127
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SARANA ANEKA JASA PROPOSAL PENELITIAN Tugas Akhir Disusun untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : DEWI TRI WAHYUNI F 3608084 PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA

KOPERASI SIMPAN PINJAM SARANA ANEKA JASA

PROPOSAL PENELITIAN

Tugas Akhir

Disusun untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat –Syarat

Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangan dan Perbankan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

DEWI TRI WAHYUNI

F 3 6 0 8 0 8 4

PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Tak ada ilmu yang tak bisa ditakhlukan, karena yang ada hanya ketidakmauan”

“Segala kenangan yg kita lalui, seburuk apapun itu janganlah disesali. Ambil hikmah

dan pelajaran yang terkandung didalamnya”

“Berilah yang terbaik, insyaaalah kamu akan mendapatkan yang terbaik pula”

“Ciri-ciri kesuksesan yaitu saat orang-orang mulai benci kepada anda”

Page 6: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk :

1. Allah „Azza Wajalla

2. Kedua orang tuaku tercinta yang dengan sepenuh

jiwa dan raga serta kasih sayangnya untukku.

3. Semua teman-temanku yang selalu baik kepadaku.

4. Semua orang yang di sampingku yang membuatku

tersenyum dan menangis.

5. Almamaterku.

Page 7: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum wr.wb

Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul

“STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA KSP SARANA

ANEKA JASA”.

Penyusunan Tugas Akhir ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Ahli Madya (A,Md) DIII Keuangan dan Perbankan pada Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini penulis sangat dibantu

oleh beberapa pihak. Maka dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada :

1. DR.Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Drs.Kresno Sarosa Pribadi M.Si selaku Ketua Prodi Diploma III Keuangan dan

Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Johadi,S.E selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan berbagai arahan yang

berguna sehingga laporan kerja magang ini dapat terselesaikan.

4. Ibu Luluk, Bapak Nur Wachid dan Seluruh Karyawan KSP Sarana Aneka Jasa

yang telah membimbing dan memberikan pengarahan selama magang.

5. Kedua orang tuaku yang selama ini membimbing, memberikan segala cinta dan

kasih sayangnya serta memberikan dorongan untukku.

Page 8: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Sahabat dan teman-teman Fakultas Ekonomi Diploma III Keuangan dan

Perbankan 2008.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun

penyajian, untuk itu segala kritik dan saran sangat penulis harapkan.

Semoga tugas laporan Magang Kerja ini menjadi awal kesuksesan penulis pada langkah

selanjutnya, Amin.

Wassalamu‟alaikum wr.wb

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 9: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

MOTTO

PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

I

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

xi

xii

xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Metodologi Penelitian

1

4

4

5

6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Koperasi

B. Asal Mula Koperasi

C. Tentang Koperasi

D. Perkembangan Koperasi di Indonesia

E. Kesehatan Koperasi

9

10

12

26

40

Page 10: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F. Pinjaman Bermasalah 46

BAB III PEMBAHASAN

1. Sejarah Singkat Perkembangan KSP Sarana aneka Jasa

2. Visi dan Misi KSP Sarana aneka Jasa

3. Produk KSP Sarana Aneka Jasa

4. Struktur Organisasi KSP Sarana Aneka Jasa

5. Diskripsi Jabatan KSP Sarana aneka Jasa

6. Perkembangan Kredit Bermasalah

7. Pembahasan Perumusan Masalah pada KSP Sarana Aneka

Jasa

61

62

63

69

70

84

87

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

103

104

Page 11: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perkembangan Koperasi dan KUD

Tabel 2.2 Aspek Penilaian Terhadap Kesehatan Koperasi

Tabel 3.1 Tabel penerimaan arisan sistem gugur

Tabel 3.2 Jumlah karyawan pelaksana KSP Sarana Aneka Jasa

Tabel 3.3 Daftar Pinjaman KSP Sarana Aneka Jasa Bulan Januari-Desember 2010

Tabel 3.4 Laporan Pinjaman yang Diberikan KSP Sarana Aneka Jasa Cabang Kartasura,

Surakarta

Page 12: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lambang koperasi Indonesia

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sarana Aneka Jasa

Page 13: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan magang kerja mahasiswa

Lampiran 2 Surat pernyataan

Lampiran 3 Slip setoran pinjaman

Lampiran 4 Brosur KSP Sarana Aneka Jasa

Page 14: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA KSP SARANA

ANEKA JASA

DEWI TRI WAHYUNI

F 3 6 0 8 0 8 4

Lembaga keuangan merupakan hal penting dalam pertumbuhan ekonomi. Melalui

lembaga keuangan, masyarakat dapat menyelesaikan masalah keuangan yang mereka

hadapai. Lembaga keuangan menawarkan produk jasa kepada nasabahnya sebagai solusi

berbagai macam masalah keuangan. Walaupun telah dibantu oleh lembaga keuangan, tidak

menutup kemungkinan usaha yang dijalankan nasabah tersebut dapat selalu berjalan lancar.

Ada kalanya usaha nasabah mengalami penurunan. Jika hal itu terjadi, maka berpengaruh

pula pada kelancaran debitur dalam membayar pinjaman yang ia terima dari lembaga

keuangan, khususnya dalam hal ini adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sarana Aneka

Jasa. Faktor-faktor yang menyebabkan pinjaman bermasalah terdiri dari faktor intern dan

ekstern. Untuk itu ada standar penanganan pinjaman bermasalah pada setiap KSP. Standar

penanganan pinjaman bermasalah bertujuan untuk memecahkan permasalahan antara debitur

dan pihak KSP Sarana Aneka Jasa dalam perihal pinjaman.

Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui prosedur yang dilakukan

Sarana Aneka Jasa dalam penanganan pinjaman bermasalah. Ruang lingkup penelitian ini

mencakup diskripsi umum profil KSP Sarana Aneka Jasa dan Standar penanganan pinjaman

bermasalah pada KSP Sarana Aneka Jasa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi wawancara langsung dengan pengurus KSP Sarana Aneka Jasa,

observasi dengan mengamati langsung kegiatan penanganan pinjaman bermasalah di tempat

transaksi, studi pustaka yaitu pengumpulan data dari berbagai sumber literatur dan buku yang

berhubungan dengan pinjaman. Metode pembahasan yang digunakan oleh peneliti adalah

analisis diskriptif kualitatif yaitu pembahasan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

suatu objek yang diteliti.

Penelitian ini akan dibahas khusus tentang prosedur standar penanganan pinjaman

bermasalah pada KSP Sarana Aneka Jasa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui standar

penanganan pinjaman bermasalah sehingga debitur dapat segera memecahkan masalahnya.

Dan sebagai saran, hendaknya KSP Sarana Aneka Jasa melakukan segala prosedur standar

penanganan pinjaman bermasalah secara tepat agar debitur tidak merasa merugi dan tercapai

kesepakatan antara 2 pihak.

Kata kunci : Prosedur Standar penanganan pinjaman bermasalah

Page 15: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lembaga keuangan memegang peran penting dalam perekonomian dewasa

ini. Hal ini disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang semakin bertambah

seiring perkembangan globalisasi. Lembaga keuangan terdiri dari lembaga

keuangan perbankan dan lembaga Keuangan non bank. Lembaga keuangan

menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang

bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang

membutuhkan dana tersebut kehadiran lembaga keuangan inilah yang

memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari

investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga resiko dari para investor

ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut

dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Tujuan utama dari

lembaga penyimpanan dana adalah untuk menghasilkan pendapatan.

Koperasi adalah salah satu lembaga keuangan non perbankan. Dilihat dari

asal katanya istilah koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti

usaha bersama. Menurut pengertian “koperasi” maka segala bentuk pekerjaan

yang dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi.

Namun yang dimaksud dengan koperasi dalam hal ini bukanlah dalam arti

sembarang bentuk kerjasama seperti itu. Arti dari koperasi disini adalah suatu

bentuk perusahaan yang didirikan oleh orang-orang tertentu untuk melaksanakan

Page 16: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

kegiatan-kegiatan tertentu berdasarkan aturan-aturan dan tujuan tertentu pula.

Pengertian koperasi dalam ilmu ekonomi ialah suatu perkumpulan yang

memungkinkan beberapa orang dan atau badan (badan hukum) dengan jalan

bekerja sama atas dasar sukarela menyelenggarakan sesuatu pekerjaan untuk

memperbaiki kehidupan anggota-anggotanya, misalnya bersama-sama

menyelenggarakan produksi (koperasi produksi), bersama-sama

menyelenggarakan pembelian (koperasi pembelian), bersama-sama

menyelenggarakan penjualan (koperasi penjualan), bersama-sama

menyelenggarakan perkreditan (koperasi kredit), dan sebagainya.

Undang-undang republik Indonesia No.25 tahun 1992 pasal 1 ayat 1

tentang Perkoperasian dirumuskan bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”. Dalam garis besarnya, Koperasi

pada umumnya dipahami sebagai perkumpulan orang-orang yang secara sukarela

mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi

mereka, melalui pembentukan suatu perusahaan yang dikelola secara demokratis.

Terdapat berbagai macam koperasi di Indonesia. Pasal 16 Undang-undang

Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa ”Dasar untuk

menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan

ekonomi anggotanya, seperti antara lain Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi

Konsumen, Koperasi Produsen, Koperasi Pemasaran dan Koperasi Jasa. Khusus

koperasi yang dibentuk oleh golongan fungsional seperti pegawai negeri, anggota

ABRI, karyawan dan sebagainya,bukan merupakan koperasi tersendiri. Salah satu

Page 17: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

jenis koperasi yaitu Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Koperasi Simpan Pinjam

termasuk dalam kelompok Lembaga Keuangan Mikro formal. KSP pada awalnya

dikembangkan di Jerman pada pertengahan abad 19, hal ini dilatarbelakangi

karena keperluan akan kebutuhan peminjaman uang tetapi dengan prosedur yang

mudah dan cepat. KSP tersebut berkembang di berbagai Negara karena

keberhasilannya. KSP mulai diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah Belanda

pada tahun 1895, yang berbentuk berbagai lembaga simpan pinjam. Peraturan

yang mendukung adanya KSP adalah Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995

tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam, serta petunjuk pelaksanaannya di

lapangan.

Koperasi simpan pinjam tidak lepas dari masalah kredit, demikian juga

pada Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa sebagai lembaga simpan pinjam

harus mampu mengelola, menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara

efektif dan efisien agar meningkatkan taraf hidup bagi anggota khususnya dan

masyarakat pada umumnya. Yang dimaksud kredit/pinjaman bermasalah disini

adalah keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau

seluruh kewajibannya kepada bank/KSP seperti yang telah diperjanjikan dalam

perjanjian kredit. Penyaluran kredit kepada nasabah besar resikonya, maka kredit

memerlukan suatu sistem pengelolaan agar resiko kredit macet atau kerugian

dapat diminimalisir. Untuk meminimalisir terjadinya kredit macet maka KSP

Sarana Aneka Jasa memerlukan adanya manajemen kredit yang efektif sehingga

dengan manajemen kredit tersebut dapat mencegah adanya kredit macet. Salah

satu caranya yaitu dengan analisis 5C yang terdiri dari Character,Capacity,

Capital,Condition of Economic, dan Collateral. Analisis tersebut dilakukan

Page 18: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sebelum pemberian kredit agar bagian Analisis Kredit dapat mengerti dan

memahami mengenai debiturnya. Analisis seperti itu dilakukan agar KSP dapat

meminimalisasi adanya pinjaman bermasalah. Walaupun begitu adanya pinjaman

bermasalah tak dapat dielakkan secara keseluruhan. Tiap tahun tetap ada

presentase nasabah yang mengalami Pinjaman Bermasalah. Oleh karena itu

penulis dalan menulis Tugas Akhir mengambil judul : STANDAR

PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA KOPERASI SIMPAN

PINJAM SARANA ANEKA JASA.

B. PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan

terjadinya pinjaman bermasalah pada KSP Sarana Aneka Jasa?

2. Faktor apakah yang dominan

menyebabkan terjadinya pinjaman bermasalah pada KSP Sarana

Aneka Jasa?

3. Bagaimana standar penanganan pinjaman

bermasalah pada KSP Sarana Aneka Jasa?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya pinjaman bermasalah pada KSP Sarana

Aneka Jasa.

Page 19: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Untuk mengetahui faktor yang dominan

menyebabkan terjadinya pinjaman bermasalah pada KSP Sarana

Aneka Jasa.

3. Untuk mengetahui standar penanganan

pinjaman bermasalah pada KSP Sarana Aneka Jasa.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penulisan penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat

bagi penulis sendiri, maupun bagi pembaca atau pihak-pihak lain yang

berkepentingan, diantaranya:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini berhubungan erat dengan Program Diploma III

Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

yaitu untuk memenuhi syarat-syarat kelulusan akademik guna

mencapai gelar Diploma III. Disamping itu, dengan melakukan

penelitian ini diharapkan penulis dan semua pihak yang

berkepentingan mendapat tambahan informasi yang bermanfaat dan

salah satu sumber referensi bagi kepentingan keilmuan dalam

mengatasi masalah yang sama atau terkait dimasa yang akan datang.

2. Manfaat dalam implementasi atau praktik

Penulisan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

evaluasi bagi KSP yang diteliti agar dapat menjadi lembaga yang

berkelanjutan dan mampu menopang perekonomian masyarkat. Selain

itu, penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam

Page 20: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

khasanah pengetahuan dan menjadi topik penulisan untuk menambah

informasi termasuk sebagai salah satu acuan bagi penulisan ilmiah

terkait.

E. METODOLOGI PENELITIAN

1. Ruang Lingkup

Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan dengan program

magang kerja mahasiswa pada KSP Sarana Aneka Jasa untuk

memperoleh data sesuai dengan materi yang ingin ditulis.

2. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penulisan TA ini adalah :

a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, yang

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam pengumpulan

data ini penulis mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung

di tempat KSP Sarana Aneka Jasa dan di lapangan.

b. Data Sekunder

Data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh

penulis. Data berasal dari beberapa pihak yang terkait dengan

penulisan ini. Data itu berupa :

1.) Sejarah singkat perkembangan KSP Sarana Aneka Jasa.

2.) Visi dan Misi KSP sarana Aneka Jasa.

3.) Produk KSP sarana Aneka Jasa.

4.) Struktur organisasi KSP sarana Aneka Jasa.

5.) Diskripsi jabatan (job description).

Page 21: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Metode Pengumpulan Data

Pegumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik

wawancara dan observasi partisipasi serta dengan dokumen.

1. Wawancara

Dilakukan dalam bentuk wawancara tanya jawab dengan

objek penelitian. Sebagai obyeknya yaitu bagian kredit pada

KSP Sarana Aneka Jasa.

2. Observasi

Dilakukan dengan cara magang kerja secara langsung pada

obyek observasi. Dan penanganan pinjaman bermasalah di

lapangan tempat transaksi.

3. Studi Pustaka

Dilakukan dalam bentuk pengumpulan data-data dari

berbagai sumber literatur dan buku yang berhubungan dengan

topik pembahasan dalam penulisan ini untuk memperoleh dasar

teoritis yangn relevan.

Pedoman wawancara digunakan agar memudahkan penulis

memfokuskan perhatian dalam pengumpulan data. Sedangkan

alat-alat pemotret dan pencatat digunakan agar data yang

dikumpulkan tidak tercecer dan terlupakan.

4. Metode analisis

Metode yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir disini adalah

menggunakan analisis diskriptif kualitatif. Metode ini menggambarkan pokok

bahasan atau tema yang diambil serta menjelaskannya secara sistematis, dan harus

menggunakan prosedur, motode, atau cara tertentu agar penelitian tersebut sesuai

tujuan yang akan dicapai. Analisis diperkuat oleh data-data pendukung seperti

Page 22: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

foto maupun gambar. Metode penelitian telah sesuai dengan tema Tugas akhir

penulis yaitu mengenai standar penanganan pinjaman bermasalah pada koperasi

simpan pinjam sarana aneka jasa.

