108
STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI KALANGAN MASYARAKAT PERKOTAAN Skripsi DiajukanKepadaFakultasDakwah DanIlmuKomunikasi UntukMemenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar SarjanaIlmuKomunikasi Islam(S.Kom.I) Oleh: MUHAMMAD YUSRA NURYAZMI NIM : 1110051000179 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

  • Upload
    lynhu

  • View
    229

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN

ILHAM DI KALANGAN MASYARAKAT PERKOTAAN

Skripsi

DiajukanKepadaFakultasDakwah DanIlmuKomunikasi

UntukMemenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

SarjanaIlmuKomunikasi Islam(S.Kom.I)

Oleh:

MUHAMMAD YUSRA NURYAZMI

NIM : 1110051000179

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori
Page 3: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori
Page 4: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori
Page 5: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

i

ABSTRAK

NAMA : Muhammad Yusra Nuryazmi

NIM: 1110051000179

Judul : Strategi Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham di Kalangan

Masyarakat Perkotaan

Dalam kehidupan manusia yang sangat berkembang pada saat ini, dakwah

Islam memerlukan sebuah strategi dalam penyampaiannya. Seorang da’i berperan

sebagai subjek dakwah diharuskan memiliki strategi, pola pikir yang berkaitan

dengan sistem. Mengingat masyarakat kota yang masing-masing pribadinya

memiliki sifat individualistik dan akibat adanya sikap individualistik itu adalah

masyarakat kota tidak membutuhkan orang lain. Maka sebuah strategi dakwah

diperlukan seorang da’i agar mampu menyampaikan pesan dakwah secara

langsung kepada mad’u dan mampu menerima isi pesan dakwah dengan baik dan

tepat sasaran.

Merujuk dari latar belakang tersebut maka timbul sebuah rumusan

masalah dalam penelitian ini, yaitu: bagaimana strategi dakwah Ustadz

Muhammad Arifin Ilham di kalangan masyarakat perkotaan? Dari sini, peneliti

menggali berbagai upaya strategi dakwah yang dilakukan oleh Ustadz

Muhammad Arifin Ilham di kalangan masyarakat perkotaan.

Meskipun Ustadz Muhammad Arifin Ilham sudah memiliki jam terbang

yang tinggi dalam hal berdakwah, ia tetap memerlukan strategi agar aktivitas

dakwah yang dijalaninya sesuai dengan tujuan. Strategi dakwah yang beliau pakai

sesuai dengan metode dakwah yang berada di ayat suci al-Qur’an tepatnya pada

surah an-Nahl ayat 125. Dalam pengertiannya terdapat tiga metode, yaitu: bil-

Hikmah, mauidzah al-Hasanah, dan al-Mujadalah.

Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori Fred R. David

dalam Manajemen Strategi Konsep yang menjelaskan bahwa dalam sebuah proses

strategi ada tahapan-tahapan yang harus ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan

termasuk dijelaskannya harus melewati tahapan perumusan strategi, implementasi

strategi dan evaluasi strategi.

Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif

dengan tehnik analisis deskriptif. Kemudian sumber data diperoleh melalui

observasi di lapangan, melalui wawancara dengan Ustadz Muhammad Arifin

Ilham selaku da’i yang menjadi subjek dakwah dalam penelitian ini. Dokumentasi

dari aktivitas dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Strategi dakwah merupakan perpaduan dari perencanaan, metode dan

taktik untuk mencapai tujuan dakwah. Dalam mencapai tujuan tersebut

dibutuhkan pemikliran-pemikiran yang matang baik tehnik maupun taktik yang

harus dilakukan seorang da’i dalam mencapai tujuan dakwahnya.

keyword: Strategi, Dakwah, Ustadz Muhammad Arifin Ilham, da’i,

masyarakat.

Page 6: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

ii

KATA PENGANTAR

Puji syujur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan

nikmat-Nya berupa hidayah, inayah, serta rahmat kepada semua makhluk-Nya.

Salah satu nikmat-Nya yaitu diberikan ide, kekuatan, dan kasih sayang-Nya,

sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini sesuai dengan penulis harapkan.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad

SAW, pembawa risalah agung, penebar rahmat bagi seluruh alam.

Pada akhirnya skripsi ini telah mampu penulis rampungkan dengan tidak

lepas dari segala pengorbanan waktu, tenaga, fikiran, serta materi. Perjuangan

keras penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak luput dari persan serta

beberapa pihak yang ikut berjuang didalamnya. Terima kasih yang teristimewa

penulis persembahkan pada semua pihak yang telah membantu kelancaran

penelitian skripsi ini, baik berupa dorongan moril maupun materil. Tanpa bantuan

dan dukungan tersebut, sulit rasanya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada

kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan, M.A,

Suparto, M.Ed, Ph.D. selaku Wadek I bidang akademik, Drs. Jumroni,

M.Si, selaku Wadek II bidang administrasi umum, dan Dr. H. Sunandar,

M.Ag, selaku Wadek III bidang kemahasiswaan.

Page 7: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

iii

3. Rachmat Baihaky, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.Kemudian, Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekertaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Rachmat Baihaky, MA selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini

yang senantiasa bersabar serta meluangkan waktunya untuk membimbing

segala kesulitan yang dihadapi peneliti.

5. Dra. Hj. Jundah, MA. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan kepada penulis, Terima Kasih.

6. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama

menempuh pendidikandi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga

peneliti dapat mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan.

7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

telah membantu peneliti dalam urusan administrasi selama perkuliahan

dan penelitian skripsi ini.

8. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur

sebagai refrensi dalam penyusunan skripsi ini.

9. Ustadz Muhammad Arifin Ilham beserta keluarga besar yang telah

bersedia menjadi subjek penelitian dan telah meluangkan waktunya untuk

diwawancara oleh peneliti ditengah kesibukan jadwalnya yang padat.

10. Ibunda Hj. Norhaida dan Ayahanda H. Muhammad Sutari yang kasih dan

sayangnya tidak pernah berkurang kepada penulis dan ingin melihat

anaknya menjadi sarjana, terima kasih atas dukungan kepercayaannya,

Page 8: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

iv

pengorbanannya, serta do’a selama ini. Semoga engkau tetap berada dalam

Ridho Allah SWT dan diperpanjang umurnya untuk selalu taat beribadah

kepada-Nya.

11. Kedua adik kandungku tersayang, Fahmi Aziz dan Tuva Amalina Nur’aida

yang telah membantu memotivasi dan mendoakan selama ini. Semoga

engkau tetap berada dalam Ridho Allah SWT.

12. Untuk Chairunisa Nur Riskiya yang terus menerus memotivasi dan

mendo’akan penulis selama ini, serta dengan sabar menanggapi keluh

kesah, suka dan duka peneliti selama penyelesaian skripsi ini. Semoga

Allah membalas kebaikan dan selalu dalam rahmat Allah SWT.

13. Rizza Maulana Bahrun, Mochammad Kahfi, dan Mohammad Fahmi

Almanshuri yang meluangkan waktunya untuk menemani peneliti ke

lokasi penelitian sejak dini hari, terima kasih banyak.

14. Teman seperjuangan peneliti di KPI F angkatan 2010, Sendy Darlis

Alditya, Rendy Aditya Warman, Aris Suyitno, Sonny Iskandar, Zia

Fitrahudin, Daniella Putri Islamy, Pambayun Menur Seta, Khairunisa, dan

semua teman-teman angkatan 2010 terima kasih semua.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang tidak

dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti

ucapkan terimakasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan

adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala

kebaikan dengan balasan terbaik-Nya. Amin.

Page 9: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

v

Akhir kata, penelitian ini tentunya masih jauh dari sempurna, namun

diharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan segenap

keluarga besar civitas akademika Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 8 Januari 2015

Muhammad Yusra Nuryazmi

Page 10: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................... 3

C. Tujuan Penelitian.......................................................... 4

D. Manfaat Penelitian........................................................ 4

E. Metodologi Penelitian .................................................. 5

F. Tinjauan Pustaka .......................................................... 9

G. Sistematika Penulisan ................................................... 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS .................................................... 12

A. Strategi

1. Pengertian Strategi ............................................... 12

2. Tahapan-Tahapan Strategi .................................... 13

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah............................................... 15

2. Unsur-Unsur Dakwah ........................................... 17

3. Tujuan Dakwah .................................................... 26

4. Komunikasi Efektif .............................................. 28

C. Strategi Dakwah

1. Pengertian Strategi Dakwah ............................. 31

2. Prinsip-Prinsip Strategi Dakwah ...................... 33

3. Bentuk-Bentuk Pendekatan Strategi Dakwah .. 34

Page 11: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

vii

D. Masyarakat Kota

Pengertian Masyarakat Kota ............................ 37

BAB III GAMBARAN UMUM ....................................................... 41

A. Sejarah Perkembangan Dakwah ................................... 41

B. Perkembangan Kajian Dakwah di Indonesia ............... 43

C. Profile Ustadz Muhammad Arifin Ilham .....................

44

BAB IV ANALISIS DAN HASIL TEMUAN ................................. 59

Strategi Dakwah yang digunakan Ustadz Muhammad

Arifin Ilham di Kalangan Masyarakat Perkotaan ............. 59

1. Perumusan Strategi Dakwah Ustadz Arifin Ilham . 60

2. Implementasi Strategi Dakwah Ustadz Arifin Ilham 62

3. Evaluasi Strategi Dakwah Ustadz Arifin Ilham ..... 67

4. Tujuan Dakwah Ustadz Arifin Ilham ..................... 71

BAB V PENUTUP .......................................................................... 73

A. Kesimpulan................................................................... 73

B. Saran ............................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 77

LAMPIRAN...................................................................................................80

Page 12: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang mengajak dan memerintahkan

umatnya untuk selalu menyebar dan menyiarkan ajaran Islam kepada seluruh

umat manusia.1 Hal ini merupkan perintah langsung dari Allah SWT untuk

berdakwah dan menjadi suatu kewajiban setiap muslim untuk mendakwahkan

agama dengan cara tertentu. Bentuk dakwah sangat beragam sesuai kemampuan

masing-masing individu. Seperti yang tertuang dalam al-Qur‟an surah an-Nahl

ayat 125:

ربك هى أعلم بمن ضل عن ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والمىعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن إن

سبيله وهى أعلم بالمهتدين

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya

dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Berbicara tentang dakwah adalah berbicara tentang komunikasi, karena

komunikasi merupakan kegiatan informatif, yakni agar orang lain mengerti dan

memahami kegiatan persuasif, menerima paham atau keyakinan, melakukan

paham atau keyakinan, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari paham atau

1 Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987) Hal.

1

Page 13: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

2

keyakinan yang diperolehnya.2 Sehingga dapat dikatakan bahwa dakwah dan

komunikasi merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan.

Dalam kehidupan manusia yang sangat berkembang pada saat ini, dakwah

Islam memerlukan sebuah strategi dalam penyampaiannya. Seorang da‟i berperan

sebagai subjek dakwah diharuskan memiliki strategi, pola pikir yang berkaitan

dengan sistem. Dimana dakwah merupakan sebuah sistem, dan strategi

merupakan salah satu bagian yang sejajar dengan unsur-unsur dakwah seperti

tujuan dakwah, objek dakwah dan sumber dakwah.

Hal ini diperlukan agar seorang da‟i mampu menyampaikan pesan dakwah

secara langsung kepada mad‟u yang berperan sebagai objek dakwah dan mampu

menerima isi pesan dakwah dengan baik.Oleh karena itu strategi dakwah

mempunyai peranan penting untuk mempermudah da‟i dalam menyampaikan

pesan dakwah kepada mad‟u dengan tepat sasaran.

Ustadz Muhammad Arifin Ilham yang akrab dipanggil dengan nama Ustadz

Arifin Ilham adalah seorang da‟i kondang. Beliau dapat membuat mad‟u nya

menangis dalam dzikir yang diberikan pada setiap tausyiahnya. Da‟i yang selalu

tampil dengan busana putih-putih disetiap kesempatan ini mempunyai jama‟ah

dari berbagai kalangan, baik dari kalangan kelas bawah, menengah, bahkan

sampai kalangan atas.

Kalangan atas yang lebih dikenal dengan kalangan masyarakat kota, masing-

masing pribadinya memiliki sifat individualistik, ini cenderung menjadi ciri

2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Rosdakarya,

2002), hal. 9

Page 14: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

3

khusus dan perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan masyarakat desa.3

Hal ini menjadi motif bahwa masyarakat kota condong melepaskan diri dari

kepentingan orang banyak dan akibat adanya sikap indvidualistik itu adalah

masyarakat kota tidak membutuhkan orang lain, yang penting bagi mereka adalah

kemajuan diri sendiri.

Hal ini membuat peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai strategi

dakwah seperti apa yang digunakan da‟i untuk menghadapi mad‟u di kalangan

masyarakat kota. Sehingga penelitian ini berjudul “Bagaimana Strategi Dakwah

Ustadz Muhammad Arifin Ilham di Kalangan Masyarakat Perkotaan”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian yang peneliti paparkan pada latar belakang. Peneliti

membatasi masalah penelitian ini pada strategi dakwah Ustadz Arifin Ilham di

kalangan masyarakat perkotaan dan tidak melakukan penelitian efek atau dampak

penelitian tersebut.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan diangkat dalam penilitan ini adalah

“Bagaimana Strategi Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham di kalangan

masyarakat perkotaan”.

3 Basrowi, Pengantar Sosiologi, (Depok: Ghalia Indonesia, 2005) Cet. Ke-1, Hal. 63

Page 15: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan batasan dan rumusan masalah penelitian maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi dakwah yang

diterapkan oleh Ustadz Arifin Ilham di kalangan masyarakat perkotaan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan berguna untuk wahana dalam mencurahkan ide dan

pemikiran bagi para akademisi yang membutuhkan rujukan, kemudian penelititan

ini juga diharapkan berguna untuk memperdalam tentang ilmu komunikasi

terhadap strategi dakwah bagi mahasiswa dan mahasiswi jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam (KPI) UIN Syarif Hidayatullah Ciputat.

2. Manfaat praktis

Diharapkan memberi masukan terhadap pihak-pihak yang terkait, demi

terwujudnya dakwah yang efektif dengan menggunakan strategi yang tepat. Serta

sebagai bahan dasar untuk studi-studi selanjutnya dikajian ilmu dakwah.

Page 16: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

5

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian dengan metode

kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif ini menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari pelaku yang diteliti.4

Menurut Ruslan:

Penelitian dengan pendekatan kualitatif bertujuan untuk mendapatkan

pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif

partisipan. Pembahasan tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi

diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi

fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman

umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.5

Berdasarkan pernyataan di atas, penulis memahami bahwa penelitan kualitatif

tujuannya untuk mendapatkan paham atau pengertian terhadap realita sosial yang

menjadi fokus penelitian. Paham atau pengertian yang didapat tidak semata-mata

berwujud ada, namun dianalisa terlebih dahulu terhadap realita sosial pada fokus

penelitian kemudian baru ditarik kesimpulan berupa realita sosial yang telah

diteliti.

Sedangkan desain penelitiannya menggunakan deskriptif kualitatif, bertujuan

untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau

berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat, yang menjadi objek

penelitian dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri,

4 Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1993), cet ke-10, h. 3 5 Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo, 2004), hal.213

Page 17: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

6

karakter, sifat, model, tanda atau gambaran fenomena tertentu.6 Sehingga

penelitian ini bersifat mendalam karena kedalaman data yang menjadi

pertimbangannya serta menusuk sasaran penelitian.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di kediaman Ustadz Arifin Ilham, tepatnya di komplek

perumahan az-Zikra Bukit Sentul Selatan Bogor. Waktu penelitian mulai

dilaksanakan sejak bulan Oktober 2014 di Masjid Az-Zikra Sentul Selatan.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah sang da‟i yaitu Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Sedangkan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah strategi dakwah yang

digunakan oleh Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

4. Tahap Penelitian

a. Teknik pengumpulan data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar penelitiannya lebih baik hasilnya dalam arti lebih

cermat, lengkap, dan sistematik sehingga mudah untuk diolah. Adapun yang

menjadi instrumen penelitian adalah:

6 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 68

Page 18: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

7

1. Observasi

Observasi adalah cara penelitian untuk memperoleh data dalam bentuk

mengamati serta mengadakan pencatatan dari hasil observasi. Teknik

observasi yang penulis gunakan adalah sifatnya langsung mengamati

objek yang diteliti adalah strategi dakwah Ustadz Arifin Ilham.

2. Wawancara

Teknik yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu

penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan,

kemudian langsung dijawab oleh informan dengan bebas terbuka untuk

memperoleh data yang dibutuhkan mengenai strategi dakwah Ustadz

Arifin Ilham di kalangan masyarakat kota.

3. Dokumentasi

Mengumpulkan dokumen berupa data tertulis yang mengandung

keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang

masih aktual.7 Dokumen yang dikumpulkan berupa data-data yang

sudah ada pada Ustadz Arifin Ilham dan diambil oleh peneliti untuk

melengkapi data yang sudah didapat sebelumnya yang diperoleh

melalui observasi dan wawancara. Dokumen yang dikumpulkan oleh

peneliti berupa biografi Ustadz Arifin Ilham, track records, dan data

lainnya yang dapat mendukung penelitian.

7 Nurul Hidayat, Metodologi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif, (Jakarta:

UIN Press 2006)

Page 19: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

8

b. Teknik Pengolahan Data

Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya data-data

tersebut akan di olah. Untuk mendapatkan hasil penulisan yang valid,

pemeriksaan data juga diperlukan agar keabsahan data dapat meningkatkan derajat

kepercayaan dalam penelitian kualitatif.

c. Teknik Analisis Data

Berdasarkan dengan cara menganalisis data, dikenal beberapa jenis atau tipe

riset. Penulis memahami jenis atau tipe riset ini menjadi empat jenis atau tipe

riset. Pertama adalah jenis eksploratif, pada jenis atau tipe ini untuk menggali data

tanpa membutuhkan pengujian konsep terlebih dahulu pada kenyataan sosial yang

diteliti dan jenis riset ini menjadi jenis riset yang paling sederhana. Kemudian

yang kedua ada jenis deskriptif, jenis riset ini memiliki tujuan untuk

mendeskripsikan fakta-fakta, sifat-sifat dan objek tertentu secara terpercaya, jelas

dan sistematis. Biasanya pada jenis riset ini para penelitipun telah memiliki

kerangka konseptual agar penelitian lebih terarah. Selain itu yang ketiga adalah

jenis eksplanatif, jenis riset ini menghubungkan antara dua variabel atau lebih dari

konsep yang akan diteliti. Peneliti pada jenis ini harus memiliki definisi teori,

kerangka konseptual dan kerangka teoritis. Pada penelitian ini juga peneliti harus

melakukan uji coba terhadap teori untuk mendapatkan dugaan jawaban sementara

dan yang terakhir yaitu jenis evaluatif, pada jenis riset ini mengkaji efektivitas dan

keberhasilan suatu program, sehingga yang dimaksud jenis penelitian ini adalah

Page 20: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

9

untuk melihat keberhasilan dari analisa yang diteliti dan juga dibutuhkan teori-

teori konseptual untuk pengukuran keberhasilan tersebut.8

Dari penjabaran di atas jika dikaitkan dengan masalah pokok penelitian, maka

penulis meenggunakan jenis atau tipe deskriptif, karena penulis ingin

menggambarkan atau mendeskripsikan sebuah fakta dan kenyataan sosial

mengenai strategi dakwah Ustadz Arifin Muhammad Arifin Ilham di kalangan

masyarakat kota.

