24
Bidang PPM Kode SK Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Nomor : 166/UN56.CO4/KEP/2015 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PANITIA PENJAMINAN MUTU FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Universitas Sembilanbelas November Kolaka

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

  • Upload
    others

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

Bidang PPM

Kode

SK Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Nomor : 166/UN56.CO4/KEP/2015

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENELITIAN

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PANITIA PENJAMINAN MUTU

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Page 2: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA Nomor : 166/USN.CO4/KEP/2015

tentang

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

, Menimbang Mengingat

: :

1. Bahwa dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi setiap kegiatan akademik serta kemahasiswaan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan seyogianya didasarkan pada upaya peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan dan kualitas outcomes yang sesuai

dengan amanah UUD 1945 serta tuntutan peraturan perundang-undangan yang berlaku di NKRI;

2. Bahwa untuk menunjang hal tersebut di atas, diperlukan suatu standar prosedur operasional yang logis, sistematis, etis serta akuntabel untuk setiap kegiatan akademik dan kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik;

3. Berdasarkan rasionalisasi tersebut di atas, maka dalam rangka melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat diperlukan standar prosedur operasional sebagai acuan kinerja perangkat pelaksananya guna mencapai tujuan secara efektif, efisien, dan bernilai teleologis.

1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan

Nasional; 2. Undang-undang No. 15 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen; 3. Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Sistem

Pendidikan Nasional; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 Tahun

2014 tentang Pendirian Universitas Sembilanbelas November Kolaka;

5. Peraturan Pemerintah RI No. 60/1999 tentang Pendidikan Tinggi;

6. Peraturan Pemerintah RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

Page 3: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

Memperhatikan

:

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 63/2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan; dan

8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 796);

1. Statuta Universitas Sembilanbelas November Kolaka; 2. Visi, misi, tujuan dan sasaran Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik; 3. Rencana dan Pencapaian Strategis Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik 2015 – 2025; 4. Program Kerja Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Tahun 2015 – 2025.

MEMUTUSKAN, Menetapkan : 1. Standar Prosedur Operasional penelitian dan

pengabdian pada masyarakat, sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.

2. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kolaka Pada tanggal : 21 Oktober 2015 Dekan, ttd.

Nursamsir, SE., M. Si

NIDN. 0912126702

Tembusan disampaikan kepada, Yth 1. Rektor Universitas Sembilanbelas November Kolaka, sebagai laporan. 2. Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sembilanbelas

November Kolaka, sebagai acuan untuk ditindaklanjuti. 3. Kabag TU Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sembilanbelas November

Kolaka, sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. 4. Pimpinan Program Studi di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sembilanbelas November Kolaka, sebagai sosialisasi. 5. Arsip.

Page 4: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang telah memperkenankan kami untuk merampungkan standar

prosedur operasional ini.

Upaya kami dalam menyusun dan mengembangkan standar

prosedur operasional (SPO) yang cakupannya meliputi seluruh aktivitas

dan kegiatan akademik di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

ialah tiada lain sebagai bentuk penjaminan mutu pelayanan akademik

serta lulusan (outcome) yang berkualitas.

Kami harap seluruh komponen lembaga Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik dapat memahami dan melaksanakan prosedur standar dalam

menjalankan fungsinya masing-masing.Sehingga tercipta keteraturan dan

keselarasan kinerja antar komponen lembaga dalam rangka

merealisasikan visi dan misi Akademi Sekretari Dan Manajemen Kencana.

Lebih jauh lagi, implementasi SPO dalam aktivitas akademik ini

diharapkan dapat mencetak output Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

untuk turut serta memberikan kontribusi positif yang signifikan dalam

upaya mencerdaskan kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan bangsa

Indonesia.