Page 23: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB 11

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Koperasi

Berbagai pengertian tentang koperasi telah diungkapkan dari

berbagai penulis, berbagai negara, dan tiap peraturan. Mereka

mendefinisikan dengan berbeda-beda, namun dari berbagai definisi itu ada

kesamaan sehingga gambaran tentang adanya kesatuan diantara

perbedaan-perbedaan tersebut akhirnya diperoleh juga. Beberapa definisi

dari berbagai sumber antara lain :

1. International Cooperative Alliance (ICA)

Dalam bukku The Cooperative Principles karangan P.E.Weeraman

memberikan definisi sebagai berikut “Koperasi adalah kumpulan

orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk memperbaiki

sosial ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan

anggotanya dengan jalan berusaha bersama saling membantu

antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi

keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip

koperasi.”

2. Calvert dalam bukunya The Law and Principles of Cooperation

memberikan definisi “Koperasi adalah organisasi orang-orang yang

hasratnya dilakukan secara sukarela sebagai manusia atas dasar

kesamaan untuk mencapai tujuan ekonomi masing-masing.”

Page 24: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

3. Undang-undang Koperasi India tahun 1904 yang diperbarui pada

tahun 1912 memberikan definisi koperasi sebagai berikut

“Koperasi adalah organisasi masyarakat atau kumpulan orang-

orang yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan atau

mengusahakan kebutuhan ekonomi para anggotanya sesuai dengan

prinsip-prinsip ekonomi.”

4. Drs.A.Chaniago dalam bukunya Perkoperasian Indonesia

memberikan definisi koperasi “koperasi adalah suatu perkumpulan

yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang

memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan

cara bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk

mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.”

5. Definisi koperasi yang diberikan oleh Undang-undang No.12 tahun

1967 tentang pokok-pokok perkoperasian yaitu

Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang

berwatak sosial beranggotakan orang-oang atau badan-badan hukum

koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Definisi koperasi yang diambil dari berbagai sumber ini menunjukkan

bahwa koperasi berkembang dimana-mana dan tidak kehilangan

karakternya.

B. Asal Mula Koperasi

Dalam masyarakat kita koperasi bukanlah hal yang asing lagi,

karena kita sudah merasakan jasa koperasi dalam rangka keluar dari

kesulitan hutang lintah darat. Secara harfiah koperasi yang berasal dari

Page 25: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

bahasa Inggris Coperation terdiri dari 2 kata yaitu co yang berarti bersama

dan operation yang berarti bekerja. Jadi koperasi berarti bekerja sama,

sehingga setiap bentuk kerjasama dapat disebut koperasi. Koperasi adalah

sebuah institusi (lembaga) yang tumbuh atas dasar solidaritas tradisional

dan kerjasama antar individu, yang pernah berkembang sejak awal sejarah

manusia sampai pada awal “revolusi industri” di Eropa pada akhir abad 18

dan selama abad 19, sering disebut sebagai Koperasi Historis atau

Koperasi Pra-industri. Koperasi modern didirikan pada akhir abad 18,

terutama sebagai jawaban atas masalah-masalah sosial yang timbul selama

tahap awal Revolusi Industri.

Menurut bapak koperasi Indonesia, Drs. Muhammad Hatta

koperasi adalah lembaga ekonomi yang paling cocok jika diterapkan di

Indonesia. Hal ini dikarenakan sifat masyarakat yang tinggi kolektifitas

dan kekurangannya. Tapi sayangnya lembaga ekonomi ini malah tidak

berkembang dengan pesat di negara Republik Indonesia ini. Kapitalisme

berkembang dengan pesat dan merusak sendi-sendi kepribadian bangsa

tanpa berusaha memperbaikinya. Sehingga jurang kesenjangan sosial

semakin lebar dan tidak tak teratasi lagi. Gerakan koperasi digagas oleh

Robert Owen (1771-1858) yang menetapkannya pertama kali pada usaha

pemintalan kapas di New Lanark, Scotlandia.

Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King

(1786–1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada

1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The

Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang

Page 26: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi. Koperasi akhirnya

berkembang di negara-negara lainnya. Di Jerman, juga berdiri koperasi

yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan

Inggris. Koperasi-koperasi di Inggris didirikan oleh Charles Foirer,

Raffeinsen, dan Schulze Delitch. Di Perancis, Louis Blanc mendirikan

koperasi produksi yang mengutamakan kualitas barang. Koperasi

diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa

Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan

membantu rakyatnya yang menderita dikarenakan terjerat hutang dengan

rentenir.

C. Tentang Koperasi

1. Lambang koperasi Indonesia

Gambar 2.1 Lambang koperasi Indonesia

Keterangan:

a) Rantai melambangkan persatuan dan persahabatan yang

kokoh.

b) Roda bergigi menggambarkan upaya keras yang ditempuh

secara terus menerus.

Page 27: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c) Kapas dan padi berarti menggambarkan kemakmuran

rakyat yang diusahakan oleh koperasi.

d) Timbangan berarti keadilan sosial sebagai salah satu dasar

koperasi.

e) Bintang dalam perisai artinya Pancasila, merupakan

landasan ideal koperasi.

f) Pohon beringin menggambarkan sifat kemasyarakatan dan

kepribadian Indonesia yang kokoh berakar.

g) Koperasi Indonesia menandakan lambang kepribadian

koperasi rakyat Indonesia.

h) Warna merah dan putih menggambarkan sifat nasional

Indonesia.

2. Anggota koperasi

Ada 2 anggota koperasi, yaitu:

a. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi

anggota koperasi

b. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi

anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.

Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK)

No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama

koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu

anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda

maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus

pengguna jasa koperasi.

Page 28: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh

seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara

yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.

Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut Sisa Hasil Usaha

atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut

dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen

berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh

anggota.

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun

tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945. (Wikipedia dalam Sito, Arifin.

Tamba, Halomoan Koprasi teori dan peraktek).

3. Tujuan koperasi

Dalam bab II pasal 3 UU RI No.25/1992 dikatakan bahwa :

“koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakta pada umumnya serta ikut membangun

tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil, dan makur berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945”.

Dari bunyi pasal 3 di atas dijelaskan bahwa tujuan koperasi

hendak memajukan kesejahteraan anggotanya terlebih dahulu.

Page 29: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Kemudian apabila koperasi tersebut mempunyai kelebihan

kemampuan, maka usaha tersebut diperluas ke masyarakat

sekitarnya. Karena anggota juga merupakan bagian dari

masyarakat, maka dengan ini koperasi juga berperan untuk

meningkatkan taraf hidup masyrakat.

4. Koperasi Berlandaskan Hukum

Koperasi berbentuk badan hukum sesuai dengan Undang-

Undang No.12 tahun 1967 ialah: “Organisasi Ekonomi Rakyat

yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan

hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai

usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja koprasi

khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan

ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha

(perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum

pajak. Organisasi koperasi yang khas dari suatu organisasi harus

diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus. Secara

umum, Variabel kinerja koperasi yang di ukur untuk melihat

perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia

terdiri dari kelembagaan (jumlah koperasi per provinsi, jumlah

koperasi per jenis/kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan

nonaktif). Keanggotaan, volume usaha, permodalan, asset, dan sisa

hasil usaha. Variabel-variabel tersebut pada dasarnya belumlah

dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan

Page 30: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pangsa (share) koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional.

Demikian pula dampak dari koperasi (cooperative effect) terhadap

peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat belum

tercermin dari variabel-variabel yang di sajikan. Dengan demikian

variabel kinerja koperasi cenderung hanya dijadikan sebagai salah

satu alat untuk melihat perkembangan koperasi sebagai badan

usaha.

5. Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan

bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:

a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan

ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan

sosialnya.

b) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi

kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan

dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi

sebagai soko-gurunya.

d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan

perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi

ekonomi.

Page 31: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

e) Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa

berorganisasi bagi para pelajar bangsa.

6. Prinsip Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip

koperasi, yaitu:

a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

b) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

c) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil

sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing

anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).

d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

e) Kemandirian.

f) Pendidikan perkoprasian.

g) Kerjasama antar koperasi.

7. Bentuk dan Jenis Koperasi

a. Bentuk koperasi

Dalam pasal 15 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992

tentang perkoperasian disebutkan bahwa koperasi dapat

berbentuk koperasi primer dan sekunder.

i. Koperasi primer merupakan koperasi yang anggota-

anggotanya terdiri dari orang-orang.

Page 32: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

ii. Koperasi sekunder merupakan koperasi yang

anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi.

Koperasi sekunder tidak hanya oleh koperasi-

koperasi yang sejenis tetapi juga koperasi yang

berlainan jenis, karena terdapat kepentingan

aktivitas atau kebutuhan ekonomi yang sama.

b. Jenis-jenis koperasi

Dalam pasal 16 Undang-undang No.25 tahun 1992

disebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan

kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.

berdasarkan kesamaan aktivitas, kepentingan dan

kebutuhan akan ditetapkan fungsi-fungsi koperasi secara

tepat sesuai dengan keinginan anggota. Untuk itu jenis

koperasi ditetapkan menurut 2 kategori:

I. Menurut status keanggotaannya

a. Koperasi produsen

Yaitu koperasi yang anggotanya para

produsen barang/jasa dan memiliki rumah

tangga usaha.

b. Koperasi konsumen

Yaitu koperasi yang anggotanya para

konsumen akhir atau pemakai barang/jasa

yang ditawarkan oleh para pemasok di pasar.

Page 33: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

II. Menurut fungsi koperasi

i. Koperasi pembelian/konsumsi

Yaitu koperasi yang menjalankan fungsi

pembelian atau pengadaan barang dan jasa

untuk memenuhi kebutuhan anggota secara

khususnya dan masyarakat pada umumnya.

ii. Koperasi pemasaran

Yaitu koperasi yang menyelenggarakan

fungsi distribusi barang dan jasa yang

dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di

tangan konsumen di pasar.

iii. Koperasi produksi

Yaitu koperasi yang menyelenggarakan

perusahaan yang menghasilkan barang dan

jasa, dimana anggotanya bekerja dalam

koperasi sebagai pegawai/karyawan.

iv. Koperasi jasa

Yaitu koperasi yang menyelenggarakan

pelayananjasa-jasa yang dibutuhkan oleh

anggotanya, misalnya jasa simpan pinjam,

auditing, asuransi, dan sebagainya.

Page 34: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

8. Sumber modal koperasi

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk

menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal.

Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal

pinjaman. Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:

a) Simpanan pokok

Simpanan pokok adalah sejumah uang yang wajib

dibayarkan oleh anggota koperasi pada saat masuk menjadi

anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali

selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.

b) Simpanan wajib

Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu

yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam

waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan

jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya.

Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang

bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

c) Simpanan khusus/lain-lain

Misalnya adalah simpanan sukarela (simpanan yang

dapat diambil kapan saja), simpanan Qurban, dan deposito

berjangka.

Page 35: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

d) Dana cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang

diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha, yang dimaksud

untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada

anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk

menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

e) Hibah

Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal

yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak

lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai

berikut:

i. Anggota dan calon anggota

ii. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan

perjanjian kerjasama antarkoperasi

iii. Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga

keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan

peraturan perudang-undangan yang berlaku

iv. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku

v. Sumber lain yang sah.

Page 36: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

9. Mekanisme Pendirian Koperasi

Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap.

Pertama-tama adalah pengumpulan anggota, karena untuk

menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20 anggota. Kedua,

Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk

melakukan pemilihan pengurus koperasi (ketua, sekertaris, dan

bendahara). Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan

anggaran. dasar dan anggaran rumah tangga koperasi itu. Lalu

meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan koperasi

dengan baik dan benar.

10. Pengurus koperasi

Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota

dalam suatu rapat anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut

tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan

anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon

yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak

memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin koperasi

yang bersangkutan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat

memenuhi syarat-syarat ialah mereka yang bukan anggota atau

belum anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani oleh

koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota).

Dalam hal dapatlah diterima pengecualian itu dimana yang bukan

anggota dapat dipilih menjadi anggota pengurus koperasi.

Page 37: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

11. Struktur Organisasi Koperasi

Struktur organisasi koperasi tidak mencakup segi intern

koperasi , tetapi juga mencakup segi eksternnya. Sebagai sebuah

organisasi/badan usaha, maka kedua segi tersebut harus dilihat

sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Yang dimaksud dengan segi intern adalah struktur organisasi

koperasi yang mencakup unsur-unsur kelengkapan yang ada di

dalam organisasi koperasi tersebut. Sedangkan yang dimaksud segi

ekstern adalah hubungan serta kedudukan koperasi terhadap

organisasi koperasi lainnya, baik dengan koperasi yang sama

tingkatnya maupun dengan koperasi yang lebih tinggi.

1) Struktur intern organisasi koperasi

a) Unsur-unsur alat kelengkapan organisasi koperasi

I. Rapat anggota koperasi

Rapat anggota adalah wadah aspirasi

anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi

dalam koperasi.

Sebagai pemegang

kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan

yang berlaku dalam koperasi harus melewati

persetujuan rapat anggota terlebih dahulu,

termasuk pemilihan, pengangkatan dan

pemberhentian personalia pengurus dan

pengawas.

Page 38: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

II. Pengurus koperasi

Pengurus adalah badan yang

dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan

diserahi mandat untuk melaksanakan

kepemimpinan koperasi, baik dibidang

organisasi maupun usaha. Anggota pengurus

dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam

rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya,

pengurus bertanggung jawab terhadap rapat

anggota. Atas persetujuan rapat anggota

pengurus dapat mengangkat manajer untuk

mengelola koperasi. Namun pengurus tetap

bertanggung jawab pada rapat anggota.

III. Pengawas

Pengawas adalah suatu badan yang

dibentuk melaksanakan pengawasan

terhadap kinerja pengurus. Anggota

pengawas tetapi merahasiakannya kepada

pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab

kepada rapat anggota.

b) Unsur-unsur pelaksanaan teknis, yaitu manajer dan

karyawan koperasi lainnya.

c) Unsur penasihat, jika diperlukan oleh koperasi.

Page 39: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Pengurus koperasi memiliki wewenang untuk

mengangkat sejumlah karyawan sebagai pelaksana teknis

pengelolaan koperasi sehari-hari. Dengan dipekerjakannya

sejumlah karyawan, berarti terjadi pendelegasian

wewenang dari pengurus ke karyawan koperasi. Namun

karena status karyawan koperasi hanya sebagai pembantu

pengurus, maka pengangkatan karyawan tidak

menghilangkan tanggung jawab pengurus koperasi terhadap

Rapat Anggota Koperasi. Pada prinsipnya pengurus

koperasi tetap bertaggung jawab dengan Rapat Anggota

Koperasi dan karyawan tersebut bertanggung jawab secara

langsung kepada pengurus. Apabila suatu koperasi telah

berkembang cukup besar, maka dibutuhkan suatu Dewan

Penasihat untuk memberikan pertimbangan di dalam

pemecahan suatu masalah yang cenderung lebih kompleks.

Degan adanya Dewan Penasihat, maka tugas yang harus

ditanggung oleh pengurus koperasi secara umum akan

menjadi lebih ringan. Hal tersebut dikarenakan fungsi

Dewan Penasihat yang akan memberikan saran-saran atau

rekomendasi yang diperlukan dalam pemecahan suatu

masalah sehingga pengurus bisa memusatkan perhatiannya

terhadap masalah-masalah manajerial dan organisasi.

Sesuai dengan fungsi dan kedudukannya, anggota Dewan

Penasihat harus terdiri dari orang-orang yang mempunyai

Page 40: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

latar belakang pendidikan yang memadai, mempunyai di

bidang tertentu serta mempunyai wawasan di bidang

manajerial. Dengan kata lain, anggota Dewan Penasihat

harus dapat diandalkan untuk membantu memberikan

pertimbangan dan rekomendasi atas seluruh permasalahan

yang dihadapi oleh pengurus koperasi.

