Statistik - Pak Boedi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    1/27

    APLIKASI PENGGUNAAN STATISTIK PARAMETRIK DALAM ANALISIS

    HASIL PENELITIAN DI BIDANG PERIKANAN DAN KELAUTAN 

    Disusun untuk Memenuhi Nilai Tugas pada Mata Statistik

    Dosen Pengampu : Dr. Ign. Boedi Hendrarto, M.Sc.

    MEEZAN ARDHANU ASAGABALDAN

    26010115410032

    PROGRAM PASCA SARJANA

    MAGISTER MANAJEMEN SUMBERDAYA PANTAI

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2015

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    2/27

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

    rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas statistika yang

     berjudul “ Aplikasi Penggunaan Statistik Parametrik Dalam Analisis Hasil Penelitian

     Di Bidang Perikanan Dan Kelautan” tepat waktu. Tugas ini merupakan salah satu

    syarat akademik untuk dapat mengikuti ujian akhir semester mata kuliah Statisika.

    Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini tidak dapat terwujud tanpa

     bantuan berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

    terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ign. Boedi Hendrarto, M.Sc.

    selaku dosen mata kuliah Statistika yang telah memberikan bimbingan dan arahan

    kepada Penulis, serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

     penulisan tugas ini.

    Penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan kelemahan,

     baik dalam isi maupun sistematikanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik

    dan saran untuk menyempurnakan tugas ini. Akhir kata, penulis berharap semoga hasil

    tugas ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.

    Semarang, Januari 2016

    Penulis

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    3/27

    APLIKASI PENGGUNAAN STATISTIK PARAMETRIK

    I.  T-Test

    Pokok Masalah : Adakah perbedaan panjang total secara statistik antara Induk Nila

    Merah Jantan dan Betina? (Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan

    Yogyakarta, Cangkringan)

    Metode  : mengambil sampel induk Nila Merah jantan dan betina masing  –  

    masing 15 ekor, kemudian di ukur panjang total menggunakan

     penggaris

    Data Penelitian :

    Tabel 1. Hasil pengamatan panjang total induk jantan Nila Merah dengan betina

    No.Panjang Ikan (cm)

    Jantan Betina

    1 36 29

    2 36 32

    3 37 31

    4 35 27

    5 35 30

    6 36 34

    7 34 32

    8 34 29

    9 36 32

    10 36 32

    11 34 31

    12 34 27

    13 36 32

    14 35 29

    15 39 32

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    4/27

    Analisis hasil :

      Penentuan hipotesis

    H0 : Tidak ada perbedaan signifikan panjang tubuh inguk ikan Nila merah antara

     jantan dan betina

    H1 : Ada perbedaan signifikan panjang tubuh induk ikan Nila Merah antara jantan

    dan betina

      Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5% 

      Kriteria pengujian:

    Ho diterima jika : ttabel < thitung < ttabel,

    Ho ditolak jika : thitung < ttabel  atau thitung  > ttabel,

     Jika berdasarkan probabilitas:

    Ho diterima jika pvalue > 0,05

    Ho ditolak jika pvalue  < 0,05

      Penggunaan Aplikasi SPSS

    Langkah –  langkah pengujian menggunakan Software SPSS :

    1. Pengujian analisis statistik deskriptif

    Tabel 1. Analisis Statistika Deskriptif Panjang Induk Nila Merah Jantan dan Betina 

    N Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis

    Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

    Jantan 15 34.8667 .99043 -.210 .580 -1.118 1.121

    Betina 15 30.6000 2.02837 -.493 .580 -.442 1.121

    Valid N (listwise) 15

    Jika Nilai skewness berada diantara -1,96 dan +1,96 maka dikatakan berdistribusi

    normal. Nilai Skewness  pada induk ikan Nila Jantan adalah -0,21 dan betina bernilai

    0,493 sehingga dapat disimpulkan data ini terdistribusi normal sehingga bisa diuji T ( T

    Test )

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    5/27

    Gambar 1. Plot panjang induk Nila Merah Jantan dan Betina

    2.  Pengujian dengan menggunakan analisis T-Test  

    Tabel 2. Hasil analisis uji T independen

    Berdasarkan hasil t-test diperoleh nilai p adalah 0.000. Nilai p < 0.05 sehingga, Ho

    ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa adanya perbedaan yang signifikan

    antara panjang induk Nila Merah Jantan dengan betina.

