88
i STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN MASYARAKAT ISLAM DI KELURAHAN TINENGI KECAMATAN TINONDO KABUPATEN KOLAKA TIMUR SULAWESI TENGGARA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh HARDIAN NIM : 105270017315 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/ 2020 M

STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

i

STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN MASYARAKAT ISLAM DI KELURAHAN TINENGI KECAMATAN TINONDO

KABUPATEN KOLAKA TIMUR SULAWESI TENGGARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

HARDIAN NIM : 105270017315

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/ 2020 M

Page 2: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

ii

Page 3: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

iii

Page 4: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

iv

Page 5: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

vii

ABSRTAK HARDIAN

NIM : 105270017315

HARDIAN. 105270017315. Strategi Dakwah Terhadap Pembinaan Masyarakat Islam (dibimbing oleh Muh Ali Bakri dan Zakaria Al-anshori)

Penelitian ini bertujuan untuk Strategi Dakwah Terhadap Pembinaan Masyarakat Islam Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana strategi dakwah terhadap pembinaan masyarakat islam di Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur. Penelitian ini bersikap deskriptif kualitatif yaitu sebuah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkap sebuah fakta yang empiris secara objektif ilmiah dengan berlandaskan logika keilmuan, prosedur dan didukung oleh metodologi dan teoritis yang kuat sesuai disiplin keilmuan yang ditekuni. Adapun hasil penelitian ini ialah menunjukan bahwa strategi dakwa terhadap pembinaan masyarakat islam terbukti dengan adanya pembinaan masyarakat dan pembentukan remaja masjid, TPA dan silaturahmi terhadap masyarakat (jaulah) mampu meningkatkan pengalaman keagamaan para masyarakat dan remaja, seperti : bersikap amanah, rasa syukur serta mempunyai budi pekerti yang baik.

Keyword : Strategi Dakwah, Pembinaan Masyarakat Islam

Makassar, 20 Oktober 2020

Penulis

HARDIAN

Page 6: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Rabb sang pemilik dunia dan

seisinya. Tiada tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nya lah kita patut

memohon dan berserah diri. Hanya karena nikmat kesehatan dan

kesempatan dari Allah-lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Strategi Dakwah Terhadap Pembinaan Masyarakat islam di kelurahan tinengi

kecamatan tinondo kabupaten kolaka timur. Dan tentunya skripsi ini tidak

dapat diselesaikan oleh penulis tanpa ada bantuan dari berbagai pihak.

Shalawat berangkaikan salam selalu kita haturkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW sang kekasih Allah, dengan syafaat dari beliaulah kita

dapat terbebas dari zaman kejahiliyahan.

Tak lupa pada kesempatan kali ini kami penyusun mengucapkan

terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu secara langsung

maupun tidak langsung dan telah memberikan motivasi kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih saya sampaikan

kepada:

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse M.Ag. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Syaikh Muhammad Muhammad Thoyyib Khoory, Keluarganya, Sahabat,

dan kerabatnya yang menjadi donator bagi kami.

3. Drs. H. Mawardi Pawangi, M.Pd,I selaku dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Dr. Abbas Baco Miro, Lc.,MA selaku Ketua prodi Komunikasi dan

Penyiaran Islam Muhammadiyah Makassar.

5. Muh. Ali Bakri, S,sos., M,pd selaku pembimbing I dan pembimbing II M.

Zakaria Al-Anshori, M. Sos,I yang selalu siap untuk berdiskusi,

memberikan arahan, dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Page 7: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

vii

6. Para Dosen di lingkungan Fakustas Agama Islam Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

7. Kedua orang tua tercinta yang telah mendoakan dan memberikan

dukungan moral dengan tulus dan ikhlas, beserta keluarga yang selalu

mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis.

8. Teman-temanku senasib seperjuangan yang telah memberikan

masukan, motivasi dan bantuan bagi penulis dalam menyelesaiakan

skripsi ini.

9. Almamaterku Fakultas Agama Islam Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis hanya dapat

mendoakan semoga bantuan, dan arahan, bimbingan dan dorongan,

kebaikan dan keikhlasan dari semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis

menyadari bahwa karya ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih atas

saran dan kritik yang diberikan dalam rangka perbaikan dan

penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak dan dicatat sebagai amal kebajikan di

hadapan Allah SWT.

Makassar, 20 Oktober 2020

Penulis

Hardian

Page 8: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ ii

PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ................................................. iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................... v

ABSTRAK ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................... 4 C. Tujuan Peneltian ........................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ......................................................... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................ 7

A. Dakwah .............................................................................. 7 1. Pengertian Dakwah ....................................................... 7 2. Fungsi Dakwah .............................................................. 7 3. Tujuan Dakwah.............................................................. 9 B. Strategi .............................................................................. 13 1. Pengertian Strategi ........................................................ 13 C. Strategi Dakwah ................................................................ 20 1. Pengertian Strategi Dakwah .......................................... 20 D. Manajemen Dakwah .......................................................... 22 1. Pengertian Manajemen .................................................. 22 2. Fungsi Manajemen ........................................................ 23 E. Pembinaan Masyarakat Islam ............................................ 32 1. Konsep Pembinaan ....................................................... 32 2. Konsep Masyarakat ....................................................... 35 3. Konsep Islam ................................................................. 36 F. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dakwah .................... 40 1. Faktor Pendukung .......................................................... 40

Page 9: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

ix

2. Faktor Penghambat ........................................................ 43

BAB III METODE PENELITIAN..................................................... 48

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...................................... 48 B. Lokasi Penelitian ............................................................... 48 C. Subyek Penelitian ............................................................. 49 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 49 E. Analisis Data ..................................................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................... 52

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ...................... 52

1. Keadaan Geografis ........................................................ 52

B. DATA DESKRIPTIF PENELITIAN ..................................... 56

1. Bentuk Pembinaan Masyarakat Islam ............................ 56 2. Faktor Pendukung dan Penghambat Terhadap

Masyarakat Islam ........................................................... 63 3. Strategi Dakwah Terhadap Pembinaan Masyarakat Islam di Kelurahan Tinengi ............................................ 68

BAB V PENUTUP ......................................................................... 72

A. Kesimpulan........................................................................ 72

B. Saran ................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 75

RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 79

Page 10: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama Islam merupakan agama yang syarat dengan tuntunan dan

ajaran mulia yang memberikan kemaslahatan kepada umat manusia.

Salah satu tuntunan dan ajaran agama Islam adalah mengenai

dakwah. Dalam QS. An-Nahl ayat 125 yang berisikan mengenai

perintah untuk berdakwah bagi setiap muslim, dapat dijadikan

sandaran bahwa dakwah merupakan suatu kewajiban bagi setiap

muslim.

دلھم بٱلتي ھي أح سن إن ربك ٱدع إلى سبیل ربك بٱلحكمة وٱلموعظة ٱلحسنة وج

ھو أعلم بمن ضل عن سبیلھۦ وھو أعلم بٱلمھتدین

Terjemahnya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk.”1

“Penggunaan kata yang merupakan kata perintah (fi’il-amar) dari

awal ayat di atas inilah yang kemudian menjadi dasar hukum bahwa

dakwah merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Hal ini

1 Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 281

1

Page 11: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

2

sesuai kaidah ushul fiqh yang pada dasarnya setiap perintah itu

wajib.”2

Pada QS. An-Nahl ayat 125 dan dalil Ushul Fiqh di atas, juga

mengacu pada QS. Ali Imran ayat 104 yang berisikan perintah untuk

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan

mencegah dari yang mungkar.

ة یدعون إلى ٱلخیر ویأمرون بٱلمعروف وینھون عن نكم أم ولتكن م

ئك ھم ٱلمفلحون ٱلمنكر وأول

Terjemahnya:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”3 Adanya dasar kuat yang menyatakan mengenai perintah dan

pengertian bahwa dakwah merupakan kewajiban, maka para ulama

pun mengambil sebuah kesepakatan. “Para ulama telah sepakat

bahwa hukum dakwah adalah wajib, namun mereka tidak sepakat

wajibnya itu masuk dalam wajib fardhu ‘ain, atau fardhu kifayah.”4

Terlepas dari semua perbedaan tersebut, pada dasarnya kedua

golongan ini memiliki tujuan yang sama, yakni menyebarkan ajaran

Islam kepada masyarakat luas agar mereka menjalankan

2 Budiharjo, Dakwah dan Pengentasan Kemiskinan,(Sumbangsih Press, 2007), h.

23 3 Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 65 4 Budiharjo, Dakwah dan Pengentasan Kemiskinan,(Sumbangsih Press, 2007), h.

24

Page 12: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

3

kehidupan sehari - hari berdasarkan syariat Islam dan memperoleh

kemuliaan kehidupan dunia dan akhirat.

Pelaksanaan dakwah tentu tidak selamanya berjalan sesuai

dengan apa yang diharapkan, tidak jarang dalam pelaksanaan dakwah

di masyarakat timbul hambatan yang komplek, seperti tingkat

pengetahuan keagamaan masyarakat yang rendah, tradisi yang

diyakini oleh masyarakat yang tidak sesuai dengan tuntunan syariat

Islam, dan materi dakwah yang tidak sesuai dengan apa yang

dibutuhkan masyarakat, sehingga menghambat proses dakwah yang

mengakibatkan lambatnya perkembangan penyampaian materi

keagamaan pada masyarakat.

Agar dakwah sampai pada sasaran, maka ada beberapa unsur

dakwah yang harus dipenuhi dan tidak boleh diabaikan:

1. Da’i (pelaku dakwah);

2. Mad’u (pendengar/audiences);

3. Media Dakwah;

4. Materi Dakwah; dan

5. Metode Dakwah

Semua unsur dakwah tersebut harus dipenuhi, karena ketiadaan

salah satu unsur dakwah akan berakibat pada pencapaian target

dakwah yang tidak maksimal, seperti halnya yang terjadi pada

masyarakat di Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten

Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara. Kendala dakwah yang

Page 13: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

4

dihadapi di daerah selama ini antara lain karena kurangnya da’i,

keyakinan masyarakat dan pengetahuan agama yang masih minim,

kegiatan keagamaan yang minim, rendahnya kesadaran masyarakat

akan pentingnya menjalankan syariat agama, dan kebudayaan adat

istiadat masyarakat yang sudah mendarah daging, sehingga sulit

menerima ajaran Islam yang notabene berseberangan dengan

kebudayaan adat istiadat di daerah tersebut.

Menyadari akan pentingnya penerapan metode yang tepat dalam

berdakwah pada masyarakat di Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo

Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara, maka penulis

mengadakan penelitian mengenai strategi dakwah yang tepat untuk

selanjutnya diterapkan di Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo

Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara dengan

mengambil judul “Strategi Dakwah Terhadap Pembinaan

Masyarakat Islam (Studi Kasus di Kelurahan Tinengi Kecamatan

Tinondo Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara)”.

B. Rumusan Masalah

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat Islam di Kelurahan

Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur Provinsi

Sulawesi Tenggara?

Page 14: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

5

2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan

masyarakat Islam di Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo

Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara?

3. Bagaimana strategi dakwah terhadap pembinaan masyarakat Islam

di Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur

Provinsi Sulawesi Tenggara?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bentuk pembinaan masyarakat Islam di

Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur

Provinsi Sulawesi Tenggara

2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam

pembinaan masyarakat Islam di Kelurahan Tinengi Kecamatan

Tinondo Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara

3. Untuk mengetahui strategi dakwah terhadap pembinaan

masyarakat Islam di Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo

Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis yang diperoleh dari penelitian ini adalah

menambah khasanah temuan penelitian baru mengenai strategi

dakwah terhadap Pembinaan masyarakat Islam.

Page 15: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

6

2. Manfaat Praktis

Manfaat secara praktis dari pelaksanaan penelitian ini bagi da’i

yaitu dapat mengetahui pembinaan sosial masyarakat Islam kemudian

dapat menerapkan strategi yang tepat sesuai kondisi keagamaan

setempat.

Sedangkan manfaat bagi masyarakat yaitu dengan strategi dakwah

yang tepat, da’i dapat menyampaikan materi agama dengan benar

kepada mad’u, sehingga masyarakat dapat menjalankan kehidupan

sehari-hari sesuai tuntunan Alquran dan Sunnah Rasul.

Page 16: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Ditinjau dari segi bahasa “Da’wah” berarti: panggilan, seruan atau

ajaran. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa Arab disebut

masdhar. Sedangkan bentuk kata kerja (fi’il) yang berarti: memanggil,

menyeru atau mengajak (Da’a, Yad’u, Da’watan). Orang yang

berdakwah biasa disebut dengan Da’i dan orang yang menerima

dakwah atau orang yang didakwahi disebut dengan Mad’u. “Hamzah

Ya’qub mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia

dengan hikmah untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.”5

2. Fungsi Dakwah

Apabila seseorang kehilangan indra agamanya, kerena suatu

sebab atau cacat fitrahnya, niscaya hilang pula fungsi dan

pengaruhnya sehingga ia tidak dapat percaya dan menanggapi apa

yang dihasilkan oleh indra itu. Bagaikan orang yang buta tidak akan

melihat warna dan benda-benda, malah terkadang ia akan berkeras

hati menolak dan mengingkarinya. Demikian pula halnya orang yang

tuli. Baginya dunia ini serupa saja dengan kuburan. Seseorang yang

kehilangan indra agama, niscaya tidak percaya pada alam ghaib,

5 Saputra Wahidin, Pengatar Ilmu Dakwah,(Jakarta, Rajawali Persi, 2011), h. 1-2

7

Page 17: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

8

menolak segala sesuatu di luar alam benda dan menolak norma

agama. Hatinya akan keras dan tertutup mendengar peringatan-

peringatan dan ancaman yang menggugah hatinya.

Dakwah Islam bertugas memfungsikan kembali indra keagamaan

manusia, agar mereka dapat menghayati tujuan hidup yang

sebenarnya untuk berbakti kepada Allah Swt.

