67
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan BADAN PUSAT STATISTIK STATISTIK PETERNAKAN

STATISTIK PETERNAKAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

STATISTIK PETERNAKAN. Direktorat STPHP. Direktorat Industri. Direktorat SP2K. Deputi Bidang Statistik Produksi. Subdirektorat Statistik Peternakan. Subdirektorat Statistik Perikanan. Subdirektorat Statistik Kehutanan. Seksi Penyiapan Kegiatan Statisitik Peternakan. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

STATISTIK PETERNAKAN

Page 2: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

DIREKTORAT SP2K

Deputi Bidang Statistik ProduksiDeputi Bidang Statistik Produksi

Seksi Penyiapan Kegiatan Statisitik Peternakan

Seksi Pengolahan Statistik Peternakan

Subdirektorat Statistik Perikanan

Subdirektorat Statistik Kehutanan

Direktorat STPHP Direktorat Industri

Seksi Evaluasi dan Pelaporan Staitistik Peternakan

Subdirektorat Statistik Peternakan

Direktorat SP2K

Page 3: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

DIREKTORAT SP2K

Kepala BPS ProvinsiKepala BPS Provinsi

Kepala Seksi Statistik Industri

Kepala Seksi Statistik Pertambangan Energi dan Konstruksi

Kabag TU

Kepala Seksi Statistik Pertanian

Kepala Bidang Ststistik ProduksiKepala Bidang Ststistik Produksi

Page 4: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

LATAR BELAKANG

Subsektor peternakan merupakan salah satu subsektor yang memberikan konstribusi pada perekonomian nasional serta mampu menyerap tenaga kerja, sehingga dapat diandalkan dalam upaya perbaikan perekonomian nasional

Subsektor peternakan merupakan secara langsung akan meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya untuk pemenuhan kalori dan protein hewani

Pemenuhan konsumsi masyarakat atas kalori dan protein hewani akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)

Page 5: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Peranan data dan informasi sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pembangunan. Sesuai dengan UU RI tahun 2006 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) telah ditetapkan bahwa kebijakan perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pemenuhan data peternakan secara rutin setiap tahun dilakukan BPS melalaui pendekatan perusahaan, RPH, dan keurmaster.

Page 6: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Pengumpulan data perusahaan peternakan bertujuan untuk memperoleh data struktur usaha peternakan.

Pengumpulan data melalui RPH dan keurmaster untuk memperoleh data produksi hasil pemotongan ternak

Pengumpulan data rumah tangga dilakukan melalui sensus dan survei. Sensus peternian menghasilkan jumlah rumah tangga dan populasi ternak yang digunakan sebagai benchmark survei-survei peternakan berikutnya.

Page 7: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Pengumpulan data melalui survei tergantung kebutuhan dan biaya yang tersedia. Survei peternakan yang telah dilakukan adalah Survei Rumah Tangga Peternakan Nasional (SPN, 2006-2008) dan Estimasi Populasi Ternak (EPT, sejak 2010) yang menghasilkan parameter mutasi ternak dan produktivitas ternak. Parameter mutasi tersebut digunakan untuk memperkirakan populasi ternak dari rumah tangga pada waktu yang akan datang

Hasil pengumpulan data perusahaan dan dipadukan dengan hasil SPN/EPT akan memperoleh data peternakan (populasi) secara menyeluruh dan lengkap.

Page 8: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

LANDASAN HUKUM

UU No 16 tahun 1997 tentang Statistik

PP RI No 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik

Perpres No. 86 Tahun 2007 tentang BPS

Page 9: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

TUJUAN

Mendapatkan populasi, produksi dan struktur ongkos usaha peternakan yang dilakukan oleh perusahaan peternakan

Mendapatkan produksi hasil pemotongan ternak dari RPH dan keurmaster

Mendapatkan estimasi populasi dan produksi yang diusahakan rumah tangga di wilayah

Page 10: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN

Pengumpulan data perusahaan peternakan dan pemotongan ternak dari RPH keurmaster dilaksanakan di seluruh wilayah negara RI

Perusahaan peternakan yang dicakup adalah perusahaan peternakan berbadan hukum yang melakukan kegiatan usaha pembibitan dan budidaya ternak

RPH yang dicakup adalah seluruh RPH baik milik pemerintah maupun swasta

Keurmaster yang dicakup adalah keurmaster yang tidak bertugas di RPH

Page 11: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

PETUGAS

Petugas lapangan yang terlibat dalam pengumpulan data perusahaan peternakan, RPH, dan Keurmaster adalah KSK dan atau Staf BPS Propinsi/Kab?kota yang diberi tugas