      Kesimpulan 

    Adanya perbedaan signifikan antara panjang tubuh induk ikan Nila Merah Jantan

    dengan betina yang ada di DKP Yogyakarta

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    6/27

    II.  One Way ANOVA Test

    Pokok Masalah : Metode apakah yang paling efektif dalam pemberian vaksin

     Aeromonas hydrophila terhadap penyakit bercak merah  Motile

     Aeromonas Septicemia (MAS) pada ikan lele? (Sumber : Penelitian

    Perikanan Universitas Gadjah Mada)

    Metode  : Cara pemberian : a. Injeksi, b. Oral, c. Rendam. Hasil Penelitian

    dilakukan dengan melihat Survival Rate (SR) dari ikan Lele dari

    lima kolam

    Data Penelitian :

    Tabel 3. Hasil penelitian Survival Rate (SR) pada ikan lele yang telah diberi vaksin

    KolamSR (%)

    Injeksi Oral Rendaman

    1 80 60 30

    2 70 60 20

    3 90 50 10

    4 80 50 30

    5 70 60 20

    Analisis hasil :

      Penentuan hipotesis

    H0 : Tidak ada perbedaan signifikan antara metode pemberian vaksin  A. hydrophila

    dengan hasil Survival Rate (SR) ikan lele

    H1  : Ada perbedaan signifikan antara metode pemberian vaksin  A. hydrophila

    dengan hasil Survival Rate (SR) ikan lelePengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5% 

      Kriteria pengujian:

     Jika berdasarkan probabilitas:

    Ho diterima jika pvalue > 0,05

    Ho ditolak jika pvalue  < 0,05

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    7/27

      Penggunaan Aplikasi SPSS

    Langkah –  langkah pengujian menggunakan Software SPSS :

    1.  Pengujian analisis statistik deskriptif

    Tabel 4. Hasil analisis statistik deskriptif pada metode pemberian vaksin

    Jika Nilai  skewness  berada diantara -1,96 dan +1,96 maka dikatakan berdistribusi

    normal, sehingga dapat diuji lanjut. Pada hasil penelitian dapat dilihat bahwa data

     berdistribusi normal

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    8/27

    Gambar 2. Plot metode pemberian vaksin A. hydrophila pada ikan lele

    2.  Pengujian dengan menggunakan analisis One way ANOVA test  

    Tabel 5. Hasil analisis One way ANOVA test  

    Berdasarkan hasil One Way ANOVA Test diperoleh nilai p adalah 0.000. Nilai p < 0.05sehingga, Ho ditolak. Sehingga dapat dikatakan adanya pengaruh metode pemberian

    vaksin terhadap SR ikan lele. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan atar perlakuan,

    maka diuji lanjut dengan Post Hoc Test.

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    9/27

    3.  Pengujian Post Hoc Test  

    Tabel 6. Hasil analisis Post Hoc Test dengan menggunakan Tukey HSD

     Post Hoc Test merupakan uji lanjut untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan

    antar pelakuan dengan nilai p

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    10/27

    10 

    III.  Factorial ANOVA Test

    Pokok Masalah : Pengaruh media dan komposisinya terhadap biomassa produksi

    maggot sebagai pakan alami benih lele

    Metode : Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola

    faktorial

    Data Penelitian :

    Tabel 7. Hasil biomassa maggot dengan media dan komposisi yang berbeda

    Ulangan

    Biomassa (gr)

    Bungkil kelapa Dedak Palm Kernel Meal  (PKM)

    25% 50% 75% 25% 50% 75% 25% 50% 75%

    1 10.5 14.5 25.5 50.3 60.4 70.4 100.2 120.4 140.2

    2 15.2 13.5 27.5 52.4 63.5 75.2 103.2 125.2 137.4

    3 10.4 13.3 30.3 55.3 64.2 73.4 102.4 117.2 138.5

    4 12.3 13.7 28.5 60.4 65.2 72.3 103.2 118.3 139.2

    5 13.4 15.1 27.4 54.2 63.2 71.2 101.5 119.7 140.3

    Analisis hasil :

