 79
pemerintah di bidang pendidikan tinggi menjadi keharusan dan didiseminasikan
dalam beberapa bentuk atau media. Materi pertanggungjawaban tersebut, berfungsi
sebagai laporan pertanggungjawaban kepada pemerintah dan masyarakat, menjadi
acuan perbaikan dan peningkatan mutu kinerja Undana ke depan, sumber acuan para
pemangku kepentingan dalam rangka memperoleh manfaat semaksimal mungkin atas
pelayanan yang disediakan, dan menjadi acuan atau menginspirasi, memberikan kritik
untuk kemajuan institusi. Diseminasi capaian hasil kerja Undana merupakan bentuk
akuntabilitas publik yang disampaikan kepada pemangku kepentingan melalui:
1. Perayaan Dies Natalis, Rektor menyampaikan pidato dies natalis pada Rapat Senat
Luar Biasa, bersifat terbuka, diselenggarakan setiap tahun, minggu kedua bulan
September. Pidato ini berupa laporan capaian kinerja universitas dan dikemas
dalam bentuk buku yang isinya meliputi (1) Visi, Misi, dan Nilai yang menjadi
acuan dasar dalam pengelolaan dan pengembangan Undana, (2) capaian program
tridharma prioritas, (3) kinerja manajemen keuangan, dan (4) rencana
pengembangan jangka pendek dan jangka panjang. Rapat ini diikuti oleh para
pemangku kepentingan antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur selaku Ketua Dewan
Penyantun, para anggota Dewan Penyantun secara ex-officio sebagai anggota
Forum Pimpinan Daerah Provinsi NTT, para pebisnis dan tokoh masyarakat
nasional dan daerah. Selain itu rapat ini juga dihadiri oleh tamu khusus yang
dianggap penting dalam rangka pengembangan universitas, antara lain tokoh
nasional dan internasional yang sedang berpengaruh, pimpinan perguruan tinggi
dan atau lembaga riset dalam/luar negeri; dengan kegiatan dalam bentuk orasi
ilmiah dan atau penandatanganan nota kesepahaman/ kerja sama.
2. Rapat Kerja Tahunan Undana, diselenggarakan setiap bulan Desember. Rektor
melaporkan hasil kerja setahun terakhir yang akan menjadi acuan penetapan
strategi implementasi program tahunan, jangka pendek, dan jangka panjang
untuk tahun-tahun berikutnya. Pada rapat kerja ini dilakukan dua kegiatan utama,
yaitu laporan kinerja setiap unit (fakultas, pascasarjana, lembaga, biro, dan UPT)
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 80
dan penetapan Program Kerja setahun kedepan. Walaupun rapat kerja ini tidak
terbuka bagi masyarakat umum tetapi tetap merupakan wahana
pertanggunjawaban kinerja setiap unit yang akan dirangkum menjadi
pertanggunjawaban kinerja universitas dan masyarakat berhak mendapatkan
informasi tanpa membuka rahasia negara.
3. Pidato Wisuda, Rektor melaporkan hasil kerja Undana, khusus tentang
penyelenggaraan Wisuda Sarjana dan Magister sebanyak empat kali setahun,
yaitu bulan Februari, Juni, September yang dirangkaikan dengan dies natalis,
dan Desember. Dalam pidato wisuda tersebut, rektor melaporkan hasil praktek
baik usaha pengembangan pembelajaran yang sedang diselenggarakan,
ditunjukkan oleh peningkatan IPK rata-rata lulusan dan masa studi rata- rata yang
makin pendek. Usaha perbaikan pembelajaran tersebut dimulai dari pelatihan
dosen, penyediaan bahan ajar secara manual dan digital, dan perbaikan
sarana/prasarana pembelajaran serta penciptaan lingkungan belajar yang makin
kondusif dalam tahun berjalan.
4. Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT), sebelumnya bernama Evaluasi
Program Studi Berdasarkan Evaluasi Diri (EPSBED), yang dikelola oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud, dapat ditemui data hasil
kerja Undana, khusus yang berhubungan dengan masalah akademik, yaitu
mahasiswa terdaftar dan aktif setiap tahun, dosen dan kegiatan tridharma, dan nilai
hasil belajar setiap mahasiswa dari semester ke semester. Pemenuhan
pelaporan data ke PDPT menjadi syarat awal pengajuan akreditasi program studi
dan syarat awal pengajuan dosen mengikuti proses sertifikasi.
5. Akreditasi BAN-PT, penyajian data dan pengisian borang akreditasi bagi setiap
program studi juga merupakan wujud pertanggungjawaban hasil kerja universitas
melalui program-program studi yang ada. Melalui LPMPT, teranggarkan
pembiayaan reakreditasi setiap program studi sekali 4 tahun dan pengajuan
akreditasi bagi program studi baru. LPMPT, selain mengelola pembiayaan
tersebut juga menjadi pusat koordinasi pengisian borang akreditasi yang melalui
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 81
tiga tahap, yaitu (1) internalisasi pengisian borang akreiditasi melalui lokakarya,
dan (2) pengisian borang akreditasi oleh suatu task force program studi.
6. Website Undana, yaitu www.undana.ac.id, memuat profil Undana, yang terdiri
atas profil setiap unit, hasil kerja dan kegiatan, berita aktivitas yang telah
berlangsung, serta bentuk pelayanan Undana baik kepada sivitasnya sendiri
maupun kepada masyarakat luas. Website ini telah diperkenalkan sejak tahun
2005. Pengelola website ini adalah unit pelaksana teknis tersendiri, yaitu Pusat
Komputer (PUSKOM). Website ini juga dipersiapkan untuk mengelola pelayanan
online berbagai kegiatan akademik, seperti pendaftaran peserta seleksi
mahasiswa baru, registrasi dan pengisian KRS mahasiswa, pendaftaran calon
peserta KKN, pendaftaran calon peserta wisuda semua level, S-1 dan S-2,
repositori karya ilmiah dan laporan pengabdian kepada masyarakat.
7. Majalah “Warta Undana”, dimana Undana memberitakan hasil-hasil kerja dan
aktivitas yang telah/sedang/akan berlangsung, terbit secara berkala sekali sebulan.
Majalah ini juga berfungsi sebagai media ekspresi atau unjuk kemampuan menulis
sivitas akademika dan memberitakan ide-ide cemerlang yang dapat menginspirasi
dan memotivasi masyarakat berbuat lebih produktif.
