28
Steals.Co.Id Ayo berpikir dan berinstropeksi diri, itulah ciri seoarang "ulul albab" Jumat, 30 September 2011 Jurnal : Formulasi Eritromisin Dry Sirup Pengertian Eritromisin dihasilkan oleh suatu strain streptomyces erythteus. Zat ini berwarna kekuningan, larut dalam air sebanyak 2 mg/ml. Eritromisin larut lebih baik dalam etanol atau pelarut organic. Antibiotic ini tidak stabil dalam suasana asam, kurang stabil pada suhu kamartetapi cukup stabil pada suhu rendah.aktivitas in vitro paling besar dalam suasana alkalis. Larutan netral eritromisin yang disimpan pada suhu kamar akan menurun potensinya dalam beberapa hari, tetapi bila disimpan pada suhu 5°C biasanya tahan sampai beberapa minggu. Bahan aktif terpilih adalah Erythromycin Stearat Alasan : 1. erythromycin stearat relative stabil dalam lambung. 2 bioavabilitas erythromycin stearat tidak dipengaruhi oleh adanya makanan dalam lambung, sedangkan erythromycin base dipengaruhi oleh adanya makanan. 3 erythromycin stearat yang tidak terikat dengan protein plasma kurang lebih sebanyak 10% sedangkan pada erythromycin stearat hnaya kurang lebih 1,5%, Jadi erythromycin stearat lebih efektif. 4 bila digunakan erythromycin etil suksinat maka akan dapat menimbulkan efek sampingnya yang berbahaya, misalnya alergi, reaksi pada kulit dan gastroinstestinal. 5 stabil untuk empat belas hari ( Drug information Handbook ;45)

Steals

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kkk

Citation preview

Steals.Co.Id Ayo berpikir dan berinstropeksi diri, itulah ciri seoarang "ulul albab"

Jumat, 30 September 2011Jurnal : Formulasi Eritromisin Dry Sirup Pengertian Eritromisin dihasilkan oleh suatu strain streptomyces erythteus. Zat ini berwarna kekuningan, larut dalam air sebanyak 2 mg/ml. Eritromisin larut lebih baik dalam etanol atau pelarut organic. Antibiotic ini tidak stabil dalam suasana asam, kurang stabil pada suhu kamartetapi cukup stabil pada suhu rendah.aktivitas in vitro paling besar dalam suasana alkalis. Larutan netral eritromisin yang disimpan pada suhu kamar akan menurun potensinya dalam beberapa hari, tetapi bila disimpan pada suhu 5C biasanya tahan sampai beberapa minggu.

Bahan aktif terpilih adalah Erythromycin StearatAlasan : 1. erythromycin stearat relative stabil dalam lambung.2 bioavabilitas erythromycin stearat tidak dipengaruhi oleh adanya makanan dalam lambung, sedangkan erythromycin base dipengaruhi oleh adanya makanan. 3 erythromycin stearat yang tidak terikat dengan protein plasma kurang lebih sebanyak 10% sedangkan pada erythromycin stearat hnaya kurang lebih 1,5%, Jadi erythromycin stearat lebih efektif.4 bila digunakan erythromycin etil suksinat maka akan dapat menimbulkan efek sampingnya yang berbahaya, misalnya alergi, reaksi pada kulit dan gastroinstestinal.5 stabil untuk empat belas hari ( Drug information Handbook ;45)

Bentuk sediaan yang terpilih : Dry Syrup Suspensi Alasannya :1. erythromycin stearat mempunyai kelarutan praktis tidak larut dalam air padahal yang diinginkan suatu bentuk sediaan cair yang lebih akseptabel bila digunakan oleh anak anak dan dewasa.2 erythromycin stearat tidak stabil didalam air, sehingga dibuat sediaan dalam bentuk larutan dry sirup.

Formula BakuLieberman. H. A 1996, Pharmaceutical Dosage Farm Dispersi Systems Vol. 11 2nd Edition, Marcel Dokter Inc, New York.Erythromycin stearatErythromycin stearat 6,94 %Sucrose 60 %Sodium Alginate 1,5 %Sodium Benzoat 0,2 %Tween 80 0,12 %When reconstituted, the concentration of erythromycin stearate rovides 250mg of erythromycin per 5 ml. The ethyl succinate salt is more common than the stearat. Salt in cuspesious for reconstituen. Sucrose is the dilvent and sweetener. The suspending agent and preservative, are sodium ouginate and sodium benzoate, respentively. A higher, concentration of the wetting agent tween 80 is required is this formula than repoitec 7,0 to 8,0 pH range of exelent stability and conseduently a buffer was not used the sedimentation volume after 10 days was 0,84Sediaan yang digunakan pH 7,0Menggunakan dapar fosfat

UNTUK JURNAL SELENGKAPNYA DAPAT DIDOWNLOAD DI SINI : Download Diposkan oleh Bayu_Steals di 00.50 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestLabel: Kesehatan, Makalah;Jurnal;Essay Tidak ada komentar:Poskan KomentarPoskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Artikel Muhasabah-Instropeksi Diri Kesehatan Artikel Lain-lain Syair Motivasi Kata BijakLencana FacebookBayu Steals|Buat Lencana Anda

MALIBU COMPUTERMenjual berbagai macam keperluan komputer seperti aksesoris komputer/laptop, protolan spare parts komputer new/2nd, tv tunner.Tentunya semua dijual dengan harga TERJANGKAU...Bisa memesan CPU rakitan, unit komputer, monitor LCD, laptop, netbook, dsb dengan harga murahhhh!!!Servis komputer/laptop...Jual beli baru/bekas/rusak...Konsultasi masalah perkomputeran...

Alamat : Jalan Pertamanan iv/27 RT/RW : 16/6 Kepuharjo Karang Ploso MalangCall/sms : 085815325307Entri Populer Jurnal : Formulasi Paracetamol Elixir Jurnal : Formulasi Drop Paracetamol (Acetaminophen) Makalah : Pembuatan Serbuk dengan Ekstrak Cair-Kental Jurnal : Formulasi Eritromisin Dry Sirup Makalah: Pengenalan Tumbuhan Angiospermae Jurnal : Formulasi dan Pembuatan Lulur Tradisiomal Perkembangan Agama-Agama di Indonesia Berlangganan Artikel? Masukkan email anda...Top of Form

Bottom of FormTop of Form

Bottom of FormKata KunciAgama dan Instropeksi Diri (25) Kesehatan (25) Makalah;Jurnal;Essay (22) Syair Hikmah (12) Pengetahuan Umum (10) Lain-lain (4) Situs Bisnis Online Terpercaya Bestbux income 0,9$/hari Mutiara Profit 4,5% / hari AP: Anda Dibayar per Pasang Iklan RP: Investasi Real Income Real Komisi Virtual Kw: Dibayar/visits Bf: Anda Dibayar per kunjungan Investasi Dengan Royalti Bulanan Tinggi PTCBank Income 1-3$/hari Wisbux PTC Indonesia TerbesarSitus Peningkat Kunjungan Web Cashnit : Trafik Luar Negeri Bintang Surfing Hit My ID ID Trafik ID traffic DuitSurf Extrafik Auto Trafik High TrafikAda kesalahan di dalam gadget ini Investasi Syariah

Aset Profit 3%/hari

Total Tayangan Laman75851 Tingkatkan Kunjungan Web Anda

Ttitp Banner

TitipBanner.Com I Sebar Banner Promosi...Gratis!!PTC anda Dibayar Cepat

Wisbux ku PTC gokil

Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.

