Upload
amy-weeks
View
113
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
STATISTIK PETERNAKAN. Direktorat STPHP. Direktorat Industri. Direktorat SP2K. Deputi Bidang Statistik Produksi. Subdirektorat Statistik Peternakan. Subdirektorat Statistik Perikanan. Subdirektorat Statistik Kehutanan. Seksi Penyiapan Kegiatan Statisitik Peternakan. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
STATISTIK PETERNAKAN
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
DIREKTORAT SP2K
Deputi Bidang Statistik ProduksiDeputi Bidang Statistik Produksi
Seksi Penyiapan Kegiatan Statisitik Peternakan
Seksi Pengolahan Statistik Peternakan
Subdirektorat Statistik Perikanan
Subdirektorat Statistik Kehutanan
Direktorat STPHP Direktorat Industri
Seksi Evaluasi dan Pelaporan Staitistik Peternakan
Subdirektorat Statistik Peternakan
Direktorat SP2K
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
DIREKTORAT SP2K
Kepala BPS ProvinsiKepala BPS Provinsi
Kepala Seksi Statistik Industri
Kepala Seksi Statistik Pertambangan Energi dan Konstruksi
Kabag TU
Kepala Seksi Statistik Pertanian
Kepala Bidang Ststistik ProduksiKepala Bidang Ststistik Produksi
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
LATAR BELAKANG
Subsektor peternakan merupakan salah satu subsektor yang memberikan konstribusi pada perekonomian nasional serta mampu menyerap tenaga kerja, sehingga dapat diandalkan dalam upaya perbaikan perekonomian nasional
Subsektor peternakan merupakan secara langsung akan meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya untuk pemenuhan kalori dan protein hewani
Pemenuhan konsumsi masyarakat atas kalori dan protein hewani akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Peranan data dan informasi sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pembangunan. Sesuai dengan UU RI tahun 2006 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) telah ditetapkan bahwa kebijakan perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pemenuhan data peternakan secara rutin setiap tahun dilakukan BPS melalaui pendekatan perusahaan, RPH, dan keurmaster.
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Pengumpulan data perusahaan peternakan bertujuan untuk memperoleh data struktur usaha peternakan.
Pengumpulan data melalui RPH dan keurmaster untuk memperoleh data produksi hasil pemotongan ternak
Pengumpulan data rumah tangga dilakukan melalui sensus dan survei. Sensus peternian menghasilkan jumlah rumah tangga dan populasi ternak yang digunakan sebagai benchmark survei-survei peternakan berikutnya.
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Pengumpulan data melalui survei tergantung kebutuhan dan biaya yang tersedia. Survei peternakan yang telah dilakukan adalah Survei Rumah Tangga Peternakan Nasional (SPN, 2006-2008) dan Estimasi Populasi Ternak (EPT, sejak 2010) yang menghasilkan parameter mutasi ternak dan produktivitas ternak. Parameter mutasi tersebut digunakan untuk memperkirakan populasi ternak dari rumah tangga pada waktu yang akan datang
Hasil pengumpulan data perusahaan dan dipadukan dengan hasil SPN/EPT akan memperoleh data peternakan (populasi) secara menyeluruh dan lengkap.
