Upload
albert-chandra
View
214
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jiwa
Citation preview
Nama: Timothy Osho Nim: 11.2013.100
Dr. Pembimbing / Penguji: dr. Elly Tania, Sp.KJ
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta-Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus : Rabu, 01 Juli 2015
SMF ILMU JIWA
PANTI SOSIAL BINA INSAN BANGUN DAYA
NOMOR REKAM MEDIS : -
Nama Pasien : Tn. W
Nama Dokter yang merawat : -
Masuk RS pada tanggal : 22 Juni 2015
Riwayat perawatan : Pernah di rawat 1x di klinik kesehatan Raflesia
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn. W
Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 25 Mei 1981
Jenis kelamin : Laki-laki (34 tahun)
Suku bangsa : Jawa
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak ada
Status perkawinan : Belom menikah
Alamat : Menteng Tenggulun gang K No. 27
1
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Data diperoleh dari :
Autoanamnesis tanggal 30 Juni 2015, jam 13.00 WIB.
Alloanamnesis dengan petugas kesehatan yang menerima pasien pada tanggal 30
juni 2015, jam 15.00 WIB
A. KELUHAN UTAMA :
Tiduran di pingir jalan.
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG :
Pasien mengatakan dibawa oleh kecamatan saat pasien di kost-kostan dengan
menggunakan mobil dinas. Menurut petugas kesehatan, pasien dibawa saat sedang
duduk di pinggir jalan setelah pasien pulang gereja. pasien dirujuk dari P3S Sudin
Sosial Jakarta Pusat. Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di klinik Raflesia
pada tahun 2000 hingga tahun 2012. Pada saat itu, pasien sering sekali mendengar
suara-suara bisikan di telinga pasien, tetapi tidak ada orang. Menurut pengakuan
pasien, sekarang sudah tidak ada lagi. Pasien mengatakan saat mau dibawa kemari
tanggal 15 Juni 2015 WBS melihat bayangan yang mirip sekali dengan kakak
perempuannya, Pasien juga bisa mendengar suara bayangan tersebut. Saat itu pasien
sedang di kost-kostan. Pasien mengatakan sekarang di tempat ini tidak melihat
bayangan lagi, tetapi pasien mengatakan apabila pasien datang ke kostannya pasien
dapat melihat bayangan itu lagi. Pasien juga mengatakan saat pasien dirawat di klinik
Rafles, pasien merasa sedang mengikuti penelitian mengenai suara-suara bisikan yang
didengar pasien. Pasien merasa bekerja disana. Sekarang pasien merasa tidak punya
pekerjaan lagi. Keluarga pasien tidak membawa pasien pulang karena keluarga
berharap keadaan pasien bisa lebih baik apabila pasien tinggal disini. Pasien
mengatakan tidak ada gangguan tidur ataupun gangguan makan.
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA :
1. Gangguan psikiatrik : Tidak ada
2. Riwayat gangguan medik :
Pasien mengatakan pernah kecelakaan motor tetapi saat itu WBS
menggunakan helm.
2
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif :
Pasien tidak pernah merokok, minum minuman beralkohol, dan menggunakan
zat psikoaktif lainnya.
4. Riwayat gangguan sebelumnya :
Garis normal
X 2015
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI :
1. Riwayat perkembangan fisik :
Pasien lahir secara normal di bidan.
2. Riwayat perkembangan kepribadian
a. Masa kanak-kanak : tidak diketahui
b. Masa remaja : tidak diketahui
c. Masa dewasa : tidak diketahui
3. Riwayat pendidikan :
Pasien mengatakan SD, SMP, SMA di Loyola. Perguruan tinggi dilanjutkan di
Universitas Indonesia jurusan kesenian. Pasien tidak melanjutkan perguruan tingginya
lagi.
4. Riwayat pekerjaan :
Pasien belom bekerja. Sehari-hari pasien hanya dirumah saja.