“Sayid Qutub dalam Mahmud Harun Muchtarom mengatakan

bahwa (risalah) atau dakwah Islam ialah mengajak semua orang

untuk tunduk kepada Allah Swt. Taat kepada Rasulullah Saw. dan

yakin akan hari akhirat. Sasarannya adalah mengeluarkan manusia

menuju penyembahan dan penyerahan seluruh jiwa raga kepada

Allah Swt. Dari kesempitan dunia ke alam yang lurus dan dari

penindasan agama-agama lain sudahlah nyata dan usaha-usaha

memahaminya semakin mudah. Sebaliknya, kejahatan sudah

semakin tampak serta akibat-akibatnya sudah dirasakan di mana-

mana.”6

Dari uraian di atas, maka dapat disebutkan fungsi dakwah adalah:

1) Dakwah berfungsi untuk menyebarkan Islam kepada manusia

sebagai individu dan masyarakat sehingga mereka merasakan

rahmat Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin bagi seluruh makhluk

Allah Swt. Sebagaimana firmannya di dalam QS. al-Anbiya: 108;

سلمون قل إنما یو حد فھل أنتم م ھ و ھكم إل حى إلي أنما إل

6 Sayyid Quthb, “Ma’alim Ath-Thariq” Terjemahan: Mahmud Harun Muchtarom,(Yogyakarta: Uswah, 2009), hal. 9

Page 18: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

9

Terjemahnya:

“Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah bahwasanya

Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka hendaklah kamu berserah

dari (kepada-Nya).”7

2) Dakwah berfungsi melestarikan nilai-nilai Islam dari generasi kaum

muslimin berikutnya sehingga kelangsungan ajaran Islam beserta

pemeluknya dari generasi ke generasi berikutnya tidak terputus.

3) Dakwah berfungsi korektif artinya meluruskan akhlak yang

bengkok, mencegah kemungkaran dan mengeluarkan manusia

dari kegelapan rohani.

3. Tujuan Dakwah

“Tujuan dakwah ialah untuk menyelamatkan umat dari

kehancuran dan untuk mewujudkan cita-cita ideal masyarakat utama

menuju kebahagian dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat

yang diridai oleh Allah Swt.”8

Bisri Afandi mengatakan bahwa yang diharapkan oleh dakwah

adalah terjadinya perubahan dalam diri manusia, baik kelakuan adil

maupun aktual, baik pribadi maupun keluarga masyarakat, atau cara

berpikirnya berubah, atau cara hidupnya berubah menjadi lebih baik

ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitas. Yang dimaksudkan

adalah nilai-nilai agama sedangkan kualitas adalah bahwa kebaikan

7 Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 331 8 Ichtiar Baru Van Hoeve, Eksiklopedi Islam, Cetakan: I,(1993), h. 280

Page 19: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

10

yang bernilai agama itu semakin dimiliki banyak orang dalam segala

situasi dan kondisi.

Ketika merumuskan pengertian dakwah, Amrullah Ahmad

menyinggung tujuan dakwah adalah untuk mempengaruhi cara

merasa, berpikir, bersikap, dan bertindak manusia ada dataran

individual dan sosiokultural dalam rangka terwujudnya ajaran Islam

dalam semua segi kehidupan.

Kedua pendapat di atas menekankan bahwa dakwah bertujuan

untuk mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia yang kurang

baik menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas iman dan Islam

seseorang secara sadar dan timbul dari kemauannya sendiri tanpa

merasa terpaksa oleh apa dan siapa pun.

Salah satu tugas pokok dari Rasulullah Saw adalah membawa

mission sacre (amanah suci) berupa menyempurnakan akhlak yang

mulia bagi manusia. Akhlak yang dimaksudkan ini tidak lain adalah

Alquran itu sendiri, sebab hanya kepada Alquran-lah setiap pribadi

muslim itu akan berpedoman. Atas dasar ini tujuan dakwah secara

luas, dengan sendirinya adalah menegakkan ajaran Islam kepada

setiap insan baik individu maupun masyarakat, sehingga ajaran

tersebut mampu mendorong suatu perbuatan sesuai dengan ajaran

tersebut. Adapun karakteristik tujuan dakwah itu adalah:

1) Sesuai (suitable), tujuan dakwah bisa selaras dengan misi dan visi

dakwah itu sendiri.

Page 20: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

11

2) Berdimensi waktu (measurable time), tujuan dakwah haruslah

konkret dan bisa diantisipasi kapan terjadinya.

3) Layak (feasible) tujuan dakwah hendaklah berupa suatu tekad

yang bisa diwujudkan.

4) Luwes (fleksible) tujuan senantiasa bisa disesuaikan atau peka

(sensitif) terhadap perubahan situasi dan kondisi umat.

5) Bisa dipahami (understandable), tujuan dakwah haruslah mudah

dipahami dan dicerna.

Namun secara umum tujuan dakwah dalam Alquran adalah:

a) Dakwah bertujuan untuk menghidupkan hati yang mati. Allah Swt

berfirman di dalam QS. Al-Anfal ayat 24 sebagai berikut:

لما یحییكم وٱعلموا إذا دعاكم سول وللر ٱستجیبوا � ٱلذین ءامنوا أیھا ی

یحول بین ٱلمرء وقلبھۦ وأنھۥ إلیھ تحشرون أن ٱ�

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, patuhilah seruan Allah dan Rasul

apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi

kehidupan kepada kamu…”9

b) Agar manusia mendapat ampunan dan menghindarkan azab dari

Allah Swt, sebagaimana firmannya di dalam QS. Nuh ayat 7

sebagai berikut:

9 Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 179

Page 21: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

12

وٱستغشوا ءاذانھم في بعھم أص جعلوا لھم لتغفر دعوتھم كلما وإني وا وٱستكبروا ٱستكب ارا ثیابھم وأصر

Terjemahnya:

“Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman)

agar Engkau mengampuni mereka…”10

c) Mengajak dan menuntun ke jalan yang lurus, sebagaimana firman

Allah Swt dalam QS. Al-Mukminun ayat 73 sebagai berikut:

ستقیم و ط م ◌إنك لتدعوھم إلى صر

Terjemahnya:

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka ke jalan

yang lurus.”11

Menjadi orang baik itu bearti menyelamatkan orang dari

kesesatan, kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan. Oleh

karena itu, dakwah bukanlah kegiatan mencari dan menambah

pengikut, tetapi kegiatan mempertemukan fitrah manusia dengan

Islam atau menyadarkan orang yang mendakwahi perlunya bertauhid

dan prilaku baik. Semakin banyak yang sadar (berakhlak karimah

dan beriman) masyarakat akan semakin baik. Artinya, tujuan dakwah

bukan memperbanyak pengikut, tetapi memperbanyak orang yang

10 Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 570 11 Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 346

Page 22: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

13

sadar akan kebesaran Islam masyarakat, atau dunia akan semakin

baik dan tentram.

B. Strategi

1. Pengertian Strategi

Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang

terbentuk dari kata stratus yang berarti militer dan –ag yang berarti

memimpin.12

“Lawrence R. Jauch dan Willian F. Glueck menyatakan bahwa

Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang

mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan

lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan

utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh

perusahaan.”13

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, strategi adalah rencana

yang cermat mengenai kegiatan mencapai sasaran khusus.14 Konsep

dan teori dalam ilmu strategi banyak yang berasal dari strategi militer.

Keputusan strategi, baik dalam bidang militer maupun dunia usaha,

berkaitan dengan tiga karakteristik umum, yaitu: strategi merupakan

12 Robert M. Grant, Analisis Strategi kontemporer: konsep, teknik, Aplikasi, terj.

Secokusomo,(Jakarta: Erlangga, 1997), h. 11 13 Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan

Perusahaan, (Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta, 1998), h. 58 14 Alwi hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), h.

1092

Page 23: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

14

hal yang penting, strategi meliputi komitmen yang penting dari sumber

daya, strategi tidak mudah diubah.15

“Strategi adalah pola tindak manajemen untuk mencapai tujuan

badan usaha. Tujuan bisa jangka panjang, yaitu yang ingin dicapai

dalam kurun waktu lebih dari 1 tahun (1-5 tahun yang akan datang),

dan tujuan jangka pendek, yaitu yang ingin dicapai dalam kurun waktu

1 tahun atau kurang. Ada pula tujuan strategi, yaitu target yang ingin

dicapai agar posisi dan daya saing bisnis makin kuat. Disamping itu

ada tujuan financial, yaitu target yang ditentukan manajemen berkaitan

dengan kinerja financial.”16

Berdasarkan tinjauan beberapa konsep strategi di atas, maka

strategi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut ini:

a. Alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya.

b. Seperangkat perencanaan yang dirumuskan oleh organisasi

c. Sebagai hasil pengkajian yang mendalam terhadap kondisi

kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman

eksternal.

d. Pola arus dinamis yang diterapkan sejalan dengan keputusan dan

tindakan yang dipilih oleh organisasi.17

2. Latar Belakang Perumusan Strategi dan Jenis-jenis Strategi

15 Robert M. Grant, Analisis Strategi kontemporer: konsep, teknik, Aplikasi, terj. Secokusomo,(Jakarta: Erlangga, 1997), h. 11

16 Reksohadiprojo, Manajemen strategi,(Yogyakarta. BPFE, 2003), h. 2 17 Akdom, Strategik Manajement for Educational Manajement,(Alfabeta, 2007), h.

15

Page 24: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

15

“Menurut Tedjo Udan, dilihat dari latar belakangnya, ada dua

alasan yang menyebabkan organisasi merasa perlu melakukan

pekerjaan perumusan strategi, yaitu adanya permasalahan atau

keinginan.”18

a. Permasalahan Kritis

Organisasi merasa perlu merumuskan strategi untuk mengatasi

permasalahan - permasalahan kritis yang sudah biasa

dirasakan/diperkirakan saat ini. Jadi strategi dirumuskan untuk

mengatasi permasalahan kritis yang muncul, misalnya keterbatasan

sumber daya, kuatnya pesaing, perubahan lingkungan yang demikian

dahsyat sehingga organisasi harus mendefinisikan

produk/jasa/perannya kembali, kesalahan rancangan strategi masa lalu

dan lain-lain. Permasalahan inilah yang akan mewarnai rumusan

strategi.

b. Keinginan

Lain pihak ada organisasi yang merumuskan strategi bukan karena

ingin menyelesaikan permasalahan tertentu tetapi lebih didorong

karena ingin mencapai kondisi atau sasaran tertentu. Biasanya

kebutuhan sumber daya, permasalahan dan strategi akan ditentukan

kemudian, setelah terlebih dahulu diketahui kondisi organisasi masa

depan yang diinginkan. Penerapan cara ini secara konsekuen hanya

18 Arifianto dan Dwi Heru, Skripsi; Strategi Dakwah Membangun GenerasiKhaira

Ummah Di Kampus Unissula,(Semarang: IAIN Walisongo Fakultas Dakwah, 2008), h. 25

Page 25: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

16

mungkin dilakukan oleh organisasi yang tidak sedang menghadapi

permasalahan serius bahkan memiliki sumber daya berlebih.

“Menurut Robert M. Grant dalam Secokusomo, ada tiga peranan

penting strategi dalam manajemen yaitu: strategi sebagai pendukung

untuk pengambilan keputusan, strategi sebagai sarana koordinasi dan

komunikasi, dan strategi sebagai target konsep strategi akan

digabungkan dengan misi dan visi untuk menentukan dimana

perusahaan akan berada dalam masa yang akan datang.”19

“Menurut John M. Bryson dalam Oslen dan Eadie, perencanaan

strategi adalah upaya yang didisiplinkan untuk membuat keputusan

dan tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana

menjadi organisasi (atau entitas lainnya), apa yang dikerjakan

organisasi (atau entitas lainnya), dan mengapa organisasi (atau

entitas lainnya) mengerjakan hal seperti itu.” 20 Manfaat dari

perencanaan strategi dalam, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Berfikir secara strategi dan mengembangkan strategi-strategi yang

efektif.

b. Memperjelas arah masa depan.

c. Membuat keputusan sekarang dengan mengingat konsekuensi

masa depan.

d. Memecahkan masalah utama organisasi.

19 Robert M. Grant, Analisis Strategi kontemporer: konsep, teknik, Aplikasi, terj.

Secokusomo,(Jakarta: Erlangga, 1997), h. 23 20 John M. Bryson, Perencanaan Strategi bagi Organisasi Sosial,dalam Oslen dan

Eadie,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 4

Page 26: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

17

e. Memperbaiki kenerja organisasi.

f. Membangun kerja kelompok dan keahlian.”21

“Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga

tipe strategi yaitu: strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi

bisnis. Strategi manajemen meliputi strategi-strategi yang dapat

dilakukan manajemen dengan mengembangkan organisasi strategi

secara makro. Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi

pada investasi. Strategi bisnis berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan

manajemen.”22

3. Tahap-Tahap Perencanaan Strategi

Tahap-tahap perencanaan strategi adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Langkahnya: mengidentifikasi alasan-alasan untuk membuat

rencana, memeriksa kesiapan untuk membuat rencana, memilih

peserta perencana, meringkaskan profil dan riwayat organisasi,

mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan

strategi, rencana untuk membuat rencana. Hasilnya; kesepakatan

tentang kesiapan organisasi untuk membuat rencana dan sebuah

rencana kerja perencanaan strategi, merumuskan tantangan.