Page 12: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

JENIS DOKUMEN (1)

Daftar-LTT : digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan yang mengusahakan ternak besar (sapi potong, kerbau, kuda) dan ternak kecil (kambing, domba, dan babi)

Daftar-LTU : digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan yang mengusahakan unggas (ayam pedaging, ayam petelur, dan unggas lainnya)

Daftar-LTS : digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan sapi perah

Page 13: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

JENIS DOKUMEN (2)

Daftar-RPH : digunakan untuk mengumpulkan data pemotongan ternak dari RPH

Daftar-Keurmaster : digunakan untuk mengumpulkan data pemotongan ternak dari keurmaster yang tidak bertugas di RPH

Page 14: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

METODOLOGI (1)

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan peternakan adalah pencacahan lengkap (sensus) terhadap seluruh perusahaan peternakan yang berbadan hukum (PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, Yayasan) baik usaha pembibitan maupun budidaya ternak.

Periode data yang dikumpulkan tahunan dengan

referensi waktu setahun yang lalu.

Page 15: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

METODOLOGI (2)

Periode pengumpulan data pemotongan ternak yang dikumpulkan dari RPH dan keurmaster adalah triwulanan.

Metode pengumpulan data RPH dan keurmaster dilakukan dengan pencacahan lengkap di seluruh Indonesia dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu :

a. RPH, milik pemerintah maupun swasta dg responden adalah petugas RPH setempat atau keurmaster yang bertugas di RPH tersebut

b. Keurmaster, yaitu Dinas Peternakan/Pemda setempat khususnya yang tidak langsung menangani/tidak bertugas di RPH

Page 16: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

A. Persiapan

Dalam tahapan persiapan kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan pemutakhiran direktori untuk menentukan jumlah perusahaan, RPH dan keurmaster yang akan digunakan sebagai target pencacahan dan alokasi dokumen.

• Menambahkan nama dan alamat perusahaan, RPH dan keurmaster yang baru berdiri atau baru ditemui di lapangan dan belum tercantum dalam direktori serta menghapus nama dan alamat yang telah tutup atau tidak ada kegiatan

• Selanjutnya dilakukan matching direktori dengan instansi terkait atau sumber lain

TAHAP KEGIATAN

Page 17: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

• Jumlah perusahaan hasil pemutakhiran direktori digunakan sebagai target pencacahan dan perkiraan pencetakan kuesioner.

• Kuesioner pencacahan dan direktori hasil pemutakhiran ke BPS Propinsi untuk selanjutnya didistribusikan ke BPS Kabupaten/Kota.

• Setiap perusahaan akan dikirimkan sebanyak 3 (tiga) set kuesioner.

• Satu set untuk pertinggal di Perusahaan dan dua set untuk dikirim kembali ke BPS Propinsi melalui BPS kabupaten/Kota dan selanjutnya 1 (satu) dikirim ke BPS.

Page 18: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

B. Pelaksanaan

• Pengumpulan data dilakukan terhadap semua perusahaan peternakan yang berbadan hukum dengan mengisi kuesioner sesuai catatan administrasi yang ada di perusahaan dan atau dengan mewancarai penanggung jawab perusahaan peternakan.

• Pengumpulan data pemotongan ternak dilakukan secara lengkap terhadap seluruh RPH dan keurmaster.

• Daftar-RPH diisi dengan menyalin catatan pemotongan ternak di RPH atau mewancarai pengelola RPH/keurmaster yang bertugas di RPH.

• Sedangkan Daftar-Keurmaster untuk laporan pemotongan ternak dari keurmaster yang tidak bertugas di RPH, diisi dengan menyalin catatan pemotongan ternak dari keurmaster tersebut di seluruh wilayah tugasnya.

