15
Pre operasi, operasi dan post operasi TRANSMISSIBLE VENEREAL TUMOR Ada banyak hal yang perlu dilakukan atau dipersiapkan sebelum dokter hewan melakukan tindakan pembedahan atau operasi terhadap suatu kasus bedah yaitu persiapan operasi atau preoperasi, yang meliputi desinfeksi dan sterilisasi terhadap peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi, tindak operasi itu sendiri dan perawatan hewan yang masuk dalam tindakan postoperasi. Selain sterilisasi dan desinfeksi peralatan operasi, status hewan seperti sejarah penyakit, anamnese dan status present diperlukan untuk dapat mendiagnosa penyakit. Selanjutnya tindak bedah apa yang akan dilakukan, perlu juga mempertimbangkan anastesi yang diberikan sebelum operasi dan tindak bedah yang akan dilakukan pada hewan tersebut. Perawatan selama operasi dan perawatan setelah operasi tidak boleh diabaikan, tidak terkecuali obat yang harus diberikan dalam proses persembuhan luka bekas operasi. Sterilisasi adalah pembinasaan dari semua jasad renik ( bakteri, virus, dan spora) pada suatu bagian. Sterilisasi ini pada umumnya mengacu pada obyek ( mis., peralatan, penutup, kateter, jarum jahit) yang berhubungan langsung dengan jaringan steril atau yang masuk dalam sistem vaskuler. Desinfeksi adalah pembinasaan dari jasad renik yang paling patogenik pada objek mati ( tidak hidup) , dan antiseptis adalah pembinasaan dari jasad renik yang paling patogenik selama persiapan pada kulit pasien dan yang digosokkan sebelum pembedahan, bagaimanapun, kulit tidak disterilkan. Desinfeksi Desinfeksi pada umumnya menggunakan cairan desinfektan. Pemilihan desinfektan yang sesuai tergantung pada hasil yang diinginkan. Beberapa desinfektan efektif membinasakan jumlah terbatas jasad renik; yang lainnya efektif membunuh

Steri Lisas i

Embed Size (px)

DESCRIPTION

STERILIsasi

Citation preview

Page 1: Steri Lisas i

Pre operasi, operasi dan post operasi

TRANSMISSIBLE VENEREAL TUMOR

Ada banyak hal yang perlu dilakukan atau dipersiapkan sebelum dokter

hewan melakukan tindakan pembedahan atau operasi terhadap suatu kasus bedah

yaitu persiapan operasi atau preoperasi, yang meliputi desinfeksi dan sterilisasi

terhadap peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi, tindak operasi itu sendiri

dan perawatan hewan yang masuk dalam tindakan postoperasi. Selain sterilisasi dan

desinfeksi peralatan operasi, status hewan seperti sejarah penyakit, anamnese dan

status present diperlukan untuk dapat mendiagnosa penyakit. Selanjutnya tindak

bedah apa yang akan dilakukan, perlu juga mempertimbangkan anastesi yang

diberikan sebelum operasi dan tindak bedah yang akan dilakukan pada hewan

tersebut. Perawatan selama operasi dan perawatan setelah operasi tidak boleh

diabaikan, tidak terkecuali obat yang harus diberikan dalam proses persembuhan luka

bekas operasi.

Sterilisasi adalah pembinasaan dari semua jasad renik ( bakteri, virus, dan

spora) pada suatu bagian. Sterilisasi ini pada umumnya mengacu pada obyek ( mis.,

peralatan, penutup, kateter, jarum jahit) yang berhubungan langsung dengan jaringan

steril atau yang masuk dalam sistem vaskuler. Desinfeksi adalah pembinasaan dari

jasad renik yang paling patogenik pada objek mati ( tidak hidup) , dan antiseptis

adalah pembinasaan dari jasad renik yang paling patogenik selama persiapan pada

kulit pasien dan yang digosokkan sebelum pembedahan, bagaimanapun, kulit tidak

disterilkan.

Desinfeksi

Desinfeksi pada umumnya menggunakan cairan desinfektan. Pemilihan

desinfektan yang sesuai tergantung pada hasil yang diinginkan. Beberapa desinfektan

efektif membinasakan jumlah terbatas jasad renik; yang lainnya efektif membunuh

Page 2: Steri Lisas i

semua organisme, mencakup spora. Penggunaan dan pencegahan desinfektan yang

umum dipakai dapat dilihat pada tabel 2-1.

