Status Psikiatri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rs dg

Citation preview

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 1

    STATUS PSIKIATRI

    I. IDENTITAS PASIEN

    Nama : Nn. GNFB

    Umur : 45 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 23 Juli 1969

    Pendidikan : SLTA

    Agama : Islam

    Suku/Bangsa : Kalimantan Selatan

    Status Pernikahan : Belum Menikah

    Pekerjaan : -

    Alamat : Jl. H. Gandun No. 14, RT/RW 006/008, Karang Tengah,

    Lebak Bulus Jakarta Selatan

    Tanggal Masuk RS : 1 Januari 2013

    Riwayat Perawatan :

    Menurut autoanamnesis:

    1994 Rumah Sakit di Kebayoran (pasien mengaku melahirkan anak pertama)

    2003 - 2004 (keluar masuk 4x) RS. Marzuki Mahdi - Bogor

    2013 RSK Dharma Graha - Serpong

    II. RIWAYAT PSIKIATRI

    Autoanamnesis : dengan pasien tanggal 27 April, 4, 5, dan 7 Mei sekitar

    pukul 09.00 -11.00 bertempat di sekitar pendopo

    Aloanamnesis : menurut rekam medis dan informasi dari perawat RSK Dharma

    Graha

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 2

    A. Keluhan Utama :

    Autoanamnesa: Pasien menceritakan bahwa dirinya dibawa ke rumah sakit oleh

    kakaknya karena menderita luka-luka dan perdarahan di wajah akibat dipukuli

    oleh kakak tertua dan keponakannya sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.

    Alloanamnesa: Pada rekam medis dikatakan bahwa pasien diantar kakaknya

    dengan kondisi emosi naik turun, halusinasi, waham kebesaran, bicara sendiri,

    membanting barang, marah-marah, susah tidur, dan curiga.

    B. Riwayat Penyakit Sekarang :

    Pasien mengaku datang diantar oleh kakak kandungnya (Tn. A) pada

    tanggal 1 januari 2013 dengan kondisi perdarahan karena dipukuli oleh kakak

    kandung (Tn. A) dan keponakan laki-lakinya (W) di rumahnya yang berlokasi di

    pondok labu. Menurut penuturan pasien kakak dan keponakannya sering

    memukulinya sejak tahun 2009. Pasien mengaku kalau dia sering berisik di

    kamar, membanting barang, dan membenturkan tempat tidur ke pintu kamar

    sehingga kakaknya marah dan memukulinya. Pasien mengaku jika sehabis

    dipukuli dia akan makan yang banyak agar perdarahan berhenti. Pernah sekali

    pasien mengaku setelah dipukuli ia dibawa ke rumah sakit oleh asisten rumah

    tangganya karena luka yang cukup parah. Pasien mengaku sekarang

    penglihatannya agak kabur karena pernah dipukuli sampai matanya berdarah. Dan

    pasien mengaku giginya banyak yang tanggal karena dipukuli, sehingga sekarang

    pasien memakai gigi palsu yang didapatkan dari pihak Rumah Sakit Khusus

    Dharma Graha. Pasien mengaku sangat bodoh waktu itu karena sering membuat

    kegaduhan di kamar sehingga kakaknya membawanya ke Rumah Sakit Khusus

    Dharma Graha. Pasien mengaku takut jika pulang ke rumah karena akan dipukuli

    lagi, tapi pasien juga mengaku sayang kepada semua saudaranya karena mereka

    adalah keluarga.

    Pasien adalah anak bungsu dari 5 bersaudara. Pasien merasa bingung

    dilahirkan dimana dan kapan. Ayah berasal dari Banjarmasin-Kalimantan Selatan

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 3

    dan bekerja sebagai direktur di BANK BNI lalu meninggal pada tahun 2010, Ibu

    berasal dari Padang, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan telah meninggal tahun

    1994.