Page 19: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Direktori:- Up Dating Direktori dilakukan secara rutin tiap tahun

dengan menambah perusahaan yang baru dan menghapus perusahaan yang sudah tutup atau tidak aktif

- Laporan direktori dan jumlah dokumen yang masuk menjadi target tahun berikutnya

- Direktori dikirim ke BPS Propinsi bersamaan dengan pengiriman dokumen pencacahan

- Dokumen dua tahun berturut-turut tidak masuk dan tidak ada keterangan akan dikeluarkan dari target tahun berikutnya

Target

Page 20: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Data yang dikumpulkan:- Populasi (mutasi ternak)- Data Produksi (telur, susu, daging(karkas))

- Struktur usaha

Periode pengumpulan:

- Rutin Triwulanan dan Tahunan

- Sensus Tahun berakhiran 3

- Survei Kebutuhan dan biaya

- Struktur ongkos - Parameter

Data Peternakan

Page 21: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Unit Observasi:- Rumah tangga Sensus dan survei- Perusahaan laporan Tahunan Perusahaan- RPH & Keurmaster Laporan Triwulanan

(Indikator produksi daging)

Pengumpulan Data

Page 22: STATISTIK PETERNAKAN

Populasi

Ternak Besar Ternak Kecil

Unggas

Sapi Perah Babi Ayam Ras Pdging

Sapi Potong Kambing Ayam Ras Petelur

Kerbau Domba Ayam Buras

Kuda Itik

Itik manila

Sensus Estimasi

Po

Br

Dt

Amt

Et

It

Populasi akhir tahun t-1

Survei SPN + EPT

Survei SPN + EPT

Laporan pemotongan ternak

Catatan administrasi

Catatan administrasi

P0 %B

P0 %D

Produksi

Daging Pt x Am x % K

Telur Pt x p x %BP

Susu Pt x m x %BP

Lainnya Perkiraan

ProduksiProduksi

Pop

Pop

Page 23: STATISTIK PETERNAKAN

Pt = Populasi ternak tahun ke-tPt dihasilkan dari sensusUntuk tahun dimana tidak dilakukan sensus,

maka Pt didapatkan dengan cara estimasi menggunakan parameterP0 = Populasi ternak tahun ke-(t-1) populasi ternak stok awalDt = Parameter kematianBr = Parameter kelahiran/penetasanEt = Ternak keluar dari suatu wilayahIt = Ternak masuk ke suatu wilayahK = Karkas

Page 24: STATISTIK PETERNAKAN

Am= Parameter pemotonganParameter pemotongan di suatu wilayah adalah

parameter pemotongan tercatat dan tidak tercatat yang terdiri dari:

1. Parameter pemotongan tercatat disuatu wilayah diperoleh dari RPH dan Keurmaster (lap.

Triwulanan)2. Parameter pemotongan tidak tercatat

oleh rumah tangga diperoleh dari parameter SPN 2008 dan

EPT3. Parameter pemotongan tidak tercatat di luar

rumah tangga perlu diperkirakan (studi khusus)

Page 25: STATISTIK PETERNAKAN

Parameter produksi ternak meliputi:

•Produktivitas ternak/ekor menggunakan ukuran rata-rata:Produksi susu sapi perah/ekor/tahun (m)Produksi telur/ekor/tahun (p)

[ayam buras, ayam ras petelur, itik, dan itik manila]

•Proporsi betina produktif (BP):Persentase jumlah ternak betina dewasa (SPN08) terhadap

total ternak yang diusahakan rumah tangga

Produksi susu:Populasi sapi perah (Pt) x (%BP) x (m)Produksi telur:Populasi Unggas (Pt) x (%BP) x (p)

Produksi daging:Populasi ternak (Pt) x (% K) x (Am)

Page 26: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

JADWAL SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN DAN SURVEY TRIWULANAN RPH/KEURMASTER

Uraian

RPH/Keurmaster Perusahaan

Peternakan (LTT/LTS/LTU)Triw I Triw II Triw III Triw IV

Periode Data Jan – Mar ‘10 Apr – Juni ‘10 Juli – Sept ‘10 Okt – Des ‘10 Jan – Des ‘09

Pencacahan Apr – Mei ‘10 Juli – Agust ‘10 Okt – Nop ‘10 Jan – Feb ‘11 Jan – Feb ‘10

Pengiriman Mei – Juni ‘10 Agust – Sept ‘10 Nop – Des ‘10 Feb – Mar ‘11 Feb – Mar ‘10

Pengolahan Mei – Juli ‘10 Agust – Okt ‘10 Nop 10 – Jan ‘11 Feb – Apr ‘11 Mar – April ‘10

Publikasi Mei – Juni 2011 Mei – Juni ‘10

Page 27: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

KONSEP DEFINISI (1)

Perusahaan Peternakan adalah unit usaha yang mengusahakan ternaka baik untuk pembibitan maupun budidaya dengan badan hukum PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, atau Yayasan

Pembibitan Ternak adalah kegiatan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama pembibitan/pengembangbiakan ternak

Budidaya Ternak adalah kegiatan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama pembesaran/ penggemukan ternak.

