Upload
lamlien
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI ASURANSI DALAM MENUMBUHKAN MINAT MASYARAKAT
PADA ASURANSI JIWA SYARIAH AL AMIN
CABANG LAMPUNG
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mendapat Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Dakwah
Oleh
Dedi Yulianto
NPM. 1441030038
Jurusan : Manajemen Dakwah
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
1439 H/2018 M
i
STRATEGI ASURANSI DALAM MENUMBUHKAN MINAT MASYARAKAT
PADA ASURANSI JIWA SYARIAH AL AMIN
CABANG LAMPUNG
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mendapat Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Dakwah
Oleh
Dedi Yulianto
NPM. 1441030038
Jurusan : Manajemen Dakwah
Pembimbing I : Dr. Tontowi Jauhari, MM
Pembimbing II : M. Husaini, ST., MT
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
1439 H/2018 M
ii
ABSTRAK
STRATEGI ASURANSI DALAM MENUMBUHKAN MINAT MASYARAKAT
PADA ASURANSI JIWA SYARIAH AL AMIN
CABANG LAMPUNG
Oleh
Dedi Yulianto
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung menaruh perhatian bagi
perkembangan perasuransian di Lampung khususnya perkembangan dan kebutuhan
masyarakat untuk dapat bermuamalah berdasarkan syariah Islam. Dalam
memperkenalkan produknya kepada masyarakat, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung memiliki strategi yang berbeda dengan kebanyakan perusahaan
lainnya yaitu melalui kerja sama dengan berbagai Lembaga Syariah di seluruh
Lampung. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi
asuransi dalam menumbuhkan minat masyarakat pada Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus.
Data diperoleh dari responden dengan menggunakan interview (wawancara) berupa
wawancara terstruktur dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang peneliti
gunakan yaitu dengan balanced scorecard untuk melihat kinerja strategi yang
digunakan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menumbuhkan minat
masyarakat pada Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung, strategi yang
digunakan pertama, strategi kerja sama dengan perbankan dan lembaga keuangan
lainnya; kedua, pelayanan yang cepat; dan ketiga, kemudahan dalam mengurus
persyaratan. Ketiga strategi tersebut masuk dalam perspektif pelanggan. Perhitungan
perspektif pelanggan pada balanced scorecard skor tertinggi dibandingkan dengan
tiga perspektif lainnya, yaitu sebesar 30%. Dari ketiga strategi tersebut strategi yang
lebih strategis adalah strategi pelayanan dan strategi kemudahan dalam mengurus
persyaratan. Sedangkan ketiga perspektif yang lain tidak berpengaruh secara strategis
yaitu perspektif finansial, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan memperoleh skor dengan jumlah ketiganya sebesar
54%. Dari keempat perspektif balanced scorecard yang digunakan secara
keseluruhan didapatkan hasil skor sebesar 84%, hasil tersebut sudah optimal dalam
mencapai target yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
Terkait dengan pertumbuhan minat masyarakat, pada dasarnya minat
masyarakat awalnya lebih terwakilkan oleh minat perbankan syariah terdahulu untuk
pengcoveran produknya, setelah itu baru merujuk pada minat masyarakat untuk
memakai jasa Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung agar semasa
pengajuan pembiayaan di bank dapat terlindungi apabila terjadi resiko. Minat tersebut
muncul dipengaruhi oleh kebutuhan dan pelayanan cepat yang diberikan oleh
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung serta kemudahan dalam proses
iii
klaim yang tidak sulit sepanjang persyaratannya dilengkapi dengan manfaat apabila
nasabah meninggal dunia sebelum pembiayaan jatuh tempo dan belum lunas, hutang
yang belum lunas tersebut akan dibayarkan secepat mungkin serta dengan diadakan
kunjungan ke lembaga dan gathering, lembaga mitra akan terus menjaga loyalitas
untuk memakai jasa Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung sebagai
pengcover produk-produknya.
Kata kunci : strategi dan minat masyarakat.
vi
MOTTO
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan
yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.(QS.
Ash Shaff [61] : 4)
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT dan rasa bangga,
kupersembahkan skripsi ini sebagai tanda bukti dan cita kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Mujiman dan Ibu Marsiyem yang penuh
keikhlasan serta kesabaran dalam membimbing dan mendidik saya agar
menjadi manusia yang lebih baik di dunia dan akhirat, yang selalu mendo’akan
demi kesuksesan saya, serta yang selalu memberi nasihat dan semangat untuk
masa depan yang lebih baik.
2. Para Pendidik saya, atas bimbingan dan ajarannya sehingga saya dapat melihat
dunia dengan ilmu.
3. Kakak tercinta Tri Harnani beserta suami, yang selalu memberikan dukungan.
4. Almamater tercinta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.
viii
RIWAYAT HIDUP
Dedi Yulianto, dilahirkan di Labuhan Baru, Kecamatan Way Serdang,
Kabupaten Mesuji pada tanggal 20 Desember 1995, anak kedua dari dua bersaudara,
dari pasangan Mujiman dan Marsiyem.
Menempuh pendidikan dasar di SDN 1 Labuhan Baru tahun 2001 – 2007, SMP
MMT Labuhan Baru tahun 2007 – 2010, SMA Negeri 1 Way Serdang tahun 2010 –
2013, dan pada tahun 2014 melanjutkan S1 Prodi Manajemen Dakwah di Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan
Lampung kala itu dan telah alih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden
Intan Lampung dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2017
tanggal 07 April 2017.
Selama menjadi siswa dan mahasiswa, penulis mengikuti berbagai kegiatan
intra maupun ekstra. Pada saat menjadi siswa, penulis aktif di pramuka tingkat siaga
dan penggalang. Memasuki perkuliahan, pada tahun 2014 tergabung dalam Persatuan
Mahasiswa Mesuji (PMM), pada tahun 2015 tergabung dalam pembentukan Ikatan
Mahasiswa Alumni (IMA) SMA Negeri 1 Way Serdang dan menjadi pengurus, serta
pada tahun 2016 menjadi Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen
Dakwah (HMJ-MD) periode 2016-2017.
Bandar Lampung, Mei 2018
Dedi Yulianto
NPM. 1441030038
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis persembahkan kepada Allah
SWT yang masih mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan
judul dapat terselesaikan. Kemudian shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah berhasil memerankan fungsi-fungsi ke-Khalifahan
dengan baik sehingga beliau dipilih Allah SWT sebagai Uswatun Khasanah bagi
seluruh manusia.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari dukungan semua
pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.
2. Bapak Prof. Dr. H. Khomsahrial Romli, M.Si selaku Dekan Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
3. Ibu Hj. Suslina Sanjaya, S.Ag., M.Ag selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah dan Bapak M. Husaini, ST., MT selaku Sekretaris Jurusan
Manajemen Dakwah.
4. Bapak Dr. Tontowi Jauhari, MM selaku Pembimbing I dan Bapak M. Husaini,
ST., MT selaku Pembimbing II, yang penuh kesabaran dalam membimbing
dan mengarahkan demi terselesaikannya skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Dani Kurniawan selaku Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung yang telah memberikan izin untuk mengadakan
penelitian.
x
6. Pihak PT. BPRS Mitra Agro Usaha dan PT. BPRS Bandar Lampung, yang
telah memberikan izin untuk mengadakan cross check penelitian.
7. Dosen Prodi Manajemen Dakwah dan staf Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah memberikan pengetahuan dan segenap bantuan selama
menyelesaikan studi.
8. Teman-teman seperjuangan Prodi Manajemen Dakwah angkatan 2014
khususnya kelas A.
9. Teman-teman Kepengurusan Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen
Dakwah (HMJ-MD) periode 2016-2017.
10. Adik-adik yang masih berjuang menuntut ilmu di Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi khususnya Prodi Manajemen Dakwah Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
11. Dan semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa disebutkan satu persatu,
semoga kita selalu terikat dalam Ukhuwah Islamiyah.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi dari
skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat keilmuan yang berarti dalam
bidang ilmu Manajemen Dakwah.
Bandar Lampung, Mei 2018
Penulis,
Dedi Yulianto
NPM. 1441030038
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iv
PENGESAHAN .................................................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul .................................................................................. 1
B. Alasan Memilih Judul ......................................................................... 2
C. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 8
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 8
F. Metode Penelitian ................................................................................ 9
G. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 14
BAB II STRATEGI DAN MINAT
A. Strategi ................................................................................................ 17
1. Pengertian Strategi ....................................................................... 17
2. Karakteristik Strategi ................................................................... 19
3. Model Strategi .............................................................................. 21
B. Minat ................................................................................................... 28
1. Pengertian Minat .......................................................................... 28
2. Karakteristik Minat ...................................................................... 29
3. Proses Minat ................................................................................. 30
xii
BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI JIWA SYARIAH AL AMIN
A. Profil Perusahaan ............................................................................ 32
1. Tentang Perusahaan ................................................................. 32
2. Visi, Misi, dan Motto .............................................................. 34
3. Susunan Direksi dan Komisaris .............................................. 34
4. Susunan Dewan Pengawas Syariah (DPS) .............................. 35
5. Tenaga Ahli Perusahaan .......................................................... 36
6. Struktur Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung 37
7. Mitra Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung .... 37
8. Jumlah Nasabah ....................................................................... 39
B. Strategi Asuransi dalam Menumbuhkan Minat Masyarakat pada
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung ..................... 40
1. Strategi ..................................................................................... 40
a. Visi ................................................................................... 40
b. Misi ................................................................................... 43
c. Tujuan Perusahaan ........................................................... 51
d. Pasar yang Dimasuki ........................................................ 54
e. Keunikan Produk .............................................................. 58
f. Kemampuan Bersaing ...................................................... 61
g. Pembelajaran dan Pertumbuhan ....................................... 64
2. Minat ....................................................................................... 65
a. Adanya Kecenderungan ................................................... 65
b. Adanya Referensi ............................................................. 69
c. Memiliki Pilihan (Preferensi) ........................................... 70
BAB IV STRATEGI ASURANSI DALAM MENUMBUHKAN MINAT
MASYARAKAT
A. Strategi Asuransi ............................................................................ 73
1. Perspektif Finansial ................................................................. 76
2. Perspektif Pelanggan ............................................................... 77
3. Perspektif Proses Bisnis Internal ............................................. 79
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ............................. 80
B. Minat Masyarakat ........................................................................... 82
1. Faktor Eksternal ...................................................................... 82
2. Faktor Internal ......................................................................... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 85
xiii
B. Saran ............................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Komisaris Perusahaan ................................................................................... 35
2. Direksi Perusahaan ........................................................................................ 35
3. Dewan Pengawas Syariah ............................................................................. 36
4. Tenaga Ahli Perusahaan ................................................................................ 36
5. Struktur Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung ..................... 37
6. Data Bank Syariah Mandiri .......................................................................... 37
7. Data Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah ................................................. 38
8. Data BPR dan BPRS di Lampung ................................................................ 38
9. Data BMT, Sekolah, dan Universitas ........................................................... 39
10. Jumlah Nasabah ............................................................................................ 39
11. Penyajian Balanced Scorecard ...................................................................... 75
xv
DAFTAR GAMBAR
1. Strategic Management Model menurut Wheelen dan Hunger ...................... 22
2. Kerangka Penerjemahan Strategi Menjadi Ukuran Operasional dalam
Model The Balanced Scorecard .................................................................... 26
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Keputusan Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Tentang Penetapan Judul dan Penunjukan Pembimbing Skripsi
Mahasiswa.
Lampiran 2 : Surat Keterangan Perubahan Judul Skripsi.
Lampiran 3 : Kartu Konsultasi Skripsi.
Lampiran 4 : Surat Permohonan Izin Penelitian/Survei dari Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi.
Lampiran 5 : Surat Rekomendasi Penelitian/Survei dari KESBANGPOL.
Lampiran 6 : Instrumen Wawancara.
Lampiran 7 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian.
Lampiran 8 : Daftar Penyaluran Produk Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung.
Lampiran 9 : Daftar Foto.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Pada skripsi ini, judul yang penulis ambil yaitu “Strategi Asuransi dalam
Menumbuhkan Minat Masyarakat pada Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung”. Strategi adalah penentuan cara yang harus dilakukan agar
memungkinkan memperoleh yang optimal, efektif, dan dalam jangka waktu yang
relatif singkat serta tepat menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.1
Alfred Chandler mengatakan bahwa strategi adalah penetapan sasaran dan
tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber
daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.2 Stephane K.
Marrus, mendefinisikan strategi sebagai suatu proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.3
Jadi, yang dimaksud dengan strategi yaitu penetapan cara untuk mencapai tujuan
jangka pendek dan jangka panjang sebuah perusahaan.
Menurut Abdul Rahman Shaleh minat merupakan suatu kecenderungan
untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi
1 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),
h. 102. 2 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: PT. Renika Cipta, 2009), h. 339.
3 Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 31.
2
yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.4
Menurut Meitasari Tjandra dalam bukunya minat merupakan sumber motivasi
yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka
bebas memilih, bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka
merasa berminat.5 Menurut Kotler minat adalah di mana minat atau keinginan
adalah suatu respon efektif atau proses merasa atau menyukai suatu produk tapi
belum melakukan keputusan untuk membeli.6 Jadi, minat merupakan suatu
respon efektif sebelum membuat sebuah keputusan.
Dari judul di atas, penulis akan meneliti tentang penetapan cara yang
dilakukan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung dalam mencapai
tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk menumbuhkan respon efektif
mitra terhadap produk Syariah Pembiayaan AL AMIN.
B. Alasan Memilih Judul
Adapun yang menjadi alasan penulis memilih judul ini yaitu sebagai
berikut:
1. Setiap perusahaan memiliki cara untuk mencapai keunggulan kompetitif di
pasar bisnis. Cara yang dilakukan perusahaan tersebut lebih dikenal dengan
4 Titik Zulaechah, “Analisis Faktor-Faktor Minat Nasabah dalam Memilih Asuransi Syariah”. (Skripsi
Program S1 Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang, 2012), h. 29. 5 Ibid.
6 Yoga Pratama dan Seno Andri, “Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Minat Konsumen dalam
Rangka Memenangkan Persaingan Bisnis Jasa Asuransi pada PT. Prudential Life Assurance
Pekanbaru”. Jurnal Online Mahasiswa FISIP Volume 2 No. 2 (Oktober 2015), h. 5.
3
istilah strategi. Dengan strategi yang baik, perusahaan akan mampu bersaing
di dunia pasar dan akan terus eksis di tengah-tengah masyarakat.
2. Dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat, Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung memiliki strategi yang berbeda dengan
kebanyakan perusahaan lainnya yaitu melalui kerja sama dengan berbagai
Lembaga Syariah di seluruh Lampung.
C. Latar Belakang Masalah
Perkembangan asuransi di Indonesia semakin marak, terutama pada
asuransi yang berlabelkan syariah. Sejak kelahirannya tahun 1994, asuransi
syariah terus tumbuh dan berkembang. Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI) dalam fatwanya tentang Pedoman Umum Asuransi
Syariah memberi definisi tentang asuransi.7 Menurutnya, asuransi syariah
(Ta’min, Takaful, Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-
menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset
dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko
tertentu melalui akad (pertukaran) yang sesuai dengan syariah.8
Konsep asuransi syariah ini sesuai dengan firman Allah SWT yang
berbunyi :
7 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Live and General) : Konsep dan Sistem Operasional,
(Jakarta : Gema Insani Press, 2004), h. 30. 8 Ibid.