    Pasien mengaku dulu bersekolah di SMP, kemudian dari sana berkenalan

    dengan seorang laki-laki dan kemudian berpacaran sampai SMA. Kemudian

    pasien mengaku putus saat pasien berada di kelas 3. Kemudian pasien

    menyatakan bahwa ia bertemu dengan seorang pria saat ia sedang tidur di suatu

    rumah sakit bernama Tn.R, lalu pasien mengaku disana ia berhubungan intim

    dengan Tn.R lalu memiliki anak. Setelah ditanyakan apakah sudah menikah

    pasien tiba-tiba ragu dan bingung jika ia pernah menikah. Menurut pasien dari

    Tn.R tersebut telah melahirkan 10 anak, semuanya tinggal di luar negri bersama

    neneknya. Pasien mengaku anak pertamanya dilahirkan di RS. Bhayangkara-

    Kebayoran dengan jalan persalinan normal. Sampai sekarang pasien mengaku

    belum pernah bertemu anaknya. Tapi pasien tau jika anak-anaknya sudah besar

    sekarang. 3 orang anak pertama dilahirkan di Indonesia, 4 orang anak berikutnya

    dilahirkan AS, 2 orang anak berikutnya di China dan 1 orang anak terakhir

    dilahirkan di Belanda. Pasien mengaku selama menikah tidak hidup bersama

    karena suaminya tinggal di Cempaka Putih.

    Pasien mengaku dulu pernah kuliah S1 di jurusan perhotelan UKI.

    Kemudian setelah kuliah pasien mengaku sempat bekerja di dunkin donuts dari

    tahun 1985-1992. Kemudian diberhentikan. Lalu ia bekerja di Cina di perusahaan

    kertas roti tahun 2006. Tapi tidak lama kemudian berhenti kerja karena dipaksa

    pulang ke Indonesia. Selama tidak bekerja pasien menjalani hari-hari seperti biasa

    berada di rumah, menghabiskan waktu dengan menonton televisi.

    Selama di Rumah Sakit Khusus Dharma Graha pasien sering mengeluhkan

    ingin pulang. Tapi takut untuk tinggal di rumah kakaknya lagi. Pasien mengaku

    punya rumah sendiri yang ditinggali oleh penjaga di daerah Salemba dan ingin

    tinggal disana ketika sudah keluar dari RS. Pasien sering mengeluhkan bahwa

    dirinya jelek oleh karena itu pasien ingin diet. Pasien merasa tidak berharga dan

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 4

    merasa dibuang oleh keluarganya selama dirawat. Pasien tidak pernah sholat

    karena merasa pusing dan akan meninggal jika ia sholat. Saat berada di Rumah

    Sakit Khusus Dharma Graha pasien pernah mendengar suara aneh yang ada dalam

    pikirannya, suaranya tidak jelas, sebanyak 2x.Ppasien juga kerap mendengar suara

    orang-orang disekitar pasien yang menjelek-jelekan pasien dan mengomentari

    pasien. Pasien merasa marah dan terganggu dengan komentar-komentar orang

    yang didengarnya. Pasien mengatakan pada tahun 1994, pasien pernah melihat

    sesosok bayangan hitam di belakang rumahnya. Bayangannya tidak berbentuk

    manusia, hanya berbentuk seperti gambaran sederhana dari seorang laki-laki.

    Bayangan hitam itu menghilang setelah pasien memalingkan mukanya dan

    kemudian pasien berlari masuk ke kamarnya. Semenjak kejadian itu pasien

    mengaku mendengar suara-suara di telinganya yang mengomentari orang lain

    dengan memberikan nilai. Suara-suara itu tidak memiliki bentuk asalnya, hanya

    didengar di telinganya. Suara-suara itu juga tidak pernah mengomentari pasien,

    memerintahkan pasien melakukan sesuatu maupun menyiarkan pikiran pasien

    keluar. Kemudian pasien melaporkan hal itu kepada ayahnya dan pasien dibawa

    ke psikiater. Setelah meminum obat dari psikiaternya secara teratur, pasien

    mengaku keluhan itu hilang dan pasien tidak pernah mengalaminya kembali

    sampai sebelum tanggal 17 Desember 2014.