Follow:RSSTwittersuyatnotijan99 Just another WordPress.com site Beranda About PENYAKIT MENDAKI GUNUNG materi kuliah Uncategorized SUSPENSIJanuari 25, 2012 SUSPENSI1. A. Pembahasan1. I. PengertianJenis utama dari preparat cair yang mengandung obat yang tidak larut, disebarkan ke dalam cairan pembawa dan dimaksudkan untuk pemberian secara oral. Dalam preparat ini bahan yang didistribusikan disebut sebagai dispers atau fase terdispers dan pembawanya disebut fase pendispersi atau medium disperse. Preparat oral dengan tipe ini, paling banyak medium dispersinya adalah air.Partikel dari fase dispers biasanya bahan padat yang tidak larut dalam medium dispers. Fase terdispers adalah bahan cair yang tidal larut maupun bercampur dengan cairan dari fase pendispersiUmumnya karena ukuran yang lebih besar, partikel terdispers dalam suatu dipersi kasar kecenderungannya lebih besar untuk memisah dari medium disperse daripada yang terjadi pada partikel dari disperse halus. Penyebaran ulang secara sempurna dan homogeny dari fase terdispers diperlukan supaya dapat diberikan dosis yang homogeny secara tepat.Untuk keuntungan dispersi yang dibuat harus dicapai dengan pengocokan wadah dengan sungguh-sungguh. Pada disperse dari obat yang diberikan secara oral, pemakaian topical untuk kulit, suspensi optalmik, dan suspensi steril untuk injeksi.1. 1. Suspensi OralSuspensi dapat didefinisikan sebagai preparat yang mengandung partikel obat yang terbagi secara halus yang dikenal sebagai suspensoid yang disebarkan secara merata dalam pembawa dimana obat menunjukkan kelarutan yang sangat minimum. Preparat lain yang tesedia adalah serbuk kering yang dimaksudkan untuk disuspensikan dalam cairan pembawa. Jenis produk ini umumnya campuran serbuk yang mengandung obat dan bahan pensuspensi maupun pendispersi, yang dengan melarutkan dan pengocokan dengan sejumlah tertera cairan pembawa (biasanya air murni) menghasilkan bentuk suspensi yang cocok untuk diberikan. Obat seperti ini tidak stabil untuk disimpan dalam periode waktu tertentu dengan adanya cairan pembawa air untuk dibuat suspensi pada waktu akan diberikan.Alasan Pembuatan Suspensi OralAlasan pembuatan suspense oral salah satunya adalah karena obat-obat tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam larutan tapi stabil bila disuspensi.Dalam hal seperti ini, suspensi oral menjamin stabilitas kimia dan memungkinkan terapi dengan cairan. Untuk banyak pasien, bentuk cair lebih disukai ketimbang bentuk padat (tablet atau kapsul), karena mudahnya menelan cairan dan keluwesan dalam pemberian dosis, pemberian lebih mudah serta lebih mudah untuk memberikan dosis yang relatif sangat besar, aman, mudah diberikan untuk anak-anak, juga mudah diatur penyesuaian dosisnya untuk anak. Kerugian dari obat yang mempunyai rasa tidak enak bila diberikan dalam bentuk larutan akan tidak terasa bila diberikan sebagai partikel yang tidak larut dalam suspensi. Untuk obat-obat yang tidak enak rasanya telah dikembangkan bentuk-bentuk kimia khusus menjadi bentuk yang tidak larut dalam pemberian yang diinginkan sehingga didapatkan sediaan cair yang rasanya enak.Kebanyakan suspensi oral berupa sediaan air dengan pembawa yang diharumkan dan dimaniskan untuk memenuhi selera pasien.Sifat-Sifat yang Diinginkan dalam suatu Suspensi FarmasiDi samping khasiat terapeutik, stabilitas kimia dari komponen-komponen formulasi, kelanggengan sediaan dan bentuk estetik dari sediaan, sifat-sifat yang diinginkan dalam semua sediaan farmasi dan sifat-sifat lain yang lebih spesifik untuk suspensi farmasi :1. Suatu suspensi farmasi yang dibuat dengan tepat mengendap secara lambat dan harus rata bila dikocok.2. Karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel dari suspensoid tetap agak konstan untuk yang lama pada penyimpanan.3. Suspensi harus bisa dituang dari wadah dengan cepat dan homogen.Pengemasan dan PenyimpananSemua suspense harus dikemas dalam wadah mulut lebar yang mempunyai ruang udara yang memadai diatas cairan sehingga dapat dikocok dan mudah dituang.Kebanyakan suspense harus disimpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari pembekuan, panas yang berlebihan, dan cahaya.Suspensi perlu dikocok setiap kali sebelum digunakan untuk menjamin distribusi zat padat yang merata dalam pembawa sehingga dosis yang diberikan setiap kali tepat dan seragam.Contoh-contoh Suspensi OralContoh-contoh suspensi oral diantaranya preparat-preparat antasida, antelmintika, dan antibakteri merupakan preparat-preparat yang menarik dari segi farmasetika dan terapeutik.Suspensi Oral AntasidaAntasida dimaksudkan untuk menetralkan efek dari kelebihan asam lambung dan hal seperti ini digunakan oleh seseorang, seperti pasien tukak lambung, yang harus mengurangiderajat keasaman dalam lambung. Kebanyakan preparat antasida disusun dari bahan-bahan yang tidak larut dalam air yang bekerja di dalam membatasi saluran cerna dengan asam dan atau meredakan iritasi atau peradangan pada batas dinding saluran cerna.Kemampuan masing-masing dalam menetralkan asam lambung berbeda-beda dengan bahan kimia.Misalnya natrium karbonat, kalsium karbonat dan magnesium hidroksida menetralkan asam secara efektif, sedangkan magnesium trisilikat dan aluminium hidroksida efektivitasnya lebih kecil dan jauh lebih lambat.Tiap zat mempunyai potensi yang khusus dalam efek yang merugikan. Umpamanya natrium bikarbonat memiliki kemampuan untuk kelebihan natrium dan alkalosis sistemik dengan kadar yang membahayakan pasien yang membatasi diet natrium. Preparat-preparat magnesium dapat menyebabkan diare dan berbahaya pada pasien dengan fungsi ginjal kurang yang disebabkan oleh ketidakmampuan pasien mengeskresi semua magnesium yang mungkin diabsorbsi (asam lambung mengubah magnesium hidroksida yang tidak larut menjadi magnesium klorida yang larut dalam air dan sebagian diabsorpsi).Suspensi Oral AntelmintikaSuspensi oral antelmintika mengerahkan aktivitas kerja terhadap gangguan cacing, secara langsung ke dalam saluran usus.Infeksi cacing kerawit (pinworm) mudah menular dari satu orang ke yang lainnya dengan perpindahan telur-telurnya melalui kontak langsung, mengerjakan sesuatu yang telah terkontaminasi, bahkan bila berpanaskan udara dan debu yang mengandung telur.Suspensi Oral AntibakteriSuspensi oral antibakteri mencakup preparat-preparat bahan antibiotika (umpamanya kloramfenikol palmitat, turunan eritromisin, tetrasiklin dan turunannya), sulfonamida, dan zat-zat kemoterapeutik lainnya.Kebanyakan bahan-bahan antibiotika tidak stabil bila berada dalam larutan, untuk waktu lama yang diinginkan dan oleh sebab itu dilihat dari stabilitas, bahan obat dengan bentuk tidak larut dalam suspense berair atau sebagai serbuk kering untuk dioplos sangat menarik bagi pabrik obat. Fase pendispersi dari suspensi antibiotik adalah air dan biasanya diberi warna, pemanis, pewangi, dan perasa, untuk memberikan cairan lebih menarik dan menambah selera.1. 