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
LANDASAN HUKUM
UU No 16 tahun 1997 tentang Statistik
PP RI No 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik
Perpres No. 86 Tahun 2007 tentang BPS
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
TUJUAN
Mendapatkan populasi, produksi dan struktur ongkos usaha peternakan yang dilakukan oleh perusahaan peternakan
Mendapatkan produksi hasil pemotongan ternak dari RPH dan keurmaster
Mendapatkan estimasi populasi dan produksi yang diusahakan rumah tangga di wilayah
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN
Pengumpulan data perusahaan peternakan dan pemotongan ternak dari RPH keurmaster dilaksanakan di seluruh wilayah negara RI
Perusahaan peternakan yang dicakup adalah perusahaan peternakan berbadan hukum yang melakukan kegiatan usaha pembibitan dan budidaya ternak
RPH yang dicakup adalah seluruh RPH baik milik pemerintah maupun swasta
Keurmaster yang dicakup adalah keurmaster yang tidak bertugas di RPH
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
PETUGAS
Petugas lapangan yang terlibat dalam pengumpulan data perusahaan peternakan, RPH, dan Keurmaster adalah KSK dan atau Staf BPS Propinsi/Kab?kota yang diberi tugas
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
JENIS DOKUMEN (1)
Daftar-LTT : digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan yang mengusahakan ternak besar (sapi potong, kerbau, kuda) dan ternak kecil (kambing, domba, dan babi)
Daftar-LTU : digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan yang mengusahakan unggas (ayam pedaging, ayam petelur, dan unggas lainnya)
Daftar-LTS : digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan sapi perah
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
JENIS DOKUMEN (2)
Daftar-RPH : digunakan untuk mengumpulkan data pemotongan ternak dari RPH
Daftar-Keurmaster : digunakan untuk mengumpulkan data pemotongan ternak dari keurmaster yang tidak bertugas di RPH
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
METODOLOGI (1)
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan peternakan adalah pencacahan lengkap (sensus) terhadap seluruh perusahaan peternakan yang berbadan hukum (PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, Yayasan) baik usaha pembibitan maupun budidaya ternak.
Periode data yang dikumpulkan tahunan dengan
referensi waktu setahun yang lalu.
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
METODOLOGI (2)
Periode pengumpulan data pemotongan ternak yang dikumpulkan dari RPH dan keurmaster adalah triwulanan.
Metode pengumpulan data RPH dan keurmaster dilakukan dengan pencacahan lengkap di seluruh Indonesia dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu :
a. RPH, milik pemerintah maupun swasta dg responden adalah petugas RPH setempat atau keurmaster yang bertugas di RPH tersebut
b. Keurmaster, yaitu Dinas Peternakan/Pemda setempat khususnya yang tidak langsung menangani/tidak bertugas di RPH
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
A. Persiapan
Dalam tahapan persiapan kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan pemutakhiran direktori untuk menentukan jumlah perusahaan, RPH dan keurmaster yang akan digunakan sebagai target pencacahan dan alokasi dokumen.
• Menambahkan nama dan alamat perusahaan, RPH dan keurmaster yang baru berdiri atau baru ditemui di lapangan dan belum tercantum dalam direktori serta menghapus nama dan alamat yang telah tutup atau tidak ada kegiatan
• Selanjutnya dilakukan matching direktori dengan instansi terkait atau sumber lain
TAHAP KEGIATAN
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
• Jumlah perusahaan hasil pemutakhiran direktori digunakan sebagai target pencacahan dan perkiraan pencetakan kuesioner.
• Kuesioner pencacahan dan direktori hasil pemutakhiran ke BPS Propinsi untuk selanjutnya didistribusikan ke BPS Kabupaten/Kota.
• Setiap perusahaan akan dikirimkan sebanyak 3 (tiga) set kuesioner.
• Satu set untuk pertinggal di Perusahaan dan dua set untuk dikirim kembali ke BPS Propinsi melalui BPS kabupaten/Kota dan selanjutnya 1 (satu) dikirim ke BPS.
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
B. Pelaksanaan
• Pengumpulan data dilakukan terhadap semua perusahaan peternakan yang berbadan hukum dengan mengisi kuesioner sesuai catatan administrasi yang ada di perusahaan dan atau dengan mewancarai penanggung jawab perusahaan peternakan.
• Pengumpulan data pemotongan ternak dilakukan secara lengkap terhadap seluruh RPH dan keurmaster.
• Daftar-RPH diisi dengan menyalin catatan pemotongan ternak di RPH atau mewancarai pengelola RPH/keurmaster yang bertugas di RPH.
• Sedangkan Daftar-Keurmaster untuk laporan pemotongan ternak dari keurmaster yang tidak bertugas di RPH, diisi dengan menyalin catatan pemotongan ternak dari keurmaster tersebut di seluruh wilayah tugasnya.