Page 28: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Rumah Tangga Pemelihara Ternak adalah rumahtangga yang salah satu atau lebih anggotanya melakukan pemeliharaan ternak, tanpa melihat jumlah ternak dan tujuan pemeliharaan.

Kematian adalah jumlah ternak yang mati karena sakit atau kecelakaan seperti tertabarak kendaraan, terbenam, dimakan binatang buas, dan dimusnahkan.

Mati karena dipotong/disembelih tidak termasuk dalam kategori mati, tetapi termasuk kategori pemotongan.

Pengurangan lain adalah pengurangan ternak yang disebabkan oleh:

- Ternak yang diberikan kepada pihak lain sebagai bantuan, hibah

atau bagi hasil.

- Penyerahan kembali ternak yang dibagi hasilkan kepada pemilik.

- Ternak yang hilang karena dicuri atau sebab lain.

KONSEP DEFINISI (2)

Page 29: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Kelahiran/Penetasan adalah lahir/ menetas hidup, yaitu ternak yang dilahirkan/ dieteaskan menunjukkan tanda-tanda kehidupan antara lain: jantung berdenyut, bernafas dan bergerak. Kelahiran tetap dicatat, walaupun pada saat pencacahan anak maupun induknya sudah tidak ada lagi (karena dijual, dipotong,dll).

Penambahan lain adalah penambahan ternak selain pembelian dam kelahiran/penetasan, misalnya :

- ternak yang diterima dari pihak lain sebagai bantuan, hibah, dan bagi hasil - penerimaan dari pengembalian ternak bagi hasil Stok awal adalah jumlah ternak yang dikuasai oleh rumah

tanggapada saat setahun yang lalu (dihitung satu tahun mundur mulai dari satu hari sebelum pencacahan)

Siklus ayam ras pedaging adalah rentang waktu yang dimulai dari saat DOC (Day Old Chick) dibeli, dipelihara/digemukkan, dan sampai akhirnya dijual.

KONSEP DEFINISI (3)

Page 30: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

RPH (Rumah Potong Hewan) adalah semua tempat pemotongan hewan atau ternak selain unggas, bagi konsumsi masyarakat yang mempunyai bangunan permanen atau semi permanen yang khusus digunakan untuk tempat pemotongan hewan/ternak yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai Rumah Potong Hewan.

Keurmaster adalah tenaga paramedik pemerintah yang telah mengikuti pelatihan tentang uji daging, dan bertugas di Rumah Potong Hewan (RPH), serta ditunjuk oleh Dinas Peternakan/Dinas yang membidangi fungsi peternakan atas nama bupati/walikota yang selanjutnya memiliki kewenangan untuk melaksanakan uji daging.

KONSEP DEFINISI (4)

Page 31: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Tugas Keurmaster adalah sebagai berikut:

Pemeriksaan dokumen hewan, pengawasan perlakuan hewan saat penerimaan dan pengistirahatan dan pemeriksaan kesehatan (Ante Mortem)

Pengawasan teknis penyembelihan, pengulitan, pengeluaran jeroan dan pemeriksaan Post Mortem

Pengawasan kebersihan ruang produksi, peralatan, higiene personal, penanganan karkas dan pelaporan

KONSEP DEFINISI (5)

Page 32: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Direktori ditunggu pasif (respon rate rendah)

Tidak terdaftar dalam direktori tapi beroperasi

Tercantum di direktori kenyataan tidak ada

Dokumen nihil tanpa keterangan (non respon, tidak ditemui,

tutup)

Dokumen masuk double

Dokumen masuk di luar cakupan (tidak sesuai dengan

konsep definisi)

Permasalahan Direktori

Page 33: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Pengeluaran lebih besar dari pendapatan perusahaan

Stok akhir tahun sebelumnya tidak sama dengan stok awal

tahun berikutnya untuk perusahaan peternakan

Nilai cenderung tidak mengalami perubahan dari tahun ke

tahun

Tidak ada perbedaan yang signifikan antar RPH dalam satu

kabupaten

Beberapa kabupaten tidak ada laporan pemotongan ternak

baik RPH maupun Keurmaster

Permasalahan Isian

Page 34: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

A. Tujuan

• Daftar-LTT digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai

perusahaan ternak besar dan kecil

• Ternak besar meliputi sapi potong, kerbau dan kuda sedangkan ternak

kecil meliputi kambing, domba dan babi

• Keterangan yang dikumpulkan adalah:

keterangan umum perusahaan,

jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja,

jumlah dan mutasi ternak,

produksi ternak, pendapatan lain, pengeluaran untuk sapronak

pemakaian bahan bakar,

Pembentukan modal selama setahun.

