58
STIMULASI ELEKTRIK UNTUK RASA SAKIT Listrik telah digunakan untuk mengobati rasa sakit selama lebih dari 100 tahun. Penelitian ilmiah telah membuktikan listrik dapat mengurangi baik nyeri akut dan kronis. Arus listrik dapat dideskripsikan menurut frekuensinya : - Arus dengan frekuensi rendah hingga 1000 Hz - Asrus dengan frekuensi menengah dari 1000 hingga 10000 Hz - Arus dengan frekuensi tinggi melebihin 10000 Hz Setiap pulsa pada modalitas Stimulasi elektrik tersedia pada arus konstan ataupun tegangan konstan. Hal ini tergantung pada resitansi internal sirkuit dari mesin itu sendiri. Arus dan tegangan konstan dapat juga digunakan untuk membedakan perubahan pulsa elektrik dan perubaan dari resitansi eksternal. Arus konstan biasanya digunakan pada elektroda fix atau statis, sedangkan tegangan konstan digunakan ketika salah satu elektroda dipindahkan selama perawatan (aplikasi dinamik) , untuk mencegah densitas arus dari keadaan tinggi jika area pada pad dalam kontak dengan jaringan yang akan dikurangi rasa sakitnya. Arus searah (DC): Aliran arus searah terus menerus dari partikel bermuatan ini dikenal sebagai arus searah (DC). Arus Galvanic (durasi pulsa> 10ms). Arus Faradic (durasi pulsa <10ms). Stimulasi listrik dapat diterapkan untuk tubuh dalam berbagai cara. Ada stimulator yang ditanamkan dalam tubuh seperti alat pacu jantung, ada stimulator eksternal yang dapat digunakan untuk menyampaikan arus ke permukaan elektroda implan atau eksternal transkutan. Beberapa perangkat rangsangan listrik yang ada, masing-masing menghasilkan frekuensi yang berbeda, bentuk gelombang, dan efeknya. Modalitas listrik tersebut diantaranya : • Transkutan Listrik Stimulasi Saraf (TENS) (yang paling umum digunakan) • interferensi Lancar (IFC) • Galvanic Stimulasi (GS) Karakteristik umum stimulasi elektroterapi TENS, IFC, dan GS adalah melakukan stimulasi listrik ke saraf dan otot melalui lapisan perekat yang diletakkan pada kulit. Perangkat ini didukung oleh baterai, dan beberapa unit yang memiliki adapter yang memungkinkan powering dari stop kontak. Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 1

Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

STIMULASI ELEKTRIK UNTUK RASA SAKITListrik telah digunakan untuk mengobati rasa sakit selama lebih dari 100 tahun. Penelitian ilmiah telah membuktikan listrik dapat mengurangi baik nyeri akut dan kronis.

Arus listrik dapat dideskripsikan menurut frekuensinya :- Arus dengan frekuensi rendah hingga 1000 Hz- Asrus dengan frekuensi menengah dari 1000 hingga 10000 Hz- Arus dengan frekuensi tinggi melebihin 10000 Hz

Setiap pulsa pada modalitas Stimulasi elektrik tersedia pada arus konstan ataupun tegangan konstan. Hal ini tergantung pada resitansi internal sirkuit dari mesin itu sendiri. Arus dan tegangan konstan dapat juga digunakan untuk membedakan perubahan pulsa elektrik dan perubaan dari resitansi eksternal. Arus konstan biasanya digunakan pada elektroda fix atau statis, sedangkan tegangan konstan digunakan ketika salah satu elektroda dipindahkan selama perawatan (aplikasi dinamik) , untuk mencegah densitas arus dari keadaan tinggi jika area pada pad dalam kontak dengan jaringan yang akan dikurangi rasa sakitnya.

Arus searah (DC):Aliran arus searah terus menerus dari partikel bermuatan ini dikenal sebagai arus searah (DC). Arus Galvanic (durasi pulsa> 10ms). Arus Faradic (durasi pulsa <10ms).

Stimulasi listrik dapat diterapkan untuk tubuh dalam berbagai cara.  Ada stimulator yang ditanamkan dalam tubuh seperti alat pacu jantung, ada stimulator eksternal yang dapat digunakan untuk menyampaikan arus ke permukaan elektroda implan atau eksternal transkutan.

Beberapa perangkat rangsangan listrik yang ada, masing-masing menghasilkan frekuensi yang berbeda, bentuk gelombang, dan efeknya. Modalitas listrik tersebut diantaranya :• Transkutan Listrik Stimulasi Saraf (TENS) (yang paling umum digunakan)• interferensi Lancar (IFC)• Galvanic Stimulasi (GS)

Karakteristik umum stimulasi elektroterapi TENS, IFC, dan GS adalah melakukan stimulasi listrik ke saraf dan otot melalui lapisan perekat yang diletakkan pada kulit. Perangkat ini didukung oleh baterai, dan beberapa unit yang memiliki adapter yang memungkinkan powering dari stop kontak.

Efek samping sitmulasi elektrik jarang terjadi, namun iritasi kulit alergi bawah bantalan perekat dan rasa sakit sementara dari muatan listrik sering dialami.

Secara fisiologi, simulasi elektrik untuk menghilangkan rasa sakit dibambarkan sebagai berikut : Simulasi mellaui serat kecil mengeksitasi neuron T meunu singal sakit. Neurot T dapat dihambat oleh Neuron S pada substansi gelatinosa (Teori Gerbang/Gate). Neuro S dapat tereksitasi melalu serat serat besar dari mekanoreseptor atau oleh Neuron R, aktiasi dengan neuro P pada sistem limbik (endogen analgesi).

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 1

Page 2: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 2

Page 3: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Berikut akan dipaparkan bermacam macam modalitas dari stimulasi elektrik yang terdapat saat ini :

Pemicu Saraf Transkutan Listrik/ Transcutaneous Electrical Nerve Stimulator (TENS) TENS adalah suatu alat Pemicu listrik dari tipe Field yang mengalirkan arus listrik melalui elektroda yang ditempatkan pada permukaan kulit untuk menurunkan persepsi nyeri pasien dengan menghambat transmisi impuls nyeri saraf aferen dan / atau merangsang pelepasan endorfin.TENS harus dibedakan dari stimulator listrik lain (misalnya, stimulator neuromuskular) yang digunakan untuk langsung merangsang otot dan / atau saraf motorik. Karakteristik sistem Pemicu saraf transkutan listrik adalah:

- Arus biphasic - Parameter parameter yang diseleksi seperti denyut nadi dan lebar pulsa.

Teori Dasar TENS:TENS merangsang saraf sensorik untuk memblokir sinyal rasa sakit, juga merangsang produksi endorphin untuk membantu menormalkan fungsi simpatik.  TENS dengan mesin kecil bertenaga baterai seukuran radio saku, menghubungkan dua elektroda dari mesin kekulit.  Elektroda sering ditempatkan pada area yang sakit atau pada titik tekanan, menciptakan rangkaian impuls listrik yang bergerak sepanjang serabut saraf. Ketika arus disalurkan, beberapa orang mengalami rasa sakit yang berkurang. Hal in iterjadi karena listrik dari elektroda merangsang saraf saraf di daerah yang terkena dampak dan mengirimkan sinyal ke otak yang menghalangi atau "merebut" sinyal rasa sakit yang normal. Teori lain adalah bahwa rangsangan listrik dari saraf dapat membantu tubuh untuk memproduksi obat penghilang rasa sakit alami yang disebut endorfin dan Encephalins, yang dapat menghalangi persepsi nyeri.TENS dapat diatur untuk frekuensi panjang gelombang yang berbeda, seperti aliran arus listrik atau ledakan arus listrik, dan untuk intensitas arus listrik. 

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 3

Page 4: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Spesifikasi TENS :- TENS unit saat ini menghasilkan arus 1-80 amp mikro (mA)- Tegangan rata rata 9 V - Frekuensi dari 2 sampai 1000 Hz, dengan lebar pulsa 250-400 mikrodetik (mS). Beberapa

memungkinkan untuk mengatur pada stimulasi frekuensi tinggi (60-200 Hz) atau stimulasi frekuensi rendah (<10 Hz).

Semua pulsa dari stimulasi saraf adalah TENS, tetapi biasanya terbatas pada pulsa dengan intensitas yang relative rendah untuk mengontrol rasa sakit. Hampir semua generator dioperasikan dengan baterei. Variasi pulsa yang terbentuk tersedia. Beberapa diantaranya monphasik seperti pulsa pendek i.d.c. tetapi sebagian besar adalah Simmetrik atau Assimetrik Biphasik. Pulsa yang paling aman adalah Bipasik dengan net charge zero.

Pulsa Durasi dari TEN seringkati fix untuk memberikan source atau sumber , dan memiliki panjang dari 10 μs hingga 400 μs.Frekuensi biasanya bervariasi dari range 2 hingga 200 Hz. Frekuensi yang biasa diguanakan adalah 150 Hz.Intensitas berkisar antara 50 – 100 mA.

Manfaat TENS :

- Megobati otot, sendi, masalah atau tulang yang terjadi dengan penyakit seperti osteoarthritis atau fibromyalgia, atau untuk kondisi seperti nyeri pinggang, sakit leher, tendinitis, atau bursitis.

- Mengobati nyeri akut yang datang tiba tiba seperti nyeri persalinan dan nyeri yang bertahan lama dan kronis seperti nyeri kanker.

- Sangat efektif mengurangi rasa sakit dan mengurangi pengobatan analgesik pasca operasi bedah sesar, ortopedi dan toraks serta prosedur bedah campuran (AHCPR 1992).

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 4

Page 5: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

- Bermanfaat untuk mereka yang menderita nyeri muskuloskeletal akut (Long 1991).

Penempatan elektroda pada TENS:

-Elektroda pada TENS ditempatkan di tempat sakit, seringkali salah satu elektroda ditempatkan pada tempat dimana rasa sakit yang paling intens dirasakan.-Elektroda juga dapat ditempatkan pada kulit/dermatom yang sama , melalui axis panjang dermatome, yang dapat melewatkan arus.-Elektroda juga dapat di pacu atau dengan titik titik akupuntur.

- Elektroda ditempatkan pada saraf periperal pada garis garis saaf- Juga ditempatkan pada akar spinal nerve dekat dengan kolom vertebral.

Bentuk gelombang pulsa umum digunakan di TENS.

Serat aktivasi oleh TENS. Bila perangkat digunakan bentuk gelombang yang menghasilkan output bersih DC yang tidak nol, katoda menggairahkan (Depolarisasi) akson dan impuls saraf akan melakukan perjalanan di kedua arah bawah akson. anoda cenderung menghambat akson (hyperpolarisation) dan ini bisa memadamkan impuls saraf. Jadi, selama TENS konvensional katoda harus diposisikan proksimal ke anoda sehingga impuls saraf ditransmisikan ke sistem saraf pusat tanpa hambatan. Namun, selama AL-TENS katoda harus ditempatkan distal, atau di atas titik motor, sebagai tujuan arus AL-TENS adalah mengaktifkan motor eferen.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 5

Page 6: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Variasi jenis TENS berdasarkan Parameter arus

- TENS KonvensionalTujuan dari TENS konvensional ini adalah mengaktivasi secara selektif Aβ afferent untuk memproduksi anagelsi segmental.

Dengan Pulsa pendek pada 50 microns pada 40 -150 HzMerupakan frekuensi tinggi dengan stimulasi intensitas rendah.Intensitas berubah secara gradual melalui prickling atau sensasi tingling yang dirasakan. Hal ini tidak menyakitkan dan menyebabkan kontraksi otot. Dengan pulsa pendek intensitas rendah akan menstimulasi secara selektif pada threshold rendah yang besar dari beta fibers untuk memproduksi penghalang produksi rasa sakit dengan mekanisme gerbang rasa sakit.

- TENS Serupa Akupuntur (Intensitas tinggi – Frekuensi rendahTujuan dari TENS ini adalah mengaktivasi secara selekstif group I (GI ) efferent untuk memproduksi kontraksi otot, yang menhasilkan aktifitas ergoreseptor dan group III (GIII) afferent. GIII Afferent berdiameter kecil dan ditunjukkan untuk memproduksi anagesi ektrasegmental melalui aktifasi dari penurunan rasa sakit pada jalur hambatan. Aβ afferent akan diaktifasi selama AL-TENS memproduksi analgesi segmental yaitu pada psposi katoda.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 6

Page 7: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

TENS ini berada pada kisaran pulsa 0.2 ms pada 2 Hz yang diberikan pada intensitas yang menimbulkan kontraksi otot. Stimulasi ini sering diaplikasikan untuk titik akupuntur tetapi kadang diaplikasikan pada titik titik motor otot pada segmentali myotome yang berhubungan.

Arus yang ditimbulkan adalah On / Off Time. Pada waktu ON adalah waktu di mana sebuah pulsa terjadi.Off time adalah waktu antara pulsa ketika tidak ada arus. On dan off timesi biasanya hanya digunakan ketika stimulasi listrik digunakan untuk menghasilkan kontraksi otot. Hubungan dari on dan off waktu seringkali dinyatakan rasio. Misalnya, jika otot dirangsang untuk 1 detik dan kemudian dibiarkan untuk bersantai untuk 50 detik ini dapat ditulis sebagai 10:50. Tugas Siklus adalah rasio pada waktu terhadap waktu total siklus, di mana waktu siklus total adalah waktu on ditambah waktu off.

- TENS BURSTAdalah series pulsa, yang berulang 1 – 5 kali setiap detik, biasanya selama dua kali. Setiap train atau frekuensi Burst berkisar 40 – 150 Hz dengan intensitas tinggi.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 7

Page 8: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Modus Burst mengacu pada serangkaian pulsa disampaikan dalam paket atau "amplop" sebagai pulsa tunggal. Burst pada umumnya disampaikan dengan arus frekuensi dan durasi. Durasi Burst adalah waktu dari awal sampai akhir peledakan tersebut. Interburst interval adalah Waktu antara semburan.

- BRIEF, Intens TENSMelibatkan durasi yang lebih panjang, sekitar 0.2 ms, frekuensi dan pulsa tinggi sekitar 100 Hz pada intensitas tinggi yang dapat ditoleransi. Aplikasi yang dibuat tidak lebih dari 15 menit. Disarankan untuk kondisi lokal pain. (Marmheimer dan Lampe, 1984)Ttujuan dari intense TENS ini adalah mengaktifasi secara selektif Aδ afferents yang memimpin angalgesi ekstrasegmental. Aβ afferent akan juga diaktifasi untuk memproduksi analgesi segmental.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 8

Page 9: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

- Modulasi TENSPanjang pulsa, frekuensi dan amplitudi dapat terjadi secara konstan dan bervariasi. Beberapa sistem menyediakan ketiga paramater ini.Modulasi mengacu pada setiap pola variasi dalam satu atau lebih dari parameter stimulasi.Modulasi digunakan untuk membatasi adaptasi saraf ke arus listrik. Modulasi mungkin siklik atau acakModulasi amplitudo: Variasi amplitudo saat puncak Frekuensi Modulasi: variasi dalam jumlah pulsa atau siklus per detik yang disampaikan.

Berikut adalah contoh dari beberapa aplikasi TENS yang digunakan secara umum :Ini adalah tampilan software yang digunakan dan simulasi visualisasi TENS melalui pemrograman

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 9

Page 10: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 10

Page 11: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

SCI pasien laki-laki, C5, lengkap, dengan neuroprosthesis untuk menangkap untuk tangan kiri. Pada bagian (a) pasien melakukan palmaris pegang dan gambar (b) lateral pegang. Elektroda ditempatkan pada lengan (penjelasan rinci disediakan di atas) tersebut dijamin dengan sarung tangan hitam / pergelangan tangan-pengikut yang memastikan bahwa elektroda tidak bergerak selama pengobatan. Compex Motion stimulator ditempatkan di dalam saku belakang pasien dan melekat pada kursi roda. Menekan perintah tombol yang digunakan untuk memicu urutan simulasi melekat pada sandaran tangan kanan. Hasil digambarkan berikut:

Grasbing protokol yang menghasilkan baik (a) lateral dan menangkap palmar (b) . Bagian atas menyajikan gambar primitif dalam garis waktu dan bagian bawah merupakan output untuk saluran 1-4.  UI-A interaksi pengguna A yang dihasilkan jika tombol push ditekan kurang dari 0,5 s; UI-B pengguna interaksi B yang dihasilkan jika tombol push ditekan lebih dari 1 s; ch-1-4 adalah saluran stimulasi, dan label (1) - (6) digunakan untuk menunjukkan garis yang primitif dalam waktu yang bertanggung jawab untuk acara-acara protokol stimulasi tertentu.

Tipikal Fitur dari TENS dan beberapa brand yang tersedia

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 11

Page 12: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

First Choice Range $49.95 - $69.95 Compact, easy-to-use tens machines and great value money

Flexi TENS $59.95 Ultra simple, powerful and stylish.

Smart TENS $119.95 Sophisticated, digital and very powerful.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 12

Page 13: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

V-TENS Plus $149.95 Ideal for professionals and those who want the best

Profile TENS $199.95 Top of the range tens unit - satisfaction guaranteed

Professional TENS Units for pain relief For medical professionals and those that want the best. V-

TENS Plus,Body Clock DUO and more...!Profile TENS The Profile TENS is the ultimate digital TENS unit. After conducting a

worldwide customer survey, the "Profile TENS" was born. It is not only packed with functionality and special safety features, but also feels so smooth that you will want to use it again and again. We have missed nothing on this unit - customer satisfaction guaranteed!

Chattanooga Intelect TENS Unit: Dual-channel. Asymmetrical biphasic

wave form. Constant current. Fully adjustable parameters. 2 &mdash; 150 Hz pulse frequency. Burst, normal and modulation modes. 0 &mdash; 80 mA pulse amplitude each channel. Includes timer and belt clip. 1.2 x 2.4 x 3.6. Koalaty TwinStim Plus Digital TENS &amp; EMS Combo: The Twin Stim Plus is a 4

channel, 8 electrodes, TENS and EMS combo unit. The Twin Stim Plus gives the user the choice of 3 modes of Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 13

Page 14: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

TENS and 3 modes of EMS. Unit can be powered by 4 AA batteries or by its AC adapter. Channels: 4 Channel, isolated between channels. Pulse Amplitude: Adjustable, 0-80 mA peak into 500 ohm load each channel. Voltage: 40 Volts peak to peak on 500 ohms load. Pulse Rate: Adjustable, from 1 to 120 Hz. Pulse Width: Adjustable, from 50 to 400 microseconds. Wave Form: Symmetrical biphasic square wave. On Time: Adjustable, 1~30 seconds , 1 Sec./ step Off Time: Adjustable, 1~30 seconds , 1 Sec./ step Ramp Time: Adjustable, 1~9 seconds, 1 Sec./ step 3 EMS Modes: Constant ,Synchronous, Alternate 3 TENS Modes: Burst, Normal, Modulation Timer: Adjustable, from 1 to 60 minutes. 1 Year Manufacturer Warranty System Includes: Stimulator, 4 Lead Wires, 2 package of high quality Self-Adhesive Electrodes, 4 AA batteries, AC adapter, Soft Carrying Case, Instruction Booklet. Lumiscope Economy TENS Unit The Economy TENS Unit Includes: Dual Channel,

three modes (Standard, Bust, Modulation), molded carrying case, four electrodes, lead wires, 9 Volt Battery, Instructions included. 3 Year Warranty.

Medline TENS-2500 Electronic Nerve Stimulator, Dual Channels, 3

Operating Modes, Kit Features of the TENS-2500 Electronic Nerve Stimulator include: This very popular unit has dual channels, fully adjustable parameters and three modes of operation: burst (B), normal (N) and modulation (M). The timer is adjustable in 30 min., 60 min., or constant time. &bull; Dual isolated channels, two leads per channel. &bull; Pulse amplitude (constant current): Adjustable 0 - 80 mA, 500 Ohm load. &bull; Pulse frequency: Adjustable 2 &mdash; 150 Hz. &bull; Pulse width (micro seconds): Adjustable 60-250 us. &bull; Mode selector: Burst (B), N (Normal), or Modulation (M). &bull; Timer adjusts for 30 minutes, 60 minutes or constant. &bull; Requires 1 9 V battery which lasts approx. 70 hours. &bull; Carrying case, 2 dual channel lead wires, 9V battery, 4 reusable electrodes, and manual. Features of the ProMed Three Mode Digital TENS and EMS Unit: Combination

(Transcutenous Nerve Stimulator and Electrical Muscle Stimulator) Digital Unit is a Dual Channel, Three Mode EMS and Seven Mode TENS unit. ProM-710 Digital TENS and EMS unit is simple to operate with its precise digital controls and LCD Panel Display. Large rotary knobs are used for amplitude adjustment and as On/Off switches, separate for each channel. ProM-710 also Additional Controls protected under a large sliding front panel with specially designed easy grip ridges. ProM-710 Digital TENS and EMS features 7 modes of TENS operations and 3 modes of EMS, also built in are additional features: Timer, Patients Compliance Meter, and Physician/Therapist lock feature. This TENS and EMS Combo unit is a high quality product that incorporates microprocessor technology with precise digital controls and extra large LCD display. On the back, a sturdy clip is included for carrying convenience. System Includes: Stimulator. Lead wires (new FDA compliant). 4 self-stick hypoallergenic reusable electrodes. 9 volt battery. Hard plastic carrying case. Instruction booklet. Technical

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 14

Page 15: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Specifications: EMS: &#9830; Three (3) Function Mode: Synchronous, Constant, Alternating. &#9830; Pulse: Amplitude and Rate Adjustable. &#9830; Timer: 15, 30, 45, 60 minutes and continuous. &#9830; Cycle On/Off: Adjustable. &#9830; Wave Form: Asymmetrical. TENS: &#9830; Seven (7) Function Mode: - Burst (B): Width Fully Adjustable. - Continuous Mode (N): Pulse Rate, Pulse Width and Intensity Fully Adjustable. - Modulated width (M): Pulse Width is Automatically Varied. - Modulated Rate (MR): Pulse Rate Decreases 50% from Setting Value. - Modulated Rate and Width (MRW): Alternating Modulated Width and Modulated Rate. - Strength-Duration and Rate Modulation (SDR): Alternating Modulated Intensity and Pulse Width. - Strength-Duration Width Modification (SDW): Alternating Modulated Intensity and Pulse Width. &#9830; Patient Compliance Counter. &#9830; Patient Lock System.

Body Clock Gold Square from $3.50 2" x 2" (50mm x 50mm) Gold Square electrodes. Excellent

value, great quality

PALS Platinum from $6.502" x 2" (50mm x 50mm) Square. Simply the best quality

Body Clock Gold Rectangular from $4.502" x 3.5" (50mm x 90mm) Rectangular

electrodes. Less mess, fuss free

Round Electrodes from $4.501.3" (32mm) diameter Round electrodes. Less mess, fuss

free

PALS Platinum Rectangular from $8.002" x 3.5" (50mm x 90mm) Rectangular electrodes.

Simply the best quality

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 15

Page 16: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Carbon Rubber Electrodes from $4.50 Traditional electrodes used with gel and sticky fixers

Karakteristik jenis TENS

Karakteristik Device lain serupa TENS

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 16

Page 17: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Simulasi Terapi Bioelectri k / Bio-Electric Stimulation Therapy (BEST)

Disebut juga Micro Current Electro Therapi (MET) merupakan Terapi bioelektrik untuk meringankan rasa sakit rheumatoid arthritis, dilakukan dengan pengiriman dosis tepat arus bioelectricmelalui elektroda diletakkan pada kulit. Arus tersebut dapat mengganggu sinyal arthritis sakit ke otak. Arus yang dialirkan kurang dari 1 milliamper, 100 kali kurang dari TENS. Bioelectric terapi mengurangi rasa sakit dengan cara memblokir pesan rasa sakit ke otak. Dengan melewatkan sejumlah kecil arus melalui bagian tubuh yang akan distimulasi sehingga arus akan meniru atau Mimik signal elektrik dari Otak. Kemudian menstimulasi Lethargik atau serat serat saraf yang tidak konduktif. Sebagai contoh, ketika Anda menyakiti jari Anda, saraf nyeri-sensing di jari Anda mengirim pesan ke sumsum tulang belakang dan otak. Pesan terdaftar sebagai nyeri, menyebabkan Anda untuk menafsirkan pesan mendesak tubuh Anda untuk "mengobati cedera." Ada sel-sel tertentu di sumsum tulang belakang yang bertindak sebagai "gerbang," mengatur lalu lintas impuls menyakitkan. Konsep di balik terapi bioelectric adalah bahwa overloads sel-sel oleh stimulasi listrik, menyebabkan "kemacetan lalu lintas," yang menghentikan impuls yang menyakitkan mencapai otak.Terapi Bioelectric juga dapat mendorong tubuh untuk menghasilkan bahan kimia yang menghalangi nyeri - yang disebut endorfin - yang mengurangi atau menghilangkan sensasi menyakitkan. Endorfin, bersama dengan bahan kimia tubuh lainnya yang mengubah impuls saraf, memblokir pesan rasa sakit dari yang dikirimkan ke otak. Bioelectric terapi dapat digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi diketahui menyebabkan rasa sakit, termasuk: • Sindrom nyeri regional kompleks (juga dikenal sebagai distrofi refleks simpatis atau RSD) • Sakit punggung • Nyeri otot • Sakit kepala dan migrain • Gangguan aliran darah pada tungkai atas dan bawah • Arthritis • Temporal bersama sindrom (TMJ) rahang bawah

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 17

Page 18: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

• Gangguan sistem saraf, seperti kerusakan saraf perifer (polineuropati) dan neuropati diabetes • Nyeri dan bisul pada kulit akibat sirkulasi yang buruk atau scleroderma

ANATOMI gelombang BIOELECTRIC

Sebuah osiloskop dapat digunakan untuk memvisualisasikan bentuk arus listrik berdenyut seperti yang ditunjukkan di atas, dalam rangka memahami dan mendiskusikan sifat mereka. Istilah berikut ini digunakan untuk menentukan bentuk dan komponen. TENS unit memanfaatkan baik monophasic atau gelombang biphasic asimetris. Kurva fase miring dan asimetris dengan menggunakan satu sama lain. Positif dan negatif saling membatalkan satu sama lainnya meninggalkan muatan kulit bersih sebesar nol. Pada tahap transmisi (positif inbound) perjalanan arus melalui elektroda positif ke dalam jaringan, dan selama menyeimbangkan (kembali) tahap kembali nya arus

Terapi umup dimanfaatkan dalamBentuk gelombang Elektro-medicin

 

Monophasic langsung atau arus galvanik adalah konstan tegangan dan arus kontinu yang digunakan untuk iontophoresis (pengiriman dengan elektrik, obat langsung ke dalam jaringan target) dan penyembuhan luka. stimulasi Micro current jugaa memanfaatkan jenis sinyal.

 

Contoh galvanik berdenyut monophasic atau DC terputus saat digunakan untuk stimulator otot powered, pengurangan edema, stimulasi mikro-saat ini (dimana durasi pulsa dapat berlangsung selama beberapa menit

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 18

Page 19: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

sampai jam) dan penyembuhan luka.

 

Contoh arus AC gelombang sinusoidal biphasic simetris dan persegi ni digunakan untuk mengendalikan nyeri dan / atau bertenaga stimulasi otot.

Trifasik persegi simetris atau asimetris sinusoidal polyphasic dan variasi banyak digunakan untuk mengontrol edema dan rasa sakit

Sebuah contoh dari gelombang sinusoidal asimetris miring biphasic digunakan untuk mengendalikan nyeri dan stimulasi otot bertenaga. Interval fase tidak sama namun muatan bersih adalah nol.

 BEST teredam, biphasic, asimetris tegangan sinyal AC sinusoidal tinggi yang digunakan untuk mengontrol nyeri, rangsangan otot, penyembuhan luka, fleksibilitas tinggi dan ketahanan yang luar biasa untuk akomodasi saraf dan pembiasaan karena modulasi impedansi.

BEST teredam, biphasic, asimetris, sinusoidal, pulsa AC tegangan tinggi pulsa intens dengan interval antar-cluster panjang dan siklus tugas pendek pendek

BEST teredam, biphasic, asimetris, sinusoidal, AC tegangan tinggi sinyal cluster ke cluster yang relatif sempit

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 19

Page 20: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

pulsa intens dengan interval antar-cluster panjang dan siklus tugas pendek pendek.

Metode terapi

Menempatkan perekat karet kecil, datar, dengan cakram perekat karet (elektroda ) yang diterapkan pada kulit di area yang ditentukan untuk diperlakukan. Kadang-kadang, cangkir hisap karet (disebut perangkat vasopneumatic) dapat diterapkan pada kulit. Elektroda dihubungkan ke komputer dengan program dosis pengobatan yang tepat diperlukan. Frekuensi tinggi, bolak arus listrik (sekitar 4.000 pulsa per detik) diterapkan melalui elektroda. Arus bergerak melalui kulit cepat dengan sedikit ketidaknyamanan. Selama pengobatan, respons Anda terhadap rangsangan listrik dipantau. Hal ini memungkinkan terapis Anda untuk menyesuaikan rangsangan listrik yang diterapkan, sesuai kebutuhan. Waktu perawatan sebenarnya adalah sekitar 20 menit.

Manfaat Terapi Bioelectric:- Efektif meningkatkan aliran darah, - Menurunkan pembengkakan, dan nyeri mengurangi arthritis. - Efektif dalam memberikan kontrol nyeri sementara, tetapi hanya bagian dari program manajemen

nyeri total. Ketika digunakan bersama dengan konvensional obat penghilang rasa sakit, pengobatan bioelectric dapat mengurangi dosis yang dibutuhkan dari beberapa penghilang rasa sakit-hingga 50%.

Pro dan Kontra :- Prof. Bert Op 'Eijnde, from the University of College in Hasselt, Belgium, menunjukkan BEST

memberikan efek positif dan statistic yang pentik dalam meningkatkan ketahanan dan mengurangi nyeri yang kronik dan fatik. BEST bekerja pada level selular untuk meningkatkan energy dan menyimpan homeostasis. Efek efeknya meliputi: meningkatkan produksi enzim ATP.

- Cheng, et al. Studi Independen menunjukkan BEST dapan meningkatkan produksi ATP hingga 500%, meningkatkan transport trans membrane yang meliputi :amino acids (pembentuk dari semua protein)proline, prekusor terhadap hidroxyproline (penting pada perbaikan koneksti jaringan, produksi kolagen,menghubungkan jaringan pada tendon dan ligamen)

– Bourguignon 1987, Nessler and Mass, 1987, BEST dapat meningktkan calcium (melalui pembukaan channel kalsium yang sangat sensitif terhadap tegangan pada membran. Salah satu efek dari hal meningkatkan kalsium adalah meningkatkan reseptor insulin, yang diperlukan untuk kedua protein dan sintesa DNA)Stimulasi fibroblastsMembentuk jaringan penyembuhan dan regenerasi

Berikut full gait analysis, sebagai subset studi BESTIPP dan tampilan alat BEST

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 20

Page 21: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 21

Page 22: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Stimulasi Interferensi (IFS)

Terapi interferensi (IFT) adalah jenis elektroterapi transkutan. Arus frekuensi menengah bolak balik secara simultan diterapkan pada daerah yang terkena melalui elektroda. Superposisi atau interferensi antara dua arus menyebabkan gabungan arus listrik naik dan turun.

Stimulasi interferensi (IFS) dikarakteristika dengan dua gelombang sinus arus bolak-balik dari frekuensi berbeda yang "bekerja" bersama-sama untuk menghasilkan arus interferensi yang juga dikenal sebagai Beat Pulsa atau pulsa modulasi frekuensi bolak-balik. Salah satu dari dua arus ini biasanya berada pada frekuensi 4000 Hz, dan arus lainnya dapat dipertahankan konstan atau bervariasi pada rentang 4001-4100 Hz. Arus interfensi adalah arus resultan yang diproduksi dengan interferensi dari dua frekuensi medium (1000 hingga 10000 Hz) sinusoidal AC dari frekeunsi yag berbeda. Kedua bentuk gelombang diantarkan melalui dua set elektroda melalui channel terpisah pada stimulasi yang sama.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 22

Page 23: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Amplitudo yang dihasilkan pada suatu titik tertentu adalah jumlah dari dua amplitudo arus individu, sehingga saat dua puncak atau dua lembah bertumpang tindih, mereka akan meningkatkan satu sama lain, tetapi saat puncak dan palung bertumpang tindih mereka membatalkan satu sama lain.Frekuensi yang dihasilkan arus ini adalah rata rata dari dua arus tersebut. Misalnya, jika arus A adalah 5000 Hz dan B adalah 5100 Hz, frekuensi arus yang dihasilkan akan 5050 Hz. Hal ini menghasilkan amplop pulsa dikenal sebagai denyut. Beat Frekuensi sama dengan perbedaan antara frekuensi dari dua AC asli.

Kebanyakan mesin interferensi memungkinkan frekuensi beat yang konstan untuk dipilih, misalnya 10, 50 atau 100 Hz. Beberapa mesin memungkinkan beat frekuensi berubah secara otomatis dan teratur antara beberapa pasangan pre-set frekuensi selama jangka waktu tertentu. Hal ini disebut modulasi frekuensi, ayunan atau menyapu/sweep. Dengan demikian mesin dapat diatur untuk menyapu, misalnya, antara 20 dan 80 Hz selama 6s dan kembali selama 6s berikutnya.Pola dan waktu modulasi ini biasanya diatur dan kadang-kadang disebut spektrum.Pengaturan semacam ini diyakini bermanfaat untuk mencegah adaptasi syaraf dan juga dapat memperluas

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 23

Page 24: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

jangkauan jenis saraf yang dapat dirangsang.Arus diterapkan oleh logam atau elektroda karbon-karet dengan spons direndam air atau serabut Atau dengan cangkir hisap. Elektroda Fix menggunakan tali dan cangkir hisap. Elektroda harus ditempatkan sehingga arus menyilang satu sama lain dalam jaringan target. Waktu berkisar biasanya 20-30 menit.

Hal ini juga memungkinkan untuk menggunakan hanya dua elektroda (mode bipolar).Kedua media-frekuensi arus ditumpangkan di dalam mesin, sehingga arus tunggal yang dihasilkan telah menjadi modulasi amplitudo. Hasilnya adalah gangguan yang terjadi di seluruh wilayah antara kedua elektroda. Ada cenderung untuk rangsangan lebih indra dibandingkan dengan empat-kutub.Arus interferensi lebih nyaman daripada bentuk gelombang lain karena memungkinkan amplitudo arus rendah akan dikirimkan melalui kulit.Invers hubungan antara impedansi kulit (resistensi kulit) dan arus frekuensi. Dengan demikian, menawarkan pengiriman arus lebih baik ke jaringan.Arus interferensi juga dapat merangsang area lebih besar dari bentuk gelombang lainnya.

Interferensi arus dapat merangsang sensory, motor, dan serat nyeri.  Karena dengan frekuensi, gelombang interferensi memenuhi impedansi rendah saat melintasi kulit dan memasuki jaringan di bawahnya.  Penetrasi jaringan dalam ini dapat disesuaikan untuk merangsang serat saraf parasimpatik dalam meningkatkan aliran darah. Menurut para pengguna, stimulasi interferensi berbeda dengan stimulasi TENS karena memungkinkan penetrasi yang lebih dalam dari jaringan dan lebih nyaman serta meningkatkan sirkulasi.

Manfaat IFS yang telah dicobada adalah sangat efektif dalam mengurangi- (i) nyeri dan penggunaan obat nyeri, - (ii) edema dan peradangan, - (iii) mempercepat waktu penyembuhan, - serta dalam meningkatkan

(i) berbagai gerak aktivitas, (ii) tingkat, dan (iii) kualitas hidup. .

Pro dan Kontra dari IFS :- Low (1988) menyatakan bahwa baik efek terapi dan fisiologis arus interferensi membutuhkan

penyelidikan lebih lanjut. - Goat (1990) melaporkan bahwa bukti yang mendukung penggunaan IFS dalam pengendalian edema

hanyalah terutama anekdot. - Reitman dan Esses (1995) mencatat bahwa tidak ada studi terkontrol membuktikan efektivitas IFS. - Indergand dan Morgan (1995) melaporkan bahwa arus interferensi yang diaplikasikan di atas ganglion

stellata tidak merubah lengan hemodinamik pada individu asimtomatik. Temuan ini menantang konsep bahwa IFS dapat memblokir impuls vasokonstriktor simpatik pada saraf perifer.

- Dalam sebuah penelitian plasebo terkontrol acak, Van Der Heijden, et al. (1999) mengevaluasi efektivitas elektroterapi interferensi bipolar (ET) dan USG berdenyut (AS) sebagai adjuvant untuk melaksanakan terapi untuk gangguan bahu jaringan lunak (n = 180). Pasien dengan nyeri bahu dan / atau bahu mobilitas terbatas, karena gangguan jaringan lunak tanpa underlying kondisi tertentu atau umum, secara acak menerima(i) ET aktif ditambah AS aktif, (ii) ET aktif ditambah US dummy, (iii) ET dummy ditambah aktif AS, (iv) ET dummy ditambah US dummy, atau (v) tidak ada adjuvant. Selain itu, mereka menerima maksimum 12 sesi terapi latihan dalam 6 minggu.. Para peneliti menyimpulkan bahwa baik ET maupun AS terbukti efektif sebagai terapi adjuvant untuk latihan untuk gangguan bahu jaringan lunak.

- Jarit, et al. (2003) menyimpulkan bahwa IFS dapat membantu mengurangi rasa sakit, dan bengkak

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 24

Page 25: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

sekaligus meningkatkan jangkauan gerak pada pasien yang menjalani operasi lutut. Lebih cepat untuk aktivitas hidup sehari-hari dan kegiatan atletik. Temuan penelitian ini perlu divalidasi oleh penyelidikan lebih lanjut.

- Penilaian teknologi oleh California Technology Penilaian Forum (CTAF, 2005) menyimpulkan bahwa stimulasi interferensi tidak memenuhi kriteria penilaian CTAF's.

- Tinjauan pada terapi non-farmakologis (termasuk IFS) untuk nyeri pinggang akut dan kronis oleh American Pain Society dan American College of Physicians (Chou et al, 2007) menyimpulkan bahwa terapi dengan bukti yang baik dari keberhasilan moderat untuk kronis atau sub- nyeri punggung akut rendah adalah terapi kognitif-perilaku, olahraga, manipulasi tulang belakang, dan rehabilitasi antar-disiplin. Untuk sakit punggung akut rendah, terapi hanya dengan bukti baik keberhasilan adalah pemanasan dariluar/superficial.

- Fourie dan Bowerbank (1997) mempelajari terapi interferensi (TI) sebagai pengobatan untuk mempercepat penyembuhan fraktur tibialis dalam buta ganda, studi terkontrol, acak. 

- Burch et al. (2008) untuk menyelidiki manfaat dari kombinasi interferensi (IF) dan stimulasi otot terpola dalam pengobatan osteoarthritis (OA) lutut. 

- Jarit et al. (2003) melakukan secara acak, double-blind, plasebo-terkontrol, terapi interferensi pada 87 pasien yang telah menjalani cruciatum anterior ligamen (ACL) rekonstruksi, menisectomy, atau chondroplasty lutut. Peneliti menyimpulkan bahwa IFT dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit, kebutuhan untuk pengobatan rasa sakit dan edema serta meningkatkan pemulihan fungsi setelah operasi lutut. 

- Hurley dkk. (2001) menyimpulkan bahwa selama pengobatan sakit punggung rendah interferens arus diterapkan ke saraf tulang belakang yang terkait daripada daerah yang menyakitkan. Peneliti menemukan penurunan signifikan secara statistik pada nilai cacat fungsional untuk kelompok terapi saraf tulang belakang dibandingkan dengan kelompok kontrol atau kelompok daerah yang menyakitkan terapi.

-  Namun, perbedaan status pretreatment dan protokol perawatan untuk kelompok pasien yang berbeda dalam penelitian ini menghambat interpretasi temuan ini. 

- Hurley et al. (2004) menyelidiki hasil terapi manipulatif dan IFT untuk sakit punggung akut rendah. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara efek terapi manipulatif gabungan dan paket terapi interferensi dan baik terapi manipulatif atau terapi interferensi saja.

- 2008 Hayes Directory melaporkan interferensi Terapi untuk Sakit dan Nyeri pada Bone Fraktur menyatakan ada kurangnya bukti bahwa terapi interferensi efektif untuk menghilangkan rasa sakit dan penyembuhan jaringan. 

- Pada tahun 2005, California Technology Penilaian Forum (CTAF) menyimpulkan bahwa terapi interferensi belum terbukti bermanfaat sebagai alternatif untuk pengobatan nyeri muskuloskeletal. pengobatan divalidasi untuk nyeri muskuloskeletal termasuk obat yang diperlukan, seperti acetaminophen, agen anti-inflammatory drugs, relaksan otot atau opioid; menghalangi istirahat, pertimbangkan manipulasi tulang belakang untuk menghilangkan rasa sakit dan merujuk untuk terapi latihan.

Contoh contoh produk sebagai berikut :

Technical Specification of Interferential Stimulation Quattro IF Four Channel Clinical Interferential Unit Electrotherapy Equipment:

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 25

Page 26: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Channels: Four isolated channels

Pulse Intensity: Adjustable 0-70mA peak into 500 ohm load each channel, constant current

Carrier Frequency: 4000Hz Fixed (CH1 and CH3)Modulating Frequency: 4004-4160Hz Adjustable (CH2 and CH4)Modes: Constant, Auto Sweep, Frequency ShiftSweep Time: 15 secondsWave Form: Symmetrical balanced Sine wavePower Source: AC AdapterWarranty: 1 YearPatient Compliance Meter: Shows the treatment times

Portable Interferential Unit

Interferential stimulators are used for symptomatic relief and management of chronic pain and/or as an adjunctive treatment in the management of post-surgical and post-traumatic acute pain.This stimulator has two-channel (four-pad) output, adjustable amplitude and frequency as well as four modes of output - continuous, 1/1 abrupt, 8/8 abrupt, 10/10 ramped.The unit comes complete with 9v battery, ac adapter, lead wires, electrodes and hard carry case. Models may vary.

Pemicu Saraf Percutaneous Listrik/Percutaneous Ele ctrical Nerve Stimulation (PENS)

METODE KOMBINASI Electro acupuncture Dan Transcutaneous Nerve Stimulator (TENS) yitu PENS menggunakan akupuntur metode seperti jarum sebagai elektroda, yang ditempatkan pada dermatomal levels. PENS melewatkan resistansi kulit lokal /bypass the local skin resistance dan memberikan arus yang sesuai untuk ujung ujung sel saraf. Pemicu Saraf Percutaneous listrik (juga dikenal sebagai neuromodulation percutaneous) menggunakan jarum seperti akupunktur sebagai elektroda. Jarum ini ditempatkan dalam jaringan lunak atau otot pada tingkat dermatomal sesuai dengan patologi lokal (jarum biasanya dimasukkan di atas dan di bawah dan ke daerah pusat rasa sakit).

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 26

Page 27: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Lokasi jarum dari PENS , dengan Terapi PENS, setiap lima bipolar stimulasi elektrik dipasagnkan pada sepasang jarum, merubah positif dan negative posisi seperti yang digambarkan di atas.

Sistem ini menggunakan frekuensi 5-Hz dengan lebar pulsa 0.5 mS. Jika tujuan penghilang nyeri tidak dicapai dalam waktu 15 menit, frekuensi dapat diturunkan menjadi 1 Hz.

Keuntungan utama dibandingkan PENS atas TENS adalah bahwa sistem ini melewati resistansi kulit lokal dan memberikan rangsangan listrik pada tingkat yang diinginkan tepat di dekat ujung saraf yang terletak di jaringan lunak, otot, atau periosteum dari dermatom yang terlibat.

Kegunaan stimulasi ini adalah :-Pengobatan nyeri leher, namun masih belum cukup bukti untuk mendukung indikasi ini.- Rehabilitasi dalam perbaikan pada pinggang, lutut, leher, dan nyeri bahu. (Harris dan Susman (2002) tentang Panel Philadelphia).

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 27

Page 28: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Contoh produk yang ada dipasaran :

Stimulasi listrik Fungsional (FES)

Stimulasi ini bermanfaat untuk :- Mencoba mencegah atau membalikkan atrofi otot dan demineralisasi tulang dengan merangsang

tubuh bagian bawah yang lumpuh untuk melakukan latihan diam atau berdiri dan berjalan. - Stimulasi listrik Fungsional juga telah diteliti sebagai cara untuk meningkatkan gangguan gaya

berjalan pasien hemiplegic. Meskipun beberapa paraplegics bisa berjalan jarak diperpanjang menggunakan stimulator listrik fungsional, teknologi ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti kursi roda. (Hayes, 2003)

- Stimulasi listrik Fungsional (FES), suatu bentuk rangsangan listrik neuromuskuler, dianggap medis diperlukan untuk rehabilitasi tungkai bawah lumpuh pada orang dengan cedera tulang belakang (SCI) dengan SEMUA karakteristik berikut:- unit motor dengan intack rendah (L1 ke bawah) (baik otot dan saraf tepi);- otot dan stabilitas sambungan untuk bantalan berat pada ekstremitas atas dan bawah yang dapat

menunjukkan keseimbangan dan mengontrol untuk menjaga postur dukungan tegak mandiri- Demonstrasi kontraksi otot cepat untuk NMES dan memiliki persepsi indrawi stimulasi listrik yang

cukup untuk kontraksi otot;- memiliki motivasi tinggi, komitmen dan kemampuan kognitif untuk menggunakan perangkat tersebut

untuk berjalan-jalan;- kemampuan untuk mentransfer secara independen dan dapat menunjukkan toleransi berdiri

independen selama setidaknya 3 menit;- menunjukkan fungsi tangan dan jari untuk memanipulasi kontrol;- pasca pemulihan dari cedera sumsum tulang belakang dan bedah restoratif minimal 6 bulan;- tidak ada pinggul dan penyakit degeneratif lutut dan tidak ada sejarah patah tulang panjang sekunder

osteoporosis

Perangkat mencatat motor kontrol sinyal lemah sisa engan cara EMG dan drive rangsangan listrik proprotional ke EMG tersebut. Para pasien mengontrol dalam hal ini rangsangan listrik langsung, yang mendukung mereka dalam rangka untuk menyelesaikan tugas yang diinginkan (lih. Gambar. ). Tugas

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 28

Page 29: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

kompleks, seperti menggenggam dan mencapai, selanjutnya memerlukan mesin negara untuk kontrol stimulasi. Transisi berlangsung tergantung pada EMG sukarela terdeteksi dan / atau waktu constraints.ct atau arus galvanik adalah konstan kontinyu tegangan dan arus yang digunakan untuk iontophoresis (pengiriman dengan elektrik mengemudi obat langsung ke dalam jaringan target) dan penyembuhan luka. stimulasi Micro-saat ini juga memanfaatkan jenis sinyal.

 

Pro dan Kontra :- Studi rangsangan elektrik isometrik melatih demineralisasi tulang kembali dan meningkatkan

kekuatan otot (Belanger, 2000).- Elektrik mendorong penggunaan siklus latihan dengan paraplegics yang memulihkan massa otot

(Baldi, 1998). - Kepadatan mineral tulang lebih baik di beberapa tulang pasien dengan cedera tulang belakang (SCI)

setelah penggunaan sepeda FES (Chen, 2005).- Beberapa studi melaporkan hasil dengan stimulator fungsional yang lebih canggih yang

memungkinkan beberapa paraplegics untuk berdiri dan berjalan. Sebagian besar subjek terdaftar dalam studi ini berhasil berdiri dan berjalan dan, menggunakan state awal mereka sebagai kontrol, mereka mengalami banyak manfaat termasuk perubahan psikologis yang positif, meningkatkan kebugaran kardiovaskular, dan meningkatkan kekuatan otot, massa otot, dan menurunkan aliran darah tungkai.

-  Namun, untuk mencapai manfaat ini, pasien mengalami risiko yang signifikan (Hayes, 2003).

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 29

Page 30: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

- Ransangan elektrik isometric melatik tulang untuk remineralisasi yang tidak diamati dengan rangsangan elektrik berjalan (Needham-Shropshire, 1997; Belanger, 2000).

- Ambulasi yang disediakan oleh rangsangan listrik fungsional juga dapat muncul untuk memberikan keuntungan terhadap perangkat yang hanya menyediakan paraplegics dengan latihan namun kecepatan dan range ransangan ambulasi elektrik sangat terbatas sehingga peneliti mengevaluasi sistem Parastep yang menyimpulkan bahwa sistem tidak bisa menggantikan kursi roda (Hayes , 2003). 

- Dalam sebuah penelitian skala kecil, stimulasi listrik fungsional secara signifikan meningkatkan kecepatan berjalan kaki pasien dengan cedera tulang otak atau tulang belakang yang menyebabkan kelumpuhan ekstremitas sebagian lebih rendah (Wieler, 1999). 

Contoh produk di pasaran :

NESS L300 - Advanced functional electrical stimulation

The NESS L300 by Bioness® is an advanced functional electrical stimulation (FES) system that sends low-level electrical impulses to the common peroneal nerve in your leg, stimulating muscles to lift your foot. The NESS L300 automatically senses, while you are walking, your foot position, terrain as it changes, and your walking speed. Therefore, the NESS L300 may assist your gait (a manner of walking) following an upper motor neuron injury or disease

Neuromuscular electrical stimulation (NMES)

EMS bekerja dengan merangsang otot melalui impuls listrik kecil.Impuls ini berjalan ke tubuh melalui bantalan elektroda. Timer pada unit berirama mengakibatkan kontraksi dan mengendurkan otot-otot, memungkinkan otot untuk rileks atau bekerja.Stimulasi neuromuskular listrik (NMES) melibatkan penggunaan aplikasi transkutan arus listrik menyebabkan kontraksi otot.

Protokol NMES terdiri dari kombinasi parameter modulasi pulsa dan waktu untuk menginduksi kontraksi otot yang bertujuan untuk simulasi baik daya tahan dan ketahanan  seleksi training. Parameter stimulasi biasanya didasarkan pada setiap tujuan rehabilitiasi pasien rehabilitasi. Sebagai contoh, memilih protokol dengan pulsa  frekuensi kurang dari 15 Hz dapat membantu meningkatkan kapasitas aerobik pada pasien  dengan gagal jantung. Di sisi lain, frekuensi yang lebih besar dari 50 Hz digunakan untuk  meningkatkan kekuatan otot. Oleh karena itu, mempelajari parameter yang dapat memaksimalkan output torsi menghaluskan kelemahan dan atrofi otot rangka adalah elemen kunci penerapan NMES. Parameter Denyut nadi yang paling sering disesuaikan untuk memaksimalkan output torsi termasuk amplitudo durasi, arus pulsa , dan frekuensi pulsa. Parameter ini mencirikan fitur pulsa tunggal atau serangkaian pulsa. Dalam sebuah pulsa tunggal, arus amplitudo, lama denyut nadi, dan bentuk gelombang menentukan besarnya biaya pulsa stimulus. Besaran pulsa didefinisikan sebagai waktu-saat yang tidak terpisahkan dari denyut nadi dan menentukan kekuatan rangsangan dan membangkitkan torque.

Manfaat dari NMES adalah :- untuk mempromosikan reinervasi, - untuk mencegah atau menghambat atropi yang tidak digunakan,

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 30

Page 31: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

- untuk menyantaikan kejang otot, dan - untuk mempromosikan kontrol otot pada pasien yang telah kehilangan fungsi otot karena operasi,

cedera saraf, atau kondisi menonaktifkan. (Hayes, 2008)

Pro dan Kontra :- Laufer et al menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan  torsi produksi antara bentuk gelombang

monophasic dan biphasic, namun,  lebih tinggi dari bentuk gelombang polyphasic. Oleh karena itu, dalam sebuah gelombang tunggal interaksi antara amplitudo dan durasi pulsa sangat penting untuk biaya pulsa. Tidak seperti pulsa tunggal, seri pulsa dapat ditentukan dengan menyesuaikan frekuensi yang mengontrol jumlah pulsa per satuan waktu atau dengan menyetel interval interpulse. Frekuensi pulsa telah dipelajari secara ekstensif karena peran penting dalam menentukan perkembangan torsi dan kelelahan otot pengendalian.Meningkatkan hasil frekuensi dalam peningkatan produksi torsi sigmoidal tapi bersamaan mempercepat kelelahan otot. Juga, meningkatkan frekuensi 25-100 Hz telah terbukti meningkatkan torsi ditimbulkan tanpa meningkatkan ukuran area cross sectional (CSA) yang diaktifkan.  Namun, kelelahan otot dapat membatasi berapa banyak peningkatan lebih lanjut dalam frekuensi dapat lebih meningkatkan output torsi. 

- Efek arus amplitudo setelah di torsi menimbulkan dan CSA otot diaktifkan telah diteliti sebelumnya.  Adams et AL1 menunjukkan bahwa meningkatnya amplitudo saat ini dengan cara untuk meningkatkan rangsangan dari 25% sampai 75% dari torsi maksimum isometrik sukarela (MVIT) meningkatkan persentase kelompok otot ekstensor lutut aktif dari 18% menjadi 54%.  Peningkatan hasil amplitudo arus dalam peningkatan proporsional dalam torsi yang dihasilkan dan ukuran dari CSA diaktifkan dari otot dirangsang. Tingkat pemulihan cedera otot kekuatan melalui anterior ligamen telah dikaitkan dengan stimulasi pada persentase yang lebih tinggi MVIT. Namun, meningkatkan amplitudo arus untuk memaksimalkan output torsi dan untuk menghasilkan persentase klinis bermakna dari MVIT dibatasi oleh toleransi peserta untuk stimulasi, dan tidak semua peserta yang sehat mampu mentolerir seperti stimulasi tingkat tinggi. Pasien nyeri toleransi terhadap rangsangan listrik dianggap batasan lain untuk proses output torsi memaksimalkan. 

- Dibandingkan dengan frekuensi pulsa dan amplitudo arus, peran durasi pulsa kurang dihargai dalam kemungkinan pengaruh terhadap output torsi memaksimalkan. Alon et al menunjukkan bahwa stimulasi motorik dapat dicapai dengan jangka waktu pulsa di kisaran 20-200 mikrodetik, tanpa stimulasi respon nyeri. 

- Sebaliknya, Hultman dkk menunjukkan bahwa durasi pulsa 500 mikrodetik menghasilkan output torsi 40% lebih besar dibandingkan dengan 150 mikrodetik.Selain itu, durasi pulsa 450 mikrodetik telah terbukti efektif dalam melakukan elektrik resistance training diinduksi pada individu dengan injury.

- Studi acak Ring dan Rosenthal (2005), menyimpulkan bahwa suplementasi rehabilitasi rawat jalan standar dengan aktivasi rumah sehari-hari neuroprosthetic meningkatkan hasil ekstremitas upper limb.

- NMES efektif bila digunakan untuk pelatihan kekuatan quadriceps berikut rekonstruksi ACL. ( Fitzgerald, 2003).

- Cauraugh dan Kim (2003) meneliti NMES untuk pemulihan stroke motor di RCT dari pasien stroke. Analisis desain campuran pada tiga kategori tindakan perilaku menunjukkan perbaikan motor dalam kelompok perlakuan.

- Pnelitian menemukan bahwa dibandingkan NESS H200 dengan berdiri sendiri (standar) NMES atau NESS H200 memberikan hasil yang lebih baik daripada NMES.

- NMES telah digunakan untuk mengobati berbagai kondisi lainnya termasuk memperkuat otot-otot kaki setelah patah tulang pinggul dan cedera sumsum tulang belakang, meningkatkan ekstensi pergelangan tangan dan mengurangi penurunan lengan setelah stroke, dan memberikan latihan untuk pasien dengan keterbatasan fisik parah akibat penyakit paru obstruktif kronik atau jantung penyakit. 

- Meskipun RCT yang memenuhi kriteria untuk tinjauan rinci memberikan beberapa bukti bahwa NMES mungkin manfaat beberapa pasien dengan kondisi ini, uji coba ini kecil dan tidak melibatkan cukup tindak lanjut untuk memberikan bukti yang meyakinkan tentang manfaat pengobatan NMES.

- Pencarian rinci tentang literatur medis peer-review tidak mengidentifikasi ada studi klinis yang dievaluasi rangsangan listrik untuk pengobatan scoliosis.

- A 2008 Hayes Directory Laporan Stimulasi neuromuskular listrik untuk otot Rehabilitasi menyatakan ada cukup bukti untuk NMES untuk semua indikasi lain, termasuk otot-otot kaki rehabilitasi setelah operasi ligamen anterior cruciatum, memperkuat otot-otot kaki setelah patah tulang pinggul atau operasi penggantian pinggul, memperkuat otot lengan setelah kabel cedera, tulang belakang meningkatkan fungsi motorik pada pasien dengan cerebral palsy, dan memberikan latihan untuk pasien dengan keterbatasan fisik parah akibat osteoarthritis kronis, penyakit paru obstruktif atau gagal jantung kronis.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 31

Page 32: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Beberapa Jenis NMES adalah Code Description

E0744 Neuromuscular stimulator for scoliosis

E0745 Neuromuscular stimulator, electronic shock unit

E0764 Functional neuromuscular stimulation, transcutaneous stimulation of sequential muscle groups of ambulation with computer control, used for walking by spinal cord injured, entire system, after completion of training program

E0770 Functional electrical stimulator, transcutaneous stimulation of nerve and/or muscle groups, any type, complete system, not otherwise specified

Ilustrasi durasi 450 dan 250 mikrodetik dari pulsa simmetrik biphasic menggunakan protol MES danegan pulsa yang memiliki periode interpose setiap 50 mikro detik.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 32

Page 33: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Contoh contoh produk yang ada di pasaran :

Technical Specifications of EMS Stimulator Quattro Clinical EMS And IF Combo Interferential stimulation Unit:

Channels: Four channels, 2 CH EMS & 2 CH IFBifurcation Cables: Quattro EMS/IF Combo comes equipped with bifurcation cables which enhances

the output to 16 leads(16 electrode placements)EMS Specifications:CH1 and CH23 Modes: Synchronous, Constant, AlternationPulse Amplitude: Adjustable 0-90mA peak into 500 ohm load each channel, constant currentPulse Rate: 1Hz-160Hz (adjustable) 1Hz/stepPulse Width: 300us fixedWave Form: Asymmetrical Bi-Phasic Square PulseTimer: 15,30,45,60 minute or selectableOn Ramp: Adjustable 1-8 seconds, 1sec/stepCycle On Time: Adjustable 1-30 seconds, 1sec/stepCycle Off Time: Adjustable 1-30 seconds, 1sec/stepPower Source: 9-Volt AdaptorIF Specifications:CH3 and CH4Pulse intensity: Adjustable 0-70mA peak into 500 ohm load each channel, constant currentCarrier Frequency: 4000Hz Fixed (CH1 and CH3)Modulating Frequency: 4004-4160Hz Adjustable (CH2 and CH4)Modes: Constant Mode: 4-160bps, Adjustable; Auto Sweep: 80-145 bps, 4-45 bps, 4-Set bps;

Frequency Shift: 1/1 abruptly shift, 6/6 abruptly shift, 6/6 ramped, 10/10 abruptly shift, 10/10 rampedSweep Time: 15 secondsFrequency Shift Percentage: Frequency shifts from 30% below set frequency to 60% above and

return to 30% below set.Interference Pulse Freq: 4-160 bps, Adjustable 4/bps/stepPulse Duration 125us maximumWave Form: Symmetrical balanced Sine wave

Package Contents:

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 33

Page 34: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

AC adapter, 6 AA batteries, Instruction Manual, 2 packages of self-adhesive electrodes, 4 lead wires. The box that the device is packaged in can be turned into a carrying case.

BIAC muscle stimulators are battery-powered devices are based on Intel XScale processors. They offer six channels for therapeutic electrical stimulation, as well as a high-resolution color graphic interface with a touch screen, a multimedia card, Bluetooth connectivity, stereo sound, and optional analog and digital inputs for bio-medical sensors.

BIAC is currently selling the muscle stimulation devices in three versions. The "Action101" is a basic model for consumers; the "Energy101" incorporates more advanced features and targets fitness and beauty centers; and the "Therapy101" includes all features and is marketed toward the rehabilitation market. 

Intelect® NMES Neuromuscular Electrical Stimulation Units• 4.4 oz. portables provide pain management,muscle re-education, help maintain/increase range of motion; relax muscle spasms, prevent/retard disuse muscle atrophy, increase local blood circulation; dual independent channels; asymmetrical, biphasic square pulse wave form• Adjustable pulse amplitude, frequency, Contraction/Relaxation time parameters; easy-toread LCD, convenient digital controls• NMES Digital Unit: three stimulation modes; pulse: frequency 2–120 Hz, width adjusts 50 –300 Ìs; amplitude 0–80 mA; adjustable contraction (on) 2–99 seconds; relaxation (off) 2–99 seconds; adjustable timer control, 5–90 minutes or continuous; 0.9"D x 2.3"W x 4.0"H• NMES Unit: three pulse frequencies, one stimulation mode; pulse: frequency 5, 30, 100 Hz, width 250 Ìs fixed; Amplitude 0–80 mA; adjustable contraction (on) adjustable 1–30 seconds; relaxation (off) adjustable 1–45 seconds; 1.0"D x 2.5"W x 3.6"H• Both include: acrylic controls cover, attached battery cover, lead wires, 9V battery, Durastick self adhesive electrodes, carrying case

Stimulasi listrik berdenyut /Pulsed electrical stimulation (PES) 

HCPCS code E0762 

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 34

Page 35: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Stimulasi listrik berdenyut (PES) dihipotesiskan untuk memfasilitasi pembentukan tulang, perbaikan tulang rawan, dan mengubah fungsi sel inflamasi. Beberapa fungsi kondrosit dan osteoblas dimediasi oleh medan listrik induksi dalam matriks ekstraselular oleh tekanan mekanis. Bidang Elektrostatik dan electrodynamic juga dapat mengubah monofosfat adenosin siklik atau sintesis DNA pada sel-sel tulang rawan dan tulang.

Pro dan Kontra :- Sistem dievaluasi dapat memberikan peningkatan potensi dan fungsional analgesik setelah

penggunaan PES pada pasien (n = 78) dengan osteoarthritis (OA) pada lutut (Zizic, 1995). - Farr et al. (2006) melaporkan studi prospektif kohort memeriksa penggunaan PES untuk pengobatan

osteoarthritis pada lutut pada 288 pasien.  Kurangnya kelompok kontrol melemahkan bukti penelitian ini. 

- Mont et al. (2006) meneliti penggunaan PES untuk menunda artroplasti total lutut (TKA) untuk pasien dengan osteoarthritis lutut, namun tidak memberikan hasil yang memadai. 

Pulse Duration: durasi Pulse adalah waktu dari awal tahap pertama dari pulsa sampai akhir fase terakhir dari denyut nadi. Tahap Jangka waktu: mengacu pada durasi satu fase pulsa. Pulsa dan durasi fase umumnya dinyatakan dalam mikrodetik (mikrodetik) atau milidetik (ms.

Pulse stimulator with micro current.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 35

Page 36: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

It changes DC 3V power into a high voltage for bio-electricity by applying DC Converter and the circuit and this stimulation to human body with instantaneous stimulating pulse of 0.0007 second enables to generate anion and to help the blood circulation and pain relief by the expansion of capillary vessel around the stimulating area.

The micro current pulse stimulator improves or controls activities of nerve or muscle. And it supplies deep stimulation like acupuncture and it is rather stronger than acupuncture (The theory of M.P.S electrical stimulation is thatstronger power than acupuncture can be obtained by changing high voltage into instant voltage sag.)This method is born from the combination of oriental acupuncture and western electropathy.

[Product specification]Power : 3V(AAA battery 2) Power Consumption : 6~21μAWeight : 110g(include battery weight) Frequency : 7HzDimension(mm) :180(W) x 38(D)

Stimulasi Saraf Perifer Implant/Peripherally Implanted Nerve Stimulation

Stimulasi saraf perifer yang ditanamkan memerlukan penempatan elektroda di sekitar saraf perifer yang dipilih. Elektroda perangsang dihubungkan dengan kaki yang terisolasi ke unit penerima yang dimasukkan secara subkutan pada kedalaman tidak lebih dari setengah inci.

Stimulasi ditimbulkan oleh generator yang terhubung ke antena yang menempel pada permukaan kulit di atas unit penerima. Saraf Siatik dan saraf ulnar adalah posisi yang sering digunakan untuk implantasi. Pembedahan dilakukan secara cerman, arus listrik yang diperlukan untuk daerah terkena diberikan dengan menggunakan antena dan pemancar.

Contoh produkGambar menunjukkan atas stimulator OFS ditanamn di bawah kulit lengan atau kaki, dengan elektroda sangat kecil ditempelkan ke daerah proksimal dan distal cedera saraf tepi. Dalam keadaan tertentu ini bisa digunakan dalam cedera saraf wajah juga - mengingat ukurannya yang kecil. Unit ini dilengkapi dengan amplifier eksternal baru dikembangkan dan tongkat yang mampu untuk memindai frekuensi operasi OFS "sinyal" dan mendeteksi jika unit adalah nominal kerja setelah implantasi ke pasien.  Unit ini dapat dibuat untuk output 5 sampai 50 μA arus total untuk memperhitungkan perbedaan dalam geometri tubuh pasien di mana ia akan digunakan. Karena sistem ini OFS (dengan pembalikan siklus tugas dari 15 menit), polaritas elektroda baik adalah titik diperdebatkan.

Stimulator ini juga dapat diintegrasikan ke dalam terapi tubulization. Sebuah loop elektroda di sekeliling distal tabung bantuan "menarik" akson ke arah ini. Ini telah terbukti, sebagai katoda aktif dalam tabung silikon mampu membujuk regenerasi kuat dari kedua akson saraf tulang belakang dan akson motor materi abu-abu ke ujung tabung (Borgens 1999). Terapi ini potensial juga memanfaatkan bentuk baru dari saluran dibungkus atau pipih (lihat di atas) dengan tabung yang dikembangkan oleh CPR.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 36

Page 37: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Sementara OFS dikembangkan untuk mempengaruhi regenerasi syaraf di kedua arah di Spinal Cord - tidak perlu di PNS - itu adalah baik instruktif dan nyaman untuk meringkas sifat-sifat khusus OFS yang membuatnya lebih ideal dari sederhana DC kolom aplikasi sebagai terapi untuk cedera PNS.

Peningkatan signifikan Window Aplikasi Listrik atas DC

Pada Hewan studi di stimulator saraf dan tulang mulai bekerja dalam output ,5-20 μA arus total. Sementara ini arus keluaran dapat menghasilkan rapat arus terapi yang berguna (μA / cm2) dalam diameter kecil kaki tikus, sangat tidak mungkin hal ini dapat menghasilkan bidang terapi (ca 50 -500 mV / mm) dalam anggota tubuh manusia yang memiliki dahan diameter lipat lebih besar daripada kaki tikus. OFS stimulator telah diuji untuk aman memberikan total 200-μA saat ini pada manusia (Shapiro et al 2005) melalui hanya satu H-Wave Stimulasi / Arus Diadinamik

Stimulasi H-gelombang memberikan rangsangan listrik dalam bentuk milli amper. H-gelombang stimulasi dimaksudkan untuk meniru bentuk gelombang H yang ditemukan pada sinyal saraf (Hoffman Reflex) dan karena itu memungkinkan penetrasi yang lebih besar dan lebih dalam pada arus frekuensi rendah, sementara menggunakan daya jauh lebih kecil daripada mesin lainnya. Hal ini diduga membuat stimulasi H-Wave jauh lebih aman, tidak menyakitkan dan lebih efektif daripada bentuk-bentuk elektroterapi lainnya. Sinyal H-gelombang adalah, bipolar, membentuk gelombang eksponensial yang mengatasi kelemahan mesin elektroterapi lainnya. Hal ini memungkinkan terapis untuk menerapkan dua perlakuan pada waktu yang sama yaitu:

(i) frekuensi rendah stimulasi otot dan (ii) pengendalian frekuensi tinggi nyeri dalam analgetik (a "TENS" efek). Catatan: H-gelombang stimulasi harus dibedakan dari gelombang-H yang merupakan komponen elektromiografi.

Arus sinusoidal monophasic.

Arus Diadynamic memiliki dua bentuk dasar:

- Arus Half-gelombang sinusoidal rectify dikenal sebagai MF (mono fase Jixe).Ini terdiri dari serangkaian 10 ms setengah pulsa berbentuk gelombang sinus dengan interval pulsa 10 ms.

- Arus gelombang penuh sinusoidal rektifisi dikenal sebagai DF (diphasefixe).Ini merupakan rangkaian kontinyu dari pulsa sinusoidal 10 ms menghasilkan frekuensi 100 Hz.

- Jika kedua bentuk arus- MF dan DF - diterapkan secara bergantian selama 1 s masing-masing modul arus yang dihasilkan ini disebut CP (modul en courtes berjangka waktu-).

- Jika dua MF arus diterapkan sehingga satu rangkaian pulsa menempati interval denyut nadi yang lain dan satu intensitas konstan, sementara yang lain meningkat, hasilnya disebut LP modul (modul en

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 37

Page 38: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

longues berjangka waktu). Panjang setiap interval gelombang dan gelombang bervariasi dengan sumber yang berbeda tetapi biasanya 5 atau 6 s.

Manfaat Stimulator H-gelombang adalah :- mengurangi rasa sakit dan bengkak yang terkait dengan berbagai penyakit dan kondisi. - penurunan inflamasi dan pembengkakan karena meningkatnya tindakan pemompaan otot dan

meningkatkan sirkulasi lokal, perubahan permeabilitas membran sel- meningkatkan sirkulasi lokal karena, mengurangi nada simpatik menyebabkan vasodilatasi.- dan pelepasan zat histamin seperti karena efek searah.- pelatihan otot kembali dan penguatan dianggap terjadi karena stimulasi otot- fasilitasi jaringan-penyembuhan akibat perubahan sirkulasi lokal disebutkan di atas dan efek kutub

yang mengarah ke aktivitas sel meningkat.

Penempatan dua elektroda berukuran sama di kedua sisi area yang akan diobati dapat digunakan atau sebuah elektroda kecil bisa ditempatkan di atas titik pemicu atau motor dengan elektroda lebih besar ditempatkan proksimal.

Pro dan Kontra :- Berbagai pengobatan parameter disarankan. Untuk menghilangkan rasa sakit, satu menit awal atau

lebih dari DF diikuti hingga 5min dari CP atau LP (Rennie, 1988). intensitas arus harus dimengerti tapi tidak menyakitkan. Bahaya utama dengan arus tersebut jaringan kerusakan akibat efek kutub. Hal ini dapat dihindari dengan pembalikan arus selama pengobatan.

- Kumar dan Marshall (1997) mengevaluasi efektivitas stimulasi H-gelombang untuk pengobatan kronis (lebih dari 2 bulan) rasa sakit yang terkait dengan diabetes (tipe 2) neuropati perifer (n = 31). Pasien secara acak ditugaskan untuk (i) stimulasi H-gelombang, atau (ii) pengobatan palsu. Para penulis melaporkan bahwa H-gelombang pasien yang diobati menunjukkan gejala relief lebih besar dari pengobatan palsu/ semu.

- Stimulasi H gelombang belum terbukti efektif dalam mengurangi rasa sakit dari penyebab neuropati perifer kronis diabetes atau dalam mengurangi edema atau bengkak namun menunjukkan bahwa stimulasi H-gelombang adalah suatu modalitas adjunctive yang berguna bila digabungkan dengan farmakoterapi (misalnya, amitriptyline) untuk mengurangi gejala pada pasien dengan neuropati perifer diabetes (Julka, et al, 1998;. McDowell, et al , 1999.).

- Secara khusus, H-gelombang belum terbukti efektif dalam mengobati sakit kronis akibat iskemia. (Kumar dan Marshall)

- Studi terkontrol secara acak (n = 112), McDowell, et al. (1995) melaporkan bahwa H-gelombang stimulasi tidak efektif dalam mengurangi rasa sakit iskemik eksperimental.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 38

Page 39: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

H-Wave nyeri bantuan untuk:- kejang oto-t- radang sendi- cedera akut- bahu beku- cedera whiplash dll

H-Wave gabungan terapi (2Hz, 16Hz dan 60Hz) untuk:- bahu beku- tenis / pegolf 's siku- strain otot- punggung, leher dan nyeri lutut- Achilles tendonitis dll

H-Wave menggunakan sinyal yang alami bagi tubuh manusia. Ini mirip dengan gelombang H ditemukan di sinyal saraf (Hoffman Reflex) dan karena itu memungkinkan penetrasi yang lebih besar dan lebih dalam dari frekuensi rendah saat ini, sementara menggunakan daya jauh lebih kecil daripada mesin lainnya. Hal ini membuat H-Wave jauh lebih aman, lebih menyakitkan dan lebih efektif daripada bentuk lain dari elektroterapi to-date.

Sinyal H-Wave revolusioner adalah, bipolar membentuk gelombang eksponensial yang mengatasi kelemahan dari mesin elektroterapi lainnya.Hal ini memungkinkan terapis untuk menerapkan dua perlakuan pada saat yang sama - frekuensi rendah stimulasi otot dan frekuensi tinggi dalam mengontrol nyeri analgesik.Peningkatan dramatis dalam aliran darah dan getah bening mempercepat penghilangan racun, meningkatkan suplai oksigen ke cedera dan mempromosikan drainase sangat baik edema.

Frekuensi tinggi diperlukan untuk melewati bentuk-bentuk tradisional elektroterapi melalui kulit sering menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri.

Sebaliknya untuk beberapa modalitas listrik lainnya, H-Wave:- dapat digunakan secara bersamaan dengan tangan-pengobatan dan / atau terapi olahraga- dapat mengobati area yang luas dan / atau dua lokasi cedera elektroda perekat diri - apat digunakan kembali dengan mudah dapat diterapkan ke situs canggung efektif digunakan lebih

dari titik akupunktur - pasien dapat melihat dan merasakan perawatan- secara unik menyediakan stimulasi otot atau rasa sakit atau keduanya

H-Wave mengurangi rasa sakitPada frekuensi 60Hz

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 39

Page 40: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Analgesia tercapai tanpa stimulasi otot. Nyeri ditransmisikan sepanjang melakukan lambat-serat C, sedangkan H-Wave merangsang A cepat melakukan serat. Pesan yang dibawa oleh A serat mencapai otak pertama, menyebabkan penutupan 'gerbang nyeri' yang dipostulasikan dari Melzack dan Wall.Karena H-Wave adalah bipolar dengan baik elemen positif dan negatif merangsang saraf sensorik, frekuensi 60Hz (bukan 120Hz) sudah cukup untuk merekrut gerbang nyeri.

H-Wave menghemat waktu

2 Hz, 60Hz 16Hz dan terapi yang diberikan bersama-sama memungkinkan Anda untuk merangsang otot pompa dan memberikan pereda nyeri pada waktu yang sama.16Hz terapi dapat diberikan sendiri mengakibatkan rasa sakit dan beberapa stimulasi otot.Anda dapat mengobati dua lokasi cedera, misalnya terkilir pergelangan kaki dan pergelangan tangan memar, secara bersamaan.Karena tidak ada baku tembak dan elektroda yang dapat digunakan kembali perekat diri Anda dapat aktif dan pasif latihan pasien secara bersamaan.

H-Wave meningkatkan penyembuhanPada frekuensi 2Hz:Elektroda ditempatkan pada otot perut sekitar lokasi cedera.Tidak seperti Faradism, hanya satu elektroda yang dibutuhkan per otot perut.Stimulasi dari titik motor menyebabkan kontraksi otot yang kompres sekitar pembuluh limfatik dan vena.Tindakan-pompa mempercepat kemampuan tubuh untuk mekanis flush kelebihan cairan dan zat yang tidak diinginkan.Hasil akhirnya adalah pengurangan dramatis edema dan pemindahan produk inflamasi tanpa kelelahan otot yang cukup kepada pasien.

Selain itu ad beberapa Elektrik Stimulasi yang digunakan walau tidak terlalu banyak diterapkan, diantaranya :

Intramuscular Stimulation:

Intramuskular stimulasi dapat dianggap sebagai variasi dari akupunktur. Stimulasi Intramuscular menggunakan jarum berukuran sama seperti di akupunktur,yang dimasukkan ke dalam bagian dari otot yang pendek pada posisi saraf yang mungkin terperangkap. Nyeri local yang paling sering menyebabkan saat jarum dimasukkan kembali beberapa kali untuk melepaskan syaraf dan memperpanjang otot. Secara umum, perawatan diberikan sekali atau dua kali seminggu selama 3 sampai 6 minggu.

Manfaat yang telah dibuktikan adalah :- untuk memperpanjang rasa sakit dalam waktu lama pada nyeri neuropatik kronis. Namun, nilai klinis

dari prosedur invasif belum divalidasi dengan studi terkontrol acak.Sympathetic Therapy (Dynatron)

Banyak kondisi /sindrom nyeri (misalnya, neuropati perifer dan distrofi refleks simpatik) adalah "simpati bias" dan tidak memiliki penyebab yang teridentifikasi.

Simpatik Therapy adalah protokol pengobatan non-invasif yang dianjurkan untuk mengurangi gejala-gejala pasien dengan nyeri kronis. Metode yang telah dipatenkan ini menyampaikan stimulasi elektri melalui saraf perifer untuk membuat stimulasi "khusus" dari sistem saraf simpatik. Sistem ini mencakup gangguan gelombang ganda dengan penempatan elektroda spesifik pada ekstremitas atas dan bawah (8 elektroda / perlakuan). Elektroda ditempatkan bilateral pada kulit/dermatom, sehingga mengakses sistem saraf otonom melalui sistem saraf perifer. Sebuah program perangkat lunak disertakan dengan unit klinis untuk membantu dokter dengan penempatan elektroda dan untuk merekam kemajuan pasien.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 40

Page 41: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Menurut produsen, electrostimulation ini berbeda dari yang disediakan oleh TENS. Perbedaan utama adalah dalam penerapannya:

- Terapi Simpatik memperlakukan secara sistemik sedangkan TENS memperlakukan transcutaneously pada atau di dekat lokasi nyeri utama.

Pro dan Kontra :- Guido (2002) melaporkan efek sympathetic Terapi pada 20 pasien dengan nyeri kronis dan neuropati perifer

Namun, karena studi ini tidak termasuk kelompok kontrol acak, efek plasebo dan bias lainnya dapat mempengaruhi hasil. Selain itu, kurangnya data mengenai persepsi rasa sakit pada seperempat pasien yang termasuk dalam studi ini dapat secara signifikan menjadi bias.

- Tidak ada uji klinis acak terkendali efektivitas simpatis Terapi dalam pengelolaan pasien dengan nyeri kronis yang diterbitkan.

- Penilaian (2003) yang dilakukan oleh Negara Washington Departemen Tenaga Kerja dan Industri menyimpulkan bahwa ada bukti yang cukup untuk menentukan efektivitas Dynatron STS 'dalam pengobatan nyeri kronis.

Electroceutical Therapy

Pengobatan Electroceutical memerlukan penggunaan berbagai modalitas listrik. Sementara perawatan listrik tertentu dengan kekuatan rendah seperti stimulasi saraf transkutan listrik (TENS) unit dapat digunakan dengan aman di rumah. Perlakuan electroceutical menggunakan frekuensi listrik jauh lebih tinggi daripada unit TENS (berkisar dari 1 sampai 20.000 Hz dibandingkan dengan 0,5 sampai 100 Hz yang digunakan di TENS) dan hanya dapat ditentukan dan diatur di bawah pengawasan dari penyedia pelayanan kesehatan berpengalaman dalam metode pengobatan.

Terapi Electroceutical, juga dikenal sebagai blok saraf bioelectric, melibatkan pengepungan/blokadi transmisi aksonal.

Electroceutical terapi telah digunakan dalam:- pengelolaan nyeri neuropatik (nyeri non-ganas) serta rasa sakit yang terkait dengan kanker (nyeri

ganas). - Pendekatan pengobatan electroceutical didasarkan pada aplikasi non-invasif yang dikendalikan,

parameter spesifik dari impuls bioelectric . Arus Listrik diubah melalui transformator khusus step down menjadi impuls bioelectric, yang dirancang untuk meniru sistem bioelectric manusia. Saat ini, ada dua klasifikasi electroceutical yang berbeda yaitu : (i) kelas stimulasi dengan potensial aksi berulang yang diinduksi dalam sel-sel yang dieksitasi

(depolarisasi dan aktivitas repolarisasi), dan (ii) kelas multi-facilitory yang menghasilkan efek biofisik tanpa propagasi tindakan berulang

potensial.

Kelas electroceutical yang tepat, dosis, durasi rejimen dan penempatan anatomi elektroda ditentukan oleh diagnosis pasien secara individu.

Pro dan Kontra :

- Pendukung terapi electroceutical membuktikan penggunaannya membantu secara signifikan rasa sakit dan penghapusan atau pengurangan drastis dalam pengobatan rasa sakit pasien, sehingga pasien mampu melanjutkan kegiatan sehari-hari. Namun, kurangnya bukti ilmiah untuk mendukung klaim ini. Perancangan yang baik, studi klinis terkontrol acak diperlukan untuk menentukan kegunaan terapi electroceutical dalam pengobatan pasien dengan nyeri akut atau kronis.

Stimulasi Transkutan sambungan Listrik / Transcutaneous Electrical Joint Stimulation

Sistem ini juga dikenal sebagai stimulasi listrik berdenyut, dan perangkat Bionicare menggunakan jenis rangsangan listrik ini.

Pro dan Kontra :Zizic et al (1995 evaluasi keamanan dan efektivitas rangsangan listrik berdenyut untuk pengobatan osteoarthritis (OA) pada lutut (n = 78). Peneliti melaporkan bahwa pasien yang diobati dengan perangkat aktif menunjukkan perbaikan secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan kelompok plasebo untuk semua variabel efikasi primer dalam perbandingan perubahan berarti dari awal sampai akhir pengobatan. Para peneliti menyimpulkan bahwa perbaikan dalam langkah-langkah klinis untuk nyeri dan fungsi yang ditemukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa stimulasi listrik berdenyut efektif untuk mengobati OA lutut.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 41

Page 42: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

-Tinjauan Cochrane pada rangsangan listrik berdenyut untuk pengobatan OA (Hulme, et al., 2002), penulis menunjukkan bahwa terapi stimulasi listrik dapat memberikan perbaikan yang signifikan untuk OA lutut, tetapi studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah hasil yang signifikan secara statistik ditunjukkan dalam percobaan memberikan manfaat klinis yang signifikan dan tahan lama. - Peninjauan bukti sistematis oleh McCarthy, et al. (2006) menyimpulkan bahwa terapi berdenyut medan elektromagnetik tidak mungkin dapat bermanfaat bagi pasien dengan osteoarthritis lutut. Peneliti menemukan bahwa tidak ada penelitian individu melaporkan perbedaan yang signifikan secara statistik antara pengobatan untuk rasa sakit. Non-Reimbursable HCPCS CodesCode Description

E0762 Transcutaneous electrical joint stimulation device system, includes all accessories

Electro-Acuscope Myopulse

Sistem Terapi Electro-Acuscope adalah perangkat elektronik yang telah digunakan untuk berbagai kondisi neuromuskuler. Acuscope menggunakan listrik untuk mengobati rasa sakit dengan merangsang sistem saraf tanpa menusuk kulit.

Myopulse, alat pendamping Acuscope, merangsang otot, tendon dan ligamen, mengurangi kejang, radang dan memperkuat jaringan rusak oleh luka trauma.

Bentuk terapi membantu tubuh menyembuhkan dirinya sendiri dengan merangsang suplai darah dan oksigen ke daerah yang terlibat. Terapi Electro-Acuscope Myopulse telah digunakan dalam pengobatan rasa sakit dan berbagai jenis kerusakan jaringan termasuk pembengkakan, peradangan, dan rasa sakit. Namun masih kurangnya bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung efektivitasnya.

Stimulasi Akar saraf sakral dan lumbosakral Plexus / Sacral Nerve Root and Lumbosacral Plexus Stimulation:Stimulasi listrik dari saraf sacral (neuromodulation sacral) atau pleksus lumbosakral telah digunakan untuk kondisi nyeri akibat sindroma nyeri kronis perut, panggul, kelamin, dan dubur (Kim, 2004). Kondisi tertentu yang telah diobati termasuk rasa sakit dari sistitis interstisial, coccydynia, pielonefritis, pankreatitis, fugax dubur, dan vulvodynia.

Prosedur memungkinkan akses ke saraf sakral dan lumbosakral termasuk retrograde (cephalocaudad) pendekatan epidural dan pendekatan transforaminal sakral. Pendekatan transforaminal terutama digunakan untuk pengobatan urge incontinence kencing dan retensi urin, sedangkan pendekatan retrograd telah digunakan terutama untuk pengobatan nyeri panggul.

Pro dan Kontra :- Bukti untuk akar saraf sakral dan stimulasi pleksus lumbosakral terbatas pada laporan kasus dan seri

kasus kecil. - Alo dan rekan (1999) melaporkan bahwa stimulasi saraf lumbar dan sacral akar melalui pendekatan

mundur mengakibatkan paresthesia memadai dan penghilang rasa sakit yang efektif tercermin dengan skala analog visual (VAS) skor pada 5 pasien dengan nyeri kronik (misalnya, neuralgia ilioinguinal, discogenic rendah sakit punggung, sindrom gagal kembali, dan vulvodynia). peneliti menyimpulkan bahwa uji klinis lebih lanjut diperlukan untuk menilai keamanan dan tingkat keberhasilan jangka panjang dari lumbar / stimulasi akar saraf sakral dalam pengelolaan pasien dengan nyeri kronis.

- Falco et al (2003) menemukan bahwa SNRS anterograde memberikan bantuan nyeri yang baik (seperti diindeks oleh nilai VAS) pada pasien dengan nyeri kronis panggul (rektum, coccygeal, dan perineal). Para penulis menyimpulkan bahwa penyelidikan lebih lanjut diperlukan sebelum kesimpulan dapat diberikan mengenai keandalan SNRS dalam pengobatan gangguan tesis.

- Siegel dan rekan (2001) menguji efektivitas dari stimulasi saraf transforaminal sakral pada pasien dengan nyeri panggul kronis keras. Setelah stimulasi percobaan percutaneous yang sukses, perangkat neuroprosthetic stimulasi saraf sakral ditanamkan pada 10 pasien dengan nyeri panggul kronis keras. Para peneliti menyimpulkan bahwa stimulasi saraf transforaminal sakral dapat memiliki efek menguntungkan pada keparahan dan frekuensi nyeri panggul kronis keras. Mereka lebih lanjut menyatakan bahwa studi klinis di masa depan diperlukan untuk menentukan efektivitas jangka panjang dari terapi ini.

- Bukti yang tersedia pada akar saraf sakral dan stimulasi pleksus lumbosakral tidak cukup untuk menarik kesimpulan yang dapat diandalkan mengenai dampak dari intervensi pada nyeri panggul dan perut kronis.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 42

Page 43: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Berikut adalah Kode Kode yang terdapat pada Alat Stimulasi Elektrik  CPT Codes / HCPCS Codes / ICD-9 Codes

Transcutaneous Electrical Nerve Stimulators (TENS):CPT codes covered if selection criteria are met:64550Other CPT codes related to the CPB:9701497032HCPCS codes covered if selection criteria are met:A4556 Electrodes (e.g., apnea monitor), per pairA4557 Lead wires (e.g., apnea monitor), per pairA4558 Conductive gel or paste, for use with electrical device (e.g., TENS, NMES), per oz.A4595 Electrical stimulator supplies, 2 lead, per month, (e.g. TENS, NMES)E0720 Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) device, 2 lead, localized

stimulationE0730 Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) device, 4 or more leads, for

multiple nerve stimulationICD-9 codes covered if selection criteria are met:338.18 Other acute postoperative pain338.21 - 338.29 Chronic pain338.4 Chronic pain syndromeICD-9 codes not covered for indications listed in the CPB (not all-inclusive):338.11 Acute pain due to trauma338.19 Other acute pain339.00 - 339.89 Other headache syndromes346.00 - 346.93 Migraine524.60 - 524.69 Temporomandibular joint disorders625.0 - 625.9 Pain and other symptoms associated with female genital organs784.0 Headache789.00 - 789.09 Abdominal painForm-fitting Conductive Garment:HCPCS codes covered if selection criteria are met:E0731 Form-fitting conductive garment for delivery of TENS or NMES (with conductive

fibers separated from the patient's skin by layers of fabric)ICD-9 codes covered if selection criteria are met (not all-inclusive):728.2 Muscular wasting and disuse atrophy, not elsewhere classifiedOther ICD-9 codes related to the CPB:V57.1 Other physical therapy

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 43

Page 44: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

V57.89 Other specified rehabilitation procedureStellate Ganglion Blockade:CPT codes not covered for indications listed in the CPB:6456064577Other ICD-9 codes related to the CPB:64510 Injection, anesthetic agent; stellate ganglion (cervical sympathetic)Inferential Stimulation:No specific codesPercutaneous Electrical Nerve Stimulation (PENS):CPT codes covered if selection criteria are met:6456564580Other CPT codes related to the CPB:97810 - 97814ICD-9 codes covered if selection criteria are met:722.51 - 722.52 Degeneration of thoracic or lumbar intervertebral disc722.73 Intervertebral disc disorder with myelopathy, lumbar region722.83 Postlaminectomy syndrome, lumbar region724.2 Lumbago724.3 Sciatica724.4 Thoracic or lumbosacral neuritis or radiculitis, unspecifiedICD-9 codes not covered for indications listed in the CPB:721.0 - 721.1 Cervical spondylosis722.0 Displacement of cervical intervertebral disc without myelopathy722.4 Degeneration of cervical intervertebral disc722.71 Intervertebral disc disorder with myelopathy, cervical region722.81 Postlaminectomy syndrome, cervical region722.91 Other and unspecified disc disorder, cervical region723.0 - 723.9 Other disorders of cervical regionOther ICD-9 codes related to the CPB:V57.1 Other physical therapyV57.89 Other specified rehabilitation procedurePeripherally Implanted Nerve Stimulators:CPT codes covered if selection criteria are met:645736457564585

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 44

Page 45: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

6459064595Other CPT codes related to the CPB:95860 - 95872HCPCS codes covered if selection criteria are met:L8680 Implantable neurostimulator electrode, eachL8681 Patient programmer (external) for use with implantable programmable

neurostimulator pulse generator, replacement onlyL8682 Implantable neurostimulator radiofrequency receiverL8683 Radiofrequency transmitter (external) for use with implantable neurostimulator

radiofrequency receiverL8685 Implantable neurostimulator pulse generator, single array, rechargeable, includes

extensionL8686 Implantable neurostimulator pulse generator, single array, non-rechargeable,

includes extensionL8687 Implantable neurostimulator pulse generator, dual array, rechargeable, includes

extensionL8688 Implantable neurostimulator pulse generator, dual array, non-rechargeable,

includes extensionL8689 External recharging system for battery (internal) for use with implantable

neurostimulator, replacement onlyL8695 External recharging system for battery (external) for use with implantable

neurostimulator, replacement onlyICD-9 codes covered if selection criteria are met:337.20 - 337.29 Reflex sympathetic dystrophy354.0 - 355.9 Mononeuritis907.2 - 907.5 Late effect of spinal cord injury, injury to nerve root(s), spinal plexus(s), and

other nerves of trunk, injury to peripheral nerve of shoulder girdle and upper limb, or injury to peripheral nerve of pelvic girdle and lower limb

953.0 - 956.9 Injury to nerve roots and spinal plexus, injury to other nerve(s) of trunk, excluding shoulder and pelvic girdles, injury to peripheral nerve(s) of shoulder girdle and upper limb, or injury to peripheral nerve(s) of pelvic girdle and lower limb

ICD-9 codes not covered for indications listed in the CPB:053.13 Postherpetic polyneuropathy304.00 - 304.93 Drug dependenceOther ICD-9 codes related to the CPB:250.60 - 250.63 Diabetes with neurological manifestations337.1 Peripheral autonomic neuropathy in disorders classified elsewhere729.1 Myalgia and myositis, unspecified729.2 Neuralgia, neuritis, and radiculitis, unspecified729.5 Pain in limbH-Wave Type Stimulators:No specific codes

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 45

Page 46: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

Intramuscular stimulation:CPT codes not covered for indications listed in the CPB:6456564580ICD-9 codes not covered for indications listed in the CPB (not all-inclusive):719.40 - 719.49 Pain in joint729.1 Myalgia and myositis, unspecified729.2 Neuralgia, neuritis, and radiculitis, unspecifiedSympathetic Therapy :No specific codesElectroceutical Therapy:No specific codesTranscutaneous electrical joint stimulation devices (BioniCare):HCPCS codes not covered for indications listed in the CPB:E0762Electro-Acuscope Myopulse Therapy:No specific codesElectrical stimulation of sacral roots or lumbosacral plexus:CPT codes not covered for indications listed in the CPB:64555645616457564581ICD-9 codes not covered for indications listed in the CPB (not all-inclusive):789.00 - 789.09 Abdominal pain789.6 Abdominal tenderness789.9 Other symptoms involving abdomen and pelvis

Referensi :

http://www.aetna.com/cpb/medical/data/1_99/0011.htmlTENS/PENS:

1. Ventafridda V, et al. Transcutaneous stimulation in cancer pain. In: Advances in Pain Research and Therapy. Vol. 2. JJ Bonica, V Ventafridda, eds. New York, NY: Raven Press; 1979:509-515.

2. Deyo RA, Walsh NE, Martin DC, et al. A controlled trial of transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) and exercise for chronic low back pain. N Engl J Med. 1990;322(23):1627-1634.

3. Long DM. Fifteen years of transcutaneous electrical nerve stimulation for pain control. Stereotact Funct Neurosurg. 1991;56(1):2-19.

4. Agency for Healthcare Policy and Research (AHCPR), Acute Pain Management Guideline Panel. Acute pain management: Operative or medical procedures and trauma. Clinical Practice Guideline No. 1. AHCPR Publication No. 92-0032. Rockville, MD: AHCPR; February 1992.

5. Lander J, Fowler-Kerry S. TENS for children's procedural pain. Pain. 1993;52(2):209-216.6. Jacox A, Carr DB, Payne R, et al. Management of cancer pain. Clinical Practice Guideline No. 9. AHCPR

Publication No. 94-0592. Rockville, MD: Agency for Health Care Policy and Research; March 1994.7. Bigos S, Bowyer O, Braen G, et al. Acute low back problems in adults. Clinical Practice Guideline, No.

14. AHCPR Publication No. 95-0642. Rockville, MD: Agency for Health Care Policy and Research (AHCPR); December 1994.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 46

Page 47: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

8. Herman E, Williams R, Stratford P, et al. A randomized controlled trial of transcutaneous electrical nerve stimulation (CODETRON) to determine its benefits in a rehabilitation program for acute occupational low back pain. Spine. 1994;19(5):561-568.

9. Forster EL, Kramer JF, Lucy SD, et al. Effect of TENS on pain, medications, and pulmonary function following coronary artery bypass graft surgery. Chest. 1994;106(5):1343-1348.

10. Harvey M, Elliott M. Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) for pain management during cavity preparations in pediatric patients. ASDC J Dent Child. 1995;62(1):49-51.

11. Reeve J, Corabian P. Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) and pain management. Ottawa, ON: Canadian Coordinating Office for Health Technology Assessment (CCOHTA); April 1995. Available at: http://www.ccohta.ca/pubs/index.html. Accessed March 22, 2000.

12. U.S. Department of Health and Human Services, Health Care Financing Administration (HCFA). Technology Assessment Committee (TAC) minutes. November 5- 6, 1996. Baltimore, MD: HCFA; 1996. Available at: http://www.hcfa.gov/events/1196tmin.htm. Accessed March 22, 2000..

13. Weiner DK, Ernst E. Complementary and alternative approaches to the treatment of persistent musculoskeletal pain. Clin J Pain. 2004;20(4):244-255.

14. Bronfort G, Nilsson N, Haas M, et al. Non-invasive physical treatments for chronic/recurrent headache. Cochrane Database Syst Rev. 2004;(3):CD001878.

15. Washington State Department of Labor and Industries, Office of the Medical Director. Percutaneous neuromodulation therapy. Technology Assessment. Olympia, WA: Washington State Department of Labor and Industries; January 13, 2004. Available at: http://www.lni.wa.gov/ClaimsIns/Files/OMD/PensTa01132004.pdf. Accessed January 30, 2007.

16. Pichon Riviere A, Augustovski F, Alcaraz A, et al. Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS-PENS) for back pain. Report IRR No. 89. Buenos Aires, Argentina: Institute for Clinical Effectiveness and Health Policy (IECS); 2006.

17. Johnson M, Martinson M. Efficacy of electrical nerve stimulation for chronic musculoskeletal pain: A meta-analysis of randomized controlled trials. Pain. 2007;130(1-2):157-165.

18. Tricenturion LLC. Transcutaneous electrical nerve stimulators (TENS). Local Coverage Determination (LCD) No. L11506. DMERC Region A/B. Columbia, SC: Tricenturion; January 1, 2006. 

Interferential Current Therapy:1. Taylor K, Newton RA, Personius WJ, Bush FM. Effects of interferential current stimulation for treatment

of subjects with recurrent jaw pain. Phys Ther. 1987;67(3):346-350.2. Low JL. Shortwave diathermy, microwave, ultrasound and interferential therapy. In: Pain Management

in Physical Therapy. PE Wells, et al., eds. Stamford, CT: Appleton & Lange; 1988; Ch. 11: 113-168.3. Goats GC. Interferential current therapy. Br J Sports Med. 1990;24(2):87-92.4. Shafshak TS, el-Sheshai AM, Soltan HE. Personality traits in the mechanisms of interferential therapy

for osteoarthritic knee pain. Arch Phys Med Rehabil. 1991;72(8):579-581.5. Latzanich CM, Gilmore R, Burke HB. Interferential current therapy for post-operative pain

management. Contemp Pod Phys. November 1991, pp 7-9.6. Agency for Healthcare Policy and Research (AHCPR), Acute Pain Management Guideline Panel. Acute

pain management: Operative or medical procedures and trauma. Clinical Practice Guideline No. 1. AHCPR Publication No. 92-0032. Rockville, MD: AHCPR; February 1992.

7. Turner JA, Deyo RA, Loeser JD, et al. The importance of placebo effects in pain treatment and research. JAMA. 1994;271(20):1609-1614.

8. Reitman C, Esses SI. Conservative options in the management of spinal disorders, Part I. Bed rest, mechanical and energy-transfer therapies. Am J Orthop. 1995;24(2):109-116.

9. Indergand HJ, Morgan BJ. Effect of interference current on forearm vascular resistance in asymptomatic humans. Phys Ther. 1995;75(4):306-312.

10. Van Der Heijden GJ, Leffers P, Wolters PJ, et al. No effect of bipolar interferential electrotherapy and pulsed ultrasound for soft tissue shoulder disorders: A randomised controlled trial. Ann Rheum Dis. 1999;58(9):530-540.

11. Palmer ST, Martin DJ, Steedman WM, Ravey J. Effects of electric stimulation on C and A delta fiber-mediated thermal perception thresholds. Arch Phys Med Rehabil. 2004;85(1):119-128.

12. Jarit GJ, Mohr KJ, Waller R, Glousman RE. The effects of home interferential therapy on post-operative pain, edema, and range of motion of the knee. Clin J Sport Med. 2003;13(1):16-20.

13. California Technology Assessment Forum (CTAF). Interferential stimulation for the treatment of musculoskeletal pain. Technology Assessment. San Francisco, CA: CTAF; October 19, 2005. Available at: http://ctaf.org/ass/viewfull.ctaf?id=65198186094. Accessed January 17, 2006.

H-WAVE® Type Stimulators:1. Flatt DW. Resolution of a double crush syndrome. J Manipulative Physiol Ther. 1994;17(6):395-397.2. McDowell BC, Lowe AS, Walsh DM, et al. The lack of hypoalgesic efficacy of H-wave therapy on

experimental ischemic pain. Pain. 1995;61(1):27-32.3. Kumar D, Marshall HJ. Diabetic peripheral neuropathy: Amelioration of pain with transcutaneous

electrostimulation. Diabetes Care. 1997;20(11):1702-1705.4. Kumar D, Alvaro MS, Julka IS, Marshall HJ. Diabetic peripheral neuropathy. Effectiveness of

electrotherapy and amitriptyline for symptomatic relief. Diabetes Care. 1998;21(8):1322-1325.

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 47

Page 48: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

5. Julka IS, Alvaro M, Kumar D. Beneficial effects of electrical stimulation on neuropathic symptoms in diabetes patients. J Foot Ankle Surg. 1998;37(3):191-194.

6. McDowell BC, McCormack K, Walsh DM, et al. Comparative analgesic effects of H-wave therapy and transcutaneous electrical nerve stimulation on pain threshold in humans. Arch Phys Med Rehabil. 1999;80(9):1001-1004.

Peripheral Nerve Stimulation:1. Cauthen JC, Renner EJ. Transcutaneous and peripheral nerve stimulator for chronic pain states. Surg

Neurol. 1975;4(1):102-104.2. Meyerson BA, Hakansson J. Alleviation of atypical trigeminal pain by stimulation of the Gasserian

ganglion via an implanted electrode. Acta Neurochir Suppl (Wien). 1980;30:303-309.3. Racz GB, Browne T, Lewis R Jr. Peripheral stimulator implant for treatment of causalgia caused by

electrical burns. Tex Med. 1988;84(11):45-50.4. Leak WD, Ansel AE. Neural stimulation: Spinal cord and peripheral nerve stimulation. In: Pain

Medicine. A Comprehensive Review. PP Raj, ed. St. Louis, MO: Mosby; 1996; Ch. 32: 327-333.5. Taub E, Munz M, Tasker RR. Chronic electrical stimulation of the gasserian ganglion for the relief of

pain. J Neurosurg. 1997;86(2):197-202.6. American Society of Addiction Medicine (ASAM). Definitions related to the use of opoids for the

treatment of pain. Public Policy of ASAM. Chevy Chase, MD: ASAM; February 2001. Available at: http://www.asam.org/ppol/paindef.htm. Accessed September 9, 2004.

7. Slavin KV. Peripheral nerve stimulation for the treatment of neuropathic craniofacial pain. Acta Neurochir Suppl. 2007;97(Pt 1):115-120.  

Intramuscular Stimulation:1. Chu J. Twitch-obtaining intramuscular stimulation (TOIMS) in acute partial radial nerve palsy.

Electromyogr Clin Neurophysiol. 1999;39(4):221-226.2. Chu J. The role of the monopolar electromyographic pin in myofascial pain therapy: Automated twitch-

obtaining intramuscular stimulation (ATOIMS) and electrical twitch-obtaining intramuscular stimulation (ETOIMS). Electromyogr Clin Neurophysiol. 1999;39(8):503-511.

3. Chu J. Early observations in radiculopathic pain control using electrodiagnostically derived new treatment techniques: Automated twitch-obtaining intramuscular stimulation (ATOIMS) and electrical twitch-obtaining intramuscular stimulation (ETOIMS). Electromyogr Clin Neurophysiol. 2000;40(4):195-204.

4. Chu J, Gozon BS, Schwartz I. Twitch-obtaining intramuscular stimulation in reflex sympathetic dystrophy. Electromyogr Clin Neurophysiol. 2002;42(5):259-266.

Sympathetic Therapy (Dynatron):1. Dynatronics Corp. Dynatron Sympathetic Therapy System (STS): Revolutionary Breakthrough in the

Treatment of Pain [website]. Salt Lake City, UT: Dynatronics; 2001. Available at: http://www.chronicpainrx.com/dynatron/. Accessed January 14, 2002.

2. Rajala Rehab Products. Sympathetic Therapy System [website]. Pleasanton, CA: Rajala; 2001. Available at: http://www.rajala.com/cgi/catalog.pl?Electrotherapy. Accessed January 14, 2001.

3. Guido EH. Effects of sympathetic therapy on chronic pain in peripheral neuropathy subjects. Am J Pain Mgmt. 2002;12:31-34.

4. Hord ED, Oaklander AL. Complex regional pain syndrome: A review of evidence-supported treatment options. Curr Pain Headache Rep. 2003;7(3):188-196.

5. Washington State Department of Labor and Industries, Office of the Medical Director. Dynatron STS. Technology Assessment. Olympia, WA: Washington State Department of Labor and Industries; updated April 30, 2002. Available at: http://www.lni.wa.gov/omd/PdfDoc/DYNATRON.pdf. Accessed August 17, 2003.

Electroceutical Therapy:1. Benchmark Integrative Medicine, LLC. Clinical electroceutical medicine [website]. Fayetteville, GA:

Benchmark; 2002. Available at: http://www.benchmarkpain.com/page4.html. Accessed May 10, 2002.2. Robertson M. Electroceutical nerve block [abstract]. Chronic Pain Solutions, Fall 1998. Available at:

http://www.chronicpainsolutions.com/nerveblock.htm. Accessed May 22, 2002.

3. Empire Medicare Services NJ. Facet joint nerve block. Medical Policy Bulletin Freedom of Information. Medicare News Brief - New Jersey (Part B). MNB-NJ-2001-2. New York, NY: Empire; April 2001. Available at: http://www.empiremedicare.com/NJBULL/njb2001-2/s129.htm. Accessed May 22, 2002.

4. Empire Medicare Services. Nerve blocks: paravertebral nerve blocks. Medicare Part B Medical Policy. Policy No. YPF# 180, Ysurg #43. New York, NY: Empire; May 1, 1999. Available at: http://www.empiremedicare.com/Newypolicy/policy/YSRG43r2.htm. Accessed May 22, 2002.

5. GHI Medicare Division. Nerve blocks/ paravertebral nerve blocks. Local Medical Necessity Policy. Policy No. SUR-1233. New York, NY: GHI Medicare; July 30, 1999. Available at: http://www.ghimedicare.com/lmrp2/sur-1233.html. Accessed May 22, 2002.

6. Lake Michigan Medical, Inc. Matrix Biokinetics, Inc. PROGeneSys System Electroceutical Treatment [website]. Chicago, IL: Lake Michigan Medical; 2002. Available at:

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 48

Page 49: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

http://lakemichiganmedical.com.control.interliant.com/Pain_Management9.html. Accessed May 10, 2002.

Transcutaneous Electrical Joint Stimulation   (Pulsed Electrical Stimulation) :1. Zizic TM, Hoffman KC, Holt PA, et al. The treatment of osteoarthritis of the knee with pulsed electrical

stimulation. J Rheumatol. 1995;22(9):1757-1761. 2. Hulme J, Robinson V, DeBie R, et al. Electromagnetic fields for the treatment of osteoarthritis.

Cochrane Database Syst Rev. 2002;(1):CD003523.3. Farr J, Mont MA, Garland D, et al. Pulsed electrical stimulation in patients with osteoarthritis of the

knee: Follow up in 288 patients who had failed non-operative therapy. Surg Technol Int. 2006;15:227-233.

4. McCarthy CJ, Callaghan MJ, Oldham JA. Pulsed electromagnetic energy treatment offers no clinical benefit in reducing the pain of knee osteoarthritis: A systematic review. BMC Musculoskelet Disord. 2006;7:51.

5. Garland D, Holt P, Harrington JT, et al. A 3-month, randomized, double-blind, placebo-controlled study to evaluate the safety and efficacy of a highly optimized, capacitively coupled, pulsed electrical stimulator in patients with osteoarthritis of the knee. Osteoarthritis Cartilage. 2007;15(6):630-637.

6. NHIC, Corp. Draft LCD for transcutaneous electrical joint stimulation devices. LCD ID No. DL28551. Durable Medical Equipment (DME) Medicare Administrative Carrier (MAC) Jurisdiction A. Hingham, MA: NHIC; 2008. 

Lumbosacral Plexus and Sacral Nerve Root Stimulation:1. Alo KM, Yland MJ, Redko V, et al. Lumbar and sacral nerve root stimulation (NRS) in the treatment of

chronic pain: A novel anatomic approach and neuro stimulation technique. Neuromodulation. 1999;2(1):23-31

2. Falco FJE, Rubbani M, Heinbaugh J. Anterograde sacral nerve root stimulation (ASNRS) via the sacral hiatus: Benefits, limitations, and percutaneous implantation technique. Neuromodulation. 2003;6(4):219-224.

3. Siegel S, Paszkievics E, Kirkpatrick C et al. Sacral nerve stimulation in patients with chronic intractable pelvic pain. J Urol . 2001;166(5):1742-1745.

4. Kim P. Advanced pain management techniques: An overview of neurostimulation. Expert Column. Medscape Neurol Neurosurg. 2004;6(1). Available at: http://www.medscape.com/viewarticle/473431. Accessed January 6, 2006.

http://www.webmd.com/pain-management/tc/transcutaneous-electrical-nerve-stimulation-tens-topic-overview

Electrotherapy, By: John Revord, MD

References:1. Baldi JC, Jackson RD, Moraille R, Mysiw WJ. Muscle atrophy is prevented in patients with acute spinal

cord injury using functional electrical stimulation. Spinal Cord. 1998;36:463-469.2. Belanger M, Stein RB, Wheeler GD, et al. Electrical stimulation: can it increase muscle strength and

reverse osteopenia in spinal cord injured individuals? Arch Phys Med Rehabil. 2000;81:1090-1098.3. Burch FX, Tarro JN, Greenberg JJ, et al. Evaluating the benefits of patterned stimulation in the

treatment of osteoarthritis of the knee: a multi-center, randomized, single-blind, controlled study with an independent masked evaluator. Osteoarthritis Cartilage 2008 Aug;16(8):865-72.

4. California Technology Assessment Forum (CTAF). Interferential Stimulation For The Treatment Of Musculoskeletal Pain. October 19, 2005.

5. Cauraugh JH and Kim SB. Chronic stroke motor recovery: duration of active neuromuscular stimulation. J Neurol Sci. 2003 Nov 15;215(1-2):13-9.

6. Chen SC, Lai CH, Chan WP, et al. Increases in bone mineral density after functional electrical stimulation cycling exercises in spinal cord injured patients. Disabil Rehabil. 2005;27(22):1337-41.

7. Daly JJ, Roenigk K, Holcomb J, et al. A randomized controlled trial of functional neuromuscular stimulation in chronic stroke subjects. Stroke. 2006 Jan;37(1):172-8.

8. Farr J, Mont MA, Garland D, et al. Pulsed electrical stimulation in patients with osteoarthritis of the knee: follow up in 288 patients who had failed non-operative therapy. Surg Technol Int. 2006;15:227-33.

9. Fitzgerald GK, Piva SR, Irrgang JJ. A modified neuromuscular electrical stimulation protocol for quadriceps strength training following anterior cruciate ligament reconstruction. J Orthop Sports Phys Ther. 2003 Sep;33(9):492-501.

10. Fourie JA, Bowerbank P. Stimulation of bone healing in new fractures of the tibial shaft using interferential currents. Physiother Res Int. 1997;2(4):255-268.

11. Hayes, Inc. Medical Technology Directory. Functional Electrical Stimulation for Rehabilitation of Paralyzed Lower Limbs. Lansdale, PA: Hayes, Inc.; May 2003. Updated March 24, 2008.

12. Hayes, Inc. Medical Technology Directory. Interferential Therapy for Pain and Bone Fractures. Lansdale, PA: Hayes, Inc.; April 28, 2008. Updated April 20, 2009.

13. Hayes, Inc. Medical Technology Directory. Neuromuscular Electrical Stimulation for Muscle Rehabilitation. Lansdale, PA: Hayes, Inc.; January 3, 2008. Updated January 3, 2009.

14. Hurley DA, Minder PM, McDonough SM, et al. Interferential therapy electrode placement technique in

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 49

Page 50: Stimulasi Elektrik Penghilang Nyeri

acute low back pain: a preliminary investigation. Arch Phys Med Rehabil. 2001;82(4):485-493.15. Hurley DA, McDonough SM, Dempster M, et al. A randomized clinical trial of manipulative therapy and

interferential therapy for acute low back pain. Spine. 2004;29(20):2207-16.16. Jarit GJ, Mohr KJ, Waller R, Glousman RE. The effects of home interferential therapy on post-operative

pain, edema, and range of motion of the knee. Clin J Sport Med. 2003;13(1):16-20.17. Klose KJ, Jacobs PL, Broton JG, et al. Evaluation of a training program for persons with SCI paraplegia

using the Parastep 1 ambulation system: part 1. Ambulation performance and anthropometric measures. Arch Phys Med Rehabil. 1997;78:789-793.

18. Mont MA, Hungerford DS, Caldwell JR, et al. Pulsed electrical stimulation to defer TKA in patients with knee osteoarthritis. Orthopedics 2006;29(10):887-92.

19. Needham-Shropshire BM, Broton JG, Klose KJ, et al. Evaluation of a training program for persons with SCI paraplegia using the Parastep 1 ambulation system: part 3. Lack of effect on bone mineral density. Arch Phys Med Rehabil. 1997;78:799-803.

20. Ring H, Rosenthal N. Controlled study of neuroprosthetic functional electrical stimulation in sub-acute post-stroke rehabilitation. J Rehabil Med. 2005 Jan;37(1):32-6.

21. Wieler M, Stein RB, Ladouceur M, et al. Multicenter evaluation of electrical stimulation systems for walking. Arch Phys Med Rehabil. 1999;80:495-500.

22. Zizic TM, Hoffman KC, Holt PA, et al. The treatment of osteoarthritis of the knee with pulsed electrical stimulation. J Rheumatol. 1995;22(9):1757-1761.

WebMD Medical Reference Effective Date: June 1, 2010A comparison of four electrical stimulation types on Staphylococcus aureus growth in vitroHarold L. Merriman, PhD, MPT; Chris A. Hegyi, MPT; Cheryl R. Albright-Overton, MPT;John Carlos, Jr, PhD, PT; Robert W. Putnam, PhD; Janet A. Mulcare, PhDMaster of Physical Therapy Program, Andrews University, and Department of Physiology and Biophysics,Wright State University, Dayton, O

Siti Julaiha Grübner/Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Page 50