2. Suspensi Topikalsediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukkan untuk penggunaan pada kulit.1. 3. Suspensi Optalmik sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yang terdispersi dalam cairan pembawa yang ditujukkan untuk penggunaan pada mata.2. 4. Suspensi tetes telingasediaan cair yang mengandung partikel-partikel halus yang ditujukkan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.1. 5. Suspensi untuk injeksisediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau kedalam saluran spinal.1. 6. Suspensi untuk injeksi terkontinyusediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai.STABILITAS SUSPENSILaju Endapan (Laju Sedimentasi) dari Partikel SuspensiBerbagai faktor yang terlibat dalam laju dari kecepatan mengendap partikel-partikel suspensi tercakup dalam persamaan hukum Stoke:di mana V = kecepatan jatuhnya suatu partikel bulat.g = konstanta gravitasi,r = jari-jari partikel,= kerapatan partikel bulat,= kerapatan cairan dan, = viskositas medium disperse.Persamaan Stoke diturunkan untuk suatu keadaan ideal di mana partikel-partikel yang benar-benar bulat dan seragam dalam suspensi yang encer mengendap tanpa mengakibatkan turbulensi pada waktu turun ke bawah, tanpa tumbukan antara partikel-partikel suspensoid dan tanpa gaya tarik-menarik kimia atau fisika atau afinitas untuk medium dispersi.Kecepatan jatuhnya suatu partikel yang tersuspensi lebih besar bila ukuran partikel lebih besar, jika semua faktor lain dibuat konstan. Dengan mengurangi ukuran partikel dari fase terdispers, seseorang dapat mengharapkan laju turunan lebih lambat dari partikel tersebut. Juga makin besar kerapatan partikel makin besar laju turunnya, asalkan kerapatan pembawa tadak diubah. Karena umumnya tidak digunakan pembawa air dalam suspensi farmasi untuk pemberian oral, kerapatan partikel umumnya lebih besar dari kerapatan pembawa, suatu sifat yang diinginkan, karena bila partikel-partikel lebih ringan dari pembawa, partikel-partikel cenderung untuk mengambang dan partikel-partikel ini sangat sukar didistribusikan secara seragam dalam pembawa. Laju endap dapat dapat berkurang cukup besar dengan menaikkan viskositas medium dispersi dan dalam batas-batas tertentu secara praktis ini bisa dilakukan.Tetapi suatu produk yang mempunyai viskositas tinggi umumnya tidak diinginkan karena sukar dituang dan juga sukar untuk diratakan kembali.Karena itu bila viskositas suspense dinaikkan biasanya dilakukan sedemikian rupa sampai viskositas sedang saja untuk menghindari kesulitan-kesulitan seperti disebutkan tadi.Sifat khas viskositas dari suspense dapat diubah tidak hanya dengan penggunaan pembawa, tetapi juga dengan kandungan padatnya. Sebagai mana proporsi dari partikel padat dinaikkan dalam suspensi, maka begitu pula viskositasnya. Viskositas dari preparat farmasetik dapat ditentukan dengan menggunakan Viskometer Brookfield, yang mengukur viskositas dengan gaya dibutuhkan untuk memutar poros dalam cairan yang diuji.Kebanyakan stabilitas fisik dari suatu suspense sediaan farmasi kelihatannya paling cocok untuk disesuaikan dengan mengadakan perubahan pada fase terdispers dan bukan pada medium disperse. Dalam banyak hal medium disperse menyokong fase terdispers yang disesuaikan tersebut. Penyesuaian ini terutama mengenai ukuran partikel, keseragaman ukuran partikel dan pemisahan partikel-partikel tersebut hingga tidak mungkin untuk menjadi lebih besar atau membentuk padatan pada pendiaman.Sifat-sifat Fisik Fase Terdispers Dari Suatu DispensiMungkin pertimbangan satu-satunya yang paling penting dalam membicarakan suspense adalah ukuran dari satu partikel obat.Pengurangan ukuran partikel umumnya diperoleh dengan penggilingan kering sebelum pencampuran fase terdispers ke dalam medium disperse. Alat mikropulverisasi adalah penggiling yang bekerja dengan mengurangi ukuran serbuk ke ukuran yang dapat diterima untuk kebanyakan suspensi oral atau topical. Proses penghalusan dengan energi cair yang kadang-kadang disebut jet-milling atau micronizing adalah sangat efektif. Partikel-partikel yang ukurannya sangat kecil bisa juga dihasilkan dengan teknik spray-drying (pengeringan semprot).Suatu pengering semprot adalah sebuah alat yang bentuknya seperti keracut yang ke dalamnya disemprotkan larutan obat yang dikeringkan dengan cepat oleh arus udara kering dan hangat yang berputar di dalam kerucut tersebut, kemudian serbuk kering yang dihasilkan dikumpulkan.Seperti ditunjukan dalam rumus Stokes, pengecilan ukuran partikel dari suatu suspensoid berguna untuk kestabilan suspensi karena laju endapan dari partikel padat berkurang kalau ukuran partikel dikurangi.Seseorang harus menghindari pengurangan ukuran partikel yang terlalu besar karena partikel-partikel yang halus mempunyai kecenderungan membuat suatu padatan (cake) yang kompak pada waktu mengendap ke dasar wadah.Satu carayang umum untuk mencegah kohesi yang kuat dari partikel-partikel tersebut dengan menggunakan daya ikat antarpartikel yang lemah. Penggumpulan partikel seperti itu disebut flok atau flokula, di mana partikel-partikel yang terflokulasi itu membuat sejenis struktur kisi yang dapat menghalangi pengendapan sempurna (walaupun flok mengendap lebih cepat daripada masing-masing partikel yang halus) sehingga tidak mudah menjadi kompak dibandingkan dengan partikel partikel yang tidak terflokulasi. Flok tersebut mengendap membentuk sedimen dengan volume yang lebih besar, struktur yang lebih lemah memungkinkan gumpalan tersebut pecah lagi dengan mudah dan tersebar lagi bila dikocok sedikit saja.Ada beberapa cara untuk membuat suspensi terflokulasi, pemilihannya tergantung pada jenis obat yang digunakan dan jenis produk yang diinginkan. Sebagai contoh, dalam pembuatan suatu suspensi oral dari suatu obat, tanah liat (clay)seperti magma bentonit encer biasanya digunakan sebagai zat pemflokulasi. Bila tanah liat (clay) yang digunakan tidak cocok seperti untuk suspensi parenteral seringkali suatu flok dari fase terdispersi dihasilkan dengan cara mengubah pH dari sediaan (umumnya kea rah pH di mana kelarutan obat minimum). Konsentrasi zat aktf permukaan nonionik dan ionik yang ditentukan dengan hati-hati dapat juga merangsang flokulasi partikel-partikel dalam suspensi dan menaikkan volume sedimenstasi.Medium DispersiKarboksi metilselulosa, metilselulosa, dan bentonit merupakan beberapa di antara zat pensuspensi yang digunakan untuk mengentalkan medium dispersi dan membantu tersuspensinya suspensoid.Bila zat polimer dan koloid hidrofilik digunakan sebagai zat pensuspensi, harus dilakukan tes yang tepat untuk membuktikan bahwa zat tersebut tidak mengganggu availabilitas dari zat aktif obat dalam suspensi tersebut.Bahan-bahan ini ternyata mungkin zat obat tertentu, merintaginya sehingga tidak terdapat di dalam saluran sirkulasi dan atau memperlambat jalannya obat tersebut sehingga fungsi terapeutisnya pun diperlambat.Juga jumlah atau banyaknya zat pensuspensi tidak boleh menyebabkan suspense tersebut terlalu kental dan tidak bisa dikocok (untuk mendistribusikan suspensoid) atau untuk menuang.Dukungan suspensoid oleh medium dispersi bisa tergantung pada beberapa faktor: kerapatan suspensoid, apakah ia diflokulasi, dan jumlah bahan yang memerlukan dukungan.Isi padat dari suatu suspensi untuk pemberian oral bisa sangat bervariasi, tergantung pada dosis obat yang akan diberikan, volume produk yang diinginkan untuk diberikan, dan juga pada kemampuan medium pendispersi dalam menyokong konsentrasi obat sambil menjaga sifat viskositas dan aliran yang diinginkan. Untuk diberikan kepada bayi dosisnya dibuat dalam ukuran tetes dan diformulasi sedemikian rupa sehingga tetesan yang diberikan tidak terlalu banyak, jumlah tetesan biasanya ditentukan oleh berat badan dan persyaratan terapeutik dari masing-masing pasien.Pada pemberian tetesan bisa diberikan lansung ke mulut bayi atau dicampurkan dengan sedikit makanannya. Karena banyak suspensi antibiotik yang dimaksudkan untuk diberikan dibuat dalam dasar yang diberi rasa harum dan manis serta diberi warna, sediaan tersebut dikenal sebagai sirup, walaupun kenyataannya sediaan tersebut adalah suspense.Dalam hal tersebut tidak mungkin membuat suatu suspensi sehingga dosis lazimnya tersedia dalam ukuran sendok kecil, semata-mata karena jumlah obat yang biasa dipaki besar.Salah satu masalah yang dihadapi dalam proses pembuatan suspensi adalah cara memperlambat penimbunan partikel serata menjaga homogenitas partikel. Cara tersebut merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi, Beberapa faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi.PERTIMBANGAN TEORETISPertimbangan teoris yang menyangkut teknologi suspensi harus dapat membantu pembuat formulasi dalam memilih bahan-bahan yang paling tepat untuk suspensi, dan dalam menggunakan alat pencampur serta penggiling yang paling menguntungkan.Pengertian dasar mengenai pembahasan, interaksi partikel, elektrokinetik, agregasi, dan sedimentasi dapat membantu menentukan formula yang baik.PembahasanFaktor yang amat penting dalam formulasi suspensi, adalah pembahasan fase padat oleh medium suspensi. Secara definisi, suspense pokoknya adalah suatu sistem yang tidak dapat tercampur, tetapi untuk keberadaannya suspensi memerlukan beberapa derajat kompatibilitas, dan pembahasan bahan-bahan tersuspensi dengan baik sangat pentig dalam pencapaian akhir ini.Bila antara cairan dan zat padat ada suatu afinitas kuat, cairan dengan mudah membentuk lapisan tipis pada permukaan zat padat. Tetapi bila afinitas ini tidak ada atau lemah, cairan sulit untuk memindahkan udara atau zat-zat lain di sekitar zat padat tersebut, dan di sana ada suatu sudut kontak antara cairan dan zat padat. Sudut kontak ini, , dihasilkan dari suatu kesetimbangan yang melibatkan tiga tegangan antarmuka, secara spesifik, yang beraksi pada antarmuka antara fase padat dan fase uap. Tegangan-tegangan ini disebabkan karena ketidakseimbangan gaya antar molekul dalam berbagai fase yang sama dengan fenomena yang terkenal analog dari pembentukan kulit konveks di atas permukaan segelas air yang diisi sampai ke bibir gelas tersebut. Konsep suatu kontak adalah penting karena ia menghasilkan metode pertimbangan derajat dari daya basah, dan menunjukan bahwa sifat-sifat permukaan adalah penting.Ada zat padat yang mudah dibasahi dengan cairan da nada pula yang tidak.Dalam batasan suspensiair, zat padat dikatakan hidrofilik (liofilik atau suka pelarut, kadang-kadang disebut liotropik) atau hidrofobik (liofobik).Zat padat hidrofilik biasanya dapat digabung menjadi suspensi tanpa menggunakan zat pembasah, tetapi bahan-bahan hidrofobik sangat sukar untuk mendispersi dan seringkali mengambang pada permukaan cairan karena pembasahan yang buruk dari partikel-partikel, atau adanya kantung-kantung udara yang sangat kecil.Teknik farmasi yang seringkali berguna untuk memodifikasi karakteristik-karakteristik pembasahan dari serbuk meliputi penggunaan surfaktan (kaang-kadang dengan shearing) untuk mengurangi tegangan antarmuka pada-cair.Bahan-bahan lain yang dapat digunakan untuk membantu disperse zat padat hidrofobik adalah polimer-polimer hidrofilik seperti natrium hidroksimetilselulosa, dan bahan-bahan hidrofilik tertentu yang tidak larut dalam air seperti bentonit, aluminium-magnesium silikat, dan silika koloid, baik sendiri atau dalam kombinasi. Bahan-bahan ini juga mempengaruhi pembentukan visikositas, tergantung pada tipe dan konsentrasi spesifik yang digunakan. Zat-zat hidrofilik ini, jika digunakan dalam konsentrasi yang terlalu tinggi, menyebabkan pembentukan gel yang tidak dikehendaki, dan bukannya derajat viskositas atau thiksotropi yang dikehendaki; batasan terakhir menunjukan pembentukan struktur seperti gel yang pecah dengan mudah dan menjadi cair pada pengadukan.Laju penetrasi relatife dari zat yang berbeda dapat langsung diamati, zat-zat yang lebih baik menunjukan laju yang lebih cepat. Teknik lain melibatkan pengukuran kemampuan relatife larutan dari zat pembasah yang berbeda untuk membawa serbuk melalui suatugauze(kassa) ketika larutan tersebut jatuh ke atas gauze yang menopang serbuk. Jelaslah, pembasah yang lebih baik sanggup berfungsi lebih efektif sebagai pembawa, dan membawa lebih banyak serbuk melewati gauze dibandingkan dengan pembawa yang lebih buruk.Dengan melihat pada penentuan daya membasahi, menarik untuk dicatat bahwa sudah dikembangkan metode pembandingan pembasah serbuk dengan pembawa cair bukan air dengan ditambahkan penurunan-penurunan lanolit tertentu.Turunnan lanolit yang ada dalam tipe-tipe lipofilik dan hidrofilik banyak digunakan pada pereparat yang dipakai secara tropikal. Dua teknik yang dikembangkan oleh industri cat yang dapat diterapkan secara farmasi dengan meliputi penentuan apa yang disebut titik basah dan titik alir. Titik basah mengukur jumlah pembawa yang diperlukan untuk membasahi seluruh serbuk.Penguranhgan titik basah olh suatu bahan penambah menunjukan pembasahan permukaan awal dengan zat itu dalam kombinasi serbuk terbawa.Titik alir mengukur jumlah pembawa yang diperlukan untuk menghasilkan kemampuan tuang.Metode titik basah meliputi pengambungan aditif dalam serbuk denganmenggosokkan campuran tersebut pada suatu lempeng gelas dengan sebuah sudip. Pembawa kemudian ditambahkan tetes demi tetes dan dikerjakan pada seluruh massa sesudah penambahan masing-masing. Titik akhir dicapai bila pembawa digabungkan membentuk massa yang saling melengket, tidak pecah atau memisah. Dalam penentuan titik akhir dapat diperoleh hasil ulang yang baik.Ketajaman harga titik akhir tergantung pada serbuk pembawa, dan aditif yang digunakan. Titik basah mempunyai harga 15 sampai 45 dengan konsentrasi bahan penambah 10% makin baik zat pembasah, makin kecil harga titik basahnya.Titik alir juga diukur dengan mencampur bahan penambah dengan serbuk tetapi, dalam suatu gelas piala (beker gelas), bukan diatas lempeng.Pembawa ditambahkan dan digabungkan dengan pencampuran menyeluruh.Titik akhir dicapai bila cukup pembawa ditambahkan untuk menyebabkan campuran tersebut mengalir dari sudip dalam aliran yang seragam.Titik alir bisa dinyatakan sebagai mililiter per 100 gram.Ketajaman titik akhir berfariasi, seperti dalam penentuan titik basah, tergantung pada serbuk, dan penambah. Titik akhir bisa mempunyai harga dalam kisaran 50 250 pada level penambah10%, bila digunakan zat pembasah yang lebih baik akan menghasilkan harga yang lebih rendah.Menguji suatu baha penambah hanya pada satu konsentrasi, mungkin tidak menampilkan evaluasi tepat dari efektivitasnya sebagai suatu dispersan, karena berkurangnya titik alir dan titik basah secara dramatis yang mungkin disebabkan oleh perubahan konsentrasi dari hanya suatu presentase kecil.Adalah bijaksana apabila beberapa konsentrasi bahan penambah diteliti dahulu sebelum menarik kesimpulan sehubungan dengan penggunaaan zat tertentu.Teknik serupa dapat diterapkan ke sistem air. Air ditambahkan ke campuran bahan yang akan dibasahkan dan berbagai bahan pembawa yang akan dievaluasi. Beberapa modifikasi metode uji dibutuhkan untuk menjamin bahwa serbuk dengan bahan penambah dicampur dengan baik dan harus kontak dengan baik.Titik ini mungkin paling baik dicapai dengan melapisi serbuk tersebut dengan bahan penambah dalam alkohol, kemudian diuapkan dari bubur tersebut.Bila turunan-turunan lanolin digunakan dengan serbuk-serbuk seperti talk, titanium dioksida, harga untuk titik alir dan titk basahnya berada dalam kisaran sebelumnya, walaupun cenderung melihat harga-harga yang lebih rendah.Interaksi Partikel dan Perilaku PartikelBatasan-batasan liofobik (hidrofobik) dan liofilik (hidrofilik) disebutkan dalam bagian sebelum ini. Batasa-batasan ini kadang-kadang dianggap sama dengan bahan yang tidak membasahi dan bahan yang membasahi. Perbedaan perilaku utama dari kedua golongan bahan ini adalah sensitivitas terhadap adanya elektrolit.Bahan-bahan liofobik dalam suspensi sensitife terhadap penambahan garam-garam, sedangkan bahan-bahan liofilik tidak.Suatu bahan liofilik seperti gom, dengan mudah dibasahi oleh air, walaupun dalam hal ini elekrolit dalam jumlah besar dapat mempengaruhi larutan dengan efek salting out.Berbeda dengan bahan-bahan liofobik, pengenceran dengan pembawa membalik pengendapan zat padat liofilik.Seseorang tidak bisa mengamati mengamati agregasi, bentuk yang dikehendaki dari pembentukan matriks selama sedimentasi, dalam hal partikel-partikel liofobik.Kestabilan koloid liofobik juga berkurang derajat hidrasi.Selain penolakan antarpartikel yang dihasilkan dari lapisan difusi rangkap, kekuatan ion dan valensi serta ukuran ion pada permukaan dan dalam lapisan rangkap tersebut mempengaruhi muatan total (kisaran 0 50 milivolt) dan ketebalan lapisan rangkap; faktor-faktor ini juga mempengaruhi hidrasi.Perlu dicatat bahwa peningkatan konsentrasi ion dalam larutan mengurangi ketebalan lapisan difusi rangkap dengan pembanjiran, sehingga agregasi dirangsang.Adsorpsi spesifik dari suatu ion dengan sistem tersebut juga menetralkan muatan permukaan dari partikel dan menyebabkan agregasi. Konsentrasi elektrolik yang diperlukan untuk mempengaruhi agregasi optimal tergantung pada keseimbangan dan tipe ion yang berinteraksi; penambahan elektrolik melewati titik ini bisa mengakibatkan suatu muatan balik, yang pada gilirannya akan menyebabkan deagregasi dan caking akhir dari sistem tersebut. Efek ion ini dapat disistemasikan dengan melihat pada aturan Schulze-Hardy.Aturan Schulze-Hardy menyatakan bahwa valensi ion-ion yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan muatan partikel hidrofobik tampak menentukan keefektifan elektrolit dalam partikel-partikel yang mengagregasi. Karena itu harga mengagregasi atau efisiensi meningkat dengan meningkatnya valensi ion-ion tersebut.ion-ion bivalen sepuluh kali lebih efektif dari ion-ion monovalent;ion-ion trivalent seribu kali lebih efektif dari ion-ion monovalent.Penting untuk di ingat bahwa aturan ini berlaku hanya untuk sistem-sistemdi mana tidak ada interaksi kimia antara elektrolit yang mengagregasi dan ion-ion lapisan rangkap dari permukaan partakel. Gaya mengagregasi besarnya cukup untuk berlimpahnya penolakan elektrostatis antara partikel-partikel yang mempunyai muatan netto dari tanda yang sama. Agregasi yang baik sekali terjadi pada konsentrasi-konsentrasi ion kira-kira sebagai berikut: 25 150 mmol/L untuk ion-ion monovalen,0,52,0 mmol/L untuk ion-ion bivalen, dan 0,01 0,1 mmol/L untuk ion-ion trivalen.Walaupun tidak banyak digunakan secara farmasi, aturan seri Hofmeister atau seri liotropik berlaku untuk partikel-partikel hidrofilik dalam cara yang agak mirip dengan aturan Schulze-Hardy, dan tidak hanya memperhatikan muatan, tetapi juga ukuran ion serta kemampuan hidrasi. Agar kemampuan mengagregasi berkurang, deret kation dan anion bervalensi satu berturut-turut.Walaupun telah ada beberapa usaha dalam literatur untuk menjelaskan batasan yang tepat untuk menggambarkan fenomena agregasi, masalah definisi agak sulit.Batasan-batasan yang digunakan dalam ilmu koloid dan ilmu farmasi tidak serupa, dan yang membuat keadaan lebih buruk, peneliti secara sendiri-sendiri cenderung menggunakan batasan flokulasi, koagulasi, dan agregasi dipertukarkan.Tanpa melihat mekanisme agregasi, mudah saja untuk menggolongkan hasil akhir dari agregasi partikel-partikel suspensi berdasarkan karakteristik morfologis agregasi tersebut.Jaringan terbuka atau flokula, agregat dikarakterisasinya lunak dan berserat dari partikel-partikel yang teragregasi. Strukturnya kaku sekali; maka agregat-agregat ini mengendap dengan cepat membentuk sedimen (endapan) yang tinggi dan mudah dapat didispersikan kembali, karena partikel-partikel yang membentuk agregat masing-masing cukup jauh terpisah satu dengan yang lainnya untuk menghindarkan caking.Jaringan tertutup atau koagula, agregat dikarakterisasinya oleh suatu kemasan kuat yang dihasilkan oleh pengikatan lapisan permukaan.Agregat ini mengendap perlahan-lahan ke ketinggian sedimen rendah yang mendekati kerapatan sedimen dari suatu sistem partikel kecil yang terdispersi.Afinitas dari lapisan tipis permukaan satu dengan yang lainnya bertanggung jawab untuk keuletan agregat, tidak hanya dalam agregat masing-masing, tetapi juga ke agregat sekitarnya.Sedimentasi agregat cenderung membentuk suatu agregat tunggal besar yang terikat lapisan, yang sulit untuk terdispersi kembali (jika mungkin).Lapisan tipis permukaan yang mengakibatkan pembentukan koagula seringkali adalah surfaktan, gas, cairan-cairan yang tidak saling bercampur, dan air (dalam hal suspense bukan air).Sedimen-sedimen tipe suspensi ini secara perlahan (jika dibandingkan dengan tipe agregat terbuka dan tertutup) mencapai ketinggian sedimen yang mungkin terendah, dan karena permukaan partikel berdekatan dengan sedimentasi, maka memiliki kristal yang luas. Jelaslah bahwa suspensi farmasi harus dapat terdispersi kembali hanya dengan pengadukan ringan untuk menjaga keseragaman pemberian dosis.Kecenderungan partikel-partikel untuk mengagregasi tergantung pada gaya tarik-menarik dan gaya tolak antara partikel-partikel tersebut. Jika gaya tolak cukup kuat, partikel-partikel tetap terdispersi; jika tidak partikel-partikel tersebut mengagregasi.Laju sedimentasi dan agregasi merupakan sifat dari sistem-sistem suspensi yang diatur oleh ukuran partikel, kerapatan partikel dan medium, dan viskositas dari fase kontinu.Kesurutan adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan pengendapan suatu sistem teragregasi, dan menunjukan laju pengendapan atau penurunan batas antara sedimen dan supernatan jernih diatasnya.Dalam sistem-sistem polidispersi (yakni sistem-sistem yang ukuran partikelnya berbeda-beda), pengukuran ini bernilai kecil karena batas tidak dapat didefinisikan dengan baik.Partikel-partikel besar mengendap ke bawah lebih cepat daripada partikel-partikel yang lebih kecil; sedangkan dalam suspensi yang teragregasi pekat, partikel-partikel yang lebih besar memperlihatkan pengendapan yang terganggu, dan endapan yang lebih kecil mengendap lebih cepat.Dalam suspensi yang teragregasi, partikel-partikel terikat bersama-sama menjadi floc (gumpalan yang terbentuk karena agregasi sejumlah partikel halus yang tersuspensi), yang mula-mula mengendap menurut ukuran floc dan porositas dari massa yang teragregasi.Untuk menentukan apakah suatu suspensi diagregasi, suatu manometer diferensial bisa digunakan untuk membandingkan tekanan dari suspensi dekat dasar dan bagian atas dalam suatu wadah.Suatu suspensi teragregasi menunjukan tekanan yang sama pada kedua titik ketika digunakan sedikit atau tidak digunakan tekanan pada cairan tersebut, karena partikel-partikel pada dasarnya saling menunjang.Caking didefinisikan sebagai pembentukan sedimen yang tidak dapat didispersikan kembali dalam suatu sistem suspensi. Sebab utama caking adalah pembentukan jembatan kristal dan agregattertutup (koagula).Dalam pembentukan jembatan kristal, pertumbuhan partikel kristal permukaan terjadi pada dua partikel atau lebih secara serentak, dan mengakibatkan pembentukan keseimbangan yang terikat, akhirnya mengakibatkan sedimen yang terikat kuat seperti baja atau plester. Dengan cara yang umumnya sama, hasil pertumbuhan kristal dapat dioptimumkan dengan secara bergantian memanaskan dan mendinginkan cairan induk kristalisasi. Proses ini, dikenal dengan pematangan Ostwald, tidak dapat dihindarkan dalam suspensi farmasi dari tipe terdispersi tersebut.Pembentukan SuspensiMetode PengendapanTiga metode pengendapan akan dibicarakan dalam bagian ini, yakni: pengendapan pelarut organik, pengendapan yang dipengaruhi oleh perubahan ph dari medium, dan penguraian rangkapObat-obat yang tidak larut dalam iar dapat diendapkan dengan melarutkananya dalam pelarut-pelarut organik yang bercampur dengan air dan kemudian menambakan fase organik ke air murni dibawah kondisi standar, contoh pelarut organic yang di gunakan adalah etanol, methanol,propilen glikol, dan polietilen glikol.Beberapa pertimbangan penting terlibat bila metode ini digunakan barangkali factor terpenting sehubungan dengan control ukuran partikel adalah memperoleh bentuk polimorfis yang tepat atau hidrat dari Kristal tersebut sebagai contoh, bentuk-bentuk yang berbeda diperoleh bila prednisolon di endapkan dari methanol dalam air sebagai reaksi terhadap aseton. Endapan metanolik membentuk suatu seskuihidrat bila dikeringkan sedangkan endapan aseton membentuk suatu produk Kristal anhidrat yang metastabil; hanya yang terdahulu di suspensikan dengan mudah dalam air. Di samping pengaruh pelarut terhadap karakteristik Kristal, factor-faktor tambahan berikut mungkin perlu di pertimbangkan: kemungkinan penyiapan di bawah kondisi steril penjeratan pelarut yang melekat dan akibat tiksisitas, rasio volume dari fase organik ke fase air lalu dan metode penambahan satu fase ke fase lainya, pengontrolan temperature (laju pendinginan dan kondisi pengeringan), metode pengeringan endapan (udara yang di teka, vakum, atau pengeringan beku) dan akhirnya pencucian endapan tersebut kadang-kadang diperlukan suatu kisaran ukuran partikel yang sempit bagi terapi parenteral atau terapi inhalasi. Berkenaan dengan hal yang terakhir, partikel-partikel harus dalam kisaran 1-5 mikron. Jika partikel-partikel terlalu kecil, partikel akan dihembuskan ke luar; jika terlalu besar partikel tidak bisa masuk dan diabsorbsi dari daerah paru-paru. Penggunaan kombinasi dari pengendapa steril, pengeringan, mikronisasi, sterilisasi etilen oksida, dan suspensi kembali dalam keadaan steril mungkin perlu, dimana residu steril yang bersangkutan harus tidak boleh di abaikan (misalnya etilen glikol dari prosedur sterilisasi gas etilen oksida).Metode pengubahan pH medium bisa jadi lebih membantu dan tidak menimbulkan kesulitan yang serupa dengan endapan pelarut organik.Tetapi teknik ini hanya dapat diterapkan ke obat-obat yang kelarutanya tergantung pada harga pH.sebagai contoh, suspensi estradiol dapay dibuat dengan mengubah pH larutan airnya; estradiol lebih mudah larut dalam alkali seperti larutan kalium dan natrium hidroksida.Jika suatu larutan pekat estradiol dibuat dan ditambahkan ke suatu larutan asam lemah dari asam klorida, asam sitrat atau asam asetat di bawah kondisi pengocokan yang tepat, estradiol diendapkan dalam keadaan bagian-bagian yang sangat halus. Tipe Kristal atau tipe polimorfis tergantung pada faktor-faktor seperti konsentrasi asam dan basa serta derajat dan tipe cairan yang dimasukkan ke sistem tersebut.Suspense insulin juga bisa dibuat dengan metode perubahan pH .Insulin mempunyai titik isoelektrik kira-kira pada pH 5. Jika insulin dicampur dengan suatu protein basa, seperti protamin, ia akan mudah diendapkan bila pH antara titik isoelektrik dari dua komponen, yakni pada pH antara 6,9 sampai 7,3 protamin zink berlebih untuk menahan absorbs. Menurut British Pharmacopoeia 1958, suatu dapar fosfat ditambahkan ke masing-masing vial sehingga pH-nya antara 6,9 dan 7,3; penyiapan digabung dalam wadah akhir dengan mencampur PZI dan dapar dalam pengisian. Suspensi zink Adrenokortikotropin (ACTH) dibuat dengan cara yang sama. Endapan yang terbentuk dalam proses tersebut adalah zink hidroksida atau zink fosfat, di mana ACTH diabsorbsi; kombinasi ini menghasilkan preparat dengan lama kerja panjang (long-acting) bila diberikan. Penambahan garam-garam fosfat dan fosfat organik untuk membuat suatu preparat ACTH dengan lama kerja lebih panjang juga memungkinkan.Bila metode pengubahan pH atau metode pengendapan pelarut organik digunakan untuk membuat suatu suspensi, suatu derajat lewat jenuh secara tiba-tiba dalam proses batch tersebut menyebabkan kenaikan pada pembentukan inti dan pertumbuhan Kristal, sesudah itu lewat jenuh awal berkurang. Jadi derajat lewat jenuh berubah pada seluruh proses tersebut, serta laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan Kristal tidak konstan; oleh karena itu, distribusi ukuran partikel bervariasi. Derajat lewat jenuh dan laju pembentukan inti terbesar terjadi pada awal proses tersebut, sehingga Kristal-kristal yang dibentuk mula-mula menjadi paling besar karena krisyal-kristal tersebut dipaparkan ke larutan lewat jenuh untuk waktu yang paling lama. Oleh karena itu terlihat bahwa bila larutan yang digunakan kurang pekat, distribusi ukuran partikel lebih luas ketimbang bila digunakan larutan yang lebih pekat.Membuat suspensi dengan penguraian ganda hanya melibatkan proses kimia yang sederhana, walaupun beberapa faktor fisika yang disebutkan sebelumnya juga berperan. Pembaca diacu ke teks standar farmasi untuk mengulas pembuatan White Lotion (NF XIII), yakni pembentukan zink polisulfida dengan mencampur zink sulfat dan larutan kalium tersulfurasi.Metode DispersiBila metode dispersi digunakan untuk pembuatan suspensi, pembawa harus diformulasi sehingga fase padat dengan mudah dibasahi dan didispersikan.Surfaktan dapat digunakan untuk menjamin pembasahan zat padat hidrofobik dengan seragam.Penggunaan zat pensuspensi, seperti polielektrolit polimeris sintetis, gom alam, atau tanah liat, bisa diusulkan, tergantung pada penggunaan spesifik. Metode sebenarnya dari pendispersian zat padat merupakan salah satu pertimbangan yang lebih penting, karena pengurangan ukuran partikel mungkin dihasilkan atau mungkin tidak dihasilkan dari proses disperse. Jika terjadi pengurangan ukuran partikel, partikel-partikel yang diperoleh bisa mempunyai kelarutan yang berbeda jika melibatkan keadaan