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TERNAK BESAR DAN KECIL (DAFTAR-LTT)

Page 35: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

• Satu daftar-LTT digunakan untuk mencacah satu

perusahaan ternak besar dan kecil.

• Perusahaan ternak besar dan kecil yang dicakup

dalam survei ini adalah perusahaan yang

berbadan hukum/usaha yaitu PT/CV, Firma,

Koperasi, dan Yayasan.

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TERNAK BESAR DAN KECIL (DAFTAR-LTT)

Page 36: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

B. Daftar-LTT

Blok I : Keterangan Umum

Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja

Blok III : Jumlah Ternak yang Diusahakan

Blok IV : Pendapatan/Penerimaan Usaha Peternakan Selama Tahun (t)

Blok V : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik dan Air Selama tahun (t)

Blok VI : Pengeluaran untuk Pakan Ternak, Obat-obatan, dan lainnya

Blok VII : Pembentukan Modal Tetap, Penambahan, Pengurangan, dan Perbaikan Besar (000Rp)

Blok VIII : Catatan

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TERNAK BESAR DAN KECIL (DAFTAR-LTT)

Page 37: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

A. Tujuan

• Daftar-LTU digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai

perusahaan peternakan unggas

• Keterangan yang dikumpulkan adalah:

keterangan umum perusahaan

jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja,

mutasi unggas,

pemakaian bahan bakar,

pengeluaran sapronak

pembentukan modal

produksi dan pendapatan lain selama setahun.

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS (DAFTAR-LTU)

Page 38: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

• Satu daftar-LTU digunakan untuk mencacah satu

perusahaan peternakan unggas.

• Perusahaan unggas yang dicakup dalam survei

ini adalah perusahaan yang berbadan

hukum/usaha yaitu PT/CV, Firma, Koperasi, dan

Yayasan.

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS (DAFTAR-LTU)

Page 39: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

B. Daftar-LTU

Blok I : Keterangan Umum

Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja

Blok III : Mutasi Unggas

Blok IV : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik dan Air Selama tahun (t)

Blok V : Pengeluaran untuk pakan, Obat-obatan, dan lainnya Selama Tahun (t)

Blok VI : Pembentukan Modal tetap, Penambahan, Pengurangan dan Perbaikan Besar (000Rp)

Blok VII : Produksi dan Pendapatan lain selama tahun (t)

Blok VIII : Catatan

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS (DAFTAR-LTU )

Page 40: STATISTIK PETERNAKAN

A. Tujuan

• Daftar-LTS digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai

perusahaan peternakan sapi perah

• Keterangan yang dikumpulkan adalah:

keterangan umum perusahaan,

jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja,

jumlah dan mutasi ternak,

pemakaian bahan bakar,

pengeluaran perusahaan,

inseminasi buatan (IB),

produksi dan penggunaan produksi susu,

pembentukan modal tetap serta

keterangan produksi dan pemasaran susu selama setahun,

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN SAPI PERAH (DAFTAR-LTS)

Page 41: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

• Satu daftar-LTS digunakan untuk mencacah satu

perusahaan peternakan sapi perah

• Perusahaan ternak besar dan kecil yang dicakup

dalam survei ini adalah perusahaan yang

berbadan hukum/usaha yaitu PT/CV, Firma,

Koperasi, dan Yayasan.

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN SAPI PERAH (DAFTAR-LTS)

Page 42: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

B. Daftar-LTS

Blok I : Keterangan Umum

Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja

Blok III : Jumlah dan mutasi Ternak

Blok IV : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik dan Air Selama tahun (t)

Blok V : Pengeluaran untuk pakan, Obat-obatan,

Blok VI : Inseminasi Buatan (IB) selama Tahun (t)

Blok VII : Pengeluaran lainnya selama tahun (t)

Blok VIII : Produksi dan pendapatan lain Selama tahun (t)

Blok IX : Penggunaan Produksi Susu Selama Tahun (t)

Blok X : Pembentukan Modal Tetap, penambahan, pengurangan dan Perbaikan Besar (000 Rp)

Blok XI : Keterangan Produksi dan Pemasaran Susu

Blok XII : Catatan

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN SAPI PERAH (DAFTAR-LTS)

Page 43: STATISTIK PETERNAKAN

A. Tujuan

- Daftar-RPH digunakan untuk memperoleh data produksi ternak di

Rumah Pemotongan Hewan yang dilaporkan setiap triwulan.