F. Tinjauan Pustaka

Revina Septhiani, dalam skripsi ini menganalisa terhadap strategi dakwah

Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) dalam

pembinaan akhlak muslimah di Masjid Istiqlal9.

Dera Desember, dalam skripsi ini menganalisa terhadap strategi apa yang

digunakan oleh Ustadz Umay Maryunani di pondok pesantren terpadu

Darul‟Amal Sukabumi10

.

Andri maulana, dalam skripsi ini menganalisa strategi dakwah Ustadz Ahmad

Rifky Umar Said dalam menyiarkan Islam di kelurahan Pondak Petir kecamatan

Bojongan kota Depok.11

8 Rachmat Krisyantono . Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: kencana Pranada

Group, 2007), cet. ke-2, hal. 116 9 Revina septhiani, Strategi Dakwah Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita

Indonesia (BMOIWI) Dalam Pembinaan Akhlak Muslimah Di Masjid Istiqlal, skripsi, UIN syarif

Hidayatullah. 10

Dera Desember, Strategi Dakwah Ustadz Umay Maryunani Di Pondok Pesantren

Terpadu Darul’alam Sukabumi, skripsi, UIN Syarif Hidayatullah. 11

Andri Maulana, Strategi Dakwah Ustadz Ahmad Rifky Umar Said Dalam Menyiarkan

Islam Di Kelurahan Pondok Petir Kecamatan Bojongsari Kota Depok, skripsi, UIN syarif

Hidayatullah.

Page 21: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

10

G. Sistematika Penulisan

Agar penelitian lebih terarah dan sistematis, maka peneliti akan membagi

pokok-pokok pembahsan ke dalam lima bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I: Bab ini merupakan bab pendahuluan. Dalam bab ini akan

memaparkan mengenai latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan mengenai metode penelitian, lokasi

penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data yang berupa

observasi, wawancara, dokumentasi, teknik analisis data. Kemudian tertera juga

tinjauan dan sistematika penulisan.

BAB II: Pada bab ini akan diuraikan landasan-landasan teori yang akan

digunakan dalam penelitian ini, pertama konseptualisasi mengenai strategi;

(pengertian strategi dan tahapan-tahapan strategi). Selanjutnya konseptualisasi

mengenai dakwah; (pengertian dakwah, unsur-unsur dakwah, tujuan dakwah,

rukun dakwah). Ketiga konseptualisasi dari strategi dakwah. Terakhir

konseptualisasi mengenai masyarakat kota (pengertian masyarakat kota, ciri-ciri

masyarakat kota).

BAB III: Dalam bab ini penulis akan menjabarkan sejarah perkembangan

dakwah, perkembangan kajian dakwah di Indonesia, dan profil Ustadz

Muhammad Arifin Ilham

BAB IV: Pada bab ini penulis menguraikan hasil observasi yang telah

diperoleh, mulai dari data-data, kemudian hasil wawancara. Kemudian analisis

data dari sumber-sumber yang telah penulis peroleh dalam lokasi penelitian.

Page 22: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

11

kemudian penulis mengaplikasikan teori yang ada dengan hasil yang didapatkan

selama penelitian.

BAB V: Bab terakhir dalam skripsi ini, disajikan kesimpulan-kesimpulan

serta saran-saran yang relevan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 23: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

12

BAB II

Tinjauan Teoritis

A. Strategi

1. Pengertian strategi

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia strategi adalah ilmu dan seni

menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu

dalam perang.11

Atau juga bisa diartikan sebagai rencana yang cerdas mengenai

kegiatan untuk mencapai sasaran tertentu. Rencana ini lebih ditekankan mengenai

hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan perang serta

bagaimana cara menghadapi ancaman-ancaman yang datang dari pihak musuh.

Menurut Ali Murtopo definisi strategi secara etimologi, strategi sebenarnya

berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratos dan agein. Stratos memiliki arti pasukan

perang dan kata agein berarti mempimpin.12

Sehingga dapat dikatakan bahwa

strategi berarti memimpin pasukan perang dan ilmu strategi adalah ilmu

bagaimana cara memimpin pasukan.

Secara terminologi, menurut Stainer dan Minner strategi adalah “penetapan

misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan

eksternal dan internal.”13

Dari pendapat tersebut penulis berpendapat untuk

11

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai pustaka, 2005) h. 1092 12

Ali Mutropo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta: Center For Strategic And International

Studies CSIS, 1978) cet ke-1, hal. 40 13

George A. Steiner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Pt Gelora Aksara

Pratama, 1997) cet ke-2 hal 18

Page 24: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

13

mendapatkan tujuan yang sesuai dengan harapan, diperlukan rencana yang

matang.

Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendy mengemukakan bahwa “strategi

pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan.”14

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa rencana saja tidak bisa sampai ke tujuan

melainkan ada tahapan lainnya agar sesuai dengan harapan.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis memahami bahwa strategi adalah

suatu rencana yang dilakukan baik individu maupun organisasi, dimana strategi

yang dilakukan tersusun secara sistematis dan memperhatikan semua aspek yang

ada dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan harapan.

2. Tahapan-tahapan Strategi

Strategi tidak hanya sebatas merumuskan konsep hingga implementasi,

melainkan juga harus disertai evaluasi untuk mengukur sejauh mana strategi itu

tercapai. Hal ini serupa dengan teori strategi manajemen yang dimiliki oleh Fred

R. David, ia menjelaskan tiga tahapan strategi, yaitu:

a. Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan tahapan pertama dalam strategi. Di tahap ini

para pencipta, perumus, pekonsep, dalam hal ini yaitu seorang da‟i harus berfikir

matang mengenai kesempatan dan ancaman dari pihak luar dan menetapkan

kekuatan dan kekurangan internal, serta menetukan sasaran yang tepat.

14

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007) cet ke-1, hal. 40

Page 25: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

14

Menghasilkan strategi cadangan dan memilih strategi yang akan dilaksanakan.

Dalam perumusan strategi berusaha menemukan masalah-masalah yang akan

ditemui nantinya. Setelah itu dilakukan analisis tentang langkah-langkah yang

dapat diambil untuk keberhasilan menuju tujuan strategi tersebut.15

Dalam hal ini

penulis memahami sebagai tahap pertama untuk memformulasikan sebuah

perencanaan yang dimulai dengan melihat mad‟u yang akan dihadapinya, serta

menetapkan kelebihan dan kekurangan materi dakwahnya. Kemudian dihasilkan

strategi-strategi untuk menghadapi mad‟u.

b. Implementasi Strategi

Implementasi strategi, tahapan dimana setelah strategi dirumuskan yaitu

pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan.16

Strategi yang dimaksudkan adalah

strategi yang telah direncanakan pada tahap pertama yaitu perumusan strategi, lalu

dilaksanakan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada tahap ini penulis

memahami merupakan tahap aksi yang membutuhkan tindakan yang mana dalam

pelaksanaannya perlu konsistensi yang tinggi dari masing-masing anggota yang

terlibat didalamnya. Komitmen serta kerjasama dari seluruh unit diperlukan untuk

mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

c. Evaluasi Strategi

Tahapan terakhir ini merupakan tahapan yang diperlukan karena dalam tahap

ini keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk penetapan tujuan

15

Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002)hal.3 16

Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002) hal.3

Page 26: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

15

berikutnya.17

Evaluasi menjadi tolak ukur berhasil atau tidak, sesuai atau tidak

strategi yang telah diterapkan.Maksudnya dalam tahap evaluasi dari strategi yang

telah diaksikan ini adalah tahap yang sangat diperlukan, sebab di tahap ini bisa

terlihat bagaimana strategi yang dijalankan telah benar atau masih butuh

perbaikan.Misalnya, dari strategi yang direncanakan awal belum tentu pada saat

penerapannya situasi serta kondisinya berjalan beriringan. Pasti akan ada suatu

halangan yang menghambat meskipun tidak banyak.

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Dalam buku ensiklopedi Islam, kata dakwah adalah kata dasar atau masdar.

Kata kerjanya adalah da’a yang mempunyai arti memanggil, menyeru atau

mengajak.18

Penulis berpendapat bahwa dakwah merupakan gerakan yang

mengajak orang untuk beriman kepada Allah SWT sesuai dengan garis kaidah,

syariat, dan akhlak Islamiyah.

Menurut Farid Ma‟ruf Noor dalam dinamika dan akhlak dakwah, dakwah itu

menyeru atau mengajak kepada suatu perkara, yakni mengajak kepada jalan Allah

agar menerima dan menjadikan Dienul Islam sebagai dasar dan pedoman

hidupnya.19

Sehingga dapat disimpulkan dakwah ialah mengajak serta

meyakinkan orang lain untuk menyembah kepada Allah SWT.

17

Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002) hal.3 18

Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Can Hoeve, 1999) hal. 280 19

Farid Ma‟ruf Noor, Dinamika dan Akhlak Dakwah, (Surabaya: Pt. Bina Ilmu, 1981)

hal.28

Page 27: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

16

Sedangkan menurut Ali Mahfud dalam bukunya Hidayatul Mursyidin

mengatakan dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebijakan dan

mengikuti petunjuk agama,20

yaitu menyeru mereka kepada kebaikan dan

mencegah mereka dari perbuatan kemungkaran agar memperoleh kebahagiaan

dunia dan akhirat.

Pendapat lain dikemukakan oleh Quraish Shihab yang mengatakan bahwa

dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau mengubah situasi yang

tidak baik menjadi yang lebih baik.21

Dengan kata lain dakwah merupakan proses

yang menjadikan pribadi seseorang ke arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pengertian dakwah di atas mengenai pengertian dakwah

penulis menyimpulkan, dakwah ialah usaha seseorang atau da‟i dalam

menyampaikan pesan-pesan ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur‟an dan al-

Hadits, yang dilakukan dengan cara mengajak, menyeru, membimbing manusia

agar kembali kejalan Allah SWT, serta menjalankan segala perintah-Nya dan

menjauhi larangan-Nya.

20

Ali Mahfud, Hidayah Al-Mursyidin ila Thuruq al-Wa’ziwa al-Khitabah, (Beirut: Darul

Ma‟arif, tt,) hal. 17 21

Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1992), hal. 194.

Page 28: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

17

2. Unsur-unsur Dakwah

Terlepas dari perbincangan dan analisis dari definisi dakwah yang sudah ada

dalam fokus pembahasan ilmu dakwah. Maka ada lima faktor atau komponen

dalam dakwah,22

diantaranya;

Subjek dakwah (Da‟i)adalah unsur pelaksana atau orang yang berdakwah,

yaitu da‟i. Sebagai subyek dakwah ia harus terlebih dahulu introspeksi perilaku

dirinya agar apa-apa yang akan dilakukannya bisa diikuti dan diteladani oleh

orang lain.23

Sebagai dai yang tidak mau memperbaiki dan mendidik diri maka

akan mendapatkan celaan dari orang lain dan murka Allah SWT. Sebagaimana

yang dijelaskan dalam surat ash-Shaff ayat 2-3:

● كبرمقتاعندااهلل ان تقىلىاماالتفعلىن●ياايهاالدين امنىلم تقىلىن ما التفعلىن

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu

yang tidak kamu kerjakan? (itu) sangatlah dibendi di sisi Allah jika kamu

mengatakan apa-apa yangtidak kamu kerjakan.”

Oleh karenanya dalam mengemban tugas amanah Allah SWT para pelaku da‟i

yang bertugas menyampaikan pesan ilahi dan mengajarkan ajaran agama Islam,

maka seorang da‟i harus memiliki bekal ilmu yang cukup, baik itu ilmu agama

maupun ilmu pengetahuan lainnya.

Anwar Masy‟ari dalam bukunya Butir-Butir Problematika Dawah Islamiyah

menyatakan syarat-syarat seorang da‟i harus memiliki keadaan khusus yang

22

Zaini Muhtaram, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin Press Dan

IFKA, 1966) Ha.l 14 23

Nurul Fauzi, Dakwah-Dakwah Yang Paling Mudah, (Gresik: Putra Pelajar, 1999) Cet

Ke-2 Hal 35

Page 29: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

18

merupakan syarat baginya agar dapat mencapai sasaran dan tujuan dakwah

dengan sebaik-baiknya. Syarat-syarat itu ialah:

Pertama, mempunyai pengetahuan agama secara mendalam, berkemampuan

untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan keterangan yang memuaskan.

Syarat kedua yaitu tampak pada diri da‟i keinginan atau kegemaran untuk

melaksanakan tugas-tugas dakwah dan penyuluhan semata-mata untuk

mendapatkan keridhaan Allah dan demi memperjuangkan di jalan yang diridhai-

Nya.

Syarat ketiga, harus mempelajari bahasa penduduk dari suatu negeri kepada

siapa dakwah itu akan dilancarkan. Sebabnya dakwah baru akan berhasil bilamana

da‟i memahami dan menguasai prinsip-prinsip ajaran Islam dan punya

kemampuan untuk menyampaikan dengan bahasa lain yang diperlukan sesuai

dengan kemampuannya tersebut.

Harus mempelajari jiwa penduduk dan alam lingkungan mereka, agar kita

dapat menggunakan susunan dan gaya bahasa yang dipahami oleh mereka, dan

dengan cara-cara yang berkenan di hati para pendengar. Sudah jelas bahwa setiap

situasi dan kondisi ada kata-kata dan ucapan sesuai untuk diucapkan; sebagaimana

untuk setiap kata-kata dan ucapan ada pula situasi kondisinya yang pantas untuk

tempat menggunakannya.

Syarat keempat, harus memiliki perilaku, tindak tanduk dan perbuatan

sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan suritauladan bagi orang lain.

Page 30: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

19

Selain itu menurut Slamet Muhaimin Abda dalam bukunya Prinsip-Prinsip

Metode Dakwah mengatakan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki da‟i

antara lain adalah:24

Pertama, kemampuan berkomunikasi. Dakwah merupakan suatu kegiatan

yang melibatkan lebih dari satu orang, yang berarti di sana ada proses komunikasi,

proses bagaimana agar suatu pesan da‟i sebagai komunikator dapat disampaikan

pada komunikan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh da‟i.

Kedua, kemampuan penguasaan diri. Seorang da‟i ibarat seorang pemandu

yang bertugas mengarahkan dan membimbing kliennya untuk mengenal dan

mengetahui serta memahami objek-objek yang belum diketahui dan perlu

diketahui. Oleh karena itu, sebagai pemandu seorang da‟i harus mampu

menguasai diri jangan sampai mengesankan sifat-sifat sombong, angkuh dan kaku

yang dapat menciptakan kerenggangan komunikasi dengan mad‟unya.

Ketiga, kemampuan pengetahuan psikologi. Da‟i sebagai komunikator agar

proses komunikasinya efektif dan sesuai dengan apa yang diharapkan maka ia

harus memiliki kemampuan membaca psikologi mad‟unya yang terdiri dari

beraneka ragam. Karena dengan memiliki kemampuan tersebut seorang da‟i dapat

mengetahui bagaimana cara yang dipakai untuk menghadapi mad‟u.

Kompetensi yang harus dimiliki da‟i selanjutnya adalah kemampuan

pengetahuan kependidikan. Sebagai pendidik sudah semestinya da‟i harus

mengerti dan memahami ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pendidikan baik dalam

24

Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-Prinsip Metode Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1994)

hal 69-77

Page 31: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

20

bidang tekniknya, metode ataupun strateginya. Karena dengan memiliki

pengetauan tersebut tujuan dakwah dari seorang da‟i akan mudah dicapai.

Kelima, kemampan pengetahuan di bidang pengetahuan umum. Seorang da‟i

harus menyampaikan informasi tentang sesuatu lebih awal ketimbang orang lain,

karena da‟i yang hidup pada masyarakat sudah tentu harus dapat

mengimbangkannya dengan informasi-informasi yang up to date. Hal ini

dilakukan agar keberadaannya di tengah masyarakat tidak disepelekan.

Selanjutnya, kemampuan di bidang al-Qur‟an. Menguasai kitab suci al-Qur‟an

adalah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar bagi seorang da‟i. Penguasaan

terhadap al-Qur‟an ini baik dalam bidang membacanya, maupun penguasaan

dalam memahami dan mengintrepretasikan ayat-ayat al-Qur‟an.

Kompetensi yang ketujuh adalah kemampuan di bidang ilmu hadits. Da‟i

harus mempunyai kemapuan di bidang hadits agar ia tidak terkungkung dan

terperosok dengan hadits-hadits mardud. Ilmu hadits yang dimaksud dalah ilmu

musthalah hadits yang terbagi dalam dua kategori ilmu hadits, yaitu ilmu hadits

dirayat yang membahas hadits dari segi diterima atau tidaknya suatu hadits dan

ilmu hadits riwayat yang membahas hadits dari segi materi hadits itu sendiri.

Kompetensi yang terakhir adalah kemampuan di bidang ilmu agama secara

integral. Karena da‟i adalah subjek dakwah, maka dalam hal ini da‟i ibarat orang

yang serba tahu di bidang keagamaan tetapi da‟i bukan hanya sebagai orator

namun da‟i berperan juga sebagai pemuka yang mampu mempengaruhi

masyarakatnya untuk meningkatkan kulitas mukmin dan muslim seseorang.

Page 32: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

21

Disamping itu sebagai bekal tambahan, sang da‟i harus berkomunikasi dengan

jama‟ah (khalayak) yang dihadapi. Karena komunikasi ini merupakan jalan untuk

menyebarluaskan pesan dalam bentuk seruan, anjuran, petunjuk dan nasehat yang

bersumber dari ajaran agama islam yang disajikan dan dikemas secara kotekstual.

Dengan komunikasi itu pula da‟i akan mengetahui apa materi yang sesuai bagi

jama‟ah yang dihadapinya.

Unsur dakwah yang kedua yaitu, objek dakwah. Objek dakwah adalah setiap

orang atau sekelompok orang yang dituju atau menjadi sasaran suatu kegiatan

dakwah.25

Berdasarkan pengertian tersebut maka setiap manusia tanpa

membedakan jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, warna kulit, dan lain

sebagainya adalah sebagai objek dakwah.

Obyek atau mad‟u adalah orang yang menjadi sasaran dakwah.Masyarakat

sebagai objek dakwah adalah salah satu unsur penting di dalam sistem dakwah

yang tidak kalah perannya.Oleh sebab itu, masalah masyarakat adalah masalah

yang harus di pelajari sebelum melangkah ke aktivitas dakwah selanjutnya.

Mad‟u atau obyek dakwah terdiri dari berbagai macam golongan manusia.

Oleh karenanya menggolongkan mad‟u sama dengan menggolongkan manusia itu

sendiri ke dalam profesi, ekonomi dan seterusnya.