metastabil, dan ini bisa mengakibatkan kejenuhan system tersebut terhenti sejenak. Sejumlah metode disperse digunakan untuk membuat produk suspensi. Untuk tujuan sekarang tidak perlu menguraikan atau mendiskusikan alat pengecilan dan shearing yang ada di perdagangan, karena keterangan tentang alat tersebut dapat diperoleh dengan mudah. Pembaca hanya perlu mengingat kembali bahwa kebanyakan dari apa yang sudah dan akan dibicarakan berkenaan dengan penerapan teknologi suspensi dasar, tanpa melihat bagaimana suspensi itu dibuat.Formulasi Suspensi Sejauh yang tersirat dalam pembicaraan tersebut, banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan suatu bentuk sediaan suspensi.Pemikiran dasar meliputi kenyataan bahwa suspensi mengendap, dan perlu untuk mendistribusikanya kembali sebelum menggunakan atau memberikanya sebagai produk.Suatu suspensi yang diinginkan harus dengan mudah didispersikan kembali dengan pengocokan, harus tetap tersuspensi cukup lama untuk menarik dosis yang tepat pada pemberian, dan harus mempunyai sifat-sifat aliran yang dikehendaki.dalam fase permulaan formulasi, harus dibuat keputusan mengenai tipe umum sistem suspensi yang diinginkan.Sebagai catatan, sistem teragregasi biasanya memperlihatkan pemisahan serius minimum, tergantung pada isi zat padat dan derajat agregasi yang berlangsung.Sering kali suatu sistem teragregasi bisa tampak kasar karena terbentuknya agregat.Sebaliknya dalam suatu sistem terdispersi, partikel-partikel didistribusikan dengan baik dan mengendap dengan sendirinya, tetapi lebih lambat dari sistem teragregasi.Tetapi partikel-partikel mempunyai kecenderungaan untuk membentuk endapan atau cake yang sukar untuk didispersikan kembali.BAHAN PENSUSPENSI DARI ALAMBahan alam dari jenis gom sering disebut gom atau hidrokoloid gom dapat larut atau mengembang atau mengikat air sehingga campuran tersebut membentuk musilago atau lendir. Dengan terbentuknya musilago, viskositas cairan tersebut bertambah dan akan menambah stabilitas suspensi. Kekentalan musilago sangat dipengaruhi oleh panas, Ph, dan proses fermentasi bakteri. Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan berikut.Simpan dua botol yang berisi musilago sejenis. Satu botol ditambah dengan asam dan dipanaskan, kemudian keduanya disimpan di tempat yang sama. Setelah beberapa hari diamati, ternyata botol yang ditambahkan asam dan dipanaskan mengalami penurunan viskositas yang lebih cepat dibandingkan dengan botol tanpa pemanasan.Golongan gom meliputi:1. a. Akasia (Pulvis Gummi Arabic)Bahan ini diperoleh dari eksudat tanaman Acasia sp., dapat larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, dan bersifat asam.Viskositas optimum musilagonya adalah antara Ph 5-9. Jika ada suatu zat yang menyebabkan pH tersebut menjadi di luar pH 5-9 akan menyebabkan penurunan viskositas yang nyata. Musilago Gom arab dengan kadar 35% memiliki kekentalan kira-kira sama dengan gliserin. Gom ini mudah dirusak oleh bakteri sehingga dalam suspensi harus ditambahkan zat pengawet (preservative).1. b. ChondrusDiperoleh dari tanaman Chondrus crispus atau Gigartina mamilosa, dapat larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, dan bersifat basa.Ekstrak dari Chondrus disebut karagen, yang banyak dipakai oleh industri makanan.Karagen merupakan derivat dari sakarida sehingga mudah dirusak oleh bakteri dan memerlukan penambahan pengawet untuk suspensi tersebut.1. c. TragakanMerupakan eksudat dari tanaman Astragalus gummifera.Tragakan sangat lambat mengalami hidrasi sehingga untuk mempercepat hidrasi biasanya dilakukan pemanasan. Musilago tragakan lebih kental dari pada musilago dari Gom arab. Musilago tragakan hanya baik sebagai stabilisator suspensi, tetapi bukan sebagai emulgator.1. d. Algin Diperoleh dari beberapa spesies ganggang laut.Diperdagangan terdapat dalam bentuk garamnya, yaitu natrium alginat.Algin merupakan senyawa organik yang mudah mengalami fermentasi bakteri sehingga suspensi dengan algin memerlukan bahan pengawet.Kadar yang di pakai sebagai bahan pensuspensi umumnya 1-2%.Bahan Pensuspensi Alam Bukan GomSuspending agent alam yang bukan Gom adalah tanah liat.Tanah liat yang sering dipergunakan untuk tujuan menambah stabilitas suspensi ada 3 macam yaitu bentonit, hectorite, dan vegum. Jika tanah liat dimasukkan ke dalam air, mereka akan mengembang dan mudah bergerak jika dilakukan pengocokan. Peristiwa ini disebut tiksotrofi. Karena peristiwa tersebut, kekentalan cairan akan bertambah sehingga stabilitas suspensi menjadi lebih baik.Ketiga tanah liat tersebut bersifat tidak larut dalam air sehingga penambahan bahan tersebut kedalam suspensi adalah dengan menaburkan pada campuran suspensi.Keuntungan penggunaan bahan suspensi dari tanah liat adalah tidak dipengaruhi oleh suhu atau panas dan fermentasi dari bakteri, karena bahan-bahan tersebut merupakan senyawa anorganik, bukan golongan karbohidrat.Bahan Pensuspensi Sintetis1. a. Derival selulosaTermasuk ke dalam golongan ini adalah metil selulosa (methosol, tylose), karboksimetilselulosa (CMC), hidroksimetil selulosa.Di belakang nama tersebut biasanya terdapat angka atau nomor, misalnya methosol 1500. Angka ini menunjukan kamampuan cairan pelarut untuk meningkatkan viskositasnya.Semakin besar angkanya, kemampuannya semakin tinggi.Golongan ini tidak diabsorpsi oleh usus halus dan tidak beracun sehingga banyak dipakai dalam produkasi makanan.Dalam farmasi selain untuk bahan pensuspensi juga digunakan sebagai laksansia dan bahan penghancur atau desintegrator dalam pembuatan tablet.1. b. Golongan organik polimerYang paling terkenal dalam kelompok ini adalah Carbophol 934 (nama dagang suatu pabrik). Organik polimer berupa serbuk putih, bereaksi asam, sedikit larut dalam air, tidak beracun dan tidak mengiritasi kulit, serta sedikit pemakaianya sehingga bahan tersebut banyak digunakan sebagai bahan pensuspensi. Untuk memperoleh viskositas yang baik diperlukan kadar kurang lebih 1%. Carbophol sangat peka terhadap panas dan elektrolit. Hal tersebut akan mengakibatkan penurunan viskositas larutanya.