    Pasien mengaku tidak pernah kesulitan tidur saat di rumah, dulu saat

    pertama kali masuk di Rumah Sakit Khusus Dharma Graha pasien sering

    terbangun di malam hari, akan tetapi untuk saat ini pasien mengaku tidak ada

    kesulitan tidur. Hanya beberapa kali pasien merasa mengantuk karena kurang

    tidur. Tapi tidak ada yang mengganggu pasien selama tidur.

    Alloanamnesis:

    Menurut keterangan dari rekam medis dan perawat, pasien datang dengan

    keluhan emosi naik turun, halusinasi, waham kebesaran, gangguan tidur, curiga,

    membanting barang, marah-marah dan berbicara sendiri. Terapi pertama yang

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 5

    didapatkan pasien adalah Persidal 2x2mg, THP 2x2mg, Clozaril - - 1mg,

    Risperdal 25 mg. Menurut pengamatan perawat, selama menjalani perawatan

    pasien mengalami kemajuan yang signifikan dari segi intensitas dan frekuensi

    halusinasi, labilitas mood, gangguan tidur, kecurigaan. Saat ini pasien

    mengkonsumsi Noprenia 2 x 2 mg,Persidal 2x2 mg, Remital 1x10mg, Antiprestin

    1x20mg, THP 2x2mg, Clozaril -0-1 25mg. Pasien terakhir dijenguk Juni 2014.

    C. Riwayat Gangguan Sebelumnya :

    1. Riwayat Psikiatrik

    Berdasarkan alloanamnesa dari perawat, pasien sudah mengalami

    gangguan psikiatri berupa halusinasi dan waham sejak SMA dan sudah ditangani

    di banyak tempat, baik tenaga medis maupun alternatif, antara lain di RSK

    Dharmawangsa, Pondok Pesantren Suryalaya, namun hasilnya kurang

    memuaskan. Berdasarkan alloanamnesa pasien pernah hilang selama 2 bulan pada

    tahun 2012 dan pernah kabur pada malam tahun baru 2013. Pasien pertama kali di

    rawat di RSKDG tanggal 1 Januari 2013 dengan keluhan emosi naik turun,

    halusinasi, waham kebesaran, gangguan tidur, curiga, membanting barang, marah-

    marah, dan berbicara sendiri.

    2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

    Tidak ada data penggunaan obat-obatan terlarang, rokok, maupun

    mengonsumsi alkohol.

    3. Riwayat Medis Umum

    Berdasarkan alloanamnesis dari rekam medis juga tidak ditemukan data

    mengenai penyakit medis umum yang diderita pasien.

    III. Riwayat Kehidupan Pribadi

    1. Riwayat masa Prenatal dan Perinatal

    Tidak ditemukan riwayat masa prenatal dan perinatal.

    2. Masa Kanak-kanak Awal (03 tahun)

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 6

    Tidak didapatkan data mengenai masa kanak-kanak awal.

    3. Masa Kanak-kanak Pertengahan (411 tahun )

    Pasien mengaku saat SD kelas 3 ia pernah tidak naik kelas karena sakit

    kepala yang menyebabkan pasien jarang masuk sekolah, pasien punya

    banyak teman walaupun pasien mengaku suka jahil saat di sekolah.

    4. Masa Kanak-kanak Akhir ( Pubertas sampai Remaja )

    i. Hubungan sosial: pasien mengaku hubungannya dengan keluarga dan

    teman-teman sebayanya baik meskipun pasien terkadang suka

    menjahili teman-temannya.

    ii. Riwayat Sekolah : pasien bersekolah di SDN 07 Pagi Blok S, SMPN

    12 PGRI, dan SMA di SMA Cenderawasih Pasien tidak pernah

    mengalami pembully-an di sekolahnya, guru-guru juga baik kepada

    pasien.

    iii. Riwayat psikoseksual: pasien mengatakan pernah mengalami cinta-

    cintaan monyet saat SMP dan SMA lalu putus. Kemudian pasien

    mengaku pernah melakukan hubungan seksual laki-laki yang saat ini

    diakui sebagai suaminya. Menurut alloanamnesis dengan perawat, saat

    SMA pasien putus cinta.

    iv. Latar belakang agama: dari kecil pasien sudah diajarkan mengenai

    ajaran agama Islam oleh keluarga dan sekolahnya.