2) Struktur ekstern organisasi koperasi

Struktur ekstern didasarkan pada tinjauan mengenai

hubungan antara suatu koperasi dengan koperasi yang

sejenis, hubungan dengan koperasi yang lebih tinggi dan

hubungan antara koperasi dengan induk gerakan koperasi

yang ada di Indonesia. Beberapa koperasi pusat dapat

mengadakan penggabungan dengan beberapa koperasi

pusat lainnya dalam lingkungan yang lebih luas sehingga

terbentuk suatu Gabungan Pusat Koperasi. Dengan

demikian struktur ekstern organisasi koperasi menunjukkan

kedudukan koperasi terhadap koperasi lainnya dalam upaya

memperluas jaringan koperasi, baik dengan koperasi

lainnya di wilayah tetentu maupun dalam lingkup nasional.

D. Perkembangan Koperasi di Indonesia

1) Zaman Belanda

Perkenalan bangsa Indonesia dengan Koperasi

dimulai pada pengunjung abad ke-19, tepatnya pada tahun

Page 41: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

1895. Ditengah-tengah penderitaan masyarakat Indonesia,

R.Aria Wiriaatmaja, seorang patih di Purwokerto,

mempelopori berdirinya sebuah bank yang bertujuan

menolong para pegawai agar tidak terjerat oleh lintah darat.

Usaha ini mendapat persetujuan dan dukungan dari

Residen Purwokerto E.Sieburg. Badan usaha yang dipilih

untuk bank yang diberi nama Bank Penolong dan Tabungan

(Hulp en Spaarbank), adalah koperasi.

Pelayanan bank itu semula masih terbatas untuk

kalangan pegawai pamong praja rendahan yang dipandang

memikul beban utang terlalu berat. Pada tahun 1898, atas

bantuan E.Sieburg dan De Wolff Van Westerrode

jangkauan pelayanan bank itu diperluas ke sektor pertanian

(Hulp-Spaar en Lanbouwcrediet Bank), yaitu dengan

meniru pola Koperasi pertanian yang dikembangkan di

Jerman (Raiffeisen).

Akan tetapi, karena kondisi masyarakat yang hidup

di alam penjajahan tidak diperbolehkan berkembang lebih

jauh, upaya yang terakhir ini tidak mendapatkan dukungan

dari pemerintah kolonial. Akibatnya, setiap gerak gerik

Koperasi pertama Indonesia itu diawasi secara ketat dan

mendapat banyak rintangan pemerintah kolonial Belanda.

Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah

kolonial Belanda untuk merintangi perkembangan bank

Page 42: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

yang dirintis oleh R.Arian Wiriaatmaja tersebut adalah

dengan mendirikan Algemene Volkscrediet Bank. Selain itu

pemerintah kolonial Belanda juga mendirikan rumah gadai,

bank desa, serta lumbung desa.

Dengan tumbuhnya kesadaran berbangsa dan

bernegara bangsa Indonesia, maka para pelopor pergerakan

nasional semakin menggiatkan usahanya untuk

menggunakan Koperasi sebagai sarana perjuangan. Melalui

Budi Utomo (1908), Raden Sutomo berusaha

mengembangkan Koperasi rumah tangga. Tapi karena

kesadaran masyarakat akan manfaat koperasi masih sangat

rendah, usaha ini kurang berhasil. Koperasi-koperasi rumah

tangga ini pada umummnya tidak mendapat dukungan yang

diharapkan dari warga masyarakat.

Kemudian sekitar tahun 1913, Serikat Dagang Islam

yang kemudian berubah menjadi Serikat Islam,

mempelopori pula berdirinya beberapa jenis koperasi

industri kecil dan kerajinan. Karena rendahnya tingkat

pendidikan, kurang penyuluhan terhadap masyarakat, dan

miskinnya pemimpin koperasi pada waktu itu, koperasi-

koperasi ini pun tidak bisa bertahan lama.

Hambatan formal dari pemerintah kolonial Belanda

tampak jelas dengan diterapkannya Peraturan Koperasi

No.431 tahun 1915. Dalam undang-undang itu, syarat

Page 43: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

administratif yang harus dipenuhi oleh orang-orang yang

ingin mendirikan koperasi baik yang menyangkut masalah

perizinan, pembiayaan maupun masalah-masalah teknis

saat pendirian dan selama koperasi menjalankan usahanya,

dibuat sangat berat.

Tetapi peraturan tersebut tidak bertahan lama.

Setelah dibentuk panitia koperasi yang diketuai oleh Dr.

J.H.Boeke pada tahun 1920, peraturan itu segera ditinjau

kembali. Hasil peninjauan itu adalah disusunnya peraturan

Koperasi No.91 tahun 1927. Peraturan terakhir ini

menetapkan persyaratan yang lebih longgar dari peraturan

sebelumnya, sehingga lebih mendorong masyarakat untuk

mendirikan koperasi.

Setelah itu, perkembangan koperasi di Indonesia mulai

menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan. Adalah

The Study Club 1928, sebagai kelompok kaum intelektual

Indonesia, yang kemudian sangat menyadari peranan

koperasi sebagai salah satu alat perjuangan bangsa.

Organisasi ini menganjurkan kepada para anggotanya untuk

ikut mempelopori berdirinya perkumpulan koperasi di

lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Sampai

dengan tahun 1939, jumlah koperasi di Indonesia mencapai

1712 buah, dengan jumlah yang terdaftar sebanyak 172

buah, serta jumlah anggotanya 14.134 orang.

Page 44: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2) Zaman Jepang

Pada bulan maret 1942 Jepang merebut kendali

kekuasaan di Indonesia dari tangnan Belanda. Selama masa

pendudukan Jepang, antara tahun 1942-1945 dan sesuai

dengan sifat kemiliteran pemerintah penduduk Jepang,

usaha-usaha koperasi di Indonesia disesuaikan dengan asas-

asas kemiliteran. Usaha koperasi di Indonesia dibatasi

hanya untuk kepentingan perang Asia Timur Raya yang

dikobarkan oleh Jepang.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Militer Jepang

No.23 pasal 2, yang menyatakan bahwa pendirian

perkumpulan (termasuk koperasi), dan persidangan harus

mendapat persetujuan dari pemerintah setempat. Dengan

berlakunya peraturan tersebut maka peraturan koperasi yang

lama dinyatakan tidak berlaku lagi. Akibatnya,

perkumpulan koperasi yang berdiri berdasarkan peraturan

pemerintah Belanda harus mendapatkan persetujuan ulang

dari Suchokan.

Satu hal yang perlu dicatat, pada zaman Jepang ini

dikembangkan suatu model Koperasi yang terkenal dengan

sebutan Kumiai. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, ia

bertugas menyalurkan barang-barang kebutuhan pokok

rakyat. Propaganda yang dilakukan oleh pemerintah

pendudukan Jepang berhasil meyakinkan masyarakat bahwa

Page 45: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Kumiai didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan

mereka, sehingga mendapat simpati yang cukup luas dari

masyarakat.

Tetapi pada saat kepercayaan masyarakat tumbuh

terhadap Kumiai, Jepang milai melakukan siasat yang

sebenarnya. Siasat pemerintah pendudukan Jepang melalui

pembentukan Kumiai sebenarnya adalah untuk

menyelewengkan asas-asas koperasi yang sebenarnya untuk

memenuhi kepentingan perang. Akhirnya masyarakat

menyadari bahwa keberadaan Kumiai hanyalah untuk

dijadikan sebagai tempat pengumpulan bahan-bahan

kebutuhan pokok guna kepentingan perang Jepang melawan

Sekutu. Dengan tujuan seperti itu, keberadaan Kumiai jelas

sangat bertentangan dengan kepentingan ekonomi

masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap Koperasi

model pemerintahan pendudukan Jepang itupun surut

kembali. Dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah

pendudukan Jepang menetapkan suatu kebijakan pemisahan

urusan perkoperasian dengan urusan perekonomian.

Akibatnya, pembinaan koperasi sebagai alat perjuangan

ekonomi masyarakat terabaikan sama sekali. Fungsi

koperasi dalam periode ini benar-benar hanya sebagai alat

untuk mendistribusikan bahan-bahan kebutuhan pokok

untuk kepentingan perang Jepang, bukan untuk kepentingan

Page 46: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

rakyat. Kenyyataan ini telah menyebabkan sangat

melemahnya semangat berkoperasi di dalam masyarakat

Indonesia.

3) Periode 1945-1967

Setelah memperoleh kemerdekaan bangsa Indonesia

memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan kebijakan

ekonominya. Suatu hal yang sangat jelas pada periode ini

menonjolkan tekad para pemimpin bangsa Indonesia untuk

mengubah tatanan perekonomian Indonesia yang liberal-

kapitalistik menjadi tatanan perekonomin yang sesuai

dengan semangat pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

Sebagaimana diketahui, didalam pasal 33 UUD

1945, semangat koperasi ditempatkan sebagai semangat

dasar perekonomian bangsa Indonesia. Melalui pasal itu,

bangsa Indonesia bermaksud menyusun suatu sistem

perekonomian usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan. Sebagaimana dikemukakan oleh Bung Hatta,

yang dimaksud dengan usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945 itu, tidak

lain dari Koperasi sebagaimana dikemukakan di dalam

penjelasan pasal tersebut. Karena itulah di dalam penjelasan

pasal 33 UUD 1945, koperasi dinyatakan sebagai bangun

perusahaan yang sesuai dengan sistem dengan sistem

perekonomian yang hendak dikembangkan itu.

Page 47: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Agar perkembangan koperasi benar-benar sejalan

dengan semangat pasal 33 UUD 1945, maka pemerintah

Indonesia melakukan reorganisasi terhadap Jawatan

Koperasi dan perdagangan dalam negeri, menjadi 2 Jawatan

yang terpisah. Urusan pembinaan koperasi selanjutnya

dilimpahkan kepada Jawatan Koperasi. Jawatan terakhir

inilah yang kemudian yang menyusun program-program

pengembangan Koperasi.

Berkat hasil kerja keras Jawatan Koperasi ini, maka

perkembangan koperasi pada masa ini mendapat dukungan

penuh dari masyarakat. Secara keseluruhan, setidak-

tidaknya sampai dengan tahun 1959, perkembangan

Koperasi di Indonesia dapat dikatakan cukup pesat. Namun

perkembangan yang menggembirakan ini tidak berlangsung

lama. Sebagai akibat dari diterapkannya sistem demokrasi

liberal, perkembangan Koperasi kemudian menjadi

terombang-ambing. Partai-partai politik yang ada

cenderung memanfaatkan Koperasi sebagai wadah untuk

memperluas pengaruhnya. Dengan kata lain, Koperasi pada

masa ini cenderung hanya dijadikan sebagai alat politik.

Hal ini menyebabkan rusaknya citra Koperasi dan

menghilangnya kepercayaan masyarakat terhadap Koperasi

sebagai organisasi ekonomi yang memperjuangkan

peningkatan kesejahteraan

Page 48: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Sejalan dengan berkembangnya situasi politik

dalam negeri yang tidak begitu menggembirakan, antara

lain dengan dikeluarkannya dekrit presiden pada tanggal 5

juli 1959, maka keberadaan Koperasi terpaksa disesuaikan

dengan perkembangan kebijaksanaan politik pemerintah

pada masa itu. Undang-Undang Koperasi No.79/1958

misalnya, yang disahkan berdasarkan ketentuan UUDS

1950, menjadi tidak sesuai lagi dengan kebijakan politik

dan ekonomi pemerintah. Pemerintah kemudian

memberlakukan Peraturan Pemerintah No.60/1959 sebagai

pengganti UU No. 79/1958.

Di dalam Peraturan pemerintah No.60/1959

dinyatakan bahwa fungsi Koperasi dalam sistem

perekonomian Indonesia adalah sebagai alat untuk

melaksanakan praktik ekonomi terpimpin. Pada mulanya

setelah diberlakukan Peraturan Pemerintah No.60/1959,

perkembangan koperasi dilihat cukup pesat. Hal ini antara

lain disebabkan oleh banyaknya bantuan Pemerintah

kepada Koperasi, serta dipermudahnya persyaratan

pendirian Koperasi.

Namun situasi yang menggembirakan itu pun tidak

berlangsung lama. Pada tahun 1965 pemerintah mencabut

Peraturan Pemerintah No.60 tahun 1959 dan

memberlakukan Undang-Undang Koperasi No.14 tahun

Page 49: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

1965. Pengganti Undang-Undang ini menyebabkan

memburuknya kembali perkembangan Koperasi. Hal yang

sangat menonjol pada masa ini adalah sulitnya bagi

seseorang untuk menjadi anggota Koperasi tanpa

menggabungkan diri sebagai anggota kelompok politik

tertentu. Hal itu jelas menghancurkan citra Koperasi dan

menguatkan pendapat masyarakat bahwa Koperasi

hanyalah sekedar alat bagi kepentingan suatu kelompok

politik.

4) Periode 1967-1992

Untuk mengatasi situasi yang tidak

menggembirakan itu, maka menyusul jatuhnya

pemerintahan Soekarno pada tahun 1966, Pemerintah Orde

Baru memberlakukan Undang-Undang No.12/1967 sebagai

pengganti Undang-Undang No.14 tahun 1965.

Pemberlakuan UU No.12/1967 ini disusul oleh

pemerintahan Orde Baru dengan melakukan rehabilitasi

Koperasi. Akibatnya jumlah koperasi yang pada tahun 1966

berjumlah sebanyak 73.406 koperasi dengan anggota

sebanyak 11.775.930 orang, pada tahun 1967 mengalami

rasionalisasi besar-besaran. Koperasi-koperasi yang tak

dapat menyesuaikan diri dengan Undang-Undang

No.12/1967 terpaksa dibubarkan atau membubarkan diri.

Jumlah koperasi pada akhir tahun 1969 merosot menjadi

Page 50: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

hanya 13.949 koperasi dengan jumlah anggota sebanyak

2.723.056 orang.

Tapi sebagaimana dapat disaksikan kemudian,

menyusul diberlakukannya Undang-Undang No.12/1967,

koperasi mulai berkembang kembali. Salah satu program

pengembangan Koperasi yang cukup menonjol pada masa

ini adalah pembentukan Kopersi Unit Desa (KUD).

Pembentukan KUD ini merupakan penyatuan (amalgamasi)

dari beberapa Koperasi pertanian yang kecil dan banyak

jumlahnya di pedesaan. Disamping itu, dlam periode ini

pengembangan koperasi juga diintegrasikan dengan

pembangunan di bidang-bidang lain.

Hasil-hasil yang dicapai dari kebijakan

pengembangan Koperasi itu antara lain tampak pada Tabel

3.1, bila pada akhir Pelita I jumlah koperasi tinggal sekitar

13.523, maka pada akhir Pelita III jumlah koperasi telah

meningkat kembali menjadi sekitar 24.791 koperasi.

Sedangkan pada akhir Pelita V jumlah koperasi secara

keseluruhan telah mencapai sekitar 37.560 koperasi atau

meningkat sekitar 3 kali lipat dari keadaan akhir Pelita I.

Sejalan dengan peningkatan jumlah koperasi,

jumlah anggota, modal, volume usaha, dan sisa hasil usaha

koperasi juga turut meningkat. Jumlah anggota koperasi

misalnya, meningkat dari sekitar 2,5 juta orang pada akhir

Page 51: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Pelita I, menjadi sekitar 19 juta orang pada akhir Pelita V.

Sedangkan volume usaha koperasi untuk periode yang

sama meningkat dari sekitar Rp 88,5 miliar rupiah menjadi

sekitar Rp 4,9 triliun.