Menurut Faizah dalam buku Psikologi Dakwah mad‟u dapat dilihat dari aspek

kelompok masyarakat yang terbagi menjadi:26

Pertama, sasaran kelompok

25

A. Karim Zaidan, Asas al-Dakwah, diterjemahkan. M. Asywadie Syukur dengan judul

Dasar-Dasar Ilmu (Jakarta: Media Dakwah, 1979) hal. 68 26

Faizah dan H. Lalu Muchsin Efendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006) hal. 70

Page 33: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

22

masyarakat dilihat dari segi sosiologis berupa masyarakat terasing, pedesaan, kota

besar, dan kecil serta masyarakat yang ada dikota. Kedua, sasaran kelompok

masyarakat dilihat dari segi struktur kelembagaan berupa masyarakat, pemerintah

dan keluarga. Selanjutnya, sasaran kelompok masyarakat dilihat dari segi kultural

berupa golongan priyai, abangan dan santri. Klasifikasi ini terutama terdapat pada

masyarakat Jawa. Keempat, sasaran kelompok masyarakat dilihat dari segi tingkat

usia berupa golongan anak-anak, remaja dan orang tua. Berikutnya, sasaran

kelompok masyarakat dilihat dari segi tingkat hidup sosial ekonomi berupa

golongan kaya, menengah, dan miskin. Serta yang terakhir, sasaran kelompok

masyarakat dilihati dari segi okupasional (profesi dan pekerjaan) berupa golongan

petani, pedagang, seniman, buruh, pegawai negeri dan lain-lain.

Adapun unsur dakwah berikutnya yaitu, materi dakwah. Materi dakwah

adalah isi pesan yang disampaikan oleh da‟i kepada mad‟u, yakni ajaran agama

Islam sebagaimana tersebut di dalam al-Qur‟an dan al-Hadits. Yang mana ajaran

agama Islam adalah diklasifikasikan menjadi empat masalah pokok, yaitu:

masalah akidah (keimanan), masalah syari’ah, masalah akhlak dan masalah

mu’amalah.27

Adapun pengertian lain menurut Moh Ali Azis mengatakan bahwa materi

dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan kepada mad‟u,

27

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Rahmat Semesta, 2006). hal

24-31

Page 34: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

23

dalam hal ini ajaran Islam itu sendiri.28

Menurut Abu Zahrah, ada lima hal yang

perlu diperhatikan pada materi dakwah29

, yaitu;

Pertama, Aqidah Islamiyah yaitu mengesakan Allah.Kedua, percaya bahwa al-

Qur‟an itu diturunkan oleh Allah dan dapat dilumpuhkan bangas Arab untuk

membuat yang serupa.Ketiga, memiliki hadits-hadits yang membangkitkan

semangat taqwa ke dalam lubuk hati dan menyentuh jiwa, serta perjalanan hidup

Nabi Muhamad SAW.Keempat, mengesakan perjalanan hidup Nabi Muhammad

SAW. Kelima, menjelaskan tujuan Islam bagi individu dan masyarakat dengan

prinsip menghormati manusia, keadilan dalam bermasyarakat dan bernegara,

persamaan dan kemerdekaan, gotong royong dalam kebaikan dan taqwa, serta

melarang gotong royong berbuat dosa seperti mewujudkan diskriminasi dan saling

kenal antar sesama manusia.

Selanjutnya, media dakwah. Media dalam arti sempit adalah alat dakwah. Alat

dakwah berarti media dakwah yang memiliki peranan atau kedudukan sebagai

penunjang tercapainya tujuan.30

Media dakwah yang dimaksud adalah sarana

untuk merealisasikan materi dakwah terhadap mad’u. Hamzah Ya‟qub membagi

wasilah dakwah menjadi lima macam yaitu: Lisan, tulisan, lukisan, audiovisual,

akhlak.31 Media merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh

seorang da‟i saat berdakwah. Karena pemilihan media memiliki peranan penting

28

Moh Ali Azis, Ilmu Dakwah, (Jakarta: kencana, 2004) hal 62 29

Acep , Aripudin dan Syuksiadi Sambas, Dakwah Damai; Pengantar Dakwah Antar

Budaya, (Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya, 2007) hal. 159

30

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), hal.

164

31

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Rahmat Semesta, 2006),

hal. 32

Page 35: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

24

dalam menentukan bagaimana aktifitas dakwah yang dilakukan seseorang da‟i.

Media dakwah dapat memudahkan para juru dakwah untuk menyampaikan pesan

pada khalayak atau komunikannya dengan cepat dan pesan yang disampaikan

dapat tersebar dengan luas.32

Unsur dakwah yang kelima atau terakhir adalah metode dakwah. Dalam

bahasa Yunani metode berasal dari kata Methodos yang artinya jalan atau cara,

sedangkan dalam bahasa Arab disebut Thariq. Metode adalah cara tertentu yang

dilakukan oleh seorang da‟i kepada mad‟unya.33

Dalam bahasa Inggris, metode

berasal dari kata Method, yang mempunyai arti pelajaran atau cara yang ditempuh

untuk mencapai tujuan dengan hasil yang efektif.34

Metode dakwah berarti jalan

atau cara untuk teknik berkomunikasi yang digunakan oleh seorang da‟i dalam

menyampaikan risalah Islam kepada masyarakat (mad‟u) yang menjalani objek

dakwahnya. Seperti yang tertuang dalam al-qur‟an surah an-Nahl ayat 125:

ربك هى أعلم بمن ضل عن ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والمىعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن إن

سبيله وهى أعلم بالمهتدين

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya

dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

32

M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikasi, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1997), Cet. Ke-

1 hal. 12 33

M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998), hal. 35 34

Masdar Helmi, Problem Dakwah Islamiyah dan Pedoman Mubaligh, (Semarang: CV.

Toba Putra, 1969), hal. 34

Page 36: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

25

Ada beberapa kerangka mengenai metode yang terdapat pada al-Qur‟an surah

an-Nahl ayat 125, antara lain sebagai berikut:

1. Bil Hikmah

Menurut Ali Mustafa Ya‟kub hikmah adalah sebagai ucapan-ucapan yang

tepat dan benar atau argumen-argumen yang kuat dan meyakinkan.35

Sehingga

dapat dikatakan hikmah merupakan perkataan yang benar. Pendapat lain di

kemukakan oleh M. Munir bahwa bil hikmah yaitu kemampuan dan ketetapan

da‟i dalam memilih, memilah dan menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi

objektif mad‟u.36

Bil hikmah merupakan kemampuan da‟i dalam menjelaskan doktrin-doktrin

Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi logis dan bahasa yang

komunikatif. Jadi dakwah dengan hikmah adalah dakwah yang dilakukan dengan

cara menyatukan sebuah sistem antara kemampuan da‟i secara praktis dengan

kemampuan teoritisnya.

2. Mauidzah al-Hasanah (dengan cara yang baik)

Memberikan nasihat kepada orang lain dengan cara yang baik, dengan bahasa

yang baik agar nasehat tersebut dapat diterima, berkenan dihati dan memberikan

kenyamanan pada orang lain.37

Penulis berpendapat bahwa metode ini jika

35

Ali Mustafa Ya‟kub, Sejarah Dan Metode Dakwah Nabi, (Jakarta: Pustaka Firdaus,

1997), hal. 121 36

M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998), hal. 10 37

Ibid. Hal 16

Page 37: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

26

disampaikan kepada orang banyak maka akan lebih baik, tujuannya agar menjadi

lebih besar kuantitas manusia yang kembali kepada jalan Allah SWT.

3. Al-Mujadalah

Menurut M. Mansyur Amin, “berdebat dengan cara yang lebih baik artinya

adalah berdakwah dengan jalan mengadakan tukar pikiran yang sebaik-

baiknya.”38

Metode debat merupakan cara praktis yang ideal untuk mencapai cita-

cita mulia yang diharapkan, yaitu untuk menegakkan kebenaran.39

Maka dengan

cara demikian, kita dapat mengetahui letak keluasan ilmu Islam untuk diterangkan

kepada orang lain. Yang semula pendapat kita benar dan yang lain salah, dalam

metode ini kita dapat mengetahui kebenaran yang baik atau sesungguhnya dan

membetulkan aqidah yang bathil.

3. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah merupakan bagian dari seluruh aktifitas dakwah, tujuan

dakwah juga mempunyai peran penting seperti halnya unsur-unsur dakwah.

Tujuan jangka pendek adalah untuk memberikan pemahaman agama Islam kepada

masyarakat.

Menurut pendapat Rosyad Shaleh, tujuan dakwah dapat dirumuskan dalam

dua kerangka, yaitu tujuan untuk mencapai suatu nilai atau hasil terakhir yang

merupakan tujuan utama (major objective) dan tujuan untuk mencapai nilai atau

38

M. Mansyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta: Al-Amin press,

1997), hal. 30 39

Muhammad Husain Fadhlullah, Metodologi Dakwah al-Qur’an, (Jakarta: Lentera, 1997),

cet ke-1, hal. 40

Page 38: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

27

hasil dalam bidang-bidang khusus yang merupakan tujuan atau sasaran

departemential.

Tujuan utama dan tujuan departemential adalah dilihat dari segi hierarchinya.

Sedangkan bila dilihat dari segi proses pencapaiannya, tujuan utama adalah

merupakan ultimate goal atau tujuan akhir. Sedangkan tujuan departemential

merupakan intermediate goal atau tujuan perantara.

Pendapat lain dikemukakan oleh Abdul Kadir Munsyi, dalam Metode Diskusi

Dalam Dakwah,40

bahwa tujuan dakwah dapat dikelompokkan dalam tiga macam,

yaitu: mengajak manusia seluruhnya agar menyembah Allah dan tidak

mensekutukan-Nya, mengajak kaum muslimin agar mereka ikhlas beragama

karena Allah, dan mengajak manusia untuk menerapkan hukum Allah yang

mewujudkan kesejahteraan dan keselamatan bagi umat manusia seluruhnya.

Berdasarkan pendapat di atas penulis menarik kesimpulan bahwa tujuan

dakwah ialah untuk memberikan pengetahuan Agama Islam kepada masyarakat

serta mengajak umat manusia seluruhnya untuk menyembah Allah dan tidak

mempersetkutukannya dan yang paling terpenting agar seluruh manusia taat

kepada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya secara ikhlas karena Allah

SWT.

40

Drs. Abdul Kadir Munsyi, Metode Diskusi Dalam Dakwah, (Surabaya, Al-Ikhlas, 1987),

hal. 20-21

Page 39: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

28

4. Komunikasi Efektif

Ketika berbicara mengenai proses komunikasi maka ada sebuah harapan untuk

mendapatkan tujuan yang sama atas apa yang diberikan oleh komunikator kepada

komunikan. Pada dasarnya komunikasi dipelajari karena kita sebagai pelaku

komunikasi ingin mengetahui seberapa besar pengaruh suatu komunikasi kepada

seseorang yang kita ajak berkomunikasi. Untuk menghasilkan komunikasi yang

efektif dimulai dari pelaku komunikasi yaitu komunikan dan komunikator.

Komunikasi yang efektif dapat diartikan sebagai penerimaan pesan oleh

komunikan sesuai dengan pesan yang dikirim oleh komunikator, kemudian

komunikan memberikan umpan balik yang positif sesuai dengan harapan. Untuk

membangun komunikasi yang efektif ada beberapa aspek yang terlibat serta hal-

hal yang harus diperhatikan ketika komunikasi efektif ingin terjalin. Seperti yang

tertulis dalam buku milik Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam dengan judul

„Komunikasi dan Public Relation‟ ada lima aspek yang harus dipahami dalam

membangun komunikasi yang efektif, diantaranya clarity (kejelasan), informasi

serta bahasa yang digunakan harus jelas agar dapat dipahami pihak lain. 41

dalam

hal ini misalnya seperti penggunaan bahasa sehari-hari, kita sering mendengar

ucapan seperti, “yah, ininya belum bisa dipakai, nanti sore baru bisa diituin tuh.”

Apa maksud ininya atau diituin? Akan lebih mudah dipahami apabila ininya

diganti dengan oncom dan ituin-nya dapat diganti dengan dengan masak, jadi

kalimat itu menjadi, “yah, oncom nya belum bisa dipakai, nanti sore baru bisa

41

Kadar Nurjaman, S.E., M.M. dan Khaerul Umam, S.IP, Mag,.,M.Si., Komunikasi dan

Public Relation, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hal.37-38.

Page 40: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

29

dimasak tuh”. Kemudian accuracy (ketepatan), informasi serta bahasa yang

disampaikan ketika berkomunikasi harus akurat dan tepat.42

Ketepatan dalam

penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi secara benar. Benar di sini

penulis memahami artinya sesuai dengan yang ingin disampaikan, jadi apa yang

mau kita sampaikan benar-benar kita ketahui meskipun informasi itu belum

terbukti faktanya. Inilah yang penulis pahami mengenai keakuratan di sini.

Selanjutmya contex (konteks), kesesuaian antarabahasa dan informasi yang

disampaikan dengan keadaan, tempat, lingkungan di mana komunikasi itu

terjadi.43

Bisa saja, kita menggunakan bahasa yang tepat saat berkomunikasi

namun konteksnya tidak tepat, maka hasil yang diperoleh juga tidak sesuai.

Misalnya, sepulang sekolah seorang anak berkata pada ibu nya untuk meminta

makan, “ratuku, tolonglah pangeran tampanmu ini ambilkan sepiring nasi nan

legit, pangeran lapar sekali.” Dari bahasa memang tidak ada yang tidak tepat,

namun konteksnya tidak tepat, sehingga mungkin sang ibu tidak langsung

mengambilkan makanan tapi bertanya ada apa dengan buah hatinya itu. Selain itu

ada juga flow (alur), keruntutan atau urutan alur bahasa dan informasi sangat

berarti dalam menjalani komunikasi yang efektif.44

Misalnya ketika kita ingin

menyatakan cinta kepada seseorang, maka tidak mungkin kita langsung bilang

cinta terhadapnya, ini akan menjadikannya takut dan terkejut, melainkan harus

disertai alur di awal seperti latar belakangnya, ada tahap-tahapnya, dan yang

42

Kadar Nurjaman, S.E., M.M. dan Khaerul Umam, S.IP, Mag,.,M.Si., Komunikasi dan

Public Relation, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hal. 45 43

Kadar Nurjaman, S.E., M.M. dan Khaerul Umam, S.IP, Mag,.,M.Si., Komunikasi dan

Public Relation, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hal. 45-46 44

Kadar Nurjaman, S.E., M.M. dan Khaerul Umam, S.IP, Mag,.,M.Si., Komunikasi dan

Public Relation, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hal. 45

Page 41: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

30

terakhir culture (budaya), aspek ini tidak hanya menyangkut bahasa dan

informasi, tetapi juga tata krama atau etika.45

Budaya menjadi aspek yang

dianggap penting ketika berkomunikasi karena ragam budaya membuat kebiasaan

seseorangpun berbeda-beda. Misalnya, dalam adat Betawi makan dengan

mengadahkan piring serta kaki dinaikkan sebelah itu merupakan sesuatu yang

biasa, namun ketika kita berada di Solo, hal ini menjadi sesuatu yang dirasa

kurang pantas bahkan dinilai tidak sopan.

Dalam melakukan komunikasi tidak selalu berjalan dengan secara baik, itu

terjadi karena adanya hambatan-hambatan dalam menjalankan komunikasi yang

efektif. Bahkan beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkin

seseorang dapat melakukan komunikasi secara sebenar-benarnya efektif. Berikut

akan penulis jelaskan beberapa hal yang menjadi hambatan dan harus lebih

diperhatikan lagi oleh komunikan dan komunikator untuk menghasilkan

komunikasi yang efektif.

Gangguan menjadi hambatan yang pertama dalam melakukan komunikasi,

gangguan pun tidak hanya di definisikan sendiri namun terbagi lagi menjadi dua.

Di sini ada yang dinamakan sebagai gangguan yang berwujud fisik ini yang

mdisebabkan oleh saluran komunikasi atau kebisingan (gangguan mekanik),

kemudian ada juga gangguan semantik yaitu gangguan yang terjadi akibat kesalah

pahaman arti atau makna yang disampaikan pelaku komunikasi. Contohnya oada

gangguan mekanik ini seperti suara-suara ramai saat sedang di luar rumah atau

45

Kadar Nurjaman, S.E., M.M. dan Khaerul Umam, S.IP, Mag,.,M.Si., Komunikasi dan

Public Relation, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hal. 45

Page 42: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

31

jalan raya, atau bisa juga saluran komunikasi yang mengalami kerusakan.

Selanjutnyacontoh dari gangguan semantik seperti penggunaan bahasa yang sulit

dipahami, dan kesalah pahaman mengenai arti makna yang disampaikan oleh

komunikator.

C. Strategi Dakwah

1. Pengertian Strategi dakwah

Strategi dakwah sangat erat kaitannya dengan manajemen, karena orientasi

kedua term atau istilah tersebut sama-sama mengarah pada sebuah keberhasilan

planning yang sudah ditetapkan oleh individu maupun organisasi. Asmuni Syukir

dalam bukunya Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam mengatakan bahwa “strategi

dakwah sebagi metode, siasat, taktik yang dipergunakan dalam aktivitas kegitan

dakwah.”46

Jadi dapat dikatakan bahwa strategi dakwah merupakan bagaimana

cara agar dakwahnya berhasil.

Sedangkan menurut Abu Zahra yang dikutip oleh Acep Aripudin mengatakan

bahwa strategi dakwah Islam adalah perencanaan, penyerahan kegiatan dan

operasi dakwah Islam yang dibuat secara rasional untuk mencapai tujuan-tujuan

Islam yang meliputi seluruh dimensi kemanusiaan.47

Dengan kata lain segala

sesuatu yang diperlukan untuk berkdakwah dipikirkan secara matang agar sesuai

dengan tujuan dakwah.

46

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), hal.

32 47

Acep Aripudin & Syukriadi Sambas, Dakwah Damai: Pengantar Dakwah Antar Budaya,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-1, hal. 138

Page 43: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

32

Berdasarkan pengertian beberapa ahli diatas penulis berpendapat bahwa

strategi dakwah merupakan perpaduan dari perencanaan (planning), metode dan

taktik untuk mencapai tujuan dakwah. Dalam mencapai tujuan tersebut

dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang matang baik teknik maupun taktik yang

harus dilakukan seorang da‟i dalam mencapai tujuan dakwahnya.

Dengan melihat pengertian diatas maka diperlukan suatu pengetahuan yang

tepat dan akurat terhadap realitas yang telah terjadi dan berlangsung dalam

kehidupan masyarakat. Mengingat realitas dalam masyarakat yang berbeda-beda

baik dari segi pendidikan, latar belakang pekerjaan, maupun tempat dari mana

berasal. Maka strategi dakwah harus dicermati secara terus-menerus, sehingga

suatu strategi dipakai tidak bersifat kaku. Disamping itu strategi merupakan suatu

perencanaan yang menyeluruh yang senantiasa mempertimbangkan situasi dan

kondisi masyarakatnya, yang disusun dan difungsikan guna pencapaian tujuan.

Dalam bidang dakwah maka hal tersebut dikenal dengan analisis strategi

dakwah dimana penjabarannya tidak akan lepas dari analisa subjek dakwah,

analisa materi dakwah dan analisa objek dakwah, sehingga dalam pelaksananya

akan sangat mempengaruhi metode dakwah atau model penyampaian dakwah

yang digunakan.48

Metode penyampaian dakwah dapat berupa: Dakwah bil lisan,

dakwah bil qalb, atau bil hikmah, dakwah bil kalam, dakwah bil mauidoh

hasanah, dakwah bil uswatun hasanah dan juga bisa dakwah melalui metode

48

H. Asep Muhiddin, Metode Pengembangan Dakwah (Bandung: Pustaka Setia, 2002),

cet. ke-1, hal. 78.