- Data yang dicatat mencakup:

jumlah ternak yang dipotong,

keterangan asal ternak yang dipotong,

rata-rata berat ternak hidup dan produksi hasil pemotongan,

rata-rata harga ternak hidup

jumlah sapi dan kerbau betina yang dipotong menurut alasan

pemotongan (Majir, Brucelossis)

LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-RPH)

• Satu daftar-RPH digunakan untuk mencacah satu RPH

• Respondennya adalah petugas RPH setempat atau Keurmaster yang ditugaskan di RPH

Page 44: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

B. Daftar-RPH

Blok I : Keterangan Umum

Blok II : Jumlah Ternak yang Dipotong

Blok III : Keterangan Asal Ternak yang Dipotong

Blok IV : Rata-rata Berat Ternak Hidup dan Produksi hasil Pemotongan

Blok V : Rata-rata harga Ternak Hidup dan Produksi Hasil pemotongan

Blok VI : jumlah sapi dan Kerbau Betina yang Dipotong menurut alasan Pemotongan

Blok VII : Keterangan Responden

Blok VIII : Keterangan Petugas

Blok IX : Catatan

LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-RPH)

Page 45: STATISTIK PETERNAKAN

A. Tujuan

- Daftar-KEUMASTER digunakan untuk mendapatkan data produksi

ternak di luar Rumah Pemotongan Hewan yang dilaporkan setiap

triwulan ke keumaster, jagal, petugas dinas peternakan yang tidak

bertugas di RPH tetapi mempunyai tugas untuk mencatat pemotongan

ternak.

- Keterangan yang dikumpulkan adalah:

Jumlah ternak yang dipotong,

rata-rata berat ternak hidup dan produksi hasil pemotongan,

rata-rata harga ternak hidup dan produksi hasil pemotongan serta

jumlah sapi dan kerbau betina yang dipotong menurut alasan

pemotongan.

LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-KEUMASTER)

• Satu daftar-KEUMASTER digunakan untuk mencatat

keterangan dari satu keumaster

Page 46: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

B. Daftar-KEUMASTER

Blok I : Keterangan Umum

Blok II : Jumlah Ternak yang Dipotong

Blok III : Rata-rata berat ternak Hidup dan Produksi Hasil pemotongan

Blok IV : Rata-rata harga Ternak Hidup dan Produksi hasil Pemotongan

Blok V : Jumlah sapi dan Kerbau Betina yang dipotong menurut Alasan Pemotongan

Blok VI : Keterangan Responden

Blok VII : Keterangan Petugas

Blok VIII : Catatan

LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-KEUMASTER)

Page 47: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

PERUSAHAAN PETERNAKAN Media Diseminasi:

1. Publikasi Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah

2. Publikasi Statistik Perusahaan Peternakan ternak Besar & Kecil

3. Publikasi Statistik Perusahaan Peternakan Unggas

Jumlah Perusahaan Peternakan ......... Menurut Provinsi

dan Kegiatan Utama. Jumlah Pekerja Perusahaan ........... Menurut Provinsi Status

Jumlah Ternak Betina Menurut Propinsi dan produktivitas. Jumlah Stock Unggas Perusahaan Ternak Unggas Akhir Tahun

Menurut Provinsi Produksi dan Nilai Produksi Perusahaan .......... Menurut

Provinsi dan Jenis Produksi dll.

Judul Tabel Pokok Yang Disajikan :

PENYAJIAN DATA

Page 48: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

RPH dan KEURMASTER

Media Diseminasi : Publikasi Statistik PemotonganTernak

Data Pokok Yg Dihasilkan: Jumlah Ternak yang Dipotong & Produksi Hasil

Pemotongan.