      Penggunaan Aplikasi SPSS

    Langkah –  langkah pengujian menggunakan Software SPSS :

    1.  Pengujian analisis statistik deskriptif

    Tabel 8. Hasil analisis statistik deskriptif

    Jika Nila  skewness  berada diantara -1,96 dan +1,96 maka dikatakan berdistribusi

    normal, sehingga dapat diuji lanjut. Pada hasil penelitian dapat dilihat bahwa data

     berdistribusi normal

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    11/27

    11 

    Gambar 3. Plot media dan komposisi untuk biomassa maggot

    2.  Pengujian Factorial ANOVA Test  

      Penentuan hipotesis

    H0 : tidak adanya pengaruh antara ketiga media dan komposisinya terhadap

     biomassa maggot sebagai pakan alami

    H1  : adanya pengaruh yang signifikan antara media dan komposisinya terhadap

     biomassa maggot sebagai pakan alami benih lele

    Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5% 

      Kriteria pengujian:

     Jika berdasarkan probabilitas:

    Ho diterima jika pvalue > 0,05

    Ho ditolak jika pvalue  < 0,05

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    12/27

    12 

    Tabel 9. Analisis deskriptif dari berbagai perlakuan

    Tabel 10. Hasil  Factorial ANOVA test  pada berbagai media dan komposisi terhadap

     biomassa maggot

    Berdasarkan hasil Factorial ANOVA Test diperoleh nilai p adalah 0.000. Nilai p < 0.05

    sehingga, Ho ditolak. Sehingga dapat dikatakan adanya pengaruh media dan komposisi

    terhadap biomassa maggot. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan atar perlakuan,

    maka diuji lanjut dengan Post Hoc Test.

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    13/27

    13 

    3.  Pengujian Post Hoc test  

    Tabel 11. Hasil analisis Post Hoc Test komposisi dengan menggunakan Tukey HSD

    Tabel 12. Hasil analisis Post Hoc Test jenis media dengan menggunakan Tukey HSD

     Post Hoc Test merupakan uji lanjut untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan

    antar pelakuan dengan nilai p

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    14/27

    14 

    IV.  Nested ANOVA Design Test

    Pokok Masalah : Bagaimana kemelimpahan ubur – ubur mematikan yang tersebar di

    Pantai Selatan dan Laut Jawa

    Metode :  Pengambilan sampel ada di dua lokasi yang berbeda (Pantai

    Selatan dan Laut Jawa)

    -  Pengambilan sampel dilakukan secara random (acak) dengan

    kuadran berukuran 1m x 1m

    Data Penelitian :

    Tabel 13. Hasil perhitungan kemelimpahan ubur –  ubur mematikan pada pantai Selatandan Laut Jawa

    Sampel

    Lokasi pengambilan Sampel

    Pantai Selatan Laut Jawa

    Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3

    1 135 156 122 96 82 67

    2 180 135 132 92 75 65

    3 150 125 119 85 77 724 160 187 130 75 79 73

    5 155 142 135 73 82 71

    Analisis hasil :

      Penggunaan Aplikasi SPSS

    Langkah –  langkah pengujian menggunakan Software SPSS :

    1.  Pengujian analisis statistik deskriptif

    Tabel 14. Hasil analisis statistik deskriptif

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    15/27

    15 

    Jika Nila  skewness  berada diantara -1,96 dan +1,96 maka dikatakan berdistribusi

    normal, sehingga dapat diuji lanjut. Pada hasil penelitian dapat dilihat bahwa data

     berdistribusi normal

    Gambar 4.  Plot   kemelimpahan ubur  – ubur pada Pantai Selatan dan Laut Jawa

    (VAR00001 = Lokasi; VAR00002 = Stasiun; VAR00003 = Jumlah ubur  –  

    ubur) 

    2.  Pengujian Nested ANOVA Design Test  

      Penentuan hipotesis

    H0 : tidak adanya pengaruh yang signifikan antara lokasi terhadap kemelimpahan

    ubur –  ubur mematikan

    H1  : Ada pengaruh signifikan yang signifikan antara lokasi terhadap kemelimpahanubur –  ubur mematikan

    Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5% 

      Kriteria pengujian:

     Jika berdasarkan probabilitas:

    Ho diterima jika pvalue > 0,05

    Ho ditolak jika pvalue  < 0,05

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    16/27

    16 

    Tabel 15. Hasil Analisis kemelimpahan ubur  –  ubur mematikan dengan menggunakan Nested ANOVA Design Test  

    Berdasarkan hasil Nested ANOVA Design Test diperoleh nilai p adalah 0.000. Nilai p <

    0.05 sehingga, Ho ditolak. 

      Kesimpulan 

    Adanya pengaruh yang signifikan dari lokasi dan stasiun pengambilan sampel

    terhadap kemelimpahan ubur –  ubur mematikan di Pantai Selatan dan Laut Jawa 

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    17/27

    17 

    V.  Randomized Block Design Test

    Pokok Masalah : Pengaruh Jenis Alat Tangkap dan Lokasi penangkapan terhadap

    hasil tangkapan Ikan Beronang

    Metode : Digunakan tiga jenis alat tangkap yaitu jaring angkat, Trawl, dan

    Pancing dan hasil tangkapan dicatat dan analisis dengan uji RBD

    Data Penelitian :

    Tabel 13. Hasil perhitungan kemelimpahan ubur –  ubur mematikan pada pantai Selatandan Laut Jawa

    LokasiHasil Tangkapan (ton)

    Jaring angkat Trawl Pancing

    Laut Jawa 1187 1295 321

    Pantai Selatan 1043 1493 427

    Laut arafuru 1153 1375 521

    Laut Maluku 1095 1369 447

    Analisis hasil :

      Penggunaan Aplikasi SPSS

    Langkah –  langkah pengujian menggunakan Software SPSS :1.  Pengujian Analisis Deskriptif

    a.  Masukkan data pada SPSS,

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    18/27

    18 

    b.  Melakukan uji statistik deskriptif untuk mengetahui apakah data tersebut

    terdistribusi normal atau tidak. Dengan cara analyze -> descriptive statistic ->

     Descriptives

    Tabel 14. Hasil analisis Deskriptif

    N Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis

    Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

     Alat_tangkap 12 2.0000 .85280 .000 .637 -1.650 1.232

    Hasil 12 977.1667 425.81213 -.542 .637 -1.483 1.232

    Lokasi 12 2.5000 1.16775 .000 .637 -1.428 1.232

    Valid N (listwise) 12

    Jika Nila  skewness  berada diantara -1,96 dan +1,96 maka dikatakan berdistribusi

    normal, sehingga dapat diuji lanjut. Pada hasil penelitian dapat dilihat bahwa data

     berdistribusi normal

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    19/27

    19 

    Gambar 5. Plot  Jenis alat tangkap dan hasil tangkapan ikan Beronang

    2.  Pengujian Randomized Blocked Design 

      Penentuan hipotesis

    Perlakuan

    Ho : µ 1=µ 2=µ 3

    Ha : jika minimal dua rata-rata berbeda. Jika Ho ditolak, maka jenis alat tangkap

     berpengaruh terhadap hasil tangkap.

    Blocking:

    Ho : µ 1=µ 2=µ 3=µ 4

    Ha : jika minimal dua rata-rata berbeda

    Jika Ho ditolak, maka lokasi tangkap berpengaruh terhadap hasil tangkap.

    Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5%  

      Kriteria pengujian:

     Jika berdasarkan probabilitas:

    Ho diterima jika pvalue > 0,05Ho ditolak jika pvalue  < 0,05

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    20/27

    20 

      Untuk menganalisis RBD caranya klik analyze -> general linear model ->

    univariate  

      Masukkan hasil tangkapan ke dependent   variable , sedangkan lokasi dan Alat

    tangkap ke fi xed factors .