5) Zaman sekarang

Sampai dengan bulan November 2008, jumlah

koperasi di seluruh Indonesia tercatat sebanyak 117.600

unit lebih. Corak koperasi Indonesia adalah koperasi

dengan skala sangat kecil. Pengembangan koperasi di

Indonesia yang telah digerakan melalui dukungan kuat

program pemerintah yang telah dijalankan dalam waktu

lama dan tidak mudah ke luar dari kungkungan pengalaman

tersebut. Struktur organisasi koperasi Indonesia mirip

organisasi pemerintah/lembaga kemasyarakatan yang

terstruktur dari primer sampai tingkat nasional. Hal ini telah

menunjukkan kurang efektif nya peran organisasi sekunder

dalam membantu koperasi primer. Tidak jarang menjadi

instrumen eksploitasi sumberdaya dari daerah

pengumpulan. Fenomena ini dimasa datang harus diubah

karena adanya perubahan orientasi bisnis yang berkembang

dengan globalisasi. Dengan adanya peningkatan teknologi

tersebut, apalagi di era globlisasi teknologi ini, kegiatan

kopersi semakin lebih mudah. Para anggotanya bisa

melakukan transaksi secara/via Online dengan bantuan

Page 52: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

berbagai software yg mendukun kegiatan transaksi itu

sendiri. Bukan itu saja, koperasi itu sendiri semakin mudah

saja untuk memperluas jaringannya. Dengan begitu

Perkembangan koperasi di Indonesia semakin pesat dan

menjalar sampai ke pedesaan. Dengan begitu akan tercapai

cita-cita Koperasi dan bangsa Indonesia, yakni

mensejahterahkan anggota pada khususnya dan

mensejahterakan masyarakat pada umumnya.

PELITA I-PELITA V

No

.

Uraian Satuan PELITA

I II III IV V

1. Kop&KUD Unit 13.523 17.625 24.791 35.512 37.560

2. Anggota Orang 2.478.960 761.500 8.507.321 15.823.450 19.167.776

3. Modal Rp juta 38.917 102.197 480.147 583.511 727.943

4. Vol.Usaha Rp juta 88.401 421.981 1.490.112 4.260.190 4.918.474

5. SHU Rp juta 2.656 9.859 22.000 86.443 120.376

Sumber: Departemen Koperasi dalam Revrisond Baswir,1997)

Tabel 2.1

Perkembangan Koperasi dan KUD

Pemerintah mengambil langkah strategis untuk

memacu perkembangan koperasi secara kualitatif, yaitu

dengan menganti Undang-Undang Koperasi No.12/1967

dengan Undang-Undang Koperasi No.25 tahun 1992.

Page 53: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Melalui ini diharapkan ada perubahan yang cukup

mendasar, baik pada segi pengertian Koperasi maupun pada

berbagai aspek teknis pengelolaan.

E. Kesehatan koperasi

Dalam mencapai tujuannya, koperasi memiliki visi dan misi. Visi

adalah apa yang kita harapkan untuk diwujudkan, sedangkan misi

merupakan uraian harapan dan langkah untuk mewujudkan apa yang

diinginkan di masa depan. Visi koperasi jasa keuangan mikro secara

umum dapat digambarkan sebagai “terwujudnya koperasi yang tangguh

dan mandiri serta berdaya saing tinggi dan berperan dalam bidang

produksi serta mampu meraih peluang pasar”. Dari visi ini untuk masa

yang akan datang diharapkan sebagai penyangga dalam sistem

perekonomian nasional. Dengan kontribusi yang besar dalam pertumbuhan

ekonomi, pemerataan, penciptaan lapangan kerja dan pengembangan

kesempatan kerja peningkatan pendapatan

Pemberdayaan seperti itu mencakup beberapa upaya pokok,seperti

peningkatan taraf pendidikan dan derajat kesehatan serta pengembangan

akses terdapat sumber-sumber bagi kemajuan ekonomi (modal, teknologi,

informasi, lapangan kerja dan pasar). Pemberdayaan itu secara teknis

meliputi penguatan dan pembaharuan institusi-institusi sosial dan

pengintregasinya ke dalam kegiatan pembangunan secara menyeluruh.

Selain itu juga dilakukan penguatan potensi atau daya kekuatan yang telah

dimiliki oleh masyarakat (empowering). Perkuatan ini memerlukan

Page 54: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

langkah-langkah yang nyata, antara lain berkaitan dengan penyediaan

berbagai masukan (inputs) serta pembukaan akses ke dalam berbagai

peluang (opportunities).

Dalam melaksanakan peran dan merealisasikan potensinya yang

besar tersebut koperasi masih banyak dihambatkan pada berbagai

masalah contonya iklim usaha, persaingan tidak sehat, SDM, dll. Maka

dari itu koperasi memiliki standar kesehatan yang menyatakan bahwa

usaha koperasi di suatu instansi tersebut layak dikatakan sebagai koperasi

yang sehat atau tidak sehat. Ruang lingkup penilaian kesehatan KSP dan

USP terdapat dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Republik Indonesia No.20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang

pedoman penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan

pinjam koperasi yang menyatakan bahwa ruang lingkup penilaian

kesehatan KSP dan USP Koperasi meliputi penilaian terhadap beberapa

aspek sebagai berikut:

a. Permodalan;

b. Kualitas aktiva produktif;

c. Manajemen;

d. Efisiensi;

e. Likuiditas;

f. Kemandirian dan pertumbuhan;

g. Jatidiri koperasi.

Page 55: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

No. Aspek yang

dinilai

Komponen Bobot

penilaian

1 Permodalan 15

a. Rasio Modal Sendiri terhadap

Total Asset

b. Rasio Modal Sendiri terhadap

Pinjaman diberikan yang berisiko

c. Rasio Kecukupan Modal

Sendiri

6

6

3

2 Kualitas

Aktiva

Produktif

25

Page 56: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

a. Rasio Volume Pinjaman pada

anggota terhadap volume pinjaman

diberikan

b. Rasio Risiko Pinjaman

Bermasalah Terhadap Volume

Pinjaman

c. Rasio Cadangan Risiko

Terhadap Pinjaman Bermasalah

d. BMPP terhadap calon anggota,

koperasi lain dan anggotanya

terhadap volume pinjaman

10

5

5

5

Page 57: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3 Manajemen 15

a. Manajemen Umum

b. Kelembagaan

c. Manajemen permodalan

d. Manajemen Aktiva

e. Manajemen Likuiditas.

3

3

3

3

3

4 Efisiensi 10

a. Rasio biaya operasional

pelayanan terhadap partisipasi bruto

b. Rasio aktiva tetap terhadap total

aset

c. Rasio efisiensi pelayanan

4

4

2

5 Liquiditas 15

a. Rasio Kas

10

Page 58: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Rasio volume pinjaman

terhadap dana yang diterima

5

6 Kemandirian

dan

Pertumbuhan

10

a. Rentabilitas aset

b. Rentabilitas Modal Sendiri

c. Kemandirian Operasional Pelayanan

4

3

3

7 Jatidiri

Koperasi

10

a. Rasio partisipasi bruto

7

Page 59: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b. Rasio promosi ekonomi anggota

(PEA)

3

JUMLAH 100

Tabel 2.2

Aspek Penilaian Terhadap Kesehatan Koperasi

F. Pinjaman bermasalah

1. Pengertian pinjaman/kredit.

Pinjaman adalah sebutan yang dipakai dalam koperasi,

dalam dunia keuangan lainnya biasa disebut dengan “kredit”.

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan atau dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam antar pihak bank/koperasi

dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

sejumlah imbalan berupa bunga atau pembagian hasil

keuntungan. Kredit berasal dari bahasa latin credere, yang

Page 60: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

artinya percaya, to believe, to trust. Tujuan dari pemberian

kredit adalah aman , terarah dan menghasilkan. Karakteristik

kredit adalah asset bank/koperasi yang pengelolaannya

dikuasai kepada pihak lain (debitur). Menurut Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang

dimaksud dengan kredit adalah

Penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan

dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara ban dengan

pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah

ditentukan.

2. Unsur-unsur perkreditan.

Dalam kredit terdapat unsur-unsur yang menjadikannya

kepercayaan dari kreditur kepada debitur, bila rasa percaya

sudah muncul dan ketentuan-ketentuan yang ada sekaligus

waktu telah disepakati oleh kedua belah pihak, maka dapat

disimpulkan bahwa kredit memiliki beberapa unsur, yaitu:

a. Kepercayaan

Yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi

yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau

jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka

waktu tertentu di masa yang akan datang.

b. Waktu

Yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian

prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada

masa yang akan datang. Dalam unsur waktu ini terkandung

Page 61: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

pengertian nilai agio dari uang, yaitu uang yang ada

sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima

pada masa yang akan datang.

c. Deegre of risk

Yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai

akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara

pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan

diterima dikemudian hari. Semakin lama kredit diberikan

semakin tinggi pula tingkat resikonya, karena sejauh

kemampuan manusia untuk menerobos hari depan itu, maka

masih selalu terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat

diperhitungkan. timbulnya unsur risiko terdapat disini.

Adanya unsur risiko inilah maka timbullah jaminan dalam

pemberian kredit.

d. Prestasi atau objek kredit

Tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga

dapat bentuk barang atau jasa. Namun karena kehidupan

ekonomi modern sekarang ini didasarkan pada uang maka

transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang

sering kita jumpai dalam praktek perkreditan.

3. Penggolongan pinjaman bermasalah

Page 62: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Kegiatan penyaluran pinjaman merupakan proses

pembentukan asset koperasi. Pinjaman merupakan risk asset

bagi koperasi karena asset koperasi itu dikuasai oleh pihak luar

koperasi yaitu para nasabah. Setiap koperasi menginginkan dan

berusaha keras agar kualitas risk asset ini selalu sehat dalam

arti produktif dan collectable. Namun pinjaman yang diberikan

kepada para nasabah selalu ada resiko berupa pinjaman

bermasalah atau dapat digolongkan sebagai pinjaman macet.

Berikut ini adalah penggolongan dari pinjaman bermasalah,

antara lain:

a. Pinjaman Kurang lancar

Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila

memenuhi kriteria dibawah ini:

i. Pengembalian pinjaman dilakukan dengan

angsuran:

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai

berikut

a) tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan

belum melampaui 2 (dua) bulan bagi

pinjaman dengan angsuran harian dan/atau

mingguan; atau

b) melampaui 3 (tiga) bulan dan belum

melampaui 6 (enam) bulan bagi pinjaman

Page 63: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

yang masa angsurannya ditetapkan bulanan,

2 (dua) bulan atau 3 (tiga) bulan; atau

c) melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum

melampaui 12 (dua belas) bulan bagi

pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan

6 bulan atau lebih; atau

2) Terdapat tunggakan bunga sebagai berikut:

a.) tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi

belum melampaui 3 (tiga) bulan bagi

pinjaman dengan masa angsuran kurang dari

1 (satu) bulan; atau

b.) melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum

melampaui 6 (enam) bulan bagi pinjaman

yang masa angsurannya lebih dari 1 (satu)

bulan.

ii. Pengembalian pinjaman tanpa angsuran yaitu :

1) Pinjaman belum jatuh tempo

Terdapat tunggakan bunga yang melampaui 3

(tiga) bulan tetapi belum melampaui 6 (enam)

bulan

2) Pinjaman telah jatuh tempo

Pinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar

tetapi belum melampaui 3 (tiga) bulan.

b. Pinjaman yang diragukan

Page 64: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman

yang bersangkutan tidak memenuhi kriteria kurang lancar

tetapi berdasarkan penilaian dapat disimpulkan bahwa:

i. Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunannya

bernilai sekurang-kurangnya 75 % dari hutang

peminjam termasuk bunganya; atau

ii. Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya

masih bernilai sekurang-kurangnya 100% dari hutang

peminjam termasuk bunganya.

c. Pinjaman macet

Pinjaman digolongkan macet apabila:

i. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan,

atau

ii. Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka

waktu 12 (dua belas) bulan sejak digolongkan

diragukan belum ada pelunasan.

iii. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan

kepada Pengadilan Negeri atau telah diajukan

penggantian kepada perusahaan asuransi pinjaman.

4. Faktor penyebab pinjaman bermasalah

a. Faktor intern

Page 65: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam diri

perusahaan sendiri. Yang termasuk dalam faktor intern

penyebab terjadinya pinjaman bermasalah adalah :.

1) Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia berpengaruh besar pada

kemajuan sebuah koperasi. Segala keputusan dan

kebijaksanaan yang dihasilkan dari seluruh orang yang

berwenang menjadi dasar dari pertumbuhan koperasi.

Apabila orang-orang dalam koperasi tidak berdedikasi

pada pekerjaan, maka sangat sulit bagi koperasi tersebut

untuk maju. Apalagi dalam menangani nasabah dalam

bidang perkreditan. Semua karyawan harus menguasai

dan pandai dalam menangani segala permasalahan yang

ada di dalamnya. Semakin berkualitas para karyawan,

maka semakin berkualitas pula koperasi yang

dipimpinnya.

2) Operasional

Operasional merupakan Operasional dalam instansi

keuangan penting bagi kelancaran segala proses yang

didalamnya. Jika operasional terhambat maka segala

kinerja koperasi akan terganggu, begitu pula sebaliknya

bila operasional lancaar maka kinerja koperasi akan

berjalan lancar.

Page 66: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

3) Teknologi

Teknologi yang digunakan berpengaruh pada

kinerja koperasi. Semakin canggih teknologi yang

digunakan koperasi maka semakin efektif dan efisien

beban karyawan. Kondisi ini memberikan penilaian

yang baik dari nasabah.

b. Faktor ekstern

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang berasal dari

luar koperasi (dari debitur). Faktor-faktor tersebut adalah:

1) Kondisi bisnis

Kondisi bisnis yang dialami oleh nasabah menjadi

patokan kelancaran pembayaran pinjaman. Sebab

pinjaman yang diberikan sebagian besar digunakan

debitur untuk mengembangkan usahanya. Jadi jika

usahanya bermasalah maka kemungkinan besar

pinjamannya ada masalah pula.

2) Regulasi

Regulasi adalah mengendalikan perilaku manusia

atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan.

Regulasi dari pemerintah dalam menetapkan aturan-

aturan mengenai Koperasi juga berpengaruh pada

koperasi itu sendiri dan nasabah.

Page 67: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

5. Teori standar penanganan kredit bermasalah.

Teori standar penanganan kredit bermasalah bermasalah

antar lain rescheduling, reconditioning, restructuring,

pengambilalihan agunan, write off/pemutihan.

a. Rescheduling

Kebijaksanaan ini berkaitan dengan jangka waktu kredit

sehingga keringanan yang dapat diberikan adalah:

1. Memperpanjang jangka waktu kredit.

2. Memperpanjang jarak waktu angsuran, misal semula

angsuran ditetapkan setiap 3 bulan, kemudian menjadi 6

bulan.

3. Penurunan jumlah untuk setiap angsuran yang

mengakibatkan peranjangan jangka waktu kredit.

b. Reconditioning

Dalam reconditioning bantuan yang diberikan adalah

berupa keringanan atau perubahan persyaratan kredit,

antara lain:

1. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan utang pokok

sehingga nasabah untuk waktu tertentu tidak perlu

membayar bunga, tetapi nanti uang pokoknya dapat

melebihi plafon yang disetujui. Ini berarti bahwa

fasilitas kredit perlu ditingkatkan. Disamping itu, atas

bunga tersebut dihitung bunga (bunga majemuk) yang

Page 68: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

pada dasarnya akan lebih memberatkan nasabah. Cara

ini ditempuh dalam hal prospek usaha nasabah baik.

2. Penundaan pembayaran bunga , yaitu bunga tetap

dihitung, tetapi penagihan atau pembebanannya kepada

nasabah tidak dilaksanakan sampai nasabah mempunyai

kesanggupan. Atas bunga yang terutang tersebut tidak

dikenakan bunga dan tidak menambah plafon kredit.

3. Penurunan suku bunga, yaitu dalam hal nasabah dinilai

masih mampu membayar bunga pada waktunya, tetapi

suku bunga yang dikenakan terlalu terlalu tinggi untuk

tingkat aktivitas dan hasil usaha pada waktu itu. Cara

ini ditempuh jika hasil operasi nasabah memang

menunjukkan surplus/laba dan liquiditas

memungkinkan untuk memnayar bunga.