Tingkat Sajian : Provinsi

PENYAJIAN DATA

Page 49: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Angka Perusahaan Peternakan:

Populasi Wilayah = Populasi hasil SPN08 +

Populasi Perusahaan +

(Rumah tangga khusus. dll )

Angka Pemotongan Ternak:

Pemotongan Ternak Wilayah =

Pemotongan ternak dari RPH & Keur Master +

Pemotongan ternak hasil SPN08 yang tidak

dilaporkan/Tidak Tercatat +

Pemotongan ternak tidak tercatat di luar rumah tangga

PENYAJIAN DATA

Page 50: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

BPS : - Rumahtangga: Sensus Pertanian - Perusahaan : Laporan tahunan - Pemotongan : Laporan triwulanan dari RPH & Keurmaster

Direktorat Jenderal Peternakan Hasil Kompilasi berdasarkan laporan dari Tingkat Kabupaten/Kota

Harapan: - Diperlukan suatu sistem pendataan peternakan yang establish, kontinyu dan satu versi data (BPS, Ditjen Peternakan baik di pusat

maupun daerah)

Tujuan SPN:- Mendapatkan estimasi parameter populasi dan produksi ternak melalui survei rumah tangga Peternakan.

Survei Peternakan Nasional (SPN)

Page 51: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Dibangun Kerjasama BPS dan Ditjen Peternakan tahun 2006- 2008:•Melakukan Survei Peternakan Nasional (SPN) •Tujuan mendapatkan estimasi parameter populasi dan produksi

ternak yang diusahakan oleh rumahtangga.•Dengan adanya SPN data peternakan mulai masuk dalam Sistem Perstatistikan Nasional •Sistem mulai dibangun dengan memanfaatkan hasil SPN08•Parameter populasi dan produksi digunakan sampai diperoleh

data yang lebih lengkap dari SPN08 yaitu ST2013

Kelemahan SPN08:-Survei hanya menghasilkan parameter parameter untuk penghitungan populasi-Populasi awal untuk menggerakkan parameter tidak didasarkan hasil Sensus-Parameter hasil survei sangat tidak mewakili untuk ternak yang sebarannya tidak merata

Survei Peternakan Nasional (SPN)

Page 52: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Formula Estimasi Populasi

Estimasi Populasi Ternak yang diusahakan rumah tangga dapat dihitung melalui pergerakan mutasi ternak selama satu tahun , dengan formula sbb :

AdBrByRdDtAmSlPP tt 11

Pt+1 = Populasi ternak tahun ke-(t+1)P t = Populasi Ternak Tahun ke-t (Populasi Ternak Stok Awal)Sl = Parameter PenjualanAm = Parameter PemotonganDt = Parameter KematianRd = Parameter Pengurangan LainBy = Parameter PembelianBr = Parameter Kelahiran atau PenetasanAd = Parameter Penambahan Lain

Page 53: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Angka Parameter

Parameter Populasi Ternak menggunakan ukuran proporsi yang diambil dari mutasi ternak yang diusahakan Rumah Tangga selama setahun, yakni persentase setiap unsur mutasi ternak terhadap stok awal.

Kecuali Untuk Ayam Ras Pedaging Proporsi/persentase diambil dari setiap unsur Mutasi Terhadap DOC yang dibeli.

Page 54: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Estimasi Populasi Suatu Wilayah

Jenis Ternak

Pt (Stok Awal)Hasil

SPN08

P(t+1) Populasi akhirEstimasi menggunakanParameter Hasil SPN08

Populasi Suatu Wilayah Tahun ( t + n )

Populasi ( t + 1 )

Populasi ( t + 2 )

Populasi Rumah tangga

Populasi Perusahaan

Lain-lain*)

Jumlah

Sapi Potong

Sapi Perah

Kerbau

Kambing

Domba

Babi

Kuda

Ayam Buras

Ayam Petelur

Ayam Pedaging

Itik

Page 55: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Angka Parameter

Angka ini hanya menggambarkan parameter mutasi ternak yang diusahakan rumah tangga secara nasional.

Parameter kelahiran dan kematian hasil SPN08 dapat mewakili parameter kelahiran dan kematian di suatu wilayah.

Parameter pemotongan hasil SPN08 hanya menggambarkan pemotongan ternak oleh ruta, tidak mewakili parameter pemotongan di suatu wilayah.

Parameter penambahan dan pengurangan lain dari hasil SPN08 hanya yang terjadi dalam rumah tangga tidak dapat mewakili parameter wilayah.

Page 56: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Parameter pemotongan di suatu wilayah adalah parameter pemotongan tercatat dan tidak tercatat.