    5. Riwayat Masa Dewasa

    i. Riwayat Pendidikan

    Pasien tamat di SMA Cendrawasih dan tidak melanjutkan kuliah.

    ii. Riwayat Pekerjaan

    Pasien tidak memiliki pengalaman kerja.

    iii. Riwayat Perkawinan

    Pasien belum pernah menikah dan tidak mempunyai anak.

    iv. Riwayat Agama

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 7

    Pasien menganut agama Islam, di RSKDG pasien tidak menjalankan

    shalat.

    v. Riwayat Aktivitas Sosial

    Sebelum mengalami gangguan jiwa, pasien dapat membantu pekerjaan

    rumah tangga dengan baik dan dapat bersosialisasi dengan baik di

    keluarga dan teman-temannya.

    vi. Kehidupan seksual masa dewasa

    Pasien belum pernah melakukan hubungan seksual.

    vii. Riwayat Keluarga

    Pasien merupakan anak bungsu dari 5 saudara, Ayah pasien berasal

    dari Banjarmasin-Kalimantan Selatan, dan Ibu pasien berasal dari

    Bukittinggi-Sumatera Barat.

    GENOGRAM

    A

    P S Nn. GFB

    A

    W

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 8

    Keterangan:

    Laki-laki

    Perempuan

    Sudah meninggal

    viii. Riwayat Situasi Hidup Sekarang

    Saat ini pasien tinggal di RSKDG di Pavillion Teratai, kurang

    lebih 2 tahun 5 bulan. Pasien tinggal dengan Ibu Suaidah. Pasien baru 1x

    masuk RSKDG. Di RSKDG pasien dibiayai oleh Tn. P, kakak kandung

    laki-laki pasien yang bekerja sebagai wiraswasta. Di RSKDG pasien dapat

    mengikuti kegiatan-kegiatan dan membaur dengan pasien lainnya. Pasien

    sering terlihat duduk di kursi belakang, jarang memulai pembicaraan,

    terkadang pasien terlihat diam dengan tatapan kosong. Saat dilakukan

    wawancara pun pasien terkadang lambat merespon pertanyaan yang

    diberikan, kadang bertanya kembali tentang pertanyaan yang diajukan.

    ix. Persepsi Tentang Diri Sendiri dan Kehidupan

    Pasien merasa berada di RSKDG karena dianggap belum sehat

    oleh psikiaternya. Pasien merasa dirinya belum sehat dari ujung kepala

    hingga ujung kaki namun tidak tahu menderita sakit apa. Lalu pasien

    merasa tidak berharga dan merasa dibuang oleh keluarganya. Pasien

    pernah diberitahu menderita sakit mental tapi masih belum mengerti apa

    yang sebenarnya dialami dan ingin segera pulang ke rumah.

    x. Mimpi dan Khayalan

    Pasien mengaku tidak mempunyai mimpi ataupun khayalan baik sebelum

    maupun setelah keluar dari rumah sakit. Pasien mengaku hanya ingin segera

    keluar dari rumah sakit sehingga bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 9

    IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

    Deksripsi Umum

    - Penampilan

    Perempuan berusia 45 tahun, tampak lebih tua dari usianya namun sehat.

    Sering mengenakan kaos dengan celana pendek selutut. Rambut sepunggung

    beruban, terkuncir kurang rapih, kuku pendek lumayan bersih. Pasien berkulit

    kuning langsat, tidak nampak kelainan pada kulit namun kadang terlihat kulit

    mengelupas di wajah. Perawatan diri cukup baik, tidak merias diri namun masih

    menggunakan body lotion sesekali. Gigi atas dan bawah pasien banyak yang

    tanggal, namun sekarang sudah mengenakan gigi palsu. Pada gigi bawah nampak

    karang gigi.

    Selama wawancara, pasien tampak tenang dan nyaman, terkadang pasien

    tampak berpandangan kosong dan sering lambat merespon pertanyaan yang

    diajukan. Sesekali mood pasien berubah menjadi iritabel bila pertanyaan

    menyangkut masalah kepulangannya. Sesekali pasien bersemangat ketika

    menjawab pertanyaan, namun sesekali pasien menjadi pendiam dan tidak ingin

    mengobrol.

    - Kesadaran

    Compos mentis. Terkadang pasien tiba-tiba diam dengan tatapan kosong.

    - Perilaku dan aktivitas psikomotor

    Pasien tampak tenang, sesekali menunjukan emosi yang meningkat bila

    dibahas mengenai kepulangannya. Pasien berbicara dengan didukung bahasa

    nonverbal motorik halus dan kasar yang baik.

    - Sikap Terhadap Pemeriksa

    Pasien bersikap sopan, ramah, kooperatif tapi kadang menunjukan sikap

    curiga pada pemeriksa.

    Mood dan Afek

    Mood : Labil

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 10

    Afek : Luas

    Keserasian : Mood dan afek serasi

    Bicara:

    Pasien berbicara dengan lancar, spontan tapi kadang respon lambat,

    intonasi dan artikulasi jelas dengan tempo yang cukup. Volume suara cukup dan

    dapat menjawab sesuai pertanyaan.

    Gangguan Persepsi

    Halusinasi auditorik : Suara orang bergumam dalam pikirannya. Suara orang

    yang membicarakan tentang dirinya. Terutama pasien baru

    di RSKDG.

    Halusinasi visual : Disangkal. Tetapi pasien mengaku dulu pernah melihat

    sosok bayangan hitam di halaman belakang rumahnya.

    Ilusi : Disangkal

    Depersonalisasi : tidak ada

    Derealisasi : tidak ada

    Halusinasi taktil : tidak ada

    Pikiran

    - Proses Pikir

    o Produktivitas : Cukup

    o Kontinuitas Pikiran : Cukup

    o Hendaya Bahasa : Tidak ada

    - Isi Pikir

    o Waham kebesaran : ada

    Pasien mengaku memiliki gelar S1 Perhotelan dari UKI

    Sahid dan telah bekerja di Cina di perusahaan kertas roti.

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 11

    Pasien mengaku telah banyak mengunjungi Negara-negara

    berbeda seperti Belanda, AS, China dan Afrika.

    Pasien yakin dirinya telah menikah dengan seorang laki-

    laki, dan mempunyai 10 orang anak.

    o Waham bizzare : ada

    Melahirkan 10 orang anak yang dilahirkan oleh pasien di

    beberapa negara berbeda seperti AS, China, Belanda.

    Pasien tidak mau sholat karena akan tambah pusing dan

    meninggal.

    o Waham curiga : ada

    Pasien selalu merasa takut dipukuli lagi oleh kakak dan

    keponakannya.

    o Obsesi : tidak ada

    o Kompulsif : tidak ada

    o Preokupasi : ada

    o Fobia : tidak ada

    o Gagasan bunuh diri / membunuh : Ada

    o Kemiskinan ide : tidak ada

    - Bentuk Pikir

    o Asosiasi longgar : tidak ada

    o Ambivalensi : tidak ada

    o Ekolalia : tidak ada

    o Flight of ideas : tidak ada

    o Inkoherensi : tidak ada

    o Verbigerasi : tidak ada

    o Perseverasi : tidak ada

    Kesadaran dan Fungsi intelektual (kognitif)

    - Taraf Kesadaran dan Kesiagaan

    - Orientasi

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 12

    o Waktu : Baik, pasien masih bisa membandingkan siang dan

    malam serta dapat menyebutkan waktu dan hari pada saat wawancara

    dengan tepat.

    o Tempat : Baik, pasien mengetahui bahwa ia berada di RSKDG.

    o Orang : Baik, pasien dapat mengenali dokter.

    - Daya Ingat

    o Daya Ingat Jangka Panjang

    Kurang baik, pasien tidak ingat riwayat diri sendiri.

    o Daya Ingat Jangka Sedang

    Baik, pasien dapat mengingat beberapa bulan lalu saat pasien

    terakhir kali keluarganya mengunjunginya

    o Daya Ingat Jangka Pendek

    Baik, pasien dapat mengingat sudah mandi atau belum, dan menu

    sarapan di pagi dan siang hari.

    o Daya Ingat Segera

    Baik, pasien dapat mengulang 3 benda yang disebutkan oleh

    pemeriksa.

    - Konsentrasi dan Perhatian

    Baik, pasien dapat menghitung 100 dikurangi kelipatan 7 sebanyak 5 kali

    - Kemampuan Membaca dan Menulis

    Pasien dapat membaca dan menulis dengan baik.

    - Kemampuan Visuospasial

    Kemampuan visuospasial pasiendapat menggambarkan jam bulat lengkap

    dengan semua angka dan jarumnya.

    - Pikiran Abstrak

    Pasien dapat mengartikan 2 dari 5 peribahasa yang ditanyakan oleh

    pemeriksa.

    - Intelegensi dan Kemampuan Informasi

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 13

    Intelegensi dan kemampuan informasi pasien baik. Pasien dapat

    mengetahui nama Presiden, Ibu kota Indonesia dan gubernur Jakarta saat ini.

    Kemampuan Mengendalikan Impuls

    Pasien dapat duduk dengan tenang dan berperilaku sopan selama

    wawancara meskipun ada yang mengusik. Namun saat membahas masalah

    kepulangannya dan kejadian saat ia dipukuli, pasien mulai marah dan menjadi

    iritabel. Namun ia tidak melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya maupun

    orang lain.

    Daya Nilai dan Tilikan

    - Penilaian realita : terganggu

    - Discriminative insight : terganggu

    - Discriminative judgement : baik

    - Kesadaran : compos mentis

    - Tilikan derajat 1 karena pasien tidak menyadari bahwa dirinya sakit.

    Reabilitas & Taraf yang dapat dipercaya

    Reabilitas pasien terganggu, karena pasien tidak mengetahui bahwa

    pikiran yang pasien yakini tidak nyata. Secara umum pasien tidak dapat

    dipercaya.

    V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

    A. Status Internis

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Compos Mentis

    Keadaan gizi : Baik

    Tekanan Darah : 120/70 mmHg

    Nadi : 80x/mnt

    Suhu : 36,8C

    Berat badan : 61 kilogram

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 14

    Tinggi badan : 162 Cm

    IMT : 23,28 (Normal)

    B. Pemeriksaan Fisik

    Kepala : bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam dan beruban,

    tidak mudah dicabut

    Mata : sklera tidak ikterik, conjunctiva tidak anemis, pupil bulat, isokor,

    diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+, arcus senilis -/-

    Hidung : bentuk normal, tidak ada sekret

    Telinga : bentuk normal, tidak ada sekret

    Mulut : bibir tidak kering, letak uvula ditengah, tidak ada sariawan, tidak

    ada luka. Banyak gigi atas dan bawah yang tanggal, pada gigi atas dan

    bawah terdapat karang gigi dan gigi atas terdapat gigi berlubang.

    Jantung :

    - Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat

    - Palpasi : ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V, kuat angkat

    - Perkusi : batas jantung dalam bats normal

    - Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)

    Paru-Paru :

    - Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis

    - Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan sama kuat

    - Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru

    - Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

    Abdomen :

    - Inspeksi : tampak mencembung, tidak tampak luka

    - Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak

    terabapembesaran

    - Perkusi : timpani pada keempat kuadran

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 15

    - Auskultasi : bising usus dalam batas normal

    Ekstremitas :

    - Ekstrimitas atas : kanan dan kiri dalam batas normal

    - Ekstrimitas bawah : kanan dan kiri dalam batas normal

    C. Status Neurologis

    Tanda rangsang meningeal : (-)

    Peningkatan TIK : (-)

    Nervus cranialis : dalam batas normal

    Pupil : bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks

    cahayalangsung dan tidak langsung +/+

    Sensorik : baik

    Motorik : baik

    Refleks patologis : -/-

    Refleks fisiologis : +/+

    Tanda efek ekstrapiramidal : tremor -, bradikinesia -, gerak involunter -,

    akatisia -

    Lain-lain : -

    VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

    Pasien adalah seorang perempuan berusia 45 tahun, beragama Islam, suku

    Kalimantan Selatan, belum menikah. Pendidikan terakhir pasien di SMA

    Cendrawasih. Pasien masuk ke RSKDG pada tanggal 1 Januari 2013 dibawa oleh

    kakak pasien karena pasien mengalami emosi naik turun, halusinasi, waham,

    gangguan tidur, curiga, membanting barang, marah-marah, dan berbicara sendiri.

    Pada pemeriksaan psikomotor, selama wawancara pasien dapat duduk

    dengan tenang, kontak mata antara pasien dan pemeriksa baik. Sikap pasien

    kooperatif, tidak agresif, dan tidak menunjukan tanda-tanda yang membahayakan.

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 16

    Pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan tepat, volume dan intonasi

    yang baik, artikulasi jelas.

    Dari hasil anamnesa dengan pasien dan pemeriksaan status mental

    didapatkan:

    - Pada pemeriksaan status mental didapatkan penampilan Nn. GNFB lebih tua

    dari umurnya, memakai kaos dan celana pendek selutut, rambutnya

    sepunggung bergelombang berwarna hitam beruban, kurang rapi, sering

    dikuncir. Kuku pendek dan lumayan bersih sehingga disimpulkan perawatan

    diri cukup baik meskipun tidak menggunakan riasan. Banyak gigi yang sudah

    tanggal namun sudah menggunakan gigi palsu, dan pada gigi bawah terdapat

    karang gigi. Sikapnya cukup tenang, kooperatif dan kontak mata cukup baik.

    - Mood dan afek yang didapatkan serasi, dengan mood labil dan afek luas.

    - Halusinasi auditorik berupa komentar yang menjelekkan pasien oleh orang

    sekitar, terutama pasien di RSKDG.

    - Isi pikir :

    1. Waham kebesaran : Ada

    Pasien mengaku memiliki gelar S1 Perhotelan dari UKI. Pasien mengaku

    bahwa ia pernah bekerja di Cina. Pasien yakin dirinya telah memiliki anak dengan

    seorang laki-laki yang ia kenal setelah lulus SMA.

    2. Waham bizzare : Ada

    Pasien yakin dirinya telah mempunyai 10 orang anak yang dilahirkan di

    beberapa negara berbeda seperti AS, China, Belanda dan anak-anaknya tinggal di

    Negara-negara tersebut. Pasien mengaku tidak mau sholat karena akan merasa

    tambah pusing dan meninggal.

    3. Waham curiga : Ada

    Pasien selalu merasa takut dipukuli lagi oleh kakak dan keponakannya.

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 17

    Dari status mental didapatkan: mood labil, afek luas, serasi, terdapat

    gangguan isi pikir (waham kebesaran, waham aneh, waham curiga), tilikan derajat

    1, realibilitas kurang dapat dipercaya, RTA terganggu.

    Pada pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan kelainan yang

    bermakna.

    VII. FORMULA DIAGNOSIS

    Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologik

    yang secara klinik bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang

    menimbulkan suatu penderitaan dan hendaya dalam pekerjaan maupun kehidupan

    sosial pasien. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami

    suatu gangguan jiwa.

    Berdasarkan dari hasil anamnesa, pemeriksaan status mental, dan

    pemeriksaan fisik dengan berdasar pada PPDGJ III maka dapat disimpulkan

    bahwa:

    Aksis I (Gangguan Mental)

    I. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara

    klinik bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu :

    1. Adanya hendaya dalam kemampuan daya nilai realita

    2. Lingkungan mengeluh

    3. Adanya gejala psikopatologi (waham yang menonjol)

    Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS

    II. Berdasarkan adanya:

    1. Kesadaran : Compos mentis

    2. Orientasi : Baik

    3. Daya ingat : Baik

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 18

    4. Kemunduran intelektual : tidak ada

    5. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan

    jiwa atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.

    Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS NON-

    ORGANIK.