Kolaka, Agustus 2015

Tim Penyusun & Pengembang

Page 5: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

TIM PENYUSUN DAN PENGEMBANG

PENANGGUNG JAWAB : Dr. Achmad Lamo Said, S. Sos., M. Si

KETUA : Maulid, S. Pd., M. AB

WAKIL KETUA : Dr. Abdul Sabaruddin, M. Si

BENDAHARA : Zulfiani

ANGGOTA : Arafat Yasir, S. PdI., M. Si

Isra Djabbar, S. Sos., M. Si

Jurianti Achmad, S. Sos., M. Si

Sudirman Baso, S. Sos., M. Si

Page 6: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

TIM PENYUSUN DAN PENGEMBANG .................................................. ii

PENDAHULUAN

Visi .......................................................................................................... 1

Misi ......................................................................................................... 1

Rencana dan Pencapaian Strategis ........................................................ 1

Dasar Hukum .......................................................................................... 3

Unsur Pelaksana ..................................................................................... 4

KETENTUAN UMUM .............................................................................. 5

KETENTUAN KHUSUS .......................................................................... 7

ALUR PELAKSANAAN ........................................................................... 11

PENUTUP ............................................................................................... 18

Page 7: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

PENDAHULUAN

Visi

Menghasilkan Lulusan yang Memiliki Intelektual dan Kritis di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dilandasi Budi Pekerti Yang Luhur Pada Tahun 2025

Misi

Dalam upaya mengembangkan Visi tersebut, FISIP Universitas

Sembilanbelas November Kolaka memiliki Misi sebagai berikut :

1. Menghasilkan alumni yang berakhlak, tanggap, berkinerja tinggi dan

mampu menganalisis masalah-masalah sosial dan politik;

2. Membangun mahasiswa untuk mengembangkan watak kemandirian

melalui pembinaan dan keterampilan serta membangun jiwa

entrepreneur;

3. Menyelenggarakan program berkelanjutan untuk pengembangan

dosen;

4. Menjadi Institusi bagi kepentingan publik;

5. Mengembangkan manajemen kelembagaan yang modern dan

berorientasi pada mutu, profesionalisme, transparan serta mampu

berkompetisi secara nasional.

Rencana dan Pencapaian Strategis

a. Jangka Pendek (1 tahun)

1) Menyempurnakan kurikulum yang adaptif dan responsif terhadap

perkembangan IPTEK, tuntutan jaman, dan kecenderungan pasar

tenaga kerja (pengguna) dengan senantiasa mengacu kepada

substansi kurikulum yang berlaku secara nasional;

2) Melaksanakan pelatihan, seminar, lokakarya, serta studi lanjutan

dalam upaya peningkatan kualitas tenaga administratif dan

tenaga edukatif;

Page 8: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

3) Melengkapi sarana pembelajaran berupa proyektor, komputer,

dan jaringan internet sebagai implementasi pembelajaran

berbasis ICT;

4) Menjalin kerjasama dengan lembaga pemerintah daerah melalui

Program Studi Ilmu Administrasi Negara;

b. Jangka Menengah (3 tahun)

1) Melaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada kurikulum

yang telah disempurnakan;

2) Meningkatkan kualitas pelatihan, seminar, lokakarya, serta studi

lanjutan dalam upaya peningkatan kualitas tenaga administrasi

dan tenaga edukatif;

3) Melengkapi sarana pembelajaran berupa blog edukasi (setiap

dosen), sebagai implementasi pembelajaran berbasis ICT

(Information and Communication Technology);

4) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik lembaga

pemerintah atau swasta dalam berbagai kegiatan pengabdian

pada masyarakat, termasuk rekruitmen mahasiswa.

c. Jangka Panjang (5 tahun)

1) Melaksanaan kurikulum berbasis e-learning;

2) Melaksanakan pelatihan, seminar, lokakarya, serta studi lanjutan

dalam upaya peningkatan kualitas tenaga administratif dan

tenaga edukatif yang berorientasi pada pembelajaran berbasis e-

learning;

3) Melengkapi sarana pembelajaran guna mengimplementasikan e-

learning sebagai tindak lanjut pembelajaran berbasis ICT;

4) Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik lembaga

pemerintah atau swasta dalam berbagai kegiatan pengabdian

pada masyarakat, termasuk rekruitmen mahasiswa.