5. Kehidupan beragama : Pasien setiap minggu ke gereja.
6. Kehidupan sosial dan perkawinan :Pasien belum menikah.
3
E. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan: Meninggal Laki-Laki Perempuan Pasien
Menderita gangguan jiwa
Pasien adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Menurut pasien, dikeluarga pasien
tidak ada yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien. Tidak ada juga yang
memiliki gangguan jiwa.
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG :
Saat ini pasien tinggal di rumah / kost-kostan bersama dengan kedua orang tua dan
kakak perempuan yang pertama.
III. STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang laki-laki berusia 34 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usia. Postur
tubuh tegak, kulit sawo matang, rambut berwarna hitam. Pasien berpenampilan
rapih, menggunakan kemeja berwarna merah, dan celana panjang hitam. Pasien
tidak menggunakan alas kaki. Kontak mata baik.
2. Kesadaran4
a. Kesadaran sensorium / neurologik : kompos mentis
b. Kesadaran Psikiatrik : Tampak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Sebelum wawancara : pasien menghampiri pemeriksa dengan tenang
Selama wawancara : pasien duduk tenang
Sesudah wawancara : pasien meninggalkan pemeriksa dengan tenang.
4. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif.
5. Pembicaraan :
A. Cara berbicara : Pasien berbicara lancar, artikulasi baik, awalnya volumenya
kecil, lama kelamaan volume cukup keras.
B. Gangguan berbicara : tidak ada.gangguan bicara
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Suasana perasaan (mood) : eutim
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus : Cepat
b. Stabilisasi : Normal
c. Kedalaman : Dalam
d. Skala diferensisasi : Sempit
e. Keserasian : Tidak serasi
f. Pengendalian impuls : Kuat
g. Ekspresi : Tumpul
h. Dramatisasi : Tidak ada akting emosional
i. Empati : Tidak bisa dinilai
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Tidak ada
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Ada
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF ( FUNGSI INTELEKTUAL)
5
1. Taraf pendidikan : Tidak sesuai dengan tingkat pendidikan
2. Pengetahuan umum : Tidak dilakukan
3. Kecerdasan : Tidak dilakukan
4. Konsentrasi : Kurang baik
5. Orientasi
a. Waktu : Kurang baik
b. Tempat : Kurang baik
c. Orang : Baik
d. Situasi : Tidak dilakukan
6. Daya ingat
a. Tingkat
Jangka panjang : Kurang baik
Jangka pendek : Baik
Segera : Baik
b. Gangguan Tidak ditemukan gangguan
7. Pikiran abstraktif : Kurang baik
8. Visuospatial : Baik
9. Bakat kreatif : pasien dapat menggambar
10. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik, pasien dapat makan dan mandi
sendiri tanpa bantuan orang lain.
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktifitas : Pasien berpikir cepat, ide meluap-luap, autistic.
Kontinuitas : irelevan, asosiasi longgar
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : tidak ada
Waham : tidak ditemukan
Obsesi : tidak ditemukan
Fobia : tidak ditemukan
Gagasan rujukan : tidak ditemukan
Gagasan pengaruh : tidak ditemukan
6
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik, selama wawancara tidak ditemukan adanya gangguan pengendalian impuls.
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : baik
b. Uji daya nilai : baik
c. Daya realibitas : terganggu
H. TILIKAN :
Tilikan derajat 1.
I. RELIABILITAS :
Baik
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Kompos Mentis
3. Tensi : 110/80 mmHg
4. Nadi : 80 kali/menit
5. Suhu badan : 370 C
6. Frekuensi pernafasan : 16 kali/menit
7. Bentuk tubuh : Normal
8. Sistem kardiovaskuler : S1, S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
9. Sistem respiratorius : Suara napas vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
10. Sistem gastro-intestinal : Bising usus (+), normoperistaltik
11. Sistem musculo-sceletal : Deformitas (-), simetris, eutropi
12. Sistem urogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Tidak dilakukan pemeriksaan
7
2. Gejala rangsang meningeal : Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Mata : Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
4. Pupil : Tidak dilakukan pemeriksaan
5. Ofthalmoscopy : Tidak dilakukan pemeriksaan
6. Motorik : Tidak ada keterbatasan gerak
7. Sensibilitas : Tidak dilakukan pemeriksaan
8. Sistim saraf vegetatif : Tidak dilakukan pemeriksaan
9. Fungsi luhur : Tidak dilakukan pemeriksaan
10. Gangguan khusus : Tidak dilakukan pemeriksaan
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anjuran pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan kimia klinik :
Ureum
Kreatinin
SGOT
SGPT
VI. IKTHISAR PENEMUAN BERMAKNA
Tn. W berumur 34 tahun dibawa ke panti sosial bina insan bangun daya oleh
petugas. Pasien pernah mendengar suara-suara bisikan tetapi tidak ada orang.