    III. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari autoanamnesa,

    didapatkan :

    1. Waham curiga, waham bizzare, waham kebesaran, halusinasi auditorik

    2. Berlangsung lebih dari 1 bulan, dan dimulai sejak usia muda.

    Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA

    IV. Berdasarkan adanya :

    1. Memenuhi kriteria umum diagnosis Skizofrenia

    2. Waham-waham yang terus dipertahankan serta halusinasi tentang orang

    yang mengomentari pasien.

    Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA

    TYPE PARANOID

    Aksis II

    Tidak ditemukan gangguan kepribadian dan retardasi mental.

    Aksis III

    Pada pasien didapatkan karies dan karang gigi selain banyak gigi yang

    sudah tanggal.

    Aksis IV

    Masalah pekerjaan: Sejak lulus SMA pasien belum pernah bekerja.

    Masalah psikososial & lingkungan: Setelah putus cinta saat SMA, pasien

    tidak memiliki pasangan.

    Aksis V

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 19

    Penilaian kemampuan penyesuaian menggunakan skala GAF (Global

    Assesment of Functioning Scale), saat pemeriksaan didapatkan GAF dengan skor

    50 41 yaitu gejala berat (serius), disabilitas berat.

    VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

    Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid

    Aksis II : Tidak ditemukan kelainan

    Aksis III : Karies dentis

    Aksis IV : Putus cinta saat pasien SMA

    Aksis V : GAF 45 (gejala berat (serious), disabilitas berat)

    IX. FORMULASI TERAPI

    A. Psikofarmaka

    a. Haloperidol 2 x 10 mg

    b. THP 2 x 2 mg

    c. Clozapin 2 x 50 mg

    B. Non psikofarmaka

    a. Terapi Suportif

    1. Memberi dukungan pada pasien dalam fungsi keseharian dan

    membantah gejala-gejala psikopatologik pasien.

    2. Pengawasan minum obat.

    3. Memotivasi pasien minum obat secara teratur.

    b. Terapi Psikososial :

    1. Family counseling : memberi informasi dan edukasi kepada keluarga

    mengenai penyakit pasien dan cara meghadapinya serta diharapkan

    dapat membantu mengawasi kepatuhan pasien minum obat.

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 20

    2. Recreation therapy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan

    rekreasi agar pasien tidak merasa jenuh atau bosan di lingkungan RS.

    3. Terapi kelompok.

    c. Terapi Perilaku :

    1. Mengembangkan hobi pasien seperti membaca untuk menghilangkan

    beban pikiran pasien.

    2. Mengajak pasien untuk aktif mengikuti kegiatan yang ada di RSKDG.

    C. Monitor terapi

    i. Pemeriksaan darah lengkap dan urin untuk memantau efek samping

    obat, pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hepar.

    ii. Memantau efek samping obat.

    iii. Memantau perkembangan gejala.

    X. DAFTAR MASALAH

    1. Organobiologik : Tidak ditemukan masalah organobiologik

    2. Psikologik :

    Gangguan persepsi : riwayat halusinasi auditorik dan visual

    Isi pikir : waham kebesaran, waham curiga, waham aneh.

    Mood dan Afek : labil dengan afek luas, serasi

    Pembicaraan :spontan, kadang menjawab pertanyaan lama lalu

    menanyakan kembali tentang pertanyaannya, tapi masih mampu

    menjawab pertanyaan dengan baik, volume suara cukup dengan

    artikulasi yang jelas, isi pembicaraan dapat dimengerti.

    Tilikan derajat 1 karena pasien tidak menyadari bahwa dirinya sakit,

    realibilitas kurang dapat dipercaya, RTA terganggu.

    3. Lingkungan dan Sosioekonomi :

    Saat ini pasien ingin keluar dari RSK Dharma Graha.

  • Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Resti Riyandina M. (406148058)

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Dharma Graha Periode 13 April 16 Mei 2015 Page 21

    Biaya perawatan ditanggung oleh keluarga pasien.

    XI. PROGNOSIS

    Quo ad vitam : dubia ad malam

    Quo ad functionam : dubia ad bonam

    Quo ad sanationam : dubia ad malam