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Direktori:- Up Dating Direktori dilakukan secara rutin tiap tahun
dengan menambah perusahaan yang baru dan menghapus perusahaan yang sudah tutup atau tidak aktif
- Laporan direktori dan jumlah dokumen yang masuk menjadi target tahun berikutnya
- Direktori dikirim ke BPS Propinsi bersamaan dengan pengiriman dokumen pencacahan
- Dokumen dua tahun berturut-turut tidak masuk dan tidak ada keterangan akan dikeluarkan dari target tahun berikutnya
Target
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Data yang dikumpulkan:- Populasi (mutasi ternak)- Data Produksi (telur, susu, daging(karkas))
- Struktur usaha
Periode pengumpulan:
- Rutin Triwulanan dan Tahunan
- Sensus Tahun berakhiran 3
- Survei Kebutuhan dan biaya
- Struktur ongkos - Parameter
Data Peternakan
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Unit Observasi:- Rumah tangga Sensus dan survei- Perusahaan laporan Tahunan Perusahaan- RPH & Keurmaster Laporan Triwulanan
(Indikator produksi daging)
Pengumpulan Data
Populasi
Ternak Besar Ternak Kecil
Unggas
Sapi Perah Babi Ayam Ras Pdging
Sapi Potong Kambing Ayam Ras Petelur
Kerbau Domba Ayam Buras
Kuda Itik
Itik manila
Sensus Estimasi
Po
Br
Dt
Amt
Et
It
Populasi akhir tahun t-1
Survei SPN + EPT
Survei SPN + EPT
Laporan pemotongan ternak
Catatan administrasi
Catatan administrasi
P0 %B
P0 %D
Produksi
Daging Pt x Am x % K
Telur Pt x p x %BP
Susu Pt x m x %BP
Lainnya Perkiraan
ProduksiProduksi
Pop
Pop
Pt = Populasi ternak tahun ke-tPt dihasilkan dari sensusUntuk tahun dimana tidak dilakukan sensus,
maka Pt didapatkan dengan cara estimasi menggunakan parameterP0 = Populasi ternak tahun ke-(t-1) populasi ternak stok awalDt = Parameter kematianBr = Parameter kelahiran/penetasanEt = Ternak keluar dari suatu wilayahIt = Ternak masuk ke suatu wilayahK = Karkas
Am= Parameter pemotonganParameter pemotongan di suatu wilayah adalah
parameter pemotongan tercatat dan tidak tercatat yang terdiri dari:
1. Parameter pemotongan tercatat disuatu wilayah diperoleh dari RPH dan Keurmaster (lap.
Triwulanan)2. Parameter pemotongan tidak tercatat
oleh rumah tangga diperoleh dari parameter SPN 2008 dan
EPT3. Parameter pemotongan tidak tercatat di luar
rumah tangga perlu diperkirakan (studi khusus)
Parameter produksi ternak meliputi:
•Produktivitas ternak/ekor menggunakan ukuran rata-rata:Produksi susu sapi perah/ekor/tahun (m)Produksi telur/ekor/tahun (p)
[ayam buras, ayam ras petelur, itik, dan itik manila]
•Proporsi betina produktif (BP):Persentase jumlah ternak betina dewasa (SPN08) terhadap
total ternak yang diusahakan rumah tangga
Produksi susu:Populasi sapi perah (Pt) x (%BP) x (m)Produksi telur:Populasi Unggas (Pt) x (%BP) x (p)
Produksi daging:Populasi ternak (Pt) x (% K) x (Am)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
JADWAL SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN DAN SURVEY TRIWULANAN RPH/KEURMASTER
Uraian
RPH/Keurmaster Perusahaan
Peternakan (LTT/LTS/LTU)Triw I Triw II Triw III Triw IV
Periode Data Jan – Mar ‘10 Apr – Juni ‘10 Juli – Sept ‘10 Okt – Des ‘10 Jan – Des ‘09
Pencacahan Apr – Mei ‘10 Juli – Agust ‘10 Okt – Nop ‘10 Jan – Feb ‘11 Jan – Feb ‘10
Pengiriman Mei – Juni ‘10 Agust – Sept ‘10 Nop – Des ‘10 Feb – Mar ‘11 Feb – Mar ‘10
Pengolahan Mei – Juli ‘10 Agust – Okt ‘10 Nop 10 – Jan ‘11 Feb – Apr ‘11 Mar – April ‘10
Publikasi Mei – Juni 2011 Mei – Juni ‘10
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
KONSEP DEFINISI (1)
Perusahaan Peternakan adalah unit usaha yang mengusahakan ternaka baik untuk pembibitan maupun budidaya dengan badan hukum PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, atau Yayasan
Pembibitan Ternak adalah kegiatan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama pembibitan/pengembangbiakan ternak
Budidaya Ternak adalah kegiatan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama pembesaran/ penggemukan ternak.