8. Jumpa pers untuk pemberitaan yang dilakukan secara periodik atau dalam waktu-
waktu tertentu
2.3.4 Jelaskan sistem audit internal (lembaga/unit kerja, ruang lingkup tugas, prosedur
kerja dsb).
Undana memiliki sistem audit internal yang menjamin kepastian semua
program yang telah direncanakan dan semua lini organisasi berfungsi dengan baik,
bukan hanya diperlukan perencanaan yang baik dan sesuai dengan ketersediaan
pembiayaan dan tenaga yang terampil, juga diperlukan pemantauan yang terencana.
Untuk itu, Undana memiliki unit-unit pemantau sebagai berikut :
Satuan Pengawasan Intern (SPI), dibentuk tahun 2010 berdasarkan SK Inspektur
Jenderal Nomor 67/B/Kp.2010 tanggal 10 Februari 2010. Tugas pokok dan fungsi SPI
adalah:
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 82
1. Memonitor dan mengevaluasi laporan pengelolaan keuangan, asset, kinerja
sumber daya manusia, dan administrasi akademik;
2. Melakukan klarifikasi, verifikasi, dan investigasi, terhadap unit kerja atau
perorangan yang dinilai melakukan penyimpangan dalam pengelolaan
keuangan, asset, kinerja sumber daya manusia, dan atau
administrasi/penyelenggaraan kegiatan akademik.
3. Melakukan audit internal bidang non akademik dan sejak tahun 2013, SPI
Undana juga melakukan tugas audit di bidang akademik.
4. Melaporkan hasil audi t , pengawasan , klarifikasi, verifikasi, dan investigasi
kepada pimpinan universitas sebagai acuan tindakan penertiban untuk menjamin
terlaksananya program sebagaimana mestinya.
Dalam melaksanakan tugas, anggota SPI Undana berpedoman pada peraturan
yang berlaku baik eksternal maupun dokumen internal antara lain kode etik auditor,
manual prosedur pelaksanaan audit, program kerja audit, dan instrumen pengawasan
dan audit yang semua sudah disiapkan oleh SPI Undana. Hasil kerja SPI, temuan
kesesuaian/ketidaksesuaian, dilaporkan kepada rektor sebagai bahan pertimbangan
kebijakan pimpinan universitas. Pelaporan hasil verifikasi dan atau investigasi suatu
masalah kepada Rektor dilakukan segera mungkin bila masalah tersebut dipandang
perlu mendapat penyelesaian secepatnya. Sedangkan hal-hal yang memerlukan
penyelesaian oleh beberapa jenjang struktural maka dilaporkan berkala minimal
enam bulan sekali/semester.
Diseminasi hasil temuan SPI disampaikan oleh Rektor melalui rapat
koordinasi tingkat universitas yang diikuti pimpinan unit kerja, fakultas, program
pascasarjana, lembaga, biro, dan UPT, atau pada rapat senat universitas.
Lembaga Penjaminan Mutu P e r g u r u a n T i n g g i (LPMPT), sebagai salah
satu lembaga yang dibentuk oleh Rektor dengan tugas menyediakan berbagai
dokumen penjaminan mutu akademik dan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap implementasi berbagai dokumen mutu sekaligus mendampingi program
studi dalam melakukan evaluasi mutu internal dan dalam proses akreditasi.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 83
Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3), sebagai salah satu
lembaga dengan fungsi utama mengkaji dan mengembangkan kurikulum dan
teknologi pembelajaran di Undana. LP3 di Undana dibentuk dengan SK. Rektor
Nomor 128/LK/2003 tanggal 19 Desember 2003. Lembaga ini bertugas untuk
menangani pembinaan, pengkajian, peningkatan, dan pengembangan
pembelajaran/pendidikan. LP3 berperan mendampingi program studi dalam program
pengembangan kurikulum dan sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap implementasi kurikulum dan teknologi pembelajaran pada program studi, di
samping itu juga bertanggungjawab dalam penyusunan dokumen yang berhubungan
dengan mutu pembelajaran antara lain Norma dan Tolok Ukur Undana, kode etik
dosen dan pegawai serta mahasiswa.
2.3.5. Jelaskan sistem audit eksternal (lembaga/unit kerja, ruang lingkup tugas,
prosedur kerja dsb).
Sebagai institusi pendidikan tinggi negeri yang merupakan satuan kerja
dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta sekaligus sebagai wujud
akuntabilitas publik Undana, maka secara berkala dilakukan audit eksternal yang
antara lain dilakukan oleh berbagai lembaga eksternal seperti: Inspektorat
Kemendikbud, BPK/BPKP, BAN-PT, Audit ISO 9001:2008. Dalam mengelaborasi
audit eksternal tersebut, Undana melalui SPI (Satuan Pengawasan Intern) melakukan
koordinasi dengan unit kerja dalam lingkup Undana, terutama pada unit kerja yang
akan menjadi cakupan audit dari lembaga eksternal yang bersangkutan. Khusus audit
dari BAN-PT, koordinasi dilakukan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan
Tinggi (LPMPT) terutama pada program studi yang akan divisitasi. Hasil temuan
audit kemudian dirangkum oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Lembaga
Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (LPMPT) untuk kemudian didiskusikan dengan
pimpinan guna menindaklanjuti hasil temuan audit. Lembaga, ruang lingkup tugas,
dan prosedur kerja audit eksternal dipaparkan pada uraian berikut:
1. Inspektorat Kemendikbud
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 84
Inspektorat Kemendikbud (IK) melakukan audit setiap tahun terhadap Undana
yang dengan ruang lingkup pemeriksanan: aspek akademik (penyelenggaraan
kegiatan tridharma), SDM (dosen dan tenaga kependidikan), keuangan, dan aset
(sarana dan prasarana). Audit oleh IK biasanya biasanya dilakukan sekitar bulan
Agustus atau September selama 12 hari kerja. Pelaksanaan audit diwali dengan
penyampaian surat Inspektur IK kepada Rektor Undana yang berisi waktu rencana
audit dan tim auditor (ketua dan anggota) yang akan bertugas. Tahapan
aktivitas auditor IK di Undana adalah:
i. Rapat temu pertama yang diikuti pimpinan unit-unit seperti fakultas,
PPs, lembaga, dan biro; rapat dipimpin oleh Rektor Undana dengan Ketua
Tim Auditor sebagi narasumber. Rapat ini memaparkan jadwal,
pendistribusian tugas auditor, unit sasaran, dan bidang pemeriksaan.
ii. Pelaksanaan audit, hari berikut setelah Tim Auditor turun ke unit-unit
sampel sesuai jadwal yang telah disampaikan pada rapat temu pertama, dan
pimpinan dan staf yang berubungan dengan bidang pemeriksaan.