4
. . .
Artinya : ... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat
berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah [5] : 2)
Perkembangan asuransi syariah di Indonesia telah mengalami kemajuan
sangat pesat yang dikarenakan oleh mayoritas penduduk di Indonesia di domisili
oleh masyarakat muslim sehingga membuat permintaan akan asuransi syariah
pun semakin tinggi pula, apalagi asuransi ini didasarkan pada prinsip Syariah
Islam. Sebuah keluarga yang hanya mengandalkan pemasukan dari keluarganya,
tentu akan sangat terganggu kondisi keuangannya bila terjadi suatu musibah yang
menimpanya. Anak dan istri yang ditinggalkan belum tentu dapat memenuhi
sendiri kebutuhan hidupnya. Asuransi menguntungkan kehidupan seseorang
dengan kekayaan yang harus disisihkan untuk menutupi kerugian akibat
kehilangan nyawa atau harta benda.
Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah
penghindar resiko. Banyaknya resiko yang tak terduga dialami semua orang.
Resiko itu bisa berupa sakit, kematian, kerugian, dan kerusakan barang. Untuk
mengatasi hal tersebut, setiap orang selayaknya mempersiapkan sesuatu agar
5
kerugian di kala resiko terjadi bisa diminimalkan. Ada beberapa jenis asuransi
yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi yang ada di Indonesia, salah satunya
yaitu asuransi jiwa. Asuransi jiwa merupakan salah satu hal yang harus
diperlukan dalam menghadapi dinamika hidup yaitu kepastian, khususnya dalam
hal kepastian finansial yang berupa kematian, cacat tetap total, atau sudah tidak
produktif atas seseorang yang mengakibatkan hilangnya penghasilan. Hal ini
tentu akan membawa banyak aspek apabila resiko yang terdapat diri seseorang
tidak diasuransikan.
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung merupakan perusahaan
asuransi jiwa syariah yang menaruh perhatian bagi perkembangan perasuransian
di Lampung khususnya perkembangan dan kebutuhan masyarakat untuk dapat
bermuamalah berdasarkan syariah Islam. Selaku perusahaan yang mengelola
resiko dari ribuan bahkan jutaan peserta yang diasuransikan dengan sistem
ta’awuni (sharing of risk), di mana antara sesama peserta yang diasuransikan
berkontribusi (infak/tabarru) dengan sejumlah dana tertentu yang ditujukan
untuk menolong peserta yang diasuransikan lainnya yang tertimpa musibah.
Pengelolaan dana dilakukan secara terpisah, kontribusi dari peserta yang
diasuransikan dimasukkan ke dalam dana tabarru, dan perusahaan tidak berhak
sedikitpun mengambil atau memanfaatkan dana tersebut, sehingga dalam sistem
ini tidak terjadi gharar (ketidakpastian), riba, dan maisir (judi/untung-untungan),
bahkan mengimplementasikan konsep “wata’awanu alal birri wattaqwa”.
6
Hadits yang menjadi rujukan dalam pengelolaan resiko pada Asuransi Jiwa
Syariah Al-Amin, yaitu :
ث نا حاد بن أسامة عن ب ريد عن أب ب ردة عن أب موسى قال ث نا ممد بن العلء حد حد
عليو وسلم إن الشعريني إذا أرملوا ف الغزو أو قل طعام عيالم قال النب صلى الل
ن هم ف إناء واحد بالسوية بالمدينة جعوا ما كان عندىم ف ث وب واحد ث اق تسموه ب ي
هم ) البخاريرواه ( هم م وأنا من
Dari Abu Musa ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Marga
Asy’ari (Asy’ariyin) ketika keluarganya mengalami kekurangan makanan, maka
mereka mengumpulkan apa yang mereka miliki dalam satu kumpulan. Kemudian
dibagi diantara mereka secara merata. Mereka adalah bagian dari kami dan
kami adalah bagian dari mereka.” (HR. Bukhari)9
Dalam memperkenalkan usaha Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung kepada masyarakat, perusahaan asuransi menggunakan strategi melalui
kerja sama dengan lembaga-lembaga syariah yang ada di seluruh Lampung
dengan merujuk pada produknya yaitu pembiayaan. Setelah kerja sama antar
kedua belah pihak terjalin, semua nasabah lembaga syariah yang mengajukan
peminjaman di lembaga tersebut mendapatkan asuransi jiwa dengan polis yang
telah ditetapkan perusahaan asuransi. Sistem pengurusannya semua melalui
lembaga mitra yang dijadikan tempat peminjaman dan akan diteruskan kepada
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung.
9 Shahih Bukhari, Maktabah Syamilah, Bab At-Thayibilil Jum’ati, Juz 6, h. 310, Hadits Nomor 2486.
7
Apabila terjadi resiko pada nasabah seperti macet, meninggal dan di PHK
dan menyisakan peminjaman yang belum lunas, sisanya pihak asuransi akan
mengklaim. Dan semua prosedur asuransi harus melalui lembaga syariah, tidak
langsung dari perusahaan asuransi ke nasabah atau sebaliknya, melainkan dari
perusahaan asuransi ke lembaga perbankan syariah terus ke nasabah dan
sebaliknya. Dengan strategi yang diterapkan selama ini, Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung telah menjalin kerja sama dengan 50 mitra yaitu 10
Bank Syariah Mandiri (BSM), 6 BNI Syariah, 16 BPR dan BPRS di Lampung,
11 BMT, 6 sekolah, dan 1 Universitas. Adapun jumlah nasabah Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung pada tahun 2015 sebanyak 708 nasabah,
tahun 2016 sebanyak 956 nasabah, tahun 2017 sebanyak 1.138 nasabah, dan
tahun 2018 sebanyak 1.523.10
Dari pembahasan di atas, pada skripsi ini penulis mengambil judul strategi
asuransi dalam menumbuhkan minat masyarakat pada Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung dengan objek penelitian yang terletak di Jl. Sultan
Agung No. 20, Way Halim, Bandar Lampung, Lampung.
10
Responden BA, Pra Survei, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung, Way Halim, 11
Oktober 2017.
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang
dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana strategi asuransi
dalam menumbuhkan minat masyarakat pada Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung?”.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi asuransi dalam
menumbuhkan minat masyarakat pada Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini dilakukan yaitu :
a. Kegunaan Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam mengembangkan
keilmuan Jurusan Manajemen Dakwah, terkait dengan penetapan cara
untuk mencapai tujuan pada sebuah perusahaan Asuransi Syariah.
b. Kegunaan Praktis
Sebagai acuan dalam penentuan strategi terbaik yang diterapkan
pada asuransi dalam menumbuhkan minat masyarakat pada Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung.
9
c. Kegunaan Akademik
Sebagai salah satu perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
di UIN Raden Intan Lampung, yaitu penelitian terkait dengan program
studi Manajemen Dakwah.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian itu
dilaksanakan, metode penelitian ini sering kali dikacaukan dengan prosedur
penelitian, atau teknik penelitian, hal ini disebabkan karena ketiga hal tersebut
saling berhubungan dan sangat sulit untuk diabaikan.11
1. Jenis dan Sifat Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan oleh peneliti yaitu jenis
penelitian kualitatif yang memanfaatkan data lapangan untuk verifikasi
teori yang timbul di lapangan dan terus menerus disempurnakan selama
proses penelitian berlangsung yang dilakukan secara berulang-ulang.
Selain itu penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar
alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan telah
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.12
11
Susiadi AS, Metodologi Penelitian, (Bandar Lampung: Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M
Institut Agama Islam Negeri Raden Intan, 2015), h.21. 12
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung : Bandar Maju, 1996), h. 32.
10
Fenomena yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu fenomena
terkait dengan penetapan cara di Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung dengan menggunakan metode studi kasus. Studi kasus
atau case-study, adalah bagian dari metode kualitatif yang hendak
mendalami suatu kasus tertentu secara lebih mendalam dengan
melibatkan pengumpulan beraneka sumber informasi.13
b. Sifat Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti bersifat eksploratif.
Penelitian eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk
menemukan problematika-problematika baru.14
2. Objek dan Sumber Penelitian
a. Objek Penelitian
Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang
menjadi objek penelitian. Juga di mana dan kapan penelitian dilakukan,
biasa juga ditambahkan dengan hal-hal lain jika dianggap perlu.15
Objek
penelitian ini yaitu Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN dengan jumlah
karyawan 6 orang. Yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu
Pertama, Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
13
J.R Raco, Metode Penelitian Kualitatif : Jenis Karakteristik dan Keunggulannya, (Jakarta: Grasindo,
2013), h. 49. 14
Kartini Kartono, Op. Cit., h. 29. 15
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2005), h. 303.
11
Lampung. Kedua, Direktur Utama lembaga mitra Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung.
b. Sumber Penelitian
Berdasarkan sumbernya data dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu data primer dan data sekunder.16
1) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden
atau objek yang diteliti atau hubungannya dengan objek yang
diteliti. Data primer untuk strategi berasal dari Pimpinan Cabang
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung. Sedangkan
data primer untuk minat berasal dari Direktur Utama mitra.
2) Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan
dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar dari peneliti
sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah
data asli. Data sekunder bisa diperoleh dari instansi-instansi,
perpustakaan, maupun dari pihak lain. Data sekunder dalam
penelitian ini di peroleh dari Korwil Sumatera Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN, Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung, Direktur PT BPRS Bandar Lampung, Manajer
Operasional PT BPRS Mitra Agro Usaha, dan website resmi
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN.
16
Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), h. 57.
12
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu
metode studi kasus. Studi kasus atau case-study, adalah bagian dari metode
kualitatif yang hendak mendalami suatu kasus tertentu secara lebih
mendalam dengan melibatkan pengumpulan beraneka sumber informasi.17
Jadi, kasus yang dimaksud adalah strategi yang dibuat Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung dalam menumbuhkan minat masyarakat. Selain
metode studi kasus, peneliti juga menggunakan beberapa metode berikut ini:
a. Metode Interview (Wawancara)
Interview merupakan untuk cara pengumpulan data dengan jalan
tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan
tujuan penelitian.18
Definisi lain, yang dimaksud dengan wawancara
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab, sampai bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan
alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).19
Wawancara yang penulis gunakan yaitu wawancara terstruktur.
Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya
17
J.R. Raco, Op. Cit., h. 49. 18
Marzuki, Metodologi Riset: Panduan Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial, Edisi Kedua
(Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2005), h. 66. 19
Moh. Nazir, Op. Cit., h. 193-194.
13
menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan.20
b. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditunjukkan pada subjek peneliti, namun melalui dokumen.21
Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi,
laporan notulen rapat, catatan khusus dalam pekerjaan sosial dan
dokumen lainnya.22
Dalam hal ini penulis akan mencari data-data yang
berkaitan dengan penulisan skripsi ini sebagai pendukung dari data
wawancara.
4. Analisis Data
Setelah keseluruhan data terkumpul maka langkah selanjutnya penulis
menganalisa data tersebut sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. Analisis
data dalam penelitian adalah kegiatan yang terkait dengan upaya memahami,
menjelaskan, menafsirkan dan mencari hubungan di antara data-data yang
diperoleh.23
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memberi pola, susunan,
urutan, klasifikasi, pentemaan dan sebagainya sehingga data-data tersebut
20
Lexy J. Moloeong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 138. 21
Susiadi AS, Op. Cit., h. 106. 22
Ibid. 23
Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif : Panduan Penelitian Beserta Contoh Proposal Kualitatif,
(Bandung : Alfabet, 2015), 104.
14
dapat dipahami dan ditafsirkan.24
Analisis dalam bentuk ini lebih pada upaya
peneliti untuk menguraikan data secara sistematis, terpola sehingga
menghasilkan satu pemahaman yang baik dan utuh.25
Pada penelitian ini,
penulis menggunakan Balanced Scorecard untuk menganalisis hasil
penelitian. Balanced Scorecard, adalah bagaimana perusahaan dapat
mengembangkan strategi yang bisa diukur sumbangannya terhadap
pencapaian tujuan melalui hubungan sebab akibat (cause and effect
relationship).26
G. Tinjauan Pustaka
Dalam skripsi terdahulu, pembahasan tentang strategi asuransi dan animo
masyarakat muslim sebelumnya sudah pernah diadakan penelitian, tetapi berbeda
maksud, tempat penelitian, dan objek yang dibahas. Beberapa skripsi yang
membahas kajian tersebut di antaranya, yaitu :
Maya Kurniasari, tentang Minat Masyarakat Berasuransi Syariah, (Skripsi
Program S1 Muamalah Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati, Cirebon,
2015). Menggunakan metode penelitian wawancara, observasi dan studi pustaka.
Teori yang digunakan yaitu minat masyarakat. Dalam penelitian ini, hasil yang
didapatkan yaitu penulis mengetahui kelebihan yang membuat nasabah berminat
berasuransi syariah serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
24
Ibid. 25
Ibid. 26
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung : Erlangga, 2012), h. 83.
15
minat masyarakat dalam berasuransi syariah. Yang membedakan penelitian ini
dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada tujuan utama
pembahasan. Pembahasan pada penelitian Maya Kurniasari membahas minat
masyarakat untuk berasuransi syariah, sedang pada penelitian yang akan
dilakukan membahas tentang strategi yang digunakan asuransi dalam
menumbuhkan minat masyarakat.
Oktovina Yesi Putranti, Strategi Pemasaran Agen PT Prudential dalam
Mempertahankan Loyalitas Nasabah Prulink Syariah, (Skripsi Program S1
Muamalat (Ekonomi Islam) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2015). Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan
langkah-langkah analisis data yaitu pengumpulan data, wawancara, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan yaitu strategi pemasaran.
Hasil penelitian mengemukakah bahwa mempertahankan loyalitas nasabah
strategi para agen PT Prundetal yaitu : 1. Memberikan informasi berkala kepada
nasabah, 2. Service quality agen, 3. Membangun hubungan pribadi dengan
nasabah. Pada penelitian ini memiliki perbedaan pada strategi yang digunakan.
Winny Rahmawati, tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Nasabah Non Muslim dalam Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah, (Skripsi
Program S1 Muamalat (Ekonomi Islam), Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2015). Menggunakan metode analisis data. Teori utama
yang digunakan yaitu minat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ke
empat faktor (variabel) yang terdapat satu variabel yang mempunyai pengaruh
16
kuat di antara variabel lainnya. Di antara empat faktor (variabel) yaitu sosial-
ekonomi, produksi, promosi, dan tarif premi. Dari ke empat faktor tersebut
promosi memiliki persentase tertinggi yang berpengaruh positif terhadap minat
nasabah non muslim dalam membeli produk asuransi jiwa pada AJB Bumiputera
1912 Syariah Cabang Margonda. Perbedaan dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu pada penelitian ini hanya membahas tentang minatnya sedangkan
penelitian yang akan dilakukan meneliti pada strategi yang akan digunakan
perusahaan asuransi dalam menumbuhkan minat masyarakat pada Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN.