4. Pembebasan bunga, yaitu dalam hal nasabah memang

dinilai tidak sanggup membayar bunga karena usaha

nasabah hanya mencapai tingkat kembali pokok (break

even). Pembebasan bunga ini dapat untuk dementara,

selamanya ataupun seluruh utang bunga.

5. Perkonvensian kredit jangka pendek menjadi kredit

jangka panjang dengan syarat yang lebih ringan.

c. Restructuring

Jika kesulitan usaha nasabah disebabkan oleh faktor

modal, maka penyelamatannya adalah dengan meninjau

Page 69: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

kembali situasi dan kondisi permodalan, baik modal dalam

arti dana untuk keperluan modal kerja maupun modal

berupa barang-barang modal (mesin, peralatan, dan

sebagainya).

Tindakan yang dapat diambil dalam rangka

restructuring adalah :

1. Tambahan kredit (injection/nursery operation)

Apabila nasabah kekurangan mdal kerja, maka perlu

dipertimbangkan penanaman modal kerja, demikian

juga dalam hal investasi, baik perluasan maupun

tambahan investasi.

2. Tambahan equity

Apabila tambahan kredit memberatkan nasabah,

sehubung dengan pembayaran bunganya, maka perlu

dipertimbangkan tambahan modal sendiri berupa:

a. Tambaha modal dari pihak dengan cara:

1) Penambahan/penyetoran uang (fresh money).

2) Konversi utang nasabah, baik utang bunga,

utang pokok, atau keduanya.

b. Tambahan dari pemilik

Kalau bentuk koperasi adalah PT, maka

tambahan modal ini dapat berasal dari pemegang

Page 70: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

saham maupun pemegang saham baru atau kedua-

duanya.

d. pengambilalihan agunan

Pengambilalihan agunan dilakukan apabila keadaan

cashflow nasabah tidak mendukung untuk membayar

kewajibannya, sementara nasabah masih memiliki itikad

baik untuk menyelesaikan kewajibannya. Agunan tersebut

sebaiknya dijual untuk menutupi saldo pembiayaannya.

e. Write off/pemutihan

Write off adalah pinjaman macet yang tidak dapat ditagih lagi dan dihapus

bukukan dari neraca (on-balance sheet) dan dicatat pada rekening administratif

(off-balance sheet). Penghapus bukuan pinjaman macet tersebut dibebankan pada

akun penyisihan penghapusan aktiva produktif.

Page 71: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum KSP Sarana Aneka Jasa

1. Sejarah singkat perkembangan KSP Sarana Aneka Jasa

Koperasi simpan pinjam adalah salah satu lembaga usaha yang

bergerak dalam bidang jasa keuangan non bank mempunyai

kedudukan yang sangat penting, khususnya dalam menunjang kegiatan

usaha di sektor riil dan mikro baik yang diusahakan oleh masyarakat

(anggota dan calon anggota) maupun pemerintah.

Sebagai lembaga keuangan mikro, koperasi dituntut mempunyai

kinerja yang baik dan profesional sehingga secara otomatis

kepercayaan masyarakat dapat terpupuk dan akan berdampak pada

gerak langkah dalam usaha menghimpun dana dari anggota dan calon

anggota maupun dalam penyalurannya tidak menemui hambatan, KSP

Sarana Aneka Jasa diharapkan kinerjanya memenuhi syarat kehati-

hatian sehingga KSP Sarana Aneka Jasa dapat menjad koperasi yang

sehat.

Berkaitan dengan ini maka UU No 25 tahun 1992 tentang

perkoperasian disusun untuk mempertegas jatidiri, kedudukan,

permodalan dan pembinaan koperasi sehingga dapat menjamin

kehidupan koperasi sebagaimana diamanahkan oleh pasal 33 UUD

1945. Oleh karena itu KSP Sarana Aneka Jasa sebagai mediasi dan

Page 72: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

mobilisasi dana di masyarakat harus benar-benar memperjuangkan

tujuan koperasi yaitu mensejahterakan anggota.

KSP Sarana Aneka Jasa berdiri tanggal 9 Januari 1997,

perkembangan yang pesat mendorong berdirinya banyak kantor cabang

dan kantor cabang pembantu. KSP Sarana Aneka Jasa didirikan atas

kerjasama sebuah perusahaan perseroan yaitu PT.Aneka Adhilogam

Karya dengan pengusaha-pengusaha perusahaan cor logam di wilayah

Batur, Tegalrejo, Ceper, Klaten dengan tujuan tujuan tak lain adalah

mensejahterakan anggota khususnya dan masyarakat calon anggota

pada umumnya.

KSP Sarana Aneka Jasa berbadan hukum No

12953/BH/KWK/I/XII/96 tanggal 31 Desember 1996 akta perubahan

No 04/BH/FDK.II/IV/2003 tanggal 21 April 2003 serta No

06/PAD/KJK.I/IV/2008 tanggal 15 April 2008.

2. Visi dan Misi KSP Sarana Aneka Jasa

Visi

Menjadi koeperasi simpan pinjam terbaik dan terbesar dengan

mengedepankan prestasi layanan serta inovasi produks yang unggul

dan kompetitif guna memacu / meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan sema komponen dengan menghargai kemajemukan

tanpa mengesampingkan norma-norma agama.

Page 73: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Misi

1. Memupuk menghargai dan menjadikan kepercayaan anggota

dan calon anggota sebagai modal utama.

2. Berusaha memperluas jaringan kantor layanan sebagai upaya

mendekatkan ke masyarakat.

3. Melakukan riset guna mendukung inovasi produks yang

berkesinambungan

4. Menjadikan prioritas kerja dengan pelayanan prima

5. Menjadikan SDM handal dan professional pada sebagian besar

pengelola

6. Menjadikan KSP SAJ sebagai wadah ekonomi yang sehat dan

dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

7. Memperbaiki dan menjadikan kesejahteraan semua elemen

sebagai tujuan utama.

3. Produk KSP Sarana Aneka Jasa

Dalam menjalankan kegiatan operasional KSP Sarana Aneka Jasa

terutama dalam penyaluran pinjaman dilaksanakan secara terstruktur

baik dari aspek produk sampai dengan permodalan, pencairan, dan

monitoring. Diantara produk penyaluran pinjaman dana di KSP Sarana

Aneka Jasa yaitu:

a. Simpanan berjangka

Simpanan berjangka pada KSP Sarana Aneka Jasa yaitu

simpanan berjangka yang dapat diambil sewaktu-waktu.

Page 74: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Simpanan berjangka memberikan imbalan yang kompetitif.

Jumlah minimal tabungan berjangka Rp 1.000.000,- (satu juta

rupiah).

b. Simpanan arisan

Arisan di KSP Sarana Aneka Jasa seperti arisan pada

umunya namun menggunakan sistem gugur.

1. Penarikan arisan dilakukan tiap bulan selama 36 kali.

2. Setoran tiap peserta per bulan sebesar Rp 20.000,-

3. Pemenang pada penarikan bulan pertama Rp 350.000,- dan

bagi yang beruntung memenangkan penarikan arisan, tidak

ikut setor lagi pada bulan berikutnya (gugur).

4. Setiap 6 bulan diadakan undian/penarikan “jumbo” untuk 3

orang, pemenang masing-masing mendapatkan :

i. Rp 2.000.000,-

ii. Rp 1.500.000,-

iii. (Menurut tabel)

5. Bagi peserta yang belum beruntung menerima hadiah arisan

selama periode tersebut akan dikembalikan secara penuh

ssebesar Rp 720.000,- plus bonus Rp 30.000,- pada akhir

periode.

Page 75: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

6. Disediakan doorprize menarik pada tiap penarikan.

Tahap Jumlah Tahap Jumlah

1 Rp 350.000 19 Rp 710.000

2 Rp 370.000 20 Rp 730.000

3 Rp 390.000 21 Rp 750.000

4 Rp 410.000 22 Rp 770.000

5 Rp 430.000 23 Rp 790.000

6 (jumbo) Rp 450.000 24(jumbo) Rp 810.000

7 Rp 470.000 25 Rp 830.000

8 Rp 490.000 26 Rp 850.000

9 Rp 510.000 27 Rp 870.000

10 Rp 530.000 28 Rp 890.000

11 Rp 550.000 29 Rp 910.000

12 (jumbo) Rp 570.000 30 (jumbo) Rp 930.000

13 Rp 590.000 31 Rp 950.000

14 Rp 610.000 32 Rp 970.000

15 Rp 630.000 33 Rp 990.000

16 Rp 650.000 34 Rp 1.010.000

17 Rp 670.000 35 Rp1.030.000

18 (jumbo) Rp 690.000 36 (jumbo) Rp1.050.000

Tabel 3.1

Tabel penerimaan arisan sistem gugur

Page 76: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

c. Pinjaman modal kerja

Pinjaman modal kerja (MK) yaitu pinjaman dana segar

yang diberikan kepada masyarakat, pengusaha, dan pedagang

(calon anggota dan anggota) yang membutuhkan tambahan

modal. Pinjaman jenis ini memiliki spesifikasi bunga pinjaman

tertentu atau bervariasi menurut keputusan pengurus atas usul

manajer, imbalan jasa menurun atau tetap, diangsur secara

berkala tiap bulan untuk rentang waktu kelipatan 6 bulan atau

lebih, berlaku syarat dan ketentuan perpinjaman. Untuk jenis

ini banyak diminati karena syarat pengajuan dan pelayanannya

yang cepat dan mudah.

d. Pinjaman modal kerja rekening koran

Pinjaman modal kerja rekening koran adalah modal kerja

dengan fasilitas rekeing koran yang proses penarikannya dapat

dilakukan sewaktu-waktu. Pinjaman sistem ini memiliki

spesifikasi imbalan jasa dihitung harian dari sisa plafon

pinjaman, serta dengan imbalan jasa tertentu, batas minimal

saat ini Rp 25.000.000 dan pengajuannya sesuai ketentuan

perpinjaman.

e. Pinjaman modal kerja khusus/ investasi

Pinjaman modal kerja khusus(MKK) yaitu pinjaman dana

segar yang diberikan kepada masyarakat, pengusaha dan

pedagang (calon anggota dan anggota) yang membutuhkan

tambahan modal, namun untuk angsuran atau pelunasan dapat

Page 77: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

sekaligus dibayar pada saat jatuh tempo warkat. Pinjaman jenis

ini memiliki spesifikasi bunga pinjaman dihitung dari hari

efektif penggunaan dan dibayarkan pada saat jatuh tempo

warkat, jangka waktu maksimal 2 bulan, terdapat 2 jaminan

yaitu jaminan pokok (SHM atau BPKB) dan jaminan tambahan

berupa bilyet giro atau cek. Untuk jenis ini banyak diminati

kalangan pengusaha yang membutuhkan kemudahan dalam

penarikannya. Untuk pengajuannya berlaku ketentuan

perpinjaman.

f. Pinjaman karyawan

Pinjaman modal kerja karyawan (MK karyawan) adalah

pinjaman dana segar yang diberikan kepada karyawan KSP

Sarana Aneka Jasa dengan angsuran secara berkala menurut

jangka waktu 6, 12 atau 18 bulan. Pinjaman jenis ini memiliki

spesifikasi menggunakan jaminan SK karyawan, batas

maksimal 3 kali upah, jika diatasnya berlaku tertentu, besarnya

bunga pinjaman selisih 4% diatas bunga tabungan. Untuk jenis

pinjaman ini hanya diperuntukkan pegawai atau karyawan KSP

Sarana Aneka Jasa.

g. Pinjaman konsumtif

Pinjaman modal konsumtif yaitu pinjaman dana segar yang

diberian kepada masyarakat dalam bentuk konsumtif seperti

untuk kebutuhan rumah tangga, perumahan dan lain-lain.

Pinjaman jenis ini memiliki spesifikasi angsuran tetap/paket

Page 78: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

diangsur tiap bulan denga ntabel angsuran yang ada sesuai

jangka waktu yang diambil, maksimal pinjaman Rp 500.000,-

atau menurut ketentuan, jaminan KTP imbalan jasa seperti MK

dan perlu adanya personal garansi karyawan yang maksimal 5

orang dijamin. Untuk jenis pinjaman ini pengajuannya berlaku

ketentuan perpinjaman.

h. Pinjaman kelompok

Pinjaman kelompok yaitu pinjaman dana segar yang

diberian kepada kelompok atau pengusaha yang menjadi mitra

kerja KSP Sarana Aneka Jasa kemudian mereka dapat

mengajukan pinjaman untuk pegawai-pegawainya. Pinjaman

jenis ini memiliki spesifikasi angsuran tetap/paket dengan

bunga sesuai ketentuan baik flat atau menurun, diangsur setiap

bulan dengan tabel angsuran yang ada sesuai jangka waktu

yang diambil, kelompok minimal 10 orang dan maksimal 20

orang, menggunakan sistem tenggang renteng yaitu jika terjadi

tunggakan salah satu orang akan ditanggung bersama,

menggunakan jaminan salah satu orang serta ini merupakan

kelompok usaha. Untuk jenis pinjaman ini pengajuannya

berlaku ketentuan perpinjaman.

Page 79: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

4. Struktur Organisasi Sarana Aneka Jasa

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Sarana Aneka Jasa

a. Susunan Pengurus KSP Sarana Aneka Jasa:

Ketua : H. Hanif Wahyudi

Sekretaris : H. Badrul Munir, BSc

Wakil sekretaris : Hj. Anisa Rahmawati

General

Manager (GM)

Audit

independen

t

Manajer

SDM

Manajer

IT, Legal

Humas &

pengemb

angan

Manajer

OPR (SPI)

dan

pembuku

an

Manajer

dana

(Funding)

Manajer

Kredit

(Lending)

1. Bag.

Analis

kredit

2. Bag. Kedit

Support

3. Bag.

Colektor

4. Bag. Adm

Kredit

Operasion

al

Kabag

Funding

Kabag

Lending

Kabag

Pembukuan

1. CS

2. Tenaga

dasar

3. satpam

1. Bag.

Tabunga

n

2. Bag.

Deposito

3. Bag.

Kasir &

teller

Pembukua

n

Kepala Cabang

Page 80: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Bendahara : H. Purwanto Umar Ma’ruf

Wakil bendahara : Hj. Nur’aini Indria Dewi

Pembantu umum : Subowo Puspo Harjono

b. Susunan Badan pengawas KSP Sarana Aneka Jasa:

Koord. Pengawas : Ir.H.Syamsul Ma’arif

Anggota : H.Sudarwan

c. Susunan dewan syariah

Koord. Dewan syariah : Drs. H. Muchlis Hudaf

Anggota : Drs. H. Anas Yusuf Mahmudi

Anggota : H.M. Anies, SE

d. Pelaksana KSP Sarana Aneka Jasa

Tahun Jumlah karyawan

2008 80

2009 94

2010 90

Tabel 3.2

Jumlah karyawan pelaksana KSP Sarana Aneka Jasa

5. Diskripsi Jabatan Sarana Aneka Jasa

Diskripsi kerja adalah gambara mengenai tugas dan tanggung

jawab yang diemban oleh masing-masing karyawan sesuai dengan

Page 81: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

pangkat dan jabatan. Di KSP Sarana Aneka Jasa ada beberapa pokok

tugas dan tanggung jawab karyawan terhadap perusahaan. Diantaranya

yaitu:

a. General Manajer

General Manajer adalah kedudukan strategis dalam suatu struktur

organisasi perusahaan, khususnya di KSP Sarana Aneka Jasa.

Tugas dan wewenang General Manajer adalah:

1. General Manajer membawahi beberapa manajer yang

memunyai tugas seperti supervisi dari masing-masing manajer

baik manajer lamding dan funding maupun manajer

operasional personalia.

2. General Manajer bertanggung jawab langsung pada pencapaian

tujuan atau visi dan misi yang telah diamanatkan dari pengurus

atau direktur.

3. Bersama dengan manajer menyusun rencana anggaran

pendapatan dan belanja baik jangka pendek, menengah,

maupun jangka panjang.