Tabel. 2-1. Desinfektan yang umum dipakai oleh dokter hewan praktek.

Agen Fungsi Nilai

desinfektan Nilai

antiseptik Reaksi

Mekanisme Pencegahan

Alcohol: isopropyl alcohol (50%-70%); ethyl alcohol (70%)

Membersihkan noda; peralatan untuk injeksi

Baik Sangat baik Denaturasi protein, gangguan metabolisme, dan sel lisis

Bersifat menghancurkan bahan baja tahan-karat; mudah menguap

Komponen Chlorine: hypochlorite

Membersihkan lantai dan countertops

Baik Cukup baik Pelepasan oksigen dan khlor

Tidak aktif oleh bekas organik; bersifat menghancurkan ke metal

Komponen Iodine : iodophors (7,5%) scrub solution

Membersihkan lantai yang gelap dan berwarna dan countertops

Baik Baik Iodinasi dan oksidasi molekul penting

Jaringan dan tegangan pabrik

Glutataldehyde : 2% alkaline solution

Desinfektan lensa dan peralatan bagus

Baik ; Steril Kosong Protein dan asam nukleus alkalin

Reaksi jaringan; bau (bilas peralatan sebelum digunakan)

Sterilisasi

Karena jaringan bagian dalam dari badan steril, beberapa persediaan atau

peralatan yang berhubungan langsung dengan jaringan ini harus pula steril. Metoda

sterilisasi peralatan yang berhubungan dengan pembedahan atau peralatan lain

menggunakan uap air, bahan-kimia, plasma, dan radiasi peng-ion. Kemampuan

tentang segala metoda sterilisasi tergantung pada nomor; jumlah, jenis, dan yang

tidak bisa dipisahkan resistensi jasad renik untuk disterilkan dan apakah material lain

( mis., tanah, minyak) ada dalam bagian yang berlawanan dengan pelindung atau

menonaktifkan agen sterilisasi.

Preoperasi yang berhubungan dengan pembedahan pasien

Page 3: Steri Lisas i

Persiapan dan pemilihan yang berhubungan dengan pembedahan pasien

memerlukan perhatian yang teliti. Pasien perlu selalu dilakukan pengujian fisik

lengkap, yang diikuti oleh pemeriksaan laboratorium. Sejarah penyakit membantu

dalam menentukan uji laboratorium dan fisik. Memperoleh informasi sebelum

dilakukan operasi juga dilakukan sebagai perbandingan menyangkut status hewan

sebelum dan setelah pembedahan ( mis., keadaan tulang belakang sebelum dan

sesudah operasi dilakukan). Dalam kasus ini tidak ada kelainan fisik pada hewan

tersebut sebelum dilakukan tindakan bedah. Sudah dilakukan pemeriksaan fisik

sebelumnya dan anjing sempat diistirahatkan beberapa hari untuk observasi kimia

darah dan penelusuran lebih lanjut tentang adanya potensi tumor kelamin ini

bermetastasis sampai ke paru-paru dan hati. Hewan dipuasakan sehari sebelum

dilakukan tindakan bedah yaitu ovarihisterektomi dan pengangkatan tumor kelamin.

Sejarah penyakit

Suatu sejarah saksama dari pemilik atau yang membawa hewan membantu

dalam evaluasi menyangkut identifikasi dan proses kelainan lain yang mungkin

mempengaruhi perawatan. Walaupun dalam keadaan darurat sejarah sering

diperlukan, sejarah saksama secepatnya harus diperoleh. Sejarah meliputi keluhan,

signalemen, diet, latihan, lingkungan, permasalahan medis sebelumnya, dan

perawatan.Sejarah ini penting untuk mendeteksi terapi yang diberikan apakah

antiinflammatory kronis atau akut, antimicrobial, berpotensi nephrotoxic, atau

anticonvulsant , seperti halnya infeksi di tempat lain di badan pasien. Pertanyaan

harus dibingkai untuk menghindari tanggapan samar-samar dan untuk memperoleh

informasi spesifik. Sebagai contoh, " kapan anjing tersebut terakhir kali divaksin?",

muntah, diarrhea, selera makan, keracunan atau benda asing, batuk, latihan yang

berlebihan, dan kelainan lain harus dicatat. Hewan dengan sejarah seizure (contoh;

acepromazine) dapat dihindarkan. Kekerasan, durasi, dan penyakit yang spesifik atau

keluhan lain harus dipastikan. Seperti dalam kasus ini, ternyata hewan sudah pernah

diobati sebelumnya tetapi tidak dilakukan operasi pengangkatan tumor sehingga

tumor kelamin muncul kembali.

Page 4: Steri Lisas i

Pemeriksaan Fisik

Hewan harus dievaluasi secara sistematis sepanjang pemeriksaan fisik, dan

semua sistem badan hewan harus diperiksa. Kondisi umum ( kondisi badan, sikap,

dan status mental) harus dicatat. Hewan yang trauma perlu dilakukan suatu pengujian

penyakitsyaraf dan suatu pengujian bedah tulang, sebagai tambahan evaluasi

individu yang berhubung pernapasan, gastrointestinal, cardiovasculer, dan sistem air

kencing. Keadaan darurat boleh hanya melakukan pengujian sepintas lalu sampai

kondisi binatang telah stabil. Evaluasi status fisik yang preanasthetic menyangkut

faktor penentu terbaik kemungkinan cardiopulmonary keadaan darurat selama atau

setelah surgary; semakin memburuk status fisik, yang lebih tinggi adalah resiko

kesulitan berhubungan dengan pembedahan dan anasthetic.

Selanjutnya dilakukan operasi atau tindakan bedah setelah didiagnosa hewan

tersebut terkena tumor kelamin atau yang sering disebut Transmissible venereal

tumor. Tindak bedah yang dilakukan adalah Ovarihysterektomi untuk mensterilkan

anjng tersebut agar tidak ada keinginan tuk kawin lagi sehingga tumor tidak terjangkit

pada anjing lain dan operasi pengangkatan tumor kelamin itu sendiri.

Operasi

Berikut operasi standar yang dilakukan dalam kasus Transmissible venereal

tumor pada anjing :

• Preparasi Ruang Operasi

- Sebelumnya ruangan dibersihkan dahulu, disapu, desinfeksi dan

fumigasi dengan formalin : KMnO4 (1:2).

- Ruang operasi, meja dan perlengkapan lain dibersihkan.

• Preparasi Alat Operasi

- Alat-alat dicuci dengan sabun, dan disikat bila ada percikan darah.

Page 5: Steri Lisas i

- Lalu dibilas dengan air hangat sampai bersih dan dengan

desinfektan.

- Alat-alat dikeringkan dengan lap bersih dan steril.

- Lalu dimasukkan dalam bak instrument.

- Peralatan dibungkus dengan kain.

- Masukkan dalam autoclave 121º C selama 1 jam.

• Preparasi Hewan

- Hewan dibius.

- Bagian yang akan disayat dicukur ± 5-10 cm di sebelah sayatan.

• Preparasi Operator

- Tutup kepala dan masker dipakai.

- Semua asessoris di tangan di lepas, kuku harus pendek.

- Tangan dicuci dengan sabun, kemudian disikat dari ujung kuku

keatas.

- Lalu dibilas sampai bersih, dan disemprot alkohol 70%.

- Dikeringkan dengan handuk steril.

- Setelah selesai, baju operasi dan sarung tangan dipakai.

Metode Operasi - Teknik pembiusan dan dosis obat bius:

Ketamin 10% 15 mg/kg BB i.m

Xylazine 2% 2 mg/kg BB i.m

- Teknik Operasi.

Orientasi anatomis ovarium dan uterus.

Beberapa centimeter di depan os pubis, di bagian dorsal vesica urinaria. Ovarium

tergantung oleh mesovarium 1-3 cm posterior ginjal dan tergantung pada dinding

perut. Uterus terletak dorsolateral dinding rongga perut.

- Penyayatan dan prosedur bedah

Penyayatan dilakukan pada linea alba yang berupa garis putih yang

menghubungkan cartilago xyphoideus hingga tendon pubis.

Page 6: Steri Lisas i

1. Laparatomi dilakukan di posterior memotong m. rectus abdominis.

2. Cari ovarium di bifurcatio uterus yang terletak di bawah vesica urinaria.

Setelah ovarium kanan dan kiri ditemukan, penggantungnya di klem dengan tang

arteri di 2 tempat dan diikat dengan silk. Potong diantara 2 klem.

3. Ikatan tidak dilepas, klem dilepas sesaat setelah pemotongan.

4. Pada corpus uteri, diatas cervix, klem juga di 2 tempat dan ikat dengan silk

pada bagian bawah (menuju cervix). Potong diantara 2 klem.

5. Ikatan tidak dilepas, klem dilepas sesaat setelah pemotongan.

6. Setelah selesai mengeksplorasi, cuci dengan NaCl fisiologis, semprotkan

penicllin 50.000 IU.

7. Sayatan dijahit dengan teknik penjahitan sederhana, peritoneum dan otot

dijahit bersama dengan catgut dan kulit dengan silk.

8. Semprot dengan iodium tinctuur 10% lalu tutup dengan kasa.

9. Selanjutnya, operasi pengangkatan tumor. Dengan pertimbangan setelah dilakukan

pemeriksaan dengan vaginoskop, tumor yang akan diangkat ternyata dapat diambil/

dipotong langsung tanpa melakukan epystomi tapi dengan memotong langsung atau

mengambil langsung tumor kelamin yang mengelilingi vagina karena masih dapat

dijangkau dengan mengeluarkan bagian vagina tempat terletaknya tumor kelamin,

selanjutnya memasukkan Kalium Phermanganat ke dalam saluran reproduksi tempat

terdapatnya tumor.

10. Penyuntikan Adona AC 17 untuk mencegah terjadinya perdarahan.

Ada banyak alasan mengapa dilakukan operasi Ovarihisterectomy, selain

untuk mensterilkan hewan agar tidak ada keinginan untuk kawin lagi karna tumor

kelamin yang sifatnya dapat menular lewat perkawinan juga dapat dilakukan apabila

ada kasus tumor mamae atau ketidaknormalan kongenital, pencegahan dan

pengobatan pyometra, metritis, neoplasia (ovari, uterus dan vagina), siste, trauma,

torsio uterus,, prolapsus uteri, prolapsus vagina, hiperplasia vagina dan kontrol

ketidaknormalan hormon endokrin (seperti diabetes dan epilepsi) dan dermatosis (

demodex secara umum). Bayak tehnik yang dilakukan dalam tindak bedah

Page 7: Steri Lisas i

ovarihisterektomi, tergantung kasus dan letak yang harus dilakukan tindak bedah.

Dalam kasus transmissible venereal tumor ini, tehnik bedah yang dilakukan standar

saja yaitu operasi ovarihisterektomi biasa sesuai dengan tujuannya untuk

mensterilkan hewan. Sedangkan operasi pengangkatan tumor sendiri merupakan

operasi pokok yang harus dilakukan. Sebenarnya ada beberapa terapi yang dapat

dilakukan dalam kasus tumor kelamin ini yaitu pemberian vincristin sulfat atau terapi

radiasi tetapi hal ini tidak dilakukan karena selain Rumah sakit hewan tidak memiliki

bahan dan fasilitas tersebut juga karena sifat tumor kelamin yang masih dapat

dijangkau secara manual dan dipotong sendiri yang selanjutnya tumor yang tertinggal

dibakar dengan Kalium Phermanganat. Tidak dilakukan chauterisasi karena dalam

kondisi ini perdarahan tidak terlalu banyak dan pengangkatan tumor lumayan mudah.

Selanjutnya pengobatan post operasi sampai pasien sembuh dan boleh pulang.

Transmissible Venereal Tumor

Berikut tentang tumor secara umum dan khususnya tumor kelamin pada

anjing yaitu Transmissible venereal tumor.

Kulit dan subcutis adalah lokasi neoplasia yang umum di temukan pada

anjing, kira-kira 30-40% dari semua tumor ditemukan di kulit dan subcutis. Pada

kucing, hanya 20% dari semua tumor terdapat di kulit dan subcutis, yang merupakan

lokasi umum yang kedua . Tumor kulit yang paling banyak pada anjing adalah jenis

tumor benigna, sedangkan kebanyakan pada kucing adalah tumor kulit jenis

malignan. Pemilik sering menemukan tumor kulit ditempat ”petting” atau

”grooming” hewan.

Tumor kulit yang paling umum pada anjing ditunjukkan pada tabel 28-1;

sedangkan tumor kulit yang paling umum pada kucing ditunjukkan pada tabel 28-2.

Ras anjing mempunyai resiko terkena tumor kulit yaitu Bassett hound, Boxer, Bull

mastif, Scottisth terrier, dan Weimaraner; tidak ada predileksi pada kucing. Secara

umum, tumor kulit dan subcutaneous lebih umum pada kucing dan anjing tua. Tumor

yang umum pada anjing muda ditunjukkan pada tabel 28-3. Etiologi tumor anjing dan

Page 8: Steri Lisas i

kucing tidak diketahui; bagaimanapun, beberapa tumor telah dihubungkan dengan

gambaran etioloc agen, seperti yang terdaftar pada tabel 28-4.

Pemeriksaan fisik dapat membantu klinikus dalam perumusan daftar tumor

yang berpotensi pada hewan kecil. Suatu dasar ilmu pengetahuan yang menyangkut

lokasi anatomi dan jaringan asal berbagai tumor dapat membantu klinikus dalam

membuat keputusan yang benar. Selanjutnya, menggunakan aspiorasi jarum yang

benar untuk membantu membuat diagnosa pasti tanpa menuntut suatu incisional atau

excisional biopsi.

Diagnosis

Prinsip umum

• Diagnosa dan karakteristik dari massa kulit penting untuk beberapa alasan.

Pengetahuan tentang tipe-tipe tumor sebelum melakukan pembedahan

dibawah tanggung jawab klinikus. 1. untuk merencanakan pembedahan yang

sesuai (mis. pada sel mast tumor memerlukan 3 cm garis tepi di luar tumor),

2. untuk mempertimbangkan terapi radiasi (mis. Nonresectable mast cell

tumor), atau 3. untuk institusi pengobatan medis (mis. Kemoterapi vincristin

sering digunakan untuk transmissible venereal tumor).

• Untuk mendeteksi adanya metastasis sebelum pembedahan, mengevaluasi

beberapa pembesaran lymphonode secara cytologi ( aspirasi dengan jarum

yang benar) atau secara histologi. Sebagai tambahan, mempertimbangkan

getah bening bengkak dengan biopsi pada perawatan untuk pengobatan lebih

akurat.

• Untuk mendeteksi adanya penyakit yang mampu bermetastasis sebelum

pembedahan, evaluasi beberapa lymph node regional secara cytology (aspirasi

dengan jarum yang tepat) atau secara histologi. Sebagai tambahan,

mempertimbangkan biopsi lymph node untuk pembedahan agar lebih akurat.

• Radiaograp bentuk thorak (3 lapang pandang) pada semua hewan dengan

suspec (atau dikonfirmasikan) tumor malignan yang berpotensi terjadinya

metastasis sampai ke paru-paru. Radiograp bentuk abdominal dan/atau

Page 9: Steri Lisas i

ultrasonografi abdominal pada kasus tersebut yang sampai pada organ-organ

di dalam abdominal atau ruang-ruang yang merupakan suspec (mis. Mast cell

tumor, hemangiosarcoma). Evaluasi struktur skletal pada radiograp thorak dan

abdominal untuk penyakit yang mampu bermetastasis.

Table 28-1. Tumor kulit dan subcutan yang umum ditemukan pada anjing

Lipoma

Mast cell tumors

Histiocytoma

Sebaceous gland adenomas

Table 28-2. Tumor kulit dan subcutan yang umum ditemukan pada kucing

Basal cell tumor

Squamous cell carcinoma

Fibrosarcoma

Mast cell tumors

Table 28-3. Tumor kulit dan subcutan yang umum ditemukan pada anjing

muda

Histiocytoma

Transmissible venereal tumors

Viral papilloma

Tabel 28-4. Agen etiologi

Virus

Canine squamous papiloma wars, feline sarcoma virus-associated multiple

fibrosarcoma

Solar dan radiasi ion

Page 10: Steri Lisas i

Squamouse cell carcinoma

Hormones

Perianal adenoma

Thermal injures

Squamous cell carcinoma, mast cell tumor

Factor genetic

Tumor-tumor yang bervariasi

Sistem imun yang menurun

Lympoma kucing

Usia

Beberapa tumor lainnya

Transmissible Venereal Tumor (TVT) merupakan infeksi sarkoma, veneral

granuloma,transmissible limposarcoma,sticker tumor yang umumnya menginfeksi

alat genital jantan maupun betina. Meskipun dilaporkan pula kasus TVT yang

menginfeksi daerah cervik, punggung, flank, daerah abdomen, intranasal (Park et al.,

2006; Marcos et al., 2006; Papazoglou et al., 2001). Paling banyak Kejadian TVT

yakni berada dilingkungan tropis dengan temperature hangat (Rogers, 1997).Tumor

dapat tumbuh 15-60 hari setelah implantasi, dan dapat tidak terdeteksi selama

bebrapa tahun (Lombard et al., 1968; Moulton, 1978).

Gejala TVT ialah adanya bentukan seperti cauliflower kemerahan. Biasanya

pada daerah genital. Secara makroskopis, bentuknya beragam. Ada yang kecil

maupun besar (5µm-10 cm), lunak maupun keras, abu-abu hingga kemerahan,

bentukan nodular maupun papilary di penis ataupun lapisan permukaan preputium.

Dapat terjadi juga pada glans penis, kadang pada bagian dalam penis bahkan scrotum

dan daerah perineal. Pada anjing betina biasanya terpencil, dapat ditemukan pada

seluruh bagian mukosa vagina, sering pula menyebar ke vestubula hingga labia.

Ukurannya bervariasi dari nodular kecil hingga besar hinga menyebar ke lumen

vulvovagina atau menjulur hingga diantara labia. Kedua kelamin sering terjadi

Page 11: Steri Lisas i

perubahan yang regresif hingga mudah berdarah hingga keluar leleran serous,

hemoragi ataupun leleran purulent dari preputium maupun vagina (Aiello et al., 2000)

(Bloom et al., 1950).

Secara mikroskopis. Sel tumor besar, bulat, polyhedral, ataupun sedikit oval,

jarang yg ireguler, beberapa uniform ukurannya. Nucleus besar, relative vesicular,

jelas, umumnya satu inti. Tidak ada Sitoplasma bergranulasi (eosinofilik atau

basofilik(giemsa)), dan dengan ciri tumor pada umumnya (Bloom et al., 1950).

Dalam contoh ini sel, kecil sepanjang sel darah merah adalah sel. Besar biru ungu sel-sel yang TVT.

Pengobatan TVT yang paling efektif ialah dengan kemoterapi. Beberapa

penelitian menunjukan pengobatan dengan vincristin sangat baik hasilnya.

Vincristine diberikan setiap minggu dengan dosis 0,5 – 0,7 mg/m2 dari area tubuh

atau 0,025 mg/kg secara intra vena. Lama pengobatan juga bervariasi 2 – 7 kali

(Marcos et al., 2006; Nak et al., 2005; Papazoglou et al, 2001). Vincristine

merupakan kelompok vinca alkaloid yg merupakan obat kemoterapi. Vincristine ialah

ekstrak dr tanaman vinca rosea yg merupakan racun microtubule (Brooks, 2008).

Post Operasi

Page 12: Steri Lisas i

Berikut perawatan atau postoperasi yang diberikan pada pasien kasus tumor

kelamin ini.

1. Berikan Amoxycilin 20 mg/kg BB peroral, 2 x sehari selama perawatan.

2. Perlindungan terhadap luka dengan perban.

3. Pemberian salep luka.

4. Pembukaan jahitan di hari ke-7.

Tabel. Hasil darah pasien “Anette”

Actual Normal Haemoglobin 15 12-18 g/dl Hematokrit 43 37-55 ml % Erytrosit 6,1 5,5 – 8,5 jt Leukosit 22600 6 000 – 17 000 Trombosit 329000 200 000 – 500 000 LED 2 0 -5 mm/hr Eosinofil - 2 -10 % Basofil - 0 -1 % Segmen 12 60 – 80 % Limfosit 80 15 – 34 % Monosit 8 1 - 11 % Fungsi hati

- Total protein - Albumin - Globulin - Total globulin - Direct - Indirect - SGOT - SGPT - ALP

6,6 3,2 3,4 0,87 0,20 0,67 290 78 11

4,9 – 9,6 mg/dl 2,12 – 4,0 mg 2,21 – 4, 45 dl 0 – 0,50 mg/dl

- -

36 – 77,5 UI/I 29,5 – 60 UI/I 7,9 – 26 UI/I

Fungsi ginjal - Ureum - Creatinin

30 0,8

5 – 23,9 mg/dl

0,18 – 2,9 mg/dl

Data laboratorium

Status fisik hewan dan prosedur untuk melakukan tes laboratorium. Penentuan

hematocrit, total protein ( TP), darah urea nitrogen ( BUN), dan bobot jenis air seni

pada hewan muda, yang sehat menggunakan prosedur pilihan ( misalnya.,

ovarihysterectomy, declawing) dan untuk hewan sehat dengan penyakit terlokalisasi (

Page 13: Steri Lisas i

misalnya., patellar luxation). Jika hewan lebih tua dari 5 - 7 tahun, mempunyai status

fisik I atau II, atau secara sistemik ( misalnya., dyspnea, murmur jantung, anemia,

ruptur badder, lambung dilatation-volvulus, shok, hemoragi), dan saat perawatan

diantisipasi lebih lama dibanding 1 - 2 jam, jumlah sel darah ( CBC), profil biokimia

serum, dan analisa air kencing harus dilaksanakan.

Identifikasi atau penyakit dasar mempengaruhi manajemen preoperasi,

prosedur yang berhub. dg pembedahan, prognosis dan perawatan sesudah operasi.

Hewan dengan neoplasia harus dievaluasi untuk metastasis ( misalnya. dengan

gambar hasil sinar x atau getah bening bengkak). Mereka yang menderita penyakit

jantung perlu mempunyai gambar hasil sinar x yang berkenaan dengan dada, scan

jantung ultrasound, dan/atau electrocardiograms.

Berdasarkan data laboratorium yang ditemukan pada kasus transmissible

venereal tumor menunjukkan tingginya SGPT dan SGOT, tingginya nilai Creatinin

dan ureaum. Tingginya SGPT merupakan indikasi dari penyakit hati atau terjadinya

kerusakan hati, hal ini sesuai dengan sifat tumor ini sendiri yang mampu

bermetastasis sampai ke hati dan melakukan pengerusakan juga pada organ hati

melalui kapiler-kapiler darah yang menyebabkan hati memproduksi enzim khas hati

yaitu SGPT menjadi lebih banyak. Dalam kasus kerusakan hati tidak selalu

menunjukkan tingginya nilai SGPT, SGPT normal juga dapat ditemukan pada

kerusakan hati pada hewan. Sedangkan tingginya nilai SGOT dalam kasus

transmissible venereal tumor ini meerupakan indikasi dari kerusakan hati, terapi

steroid, obstruksi biliary ekstra hepatic dan beberapa neoplasma. Menurut

Girindra,1986., kerusakan otot juga menunjukkan tingginya nilai SGOT. Hal ini

disebabkan SGOT bukan merupakan enzim khas hati sehingga tingginya nilai SGOT

tidak dapat dijadikan satu-satunya inerpretasi akan kerusakan hati tapi lebih memicu

pada adanya keberadaan neoplasma dalam tubuh hewan. Tingginya creatinin dan

ureum merupakan indikasi dari terjadinya kerusakan ginjal. Tingginya nilai creatinin

merupakan manifestasi dari kerusakan ginjal secara akut, pregnancy, hipovitaminosis

D, dan hypoparatyrodism.

Page 14: Steri Lisas i

Daftara Pustaka

Anonim. 2006. ” SGOT-SGPT Sering Bikin Kecele”

http://www2.kompas.com/kompas-

cetak/0502/21/humaniora/1567472.htm (8 Oktober 2008)

Anonimus, 2008. Transmissible Venereal Tumor (14 Agustus 2008)

Aiello, S.E., et al. 2000. The Merck Veterinary Manual Eight ed. Merck&Co. inc

whitehouse station N.J.USA.

Brooks, W.C. 2008. Vincristine (Oncovin, Vincasar). veterinarypartner.com

Birchard, S.J, Sherding RG. 2000. Sounders manual of small animal practice. ED-2.

Pensylvania; W.B Saunders company.

Bush, B.M. 1991. Interpretation of Laboratory Result for Small Animal Clinical.

London

Fossum T. W, 2002. Small animal surgery. 2nd edition. Mosby an affiliate of Elsevier.

St. louis, Missouri.

Girindra, 1986. Biokimia Patologi, Institut Pertanian Bogor, Hal: 181- 195

Rusydi, 2008. SITUS RESMI DINAS PETERNAKAN PROV_ SUMBAR __

TRANSMISSIBLE VENERAL TUMOR (TVT).htm. (14 Agustus 2008)

Williams, 1999. The 5 Minute Veterinary Consult. Transmissible Venereal Tumor.

Pensylvania.

Page 15: Steri Lisas i