Pemeriksaan setiap unit biasanya memerlukan waktu 2 – 3 hari. Pemeriksaan
dilakukan dengan cara melakukan verifikasi antara hasil pekerjaan dan aturan
yang bersesuaian. Apabila hasil kerja yang tidak sesuai dengan aturan yang
mengaturnya maka disebut temuan. Auditor meminta klarifikasi pimpinan
unit mengenai temuan; bila pimpinan unit dapat menyanggah temuan tersebut
dengan menunjukkan aturan yang membenarkan atau mampu memberikan
pembenaran pengecualian karena pertimbangan yang lebih produktif maka
temuan tersebut dieleminir; tetapi bila temuan itu tidak dapat dibenarkan oleh
aturan yang berlaku maka tetap akan menjadi temuan dan dituliskan dalam
Lembar Hasil Pemeriksaan, ditandatangani auditor dan pimpinan unit
bersangkutan.
iii. Penyusunan laporan hasil pemeriksaan, setelah semua unit yang
direncanakan sebagai sasarana pemeriksaan selesai diperiksa, tim auditor
dipimpin oleh Ketua Tim Auditor, menyusun laporan hasil pemeriksanaan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 85
yang intinya menghasilkan daftar temuan.
iv. Rapat temu akhir, seperti rapat temu awal, rapat ini dipimpin oleh Rektor
Undana dengan Ketua Tim Auditor sebagi narasumber, diikuti pimpinan
unit-unit: fakultas, PPs, lembaga, dan biro. Ketua Tim
Auditormemaparkan laporan hasil pemeriksaan yang intinya
menyampaiakan daftar temuan.
v. Penyampaian hasil pemeriksaan IK secara resmi, Inspektur IK
menyampaian secara resmi kepada Rektor Undana hasil pemeriksaan IK,
melalui surat beseta lampiran berupa daftar temuan, dan meminta menindak
lanjuti untuk memulihkan berlakunya ataran dalam menyelenggarakan
pendidikan tinggi.
vi. Tindak lanjut temuan IK, Rektor memerintahkan unit atau perorangan yang
terkait dengan temuan tersebut untuk memulihkan kembali hal-hal yang tidak
sesuai menjadi sesuai aturan yang berlaku dan memberikan snksi kepada
mereka yang tidak patuh dengan aturan.
vii. Laporan pemulihan, Rektor menyampaikan kepada Inspektur IK
pemulihan dan tindakan pendisiplinan yang telah dilakukan dari semua
temuan yang ada, dan unit-unit yang terkait diminta mengusahakan
mengeliminir temuan- temuan sehingga tidak terjadi lagi waktu yang akan
datang.
2. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Dalam rangka mencapai “good university governance” Undana telah melakukan
kerjasama dengan BPKP Pusat sejak tahun 2007 dan diperbaharui melalui MoU No
78/K/D2/2011 tanggal 31 Januari 2011, dengan fokus reviu dan pendampingan dalam hal
pengelolaan keuangan dan asset. Kegiatan audit oleh BPKP di Undana dilakukan melalui
penugasan oleh kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berfokus pada
pengelolaan dana Hibah seperti dana PHKI, IMHERE dan HPEQ. Ruang lingkup
pemeriksaan BPKP dipusatkan pada pembiayaan pembangunan dan proyek bantuan luar
negeri. Tahapan kegiatan pemeriksaan BPKP:
i. Penyampaian rencana pemeriksaan oleh BPKP, Kepala BPKP
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 86
menyampaikan rencana pemeriksaan yang akan dilakukan, jadwal, dan pesonil yang
akan bertugas.
ii. Rapat temua awal, dipimpin rektor dan didampingi oleh Tim auditor dari
BPKP, diikuti pimpinan unit yang telah ditetapkan sebagai sasaran
pemeriksaan.
iii. Pelaksanan pemeriksanaan, bila ada sesuatu yang ditemukan tidak sesuai
tata kelola keuangan negara maka pimpinan unit diminta menjelaskan atau
meperbaikinya; bila tidak bisa dijelaskan dan tidak dapat diperbaiki maka
akan menjadi temuan.
iv. Laporan hasil pemeriksaan, apabila pemeriksanaan telah selesai semua
sesuai rencana maka Tim Audit BPKP menyusun laporan hasil pemeriksaan
yang menghasilkan daftar temuan.
v. Rapat temu akhir, dipimpin oleh Rektor dengan narasumber Tim Auditor
BPKP dan diikuti oleh pimpinan unit-unit sasaran pemeriksaan. Oleh
pimpinan auditor BPKP menyampaikan temuan yang telah diperoleh.
vi. Penyampaian hasil pemeriksaan BPKP secara resmi, Kepala BPKP
menyampaian secara resmi kepada Rektor Undana hasil pemeriksaan BPKP,
melalui surat disertai lampiran berupa daftar temuan, dan meminta untuk
menindak lanjuti dalam memulihkan berlakunya aturan dalam
menyelenggarakan pendidikan tinggi
vii. Tindak lanjut temuan BPKP, Rektor memerintahkan unit yang merupakan
objek temuan/auditi atau perorangan yang terkait dengan temuan tersebut
untuk menindaklanjuti kembali hal-hal yang tidak sesuai, s e h i n g g a
menjadi sesuai d e n g a n aturan yang berlaku dan memberikan sanksi kepada
mereka yang tidak patuh dengan aturan.
viii. Laporan pemulihan, Rektor menyampaikan kepada BPKP pemulihan dan
tindakan pendisiplinan yang telah dilakukan dari semua temuan yang ada, dan
unit-unit yang terkait diminta mengusahakan mengeliminir temuan-temuan
sehingga tidak terjadi lagi waktu yang akan datang.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 87
3. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Ruang lingkup audit BPK serupa dengan BPKP, yaitu tata kelola keuangan
negara, namun lebih mengarah pada pembinaan pengelolaan keuangan dan
asset. BPK juga memusatkan pemeriksaannya pada masalah yang menjadi
temuan Inspektorat Jenderal Kemdikbud dan ditindaklanjuti segera sesuai
ketentuan yang berlaku. Prosedur pelaksanaan pemeriksaannya serupa dengan
BPKP, namun BPK berwewenang menerbitkan opini pelaporan
penyelenggaraan pengelolaan keuangan.