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Rumah Tangga Pemelihara Ternak adalah rumahtangga yang salah satu atau lebih anggotanya melakukan pemeliharaan ternak, tanpa melihat jumlah ternak dan tujuan pemeliharaan.
Kematian adalah jumlah ternak yang mati karena sakit atau kecelakaan seperti tertabarak kendaraan, terbenam, dimakan binatang buas, dan dimusnahkan.
Mati karena dipotong/disembelih tidak termasuk dalam kategori mati, tetapi termasuk kategori pemotongan.
Pengurangan lain adalah pengurangan ternak yang disebabkan oleh:
- Ternak yang diberikan kepada pihak lain sebagai bantuan, hibah
atau bagi hasil.
- Penyerahan kembali ternak yang dibagi hasilkan kepada pemilik.
- Ternak yang hilang karena dicuri atau sebab lain.
KONSEP DEFINISI (2)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Kelahiran/Penetasan adalah lahir/ menetas hidup, yaitu ternak yang dilahirkan/ dieteaskan menunjukkan tanda-tanda kehidupan antara lain: jantung berdenyut, bernafas dan bergerak. Kelahiran tetap dicatat, walaupun pada saat pencacahan anak maupun induknya sudah tidak ada lagi (karena dijual, dipotong,dll).
Penambahan lain adalah penambahan ternak selain pembelian dam kelahiran/penetasan, misalnya :
- ternak yang diterima dari pihak lain sebagai bantuan, hibah, dan bagi hasil - penerimaan dari pengembalian ternak bagi hasil Stok awal adalah jumlah ternak yang dikuasai oleh rumah
tanggapada saat setahun yang lalu (dihitung satu tahun mundur mulai dari satu hari sebelum pencacahan)
Siklus ayam ras pedaging adalah rentang waktu yang dimulai dari saat DOC (Day Old Chick) dibeli, dipelihara/digemukkan, dan sampai akhirnya dijual.
KONSEP DEFINISI (3)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
RPH (Rumah Potong Hewan) adalah semua tempat pemotongan hewan atau ternak selain unggas, bagi konsumsi masyarakat yang mempunyai bangunan permanen atau semi permanen yang khusus digunakan untuk tempat pemotongan hewan/ternak yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai Rumah Potong Hewan.
Keurmaster adalah tenaga paramedik pemerintah yang telah mengikuti pelatihan tentang uji daging, dan bertugas di Rumah Potong Hewan (RPH), serta ditunjuk oleh Dinas Peternakan/Dinas yang membidangi fungsi peternakan atas nama bupati/walikota yang selanjutnya memiliki kewenangan untuk melaksanakan uji daging.
KONSEP DEFINISI (4)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Tugas Keurmaster adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan dokumen hewan, pengawasan perlakuan hewan saat penerimaan dan pengistirahatan dan pemeriksaan kesehatan (Ante Mortem)
Pengawasan teknis penyembelihan, pengulitan, pengeluaran jeroan dan pemeriksaan Post Mortem
Pengawasan kebersihan ruang produksi, peralatan, higiene personal, penanganan karkas dan pelaporan
KONSEP DEFINISI (5)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Direktori ditunggu pasif (respon rate rendah)
Tidak terdaftar dalam direktori tapi beroperasi
Tercantum di direktori kenyataan tidak ada
Dokumen nihil tanpa keterangan (non respon, tidak ditemui,
tutup)
Dokumen masuk double
Dokumen masuk di luar cakupan (tidak sesuai dengan
konsep definisi)
Permasalahan Direktori
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Pengeluaran lebih besar dari pendapatan perusahaan
Stok akhir tahun sebelumnya tidak sama dengan stok awal
tahun berikutnya untuk perusahaan peternakan
Nilai cenderung tidak mengalami perubahan dari tahun ke
tahun
Tidak ada perbedaan yang signifikan antar RPH dalam satu
kabupaten
Beberapa kabupaten tidak ada laporan pemotongan ternak
baik RPH maupun Keurmaster
Permasalahan Isian
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
A. Tujuan
• Daftar-LTT digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai
perusahaan ternak besar dan kecil
• Ternak besar meliputi sapi potong, kerbau dan kuda sedangkan ternak
kecil meliputi kambing, domba dan babi
• Keterangan yang dikumpulkan adalah:
keterangan umum perusahaan,
jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja,
jumlah dan mutasi ternak,
produksi ternak, pendapatan lain, pengeluaran untuk sapronak
pemakaian bahan bakar,
Pembentukan modal selama setahun.
LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TERNAK BESAR DAN KECIL (DAFTAR-LTT)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
• Satu daftar-LTT digunakan untuk mencacah satu
perusahaan ternak besar dan kecil.
• Perusahaan ternak besar dan kecil yang dicakup
dalam survei ini adalah perusahaan yang
berbadan hukum/usaha yaitu PT/CV, Firma,
Koperasi, dan Yayasan.
LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TERNAK BESAR DAN KECIL (DAFTAR-LTT)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
B. Daftar-LTT
Blok I : Keterangan Umum
Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja
Blok III : Jumlah Ternak yang Diusahakan
Blok IV : Pendapatan/Penerimaan Usaha Peternakan Selama Tahun (t)
Blok V : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik dan Air Selama tahun (t)
Blok VI : Pengeluaran untuk Pakan Ternak, Obat-obatan, dan lainnya
Blok VII : Pembentukan Modal Tetap, Penambahan, Pengurangan, dan Perbaikan Besar (000Rp)
Blok VIII : Catatan
LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TERNAK BESAR DAN KECIL (DAFTAR-LTT)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
A. Tujuan
• Daftar-LTU digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai
perusahaan peternakan unggas
• Keterangan yang dikumpulkan adalah:
keterangan umum perusahaan
jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja,
mutasi unggas,
pemakaian bahan bakar,
pengeluaran sapronak
pembentukan modal
produksi dan pendapatan lain selama setahun.
LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS (DAFTAR-LTU)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
• Satu daftar-LTU digunakan untuk mencacah satu
perusahaan peternakan unggas.
• Perusahaan unggas yang dicakup dalam survei
ini adalah perusahaan yang berbadan
hukum/usaha yaitu PT/CV, Firma, Koperasi, dan
Yayasan.
LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS (DAFTAR-LTU)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
B. Daftar-LTU
Blok I : Keterangan Umum
Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja
Blok III : Mutasi Unggas
Blok IV : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik dan Air Selama tahun (t)
Blok V : Pengeluaran untuk pakan, Obat-obatan, dan lainnya Selama Tahun (t)
Blok VI : Pembentukan Modal tetap, Penambahan, Pengurangan dan Perbaikan Besar (000Rp)
Blok VII : Produksi dan Pendapatan lain selama tahun (t)
Blok VIII : Catatan
LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS (DAFTAR-LTU )
A. Tujuan
• Daftar-LTS digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai
perusahaan peternakan sapi perah
• Keterangan yang dikumpulkan adalah:
keterangan umum perusahaan,
jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja,
jumlah dan mutasi ternak,
pemakaian bahan bakar,
pengeluaran perusahaan,
inseminasi buatan (IB),
produksi dan penggunaan produksi susu,
pembentukan modal tetap serta
keterangan produksi dan pemasaran susu selama setahun,
LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN SAPI PERAH (DAFTAR-LTS)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
• Satu daftar-LTS digunakan untuk mencacah satu
perusahaan peternakan sapi perah
• Perusahaan ternak besar dan kecil yang dicakup
dalam survei ini adalah perusahaan yang
berbadan hukum/usaha yaitu PT/CV, Firma,
Koperasi, dan Yayasan.
LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN SAPI PERAH (DAFTAR-LTS)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
B. Daftar-LTS
Blok I : Keterangan Umum
Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja
Blok III : Jumlah dan mutasi Ternak
Blok IV : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik dan Air Selama tahun (t)
Blok V : Pengeluaran untuk pakan, Obat-obatan,
Blok VI : Inseminasi Buatan (IB) selama Tahun (t)
Blok VII : Pengeluaran lainnya selama tahun (t)
Blok VIII : Produksi dan pendapatan lain Selama tahun (t)
Blok IX : Penggunaan Produksi Susu Selama Tahun (t)
Blok X : Pembentukan Modal Tetap, penambahan, pengurangan dan Perbaikan Besar (000 Rp)
Blok XI : Keterangan Produksi dan Pemasaran Susu
Blok XII : Catatan
LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN SAPI PERAH (DAFTAR-LTS)
A. Tujuan
- Daftar-RPH digunakan untuk memperoleh data produksi ternak di
Rumah Pemotongan Hewan yang dilaporkan setiap triwulan.