4. Bertanggung jawab pada operasional KSP Sarana Aneka Jasa

kepada pengurus.

5. Melaporkan segala hasil kegiatan usaha koperasi kepada

pengurus secara langsung.

Page 82: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

b. Manajer Landing (Divisi Landing)

1. Manajer Landing bertugas membantu General Manajer dalam

membuat rencana dan kebijakan perkreditan di KSP Sarana

Aneka Jasa untuk mendapat persetujuan pengurus.

2. Membuat prosedur kredit sekaligus merencanakan target

pelemparan kredit.

3. Bersama-sama General Manajer membuat dan merumuskan

rencana anggaran pendapatan dan belanja divisi Landing.

4. Mempersiapkan dan merencanakan pengawasan perkreditan.

5. Melaksanakan monitoring dan pengawasan kredit baik intern

maupun ektern.

6. Melaksanakan pembinaan, penyelamatan, dan penyelesaian

kredit bermasalah.

7. Merancang konsep perjanjian kredit.

8. Bersama General Manajer merencanakan kerjasama kemitraan

dengan pihak terkait dalam pengikatan barang jaminan.

9. Bersama General Manajer berkewajiban menjalin kerjasama

dengan lembaga penjaminan dan atau asuransi kredit.

10. Bersama General Manajer berkewajiban melaksanakan proteksi

kredit di KSP Sarana Aneka Jasa.

11. Melaporkan hasil kerja divisinya kepada General Manajer

sebagai atasan secara langsung.

Page 83: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

c. Manajer Funding (Divisi Funding)

1. Manajer Funding bertugas membantu General Manajer dalam

membuat rencana dan kebijakan pendanaan di KSP Sarana

Aneka Jasa untuk mendapat persetujuan pengurus.

2. Membuat prosedur simpanan sekaligus merencanakan terget

simpanan.

3. Bersama-sama General Manajer membuat dan merumuskan

rencana anggaran pendapatan dan belanja divisi Funding.

4. Mempersiapkan dan merencanakan pengawasan pendanaan.

5. Melaksanakan monitoring dan pengawasan

pendanaan/simpanan baik intern maupun ekstern.

6. Melaksanakan pembinaan nasabah simpanan sekaligus

bekerjasama dengan manajer operasional menjaga tingkat

liquiditas KSP Sarana Aneka Jasa.

7. Merancang konsep tentang produk simpanan.

8. Bersama General Manajer merencanakan kerjasama kemitraan

dengan pihak terkait penyediaan layanan dana.

9. Bersama General Manajer berkewajiban menjalin kerasama

dengan lembaga sejenis/perbankan baik swasta maupun

pemerintah dalam membantu penyediaan layanan dana.

10. Bersama General Manajer berkewajiban menjalin ikatan

dengan lembaga penjamin sipanan (LPS) atau yang sejenis.

11. Melaporkan hasil kinerja divisinya langsung kepada General

Manajer.

Page 84: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

d. Manajer Operasional SPI dan Pembukuan (Divisi SPI)

1. Manajer Operasional SPI (sistem pengendalian intern) dan

Pembukuan bertugas membantu General Manajer dalam

merumuskan kebijakan tentang sistem pembukuan dan

pelaporan di KSP Sarana Aneka Jasa guna mendapat

persetujuan pengurus.

2. Membuat rencana sistem dan prosedur sistem pengendalian

intern (SPI) di KSP Sarana Aneka Jasa khususnya operasional

dan pembukuan.

3. Bersama-sama General Manajer membuat dan merumuskan

rencana anggaran pendapatan dan belanja baik berkaitan

dengan pendapatan maupun pengeluaran (biaya).

4. Mengorganisasi semua program dan rencana kepada struktur

dibawah sampai dengan tingkat kepala cabang dan pembukuan

atas persetujuan General Manajer.

5. Memahami dan melaksanakan program pembukuan menjadi

sistem pelaporan secara terpadu.

6. Melakukan monitoring kerja kepala cabang dan struktur

dibawah sampai dengan tingkat pembukuan agar disiplin dan

cermat sehingga pelaporan memiliki tingkat akurasi tinggi.

7. Bersama General Manajer merencanakan penanganan

perpajakan di KSP Sarana Aneka Jasa.

8. Bersama General Manajer berkewajiban menjaga tingkat

liquiditas KSP Sarana Aneka Jasa.

Page 85: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

9. Bersama General Manajer berkewajiban melaksanakan

pengamanan data-data perusahaan.

10. Melaporkan hasil kinerja divisinya langsung kepada General

Manajer.

e. Manajer IT Pengembangan, Legal, dan Humas (Divisi Humas dan

IT)

1. Manajer Informasi Teknologi dan pengembangan bertugas

membantu General Manajer dalam merumuskan kebijakan

tentang sistem informasi teknologi (IT) dan pengembangan

jaringan KSP Sarana Aneka Jasa guna mendapat persetujuan

pengurus.

2. Membuat rencana sistem IT yang terintegrasi dalam sistem

KSP Sarana Aneka Jasa serta mengikuti perkembangan zaman.

3. Mengorganisasikan semua program dan rencana kepada

struktur dibawah sampai dengan tingkat kepala cabang atas

persetujuan General Manajer.

4. Melakukan monitoring kerja kepala cabang dan struktur

dibawah sampai dengan tingkat pembukuan agar disiplin dan

cermat sehingga kendala IT dapat diatasi.

5. Bersama General Manajer merencanakan pelatihan IT di KSP

Sarana Aneka Jasa.

6. Berkewajiban melakukan perawatan terhadap sistem IT

(hardware dan software).

Page 86: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

7. Bersama General Manajer berkewajiban melaksanakan

pengamanan data-data perusahaan dan rahasia perusahaan.

8. Bersama General Manajer merencanakan pembukuan jaringan

cabang.

9. Memahami dan melaksanakan perkembangan hukum dalam

sistem ketenagakerjaan KSP Sarana Aneka Jasa.

10. Melakukan monitoring kerja kepala cabang dan struktur

dibawah sampai dengan tingkat tenaga dasar agar disiplin dan

cermat sehingga kendala-kendala hukum dapat diatasi

secepatnya.

11. Melaporkan hasil kerja divisinya langsung kepada General

Manajer.

f. Manajer sumber daya manusia (Divisi SDM)

1. Manajer SDM (personalia) bertugas membangun General

Manajer dalam merumuskan garis kebijakan bidang sumber

daya manusia KSP Sarana Aneka Jasa guna mendapat

persetujuan pengurus.

2. Membuat rencana pengembangan dan pelatihan SDM,

memecahkan kebutuhan karyawan di KSP Sarana Aneka Jasa

atas persetujuan General Manajer.

3. Mengorganisasikan semua program dan rencana serta

mendelegasikan kepada struktur dibawah sampai dengan

tingkat kepala cabang atas persetujuan General Manajer.

Page 87: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

4. Bersama General Manajer merencanakan pembaharuan

peraturan perusahaan di KSP Sarana Aneka Jasa.

5. Melakukan monitoring kerja kepala cabang dan struktur

dibawah sampai dengan tingkat tenaga dasar agar disiplin dan

cermat sehingga kendala SDM dan hukum dapat diatasi

secepatnya.

6. Bersama General Manajer berkewajiban menjalin kerjasama

dengan lembaga jaminan sosial tenaga kerja.

7. Bersama General Manajer berkewajiban melaksanakan

pengamanan data-data perusahaan dan rahasia perusahaan.

8. Bersama General Manajer merencanakan monitoring di

lapangan khususnya jaringan cabang jika terjadi permasalahan.

9. Bekerjasama dengan manajer IT dan general manajer dalam

mempersiapkan pembukuan jaringan cabang maupun cabang

pembantu (jika perijinan maupun persiapan sumber daya

manusia).

10. Melaporkan hasil kinerja divisinya langsung kepada General

Manajer.

g. Kepala Cabang

Kepala cabang adalah kedudukan setingkat dibawah Manajer yang

mempunyai tugas:

1. Tugas utama dari Kepala Cabang adalah sebagai kepanjangan

tangan dari Manajer-manajer di atas.

Page 88: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

2. Kepala Cabang bertanggung jawab terhadap operasional kantor

cabang, memonitor kantor koodinator serta pejabat

dibawahnya.

3. Memecahkan masalah di cabang serta melaporkan ke kantor

pusat sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Disamping itu

mengapresiasikan dan mengaktualisasikan rencana pencapaian

target.

4. Bersama-sama manajer bertanggung jawab dalam penyusunan

pelaporan masing-masing cabang.

h. Kepala Bagian Kredit (Landing)

Kepala Bagian Kredit mempunyai tugas utama

1. Menjalankan perintah kepala cabang berkaitan kebijakan

kredit.

2. Menyusun koordinasi pelemparan kredit, penagihan dan

mengkoordinir Analis Kredit, Credit Support maupun kolektor.

3. Melaporkan hasil evaluasi kerja pejabat dibawahnya kepada

kepala cabang.

4. Koordinator kredit bertanggung jawab terhadap kepala cabang

tentang pinjaman.

Page 89: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

i. Kepala Bagian Dana (Funding)

Kepala Bagian Dana mempunyai tugas utama :

1. Menjalankan perintah kepala cabang.

2. Menyusun koordinasi rencana penggalian dana baik tabungan,

deposito, maupun produk lainnya.

3. Mengkoordinir tim funding dan melaporkan hasil evaluasi

kerja pejabat dibawahnya kepada kepala cabang.

4. Koordinator dana bertanggung jawab terhadap kepala cabang

tentang dana.

j. Kepala Bagian Pembukuan dan Operasional

Kepala Bagian Pembukuan dan Operasional mempunyai tugas

utama:

1. Menjalankan perintah kepala cabang.

2. Menyusun koordinasi perasional kantor cabang kepada semua

bagian.

3. Mengkoordinasi teller atau kasir, pembukuan, dan administrasi.

4. Melaporkan hasil evaluasi kerja pejabat dibawahnya kepada

kepala cabang serta mengoreksi semua voucer pembukuan.

5. Koordinator operasional beertanggung jawab terhadap kepala

cabang tentang kegiatan operasional harian kantor cabang.

Page 90: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

k. Analis Kredit

Tugas utama analis kredit yaitu:

1. Menjalankan perintah koorinator kredit untuk menangani

pengajuan pinjaman.

2. Membuat memorandum kredit, surve bersama Kredit Support.

3. Bersama Kolektor memantau angsuran pinjaman dan

penagihan.

4. Analis Kredit bertanggung jawab terhadap Koordinator Kredit

tentang pinjaman baik penanganan pengajuan maupun

penagian kantor cabang.

l. Kredit support

Tugas utama Kredit support adalah:

1. Menjalankan perintah koordinator kredit untuk menangani

pengajuan pinjaman yang berkaitan dengan jaminan baik

mempelajari legalitas secara hukum maupun nilai taksasi.

2. Bersama Analis Kredit merencanakan nilai pinjaman yang akan

diajukan ke kepala cabang.

3. Kredit support bertanggung jawab terhadap Koordinator Kredit

tentang pinjaman khususnya jaminan.

Page 91: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

m. Administrasi Kredit

Tugas utama Administrasi Kredit adalah:

1. Mempersiapkan semua berkas perkreditan baik pengajuan,

pencairan, maupun angsuran.

2. Atas perintah Koordinator Operasional dia juga bertanggung

jawab dalam penyusunan laporan bulanan dan tahunan.

n. Kolektor

Tugas utama kolektor yaitu:

1. Penagihan terhadap nasabah yang belum memenuhi kewajiban

cicilan pinjaman setiap bulannya.

2. Kolektor bersama dengan Kredit Support dan Analis Kredit

bertanggung jawab terhadap pengembalian atau penarikan

jaminan oleh KSP Sarana Aneka Jasa.

o. Customer Service

Tugas utama dari Customer Service adalah :

1. Menerima tamu dan konsumen di bagian front office dan

melayani hal-hal yang diinginkan konsumen dan menjelaskan

produk yang ada di KSP Sarana Aneka Jasa secara jelas.

2. Customer Service bersama-sama semua divisi bertanggung

jawab terhadap keberhasilan menjaring konsumen yang datang

di kantor.

Page 92: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

p. Pembukuan (Juru Buku)

Tugas utama dari pembukuan adalah :

1. Merekap semua voucer transaksi baik pinjaman maupun

simpanan dan mengoreksi serta mentransaksikan semua voucer

pada program General Ledger (GL) pada akhir hari, bulan, dan

tahun.

2. Juru buku bertanggung jawab terhadap keberhasilan semua

prosses pembukuan.

q. Marketing (Landing dan Funding)

Tugas utama marketing adalah memasarkan dan mempublikasikan

produk yang ada di KSP Sarana Aneka Jasa baik bagian lending

maupun funding, dia bertanggung jawab terhadap target pemasaran

serta menjamin produk berlaku.

r. Kasir dan Teller

Tugas utama kasir dan teller adalah :

1. Melayani konsumen berkaitan dengan pengeluaran dan

penerimaan kas berkaitan dengan simpanan dan pinjaman baik

internal kantor maupun transaksi antar kantor.

2. Kasir bertanggung jawab terhadap semua transaksi dan

validasi, mengoreksi, menghitung dan mencocokan jumlah

yang ada pada rekapitulasi, serta menjamin tidak adanya selisih

kas.

Page 93: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

3. Bertanggung jawab terhadap kombinasi kunci brankas dan

koreksi voucer akhir hari.

s. Penjaga malam

Tugas utama penjaga malam adalah menjaga keamanan dalam

kantor dan lingkungan kantor pada malam hari. Dia bertanggung

jawab kepada koordinator operasional.

t. Pramubakti

Tugas utama pramubakti adalah memenuhi atau menjalankan perintah

dari semua karyawan kantor, serta mempersiapkan kebutuhan rumah

tangga kantor. Dia bertanggung jawab kepada koordinator operasional.

Page 94: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

6. Perkembangan kredit bermasalah

Bulan

Mutasi pinjaman yang diberikan kantor cabang

Pinjaman

diberikan

anggota (A)

Pinjaman

yang

diberikan

(N)

Total

pinjaman

diberikan

(A+N)

Pinjaman

diangsur

anggota

(AA)

Pinjaman

telah

diangsur

(AN)

Total

pinjaman

diangsur

(AA+AN)

Januari 314,088,500 107,050,000 421,138,500 300,851,900 87,790,150 388,642,050

Februari 148,575,000 233,400,000 381,975,000 7,755,050 97,897,750 105,652,800

Maret 232,980,000 165,325,500 398,305,500 154,157,200 123,496,500 277,653,700

April 54,773,300 234,853,000 289,626,300 43,877,150 196,351,550 240,228,700

Mei 150,000,000 135,974,500 285,974,500 151,912,300 129,903,500 281,815,800

Juni 208,500,000 112,758,500 321,258,500 204,258,100 113,428,300 317,686,400

Juli 200,000,000 155,426,599 355,426,599 201,862,350 134,401,350 336,263,700

Agustus 200,000,000 106,499,800 306,499,800 253,101,000 122,876,000 375,977,000

September 4,500,000 17,480,300 21,980,300 5,158,850 117,339,200 122,498,050

Oktober 203,500,000 192,420,500 395,920,500 207,750,950 233,847,200 441,598,150

November 201,700,000 89,127,000 290,827,000 211,604,150 127,614,950 339,219,100

Desember 208,300,000 79,500,000 287,800,000 256,973,600 132,634,700 389,608,300

Tabel 3.3 Daftar Pinjaman

KSP Sarana Aneka Jasa

Bulan Januari-Desember

Page 95: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel mutasi pinjaman yang diberikan oleh KSP SAJ menunjukkan

bahwa pinjaman diberikan kepada anggota dan non anggota. Pinjaman

yang diberikan kepada anggota terbanyak terdapat pada bulan Januari

yaitu sebesar Rp314,088,500. Sedangkan pinjaman yang diberikan

kepada non anggota terbanyak berada pada bulan Januarl yaitu sebesar

Rp 234,853,000. Total pinjaman yang diberikan kepada anggota dan

non anggota paling besar terdapat pada bulan Januari yaitu

Rp421,138,500. Pinjaman yang diangsur anggota terbesar yaitu

terdapat pada bulan Januari yaitu sebesar Rp 300,851,900. Pinjaman

yang telah diangsur terbanyak yaitu terdapat pada bulan Oktober yaitu

sebesar Rp 233,847,200. Total pinjaman diangsur terbesar terdapat

pada bulan Oktober yaitu Rp 441,598,150.