4. Audit/Surveillance ISO 9001:2008
Mengingat pada saat ini sudah ada 1 unit kerja dalam Undana yang telah
menerapkan ISO 9001:2008 yaitu Fakultas Peternakan, maka setiap 6 bulan
sekali tim ISO 9001:2008 yakni PT. SAI Global melakukan audit terhadap unit
kerja tersebut. Adapun lingkup audit ISO 9001:2008 mencakup aspek kesesuaian
dengan SOP manajemen (input, proses dan output) hasil atau capaian sasaran
mutu yang telah dijanjikan dalam dokumen ISO yang telah ditetapkan oleh unit
kerja yang bersangkutan. Tahapan audit atau surveillance ISO adalah sebagai
berikut:
i. Dua bulan sebelum waktu surveillance jatuh tempo, Tim Audit Internal ISO
melakukan verifikasi kesesuaian kinerja nyata sasaran mutu dan standar
pelayanan minimal yang dijanjikan; semua temuan atau ketidaksesuaian yang
ditemukan auditor internal perlu ditindaklanjuti oleh manajemen.
ii. Setelah semua ketidaksesuaian telah dipulihkan, pimpinan unit pemegang
sertifikat ISO 9001:2008 menyampaikan kepada perwakilan ISO di
Indonesia yaitu SEI Indonesia yang berkedudukan di Surabaya, unit kami siap
dilakukan audit.
iii. Sebelum auditor ISO datang di Undana, terlebih dahulu menetapkan
sasaran mutu secara sampling yang akan diperiksa. Selanjutnya
menyampaikan surat yang berisi jadwal pelaksanaan audit dan personil yang
akan melakukan audit.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 88
iv. Temu awal auditor ISO, dipimpin pimpinan unit pemegang sertifikat ISO,
diikuti oleh pimbinan sub-sub unit yang berkaitan dengan sasaran mutu, dan
Auditor ISO sebagai narasumber, menjelaskan HaKIkat surveillance dan
jadwal pelaksanaannya.
v. Pelaksanan pemeriksaan, jika ada sesuatu yang ditemukan tidak sesuai mutu
yang dijanjikan maka pimpinan unit diminta menjelaskan atau
memperbaikinya; dan sedapat mungkin dapat diperbaiki.
vi. Rapat temu akhir, dipimpin oleh pimpinan unit pemegang sertifikat ISO
vii. Narasumber Auditor ISO dan diikuti oleh pimpinan unit-unit terkait. Apabila
temuan itu dapat dipulihkan maka sertifikat ISO akan terbit paling lambat 2
minggu kemudian.
viii. Penangguhan setifikat surveillance, bila terdapat kinerja sasaran mutu tidak
mencapai standar minimal seperti yang dijanjikan maka unit yang
bersangkutan diberi kesempatan maksimal 6 bulan untuk memulihkannya; dan
bila terpulihkan sertifkat surveillance terbit, tetapi bila tidak pulih sertifikat
ISO dicabut.
5. BAN-PT
BAN-PT melakukan asesmen akreditasi terhadap program studi dalam lingkup
Undana, maupun akreditasi institusi perguruan tinggi sesuai permintaan.
Dalam hal audit eksternal dari BAN-PT, Undana melalui Lembaga Penjaminan
Mutu Perguruan Tinggi (LPMPT) melakukan koordinasi dengan program studi
yang akan dan atau perlu melakukan pengajuan akreditasi, baik pada saat
penyiapan dokumen borang/evaluasi diri, penyiapan data, dan persiapan
visitasi. Ruang lingkup pemeriksaan BAN-PT yaitu melakukan verifikasi
standar yang wajib dipenuhi perguruan tinggi sebagai berikut:
Standar 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian
Standar 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan
mutu
Standar 3. Mahasiswa dan lulusan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 89
Standar 4. Sumber daya manusia
Standar 5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik
Standar 6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi
Standar 7. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama
Tahapan pelaksanaan akreditasi dimulai dengan pengisian Dokumen Borang
Akreditasi dan Evaluasi diri sesuai pedoman yang diterbitkan BAN-PT, setelah
borang rampung dikirim ke BAN-PT, selanjutnya:
1. BAN-PT melakukan desk assessment, yaitu verifikasi asesor BAN-PT atas
borang dan kelengkapannya yang telah diajukan dan kesesuian dengan
pedoman borang akreditasi, dan diberikan skor berdasarkan lembar skor
borang yang telah ditetapkan BAN-PT, hasilnya adalah skor desk assesment.
2. BAN-PT menetapkan personil asesor yang ditugaskan melakukan visitasi ke
program studi atau perguruan tinggi yang mengajukan borang akreditasi
dan mengirim surat ke program studi atau perguruan tinggi bersangkutan
serta menerbitkan surat penugasan asesor yang bersesuaian.
3. Pelaksanaan visitasi dilakukan untuk melakukan verifikasi isi borang
akreditasi dan fakta di lapangan dengan menemui:
a) Pimpinan universitas, fakultas, dan program studi/UPT;
b) Satgas (task force) penyusun borang akreditasi;
c) Sampel dari sejumlah mahasiswa dari semua angkatan;
d) Dosen dan pegawai;
e) Kunjungan lapangan, sarana dan prasarana, serta dokumen
pendukung borang; dan
f) Menyampaikan hasil visitasi tanpa tanya jawab dan skor tetap menjadi
rahasia BAN-PT, diikuti oleh pimpinan fakultas/ perguruan tinggi dan
Satgas (task force).
4. Asesor BAN-PT melaporkan hasil visitasi kepada Komisi BAN-PT.
5. BAN-PT menerbitkan sertifikat akreditasi berdasarkan hasil p e n i l a i a n
d a n pertimbangan Komisi BAN-PT.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 90
Setelah program studi atau perguruan tinggi menerima surat keputusan
BAN-PT tentang hasil akreditasi maka program studi atau perguruan tinggi
mengambil sikap dan tindakan yang perlu dilakukan bila skor akreditasi yang
diperoleh tidak memuaskan
2.4 Sistem Penjaminan Mutu
Sistem penjaminan mutu meliputi kebijakan mutu, perangkat penjaminan mutu
(organisasi, pernyataan mutu, manual mutu, standar mutu), pelaksanaan penjaminan
mutu, serta monitoring dan evaluasi.