Page 44: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

33

berdebat.49

Maka sangat diperlukan dalam pelaksanaan strategi akan adanya

metode dakwah yang diterapkan.

2. Prinsip-Prinsip Strategi Dakwah

Berdasarkan pada makna dan urgensi dakwah, serta kenyataanya dakwah di

lapangan dan aspek-aspek normatif tentang dakwah yangterdapat dalam al-Qur‟an

dan sunnah, maka ditemukan prisip strategi dakwah yang dikemukakan oleh Dr.

Muhammad Idris dalam bukunya Ilmu dakwah, yaitu antara lain sebagai berikut:50

a. Memperjelas secara gamblang sasaran-sasaran ideal

Sebagai langkah awal dalam berdakwah, terlebih dahulu harus

diperjelas sasaran apa yang ingin dicapai, kondisi umat Islam bagaimana

yang diharapkan. Baik dalam wujudnya sebagai individu mapun wujudnya

sebagai suatu komunitas masyarakat.

b. Merumuskan masalah pokok umat Islam

Dakwah bertujuan untuk menyelamatkan umat dari kehancuran

dan untuk mewujudkan cita-cita ideal masyarakat. Rumuskanlah terlebih

dahulu masalah pokok yang dihadapi umat, kesenjangan antara sasaran

ideal dan kenyataan yang konkrit dari pribadi-pribadi muslim, serta

kondisi masyarakat dewasa ini. Jenjang masalah ini pun tidak sama antara

kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat lainnya.

Setiap kurun waktu tertentu harus ada kajian ulang terhadap masalah itu

seiring dengan pesatnya perubahan masyarakat tersebut.

49

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), hal. 11 50

Dr. Muhammad Idris, Ilmu Dakwah (Jakarta: Kencana, 2001), hal. 20-21.

Page 45: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

34

c. Merumuskan isi dakwah

Jika kita sudah berhasil merumuskan sasaran dakwah beserta

masalah yang dihadapi masyarakat Islam, pada langkah selanjutnya adalah

menentukan isi dakwah itu sendiri. Isi dakwah harus sinkron dengan

masyarakat Islam sehingga tercapai sasaran yang telah ditetapkan. Ketidak

sinkronan dalam menentukan isi dakwah ini bisa menimbulkan dampak

negatif yang disebut dengan istilah “split personality” atau “double

morality” pribadi muslim. Misalnya seorang muslim yang beribadah,

tetapi pada waktu yang sama ia dapat menjadi pemeras, peninda, koruptor

dan perbuatan tercela lainnya. Jadi, untuk bisa menyusun isi dakwah

secara tepat, dibutuhkan penguasaan ilmu yang komprehensif atau dengan

menghimpun pemikiran-pemikiran beberapa pakar dari berbagai disiplin

ilmu.

3. Bentuk-bentuk Pendekatan Strategi Dakwah

Jika seorang da‟i mampu menjalankan strategi dakwah secara bijak, insya

Allah ia akan mudah mencapai keinginannya, yakni keberhasilan dakwahnya.

Nabi Muhammad SAW. sebagai imam para da‟i, telah menerapkan strategi

dakwah secara bijak, sehingga melalui beliau Allah SWT memberi manfaat

kepada hamba-Nya dan menyelamatkan mereka dari syirik menuju tauhid. Siasat

beliau tersebut bermanfaat besar dalam menyukseskan dakwahnya, membangun

negaranya, menguatkan kekuasaannya dan meninggikan kedudukannya.

Page 46: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

35

Sepanjang sejarah politik umat manusia tidak pernah ada seorang pun

pembaharu yang mempunyai pengaruh besar seperti Nabi Muhammad SAW.

Terkumpul padanya jiwa seorang pemimpin, pendidik yang bijak, kecerdasan

akal, orisinalitas pendapat, semangat yang kuat serta kejujuran. Semua itu telah

terbukti pada diri beliau.

Adapun bentuk-bentuk dalam menentukan strategi dakwah menurut Sa‟id bin

Ali bin Wahif al-Qathani antara lain sebagai berikut:51

Pertama, memilih waktu kosong dan kegiatan terhadap kebutuhan penerima

dakwah (audience). Usahakan mereka tidak jenuh dan waktu mereka banyak terisi

dengan petunjuk, pengajaran yang bermanfaat dan nasehat yang baik. Nabi SAW

tidak selalu monoton dalam memberikan nasihat, sehingga orang yang dinasihati

tidak merasa bosan. Strategi dakwah yang dicontohkan Nabi SAW tersebut diikuti

oleh para sahabat. Sabda Nabi SAW yang artinya: “Permudahlah dan jangan

kamu persulit, berilah kabar gembira dan jangan berkata yang membuat mereka

lari jauh.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua, jangan memerintahkan sesuatu yang jika tidak dilakukan. Terkadang

seorang da‟i menjumpai suatu kaum yang sudah mempunyai tradisi mapan.

Tradisi tersebut tidak menentang syariat, tetapi jika dilakukan perombakan akan

mendatangkan kebaikan. Jika seorang da‟i menyadari bahwa apabila dilakukan

perombakan akan terjadi fitnah, maka hal itu tidak perlu dilakukan. NabiSAW

51

Sa‟id bin Ali bin Wahif al-Qathani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, hal 84-92.

Page 47: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

36

tidak membiarkan Ka‟bah direnofasi dari pondasi buatan Nabi Ibrahim karena

menghindari fitnah kaum yang baru menetas dari kehidupan jahiliyah.

Ketiga, menjinakkan hati. Dilakukan dengan memberi maaf ketika dihina,

berbuatbaik ketika disakiti, bersikap lembut ketika dikasari dan bersabar ketika

dizhalimi. Cemoohan dibalas dengan kesabaran, tergesa-gesa dibalas dengan

kehati-hatian. Itulah cara penting yang dapat menarik penerima dakwah

(audience) ke dalam Islam dan membuat iman mereka mantap. Dengan cara-cara

tersebut Nabi SAW mampu menyatukan hati para sahabat disekitarnya. Mereka

bukan saja sangat mencintai beliau tetapi juga ikut menjaga dan membela beliau

dalam dakwahnya.

Lalu berikutnya, pada saat memberi nasihat, jangan menunjuk langsung

kepada orangnya, tetapi berbicara pada sasaran umum. Misalnya apabila seorang

da‟i dihadapkan dengan mad‟u yang terdiri dari golongan atas dan ia ingin

memberikan ceramahnya tentang korupsi maka pandai-pandai lah seorang da‟i

dalam memilih contoh kasus yang akan disampaikannya.

Bentuk dalam menentukan strategi dakwah kelima, memberikan sarana yang

dapat mengantarkan seorang pada tujuannya. Keenam, seorang da‟i harus siap

menjawab berbagai pertanyaan, setiap pertanyaan sebaiknya dijawab secara rinci

dan jelas sehingga orang bertanya merasa puas.

Page 48: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

37

D. Masyarakat Kota

1. Pengertian Masyarakat Kota

Beberapa ahli sosiologi mengatakan masyarakat memiliki banyak arti,

tergantung dari mana melihat sudut pandangnya52

. Ada yang memandang

masyarakat dari sudut kebudayaan dengan alasan bahwa unsur kebudayaan

merupakan unsur terpenting dari masyarakat, ada yang memandang masyarakat

sebagai kelompok-kelompok karena berkelompok adalah unsur yang menentukan

kehidupan masyarakat.

Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya Pengantar Ilmu Antropologi,53

masyarakat berasal dari kata Latin Socius yang berarti kawan. Istilah masyarakat

sendiri berasal dari akar kata bahasa Arab Syaraka, yang berarti ikut serta.

Selanjutnya ia mengatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia

yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat

kontinyu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

Masyarakat bisa disebut juga sebagai suatu perwujudan kehidupan bersama

manusia. Dalam masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar

hubungan dan antar aksi. Di dalam masyarakat sebagai suatu lembaga kehidupan

manusia berlangsung pula keseluruhan proses perkembangan kehidupan.

Kota merupakan suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen,

dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. Kota bisa dibilang

52

Dr. Yusron Razak, Sosiologi Sebuah Pengantar: Tinjauan Pemikiran Sosiologi

Perspektif Islam, (Ciputat: Lembaga Sosiologi Agama, 2008) hal. 126 53

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta, Aksara Baru, 1989) hal. 146

Page 49: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

38

sebagai tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih. Dari beberapa

pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang

sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas

tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis berpendapat bahwa masyarakat kota

adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah atau daerah yang cukup

besar, padat dan permanen serta sebagian besar individu mempunyai ciri-ciri

mendasar yang sama.

Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat

kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri yang berbeda dengan

masyarakat perdesaan. Antara warga masyarakat pedesaaan dan masyarakat

perkotaan terdapat perbedaan dalam perhatian, khususnya terhadap keperluan

hidup. Di desa yang di utamakan adalah perhatian khusus terhadap keperluan

utama kehidupan, hubungan-hubungan untuk memperhatikan fungsi pakaian,

makanan, rumah, dan sebagainya. Lain dengan orang kota yang mempunyai

pandangan berbeda. Orang kota sudah memandang penggunaan kebutuhan hidup,

sehubungan dengan pandangan masyarakat sekitarnya..Selain itu ada beberapa ciri

lagi yang menonjol pada masyarakat kota yang dikemukakan oleh Soerjono

Soekanto, antara lain:54

Pertama, kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan

kehidupan agama di desa. Penulis memahami bahwa kurangnya kehidupan

54

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2005), cet ke-38, hal. 129

Page 50: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

39

keagamaan di masyarakat kota disebabkan karena pola pikir yang rasional dan

didasari pada perhitungan eksak yang berhubungan dengan realita masyarakat.

Memang di kota-kota, orang juga beragama, tapi pada umumnya hanya tampak

pada tempat-tempat ibadah saja. Di luar itu kehidupan masyarakat kota berada

dalam lingkungan ekonomi, perdagangan dan sebagainya sehingga terkesan hanya

ke arah keduniawian.

Kedua, Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus

bergantung pada orang lain, yang penting di sini adalah manusia perseorangan

atau individu. Berdasarkan pemahaman penulis, karena di kota kehidupan

keluarga sering sukar disatukan karena perbedaan kepentingan, politik, agama,

dan lain-lain. Meskipun kebebasan itu nyata diberikan kepada individu, namun

individu tersebut tidak dapat memberikan kebebasan yang sebenarnya kepada

yang bersangkutan. Hal ini terjadi karena kurang berani untuk seorang diri

menghadapi orang laing dengan latar belakang yang berbeda, pendidikan yang

berbeda serta kepentingan yang berbeda.

Selanjutnya, Pembagian kerja di antara warga kota juga lebih tegas dan punya

batas-batas nyata. Di kota tinggal orang-orang dengan aneka warna latar belakang

sosial dan pendidikan yang menyebabkan individu memperdalami suatu bidang

kehidupan khusus. Ini melahirkan suatu gejala bahwa warga kota tidak mungkin

hidup sendirian secara individualistis. Penulis menganggap dengan banyaknya

individu di kota yang terdiri dari berbagai macam latar belakang yang berbeda,

maka pasti akan dihadapi persoalan-persoalan hidup yang berada di luar

jangkauan kemampuan sendiri dan gejala demikian menimbulkan kelompok-

Page 51: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

40

kelompok kecil yang diberdasarkan profesi, kedudukan sosial dan lain-lain. Yang

membentuk batasan-batasan di dalam pergaulan hidup.

Ciri-ciri masyarakat kota yang menonjol keempat adalah, kemungkinan-

kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan, juga lebih banyak diperoleh oleh

warga kota daripada warga desa, karena sistem pembagian kerja yang tegas

tersebut diatas. Penulis memahami peluang terbesar untuk mendapatkan pekerjaan

kemungkinan lebih banyak diperoleh masyarakat kota, hal itu terjadi karena

terbentuknya batasan-batasan pergaulan hidup yang disebutkan pada point

sebelumnya.

Lalu yang kelima, jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut

masyarakat perkotaan, menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih

didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.

Berikutnya, jalan kehidupan yang cepat di kota, mengakibatkan pentingnya

faktor waktu, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat

mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.

Ciri yang menonjol terakhir, perubahan-perubahan sosial tampak dengan

nyata di kota-kota, karena kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh luar.

Hal ini sering menimbulkan pertentangan antara golongan tua dengan golongan

muda, oleh karena golongan muda yang belum sepenuhnya terwujud

kepribadiannya, lebih senang mengikuti pola-pola baru dalam kehidupan.

Page 52: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

41

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Perkembangan Dakwah

Menurut Faizah dalam bukunya Psikologi Dakwah sejarah dakwah merupakan

suatu proses yang mencakup segala aspek kehidupan umat lintas sosial, kultural,

dan geografis. Ia juga menyebutkan bahwa sejarah dakwah dibagi dalam empat

periode, yaitu:55

Pertama, Periode Sebelum Nabi Muhammad. Para ahli sejarah Islam sepakat

bahwa semenjak Nabi Nuh sampai Nabi Isa merupakan da‟i utusan Allah yang

mengajak kepada ketauhidan, memerangi kemusyrikan, menyuruh kepada

ketaatan, dan mencegah perbuatan maksiat.

Penulis memahami bahwa dakwah para nabi pada periode ini lebih bersifat

lokal, di mana para nabi diutus hanya kepada kaum tertentu sesuai dengan

kebutuhan dan kecenderungan masing-masing kaum. Dalam menjalankan

dakwah, para nabi dibekali dengan kemampuan luar biasa yang disebut dengan

mu’jizat sebagai legitimasi kebenaran yang mereka bawa.

Kedua, periode Nabi Muhammad dan Khulafa al-Rasyddin. Pada masa Nabi

Muhammad SAW terbagi dalam dua fase, yaitu; fase Mekkah dan fase Madinah.

Pada fase Mekah Nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi-sembunyi.

Setelah tiga tahun lamanya, beliau mendapat perintah dari Allah untuk berdakwah

55

Faizah, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006) cet ke-1, hal 19-27

Page 53: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

42

secara terang-terangan. Di mekkah Nabi Muhammad melakukan beberapa

langkah penting untuk kelanjutan dakwah Islam seperti; konsentrasi terhadap

pendidikan, penerapan nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, dan

memperdalam arti solidaritas antar sesama muslim.

Penulis memahami pada fase Madinah ini dimulai ketika beliau mendapat

wahyu untuk hijrah ke Madinah karena beliau beserta para pengikutnya akan

dibunuh oleh orang-orang Quraisy. Di Madinah Rasulullah tetap berkonsentrasi

menyampaikan risalah Islam melalui ayat-ayat al-Qur‟an, mendirikan masjid,

mengajarkan makna-makna al-Qur‟an, menegakkan hukum-hukum syariat, dan

lain-lain.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, dakwah diteruskan oleh Abu Bakar,

Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib atau yang lebih

dikenal dengan masa Khulafaurrasyddin. Penulis berpendapat bahwa pada masa

ini dakwah yang digencarkan semakin bergairah, baik berupa gerakan keilmuan

atau pendidikan dan pembelajaran, karena pada periode ini al-Qur‟an pertama kali

di kumpulkan yaitu tepatnya pada masa Abu Bakar.

Ketiga, periode Umayyah, Abasiyyah, dan Utsmani. Pada periode ini dakwah

Islam semakin luas dengan semakin banyaknya daerah yang dapat ditaklukkan

seperti Asia kecil, Romawi, Afrika Utara, Andalusia, dan lain-lain. Penulis

berpendapat bahwa kenapa pada masa ini sangat berkembang karena pada masa

ini para ulama-ulama ahli fiqh, tafsir, dan hadis dikirim ke daerah-daerah yang

Page 54: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

43

telah ditaklukan untuk menyebarkan menjelaskan ajaran-ajaran agama Islam pada

kehidupan sehari-hari.

Periode yang terakhir yaitu, pada periode modern. Secara garis besar proses

dakwah pada periode ini baik yang berupa penyampaian (tabligh) dan penyebaran

Islam serta kegiatan belajar masih tetap berjalan walaupun proses dakwah masih

mendapatkan pertentangan. Pada masa ini penulis berpendapat bahwa pergerakan

dakwah yang dilakukan mengambil bentuk yang bermacam-macam, ada yang

berderak secara individu maupun ada pula yang secara berkelompok. Ada yang

berupa institusi formal maupun nonformal serta sarana dan prasarana yang

berbeda-beda.

B. Perkembangan kajian dakwah di Indonesia

Perkembangan dakwah Islam di Indonesia pada dasarnya sejalan dengan

masuknya Islam di Indonesia yaitu pada sekitar abad 7 Masehi atau abad pertama

Hijriah. Pekembangan dakwah di Indonesia banyak dilakukan oleh organisasi

keagamaan yang berorientasi kepada pengembangan agama Islam di berbagai

kalangan masyarakat. Adapun organisasi Islam di Indonesia yang bergerak di

bidang dakwah, pendidikan, dan sosial menurut Samsul Munir Amin, antara

lain:56

Jam‟iyatul Khair didirikan oleh Sayyid Syihab bin Syihab (1905),

Muhammadiyah oleh K.H. Ahmad Dahlan (1912), Al-Irsyad oleh Syaikh Ahmad

Syurkati (1913), Nahdlatul Ulama (NU) oleh K.H. Hasyim Asy‟ari (1926),

Persatuan Umat Islam (PUI) oleh K.H. Abdul Halim (1911), Persatuan Islam

56

Drs. Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2013) cet. ke-2, hal. 44

Page 55: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

44

(Persis) oleh K.H. Zamzam (1923), Syarikat Islam (SI) oleh HOS Cokroaminoto

(1911), Persatuan Tarniyah Islamiyyah (PERTI) oleh Syaikh Sulaiman Ar-Rasuli

(1928), bahkan sekarang terdapat organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia

(MUI), Majelis Dakwah Islamiyyah (MDI).

Berdasarkan pemahaman penulis, aktivitas dakwah di Indonesia tidak terlepas

dari adanya organisasi yang berorientasi Islam. Oraganisasi itu sendiri tumbuh

kembang di tengah masyarakat serta bergerak tidak hanya di bidang dakwah,

melainkan merangkap pada bidang sosial dan budaya. Bahkan pada belakangan

ini organisasi Islam yang berada di Indonesia mulai merambah masuk pada

kawasan politik.

Tidak hanya berdirinya organisasi yang berorientasikan Islam, secara

akademisi kajian mengenai ilmu dakwah di Indonesia dimulai sejak tahun 1950,

semenjak adanya Pergutuan Tinggi Agama Islam. Kemudian dibukanya Jurusan

Dakwah pada Fakultas Ushuluddin PTAIN (IAIN) pada tahun 1960. Pada sekitar

tahun 1960-an juga muncul suatu kelompak dakwah yang tergabung dalam

Perguruan Tinggi Dakwah Islam (PTDI).

C. Profile Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Ustadz Muhammad Arifin Ilham atau yang lebih dikenal dengan nama ustadz

Arifin Ilham merupakan anak ke-2 dari pasangan Bapak H. Ilham Marzuki dan

Ibu Hj. Nurhayati. Da‟i yang lahir di Banjarmasin 8 Juni 1969 ini merupakan

satu-satunya anak lelaki di antara ke-empat saudarinya. Pada saat berumur dua

tahun Arifin hampir meninggal karena terseret arus sungai yang deras dan dalam.