Page 96: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Tabel 3.4 Laporan Pinjaman yang Diberikan

KSP Sarana Aneka Jasa

Cabang Kartasura, Surakarta

Bulan

Jumlah

kredit yang

diberikan Lancar

Perhatian

khusus

Kurang

lancar Diragukan Macet

NPL (%)=

(P+K+D+M)/Jk

ΔNPL=

NPL1+N-NPLN

Januari

1,423,598,150

1,356,897,600

58,850,000

-

7,850,550

- 4.69 0

Februari

1,699,920,350

1,627,108,400

12,111,400

52,850,000 -

7,850,550 4.28 0.402093019

Maret

1,820,572,150

1,735,671,800

76,447,500

-

602,300

7,850,550 4.66 -0.380131809

April

1,869,969,750

1,803,694,500

58,424,700

- -

7,850,550 3.54 1.119200026

Mei

1,874,128,450

1,787,070,850

77,095,950

1,508,800 -

8,452,850 4.65 -1.101042879

Juni

1,877,700,550

1,796,882,200

60,254,100

12,111,400 -

8,452,850 4.30 0.341118412

Juli

1,896,863,350

1,805,696,300

80,015,700

2,698,500 -

8,452,850 4.81 -0.502087379

Agustus

1,827,386,150

1,727,023,700

88,835,450

3,074,150 -

8,452,850 5.49 -0.685931286

September

1,726,868,400

1,621,202,150

91,029,000

6,184,400 -

8,452,850 6.12 -0.626820607

Oktober

1,681,190,750

1,600,514,400

38,814,750

33,408,750 -

8,452,850 4.80 1.320189662

November

1,632,798,650

1,535,225,250

53,312,100

35,808,750 -

8,452,850 5.98 -1.177093814

Desember

1,530,990,350

1,519,328,650

8,963,200

2,698,500 -

8,452,550 1.31 4.662049787

Page 97: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Dalam tabel dapat dilihat bahwa kredit dalam perhatian khusus ikut

diperhitungkan dalam NPL, ini dikarenakan kolektibilitas tersebut

sudah bukan termasuk kategori lancar. Perhitugan ini bertujuan untuk

SPI (Sistem Pengendalian Intern) karena pinjaman dalam kategori ini

adalah awal dari pinjaman yang bermasalah. NPL menunjukkan

jumlah kredit bermasalah. Tetapi jika NPL>5% maka hal ini

menunjukkan bahwa kinerja kredit pada bulan-bulan tertentu kurang

baik. Keadaan ini dapat dilihat pada NPL bulan Agustus, September,

dan November. Pada bulan-bulan itu jumlah NPL tertinggi selama 1

tahun terakhir yaitu nilainya 5.49%, 6.12%, dan 5.9%.

7. Pembahasan perumusan masalah pada KSP Sarana Aneka Jasa

a. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pinjaman bermasalah.

Hasil analisis yang mengacu pada tabel 3.4 yaitu tabel Laporan

Pinjaman yang Diberikan KSP Sarana Aneka Jasa, saat NPL diatas

5% merupakan kondisi yang kurang baik bagi KSP Sarana Aneka

Jasa. Tingginya angka NPL tersebut disebabkan karena beberapa

faktor, yaitu:

1. Faktor internal

Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam koperasi itu

sendiri. Faktor internal terdiri dari:

i. SDM kurang profesional khususnya dibagian marketing

lending.

ii. Teknologi yang digunakan kurang update.

iii. Perencanaan kurang matang.

iv. Manajemen kurang terorganisir dengan baik.

Page 98: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar

koperasi, tetapi berpengaruh pada kinerja KSP Sarana Aneka

Jasa. Faktor eksternal terdiri dari:

i. Adanya itikad yang kurang baik dari nasabah.

ii. Memburuknya kondisi bisnis debitur.

b. Faktor-faktor yang dominan menyebabkan pinjaman bermasalah

pada KSP Sarana Aneka Jasa.

Berdasarkan hasil pengamatan 110 debitur maka dapat

diperoleh nilai-nilai prosentase dari penyebab pinjaman

bermasalah. 50% debitur mengalami pinjaman bermasalah

dikarenakan memburuknya kondisi bisnis. 30% dikarenakan

sumber daya manusia KSP Sarana Aneka Jasa kurang profesional.

20% dikarenakan oleh hal lainnya.

1. Sumber daya manusia (SDM) kurang profesional.

SDM pada koperasi sangat penting dalam pengembangan

dan kemajuan koperasi, sebab mereka yang mengelola seluruh

isi koperasi dan bertanggung jawab di dalamnya. Dari hasil

penelitian di KSP Sarana Aneka Jasa, ada beberapa karyawan

pada KSP Sarana Aneka Jasa yang kurang memadai

menangani kredit bermasalah. Kurang profesionalnya

karyawan itu disebabkan karena input yang dihasilkan dari

proses seleksi perekrutan karyawan kurang baik, sehingga

SDM yang kurang profesional tersebut kurang dapat

Page 99: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

menjalankan tugas-tugasnya dan proses kinerja KSP Sarana

Aneka Jasa menjadi terhambat.

2. Memburuknya kondisi bisnis debitur.

Penyaluran pinjaman KSP Sarana Aneka Jasa berorientasi

pada UMK (usaha mikro dan kecil). Usaha mikro dan kecil

yang menjadi sasarannya. Keuangan UMK sangat mudah

terpengaruh oleh kemampuan debitur dalam mengelola

usahanya. Kemampuan pengelolaan usaha difokuskan pada

peningkatan omzet, pendapatan, dan mengantisipasi resiko

yang muncul dari usaha yang dijalankan. Mengantisipasi resiko

usaha tergantung pada kemampuan debitur dalam mengambil

strategi dalam mengelola faktor-faktor fundamental ekonomi

makro, seperti menguatnya nilai suku bunga dan fluktuatifnya

nilai tukar. Jika debitur gagal dalam mengelola faktor

fundamental maka bisnisnya akan mengalami keterpurukan,

apalagi terdapat faktor lain yang tidak dapat dikontrol oleh

debitur tetapi signifikan terhadap usaha debitur yaitu bencana

alam.

Saat usaha yang dimiliki oleh debitur memburuk, pihak

KSP Sarana Aneka Jasa melakukan beberapa usaha untuk

mendampingi debitur dengan tujuan bisa membantu debitur

dalam menyelesaikan masalah finansial. Usaha-usaha yang

dilakukan KSP Sarana Aneka Jasa antara lain:

Page 100: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

1. Melakukan pendampingan usaha, baik pengadaan bahan

baku, produksi maupun distribusi.

2. Menambah plafon pinjaman sesuai kebutuhan debitur.

3. Penjualan asset/agunan debitur.

c. Penanganan pinjaman bermasalah pada KSP Sarana Aneka Jasa

Berdasarkan hasil analisis pada bab ini yang didasarkan pada

hasil observasi/pengamatan dan wawancara langsung dengan

manajemen KSP Sarana Aneka Jasa maka terdapat beberapa

tahapan yang dilakukan untuk menangani pinjaman bermasalah,

yaitu :

1. Identifikasi permasalahan

Setelah tahap monitoring pinjaman khususnya

penarikan jaminan belum membuahkan hasil maka tugas analis

serta pinjaman support adalah mengumpulkan informasi-

informasi aktual yang up to date dari beberapa sumber yang

ditunjuk(keluarga dan sahabat) sehingga kita dapat mengetahui

secara benar duduk permasalahan yang terjadi untuk keperluan

identifikasi. Permasalahan dapat muncul dari masalah keluarga,

ekonomi usaha, karakter debitur jelek, penipuan atas nama

debitur, atau bahkan jaminan tergadaikan. Hal ini diperlukan

sekali, karena setiap permasalahan yang identik atau hampir

sama akan mempunyai cara atau langkah yang kemungkinan

dapat kita terapkan pada debitur lainnya.

Page 101: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

2. Klasifikasi permasalahan

Setelah tahap identifikasi selesai maka

pengelompokan/klasifikasi bisa segera dilakukan, ini bisa

dijadikan bahan pertimbangan untuk penentuan keputusan

langkah berikutnya. Di cabang dan kantor pusat KSP Sarana

Aneka Jasa yang telah melakukan kegiatan operasional diatas 5

tahun secara pasti telah menghadapi/dapat ditemui beberapa

kasus pinjaman bermasalah seperti pada relasi KSP Sarana

Aneka Jasa yang beberpa tahun lalu telah melakukan tindakan

penipuan dan memanipulasi berkas dan data-data jaminan

ataupun angsuran nasabah. Berdasarkan pengalaman inilah

maka diharapkan KSP Sarana Aneka Jasa tidak mengalami

kejadian serupa. Dari beberapa kasus yang terjadi dapat

diklasifikasikan menjadi 5, yaitu:

a. Jaminan hilang, digelapkan, atau digadaikan

b. Jaminan sudah tidak memenuhi nilai pinjaman

c. Ekonomi usaha bangkrut

d. Masalah keluarga/keharmonisan

e. Karakter debitur jelek

3. Penyusunan dan pengalihan strategi penyelamatan

Rencana berikutnya setelah melakukan pengelompokan

yaitu penggalian kreatifitas, apresiasi serta teknik penyelesaian.

Secara umum setelah seorang debitur dikatakan wanprestasi/

Page 102: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

mangkir/ macet dan bermasalah maka diambil langkah

penyelesaiannya. Ada beberapa prosedur yang dapat dilakukan

dan merupakan cara umum yang sering dipakai oleh koperasi

yaitu:

a. Penjadwalan kembali (resceduling)

Yaitu perubahan pada proses angsuran terutama

pada penjadwalan kembali pelunasan pinjaman atau pihak

KSP Sarana Aneka Jasa memberi kelonggaran calon

anggota dalam membayar utangnya yang telah jatuh

tempo. Contoh dari prosedur atau aplikasinya yaitu sisa

plafond pinjaman dan tunggakan jasa diglobal kemudian

dibuatkan jadwal/ tenggang waktu angsuran setiap

bulannya, untuk jangka waktu harus hasil kesepakatan

antara debitur dengan analisis KSP, bisa juga besar

angsurannya. Langkah ini dapat diambil jika debitur masih

mempunyai itikat baik menyelesaikan pinjaman hanya

secara finansial belum mampu, dan cara ini kurang sesuai

untuk pinjaman macet akibat karakter dan masalah

keluarga. Disamping itu juga dapat dilakukan dengan

penurunan tingkat imbalan jasa atau sistem angsuran

dibebankan dulu pada angsuran pokok.

Page 103: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

b. Persyaratan (reconditioning) & Penataan kembali

(restructuring)

Yaitu perubahan sebagian atau keseluruhan syarat-

syarat pinjaman yang tidak terbatas pada perubahan

jadwal pembayaran, jangka waktu, dan syarat lainnya

sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum saldo

pinjaman dan konversi sebagian atau seluruh dari

pinjaman menjadi equity perusahaan.

c. Reorganisasi dan rekapitulasi (reorganisation &

recapitalisation)

Yaitu perubahan syarat-syarat pinjaman

menyangkut penanaman dana, dan atau konversi seluruh

dan tunggakan bunga menjadi pokok pinjaman baru, dan

atau konversi seluruh atau sebagian dari pinjaman sebagai

dari pinjaman menjadi penyertaan dalam perusahaan.

Langkah-langkah ini hanya dapat diterapkan untuk

debitur yang masih kooperatif artinya debitur masih ada

itikat untuk menyelesaikan pinjamannya di KSP Sarana

Aneka Jasa, dan atas permintaan debitur.

4. Pembinaan debitur

Debitur akan memberikan berbagai macam respon baik

positif maupun negatif, jika memberikan respon positif berarti

Page 104: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

debitur dapat diberi penyelamatan kredit 3R (resceduling,

reconditioning & restructuring, dan

reorganisation&recapitalisation). Dari berbagai cara yang

dilakukan jika nasabah masih kooperatif maka perlu sekali

diberikan pembinaan-pembinaan ekstra sehingga debitur yang

semula kurang disiplin akan tumbuh lagi rasa tanggung

jawabnya. Seorang analis dan pinjaman support sangat

diharapkan dapat melakukan pembinaan ini dengan

pendekatan-pendekatan kekeluargaan dikarenakan analis lebih

faham situasi dan kondisi debitur.

5. Peringatan penyegelan

Surat peringatan diterbitkan jika debitur sudah benar-

benar lalai atau mangkir dalam jangka waktu beberapa bulan

setelah pinjaman dianggap macet. Disini diperlukan kerjasama

analis, pinjaman support, dan kepala cabang untuk memberikan

surat tegas kepada analis dan pinjaman support, serta

administrasi untuk membuatkan berita acara peringatan

penyegelan yang berisi tanggal, data jaminan, masa berlaku

segel, status segel, dan tanda tangan debitur dengan kepala

cabang.

Page 105: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

6. Sila atau keputusan eksekusi jaminan

Beberapa hari setelah diterbitkannya surat peringatan

penyegelan sampai dengan jatuh tempo tanggal debitur tidak

ada realisasi, maka jalan berikutnya yaitu penyelesaian melalui

jalur hukum. Sebelum masuk tahap sita jaminan atau eksekusi,

jalur hukum dapat ditempuh melalui 3 cara, yaitu :

a) Cara pertama yaitu melalui jalur hukum.

Cara ini dapat ditempuh melalui badan urusan

piutang dan lelang negara (untuk BUMN milik pemerintah

juga swasta), gugatan perdata melalui pengadilan negeri

dan abitrase (perwasitan). Langkah-langkah ini mungkin

dapat diambil jika pada awal pencairan telah dilakukan

penandatanganan nota kesepahaman antar debitur, KSP

Sarana Aneka Jasa, dan pihak notaris. Kdua belah pihak

telah sepakat dan dilegalkan oleh pihak notaris melalui

Akte Pengakuan Hutang (APH), Akte Pengikatan Jaminan

(Surat Kuasa/Keterangan Membekoperasian Hak

Tanggungan (SKMHT), Fidusia, Borgtocht, Cessie) serta

Akta Pembebanan Hak Tanggungan(APHT). Semua hal

tersebut dapat dilakukan oleh biro hukum KKSP Sarana

Aneka Jasa yang ditunjuk seperti Notaris dan PPAT.

Page 106: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

b) Cara yang kedua yaitu melalui tiem atau juru sita KSP

Sarana Aneka Jasa.

dilakukan karena atas dasar KSP Sarana Aneka

Jasa telah menuangkan dalam pasal 14 juga pasal tambahan

surat perjanjian pinjaman yang menerangkan jika suatu saat

tidak mampu menyelesaikan kewajiban akibat dari akte

perjanjian ini (SKP) maka akan diselesaikan melalui jalur

hukum yang berlaku di negara Indonesia dan dipilih kantor

pengadilan negeri di Klaten, Jawa Tengah. Dengan

demikian dapat dimengerti bahwa penyelesaian jaminan

dalam sengketa dengan koperasi dapat melalui proses

pengadilan.

Pada saat debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka

KSP Sarana Aneka Jasa dapat mengajukan gugatan perdata untuk

memperoleh keputusan pengadilan, dan apabila sudah ditetapkan

pengadilan yang kemudian mempunyai kekuatan hukum untuk

dilaksanakan tetapi debitur tetap tidak melunasi

hutang/kewajibannya maka pelaksanaan keputusan pengadilan

dilaksanakan atas dasar perintah dan dengan pimpinan ketua PN

yang memeriksa gugatannya pada tingkat pertama. Atas

permintaan ketua PN tersebut dilakukan penyitaan harta kekayaan

debitur untuk berikutnya dilakukan proses lelang.