2.4.1 Jelaskan keberadaan manual mutu yang mencakup informasi tentang kebijakan,
pernyataan, unit pelaksana, standar, prosedur, SOP, dan pentahapan sasaran mutu
perguruan tinggi.
Undana telah mulai melaksanakan upaya peningkatan mutu penyelenggaraan
tridharma secara berkelanjutan sejak pendiriannya pada tahun 1962. Upaya tersebut
dilakukan melalui evaluasi pelaksanaan kegiatan tridharma, terutama kegiatan
perkuliahan, secara periodik. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai masukan dalam
rapat tinjauan manajemen. Dalam rapat ini dirumuskan tindakan-tindakan koreksi
terhadap masalah-masalah yang ditemukan selama penyelenggaraan kegiatan
tridharma. Dengan demikian diharapkan mutu penyelenggaraan tridharma dapat
ditingkatkan. Namun demikian, pelaksanaan upaya ini belum bersifat melembaga dan
sistemik.
Pada tahun 2003, dengan terbitnya Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, berlaku paradigma baru dalam penyelenggaraan
pendidikan tinggi, yaitu bahwa penyelenggaraan satuan pendidikan tinggi didasarkan
pada prinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu dan evaluasi yang transparan.
Menindaklanjuti paradigma baru tersebut maka Undana mulai mempersiapkan
penerapan Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA). Tugas untuk
mempersiapkan penerapan SPMA ini diserahkan kepada Lembaga Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi (LPMPT). Dalam langkah persiapan tersebut, LPMPT
melaksanakan beberapa kegiatan sosialisasi SPMA kepada pimpinan universitas,
fakultas, jurusan dan program studi. Sosialisasi tersebut dilaksanakan dengan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 91
menggunakan narasumber dari luar Undana.
Dengan terbit Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, yang mewajibkan semua satuan pendidikan formal dan non-
formal untuk melaksanakan penjaminan mutu pendidikan (pasal 91), maka tekad
Undana semakin bulat untuk melaksanakan penjaminan mutu melalui penerapan
sistem penjaminan akademik. Salah satu manifestasi dari tekad ini adalah
dibentuknya lembaga baru pada tahun 2006, yang bertugas merencanakan,
melaksanakan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu akademik internal.
Nama lembaga tersebut adalah Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal
(LPMAI). Lembaga ini dibentuk dengan SK rektor Nomor SK Rektor Undana Nomor
15/KP/2006 Tanggal 13 Februari 2006. Namun pada tahun 2010, melalui SK Rektor
Nomor 259/KP/2010 tanggal 30 Februari 2010, nama LPMAI berubah menjadi
Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (LPMPT). Perubahan nama ini
dilakukan untuk menyesuaikan nama lembaga dengan tugasnya sebab mulai tahun
2010 LPMPT tidak lagi bertanggungjawab untuk kegiatan audit internal tetapi
tanggungjawab audit internal telah diserahkan kepada Satuan Pengawasan Intern
(SPI). SPI dibentuk pada tahun 2010 berdasarkan tuntutan Permendiknas Nomor 16
Tahun 2009 tentang Satuan Pengawasan Intern di Lingkungan Depatemen Pendidikan
Nasional. Untuk mendukung implementasi manajemen mutu di Undana khususnya di
bidang audirt internal, maka Undana telah memiliki sebanyak 80 orang auditor
internal yang bersertitifikat melalui DIKLAT audit internal baik yang dilaksanakan di
Undana maupun di luar Undana oleh PT. SGS dan SAI Global.
Dokumentasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Undana mengacu
pada buku panduan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), yang
diterbitkan pada tahun 2010 oleh Ditjen Dikti. Dokumen yang digunakan dalam
penjaminan mutu dari tingkat universitas sampai tingkat jurusan/Program Studi
disajikan dalam Tabel 3.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 92
Tabel 3. Dokumen Mutu, Penyusun dan Penanggungjawab dan Pelaksanaannya
Tingkat Dokumen Penyusun
Penanggungjawab
Pelaksanaan
Sistem
Penjaminan Mutu
Penanggungjawab
Audit Mutu
Akademik Internal
Universitas • Kebijakan SPMI
• Manual SPMI
• Standar SPMI
• Standard Operating
Procedure (SOP)
Rektor dibantu
LPMPT
Pembantu Rektor
Bidang Akademik
Rektor dibantu oleh SPI dan
Kelompok Auditor Internal
Fakultas/
Pascasarjana
• Standard Operating
Procedure (SOP)
• Instruksi Kerja
• Dokumen
Pendukung
Dekan/Direktur
Pascasarjana
dibantu Gugus
Penjamin Mutu
Pembantu Dekan
Bidang
Akademik/Asisten
Direktur Bidang
Akademik
Jurusan/
Program
Studi/
Bagian
• Spesifikasi Program
Studi
• Standard Operating
Procedure (SOP)
• Instruksi Kerja
• Dokumen
Pendukung
Ketua
Jurusan/Progra
m Studi/Bagian
dibantu Gugus
Kendali Mutu
Ketua
Jurusan/Program
Studi/Bagian
Dokumen Kebijakan, Manual dan Standar SPMI berlaku secara umum dari
tingkat universitas sampai fakultas/Pascasarjana/jurusan/Program Studi/bagian.
Dokumen Kebijakan SPMI berisi antara lain tentang pernyataan mutu, kebijakan
mutu, definisi, tujuan, strategi, jenis standar, organisasi pelaksana dan prioritas SPMI.
Dokumen Manual Mutu berisi antara lain tentang mekanisme perencanaan,
penerapan, pengendalian, dan pengembangan standar, serta internal stakeholders yang
menjalankan mekanisme tersebut di dalam SPMI. Dokumen Standar SPMI berisi
antara lain rumusan atau isi standar yang digunakan dalam SPMI di Undana, yang di
dalamnya mencakup sepuluh standar minimal wajib bagi perguruan tinggi dan standar
lain yang diperlukan bagi pengembangan Undana. Di samping itu, dokumen ini juga
memuat pentahapan sasaran mutu per tahun.