Pasien juga pernah melihat bayangan dengan bentuk seperti kakak perempuan
yang pertama, dan bayangan tersebut berbicara dengan pasien.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan dari penampilan umum baik
tetapi pasien tidak menggunakan alas kaki, kesadaran psikiatrik terganggu, pasien
tampak tenang sebelum, selama dan sesudah wawancara. Pasien juga kooperatif
terhadap pemeriksa. Cara bicara pasien tidak terganggu. Mood pasien eutim,
dnegan arus cepat, stabil, kedalamannya dlaam, skala diferensiasi sempit, tidak
serasi, pengendalian impuls kuat, ekspresi tumpul. Terdapat derealisasi. Terdapat
gangguan pada konsentrasi, orientasi waktu dan tempat, pikiran abstraktif juga
kurang baik.
Pada proses pikir, pasien berpikir cepat, ide meluap-luap, dan autistic.
Pasien juga ada irelevan, dan asosiasi longgar. Daya nilai social baik, uji daya nilai
baik, daya realibitas terganggu.
8
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
Susunan formulasi diagnostik ini berdasarkan dengan penemuan bermakna
dengan urutan untuk evaluasi multiaksial, seperti berikut :
Aksis I : F20.1 Skizofrenia Hebefrenik
Pasien ini dapat digolongkan dalam kriteria skizofrenia hebefrenik menurut PPDGJ
III karena :
a. Terdapat riwayat halusinasi auditorik > 1 bulan
b. Umur pasien saat terkena sekitar 19-20 tahun
c. Gangguan proses pikir, afek tumpul
DD/:
a. F20.5 Skizofrenia residual
Dasarnya adalah pada pasien ini gejala negative yang menonjol, ada riwayat
satu episode psikotik di masa lampau. Pada pasien ini masih kurang jelas
batasan waktunya, tidak diketahuinya apakah pasien ini sudah 1 tahun atau
b. F20.01 Skizofrenia paranoid dengan kemunduran progresif
Aksis II : Tidak ada gangguan kepribadian maupun retardasi mental.
Aksis III : Tidak ditemukan adanya gangguan kondisi medik umum.
Aksis IV : Tidak ditemukan
Aksis V : Global Assesment Functional 60-51 = gejala sedang (moderate),
disabilitas sedang.
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : F20.1 Skizofrenia Hebefrenik
Aksis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis
9
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : Tidak ada
Aksis V : GAF = 60-51
IX. PROGNOSIS
Faktor yang mempengaruhi prognosis :
a. Faktor yang meringankan :
Tidak ada
b. Faktor yang memperberat :
Awitan muda
Tidak ada factor presipitasi
Awitan insidious
Perilaku austistik
Belom menikah
System pendukung buruk
Gejala negative
Kesimpulan prognosis
a. Quo ad vitam : ad malam
b. Quo ad functionam : ad malam
X. DAFTAR PROBLEM
Organobiologik : tidak ada
Psikologi/psikiatrik : halusinasi
Sosial/keluarga : tidak ada
XI. TERAPI
a. Psikofarmaka
Risperidone 2 mg 2x1
10
b. Psikoterapi :
Dilakukan Terapi okupasi
c. Edukasi
Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit yang diderita
Minum obat secara teratur, dan control secara teratur.
11