17
BAB II
STRATEGI DAN MINAT
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi adalah penentuan cara yang harus dilakukan agar
memungkinkan memperoleh yang optimal, efektif, dan dalam jangka waktu
yang relatif singkat serta tepat menuju tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan.1 Alfred Chandler mengatakan bahwa strategi adalah penetapan
sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan
serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan
tujuan itu.2
Stephane K. Marrus, mendefinisikan strategi sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana
agar tujuan tersebut dapat dicapai.3 Kenneth R. Andrews menyatakan bahwa
strategi perusahaan adalah pola keputusan dalam perusahaan yang
menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang
1 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),
h. 102. 2 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: PT. Renika Cipta, 2009), h. 339.
3 Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 31.
18
menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian
tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan.4
J L Thompson mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai
hasil akhir.5 Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Bennett
berpendapat, dengan menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih
organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya.6 Selain itu, menurut
Clausewitz, strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk
memenangkan perang. Strategi merupakan rencana jangka panjang untuk
mencapai tujuan. Strategi terdiri dari aktivitas-aktivitas penting yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.7
Porter dalam artikelnya yang berjudul Competitive Strategi dalam
Harvard Business Review, mengatakan bahwa strategi adalah sekumpulan
tindakan atau aktivitas yang berbeda untuk menghantarkan nilai yang unik.
Sedangkan Arthur A. J., mengatakan strategi terdiri dari aktivitas-aktivitas
yang penuh daya saing serta pendekatan-pendekatan bisnis untuk mencapai
kinerja yang memuaskan (sesuai target).8
Selain definisi-definisi strategi yang sifatnya umum, ada juga yang
lebih khusus, seperti menurut Hamel dan Prahalad yang mendefinisikan
strategi sebagai tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat)
4 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung : Alvabeta, 2016), h. 199.
5 Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2007), h. 2.
6 Ibid.
7 Eddy Yunus, Manajemen Strategis, (Yogyakarta : Andi, 2016), h. 11.
8 Ibid.
19
dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa
yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.9 Dari beberapa definisi
strategi di atas, dapat dimaknai bahwa strategi yaitu penetapan cara untuk
mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang sebuah perusahaan.
2. Karakteristik Strategi
Dari suatu skema yang dikembangkan oleh Michael Porter, banyak
perencanaan yakni bahwa strategi jangka panjang sebaiknya diturunkan dari
usaha perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif berdasarkan salah
satu dari tiga strategi umum, yaitu :
a. Berjuang untuk mencapai keunggulan biaya rendah secara keseluruhan
dalam industri.
b. Berjuang menciptakan dan memasarkan produk-produk unik untuk
beragam kelompok pelanggan melalui diferensiasi.
c. Berjuang untuk memiliki daya tarik khusus bagi suatu atau lebih
kelompok pelanggan atau pembeli industri, dengan berfokus pada biaya
atau diferensiasi.10
Menurut Irham Fahmi, sebuah rencana strategis harus menjelaskan di
antaranya dalam minimal tiga (3) kategori, yaitu: kemampuan bersaing dari
segi teknologi dan harga, memiliki hak paten, dan memiliki nilai keunikan
produk.11
Strategi dapat dipandang dari tiga aspek : perumusan strategi,
pelaksanaan yang bertujuan merealisasikan strategi menjadi tindakan, dan
9 Husein Umar, Loc. Cit.
10 John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Jr., Manajemen Strategis – Formulasi, Implementasi,
dan Pengendalian, Edisi 10 Buku 1, (Jakarta : Salemba Empat, 2007), h. 256. 11
Irham Fahmi, Manajemen Strategis : Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabet, 2014), h. 35.
20
pengendalian strategi yang dilakukan untuk mengubah strategi atau usaha
penjaminan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.12
Salah satu
ditetapkannya sasaran jangka panjang perusahaan ialah perlunya kriteria
untuk mengukur apakah perusahaan berhasil atau tidak menerapkan strategi
yang tepat dalam rangka pencapaian tujuan akhir. Penggunaan berbagai
kriteria itulah yang memberi petunjuk yang rasional dan objektif untuk
menilai kinerja apakah perusahaan. Berbagai kriteria yang dimaksud
mencangkup: akseptabilitas, fleksibilitas, dapat diukur, menjadi pendorong
bagi peningkatan kinerja yang memuaskan, kesesuaian, dapat dipahami, dan
dapat dicapai.13
Strategi perusahaan menentukan: a) orientasi perusahaan terhadap
pertumbuhan dan b) industri atau pasar yang akan dimasuki.14
Ada lima
strategi nilai secara umum menurut Muhammad Syakir Sula, yaitu :
a. Suatu perusahaan dapat memilih untuk memberikan manfaat lebih
kepada konsumen dengan biaya yang lebih sedikit dibandingkan
dengan yang ditawarkan oleh pesaing (mendapat lebih banyak dengan
membayar lebih sedikit manufacturies).
b. Perusahaan dapat memberikan manfaat yang lebih kepada konsumen
dengan biaya yang sama dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh
pesaing (lebih dengan harga yang sama, more for same).
c. Perusahaan dapat memberikan manfaat yang sama dengan biaya yang
lebih murah (manfaat sama dengan biaya lebih murah, same for less).
d. Perusahaan dapat juga memberikan manfaat yang lebih sedikit dengan
harga yang sedikit lebih murah (sedikit manfaat dengan sedikit biaya,
more for more).
12
Eddy Yunus, Op. Cit., h. 19. 13
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), h. 134. 14
J. David Hunger & Thomson L. Wheelen, Manajemen Strategis, (Yogyakarta : Andi, 2003), h. 201.
21
e. Perusahaan dapat juga memilih untuk memberikan manfaat yang
kurang dengan biaya yang lebih rendah pula (less for less). 15
Karakteristik sebagai ciri dari sebuah fokus dalam strategi tersebut di
atas, dapat dipahami bahwa strategi dapat dipandang dari visi dan misi serta
tujuan perusahaan, pasar yang akan dimasuki, keunikan produk, kemampuan
bersaing, serta pertumbuhan dan pembelajaran.
3. Model Strategi
Untuk merumuskan strategi yang akan diterpakan perusahaan
diperlukan model strategi sebagai penjelas dari proses manajemen strategi.
Wheelen dan Hunger mengembangkan model manajemen strategi yang
terdiri dari empat tahapan proses, yaitu : environmental scanning, strategy
formulation, strategy implementation, dan evaluation and control.16
15
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Live and General) : Konsep dan Sistem Operasional,
(Jakarta : Gema Insani Press, 2004), h. 456. 16
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung : Erlangga, 2012), h. 78.
22
Gambar 1
Strategic Management Model menurut Wheelen dan Hunger
Pemindaian lingkungan (environmental scanning) yaitu kegiatan
pemantauan (monitoring), pengevaluasian serta penyebaran informasi yang
berasal dari lingkungan internal maupun eksternal perusahaan kepada
personel kunci (key people) di dalam perusahaan.17
Lingkungan eksternal
memiliki dua bagian : lingkungan sosial dan lingkungan kerja.18
Lingkungan
sosial yaitu lingkungan eksternal perusahaan yang tidak akan memberi
pengaruh terhadap implementasi strategi perusahaan dalam jangka pendek,
tetapi akan mempengaruhi keberhasilan implementasi strategi perusahaan
17
Ibid. 18
J. David Hunger & Thomson L. Wheelen, Op. Cit., h. 9.
23
dalam jangka panjang.19
Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau
kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi-
operasi utama organisasi.20
Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel
(kekuatan dan kelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi tidak dalam
pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel tersebut
meliputi struktur, budaya, dan sumber daya organisasi.21
Struktur adalah cara
bagaimana perusahaan organisasi yang berkenaan dengan komunikasi,
wewenang, dan arus kerja. Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan, dan
nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota organisasi. Sumber daya adalah aset
yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi.
Manajemen mengamati lingkungan eksternal untuk melihat kesempatan dan
ancaman dan mengamati lingkungan internal untuk melihat kekuatan dan
kelemahan. Faktor-faktor yang paling penting untuk masa depan perusahaan
disebut faktor-faktor strategis dan diringkas dengan singkatan SWOT yang
berarti Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(kesempatan), dan Threats (ancaman).
Pada tahap perumusan strategi (strategi formulation) perusahaan
secara berkala mengkaji kembali misi dan tujuan perusahaan serta
merumuskan strategi yang sesuai dengan misi dan tujuan dari perusahaan
tersebut. Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang
19
Ismail Solihin, Op. Cit., h. 80. 20
J. David Hunger & Thomson L. Wheelen, Loc. Cit. 21
Ibid.
24
untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat
dari kekuatan dan kelemahan perusahaan.22
Perumusan strategi meliputi
menentukan misi perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai,
pengembangan strategi, dan penetapan pedoman kebijakan.
Implementasi strategi adalah proses di mana manajemen mewujudkan
strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program,
anggaran, dan prosedur.23
Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat
akan dapat diimplementasikan dengan baik apabila tujuan dan strategi
tersebut dituangkan ke dalam rangkaian kegiatan dalam bentuk program
yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber daya memadai
yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (budget) sebagai pendukung
setiap program.24
Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya aktivitas-
aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitori dan kinerja sesungguhnya
dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan.25
Pada tahap evaluasi,
perusahaan akan membandingkan kinerja aktual yang dicapai perusahaan
dengan standar kinerja. Hasil evaluasi akan dijadikan dasar bagi perusahaan
dalam melakukan pengendalian yakni apakah kesenjangan yang terjadi
22
Ismail Solihin, Op. Cit., h. 82. 23
J. David Hunger & Thomson L. Wheelen, Op. Cit., h. 17. 24
Ismail Solihin, Loc. Cit. 25
J. David Hunger & Thomson L. Wheelen, Op. Cit., h. 19.
25
antara kinerja aktual dengan kinerja standar. Hasil evaluasi dan pengendalian
selanjutnya akan menjadi umpan balik (feedback) bagi perusahaan.
Selain model manajemen strategi milik Wheelen dan Hunger, ada
strategi menurut Kaplan dan Norton yang diberi nama The Balanced
Scorecard, adalah bagaimana perusahaan dapat mengembangkan strategi
yang bisa diukur sumbangannya terhadap pencapaian tujuan melalui
hubungan sebab akibat (cause and effect relationship).26
Balanced scorecard
menerjemahkan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran, yang
tersusun ke dalam empat perspektif : finansial, pelanggan, proses bisnis
internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.27
26
Ismail Solihin, Op. Cit. h. 83. 27
Robert S. Kaplan dan David P. Norton, Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi,
(Jakarta : Eirlangga, 2000), h. 22.
26
Gambar 2
Kerangka Penerjemahan Strategi Menjadi Ukuran Operasional dalam Model
Balanced Scorecard
Pertama, perspektif finansial. Ukuran finansial masih merupakan salah
satu unsur penting untuk mengukur pencapaian tujuan perusahaan karena
ukuran finansial memberi gambaran ringkas bagi perusahaan mengenai
konsekuensi ekonomi dan berbagai tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan.28
Pengukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah
strategi perusahaan, implementasi dan memberikan kontribusi atau tidak
kepada laba perusahaan.29
Tujuan finansial biasanya berhubungan dengan
profitabilitas, yang diukur misalnya oleh laba operasi, return on capital
28
Ismail Solihin, Op. Cit. h. 84. 29
Robert S. Kaplan dan David P. Norton, Op. Cit., h. 23.
27
employed (ROCE) atau yang paling baru, nilai tambah ekonomis (Economic
value added).30
Kedua, perspektif pelanggan. Dalam kaitannya dengan
pelanggan, manajer yang menjalankan model balanced scorecard (BSC)
harus dilakukan identifikasi terhadap pelanggan maupun segmen-segmen
pasar di mana unit bisnis yang mereka jalankan bersaing di dalamnya serta
mengukur kinerja unit bisnis tersebut di dalam target segmen pasar yang
telah ditetapkan.31
Ukuran utama tersebut terdiri atas kepuasan pelanggan,
retensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitabilitas pelanggan, dan
pangsa pasar di segmen pasar.32
Ketiga, perspektif proses bisnis internal. Pengukuran proses bisnis
internal terutama difokuskan ke proses internal perusahaan yang akan
memiliki dampak paling besar terhadap kepuasan pelanggan dan pencapaian
tujuan keuangan perusahaan.33
Keempat, perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan, mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun
perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka
panjang.34
Kemampuan organisasi untuk melakukan pembelajaran (learning)
dan tumbuh (growth) berasal dari tiga sumber, yakni : employee capabilities
(kemampuan karyawan), information system capabilities (kemampuan
sistem informasi), dan organizational procedures (prosedur organisasi yang
30
Ibid. 31
Ismail Solihin, Op. Cit. h. 85. 32
Robert S. Kaplan dan David P. Norton, Loc. Cit. 33
Ismail Solihin, Op. Cit. h. 86. 34
Robert S. Kaplan dan David P. Norton, Op. Cit., h. 25.
28
akan memungkinkan karyawan memiliki motivasi dan inisiatif dalam
bekerja).
Jadi, dari dua teori model strategi milik Wheelen dan Hunger dan
model strategi menurut Kaplan dan Norton, model yang akan penulis
gunakan sebagai panduan untuk menganalisis hasil penelitian yaitu model
menurut Kaplan dan Norton (model strategi balanced scorecard) yang akan
menerjemahkan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran, yang
tersusun ke dalam empat perspektif : finansial, pelanggan, proses bisnis
internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
B. Minat
1. Pengertian Minat
Menurut Abdul Rahman Shaleh minat merupakan suatu
kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang,
aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai
perasaan senang.35
Menurut Meitasari Tjandra dalam bukunya minat
merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa
yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih, bila mereka melihat
bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat.36
35
Titik Zulaechah, “Analisis Faktor-Faktor Minat Nasabah dalam Memilih Asuransi Syariah”. (Skripsi
Program S1 Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang, 2012), h. 29. 36
Ibid.
29
James F. Engel, Roger D. Blackwall, dan Paul W. Miniard
menyebutkan bahwa tahapan kepuasan/minat melibatkan aktivitas yang
menghasilkan suatu pilihan antara mengadopsi atau menolak inovasi.37
Menurut Kotler minat adalah di mana minat atau keinginan adalah suatu
respon efektif atau proses merasa atau menyukai suatu produk tapi belum
melakukan keputusan untuk membeli.38
Menurut McCarthy dan Perreault,
Minat adalah minat atau keinginan (Wants) “kebutuhan” yang terkondisi
(dipelajari) selama kehidupan seseorang.39
Jadi, yang di maksud dengan
minat yaitu suatu respon efektif sebelum membuat sebuah keputusan.