Di samping 3 dokumen pokok tersebut, semua unit kerja di Undana memiliki
dokumen prosedur mutu atau Standard Operating Procedure (SOP) dan dokumen
Instruksi Kerja (IK). Jumlah dokumen SOP dan IK di tiap unit kerja tergantung dari
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 93
jumlah proses atau prosedur yang menjadi tanggungjawab masing-masing. Semua
dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan SPMI saling terkait satu dengan yang
lain menjadi kesatuan yang padu. Semua dokumen tersebut dikendalikan dengan cara
memberi Nomor dan Nomor dokumen tersebut tercatat dalam buku kendali sehingga
keberadaan dokumen dan petugas yang memegang/mengarsipkan setiap dokumen
dapat diketahui.
2.4.2 Jelaskan implementasi penjaminan mutu perguruan tinggi.
Implementasi SPMI di Undana telah dimulai sejak tahun 2009 sejak
diterbitkannya dokumen Kebijakan Mutu, standar Mutu dan Manual Prosedur. Namun
pada saat itu, hanya beberapa Program Studi yang menerapkan SPMI. Implementasi
SPMI di seluruh Program Studi di lingkungan Undana secara serentak baru terlaksana
mulai tahun 2012. Hal ini terjadi karena baru pada tahun 2011, semua Program Studi
telah memiliki dokumen SPMI secara lengkap dan telah terbentuknya gugus penjamin
mutu di semua fakultas dan gugus kendali mutu di setiap Jurusan/Program Studi.
Langkah-langkah implementasi SPMI di Undana adalah sebagai berikut:
1. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (LPMPT)-Undana melakukan
koordinasi dengan stakeholder eksternal dan internal untuk menetapkan SPMI
2. LPMPT melakukan sosialisasi dan menyebarluaskan standar SPMI ke semua
Fakultas/Pascasarjana/Jurusan/Program Studi untuk dilaksanakan
3. Gugus Kendali Mutu (GKM) di Jurusan/Program Studi mengawasi pelaksanaan
standar SPMI di masing-masing Jurusan/Program Studi
4. GKM melaksanakan rapat evaluasi pelaksanaan standar minimal satu kali dalam
satu semester untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang menghambat
pencapaian standar dan memperbaiki secepat mungkin. Bila ada masalah yang
tidak bisa diselesaikan oleh Jurusan/Program Studi maka harus dikoordinasikan
dengan Gugus Penjamin Mutu (GPM) di tingkat Fakultas.
5. Pada setiap pertengahan tahun, LPMPT melaksanakan monitoring dan evaluasi
untuk memantau perkembangan pelaksanaan standar SPMI di semua fakultas
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 94
6. Pada akhir tahun atau akhir satu siklus SPMI, GKM menyampaikan laporan hasil
pelaksanaan standar SPMI ke GPM.
7. GPM menyusun laporan evaluasi diri fakultas yang mencakup semua Program
Studi di lingkungan fakultas masing-masing.
8. GPM menyerahkan laporan evaluasi diri fakultas ke LPMPT
9. LPMPT mengkoordinir pelaksanaan audit mutu akademik ke fakultas-fakultas
10. LPMPT menyusun laporan hasil audit, yang memuat hasil audit dan rekomendasi
perbaikan.
11. LPMPT menyerahkan laporan hasil audit ke Rektor dan semua fakultas yang
diaudit, dengan tujuan agar rekomendasi perbaikan yang diberikan dapat
ditindaklanjuti.
2.4.3 Jelaskan monitoring dan evaluasi penjaminan mutu perguruan tinggi, serta tindak
lanjutnya.
Monev Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Semua Program Studi
Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di semua Program
Studi di lingkungan Undana dilaksanakan setiap pertengahan tahun, sekitar bulan Juni-
Juli. Kegiatan Monev ini mulai dilaksanakan pada tahun 2012 dan dikoordinir oleh
LPMPT. Instrumen Monev yang digunakan adalah borang Evaluasi Mutu Internal
(EMI), yang disusun oleh Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Borang EMI ada dua jenis, yaitu borang EMI untuk
Program Studi Kependidikan dan borang EMI untuk Program Studi Non-
kependidikan. Borang EMI untuk Program Studi Kependidikan mencakup 10 standar,
yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, penilaian pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan borang EMI Non-kependidikan mencakup
11 standar, yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, penilaian pendidikan,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama.
Monev penyelenggaraan pendidikan tinggi pada tahun 2012 hanya dilaksanakan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 95
pada Program Studi-Program Studi kependidikan. Hal ini karena borang EMI yang
tersedia baru borang EMI untuk Program Studi Kependidikan. Borang EMI untuk
Program Studi Non-kependidikan baru diterbitkan pada tahun 2013 dan, oleh sebab
itu, `Monev untuk Program Studi Non-kependidikan baru dilaksanakan pada tahun
2013.
Mekanisme pelaksanaan Monev adalah sebagai berikut:
1. LPMPT menyiapkan borang EMI
2. LPMPT memberikan pengarahan pengisian borang EMI kepada semua Ketua
Program Studi
3. Ketua Program Studi mengisi borang EMI didampingi oleh staf LPMPT
4. Dekan memverifikasi hasil pengisian borang EMI dan menandatanganinya
5. Dekan menyerahkan hasil pengisian borang EMI Program Studi ke LPMPT
6. LPMPT memverifikasi dan menandatangani hasil pengisian borang EMI dari
semua Program Studi
7. LPMPT melaporkan hasil pengisian EMI dari semua Program Studi ke Rektor.
Berdasarkan pada standar-standar yang tercakup dalam borang EMI, terlihat
bahwa pelaksanaan monev ini telah mencakup aspek-aspek penting dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi di tingkat Program Studi, seperti aspek pendidikan,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, sarana dan prasarana, keuangan dan
manajemen. Hasil monev ini disebarluaskan ke semua fakultas/jurusan/Program
Studi dan dibahas dalam rapat pimpinan untuk kemudian ditindaklanjuti. Di masa
depan, hasil pengisian borang EMI ini akan digunakan sebagai dasar perencanaan
pengembangan program studi.
Monev Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Tindak Lanjutnya.
Monitoring dan Evaluasi (Monev) sistem penjaminan mutu internal di semua
fakultas/jurusan/program studi di lingkungan Undana dilaksanakan pada pertengahan
tahun. Tujuan dari monev ini adalah untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang
dihadapi oleh fakultas/jurusan/program studi dalam menerapkan SPMI terutama dalam
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 96
pelaksanaan standar-standar yang telah ditetapkan.