- Data yang dicatat mencakup:
jumlah ternak yang dipotong,
keterangan asal ternak yang dipotong,
rata-rata berat ternak hidup dan produksi hasil pemotongan,
rata-rata harga ternak hidup
jumlah sapi dan kerbau betina yang dipotong menurut alasan
pemotongan (Majir, Brucelossis)
LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-RPH)
• Satu daftar-RPH digunakan untuk mencacah satu RPH
• Respondennya adalah petugas RPH setempat atau Keurmaster yang ditugaskan di RPH
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
B. Daftar-RPH
Blok I : Keterangan Umum
Blok II : Jumlah Ternak yang Dipotong
Blok III : Keterangan Asal Ternak yang Dipotong
Blok IV : Rata-rata Berat Ternak Hidup dan Produksi hasil Pemotongan
Blok V : Rata-rata harga Ternak Hidup dan Produksi Hasil pemotongan
Blok VI : jumlah sapi dan Kerbau Betina yang Dipotong menurut alasan Pemotongan
Blok VII : Keterangan Responden
Blok VIII : Keterangan Petugas
Blok IX : Catatan
LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-RPH)
A. Tujuan
- Daftar-KEUMASTER digunakan untuk mendapatkan data produksi
ternak di luar Rumah Pemotongan Hewan yang dilaporkan setiap
triwulan ke keumaster, jagal, petugas dinas peternakan yang tidak
bertugas di RPH tetapi mempunyai tugas untuk mencatat pemotongan
ternak.
- Keterangan yang dikumpulkan adalah:
Jumlah ternak yang dipotong,
rata-rata berat ternak hidup dan produksi hasil pemotongan,
rata-rata harga ternak hidup dan produksi hasil pemotongan serta
jumlah sapi dan kerbau betina yang dipotong menurut alasan
pemotongan.
LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-KEUMASTER)
• Satu daftar-KEUMASTER digunakan untuk mencatat
keterangan dari satu keumaster
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
B. Daftar-KEUMASTER
Blok I : Keterangan Umum
Blok II : Jumlah Ternak yang Dipotong
Blok III : Rata-rata berat ternak Hidup dan Produksi Hasil pemotongan
Blok IV : Rata-rata harga Ternak Hidup dan Produksi hasil Pemotongan
Blok V : Jumlah sapi dan Kerbau Betina yang dipotong menurut Alasan Pemotongan
Blok VI : Keterangan Responden
Blok VII : Keterangan Petugas
Blok VIII : Catatan
LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-KEUMASTER)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
PERUSAHAAN PETERNAKAN Media Diseminasi:
1. Publikasi Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah
2. Publikasi Statistik Perusahaan Peternakan ternak Besar & Kecil
3. Publikasi Statistik Perusahaan Peternakan Unggas
Jumlah Perusahaan Peternakan ......... Menurut Provinsi
dan Kegiatan Utama. Jumlah Pekerja Perusahaan ........... Menurut Provinsi Status
Jumlah Ternak Betina Menurut Propinsi dan produktivitas. Jumlah Stock Unggas Perusahaan Ternak Unggas Akhir Tahun
Menurut Provinsi Produksi dan Nilai Produksi Perusahaan .......... Menurut
Provinsi dan Jenis Produksi dll.
Judul Tabel Pokok Yang Disajikan :
PENYAJIAN DATA
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
RPH dan KEURMASTER
Media Diseminasi : Publikasi Statistik PemotonganTernak
Data Pokok Yg Dihasilkan: Jumlah Ternak yang Dipotong & Produksi Hasil
Pemotongan.