      Kemudian klik model pada kotak dialog sebelah kanan atas, sehingga muncul kotak

    dialog model sebagai berikut:

      Kemudian masukkan “alat tangkap dan lokasi” ke box bagian kanan. Di bagian

    “build term(s)” pilih “main effect”. Hilangkan tanda cek (√) di bagian “include

    intercept in model”. Setelah selesai kemudian klik “continue” lalu “ok”

    Maka akan didapat hasil berikut ini :

    Tabel 15. Hasil Analisis RBD untuk hasil tangkaan Ikan Baronang

    Dependent Variable:Hasil

    Source Type III Sum of

    Squares df Mean Square F Sig.

    Model 1.341E7 6 2235103.000 318.436 .000

     Alat_tangkap 1941784.667 2 970892.333 138.323 .000

    Lokasi 10577.000 3 3525.667 .502 .695

    Error 42114.000 6 7019.000

    Total 1.345E7 12

    a. R Squared = .997 (Adjusted R Squared = .994)

    -  Hasil analisis terlihat bahwa nilai p yang diperoleh untuk variabel alat tangkap

    adalah 0,000. Nilai tersebut < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

    pengaruh signifikan  antara alat tangkap yang digunakan dengan hasil tangkapan

    ikan Baronang.

    -  Sementara itu, nilai sig yang diperoleh untuk variabel lokasi adalah 0,695. Nilai

    tersebut > 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak ada pengaruh  yang signifikan

    antara lokasi penangkapan dengan hasil tangkapan tuna.

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    21/27

    21 

    3.  Pengujian Post Hoc

    klik analyze -> general l inear model -> univari ate -> post hoc -> beri tanda cek

    pada kolom tukey-> continue -> OK

    Tabel 16. Hasil Post Hoc Test untuk variabel alat Tangkap

    Hasil

    Tukey HSD

    (I) Alat_tangkap (J) Alat_tangkap Mean

    Difference (I-J) Std. Error Sig.

    95% Confidence Interval

    Lower Bound Upper Bound

    dimension2

    1.00

    dimension3

    2.00 -263.5000*  59.24103 .010 -445.2678 -81.7322

    3.00 690.5000*  59.24103 .000 508.7322 872.2678

    2.00

    dimension3

    1.00 263.5000*  59.24103 .010 81.7322 445.2678

    3.00 954.0000*  59.24103 .000 772.2322 1135.7678

    3.00

    dimension3

    1.00 -690.5000*  59.24103 .000 -872.2678 -508.7322

    2.00 -954.0000*  59.24103 .000 -1135.7678 -772.2322

    Based on observed means.The error term is Mean Square(Error) = 7019.000.

    *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

     Post Hoc Test merupakan uji lanjut untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan

    antar pelakuan dengan nilai p

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    22/27

    22 

    VI.  Spli t Plot in Time Test

    Pokok Masalah : Laju pertumbuhan Benih Nila Merah pada Sistem bioflok dan

    Kolam Biasa

    Metode :  Dibandingkan laju pertumbuhan (berat) benih Nila Merah antara

     bioflok dengan kolam biasa, di lakukan sampling 2 mnggu sekali

    Data Penelitian :

    Tabel 17. Laju pertumbuhan benih Nila Merah

    No.Data pertumbuhan berat benih Nila Merah (gr)

    13 Feb 27 Feb 13 Maret 27 Maret perlakuan

    1 0,21 1,99 5,07 8,04 Sistem bioflok2 0,26 1,57 2,08 8,44 Sistem bioflok

    3 0,15 1,27 3,09 9,8 Sistem bioflok

    4 0,07 1,58 4,75 7,76 Sistem bioflok

    5 0,32 2,09 6,35 7,92 Sistem bioflok

    6 0,15 0,49 2,27 5,96 Kolam Biasa

    7 0,7 0,69 1,19 6,72 Kolam Biasa

    8 0,21 0,42 2,02 7,92 Kolam Biasa

    9 0,26 0,57 4,77 6,65 Kolam Biasa10 0,32 1,33 4,81 2,89 Kolam Biasa

    Analisis hasil :

      Penentuan hipotesis

    H0 : Tidak ada perbedaan signifikan antara sistem bioflok dengan kolam biasa

    terhadap laju pertumbuhan benih nila merah

    H1  : Ada perbedaan signifikan antara sistem bioflok dengan kolam biasa terhadap

    laju pertumbuhan benih nila merahPengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5% 