Kegiatan monev ini dikoordinir oleh LPMPT. Mekanismenya adalah sebagai berikut:
1. LPMPT menyebarkan kuestioner tentang penerapan SPMI ke semua fakultas.
2. Fakultas mengisi kuestioner tersebut dan mengembalikan ke LPMPT.
3. Setelah mempelajari hasil pengisian kuestioner tersebut, LPMPT akan melakukan
visitasi ke beberapa fakultas untuk memverifikasi data yang diberikan oleh
fakultas.
4. LPMPT menyusun laporan monev dan menyerahkan kepada Rektor dan
membagikan laporan tersebut ke fakultas/jurusan/Program Studi.
5. Rektor memimpin rapat yang dihadiri oleh pimpinan fakultas/jurusan/Program
Studi untuk membahas hasil monev. Pada rapat ini, rektor meminta para pimpinan
fakultas/jurusan/Program Studi untuk menindaklanjuti tindakan-tindakan
perbaikan yang telah dirumuskan sebelumnya untuk mengatasi masalah-masalah
yang teridentifikasi melalui kegiatan monev.
Monev Penjaminan Mutu di Bidang PenelitianTindak Lanjutnya
Ada dua prosedur terpisah dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (monev)
penjaminan mutu di bidang penelitian, yaitu (1) prosedur monev bagi kegiatan
penelitian yang didanai dengan dana PNBP Undana, dan (2) prosedur monev untuk
penelitian yang didanai dari dana BOPTN yang berasal dari Ditjen Dikti. Dana PNBP
yang dialokasikan untuk kegiatan penelitian dikelola oleh masing-masing fakultas.
Mekanisme monev penjaminan mutu untuk kegiatan ini adalah sebagai berikut ini.
Dosen menyerahkan proposal penelitian ke fakultas. Proposal-proposal yang masuk
akan direviu oleh ’peer group’, yang dibentuk oleh fakultas, untuk menentukan
kelayakan berdasarkan pada kriteria/standar yang telah ditetapkan. Proposal yang
dianggap layak akan didanai untuk dilaksanakan sedangkan proposal yang tidak layak
dikembalikan. Pembantu Dekan I mengoordinir pelaksanaan monev kegiatan
penelitian selama masa pelaksanaan kegiatan penelitian. Hasil monev ini akan dibahas
di rapat tingkat fakultas untuk ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 97
Pada akhirnya fakultas melaporkan hasil monev kegiatan penelitian yang didanai
dengan dana PNBP kepada Rektor.
Berbeda dengan kegiatan penelitian yang didanai PNBP Undana, pelaksanaan
monev penjaminan mutu kegiatan penelitian yang didanai BOPTN dilaksanakan
melalui langkah-langkah berikut ini. Proposal penelitian dari dosen diverifikasi
ditingkat fakultas. Proposal yang lolos verifikasi di tingkat fakultas dikirimkan ke
Lembaga Penelitian. Proposal-proposal yang masuk di lembaga penelitian akan
direviu oleh ’peer group’, yang dibentuk oleh lembaga penelitian, berdasarkan pada
kriteria/standar yang telah ditetapkan. Proposal yang lolos reviu dianggap telah
memenuhi standar dan didanai untuk dilaksanakan sedangkan proposal yang dianggap
tidak layak akan dikembalikan. Monev di lokasi penelitian akan dilaksanakan pada
masa pelaksanaan penelitian. Monev ini akan dilaksanakan oleh staf dari Ditjen Dikti
didampingi oleh staf dari Lembaga Penelitian. Hasil monev tersebut akan dilaporkan
kepada Rektor. Selanjutnya, hasil monev tersebut akan dibahas dalam rapat pimpinan
agar dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak yang berkepentingan.
Monitoring dan Evaluasi Penjaminan Mutu di Bidang Pengabdian Kepada
Masyarakatnya dan Tindak Lanjutnya
Pada prinsipnya prosedur monev untuk kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) sama seperti pada monev kegiatan penelitian. Ada dua prosedur terpisah dalam
kegiatan monev penjaminan mutu di bidang penelitian, yaitu (1) prosedur monev bagi
kegiatan penelitian yang didanai dengan dana PNBP Undana, dan (2) prosedur monev
untuk penelitian yang didanai dari dana BOPTN yang berasal dari Ditjen Dikti.
Prosedur monev penjaminan mutu untuk kegiatan PKM yang didanai dengan dana
PNBP Undana adalah sebagai berikut ini. Dosen menyerahkan proposal PKM ke
fakultas. Proposal-proposal yang masuk akan direviu oleh ’peer group’, yang dibentuk
oleh fakultas, untuk menentukan kelayakan berdasarkan pada kriteria/standar yang
telah ditetapkan. Proposal yang dianggap layak akan didanai untuk dilaksanakan
sedangkan proposal yang tidak layak akan dikembalikan. Pembantu dekan I akan
mengkoordinir pelaksanaan monev kegiatan PKM selama masa pelaksanaan kegiatan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 98
PKM. Hasil monev ini akan dibahas di rapat tingkat fakultas untuk ditindaklanjuti oleh
pihak-pihak yang bersangkutan. Pada akhirnya fakultas melaporkan hasil monev
kegiatan PKM yang didanai dengan dana PNBP kepada Rektor.
Pelaksanaan monev penjaminan mutu kegiatan PKM yang didanai dengan dana
BOPTN dilaksanakan melalui langkah-langkah berikut ini. Proposal penelitian dari
dosen diverifikasi ditingkat fakultas. Proposal yang lolos verifikasi di tingkat fakultas
dikirimkan ke Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM). Proposal-proposal
yang masuk di LPM akan direviu oleh ’peer group’, yang dibentuk oleh LPM,
berdasarkan pada kriteria/standar yang telah ditetapkan. Proposal yang lolos reviu
dianggap telah memenuhi standar dan didanai untuk dilaksanakan sedangkan proposal
yang dianggap tidak layak akan dikembalikan. Monev di lokasi penelitian akan
dilaksanakan pada masa pelaksanaan penelitian. Monev ini akan dilaksanakan oleh
staf dari Ditjen Dikti didampingi oleh staf dari LPM. Hasil monev tersebut akan
dilaporkan kepada Rektor. Selanjutnya, hasil monev tersebut akan dibahas dalam rapat
pimpinan agar dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak yang berkepentingan.