Kemungkina prosedur tersebut memakan waktu lama

disebabkan debitur dapat mengulur waktu dan melakukan upaya

Page 107: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

banding dan kasasi. Dalam hal gugatan perdata KSP selain bisa

dilakukan dengan personal dari biro hukum koperasi yang ditunjuk

dimungkinkan melalui penggunaan jasa kejaksaan.

Disamping proses gugatan perdata dan lelang negara,

proses arbitrase dapat digunakan sebagai jalan penyelesaian yaitu

debitur menunjuk arbiter, kreditur menunjuk arbiter. Lalu mereka

menunjuk satu ketua sehingga dijadikan tim/wasit yang akan

membantu menyelesaikan sengketa dengan jalan tertutup sehingga

tidak diketahui umum, karena keputusannya cepat dan dapat

memenuhi rasa keadilan para pihak yang terkait.

Syarat penting yang harus dipegang oleh seorang petugas

juru sita KSP Sarana Aneka Jasa adalah dalam hal penyitaan calon

anggota telah menerima surat peringatan baik 1 maupun 2,

kemudian calon anggota telah rela atau secara sukarela

menyerahkan jaminan tersebut, petugas harus membawa surat

tugas resmi, kemudian ada berita acara serah terima barang

jaminan dan persuasif.

7. Lelang jaminan

Setelah aplikasi sita dan keputusan eksekusi jaminan

disahkan pengadilan negeri yang ditunjuk dan telah dilakukan

sita jaminan atau kekayaan maka proses lelang untuk beberapa

waktu dapat dilakukan melalui lelang tertutup yaitu pihak

koperasi atau melalui badan lelang yang ditunjuk. Lelang

Page 108: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

eksekusi hak tanggungan yaitu lelang terhadap tanah dan

benda-benda yang berkaitan dengan tanahyang dibebani

dengan hak tanggungan. Syarat-syarat lelang secara umum jika

proses awal diserahkan kepada Kantor Pelayanan Piutang dan

Lelang Negara (KP2LN) yaitu memenuhi surat permohonan

lelang eksekusi hak tanggungan yang dilampiri:

i. Salinan/fotocopy surat keputusan penunjukan penjual

ii. Salinan/fotocopy bukti kepemilikan/SHM

iii. Syarat lelang dari penjual (jika ada)

iv. Daftar barang yang akan dilelang

v. Salinan/fotocopy surat perjanjian pinjaman (SKP)

vi. Salinan/fotocopy sertifikat hak tanggungan (SKMHT) dan

akta pemberian hak tanggungan (APHT)

vii. Salinan/fotocopy bukti bahwa debitur wan prestasi yang

dapat berupa peringatan-peringatan aaupun pernyataan

dari Koperasi.

viii. Surat pernyataan dari koperasi yang akan bertanggung

jawab jika terjadi gugatan.

ix. Surat keterangan tanah (SKT) dari kantor pertanahan.

x. Bukti pengumuman lelang oleh penjual melalui surat kabar

harian setempat.

Untuk sementara proses lelang di KSP Sarana Aneka Jasa

dilakukan pada debitur bermasalah cenderung melalui jalur

penyelesaian secara kekeluargaan sehingga debitur memberi

Page 109: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

kuasa jual kepada KSP/pihak yang ditunjuk. Serta jika jaminan

berupa BPKB motor yang telah ditarik dalam tempo 10 hari

sejak penarikan dapat dilakukan lelang tertutup atau melalui

biro jual beli yang ditunjuk, jika sudah dilakukan lelang atau

dijual debitur dibeeritahukan hasilnya. Tidak menutup

kemungkinan proses penyelesaian secara kekeluargaan tetap

dikedepankan sehingga pihak debitur dan kospin tidak terlalu

terbebani besarnya biaya.

8. Penghitungan sisa hutang dan pembekuan tahap II

Bila berbagai cara yang ditempuh telah mendapatkan

hasil lelang maka langkah terakhir yaitu melunasi hutang dan

tunggakan dengan hasil lelang. Namun bila hasil lelang belum

cukup untuk menutupi hutang maka dibekukan tahap II.

9. Proses penghapusbukuan/write off

Jalan terakhir yang ditempuh dari beberapa rangkaian

penyelesaian pinjaman bermasalah setelah pembekuan tahap ke

II yaitu penghapusbukuan, sumber utama dana

penghapusbukuan yaitu dari penyisihan SHU atau disebut

cadangan piutang. Namun untuk dimengerti bahwa jalan

terakhir ini diusahakan untuk dhindari karena membutuhkan

persyaratan yang amat sulit dan kompleks. Berikut ini adalah

beberapa langkah dan syarat yang harus dipenuhi:

Page 110: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

i. Diharuskan melaporkan dan memaparkan hasil penanganan

penagihannya secara rinci dan diperlukan waktu yang

cukup lama. Juga diperlukan untuk membuat catatan setiap

kunjungan ke calon anggota atau anggota.

ii. Prosentase total cadangan piutang ragu-ragu minimal

sebesar jumlah total resiko pinjaman bermasalah pada

penilaian kesehatan Koperasi (cadangan putang ragu-ragu

yaitu besarnya cadangan pinjaman kurang lancar 50%,

pinjaman diragukan 75%, dan pinjaman macet 100%) atau

ditentukan oleh keputusan pengurus atas usulan manajer

maupun general manajer.

iii. Jika persyaratan utama telah dipenuhi dan dirasakan

memang benar-benar sudah tidak dapat dipecahkan baru

diajukan ke kepala cabang selanjutnya ke manajer untuk

diteliti ulang.

Kemudian manajer mengajukan ke pengurus untuk

mendapatkan persetujuan penghapusbukuan, jika disetujui

maka pihak KSP dapat menghapusbukukan.

d. Kasus

Seorang nasabah bernama X mengajukan pinjaman pada

KSP Sarana Aneka Jasa sebesar Rp 25.000.000,- dalam tempo 5

tahun dengan jaminan BPKB mobil. Pinjaman yang diajukan oleh

X berguna untuk investasi pembelian mobil. KSP Sarana Aneka

Page 111: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Jasa memberikan jasa sebesar 1,4% flat per bulan. X dapat

mengangsur dengan lancar pinjaman yang dia terima dalam kurun

waktu 1 tahun. Namun setelah itu X mengalami gangguan pada

pekerjaanya dan tidak dapat memenuhi kewajibannya dengan baik

kepada KSP Sarana Aneka Jasa. Setelah X gulung tikar, dia

mengangsur pinjamannya kepada KSP Sarana Aneka Jasa 3 bulan

sekali. Selama X belum bisa mengangsur, pihak KSP Sarana

Aneka Jasa menghubungi X melalui telepon. KSP Sarana Aneka

Jasa memberikan surat peringatan I setelah X terlambat

mengangsur pinjamannya selama 12 bulan. Selama 7 hari surat

peringatan I tidak ditanggapi oleh X. Selanjutnya, KSP Sarana

Aneka Jasa mengirim surat peringatan II. Setelah itu 2 minggu

kemudian pihak KSP Sarana Aneka Jasa datang ke rumah X. Pihak

KSP Sarana Aneka Jasa mendatangi nasabah di rumahnya

dengantujuan untuk menyelesaikan permasalahan pinjaman.

Mereka berunding untuk mencari solusi atas ketidaksanggupan X

membayar utang. KSP Sarana Aneka Jasa telah mengajukan untuk

melakukan penyelamatan 3R namun X tidak dapat menyetujui

rencana tersebut karena sudah tidak sanggup lagi membayar.

Akhirnya atas kesepakatan bersama memutuskan bahwa jaminan

utang (mobil) dijual kepada pihak KSP Sarana Aneka Jasa seharga

Rp 38.000.000,- dan sebagian uangnya berguna untuk melunasi

utang pada KSP Sarana Aneka Jasa.

Page 112: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Evaluasi:

Dalam kasus yang terdapat di KSP Sarana Aneka Jasa dapat dilihat bahwa

tahap-tahap yang digunakan oleh KSP Sarana Aneka Jasa dalam menyelesaikan

pinjaman bermasalah tidak mengikuti prosedur sesuai SOM (Standar Operasional

Manajemen). Tahap yang tidak ada yaitu pembinaan nasabah. Padahal pembinaan

nasabah berfungsi sebagai pendekatan kepada debitur, hal ini dilakukan agar

debitur tetap mau berusaha membayar hutangnya walaupun KSP Sarana Aneka

Jasa sudah memberikan penyelamatan 3R.

Page 113: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya

maka penelitian Tugas Akhir dengan judul Standar Penanganan

Pinjaman Bermasalah pada KSP Sarana Aneka Jasa maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya pinjaman bermasalah

pada KSP Sarana Aneka Jasa terdapat 2 faktor yaitu:

a. Faktor intern

i. SDM kurang profesional.

ii. Teknologi yang digunakan kurang update.

iii. Perencanaan kurang matang.

iv. Manajemen kurang terorganisir dengan baik.

b. Faktor ekstern

i. Adanya itikad yang kurang baik dari nasabah.

ii. Memburuknya kondisi bisnis debitur.

2. Faktor yang paling dominan menjadi penyebab pinjaman bermasalah

pada KSP Sarana Aneka Jasa adalah SDM KSP Sarana Aneka Jasa

kurang profesional dan memburuknya kondisi bisnis debitur.

Page 114: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

3. Standar penanganan pinjaman bermasalah yang ada pada KSP Sarana

Aneka Jasa yaitu identifikasi permasalahan, klasifikasi permasalahan,

penyusunan dan pengalihan strategi penyelamatan, pembinaan debitur,

peringatan penyegelan, sila atau keputusan eksekusi jaminan, lelang

jaminan, penghitungan sisa hutang dan pembekuan tahap II, dan yang

terkhir yaitu proses penghapusbukuan/write off.

B. SARAN

1. Untuk menangani permasalahan pada faktor internal dan eksternal

yang terdapat pada KSP Sarana Aneka Jasa yaitu:

a. Faktor internal

i. Dilakukan pelatihan rutin bagi karyawan agar dapat

meningkatkan kualitas SDM dan menjadikan kinerja

koperasi menjadi lebih baik.

ii. Bagian IT Pengembangan mengikuti perkembangan

teknologi, agar program komputerisasi yang ada pada KSP

Sarana Aneka Jasa selalu update dan membuat nasabah

nyaman.

b. Faktor eksternal

Dari pihak KSP Sarana Aneka Jasa melakukan pemantauan serta

pembinaan kepada debitur agar usaha debitur dapat berjalan lancar

dan tidak menghambat pada pembayaran pinjaman yang

berdampak buruk pula pada KSP Sarana Aneka Jasa.

Page 115: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

2. Pihak KSP Sarana Aneka Jasa lebih selektif dalam memilih karyawan,

sehingga kinerja dalam KSP Sarana Aneka Jasa bisa lebih baik lagi

terutama dalam penanganan pinjaman. Pembinaan dan pemantauan

dilakukan scara berkala agar KSP Sarana Aneka Jasa dapat mengetahui

tentang perkemangan usaha debitur..

3. Bagi KSP Sarana Aneka Jasa seharusnya lebih memperketat lagi dalam

pemberian kredit, ini mengantisipasi agar tidak terjadi pinjaman

bermasalah. Tujuan secara umum adalah untuk mengurangi jumlah

nasabah yang mengalami pinjaman bermasalah.

4. KSP Sarana Aneka Jasa sebaiknya menyelesaikan pinjaman

bermasalah dengan mengikuti semua tahap-tahap dalam SOM agar

penyelesaian pinjaman bermasalah berjalan dengan baik dan sesuai

yang diharapkan.

Page 116: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

LAMPIRAN

Page 117: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Page 118: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

LAPORAN MAGANG KERJA MAHASISWA

Nama : Dewi Tri Wahyuni

NIM : F3608084

Instansi Magang Kerja : Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa

Kantor Cabang

Kartasura

Waktu Magang Kerja : 01 Februari 2011- 01 Maret 2011

Dosen Pembimbing : Johadi SE.

Tabel Harian Aktivitas Magang Kerja :

No. Hari/tanggal Uraian Kegiatan

1 Selasa 01 Februari 2011 1.Breifing awal dari Kepala Kantor Cabang:

a. Pengenalan budya kerja KSP Sarana

Page 119: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Aneka Jasa

-Posisi kerja dalam KSP

-Aturan yang berlaku di KSP

b. Perkenalan dengan karyawan

c. Bagian Kredit

d. Belajar sistem komputerisasi mengenai

kredit

2 Rabu 02 Februari 2011 1.Bagian Tabungan

2.Belajar menjadi teller

3.Belajar mengenai komputerisasi mengenai

Tabungan

3 Kamis 03 Februari 2011 LIBUR

4 Jumat 04 Februari 2011 1.Bagian Tabungan

Page 120: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

2.Belajar menjadi teller

3.Belajar mengenai komputerisasi mengenai

Tabungan

4.Input data nasabah penyetor tabungan

5 Sabtu 05 Februari 2011 LIBUR

6 Minggu 06 Februari 2011 LIBUR

7 Senin 07 Februari 2011 1.Belajar pada bagian kredit

2.Mempelajari sistem komputerisasi kredit

3.Input data penyetor kredit

4.Melakukan pembukuan Keuangan

8 Selasa 08 Februari 2011 Survey lapangan (menarik setorankredit dan

tabungan ke rumah para nasabah)

9 Rabu 09 Februari 2011 Survey lapangan (menarik setorankredit dan

tabungan ke rumah para nasabah)

Page 121: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

10 Kamis 10 Februari 2011 Survey lapangan (menarik setorankredit dan

tabungan ke rumah para nasabah)

11 Jumat 11 Februari 2011 1.Survey lapangan

2.Melakukan evaluasi dengan Pemimpin

12 Sabtu 12 Februari 2011 LIBUR

13 Minggu 13 Februari 2011 LIBUR

14 Senin 14 Februari 2011 1.Survey lapangan

2.Konsultasi mengenai TA dengan Pemimpin

15 Selasa 15 Februari 2011 LIBUR

16 Rabu 16 Februari 2011 Survey lapangan (menarik setorankredit dan

tabungan ke rumah para nasabah)

17 Kamis 17 Februari 2011 Survey lapangan (menarik setorankredit dan

tabungan ke rumah para nasabah)

18 Jumat 18 Februari 2011 Survey lapangan (menarik setorankredit dan

Page 122: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

tabungan ke rumah para nasabah)

19 Sabtu 19 Februari 2011 LIBUR

20 Minggu 20 Februari 2011 LIBUR

21 Senin 21 Februari 2011 Survey lapangan (menarik setorankredit dan

tabungan ke rumah para nasabah)

22 Selasa 22 Februari 2011 Survey lapangan (menarik setorankredit dan

tabungan ke rumah para nasabah)

23 Rabu 23 Februari 2011 Survey lapangan (menarik setorankredit dan

tabungan ke rumah para nasabah)

24 Kamis 24 Februari 2011 Survey lapangan (menarik setorankredit dan

tabungan ke rumah para nasabah)

25 Jumat 25 Februari 2011 Survey lapangan (menarik setorankredit dan

tabungan ke rumah para nasabah)

26 Sabtu 26 Februari 2011 LIBUR

27 Minggu 27 Februari 2011 LIBUR

Page 123: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

28 Senin 28 Februari 2011 Survey lapangan (menarik setorankredit dan

tabungan ke rumah para nasabah)

Surakarta, Juni

2011

Penyusun,

Dewi Tri

Wahyuni

NIM. F3608084

Mengetahui,

Pembimbing Instansi Dosen Pembimbing

Nur Wachid Supriyadi Johasi, S.E

NIK. 12953004 NRP. 360700002

Page 124: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Page 125: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Page 126: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Page 127: STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH PADA … · 2013. 9. 23. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROPOSAL PENELITIAN 201 commit to user STANDAR PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113