21 John M. Bryson, Perencanaan Strategi bagi Organisasi Sosial,dalam Oslen dan

Eadie, h. 12 22 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT; Teknik Membedah Kasus Bisnis,(Jakarta:

Gramedia Pustaka Umum, 2008), h. 7

Page 27: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

18

b. Menegaskan visi dan misi

Langkah-langkahnya; menuliskan rumusan visi, membuat rumusan

konsep misi. Hasilnya; konsep rumusan visi dan misi.

c. Menilai lingkungan

Langkah-langkahnya; memperbaharui informasi yang dibutuhkan

untuk perencanaan, menyatakan strategi terdahulu dan strategi saat

ini, mengumpulkan masukan dari stakeholder internal, mengumpulkan

masukan dari stakeholder eksternal, mengumpulkan informasi tentang

efektifitas program, mengidentifikasi pertanyaan atau persoalan

strategis tambahan. Hasilnya; sejumlah persoalan kritis yang menuntut

tanggapan dari organisasi dan basis data yang akan mendukung para

perencana dalam memilih prioritas dan strategi.

d. Menyepakati prioritas-prioritas

Langkah-langkahnya; menganalisis kaitan antara kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman, menganalisis kekuatan kompetitif

program, memilih kriteria yang digunakan dalam menetapkan prioritas,

memilih inti strategi masa depan, meringkas cakupan dan skala

program, menuliskan tujuan dan sasaran, mengembangkan proyeksi

financial jangka anjang. Hasilnya; kesepakatan tentang prioritas inti

masa depan, tujuan jangka panjang, sasaran khusus.

Page 28: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

19

e. Menuliskan rencana strategi

Langkah-langkahnya; menuliskan rencana strategi, menjelaskan

rencana konsep untuk dikaji ulang, mengadopsi rencana strategi.

Hasilnya; sebuah rencana strategi.

f. Menerapkan rencana strategi dan menciptakan rencana kegiatan

tahunan

Langkah-langkahnya; membuat rencana kegiatan tahunan,

membuat anggaran kegiatan tahunan. Hasilnya; anggaran dan

rencana kegiatan tahunan yang terinci.

g. Mengawasi dan mengevaluasi

Langkah-langkahnya; mengevaluasi proses perencanaan strategi,

mengawasi dan memperbaharui perencanaan strategi. Hasilnya;

evaluasi terhadap proses perencanaan strategi dan penilaian atas

rencana operasional dan strategi yang sedang berjalan.

Strategi sebuah organisasi lebih besar, yaitu sebuah

konseptualisasi yang dinyatakan atau diimplikasi oleh pemimpin

organisasi yang bersangkutan berupa:

a. Saran-saran jangka panjang atau tujuan-tujuan organisasi tersebut.

b. Kendala-kendala luas dan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan

sendiri oleh seorang pemimpin, atau yang diterimanya dari pihak

atasannya, yang membatasi scope aktivitas-aktivitas organisasi

yang bersangkutan.

Page 29: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

20

c. Kelompok rencana-rencana dan tujuan-tujuan jangka pendek yang

telah diterapkan dengan ekspektasi akan diberikannya sumbangsih

mereka dalam hal mencapai sasaran-sasaran organisasi

tersebut.23

C. Strategi Dakwah

1. Pengertian Strategi Dakwah

Istilah “strategi” menurut bahasa adalah suatu rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan khusus.

“Menurut Asmuni Syukir strategi dakwah diartikan sebagai metode,

siasat, taktik atau maneuvers yang dipergunakan dalam aktivitas

(kegiatan) dakwah.”24

“Menurut Awaludin Pimay strategi dakwah dapat diartikan sebagai

proses menentukan cara dan daya upaya untuk menghadapi sasaran

dakwah dalam situasi dan kondisi tertentu guna mencapai tujuan

dakwah secara optimal.” 25 Dikatakan lebih lanjut strategi dakwah

merupakan siasat, taktik atau maneuver yang ditempuh dalam rangka

mencapai tujuan dakwah.

Strategi dakwah adalah suatu cara atau tehnik menentukan

langkah-langkah kegiatan untuk mencapai tujuan dakwah. Langkah-

langkah tersebut disusun secara rapi, dengan perencanaan yang baik

yaitu:

23 Akdon, Strategik Manajement for Educational Manajement,(Alfabeta, 2007), h.

13 24 Asmuni Syukir, Dasar-dasar strategi Dakwah Islam,(Surabaya, 1983), h. 32 25 Awaludin Pimay, Paradikma dakwah humanis,(Semarang: Rasial, 2005), h. 50

Page 30: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

21

(1) memperjelas secara gamblang sasaran-sasaran ideal

(2) merumuskan masalah pokok umat Islam

(3) merumuskan isi dakwah

(4) menyusun paket-paket dakwah

(5) evaluasi kegiatan dakwah

Karena itu Strategi Dakwah harus sesuai dengan kondisi

masyarakat (mad’u) dalam konteks sosiokultural tertentu. Sebab

dakwah Islam dilaksanakan dalam kerangka sosiokultural yang sudah

syarat dengan nilai pandangan hidup dan sistem tertentu, bukan nihil

budaya.26

Menurut Asmuni Syukir Strategi dakwah yang dipergunakan di

dalam usaha dakwah harus memperhatikan beberapa asas-asas

dakwah antara lain:

(1) Asas Filosofis: asas ini terutama membicarakan masalah yang

erat hubungannya dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai

dalam proses atau dalam aktifitas dakwah.

(2) Asas Kemampuan dan keahlian da’i (achievement and

professional).

(3) Asas Sosiologis: asas ini membahas masalah-masalah yang

berkaitan dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah. Misalnya

politik pemerintah setempat, mayoritas agama di daerah

26 Ahmad Amrullah, Pengembangan keilmuan dakwah dan prospek

kerja,(Semarang, APDI Unit Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, 2008), h. 41

Page 31: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

22

setempat, fisolofis sasaran dakwah. Sosiokultural sasaran dakwah

dan sebagainya.

(4) Asas Psychologis: asas ini membahas masalah yang erat

hubungannya dengan kejiwaan manusia. seorang da’i adalah

manusia, begitupun sasaran dakwahnya yang memiliki karakter

(kejiwaan) yang unik yakni berbeda satu sama lainnya. Apalagi

masalah agama, yang merupakan

masalah yang idiologi atau kepercayaan tak luput dari masalah-

masalah psychologis sebagai asas (dasar) dakwahnya.

(5) Asas Efektif dan Efisiensi: asas ini maksudnya adalah di dalam

aktivitas dakwah harus berusaha menyeimbangkan antara biaya,

waktu maupun tenaga yang dikeluarkan dengan pencapaian

hasilnya, kalau waktu biaya dan tenaga sedikit dapat memperoleh

hasil yang semaksimal mungkin.27

D. Manajemen Dakwah

1. Pengertian Manajemen Dakwah

Manajemen dakwah merupakan suatu aktifitas dakwah yang

dilaksanakan dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen dan

memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan

bersama. Hal ini sesuai dengan definisi-definisi yang diuraikan oleh

beberapa tokoh manajemen dakwah sebagai berikut:

27 Asmuni Syukir, Dasar-dasar strategi Dakwah Islam,(Surabaya, 1983), h. 32

Page 32: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

23

1) “Menurut Mahmuddin mengungkapkan bahwa,manajemen dakwah

merupakan suatu proses dalam memanfaatkan sumber daya

(insani dan alam) dan dilakukan untuk merealisasikan nilai-nilai

ajaran Islam sebagai tujuan bersama.”28

2) “A. Rosyad Saleh mengungkapkan bahwa, manajemen dakwah

sebagai proses perencanaan tugas, menghimpun dan

menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok

dan kemudian menggerakkan kearah pencapaian tujuan dakwah.”29

Inilah yang merupakan inti dari manajemen dakwah, yaitu sebuah

pengaturan secara sistematis dan koordinatif dalam kegiatan atau

aktivitas dakwah yang dimulai dari sebelum pelaksanaan sampai akhir

dari kegiatan dakwah.

2. Fungsi Manajemen Dakwah

Fungsi manajemen dakwah tediri atas 4 hal yakni: takhtih

(perencanaan dakwah), thanzim (pengorganisasian dakwah), taujih

(penggerakan dakwah) dan riqobah (pengendalian dan evaluasi

dakwah).30

1) Perencanaan dakwah (planning,takhtith)

Perencanaan (planning) dan dalam istilah bahasa arab disebut

(takhtith) adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi

dan penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur,

28 Mahmudin, Manajemen Dakwah Rasulullah,(cet I ; Jakarta: Restu Ilahi, thn, 2004), h. 23

29 A. Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah,(tc. Jakarta: Bulan Bintang, 1997), h. 23 30 Abdul Rofiq, Manajemen Dakwah Dalam Pengembangan Masyarakat,(cet. I;

Semarang:Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, thn 2006), h. 26

Page 33: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

24

metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan (Hani Handoko, 2001: 23). Karena perencanaan

merupakan langkah awal bagi sebuah kegiatan dalam bentuk

memikirkan hal-hal yang terkait, agar memperoleh hasil yang

optimal.

Sementara itu, berkaitan dengan perencanaan dakwah yang

merupakan proses pemikiran dan pengambilan keputusan yang

matang dan sistematis, Rosyad Saleh, dalam bukunya Manajemen

Dakwah Islam menyatakan mengenai tindakan-tindakan yang akan

dilakukan pada masa yang akan datang dalam rangka

menyelenggarakan dakwah. Menurutnya aktivitas dakwah akan

meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perkiraan dan perhitungan masa depan.

b. Penentuan dan perumusan sasaran dalam rangka menentukan

tujuan dakwah yang telah ditetapkan sebelumnya.

c. Menetapkan tindakan-tindakan dakwah serta memprioritaskan

pada pelaksanaannya.

d. Menetapkan tindakan-tindakan dakwah serta penjadwalan

waktu, lokasi, penetapan biaya, fasilitas, serta faktor lainnya.

Secara alami, perencanaan itu merupakan bagian dari

sunnatullah, yaitu dengan melihat sebagaimana Allah Swt

menciptakan alam semesta dengan hak dan perencanaan yang

Page 34: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

25

matang disertai dengan tujuan yang jelas. Hal ini sebagaimana

firman Allah Swt di dalam QS. As-Shad ayat 27 sebagai berikut:

لك ظن ٱلذین كفروا فویل طلا ذ وما خلقنا ٱلسماء وٱلأرض وما بینھما بلذین كفروا من ٱلنار ل

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.’’31

Ayat diatas menerangkan bahwa Allah Swt menciptakan langit

dan bumi dengan adanya rencana dibalik itu semua. Ketentuan-

ketentuan Allah telah diatur dan direncanakan sedemikian

hebatnya.Salah satu perencanaan dakwah tersebut yaitu denagn

menggunakan sistem perencanaan strategis dengan menggunakan

analisis SWOT.

Analisis SWOT dalam hal ini adalah strategi organisasi dakwah.

Kerangka berfikir yang digunakan adalah didasarkan pada logika

yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan juga dapat

meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (thereats).32

Untuk itu sebelum melakukan sebuah perencanaan dakwah ada

beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu:

a. Hasil (output) dakwah yang ingin dicapai.

b. Da’i atau para juru dakwah yang akan menjalankannya.

31 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 455 32 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT teknik Membedah Kasuh Bisnis,Reorientasi

Konsep Perencanaan Strategi Untuk Menghadapi Abad 21,(cet. II; Jakarta: PT Gramedia Utama, 2004), h. 18

Page 35: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

26

c. Waktu dan skala prioritas

d. Dana (capital)

Berikut ini adalah unsur-unsur kerangka perencanaan dakwah

dalam bentuk langkah dan aktifitas:

a. Dakwah harus memiliki visi, misi, dan tujuan utama ke depan.

b. Mengkaji realitas, dan lingkungan yang meliputi seagala aspek

yang terkandung di dalamnya.

c. Menetapkan tujuan yang mungkin dapat direalisasikan, yakni

dengan mengikuti metode dakwah yang ada.

d. Mengusulkan berbagai bentuk wasilah atau sarana dakwah

serta menetapkan alternatif pengganti.

e. Memilih sarana dan metode dakwah yang paling cocok.

f. Dakwah harus bisa menjawab sasaran dalam hal ini: apa tujuan

dakwah ? Dimana dakwah akan dilaksanakan? Kapan? Dan

materi apa yang akan disampaikan?

Setelah bentuk aktivitas tersebut telah dilaksanakan maka akan

terbentuk unsur-unsur perencanaan yang meliputi:

a. Sasran perencanaan.

b. Waktu atau momen yang dibutuhkan untuk meyusun langkah

atau strategi dakwah.

c. Para da’i yang akan diterjunkan sesuai dengan perencanaan

tersebut.

d. Aktivitas atau proses pelaksanaan dakwah.

Page 36: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

27

e. Aktivitas pengawasan, evaluasi, dan penelitian.

Dalam kerangka ini, maka perencanaan dakwah yang matang

harus memperhatikan system pertanggung jawaban yang tepat, jelas,

dan legitimasi, sehingga aktivitas dakwah dapat berlangsung optimal,

berdaya guna, berhasil, bersih, bertanggung jawab dan dapat

meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan ketika

dakwah berlangsung.33

2) Pengorganisasian (organizing, al thanzim)

Pengoganisasian (organizing atau dalam bahasa Arab disebut al

thanzim) dalam pandangan Islam bukan semata-mata merupakan

wadah, akan tetapi lebih menekankan bagaimana pekerjaan dapat

dilakukan secara rapi, teratur, dan sistematis, dalam pengertian lain

pengorganisasian adalah seluruh pengelompokkan orang-orang,alat-

alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang, sedemikian rupa

sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai satu

kesatuan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

Setelah direncanakan langkah berikutnya dalam rangka

pencapaian suatu tujuan organisasi adalah mengorganisir segala

sumber daya untuk diarahkan guna menggerakkan organisasi pada

tujuan yang telah ditentukan. Allah Swt berfirman di dalam QS. Ash-

Shaff ayat 4 sebagai berikut:

رصوص ن م ا كأنھم بنی تلون في سبیلھۦ صف یحب ٱلذین یق إن ٱ�

33 M. Munir, dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah,(cet. II: Jakarta: Kencana, 2009), h. 100

Page 37: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

28

Terjemahnya:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya

dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu

bangunan yang tersusun kokoh.”34

Tugas bagi para da’i adalah merancang sebuah struktur sebuah

organisasi yang memungkinkan mereka untuk mengerjakan program

dakwah secara efektif dan efisien untuk mencapai sasaran-sasaran

dan tujuan-tujuan organisas. Ada dua poin yang harus diperhatikan

dalam pengorganisasian, yaitu:

1. Organizational design (desain organisasi)

2. Organizational strcture (struktur organisasi)

Struktur organisasi adalah (organizational structure) adalah

kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka itu tugas-

tugas jabatan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan.