Page 9: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

Dasar Hukum

1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

2. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan;

3. Peraturan Pemerintah RI No.60 Tahun 1999 tentang Pendidikan

Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah RI No.66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.63 Tahun 2009 tentang

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;

6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.004/U/2002 tentang

Akreditasi Program Studi pada Perguruan Tinggi;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.06 Tahun 2008 tentang

Pedoman Penerimaan Calon Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi;

8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.184/U/2001 tentang

Pedoman Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan Program

Diploma, Sarjana dan Pascasarjana di Perguruan Tinggi;

9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.339/U/1994 tentang

Ketentuan Pokok Penyelenggaraan Perguruan Tinggi Swasta;

10. Surat Edaran Dirjen Dikti Kemendiknas No.2920/D/T/2007 tentang

Penetapan Daya Tampung Mahasiswa;

11. Statuta Universitas Sembilanbelas November Kolaka;

12. SK Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tentang Ketentuan

Penerimaan dan Registrasi Mahasiswa;

13. Pedoman dan Panduan Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik ;

14. Rencana dan Pencapaian Strategis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Tahun 2015 – 2020;

15. Kalender Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Page 10: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

Unsur Pelaksana

1. Pimpinan Fakultas

2. Pimpinan Program Studi

3. Dosen Homebase Program Studi

4. Sub bagian Akademik Fakultas

5. Tata Usaha Program Studi (TUPS)

6. Tim Pelaksana Sistem Informasi Akademik Program Studi (Tim

PSIAPS)

Page 11: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

KETENTUAN UMUM

1. Standar prosedur operasional yang dimaksud dalam ketentuan ini

ialah prosedur operasional yang mengatur mekanisme tentang

pelaksanaan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang

dilakukan oleh dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik

2. Penelitian yang dimaksud dalam standar prosedur operasional ini

adalah penelitian yang berkaitan dengan bidang pendidikan atau

bidang yang memiliki relevansi dengan bidang pendidikan.

3. Pengabdian pada masyarakat yang dimaksud dalam standar

prosedur operasional ini adalah pengabdian yang berkaitan dengan

bidang pendidikan atau bidang yang memiliki relevansi dengan

bidang pendidikan yang dikuasai oleh dosen sebagai bentuk

implementasi keilmuannya.

4. Dosen yang dimaksud standar prosedur operasional ini ialah

seseorang yang memenuhi kriteria sebagai berikut,

a) Untuk penelitian yang dilakukan oleh seorang dosen, peneliti

sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi akademik Magister (S-2)

pada bidang keahlian yang sesuai dan selaras dengan bidang

yang akan diteliti, atau bidang keahlian kependidikan lainnya

yang masih memiliki relevansi dengan bidangyang akan diteliti

serta memiliki jabatan fungsional minimal Asisten Ahli.

b) Apabila penelitian dilakukan oleh lebih dari satu orang dosen,

Ketua Peneliti sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi akademik

Magister (S-2) pada bidang keahlian yang sesuai dan selaras

dengan bidang yang akan diteliti, atau bidang keahlian

kependidikan lainnya yang masih memiliki relevansi dengan

bidang yang akan diteliti serta memiliki jabatan fungsional

minimal Lektor, sedangkan Anggota Peneliti sekurang-kurangnya

Page 12: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

memiliki kualifikasi akademik Sarjana (S-1) serta memiliki

jabatan fungsional minimal Tenaga Pengajar.

c) Untuk pengabdian pada mayarakat, setiap dosen wajib

melaksanakan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan

tuntutan tridharma perguruan tinggi tanpa terkecuali.

d) Apabila pengabdian pada masyarakat berbentuk implementasi

ilmu yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dosen, ketua

pengabdian sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi akademik

Magister serta memiliki jabatan fungsional Lektor, sedangkan

anggota pengabdian sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi

akademik Sarjana (S-1) serta memiliki jabatan fungsional

minimal Tenaga Pengajar.

e) Memiliki SK Pengangkatan sebagai dosen tetap, atau ST untuk

mengajar sebagai dosen luar biasa dari Rektor maupu Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

5. Pada pelaksanaannya, setiap dosen sekurang-kurangnya harus

melaksanakan satu buah penelitian dan satu buah pengabdian

pada masyarakat dalam satu tahun akademik penuh serta

memberikan laporan kepada pihak fakultas melalui Wakil Dekan I

dengan dilengkapi dengan lembar pengesahan yang telah

ditandatangani oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

dan ketua program studi masing-masing.

Page 13: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

KETENTUAN KHUSUS

Prosedur Penelitian

1. Prosedur pelaksanaan penelitian dosen ini dilaksanakan

berdasarkan prosedur berikut ini, (1) Pengajuan Usulan Penelitian;

(2) Pelaksanaan dan Pelaporan Penelitian; dan (3)

Penyempurnaan penelitian.

