232
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENANGANAN PERKARA OLEH KEJAKSAAN RI KEJAKSAAN AGUNG PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JAKARTA 2017 Disusun Oleh : Tatik Sunatri Wahyu Kartika Amelya Gustina Irfan Fachrurozi Ines Rachmawati Sri Humana

STATUS SAKSI MAHKOTA SURVEI KEPUASAN DALAM PROSES ... · masyarakat pencari keadilan. Pelaksanaan survei dilakukan untuk mengukuran kepuasan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP

    PENANGANAN PERKARA OLEH KEJAKSAAN RI

    KEJAKSAAN AGUNGPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

    JAKARTA 2017

    Disusun Oleh :

    Tatik SunatriWahyu KartikaAmelya GustinaIrfan FachruroziInes Rachmawati

    Sri Humana

    Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995.

    Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang ‘’Saksi Mahkota’’,diaksesdari http://www.balipost.co.id tanggal 9 Maret 2012.

    Nauli, Musri, Issu “Anggie” dari Sudut Hukum Pidana, diakses darimusri-nauli.blogspot.com, tanggal 9 Maret 2012.

    Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:42/PUU-VIII/2010 Tanggal 24September 2010.

    Republik Indonesia, Dinas Sejarah Militer Angkatan Darat, SejarahTNI-AD, 1945-1973 : Perananan TNI-AD MenegakkanNegara Kesatuan RI, Volume 2, Jakarta : Dinas Sejarah Militer.

    Setiyono,” Eksistensi Saksi Mahkota Sebagai Alat Bukti DalamPerkara Pidana”, Jurnal Hukum Lex Jurnalica, Vol 5, No. 1,Pusat Pengelola Jurnal Ilmiah Universitas Indonesia, Esa Unggul,Jakarta, Desember 2007.

    Varia Peradilan No 120, September 1995.

    ——————, Nomor 62, Nopember, 1990.

    Widodo Eddyono, Supriyadi, Catatan Kritis Terhadap Undang-Undang No 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi danKorban, Jakarta: Elsam, September 2006, diaksesdarihttp://perlindungansaksi.files.wordpress.com, tanggal 7 Juni 2012.

    106

    STATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTADALAM PROSESDALAM PROSESDALAM PROSESDALAM PROSESDALAM PROSES

    PERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANA

    Oleh :

    Drs. Nandan IskandarSiti Utari, SH.,MH.

    Estiyarso, SH.Hening Hadi Condro, SH.SatriyoWibowo, SH.,LLM.

    Imas Sholihah, SH.

    KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIAPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

    JAKARTA 2012

  • ii

    survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara oleh kejaksaan ri

    penulis :

    Tatik SunatriWahyu Kartika Amelya GustinaIrfan FachruroziInes Rachmawati

    Sri Humana

    xviii + 210 hlm. ; 21 cmSBN 978-602-6532-23-7

    Penerbit misWAr - anggota IKAPI

    Hak Cipta Dilindungi Undang-UndangDilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya dalam bentuk dan dengan cara apapun juga, baik secara mekanis maupun elektronis termasuk foto copy, rekaman dan lain-lain tanpa ijin tertulis dari penerbit.

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Pelayanan publik merupakan salah satu dari 8 (delapan) area perubahan reformasi birokrasi, yang diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan pelayanan publik. Untuk menilai dan mengawal pelaksanaan pelayanan publik, ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik yang mana peraturan tersebut mewajibkan setiap instansi publik untuk melakukan penilaian mandiri terhadap pelayanannya.

    Kejaksaan merupakan salah satu instansi pelayanan publik yang bergerak dalam penegakan hukum. Salah satu bentuk pelayanan publik yang dilakukan Kejaksaan, adalah melakukan pelayanan terhadap penanganan perkara pidana yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat pencari keadilan. Pelaksanaan survei dilakukan untuk mengukuran kepuasan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan dalam penanganan perkara pada Tahun 2017. Tujuan dari survei ini adalah untuk memperoleh indeks kepuasan masyarakat secara obyektif, sah, dan dapat dipercaya.

    Demikian, kami mengharapkan hasil laporan survei indeks kepuasan masyarakat ini dapat dijadikan acuan untuk peningkatan pelayanan hukum yang selama ini dilakukan oleh kejaksaan dalam penanganan perkara sehingga dapat memenuhi harapan masyarakat pencari keadilan.

    Jakarta, Agustus 2017Tim Peneliti

  • iv

  • v

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR …………………..………....………………DAFTAR ISI …….………...………..……….….....………………...DAFTAR TABEL ………...………..……….….....………………...DAFTAR GRAFIK ...…...………..……….….....………………...BAB I PENDAHULUAN ………………..….….….………….

    A. Latar Belakang ……………......…….….…………B. Tujuan dan Sasaran …………………….…………C. Rencana Kerja Pelaksanaan ………..……………D. Tahapan Pelaksanaan ………….…………………

    BAB II METODOLOGI …………………...….….....…………A. Metode Survei ……………………..………………B. Teknik Penyumpulan Data ……....………………C. Ruang Lingkup Survei Kepuasan Masyarakat …D. Teknik Dan Analisa Data ……….………………

    BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ………….…A. Profil Responden………….........…………………B. Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)

    Terhadap Kinerja Kejaksaan Dalam Penanganan Perkara Pidana …….............................................…

    C. Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Terhadap Kinerja Kejaksaan Dalam Penanganan Perkara Pidana Berdasarkan Wilayah Sample Kejaksaan Tinggi …….………………....................

    BAB IV PENUTUP …………………….….………….…………A. Kesimpulan ……………………..…….…………...B. Saran …………………….….………………………

    LAMPIRAN …………………….….……………............…………

    iiiv

    viiix11334

    55568

    99

    14

    25

    147147150

    153

  • vi

  • vii

    DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kategori Mutu Layanan …………........…………………Tabel 3.B.1 Pengukuran SKM Penanganan Perkara Pidana Dan Nilai

    Rata-Rata Unsur Kinerja Menurut Seluruh Responden ...Tabel 3.C.1 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang

    Lingkup Pengukuran IndeksKepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara ……............................................

    Tabel 3.C.2 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan ……...................................................

    Tabel 3.C.3 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Maluku ……….....................................………………….

    Tabel 3.C.4 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung ……...............................................…….

    Tabel 3.C.5 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah ….................................................….

    Tabel 3.C.6 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi D.I. Yogyakarta …...............................................................….

    Tabel 3.C.7 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat ..................................................................

    Tabel 3.C.8 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap

    8

    15

    26

    36

    46

    56

    66

    76

    86

  • viii

    Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Bali Tabel 3.C.9 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup

    Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Jawa Timur …...

    Tabel 3.11.5 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Aceh …..............

    Tabel 3.C.11 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur .............................................................…

    Tabel 3.C.12 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat …........................................

    Tabel C.13 Rekapitulasi Skor Kejaksaan RI ………..................……..