Pengorganisasian memiliki arti penting bagi proses dakwah,

dengan pengorganisasian rencana dakwah akan lebih mudah

aplikasinya.35 Untuk itu pada dasarnya tujuan dari pengorganisasian

dakwah adalah:

a. Membagi kegiatan-kegiatan dakwah menjadi departemen-

departemen atau devisi-devisi dan tugas-tugas yang terperinci dan

spesifik.

34 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 551 35 M. Munir, dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah,(cet. II: Jakarta: Kencana,

2009), h. 138

Page 38: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

29

b. Membagi kegiatan dakwah serta tanggungjawab yang berkaitan

dengan masing-masing jabatan atau tugas dakwah.

c. Mengordinasikan berbagai tugas organisasi dakwah.

d. Mengelompokan pekerjaan-pekerjaan dakwah kedalam unit-unit.

e. Membangun hubungan dikalangan da’i baik secara individual,

kelompok, dan depertemen.

f. Menetapkan garis-garis wewenang formal.

g. Mengalokasikan dan memberikan sumber daya organisasi dakwah.

h. Dapat menyalurkan kegiatan-kegiatan dakwah secara logis dan

sitematis.

3. Penggerakan dakwah (actuating / tawjih).

Penggerakan dakwah merupakan upaya menyadarkan orang lain

atau anggota organisasi untuk dapat bekerjasama dalam mencapai

tujuan. 36 Pada fase pergerakan ini merupakan inti dari manajemen

dakwah. Setiap komponen dalam organisasi akan saling bahu-

membahu untuk bekerja sama dalam mengsukseskan program yang

dilaksanakan.

Adapun pengertian pergerakan adalah seluruh proses pemberian

motifasi kerja pada para bawahan sedemikan rupa, sehingga mereka

mampu bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi

dengan efisien dan ekonomis.37

36 Mahmuddin, Manajemen Dakwah Rasulullah,(cet. I; Jakarta:Restu Ilahi, 2004),

h. 87 37 M. Munir, dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah,(cet. II: Jakarta: Kencana,

2009), h. 139

Page 39: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

30

Langkah-langkah strategi yang perlu ditempuh dalam

mengsukseskan dakwah, sebagaimna yang diterangkan oleh Sayafii

alma’rif bahwa ada langkah-langkah yang perlu diambil.38 yaitu:

a. Membina ukhuwah islamiyah yaitu artinya umat Islam harus bersatu

dalam memperjuangkan agamanya salah satu caranya

menggunakan manajemen yang baik dalam setiap gerak dakwah

yang dilaksanakan.

b. Para da’i dalam arti luas perlu mendapatkan perhatian yang serius

dari kekuatan penggerak dakwah.

c. Sebagai resiko dari iman yang mantap, watak keiklasan dalam

berjuang jangan sampai ditelentarkan.

Dari ketiga langkah stategis tersebut secara singkat ada tiga poin

yang perlu mendapatkan perhatian yaitu persaudaraan umat

(ukhuwah islamiyah), peningkatan mutu pelaksanaan dakwah (da’i)

dan keikhlasan.

Langkah –langkah strategi tersebut akan dapat terlaksana apabila

semua unsur-unsur manajemen dapat mendukung dan saling bahu-

membahu dalam mengsukseskan kegiatan dakwah.

4. Pengendalian dan evaluasi dakwah (controlling / riqobah)

“Menurut George R Terry mejelaskan bahwa,pengendalian adalah

suatu usaha untuk meneliti kegiatan-kegiatan yang telah dan akan

dilaksanakan. Memberikan saran, tanggapan, eveluasi terhadap suatu

38 I’anatut Thoifah, Manajemen Dakwah,(tc: Malang: Madani press, 2015), h. 32

Page 40: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

31

kegiatan organisasi merupakan suatu kebutuhan untuk menjaga

organisasi tetap eksis, sehingga kebutuhan akan eveluasi dan

pengawasan sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi.”39

Mengevaluasi kegiatan yang telah terlaksana terdiri dari

mengevaluasi kekurangan-kekurangannya, sampai dimana

keberhasilannya, pelaksanaan yang ideal bagaimana. Hal-hal tersebut

merupakan bahan evaluasai yang digunakan oleh para pimpinan

untuk memberikan pembelajaran agar pelaksanaan kegiatan

berikutnya bisa meminimalisir kekurangan-kekurangan yang telah

terjadi pada kegiatan yang sebelumnya.

Penyelenggaraan dakwah dikatakan dapat berjalan dengan baik

dan efektif, bilamana tugas-tugas dakwah yang telah diserakan

kepada pelaksana itu benar-benar dilaksanakan serta pelaksanaanya

sesuai dengan rencana dan ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan.40

Uraian diatas jelas menunjukan bahwa pengendalian dan penilain

itu mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting bagi proses

dakwah. Karena pengendalian merupakan alat pengontrol dan

sekaligus pendinamis jalannya proses dakwah.

39 George R Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen,(cet: VII: Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2003), h. 166 40 A. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah,(tc. Jakarta: Bulan Bintang, 1997), h.

136

Page 41: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

32

E. Pembinaan Masyarakat Islam

1. Konsep Pembinaan

“Menurut Robert L Mathis pembinaan adalah suatu proses dimana

orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu

mencapai tujuan organisasi.” 41 Oleh karena itu, proses ini terkait

dengan berbagai tujuan organisasi, pembinaan dapat dipandang

secara sempit maupun luas. Sedangkan Ivancevich, mendefinisikan

pembinaan sebagai usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai

dalam pekerjaannya sekarang, atau dalam pekerjaan lain yang akan

dijabatnya segera.42

Selanjutnya sehubungan dengan definisi tersebut, Ivancevich

mengemukakan sejumlah poin penting yaitu, pembinaan adalah

sebuah proses sistematis untuk mengubah perilaku kerja

seorang/sekelompok pegawai dalam usaha meningkatkan kinerja

organisasi. Pembinaan terkait dengan keterampilan dan kemampuan

yang diperlukan untuk pekerjaan yang

sekarang dilakukan. Pembinaan berorientasi ke masa sekarang dan

membantu pegawai untuk menguasai keterampilan dan kemampuan

(kompetensi) yang spesifik untuk berhasil dalam pekerjaannya.

41 Robert L Mathis, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Edisi pertama, Cetakan

Pertama, Yogyakarta : Salemba Empat 2012), h. 112 42 John M Ivancevich, Perilaku dan Manajemen Organisasi,(jilid 1 dan 2 Jakarta :

Erlangga, 2008), h. 46

Page 42: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

33

“Robert L Mathis juga mengemukakan empat tingkatan pokok

dalam kerangka kerja untuk mengembangkan rencana pembinaan

strategis, antara lain:

1. Mengatur stretegi. Yaitu manajemen SDM dan pembinaan harus

terus lebih dahulu bekerja sama dengan manajemen untuk

menentukan bagaimana pembinaan akan terhubung secara

strategis pada rencana bisnis strategi, dengan tujuan untuk

meningkatkan kinerja karyawan dan organisasi.

2. Merencanakan, yaitu perencanaan harus terjadi dengan tujuan

untuk menghadirkan pembina yang akan membawa hasil-hasil

positif untuk organisasi dan karyawannya. Sebagai bagian dari

perencanaan, tujuan dan harapan dari pembinaan harus

diidentifikasi serta diciptakan agar tujuan dari pembelajaran dapat

diukur untuk melacak efektivitas pembinaan.

3. Mengorganisasi, yaitu pembinaan tersebut harus diorganisasi

dengan memutuskan bagaimana pembinaan akan dilakukan, dan

mengembangkan investasi-investasi pembinaan.

4. Memberi pembenaran, yaitu mengukur dan mengevaluasi pada

tingkat mana pembinaan memenuhi tujuan pembinaan tersebut.

Kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diidentifikasi pada tahap

Page 43: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

34

ini, dan dapat meningkatkan efektivitas pembinaan dimasa

depan.”43

Adapun tujuan umum pembinaan sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerja dapat

menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat.

2. Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerja dapat

menyelesaikan pekerjaannya secara rasional, dan

3. Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan

kerjasama dengan teman-teman pegawai dan dengan manajemen

yang baik (pemimpin).

Sedangkan komponen-komponen pembinaan yang dijelaskan oleh

Mankunegara, terdiri dari:

1. Tujuan dan sasaran pembinaan dan pengembangan harus jelas

dan dapat diukur.

2. Para pembina yang profesional.

3. Materi pembinaan dan pengembangan harus disesuaikan dengan

tujuan yang hendak dicapai.

4. Peserta pembinaan dan pengembangan harus memenuhi

persyaratan yang ditentukan.

5. Dalam pengembangan program pembinaan, agar pembinaan dapat

bermanfaat dan mendatangkan keuntungan diperlukan tahapan

atau langkah-langkah yang sistematik. Secara umum ada tiga

43 Robert L Mathis, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Edisi 10, Salemba Empat,

Jakarta, 2009), h. 307-308

Page 44: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

35

tahap pada pembinaan yaitu tahap perencanaan pembinaan, tahap

pelaksanaan pembinaan dan tahap evaluasi pembinaan.44

2. Konsep Masyarakat

Orang Inggris menyebut masyarakat dengan society. Masyarakat

atau society adalah a relatively independent or self sufficient

population characterized by internal organization, territoriality, sulture

distinctiveness, and sexual recruitmen. Masyarakat atau society juga

berarti civilized community, komunitas yang beradab, atau masyarakat

madani, atau dalam bahasa The Encyclopedia of Religion disebut

dengan istilah median community.45

Definisi masyarakat menurut kamus bahasa Indonesia adalah

sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu

kebudayaan yang mereka anggap sama.46

Masyarakat adalah suatu kumpulan orang-orang dalam jumlah

yang banyak dan membentuk kelompok-kelompok sosial yang

bekerjasama untuk mencapai kepentingan atau tujuan bersama,

menempati suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama dan

karenanya menghasilkan suatu kebudayaan (adat istiadat, norma dan

nilai) yang dijadikan dasar bersama, sehingga membentuk suatu

sistem sosial yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, baik

44 Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM,(Refika Aditama, Bandung,

2005), h. 76 45 Dra. Nanih Machendrawaty, M.Ag. dan Agus Ahmad Safei, M.Ag,

Pengembangan Masyarakat Islam,(dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi),(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 5

46 Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 635

Page 45: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

36

kebutuhan untuk mengatur diri sendiri, reproduksi sendiri maupun

penciptaan sendiri.47

Jadi kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa masyarakat adalah

sekelompok manusia yang menginginkan kehidupan yang tentram,

dan bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, baik dalam

membuat usaha dan sebagainya, selalu mementingkan tujuan

bersama sehingga terciptalah masyarakat yang aman dan sentosa.

3. Konsep Islam

“Menurut Hammudah Abdalati kata “Islam” berasal dari akar kata

Arab, (Siˉn, Laˉm, Miˉm) yang berarti kedamaian, kesucian,

penyerahan diri, dan ketundukkan. Dalam pengertian religius,

menurut Abdalati, Islam berarti “penyerahan diri kepada kehendak

Tuhan dan ketundukkan atas hukum-Nya” (Submission to the Will

of God and obedience to His Law).”48

Di dalam "Ensiklopedia Alquran", tidak didapatkan entri Islam

secara khusus. Kata Islam baru didapatkan pada entri kata salam.

Kata yang terulang sebanyak 42 kali dalam Alquran ini mempunyai

kata dasar salima yang pada mulanya berarti selamat dan bebas dari

bahaya. Kemudian kata itu mengalami perluasan makna sehingga juga

berarti memberi, menerima, patuh, tunduk, berdamai, tentram, tidak

cacat, dan ucapan selamat. Dari situ muncul kata aslama, yang artinya

47 Yadi Ruyadi, Arti Penting Kerjasama dalam Keberagamaan Masyarakat, diakses 6 Januari 2017, http://www.libbook2008.googlepages.com/arti-penting-kerjasama-dalam-keberagamaan-masyarakat.pdf

48 Hammudah Abdalati, Islam in Focus,(Indianapolis-Indiana : American Trust Publications, 1975), h. 542

Page 46: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

37

memeluk agama Islam. Dengan memeluk agama Islam orang selamat

dari kesesatan. Kata sullam diartikan sebagai tangga yang

mengantarkan orang selamat sampai ke tempat yang tinggi.49

“Menurut Endang Saifuddin Anshari dalam Syaikh Mahmud Syaltut,

Islam itu adalah agama Allah yang diperintahkannya untuk

mengajarkan tentang pokok-pokok serta peraturan-peraturannya

kepada Nabi Muhammad Saw. dan menugaskannya menyampaikan

agama tersebut kepada seluruh manusia dan mengajak mereka untuk

memeluknya.”50

Dalam QS. Al-Baqarah ayat 132, Allah Swt berfirman:

ه إبر بھا ى فلا ووص ین ٱلد لكم ٱصطفى ٱ� إن بني ی ویعقوب بنیھ ◌م سلمون تموتن إلا وأنتم م

”Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi Ya’kub, Ibrahim berkata : Sesungguhnya Allah telah memilih agama Islam sebagai agamamu, sebab itu janganlah kamu meninggal melainkan dalam memeluk agama Islam.”51 Nabi Isa As juga membawa agama Islam, seperti dijelaskan dalam

QS. Ali Imran ayat 52 yang berbunyi sebagai berikut :

قال ٱ� إلى أنصاري من قال ٱلكفر منھم عیسى أحس ا ۞فلم وٱشھد بأنا مسلمون ءامنا بٱ� ٱلحواریون نحن أنصار ٱ�

Terjemahnya:

”Maka ketika Nabi Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkata dia : Siapakah yang akan menjadi penolong-

49 M. Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur'an: Kajian Kosakata,(Jakarta: Lentera

Hati, 2007), h. 870 50 Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

1993), h. 20 51 Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 20

Page 47: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

38

penolongku untuk menegakkan agama Allah (Islam)? Para Hawariyin (sahabat beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.”52

Agama-agama selain Islam umumnya diberi nama yang

dihubungkan dengan manusia yang mendirikan atau yang

menyampaikan agama itu atau dengan tempat lahir agama

bersangkutan seperti agama Budha (Budhism), agama Kristen

(Christianity), atau agama Yahudi (Judaism). Nama agama yang

disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw ini tidak dihubungkan dengan

nama orang yang menyampaikan wahyu itu kepada manusia atau

nama tempat agama itu mula-mula tumbuh dan berkembang.