Parameter pemotongan tercatat di suatu wilayah diperoleh dari RPH dan Keurmaster. Sedangkan parameter pemotongan tidak tercatat oleh rumah tangga dapat terwakili oleh parameter pemotongan tidak tercatat hasil SPN08.

Page 57: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Survei Ternak Nasional (SPN)

Jenis Ternak RPH/TPH

Di Luar RPH/TPH

Dilaporkan ke Keurmaster

Tidak Dilaporkan ke Keurmaster

(1) (2) (3) (4)

Sapi potong

Sapi Perah

Kerbau

Kambing

Domba

Babi

Kuda

Page 58: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Pemotongan Wilayah

Jenis Ternak Populasi Ternak

Pemotongan Ternak

Persentase Pemotongan

Suatu Wilayah

Tidak tercatat Oleh Rumah Tangga dari

Parameter SPN

Laporan RPH dan Keur Master

Tidak Tercatat Selain Rumah Tangga dan

Laporan RPH

Jumlah

Sapi Potong

Sapi Perah

Kerbau

Kambing

Domba

Babi

Kuda

Ayam Buras

Ayam Petelur

Ayam Pedaging

Itik

Page 59: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Langkah Penyempurnaan

EPT (Estimasi Parameter Populasi Ternak)Survei rumah tangga peternakan yang dilakukan oleh BPS secara rutin setiap tahunTujuan EPT untuk mendapatkan koreksi terhadap parameter hasil SPN pada tahun berjalan (Adanya wabah, bencana alam dll)

Pendataan Sapi Potong, Sapi perah, dan Kerbau (PSPK2011)Kerjasama BPS dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk mendapatkan populasi sapi potong, sapi perah dan kerbau baik yang diusahakan oleh rumah tangga, perusahaan berbadan hukum dan lainnya.Hasil PSPK merupakan populasi awal yang akan digunakan sebagai banch-mark dalam program swa sembada daging

Page 60: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Sebagai bahan kajian kedepan diperlukan penyajian data strategis seperti daging, telur dan susu setiap bulan

Data yang disajikan tetap harus dijaga kualitasnya, salah satu alat yang dapat digunakan adalah supply and used table (Konsumsi, Ekspor, Industri dll)

Langkah Penyempurnaan

Page 61: STATISTIK PETERNAKAN

PENDATAAN SAPI POTONG, SAPI PERAH DAN KERBAU

2011(PSPK2011)

Page 62: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Tujuan

Secara umum tujuan PSPK2011 adalah sebagai dukungan utama untuk Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) 2010-2014. Adapun secara khusus tujuannya adalah sebagai berikut :

Memperoleh data populasi dasar (Po) untuk ternak sapi potong, sapi perah dan kerbau tahun 2011 dengan metode sensus.

Membangun data-base (by name, by address) peternak sapi potong, sapi perah, dan kerbau yang lengkap, akurat, dan mutakhir sebagai dasar pemeliharaan data pada tahun-tahun berikutnya.

Page 63: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Cakupan dan Metodologi

Metode pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yaitu:

a.Pendataan Langsung (door to door) bagi desa potensi ternak sapi potong, sapi perah, dan kerbau

b.Snowbowling bagi desa yang tidak potensi ternak sapi potong, sapi perah, dan kerbau

c.Sweeping Penyisiran bagi desa yang tidak ada rumah tangga ternak

Penentuan apakah desa potensi ternak sapi potong, sapi perah, dan kerbau berdasarkan data Sensus Pertanian 2003 (ST03) dan Sensus Penduduk (SP2010)

Page 64: STATISTIK PETERNAKAN

CAKUPAN WILAYAH DAN METODOLOGICAKUPAN WILAYAH DAN METODOLOGI

DESA

Page 65: STATISTIK PETERNAKAN

TAHAPAN KEGIATANTAHAPAN KEGIATAN

JADUAL KEGIATAN

Januari – Mar 2011 Persiapan

April – Mei 2011 Briefing Pusat/Daerah

Juni 2011 Pelaksanaan

Juli – September 2011 Pengolahan

Oktober – November 2011 Penyajian

Page 66: STATISTIK PETERNAKAN

Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan KehutananBADAN PUSAT STATISTIK

Kerbau 1.305.016 ekor

Sapi Perah 597.135 ekor

Sapi Potong 14.805.053 ekor

1

2

3

Hasil PSPK2011 (Populasi)

Badan Pusat Statistik

Page 67: STATISTIK PETERNAKAN

TERIMA KASIHBadan Pusat Statistik