2. Kegiatan pengajuan usulan penelitian dapat dilaksanakan secara

dinamis dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kegiatan penelitian yang sama tidak boleh didanai oleh dua

sumber dana;

b. Seorang dosen pada tahun sama hanya diperbolehkan menjadi

Ketua dari 1 (satu) kegiatan dan 1 anggota, kecuali jika kegiatan

berbeda dengan sumber dana berbeda.Jika sumber dana sama

maka hanya diperbolehkan menjadi anggota dari 2 kegiatan

yang berbeda;

c. Usul program dibuat dalam bahasa Indonesia, kecuali bila

disebutkan lain, menggunakan kertas A4 dengan warna sampul

hijau, huruf (font) 12 standar, 1½ spasi, dijilid rapi,dengan

menyertakan lembar pengesahan;

d. Usulan penelitian terlebih dahulu didiskusikan di peer group

untuk mendapatkan masukan-masukan awal;

e. Dosen peneliti mempresentasikan usulan penelitian yang hendak

dilakukan di depan pimpinan program studi dan pimpinan

fakultas sebagai upaya pengendalian mutu penelitian;

f. Usulan penelitian dikirimkan sebanyak yang dipersyaratkan oleh

sumber dana sesuai dengan tata cara yang berlaku plus 2

eksemplar kepada Wakil Dekan I;

g. Usul yang diajukan telah melalui tahapan seleksi dan diketahui

oleh ketua program studi, serta disetujui oleh Dekan dengan

Page 14: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

membubuhkan tanda tangan dan cap yang bersangkutan pada

usul program.

3. Pada tahap pelaksanaan dan pelaporan, penelitian hendaknya

dilaksanakan dengan memperhatikan prosedur berikut:

a. Bagi proposal yang lolos untuk didanai, tahap selanjutnya adalah

tanda tangan kontrak dengan lembaga berpedoman pada

kontrak antara penerima dana dengan pemberi dana

b. Kegiatan penelitian harus dilaksanakan sesuai dengan isi usulan

penelitian yang telah disetujui;

c. Dosen peneliti memberikan laporan kemajuan penelitian secara

bertahap sesuai dengan format yang telah ditentukan;

d. Dosen peneliti menyusun draf laporan akhir untuk didiskusikan

dalam peer group untuk mendapatkan masukan;

e. Dosen peneliti mempresentasikan hasil penelitian di depan

pimpinan program studi dan pimpinan fakultas;

f. Pada akhir pelaksanaan kegiatan, ketua pelaksana

menyerahkanlaporan kegiatan pada waktu yang ditentukan

dalam SuratPerjanjian Pelaksanaan. Laporan kegiatan harus

memenuhi syaratmutu, kelengkapan format, dan cara penulisan

laporan yang telahditentukan;

g. Bersama dengan laporan pelaksanaan, ketua pelaksana

jugamenyampaikan ringkasan hasil kegiatan dan artikel

ilmiahsebanyak yang dipersyaratkan untuk dipublikasikan.

4. Pada tahappenyempurnaan penelitian hendaknya memperhatikan

prosedur berikut ini:

i. Dosen peneliti bersama peer group mengevaluasi usulan

penelitian yang tidak disetujui untuk diperbaiki;

ii. Dosen peneliti bersama peer group mengevaluasi hasil

penelitian;

Page 15: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

iii. Dosen peneliti melakukanperbaikan/pengembangan untuk

penelitian berikutnya.

Prosedur Pengabdian pada Masyarakat

1. Prosedur pelaksanaan pengabdian pada masyarakat (PPM) ini

dilaksanakan berdasarkan prosedur berikut ini, (1) Pengajuan

Usulan PPM; (2) Pelaksanaan dan Pelaporan PPM; dan (3)

Penyempurnaan PPM.

2. Kegiatan pengajuan usulan PPM dapat dilaksanakan secara

dinamis dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kegiatan PPM yang sama tidak boleh didanai oleh dua sumber

dana;

b. Seorang dosen pada tahun sama hanya diperbolehkan menjadi

Ketua dari 1 (satu) kegiatan dan 1 anggota, kecuali jika kegiatan

berbeda dengan sumber dana berbeda. Jika sumber dana sama

maka hanya diperbolehkan menjadi anggota dari 2 kegiatan

yang berbeda;

c. Usul program dibuat dalam bahasa Indonesia, kecuali bila

disebutkan lain, menggunakan kertas A4 dengan warna sampul

hijau, huruf (font) 12 standar, 1½ spasi, dijilid rapi, dengan

menyertakan lembar pengesahan;