     Jika berdasarkan probabilitas:

    Ho diterima jika pvalue > 0,05

    Ho ditolak jika pvalue  < 0,05

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    23/27

    23 

    1.  Pengujian analisis deskriptif

    Tabel 18. Hasil analisis Deskriptif

    Jika Nila  skewness  berada diantara -1,96 dan +1,96 maka dikatakan berdistribusi

    normal, sehingga dapat diuji lanjut. Pada hasil penelitian dapat dilihat bahwa data

     berdistribusi normal

    2.  Pengujian Split plot in Time

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    24/27

    24 

    Hasil analisis terlihat bahwa nilai p yang diperoleh adalah 0,000. Nilai tersebut < 0,05

    sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan.

      Kesimpulan 

    Adanya perbedaan yang signifikan antara laju pertumbuhan benih nila yang

    menggunakan sistem bioflok dengan benih nila yang dipelihara di kolam biasa 

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    25/27

    25 

    VII.  Regression Test

    Pokok Masalah : Hubungan Panjang terhadap Berat Ikan Nila Merah Jantan

    Metode :  dilakukan  sampling sebanyak 20 ekor ikan, kemudian di analisismenggunakan uji regresi 

    Data Penelitian :

    Tabel 17. Hasil biomassa maggot dengan media dan komposisi yang berbeda

    No.

    Ikan Nila Merah Jantan

    Panjang (cm) Berat (gr)

    1 16.7 65.97

    2 14 51.1

    3 16 55.66

    4 15 59.7

    5 14.7 61.06

    6 19 73.26

    7 14.8 56.048 16 72.52

    9 15 58.7

    10 15.3 66.48

    11 15.5 72.43

    12 15.5 67.89

    13 17.3 70.6

    14 14.5 55.3

    15 15.2 61.94

    16 15 55.43

    17 14.5 51.2

    18 15 60.41

    19 15 65.78

    20 13.5 45.56

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    26/27

    26 

    Analisis hasil :

      Penggunaan Aplikasi SPSS

    Untuk mengetahui hubungan antara panjang dan berat serta mengatahui

     persamaannya maka dilakukan analisis regresi. Hasil analisis regresi menggunakan

    aplikasi SPSS adalah sebagai berikut:

      Masukkan data ke program SPSS

      klik Analyze -> pilih Regression -> klik Linear 

      Pindahkan “berat”  pada kolom “dependent”  dan “panjang”  pada kolom

    “independent” 

      lalu klik Statistics, pada Regression Coeficient  pilih Model fit, Estimates

    dan Part and partial correlation. Klik continue   lalu klik Plots, pilih DEPENDENT  pada Scatter Y axis, pilih ADJPRED 

     pada Scatter X axis. Klik continue.

      lalu klik save, pada Predicted Values  pilih Unstandaridized dan

    Standaridized  begitu juga pada kolom Residuals. Klik continue. Lalu klik

    OK  

    Maka didapat hasil sebagai berikut :

    Tabel 18. Hasil Analisis Regresi

    ANOVAb 

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 662.389 1 662.389 22.784 .000a 

    Residual 523.306 18 29.073

    Total 1185.695 19

    a. Predictors: (Constant), panjang

    b. Dependent Variable: berat

    Tabel 19. Hasil perhitungan R signifikan dan R 2 (koefisien determinasi)

    Model Summaryb 

    Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the

    Estimated

    im

    en

    s

    i

    o

    n0

    1 .747a  .559 .534 5.39189

    a. Predictors: (Constant), panjang

    b. Dependent Variable: berat

     Nilai R signifikan, karena mendekati 1, yaitu 0.747

  • 8/19/2019 Statistik - Pak Boedi

    27/27

    Tabel 19. Nilai Koefisien regresi

    Coefficientsa 

    Model

    UnstandardizedCoefficients

    StandardizedCoefficients t Sig.

    Correlations

    B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

    1(Constant) -13.594 15.747 -.863 .399

     panjang 4.874 1.021 .747 4.773 .000 .747 .747 .747

    a. Dependent Variable: berat

    Karena tidak signifikan (0.399), maka tidak dapat digambar analisi regresinya