Monitoring dan Evaluasi Penjaminan Mutu di Bidang Sarana dan Prasarana
dan Tindak Lanjutnya
Monev di bidang sarana dan prasarana dilaksanakan oleh SPI berkoordinasi
dengan Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK). Secara berkala SPI
berkoordinasi dengan BAUK membentuk tim teknis, yang kemudian ditugasi untuk
melakukan monev di bidang sarana dan prasarana. Dalam kegiatan monev ini, tim
teknis melakukan inventarisasi dan apraisal terhadap sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh Undana, dengan mengacu kepada SIMAK BMN. Hasil monev dibahas
dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Rektor atau Pembantu Rektor II dan
dihadiri oleh para pimpinan unit untuk merumuskan tindak lanjut atas temuan-temuan
hasil monev.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 99
Monitoring dan Evaluasi Penjaminan Mutu di Bidang Keuangan dan Tindak
Lanjutnya
Monev di bidang keuangan dilaksanakan oleh SPI berkoordinasi dengan Biro
Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK). Secara berkala SPI berkoordinasi
dengan BAUK membentuk tim teknis, yang kemudian ditugasi untuk melakukan
monev di bidang keuangan. Dalam kegiatan monev ini, tim teknis melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan,
penatausahaan, penggunaan anggarandan pelaporan anggaran unit kerja. Hasil monev
akan dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Rektor atau Pembantu Rektor
II dan dihadiri oleh para pimpinan unit untuk merumuskan tindak lanjut atas temuan-
temuan hasil monev.
Monitoring dan Evaluasi Penjaminan Mutu di Bidang Manajemen dan Tindak
Lanjutnya
Sama seperti monev di bidang keuangan, monev di bidang manajemen
dilaksanakan oleh SPI berkoordinasi dengan Biro Administrasi Umum dan Keuangan
(BAUK). Secara berkala SPI berkoordinasi dengan BAUK membentuk tim teknis,
yang kemudian ditugasi untuk melakukan monev di bidang manajemen. Dalam
kegiatan monev ini, tim teknis melakukan monitoring dan evaluasi terhadap aspek
manajemen di semua unit kerja dalam lingkungan Undana. Hasil monev dibahas
dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Rektor atau Pembantu Rektor II dan
dihadiri oleh para pimpinan unit untuk merumuskan tindak lanjut atas temuan-temuan
hasil monev.
2.4.4 Jelaskan peranan institusi dalam pembinaan program studi (pengembangan
program studi serta bantuan penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk
pelatihan, dana dan informasi).
Berkaitan dengan upaya pengembangan Program Studi, Undana menyediakan arah
dan panduan pengembangan kegiatan akademik yang terdokumentasi dan telah
didistribusikan ke semua fakultas. Arah pengembangan kegiatan akademik ini
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 100
didiskripsikan dalam dokumen ”Roadmap” Pengembangan Kegiatan Akademik
Undana”, yang di dalamnya termuat arah pengembangan kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Undana hingga tahun 2025.
Sedangkan panduan pengembangan kegiatan tridharma berupa dokumen Norma dan
Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Undana, Panduan Penelitian Edisi IX
yang diterbitkan Ditjen Dikti dan Standar SPMI.
Undana memiliki tekad untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu
dan memperoleh pengakuan masyarakat baik secara nasional maupun internasional
sesuai dengan visinya sebagai universitas yang berwawasan global. Sesuai dengan
tekad ini, Undana sepenuhnya mendukung upaya semua Program Studi untuk
memperoleh akreditasi. Bentuk dukungan ini ada beberapa macam seperti berikut ini:
1. Undana melalui LPMPT melaksanakan sosialisasi akreditasi program studi secara
rutin setiap tahun.
2. Undana menyediakan staf untuk mendampingi setiap Program Studi yang sedang
menyusun borang akreditasi
3. Undana membantu menyediakan dana sebesar Rp. 25.000.000, untuk setiap
Program Studi yang sedang menyusun borang akreditasi.
2.4.5 Jelaskan ketersediaan dan pelaksanaan basis data institusi dan program studi untuk
mendukung penyusunan dokumen evaluasi diri.
Pada saat ini Undana telah memiliki basis data yang terintegrasi baik pada
tingkat institusi dan program studi melalui Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang
dikembangkan dari hasil pelaksanaan program I-MHERE. Sistem informasi
dimaksud mencakup SIM Akademik, SIM Sumberdaya Manusia (SDM), SIM
Keuangan dan SIM Aset yang telah terintegrasi. Dalam rangka kelengkapan dan
akurasi data, setiap unit kerja telah dilengkapi dengan operator untuk input data
secara berkala kemudian setelah diverifikasi data dikompilasi pada tingkat
fakultas dan universitas. Pangkalan data dalam SIM Undana juga kompatibel dengan
sistem PDPT Dikti serta dengan mudah dapat diakses oleh program studi dalam
mendukung penyusunan dokumen evaluasi diri.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 101
Undana memiliki basis data yang lengkap untuk mendukung penyusunan
dokumen evaluasi diri. Hal ini karena Undana memiliki unit kerja yang cukup
lengkap, khususnya bagian perencanaan dan sistem informasi. Di samping itu, setiap
unit kerja diwajibkan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) setiap akhir tahun anggaran. Secara berkala setiap fakultas diwajibkan pula
memperbarui Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) secara online. Keadaan
inilah yang menyebabkan Undana memiliki data yang lengkap, termasuk
data/informasi tentang 7 standar akreditasi, dan karena hampir semua data tersedia
dalam bentuk on-line atau dalam bentuk data elektronik dan hardcopy maka data
tersebut mudah diakses setiap kali dibutuhkan untuk menyusun evaluasi diri baik oleh
pihak institusi maupun program studi.
2.4.6 Tuliskan jumlah program studi yang ada dan status akreditasi BAN-PT.
Tabel 4. Jumlah Program Studi dan Status Akreditasi BAN-PT
No. Status
Akreditasi
Jumlah Program Studi
Total Akademik Profesi Vokasi
S-3 S-2 S-1 Sp-2 Sp-1 Profesi D-4 D-3 D-2 D-1
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Terakreditasi A - - - NA= 0
2 Terakreditasi B - 3 17 NB= 20
3 Terakreditasi C 2 5 22 NC= 29
4 Akreditasi
Kadaluwarsa - - 4 NK= 4
5 Belum
Terakreditasi - - - NO=0
Jumlah NPS = 53
Catatan: Program studi yang dihitung adalah yang sudah memiliki izin operasional lebih dari dua tahun, dan sudah
ada sistem akreditasi BAN-PT.