Dengan demikian Islam adalah agama Allah Swt yang diwahyukan

kepada Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa

secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya

dari satu angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat,

hidayah, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari

sifat rahman dan rahim Allah Swt.

Oleh karena itu penamaan Muhamedanism untuk agama Islam dan

Mohammedan untuk orang-orang Islam yang telah dilakukan berabad-

abad oleh orang Barat, terutama oleh para orientalis adalah salah.

Kesalahan ini disebabkan karena para penulis Barat menyamakan

agama Islam dengan agama-agama lain, misalnya dengan Chrisianity

52 Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 56

Page 48: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

39

yang diajarkan oleh Jesus Kristus atau Budhism yang diajarkan oleh

Budha Gautama dan lain-lain.

Berdasarkan dari surat Al-Asr ada 5 (lima) komitmen seorang

muslim dan muslimat terhadap Islam. Komitmen tersebut adalah:

a. Meyakini, mengimani kebebaran agama Islam seyakin-yakinnya.

b. Mempelajari, mengilmui ajaran Islam secara baik dan benar.

c. Mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan

masyarakat.

d. Mendakwahkan, menyebarkan ajaran Islam secara bijaksana

disertai argumentasi yang meyakinkan dengan bahasa yang baik

dan,

e. Sabar dalam berIslam, dalam meyakini mempelajari, mengamalkan

dan mendakwahkan agama Islam.

Berhubungan dengan sekulerisme, dalam segala bentuknya

tersebut di atas perlu ditegaskan bahwa Negara Republik Indonesia

bukanlah negara sekuler dan bukan pula negara agama yaitu negara

yang didasarkan agama tertentu. Negara Republik Indonesia menurut

Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 adalah negara yang berdasarkan atas

Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan Yang Maha Esa adalah sila

pertama dan terutama Pancasila.

F. Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah

1. Faktor Pendukung

a. Faktor Internal Da’i

Page 49: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

40

1) Kemampuan mengontrol diri

Seorang da’i harus selalu menguasai diri sendiri, menguasai

emosi (perasaan) dan selalu berusaha menjaga agar mental selalu

berada dalam keadaan stabil.

2) Keinginan yang kuat

Adalah menjadi keharusan bagi setiap pekerjaan yang hebat dan

mulia memerlukan kemauan dan keinginan yang kuat dan keras

dalam melaksanakannya, supaya pekerjaan itu dapat terlaksana

dengan sesempurna mungkin. Tanpa adanya keinginan atau tekad

yang kuat dalam diri seorang da’i, mustahil sebuah hasil yang

memuaskan dapat ia capai.

3) Persiapan yang matang

Persiapan adalah hal paling urgent dalam sebuah pekerjaan atau

kegiatan, demikian halnya dengan dakwah. Dakwah yang

dipersiapkan dengan matang akan menghasilkan rasa atau kesan

yang mendalam pada diri pendengarnya. Persiapan dalam dakwah

meliputi persiapan fikiran, bahan dakwah, gaya dakwah yang

menarik, mengingat babak atau tahapan dakwah yang telah disusun,

pengucapan intonasi dakwah.

4) Latihan yang cukup

Keberhasilan dakwah juga didukung karena adanya latihan

melalui proses trial and error berkali-kali, karena latihan akan

menghasilkan pengalaman, sedangkan pengalaman adalah

Page 50: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

41

merupakan guru terbaik dalam proses pencapaian keberhasilan

dalam dakwah.

5) Keyakinan yang tangguh

Seseorang tidak akan bisa meyakinkan orang lain, jika dia sendiri

tidak yakin akan kebenaran yang dia sampaikan kepada ummat.

6) Kesadaran yang sempurna

Seorang da’i dituntut dalam keadaan sadar yang sesadarsadarnya

dalam mengemukakan dakwahnya. Kesadaran seorang da’i dalam

mengemukakan dakwah ini berpengaruh pada isi dakwah yang

disampaikan. Seorang da’i tentunya tidak akan benar-benar

memahami apa yang disampaikan manakala kesadarannya tidak

sempurna, baik karena lelah, mengantuk atau sebab yang lain yang

menyebabkan konsentrasinya terganggu.

7) Kerja yang continue

Sebuah kerja keras akan membuahkan hasil manakala dilakukan

secara berkesinambungan. Dakwah juga demikian, akan

menampakkan hasilnya manakala dilakukan secara continue dan

jauh dari rasa putus asa.53

b. Faktor Eksternal Da’i

1) Adanya dukungan fasilitas yang memadai dari masyarakat

maupun pemerintah Program atau kebijakan dapat berjalan lancar

jika mendapatkan dukungan baik berupa partisipasi umum

53 Budiharjo, Dakwah dan Pengentasan Kemiskinan,(Yogyakarta: Sumbangsih

Press, 2007), h. 96

Page 51: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

42

maupun dukungan sarana dan fasilitas penunjang kegiatan

terebut.

Dawkah sebagaimana kegiatan pada umumnya, juga memerlukan

adanya sarana penunjang, seperti halnya tempat atau lokasi

dakwah dan sarana prasarana yang lain. Suatu kegiatan

dakwah akan sangat mustahil dapat dilaksanakan tanpa adanya

fasilitas tersebut, maka fasilitas yang memadai baik fasilitas yang

disediakan oleh pemerintah maupun swadaya masyarakat dapat

menunjang kegiatan dakwah yang baik.

2) Adanya dukungan dari pihak ulama atau ustadz di sekitar wilayah

dakwah Sebuah program akan berjalan sesuai dengan rencana

manakala semua pihak yang terkait di dalamnya ikut memberikan

sumbangsih dan berperan aktif dalam mensukseskan jalannya

program tersebut. Dakwah yang merupakan suatu program amar

ma’ruf nahi munkar, juga memerlukan peran serta semua

komponen yang terlibat di dalamnya. Peran serta tokoh agama di

suatu wilayah akan sangat membantu jalannya dakwah. Tanpa

adanya dukungan para tokoh agama dan tokoh masyarakat,

mustahil dakwah akan berjalan dengan lancar. Hal ini dikarenakan

para tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat berpengaruh

dalam masyarakat, sehingga peran serta mereka akan

mengundang simpati dari masyarakat untuk berperan serta dalam

mensukseskan jalannya dakwah.

Page 52: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

43

2. Faktor Penghambat

Penyampaian materi dakwah yang dapat membekas di hati

masyarakat memang memerlukan waktu yang tidak singkat dan

bukan merupakan proses yang bebas dari hambatan. Ada kalanya

dalam perjalan dakwahnya seorang da’i mendapatkan kesulitan

dan hambatan-hambatan. Seperti halnya pendukung dakwah,

hambatan dalam dakwah tersebut bisa juga berasal dari faktor

internal maupun eksternal dari diri seorang da’i.

a. Faktor Internal Da’i

1) Diam setelah bergerak

Diam setelah bergerak atau dalam bahasa keagamaan sering

disebut dengan futur merupakan keadaan dimana seorang da’i

sudah tidak lagi memiliki semangat keagamaan seperti semula,

atau bahkan berbalik arah menjadi pecinta kezdhaliman.

Muhammad bin Husein Ya’qub mengatakan bahwa banyak

sebab yang dapat menimbulkan penyakit futur. Salah satunya

adalah gila popularitas dan panjang angan-angan.54

2) Berlebihan

Berlebihan dalam hal apapun dilarang dalam agama.

Kaitannya dengan dakwah, perilaku yang berlebihan juga akan

mengakibatkan gagalnya dakwah. Seorang da’i yang terlalu

‘menggebu-gebu’ dalam menyampaikan materi dakwahnya,

54 Najamudin, Metode Dakwah Menurut Al-Qur'an, (Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani, 2008), h. 98

Page 53: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

44

sedangkan para pendengar belum memahami secara seksama

mengenai materi yang disampaikannya tersebut, justru akan

mengakibatkan para pendengar menjadi bosan.

3) Bangga diri

Bangga diri sangatlah dibenci oleh Allah Swt, karena

merupakan sifat Iblis. Bangga diri hanya boleh disandang oleh

Dzat yang Serba Maha,

Allah Swt. Rasul dan para Sahabat, juga sangat menjauhi sifat

sombong dan membanggakan diri dalam hal apapun. Oleh karena

itu seorang da’i juga harus menjauhkan diri dari sifat bangga diri.

4) Pamer

Pamer adalah menampakkan dengan sengaja perbuatan-

perbuatan baik yang dilakukan dengan tujuan orang yang

melihatnya memberikan pujian dan sanjungan. Sifat ini

seharusnya tidak ada dalam diri seorang da’i, karena dakwah

merupakan kegiatan mulia yang jauh dari rasa egois dan

mementingkan diri sendiri.

Seorang da’i yang memiliki sifat pamer, tentunya dakwah yang

dilakukan tidak lagi berdasarkan rasa ikhlas dan mengharap ridha

Allah Swt, melainkan hanya untuk meningkatkan citra baiknya di

masyarakat.

5) Pesimis

Page 54: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

45

Pesimis adalah rasa tidak percaya diri, dan memandang

sesuatu dari sudut pandang negatifnya saja. Sifat ini tidak boleh

dimiliki oleh seorang da’i, karena seburuk apapun Allah Swt

memberikan suatu perumpamaan, pasti ada hikmah yang positif.

Orang yang memiliki sifat pesimis, tidak akan berfikir sejauh itu,

mereka hanya akan melihat dari sisi negatifnya saja, tanpa

menelaah hikmah yang bisa diambil darinya.55

6) Kejenuhan aktivitas

Kendala yang muncul di medan dakwah bisa berupa

kelelahan baik

fisik maupun psikologi karena da’i terlalu banyak beraktivitas.

Sebetulnya masalah utamanya terletak pada ketidakseimbangan

antara aktifitas di dalam dan keluar.

Kejenuhan aktivitas ini cenderung terjadi apabila terlalu

memprioritaskan gerak keluar sedang gerak yang menyangkut

kapasitas pribadi cenderung diabaikan. Mereka akan cepat

dihinggapi rasa kelelahan disebabkan banyak disibukan oleh

pekerjaan melayani umat, sibuk dengan berbagai pogram

organisasi, tatapi dirinya sendiri tidak dilayani secara proporsional.

7) Isti’jal

Sementara itu, dalam artikelnya yang berjudul Metode Dakwah

secara Langsung, Dadang Ramadhan, menambahkan bahwa

jenis penyakit juru dakwah yang ingin mencapai perubahan atas

55 Najamudin, Metode Dakwah Menurut Al-Qur'an, h. 114

Page 55: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

46

reality yang dialami kaum muslimin dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya tanpa memperhatikan lingkungan, akibat, dan tanpa

melihat kenyataan, juga tanpa persiapan yang cukup sebelumnya

baik sistem maupun sarana.

Dengan kata lain, Isti’jal merupakan cara-cara dakwah yang

menginginkan hasil yang maksimal dengan waktu yang sesingkat

mungkin.

b. Faktor Eksternal Da’i

1) Latar belakang keagamaan keluarga

Tidak semua da’i dilahirkan dari keluarga yang faham dengan

ajaran Islam. Problem yang biasa muncul bagi para da’i yang

keluarganya tidak faham ajaran Islam antara lain lemah dalam

tsaqofah Islam dan tekanan kelurga yang kurang mendukung

aktivitas dakwahnya, sehingga tidak jarang seorang da’i yang

berasal dari keluarga semacam ini menerima tekanan dari pihak

keluarga sendiri.

2) Sifat dan perilaku jahiliyah masa lalu

Tidak semua da’i tumbuh dan berkembang dalam lingkungan

Islam sejak kecilnya, bisa jadi sebelum tumbuh kesadaran

keIslamannya ia adalah seorang yang banyak melakukan

kejahilan serta tempramen yang tidak baik. Kadang hal itu bisa

memunculkan masalah-masalah dalam aktivitas dakwah, dimana

sifat dan perilaku tersebut selalu dikaitkan dengan keadaan

sekarang. Sifat dan perilaku masa lalu demikian itu bisa membawa

Page 56: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

47

dampak yang kurang menguntungkan bagi kredibilitas seorang

da’i yang akhirnya menghambat proses dakwah.

Page 57: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Suatu penelitian dikatakan menenuhi syarat apabila penelitian

tersebut memperhatikan pendekatan penelitian dan konsisten dalam

memilih jenis penelitian dalam pelaksanannya. Secara umum, metode

penelitian ada dua macam, yakni metode kuantitatif dan metode

kualitatif. Penenelitian yang penulis lakukan ini menerapkan metode

kualitatif dalam pelaksanannya.

Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

data diskriptif, ucapan atau tulisan, dan perilaku yang dapat diamati

dari orang-orang (subjek) itu sendiri.56 Metode penelitian inilah yang

diterapkan dalam menemukan alternatif strategi dakwah Terhadap

Pembinaan Masyarakat Islam di Kelurahan Tinengi Kecamatan

Tinondo Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara.

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan pendekatan induktif

di lapangan, kemudian menyusunnya secara deskriptif sesuai keadaan

yang sebenarnya di lapangan.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana suatu penelitian

dilaksanakan. Penelitian yang penulis lakukan ini megambil lokasi di

56 Arif Fuchan, Pengantar Metode Penulisan Kualitatif,(Surabaya: Usaha Nasional,

1992), h. 21

48

Page 58: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

49

Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur

Provinsi Sulawesi Tenggara.

C. Subyek Penelitian

Sebuah penelitian yang utuh harus memiliki subjek penelitian yang

konkret. Penelitian yang dilakukan di Kelurahan Tinengi Kecamatan

Tinondo Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara ini

mengambil subjek penelitian aparat Kelurahan, tokoh masyarakat,

serta tokoh agama yang masing-masing akan dimintai keterangan

untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sebuah penelitian haruslah tersusun secara sitematis dan

memenuhi semua aspek yang menjadi syarat sebuah penelitian. Salah

satu aspek yang merupakan syarat dalam penelitian adalah adanya

data yang terkumpul melalui beberapa teknik atau cara pengumpulan

data. Teknik pengumpulan data yang penulis terapkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Sebagai metode ilmiah, observasi bisa diartikan pengamatan dan

pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang di selidiki.57

Metode observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan yang

dilakukan dengan mengadakan pengamatan fenomena yang dijadikan

pengamatan. Metode observasi ini digunakan penulis untuk

57 Sutrisno Hadi, Metodologi Research,(Yogyakarta: Andi Offset, 1989), h. 136

Page 59: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

50

mengetahui secara langsung kegiatan sosial-keagamaan dan strategi

dakwah yang telah di terapkan di Kelurahan Tinengi Kecamatan

Tinondo Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara.

b. Metode Wawancara

Secara umum yang disebut wawancara adalah metode yang

dilakukan dengan menggunakan pertanyaan secara lisan kepada

orang lain dengan maksud agar orang lain memberi jawaban. Dalam

metode wawancara terjadi komunikasi antara penulis dan subyek.58

Metode wawancara ini diterapkan kepada para ulama dan para

pemuka masyarakat yang mempunyai peran penting dalam aktivitas

dakwah. Selain itu, wawancara juga diterapkan kepada masyarakat,

karena merupakan obyek dakwah yang tidak kalah pentingnya dengan

peran para da'i dan tokoh masyarakat dalam kaitannya dalam dakwah

ini.

E. Analisis Data

“Milles dan Hubermen menggambarkan bahwa analisis data

kualitatif model alir akan melalui tiga alur, meliputi; reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.” 59 Reduksi data adalah

proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan dan

transformasi data yang muncul dari data-data tertulis di lapangan.

58 Surakhmad Winarno, Pengantar interaksi belajar mengajar,(Bandung: tarsito,

1989), h. 174 59 Matthew Miles dan Michael H. A, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tantang

Metode-Metode Baru,(Jakarta:UI Press, 1992), h. 72

Page 60: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

51

Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap

informasi yang terkumpul yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan.

Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap, melalui

kesimpulan-kesimpulan sementara untuk menuju kesimpulan akhir

yang memiliki kepercayaan tinggi setelah data mencukupi untuk

penarikan kesimpulan.

Page 61: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kelurahan Tinengi

1. Keadaan Geografis Kelurahan Tinengi

Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur

merupakan sebuah wilayah kelurahan yang memiliki luas 618,07 Ha,

yang terdiri atas tanah persawahan seluas 350 Ha, tanah pemukiman

seluas 108 Ha, tanah perkebunan seluas 102 Ha, tanah pekarangan

seluas 54 Ha, tanah taman seluas 0,42 Ha, tanah perkantoran seluas

0,42 Ha dan tanah prasarana umum lainnya seluas 2,65 Ha.

Sedangkan secara geografis, Kelurahan Tinengi memiliki batas

wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Desa Tawarombadaka

- Sebelah Timur : Desa Talata

- Sebelah Selatan : Desa Lamunde

- Sebelah Barat : Desa Weamo

2. Demografi Kelurahan Tinengi

Berdasarkan profil Desa dan Kelurahan (data dokumen. 12 maret

2016). 60 Agama masyarakat Kelurahan Tinengi, yaitu: laki-laki yang

beragama islam berjumlah 506 orang, dan perempuan berjumlah 489

orang, sedangkan laki-laki yang beragama kristen berjumlah 11 orang,

60 Data dan Profil kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur

Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Tanggal 31 Desember 2016

52

Page 62: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

53

dan perempuan berjumlah 8 orang. Untuk kewarganegaraan adalah

semua masyarakat tinengi berwarga negara indonesia (517 orang laki-

laki dan 497 orang perempuan) dan etnis masyarakat Tinengi adalah

suku Tolaki (316 orang laki-laki dan 331 orang perempuan), suku

Bugis (131 orang laki-laki dan 109 orang perempuan), suku Jawa (51

orang laki-laki dan 44 orang perempuan), suku Toraja (11 orang laki-

laki dan 3 orang perempuan), suku Bali (2 orang laki-laki dan 1 orang

perempuan), suku Muna (5 orang laki-laki dan 4 orang perempuan).61

Jumlah pemeluk Agama di Kelurahan Tinengi adalah mayoritas

beragama islam, sehingga memberikan dukungan dan kondusif

terbentuknya organisasi keagamaan, diantaranya: jamaah tabligh dan

nahdatul ulama (NU), yang juga didukung dengan adanya sarana

peribadatan yaitu jumlah masjid 2 buah dan jumlah musholah 1 buah,

dengan adanya sarana atau fasilitas tempat ibadah yang di bangun di

Kelurahan Tinengi tentunya masyarakat dapat memenuhi kebutuhan

rohani dan sangat mendukung ummat beragama dalam menjalankan

ibadah.62

Selain dalam hal keagamaan dan sosial yang memiliki toleransi

tinggi, masyarakat Kelurahan Tinengi juga termasuk masyarakat yang

memiliki pendidikan yang cukup, dengan mengenyam pendidikan pada

tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Bukti ini dapat dilihat

61 Berdasarkan data yang telah dirilis di Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo

Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara Pada Tanggal 31 Desember 2016 62 Data Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur Provinsi

Sulawesi Tenggara Pada Tanggal 31 Desember 2016

Page 63: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

54

sebagai berikut, bahwa penduduk Kelurahan Tinengi yang

mengenyam pendidikan setingkat SMP adalah sejumlah 265 orang,

setingkat SLTP sejumlah 214 orang, setingkat SD sejumlah 77 orang,

Sarjana dan/atau Pascasarjana sejumlah 20 orang, dan 60 orang yang

belum atau tidak mengenyam pendidikan.63

Kelurahan Tinengi memiliki lembaga pendidikan yang terdiri dari 1

buah lembaga pendidikan setingkat Taman Kanak-kanak, 1 buah

lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar, 1 buah lembaga

pendidikan setingkat SMP, dan 1 buah lembaga pendidikan setingkat

SMA, dengan demikian menunjukkan bahwa adanya partisipasi

masyarakat dalam mencetak generasi yang lebih baik dan

berpendidikan.64

Mata pencaharian pokok di Kelurahan Tinengi sebagian besar

anggota masyarakat yang berdomisili di Kelurahan Tinengi Kecamatan

Tinondo Kabupaten Kolaka Timur memiliki mata pencaharian sebagai

petani, yakni sebanyak 332 orang. Adapun jumlah penduduk yang lain

terbagi dalam beberapa jenis mata pencaharian, yakni 25 orang yang

menekuni mata pencaharian sebagai Pegawai/Polri dan TNI, 2 orang

sebagai pedagang keliling, dan 9 orang merupakan penduduk yang

sudah pensiunan PNS/TNI/POLRI.65

63 Data dan Profil kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur

Provinsi Sulawesi Tenggara (31 Desember 2016) 64 Data dokumen Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur

Provinsi Sulawesi Tenggara (31 Desember 2016) 65 Data Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur Provinsi

Sulawesi Tenggara (31 Desember 2016)

Page 64: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

55

3. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Kelurahan Tinengi

Sebuah masyarakat memiliki kaitan erat dengan kehidupan sosial

dan budaya-budaya setempat, karena adanya kehidupan sosial

budaya merupakan ciri sebuah masyarakat yang "hidup". Sebuah

masyarakat dikatakan "hidup" manakala anggota masyarakatnya

menjalin kehidupan sosial dan memiliki budaya yang merupakan nilai-

nilai luhur dari masyarakat itu sendiri. Demikian pula yang terdapat

pada masyarakat Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten

Kolaka Timur. Kondisi sosial budaya masyarakat Kelurahan Tinengi

tergolong kondusif. Hal ini terlihat dari toleransi sosial kemasyarakatan

yang terjalin antar anggota masyarakat, meskipun mereka memiliki

keyakinan keagamaan yang berbeda-beda. Kondisi sosial budaya

yang kondusif ini juga dibuktikan dengan turut sertanya seluruh

anggota masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kebudayaan masyarakat

Kelurahan Tinengi, berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada

tokoh masyarakat Kelurahan Tinengi kepada (Bpk, Ali muddin),

bahwasanya, terdapat adat istiadat Kalosara dan Syukuran yang

sudah melekat lama di masyarakat Kelurahan Tinengi.

a. Kalosara

Kalosara adalah adat kebudayaan suku tolaki, karena di

Kelurahan Tinengi Mayoritas suku Tolaki dan adat kalosara ini

dapat digolongkan ke dalam segala unsur adat pokok yang disebut,

Sara wonua yaitu adat pokok dalam pemerintahan, Sara mbedulu

Page 65: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

56

yaitu adat pokok dalam hubungan kekerabatan, kekeluargaan serta

persatuan, Sara mbe’ombu yaitu adat pokok dalam hal aktivitas

agama serta kepercayaan, Sara mandarahai yaitu adat pokok

dalam pekerjaan yang terkait dengan keahlian serta keterampilan

dan Sara monda’u, mombopaho, mombakani, melambu, dumahu,

meoti-oti yaitu adat pokok dalam kegiatan bertani, berladang,

berkebun, berternak dan menangkap ikan.66

b. Syukuran

Syukuran merupakan salah satu adat kebudayaan masyarakat

di Kelurahan Tinengi yang bertujuan sebagai bentuk rasa syukur

kepala Allah karena terhindar dari musibah, sembuh dari penyakit

dan merupakan media sedekah kepada masyarakat.67

B. Data Deskriptif Penelitian

1. Bentuk Pembinaan Masyarakat Islam di Kelurahan Tinengi

Pembinaan berasal dari kata “bina” yang berarti bangun atau

bentuk. Apabila awalan me-, maka jadi membina, yang artinya

membangun, mendirikan, mengusahakan supaya lebih baik sehingga

pembinaan mengandung arti proses tindakan dan kegiatan yang

dilakukan secara berdayaguna dan hasil guna untuk memperoleh hasil

yang lebih sempurna.

66 Hasil wawancara peneliti kepada Tokoh Masyarakat Kelurahan Tinengi Bapak H.

Ali Muddin Pada Tanggal 11 November 2017 67 Hasil wawancara peneliti pada Tanggal 11 November 2016

Page 66: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

57

Dalam berbagai lingkup kehidupan umat manusia, saling

mengingatkan dan menasehati merupakan sebuah keharusan, untuk

itu agar lebih efektif diperlukan cara atau bentuk pembinaan yang tepat

terhadap masyarakat, dalam islam saling mengingatkan dan

menasehati merupakan dakwah. Dakwah islamiyah harus ada

pembinaan-pembinaan terhadap masyarakat. Sebagai contoh

Rasulullah SAW merupakan Nabi dan Rasul yang menyerukan dakwah

islamiyah berbagai permasalahan yang ada di masyarakat ditemui

Rasul, dengan bimbingan dan petunjuk Allah SWT Rasul

menyampaikan dakwahnya dengan penuh kelembutan dan kasih

sayang, sebagai pengikut para dai harus mencontohkan dan mengikuti

dakwah yang telah dijalankan Rasulullah SAW, untuk ditengah arus

modernisasi seperti sekarang ini.

peran dan tanggung jawab sangat menentukan untuk melakukan

pembinaan terhadap masyarakat. Dengan demikian masyarakat

Kelurahan Tinengi yang selama ini masih minim dengan pengetahuan

keagamaan dan belum mengenal moral atau etika dalam pergaulan

sehari-hari ataupun sudah mengenal namum karena pengaruh televisi

dan media sosial. Oleh karena itu pentingnya untuk membina

masyarakat agar pulih dari penyakit globalisai yang telah merajalela di

Kelurahan Tinengi.

Meskipun anggota masyarakat Kelurahan Tinengi Kecamatan

Tinondo Kabupaten Koltim memiliki berbagai macam perbedaan dalam

Page 67: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

58

keyakinan, namun hal ini tidak lantas menimbulkan adanya

kesenjangan dan ketiadaan rasa tenggang rasa antar pemeluk agama,

melaikan sebaliknya mereka tetap menjalin persaudaraan dan

bertenggang rasa antar sesama. Hal ini dibuktikan dengan masih

adanya kebudayaan gotong royong dalam pembangunan sarana dan

tempat ibadah, serta pembersihan lingkungan sekitar kelurahan.

Kerukunan antar umat beragama yang tertanam dalam diri anggota

masyarakat Kelurahan Tinengi juga diimplementasikan pada saat

diselenggarakannya kegiatan-kegiatan Kelurahan, seperti Gotong

royong.

Saat diadakan Gotong royong, semua lapisan masyarakat

Kelurahan Tinengi berbondong-bondong berpartisipasi untuk

merealisasikannya. Tidak memandang anggota masyarakat tersebut

berasal dari pemeluk agama tertentu, semua anggota masyarakat

bersatu padu untuk memeriahkannya, karena masyarakat Kelurahan

Tinengi merupakan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai

kerukunan dalam beragama. Berawal dari kebiasaan dan kehidupan

sosial semacam ini, maka lahirlah sebuah kebudayaan dimana

anggota masyarakat tidak lagi terpaku dan hanya mementingkan

individu atau kelompok agama mereka sendiri, melainkan saling bahu

membahu untuk menciptakan sebuah suasana sosial yang rukun dan

tenteram.