d. Usulan PPM terlebih dahulu didiskusikan di peer group untuk

mendapatkan masukan-masukan awal;

e. Dosen dan atau tim PPM mempresentasikan usulan PPM yang

hendak dilakukan di depan pimpinan program studi dan pimpinan

fakultas sebagai upaya pengendalian mutu penelitian;

f. Usulan PPM dikirimkan sebanyak yang dipersyaratkan oleh

sumber dana sesuai dengan tata cara yang berlaku plus 2

eksemplar kepada Pembantu Direktur III;

g. Usul yang diajukan telah melalui tahapan seleksi dan diketahui

oleh ketua program studi, serta disetujui oleh Direktur, atau

Page 16: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

Pembantu Direktur bidang kemahasiswaan dengan

membubuhkan tanda tangan dan cap yang bersangkutan pada

usul program.

3. Pada tahap pelaksanaan dan pelaporan, PPM hendaknya

dilaksanakan dengan memperhatikan prosedur berikut:

a. Bagi proposal yang lolos untuk didanai, tahap selanjutnya adalah

tanda tangan kontrak dengan lembaga berpedoman pada

kontrak antara penerima dana dengan pemberi dana

b. Kegiatan PPM harus dilaksanakan sesuai dengan isi usulan

PPM yang telah disetujui;

c. Dosen dan atau tim PPM memberikan laporan kemajuan PPM

secara bertahap sesuai dengan format yang telah ditentukan;

d. Dosen dan atau tim PPM menyusun draf laporan akhir untuk

didiskusikan dalam peer group untuk mendapatkan masukan;

e. Dosen dan atau tim PPM mempresentasikan hasil PPM di depan

pimpinan program studi dan pimpinan fakultas;

f. Pada akhir pelaksanaan kegiatan, ketua pelaksana

menyerahkan laporan kegiatan pada waktu yang ditentukan

dalam Surat Perjanjian Pelaksanaan. Laporan kegiatan harus

memenuhi syarat mutu, kelengkapan format, dan cara penulisan

laporan yang telah ditentukan;

g. Bersama dengan laporan pelaksanaan, ketua pelaksana juga

menyampaikan ringkasan hasil kegiatan dan artikel ilmiah

sebanyak yang dipersyaratkan untuk dipublikasikan.

4. Pada tahappenyempurnaan penelitian hendaknya memperhatikan

prosedur berikut ini:

a. Dosen dan atau tim PPMbersama peer group mengevaluasi

usulan PPM yang tidak disetujui untuk diperbaiki;

b. Dosen dan atau tim PPM bersama peer group mengevaluasi

hasil PPM;

Page 17: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

c. Dosen dan atau tim PPM melakukan perbaikan/ pengembangan

untuk PPM berikutnya.

DIAGRAM ALUR PELAKSANAAN

Page 18: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

PELAPORAN

Laporan Hasil Penelitian

1. Bab I Pendahuluan,bagian ini disusun dengan tujuan memberikan

gambaran tentang pembahasan masalah penelitiansecara

keseluruhan, terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:

a. Latar belakang masalah penelitian yang disusun untuk

memberikan gambaran tentang alasan pemilihan masalah

penelitian dengan mencantumkan penelitian terdahulu yang

relevan

b. Identifikasi masalah penelitian

c. Batasan masalah penelitian

d. Rumusan masalah penelitian

e. Tujuan penelitian

f. Urgensi penelitian

g. Hipotesis (jika kuantitatif)

h. Definisi operasional

2 Bab II Teori Landasan Penelitian, pada bagian ini dikaji secara

teoretis dan komprehensif tentang kegiatan yang menjadi objek

penelitian

3 Bab IIIMetodologi Penelitian

4 Bab IV Pembahasan

5 Bab V Simpulan dan Rekomendasi

6 Daftar Pustaka

7 Lampiran

Laporan Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat

1. Bab I Pendahuluan,bagian ini disusun dengan tujuan memberikan

gambaran tentang pembahasan masalah PPM secara keseluruhan,

terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:

Page 19: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

a. Latar belakang masalah yang disusun untuk memberikan

gambaran tentang alasan pemilihan pengabdian masyarakat

b. Ruang lingkup kegiatan pengabdian masyrakat

c. Tujuan pengabdian masyarakat

d. Manfaat pengabdian masyarakat .

2. Bab II Tinjauan Pustaka, pada bagian ini dikaji secara teoretis dan

komprehensif tentang kegiatan yang menjadi objek pengabdian

masyarakat.

3. Bab IIIberisi Kegiatan yang dilaksanakan, kekuatan, hambatan,

peluang dan ancaman yang dihadapi.

4. Bab IVSimpulan dan Rekomendasi

5. Daftar Pustaka

6. Lampiran

Page 20: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

TATA TULIS

1. Laporan diketik di atas kertas HVS putih 80 gram, dengan jarak antara

baris 2 (dua) spasi dengan jenis huruf Times New Roman ukuran

12pt.

2. Margin atau bagian kertas yang dikosongkan sebelah atas dan

sebelah kiri halaman 4 cm, sebelah bawah dan sebelah kanan

halaman 3 cm.

3. Judul diketik kira-kira 5 cm dari pinggir atas kertas dengan huruf

kapital. Bila judul memerlukan dua baris atau lebih, maka jarak antara

dua baris kurang dari 3 spasi

4. Etiket diketik dengan huruf kapital pada jarak 2,5 cm atau 5 spasi dari

judul

5. Keterangan tentang kedudukan penelitian atau pengabdian pada

masyarakat diketik kira-kira 2,5 cm atau 5 spasi di bawah etiket

dengan menempatkan kata-kata secara sistematis, ditulis dengan

huruf kecuali huruf awal yang bukan partikel.

6. Halaman kosong ditempatkan di antara kulit dan halaman judul

7. Halaman pengesahan berisi tanda persetujuan dari ketua peneliti atau

ketua PPM,diketahui dan disahkan oleh direktur dan Ketua LPPM

8. Judul ditulis dengan kapital di tengah-tengah halaman bagian atas

kira-kira 6,5 cm dari pinggir atas atau disesuaikan dengan panjang

pendeknya kata pengantar

9. Dalam jarak 4 spasi dari akhir baris kata pengantar, dicantumkan

nama, bulan dan tahun.

10. Dalam jarak 3 spasi di bawah nama tempat ditulis kata penulis dengan

huruf kecil, kecuali huruf awalnya dengan tanda koma di belakang.

11. Judul bab dan subbab sesuai dengan judul-judul yang ditulis dalam

penelitian atau pengabdian masyarakat, tanpa digaris bawahi

12. Sebelah kanan halaman dituliskan nomor halaman tempat judul-judul

berada

Page 21: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

13. Tempat kosong diantara tiap judul dan nomor halaman diisi dengan

titik

14. Jarak baris dengan baris atau judul dalam daftar isi adalah 2,5 spasi.

15. Tiap judul bab diketik dengan huruf kapital, tanpa garis bawah dan

tanpa titik akhir judul, ditengah atas halaman dengan penempatan

kata-kata yang simetris

16. Judul subbab dan perincian selanjutnva diketik dengan huruf kecil

kecuali awal kata-katanya yang bukan partikel, tiap kata digaris

bawahi

17. Tiap baris kalimat dalam teks diketik dengan jarak 2 spasi

menggunakan huruf standar

18. Paragraf baru diketik mulai pada jarak 5 ketikan dari margin kiri

19. Daftar pustaka ditulis dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Daftar pustaka diketik satu spasi. Baris kedua dan selanjutnya

diketik menjorok ke dalam pada ketukan keempat, Jarak antara

pustaka yang satu dengan pustaka lainnya adalah dua spasi

b. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad (alfabetis) nama

penulis, tanpa nomor urut

c. Komponen yang dicantumkan dalam daftar pustaka adalah: nama

penulis (tanpa gelar), tahun penerbitan (dalam kurung), judul buku

(dimiringkan) kota terbit, dan nama penerbit. Untuk penulis

Indonesia yang menggunakan marga maka nama belakang ditulis

pertama. Dengan catatan sebagai berikut:

1. Nama pengarang, baik bangsa Indonesia maupun bangsa asing,

penulisannya di balik nama akhir didahulukan dengan dibubuhi

tanda koma.

2. Tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang dibubuhi tanda

titik.

3. Judul karangan atau buku ditulis setelah tahun penerbitan

dengan dibubuhi tanda titik.

