Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP
PENANGANAN PERKARA OLEH KEJAKSAAN RI
KEJAKSAAN AGUNGPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
JAKARTA 2017
Disusun Oleh :
Tatik SunatriWahyu KartikaAmelya GustinaIrfan FachruroziInes Rachmawati
Sri Humana
Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995.
Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang ‘’Saksi Mahkota’’,diaksesdari http://www.balipost.co.id tanggal 9 Maret 2012.
Nauli, Musri, Issu “Anggie” dari Sudut Hukum Pidana, diakses darimusri-nauli.blogspot.com, tanggal 9 Maret 2012.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:42/PUU-VIII/2010 Tanggal 24September 2010.
Republik Indonesia, Dinas Sejarah Militer Angkatan Darat, SejarahTNI-AD, 1945-1973 : Perananan TNI-AD MenegakkanNegara Kesatuan RI, Volume 2, Jakarta : Dinas Sejarah Militer.
Setiyono,” Eksistensi Saksi Mahkota Sebagai Alat Bukti DalamPerkara Pidana”, Jurnal Hukum Lex Jurnalica, Vol 5, No. 1,Pusat Pengelola Jurnal Ilmiah Universitas Indonesia, Esa Unggul,Jakarta, Desember 2007.
Varia Peradilan No 120, September 1995.
——————, Nomor 62, Nopember, 1990.
Widodo Eddyono, Supriyadi, Catatan Kritis Terhadap Undang-Undang No 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi danKorban, Jakarta: Elsam, September 2006, diaksesdarihttp://perlindungansaksi.files.wordpress.com, tanggal 7 Juni 2012.
106
STATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTADALAM PROSESDALAM PROSESDALAM PROSESDALAM PROSESDALAM PROSES
PERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANA
Oleh :
Drs. Nandan IskandarSiti Utari, SH.,MH.
Estiyarso, SH.Hening Hadi Condro, SH.SatriyoWibowo, SH.,LLM.
Imas Sholihah, SH.
KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIAPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
JAKARTA 2012
ii
survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara oleh kejaksaan ri
penulis :
Tatik SunatriWahyu Kartika Amelya GustinaIrfan FachruroziInes Rachmawati
Sri Humana
xviii + 210 hlm. ; 21 cmSBN 978-602-6532-23-7
Penerbit misWAr - anggota IKAPI
Hak Cipta Dilindungi Undang-UndangDilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya dalam bentuk dan dengan cara apapun juga, baik secara mekanis maupun elektronis termasuk foto copy, rekaman dan lain-lain tanpa ijin tertulis dari penerbit.
iii
KATA PENGANTAR
Pelayanan publik merupakan salah satu dari 8 (delapan) area perubahan reformasi birokrasi, yang diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan pelayanan publik. Untuk menilai dan mengawal pelaksanaan pelayanan publik, ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik yang mana peraturan tersebut mewajibkan setiap instansi publik untuk melakukan penilaian mandiri terhadap pelayanannya.
Kejaksaan merupakan salah satu instansi pelayanan publik yang bergerak dalam penegakan hukum. Salah satu bentuk pelayanan publik yang dilakukan Kejaksaan, adalah melakukan pelayanan terhadap penanganan perkara pidana yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat pencari keadilan. Pelaksanaan survei dilakukan untuk mengukuran kepuasan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan dalam penanganan perkara pada Tahun 2017. Tujuan dari survei ini adalah untuk memperoleh indeks kepuasan masyarakat secara obyektif, sah, dan dapat dipercaya.
Demikian, kami mengharapkan hasil laporan survei indeks kepuasan masyarakat ini dapat dijadikan acuan untuk peningkatan pelayanan hukum yang selama ini dilakukan oleh kejaksaan dalam penanganan perkara sehingga dapat memenuhi harapan masyarakat pencari keadilan.
Jakarta, Agustus 2017Tim Peneliti
iv
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………..………....………………DAFTAR ISI …….………...………..……….….....………………...DAFTAR TABEL ………...………..……….….....………………...DAFTAR GRAFIK ...…...………..……….….....………………...BAB I PENDAHULUAN ………………..….….….………….
A. Latar Belakang ……………......…….….…………B. Tujuan dan Sasaran …………………….…………C. Rencana Kerja Pelaksanaan ………..……………D. Tahapan Pelaksanaan ………….…………………
BAB II METODOLOGI …………………...….….....…………A. Metode Survei ……………………..………………B. Teknik Penyumpulan Data ……....………………C. Ruang Lingkup Survei Kepuasan Masyarakat …D. Teknik Dan Analisa Data ……….………………
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ………….…A. Profil Responden………….........…………………B. Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
Terhadap Kinerja Kejaksaan Dalam Penanganan Perkara Pidana …….............................................…
C. Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Terhadap Kinerja Kejaksaan Dalam Penanganan Perkara Pidana Berdasarkan Wilayah Sample Kejaksaan Tinggi …….………………....................
BAB IV PENUTUP …………………….….………….…………A. Kesimpulan ……………………..…….…………...B. Saran …………………….….………………………
LAMPIRAN …………………….….……………............…………
iiiv
viiix11334
55568
99
14
25
147147150
153
vi
vii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kategori Mutu Layanan …………........…………………Tabel 3.B.1 Pengukuran SKM Penanganan Perkara Pidana Dan Nilai
Rata-Rata Unsur Kinerja Menurut Seluruh Responden ...Tabel 3.C.1 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang
Lingkup Pengukuran IndeksKepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara ……............................................
Tabel 3.C.2 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan ……...................................................
Tabel 3.C.3 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Maluku ……….....................................………………….
Tabel 3.C.4 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung ……...............................................…….
Tabel 3.C.5 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah ….................................................….
Tabel 3.C.6 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi D.I. Yogyakarta …...............................................................….
Tabel 3.C.7 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat ..................................................................
Tabel 3.C.8 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap
8
15
26
36
46
56
66
76
86
viii
Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Bali Tabel 3.C.9 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup
Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Jawa Timur …...
Tabel 3.11.5 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Aceh …..............
Tabel 3.C.11 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur .............................................................…
Tabel 3.C.12 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat …........................................
Tabel C.13 Rekapitulasi Skor Kejaksaan RI ………..................……..
96
106
116
126
136145
ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik3.A.1 KarakteristikUsiaResponden……….........……………Grafik3.A.2 KarakteristikJenisKelaminResponden…….............…Grafik3.A.3 Karakteristik Pendidikan Responden……........…....….Grafik3.A.4 Karakteristik Pekerjaan Responden……........…...…....Grafik3.B.1 Rata-rataSkordanPeringkatpadaSetiapRuangLingkup
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Kejaksaan RI ……........…........