"Kerukunan warga sangat erat, bahu membahu baik dari beberapa golongan dalam segala bidang termasuk kegiatan agama, hanya

Page 68: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

59

saja kesadaran individu untuk melakukan kewajiban sebagai seorang muslim seperti melaksanakan shalat, puasa, zakat dan lain-lain masih sangat rendah walaupun mayoritas penduduk Kelurahan Tinengi beragama Islam"68

Kegiatan pembinaan masyarakat islam yang berjalan di Kelurahan

Tinengi, khususnya bagi masyarakat yang beragama Islam sangat

beragam, mulai dari penyelenggaraan Yasinan remaja masjid, TPQ

(Taman Pendidikan Quran) yang diadakan tiap hari, kecuali hari jumat,

dan adanya kegiatan jaulah (Silaturrahmi).

Kegiatan pembinaan ini merupakan sebuah wujud nyata agar

terciptanya suatu masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama.

Melihat beragamnya kegiatan pembinaan masyarakat yang

diselenggarakan di Kelurahan Tinengi tentu akan membuahkan

anggapan bahwa kesadaran untuk memahami nilai-nilai agama dalam

diri individu anggota masyarakat Kelurahan Tinengi sudah sangat

matang. Namun, pada kenyataannya anggapan tersebut sangat

bertolak belakang. Kenyataannya, masih banyak anggota masyarakat

Kelurahan Tinengi yang belum memiliki kesadaran dalam menjalankan

ibadah agamanya masing-masing.

Seperti halnya masih banyaknya anggota masyarakat yang jarang

melaksanakan ibadah shalat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, dan

masih adanya anggota masyarakat yang belum terbuka hatinya untuk

membayarkan zakat fitrah dan zakat malnya. Kenyataan seperti ini,

68 Hasil wawancara peneliti pada tanggal 05 Desember 2017, Tokoh Agama Bpk.

Junaid (Ketua KUA)

Page 69: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

60

harus segera ditindaklanjuti dengan mengadakan pembinaan, atau

dalam bahasa keagamaan lebih dikenal dengan sebuatan dakwah.

Pembinaan atau dakwah ini tentu harus menggunakan cara yang tepat

bila menghendaki keberhasilan dalam mengubah perilaku masyarakat

menjadi pribadi yang taat menjalankan ibadah agamanya. Apabila

Pembinaan masyarakat berjalan dengan baik maka akan membuahkan

hasil yang lebih efektif dibandingkan pembinaan dengan tidak teratur,

karena cara yang tidak teratur dalam penanganan masalah pembinaan

hanya akan membuahkan sebuah kebuntuan jalan keluar.

Jadi untuk memecahkan masalah dalam pembinaan ini, dimana

masyarakat Kelurahan Tinengi belum sepenuhnya mau dan bersedia

menjalankan aktivitas agama sesuai yang telah ditetapkan oleh Al-

Quran dan As-Sunnah, maka perlu dilakukan pembinaan yang lebih

bersifat kekeluargaan, agar masyarakat terluluhkan hatinya untuk bisa

menjalankan perintah agama sesuai yang tertuang dalam Alquran dan

Sunnah.

Oleh karena itu, agar terwujudnya usaha pembinaan dan

penyempurnaan ajaran islam dari kurangnya pemahaman agama

masyarakat Kelurahan Tinengi maka peneliti menguraikan beberapa

bentuk pembinaan masyarakat sebagai berikut :

a. Yasinan Remaja Masjid

Masyarakat Kelurahan Tinengi yang memiliki penduduk beragama

Islam sebagai penduduk mayoritas, dan peneliti berusaha membentuk

Page 70: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

61

remaja masjid untuk melakukan kegiatan keagamaan seperti

pembacaan yasin khusus remaja masjid di malam jumat.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti mendapatkan

data sebagai berikut :

1) Materi

Materi yang dikemas dalam kegiatan Yasinan antara lain

pembacaan tahlil dan asmaul husna, sebagaimana yang diutarakan

oleh Bpk. Onex (Imam Tinengi) dalam wawancara peneliti pada

tanggal 05 Desember 2017.

"Kegiatan Yasinan remaja masjid di Kelurahan Tinengi ini tidak hanya melakukan kegiatan pembacaan yasin semata, melainkan juga diadakan kegiatan lain seperti memperbaik bacaan alquran Tahsinul Qiraah dan Asmaul Husnah”.69

2) Waktu pelaksanan

Waktu pelaksanaan kegiatan yasinan adalah satu kali dalam

sepekan yang dilaksanakan pada malam jum’at. Hal ini juga

diungkapkan oleh Bpk. Onex (Imam Tinengi). dalam wawancara

peneliti dengan beliau selaku tokoh agama.

"Kegiatan Yasinan remaja masjid ini sudah berjalan lancar, adapun pelaksanannya kita pilih setiap malam jumat"70

3) Metode yang diterapkan

Metode yang diterapkan dalam penyampaian materi dalam

kegiatan Yasinan remaja masjid adalah dengan metode ceramah

69 Wawancara bersama Bpk. Onex (Imam Tinengi) pada tanggal 05 Desember

2017 70 Wawancara bersama Bpk. Onex (Imam Tinengi) pada tanggal 05 Desember

2017

Page 71: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

62

dan juga pemberian kisah teladan. Berikut ini penuturan Bpk.

Junaid (Ketua KUA) dalam wawancara peneliti dengan beliau pada

tanggal 05 Desember 2017.

"Dalam pemilihan metode penyampaian materi keagamaan pada kegiatan Yasinan remaja masjid kami memilih menggunakan metode yang sederhana seperti ceramah dan pemberian teladan yang baik kepada remaja masjid"71

b. TPA (Taman Pendidikan Al-Quran)

Penanaman nilai-nilai keagamaan akan lebih efektif bila

dilaksanakan sedini mungkin. Menyadari hal tersebut, masyarakat

Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur

memberikan "wadah" bagi generasi muda untuk menambah wawasan

keagamaan mereka dengan mendirikan sebuah Taman Pendidikan Al-

Quran (TPA). Berikut ini data yang diperoleh dalam observasi yang

dilakukan pada tanggal 07 Desember 2017.

1) Materi

Materi yang dikemas dalam kegiatan TPA ini adalah materi dasar

agama, semisal tatacara dan bacaan dalam sholat, pengamalan

doa sehari-hari, dan taracara membaca Alquran yang benar.

2) Waktu pelaksanan

Waktu pelaksanaan kegiatan TPA ini adalah tiap hari, kecuali hari

Jum'at yang merupakan hari libur untuk kegiatan TPA ini.

71 Wawancara bersama Bpk. Junaid (Ketua KUA) pada tanggal 05 Desember

2017

Page 72: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

63

3) Metode yang diterapkan

Metode yang diterapkan dalam penyampaian materi dalam

kegiatan TPA ini, selain dengan ceramah dan tanya jawab, juga

menerapkan pemberian teladan yang merupakan hal yang

terpenting, mengingat anak-anak TPA masih memerlukan figur

yang dapat mereka jadikan sebagai panutan dalam pelaksanan

ajaran agama dalam kegiatan sehari-hari.

c. Jaulah (Silaturrahmi)

Jaulah (Silaturrahmi) ialah bentuk dakwah dengan cara

mengunjungi pemukiman warga dan mengajak warga menuju ke

masjid melaksanakan shalat 5 waktu dalam sehari semalam. manfaat

yang diperoleh yaitu untuk mengetahui keadaan di masyarakat dan

mendapatkan informasi keluhan berbagai persoalan serta memahami

kehidupan yang sesungguhnya. Maka dengan jaulah atau silaturrahmi

ini dapat mempererat hubungan kekeluargaan baik keluarga sesama

muslim dan non muslim maupun keluarga keturunan khusunya di

Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Terhadap Pembinaan

Masyarakat Islam di Kelurahan Tinengi

Kegiatan pembinaan masyarakat di Kelurahan Tinengi Kecamatan

tinondo Kabupaten koltim seperti halnya kegiatan-kegiatan pada

umumnya, tentunya mempunyai berbagai macam faktor pendukung

dan penghambat jalannya pembinaan. Adapun faktor pendukung dan

Page 73: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

64

penghambat terhadap pembinaan masyarakat yang dilaksanakan di

Kelurahan Tinengi ini akan dibahas sebagai berikut.

a. Faktor Pendukung

1) Mayoritas Penduduk Beragama Islam

Secara statistik, mayoritas penduduk Kelurahan Tinengi memilih

agama Islam sebagai agama mereka. Kenyataan ini merupakan

modal utama tercapainya pembangunan masyarakat Islami di

Kelurahan Tinengi, karena dengan jumlah pemeluk agama Islam

sebanyak itu akan menjadi pendukung tercapainya cita-cita

pembangunan masyarakat Islami.

2) Tersedianya Fasilitas Tempat dalam Jumlah yang Memadai

Tersedianya fasilitas berupa masjid atau mushola merupakan

modal yang tidak kalah pentingnya dalam mewujudkan sebuah

masyarakat yang sadar akan hukum dan peraturan agama. Masjid

atau mushola ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk berbagi

wawasan keagamaan dengan orang lain, sehingga dengan cara ini

pemahaman tentang agama masyarakat Kelurahan Tinengi akan

merata dan pada akhirnya terbentuk sebuah masyarakat yang

memiliki kesadaran beragama tinggi.

3) Toleransi Masyarakat yang Tinggi

Toleransi masyarakat Kelurahan Tinengi tidak diragukan lagi,

denganberbagai macam pemeluk agama dalam satu desa, tidak

membuat perpecahan antar sesama. Toleransi antar sesama ini

Page 74: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

65

merupakan modal yang berharga dalam membentuk masyarakat

yang religius tanpa harus mencemooh dan menimbulkan

perpecahan antar umat beragama.

4) Adanya Dukungan dari Semua Pihak

Kegiatan apapun, tidak bisa lepas dari dukungan dan peran

serta semua pihak yang terkait. Sebagaimana hasil wawancaa

peneliti pada tanggal 08 Desember 2017.

“Pembinaan yang dilakukan di Kelurahan Tinengi juga demikian, tidak akan bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya dukungan dari semua element masyarakat Kelurahan Tinengi. Tokoh masyarakat dapat memberikan dukungan dengan kebijakannya dan masyarakat umum dapat memberikan dukungan dengan berpartisipasi dalam pelaksanan pembinaan, entah itu dalam menyediakan sarana dan prasarana penunjang seperti pengeras suara, atau setidaknya sebagai pendengar saat pelaksanan acara semisal pengajian.”72

b. Faktor Penghambat

1) Rendahnya Pemahaman Agama Masyarakat

Masyarakat Kelurahan Tinengi Kecamatan tinondo Kabupaten

koltim yang notabene mayoritas memeluk Islam sebagai

agamanya, belum sepenuhnya memahami ajaran-ajaran agama

secara mendalam, sehingga peran serta da'i dan tokoh agama lain

sangat dibutuhkan dalam pembinaan masyarakat ini.

72 Wawancara peneliti bersama Tokoh Agama Bpk. Anwar S.pd pada tanggal 08

Desember 2017

Page 75: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

66

2) Minimnya Kesadaran Individu dalam Beribadah

Rendahnya pemahaman masyarakat tentang agama berimbas

pada minimnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan ibadah

sesuai ajaran agama. Berikut hasil wawancara peneliti bersama Ibu

Lurah Tinengi pada tanggal 08 Desember 2017.

“Masyarakat Kelurahan Tinengi yang mayoritas beragama Islam merupakan salah satu faktor pendukung pelaksanaan kegiatan pembinaan masyarakat di Kelurahan Tinengi, namun di lain pihak kesadaran masyarakat secara individual dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama masih sangat minim, sehingga hal ini dapat menghambat tercapainya tujuan pembinaan masyarakat, yakni membentuk masyarakat yang Islami.”73

3) Pola Pikir Masyarakat yang Materialistis

Pola pikir materialistis yang masih tertanam pada sebagian

masyarakat Kelurahan Tinengi juga mempengaruhi tercapai-

tidaknya tujuan pembinaan dalam membangun masyarakat yang

sadar agama. Kebanyakan dari masyarakat yang memiliki pikiran

materialistis ini beranggapan bahwa meskipun mereka tidak sholat,

puasa, zakat atau ibadah-ibadah lainnya mereka tetap bisa makan,

mendapatkan kecukupan kebutuhan sehari-hari, bahkan kaya. Pola

pikir semacam inilah yang menjadi penghambat pembinaan

masyarakat untuk menyadarkan masyarakat bahwa melaksanakan

ibadah agama itu sangat penting. Hal ini menjadi sebuah tanggung

73 Wawancara peneliti bersama Ibu Rosnani Nuhung (Lurah Tinengi) pada

tanggal 08 Desember 2017

Page 76: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

67

jawab besar bagi semua kalangan muslim, terutama para tokoh

agama untuk mengubah cara pandang dan berpikir masyarakat.

4) Masyarakat Masih Memercayai Mitos

Tingkat pemahaman agama masyarakat yang rendah dan

tingkat pendidikan masyarakat yang juga rendah mengakibatkan

pola pikir meraka sulit untuk menerima perubahan, sehingga

kebanyakan masyarakat masih melestarikan kepercayaan dan

kebudayaan nenek moyang dan adat istiadat yang kadang

bertentangan dengan kaidah agama Islam. Misalnya saja,

masyarakat masih melestarikan kebudayaan memberi sesaji pada

tempat-tempat tertentu pada saat akan mengadakan acara atau

hajat desa. Pemberian sesaji ini tentu bertentangan dengan ajaran

agama Islam yang murni, karena sejak jaman Rasulullah SAW,

beliau tidak pernah mengajarkan yang demikian, memberikan

sesaji pada tempat-tempat tertentu saat akan mengadakan acara

tertetntu. Hal ini menjadi PR tersendiri bagi seorang da'i untuk bisa

mengubah cara pandang masyarakat menjadi masyarakat yang

jauh dari budaya syirik.