Tingkat Sajian : Provinsi
PENYAJIAN DATA
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Angka Perusahaan Peternakan:
Populasi Wilayah = Populasi hasil SPN08 +
Populasi Perusahaan +
(Rumah tangga khusus. dll )
Angka Pemotongan Ternak:
Pemotongan Ternak Wilayah =
Pemotongan ternak dari RPH & Keur Master +
Pemotongan ternak hasil SPN08 yang tidak
dilaporkan/Tidak Tercatat +
Pemotongan ternak tidak tercatat di luar rumah tangga
PENYAJIAN DATA
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
BPS : - Rumahtangga: Sensus Pertanian - Perusahaan : Laporan tahunan - Pemotongan : Laporan triwulanan dari RPH & Keurmaster
Direktorat Jenderal Peternakan Hasil Kompilasi berdasarkan laporan dari Tingkat Kabupaten/Kota
Harapan: - Diperlukan suatu sistem pendataan peternakan yang establish, kontinyu dan satu versi data (BPS, Ditjen Peternakan baik di pusat
maupun daerah)
Tujuan SPN:- Mendapatkan estimasi parameter populasi dan produksi ternak melalui survei rumah tangga Peternakan.
Survei Peternakan Nasional (SPN)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Dibangun Kerjasama BPS dan Ditjen Peternakan tahun 2006- 2008:•Melakukan Survei Peternakan Nasional (SPN) •Tujuan mendapatkan estimasi parameter populasi dan produksi
ternak yang diusahakan oleh rumahtangga.•Dengan adanya SPN data peternakan mulai masuk dalam Sistem Perstatistikan Nasional •Sistem mulai dibangun dengan memanfaatkan hasil SPN08•Parameter populasi dan produksi digunakan sampai diperoleh
data yang lebih lengkap dari SPN08 yaitu ST2013
Kelemahan SPN08:-Survei hanya menghasilkan parameter parameter untuk penghitungan populasi-Populasi awal untuk menggerakkan parameter tidak didasarkan hasil Sensus-Parameter hasil survei sangat tidak mewakili untuk ternak yang sebarannya tidak merata
Survei Peternakan Nasional (SPN)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Formula Estimasi Populasi
Estimasi Populasi Ternak yang diusahakan rumah tangga dapat dihitung melalui pergerakan mutasi ternak selama satu tahun , dengan formula sbb :
AdBrByRdDtAmSlPP tt 11
Pt+1 = Populasi ternak tahun ke-(t+1)P t = Populasi Ternak Tahun ke-t (Populasi Ternak Stok Awal)Sl = Parameter PenjualanAm = Parameter PemotonganDt = Parameter KematianRd = Parameter Pengurangan LainBy = Parameter PembelianBr = Parameter Kelahiran atau PenetasanAd = Parameter Penambahan Lain
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Angka Parameter
Parameter Populasi Ternak menggunakan ukuran proporsi yang diambil dari mutasi ternak yang diusahakan Rumah Tangga selama setahun, yakni persentase setiap unsur mutasi ternak terhadap stok awal.
Kecuali Untuk Ayam Ras Pedaging Proporsi/persentase diambil dari setiap unsur Mutasi Terhadap DOC yang dibeli.
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Estimasi Populasi Suatu Wilayah
Jenis Ternak
Pt (Stok Awal)Hasil
SPN08
P(t+1) Populasi akhirEstimasi menggunakanParameter Hasil SPN08
Populasi Suatu Wilayah Tahun ( t + n )
Populasi ( t + 1 )
Populasi ( t + 2 )
Populasi Rumah tangga
Populasi Perusahaan
Lain-lain*)
Jumlah
Sapi Potong
Sapi Perah
Kerbau
Kambing
Domba
Babi
Kuda
Ayam Buras
Ayam Petelur
Ayam Pedaging
Itik
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Angka Parameter
Angka ini hanya menggambarkan parameter mutasi ternak yang diusahakan rumah tangga secara nasional.
Parameter kelahiran dan kematian hasil SPN08 dapat mewakili parameter kelahiran dan kematian di suatu wilayah.
Parameter pemotongan hasil SPN08 hanya menggambarkan pemotongan ternak oleh ruta, tidak mewakili parameter pemotongan di suatu wilayah.
Parameter penambahan dan pengurangan lain dari hasil SPN08 hanya yang terjadi dalam rumah tangga tidak dapat mewakili parameter wilayah.