Page 22: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

4. Nama tempat penerbitan ditulis setelah judul karangan atau buku

dengan diantarai tanda titik.

5. Nama penerbit ditulis setelah nama tempat penerbitan dengan

diantarai tanda titik dua. Contoh :

Bruner, Jarome S. (1960). The Process of Education.London: Harvard University Press.

Darajat, Zakiah. (1988). Kesehatan Mental.. Jakarta:Haji Mas Agung.

6. Bila buku terdiri atas beberapa edisi, maka edisi harus disebutkan. contoh: Carin, Arthur A. (1997). Teaching Modern Science (7'th ed.).

Columbus:Menill an imprint of Prentice Hall.

7. Bila ada pengarang yang disebut lebih dari satu kali maka ditulis seperti contoh berikut : Yager, Robert E.(1996). Science/Technoiogy/Society Providing

Useful And Appropiate Science for All. Khazanh Pengajaran

IPA Vol. I No. 2 Juli-Agustus 1996

--------------------------(1992). The Status of Science-technologl-

Society Reform Efforts around the world. ICASE

YEARBOOK

8. Bila pengarangnya dua orang, yang kedua tidak perlu dibalik Contoh:

Carin, Arthur A. & Robert B.Sund (1975).Teaching

ScienceThrough Discovery. Columbus:Charles EMeril Publishing

Co.

9. Bila pengarang lebih dari tiga orang, cukup ditulis nama penulis pertamanya dan penulis lainnya ditulis dengan digantikan oleh et.al. Contoh : Hungerford, H.R.et.al.(1990). Science-Technology-Society,

Investigating and evaluating STS Issues and Solutions. Illinois:

Stipes publishing Co.

10. Jika rujukan diperoleh dari majalah/jurnal/Harian, ditulis sebagai berikut: Yager, Robert E.(1996) Science/Technology/Society

Froviding Useful And Appropriate Science for All, Khazanah

Page 23: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

Pengajaran 1PA Vol I No. 2 Juli-Agustus 1996,

Bandung:PPS IKIP.

Syarief, Hidayat.(1999). Pendidikan sebagai Pengembangan

SDM.Media Indonesia, Jakarta, 2 September 1999.

11. Jika rujukan diperoleh dari kumpulan makalah (proceeding seminar) Wahidin.(1993). Berfikir Kritis dan Pengembangannya bagi

Mahasiswa.Makalah Hasil Sidang Komisi A Seminar

Akademik Kemahasiswaan AKADEMI SEKRETARI DAN

MANAJEMEN KENCANA. Bandung, hal. 123-156

12. Jika rujukan dari ensiklopedi: Coumbe, Clement.(1994)."Unemployement” Vol. 27 P.227-

280.The Encyclopedia Americana.American Coorporation,

New York.

13. Halaman-halaman laporan penelitian atau pengabdian

masyarakat diberi nomor halaman dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Halaman-halaman kelengkapan awal diberi nomor halaman

angka Romawi kecil, halaman-halaman kelengkapan akhir

diberi nomor halaman dengan huruf latin.

b. Nomor halaman ditempatkan pada bagian atas kanan

halaman kira-kira 2,5 cm dari pinggir atas. Pada halaman

yang memuat judul bab, nomor halaman ditempatkan dibagian

tengah bawah halaman kira-kira 1,5 cm diatas pinggir bawah

halaman.

Page 24: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENELITIAN …

PENUTUP

Standar Prosedur Operasional adalah pedoman atau acuanuntuk

melaksanakantugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian

kinerja lembaga berdasarkan indikator-indikator teknis, administrasif dan

prosedural sesuai dengan tatakerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada

unit kerja yang bersangkutan.

Tujuan SPO adalah menciptakan commitment mengenai apa yang

dikerjakan oleh satuan unit kerja lembaga untuk mewujudkan good

governance.

Standar prosedur operasional tidak saja bersifat internal tetapi juga

eksternal,karena SOP selain digunakan untuk mengukur kinerja organisasi

publik yang berkaitandengan ketepatan program dan waktu, juga

digunakan untuk menilai kinerja organisasipublik di mata masyarakat

berupa responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas kinerja lembaga.

Marilah kita bersama-sama menjalankan fungsi dan kewenangan

masing-masing, sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan

untuk mewujudkan visi dan misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.