5) Kurangnya Da'i

Mengubah kebudayaan dan cara pandang suatu masyarakat

menjadi masyarakat yang berpandangan dan berorientasi pada

kemurnian agama memerlukan kerjasama dari semua pihak.

Kehadiran seorang da'i juga sangat berperan dalam mewujudkan

Page 77: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

68

harapan tersebut. Kehadiran sosok da'i yang memiliki telenta dan

karisma tinggi adalah sosok da'i yang sangat dibutuhkan dalam

melakukan perubahan pada masyarakat ini. Kenyataan ini ternyata

bertolak berlakang dengan yang ada di Kelurahan Tinengi, dimana

jumlah da'i yang ada di Kelurahan Tinengi jumlahnya sangat

sedikit, hampir tidak ada. Sehingga untuk membina masyarakat

yang faham tentang ajaran agama memerlukan waktu yang lebih

lama.

3. Strategi Dakwah Terhadap Pembinaan Masyarakat Isalam di

Kelurahan Tinengi

Di sinilah kedudukan sentral da’i sebagai subjek dakwah dalam

melakukan perbaikan masyarakat. Dalam hal ini sekurangnya ada tiga

strategi yang sudah dilakukan dalam konteks perjalanan dan

pergerakan dakwah di Indonesia. Yaitu strategi edukasi (tilawah),

advokasi (tazkiyah), dan mobilisasi (ta’lim). Hal ini diadaptasi dari ayat

Alquran berikut ini:

Artinya :

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-kitab dan Al-hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata” (QS. Ali-‘Imran 164)74.

74 Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 71

Page 78: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

69

Pertama, strategi edukasi mengisyaratkan adanya pengajaran,

penanaman, dan pembinaan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada tanggal 09 Desember

2017 bersama Bpk. Ridwan S.pd selaku Guru Agama di Tinengi.

“Hal ini dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan formal seperti madrasah dan sekolah maupun di lembaga-lembaga pendidikan informal dan nonformal seperti masjid, majelis taklim, ataupun pendidikan agama di dalam keluarga. Tujuannya tentu untuk penanaman nilai-nilai keimanan dan keislaman serta untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam. Sehingga ajaran Islam senantiasa tertanam dalam jiwa umat dan menjadi landasan moral dan etika sosial dalam kehidupan bermasyarakat.”75 Kedua, strategi advokasi yang mengharuskan adanya pembelaan

kepada kaum yang (terpinggirkan) dan perlawanan terhadap

ketidakadilan serta kezaliman yang terjadi di tengah-tengah

masyarakat. Ini dilakukan untuk mengangkat harkat martabat

masyarakat dari belenggu kemiskinan, kebodohan dan

keterbelakangan. Menurut Tokoh Agama Bpk. Anwar (Tokoh Agama)

berdasarkan hasil wawancara peneliti pada tanggal 11 Desember

2017.

“Kondisi mereka harus diselamatkan supaya dapat hidup layak dan terhormat sebagai manusia yang memiliki kehormatan dan harapan. Juga membebaskan masyarakat dari hegomoni kelompok tertentu dan tirani kekuasaan yang menutup akses kemajuan bagi warga negaranya. Ini dapat dilakukan dengan program pembinaan dan pemberdayaan masyarakat sehingga

75 Wawancara peneliti bersama Bpk. Ridwan S.pd (Tokoh atau Guru Agama

Tinengi) pada tanggal 09 Desember 2017

Page 79: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

70

mereka menyadari akan eksistensi dirinya dan perannya di tengah-tengah masyarakat.”76

Ketiga, strategi mobilisasi yang mengamanatkan adanya

peningkatan status dan peranan sosial di tengah-tengah kehidupan.

Artinya umat Islam harus bangkit dan berkembang, bahkan dapat

menguasai akses-akses kemajuan baik dari aspek ilmu pengetahuan

maupun teknologi. Di sinilah pentingnya peningkatan sumber daya

manusia SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul, kompeten dan

kompetitif. Apalagi di era keterbukaan dan kebebasan seperti

sekarang ini, umat Islam bukan hanya bersaing dengan sesama

bangsa tetapi juga bersaing dengan penduduk dunia. Maka diperlukan

pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang dapat diandalkan

dan diunggulkan. Maka dakwah harus dapat menjangkau kelas-kelas

menengah, kelas atas, dan kaum profesional sehingga mereka

tercerahkan dengan ajaran Islam. Sehingga umat Islam tidak

kekurangan SDM (Sumber Daya manusia) untuk menjadi pemimpin-

pemimpin di masa yang akan datang.

Dengan demikian, strategi dakwah terhadap pembinaan

masyarakat memiliki peranan signifikan dalam upaya perbaikan

masyarakat. Rasulullah SAW adalah tokoh dakwah yang telah

berhasil memperbaiki masyarakat Arab yang tadinya biadab menjadi

beradab. Di sinilah pentingnya strategi dakwah dalam upaya

76 Wawancara peneliti bersama Tokoh Agama Bpk. Anwar S.pd pada tanggal 11

Desember 2017

Page 80: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

71

memperbaiki kondisi masyarakat ke arah yang lebih manusiawi dan

islami. Kalau meneladani model dakwah Rasulullah SAW ada tiga

strategi yang dapat diadaptasi, yaitu strategi edukasi, advokasi, dan

mobilisasi.

Page 81: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Bentuk pembinaan terhadap masyarakat Islam untuk diterapkan

pada masyarakat Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo

Kabupaten Kolaka Timur dalam berbagai kegiatan keagamaan

yang meliputi kegiatan Yasinan Remaja Masjid, TPA (Taman

Pendidikan Al-Quran), dan kegiatan Jaulah (Silaturrahmi).

2. Faktor pendukung dan penghambat pembinaan masyarakat di

Kelurahan Tinengi :

a. Faktor pendukung

Faktor pendukung terhadap pembinaan masyarakat di

Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur

adalah; mayoritas penduduk beragama Islam, tersedianya fasilitas

tempat dalam jumlah yang memadai, toleransi masyarakat yang

tinggi, dan adanya dukungan dari semua pihak

b. Faktor Penghambat

Faktor penghambat terhadap pembinaan masyarakat di

Kelurahan Tinengi Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur

72

Page 82: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

73

adalah; pemahaman agama masyarakat yang masih rendah dan

masyarakat masih memercayai mitos, dan kurangnya da’i.

3. Pembinaan terhadap masyarakat Islam Kelurahan Tinengi

Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka Timur secara umum sudah

baik, partisipasi masyarakat dalam pembinaan warga berjalan

dengan baik, akan tetapi kesadaran secara individu dalam

melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan agama masih

minim, disebabkan kurangnya pengetahuan mereka tentang

agama.

B. Saran

1. Bagi Tokoh Agama

Kenyataan bahwa sebagian masyarakat muslim di Kelurahan

Tinengi belum melaksanakan ajaran agama secara total, menjadi

tanggung jawab utama para tokoh agama masyarakat Kelurahan

Tinengi. Tindakan yang yang perlu dilakukan ialah memberikan

masukan berupa wawasan keagamaan bagi masyarakat dan

memberikan pembinaan dan teladan terhadap masyarakat dalam

kehidupan keseharian bagi masyarakat Kelurahan Tinengi yang masih

sangat memerlukan seorang figur yang bisa menjadi panutan dalam

bidang keagamaan.

Page 83: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

74

2. Bagi Tokoh Pemerintahan/Perangkat Desa

Perangkat desa dapat juga berperan aktif dalam mewujudkan

masyarakat Kelurahan Tinengi yang memiliki pribadi religius yang

tinggi. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara :

a. Memberikan kebijakan berupa kemudahan ijin dalam pelaksanaan

kegiatan-kegiatan keagamaan. Ijin ini sangat diperlukan, terkait

pada pelaksanaan kegiatan misalnya Pengajian Memperingati Isra'

dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Pengajian Memperingati Maulud

Nabi Muhammad saw, dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang

lain.

b. Memberikan payung hukum dalam artian memberikan jaminan

secara perundang-undangan sesuai ketentuan yang diatur oleh

pemerintah kelurahan dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan.

c. Memberikan fasilitas yang memadai untuk pelaksanaan kegiatan

pembinaan jiwa agamis bagi masyarakat.

3. Bagi Masyarakat Umum

Masyarakat Kelurahan Tinengi yang beragama Islam juga dapat

memberikan sumbangan partisipasi dalam mewujudkan cita-cita

pembangunan masyarakat yang memiliki pribadi religius tinggi dengan

ikut serta dalam pembinaan masyarakat sebagaimana yang sudah

berjalan selama ini.

Page 84: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

75

DAFTAR PUSTAKA

Alquran dan Terjemahan.

Alfabeta, Akdom. 2007. Strategik Manajement for Educational

Manajement.

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.

M. Moeliono. Anton. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Amrullah, Ahmad. 2008. Pengembangan keilmuan dakwah dan prospek

kerja.Semarang. APDI Unit Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo.

Anshari, Endang Saifuddin. 1993. Wawasan Islam. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Arifianto, dan Heru Dwi. 2008. Skripsi; Strategi Dakwah Membangun

Generasi Khaira Ummah Di Kampus Unissula. Semarang: IAIN

Walisongo Fakultas Dakwah.

Basit, Abdul. 2013. Filsafat Dakwah. Jakarta. Rajawali.

Bisri, Affandi. Beberapa Percikan Jalan Dakwah. Surabaya: Fakultas

Dakwah Surabaya. 1984.

Bryson, John M. 2003. Perencanaan Strategi bagi Organisasi Sosial.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiharjo. 2007. Dakwah dan Pengentasan Kemiskinan. Yogyakarta:

Sumbangsih Press.

Page 85: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

76

Freddy, Rangkuti. 2008. Analisis SWOT; Teknik Membedah Kasus Bisnis.

Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Fuchan, Arif. 1992. Pengantar Metode Penulisan Kualitatif. Surabaya:

Usaha Nasional.

Grant, Robert M. 1997. Diterjemahkan oleh Secokusomo. Analisis Strategi

kontemporer: konsep. teknik. Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

John, M. Ivancevich. dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi. jilid

1 dan 2 Jakarta : Erlangga.

Lawrence R, Jauch. dan William F. Glueck. 1998. “Manajemen Strategis

dan Kebijakan Perusahaan”. Edisi ketiga. Erlangga. Jakarta.

Lukman, Ali. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Machendrawaty, Nanih. dan Agus Ahmad Safei. 2001. Pengembangan

Masyarakat Islam (dari Ideologi. Strategi sampai Tradisi).

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mahmudin. 2004. Manajemen Dakwah Rasulullah.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Refika

Aditama. Bandung.

Mathis, dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi

pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Salemba Empat.

Mathis, dan Jackson. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 10.

Salemba Empat. Jakarta.

Page 86: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

77

Miles, Matthew dan Huberman. A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif:

Buku Sumber Tantang Metode-Metode Baru. Jakarta:UI

Press.

Munir, M. dan Ilaihi Wahyu. 2009. Manajemen Dakwah, cet. II: Jakarta:

Kencana.

Najamudin. 2008. Metode Dakwah Menurut Al-Qur'an. Yogyakarta:

Pustaka Insan Madani.

Pimay, Awaludin Saifuddin Zuhri. 2005. Paradikma dakwah humanis

strategi dan dakwa . Semarang.

Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT teknik Membedah Kasuh Bisnis,

Reorientasi Konsep Perencanaan Strategi Untuk Menghadapi

Abad 21.

Reksohadiprojo, Sukanto. 2003. Manajemen Strategi. Yogyakarta: BPFE.

Rofiq, Abdul. 2006. Manajemen Dakwah Dalam Pengembangan

Masyarakat.

Saleh, A Rosyad. 1997. Manajemen Dakwah.

Shihab M. Quraish. 2007. Ensiklopedia Al-Qur'an. Jakarta. Lentera Hati.

Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar interaksi belajar mengajar.

Bandung : tarsito.

Sutrisno, Hadi. 1989. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Terry, George R. 2003. Prinsip-Prinsip Manajemen.

Thoifah, I’anatut. 2015. Manajamen Dakwah.

Van Hoeve, Ichtiar Baru. 1993. Eksiklopedi Islam. Cet. I.

Page 88: STRATEGI DAKWAH TERHADAP PEMBINAAN ......mengetahui: 1.Bagaimana bentuk pembinaan masyarakat islam 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap pembinaan masyarakat islam 3. Bagaimana

79

Hardian dilahirkan di Silea Kabupaten Kolaka pada

tanggal 18 Mei 1995 dari Ayah Sardin dan Ibu Hasni

dan penulis adalah anak ketiga dari 5 bersaudara.

Adapun pendidikan yang telah ditempuh oleh

penulis adalah : SDN 1 Kowioha, Sulawesi

Tenggara, lulus pada tahun 2007.

SMP Negeri 1 Wundulako , Sulawesi Tenggara, lulus tahun 2010. MA Baitul

Arqam Polinggona, Sulawesi Tenggara, Lulus tahun 2013.

Kemudian melanjutkan pendidikan pada tahun 2013 di Ma’had Al-Birr

Unismuh Makassar, (D2 Pendidikan Bahasa Arab Dan Studi Islam) Lulus

Pada Tahun 2016. Dan penulis melanjutkan pendidikan pada Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar / Prodi Komunikasi Dan

Penyiaran Islam Lulus pada Tahun 2018.

Penulis pernah mengikuti pelatihan Da’i (Tadribuddu’aat) di Ma’had Al-

Birr Unismuh Makassar pada tahun 2016. Dan peneliti melanjutkan studi di

Universitas Muhammadiyah Makassar di Fakultas Agama Islam pada

program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan menyelesaikan kuliah

strata satu (S1) pada tahun 2020.