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Parameter pemotongan di suatu wilayah adalah parameter pemotongan tercatat dan tidak tercatat.
Parameter pemotongan tercatat di suatu wilayah diperoleh dari RPH dan Keurmaster. Sedangkan parameter pemotongan tidak tercatat oleh rumah tangga dapat terwakili oleh parameter pemotongan tidak tercatat hasil SPN08.
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Survei Ternak Nasional (SPN)
Jenis Ternak RPH/TPH
Di Luar RPH/TPH
Dilaporkan ke Keurmaster
Tidak Dilaporkan ke Keurmaster
(1) (2) (3) (4)
Sapi potong
Sapi Perah
Kerbau
Kambing
Domba
Babi
Kuda
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Pemotongan Wilayah
Jenis Ternak Populasi Ternak
Pemotongan Ternak
Persentase Pemotongan
Suatu Wilayah
Tidak tercatat Oleh Rumah Tangga dari
Parameter SPN
Laporan RPH dan Keur Master
Tidak Tercatat Selain Rumah Tangga dan
Laporan RPH
Jumlah
Sapi Potong
Sapi Perah
Kerbau
Kambing
Domba
Babi
Kuda
Ayam Buras
Ayam Petelur
Ayam Pedaging
Itik
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Langkah Penyempurnaan
EPT (Estimasi Parameter Populasi Ternak)Survei rumah tangga peternakan yang dilakukan oleh BPS secara rutin setiap tahunTujuan EPT untuk mendapatkan koreksi terhadap parameter hasil SPN pada tahun berjalan (Adanya wabah, bencana alam dll)
Pendataan Sapi Potong, Sapi perah, dan Kerbau (PSPK2011)Kerjasama BPS dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk mendapatkan populasi sapi potong, sapi perah dan kerbau baik yang diusahakan oleh rumah tangga, perusahaan berbadan hukum dan lainnya.Hasil PSPK merupakan populasi awal yang akan digunakan sebagai banch-mark dalam program swa sembada daging
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Sebagai bahan kajian kedepan diperlukan penyajian data strategis seperti daging, telur dan susu setiap bulan
Data yang disajikan tetap harus dijaga kualitasnya, salah satu alat yang dapat digunakan adalah supply and used table (Konsumsi, Ekspor, Industri dll)
Langkah Penyempurnaan
PENDATAAN SAPI POTONG, SAPI PERAH DAN KERBAU
2011(PSPK2011)
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Tujuan
Secara umum tujuan PSPK2011 adalah sebagai dukungan utama untuk Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) 2010-2014. Adapun secara khusus tujuannya adalah sebagai berikut :
Memperoleh data populasi dasar (Po) untuk ternak sapi potong, sapi perah dan kerbau tahun 2011 dengan metode sensus.
Membangun data-base (by name, by address) peternak sapi potong, sapi perah, dan kerbau yang lengkap, akurat, dan mutakhir sebagai dasar pemeliharaan data pada tahun-tahun berikutnya.
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Cakupan dan Metodologi
Metode pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.Pendataan Langsung (door to door) bagi desa potensi ternak sapi potong, sapi perah, dan kerbau
b.Snowbowling bagi desa yang tidak potensi ternak sapi potong, sapi perah, dan kerbau
c.Sweeping Penyisiran bagi desa yang tidak ada rumah tangga ternak
Penentuan apakah desa potensi ternak sapi potong, sapi perah, dan kerbau berdasarkan data Sensus Pertanian 2003 (ST03) dan Sensus Penduduk (SP2010)
CAKUPAN WILAYAH DAN METODOLOGICAKUPAN WILAYAH DAN METODOLOGI
DESA
TAHAPAN KEGIATANTAHAPAN KEGIATAN
JADUAL KEGIATAN
Januari – Mar 2011 Persiapan
April – Mei 2011 Briefing Pusat/Daerah
Juni 2011 Pelaksanaan
Juli – September 2011 Pengolahan
Oktober – November 2011 Penyajian
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK
Kerbau 1.305.016 ekor
Sapi Perah 597.135 ekor
Sapi Potong 14.805.053 ekor
1
2
3
Hasil PSPK2011 (Populasi)
Badan Pusat Statistik
TERIMA KASIHBadan Pusat Statistik