2. Karakteristik Minat
Menurut Crow and Crow, ada tiga faktor yang menjadi timbulnya
minat, yaitu :
a. Dorongan dalam diri individu, misalnya dorongan makan, rasa ingin
tahu dan seks.
b. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu.
c. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan
emosi.40
37
James F. Engel, dkk., Prilaku Konsumen Jilid 2, Alih Bahasa Budijanto, Edisi ke 6, (Jakarta :
Karisma Publising, 2012), h. 394. 38
Yoga Pratama dan Seno Andri, “Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Minat Konsumen dalam
Rangka Memenangkan Persaingan Bisnis Jasa Asuransi pada PT. Prudential Life Assurance
Pekanbaru”. Jurnal Online Mahasiswa FISIP Volume 2 No. 2 (Oktober 2015), h. 5. 39
Ibid. 40
En Juwita, “Pengaruh Iklan dan Personal Selling Terhadap Minat Nasabah Produk Pembiayaan
Murabahah Perspektif Etika Bisnis Islam”, (Skripsi Program S1 Ekonomi Syariah : IAIN Raden Intan
Lampung, 2016), h. 42.
30
Menurut Ferdinand, minat nasabah dapat diidentifikasi melalui
indikator-indikator sebagai berikut:
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli
produk.
b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan
produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.
Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk
preferensinya.
d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang
selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan
mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk
tersebut.41
Jadi karakteristik yang menimbulkan minat yaitu adanya
kecenderungan, adanya referensi, dan memiliki pilihan (preferensi).
3. Proses Minat
Mappiare mengemukakan bahwa bentuk minat seseorang dipengaruhi
oleh latar belakang lingkungan, tingkat ekonomi, status sosial, dan
pengalaman. Minat seseorang dapat berkembang sebagai akibat perubahan
fisik dan sosial masyarakat.42
Proses terbentuknya minat menurut Wells dan
Prensky berasal dari perpaduan internal dan eksternal.43
Faktor internal
berupa sikap untuk melakukan sesuatu yang terbentuk dari keyakinan bahwa
41
M. Fauzan Azima dan Lena Farida, “Pengaruh Brand Image Produk Terhadap Minat Nasabah
Asuransi Syariah”. Jurnal Online Mahasiswa FISIP Vol. 3 No. 2 (Oktober 2016), h. 4. 42
Cosynook, Teori Minat, (On – Line), tersedia di : https://cosynook.wordpress.com/2013/02/14/teori-
minat/ diakses pada 29 November 2017. 43
Ibid.
31
perilaku akan mengarahkan ke tujuan yang diinginkan dan evaluasi terhadap
hasil yang dicapai. Faktor eksternal berupa norma subjektif yang terbentuk
dari keyakinan bahwa kelompok referensi untuk melakukan atau tidak dan
motivasi untuk identifikasi dengan kelompok referensi. Jadi dari beberapa
teori di atas, proses terbentuknya minat berasal dari perpaduan internal dari
keyakinan bahwa perilaku akan mengarahkan ke tujuan yang diinginkan dan
eksternal dari keyakinan bahwa kelompok referensi untuk melakukan.
32
BAB III
GAMBARAN UMUM ASURANSI JIWA SYARIAH AL AMIN
A. Profil Perusahaan
1. Tentang Perusahaan
PT Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN merupakan perusahaan asuransi
jiwa syariah yang menaruh perhatian bagi perkembangan perasuransian di
Indonesia, khususnya perkembangan dan kebutuhan masyarakat untuk dapat
bermuamalah berdasarkan syariah Islam. Pemilihan nama Perusahaan
didasarkan atas pertimbangan dan pengetahuan Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN mengenai karakteristik industri perasuransian sebagai "bisnis
kepercayaan". Komitmen Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN, untuk
memenuhi perjanjian perlindungan asuransi syariah kepada peserta yang
diasuransikan dan/atau pemegang polis telah menjadi filosofi Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN untuk berpegang teguh kepada prinsip-prinsip syariah
Islam dan prinsip-prinsip asuransi terutama prinsip utmost good faith.
Dengan komitmen Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN yang dilandasi oleh
itikad baik untuk menjalankan fungsinya dan kegiatan usaha secara sehat
sesuai dengan ketentuan yang berlaku telah menjadi konsep dasar yang
melatar belakangi nama Perusahaan, yaitu "AL AMIN" yang berarti
"Terpercaya".
33
Kantor pertama Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN berlokasi di Plaza
Kuningan Menara Selatan Jl. HR Rasuna Said Kav. C11-14 Suite 510
Jakarta Selatan dengan 12 (dua belas) orang staf. Dua bulan setelah
memperoleh izin usaha di bidang Perasuransian dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia atau tepatnya pada bulan Juli 2010, Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN telah mendapat kepercayaan sebagai Perusahaan
Asuransi Jiwa Rekanan Perum Jamkrindo di dalam kerja sama Koasuransi
perlindungan Asuransi Jiwa bagi Nasabah Bank Pembangunan Daerah
(BPD) di Seluruh Indonesia. Pada bulan September 2013 Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN membuka cabang di Lampung.
Kesuksesan Perusahaan didorong oleh dedikasi orang-orang Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN dan komitmen karyawan untuk bekerja secara
bertanggung jawab dan benar dalam pengelolaan manajemen risiko.
Perusahaan juga senantiasa meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM), sehingga telah mendorong perusahaan untuk mampu bersaing di
dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Dengan sumber daya manusia
yang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN miliki dan pengembangan produk-
produk yang inovatif, perusahaan telah terlibat dalam hampir setiap aspek
dari kebutuhan masyarakat akan perlindungan asuransi jiwa.
Kerja keras Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN untuk menjadi penyedia
jasa asuransi syariah terkemuka dibuktikan dengan terobosan-terobosan yang
signifikan yang mungkin belum pernah dilakukan oleh perusahaan-
34
perusahaan asuransi lainnya, di antaranya keberhasilan Perusahaan untuk
membukukan laba di tahun pertama sejak mulai beroperasi (tahun 2010) dan
serangkaian penghargaan.
2. Visi, Misi, dan Motto
Visi, Misi, dan Motto Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN, yaitu :
a. Visi Perusahaan
“Menjadi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah yang Handal dan
Terpercaya”
b. Misi Perusahaan
“Memberikan Pelayanan yang terbaik kepada nasabah dengan
melaksanakan pengelolaan manajemen risiko yang sehat”
c. Motto Perusahaan
“Perlindungan Yang Amanah dan Terpercaya”
3. Susunan Direksi dan Komisaris
Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
dan hasil pemenuhan persyaratan kemampuan dan kepatutan (fit and proper)
dari Biro Perasuransian Bapepam LK Departemen Keuangan RI, susunan
Komisaris dan Direksi Perusahaan terdiri atas :
35
Tabel 1
Komisaris Perusahaan
Komisaris Perusahaan Nama
Komisaris Utama H. M. Amin Anggianto
Komisaris Independen Drs. Syafwanul Khairi, AAAIK
Komisaris Independen Drs. Muhammad Bar’i, M.A
Komisaris Independen Soekotjo Soeparto, S.H., LL.M.
Komisaris Farah Octavia
Sumber Data : Website resmi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
(http://alamin-insurance.tk)
Tabel 2
Direksi Perusahaan
Direksi Perusahaan Nama
Direktur Utama Angga Saputra Anggianto, B.Com
Direktur Operasional Ronny Abril, AAAIJ
Direktur Keuangan dan
Administrasi Andy Anggianto, B.Com
Sumber Data : Website resmi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
(http://alamin-insurance.tk)
4. Susunan Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Pengawas independen operasional Perusahaan di bidang Asuransi Jiwa
berdasarkan prinsip syariah Islam ditetapkan berdasarkan surat Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) nomor:U-363/DSN-
MUI/X/2009 tanggal 16 Oktober 2009. Susunan Dewan Pengawas Syariah
(DPS) Perusahaan terdiri atas :
36
Tabel 3
Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah Nama
Ketua Prof. Dr. Jaih Mubarok, SE, MH, M.Ag
Anggota Drs. H.M. Ichwan Sam
Anggota Abdul Wasik, M.Si
Sumber Data : Website resmi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
(http://alamin-insurance.tk)
5. Tenaga Ahli Perusahaan
Tabel 4
Tenaga Ahli Perusahaan
Aktuaris Ahli Manajemen
Asuransi Jiwa
Spesialisasi Aktuaria
Drs. Didi Achdijat,
M.Sc, FSAI, AAIJ
Donny Meifaldi, ST,
AAIJ, AIIS
Drs. Muhammad
Bar’i, M.A
Nur Ali, A.Md.Akt,
SE, AAAIJ, AIIS
Syamsuddin B Salam
S.IP, AAAIJ,FSAI
Taufik Ramdan,
AAAIJ
Seni Supriatin,
A.Md.Akt, SE.AS
Suwahyono, SE,
AAAIJ
Imran Hakim,
A.Md.Akt, SE.AS,
AAAIJ
Arumi Dewi,
A.Md.Akt, AAAIJ
Dadang Priyandanu,
A.Md.Akt
Herdian, A.Md.Akt,
SE
Sumber Data : Website resmi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
(http://alamin-insurance.tk)
37
Keterangan gelar :
a. Associate of Islamic Insurance Society (AIIS)
b. Ajun Ahli Asuransi Indonesia Jiwa (AAAIJ)
c. Ahli Asuransi Indonesia Jiwa (AAIJ)
d. Ajun Ahli Asuransi Indonesia Kerugian (AAAIK)
e. Fellow Societies Actuary Indonesia (FSAI)
6. Struktur Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
Tabel 5
Struktur Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
Jabatan Nama
Pimpinan Cabang Dani Kurniawan
Marketing Zakwan Efendi
Admin Dita Melinda
Widya Astuti
Driver Adriansyah
OB Ali Hamzah
Sumber Data : Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
7. Mitra Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
Tabel 6
Data Bank Syariah Mandiri
No BSM Kantor Cabang
1. Bank Syariah Mandiri Area Bandar Lampung
2. Bank Syariah Mandiri KC Kedaton
3. Bank Syariah Mandiri KC Teluk Betung
4. Bank Syariah Mandiri KC Bandar Jaya
5. Bank Syariah Mandiri KC Liwa
6. Bank Syariah Mandiri KC Kotabumi
38
7. Bank Syariah Mandiri KC Metro
8. Bank Syariah Mandiri KC Unit 2 Tulang Bawang
9. Bank Syariah Mandiri KC Kalianda
10. Bank Syariah Mandiri KC Pringsewu
Sumber Data : Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
Tabel 7
Data Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah
No BNI Syariah Kantor Cabang
1. BNI Syariah Antasari Lampung
2. BNI Syariah Pringsewu Lampung
3. BNI Syariah Unit 2 Banjar Agung
4. BNI Syariah Bandar Jaya Lampung
5. BNI Syariah Tanjungkarang
6. BNI Syariah Teluk Betung
Sumber Data : Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
Tabel 8
Data BPR dan BPRS di Lampung
No. Pemegang Polis No Polis
1. PT BPRS Bandar Lampung 31.0041.02.17.1.0
2. PT BPRS Rajasa 20.0224.01.01.1.0
3. PT BPR Fajar Warapastika 01.11.1.2014.0001
4. PT BPRS Kotabumi 20.0247.01.01.1.0
5. PT BPRS Kotabumi Cab. Bandar Lampung 20.0217.01.01.1.0
6. PT BPRS Kotabumi Cab. TBB 20.0168.01.01.1.0
7. PT. BPRS Way Kanan 20.0225.01.01.1.0
8. PT. BPRS Mitra Agro Usaha 20.02.46.01.01.1.0
9. PT. BPR Aji Caka 31.0104.02.17.1.0
10. PT. BPRS Tanggamus 20.0208.01.01.1.0
11. PT. BPRS Aman Syariah 31.0087.02.17.1.0
12. PT. BPRS Lampung Timur 20.0161.01.01.1.0
13. PT. BPRS Metro Madani 20.0094.01.01.1.0
14. PT. BPRS Lampung Barat 20.0217.01.01.1.0
15. PT. BPRS Tani Tulang Bawang Barat 20.0217.01.01.1.0
16. PT. BPR Swadaya Anugerah Utama 20.0167.01.01.1.0
Sumber Data : Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
39
Tabel 9
Data BMT, Sekolah, dan Universitas
No BMT Sekolah dan Universitas
1. BMT Arsyada SMK Gadingrejo
2. BMT Surya Abda Yayasan Al Kautsar
3. BMT Sabilil Muttaqien SMK Patria Gading Rejo
4. BMT El Ihsan SMA 2 Metro
5. BMT Amanah Bangunrejo STM Rekayasa Metro
6. BMT Mekar Abadi SMA Negeri Olahraga Metro
7. BMT Al Hasanah POLINELA
8. BMT Sekar Wangi
9. BMT KSP Wagura
10. BMT L-RISMA
11. BMT Fajar
Sumber Data : Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
8. Jumlah Nasabah
Tabel 10
Jumlah Nasabah
No Tahun Jumlah Nasabah Pertumbuhan (%)
1. 2015 708
2. 2016 956 35,02
3. 2017 1138 19,03
4. 2018 1523 33,83
Sumber Data : Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
40
B. Strategi Asuransi dalam Menumbuhkan Minat Masyarakat pada Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
1. Strategi
a. Visi
Terkait dengan visi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN, alasan
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN merumuskan visi : “Menjadi
Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah yang Handal dan Terpercaya”
menurut BA, asuransi syariah yang pasti memiliki konsep terpercaya.
Alasan visi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN, perusahaan pusatlah yang
lebih mengetahui perumusannya. Sedangkan Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung hanyalah cabang pemasarannya saja. Yang
jelas asuransi syariah itu terpercaya, kalau asuransi tidak terpercaya
bukan asuransi syariah.1 Sedangkan menurut ZE, alasannya yaitu,
perkembangan asuransi syariah sekarang ini cukup banyak persaingan,
maka Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
mengedepankan visi yang handal dan terpercaya. Jadi intinya untuk
mengambil simpatik dari rekanan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung, tetapi dibuktikan dengan klaim-klaim Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung. Pembuktiannya memang sudah
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung buktikan dengan
1 Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
41
adanya klaim dari nasabah mitra dengan pelayanannya cepat tidak
sampai 14 hari kerja. Jadi, ini untuk mengambil simpatik dari rekanan
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung, tapi dibuktikan
dengan bukti nyata, tidak mengada-ngada.2
Pandangan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
atas segala yang terbaik di masa mendatang terkait dengan visi
perusahaan, yaitu menurut BA, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung mengharapkan masyarakat bisa mengenal lebih jauh
pada asuransi syariah bukan hanya mengenal asuransi konvensional
saja.3 Sedangkan menurut ZE, pandangan Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung sekarang ini, untuk harapan ke depan memang
program Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung bukan
hanya ke perbankan saja, program Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung sekarang sudah mulai masuk ke sekolah-sekolah, ke
universitas dan juga ke instansi-instansi pemerintahan. Untuk ke
depannya Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung,
harapannya agar bisa menjadi lebih baik lagi. Jika hanya mengandalkan
pasar sekarang, yang artinya hanya mengandalkan pasar pada perbankan
saja, bisa dikhawatirkan dengan banyaknya kompetitor nantinya
2 Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 3 Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
42
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung akan tersaingi,
sementara perusahaan asuransi semakin lama semakin banyak atau
berdiri baik milik BUMN atau di perorangan atau swasta. Jadi
pandangan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung ke
depan terhadap pangsa pasar yaitu dengan menciptakan produk-produk
bukan hanya untuk perbankan saja tetapi bisa untuk instansi, sekolah-
sekolah, dan Universitas.4
Terkait dengan Visi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN diyakini
dapat mempengaruhi untuk berasuransi, menurut BA karena Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung sasarannya bukan per
individu langsung, pemasarannya hanya melalui kerja sama dengan
bank. Pada dasarnya Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung merupakan perusahaan asuransi grup. Jadi Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung hanya ke bank, dengan mengcover
resiko yang ada di bank.5
Keunggulan kompetitif Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
menurut BA, kalau untuk keunggulan, semua asuransi unggul semua.