Grafik3.B.2 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Persyaratan ……........…...…...............
Grafik3.B.3 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Prosedur ………....................……….
Grafik3.B.4 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan …......................…..
Grafik3.B.5 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif ……..................................
Grafik3.B.6 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,RuangLingkup :Spesifikasi JenisLayanan ..................
Grafik3.B.7 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana …......................
Grafik3.B.8 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana ........................
Grafik3.B.9 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana …...........................
Grafik3.B.10 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan ………………..................................…….....
Grafik3.C.1.1 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Sulawesi Utara ….........................................................................
Grafik3.C.1.2 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Prosedur Kejati Pada Sulawesi Utara
10111213
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
27
28
x
Grafik3.C.1.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Sulawesi Utara ….........................................................
Grafik3.C.1.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Sulawesi Utara …........................................................................
Grafik3.C.1.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,RuangLingkup :ProdukSpesifikasi JenisPelayananPada Kejati Sulawesi Utara ……..……........…..........
Grafik3.C.1.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Sulawesi Utara …........…...….....……........…...…......
Grafik3.C.1.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Sulawesi Utara ………........…...…..............................
Grafik3.C.1.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Sulawesi Utara ……................................................…
Grafik3.C.1.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Sulawesi Utara .........................
Grafik3.C.2.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Kalimantan Selatan …...........................................................….....
Grafik3.C.2.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Kalimantan Selatan .........................................................................
Grafik3.C.2.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Kalimantan Selatan ……….......................................
Grafik3.C.2.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Kalimantan Selatan …...........................................................…….
Grafik3.C.II.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,RuangLingkup :ProdukSpesifikasi JenisPelayanan
29
30
31
32
33
34
35
37
38
39
40
xi
Pada Kejati Kalimantan Selatan ..................................Grafik3.C.2.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,
Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Kalimantan Selatan …….............................................
Grafik3.C.2.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Kalimantan Selatan ……… ……........…...….............
Grafik3.C.2.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Kalimantan Selatan ……….................................……
Grafik3.C.2.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Kalimantan Selatan ……….....
Grafik3.C.3.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Maluku ….
Grafik3.C.3.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Maluku …......
Grafik3.C.3.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Maluku….
Grafik3.C.3.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Maluku ….
Grafik3.C.3.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Maluku ……..........…........…...…....……
Grafik3.C.3.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Maluku …………........……………...……..................
Grafik3.C.3.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Maluku ………....................……….……........…...….
Grafik3.C.3.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Maluku ………............................…........……………
Grafik3.C.3.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan
41
42
43
44
45
47
48
49
50
51
52
53
54
xii
Masukan Pada Kejati Maluku ….........................…...Grafik3.C.4.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,
Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Bangka Belitung ………...........................................………….
Grafik3.C.4.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Bangka Belitung ………...........................................………….
Grafik3.C.4.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Bangka Belitung ……...............................................………….
Grafik3.C.4.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Bangka Belitung ………….......................................………….
Grafik3.C.4.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Bangka Belitung …..…...........………….
Grafik3.C.4.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Bangka Belitung ….....................................................
Grafik3.C.4.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Bangka Belitung ……..................................................
Grafik3.C.4.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Bangka Belitung …………....................…………......
Grafik3.C.4.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Bangka Belitung ......................
Grafik3.C.5.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Kalimantan Tengah ……………………….…...........................…..
Grafik3.C.5.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Kalimantan Tengah …………….............................……………….
Grafik3.C.5.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,
55
57
58
59
60
61
62
63
64
65
67
68
xiii
Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Kalimantan Tengah ……….…....................………….
Grafik3.C.5.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Kalimantan Tengah ………..….........................................…...........
Grafik3.C.5.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Kalimantan Tengah ..................................
Grafik3.C.5.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Kalimantan Tengah …..................................................
Grafik3.C.5.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Kalimantan Tengah ………...........................……......
Grafik3.C.5.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Kalimantan Tengah ………..........................................
Grafik3.C.5.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Kalimantan Tengah ……............
Grafik3.C.6.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati D.I Yogyakarta ….......................................................……
Grafik3.C.6.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati D.I Yogyakarta
Grafik3.C.6.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati D.I Yogyakarta …………………........................................
Grafik3.C.6.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati D.I Yogyakarta ………………....................………………
Grafik3.C.6.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati D.I Yogyakarta ….....................................
Grafik3.C.6.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,
69
70
71
72
73
74
75
77
78
79
80
81
xiv
Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati D.I Yogyakarta …………….......................................……
Grafik3.C.6.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati D.I Yogyakarta ………............................….…………
Grafik3.C.6.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati D.I Yogyakarta ……………..........................…......………
Grafik3.C.6.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati D.I Yogyakarta ……….………
Grafik3.C.7.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Sumatera Barat …………….........................……………………
Grafik3.C.7.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Sumatera Barat............................................................................
Grafik 3.C.7.3 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Sumatera Barat ……...................……………………
Grafik3.C.7.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Sumatera Barat .............................................................................
Grafik3.C.6.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Sumatera Barat ….....................................
Grafik3.C.7.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Sumatera Barat …….……..............................…….….
Grafik3.C.7.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Sumatera Barat …………..............................………...
Grafik3.C.7.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Sumatera Barat …………...........................………...
82
83
84
85
87
88
89
90
91
92
93
94
xv
Grafik3.C.7.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Sumatera Barat ........................
Grafik3.C.8.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Bali ……..
Grafik3.C.8.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Bali ………....
Grafik3.C.8.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Bali
Grafik3.C.8.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Bali ………
Grafik3.C.8.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Bali ……...…................................………
Grafik3.C.8.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Bali ……….…...............................................…………
Grafik3.C.8.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Bali …………........................................……………..
Grafik3.C.8.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Bali
Grafik3.C.8.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Bali............................................
Grafik3.C.9.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Jawa Timur
Grafik3.C.9.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Jawa Timur …
Grafik3.C.9.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Jawa Timur …………...........................................…………
Grafik3.C.9.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Jawa Timur
95
97
98
99
100
101
102
103
104
105
107
108
109
110
xvi
Grafik3.C.9.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Jawa Timur ………………..................…
Grafik3.C.9.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Jawa Timur ……………………...................………
Grafik3.C.9.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Jawa Timur ………….................................…………
Grafik3.C.9.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Jawa Timur ………………......................................………
Grafik3.C.9.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Jawa Timur ……...........………
Grafik3.C.10.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Aceh ……
Grafik3.C.10.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Aceh ……...
Grafik3.C.10.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Aceh
Grafik3.C.10.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Aceh …
Grafik3.C.10.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Aceh …………................................……
Grafik3.C.10.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Aceh ………...................................…………………
Grafik3.C.10.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Aceh …………..............................…………………
Grafik3.C.10.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Aceh .
Grafik3.C.10.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,
111
112
113
114
115
117
118
119
120
121
122
123
124
xvii
Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Aceh …............................……
Grafik3.C.11.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati NTT……
Grafik3.C.11.2 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati NTT ……....
Grafik3.C.11.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati NTT
Grafik3.C.11.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati NTT …....
Grafik3.C.11.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati NTT ………..............................................
Grafik3.C.11.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati NTT ………………..........................................………
Grafik3.C.11.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati NTT …………….................................………………
Grafik3.C.11.8 Kepuasan Masyarakat Terhadap PenangananPerkara, Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati NTT ………………………………
Grafik3.C.11.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati NTT ……...............................…
Grafik3.C.12.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati NTB ……...
Grafik3.C.12.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati NTB …….…
Grafik3.C.12.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati NTB ..
Grafik3.C.12.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati NTB .......
Grafik3.C.12.5 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan
125
127
128
129
130
131
132
133
134
135
137
138
139
140
xviii
Perkara, Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi JenisLayanan Pada Kejati NTB ……......…..........………
Grafik3.C.12.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati NTB ……………..........................................…………
Grafik3.C.12.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati NTB …………….............................................…….....
Grafik3.C.12.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati NTB …
Grafik3.C.12.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati NTB ..................................
Grafik3.C.12.10KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkaraSeluruh Kejaksaan Tinggi ……........................….......
141
142
143
144
145
146
1
BAB IPENDAHULUAN
Latar BelakangA.
Penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya. Untuk organisasi pelayanan publik, informasi mengenai kinerja tentu sangat berguna untuk menilai seberapa jauh jenis pelayanan yang diberikan oleh organisasi itu memenuhi harapan dan memuaskan pengguna jasa. Dengan melakukan penilaian terhadap kinerja, maka upaya untuk memperbaiki kinerja dapat dilakukan secara lebih terarah dan sistematis. Informasi mengenai kinerja juga penting untuk menciptakan tekanan bagi para pejabat penyelenggara untuk melakukan perubahan-perubahan dalam organisasi.
Kejaksaan merupakan salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia. Sebagai lembaga penegak hukum, kejaksaan diharapkan bisa memberikan rasa keadilan dalam masyarakat. Ruang lingkup tugas dan wewenang kejaksaan meliputi beberapa hal yaitu baik di bidang Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara maupun Ketertiban dan Ketenteraman Umum. Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan.
Sebagai wujud tanggung jawab dalam penegakan hukum, Kejaksaan RI senantiasa memberikan pelayanan hukum melalui berbagai cara. Dalam konteks itulah, maka berpijak pada semangat Reformasi Birokrasi (RB) Kejaksaan yang sudah digulirkan sejak 22 Juli 2005, Kejaksaan RI terus-menerus berupaya melakukan perbaikan kualitas pelayanannya. Sebagai bentuk dimulainya reformasi di Kejaksaan RI pada tanggal 12 Juli 2007 telah
2
ditandatangani 6 (enam) Peraturan Jaksa Agung RI sebagai hasil dari program pembaharuan kejaksaan yang mencakup pembaruan di bidang Rekrutmen, Pendidikan dan Pelatihan, Standard Minimum Profesi Jaksa, Pembinaan Karir, Kode Perilaku Jaksa serta pembaruan di bidang Pengawasan.
Salah satu tujuan reformasi birokrasi adalah memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, khususnya di bidang penegakan hukum, secara tepat dan berkelanjutan. Melalui program Reformasi Birokrasi, secara gradual tetapi pasti diharapkan dapat memulihkan persepsi negatif terhadap lembaga kejaksaan menjadi persepsi positif antara lain dengan meningkatkan kinerja agar mampu menjamin terwujudnya keadilan dan kepastian hukum sesuai harapan masyarakat sehingga pelayanan hukum kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik, bahkan semakin membaik.
Tuntutan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik juga menjadi suatu keharusan bagi Kejaksaan Republik Indonesia, apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini lembaga penegak hukum khususnya Kejaksaan RI banyak mendapat sorotan publik karena dinilai kinerjanya tidak maksimal sehingga belum dapat menjamin terciptanya kepastian hukum.
Survei pengukuran kepuasan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan dalam penanganan perkara sangat dibutuhkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program reformasi birokrasi kejaksaan terutama yang terkait dengan penanganan perkara baik perkara pidana umum, pidana khusus maupun perdata dan tata usaha negara. Selain itu, survei ini juga dilakukan dalam rangka melaksanakan Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pelaksanaan
3
survei pengukuran kepuasan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan dalam penanganan perkara tahun 2017 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Tujuan dan SasaranB. Survei ini bertujuan untuk mengukur kepuasan masyarakat
sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di Kejaksaan RI. Adapun sasaran dari pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat adalah sebagai berikut:
Mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan a. dalam menilai kinerja penyelenggara pelayan di wilayah hukum Kejaksaan RI.
Mendorong penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan b. kualitas Pelayanan di wilayah hukum Kejaksaan RI.
Mendorong penyelenggara pelayanan menjadi lebih inovatif c. dalam menyelenggarakan pelayanan di wilayah hukum Kejaksaan RI.
Rencana Kerja PelaksanaanC.
Pengukuran/ survei kepuasan masyarakat (SKM) di Kejaksaan RI ini dilaksanakan sekali setiap tahunnya. Survei direncanakan dilaksanakan di 31 (tiga puluh satu) wilayah Kejaksaan Tinggi dengan waktu pelaksanaan dari bulan Mei – Agustus 2017. Petugas Survei berasal dari masing-masing wilayah Kejaksaan Tinggi.
4
Tahapan PelaksanaanD.
Tahap pelaksanaan survei kepuasan masyarakat (SKM) di masing-masing wilayah Kejaksaan Tinggi, antara lain:
Tim survei menentukan metode survei, yaitu dengan metode 1. kuantitatif dan sample diambil dengan teknik simple random sampling.
Tim survei membuat instrumen berupa angket/kuesioner, 2. berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Tim survei mencetak dan menggandakan kuesioner yang telah 3. disusun dan menentukan jadwal pelaksanaan survei.
Tim survei melakukan survei sesuai jadwal yang telah 4. ditentukan.
Kuesioner yang telah diisi dikumpulkan oleh petugas survei 5. dan diserahkan kepada tim survei.
Tim survei memeriksa kuesioner, jika ditemukan kuesioner 6. yang rusak dan tidak terisi lengkap, maka kuesioner tersebut tidak diikutkan dalam analisis data.
Tim survei mengkoding kuesioner, memasukkan jawaban 7. kuesioner dan menganalisa data.
Tim survei menyajikan hasil analisa dalam bentuk analisis 8. statistik deskriptif.
5
BAB IIMETODOLOGI PENELITIAN
MetodeA. Survei
Survei Indeks Kepuasan Masyarakat di masing-masing Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dimana datanya berupa angka-angka dan dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif.
Populasi penelitian ini adalah semua masyarakat pengguna layanan di kantor-kantor wilayah hukum Kejaksaan RI baik Kejaksaan Tinggi maupun Kejaksaan Negeri, antara lain: polisi, hakim, pengacara, tersangka, terdakwa, saksi, korban, perusahaan negara dan lain-lain. Jumlah sample pada penelitian ini ditentukan 150 orang yang diambil dari teknik simple random sampling dengan perhitungan sebagai berikut:
Jumlah sample minimal = (jumlah item pertanyaan x 10) + 10
= 9 x 10 + 10
= 100
Dari 100 (seratus) jumlah sample minimal, untuk penelitian ini kami tingkatkan menjadi 150 (seratus lima puluh) responden demi maksimalnya hasil penelitian.
Teknik Pengumpulan DataB.
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan instrument berupa kuesioner dengan jawaban tertutup dan terbuka. Kuesioner disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
6
16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Kuesioner tersebut terdiri dari 9 (Sembilan) indikator, yaitu: persyaratan, prosedur, waktupelayanan,biaya/tarif,produkspesifikasijenispelayanan,sarana dan prasarana, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan, saran dan masukan.
Ruang Lingkup Indeks Kepuasan MayarakatC.
Ruang lingkup penelitian ini dititikberatkan kepada bagaimana kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Kejaksaan Republik Indonesia khususnya dalam penanganan perkara. Penanganan perkara yang dimaksud disini adalah perkara pidana umum, pidana khusus dan perkara perdata dan tata usaha negara.
Adapun ruang lingkup pelayanan publik sebagaimana terkandung dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik dengan beberapa penyesuaian, antara lain:
Persyaratan1. Persyaratan dalam arti syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan baik yang bersifat teknis maupun administratif.
Prosedur2. Prosedur yang menggambarkan tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima layana, termasuk pengaduan.
Waktu Pelayanan3. Waktu pelayanan atau rentang waktu yang dibutuhkan menyelesaikan seluruh proses pelayanan setiap jenis
7
pelayanan.
Biaya/Tarif4. Biaya/tarif/ongkos yang dibebankan kepada penerima layanan ketika memperolah layanan dari penyelenggara yang besarnya sesuai kesepakatan antara kedua pihak.
ProdukSpesifikasiJenisPelayanan5. Produk spesifikasi jenis layanan sebagai hasil dari setiapspesifikasijenislayananyangdiberikan.
Sarana dan Prasarana6. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak (gedung).
Kompetensi Pelaksana7. Kompetensi pelaksana dalam arti kemampun yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, ketermapilan, dan pengalaman.
Perilaku Pelaksana8. Perilaku pelaksana, yaitu sikap petugas dalam memberikan palayanan.
Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan9. Penanganan pengaduan, saran dan masukan yang menggambarkan tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
8
Teknik Analisis DataD.
Analisis data pada pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Kejaksaan ini digunakan analisis statistik deskriptif. Kesembilan ruang lingkup di atas, disusun ke dalam kuesioner dengan 9 (sembilan) item, dengan empat option jawaban. Adapun pensekorannya menggunakan skala likert, dengan skor 1 sampai 4. Analisis selanjutnya mengkonversi ke dalam skala 100, dan kategorisasi mutu pelayanan di Kejaksaan RI ditentukan sebagai berikut:
Tabel 2. 1Kategori Mutu Pelayanan
No mutu pelayanan
A (Sangat Baik)1.
B (Baik)2.
C (Kurang Baik)3.
D (Tidak Baik)4.
Skala 100
81,26 - 100,00
62,51 - 81,25
43,76 - 62,50
25,00 - 43,75
Skala 1-4
3,26 – 4,00
2,51 – 3,25
1,76 – 2,50
1,00 – 1,75
Norma skor
9
BAB IIIPENYAJIAN DAN ANALISA DATA
Profil RespondenA.
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap penanganan perkara pada Kejaksaan RI direncanakan dilaksanakan di 31 (tiga puluh satu) wilayah Kejaksaan Tinggi di Indonesia. Akan tetapi sampai dengan bulan Agustus 2017 kuesioner yang terkumpul berasal dari 12 (dua belas) Kejaksaan Tinggi, yaitu:
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara1.
Jumlah Kuesioner : 126; Kuesioner lengkap : 101
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan2.
Jumlah Kuesioner : 144; Kuesioner lengkap : 120
Kejaksaan Tinggi Maluku3.
Jumlah Kuesioner : 128; Kuesioner lengkap : 107
Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung4.
Jumlah Kuesioner :131; Kuesioner lengkap : 103
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah5.
Jumlah Kuesioner : 123; Kuesioner lengkap : 107
Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta6.
Jumlah Kuesioner : 119; Kuesioner lengkap : 109
Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat7.
Jumlah Kuesioner : 142; Kuesioner lengkap : 111
10
Kejaksaan Tinggi Bali8. Jumlah Kuesioner : 135; Kuesioner lengkap : 104
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur9. Jumlah Kuesioner : 131; Kuesioner lengkap : 117
Kejaksaan Tinggi Aceh10. Jumlah Kuesioner : 134; Kuesioner lengkap : 100
Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur11. Jumlah Kuesioner : 135; Kuesioner lengkap : 101
Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat12. Jumlah Kuesioner : 164; Kuesioner lengkap : 123
Dari 12 (dua belas) Kejaksaan Tinggi yang menjadi sample penelitian hanya kuesioner lengkap yang diolah sehingga diperoleh sebanyak 1303 (seribu tiga ratus tiga) responden dengan profilsebagai berikut:
Responden Berdasarkan Umur1)
8
Grafik 3.A.1. Karakteristik Usia Responde
Grafik diatas menunjukkan klasifikasi menurut karakteristik umur dari 1303 (seribu tiga
ratus tiga) responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi,
mayoritas responden berumur < 30 tahun sebanyak 392 (tiga ratus sembilan puluh dua)
responden atau sebesar 30,1% (tiga puluh koma satu) persen.
2) Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
8
Grafik 3.A.1. Karakteristik Usia Responde
Grafik diatas menunjukkan klasifikasi menurut karakteristik umur dari 1303 (seribu tiga
ratus tiga) responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi,
mayoritas responden berumur < 30 tahun sebanyak 392 (tiga ratus sembilan puluh dua)
responden atau sebesar 30,1% (tiga puluh koma satu) persen.
2) Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Grafik 3.A.1. Karakteristik Usia Responde
11
Grafikdiatasmenunjukkanklasifikasimenurutkarakteristikumur dari 1303 (seribu tiga ratus tiga) responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi, mayoritas responden berumur < 30 tahun sebanyak 392 (tiga ratus sembilan puluh dua) responden atau sebesar 30,1% (tiga puluh koma satu) persen.
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin2)
9
Grafik 3.A.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Grafik diatas menunjukkan klasifikasi menurut dari 1303 (seribu tiga ratus tiga)
responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi mayoritas
responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 878 (delapan ratus tujuh puluh delapan)
responden atau sebesar 67% (enam puluh tujuh) persen.
3) Responden Berdasarkan Pendidikan
9
Grafik 3.A.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Grafik diatas menunjukkan klasifikasi menurut dari 1303 (seribu tiga ratus tiga)
responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi mayoritas
responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 878 (delapan ratus tujuh puluh delapan)
responden atau sebesar 67% (enam puluh tujuh) persen.
3) Responden Berdasarkan Pendidikan
Grafik 3.A.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Grafik diatas menunjukkan klasifikasi menurut dari 1303(seribu tiga ratus tiga) responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 878 (delapan ratus tujuh puluh delapan) responden atau sebesar 67% (enam puluh tujuh) persen.
12
Responden Berdasarkan Pendidikan3)
10
Grafik 3.A.3 Karakteristik Pendidikan Responden
Grafik diatas menunjukkan bahwa dari 1303 (seribu tiga ratus tiga) responden yang
berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi, mayoritas responden
berpendidikan SMA/SLTA sebanyak 530 (lima ratus tiga puluh) responden atau sebesar
40,7% (empat puluh koma tujuh) persen.
4) Responden Berdasarkan Pekerjaan
Grafik 3.A.3 Karakteristik Pendidikan Responden
Grafik diatas menunjukkan bahwa dari 1303 (seribu tigaratus tiga) responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi, mayoritas responden berpendidikan SMA/SLTA sebanyak 530 (lima ratus tiga puluh) responden atau sebesar 40,7% (empat puluh koma tujuh) persen.
13
Responden Berdasarkan Pekerjaan 4)
11
Grafik 3.A.4 Karakteristik Pekerjaan Responden
Grafik diatas menunjukkan bahawa dari 1303 (seribu tiga ratus tiga) responden yang
berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi, mayoritas responden bekerja
sebagai PNS sebanyak 272 (dua ratus tujuh puluh dua) responden atau sebesar 20,9%
(dua puluh koma sembilan) persen.
B. Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Terhadap Kinerja Kejaksaan Dalam Penanganan Perkara Pidana
1. Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Menurut Keseluruhan Responden Mengenai Penanganan Perkara Pidana Oleh Kejaksaan.
Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) merupakan suatu nilai atau tingkatan
untuk mengukur nilai kepuasan masyarakat itu sendiri terhadap kinerja Kejaksaan dalam
penanganan perkara pidana. Penilaian dan standar dari kepuasan itu sendiri diatur oleh
Peraturan Menpan. Maka skor berdasarkan mutu kepuasan yang telah ditentukan yaitu:
A (Sangat Baik) : 81,26 – 100,00
B (Baik/Positif) : 62,51 - 81,25
C (Buruk) : 43,76 - 62,50
D (Sangat Buruk) : 25,00 – 43,75
Grafik 3.A.4 Karakteristik Pekerjaan Responden
Grafik diatas menunjukkan bahawa dari 1303 (seribu tigaratus tiga) responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi, mayoritas responden bekerja sebagai PNS sebanyak 272 (dua ratus tujuh puluh dua) responden atau sebesar 20,9% (dua puluh koma sembilan) persen.
14
Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) B. Terhadap Kinerja Kejaksaan Dalam Penanganan Perkara Pidana
Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 1. Menurut Keseluruhan Responden Mengenai Penanganan Perkara Pidana Oleh Kejaksaan.
Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) merupakan suatu nilai atau tingkatan untuk mengukur nilai kepuasan masyarakat itu sendiri terhadap kinerja Kejaksaan dalam penanganan perkara pidana. Penilaian dan standar dari kepuasan itu sendiri diatur oleh Peraturan Menpan. Maka skor berdasarkan mutu kepuasan yang telah ditentukan yaitu:
A (Sangat Baik) : 81,26 – 100,00
B (Baik/Positif) : 62,51 - 81,25
C (Buruk) : 43,76 - 62,50
D (Sangat Buruk) : 25,00 – 43,75
Berikut pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap kinerja Kejaksaan dalam penanganan perkara pidana menurut 1303 (seribu tiga ratus tiga) responden yang tersebar dalam 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi (Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, D.I. Yogyakarta, Sumatera Barat, Bali, Jawa Timur, Aceh, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat) di Indonesia.
15
tabel 3.B. 1
pengukuran skm penanganan perkara pidana Dan Nilai rata-rata Unsur kinerja menurut seluruh responden
12
Berikut pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap kinerja Kejaksaan
dalam penanganan perkara pidana menurut 1303 (seribu tiga ratus tiga) responden yang
tersebar dalam 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi (Sulawesi Utara, Kalimantan
Selatan, Maluku, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, D.I. Yogyakarta, Sumatera Barat,
Bali, Jawa Timur, Aceh, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat) di Indonesia.
Tabel 3.B. 1 Pengukuran SKM Penanganan Perkara Pidana Dan Nilai Rata-Rata Unsur Kinerja
Menurut Seluruh Responden
NO
JENIS RESPONDEN
NILAI SKM PENANGANAN PERKARA
UNSUR PELAYANAN
NILAI RATA
-RATA
PERINGKAT
1 2 3 4 5 6
1
SELURUH JENIS
RESPONDEN
(1303) ORANG
75,81
(DATA
SELENGKAP-
NYA DAPAT
DILIHAT
DALAM
LAMPIRAN 1)
1. Persyaratan Pelayanan 2,988
5
2. Prosedur Pelayanan 3,009
4
3. Waktu Pelayanan 2,751
9
4. Biaya/Tarif Pelayanan 3,601
1
5. Produk,Spesifikasi Jenis Pelayanan 2,941
6
6. Sarana dan Prasarana 2,915
8
7. Kompetensi Pelaksana 3,090
2
8. Perilaku Pelaksana 3,088
3
9. Penanganan Pengaduan dan Saran 2,935
7
Nilai Rata-Rata Tertinggi
Nilai Rata-Rata Terendah
16
Dari data di atas tergambar bahwa pengukuran/nilai survei kepuasan masyarakat (SKM) terhadap penanganan perkara oleh kejaksaan mencapai nilai 75,81 yang masuk dalam klasifikasi“POSITIF/BAIK” atau B (62,51 – 81,25). Hal ini membuktikan bahwa untukperbaikan pelayanan Kejaksaan dalam penanganan perkara ke depan akan lebih ringan. Indikator pelayanan yang ditetapkan adalah 9 (sembilan) unsur pelayanan. Dari 9 (Sembilan) unsur tersebut, unsur Biaya/Tarif pelayanan merupakan unsur yang memperoleh penilaian terbaik dengan nilai 3,601. Sedangkan unsur Waktu pelayanan memperoleh nilai terendah yaitu 2, 751. Bila di statistikan maka penilaian terhadap 9 (sembilan) unsur pelayanan dengan nilai rata-rata adalah sebagai berikut:
13
Dari data di atas tergambar bahwa pengukuran/nilai survei kepuasan masyarakat
(SKM) terhadap penanganan perkara oleh kejaksaan mencapai nilai 75,81 yang masuk
dalam klasifikasi “POSITIF/BAIK” atau B (62,51 – 81,25). Hal ini membuktikan bahwa
untukperbaikan pelayanan Kejaksaan dalam penanganan perkara ke depan akan lebih
ringan. Indikator pelayanan yang ditetapkan adalah 9 (sembilan) unsur pelayanan. Dari 9
(Sembilan) unsur tersebut, unsur Biaya/Tarif pelayanan merupakan unsur yang memperoleh
penilaian terbaik dengan nilai 3,601. Sedangkan unsur Waktu pelayanan memperoleh nilai
terendah yaitu 2, 751. Bila di statistikan maka penilaian terhadap 9 (sembilan) unsur
pelayanan dengan nilai rata-rata adalah sebagai berikut:
Grafik. 3.B.1 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Indeks
Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Kejaksaan RI
2. Analisis Per-Unsur Pelayanan Hasil pengukuran survey Kepuasan Masyarakat (SKM) terdiri dari 9 (sembilan) unsur
pelayanan, analisis selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil analisis terhadap kesembilan
unsur pelayanan tersebut.
1) Persyaratan Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif. Dari hasil analisis diperoleh
rerata skor sebesar 2,988 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”.
Grafik. 3.B.1 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Kejaksaan RI
17
Analisis Per-Unsur Pelayanan2.
Hasil pengukuran survey Kepuasan Masyarakat (SKM) terdiri dari 9 (sembilan) unsur pelayanan, analisis selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil analisis terhadap kesembilan unsur pelayanan tersebut.
Persyaratan1)
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 2,988 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup persyaratan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup persyaratan disajikan pada gambar berikut ini:
14
Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI,
ruang lingkup persyaratan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara, ruang lingkup persyaratan disajikan pada gambar berikut ini:
Grafik 3.B.2 : Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Persyaratan
2) Prosedur Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan, termasuk pengaduan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,009
berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan
masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup prosedur berada
pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara, ruang lingkup Prosedur disajikan pada gambar berikut ini:
Grafik 3.B.2 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Persyaratan
18
Prosedur2)
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,009 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup prosedur berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup Prosedur disajikan pada gambar berikut ini:
15
Grafik 3.B.3: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Prosedur
3) Waktu Pelayanan Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata
skor sebesar 2,751 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan
demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang
lingkup waktu pelayanan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara, ruang lingkup Waktu Pelayanan disajikan pada gambar berikut ini:
Grafik 3.B.3: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Prosedur
Waktu Pelayanan3)
Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh
19
rerata skor sebesar 2,751 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup waktu pelayanan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup Waktu Pelayanan disajikan pada gambar berikut ini:
16
Grafik 3.B.4: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Waktu Pelayanan
4) Biaya/ Tarif Biaya/tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam
mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan
berdaasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat. Dari hasil analisis
diperoleh rerata skor sebesar 3,601 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori
“SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup biaya/tarif berada pada kategori sangat baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara, ruang lingkup Biaya/tarif disajikan pada gambar berikut ini:
Grafik 3.B.4: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan
Biaya/ Tarif4)
Biaya/tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdaasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,601 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00
20
kategori “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup biaya/tarif berada pada kategori sangat baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup Biaya/tarif disajikan pada gambar berikut ini:
17
Grafik 3.B.5: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Biaya/Tarif
5) Produk Spesifikasi Jenis Layanan Produk spesifikasi jenis layanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan
diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan
hasil dari setiap spesifikasi jenis layanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar
2,941 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian
kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup
produk spesifikasi jenis layanan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara, ruang lingkup produk spesifikasi jenis layanan disajikan pada gambar berikut ini:
Grafik 3.B.5: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Biaya/Tarif
Produk Spesifikasi Jenis Layanan5)
Produk spesifikasi jenis layanan adalah hasilpelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakanhasildarisetiapspesifikasijenislayanan.Darihasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 2,941 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan
21
perkaradiKejaksaanRI,ruanglingkupprodukspesifikasijenis layanan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup produk spesifikasi jenis layanan disajikan pada gambarberikut ini:
18
Grafik 3.B.6: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Spesifikasi Jenis Layanan
6) Sarana dan Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk
benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak
(gedung). Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 2,915 berada pada interval skor
2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap
penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup sarana dan prasarana berada pada
kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara, ruang lingkup sarana dan prasarana disajikan pada gambar berikut ini:
Grafik 3.B.6: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Spesifikasi Jenis Layanan
Sarana dan Prasarana6)
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak (gedung). Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 2,915 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat
22
terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup sarana dan prasarana berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup sarana dan prasarana disajikan pada gambar berikut ini:
19
Grafik 3.B.7: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Sarana dan Prasarana
7) Kompetensi Pelaksana Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana
meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman. Dari hasil analisis
diperoleh rerata skor sebesar 3,090 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori
“BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di
Kejaksaan RI, ruang lingkup kompetensi pelaksana berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara, ruang lingkup kompetensi pelaksana disajikan pada gambar berikut ini:
Grafik 3.B.7: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana
Kompetensi Pelaksana7)
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,090 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup kompetensi pelaksana berada pada kategori baik.
23
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup kompetensi pelaksana disajikan pada gambar berikut ini:
20
Grafik 3.B.8: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Kompetensi Pelaksana
8) Perilaku Pelaksana Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan. Dari hasil
analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,088 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25
kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara
di Kejaksaan RI, ruang lingkup perilaku pelaksana berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara, ruang lingkup perilaku pelaksana disajikan pada gambar berikut ini:
Grafik 3.B.8: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana
Perilaku Pelaksana8)
Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,088 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup perilaku pelaksana berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup perilaku pelaksana disajikan pada gambar berikut ini:
24
20
Grafik 3.B.8: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Kompetensi Pelaksana
8) Perilaku Pelaksana Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan. Dari hasil
analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,088 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25
kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara
di Kejaksaan RI, ruang lingkup perilaku pelaksana berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara, ruang lingkup perilaku pelaksana disajikan pada gambar berikut ini:
Grafik 3.B.9: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan
Perkara, Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana
Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan9)
Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 2,935 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup penanganan pengaduan, saran dan masukan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup penanganan pengaduan, saran dan masukan disajikan pada gambar berikut ini:
25
21
Grafik 3.B.9: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Perilaku Pelaksana
9) Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar
2,935 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian
kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup
penanganan pengaduan, saran dan masukan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara, ruang lingkup penanganan pengaduan, saran dan masukan disajikan pada gambar
berikut ini:
Grafik 3.B.10: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
C. Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Terhadap Kinerja Kejaksaan Dalam Penanganan Perkara Pidana Berdasarkan Wilayah Sample Kejaksaan Tinggi
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap penanganan perkara yang telah
dilakukan pada 12 wilayah Kejaksaan Tinggi. Hasil pengukuran dari masing-masing Kejaksaan
Tinggi adalah sebagai berikut:
Grafik 3.B.10: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) C. Terhadap Kinerja Kejaksaan Dalam Penanganan Perkara Pidana Berdasarkan Wilayah Sample Kejaksaan Tinggi
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap penanganan perkara yang telah dilakukan pada 12 wilayah Kejaksaan Tinggi. Hasil pengukuran dari masing-masing Kejaksaan Tinggi adalah sebagai berikut:
1. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara
Kuesioner yang terkumpul dan terisi dengan lengkap sejumlah 101 bendel angket. Berdasarkan survei Kepuasan Masyarakat di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara dan hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada wilayah Kejaksaan
26
Tinggi Sulawesi Utara sebesar 81,38 berada pada kategori “SANGAT BAIK” (analisa data terdapat pada lampiran 2). Adapun unsur yang dinilai dan nilai rata-ratanya bisa terlihat pada tabel berikut:
tabel 3.C.1Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup
pengukuran indeks kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkaraDi Wilayah kejaksaan tinggi sulawesi Utara
22
I. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara Kuesioner yang terkumpul dan terisi dengan lengkap sejumlah 101 bendel angket.
Berdasarkan survei Kepuasan Masyarakat di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara dan
hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
pada wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara sebesar 81,38 berada pada kategori
“SANGAT BAIK” (analisa data terdapat pada lampiran 2). Adapun unsur yang dinilai dan
nilai rata-ratanya bisa terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.C.1
Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara
Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara
Hasil SKM tersebut di atas, terdiri dari sembilan unsur pelayanan, analisis selanjutnya adalah
mendeskripsikan hasil analisis terhadap kesembilan unsur pelayanan tersebut.
1) Persyaratan Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif. Dari hasil analisis diperoleh
rerata skor sebesar 3,179 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”.
Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup persyaratan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup persyaratan disajikan
pada grafik berikut ini:
No. UNSUR PELAYANAN NILAI RATA-RATA KATEGORI PERINGKATU1 Persyaratan 3,179 BAIK 5U2 Prosedur 3,242 BAIK 4U3 Waktu pelayanan 2,916 BAIK 9U4 Biaya/ tarif 3,853 SANGAT BAIK 1U5 Produk spesif ikasi jenis layanan 3,179 BAIK 6U6 Sarana dan prasarana 3,042 BAIK 8U7 Kompetensi pelaksana 3,347 SANGAT BAIK 3U8 Perilaku pelaksana 3,453 SANGAT BAIK 2U9 Penanganan pengaduan, saran&masukan 3,116 BAIK 7
Hasil SKM tersebut di atas, terdiri dari sembilan unsur pelayanan, analisis selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil analisis terhadap kesembilan unsur pelayanan tersebut.
Persyaratan1)
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,179 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup persyaratan berada pada kategori baik.
27
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup persyaratan disajikan pada grafikberikutini:
23
Grafik 3.C.I.1: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Persyaratan
2) Prosedur Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan, termasuk pengaduan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,242
berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan
masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara,
ruang lingkup prosedur berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup prosedur disajikan
pada grafik berikut ini:
Grafik 3.C.1.1: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Persyaratan
Prosedur2)
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,242 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup prosedur berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup prosedur disajikan pada grafikberikutini:
28
23
Grafik 3.C.I.1: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Persyaratan
2) Prosedur Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan, termasuk pengaduan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,242
berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan
masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara,
ruang lingkup prosedur berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup prosedur disajikan
pada grafik berikut ini:
Grafik 3.C.1.2: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Prosedur
Waktu Pelayanan3)
Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 2,916 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup waktu pelayanan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup waktu pelayanan disajikan padagrafikberikutini:
29
24
Grafik 3.C.I.2: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Prosedur
3) Waktu Pelayanan Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata
skor sebesar 2,916 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan
demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan
Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup waktu pelayanan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup waktu pelayanan
disajikan pada grafik berikut ini:
Grafik 3.C.I.3: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Waktu Pelayanan
4) Biaya/ Tarif Biaya/tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam
mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan
berdaasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat. Dari hasil analisis
diperoleh rerata skor sebesar 3,853 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori
“SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup biaya/tarif berada
pada kategori sangat baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup biaya/tarif disajikan
pada grafik berikut ini:
Grafik 3.C.1.3: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan
Biaya/ Tarif4)
Biaya/tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdaasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,853 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup biaya/tarif berada pada kategori sangat baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup biaya/tarif disajikan pada grafikberikutini:
30
25
Grafik 3.C.I.4: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Biaya/Tarif
5) Produk Spesifikasi Jenis Layanan Produk spesifikasi jenis layanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan
diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan
hasil dari setiap spesifikasi jenis layanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar
3,179 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian
kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi
Sulawesi Utara, ruang lingkup produk spesifikasi jenis layanan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup produk spesifikasi
jenis layanan disajikan pada grafik berikut ini:
Grafik3.C.1.4: Kepuasan Masyarakat Terhadap PenangananPerkara, Ruang Lingkup : Biaya/Tarif
Produk Spesifikasi Jenis Layanan5)
Produk spesifikasi jenis layanan adalah hasilpelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakanhasildarisetiapspesifikasijenislayanan.Darihasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,179 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup produk spesifikasi jenis layanan beradapada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup produk spesifikasi jenislayanandisajikanpadagrafikberikutini:
31
26
Grafik 3.C.I.5: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
6) Sarana dan Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk
benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak
(gedung). Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,042 berada pada interval skor
2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap
penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup sarana
dan prasarana berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup sarana dan prasarana
disajikan pada grafik berikut ini:
Grafik 3.C.1.5: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
Sarana dan Prasarana6)
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak (gedung). Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,042 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup sarana dan prasarana berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi
32
Sulawesi Utara, ruang lingkup sarana dan prasarana disajikanpadagrafikberikutini:
27
Grafik 3.C.I. 6: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Sarana dan Prasarana
7) Kompetensi Pelaksana Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana
meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman. Dari hasil analisis
diperoleh rerata skor sebesar 3,347 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori
“SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup kompetensi
pelaksana berada pada kategori sangat baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup kompetensi
pelaksana disajikan pada grafik berikut ini:
Grafik 3.C.1.6: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana
Kompetensi Pelaksana7)
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,347 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup kompetensi pelaksana berada pada kategori sangat baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup kompetensi pelaksana disajikanpadagrafikberikutini:
33
27
Grafik 3.C.I. 6: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Sarana dan Prasarana
7) Kompetensi Pelaksana Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana
meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman. Dari hasil analisis
diperoleh rerata skor sebesar 3,347 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori
“SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup kompetensi
pelaksana berada pada kategori sangat baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup kompetensi
pelaksana disajikan pada grafik berikut ini:
Grafik 3.C.1.7: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana
Perilaku Pelaksana8)
Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,453 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup perilaku pelaksana berada pada kategori sangat baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup perilaku pelaksana disajikanpadagrafikberikutini:
34
28
Grafik 3.C.I.7: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana
8) Perilaku Pelaksana Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan. Dari hasil
analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,453 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00
kategori “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap
penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup perilaku
pelaksana berada pada kategori sangat baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup perilaku pelaksana
disajikan pada grafik berikut ini:
Grafik 3.C.I. 8: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Perilaku Pelaksana
9) Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar
3,116 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian
kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi
Sulawesi Utara, ruang lingkup penanganan pengaduan, saran dan masukan berada pada
kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan
perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup penanganan
pengaduan, saran dan masukan disajikan pada grafik berikut ini:
Grafik 3.C.1.8: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana
Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan9)
Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,116 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup penanganan pengaduan, saran dan masukan berada pada kategori baik.
Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup penanganan pengaduan, sarandanmasukandisajikanpadagrafikberikutini:
35
29
Grafik 3.C.I.9: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
II. Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan Kuesioner yang terkumpul dan terisi dengan lengkap sejumlah 120 bendel angket.
Berdasarkan survei Kepuasan Masyarakat di wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan dan
hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
pada wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan sebesar 76,94 berada pada kategori
“BAIK” (analisa data terdapat pada lampiran 3). Adapun unsur yang dinilai dan nilai rata-
ratanya bisa terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.C.2 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup
Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan
No. UNSUR PELAYANAN NILAI RATA-RATA KATEGORI PERINGKATU1 Persyaratan 3,100 BAIK 4U2 Prosedur 3,033 BAIK 5U3 Waktu pelayanan 2,817 BAIK 9U4 Biaya/ tarif 3,617 SANGAT BAIK 1U5 Produk spesif ikasi jenis layanan 2,933 BAIK 7U6 Sarana dan prasarana 2,933 BAIK 8U7 Kompetensi pelaksana 3,150 BAIK 3U8 Perilaku pelaksana 3,183 BAIK 2U9 Penanganan pengaduan, saran&masukan 2,958 BAIK 6
Grafik 3.C.1.9: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
2. Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan
Kuesioner yang terkumpul dan terisi dengan lengkap sejumlah 120 bendel angket. Berdasarkan survei Kepuasan Masyarakat di wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan dan hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan sebesar 76,94 berada pada kategori “BAIK” (analisa data terdapat pada lampiran 3). Adapun unsur yang dinilai dan nilai rata-ratanya bisa terlihat pada tabel berikut:
36
tabel 3.C.2Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup
pengukuran kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkaraDi Wilayah kejaksaan tinggi kalimantan selatan
29
Grafik 3.C.I.9: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :
Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
II. Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan Kuesioner yang terkumpul dan terisi dengan lengkap sejumlah 120 bendel angket.
Berdasarkan survei Kepuasan Masyarakat di wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan dan
hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
pada wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan sebesar 76,94 berada pada kategori
“BAIK” (analisa data terdapat pada lampiran 3). Adapun unsur yang dinilai dan nilai rata-
ratanya bisa terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.C.2 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup
Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan
No. UNSUR PELAYANAN NILAI RATA-RATA KATEGORI PERINGKATU1 Persyaratan 3,100 BAIK 4U2 Prosedur 3,033 BAIK 5U3 Waktu pelayanan 2,817 BAIK 9U4 Biaya/ tarif 3,617 SANGAT BAIK 1U5 Produk spesif ikasi jenis layanan 2,933 BAIK 7U6 Sarana dan prasarana 2,933 BAIK 8U7 Kompetensi pelaksana 3,150 BAIK 3U8 Perilaku pelaksana 3,183 BAIK 2U9 Penanganan pengaduan, saran&masukan 2,958