Page 56: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

45

Arifin berkata “saat itu saya sedang menemani ibu mencuci pakaian di sungai,

saya bermain bersama kakak perempuan yang bernama mursidah, lalu tiba-tiba

saya tergelincir dan terseret arus sungai yang deras dan dalam, setelah itu saya

tidak sadar lagi apa yang terjadi”. Tanpa pikir panjang sang ibu langsung

berenang dan mengejar anaknya yang terseret arus sungai. Setelah berenang

sejauh empat meter alhamdulillah Arifin berhasil diselamatkan.

Ketika berusia lima tahun Arifin dimasukkan oleh ibunya di TK Aisyah, lalu

berlanjut di SD Muhammadiyah dekat rumahnya di Banjarmasin. Pada saat SD

Arifin terkenal sangat bodoh, nakal dan pemalas. Buktinya dia baru bisa membaca

huruf latin pada kelas tiga. Meskipun memiliki sifat buruk seperti itu tetapi nilai

sosial kebersamaan yang dimiliki sangatlah tinggi, hal ini terbukti ketika ia tidak

suka melihat temannya yang berbadan kecil diganggu oleh temannya yang

berbadan besar serta jago karate, seketika itu pula Arifin menantang berkelahi

temannya yang berbadan besar tersebut, namun Arifin kalah, wajahnya memar,

dan bibirnya pun robek. Ujar Arifin yang menyebutkan dirinya dengan panggilan

namanya sendiri. Agar tidak berkelahi lagi pada kemudian hari, maka Arifin

dipindahkan ke SD Rajawali.

Kenakalan Arifin pun masih berlanjut meskipun telah pindah di SD Rajawali.

Mungkin karena pengaruh hidup di kota, ia sering berjudi dengan teman-

temannya. Bukan berjudi dengan uang melaikan dengan kelereng, yang menang

mendapat 10 kelereng. Selain itu Arifin sering mencuri uang Abah (panggilan

akrab untuk ayah Arifin) yang terdapat di lemari pakaian untuk membeli kelereng,

Page 57: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

46

tidak banyak hanya seribu rupiah namun sering dilakukan karena ia selalu kalah

dalam berjudi kelereng.

Karena Arifin anak lelaki satu-satuya, Abah yang merasa kurang

memperhatikan dan mengawasi tumbuh kembang anaknya maka Abah lebih

sering mempercayakan neneknya untuk mendidik Arifin. Selain itu Abah sangat

berkeinginan sekali anaknya agar pandai mengaji maka dari itu Abah memanggil

guru ngaji untuk mengajar di rumahnya. Kenakalan Arifin pun berlanjut dengan

menggembosi ban sepeda guru ngajinya, serta menyembunyikan sendalnya

setelah mengajar.

Puncak kenakalan Arifin terjadi ketika ia duduk di bangku kelas enam. Pada

saat itu ia mengancam untuk membakar rumah apabila tidak dibelikan motor.

Meskipun telah menyiapkan korek dan minyak tanah, orang tua Arifin tidak

memperdulikan ancaman tersebut. “Maklum motor yang dibeli tidak sesuai

dengan keinginan, mintanya motor trail yang dibeli malah motor vespa, biarpun

lebih murah tapi tetap trendi” kata Arifin dengan nada jengkel. Karena terlalu

kesal dengan Abah maka ia ikut bergabung dengan teman-teman di lapangan

badminton di sebelah rumahnya. Ia tahu Abah sedang di sana juga, dan ia tahu

kalau Abah tidak suka merokok, begitu pula dengan Arifin, namun karena ingin

memancing kekesalan Abah maka Arifin mulai membakar rokok. Sampai pada

hisapan ketiga Abah menghampiri Arifin dan menampar di depan teman-

temannya.

Page 58: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

47

Tamparan itu tidak hanya mempermalukannya, tapi membuatnya sakit lahir

batin. Maklum, sewaktu muda ayahnya sering berlatih karate sehingga

pukulannya terasa mantap. Saat itu juga Arifin kabur dan tidak mau pulang ke

rumah. Keadaan semakin larut akhirnya Arifin menginap di rumah temannya yang

bernama Ahmad. Arifin meminta kepada keluarga Ahmad agar diam-diam dan

tidak memberi tahu ibunya kalau dia sedang berada di rumah Ahmad. Namun

dengan sembunyi-sembunyi ibu Ahmad memberitahukan ibunya Arifin kalau

anaknya sedang ada dirumahnya. Lalu ibu Arifin menitipkan sejumlah uang untuk

membelikan makan serta keperluan Arifin di sana.

Sampai pada hari kelima ibunda Arifin Hj. Nurhayati sengaja bertemu Arifin

dan memberi tahu kalau ayahnya sakit keras gara-gara memikirkan Arifin. Ia

meminta agar Arifin segera pulang. Pada saat itu Arifin langsung terenyuh dan

bersedia untuk pulang. Sesampainya di rumah Arifin meminta maaf sambil

memeluk Abah. “kita langsung nangis dan berpelukan, sudah seperti sinetron saja

ceritanya” canda Arifin.

Meskipun nakal, Arifin berhasil lulus SD dengan baik, nilai agamanya biasa-

biasa saja, nilai pengetahuan umumnya cukup bagus sehingga ia bisa masuk SMP

Negeri 1 Banjarmasin, sekolah favorit di ibu kota kalimantan selatan itu. Arifin

berkata “kalau Arifin serius dan bersemangat dalam belajar, Arifin pasti mampu.

Ketika Arifin kelas 6 Arifin bersemangat belajar sehingga mampu masuk SMP

favorit”. Bukan berarti Arifin tidak nakal lagi. Ia tetap bermain bersama yang

lebih tua serta masih berjudi kelereng. Pada tahun 1982 kedua orang tuanya pergi

ke tanah suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Di depan ka‟bah orang tua

Page 59: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

48

Arifin berdo‟a kepada Allah SWT agar Arifin di beri petunjuk serta hidayah oleh-

Nya.

Sementara itu Arifin yang di tinggal bersama ke-empat saudarinya, masih asik

bermain judi kelereng. Bekal yang di tinggalkan orang tuanya habis untuk

dibelikan kelereng. Suatu hari ketika Arifin sedang asik bermain judi kelereng

salah satu teman judinya bernama Denny berkata “Fin orang tua lu pergi haji,

malah main judi”. Saat itu juga Arifin pulang ke rumah dengan pikiran yang tidak

tenang. Meskipun Denny seorang pemabuk dan pemain judi, entah kenapa

celetukannya kali ini masuk ke nalar Arifin, membuatnya terenyak serta seakan

menohok kalbu Arifin.

Sepanjang perjalanan pulang Arifin teringat kedua orang tuanya, ia merasa

dihantui rasa bersalah atas apa yang diperbuatnya. Bayang-bayang kenakalan

selama ini seolah muncul kembali dihadapannya, membuat ia semakin bersalah

dan tidak bisa tidur. Setiap kali terbangun Arifin teringat kedua orang tuanya,

membuat batinnya tercabik hingga menangis di kamar sendirian. “Hidayah tidak

selalu datang melalui kiyai atau ulama, bisa saja dari mereka yang berlumur dosa”

kata Arifin.

Arifin merasa yakin, mata hatinya terbuka bukan hanya semata-mata

celetukan Denny, melainkan dikabulkannya oleh Allah SWT do‟a Abah dan Ibu

yang tidak hanya pergi haji, namun meminta anaknya untuk diberikan petunjuk

serta hidayah-Nya agar tidak nakal lagi. Saat itu Arifin berjanji pada diri sendiri

Page 60: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

49

untuk tidak berjudi serta melakukan tindakan tercela. Ia berjanji pula untuk shalat

lima waktu, mengingat selama ini ia hanya sholat maghrib dan itu juga tidak rutin.

Ketika kedua orang tuanya pulang dari tanah suci, sang ayah terkejut dengan

perubahan sikap Arifin. “kok Arifin belakangan ini sikapnya agak berubah ya?”

Tanya Abah dalam hati. Belakangan diketahui bahwa Arifin yang berada di kelas

1 SMP ingin masuk pesantren. Mejelang pembagian rapor semester akhir Arifin

meminta kepada Abah untuk di masukkan ke pesantren. Kedua orang tuanya

mengantarkan Arifin ke pesantren al-Fallah di KM 24, Banjarmasin. Namun

Arifin menolak masuk pesantren itu. Arifin mau masuk pesantren tetapi pesantren

yang berdasi dan bercelana panjang, bukan yang menggunakan kain sarung.

Setahu Abah pesantren seperti itu tidak ada di Banjarmasin atau di Kalimantan,

bahkan pesantren yang dipimpin oleh kakeknya tidak seperti itu. Pesantren yang

di maksud Arifin adalah pesantren modern yang ada di pulau Jawa.

Setelah pembagian rapor kenaikan kelas 2 SMP tepatnya pada tahun 1983.

Arifin beserta adiknya, Siti Hajar di terbangkan menuju Jakarta bersama Ibunya.

Mereka dimasukkan ke pesantren Darunnajah Ulujami, Kebayoran Lama, Jakarta

Selatan. Meskipun masuk pesantren merupakan keinginan sendiri, pada mulanya

Arifin merasa tidak betah berada di pesantren karena jarak yang sangat jauh

dengan kedua orang tuanya, padahal ia tinggal bersama adiknya.

Saat masuk pesantren Arifin berada di tingkat Tsanawiyah, Arifin merasa

sangat berat untuk mengikuti pelajaran agama. Hal ini dikarenakan ia berasal dari

SD umum yang minim akan pelajaran agama dan pengetahuannya pun sangat

Page 61: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

50

tipis. Membaca dan menulis arab saja Arifin belum lancar, padahal itu merupakan

materi utama di tingkat Tsanawiyah. Tentu saja ini membuat nilai Arifin sangat

anjlok dan membuat rapornya mejadi lautan merah, dari 40 mata pelajaran lebih

dari 30 nilai mata pelajaran Arifin merah semua. Pada saat itu ia merasa sangat

terpukul dan sedih tapi ia tidak mau menyerah karena bagaimanapun masuk

pesantren merupakan kemauannya sendiri, ia tidak mau mengecewakan kedua

orang tuanya. Masuk semester dua, Arifin memacu semangat belajarnya, kalau

orang lain bisa maka ia harus bisa, begitu tekadnya. Usahanya tidak sia-sia, ia

berhasil naik ke kelas II, hasilnya fantastis bukan hanya naik namun belakangan

diketahui ia masuk dalam peringkat sepuluh besar.

Memasuki tahun berikutnya, nilai Arifin tidak hanya bagus. Ia menjadi

bintang pada pelajaran olahraga dan seni. Tidak hanya lari dan badminton, Arifin

juga menjuarai dalam lomba puisi. Namun dalam pidato ia merasa tidak percaya

diri. Setiap kali latihan berpidato Arifin selalu keringat dingin dan merasa gugup

ketika berjalan ke atas mimbar. Tetapi bukan Arifin namanya kalau ia langsung

menyerah, pikirannya langsung jauh menerawang kebelakang ketika ia tinggal

berasama orang tuanya di Banjarmasin. Setiap sore setelah shalat maghrib, Arifin

selalu di ajak ke Masjid Sabilal-Muqtadin yang berjarak 200 meter dari rumahnya.

Sambil menunggu shalat isya, Arifin mendengarkan ceramah dari K.H. Rafi

Hamdan yang merupakan Ustadz kenamaan pada saat itu di daerahnya. Arifin

berkata “enak juga ya menjadi Ustad seperti beliau yang selalu ceramah panjang

lebar di depan umum” Arifin terkesan dengan cara penyampaian yang diberikan

oleh ustadz idolanya ini. Lalu Arifin berfikir “bagaimana bisa seperti beliau kalau

Page 62: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

51

naik mimbar saja gemetaran dan keringat dingin?” Arifin selalu merenung

bagaimana caranya agar tidak gugup ketika naik mimbar, maka ia selalu

menghadiri lomba pidato yang di selanggarakan oleh pesantrennya untuk

mengamati bagaimana caranya agar terlihat tenang.

Ketika Akhirnya salah satu temannya menang mengikuti lomba pidato

tersebut, pengamatan ia teralihkan kepada temannya. Ia selau mengamati pola

hidup keseharian temannya itu. Lalu ia berfikir ternyata pola hidup yang

dilakukan temannya biasa-biasa saja, sama seperti apa yang ia lakukan setiap hari.

Arifin mengungkapkan kalau temannya bisa kenapa ia tidak. Maka pada saat itu ia

’kesetanan’berpidato. Pada saat teman-temannya tidur, ia bangun dan berdiri di

atas tempat tidur lalu mulai berbicara seakan-akan berpidato di atas mimbar. Cara

‘gila’ belajar dan berpidato seperti itu ternyata tidak percuma, ia tidak lagi

keringat dingin dan gemetar ketika menaiki mimbar di hadapan teman-temannya.

Lalu ia mulai merapihkan tutur kata demi kata dan melatih kepercayaan dirinya

sehingga ia berani memberikan cerama di luar pesantrennya.

Setiap pulang ke Banjarmasin ia selalu diminta untuk mengisi ceramah di

daerahnya. Meski sudah sering berpidato di pesantrennya, Arifin merasa tegang

ketika ia mulai ceramah pertama kalinya. Arifin merasa tegang dan keringat

dingin ketika menjelang tidurnya, lalu ia bangkit dan mengambil buku untuk

sekedar membaca dan menambah materi pada ceramah yang diberikan esok

harinya. Namun bukannya menambah ngantuk, ia malah semakin terpikirkan dan

tidak bisa tidur.

Page 63: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

52

Tapi hanya sekali itu saja Arifin merasa nervous, sehingga ceramahnya pun

dirasa tidak karuan dan banyak kalimat-kalimat salah. Sampai di rumah ia

merenung dan berfikir “ternyata Arifin dibutuhkan umat, Arifin ditunggu oleh

umat. Jadi, Arifin harus lebih bersungguh-sungguh lagi.” Hari-hari selanjutnya

pun ketegangan dirasa berkurang dan ia semakin tampil dengan percaya diri.

Rupanya banyak jama‟ah yang menyukai gaya ceramah Arifin. Maka ia diminta

untuk mengisi ceramah di tempat-tempat lain. Tidak heran di usianya yang masih

remaja ia selalu disibukkan dengan jadwal-jadwal ceramah setiap kali ia pulang ke

Banjarmasin.

Perjalanan menuju sukses ternyata memang tidak mudah. Di mana pun ada

saja orang-orang yang iri dan dengki melihat orang lain sukses, begitu yang

dirasakan Arifin. Selain merasa sulit bergaul, ia sering merasa diperlakukan tidak

adil oleh guru maupun pengurus pesantren. Maklum, santri-santri yang masuk

pesantren itu terdiri dari berbagai macam suku-suku di tanah air. Sehingga tingkah

laku dan budaya mereka pun bermacam-macam. Sejak kecil Arifin selalu merasa

tidak senang apabila diperlakukan tidak adil, maka ia lebih memilih berkelahi

apabila melihat ketidakadilan itu.

Arifin merasa tidak nyaman di pesantren Darunnajah atas perlakuan

ketidakadilannya itu. Meskipun baru menduduki kelas dua Aliyah, Arifin

memutuskan pindah ke pesantren Assyafi‟ah di daerah Bali Matraman, Tebet,

Jakarta Selatan. Di tempat ini ia tidak mondok di pesantren sehingga ia lebih

merasa bebas mengekspresikan kemampuannya berpidato. Awalnya, ia hanya

diminta menggantikan Ustadz Ahmad yang berhalangan hadir karena beliau harus

Page 64: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

53

berangkat ke luar negeri. Ia di jemput dengan mengendarai motor Vespa dan

pulangnya dibelikan nasi goreng.

Undangan ceramah kedua datang untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad

SAW. Tapi porsinya juga hanya sebagai pengisi waktu karena Ustadz Manarul

Hidayat, Ustadz kenamaan saat itu yang seharusnya mengisi acara tersebut datang

agak terlambat. Namun, dua kali pemunculan tanpa sengaja justru membawa

hikmah, ia mulai dikenal banyak orang. Dan sejak itulah undangan berceramah

dilingkungan pesantren itu mulai berdatangan.

Lebih setahun kemudian ia berhasil lulus Aliyah dan berhasil menda-

pat ranking ketiga. Menurut rencana, ia akan melanjutkan kuliah ke sebuah

universitas di Mekah, tapi beberapa guru menasihatinya agar kuliah di perguruan

tinggi umum di Indonesia saja. Arifin akhirnya mendaftarkan diri di Jurusan

Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Politik Universitas Nasional di

Jakarta.Sambil kuliah, Arifin terus berceramah di masjid atau majelis taklim. Kian

lama langkahnya kian jauh. Dari seputar Bali Matraman, merambah ke seluruh

wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Tahun 1994 Arifin lulus dari Universitas Nasional sebagai sarjana ilmu

hubungan internasional. Sambil menjadi dosen di Universitas Borobudur, Arifin

makin memantapkan diri sebagai da‟i.Arifin mengatakan, “Arifin ingin

membuktikan kepada semua orang bahwa kalau kita bersunggung-sungguh, maka

kita akan berprestasi. Di mana pun, kita akan bisa berprestasi!”.

Page 65: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

54

Selama menjadi dosen di Universitas Borobudur Arifin tinggal di daerah

perumahan Mampang Indah II depok. Hingga pada suatu hari ia diundang untuk

mengisi ceramah di kediaman keluarga H. Yusuf di Depok, tepatnya pada

September 1997. Pada saat itu juga Arifin pertama kali bertemu dengan

Wahyuniati Al-waly yang merupakan istri pertamanya sekarang. Wanita yang

akrab dipanggil Yuni ini adalah putri keriga dari enam bersaudara. Yuni adalah

anak dari mantan anggota DPR, Drs. Teuku Djamaris.

Saat itu Arifin tengah duduk menunggu antrean makan, begitu juga Yuni.

Jarak di antara mereka sekita tiga-empat meter. Tiba-tiba di antara keduanya

saling beradu pandang dan keduanya pun saling tersenyum. Hanya beberapa detik

saja adu pandang itu berlangsung dan setelah itu mereka pun pulang. Setelah itu,

mereka pun tidak pernah saling bertemu, apalagi saling berbicara.

Yuni yang pada malam itu memang berniat menginap di rumah sahabatnya,

Fitrah, di Depok, maka ia tidak pulang kerumah orang tuanya di kompleks DPR di

Kalibata. Semula ia tidak berniat mengikuti pengajian itu, karena pada awalnya

memang hanya ingin kangen-kangenan saja ke rumah sahabatnya yang sama-sama

berasal dari Padang. Karena itu ia pun pergi kepengajian itu dengan pakaian

seadanya, yaitu celana jins, baju berwarna biru, dan kerudung putih. Tapi ia tidak

merasa rugi mendatangi pengajian itu, karena ia berkata “ustadznya masih muda,

cakep, dan materi ceramahnya pun lumayan menarik.”

Meski yakin penglihatannya tidak salah saat melihat kecantikan gadis itu,

Arifin tidak mau mengumbar perasaannya. Ia tak berusaha mencari tahu siapa dan

Page 66: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

55

dari mana gadis itu. Ia biarkan kehidupannya mengalir sesuai kehendak-Nya.

Sebagai makhluk yang berusaha menyerahkan seluruh kehidupannya hanya untuk

Allah, dalam urusan jodoh pun ia pasrahkan seutuhnya kepada Sang Mahakuasa.

Setiap malam dia bangun kemudian shalat tahajud dan berserah diri kepada-Nya.

Sejak masih kuliah di Universitas Nasional, kemudian lulus kuliah, dan

selanjutnya menjadi dosen di Universitas Borobudur, sudah beberapa kali ia

berteman dengan wanita. Tapi, sejauh itu selalu saja gagal sampai ke

pelaminan.Hari-hari pun berjalan, ternyata Tuhan belum pula menunjukkan tanda-

tanda akan hadirnya seorang pujaan hati. Seesuai dengan pepatah orang tua dulu,

ternyata kalau memang jodoh tidak akan kemana. Suatu hari, ada salah seorang

temannya, Hasan Sandi, yang menawarinya berkenalan dengan seorang gadis.

Katanya, “Ustadz Arifin mau tidak kalau saya kenalkan dengan seorang gadis.

Dia seorang putri ulama.”“Mau, anaknya tinggal di mana?” Arifin balik bertanya.

“Di Kalibata. Tapi, lebih baik kita ketemu di tempat lain saja, deh.”

Suatu hari di bulan Februari 1998 Hasan menghubungi Arifin lagi. Ia

mengundang Arifin untuk memberikan ceramah dalam acara syukuran menempati

rumah baru. “Nanti saya kenalkan sekalian dengan gadis itu,” kata Hasan. Saat

memasuki rumah itu, Arifin kaget ketika melihat salah satu foto yang terpampang

di kamar tamu, yang rupanya pernah dia kenal. “Ini, lho, foto gadis itu,” kata

Hasan sambil menunjuk foto itu.Bertepatan dengan tangan Hasan menunjuk foto

gadis itu, seperti disihir, gadis itu keluar bersama kedua orang tuanya. Hanya

beberapa detik, karena setelah itu gadis yang mengenakan celana biru, baju biru,

dan kerudung putih itu langsung masuk ke dalam lagi. Saat itu Arifin baru ingat

Page 67: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

56

bahwa ia pernah bertemu dengan gadis itu sekitar enam bulan yang lalu, saat ia

berceramah di Depok.

Kali ini Arifin benar-benar jatuh cinta. Sejak kedua kalinya bertemu gadis itu,

ada perasaan yang aneh di hatinya. Bayang-bayang gadis kerudung putih itu terus

mengusik kesendiriannya. Tapi, berbeda dengan kebanyakan muda-mudi lain, ia

menyampaikan perasaan hatinya kepada Sang Maha Pencipta. Setiap kali bangun

malam, ia langsung bersujud dan bersimpuh di hadapan-Nya. Sambil berdoa ia

menangis dan memohon petunjuk agar diberikan pendamping hidup yang terbaik

untuknya.

Selama ini, ia memang selalu memanfaatkan sepertiga malam yang terakhir

untuk-Nya. Hanya, kini kualitas dan kuantitas penghambaannya kepada Allah itu

kian ditingkatkan. Setiap malam ia shalat malam delapan rakaat ditambah witir

tiga rakaat. Memasuki hari kesebelas, ia tiba-tiba mengalami kelelahan yang luar

biasa hingga ia pun tertidur.Di tengah kelelapan tidurnya, ia bermimpi seolah

menjalankan ibadah umroh bersama gadis itu tepat tanggal 1 Muharam. Arifin

percaya, mimpinya kali ini bukan sekadar kembang tidur. “Ini adalah petunjuk

Allah yang Arifin terjemahkan untuk menikah tanggal 1 Muharam,” tegasnya.

Pagi-pagi, usai shalat subuh, ia langsung menelepon gadis itu. “Aku

Muhammad Arifin Ilham,” katanya memulai pembicaraan. “Aku ingin

mengatakan sesuatu kepada kamu. Pertama, aku ingin menikah dengan kamu

tanggal 1 Muharam. Kedua, niatku ini karena Allah. Ketiga, karena sunah Rasul.

Keempat, aku ingin terbang ke langit. Cuma sayang, sayapku cuma satu.

Page 68: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

57

Bagaimana kalau salah satu sayap itu adalah kamu? Kelima, aku butuhkan

jawabanmu besok pukul 5 pagi.”Gadis itu terduduk lunglai. Berbagai perasaan

menyelimuti kalbunya. Di satu sisi ia merasa tersanjung dan bahagia, tapi di sisi

lain ia juga merasa sedih dan khawatir. Bagaimanapun, ia belum mengenal lelaki

itu, walaupun ia seorang ustad. Sebagai gadis, selama ini ia belum pernah pacaran

atau pergi berduaan dengan lelaki.

Selain tidak suka pergi-pergi iseng, pendidikan ayahnya pun sangat ketat.

Sudah beberapa kali ia dilamar, tapi selalu ditolak oleh kedua orang tuanya.

Karena itu, awalnya ia gamang saat ingin menyampaikan lamaran Arifin itu.Apa

boleh buat, lamaran „mengagetkan‟ dari ustadz muda itu harus segera dia

sampaikan kepada kedua orang tuanya, karena esok subuh sudah ditunggu

jawabannya. Untunglah kedua orang tuanya menyetujuinya. Saat esok harinya,

pukul 5 pagi, Arifin telepon dan yang menerima Yuni sendiri, ia yakin

lamarannya bakal diterima.

Satu bulan kemudian, tepat tanggal 1 Muharam (28 April 1998), Arifin dan

Yuni menikah di Masjid Baiturrahman di Kompleks DPR Kalibata. Dua sejoli ini

ternyata banyak kesamaannya. Antara lain, Arifin maupun Yuni adalah alumni

Pesantren Darunnajah dan Universitas Nasional. Hanya tenggang waktu mereka

yang berbeda. Kedua kakek mereka sama-sama memiliki pesantren, yang

namanya juga sama, Darussalam.Kini, pasangan ini dikaruniai dua

putra, Muhammad Alvin Faiz (4 Februari 1999) dan Muhammad Amer

Adzikro (21 Desember 2000). Yuni yang sehari-hari dipanggil „Sayang‟ oleh

Arifin berkata “saya sangat bahagia, do‟a saya dikabulkan oleh Allah” karena

Page 69: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

58

sejak sekolah SMP sampai kemudian mengakhiri masa gadisnya, setiap kali usai

shalat wajib ia selalu berdoa. Tanpa ada yang menyuruh dan tak ada yang

mengajarinya, Yuni selalu memohon kepada Tuhan agar mendapatkan jodoh pria

dengan 10 kriteria.Antara lain, pria yang saleh, beriman, ganteng, berkecukupan,

terkenal, berakhlak mulia, disayang semua umat, bertanggung jawab, dan pintar.

Dan Alhamdulillah semua yang Yuni mau terdapat di dalam diri Arifin

Page 70: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

59

BAB IV

ANALISIS DAN HASIL TEMUAN

A. Strategi Dakwah yang digunakan Ustadz Muhammad Arifin Ilham di

Kalangan Masyarakat Perkotaan

Meskipun Ustadz Arifin ilham sudah memiliki jam terbang yang tinggi, ia

tetap memiliki strategi dalam berceramah agar tepat sasaran dan sesuai dengan

tujuannya. Khususnya ketika berhadapan dengan mad‟u yang berlatar belakang

masyarakat kota. Mengingat kehidupan keagamaan masyarakat kota yang lebih

berkurang dibanding dengan masyarakat desa dan seperti yang telah penulis

ungkapkan pada bab tinjauan teori mengenai masyarakat kota sebelumnya,

kehidupan keagamaan masyarakat kota umumnya hanya tampak pada tempat

ibadah saja karena di luar itu kehidupan masyarakat kota berada dalam

lingkuingan ekonomi, perdagangan dan sebagainya yang terkesan hanya ke arah

keduniawian.

Untuk mengetahui tahapan strategi Ustadz Arifin Ilham dalam berdakwah di

kalangan masyarakat perkotaan, maka peneliti memilih konsep yang di ungkapkan

oleh Fred R. David yaitu di mana terdapat perumusan, implementasi, dan evaluasi

dalam menentukan strategi yang dipilihnya. Seperti yang di ungkapkan Asmuni

Sukir dalam bab sebelumnya bahwa strategi dakwah sebagai metode, siasat, taktik

yang dipergunakan dalam aktivitas kegiatan dakwah. Maka sebuah strategi

dibutuhkan seorang da‟i untuk mencapai tujuan yang diinginkan, terlebih lagi da‟i

yang memiliki mad‟u yang berlatar belakang pendidikan tinggi.

Page 71: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

60

Ketiga tahap tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa mad‟u dapat

mengerti pesan yang diterima dan sesuai dengan tujuan da‟i. Maka peneliti akan

mencoba menjabarkan tiga tahapan strategi tersebut.

1. Perumusan Strategi Ustadz Arifin Ilham

Dalam perumusan strategi yang dilakukan Ustadz Arifin Ilham sebelum

memulai ceramahnya, berdasarkan hasil pengamatan penulis, ketika Ustadz Arifin

ilham ingin memulai ceramahnya, ia harus mendapatkan informasi siapa yang

mad‟u yang akan mengikuti ceramahnya, maka setelah mengetahui mad‟unya

siapa atau berasal dari golongan apa, maka ia dapat menentukan materi apa yang

sesuai untuk mad‟u nya pada saat itu.

“Jelas materi disiapkan, sebelumnya dapat informasi dulu yang didakwahi

siapa? Jadi materi itu melihat siapa yang didakwahi. Mad‟u, jadi ada mad‟u,

ada mada, ada dakwah ada da‟i. Itu penting itu. Jadi bahan, bahan itu

ditentukan oleh siapa yang kita ceramahi.Kemudian yang ketiga,

penampilan. yang keempat hati yang bersih. Nah kalau di garis lurus cara

mengajar lebih penting daripada bahan, biar bahan bagus kalau cara

nyampeinnya ga bagus. Nah kemudian hati dan akhlak dari seorang guru

lebih penting dari pada cara penampilannya. Jadi keikhlasan keistiqamahan

tannabiyal hikam minallisanihi minajliikhlasih waistiqamatihi. Keluarlah

hikmah-hikmah dari lisannya karena keihklasan dan keistiqamahannya.

Malah ulama-ulama dulu sebelum ceramah, istigfar dulu sebelum ceramah,

sholawat dulu sekian puluh kali sebelum ceramahnya. Tidak seperti Kiyai

anu afafafa(sambil bergaya merokok) kiyai anu fafafafafa (sambil gaya

merokok) jadi ngamen itu. Dulu bener-bener dakwah itu membawa

kesadaran, membawa orang taubat, membawa orang

menangis.Sekarangbanyak ngecap, banyol jadi Quran Hadits itu

dimuntahkan lagi karena guyonan-guyonan yang tidak perlu.”57

Berdasarkan pengamatan penulis, selain dari mencari informasi tentang siapa

mad‟u yang akan di dakwahi, beliau mengatakan penampilan serta hati yang

57

Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober

2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Page 72: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

61

bersih merupakan hal penting sebelum dilaksanakannya ceramah. Selain itu cara

menyampaikan materi yang baik juga patut untuk diperhatikan karena percuma

saja apabila materi yang disiapkan sudah bagus namun cara menyampaikannya

belum baik, maka akan sia-sia apa yang telah dilakukan. Tidak tertutup

kemungkinan akan membuat mad‟u menjadi bingung atas ceramah yang

diberikannya.

Namun dari semua yang telah disebutkan diatas, akhlak dari seorang da‟i

merupakan unsur terpenting yang harus diperhatikan dibanding penampilannya.

Karena sebaik-baiknya da‟i, ia akan ber-Istigfar dan bershalawat terlebih dahulu

sebelum memberikan ceramah kepada mad‟unya.

Penulis juga memahami ketika menghadapi mad‟u yang berasal dari golongan

masyarakat kota, Ustadz Arifin Ilham tidak hanya memilih materi dakwah yang

bagus tetapi lebih menekankan bagaimana bahasa yang disampaikan dapat

dimengerti oleh mad‟u yang mayoritasnya berpendidikan tinggi. Karena belum

tentu antara mad‟u satu dengan mad‟u lain yang latar belakang tingkat

pendidikannya berbeda dapat memahami ceramah sang da‟i meskipun materi yang

diberikan itu sama.

Akan tetapi meskipun materi ceramah yang diberikan sudah bagus, cara

penyampainnya sudah baik, penampilannya sudah rupawan, makna dari dakwah

yang diberikan itu sendiri tidak akan sampai apabila kurangnya akhlak dari

kelakuan sang da‟i. Karena masyarakat kota biasanya lebih melihat tindakan nyata

yang dilakukan dibandingkan dengan tausiyah-tausiyah yang diberikan oleh sang

Page 73: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

62

da‟i, maka tidak heran kalau Ustadz Arifin Ilham selalu ber-Istigfar terlebih

dahulu sebelum memulai dakwahnya.

2. Implementasi strategi Ustadz Arifin Ilham

Berbicara mengenai penampilan, Ustadz Arifin Ilham kerap menggunakan

pakaian berwarna putih dan biasanya menggunakan sarung berwarna putih juga.

Beliau mengatakan:

“Pertama kesukaan Nabi, kata Aisyah Nisfanjammal (separuh keindahan).

Kemudian energi putih itu kan energi ibadah, energi dakwah, energi

taat.Dan abang tidak selalu putih sih kadang-kadang ganti-ganti dan putih

itu nyaman jadi ga ketauan ganti-gantinya gitu padahal itu-itu aja gitu

pakaiannya yaaa sederhana yakan? kemudian ga repot, coba pakaiannya

warna-warni..Arifin Ilham juru dakwah yaangg aduuh kaya artis pakai ini

pakai jubah ini nanti acara ini ganti lagi pakai make up lagi beeh cape itu.

Udah begini aje sederhana sarung yang pentingkan bininya 2 ehehehe.”58

Penulis memahami bahwa kenapa beliau memilih pakaian putih-putih di setiap

penampilan karena ia ingin terlihat sederhana dan nyaman. Terlepas dari terlihat

nyaman dan sederhana, ia juga beranggapan bahwa pakaian putih itu pakaian

kesukaan Nabi. Selain itu, energi yang di pancarkan dari pakaian putih merupakan

energi ibadah, energi dakwah, dan energi taat.

Dampak dari seringnya ia memakai pakaian putih-putih terlihat pada seluruh

mad‟u nya meskipun tanpa himbauan sekalipun. Baik mad‟u nya yang berada di

dalam kota maupun yang berada di luar kota. Karena mereka lebih melihat kepada

keteladanan yang dilakukan oleh Ustadz Arifin Ilham dan setiap kesempatan ia

mengisi jadwal ceramah di suatu daerah pasti sebagian mad‟u nya menggunakan

58

Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober

2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Page 74: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

63

pakaian putih-putih juga. Seperti yang diungkapkan Ustadz Arifin Ilham dalam

wawancara yang dilakukan oleh penulis.

“Mereka lebih melihat kepada keteladanan. Kalo abang selalu putih

konsisten, yaa ngikutt ini sekarang tanpa disuruh, ini ceramah di Pasar

Rebo, Abang ga bilang pakaian putih tapi mereka berpakaian putih. Ke

Aceh ga bilang heey masyarakat Aceh besok Ustadz Arifin ceramah pakai

pakaian putih.....ngga ada begitu. Ustadz Arifin ceramah udah langsung

pakaian putih mereka.”59

Pada sisi lain penulis juga memahami kehidupan masyarakat kota yang

biasanya terlihat lebih “hedon” dengan memakai baju berwarna-warni dan

menonjolkan perhiasan sebanyak-banyaknya namun tidak tercermin dalam pribadi

Ustadz Arifin Ilham, meskipun beliau berceramah di depan mad‟u bergolongan

masyarakat kota ia tetap menggunakan pakaian atasan dan bawahan berwarna

putih. Hal tersebut beliau lakukan agar terlihat sederhana, namun tidak hanya

semata-mata terlihat sederhana, apabila ditela‟ah lebih dalam ternyata kata

sederhana di sini lebih menjurus ke arah kesamaan derajat manusia di mata Allah

SWT karena yang membedakan manusia satu dengan manusia yang lainnya bukan

terlihat dari lebih bagus pakaian siapa melainkan akhlak dan taqwanya seseorang

kepada Allah SWT.

Konsistennya Ustadz Arifin Ilham dalam menggunakan busana putih-putih

pada tiap kesempatannya berdakwah ternyata merupakan salah satu cara

berdakwah beliau melalui tindakan perbuatan atau dakwah bil-Haal. Tidak hanya

pada beberapa golongan mad‟u saja namun semua golongan termasuk golongan

59

Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober

2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Page 75: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

64

masyarakat kota, apabila mengetahui Ustadz Arifin Ilham akan mengadakan zikir

akbar maka mereka sudah paham pakaian seperti apa yang akan digunakan.

Meskipun jadwal beliau yang begitu padat, Ustadz Arifin Ilham selalu

membuka pengajian yang berada di Masjid Az-Zikra tepatnya ba‟da shalat Subuh

tetapi terkadang beliau tidak mengisi ceramah pada setiap harinya. Tidak hanya

itu, pengajian rutin beliau juga di adakan pada setiap awal hari Minggu di tiap

bulannya. Pengajian itu sudah dilaksanakannya sejak lama tepatnya sejak beliau

sendiri dan rumahnya masih berada di kawasan Depok.

Aktivitas dakwah yang dilakukan Ustadz Arifin Ilham tidak hanya menunggu

mad‟u yang datang, terlepas dari dakwah beliau yang mengisi ceramah di

beberapa tempat, ia juga terkadang melakukan dakwahnya secara personal dengan

mendatangi dan bertemu langsung dengan salah satu mad‟unya. Beberapa contoh

tindakannya diungkapkannya dalam wawancara bersama peneliti.

“Yaa banyak itu, malah ada salah satu yang masuk Islam gara-gara

dikunjungi salah satunya Pak Fred, Joni AO (arsitektur rumah Ustadz

Arifin) salah satunya karya beliau ini (menunjuk ke sekeliling rumahnya)

Abang datengin lagi mabok itu. sekarang jadi hamba Allah, coba kalo yang

datengin model radikal langsung di hajar kali itu, orang mabok ini gimana

bertaubatnya dia. Makin benci dia dengan Islam lan fadlu min hauli

fa’fuanhu Kalau kau keras hati, keras kepala, keras tangan, liat mereka

meladeni kamu, maafkan mereka, ajak dengan cara yang baik bil hikmah

akhirnyaa jadi sahabat kita, taubat dia. Baaaanyak yang bertaubat melalui

didatengi itu nah jangan malas jadi juru dakwah itu makanya sebaik-baiknya

juru dakwah itu .....mendatangi dan didatangi. Ada juru dakwah centong itu

mendatangiii jemaah tabligh tuh. Ada lagi juru dakwah gentong, orang

mendatanginya karena minta air minta nasihat. Nah sebaik baik itu gentong

dan centong, dia mendatangi dia juga di datangi. Tanda dakwahnya berhasil

Page 76: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

65

orang datang ke dia, kangen sama dia, karena itu sebaik baiknya juru

dakwah.”60

Berdasarkan perkataan yang diungkapkan Ustadz Arifin Ilham, penulis

memahami, sebaik-baiknya aktivitas dakwah yang dilakukan seorang da‟i tidak

hanya menunggu untuk didatangi. Karena pada beberapa waktu terdapat

kesempatan untuk berkunjung, sekedar bercengkrama dan bersilaturahmi dengan

mad‟u nya secera langsung.