Sebab sudah ada standar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurutnya kalau keunggulannya tergantung pengcoverannya atau
4 Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 5 Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
43
pelayanannya.6 Sedangkan menurut ZE, mungkin dari segi produk
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung sama dengan
kompetitor yang lain. Cuma keunggulan Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung salah satunya diperbankan untuk pengcoveran
nasabah pensiun. Di nasabah pensiun, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung berani jor-joran untuk usia. Sementara di usia pensiun
itu, rata-rata 65 - 74 tahun itu rentang terjadinya klaim atau meninggal.
Apa lagi di usia orang Indonesia. Di Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung berani mengcover usia sampai 65 - 74. Itulah
keunggulan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung.
Artinya Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung tidak
pernah menolak usia pensiun itu, sementara di asuransi lain hanya
sampai 70 tahun saja. Kemudian dari segi pelayanan, Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung asalkan persyaratan lengkap, maka
tidak sampai dua minggu atau 14 kali kerja sudah terselesaikan.7
b. Misi
Alasan berdirinya Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN menurut ZE,
yang pertama kompetitor sudah semakin banyak sekali, tetapi di
6 Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 7 Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018.
44
konvensional. Mengapa pihak direksi atau di Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN sendiri melihat pasar di Indonesia artinya mayoritas
penduduknya umat muslim. Kemudian diperbankan syariah sekarang
sedang buming istilahnya dari non muslim berpindah atau hijrah dari
konvensional ke syariah. Itu yang menjadi alasan mengapa Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN berdiri. Jadi memang Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN mengcover nasabah-nasabah dari perbankan. Cuma Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN juga bisa ke perbankan-perbankan
konvensional.8
Dalam mewujudkan keberadaan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung, menurut BA karena Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN terpanggil untuk menanggung resiko dari pada denda di bank.
Dengan filosofi bisnis yang diterapkan Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN, yaitu filosofi syariah.9
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung dalam
mensosialisasikan perusahaan ke pasar, menurut BA kalau Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung sosialisasinya cukup ke bank
saja, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung sosialisasikan
pada produknya yang ada. Apa produk yang ada di perbankan Asuransi
8 Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 9 Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
45
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung sosialisasikan produknya
itu.10
Sedangkan menurut ZE, pertama Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung kalau untuk perbankan umum seperti bank-bank besar
yang menyosialisasikan atau mengadakan Memorandum of
Understanding (MoU) yaitu Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN pusat,
setelah itu Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN di cabang yang akan
mensosialisasikan ke perbankan cabang di provinsi masing-masing.
Untuk Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung sendiri, cara
mensosialisasikannya dengan cara menemui calon rekan Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung, kemudian pihak Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung mengatur jadwal untuk presentasi
memberikan sosialisasi, dengan diatur jadwalnya, dan dikumpulkan
yang berhubungan dengan asuransi di perbankan misalnya pembiayaan
mikro, pembiayaan pensiun dan segala macam, setelah itu baru pihak
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung jelaskan produk-
produk yang bisa di cover berupa jiwa daripada Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung. Begitu cara pihak Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung mensosialisasikan untuk di perbankan.
Sementara di sekolah, tergantung di provinsi masing-masing. Kalau
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang yang ada di Bandar Lampung
10
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
46
biasanya marketingnya menawarkan terlebih dahulu ke sekolah.
Misalnya ke POLINELA, pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung akan menemui langsung pada pihak kemahasiswaan,
di sana pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung coba
perkenalkan asuransi, kemudian diperkenalkan produk Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung, yang ditawarkan dalam setahun
itu berapa, apa yang dicover, barulah pihak Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung coba minta waktu untuk presentasikan ke
mahasiswa, kemudian baru penandatanganan.11
Konsumen yang akan menjadi sasaran Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung, BA mengatakan kalau untuk sasaran
jangkauan luas itu lebih ke individu, kalau Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung hanya mengambil debitur-debitur saja, itu pun
melalui bank. Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
mengcover produknya.12
Sedangkan menurut ZE, berhubung Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung merupakan asuransi
perkumpulan, untuk konsumen Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung memang dari instansi-instansi seperti perbankan,
koperasi, BMT, kemudian universitas, sekolah. Bukan individu yang
11
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 12
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
47
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung cari, jadi
kumpulan.13
Wilayah operasi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN menurut
BA yaitu di Lampung diperbankan dan di lembaga-lembaga.14
Jasa yang akan ditawarkan oleh Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung menurut BA yaitu perlindungan. Perusahaan akan
memberikan sebuah penawaran berupa perlindungan kepada debitor
bank yang terjadi resiko kemacetan akibat meninggal dunia dengan
memperkenalkan produk-produk Syariah Pembiayaan Al Amin.15
Sedangkan menurut ZE, yang pertama Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung tawarkan untuk mencover jiwanya. Mungkin
tambahan untuk asuransi jiwanya, yang Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung cover meninggalnya yaitu karena meninggal
biasa atau meninggal kecelakaan.16
Yang dapat dilakukan nasabah terhadap Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung menurut BA, nasabah mengajukan klaim lewat
bank, setelah itu diteruskan kepada asuransi.17
Untuk melayani nasabah
dalam pengurusan resiko, BA mengatakan bahwa Asuransi Jiwa Syariah
13
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 14
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 15
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 16
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 17
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
48
AL AMIN Cabang Lampung melayaninya melalui bank mitra. Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung tidak berhubungan langsung
kepada nasabah secara langsung. Apabila nasabah melakukan
peminjaman di bank, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung akan menjamin apabila nasabah meninggal dan pembayaran
pertanggungannya melalui bank tidak melalui nasabah. Nasabah yang
dimaksud adalah nasabahnya bank. Apabila terjadi resiko dan telah
terikat dengan asuransi maka akan ditanggung resikonya.18
Sedangkan
menurut ZE, untuk masalah klaimkan, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung serahkan pada pemegang polis. Pemegang polis
tersebut adalah pihak bank, pihak sekolah. Jadi nanti apabila terjadi
klaim di salah satu peserta atau nasabah perbankan, maka pemegang
polis akan menghubungi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung. Jadi pelayanannya tinggal nanti Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung memberikan apa saja yang harus dilengkapi.
Setelah berkasnya lengkap, baru kirimkan lewat email Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung atau kalau memang pihak
pemegang polis keberatan pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung akan jemput kelengkapan pengajuan. Kemudian
barulah oleh pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
18
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
49
di periksa terlebih dulu kelengkapannya. Jika memang ada
kekurangannya oleh pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung meminta kepada peserta atau nasabah bank untuk
melengkapinya. Kalau sudah lengkap oleh pihak Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung ajukan ke Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN pusat. Nanti dalam kurang seminggu sudah selesai.19
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung dalam
menjaga hubungan kepada mitra, menurut BA yaitu melalui pelayanan.
Kalau pelayanan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
tidak bagus maka tidak akan terlalu bagus hasilnya. Kalau ada nasabah
yang meninggal kalau mengajukan pihak Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung langsung membayarkannya.20
Sedangkan
menurut ZE, untuk menjaga hubungan, pihak Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung selalu menjalin hubungan terutama di rekanan
perbankan, di perbankan umum, dan BPR. Pihak Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung setiap sekali seminggu diwajibkan
mengadakan kunjungan. Nanti dibuatkan jadwal, mitra Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung di mana saja yang akan dikunjungi
dalam waktu seminggu. Di sana, pihak Asuransi Jiwa Syariah AL
19
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 20
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
50
AMIN Cabang Lampung akan menanyakan apakah di lembaga mitra
ada yang klaim, atau kira-kira ada kendala-kendala pada saat
mengajukan ke Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung.
Misi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung dalam
menjaga peningkatan kepuasan nasabah menurut BA melalui
kepercayaan di pelayanan. Kalau pelayanannya tidak bagus yang pasti
akan putus kerja sama sehingga timbul tidak kepercayaan.21
Sedangkan
menurut ZE, untuk menjaga peningkatan kepuasan nasabah yang
pertama melalui pelayanan. Bukan hanya pelayanan klaim tetapi
pelayanan pada waktu pengajuan asuransi. Pada waktu pengajuan, kalau
bisa pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
secepatnya harus diselesaikan. Pada Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung kalau bisa dalam perbankan, minimal mereka harus
dapat covernote, istilah covernote itu merupakan sertifikat kepesertaan,
minimal sehari selesai. Jadi itu yang harus Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung lakukan dengan percepat pelayanan dan juga
klaimnya.22
Menurut BA, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
dalam memberi pelayanan berkualitas tinggi kepada nasabah melalui
21
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 22
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018.
51
pelayanan yang cepat. Pembayaran klaim yang lain bisa 14 hari kerja
AL AMIN seminggu sudah dibayarkan.23
Untuk Teknologi yang
digunakan untuk pencapaian visi menurut BA, Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung menggunakan Sistem Online. Sistem
Online ini harus dicapai. Kalau tidak pakai itu, Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung akan ketinggalan.24
Sedangkan menurut
DK, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung sudah
menggunakan sistem Web untuk pengajuan asuransi, terus pengajuan
surat segala macamnya. Jadi pengirimannya hanya via email, fisiknya
tidak perlu dikirim. Untuk login pemegang polis di alamin.ac.id dan
pengiriman untuk pengiriman berkas persyaratan pengajuan manfaat
asuransi melalui email Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung yaitu [email protected] yang dikirim melalui
lembaga mitra.25
c. Tujuan Perusahaan
Tujuan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung terkait
dengan penjualan jasa di tahun ini, menurut BA hanya pada peningkatan
23
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 24
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 25
Responden DK, wawancara, di ruang tunggu Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung,
Way Halim, 26 Februari 2018.
52
pelayanan.26
Sedangkan menurut ZE, tujuan untuk Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung sendiri, yang pertama
menciptakan rekanan sebanyak mungkin. Yang kedua tujuan Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung yaitu untuk menyaring
pelamar-pelamar baru agar nantinya dapat bekerja di Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN. Itu tujuan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung di tahun 2018 ini. Tetapi tujuan Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung di tahun ini menjalin kerja sama dengan
universitas. Karena Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
mempunyai produk yang namanya asuransi beasiswa.27
Terkait dengan penjualan jasa di Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung pada tahun mendatang, menurut BA dengan
pelayanan tadi. Memberikan pelayanan yang terbaik dan tercepat
dibandingkan dengan yang lainnya. Kecuali Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung buka untuk individu itu akan beda.28
Untuk
meningkatkan nasabah tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu
pandangan BA yaitu dengan pelayanan tadi, komunikasi pelayanan
bagus, kalau bank tadi meningkat ke masyarakat Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung juga akan meningkat, tergantung banknya
26
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 27
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 28
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
53
kalau lepas pesat Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
juga ikut pesat.29
Kesiapan sumber daya yang dimiliki Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung untuk mencapai tujuan, BA berpendapat
bahwa karyawan harus profesional melalui pelatihan, serta paham betul
dengan produk.30
Sedangkan menurut ZE, untuk mencapai tujuan
tersebut yang pertama Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung jelas mengajarkan pemahaman produk. Kemudian di setiap
hari Jum’at, pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
selalu membahas tentang rencana kerja seminggu ke depan. Jadi
progresnya harus bagian marketing laporkan ke pimpinan. Persiapan
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung memang dari segi
pemahaman produk, pendekatan-pendekatan ke pihak universitas
sekolah BMT koperasi yang belum bekerja sama.31
Waktu yang akan
dibutuhkan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN untuk mencapai tujuan
menurut BA, pencapaiannya diukur per jenjang. Jadi istilahnya ada
target sesuai dengan kemampuan.32
29
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 30
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 31
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 32
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
54
d. Pasar yang Dimasuki
Terkait dengan pasar yang akan dimasuki, alasan memilih
lembaga keuangan syariah sebagai sasaran pasar Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung menurut BA karena jelas sesuai dengan
produk yang akan dipasarkan.33
Sedangkan menurut ZE, alasannya
pangsa pasar di Indonesia ini rata-rata sekarang sudah mulai banyak
yang syariah, yang konvensional saja sudah mempunyai unit yang
syariah. Ini artinya progres ke depan untuk syariah ini tidak menutupi
kemungkinan akan berkembang. Maka alasan Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung yang diutamakan syariah.34
Alasan memilih pemasaran jasa asuransi melalui kerja sama
menurut BA, karena kerja sama itu sesuai dengan perusahaan Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung legrup, sebab Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung bukan ke individu-individu.35
Langkah-langkah dalam melakukan kerja sama, BA mengatakan bahwa
saling mendalami kebutuhan masing-masing. Kalau calon mitra butuh
soal dan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung juga butuh,
maka akan diadakan kerja sama. Cara pengajuan kerja sama yaitu pihak
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung mengajukan
33
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 34
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 35
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
55
proposal kepada bank calon mitra, nanti pihak Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung mempresentasikan tentang perusahaan,
produk dan manfaat kegunaannya. Apabila calon mitra menyatakan
butuh, baru pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
jalankan.36
Sedangkan menurut DK, jadi untuk langkah-langkah untuk
kerja sama sebagaimana yang tertera di profil perusahaan Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN. Yang Pertama, pertemuan untuk menjajaki
kebutuhan dan keinginan dari pemegang polis. Kedua, penyampaian
informasi profil resiko dan data peserta yang diasuransikan. Ketiga,
rancangan produk asuransi syariah dan perhitungan kontribusi.
Keempat, penetapan ketentuan seleksi resiko dan tarif kontribusi.
Kelima, presentasi (jika diperlukan). Keenam, penanda tangan Surat
Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ) Syariah. Ketujuh, penerbitan polis.
Kedelapan, penyampaian data kepesertaan. Kesembilan, penyampaian
akseptasi kepesertaan dan nota tagihan pembayaran kontribusi.
Kesepuluh, pelayanan dan pembayaran manfaat asuransi syariah.
Kesebelas, evaluasi pelaksanaan polis atau kerja sama asuransi syariah.
Dan yang terakhir, Perpanjangan polis.37
36
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 37
Responden DK, wawancara, di ruang tunggu Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung,
Way Halim, 26 Februari 2018.
56
Saluran distribusi yang perlu digarap dan dimanfaatkan menurut
BA, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung sebarkan
semua produk yang ada.38
Berbagai saluran itu dapat diandalkan,
misalnya dilihat dari segi sasarannya, strukturnya, dan manajemennya,
menurut pendapat BA tergantung lihat sasarannya, kalau sasarannya
produknya banyak, sasarannya juga pas. Kalau sasarannya sedikit tidak
mungkin Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung sasar,
sebab bisa rugi.39
Yang diharapkan dari kerja sama tersebut BA
mengatakan saling menguntungkan.40
Terkait dengan manajer pemasaran perlu mengkaji ulang jalur
pemasaran yang selama ini digunakan, BA mengatakan selalu dikaji.
Kalau setiap tahun perubahan itu terus jalan. Apabila Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung tidak mengikuti, Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung akan tertinggal, selain itu produk
di bank juga berubah, yang dulu di bank hanya butuh jiwa saja dan
sekarang sudah mengikuti pasar maka harus Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung ciptakan, kalau Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung tidak mengikuti dimungkinkan tidak akan
38
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 39
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 40
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
57
dipakai orang.41
Sedangkan pendapat lain, menurut ZE yang jelas untuk
mengkaji ulang harus. Karena setiap kali Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung bekerja harus ada evaluasi. Nah evaluasi ini
yang pertama dari segi pemasaran, apa kira-kira kendala yang Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung hadapi. Dan dari kendala-
kendala itu oleh pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung harus dikaji. Dalam artian harus diperbaiki. Apakah cara
karyawan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung dalam
berbicara kepada rekanan, kemudian untuk produk-produk Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung kira-kira apa ada kesalahan.
Jadi setiap seminggu sekali pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung selalu mengadakan evaluasi.42
Rencana untuk merubah jalur pemasaran guna memperluas
cangkupan pasar, terkait dengan ini BA mengatakan pasar itu berubah-
ubah kita harus mengikuti perkembangan.43
Terkait dengan
meminimalkan permasalahan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, menurut BA Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung selalu benar-benar sesuai SOP, selain Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung 14 hari bayar denda tapi Asuransi Jiwa
41
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 42
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 43
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
58
Syariah AL AMIN Cabang Lampung 7 hari selesai. Makanya pihak
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung tadi pakai sistem
Online dalam pengajuannya sampai mana semua kelihatan bank juga
bisa melihat sampai mana perkembangannya.44
Sedangkan pendapat ZE,
untuk meminimalkan masalah pelayanan tentu dalam hal ini, dalam hal
rekanan ataupun dengan mitra akan ada sedikit banyaknya
permasalahan. Tidak mungkin tidak ada permasalahan. Di sana pihak
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung banyak belajar,
kira-kira apa kesalahan pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, apa yang kurang dari Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung sehingga mitra atau nasabah yang dikeluhkan dari
mitra, dari situlah Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
memperbaiki diri.45
e. Keunikan Produk
Untuk keunikan produk Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, produk yang dijadikan sebagai penekanan perhatian untuk
tujuan kerja sama, BA mengatakan ya disesuaikan dengan permintaan
44
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 45
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018.
59
bank itu, kayak pensiunan dan lain-lain.46
Sedangkan ZE mengatakan
yang pertama kalau produk yang dijadikan penekanan utama
diperbankan produk Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
pembiayaan namanya. Kalau di konvensional itu kredit. Yang Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung coverkan jiwanya. Kemudian
kalau di sekolah itu untuk kecelakaan asuransi.47
Alasan memilih produk tersebut, menurut BA karena sesuai
dengan permintaan pasar. Untuk keunggulan dari produk tersebut,
dibandingkan dengan produk-produk lain menurut BA unggul semua,
tinggal penempatan produk tersebut. Terkait dengan produk tersebut
dimungkinkan memiliki daya tarik bagi calon mitra bisnis, BA
mengatakan ya jelas, kalau produk Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung tidak menarik, pasti tidak diminati, pihak Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung harus menyesuaikan dengan
permintaan tadi. Kalau pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung tidak ikuti permintaan para calon mitra tidak bakalan tertarik.
Berbeda dengan sasaran individu. Kalau Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung kalau di bank tidak ada, maka tidak
diciptakan. Misalkan di bank minta orang TBC dicover. Kalau pihak
46
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 47
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018.
60
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung tidak mampu, itu
resikonya tinggi bisa dicover kalau istilahnya di medical dulu kalau
masih aman itu bisa dicover. Asuransi tidak seperti itu, tidak semuanya
dicover.48
Keuntungan yang didapat bagi penyalur produk (mitra) tersebut,
BA mengatakan keuntungannya pertama pihak debitor tidak dirugikan,
mitra Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung tidak
dirugikan. Misalkan bank memberikan pinjaman kepada nasabah,
nasabah diasuransikan ke Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung melalui bank, kalau nasabah terjadi apa-apa keuntungannya
keluarganya tidak membayar lagi bank juga tidak terjadi kredit macet.49
Sedangkan menurut ZE, banyak keuntungan yang didapat dari
berasuransi. Contohkan itu diperbankan. Diperbankan seandainya
mereka tidak menggunakan asuransi otomatis apabila nasabahnya
meninggal maka akan rugi pihak perbankan. Karena sesuai dengan
perjanjian di sana, bila meninggal dunia maka untuk asuransinya atau
untuk pembayaran sisanya asuransilah yang membayarkan. Jadi nasabah
diuntungkan tidak mempunyai utang. Sedangkan perbankan sendiri
keuntungannya mereka asetnya tidak berkurang, jadi tidak ada macet
48
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 49
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
61
sebab sudah ditalangi oleh asuransi.50
Produk ini diyakini akan
memberikan kontribusi besar pada Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
menurut BA jika semakin banyak jasa yang diberikan akan memberikan
hasil yang besar. Apabila sedikit jasa yang diberikan maka rugi. Kalau
bank memiliki nasabah sedikit tidak akan dijadikan mitra.51
f. Kemampuan Bersaing
Usaha Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung dalam
menghadapi persaingan antar kompetitor menurut BA yaitu dengan
menciptakan produk-produk yang kompetitif, yang kedua sumbernya
harus benar-benar di latih.52
Sedangkan menurut DK, dalam dunia
perasuransian, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN merupakan perusahaan
baru jika dibandingkan dengan asuransi lainnya seperti Asuransi
Takaful, Asuransi Bumiputera Syariah, dan masih banyak lagi asuransi-
asuransi lainnya yang sudah lama bermain di bidang asuransi syariah.
Selain itu, tantangan yang dihadapi asuransi syariah terbilang cukup
berat yaitu dalam persaingannya dengan asuransi konvensional.53
50
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 51
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 52
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 53
Responden DK, wawancara, di ruang tunggu Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung,
Way Halim, 26 Februari 2018.
62
Terkait dengan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN melakukan
persaingan pada faktor harga menurut BA, kalau faktor harga dari OJK
sudah ada batas atas batas bawah.54
Konsekuensi yang harus dihadapi
apabila harga jual yang ditetapkan tinggi, sedang, atau rendah BA
mengatakan kalau tinggi konsekuensinya orang tidak akan mengambil,
kalau di bank menerapkan misalnya bank swasta pasti marginnya besar
kalau di bank negeri tadi misal marginnya 9% jualnya 14, maka pihak
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN tidak harus tinggi dan menyesuaikan.
Kalau rendah juga ya resikonya tadi kalau terjadi apa-apa ya Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN bahaya juga.55
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN dalam meningkatkan efisiensi
operasional BA mengatakan pertama semua harus efisiensi. Yang mana
penting ya Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung penuhi,
karena Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN akan menyiapkan cadangan.
Cuma istilahnya semua ketentuan sudah di asuransi lewat OJK, pihak
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN tidak bakalan neko-neko.56
Sedangkan
menurut ZE, dalam efisiensi operasional tentu Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung melihat betul rencana yang sudah
ditetapkan. Artinya efisiensi operasional sendiri dari segi pengeluaran
54
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 55
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 56
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
63
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN. Makanya di setiap awal bulan, pihak
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung pada bagian
marketing dibuatkan rencana kerja. Jadi Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung sudah ada arah dan tujuan Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung ke mana dalam waktu satu bulan.
Kemudian siapa saja yang akan temui dan menentukan pembahasannya.
Atau bulan ini Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung baru
pertama kali berkunjung ke sana untuk menawarkan. Jadi memang arah
dan rencana kerja sudah ditentukan dari awal.57
Margin keuntungan yang harus terwujud dengan kebijaksanaan
penetapan harga tertentu BA mengatakan karena keuntungan yang
didapat apabila pasar aman tidak terjadi resiko tinggi, maka Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung miliki pasar tadi, kalau pasar
tadi resikonya tinggi pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN tidak dapat
margin.58
Tingkat pertumbuhan finansial Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN dari tahun ke tahun menurut BA pertumbuhan sangat baik, di
lihat dari penghargaan-penghargaan yang didapat, itukan ada yang
menilai bukan pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN yang menilai.59
57
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018. 58
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 59
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
64
g. Pembelajaran dan Pertumbuhan
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN dalam mengembangkan
kemampuan dan pengetahuan karyawan, menurut BA yaitu dengan
peningkatan pelatihan setiap tahun berganti ganti.60
Sedangkan DK
mengatakan melalui pelatihan dengan materi pengetahuan dasar
asuransi, pengelolaan manajemen resiko, tata kelola keuangan untuk
asuransi syariah itu sendiri dan pastinya produk-produk yang ada di AL
AMIN itu sendiri, itu yang memang biasanya untuk pelatihan-pelatihan
marketing. Untuk pelaksanaannya tidak mesti, mungkin ketika pusat
mengadakan pihak Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung
mengirim setahun sekalianlah, itu biasanya lama bisa seminggu.61
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN dalam menjaga tingkat kepuasan
karyawan BA mengatakan secara kekeluargaan bisa dari finansialnya
gajinya atau yang lainnya. Soalnya kepuasan setiap orang berbeda-
beda.62
Bantuan manajemen dalam merencanakan dan mengembangkan
karir, BA mengatakan melalui dukungan.63
Untuk keprofesionalan yang
diharapkan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung dari
karyawan menurut ZE, yang pertama tentu loyalitas, kejujuran,
60
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 61
Responden DK, wawancara, di ruang tunggu Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung,
Way Halim, 26 Februari 2018. 62
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018. 63
Responden BA, wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
65
diperlukan juga untuk marketing bukan hanya kepintaran tetapi teknik
clossing yang bagus. Di sini diperlukan pelatihan-pelatihan dari pusat.
Karyawan selalu di tuntut yang pertama untuk pemahaman produk.
Karena dalam pemasaran karyawan harus tahu apa yang akan di jual,
jangan hanya karyawan memberikan kertas tetapi di sana, tetapi
karyawan tersebut juga harus menjelaskan manfaat dan kegunaan dari
produk. Karena di dalam dunia asuransi para karyawan menjual barang
yang tidak terlihat oleh nasabah, tetapi bagaimana caranya mereka harus
membeli itu. Di situlah karyawan dituntut dengan selalu diadakannya
pelatihan belajar dan selalu belajar.64
2. Minat
a. Adanya Kecenderungan
Kemudahan yang ditawarkan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung bagi nasabah bank yang akan mengajukan
pembiayaan menurut AGP, kalau misalnya ada pembiayaan besarkan
harus ada medical check up kalau misalnya di atas 300 juta itu ada
medical check up kalau di asuransi yang pernah jadi rekanan itu lama
nanti disetujuinya lama, AL AMIN ini lebih cepat dan pembayaran
64
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018.
66
klaimnya juga lebih cepat kalau ada yang meninggal.65
Sedangkan
menurut MR, kemudahannya bahwa Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
bisa membantu dengan cara premi ada 3 jenis, satu manfaat plafon tetap,
kedua plafon menurun, ketiga plafon menurun dari OS pokok ke OS
margin atau ujroh. Yang kedua, yang ditawarkan, yang selama ini sudah
terlaksana proses klaim tidak sulit sepanjang persyaratannya dilengkapi
dan dari kewajarannya memungkinkan.66
Manfaat yang bisa didapatkan nasabah setelah menggunakan
layanan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung, menurut
AGP manfaatnya bisa tercover. Pokoknya kalau di tempat lain kalau
perbankan terselip lupa bayar premi, kalau perusahaan lain belum
tercover. Kalau Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung ini
perbankan sudah tanda tangan form dan perbankan belum transfer
preminya nasabah tetep dicover.67
Sedangkan menurut MR, nasabah
mendapatkan manfaat dari layanan asuransi atau layanan kerja sama
asuransi dengan Bank antara lain apa bila nasabah meninggal dunia
sebelum pembiayaan jatuh tempo dan belum lunas. Manfaat lain dengan
premi yang relatif murah juga dengan pembiayaan yang mereka peroleh
65
Responden AGP, wawancara, di ruang tunggu PT BPRS Mitra Agro Usaha, Bandar Lampung, 26
Februari 2018. 66
Responden MR, wawancara, di ruang manager PT BPRS Bandar Lampung, Bandar Lampung, 28
Februari 2018. 67
Responden AGP, wawancara, di ruang tunggu PT BPRS Mitra Agro Usaha, Bandar Lampung, 26
Februari 2018.
67
dan bisa mendapatkan manfaat pelunasan. Yang kedua, ahli waris kalau
memang hasil klaim asuransi mengalami kelebihan, pihak bank akan
menjelaskan kelebihan kepada ahli waris barangkali itu uang duka, bisa
dikatakan uang duka dari bank atau uang duka dari Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung.68
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung dalam
menjalin hubungan kepada mitra, AGP mengatakan ada RO nya.
Jadinya mereka sering mengunjungi untuk silaturahmi.69
Sedangkan MR
mengatakan selama ini sepanjang persyaratannya cukup dan wajar, tidak
mengecewakan dan saling menguntungkan. Dalam menjalin hubungan
dengan mitra melalui silaturahmi dan gathering. Gathering biasanya
dilakukan karena asuransi AL AMIN bekerja sama tidak hanya dengan
bank syariah yang ada di Bandar Lampung tetapi ke bank syariah yang
lainnya. Itu tempo setahun sekali atau dua kali diadakan gathering atau
pertemuan bersama.70
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung dalam
menjalin hubungan kepada nasabah menurut MR, kalau dengan
nasabah, rasanya selama ini jembatan komunikasi itu melalui Bank. Dari
68
Responden MR, wawancara, di ruang manager PT BPRS Bandar Lampung, Bandar Lampung, 28
Februari 2018. 69
Responden AGP, wawancara, di ruang tunggu PT BPRS Mitra Agro Usaha, Bandar Lampung, 26
Februari 2018. 70
Responden MR, wawancara, di ruang manager PT BPRS Bandar Lampung, Bandar Lampung, 28
Februari 2018.
68
pemenuhan persyaratan itu pun melalui Bank. Hanya saja dalam proses
klaim, khusus proses klaim, Bank Syariah Bandar Lampung
menyerahkan sepenuhnya kepada Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung apa bila diperlukan survei atau peninjauan ke alamat
atau lokasi tempat tinggal nasabah yang meninggal dunia, kami
persilahkan. Karena hal ini untuk menghilangkan praduga-praduga
negatif apa lagi dengan perbankan syariah. Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung merupakan asuransi syariah, makanya harus
jelas penggunaannya jangan sampai ada dusta di antara keduanya.71
Tingkat kepuasan mitra dengan pelayanan Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung, menurut AGP cukup puas karena tidak
memberatkan, tidak merumitkan tidak bertele-tele jika persennya 90 %
puas.72
Sedangkan menurut MR, yang selama bekerja sama dengan
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung, rasanya belum
pernah nasabah protes, nasabah tidak puas, dan nasabah komplain.73
71
Responden MR, wawancara, di ruang manager PT BPRS Bandar Lampung, Bandar Lampung, 28
Februari 2018. 72
Responden AGP, wawancara, di ruang tunggu PT BPRS Mitra Agro Usaha, Bandar Lampung, 26
Februari 2018. 73
Responden MR, wawancara, di ruang manager PT BPRS Bandar Lampung, Bandar Lampung, 28
Februari 2018.
69
b. Adanya Referensi
Terkait dengan lembaga mitra mendapatkan informasi tentang
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung, AGP mengatakan
pihaknya sudah berpengalaman dan direktur utamanya dulu sudah
pernah memakai Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN sebelum menjabat di
perbankan yang sekarang.74
Sedangkan MR mengatakan awalnya,
memang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung waktu itu
baru, tapi karena gigihnya marketing di Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung sehingga kalau tidak dua tiga kali baru goal,
karena waktu itu perbankan ini juga calon mitra, jadi harus hati-hati.
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung ini asuransi baru,
meyakinkan tidak. Pihak perbankan perlu check re-chack dengan mitra
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung yang lain, yang
melakukan MoU sebelumnya. Tapi karena perbankan lain
merekomendasikan selama ini bagus, perbankan ini mengurangi porsi
MoU dengan asuransi lain dan bekerja sama dengan Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung.75
Nasabah mengenal Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, AGP mengatakan mitranya akan mengenalkan kepada
74
Responden AGP, wawancara, di ruang tunggu PT BPRS Mitra Agro Usaha, Bandar Lampung, 26
Februari 2018. 75
Responden MR, wawancara, di ruang manager PT BPRS Bandar Lampung, Bandar Lampung, 28
Februari 2018.
70
nasabah pada saat akad akan dijelaskan asuransi jiwanya yang
perbankan pakai, biaya yang dikenakan, perbankan di cover asuransi apa
saja, sekian besaran preminya untuk jangka waktu berapa lama dan apa
saja syarat yang harus dilengkapi.76
c. Memiliki Pilihan (Preferensi)
Alasan memilih Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung sebagai mitra kerja, menurut AGP kalau ini sebenarnya
direksi terserah memilih asuransi yang akan menangani pembiayaan.
Yang pasti pengurusannya di Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung tidak ribet. Ada beberapa perusahaan asuransi yang
mengharuskan persyaratan berbagai macam, sedangkan Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung itu tidak. Dia memberi
kemudahan, jadinya tidak menghambat pekerjaan yang lain.77
Sedangkan menurut MR, alasannya ketika waktu awal pembicaraan,
persyaratannya tidak sulit, klaimnya mudah, dan waktu permohonan ke
realisasi klaim itu maksimal 90 hari cukup baik.78
76
Responden AGP dan AGP, Wawancara, Bandar Lampung. 77
Responden AGP, wawancara, di ruang tunggu PT BPRS Mitra Agro Usaha, Bandar Lampung, 26
Februari 2018. 78
Responden MR, wawancara, di ruang manager PT BPRS Bandar Lampung, Bandar Lampung, 28
Februari 2018.
71
Penawaran yang diberikan oleh Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung menurut AGP, kalau Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung itu, kalau ada klaim meninggal tidak lama dan
tidak menuntutkan ada pencairan hari ini terus bayar preminya harus
hari ini juga. Per akhir bulan boleh jadinya sekaligus, kolektif. Jadi
gampang.79
Sedangkan menurut MR, penawarannya, tentunya ada
manfaat bagi mitra, ada 5% pendapatan mitra.80
Produk yang ditawarkan oleh Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung, AGP mengatakan kalau di perbankan ini biasanya
untuk mencover asuransi jiwanya, ta’wud menurun, pembiayaan.
Pokoknya nasabah yang mengajukan pembiayaan ke perbankan harus
dicover Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung.81
Sedangkan menurut MR, Produknya, kalau di perbankan ini produknya
ada pembiayaan, deposito, jasa-jasa lainnya. Sedangkan kalau Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung menawarkan ke perbankan
ini berupa tabaru’ yaitu saling tolong menolong. Artinya bahwa nasabah
yang tidak meninggal jangan merasa rugi dengan membayar premi harus
bersyukur sampai utangnya lunas dia masih hidup. Bisa menolong
79
Responden AGP, wawancara, di ruang tunggu PT BPRS Mitra Agro Usaha, Bandar Lampung, 26
Februari 2018. 80
Responden MR, wawancara, di ruang manager PT BPRS Bandar Lampung, Bandar Lampung, 28
Februari 2018. 81
Responden AGP, wawancara, di ruang tunggu PT BPRS Mitra Agro Usaha, Bandar Lampung, 26
Februari 2018.
72
musibah ahli waris yang mana bahwa ahli waris akan menerima manfaat
dari nasabah yang punya kewajiban kepada perbankan, sebab
pelunasannya ditanggung oleh Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung.82
Yang membedakan dengan produk asuransi lainnya, menurut AGP
sebenarnya semua asuransi jiwa itu sama mungkin perbankan ini
memilih karena cepat dan tidak bertele-tele. Syarat-syaratnya juga tidak
terlalu rumit.83
Sedangkan menurut MR, sebenarnya relatif sama. Premi
pun bisa diseimbangkan. Pelayanan yang membedakan.84
82
Responden MR, wawancara, di ruang manager PT BPRS Bandar Lampung, Bandar Lampung, 28
Februari 2018. 83
Responden AGP, wawancara, di ruang tunggu PT BPRS Mitra Agro Usaha, Bandar Lampung, 26
Februari 2018. 84
Responden MR, wawancara, di ruang manager PT BPRS Bandar Lampung, Bandar Lampung, 28
Februari 2018.
73
BAB IV
STRATEGI ASURANSI DALAM MENUMBUHKAN MINAT MASYARAKAT
A. Strategi Asuransi
Strategi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung coba dilihat
dengan pendekatan balanced scorecard. Balanced scorecard adalah bagaimana
perusahaan dapat mengembangkan strategi yang bisa diukur sumbangannya
terhadap pencapaian tujuan melalui hubungan sebab akibat (cause and effect
relationship). Tujuan balanced scorecard yaitu menerjemahkan misi dan strategi
ke dalam berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun ke dalam empat perspektif :
finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Strategi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung untuk
memperbanyak nasabah yaitu : Pertama, strategi kerja sama dengan perbankan
dan lembaga keuangan lainnya. Semakin banyak jalinan kerja sama, maka
semakin banyak pemegang polis dan nasabah yang akan menggunakan jasa
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung. Langkah-langkah kerja
sama sebagai berikut : Pertama, pertemuan untuk menjajaki kebutuhan dan
keinginan dari pemegang polis. Kedua, penyampaian informasi profil resiko dan
data peserta yang diasuransikan. Ketiga, rancangan produk asuransi syariah dan
perhitungan kontribusi. Keempat, penetapan ketentuan seleksi resiko dan tarif
kontribusi. Kelima, presentasi (jika diperlukan). Keenam, penanda tangan Surat
Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ) Syariah. Ketujuh, penerbitan polis.
74
Kedelapan, penyampaian data kepesertaan. Kesembilan, penyampaian akseptasi
kepesertaan dan nota tagihan pembayaran kontribusi. Kesepuluh, pelayanan dan
pembayaran manfaat asuransi syariah. Kesebelas, evaluasi pelaksanaan polis atau
kerja sama asuransi syariah. Keduabelas, Perpanjangan polis.
Berdasarkan model manajemen strategi menurut Wheelen dan Hunger yang
terdiri dari empat tahapan proses, yaitu : environmental scanning, strategy
formulation, strategy implementation, dan evaluation and control
pengelompokan ke keduabelas langkah strategi kerja sama di Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung meliputi pertemuan untuk menjajaki
kebutuhan dan keinginan dari pemegang polis masuk pada tahapan proses
environmental scanning. Langkah strategi kerja sama yang selanjutnya yaitu
penyampaian informasi profil resiko dan data peserta yang diasuransikan,
rancangan produk asuransi syariah dan perhitungan kontribusi, serta penetapan
ketentuan seleksi resiko dan tarif kontribusi, ketiganya masuk pada tahapan
proses strategy formulation. Selanjutnya langkah strategi pada tahap presentasi
(jika diperlukan), penanda tangan Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ)
Syariah, penerbitan polis, penyampaian data kepesertaan, penyampaian akseptasi
kepesertaan dan nota tagihan pembayaran kontribusi, pelayanan dan pembayaran
manfaat asuransi syariah. Keenamnya masuk pada tahapan proses strategy
implementation. Dan yang terakhir langkah kerja sama tahap evaluasi
pelaksanaan polis atau kerja sama asuransi syariah dan perpanjangan polis,
keduanya masuk pada tahapan proses evaluation and control.
75
Kedua, selain melalui kerja sama, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung juga menekankan pada strategi pelayanan yang lebih cepat
dengan masa pengurusan kurang dari 14 hari kerja yaitu 7 hari klaim sudah
dibayarkan. Ketiga, strategi kemudahan dalam mengurus persyaratan. Dari
strategi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung, ukuran dari empat
perspektif balanced scorecard dihasilkan sebagai berikut.
Tabel 11
Penyajian Balanced Scorecard
Perspektif Strategi Target
(%)
Realisasi
(%)
Bobot
(%)
Skor
(%) Sasaran
Finansial
Pengembalian
investasi
30 36 10 12 Pemanfaatan
aktiva
Margin laba
bersih
16 8 16 8 Peningkatan
pengendalian
kegiatan
marketing
produk
Jumlah 26 20
Pelanggan
Pertumbuhan
pemegang polis
55 39 16 11 Memperluas
jalinan kerja
sama
Kualitas
pelayanan,
Kemudahan
prosedur, dan
Hubungan
dengan
pelanggan
95 90 20 19 Memberikan
pelayanan
yang cepat
dan menjaga
hubungan
baik dengan
mitra
Jumlah 36 30
Proses Bisnis
Internal
Pengembangan
produk
100 100 12 12 Menciptakan
produk baru
sesuai dengan
kebutuhan
pasar
Pertumbuhan
pendapatan
premi 2015 -
2016
25 17 8 5 Penanganan
dalam
pengendalian
premi
Jumlah 20 17
76
Pembelajaran
dan
Pertumbuhan
Pelatihan dan
Pendidikan
80 80 10 10 Peningkatan
pelatihan dan
pendidikan
Motivasi dan
prestasi yang
didapatkan
95 85 8 7 Peningkatan
kualitas kerja
karyawan
Jumlah 18 17
Total 100 84
Sumber : Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung (Data Diolah)
Skor =Realisasi x Bobot
Target
(Sumber : Ramadhani dan Erlin Trisyulianti, “Perencanaan Balanced Scorecard
sebagai Pengkuhan Kinerja pada PT Asuransi MSIG Indonesia”. Jurnal
Manajemen dan Organisasi, Vol VII, No 2, Agustus 2016)
1. Perspektif Finansial
Penetapan strategi di perspektif finansial perusahaan, untuk memenuhi
sasaran pada pemanfaatan aktiva dan peningkatan pengendalian kegiatan
marketing produk diukur dengan menggunakan strategi pengembalian
investasi melalui penghitungan Return On Investment (ROI) dan margin laba
bersih. Sasaran pertama pada perspektif finansial, tolak ukur yang digunakan
untuk pengembalian investasi melalui penghitungan Return On Investment
(ROI) dengan rumus yaitu (Total Penjualan – Investasi) / Investasi x 100%.
Total penjualan atau kontribusi bruto Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN pada
tahun 2016 sebesar Rp. 323.868.780.000,00 dan investasi yang didapat Rp.
239.800.250.000,00. Hasil tingkat pengembalian investasi pada Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN tahun 2016 sebesar 36%. Dari penghitungan pada
77
perspektif finansial tahun 2016 didapatkan realisasi pencapaian sebesar 36%
dengan target pencapaian sebesar 30% dan bobot target pengembalian
investasi sebesar 10% maka hasil skor yang didapat sebesar 12%.
Pada strategi yang kedua menggunakan strategi margin laba bersih,
ukuran margin laba bersih didapat dari laba bersih setelah pajak (profit after
tax) dibagi pendapatan penjualan bersih pada Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN tahun 2016. Total laba bersih setelah pajak (profit after tax) Rp.
5.657.860.000,00 dibagi pendapatan penjualan bersih sebesar Rp.
69.749.860.000,00 didapat hasil margin laba bersih sebesar 8,11%
dibulatkan menjadi 8%. Pada margin laba bersih, target yang harus tercapai
sebesar 16%. Dari penghitungan margin laba bersih pada laporan keuangan
tahun 2016 pencapaiannya sebesar 8%. Bobot yang telah ditetapkan untuk
pengukuran pada margin laba bersih perusahaan sebesar 16%, maka skor
akhir yang didapatkan perusahaan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN sebesar
8% melalui peningkatan pengendalian kegiatan marketing produk. Jadi, dari
pengukuran kinerja perspektif finansial pada Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung, jumlah skor akhir sebesar 20%.
2. Perspektif Pelanggan
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung menetapkan
strategi dari pertumbuhan pemegang polis serta kualitas pelayanan,
kemudahan prosedur, dan hubungan dengan pelanggan. Sasaran pencapaian
78
tersebut dengan memperluas jalinan kerja sama serta memberikan pelayanan
yang cepat dan menjaga hubungan baik dengan mitra. Pada tahun 2017,
pemegang polis telah mencapai 36 yang terdiri dari 10 Bank Syariah Mandiri
(BSM) di Kantor Cabang Lampung, 16 BPR dan BPRS di Lampung, 8
BMT, serta 2 sekolah. Sedangkan pada tahun 2018 Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung telah menambah kerja sama dengan 6 BNI
syariah, 3 BMT, 4 sekolah dan 1 Universitas sehingga mitra yang telah
terjalin kerja sama sebanyak 50 pegang polis. Dari jumlah pemegang polis
tahun 2017 ke 2018 didapatkan kenaikan sebesar 38,88% dibulatkan menjadi
39%. Pada strategi pertumbuhan pemegang polis, Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung menetapkan target pencapaian sebesar 55%
realisasi yang didapatkan tahun 2018 mencapai 39% dengan bobot sebesar
16% sehingga skor yang didapat sebesar 11%.
Tingkat kepuasan pelanggan diukur dari kualitas pelayanan,
kemudahan prosedur, dan hubungan dengan pelanggan yang telah diberikan
oleh Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung baik kepada mitra
maupun nasabah. Tingkat kepuasan pelanggan telah mencapai 90% dilihat
dari tidak adanya protes dan keluhan dari pelayanan Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung. Pengukuran strategi untuk kualitas pelayanan,
kemudahan prosedur, dan hubungan dengan pelanggan, perusahaan
menetapkan target pencapaian sebesar 95% dan realisasi pencapaian hanya
sebesar 90% dengan bobot pengukurannya sebesar 20% sehingga didapatkan
79
skor akhir sebesar 19%. Jadi, dari kinerja perspektif pelanggan pada
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung, jumlah skor akhir yang
didapatkan sebesar 30%.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Pengukuran proses bisnis internal terutama difokuskan ke proses
internal perusahaan yang akan memiliki dampak paling besar terhadap
kepuasan pelanggan dan pencapaian tujuan keuangan perusahaan. Asuransi
Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung dalam menetapkan strategi pada
perspektif proses bisnis internal yaitu pengembangan produk dan
pertumbuhan premi 2015-2016 dengan sasaran menciptakan produk baru
sesuai dengan kebutuhan pasar dan penanganan dalam pengendalian premi.
Strategi pertama, pengembangan produk di Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung. Pada tahun 2018 pengembangan produk telah
mencapai 100% dari target produk yang di tetapkan Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung termasuk produk baru yaitu produk AT
TA’MIN Siswa – Plan Dinar dan Asuransi Beasiswa. Pada strategi
pengembangan produk, target yang ditetapkan Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung sebesar 100% dan realisasi pencapaian sebesar
100% dengan bobot pengembangan produk sebesar 12% sehingga dihasilkan
skor sebesar 12%.
80
Strategi kedua adalah pertumbuhan premi perusahaan. Pada tahun
2015 pendapatan premi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN sebesar Rp.
277.650.930.000,00. Sedangkan pada tahun 2016 pendapatan premi
mencapai Rp. 323.868.780.000,00. Pertumbuhan premi yang didapat di
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN mencapai 16,6% dibulatkan menjadi 17%.
Pada strategi yang kedua ini target perusahaan sebesar 25% dan realisasi
yang didapat sebesar 17%. Bobot untuk strategi ini sebesar 8% sehingga
dihasilkan skor sebesar 5%. Jumlah total pada perspektif proses bisnis
internal didapatkan skor akhir 17% dari bobot yang telah ditentukan sebesar
20%.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, Asuransi Jiwa
Syariah AL AMIN Cabang Lampung menetapkan dua strategi yaitu strategi
pelatihan dan pendidikan dengan sasaran peningkatan pelatihan dan
pendidikan serta strategi motivasi dan prestasi yang didapat dengan sasaran
peningkatan kualitas kerja karyawan. Strategi pelatihan dan pendidikan yang
dilakukan oleh Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung adalah
melalui pelatihan dan pendidikan yang diadakan setahun sekali di pusat
dengan materi pengetahuan dasar asuransi, pengelolaan manajemen resiko,
tata kelola keuangan, dan pemahaman tentang produk. Ukuran pelatihan dan
pendidikan ini telah mencapai target perusahaan sebesar 80% karyawan
81
mengikuti pelatihan yang diadakan oleh perusahaan Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN pusat. Strategi pelatihan dan pendidikan, target pencapaian
sebesar 80%. Realisasi pencapaian 80% dengan bobot sebesar 10% sehingga
didapat skor sebesar 10% melalui peningkatan pelatihan dan pendidikan.
Strategi yang kedua pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
yaitu motivasi karyawan. Pencapaian prestasi kerja sebesar 85% dilihat
berdasarkan prestasi yang didapatkan. Pada strategi yang kedua ini target
pencapaian sebesar 95%. Pada Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung, motivasi dan prestasi yang didapatkan sebesar 85% dengan bobot
pencapaian sebesar 8% sehingga didapat skor 8% melalui peningkatan
kualitas kerja karyawan. Jadi, skor pada perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan keseluruhan didapat sebesar 18% dengan jumlah bobot pada
perspektif ini sebesar 18%.
Jadi strategi yang digunakan pertama, strategi kerja sama dengan
perbankan dan lembaga keuangan lainnya; kedua, pelayanan yang cepat; dan
ketiga, kemudahan dalam mengurus persyaratan. Ketiga strategi tersebut masuk
dalam perspektif pelanggan. Perhitungan perspektif pelanggan pada balanced
scorecard skor tertinggi dibandingkan dengan tiga perspektif lainnya, yaitu
sebesar 30%. Dari ketiga strategi tersebut strategi yang lebih strategis adalah
strategi pelayanan dan strategi kemudahan dalam mengurus persyaratan.
Sedangkan ketiga perspektif yang lain tidak berpengaruh secara strategis yaitu
perspektif finansial, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif
82
pembelajaran dan pertumbuhan memperoleh skor dengan jumlah ketiganya
sebesar 54%. Dari keempat perspektif balanced scorecard yang digunakan
secara keseluruhan didapatkan hasil skor sebesar 84%, hasil tersebut sudah
optimal dalam mencapai target yang sudah ditentukan perusahaan. Sesuai dengan
visi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung “Menjadi Perusahaan
Asuransi Jiwa Syariah yang Handal dan Terpercaya” telah dibuktikan
pencapaiannya dengan menghitung perspektif pelanggan melalui pelayanan yang
cepat dan kemudahan.
B. Minat Masyarakat
Proses terbentuknya minat menurut Wells dan Prensky berasal dari
perpaduan internal dan eksternal. Faktor internal berupa sikap untuk melakukan
sesuatu yang terbentuk dari keyakinan bahwa perilaku akan mengarahkan ke
tujuan yang diinginkan dan evaluasi terhadap hasil yang dicapai. Faktor eksternal
berupa norma subjektif yang terbentuk dari keyakinan bahwa kelompok referensi
untuk melakukan atau tidak dan motivasi untuk identifikasi dengan kelompok
referensi.
1. Faktor Eksternal
Pelayanan dan kemudahan yang diberikan Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung yaitu dengan memberikan pelayanan yang cepat
serta kemudahan dalam pengurusan proses klaim yang tidak sulit sepanjang
persyaratannya dilengkapi. Dengan pelayanan dan kemudahan yang
83
diberikan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung akan tumbuh
minat dalam diri masyarakat untuk menggunakan asuransi jiwa syariah
sebagai perlindungan pada saat mengajukan pembiayaan. Selain itu, dalam
menjalin hubungan dengan mitra, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung selalu mengadakan kunjungan ke lembaga mitra dan mengadakan
pertemuan (gathering) dengan direktur mitra dalam setahun sekali. Dengan
diadakan kunjungan ke lembaga dan gathering, lembaga mitra akan terus
menjaga loyalitas untuk memakai jasa Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung sebagai pengcover produk-produknya.
2. Faktor Internal
Terkait dengan referensi mitra mengenal Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung tidak terlepas dari usaha pihak marketing
perusahaan Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung yang
berusaha untuk memperkenalkan perusahaan dan produk yang dimilikinya
serta manfaatnya. Setelah diyakini dapat memberikan manfaat bagi
keduanya, maka akan diadakan jalinan kerja sama. Sedangkan untuk
referensi pada masyarakat (nasabah) mengenal Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung dari penjelasan teller perbankan pada saat akad
pembiayaan.
Jadi, pada dasarnya minat masyarakat awalnya lebih terwakilkan oleh
minat perbankan syariah terdahulu untuk pengcoveran produknya, setelah itu
84
baru merujuk pada minat masyarakat untuk memakai jasa Asuransi Jiwa Syariah
AL AMIN Cabang Lampung agar semasa pengajuan pembiayaan di bank dapat
terlindungi apabila terjadi resiko. Minat tersebut muncul dipengaruhi oleh
kebutuhan dan pelayanan cepat yang diberikan oleh Asuransi Jiwa Syariah AL
AMIN Cabang Lampung serta kemudahan dalam proses klaim yang tidak sulit
sepanjang persyaratannya dilengkapi dengan manfaat apabila nasabah meninggal
dunia sebelum pembiayaan jatuh tempo dan belum lunas, hutang yang belum
lunas tersebut akan dibayarkan secepat mungkin serta dengan diadakan
kunjungan ke lembaga dan gathering, lembaga mitra akan terus menjaga
loyalitas untuk memakai jasa Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang
Lampung sebagai pengcover produk-produknya.
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis data dan pembahasan di atas,
maka diperoleh kesimpulan bahwa dalam menumbuhkan minat masyarakat pada
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung, strategi yang digunakan
pertama, strategi kerja sama dengan perbankan dan lembaga keuangan lainnya;
kedua, pelayanan yang cepat; dan ketiga, kemudahan dalam mengurus
persyaratan. Ketiga strategi tersebut masuk dalam perspektif pelanggan.
Perhitungan perspektif pelanggan pada balanced scorecard skor tertinggi
dibandingkan dengan tiga perspektif lainnya, yaitu sebesar 30%. Dari ketiga
strategi tersebut strategi yang lebih strategis adalah strategi pelayanan dan
strategi kemudahan dalam mengurus persyaratan. Sedangkan ketiga perspektif
yang lain tidak berpengaruh secara strategis yaitu perspektif finansial, perspektif
proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
memperoleh skor dengan jumlah ketiganya sebesar 54%. Dari keempat
perspektif balanced scorecard yang digunakan secara keseluruhan didapatkan
hasil skor sebesar 84%, hasil tersebut sudah optimal dalam mencapai target yang
sudah ditentukan oleh perusahaan.
Terkait dengan pertumbuhan minat masyarakat, pada dasarnya minat
masyarakat awalnya lebih terwakilkan oleh minat perbankan syariah terdahulu
86
untuk pengcoveran produknya, setelah itu baru merujuk pada minat masyarakat
untuk memakai jasa Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung agar
semasa pengajuan pembiayaan di bank dapat terlindungi apabila terjadi resiko.
Minat tersebut muncul dipengaruhi oleh kebutuhan dan pelayanan cepat yang
diberikan oleh Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung serta
kemudahan dalam proses klaim yang tidak sulit sepanjang persyaratannya
dilengkapi dengan manfaat apabila nasabah meninggal dunia sebelum
pembiayaan jatuh tempo dan belum lunas, hutang yang belum lunas tersebut
akan dibayarkan secepat mungkin serta dengan diadakan kunjungan ke lembaga
dan gathering, lembaga mitra akan terus menjaga loyalitas untuk memakai jasa
Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung sebagai pengcover produk-
produknya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis berusaha memberikan saran
kepada Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung sebagai berikut
yaitu: Pertama, terus menjaga dan meningkatkan pelayanan. Kedua, margin laba
bersih pada perspektif finansial perlu ditingkatkan dengan cara peningkatan
pengendalian kegiatan marketing produk. Ketiga, pertumbuhan pemegang polis
pada perspektif pelanggan perlu ditingkatkan dengan memperluas jalinan kerja
sama.
DAFTAR PUSTAKA
Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alvabeta,
2016.
Eddy Yunus. Manajemen Strategis. Yogyakarta : Andi, 2016.
Husein Umar. Strategic Management in Action. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama, 2001.
. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2005.
Ibrahim. Metodologi Penelitian Kualitatif : Panduan Penelitian Beserta Contoh
Proposal Kualitatif. Bandung : Alfabet, 2015.
Irham Fahmi. Manajemen Strategis : Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabet, 2014.
Ismail Solihin. Manajemen Strategik. Bandung : Erlangga, 2012.
J. David Hunger & Thomson L. Wheelen. Manajemen Strategis. Yogyakarta : Andi,
2003.
J.R. Raco. Metode Penelitian Kualitatif : Jenis Karakteristik dan Keunggulannya.
Jakarta: Grasindo, 2013.
James F. Engel, dkk. Prilaku Konsumen Jilid 2, Alih Bahasa Budijanto, Edisi ke 6.
Jakarta : Karisma Publising, 2012.
John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Jr. Manajemen Strategis – Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian, Edisi 10 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat,
2007.
Kartini Kartono. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Bandar Maju, 1996.
Lexy J. Moloeong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2001.
Malayu S.P Hasibuan. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi
Aksara, 2014.
Marzuki. Metodologi Riset: Panduan Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial, Edisi
Kedua. Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2005.
Moh. Nazir. Metode Penelitian. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia, 2005.
Moh. Pabundu Tika. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara, 2006.
Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah (Live and General) : Konsep dan Sistem
Operasional. Jakarta : Gema Insani Press, 2004.
Pandji Anoraga. Manajemen Bisnis. Jakarta : PT. Renika Cipta, 2009.
Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi
Menjadi Aksi. Jakarta : Eirlangga, 2000.
Shahih Bukhari, Maktabah Syamilah, Bab At-Thayibilil Jum’ati, Juz 6, h. 310, Hadits
Nomor 2486.
Sondang P. Siagian. Manajemen Stratejik. Jakarta : Bumi Aksara, 2005.
Susiadi AS. Metodologi Penelitian. Bandar Lampung: Pusat Penelitian dan
Penerbitan LP2M Institut Agama Islam Negeri Raden Intan, 2015.
M. Fauzan Azima dan Lena Farida, “Pengaruh Brand Image Produk Terhadap Minat
Nasabah Asuransi Syariah”. Jurnal Online Mahasiswa FISIP Vol. 3 No. 2
(Oktober 2016).
Ramadhani dan Erlin Trisyulianti, “Perencanaan Balanced Scorecard sebagai
Pengkuhan Kinerja pada PT Asuransi MSIG Indonesia”. Jurnal Manajemen
dan Organisasi, Vol VII, No 2, Agustus 2016.
Yoga Pratama dan Seno Andri, “Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Minat
Konsumen dalam Rangka Memenangkan Persaingan Bisnis Jasa Asuransi
pada PT. Prudential Life Assurance Pekanbaru”. Jurnal Online Mahasiswa
FISIP Volume 2 No. 2 (Oktober 2015).
En Juwita. “Pengaruh Iklan dan Personal Selling Terhadap Minat Nasabah Produk
Pembiayaan Murabahah Perspektif Etika Bisnis Islam”. Skripsi Program S1
Ekonomi Syariah : IAIN Raden Intan Lampung, 2006.
Titik Zulaechah. “Analisis Faktor-Faktor Minat Nasabah dalam Memilih Asuransi
Syariah”. Skripsi Program S1 Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri
Walisongo, Semarang, 2012.
Agritia Gita Pratiwi, wawancara, PT BPRS Mitra Agro Usaha, Bandar Lampung, 26
Februari 2018.
Responden BA, Pra Survei, Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung.
Way Halim. 11 Oktober 2017.
. wawancara, di ruangan Pimpinan Cabang Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung, Way Halim, 21 Februari 2018.
Responden DK, wawancara, di ruang tunggu Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung, Way Halim, 26 Februari 2018.
Responden ZE, wawancara, di ruangan Marketing Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN
Cabang Lampung, Way Halim, 05 Maret 2018.
Responden AGP, wawancara, di ruang tunggu PT BPRS Mitra Agro Usaha, Bandar
Lampung, 26 Februari 2018.
Responden MR, wawancara, di ruang manager PT BPRS Bandar Lampung, Bandar
Lampung, 28 Februari 2018.
Company Profile Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN Cabang Lampung.
Cosynook, Teori Minat, (On – Line), tersedia di :
https://cosynook.wordpress.com/2013/02/14/teori-minat/ diakses pada 29
November 2017.
Website Resmi Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN, tersedia di : http://alamin-
insurance.tk,.diakses pada 23 Februari 2018.