    96

    106

    116

    126

    136145

  • ix

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik3.A.1 KarakteristikUsiaResponden……….........……………Grafik3.A.2 KarakteristikJenisKelaminResponden…….............…Grafik3.A.3 Karakteristik Pendidikan Responden……........…....….Grafik3.A.4 Karakteristik Pekerjaan Responden……........…...…....Grafik3.B.1 Rata-rataSkordanPeringkatpadaSetiapRuangLingkup

    Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Kejaksaan RI ……........…........

    Grafik3.B.2 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Persyaratan ……........…...…...............

    Grafik3.B.3 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Prosedur ………....................……….

    Grafik3.B.4 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan …......................…..

    Grafik3.B.5 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif ……..................................

    Grafik3.B.6 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,RuangLingkup :Spesifikasi JenisLayanan ..................

    Grafik3.B.7 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana …......................

    Grafik3.B.8 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana ........................

    Grafik3.B.9 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana …...........................

    Grafik3.B.10 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan ………………..................................…….....

    Grafik3.C.1.1 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Sulawesi Utara ….........................................................................

    Grafik3.C.1.2 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Prosedur Kejati Pada Sulawesi Utara

    10111213

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    27

    28

  • x

    Grafik3.C.1.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Sulawesi Utara ….........................................................

    Grafik3.C.1.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Sulawesi Utara …........................................................................

    Grafik3.C.1.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,RuangLingkup :ProdukSpesifikasi JenisPelayananPada Kejati Sulawesi Utara ……..……........…..........

    Grafik3.C.1.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Sulawesi Utara …........…...….....……........…...…......

    Grafik3.C.1.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Sulawesi Utara ………........…...…..............................

    Grafik3.C.1.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Sulawesi Utara ……................................................…

    Grafik3.C.1.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Sulawesi Utara .........................

    Grafik3.C.2.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Kalimantan Selatan …...........................................................….....

    Grafik3.C.2.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Kalimantan Selatan .........................................................................

    Grafik3.C.2.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Kalimantan Selatan ……….......................................

    Grafik3.C.2.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Kalimantan Selatan …...........................................................…….

    Grafik3.C.II.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,RuangLingkup :ProdukSpesifikasi JenisPelayanan

    29

    30

    31

    32

    33

    34

    35

    37

    38

    39

    40

  • xi

    Pada Kejati Kalimantan Selatan ..................................Grafik3.C.2.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,

    Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Kalimantan Selatan …….............................................

    Grafik3.C.2.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Kalimantan Selatan ……… ……........…...….............

    Grafik3.C.2.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Kalimantan Selatan ……….................................……

    Grafik3.C.2.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Kalimantan Selatan ……….....

    Grafik3.C.3.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Maluku ….

    Grafik3.C.3.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Maluku …......

    Grafik3.C.3.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Maluku….

    Grafik3.C.3.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Maluku ….

    Grafik3.C.3.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Maluku ……..........…........…...…....……

    Grafik3.C.3.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Maluku …………........……………...……..................

    Grafik3.C.3.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Maluku ………....................……….……........…...….

    Grafik3.C.3.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Maluku ………............................…........……………

    Grafik3.C.3.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan

    41

    42

    43

    44

    45

    47

    48

    49

    50

    51

    52

    53

    54

  • xii

    Masukan Pada Kejati Maluku ….........................…...Grafik3.C.4.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,

    Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Bangka Belitung ………...........................................………….

    Grafik3.C.4.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Bangka Belitung ………...........................................………….

    Grafik3.C.4.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Bangka Belitung ……...............................................………….

    Grafik3.C.4.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Bangka Belitung ………….......................................………….

    Grafik3.C.4.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Bangka Belitung …..…...........………….

    Grafik3.C.4.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Bangka Belitung ….....................................................

    Grafik3.C.4.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Bangka Belitung ……..................................................

    Grafik3.C.4.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Bangka Belitung …………....................…………......

    Grafik3.C.4.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Bangka Belitung ......................

    Grafik3.C.5.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Kalimantan Tengah ……………………….…...........................…..

    Grafik3.C.5.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Kalimantan Tengah …………….............................……………….

    Grafik3.C.5.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,

    55

    57

    58

    59

    60

    61

    62

    63

    64

    65

    67

    68

  • xiii

    Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Kalimantan Tengah ……….…....................………….

    Grafik3.C.5.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Kalimantan Tengah ………..….........................................…...........

    Grafik3.C.5.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Kalimantan Tengah ..................................

    Grafik3.C.5.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Kalimantan Tengah …..................................................

    Grafik3.C.5.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Kalimantan Tengah ………...........................……......

    Grafik3.C.5.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Kalimantan Tengah ………..........................................

    Grafik3.C.5.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Kalimantan Tengah ……............

    Grafik3.C.6.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati D.I Yogyakarta ….......................................................……

    Grafik3.C.6.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati D.I Yogyakarta

    Grafik3.C.6.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati D.I Yogyakarta …………………........................................

    Grafik3.C.6.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati D.I Yogyakarta ………………....................………………

    Grafik3.C.6.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati D.I Yogyakarta ….....................................

    Grafik3.C.6.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,

    69

    70

    71

    72

    73

    74

    75

    77

    78

    79

    80

    81

  • xiv

    Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati D.I Yogyakarta …………….......................................……

    Grafik3.C.6.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati D.I Yogyakarta ………............................….…………

    Grafik3.C.6.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati D.I Yogyakarta ……………..........................…......………

    Grafik3.C.6.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati D.I Yogyakarta ……….………

    Grafik3.C.7.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Sumatera Barat …………….........................……………………

    Grafik3.C.7.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Sumatera Barat............................................................................

    Grafik 3.C.7.3 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Sumatera Barat ……...................……………………

    Grafik3.C.7.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Sumatera Barat .............................................................................

    Grafik3.C.6.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Sumatera Barat ….....................................

    Grafik3.C.7.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Sumatera Barat …….……..............................…….….

    Grafik3.C.7.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Sumatera Barat …………..............................………...

    Grafik3.C.7.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Sumatera Barat …………...........................………...

    82

    83

    84

    85

    87

    88

    89

    90

    91

    92

    93

    94

  • xv

    Grafik3.C.7.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Sumatera Barat ........................

    Grafik3.C.8.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Bali ……..

    Grafik3.C.8.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Bali ………....

    Grafik3.C.8.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Bali

    Grafik3.C.8.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Bali ………

    Grafik3.C.8.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Bali ……...…................................………

    Grafik3.C.8.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Bali ……….…...............................................…………

    Grafik3.C.8.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Bali …………........................................……………..

    Grafik3.C.8.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Bali

    Grafik3.C.8.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Bali............................................

    Grafik3.C.9.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Jawa Timur

    Grafik3.C.9.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Jawa Timur …

    Grafik3.C.9.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Jawa Timur …………...........................................…………

    Grafik3.C.9.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Jawa Timur

    95

    97

    98

    99

    100

    101

    102

    103

    104

    105

    107

    108

    109

    110

  • xvi

    Grafik3.C.9.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Jawa Timur ………………..................…

    Grafik3.C.9.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Jawa Timur ……………………...................………

    Grafik3.C.9.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Jawa Timur ………….................................…………

    Grafik3.C.9.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Jawa Timur ………………......................................………

    Grafik3.C.9.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Jawa Timur ……...........………

    Grafik3.C.10.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati Aceh ……

    Grafik3.C.10.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati Aceh ……...

    Grafik3.C.10.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati Aceh

    Grafik3.C.10.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati Aceh …

    Grafik3.C.10.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati Aceh …………................................……

    Grafik3.C.10.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati Aceh ………...................................…………………

    Grafik3.C.10.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati Aceh …………..............................…………………

    Grafik3.C.10.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati Aceh .

    Grafik3.C.10.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,

    111

    112

    113

    114

    115

    117

    118

    119

    120

    121

    122

    123

    124

  • xvii

    Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati Aceh …............................……

    Grafik3.C.11.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati NTT……

    Grafik3.C.11.2 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati NTT ……....

    Grafik3.C.11.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati NTT

    Grafik3.C.11.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati NTT …....

    Grafik3.C.11.5 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis LayananPada Kejati NTT ………..............................................

    Grafik3.C.11.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati NTT ………………..........................................………

    Grafik3.C.11.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati NTT …………….................................………………

    Grafik3.C.11.8 Kepuasan Masyarakat Terhadap PenangananPerkara, Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati NTT ………………………………

    Grafik3.C.11.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati NTT ……...............................…

    Grafik3.C.12.1 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Persyaratan Pada Kejati NTB ……...

    Grafik3.C.12.2 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Prosedur Pada Kejati NTB …….…

    Grafik3.C.12.3 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan Pada Kejati NTB ..

    Grafik3.C.12.4 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Biaya/Tarif Pada Kejati NTB .......

    Grafik3.C.12.5 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan

    125

    127

    128

    129

    130

    131

    132

    133

    134

    135

    137

    138

    139

    140

  • xviii

    Perkara, Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi JenisLayanan Pada Kejati NTB ……......…..........………

    Grafik3.C.12.6 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana Pada Kejati NTB ……………..........................................…………

    Grafik3.C.12.7 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana Pada Kejati NTB …………….............................................…….....

    Grafik3.C.12.8 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana Pada Kejati NTB …

    Grafik3.C.12.9 KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkara,Ruang Lingkup : Penanganan Peangaduan, Saran dan Masukan Pada Kejati NTB ..................................

    Grafik3.C.12.10KepuasanMasyarakatTerhadapPenangananPerkaraSeluruh Kejaksaan Tinggi ……........................….......

    141

    142

    143

    144

    145

    146

  • 1

    BAB IPENDAHULUAN

    Latar BelakangA.

    Penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya. Untuk organisasi pelayanan publik, informasi mengenai kinerja tentu sangat berguna untuk menilai seberapa jauh jenis pelayanan yang diberikan oleh organisasi itu memenuhi harapan dan memuaskan pengguna jasa. Dengan melakukan penilaian terhadap kinerja, maka upaya untuk memperbaiki kinerja dapat dilakukan secara lebih terarah dan sistematis. Informasi mengenai kinerja juga penting untuk menciptakan tekanan bagi para pejabat penyelenggara untuk melakukan perubahan-perubahan dalam organisasi.

    Kejaksaan merupakan salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia. Sebagai lembaga penegak hukum, kejaksaan diharapkan bisa memberikan rasa keadilan dalam masyarakat. Ruang lingkup tugas dan wewenang kejaksaan meliputi beberapa hal yaitu baik di bidang Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara maupun Ketertiban dan Ketenteraman Umum. Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan.

    Sebagai wujud tanggung jawab dalam penegakan hukum, Kejaksaan RI senantiasa memberikan pelayanan hukum melalui berbagai cara. Dalam konteks itulah, maka berpijak pada semangat Reformasi Birokrasi (RB) Kejaksaan yang sudah digulirkan sejak 22 Juli 2005, Kejaksaan RI terus-menerus berupaya melakukan perbaikan kualitas pelayanannya. Sebagai bentuk dimulainya reformasi di Kejaksaan RI pada tanggal 12 Juli 2007 telah

  • 2

    ditandatangani 6 (enam) Peraturan Jaksa Agung RI sebagai hasil dari program pembaharuan kejaksaan yang mencakup pembaruan di bidang Rekrutmen, Pendidikan dan Pelatihan, Standard Minimum Profesi Jaksa, Pembinaan Karir, Kode Perilaku Jaksa serta pembaruan di bidang Pengawasan.

    Salah satu tujuan reformasi birokrasi adalah memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, khususnya di bidang penegakan hukum, secara tepat dan berkelanjutan. Melalui program Reformasi Birokrasi, secara gradual tetapi pasti diharapkan dapat memulihkan persepsi negatif terhadap lembaga kejaksaan menjadi persepsi positif antara lain dengan meningkatkan kinerja agar mampu menjamin terwujudnya keadilan dan kepastian hukum sesuai harapan masyarakat sehingga pelayanan hukum kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik, bahkan semakin membaik.

    Tuntutan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik juga menjadi suatu keharusan bagi Kejaksaan Republik Indonesia, apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini lembaga penegak hukum khususnya Kejaksaan RI banyak mendapat sorotan publik karena dinilai kinerjanya tidak maksimal sehingga belum dapat menjamin terciptanya kepastian hukum.

    Survei pengukuran kepuasan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan dalam penanganan perkara sangat dibutuhkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program reformasi birokrasi kejaksaan terutama yang terkait dengan penanganan perkara baik perkara pidana umum, pidana khusus maupun perdata dan tata usaha negara. Selain itu, survei ini juga dilakukan dalam rangka melaksanakan Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pelaksanaan

  • 3

    survei pengukuran kepuasan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan dalam penanganan perkara tahun 2017 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

    Tujuan dan SasaranB. Survei ini bertujuan untuk mengukur kepuasan masyarakat

    sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di Kejaksaan RI. Adapun sasaran dari pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat adalah sebagai berikut:

    Mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan a. dalam menilai kinerja penyelenggara pelayan di wilayah hukum Kejaksaan RI.

    Mendorong penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan b. kualitas Pelayanan di wilayah hukum Kejaksaan RI.

    Mendorong penyelenggara pelayanan menjadi lebih inovatif c. dalam menyelenggarakan pelayanan di wilayah hukum Kejaksaan RI.

    Rencana Kerja PelaksanaanC.

    Pengukuran/ survei kepuasan masyarakat (SKM) di Kejaksaan RI ini dilaksanakan sekali setiap tahunnya. Survei direncanakan dilaksanakan di 31 (tiga puluh satu) wilayah Kejaksaan Tinggi dengan waktu pelaksanaan dari bulan Mei – Agustus 2017. Petugas Survei berasal dari masing-masing wilayah Kejaksaan Tinggi.

  • 4

    Tahapan PelaksanaanD.

    Tahap pelaksanaan survei kepuasan masyarakat (SKM) di masing-masing wilayah Kejaksaan Tinggi, antara lain:

    Tim survei menentukan metode survei, yaitu dengan metode 1. kuantitatif dan sample diambil dengan teknik simple random sampling.

    Tim survei membuat instrumen berupa angket/kuesioner, 2. berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

    Tim survei mencetak dan menggandakan kuesioner yang telah 3. disusun dan menentukan jadwal pelaksanaan survei.

    Tim survei melakukan survei sesuai jadwal yang telah 4. ditentukan.

    Kuesioner yang telah diisi dikumpulkan oleh petugas survei 5. dan diserahkan kepada tim survei.

    Tim survei memeriksa kuesioner, jika ditemukan kuesioner 6. yang rusak dan tidak terisi lengkap, maka kuesioner tersebut tidak diikutkan dalam analisis data.

    Tim survei mengkoding kuesioner, memasukkan jawaban 7. kuesioner dan menganalisa data.

    Tim survei menyajikan hasil analisa dalam bentuk analisis 8. statistik deskriptif.

  • 5

    BAB IIMETODOLOGI PENELITIAN

    MetodeA. Survei

    Survei Indeks Kepuasan Masyarakat di masing-masing Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dimana datanya berupa angka-angka dan dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif.

    Populasi penelitian ini adalah semua masyarakat pengguna layanan di kantor-kantor wilayah hukum Kejaksaan RI baik Kejaksaan Tinggi maupun Kejaksaan Negeri, antara lain: polisi, hakim, pengacara, tersangka, terdakwa, saksi, korban, perusahaan negara dan lain-lain. Jumlah sample pada penelitian ini ditentukan 150 orang yang diambil dari teknik simple random sampling dengan perhitungan sebagai berikut:

    Jumlah sample minimal = (jumlah item pertanyaan x 10) + 10

    = 9 x 10 + 10

    = 100

    Dari 100 (seratus) jumlah sample minimal, untuk penelitian ini kami tingkatkan menjadi 150 (seratus lima puluh) responden demi maksimalnya hasil penelitian.

    Teknik Pengumpulan DataB.

    Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan instrument berupa kuesioner dengan jawaban tertutup dan terbuka. Kuesioner disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

  • 6

    16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Kuesioner tersebut terdiri dari 9 (Sembilan) indikator, yaitu: persyaratan, prosedur, waktupelayanan,biaya/tarif,produkspesifikasijenispelayanan,sarana dan prasarana, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan, saran dan masukan.

    Ruang Lingkup Indeks Kepuasan MayarakatC.

    Ruang lingkup penelitian ini dititikberatkan kepada bagaimana kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Kejaksaan Republik Indonesia khususnya dalam penanganan perkara. Penanganan perkara yang dimaksud disini adalah perkara pidana umum, pidana khusus dan perkara perdata dan tata usaha negara.

    Adapun ruang lingkup pelayanan publik sebagaimana terkandung dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik dengan beberapa penyesuaian, antara lain:

    Persyaratan1. Persyaratan dalam arti syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan baik yang bersifat teknis maupun administratif.

    Prosedur2. Prosedur yang menggambarkan tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima layana, termasuk pengaduan.

    Waktu Pelayanan3. Waktu pelayanan atau rentang waktu yang dibutuhkan menyelesaikan seluruh proses pelayanan setiap jenis

  • 7

    pelayanan.

    Biaya/Tarif4. Biaya/tarif/ongkos yang dibebankan kepada penerima layanan ketika memperolah layanan dari penyelenggara yang besarnya sesuai kesepakatan antara kedua pihak.

    ProdukSpesifikasiJenisPelayanan5. Produk spesifikasi jenis layanan sebagai hasil dari setiapspesifikasijenislayananyangdiberikan.

    Sarana dan Prasarana6. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak (gedung).

    Kompetensi Pelaksana7. Kompetensi pelaksana dalam arti kemampun yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, ketermapilan, dan pengalaman.

    Perilaku Pelaksana8. Perilaku pelaksana, yaitu sikap petugas dalam memberikan palayanan.

    Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan9. Penanganan pengaduan, saran dan masukan yang menggambarkan tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.

  • 8

    Teknik Analisis DataD.

    Analisis data pada pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Kejaksaan ini digunakan analisis statistik deskriptif. Kesembilan ruang lingkup di atas, disusun ke dalam kuesioner dengan 9 (sembilan) item, dengan empat option jawaban. Adapun pensekorannya menggunakan skala likert, dengan skor 1 sampai 4. Analisis selanjutnya mengkonversi ke dalam skala 100, dan kategorisasi mutu pelayanan di Kejaksaan RI ditentukan sebagai berikut:

    Tabel 2. 1Kategori Mutu Pelayanan

    No mutu pelayanan

    A (Sangat Baik)1.

    B (Baik)2.

    C (Kurang Baik)3.

    D (Tidak Baik)4.

    Skala 100

    81,26 - 100,00

    62,51 - 81,25

    43,76 - 62,50

    25,00 - 43,75

    Skala 1-4

    3,26 – 4,00

    2,51 – 3,25

    1,76 – 2,50

    1,00 – 1,75

    Norma skor

  • 9

    BAB IIIPENYAJIAN DAN ANALISA DATA

    Profil RespondenA.

    Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap penanganan perkara pada Kejaksaan RI direncanakan dilaksanakan di 31 (tiga puluh satu) wilayah Kejaksaan Tinggi di Indonesia. Akan tetapi sampai dengan bulan Agustus 2017 kuesioner yang terkumpul berasal dari 12 (dua belas) Kejaksaan Tinggi, yaitu:

    Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara1.

    Jumlah Kuesioner : 126; Kuesioner lengkap : 101

    Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan2.

    Jumlah Kuesioner : 144; Kuesioner lengkap : 120

    Kejaksaan Tinggi Maluku3.

    Jumlah Kuesioner : 128; Kuesioner lengkap : 107

    Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung4.

    Jumlah Kuesioner :131; Kuesioner lengkap : 103

    Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah5.

    Jumlah Kuesioner : 123; Kuesioner lengkap : 107

    Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta6.

    Jumlah Kuesioner : 119; Kuesioner lengkap : 109

    Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat7.

    Jumlah Kuesioner : 142; Kuesioner lengkap : 111

  • 10

    Kejaksaan Tinggi Bali8. Jumlah Kuesioner : 135; Kuesioner lengkap : 104

    Kejaksaan Tinggi Jawa Timur9. Jumlah Kuesioner : 131; Kuesioner lengkap : 117

    Kejaksaan Tinggi Aceh10. Jumlah Kuesioner : 134; Kuesioner lengkap : 100

    Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur11. Jumlah Kuesioner : 135; Kuesioner lengkap : 101

    Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat12. Jumlah Kuesioner : 164; Kuesioner lengkap : 123

    Dari 12 (dua belas) Kejaksaan Tinggi yang menjadi sample penelitian hanya kuesioner lengkap yang diolah sehingga diperoleh sebanyak 1303 (seribu tiga ratus tiga) responden dengan profilsebagai berikut:

    Responden Berdasarkan Umur1)

    8

    Grafik 3.A.1. Karakteristik Usia Responde

    Grafik diatas menunjukkan klasifikasi menurut karakteristik umur dari 1303 (seribu tiga

    ratus tiga) responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi,

    mayoritas responden berumur < 30 tahun sebanyak 392 (tiga ratus sembilan puluh dua)

    responden atau sebesar 30,1% (tiga puluh koma satu) persen.

    2) Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    8

    Grafik 3.A.1. Karakteristik Usia Responde

    Grafik diatas menunjukkan klasifikasi menurut karakteristik umur dari 1303 (seribu tiga

    ratus tiga) responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi,

    mayoritas responden berumur < 30 tahun sebanyak 392 (tiga ratus sembilan puluh dua)

    responden atau sebesar 30,1% (tiga puluh koma satu) persen.

    2) Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Grafik 3.A.1. Karakteristik Usia Responde

  • 11

    Grafikdiatasmenunjukkanklasifikasimenurutkarakteristikumur dari 1303 (seribu tiga ratus tiga) responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi, mayoritas responden berumur < 30 tahun sebanyak 392 (tiga ratus sembilan puluh dua) responden atau sebesar 30,1% (tiga puluh koma satu) persen.

    Responden Berdasarkan Jenis Kelamin2)

    9

    Grafik 3.A.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden

    Grafik diatas menunjukkan klasifikasi menurut dari 1303 (seribu tiga ratus tiga)

    responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi mayoritas

    responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 878 (delapan ratus tujuh puluh delapan)

    responden atau sebesar 67% (enam puluh tujuh) persen.

    3) Responden Berdasarkan Pendidikan

    9

    Grafik 3.A.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden

    Grafik diatas menunjukkan klasifikasi menurut dari 1303 (seribu tiga ratus tiga)

    responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi mayoritas

    responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 878 (delapan ratus tujuh puluh delapan)

    responden atau sebesar 67% (enam puluh tujuh) persen.

    3) Responden Berdasarkan Pendidikan

    Grafik 3.A.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden

    Grafik diatas menunjukkan klasifikasi menurut dari 1303(seribu tiga ratus tiga) responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 878 (delapan ratus tujuh puluh delapan) responden atau sebesar 67% (enam puluh tujuh) persen.

  • 12

    Responden Berdasarkan Pendidikan3)

    10

    Grafik 3.A.3 Karakteristik Pendidikan Responden

    Grafik diatas menunjukkan bahwa dari 1303 (seribu tiga ratus tiga) responden yang

    berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi, mayoritas responden

    berpendidikan SMA/SLTA sebanyak 530 (lima ratus tiga puluh) responden atau sebesar

    40,7% (empat puluh koma tujuh) persen.

    4) Responden Berdasarkan Pekerjaan

    Grafik 3.A.3 Karakteristik Pendidikan Responden

    Grafik diatas menunjukkan bahwa dari 1303 (seribu tigaratus tiga) responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi, mayoritas responden berpendidikan SMA/SLTA sebanyak 530 (lima ratus tiga puluh) responden atau sebesar 40,7% (empat puluh koma tujuh) persen.

  • 13

    Responden Berdasarkan Pekerjaan 4)

    11

    Grafik 3.A.4 Karakteristik Pekerjaan Responden

    Grafik diatas menunjukkan bahawa dari 1303 (seribu tiga ratus tiga) responden yang

    berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi, mayoritas responden bekerja

    sebagai PNS sebanyak 272 (dua ratus tujuh puluh dua) responden atau sebesar 20,9%

    (dua puluh koma sembilan) persen.

    B. Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Terhadap Kinerja Kejaksaan Dalam Penanganan Perkara Pidana

    1. Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Menurut Keseluruhan Responden Mengenai Penanganan Perkara Pidana Oleh Kejaksaan.

    Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) merupakan suatu nilai atau tingkatan

    untuk mengukur nilai kepuasan masyarakat itu sendiri terhadap kinerja Kejaksaan dalam

    penanganan perkara pidana. Penilaian dan standar dari kepuasan itu sendiri diatur oleh

    Peraturan Menpan. Maka skor berdasarkan mutu kepuasan yang telah ditentukan yaitu:

    A (Sangat Baik) : 81,26 – 100,00

    B (Baik/Positif) : 62,51 - 81,25

    C (Buruk) : 43,76 - 62,50

    D (Sangat Buruk) : 25,00 – 43,75

    Grafik 3.A.4 Karakteristik Pekerjaan Responden

    Grafik diatas menunjukkan bahawa dari 1303 (seribu tigaratus tiga) responden yang berasal dari 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi, mayoritas responden bekerja sebagai PNS sebanyak 272 (dua ratus tujuh puluh dua) responden atau sebesar 20,9% (dua puluh koma sembilan) persen.

  • 14

    Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) B. Terhadap Kinerja Kejaksaan Dalam Penanganan Perkara Pidana

    Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 1. Menurut Keseluruhan Responden Mengenai Penanganan Perkara Pidana Oleh Kejaksaan.

    Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) merupakan suatu nilai atau tingkatan untuk mengukur nilai kepuasan masyarakat itu sendiri terhadap kinerja Kejaksaan dalam penanganan perkara pidana. Penilaian dan standar dari kepuasan itu sendiri diatur oleh Peraturan Menpan. Maka skor berdasarkan mutu kepuasan yang telah ditentukan yaitu:

    A (Sangat Baik) : 81,26 – 100,00

    B (Baik/Positif) : 62,51 - 81,25

    C (Buruk) : 43,76 - 62,50

    D (Sangat Buruk) : 25,00 – 43,75

    Berikut pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap kinerja Kejaksaan dalam penanganan perkara pidana menurut 1303 (seribu tiga ratus tiga) responden yang tersebar dalam 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi (Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, D.I. Yogyakarta, Sumatera Barat, Bali, Jawa Timur, Aceh, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat) di Indonesia.

  • 15

    tabel 3.B. 1

    pengukuran skm penanganan perkara pidana Dan Nilai rata-rata Unsur kinerja menurut seluruh responden

    12

    Berikut pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap kinerja Kejaksaan

    dalam penanganan perkara pidana menurut 1303 (seribu tiga ratus tiga) responden yang

    tersebar dalam 12 (dua belas) wilayah Kejaksaan Tinggi (Sulawesi Utara, Kalimantan

    Selatan, Maluku, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, D.I. Yogyakarta, Sumatera Barat,

    Bali, Jawa Timur, Aceh, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat) di Indonesia.

    Tabel 3.B. 1 Pengukuran SKM Penanganan Perkara Pidana Dan Nilai Rata-Rata Unsur Kinerja

    Menurut Seluruh Responden

    NO

    JENIS RESPONDEN

    NILAI SKM PENANGANAN PERKARA

    UNSUR PELAYANAN

    NILAI RATA

    -RATA

    PERINGKAT

    1 2 3 4 5 6

    1

    SELURUH JENIS

    RESPONDEN

    (1303) ORANG

    75,81

    (DATA

    SELENGKAP-

    NYA DAPAT

    DILIHAT

    DALAM

    LAMPIRAN 1)

    1. Persyaratan Pelayanan 2,988

    5

    2. Prosedur Pelayanan 3,009

    4

    3. Waktu Pelayanan 2,751

    9

    4. Biaya/Tarif Pelayanan 3,601

    1

    5. Produk,Spesifikasi Jenis Pelayanan 2,941

    6

    6. Sarana dan Prasarana 2,915

    8

    7. Kompetensi Pelaksana 3,090

    2

    8. Perilaku Pelaksana 3,088

    3

    9. Penanganan Pengaduan dan Saran 2,935

    7

    Nilai Rata-Rata Tertinggi

    Nilai Rata-Rata Terendah

  • 16

    Dari data di atas tergambar bahwa pengukuran/nilai survei kepuasan masyarakat (SKM) terhadap penanganan perkara oleh kejaksaan mencapai nilai 75,81 yang masuk dalam klasifikasi“POSITIF/BAIK” atau B (62,51 – 81,25). Hal ini membuktikan bahwa untukperbaikan pelayanan Kejaksaan dalam penanganan perkara ke depan akan lebih ringan. Indikator pelayanan yang ditetapkan adalah 9 (sembilan) unsur pelayanan. Dari 9 (Sembilan) unsur tersebut, unsur Biaya/Tarif pelayanan merupakan unsur yang memperoleh penilaian terbaik dengan nilai 3,601. Sedangkan unsur Waktu pelayanan memperoleh nilai terendah yaitu 2, 751. Bila di statistikan maka penilaian terhadap 9 (sembilan) unsur pelayanan dengan nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

    13

    Dari data di atas tergambar bahwa pengukuran/nilai survei kepuasan masyarakat

    (SKM) terhadap penanganan perkara oleh kejaksaan mencapai nilai 75,81 yang masuk

    dalam klasifikasi “POSITIF/BAIK” atau B (62,51 – 81,25). Hal ini membuktikan bahwa

    untukperbaikan pelayanan Kejaksaan dalam penanganan perkara ke depan akan lebih

    ringan. Indikator pelayanan yang ditetapkan adalah 9 (sembilan) unsur pelayanan. Dari 9

    (Sembilan) unsur tersebut, unsur Biaya/Tarif pelayanan merupakan unsur yang memperoleh

    penilaian terbaik dengan nilai 3,601. Sedangkan unsur Waktu pelayanan memperoleh nilai

    terendah yaitu 2, 751. Bila di statistikan maka penilaian terhadap 9 (sembilan) unsur

    pelayanan dengan nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

    Grafik. 3.B.1 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Indeks

    Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Kejaksaan RI

    2. Analisis Per-Unsur Pelayanan Hasil pengukuran survey Kepuasan Masyarakat (SKM) terdiri dari 9 (sembilan) unsur

    pelayanan, analisis selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil analisis terhadap kesembilan

    unsur pelayanan tersebut.

    1) Persyaratan Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis

    pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif. Dari hasil analisis diperoleh

    rerata skor sebesar 2,988 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”.

    Grafik. 3.B.1 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Kejaksaan RI

  • 17

    Analisis Per-Unsur Pelayanan2.

    Hasil pengukuran survey Kepuasan Masyarakat (SKM) terdiri dari 9 (sembilan) unsur pelayanan, analisis selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil analisis terhadap kesembilan unsur pelayanan tersebut.

    Persyaratan1)

    Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 2,988 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup persyaratan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup persyaratan disajikan pada gambar berikut ini:

    14

    Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI,

    ruang lingkup persyaratan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara, ruang lingkup persyaratan disajikan pada gambar berikut ini:

    Grafik 3.B.2 : Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Persyaratan

    2) Prosedur Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima

    pelayanan, termasuk pengaduan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,009

    berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan

    masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup prosedur berada

    pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara, ruang lingkup Prosedur disajikan pada gambar berikut ini:

    Grafik 3.B.2 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Persyaratan

  • 18

    Prosedur2)

    Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,009 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup prosedur berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup Prosedur disajikan pada gambar berikut ini:

    15

    Grafik 3.B.3: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Prosedur

    3) Waktu Pelayanan Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

    seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata

    skor sebesar 2,751 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan

    demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang

    lingkup waktu pelayanan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara, ruang lingkup Waktu Pelayanan disajikan pada gambar berikut ini:

    Grafik 3.B.3: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Prosedur

    Waktu Pelayanan3)

    Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh

  • 19

    rerata skor sebesar 2,751 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup waktu pelayanan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup Waktu Pelayanan disajikan pada gambar berikut ini:

    16

    Grafik 3.B.4: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Waktu Pelayanan

    4) Biaya/ Tarif Biaya/tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam

    mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan

    berdaasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat. Dari hasil analisis

    diperoleh rerata skor sebesar 3,601 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori

    “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup biaya/tarif berada pada kategori sangat baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara, ruang lingkup Biaya/tarif disajikan pada gambar berikut ini:

    Grafik 3.B.4: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan

    Biaya/ Tarif4)

    Biaya/tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdaasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,601 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00

  • 20

    kategori “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup biaya/tarif berada pada kategori sangat baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup Biaya/tarif disajikan pada gambar berikut ini:

    17

    Grafik 3.B.5: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Biaya/Tarif

    5) Produk Spesifikasi Jenis Layanan Produk spesifikasi jenis layanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan

    diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan

    hasil dari setiap spesifikasi jenis layanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar

    2,941 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian

    kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup

    produk spesifikasi jenis layanan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara, ruang lingkup produk spesifikasi jenis layanan disajikan pada gambar berikut ini:

    Grafik 3.B.5: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Biaya/Tarif

    Produk Spesifikasi Jenis Layanan5)

    Produk spesifikasi jenis layanan adalah hasilpelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakanhasildarisetiapspesifikasijenislayanan.Darihasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 2,941 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan

  • 21

    perkaradiKejaksaanRI,ruanglingkupprodukspesifikasijenis layanan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup produk spesifikasi jenis layanan disajikan pada gambarberikut ini:

    18

    Grafik 3.B.6: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Spesifikasi Jenis Layanan

    6) Sarana dan Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai

    maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

    terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk

    benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak

    (gedung). Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 2,915 berada pada interval skor

    2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap

    penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup sarana dan prasarana berada pada

    kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara, ruang lingkup sarana dan prasarana disajikan pada gambar berikut ini:

    Grafik 3.B.6: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Spesifikasi Jenis Layanan

    Sarana dan Prasarana6)

    Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak (gedung). Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 2,915 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat

  • 22

    terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup sarana dan prasarana berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup sarana dan prasarana disajikan pada gambar berikut ini:

    19

    Grafik 3.B.7: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Sarana dan Prasarana

    7) Kompetensi Pelaksana Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana

    meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman. Dari hasil analisis

    diperoleh rerata skor sebesar 3,090 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori

    “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di

    Kejaksaan RI, ruang lingkup kompetensi pelaksana berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara, ruang lingkup kompetensi pelaksana disajikan pada gambar berikut ini:

    Grafik 3.B.7: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana

    Kompetensi Pelaksana7)

    Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,090 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup kompetensi pelaksana berada pada kategori baik.

  • 23

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup kompetensi pelaksana disajikan pada gambar berikut ini:

    20

    Grafik 3.B.8: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Kompetensi Pelaksana

    8) Perilaku Pelaksana Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan. Dari hasil

    analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,088 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25

    kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara

    di Kejaksaan RI, ruang lingkup perilaku pelaksana berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara, ruang lingkup perilaku pelaksana disajikan pada gambar berikut ini:

    Grafik 3.B.8: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana

    Perilaku Pelaksana8)

    Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,088 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup perilaku pelaksana berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup perilaku pelaksana disajikan pada gambar berikut ini:

  • 24

    20

    Grafik 3.B.8: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Kompetensi Pelaksana

    8) Perilaku Pelaksana Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan. Dari hasil

    analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,088 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25

    kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara

    di Kejaksaan RI, ruang lingkup perilaku pelaksana berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara, ruang lingkup perilaku pelaksana disajikan pada gambar berikut ini:

    Grafik 3.B.9: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan

    Perkara, Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana

    Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan9)

    Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 2,935 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup penanganan pengaduan, saran dan masukan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara, ruang lingkup penanganan pengaduan, saran dan masukan disajikan pada gambar berikut ini:

  • 25

    21

    Grafik 3.B.9: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Perilaku Pelaksana

    9) Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan

    penanganan pengaduan dan tindak lanjut. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar

    2,935 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian

    kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di Kejaksaan RI, ruang lingkup

    penanganan pengaduan, saran dan masukan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner survei kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara, ruang lingkup penanganan pengaduan, saran dan masukan disajikan pada gambar

    berikut ini:

    Grafik 3.B.10: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

    C. Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Terhadap Kinerja Kejaksaan Dalam Penanganan Perkara Pidana Berdasarkan Wilayah Sample Kejaksaan Tinggi

    Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap penanganan perkara yang telah

    dilakukan pada 12 wilayah Kejaksaan Tinggi. Hasil pengukuran dari masing-masing Kejaksaan

    Tinggi adalah sebagai berikut:

    Grafik 3.B.10: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

    Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) C. Terhadap Kinerja Kejaksaan Dalam Penanganan Perkara Pidana Berdasarkan Wilayah Sample Kejaksaan Tinggi

    Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap penanganan perkara yang telah dilakukan pada 12 wilayah Kejaksaan Tinggi. Hasil pengukuran dari masing-masing Kejaksaan Tinggi adalah sebagai berikut:

    1. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara

    Kuesioner yang terkumpul dan terisi dengan lengkap sejumlah 101 bendel angket. Berdasarkan survei Kepuasan Masyarakat di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara dan hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada wilayah Kejaksaan

  • 26

    Tinggi Sulawesi Utara sebesar 81,38 berada pada kategori “SANGAT BAIK” (analisa data terdapat pada lampiran 2). Adapun unsur yang dinilai dan nilai rata-ratanya bisa terlihat pada tabel berikut:

    tabel 3.C.1Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup

    pengukuran indeks kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkaraDi Wilayah kejaksaan tinggi sulawesi Utara

    22

    I. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara Kuesioner yang terkumpul dan terisi dengan lengkap sejumlah 101 bendel angket.

    Berdasarkan survei Kepuasan Masyarakat di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara dan

    hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

    pada wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara sebesar 81,38 berada pada kategori

    “SANGAT BAIK” (analisa data terdapat pada lampiran 2). Adapun unsur yang dinilai dan

    nilai rata-ratanya bisa terlihat pada tabel berikut:

    Tabel 3.C.1

    Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara

    Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara

    Hasil SKM tersebut di atas, terdiri dari sembilan unsur pelayanan, analisis selanjutnya adalah

    mendeskripsikan hasil analisis terhadap kesembilan unsur pelayanan tersebut.

    1) Persyaratan Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis

    pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif. Dari hasil analisis diperoleh

    rerata skor sebesar 3,179 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”.

    Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah

    Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup persyaratan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup persyaratan disajikan

    pada grafik berikut ini:

    No. UNSUR PELAYANAN NILAI RATA-RATA KATEGORI PERINGKATU1 Persyaratan 3,179 BAIK 5U2 Prosedur 3,242 BAIK 4U3 Waktu pelayanan 2,916 BAIK 9U4 Biaya/ tarif 3,853 SANGAT BAIK 1U5 Produk spesif ikasi jenis layanan 3,179 BAIK 6U6 Sarana dan prasarana 3,042 BAIK 8U7 Kompetensi pelaksana 3,347 SANGAT BAIK 3U8 Perilaku pelaksana 3,453 SANGAT BAIK 2U9 Penanganan pengaduan, saran&masukan 3,116 BAIK 7

    Hasil SKM tersebut di atas, terdiri dari sembilan unsur pelayanan, analisis selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil analisis terhadap kesembilan unsur pelayanan tersebut.

    Persyaratan1)

    Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,179 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup persyaratan berada pada kategori baik.

  • 27

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup persyaratan disajikan pada grafikberikutini:

    23

    Grafik 3.C.I.1: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Persyaratan

    2) Prosedur Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima

    pelayanan, termasuk pengaduan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,242

    berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan

    masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara,

    ruang lingkup prosedur berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup prosedur disajikan

    pada grafik berikut ini:

    Grafik 3.C.1.1: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Persyaratan

    Prosedur2)

    Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,242 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup prosedur berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup prosedur disajikan pada grafikberikutini:

  • 28

    23

    Grafik 3.C.I.1: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Persyaratan

    2) Prosedur Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima

    pelayanan, termasuk pengaduan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,242

    berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan

    masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara,

    ruang lingkup prosedur berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup prosedur disajikan

    pada grafik berikut ini:

    Grafik 3.C.1.2: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Prosedur

    Waktu Pelayanan3)

    Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 2,916 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup waktu pelayanan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup waktu pelayanan disajikan padagrafikberikutini:

  • 29

    24

    Grafik 3.C.I.2: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Prosedur

    3) Waktu Pelayanan Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

    seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata

    skor sebesar 2,916 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan

    demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan

    Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup waktu pelayanan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup waktu pelayanan

    disajikan pada grafik berikut ini:

    Grafik 3.C.I.3: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Waktu Pelayanan

    4) Biaya/ Tarif Biaya/tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam

    mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan

    berdaasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat. Dari hasil analisis

    diperoleh rerata skor sebesar 3,853 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori

    “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup biaya/tarif berada

    pada kategori sangat baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup biaya/tarif disajikan

    pada grafik berikut ini:

    Grafik 3.C.1.3: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Waktu Pelayanan

    Biaya/ Tarif4)

    Biaya/tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdaasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,853 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup biaya/tarif berada pada kategori sangat baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup biaya/tarif disajikan pada grafikberikutini:

  • 30

    25

    Grafik 3.C.I.4: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Biaya/Tarif

    5) Produk Spesifikasi Jenis Layanan Produk spesifikasi jenis layanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan

    diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan

    hasil dari setiap spesifikasi jenis layanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar

    3,179 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian

    kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi

    Sulawesi Utara, ruang lingkup produk spesifikasi jenis layanan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup produk spesifikasi

    jenis layanan disajikan pada grafik berikut ini:

    Grafik3.C.1.4: Kepuasan Masyarakat Terhadap PenangananPerkara, Ruang Lingkup : Biaya/Tarif

    Produk Spesifikasi Jenis Layanan5)

    Produk spesifikasi jenis layanan adalah hasilpelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakanhasildarisetiapspesifikasijenislayanan.Darihasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,179 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup produk spesifikasi jenis layanan beradapada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup produk spesifikasi jenislayanandisajikanpadagrafikberikutini:

  • 31

    26

    Grafik 3.C.I.5: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan

    6) Sarana dan Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai

    maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

    terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk

    benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak

    (gedung). Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,042 berada pada interval skor

    2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap

    penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup sarana

    dan prasarana berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup sarana dan prasarana

    disajikan pada grafik berikut ini:

    Grafik 3.C.1.5: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan

    Sarana dan Prasarana6)

    Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak (gedung). Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,042 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup sarana dan prasarana berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi

  • 32

    Sulawesi Utara, ruang lingkup sarana dan prasarana disajikanpadagrafikberikutini:

    27

    Grafik 3.C.I. 6: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Sarana dan Prasarana

    7) Kompetensi Pelaksana Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana

    meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman. Dari hasil analisis

    diperoleh rerata skor sebesar 3,347 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori

    “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup kompetensi

    pelaksana berada pada kategori sangat baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup kompetensi

    pelaksana disajikan pada grafik berikut ini:

    Grafik 3.C.1.6: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Sarana dan Prasarana

    Kompetensi Pelaksana7)

    Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,347 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup kompetensi pelaksana berada pada kategori sangat baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup kompetensi pelaksana disajikanpadagrafikberikutini:

  • 33

    27

    Grafik 3.C.I. 6: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Sarana dan Prasarana

    7) Kompetensi Pelaksana Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana

    meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman. Dari hasil analisis

    diperoleh rerata skor sebesar 3,347 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori

    “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup kompetensi

    pelaksana berada pada kategori sangat baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup kompetensi

    pelaksana disajikan pada grafik berikut ini:

    Grafik 3.C.1.7: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana

    Perilaku Pelaksana8)

    Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,453 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00 kategori “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup perilaku pelaksana berada pada kategori sangat baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup perilaku pelaksana disajikanpadagrafikberikutini:

  • 34

    28

    Grafik 3.C.I.7: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Kompetensi Pelaksana

    8) Perilaku Pelaksana Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan. Dari hasil

    analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,453 berada pada interval skor 3,26 s/d 4,00

    kategori “SANGAT BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap

    penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup perilaku

    pelaksana berada pada kategori sangat baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup perilaku pelaksana

    disajikan pada grafik berikut ini:

    Grafik 3.C.I. 8: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Perilaku Pelaksana

    9) Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan

    penanganan pengaduan dan tindak lanjut. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar

    3,116 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian

    kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi

    Sulawesi Utara, ruang lingkup penanganan pengaduan, saran dan masukan berada pada

    kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan

    perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup penanganan

    pengaduan, saran dan masukan disajikan pada grafik berikut ini:

    Grafik 3.C.1.8: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Perilaku Pelaksana

    Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan9)

    Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut. Dari hasil analisis diperoleh rerata skor sebesar 3,116 berada pada interval skor 2,51 s/d 3,25 kategori “BAIK”. Dengan demikian kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup penanganan pengaduan, saran dan masukan berada pada kategori baik.

    Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkara di wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, ruang lingkup penanganan pengaduan, sarandanmasukandisajikanpadagrafikberikutini:

  • 35

    29

    Grafik 3.C.I.9: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

    II. Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan Kuesioner yang terkumpul dan terisi dengan lengkap sejumlah 120 bendel angket.

    Berdasarkan survei Kepuasan Masyarakat di wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan dan

    hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

    pada wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan sebesar 76,94 berada pada kategori

    “BAIK” (analisa data terdapat pada lampiran 3). Adapun unsur yang dinilai dan nilai rata-

    ratanya bisa terlihat pada tabel berikut:

    Tabel 3.C.2 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup

    Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan

    No. UNSUR PELAYANAN NILAI RATA-RATA KATEGORI PERINGKATU1 Persyaratan 3,100 BAIK 4U2 Prosedur 3,033 BAIK 5U3 Waktu pelayanan 2,817 BAIK 9U4 Biaya/ tarif 3,617 SANGAT BAIK 1U5 Produk spesif ikasi jenis layanan 2,933 BAIK 7U6 Sarana dan prasarana 2,933 BAIK 8U7 Kompetensi pelaksana 3,150 BAIK 3U8 Perilaku pelaksana 3,183 BAIK 2U9 Penanganan pengaduan, saran&masukan 2,958 BAIK 6

    Grafik 3.C.1.9: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup : Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

    2. Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan

    Kuesioner yang terkumpul dan terisi dengan lengkap sejumlah 120 bendel angket. Berdasarkan survei Kepuasan Masyarakat di wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan dan hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan sebesar 76,94 berada pada kategori “BAIK” (analisa data terdapat pada lampiran 3). Adapun unsur yang dinilai dan nilai rata-ratanya bisa terlihat pada tabel berikut:

  • 36

    tabel 3.C.2Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup

    pengukuran kepuasan masyarakat terhadap penanganan perkaraDi Wilayah kejaksaan tinggi kalimantan selatan

    29

    Grafik 3.C.I.9: Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara, Ruang Lingkup :

    Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

    II. Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan Kuesioner yang terkumpul dan terisi dengan lengkap sejumlah 120 bendel angket.

    Berdasarkan survei Kepuasan Masyarakat di wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan dan

    hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

    pada wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan sebesar 76,94 berada pada kategori

    “BAIK” (analisa data terdapat pada lampiran 3). Adapun unsur yang dinilai dan nilai rata-

    ratanya bisa terlihat pada tabel berikut:

    Tabel 3.C.2 Rata-rata Skor dan Peringkat pada Setiap Ruang Lingkup

    Pengukuran Kepuasan Masyarakat Terhadap Penanganan Perkara Di Wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan

    No. UNSUR PELAYANAN NILAI RATA-RATA KATEGORI PERINGKATU1 Persyaratan 3,100 BAIK 4U2 Prosedur 3,033 BAIK 5U3 Waktu pelayanan 2,817 BAIK 9U4 Biaya/ tarif 3,617 SANGAT BAIK 1U5 Produk spesif ikasi jenis layanan 2,933 BAIK 7U6 Sarana dan prasarana 2,933 BAIK 8U7 Kompetensi pelaksana 3,150 BAIK 3U8 Perilaku pelaksana 3,183 BAIK 2U9 Penanganan pengaduan, saran&masukan 2,958