Penulis memahami pula bahwa yang dilakukan Ustadz Arifin Ilham seperti

salah satu metode dakwah yang terdapat pada ayat suci al-Qur‟an tepatnya surat

an-Nahl ayat 125, yaitu Bil-Hikmah. Karena Ustadz Arifin Ilham mendatangi

arsitektur rumahnya itu dalam keadaan mabuk lalu beliau melakukan dengan cara

perlahan, dengan cara mendoktrin ajaran-ajaran Islam, dengan bahasa yang

komunikatif, serta menyelaraskannya dengan kondisi objektif mad‟u, maka pada

akhirnya Pak Joni pindah agama dari agama sebelunya yaitu Kristen.

Mengacu pada ciri masyarakat kota yang jalan kehidupannya lebih cepat

sehingga mengakibatkan pentingnya faktor waktu dalam mobilitas sosial, tidak

membuat Ustadz Arifin Ilham hanya menunggu mad‟unya datang kepadanya

untuk mendapatkan siraman rohani, namun sesekali Ustadz Arifin Ilham

bergantian yang mengunjungi beberapa mad‟unya, seperti yang telah di sebutkan

penulis sebelumnya, beliau mengunjungi Pak Joni sang arsitek rumahnya beliau

dapat dikatakan sebagai mad‟u yang bergolongan masyarakat kota. Meskipun ia

tidak langsung menjadi muslim namun Ustadz Arifin Ilham secara perlahan tapi

60

Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober

2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Page 77: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

66

pasti dengan bil-hikmah, dengan nasihat-nasihat yang baik serta keteladanan yang

Ustadz Arifin Ilham berikan, sehingga pada akhirnya ia mantap untuk memeluk

agama Islam.

Mengingat Ustadz Arifin mempunyai mad‟u dari berbagai macam golongan,

serta berlatar belakang budaya, pendidikan yang berbeda. Ia mempunyai

perbedaan materi dakwah yang diberikannya, tergantung dari bagaimana latar

belakang mad‟u itu sendiri.

”Untuk materi dakwah jelas beda dong, sangat. Tapi intinya touch sentuhan

harus selalu, abang tuh menggunakan dalil quran, dalil hadits, dalil aqli

emapat dalil aml. Orang sering tidak membahas dalil aml ini, dalil aml ini

fakta. Qur‟an hadits aqli dalil aml, aml itu faktual. Jadi setiap membahsas

ceramah itu dalemnya selalu isinya menyentuh,touch. Coba antum tiap

ceramah abang pasti ujungnya menyentuh karena Allugho Azzauqoh bahasa

itu rasa nah itu yang bisa menggait orang itu untuk bertaubat, gimana orang

mau bertobat kalo engga disentuh.”61

Penulis memahami, meskipun materi yang diberikan kepada mad‟u berbeda

karena latar belakang mad‟u yang berbeda, namun inti dari semua materi dakwah

atau ceramah yang diberikan adalah sentuhan (touch) bagaimana ceramah yang

diberikan itu pada akhirnya menyentuh para mad‟u nya dengan menggunakan

bahasa-bahasa yang dapat membuat orang berfikir untuk taubat. Namun tidak

hanya semata-mata bertaubat saja, bahasa dalam menyampaikan pesan dakwah

yang digunakan Ustadz Arifin Ilham mampu membuat mad‟u merasa rindu dan

haus rohaninya atas siraman-siraman rohani yang diberikan.

61

Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober

2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Page 78: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

67

Hal ini terbukti dengan zikir akbar yang dilakukannya pada minggu pertama

awal bulan selalu dipenuhi dengan berbagai macam golongan mad‟u, golongan

masyarakat kota tentunya dalam porsi yang lebih banyak. Ustadz Arifin Ilham

mengungkapkan terdapat sekitar 70% masyarakat kota yang rutin datang tiap

bulannya. Angka tersebut bukan hanya semata-mata keluar dari mulut Ustadz

Arifin Ilham, namun penulis telah mengadakan observasi dan ternyata benar

bahwa ketika zikir akbar yang rutin tiap bulan di masjid Az-Zikra ini selalu

dijejali dengan orang-orang yang rindu akan siraman rohani Ustadz Arifin Ilham.

Selanjutnya, selain dari penggunaan bahasa, Ustadz Arifin Ilham selalu

menggunakan dalil Aml yang berbeda dengan kebanyakan da‟i lain yang hanya

menggunakan dalil Qur‟an, dalil Hadits, dalil Aqli. Berdasarkan ciri masyarakat

kota yang menganut jalan pikir rasional, penggunaan dalil Aml ini sangat cocok

untuk mad‟u kalangan masyarakat perkotaan karena dalil Aml itu faktual yang

cocok dengan pola pikir rasional. Maka dari itu setiap ceramah yang diberikan

Ustadz Arifin Ilham selalu menyentuh hati mad‟unya. Serta penggunaan bahasa

yang bisa mengajak orang lain untuk bertaubat, untuk selalu merendah diri di

hadapan Allah SWT, tidak heran pengajian zikir akbar awal ahad yang dilakukan

rutin tiap bulannya di masjid Az-Zikra selalu dipenuhi oleh berbagai macam

golongan, termasuk masyarakat kota.

3. Evaluasi Strategi Ustadz Arifin Ilham

Evaluasi yang dilakukan Ustadz Arifin Ilham tidak hanya dilakukan pada

setiap ia selesai memberikan ceramah saja. Namun evaluasi itu sudah menjadi

Page 79: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

68

lima program tugas hidup beliau, adapun lima program tugas hidup menurut

Ustadz Arifin Ilham adalah; ibadah, amal Shaleh, akhlak mulia, dakwah, dan

muhasabah diri. Seperti yang beliau sampaikan kepada peneliti:

“Ya evaluasi itu setiap saat karena itu program tugas hidup, lima; ibadah,

amal shaleh, akhlak mulia,dakwah, muhasabah diri. Jadi semua hal harus

masuk dalam lima point ini.”62

Berkaca dengan ciri masyarakat kota yang disampaikan penulis pada bab

bahasan sebelumnya, mengenai orang kota pada umumnya dapat mengurus

dirinya sendiri. Ustadz Arifin Ilham memberikan contoh yang sudah menjadi

program tugas hidup beliau, diharapkan bagi masyarakat kota itu sendiri mampu

menjalankan amalan beliau tersebut, karena antara satu program dengan program

lainnya saling berkaitan. Bagaimana ibadah dilakukan sehingga menjadi amal

shaleh. Amal shaleh bila dilakukan secara rutin menjadikan pribadi yang

berakhlak mulia. Apabila sudah mulianya akhlak dari seseorang itu maka haruslah

berbagi kebaikan dengan mengajarkan ke sesama hamba-Nya. Semua yang telah

dilakukan itu janganlah lupa untuk selalu mengkoreksi diri atas apa yang telah

dijalankannya.

Adapun yang menjadi tolak ukur atau bagaimana ceramah yang diberikan

dapat diterima dengan baik oleh mad‟u terlihat dari perkataan Ustadz Arifin Ilham

yang disampaikan kepada penulis.

“Selesai ceramah udah hijrah. Beliau mendengar dakwah berubah

(menunjuk ke orang yang disebelahnya), beliau mendengar dakwah berubah

(menunjuk ke orang yang disebelahnya) keliatan besoknya. Makanya abang

62

Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober

2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Page 80: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

69

senang kalau acara malam besoknya ada acara lagi subuh di masjid.

Controling langsung kan, tadinya masjid hanya 2 saf begitu subuh sudah

ramai di daerah-daerah itu kan. Kaya kemarin di Aceh malamnya Tabligh

Akbar di Masjid Raya nya besok subuuuuh kita sholat di lapangan anu, udah

besok subuhnya lapangan isinya 50ribu jamaah, liatkan di fb.”63

Berdasarkan perkataan beliau penulis memahami, Ustadz Arifin Ilham lebih

senang apabila ada acara pada waktu subuh namun sebelumnya sudah

dilaksanakannya tabligh akbar pada suatu daerah. Karena yang biasanya pada

suatu masjid itu hanya sedikit juma‟ahnya namun setelah beliau mengadakan

pengajian bersama-sama keesokan harinya masjid tersebut akan dipenuhi oleh

para jama‟ah.

Selain dari pada itu contoh nyata bahwa dakwah beliau diterima dengan baik

adalah melunaknya sikap seseorang sehingga ia menjadi orang kepercayaan

Ustadz Arifin. Penulis memahami apa yang diceritakan Ustadz Arifin mengenai

orang kepercayaannya ini. Jadi pada saat beliau baru menempati kawasan

komplek Az-Zikra ada salah satu warga asli yang menentang setiap kali di

adakannya zikir akbar tiap bulannya, namanya bang Amir. Ia merupakan orang

yang cukup disegani pada saat itu. Ia selalu marah dan mencaci Ustadz Arifin

Ilham apabila mengadakan zikir akbar yang dilakukan rutin tiap bulannya. Namun

dengan kesabaran dan keikhlasan beliau dalam menghadapi pertentangan itu maka

batin bang Amir sedikit terbuka, perasaannya melunak dengan sikap-sikap yang

ditunjukkan oleh Ustadz Arifin Ilham, bahkan hingga sekarang bang Amir ini

menjadi pengikut tetap Ustadz Arifin Ilham kemana saja beliau pergi.

63

Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober

2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Page 81: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

70

Menurut penelitian yang dilakukan penulis, karena jam terbang Ustadz Arifin

yang sangat tinggi, hampir jarang ditemui permasalahan-permasalahan yang

berarti bagi beliau. Terutama dari segi materi ceramah, cotohnya saja hanya

dengan melihat mad‟u seperti apa ia bisa tau materi dakwah apa yang sesuai

dengan mad‟u nya. Hal itu tidak heran karena beliau sudah memiliki banyak judul

ceramah dan juga ia banyak menulis buku. Seperti yang diungkapkan beliau

kepada penulis.

“Kalo kendaraan apa ga ada, semua nyaman. Bahan itu kan sudah

dipersiapkan dari awal, abang menulis buku kan banyak, judul ceramah

udah seribu lebih, liat aja di facebook tuh jadi kalo sekarang udah ga

menyiapkan lagi. Sudah ngeliat mukanya udah tau nih oooh ini kematian

giiitu orang tua semua jama‟ah nya judulnya alam kubur. Kalo ngeliat kaya

antum itu lain lagi judulnya yaaa generasi Qur‟anniyah.”64

Adapun kesulitan-kesulitas yang ditemui Ustadz Arifin biasanya hanya

kesulitan yang berhubungan dengan teknis saja, Ustadz Arifin mengungkapkan:

“Kesulitan itu biasanya teknis. Misalnya suatu daerah itu sambutannya 10

orang gitu di kampung, namanya RT sambutan, RW sambutan, lurah

sambutan, camat sambutan jadi acara sambutannya banyak banget. Pegel itu

nungguin gitu itu. Kemudian MC yang kadang-kadang kaya penceramah.

Mc itu ya mc dia hanya membuka jalan tapi dia yang kaya penceramahnya,

panjang bener, pake puisi-puisi, pake ceramah lagi, sekalian aja berceramah

dia. Kemudian terlambat waktu, mulai jam 9 ternyata kita sudah datang eh

jam 11 baru mulai. Itu teknis sekali bagi abang kesulitan itu.”65

Menurut pengamatan penulis, kesulitan yang banyak ditemui Ustadz Arifin

adalah hal teknis saja seperti telatnya dimulai acara meskipun beliau sudah datang

tepat waktu. Dan hal yang biasanya ia temui di suatu daerah yaitu banyaknya

tokoh-tokoh masyarakat di suatu daerah yang memberi sambutan, seperti ketua

64

Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober

2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham. 65

Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober

2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Page 82: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

71

RT, ketua RW, dan sebagainya. Hal itu dilakukan karena para tokoh-tokoh yang

memberi sambutan seakan terlihat “gila” hormat, atau butuh apresiasi yang tinggi

karena telah mendatangkan da‟i kondang di daerahnya.

Selain para tokoh masyarakat tersebut, hambatan juga ditemui pada diri

Master Ceremony (MC), biasnya MC lupa dengan tugas sebenarnya yang hanya

membuka jalan, dan mengarahkan acara. Tapi terkadang beberapa MC tampak

seperti penceramah sebenarnya, dengan bersikap bercerita panjang seperti

ceramah, dengan menggunakan puisi-puisi dan sebagainya.

4. Tujuan dakwah

Seperti pembahasan pada bab sebelumnya bahwa strategi dakwah merupakan

perpaduan dari perencanaan (planning), metode dan taktik untuk mencapai tujuan

dakwah. Dan berdasarkan pengamatan penulis dari hasil wawancara Ustadz Arifin

Ilham bahwa tujuan dakwah beliau tidak hanya untuk membuat orang bertaubat

melainkan agar orang yang mendengar ceramahnya menjadi juru dakwah lagi.

Beliau mengungkapkan:

“Bagaimana juru dakwah itu mengolah orang yang di dakwahi-nya bukan

hanya bertobat tapi menjadi juru dakwah lagi. Annajih Mamunannajih orang

itu disebut sukses bila bisa membuat orang lain sukses karena Allah

makanya tidak hanya anfi dalam medan dakwah, selesai itu masih berlanjut

do‟aaa karena itu pendekatan yang luar biasa makanya tadi dengarkan selalu

mendoakan jemaah zikir padahal kita bersama disitu. Dalam sholat malam

mendoakan jemaah zikir, dalam makan keluarga doakan jemaah zikir

mendoakan mujahidin subuh-subuh (liat kan tadi bagaimana) mana ada cari

masjid doa‟in mujahidin. Itu dari tahun 94 Allah manshur mujahidin di Iraq

Allah menjadikan mujahidin”66

66

Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober

2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Page 83: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

72

Jadi penulis memahami bahwa tujuan dakwah dari seorang da‟i dapat

dibilang sukses atau berhasil apabila dapat membuat orang lain yang mendengar

ceramahnya sukses juga karena Allah. Sukses yang dimaksud Ustadz Arifin Ilham

disini bukan hanya sukses karena bertaubat saja melainkan dapat menjadi juru

dakwah lagi bagi orang lain.

Page 84: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penilitian yang penulis lakukan tentang Strategi Dakwah Ustadz

Muhammad Arifin Ilham di Kalangan Masyarakat Kota, penulis dapat

menghasilkan kesimpulan akhir dari penulisan karya ilmiah ini yaitu sebagai

berikut:

Bebicara tentang dakwah adalah berbicara tentang komunikasi, karena

komunikasi merupakan kegiatan informatif, yakni agar orang lain mengerti dan

memahami kegiatan persuasif, menerima paham atau keyakinan, melakukan

paham atau keyakinan, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari

itu dalam menjalankan kegiatan yang bersifat mengajak diperlukan sebuah

strategi.

Strategi dakwah merupakan perpaduan dari rencana (planning), metode dan

taktik untuk mencapai tujuan dakwah. Dalam mencapai tujuan tersebut

dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang matang baik teknik maupun taktik yang

harus dilakukan seorang da‟i dalam mencapai tujuan dakwahnya.

Page 85: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

74

Sesuai dengan metode dakwah yang ada di dalam ayat suci al-Qur‟an tepatnya

di surah an-Nahl ayat125 yang berbunyi:

ربك هى أعلم بمن ضل عن ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والمىعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن إن

سبيله وهى أعلم بالمهتدين

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya

dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Penulis memahami metode dakwah yang terdapat dalam al-Qur‟an terbagi

menjadi tiga; Bil-Hikmah, mau‟idzah al-Hasanah, dan al-Mujadalah. Namun

Ustadz Arifin Ilham dalam menjalankan aktivitas dakwahnya di kalangan

masyarakat kota lebih menekan pada penggunaan metode Bil-Hikmah dan

mau’idzah al-Hasanah. Karena ucapan-ucapan yang beliau sampaikan tepat dan

benar sehingga dapat menyelaraskan dengan kondisi objektif mad‟u, dan beliau

mampu memberikan nasihat kepada orang lain dengan cara yang baik, dengan

bahasa yang baik, yang dapat menyentuh hati, yang berkenan di hati serta

memberikan kenyamanan kepada orang lain tanpa membuat mad‟unya merasa

tersinggung. Mengingat ciri masyarakat kota yang cara berfikir rasional, maka

Ustadz Arifin Ilham mampu menggunakan bahasa yang cocok untuk dipahami

serta menggunakan dalil aml yang jarang digunakan oleh da‟i lain pada tiap

ceramahnya.

Selain itu pentingnya faktor waktu yang berjalan begitu cepat untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan bagi masyarakat kota. Tidak hanya membuat

Page 86: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

75

Ustadz Arifin menunggu untuk didatangi oleh mad‟unya, namun sesekali ia yang

menggunjungi mad‟unya. Dan tidak hanya itu contoh-contoh keteladanaan selalu

ia tunjukkan dengan menggunakan pakaian atasan dan bawahan berwarna putih

hal ini dilakukan semata-mata agar terlihat sederhana, karena seperti yang

diketahui biasanya masyarakat kota hidup dengan kondisi yang berlebih, ingin

terlihat kaya, ingin terlihat lebih modis dengan pakaian yang berwarna-warni,

namun beliau tetap konsisten dengan pakaian putih-putihnya. Hal ini ia lakukan

karena pakaian putih merupakan kesukaan nabi, selain itu energi pakaian putih

merupakan energi ibadah, energi dakwah, dan tentunya kesederhanaan di mata

Allah SWT karena Allah SWT melihat seseorang bukan hanya dari pakaiannya

yang bagus yang berwarna-warni namun dari amal shaleh dan taqwanya seseorang

kepada-Nya.

B. Saran

Selaku penulis yang melakukan penelitian berkaitan dengan strategi dakwah

seorang da‟i di kalangan masyarakat kota, ada beberapa catatan dalam kesimpulan

yang telah penulis ungkapkan sebelumnya. Tujuannya agar bisa menjadi catatan

dan evaluasi bagi Ustadz Arifin Ilham. Meskipun tidak selalu menggunakan dua

dari tiga metode dakwah yang ada, sebaiknya di setiap kesempatan da‟i

berceramah di depan umum tidak ada salahnya menggunakan metode al-

Mujadalah atau cara berdiskusi yang baik karena dengan perdebatan-perdebatan

yang dilakukan dengan berdasarkan dalil-dalil Qur‟an hadits tentunya dapat

membuat mad‟u leih terbuka pikirannya, lebihyakin memahami tentang ajaran-

ajaran agama Islam yang disampaikan da‟i di tiap ceramahnya.

Page 87: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

76

Selanjutnya untuk penyelenggara zikir akbar yang tiap bulan rutin dilakukan

di masjid Az-Zikra, sebaiknya lebih memperhatikan mad‟u yang berada di area

belakang dan lantai dasar masjid. Karena banyak mad‟u yang merasa tidak

melihat secara langsung da‟inya berceramah banyak mad‟u yang duduk di masjid

sambil makan, tentu hal ini mengganggu mad‟u lain serta membuat tidak kondusif

bahkan membuat area masjid menjadi kotor.

Saran berikutnya adalah kepada peneliti selanjutnya yang ingin menjadikan

penelitian ini sebagai refrensi bahan penelitiannya, maka diharapkan untuk leih

kritis terhadap permasalahan yang diteliti. Serta mengembangkan materi yang

sudah ada dalam skripsi ini. Sebab penelitian ini masih jauh dari sempurna,

tentunya ada kesalahan dan kekurangan didalamnya.

Page 88: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

77

DAFTAR PUSTAKA

Abda, Slamet Muhaimin. Prinsip-Prinsip Metode Dakwah. Surabaya: Al-Ikhlas,

1994.

Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah. Jakarta: AMZAH, 2009.

Amin, M. Mansyur. Dakwah Islam dan Pesan Moral. Yogyakarta: Al-Amin

Press, 1997.

Aripudin, Acep dan Syuksiadi Sambas. Dakwah Damai; Pengantar Dakwah

Antar Budaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.

Azis, Moh Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana, 2004.

Basrowi. Pengantar Sosiologi, Depok: Ghalia Indonesia, 2005, Cet. ke-1.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.

David, Fred R.. Manajemen Strategi dan Konsep. Jakarta: Prenhalindo, 2002.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

Rosdakarya, 2002.

Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Can Hoeve, 1999.

Fadhlullah, Muhammad Husain. Metodologi Dakwah al-Qur’an. Jakarta: Lentera,

1997, Cet ke-1.

Faizah dan H. Lalu Muchsin Efendi. Psikologi Dakwah. Jakarta: Kencana, 2006.

Fauzi, Nurul. Dakwah-Dakwah Yang Paling Mudah. Gresik: Putra Pelajar, 1999,

Cet ke-2.

Ghazali, M. Bahri. Dakwah Komunikasi. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997, Cet.

ke-1.

Hidayat, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif.

Jakarta: UIN Press, 2006.

Helmi, Masdar. Problem Dakwah Islamiyah dan Pedoman Mubaligh. Semarang:

CV. Toba Putra, 1969.

Page 89: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

78

Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta, Aksara Baru, 1989.

Krisyantono, Rachmat. Tehnik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Pranada Group, 2007, Cet. ke-2.

Mahfud, Ali. Hidayah Al-Mursyidin ila Thuruq al-Wa’ziwa al-Khitabah. Beirut:

Darul Ma‟arif, tt.

Munsyi, Drs. Abdul Kadir. Metode Diskusi Dalam Dakwah. Surabaya, Al-Ikhlas,

1987.

Moelong, Lexy J.. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1993, Cet ke-10.

Murtopo, Ali. Strategi Kebudayaan. Jakarta: Center for Strategic and International

Studies CSIS, 1978, Cet ke-1.

Muhiddin, H. Asep. Metode Pengembangan Dakwah. Bandung: Pustaka Setia,

2002, Cet ke-1.

Muhtaram, Zaini. Dasar-Dasar Manajemen Dakwah. Yogyakarta: Al-Amin Press

Dan IFKA, 1966.

Munir, M.. Metode Dakwah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998.

Munir, M. dan Wahyu Ilahi. Manajemen Dakwah. Jakarta: Rahmat Semesta,

2006.

Nurjaman, Kadar, S.E., M.M. dan Khaerul Umam, S.IP, Mag,.,M.Si., Komunikasi

dan Public Relation. Bandung: Pustaka Setia. 2012.

Nasuhi, Hamid. Dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. CeQDA, 2007

Noor, Farid Ma‟ruf. Dinamika dan Akhlak Dakwah. Surabaya: PT. Bina Ilmu,

1981.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI. Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta, Balai Pustaka, 2005.

Razak, Dr. Yusron. Sosiologi Sebuah Pengantar: Tinjauan Pemikiran Sosiologi

Perspektif Islam. Ciputat: Lembaga Sosiologi Agama, 2008.

Ruslan. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja

Grafindo, 2004.

Page 90: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

79

Sa‟id bin Ali bin Wahif al-Qathani. Dakwah Islam Dakwah Bijak.

Shaleh, Abdul Rosyad. 1987.Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Shihab, Quraish.1992.Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2005, Cet ke-38.

Steiner, George A.. Kebijakan dan Strategi Manajemen, Jakarta: Gelora Aksara

Pratama, 1997, Cet ke-2.

Syukir, Asmuni. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, Bogor, 22 Oktober

2014.

Ya‟kub, Ali Mustafa. Sejarah Dan Metode Dakwah Nabi. Jakarta: Pustaka

Firdaus, 1997.

Zaidan, Karim. Asas al-Dakwah, diterjemahkan. M. Asywadie Syukur dengan

judul Dasar-Dasar Ilmu. Jakarta: Media Dakwah, 1979

Page 91: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

80

80

Page 92: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori
Page 93: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori
Page 94: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori
Page 95: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

Transkrip Wawancara

Narasumber : Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Tempat : Rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Komplek Perumahan Muslim Bukit Az-Zikra Sentul

Desa Cipambuan, Babakan Madang, Sentul Selatan

Tanggal dan Waktu : Rabu, 22 Oktober 2014, pukul 07.00 - 09.00 WIB

1. Bagaimana persiapan pak Ustad Arifin Ilham sebelum berdakwah? Apakah menyiapkan

materi dakwah terlebih dahulu atau tidak?

Jawab:

Jelas materi disiapkan, sebelumnya dapat informasi dulu yang didakwahi siapa? Jadi

materi itu melihat siapa yang didakwahi. Mad’u, jadi ada mad’u, ada mada, ada dakwah

ada da’i. Itu penting itu. Jadi bahan, bahan itu ditentukan oleh siapa yang kita ceramahi.

Kemudian yang ketiga, penampilan. yang keempat hati yang bersih. Nah kalau di garis

lurus cara mengajar lebih penting daripada bahan, biar bahan bagus kalau cara

nyampeinnya ga bagus. Nah kemudian hati dan akhlak dari seorang guru lebih penting

dari pada cara penampilannya. Jadi keikhlasan keistiqamahan tanNabiyal hikam

minallisanihi minajliikhlasih waistiqamatihi. Keluarlah hikmah-hikmah dari lisannya

karena keihklasan dan keistiqamahannya. Malah ulama-ulama dulu sebelum ceramah,

istigfar dulu sebelum ceramah, sholawat dulu sekian puluh kalisebelum

ceramahnya.Tidak seperti Kiyai anu afafafa(sambil bergaya merokok) kiyai anu

fafafafafa (sambil gaya merokok) jadi ngamen itu. Dulu bener-bener dakwah itu

membawa kesadaran, membawa orang taubat, membawa orang

menangis.Sekarangbanyak ngecap, banyol jadi Quran Hadits itu dimuntahkan lagi karena

guyonan-guyonan yang tidak perlu.

2. Apakah ada pendekatan-pendekatan khusus yang dilakukan pak Ustadz sebelum

memberikan tausiyahnya? Kalau ada, bagaimana pendekatannya?

Jawab:

Ya, ya salah satunya mengenal dulu medan dakwah. Apa yang disampaikan itu........Jadi

esensi dakwah itu kan........bagaimana juru dakwah itu mengolah orang yang di dakwahi-

nyabukan hanya bertobat tapi menjadi juru dakwah lagi.Annajih Mamunannajih orang itu

disebut sukses bila bisa membuatorang lain sukses karena Allah makanya tidak hanya

anfi dalam medan dakwah selesai itu masih berlanjut do’aaa karena itu pendekatan yang

luar biasa makanya tadi dengarkan selalu mendoakan jemaah zikir padahal kita bersama

disitu. Dalam sholat malam mendoakan jemaah zikir, dalam makan keluarga doakan

jemaah zikir mendoakan mujahidin subuh-subuh (liat kan tadi bagaimana) mana ada cari

Page 96: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

masjid doa’in mujahidin. Itu dari tahun 94 Allah manshur mujahidin di IraqAllah

menjadikan mujahidin

3. Adakah perbedaan materi dakwah yang diberikan terhadap mad’u yang berpendidikan

tinggi maupun berpendidikan rendah?

Jawab:

Jelas beda dong, sangat. Tapi intinya touch sentuhan harus selalu, abang tuh

menggunakan dalil quran, dalil hadits, dalil aqli emapat dalil aml. Orang sering tidak

membahas dalil aml ini, dalil aml ini fakta. Qur’an hadits aqli dalil aml, aml itu faktual.

Jadi setiap membahsas ceramah itu dalemnya selalu isinya menyentuh,touch. Coba antum

tiap ceramah abang pasti ujungnya menyentuh karena Allugho Azzauqoh bahasa itu rasa

nah itu yang bisa menggait orang itu untuk bertaubat, gimana orang mau bertobat kalo

engga disentuh.

4. Apa yang menjadi tolak ukur pak Ustadz bahwa tausiyah yang diberikan dapat diterima

dengan baik oleh mad’u?

Jawab:

Gampang, selesai itu udah hijrah. Beliau mendengar dakwah berubah (menunjuk ke orang

yang disebelahnya), beliau mendengar dakwah berubah (menunjuk ke orang yang

disebelahnya) keliatan besoknya. Makanya abang senang kalau acara malam besoknya

ada acara lagi subuh di masjid. Controling langsung kan, tadinya masjid hanya 2 saf

begitu subuh sudah ramai di daerah-daerah itu kan. Kaya kemarin di Aceh malamnya

Tabligh Akbar di Masjid Raya nya besok subuuuuh kita sholat di lapangan anu, udah

besok subuhnya lapangan isinya 50ribu jamaah, liatkan di fb.

5. Apakah ada evaluasi terhadap isi materi dakwah setelah memberikan tausiyah kepada

mad’u?

Jawab:

Ya evaluasi itu setiap saat karena itu program tugas hidup, lima; ibadah, amal shaleh,

akhlak mulia,dakwah, muhasabah diri. Jadi semua hal harus masuk dalam lima point ini.

Apapun rumah tangga ibadah, amal shaleh kemudian jadi akhlak. Rumah tangga jadi

dakwah. Bayangkan abang terang terangan loh nikah itu, yakan? Poligami terang

terangan. Masuk televisi, facebook, nih bini dua, begitu. Abang ga sependapat dengan

nikah sirih tuh, nikah sembunyi-sembunyi, melawan hadits Nabi. Nikah itu syiar. Jadi

orang nikah sembunyi-sembunyi itu ga benar. Yang benar bahasanya doang, nikah

dibawah tangan, jangan disebut nikah siri.

6. Adakah kesulitan-keslitan yang ditemukan selama memberikan tausiyah? Kalau ada,

bagaimana pak Ustadz menyikapinya?

Jawab:

Kesulitan itu biasanya teknis. Misalnya suatu daerah itu sambutannya 10 orang gitu di

kampung, namanya RT sambutan, RW sambutan, lurah sambutan, camat sambutan jadi

acara sambutannya banyak banget. Pegel itu nungguin gitu itu. Kemudian MC yang

kadang-kadang kaya penceramah. Mc itu ya mc dia hanya membuka jalan tapi dia yang

Page 97: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

kaya penceramahnya, panjang bener, pake puisi-puisi, pake ceramah lagi, sekalian aja

berceramah dia. Kemudian terlambat waktu, mulai jam 9 ternyata kita sudah datang eh

jam 11 baru mulai. Itu teknis sekali bagi abang kesulitan itu. Kalo kendaraan apa ga ada,

semua nyaman. Bahan itu kan sudah dipersiapkan dari awal, abang menulis buku kan

banyak, judul ceramah udah seribu lebih, liat aja di facebook tuh jadi kalo sekarang udah

ga menyiapkan lagi. Sudah ngeliat mukanya udah tau nih oooh ini kematian giiitu orang

tua semua jama’ah nya judulnya alam kubur. Kalo ngeliat kaya antum itu lain lagi

judulnya yaaa generasi Qur’anniyah. Abang selesai dulu sih baru nikah, mestinya abang

semester 3 udah nikah Cuma orang tua ga setuju dengan calon yang bukan karena

kuliahnya. Sudah 3kali mau nikah tapi orang tua ga setuju akhirnyaselesai kuliahbaru

nikah, tapi abang nikah sudah ada rumah, ada mobil, udah haji, udah mapan, baru nikah.

Jadi orang dilamar juga ga nolak ibaratnya sudah ada sangkarnya, burungnya juga udah

ada temennya, yang ga ada........(membahas anak pembantunya yang masuk

Islam).....................jadi bagaimana omongan kita itu jadi tajam, sekali ngomong orang

langsung plok begitu jadi bukan karenakita pintar tetapi karena kita di Ridhai oleh Allah

menjadi wasilahnya, makanya kuncinya mendekatkan diri kepada Allah sungguh-

sungguh Waqadfaazal Muttaqun Hattadakwah menanglah orang bertaqwa, dalam semua

urusan. Kenapa kiyai-kiyai ga bikin orang sadar? Nah kiyainya aja ga sadar, ngajar kalo

ga ada amplopnya ga ngajar. Kenapa kiyai ko ga ngisi isroq di kampung masing-masing?

Kaga ada yang perhatiin gue beegiitu jawabannya. Padahal masjid, masjid beliau

mestinya beliau dengan ikkhlas mengajar di kampung itu, ceramah ada yang diterima, ada

yang di tolak...amplopnya..terima manfaatkan kan banyak anak yatim banyak pesantren.

7. Kenapa disetiap kesempatan pak Ustadz lebih sering tampil menggunakan atasan dan

bawahan warna putih? Apakah ada filosofis tersendiri?

Jawab:

Yaaa jelas dong, dulu kan pertama kesukaan Nabi kata Aisyah Nisfanjammal (separuh

keindahan) orang kalo jelek pake putih tetep jelek sih hehe tapi lama-lama cakep.

Kemudian energi putih itu kan energii ibadah, energi dakwah, energi taat, ihram ajakan

putih, kenapa ga pakaian hitam gitu ihram, kenapa putih? Dan Nabi paling suka dengan

pakaian-pakaian putih meskipun Nabi menggunakan pakaian yang lain. Dan abang tidak

selalu putih sih kadang-kadang ganti-ganti dan putih itu nyaman eee jadi ga ketauan

ganti-gantinya gitu padahal itu-itu aja gitu pakaiannya yaaa sederhana yakan? kemudian

ga repot, coba pakaiannya warna-warni..Arifin Ilham juru dakwah yaangg aduuh kaya

artis pakai ini pakai jubah ini nanti acara ini ganti lagi pakai make up lagii beeh cape itu.

Udah begini aje sederhana sarung yang pentingkan bininya 2 ehehehe

8. Adakah himbauan bagi mad’u untuk mengenakan pakaian putih-putih? Atau mereka

hanya spontanitas saja?

Jawab:

Ada himbauan tapi mereka lebih melihat kepada keteladanan. Kalo abang selalu putih

konsisten, yaa ngikutt ini sekarang tanpa disuruh, ini ceramah di Pasar Rebo, Abang ga

bilang pakaian putih tapi mereka berpakaian putih. Ke Aceh ga bilang heey masyarakat

Page 98: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

Aceh besok Ustadz Arifin ceramah pakai pakaian putih.....ngga ada begitu. Ustadz Arifin

ceramah udah langsung pakaian putih mereka.

9. Selama pak ustadz berdakwah, apakah pak Ustadz pernah mengunjungi salah satu

mad’unya untuk sekedar bersilaturahmi atau ngelayat kepada keluarga mad’u yang

sedang terkena musibah?

Jawab:

Yaa banyak itu, malah ada salah satu yang masuk Islam gara-gara dikunjungi salah

satunya Pak Fred, Joni AO (arsitektur rumah Ustadz Arifin) salah satunya karya beliau ini

(menunjuk ke sekeliling rumahnya) Abang datengin lagi mabok itu. sekarang jadi hamba

Allah, coba kalo yang datengin model radikal langsung di hajar kali itu, orang mabok ini

gimana bertaubatnya dia. Makin benci dia dengan Islamlan fadlu min hauli

fa’fuanhuKalau kau keras hati, keras kepala, keras tangan, liat mereka meladeni kamu,

maafkan mereka, ajak dengan cara yang baik bil hikmah akhirnyaa jadi sahabat kita,

taubat dia. Baaaanyak yang bertaubat melalui didatengi itu nah jangan malas jadi juru

dakwah itu makanya sebaik-baiknya juru dakwah itu .....mendatangi dan didatangi. Ada

juru dakwah centong itu mendatangiii jemaah tabligh tuh. Ada lagi juru dakwah gentong,

orang mendatanginya karena minta air minta nasihat. Nah sebaik baik itu gentong dan

centong, dia mendatangi dia juga di datangi. Tanda dakwahnya berhasil orang datang ke

dia, kangen sama dia, karena itu sebaik baiknya juru dakwah.

Peneliti

Muhammad Yusra Nuryazmi

Narasumber

Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Page 99: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

Foto Peneliti bersana Narasumber saat melakukan Wawancara di Kediaman Ustadz Arifin Ilham.

Foto Peneliti bersana Narasumber saat melakukan Wawancara di Kediaman Ustadz Arifin Ilham.

Page 100: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

Foto Peneliti bersana Narasumber saat melakukan Wawancara di Kediaman Ustadz Arifin Ilham.

Foto Peneliti bersana Narasumber saat melakukan Wawancara di Kediaman Ustadz Arifin Ilham.

Page 101: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

Foto Peneliti bersana Narasumber saat melakukan Wawancara di Kediaman Ustadz Arifin Ilham.

Foto Peneliti bersana Narasumber saat melakukan Wawancara di Kediaman Ustadz Arifin Ilham.

Beliau ditemani oleh Istrinya.

Page 102: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

Foto Peneliti bersana Narasumber di Kediaman Ustadz Arifin Ilham.

Page 103: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

Foto Peneliti bersana Narasumber saat melakukan Wawancara di Kediaman Ustadz Arifin Ilham.

Foto Peneliti bersana Narasumber saat melakukan Wawancara di Kediaman Ustadz Arifin Ilham.

Page 104: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

Foto Peneliti dan rekan nya bersana Narasumber di Kediaman Ustadz Arifin Ilham.

Page 105: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

Foto Suasana Dzikir Akbar 4 Januari 2015 di Masjid Az-Zikra Sentul, Bogor.

=

Foto Suasana Dzikir Akbar 4 Januari 2015 di Masjid Az-Zikra Sentul, Bogor.

Foto Suasana Dzikir Akbar 4 Januari di Masjid Az-Zikra Sentul, Bogor.

Page 106: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

Foto Suasana Tempat Parkir di Masjid Az-Zikra Sentul, Bogor.

Foto Suasana Tempat Parkir di Masjid Az-Zikra Sentul, Bogor.

Foto Suasana Tempat Parkir di Masjid Az-Zikra Sentul, Bogor.

Page 107: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori

Foto Suasana di dalam Masjid Az-Zikra. Ustadz Arifin Ilham bersama Tokoh Agama lainnya.

Foto Suasana di dalam Masjid Az-Zikra. Ustadz Arifin Ilham bersama Tokoh Agama lainnya.

Foto Suasana di dalam Masjid Az-Zikra setelah melakukan Tapping Program Cahaya Hati.

Page 108: STRATEGI DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26722/1/MUHAMMAD... · Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori