Upload
vuongthien
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
STRATEGI DINAS PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN OBJEK
WISATA PULAU BAWAH DI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
Aref Samsudin 1; Dian Prima Safitri
2; Imam Yudhi Prastya
3
Program studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Kabupaten Anambas memiliki potensi di sektor pariwisata. Kabupaten
Anambas memiliki keindahan alam objek wisata yang sangat menarik dan bagus
untuk dikunjungi salah satunya adalah Pulau Bawah. Objek wisata pantai Pulau
Bawah yang terletak di Kabupaten Kepulauan Anambas ni merupakan salah satu
tempat wisata yang menarik untuk di kunjungi, namun akses jalan yang ada pada
kawasan wisata tersebut tidak memadai untuk para pengunjung karena akses dari
kabupaten sangat jauh memakan waktu 5 jam memakai transportasi laut dan
belum menyediakan transportasi bagi pengunjung wisatawan yang berkunjung.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan strategi dinas
pariwsata dalam pengembangan objek wisata pulau bawah di Kabupaten
Kepulauan Anambas. Teori yang digunakan adalah Pearce, D.G dalam Sammeng
(2001:262-263). Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam Rencana jangka Menengah
daerah Kabupaten Kepulauan Anambas pengembangan objek wisata menjadi
prioritas, sebelum dinas pariwisata dapat memulai perumusan strateginya,
manajemen terlebih dahulu harus mengamati lingkungan eksternal untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dan mengamati
lingkungan internal untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan melalui
matrik SWOT Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas yang ditemukan bahwa
kelemahan yaitu Sumber daya manusia. Terbatasnya sarana prasarana.
Terbatasnya dana
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: Secara keseluruhan startegi yang
dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas dalam
pengembangan objek wisata pulau bawah belum optimal, kurangnya media
informasi dalam menyampaikan informasi objek wisata karena selama ini Dinas
Pariwisata baru menyediakan informasi melalui promosi lokal namun ihak dinas
selalu menjalin hubungan baik dengan pihak swasta seperti perhotelan, tempat
hiburan yang mana nantinya akan mewarnai pengembangan objek wisata Pulau
Bawah di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Kata Kunci : Strategi, Pengembangan, Pariwisata
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Strategi terhadap pengembangan objek wisata Pulau Bawah merupakan
upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan potensi pendapatan daerah
sekaligus mampu bertindak sebagai stimulan pertumbuhan ekonomi daerah dalam
mengoptimalisasi fungsi dan peranan sektor pariwisata bagi pertumbuahan
ekonomi, diperlukan adanya suatu perencanaan dan strategi pengembangan yang
baik dan adanyan introfeksi terhadap isi/faktor strategis, sehingga dengan adanya
startegi yang baik dalam pengembangan sektor pariwista daerah kedepanya.
Sebagaimana yang diindikasikan dalam model manajemen strategi, peryantaan
visi dan misi yang jelas dibutuhkan strategi-strategi alternatif dapat dirumuskan
dan diterapkan (David,2010:87)
Dasar hukum pengembangan pariwisata yang sesuai dengan prinsip
pengembangan adalah Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan (Pasal 6: Pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan
asas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang diwujudkan melalui pelaksanaan
rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman,
keunikan, dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk
berwisata). Pasal 8: 1) Pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan
rencana induk pembangunan kepariwisataan yang terdiri atas rencana induk
pembangunan kepariwisataan nasional, rencana induk pembangunan
kepariwisataan provinsi, dan rencana induk pembangunan kepariwisataan
3
kabupaten/kota. 2) Pembangunan kepariwisataan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan bagian integral dari rencana pembangunan jangka panjang
nasional. Pasal 11: Pemerintah bersama lembaga yang terkait dengan
kepariwisataan menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kepariwisataan
untuk mendukung pembangunan kepariwisataan.) serta (Pasal 12: 1) Aspek- aspek
penetapan kawasan strategis pariwisata).
Salah satu obejek wisata di Kabupaten Kepulauan Anambas adalah Pulau
Bawah. Objek wisata pantai pulau bawah yang terletak di Kabupaten Kepulauan
Anambas ni merupakan salah satu tempat wisata yang menarik untuk di kunjungi,
Objek wisata pulau bawah memiliki pantai yang sangat panjang dan memiliki
terumbu karang yang sangat bagus untuk orang memandang surganya bawah laut
pulau bawah, sebagai kawasan wisata alternatif bagi wisatawan untuk menikmati
keindahan pasir pantai yang memutih dan sekaligus untuk berenang memandang
keindahan bawah alam laut.
Pulau Bawah adalah sekelompok pulau-pulau yang terletak di ujung selatan
Kepulauan Anambas sekitar 150 mil laut Timur dari Singapura. Pulau utama
seluas 66 hektar dan dikelilingi oleh empat pulau-pulau kecil dan beberapa pulau
kecil seluas 101 hektar secara total. Pulau-pulau tidak berpenghuni dterdekat 30
mil jauhnya, Ada banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan di Pulau Bawah.
Bisa juga menjajal olahraga air hingga trekking ke hutan melihat satwa liar di
habitat aslinya. Apalagi Pulau Bawah punya 13 pantai perawan yang indah.
Seperti memiliki magnet tersendiri, pulau ini memiliki keindahan alam yang
masih sangat alami sehingga mampu menarik wisatawan dari berbagai negara
4
untuk datang berkunjung. Air laut di kawasan laguna sangat jernih sehingga dari
atas permukaan air, kita bisa melihat jelas obyek sampai ke dasar laguna,
termasuk ikan-ikan karang. Dasar laguna berupa pasir putih dengan sebaran
terumbu karang di sejumlah titik. Ketika tiba di dermaga dan melihat ke air laut,
maka dasar laut akan terlihat dengan jelas, terumbu karang, ikan, dan biota laut
lainnya dapat anda lihat dengan jelas.
Dari observasi awal yang dilakukan oleh penulis setelah memasuki objek
wisata pulau bawah, akses jalan yang ada pada kawasan wisata tersebut cukup
tidak memadai untuk para pengunjung karena akses dari kabupaten sangat jauh
memakan waktu 5 jam memakai transportasi laut dan tidak mempunyai
transportasi khusus para pengunjung wisatawan untuk mengakses ke pantai pulau
bawah.
BAHAN DAN METODE
A. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deksirptif
kualitatif
b. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Desa Pulau Bawah Kabupaten Kepulauan Anambas
c. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
d. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
5
a. Wawancara
b. Observasi
HASIL
Pulau Bawah, sebuah pulau tersembunyi yang belum banyak diketahui
banyak orang kini sudah mulai bisa dikunjungi. Pulau tersebut disebut-sebut
sebagai surga. Ekosistem dan habitatnya masih asli, seperti kembali ke masa 10
abad yang lalu. Pulau tersebut berada di jantung Pulau Anambas, Kepulauan Riau.
Dan satu hal yang perlu diketahui, pulau ini hanya bisa diakses melalui jalur laut
atau dengan menggunakan seaplane atau pesawat terbang yang bisa mendarat di
laut.
Gambar 1
Pulau Bawah
6
Gambar 2
Pulau Bawah
Pulau yang bernama Pulau Bawah itu memiliki luas sekitar 300 hektar.
Pulau tersebut akan dibatasi kunjungannya hanya untuk 70 orang untuk setiap kali
kunjungan. Pulau bawah memiliki tiga laguna dengan air yang bening hingga 13
pantai dengan pasir putih yang lembut.
Pihak pemerintah daerah mulai mengembangkan dan mengelola daya
tarik wisata di daerah Pulau Bawah karena harus mendahulukan objek pariwisata
yang menjadi prioritas. Dengan hasil analisis SWOT, strategi yang di dapatkan
Mengenai peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan
pariwisata pantai di Pulau Bawah adalah sebagai berikut:
Strategi menghubungkan keunggulan strategis dinas pariwisata dengan
tantangan lingkungannya. Sehingga sebelum dinas pariwisata dapat memulai
perumusan strateginya, manajemen terlebih dahulu harus mengamati lingkungan
eksternal untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dan
7
mengamati lingkungan internal untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
perusahaan yang juga akan menentukan apakah perusahaan mampu mengambil
keuntungan dari peluang-peluang yang ada sambil menghindari ancaman-
ancaman. Berikut matrik SWOT Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas
INTERNAL
STRATEGIC
FACTOR ANALYSIS
(IFAS)
EKSTERNAL
STRATEGIC FACTOR
ANALYSIS (EFAS)
KEKUATAN (S)
1. Dukungan masyarakat
dalam pengembangan
pariwisata
2. Adanya komitmen
pemerintah dalam
mendukung
pengembangan wisata di
Kab. Kepulauan
Anambas
KELEMAHAN (W)
1. Sumber daya
manusia
2. Terbatasnya sarana
prasarana
3. Terbatasnya dana
PELUANG (O)
1. Potensi pariwisata
di Kabupaten
Kepulauan
Anambas sangat
banyak
2. Daya tarik
pariwisata yang ada
mampu
meningkatkan
ekonomi
masyarakat
STRATEGI (SO)
Mengadakan event nasional
untuk menarik wisatawan
Meningkatkan daya tarik
wisata
STRATEGI (WO)
Menambah sumber daya
manusia yang berkualitas
dalam pengembangan
pariwisata
Membuat pelatihan sadar
wisata
ANCAMAN (T)
1. Budaya lokal yang
ada di Kabupaten
Kepulauan
Anambas dapat
tergeser dengan
para wisatawan
2. Rusaknya
lingkungan karena
wisatawan
STRATEGI (ST)
Memberikan ruang dan
dukungan bagi masyarakat
untuk ikut serta
STRATEGI (WT)
Membuat fasilitas yang bisa
di kelola masyarakat
8
Untuk pengembangan objek wisata pulau bawah diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dan adanya lapangan kerja baru.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam Rencana jangka Menengah daerah
Kabupaten Kepulauan Anambas pengembangan objek wisata menjadi prioritas,
hal ini karena potensi wisata yang ada diharapkan mampu meningkatkan
pendapatan asli daerah di Kabupaten Kepulauan Anambas. Objek wisata yang
dikembangkan salah satunya adalah wisata pulau bawah, adanya strategi dinas
pariwisata yang dibuat dalam satu rencana strategi pengembangan objek wisata
pulau bawah.
PEMBAHASAN
Analisis faktor internal kekuatan menunjukan pariwisata Pulau Bawah
memiliki potensi alam yang menarik, pantai yang landai dan aman untuk aktivitas
bermain air. Keamanan dan kenyaman pantai yang terjamin, tempat wisata kuliner
dan wisata belanja, sarana dan prasaran yang cukup memadai serta sistem promosi
yang sudah baik. Sedangkan kelemahan yang dimiliki, yaitu kebersihan
lingkungan pantai kurang baik, penataan pedagang dan warung-warung yang
masih semrawut, keberadaan perahu wisata dan perahu nelayan yang sedikit
mengganggu.
Analisis faktor eksternal menunjukan bahwa pariwisata Pulau Bawah
memiliki peluang untuk menjadi destinasi unggulan bertaraf nasional bahkan
dunia, mampu mendatangkan investor. Namun Pariwisata Pulau Bawah juga tak
luput dari ancaman yaitu kualitas obyek wisata pesaing lebih baik, juga adanya
isu-isu negatif yang beredar di masyarakat dan wisatawan.
9
Pengembangan pariwisata di kabupaten kepulauan anambas di mulai
dengan melihat potensi yang luar biasa yang meliputi keberadaan objek wisata
budaya, objek wisata kuliner dan objek wisata sejarah di daerah ini yang secara
khusus di kembangkan khususnya pada objek wisata pulau bawah. Pengembangan
objek wisatas pulau bawah tidak terlepas dari peranan Dinas Pariwsata Kabupaten
Kepulauan Anambas. Oleh karena itu sektor pariwisata harus dikembangkan
dengan serius, agar dapat menambah daya tarik, peningkatan pelayanan serta
mempermudah akses menuju objek wisata.
Dalam melakukan kegiatan promosi atau pemasaran objek wisata pulau
bawah, peran pemerintah dan masyrakat lokal merupakan hal yang penting yang
saling terkait. Sebagai industri perdagangan jasa, kegiatan objek wisata tidak
terlepas dari peran serta pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.
Pemerintah bertanggung jawab dalam perencanaan daerah atau kawasan objek
wisata, pembangunan fasilitas utama dan pendukung objek wisata, penegeluaran
kebijakan objek wisata serta pembuatan dan penegakan regulasi atau peraturan.
Selain peran dari pemerintah, peran masyarakat lokal dalam pengembangan objek
wisata juga penting. Oleh karena itu pemerintah dan Dinas Pariwisata Kabupaten
Kepulauan Anambas melakukan perencanaan yang terkait dengan kebijakan objek
wisata yang tertuang dalam rencana indikasi program jangka panjang
Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas merencanakan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan seperti kerja sama dengan beberapa penyedian
event di Kabupaten Kepulauan Anambas, bekerjasama dengan perusahan travel
untuk mempromosikan obejk wisata yang ada di Pulau bawah. Pengingkatan
10
kunjungan wisata sangatlah penting untuk dilakukan guna meningkatkan potensi
daerah, hal ini dikarenakan dengan adanya kunjungan wisata maka daerah
khusunya Kabupaten Kepulauan Anambas dapat berpotensi untuk menjadi kota
wisata dengan daerah wisata yang dimiliki. Hali ini juga sangat diperlukan dengan
meningkatkan kerja sama antara pihak Dinas Pariwisata dengan pihak swasta dsan
pemerintah daerah untuk meningkatkan kujungan wisatawan ke pulau bawah.
Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki wilayah yang sangat luas
dengan didukung sumber daya alam yang beraneka ragam yang berpotensi untuk
diolah dan dimanfaatkan. Selain itu Kabupaten Kepulauan Anambas juga kaya
akan seni budaya daerah, ada istiadat, peningkatan sejarah terdahulu dan yang
tidak kalah menarik adalah keindahan panorama alamnya yang cukup potensi
untuk dikembangkan dengan baik. Ternyata objek wisata dapat diandalkan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangun. Banyak juga objek
wisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas yang telah terkenal, oleh
sebab itu pengembangan objek wisata Pulau Bawah dilakukan oleh pemerintah
daerah.
Untuk itu pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas menyusun rencana
strategi di bidang pariwisata dalam rencana pembangunan jangka menengah
daerah Kabupaten kepulauan anambas tahun 2016-2021 sebagai berikut :
11
Tabel 1
Rencana strategi Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas
N
o
Program Utama Lokasi Sumber
dana
Instansi
Pelaksana
Tujuan
1 Program pengembangan dan
promosi paket-paket
kegiatan pariwisata melalui
berbagai media, dan
melaksanakan berbagai
kegiatan promosi
Kabupat
en
Kepulau
an
Anamba
s
APBD
Kabupaten
APBD
Provinsi
Bappeda
Dinas
Pariwisata,
Kabupaten dan
Provinsi
Meningkatnya publikasi mengenai
pariwisata daerah
2 Program pengembangan
kawasan wisata secara
terpadu
Kabupat
en
Kepulau
an
Anamba
s
APBD
Kabupaten
APBD
Provinsi
Bappeda
Dinas
Pariwisata,
Kabupaten dan
Provinsi
Dikembangkannya destinasi
wisata berbasiskan pulau-pulau
kecil dengan infrastruktur yang
memadai.
3 Program penataan dan
pemantapan kawasan wisata
alam dan wisata budaya
Kabupat
en
Kepulau
an
Anamba
s
APBD
Kabupaten
APBD
Provinsi
APBN
Dinas PU
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika,
Dinas
Pariwisata
Kabupaten dan
Provinsi
Kementerian
Terkait
Terjaganya kelestarian lingkungan
pada destinasi wisata
4 Program pengembangan
prasarana dan sarana
pendukung kegiatan
pariwisata
Kabupat
en
Kepulau
an
Anamba
s
APBD
Kabupaten
APBD
Provinsi
APBN
Bappeda Dinas
PU Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika,
Dinas
Pariwisata
Kabupaten dan
Provinsi
Kementerian
Terkait
Membangun dan menyediakan
sarana dan prasarana yang
memadai untuk kawasan wisata
baik dengan sumber daya daerah
maupun kerjasama dengan swasta
5 Program pembentukan pusat
informasi pariwisata terpadu
Kabupat
en
APBD
Kabupaten
Dinas
Pariwisata,
Membangun ruangan sebagai
media dan pusat informasi
12
dan sistem informasi
manajemen promosi
pariwisata daerah
Kepulau
an
Anamba
s
APBD
Provinsi
Badan
Penanaman
Modal Dinas
Komunikasi
dan
Informatika,
Kabupaten dan
Provinsi
pariwisata, lengkap dengan paket-
paket wisata yang ditawarkan
yang juga memiliki fungsi sebagai
gerai produk
6 Program penyediaan
fasilitas penginapan.
Kabupat
en
Kepulau
an
Anamba
s
APBD
Kabupaten
APBD
Provinsi
Swasta
Dinas
Pariwisata,
Kabupaten dan
Provinsi
Swasta
Pemenuhan kebutuhan wisatawan
Sumber : RPJM Kabupaten Kepulauan Anambas, 2016-2021
Berdasarkan pada uraian diatas, prioritas penanganan dalam
pengembangan pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas adalah lebih pada
pengoptimalan potensi obyek dan daya tarik wisata yang ada di Kabupaten
Kepulauan Anambas. Prioritas pertama yang perlu segera dilakukan adalah berupa
kajian holistik (menyeluruh) dari obyek dan daya tarik wisata. Secara makro
kajian tersebut ditujukan bagi penciptaan keterkaitan obyek dan daya tarik wisata
lokal dengan kawasan lainnya. Secara mikro kajian ini ditujukan lebih pada
perumusan rencana teknis pengembangan dari setiap obyek wisata yang ada
dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup.
Prioritas pertama lainnya adalah dalam hal sistem promosi yang
mendukung rencana pengembangan wisata Kabupaten Kepulauan Anambas.
Promosi ini dapat dilakukan melalui penciptaan sistem informasi kepariwisataan
Kabupaten Kepulauan Anambas dengan sasaran pasarnya tidak terbatas pada
pasar lokal saja, tetapi pasar regional dan internasional. Upaya pengembangan
13
sistem promosi ini perlu pula didukung oleh pembangunan sarana prasarana yang
menunjang kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas merencanakan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan seperti kerja sama dengan beberapa penyedian
event di Kabupaten Kepulauan Anambas, bekerjasama dengan perusahan travel
untuk mempromosikan obejk wisata yang ada di Pulau bawah. Pengingkatan
kunjungan wisata sangatlah penting untuk dilakukan guna meningkatkan potensi
daerah, hal ini dikarenakan dengan adanya kunjungan wisata maka daerah
khusunya Kabupaten Kepulauan Anambas dapat berpotensi untuk menjadi kota
wisata dengan daerah wisata yang dimiliki. Hali ini juga sangat diperlukan dengan
meningkatkan kerja sama antara pihak Dinas Pariwisata dengan pihak swasta dsan
pemerintah daerah untuk meningkatkan kujungan wisatawan ke pulau bawah
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini, disamping itu dikemukakan juga saran-
saran yang menurut hemat peneliti dapat berguna untuk Strategi Pengembangan
Objek Wisata Pulau Bawah Di Kabupaten Kepuluan Anambas. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu: Secara keseluruhan startegi yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas dalam pengemangan objek wisata
pulau bawah belum optimal perlu adaya peningkatan promosi tentang
pengembangan objek wisata pulau bawah di Kabupaten Kepulauan Anambas
dengan menggunakan digital. Pemerintah terkait dalam hal pengembangan objek
wisata hendaknya melakukan evaluasi terhadap pengelolaan wisata ini.
Meningkatkan kerja sama yang dilakukan dengan pihak-pihak yang berpotensi
14
untuk meningkatkan kunjungan wisata seperti biro perjalanan wisata. Sarana
wistata termasuk akomodasi, komunikasi, transportasi dan sarana yang terkait
lainnya yang perlu ditingkatkan lagi untuk memberikan kemudahan bagi para
wisata yang berkunjung di pulau bawah.
Kepada pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Anambas supaya bisa
melakukan: Penambahan alokasi dana untuk pengembangan objek wisata da
melakukan kerja sama dengan pihak swasta didalam membuat program paket
wisata, karena dengan adanya pengembangan objek wisata akan meningkatkan
jumlah kunjungan wisatawan serta meningkatkan penerimaan daerah yang dari
retribusi objek wisata, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan anggaran
pembangunan daerah.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Awang, H.Azam. 2010 Implementasi Pemberdayaan Pemerintahan Desa.
Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
David. R Fred. 2010, Strategic Management: Manajemen Strategis.
Jakarta:Salembe
John. M Bryson. 2007. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial,
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Ndraha, Taliziduhu, 2005. Budaya Organisasi, Rineka Cipta, jakarta.
Murphy, P.E., 2005, Community Driven Tourism Planning, Tourism
Managemen
Pendit, Nyoman. 2006. Ilmu Pariwisata :Sebuah Pengatar Perdana. Jakarta : Pt
Pradnya Paramiata
Pitana dan Gayatri, 2005 “ Sosiologi Pariwisata” Yoyakarta: ANDI
15
Rangkuti. 2006, Analisis SWOT Teknik Membela Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Sammeng Mappi Andi, 2001. Cakrawala pariwisata. Jakarta : Balai pustaka
Spillane DR, 2002, ”Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya”, Yogyakarta:
Kanisius
Sugiyono, 2012. Metedologi penelitian administrasi. Bandung:Alfabeta
Soemarwoto, O., 2001. Ekologi, Lingkungan dan Pembangunan. Jakarta:
Djambatan
Syafiie, Kencana. 2011. Manajemen Pemerintahan. Pustaka Reka Cipta
Yoeti, O.A. 2006. Pariwisata, Budaya dan masalahnya. Penerbit : PT. Pradnya
Paramita (Cetakan Permata). Jakarta.
PENELITIAN TERDAHULU:
Aditya Pramono, Ida Hayu Dwimawanti (2016). Strategi Pengembangan Obyek
Wisata Pantai di Kabupaten Gunungkidul. Departemen Administrasi
Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Budhita, I G N Gde. 2004. “Strategi Pengelolaan Museum Le Mayeur Sanur”.
(Tesis). Denpasar: Program Magister (S2) Kajian Pariwisata Universitas.
Udayana.
Siswanto (2011), dalam Jurnal Ilmiah Pariwisata yang berjudul “Strategi
Pengembangan Ecotourism Taman Nasional Baluran di Kabupaten
Situbondo
Dos Santos Guterres (2014), dalam Jurnal Master Pariwisata yang berjudul
“Pengembangan Daya Tarik Wisata Berbasis Masyarakat di Pantai
Vatuvou, Distrik Liquisa, Timor Leste
Kartimin (2011) “Strategi Pengembangan Pantai Brawa Sebagai Daya Tarik
Wisata Berbasis Kerakyatan Di Kabupaten Badung
16
PERUNDANG-UNDANGAN :
Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan