102
i STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam (KI) Oleh: AZIMATUL ULYA NIM 63311037 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

i

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN

MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH

SEMARANG

SKRIPSIDiajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

Guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Tarbiyah

Jurusan Kependidikan Islam (KI)

Oleh:

AZIMATUL ULYANIM 63311037

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG2010

Page 2: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

ii

Page 3: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

iii

Page 4: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

iv

ABSTRAK

Azimatul Ulya (NIM: 63311037). Strategi Kepala Sekolah Dalam PeningkatanMutu Tenaga Pendidik di SDI Hidayatullah Semarang. Skripsi. Semarang:Program Strata 1 Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam IAINWalisongo Semarang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: rumusan masalah: 1) Bagaimanakondisi mutu tenaga pendidik di SDI Hidayatullah Semarang?, 2) Bagaimanastrategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu tenaga pendidik di SDIHidayatullah Semarang?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangandengan teknik pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi.Analisis data dalam penelitian ini berupa teknik analisis deskriptif. Temuanpenelitian ini yaitu meliputi: (1) kondisi mutu tenaga pendidik SDI HidayatullahSemarang berdasarkan dari kualifikasi akademik menunjukkan bahwa tahun 2009terdapat 23 tenaga pedidik yang berstrata 1 dari jumlah keseluruhan yaitu 55tenaga pendidik, sedangkan tahun 2010 menunjukkan peningkatan yaitu terdapat35 tenaga pendidik yang berstrata 1 dari jumlah keseluruhan tenaga pendidik yaitu61. Sedangkan dalam segi pembelajaran, tenaga pendidik SDI HidayatullahSemarang melaksanakan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang dimilikinyayaitu kompetensi pedagogik: menerapkan yang metode mengajar secara efektif,menata setting kelas sebelum pembelajaran dimulai, mengenali minat dankemampuan siswa, dan mengevaluasi pembelajaran. Kompetensi profesional:mampu memahami materi pembelajaran secara luas sesuai dengan latar belakangpendidikannya. Kompetensi kepribadian: mempunyai kepribadian yang arif,berwibawa, disiplin, dewasa dan berakhlak mulia. Kompetensi sosial:bersosialisasi secara efektif terhadap peserta didik, sesama pendidik, orang tuawali maupun masyarakat sekitar. (2) Strategi kepala sekolah dalam meningkatkanmutu tenaga pendidik SDI Hidayatullah Semarang yaitu dengan pembinaan rutindari kepala sekolah maupun yayasan, kerjasama dengan Kualita PendidikanIndonesia (KPI) diantaranya: Sinergy Building, Quantum Learning, QuantumTeaching, Student Active Learning (SAL), Sertifikasi Ummi, Class RoomManagement, kerjasama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP),pengalokasian anggaran, pemberian beasiswa, dan studi banding.

Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan informasi danmasukan bagi para tenaga pendidik (guru) sebagai tenaga pengajar dan paramahasiswa, sekaligus semua pihak terutama dalam memberi dorongan akanpentingnya sebuah kesuksesan yang dilakukan oleh tenaga pendidik (guru)terhadap proses belajar mengajar sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

Page 5: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

v

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 8 Desember 2010

Deklarator,

Azimatul UlyaNIM. 063311037

Page 6: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

vi

Page 7: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

vii

PERSEMBAHAN

Dengan tidak mengurangi rasa syukurku kepada Allah SWT, Tuhan sumber

segala esensi. Kupersembahkan totalitas usaha, karya dan buah pikiran skripsi ini

untuk:

• Ayahanda dan Ibundaku tercinta, Bp. Abdul Zubair dan ibu Sulasih.

Terima kasih atas segala pengorbanan dan kasih sayangnya serta untaian

do’a yang tiada henti untuk keberhasilanku.

• Keluarga besarku, terima kasih atas do’a dan dukungannya.

• Gus Jali, terima kasih atas doa, dukungan dan fasilitasnya.

• Kawan-kawan kos D1, Ana, Fatmah, Nafis, Hidayah, Lisa, Fita, Farida,

Dina, Ika, Ida, Ismi, Uun, Ayu, Leli, Rofah. Kenangan bersama kalian

begitu indah dan takkan ku lupakan.

• Kawan-kawan seperjuangan dalam perjalanan panjang di Fakultas

Tarbiyah KI 2006 dan kawan-kawan HMI, terima kasih atas kebersamaan

dan dukungannya dalam menempuh badai intelektualitas yang cukup

menantang. Perjuangan kita tak pernah usai kawan...

Page 8: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan yang mengajari kita ilmu

dengan pena dan mengajari manusia atas apa-apa yang tidak diketahui. Shalawat

dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita, manusia yang paling

mulia, Nabi besar Muhammad SAW, berikut keluarga dan sahabat-sahabat beliau.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Dr. Sudja’i, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Ismail SM, M. Ag selaku Ketua Jurusan dan Dr. Mustofa, M. Ag selaku

Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam atas masukan dan semangatnya.

3. Fahrurrozi, M. Ag, selaku pembimbing 1 dan Drs. Wahyudi, M. Pd. selaku

pembimbing 2 yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya

untuk membimbing serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Para Dosen dan Staf Pengajar serta pegawai di lingkungan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali penulis berbagai

pengetahuan.

5. Kepala Sekolah SDI Hidayatullah Semarang, beserta semua Staf Pengajar dan

Pegawai, terima kasih atas bantuan dan dukungan datanya selama penelitian.

6. Ayahanda Abdul Zubair dan Ibundaku tercinta Sulasih, terimakasih atas

segala pengorbanan dan kasih sayangnya serta untaian do’a yang tiada henti,

sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

7. Kawan-kawan KI 2006 terima kasih atas semangat dan kebersamaan yang

sangat bermakna.

8. Semua pihak yang telah memberi dukungan baik moril maupun materiil yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 9: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

ix

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberi apa-apa yang berarti,

hanya do’a semoga amal baik mereka dibalas oleh Allah dengan sebaik-baik

balasan serta selalu dalam lindungan-Nya.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dalam penyusunan kata, landasan teori, dan beberapa aspek

inti didalamnya. Oleh karena itu, kritik saran yang konstruktif sangat diharapkan

demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semuanya.

Amin.

Page 10: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1

B. Penegasan Istilah ............................................................... 7

C. Fokus Permasalahan........................................................... 8

D. Tujuan Penelitian .............................................................. 9

E. Kajian Pustaka .................................................................. 9

F. Metode Penelitian .............................................................. 10

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Mutu Pendidikan................................................................ 18

B. Tenaga Pendidik ................................................................ 21

1. Mutu Tenaga Pendidik ……………………………... ... 21

2. Standar Mutu Tenaga Pendidik…………………...... .... 22

C. Manajemen Strategis ........................................................... 31

BAB III : STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATANMUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAHSEMARANG

A. Gambaran Umum SDI Hidayatullah Semarang………….. . 40

Page 11: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xi

B. Kondisi mutu tenaga pendidik SDI Hidayatullah

Semarang ........................................................................... 43

C. Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu tenaga

pendidik di SDI Hidayatullah Semarang............................. 47

BAB IV : ANALISIS STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM

PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI

HIDAYATULLAH SEMARANG

A. Analisis kondisi mutu tenaga pendidik di SDI

Hidayatullah Semarang. ..................................................... 55

B. Analisis strategi kepala sekolah dalam meningkatan mutu

tenaga pendidik di SDI Hidayatullah

Semarang………………………………………………...... 59

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan............................................................................ 63

B. Saran.................................................................................. 65

C. Penutup.............................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara

2. Hasil Wawancara

3. Struktur Organisasi

4. Foto Kegiatan

5. Lain-lain

Page 13: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-

Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk

mengembangkan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu

sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.1

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar dan usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran

dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Garis-

garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999-2004 mengamanatkan

bahwa salah satu arah kebijakan pembangunan pendidikan adalah

mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia. GBHN

1999-2004 juga mengamanatkan agar pembangunan pendidikan

diarahkan pula untuk mengembangkan kualitas sumberdaya manusia

sedini mungkin secara terarah, terpadu dan menyeluruh.

1 Martinis Yamin, Maisah, Standarisasi Kinerja Guru, (Jakarta: Gaung Persada Press,2010), Cet. 1, hlm. 26

Page 14: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xiv

Arah kebijakan peningkatan perluasan dan pemerataan

pendidikan dilaksanakan melalui antara lain penyediaan fasilitas

layanan pendidikan berupa pembangunan unit sekolah baru,

penambahan ruang kelas dan penyediaan fasilitas pendukungnya,

penyediaan berbagai pendidikan alternatif bagi masyarakat yang

membutuhkan perhatian khusus, serta penyediaan berbagai beasiswa

dan bantuan dana operasional sekolah yang dalam pelaksanaannya

dilakukan dengan melibatkan peran aktif masyarakat.

Upaya memperbaiki tingkat pendidikan penduduk telah

dilakukan melalui Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun,

selain itu, upaya peningkatan mutu tenaga pendidik (guru) juga

diperhatikan. Karena pada dewasa ini masih banyak permasalahan

yang berkaitan dengan mutu tenaga pendidik. Ternyata mutu tenaga

pendidik juga menjadi salah satu unsur yang menentukan munculnya

generasi muda yang berprestasi. Dapat dikatakan tinggi rendahnya

mutu sekolah juga dilihat dari tinggi rendahnya mutu tenaga pendidik

(guru).2

Berdasarkan laporan Departemen Pendidikan Nasional tahun

2006 menunjukkan bahwa guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

baru mencapai target 35,6 % saja. Jadi sebanyak 64,4 % guru belum

memenuhi kualifikasi S1/D-IV. Pada tahun 2007, Depdiknas baru

berhasil meningkatkan kualitas guru hingga S1/D-IV sebanyak 48,6%

guru. Sedangkan tahun 2009 kualitas guru meningkat lagi sebanyak

62,1% guru.3

2Muliani, “Pembangunan Pendidikan”,http://www.scribd.com/doc/10857091/pembangunan-pendidikan (Download tanggal 23 Agustus2010)

3 Baedhowi, “Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Peningkatan ProfesionalismeGuru” http://Jurnal.Ump.Ac.Id/_Berkas/Jurnal/16.Pdf (Download tanggal 28 September 2010)

Page 15: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xv

Kualifikasi atau kualitas tenaga pendidik (guru) perlu

ditingkatkan lagi, mengingat tenaga pendidik adalah salah satu

komponen yang sangat penting yang ikut berperan dalam pembentukan

sumber daya manusia dibidang pembangunan. Oleh karena itu,

pendidik harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya

sebagai tenaga profesional, sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang

semakin berkembang. Artinya, bahwa setiap pendidik mempunyai

tanggung jawab terhadap peserta didiknya pada suatu kedewasaan.

Dalam rangka ini pendidik tidak hanya sebagai “transfer of

knowledge” tetapi juga melakukan “transfer of values” dan sekaligus

sebagai pembimbing yang memberikan arahan dan menuntun siswa

dalam belajar.4 Oleh sebab itu, tenaga pendidik yang kualifikasinya

belum memenuhi standar harus ditingkatkan lagi atau harus berstrata 1

(S1).

Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan

memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak

bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang

diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik

dalam masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang

dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat

pesat. Hal ini terbukti bahwa dalam proses pembelajaran yang

diperankan oleh pendidik tidak dapat digantikan oleh teknologi. Fungsi

mereka tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan sebagai pendidik dan

pengajar bagi peserta didiknya.5

4 Baedhowi, Ibid., “Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui PeningkatanProfesionalisme Guru”, http://Jurnal.Ump.Ac.Id/_Berkas/Jurnal/16.Pdf (Download tanggal 28September 2010)

5 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, ManajemenPendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 229

Page 16: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xvi

Personalia pendidikan atau para pelaksana pendidikan

merupakan personal yang perlu diperhatikan. Disamping ia merupakan

salah satu sub sistem manajemen yang perlu mendapat perhatian yang

sama dengan sub sistem manajemen yang lain, ia merupakan kunci

keberhasilan pendidikan. Orang-orang dalam organisasi pendidikan

merupakan penentu keberhasilan atau kegagalan pendidikan. Sebab

walau sumber yang lain lengkap, misalnya dana mencukupi, media

lengkap, bahan pelajaran tersedia, sarana dan prasarana baik,

lingkungan belajar kaya, tetapi pelaksana-pelaksana pendidikan tidak

berkompetensi dan tidak berdedikasi belum tentu tujuan pendidikan

akan tercapai. Tidak banyak siswa atau mahasiswa mampu belajar

tanpa guru atau dosen.6

Sebaliknya bila personalia pendidikan terutama guru memiliki

kompetensi dan dedikasi yang baik walaupun sumber-sumber

pendidikan yang laen kurang lengkap atau beberapa dari padanya tidak

tersedia, para pelaksana pendidikan akan tetap melaksanakan tugasnya.

Dengan inisiatif dan kreatifitas mereka akan dapat membawa para

siswa atau mahasiswa kedalam proses belajar yang relatif baik.7

Tenaga pendidik (guru) mempunyai peran yang sangat strategis

dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional, khususnya

dibidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga

profesi yang bermanfaat dan professional. Katanya, guru mempunyai

titik tolak sentral dari peningkatan kualitas proses belajar mengajar.

Tetapi, mengapa peningkatan guru tidak dilakukan secara sungguh-

sungguh? Padahal, guru professional akan menghasilkan proses dan

hasil pendidikan yang berkualitas dalam rangka mewujudkan manusia

6 Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2004), hlm. 109

7 Made Pidarta, Ibid. hlm. 110

Page 17: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xvii

Indonesia yang cerdas dan kompetitif, sebagaimana diamanatkan oleh

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS).

Dalam perwujudannya, tanggung jawab perlu ditekankan dan

dikedepankan, karena pada saat ini banyak lulusan pendidikan yang

cerdas dan trampil, tetapi tidak memiliki tanggung jawab dalam

mengamalkan ilmu dan ketrampilan yang dimilikinya sehingga

seringkali menimbulkan masalah bagi masarakat, menjadi beban

masyarakat dan bangsa bahkan pesatuan dan kesatuan bangsa. Dalam

kerangka inilah dirasakan perlunya standar kompetensi dan sertifikasi

tenaga pendidik (guru), agar nantinya memiliki tenaga pendidik (guru)

professional yang memiliki standar dan lisensi yang sesuai dengan

kebutuhan. Dengan tenaga pendidik (guru) yang demikianlah, kita

berharap dapat membangun kembali masyarakat dan bangsa yang

sudah hampir porak-poranda.8

Kompetensi dan profesionalisme seorang tenaga pendidik

(guru) sangat dituntut, karena perkembangan ilmu semakin pesat.

Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) pasal 42 ayat 1 yang berbunyi:

“pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai

dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.

Pasal tersebut menggambarkan persyaratan kemampuan guru sebagai

pendidik, sedangkan pasal 43 ayat 1 yang menjelaskan bahwa:

“Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan

dilakukan berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman,

kemampuan dan prestasi kerja dalam bidang pendidikan”.9 Pasal

8 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2008), Cet. 3, hlm. 5-6

9 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional(SISDIKNAS) dan Penjelasannya, (Yogjakarta: Media Wacana Press, 2003), Cet. 1, hlm. 30

Page 18: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xviii

inipun menggambarkan bahwa promosi seorang guru juga didasarkan

pada kemampuannya atau kompetensinya.

Dengan melihat pentingnya guru bagi dunia pendidikan, maka

kepala sekolah mempunyai peran sentral dalam mengelola personalia

khususnya tenaga pendidik (guru) disekolah, sehingga sangat penting

kepala sekolah untuk memahami dan menerapkan pengelolaan

personalia dengan baik.

Beberapa prinsip dasar yang harus dipegang oleh kepala

sekolah dalam menerapkan manajemen personalia yaitu:

1. Dalam mengembangkan sekolah, sumber daya manusia (tenagapendidik atau guru) adalah komponen paling berharga.

2. Sumber daya manusia akan berperan secara optimal jikadikelola dengan baik, sehingga mendukung tercapainya tujuaninstitusional.

3. Kultur dan suasana organisasi disekolah, serta perilakumanajerial kepala sekolah sangat berpengaruh terhadappencapaian tujuan pengembangan sekolah.

4. Manajemen personalia disekolah pada prinsipnyamengupayakan agar setiap warga (guru, staf administrasi,siswa, orang tua siswa, dan yang terkait) dapat bekerja samadan saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah.10

Dari beberapa prinsip diatas kepala sekolah dapat

meningkatkan manajemen mutu bagi tenaga pendidik (guru) sehingga

proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan lancar. Oleh karena

itu, dalam penelitian ini penulis membutuhkan suatu contoh lembaga

yang dapat diamati, yakni SDI Hidayatullah Semarang.

SDI Hidayatullah adalah sebuah lembaga yang berada dibawah

yayasan Abul Yatama yang berada dikota Semarang tepatnya di daerah

10 Mukhlas Samani, dkk., Panduan Manajemen Sekolah, (Jakarta: DirektoratPendidikan Menengah Umum, 2000), hlm. 77

Page 19: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xix

Banyumanik. Yayasan ini terdiri dari KBTK-IH, SD-IH, SMP-IH, dan

SMA-IH yang mengembangkan pendidikannya dengan memadukan

dzikir, fikir dan ikhtiar dengan tujuan akhir menyemai benih insan

khoiru ummah. Selain itu, pendidikan yang diterapkan disini juga

mengenalkan penerapan syariat Islam sejak dini, pengenalan teknologi

dan pengetahuan praktis aplikatid dikehidupan sehari-hari.

Melalui konsep tersebut, kepala sekolah sangat

memprioritaskan kompetensi tenaga pendidik (guru). Oleh karena itu,

penulis akan fokus terhadap strategi peningkatan mutu tenaga pendidik

yang dilakukan oleh kepala sekolah.

Alasan penulis memilih manajemen peningkatan mutu di SDI

Hidayatullah Semarang karena siswa-siswi yang berada di SD tersebut

sangat berprestasi. Terbukti dengan banyak diraihnya prestasi siswa

dari berbagai bidang. Ini tidak lepas dari peran guru profesional yang

berada di SDI Hidayatullah Semarang serta peran kepala sekolah yang

selalu meningkatkan kompetensi para guru dalam mengembangkan

potensi anak didiknya. Kaitannya dengan ini, maka penulis tertarik

untuk mengangkat judul “Strategi Kepala Sekolah Dalam

Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik di SDI Hidayatullah

Semarang”.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah penafsiran dan meluasnya

permasalahan maka perlu kiranya penulis memberikan definisi yang

lebih jelas.

1) Strategi

Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Secara umum srtategi adalah proses penentuan cara pemimpin

Page 20: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xx

puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,

disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana tujuan

tersebut dapat tercapai.11

2) Mutu

Konsep mutu baik menurut konsumen ataupun produsen

adalah kepuasan. Barang atau jasa yang dikatakan bermutu adalah

yang dapat memberikan kepuasan baik bagi pelanggan maupun

produsennya.12 Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia

mutu adalah baik buruk suatu kualitas.13

Secara luas mutu dapat diartikan sebagai agregat

karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan

konsumen atau pelanggan.14

3) Tenaga Pendidik

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 6 yang dimaksud tenaga

pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikai sebagai

guru, dosen, konselor, pamong pelajar, widayaiswara, tutor,

instruktur, fasilitator, dan sebutan lain sesuai dengan

kekhususannya serta berpartisipasi dalam dunia pendidikan.15

4) SDI Hidayatullah Semarang

11 Ina,” Konsep Strategi”, http://jurnal-sdm.bolgspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html,(Dowload tanggal 28 Desember 2010)

12 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Indonesia, Op.Cit., hlm. 29313 Suharso, Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya

Karya, 2009), hlm. 33114 Ridwan, “Kompetensi Guru”http://www.uns.ac.id/data/0023.pdf (Download tanggal 29

Maret 2010)15 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Indonesia, Op.Cit., hlm. 230

Page 21: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxi

Yaitu salah satu sekolah yang bernaung dibawah yayasan

Abul Yatama yang menjadi tempat atau lokasi penelitian.

C. Fokus Permasalahan

Berangkat dari latar belakang diatas, maka penulis dapat

memberi batasan dan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi mutu tenaga pendidik di SDI Hidayatullah

Semarang?

2. Bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatan mutu

tenaga pendidik di SDI Hidayatullah Semarang?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi mutu tenaga pendidik di SDI

Hidayatullah Semarang.

2. Untuk mengetahui bagaimana strategi kepala sekolah dalam

meningkatan mutu tenaga pendidik di SDI Hidayatullah

Semarang.

E. Kajian Pustaka

Dalam telaah pustaka ini peneliti akan mendeskipsikan beberapa

karya ilmiah yang mendukung penelitian ini.

Pertama, skripsi yang ditulis oleh saudari Jauhar Insiyya,

alumnus Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Menulis

Page 22: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxii

skripsinya dengan judul “Studi Tentang Peningkatan Mutu Profesi

Guru PAI di MGMP PAI SMP Kabupaten Kendal Tahun 2004-2005”.

Dalam skripsi ini menyimpulkan bahwa guru PAI yang tergabung

dalam MGMP PAI setelah mengikuti kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan oleh MGMP PAI SMP Rayon Kendal para guru menjadi

lebih maju, tambah wawasan, dan tambah kreatifitasnya.16

Kedua, skripsi saudari Nihayatus Sholikhah yang berjudul

“Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Pengaruhnya Terhadap Upaya Peningkatan Mutu Kompetensi

Pedagogik Mts Darussalam Bulus kecamatan Petahanan kabupaten

Kebumen”. Membahas tentang tanggapan seorang guru tentang kepala

sekolah yang mempunyai peran pemimpin yang sangat berpengaruh

dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru agar proses belajar

mengajar dapat berjalan dengan baik di Mts Darussalam Bulus

kecamatan Petahanan kabupaten Kebumen.17

Ketiga, skripsi saudara Dadang Utomo yang berjudul “Upaya

Sekolah Dalam Membina Profesionalisme Guru PAI SD Al-Azhar 14

Semarang”. Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa sekolah memberi

kesempatan kepada semua guru PAI untuk mengikuti kegiatan-

kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan profesionalisme baik

yang bersifat intern maupun ekstern dam melakukan evaluasi atau

penilaian yang dilakukan secara periodik.18

16 Jauhar Insiyya, Studi Tentang Peningkatan Mutu Profesi Guru PAI di MGMP PAISMP Kabupaten Kendal Tahun 2004-2005, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,(Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2005)

17 Nihayatus Sholikhah, Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah danPengaruhnya Terhadap Upaya Peningkatan Mutu Kompetensi Pedagogik Mts Darussalam Buluskecamatan Petahanan kabupaten Kebumen, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,(Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007)

18 Dadang Utomo, Upaya Sekolah Dalam Membina Profesionalisme Guru PAI SD Al-Azhar 14 Semarang, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang:Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007)

Page 23: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxiii

Dari tulisan-tulisan tersebut, penulis menemukan suatu

pembahasan mengenai peningkatan profesi, kompetensi pedagogik

maupun profesionalisme guru. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk

membahas dari beberapa permasalahan tersebut yang lebih kompleks

dengan judul manajemen peningkatan mutu tenaga pendidik di SDI

Hidayatullah Semarang.

F. Metode penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai

penelitian lapangan (field research) yakni penelitian yang

langsung dilakukan pada responden.19. Oleh karena itu, obyek

penelitiannya adalah berupa obyek di lapangan yang sekiranya

mampu memberikan informasi tentang kajian penelitian. Dalam

hal ini peneliti menjadikan SDI Hidayatullah Semarang sebagai

obyek penelitian dengan di fokuskan pada strategi yang dilakukan

oleh kepala sekolah dalam peningkatan mutu tenaga pendidik

sehingga dapat diketahui langkah-langkah apa saja yang ditempuh

oleh kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang dalam

meningkatkan mutu gurunya. Selain itu, penulis juga melakukan

observasi untuk mengetahui kondisi mutu guru tersebut.

Jenis penelitian dalam penyusunan karya ilmiah ini

merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

merupakan posedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku

19 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 11.

Page 24: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxiv

yang diamati.20 Penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan

tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan manajemen

peningkatan mutu tenaga pendidik di SDI Hidayatullah

Semarang.

Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena

social dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah

orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta

memberikan data, pendapat, pemikiran dan persepsinya.21

2. Fokus penelitian

Penelitian ini difokuskan terhadap bagaimana strategi

kepala sekolah dalam meningkatan mutu tenaga pendidik di SDI

Hidayatullah Semarang.

3. Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah

subyek darimana data diperoleh. Sumber data penelitian

dikelompokkan menjadi:

a) Data Primer

Data primer yakni data yang diperoleh langsung dari

subyek penelitan dengan menggunakan alat pengukuran atau

alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai informasi

yang dicari.22 Data primer untuk penelitian ini yakni tentang

strategi peningkatan mutu tenaga pendidik yang dilakukan oleh

20 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2005), Cet. 1, hlm. 4

21 Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 2, hlm. 94

22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PTRineka Cipta, 2002), Cet. 12, hlm. 107

Page 25: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxv

kepala sekolah di SDI Hidayatullah Semarang yang diperoleh

melalui wawancara selain itu penulis juga melakukan

observasi beserta wawancara kepada para guru SDI

Hidayatullah untuk mengetahui kondisi mutu gurunya.

b) Data Sekunder

Data sekunder yakni data yang diperoleh lewat pihak

lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek

penelitian.23 Data sekunder berupa data dokumentasi atau data

lain, data sekunder untuk penelitian ini adalah arsip-arsip atau

dokumentasi yang berkaitan dengan tenaga pendidik SDI

Hidayatullah Semarang maupun profil SDI Hidayatullah

Semarang.

4. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data yakni pencatatan peristiwa-peristiwa

atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-

karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan

menunjang atau mendukung penelitian.

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa

teknik, diantaranya:

1. Wawancara (interview)

Wawancara juga disebut teknik komunikasi, adalah

cara pengumpulan data melalui kontak atau hubungan pribadi

antara pengumpul data dengan sumber data dengan

23 Ibid., hlm. 102

Page 26: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxvi

mengajukan pertanyaan-pertanyaan.24 Metode ini di gunakan

untuk mencari data dengan pihak-pihak yang terkait, guna

mengetahui bagaimana peningkatan mutu tenaga pendidik di

SDI Hidayatullah Semarang.

Yang menjadi sumber data yaitu kepala sekolah SDI

Hidayatullah Semarang terkait dengan sejarah sekolah,

kondisi sekolah dan juga data-data yang mendukung

penelitian, dewan guru (tenaga pendidik) SDI Hidayatullah

Semarang mengenai kondisi mutu guru dan sumber-sumber

lainnya yang terkait untuk memperoleh data mengenai

peningkatan mutu tenaga pendidik.

2. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek

penelitian.25

Metode ini digunakan untuk memperoleh serta

memantapkan data yang diperoleh melalui wawancara

terhadap kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang dan

mengamati guru pada saat mengajar dan menyampaikan

materi didalam kelas, sehingga dalam observasi akan

diketahui proses yang sebenarnya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditunjukkan pada subyek penelitian, namun melalui

24 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2000), Cet. 2, hlm. 165

25 Ibid., hlm. 158

Page 27: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxvii

dokumen.26 Atau dikatakan juga dokumentasi merupakan

metode yang digunakan dengan mencari data melalui

peninggalan tertulis, seperti arsip dan termasuk juga buku-

buku tentang pendapat, teori dan lain-lain yang berhubungan

dengan masalah penelitian.27

Dalam hal ini penulis menggunakan metode

dokumentasi untuk mencari data-data otentik sebagai

pelengkap, diantaranya untuk mendapatkan data tentang

struktur organisasi, sarana dan prasarana, jumlah guru,

karyawan dan siswa, dan sebagian umum data-data yang ada

di SDI Hidayatullah Semarang.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menata data

dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi secara

sistematis untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi yang lain.

Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut, analisis

perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna

(interpretasi).28

Dalam melakukan analisis data penulis menggunakan

metode triangulasi data, yakni metode dengan teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

26M. Iqbal Hasan, Op. Cit., hlm. 8727 S. Margono,Op. Cit., hlm. 280.28 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake

Sarasin, 1996), hlm. 104

Page 28: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxviii

lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu.29

Triangulasi pada penelitian ini, peneliti gunakan sebagai

pemeriksaan melalui sumber lainnya. Dalam pelaksanannya

peneliti melakukan pengecekan data yang berasal dari hasil

wawancara dengan kepala sekolah beserta dewan guru.

Lebih jauh lagi, hasil wawancara tersebut kemudian peneliti

telaah lagi dengan hasil pengamatan yang peneliti lakukan selama

masa penelitian untuk mengetahui bagaimana kondisi mutu

tenaga pendidik (guru) yang ada di SDI Hidayatullah Semarang

dan strategi apa yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu tenaga pendidiknya.

Setelah semua data terkumpul, maka penulis akan berusaha

untuk dapat menjelaskan objek permasalahan secara sistematis

serta memberikan analisis secara cermat dan tepat terhadap objek

kajian tersebut.

Dalam memberikan penjelasan mengenai data yang

diperoleh, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif,

yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan

suatu gejala, peristiwa, kejadian yang bersifat sekarang.30 Jadi

penulis menggunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan

peningkatan mutu tenaga pendidik di SDI Hidayatullah

Semarang.

Kemudian agar data yang diperoleh nanti sesuai dengan

kerangka kerja maupun fokus masalah, akan ditempuh tiga

29Lexy J. Moleong, Op.Cit., hlm. 330.30 Nana Sudjana & Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung:

Sinar Baru, 1989), hlm. 64.

Page 29: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxix

langkah utama dalam penulisan ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Miles dan Huberman, bahwa aktifitas dalam

analisis kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh.31 Tiga langkah tersebut meliputi:

a. Data reduction (Reduksi data)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, kemudian

dicari tema dan polanya. Reduksi data dimaksudkan untuk

menentukan data ulang sesuai dengan permasalahan yang

akan penulis teliti, dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya. Disini data mengenai strategi peningkatan mutu

di SDI Hidayatullah Semarang yang diperoleh dan

terkumpul, baik dari hasil penelitian lapangan/kepustakaan

kemudian dibuat rangkuman.

b. Data display (Penyajian data)

Penyajian data adalah suatu cara merangkai data dalam

suatu organisasi yang memudahkan untuk membuat

kesimpulan atau tindakan yang diusulkan.32 Sajian data

dimaksudkan untuk memilih data yang sesuai dengan

kebutuhan penelitian tentang strategi peningkatan mutu

tenaga pendidik di SDI Hidayatullah Semarang. Artinya data

31 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,(Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 91.

32 Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993),cet. 1, hlm. 167.

Page 30: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxx

yang telah dirangkum tadi kemudian dipilih. Sekiranya data

mana yang diperlukan untuk penulisan laporan penelitian.

c. Conclusion drawing/verification

Langkah ketiga yaitu penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan ini akan diikuti dengan bukti-bukti

yang di peroleh ketika penelitian di lapangan. Verifikasi data

dimaksudkan untuk penentuan data akhir dari keseluruhan

proses tahapan analisis, sehingga keseluruhan permasalahan

mengenai strategi peningkatan mutu tenaga pendidik di SDI

Hidayatullah Semarang dapat dijawab sesuai dengan kategori

data dan permasalahannya.

Page 31: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxxi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tenaga Pendidik

1. Mutu Tenaga Pendidik

Pada format pengelolaan pendidikan yang sentralistik, sekolah

menjadi unit birokrasi dan tenaga pendidik (guru) sering diposisikan

sebagai karyawan birokrasi pemerintah. Sebaliknya pada format

pengelolaan pendidikan yang desentralisasikan, sekolah dikonsepkan

sebagai unit akademik dan tenaga pendidik (guru) merupakan tenaga

profesional. Supaya mempunyai lulusan peserta didik yang diharapkan

maka sekolah harus meningkatkan mutu guru.

Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mengacu pada

masukan, proses, keluaran dan dampaknya. Mutu masukan dapat dilihat

dari berbagai sisi. Pertama, kondisi baik atau tidaknya masukan sumber

daya manusia seperti kepala sekolah, guru, staf tata usaha, dan siswa.

Kedua, memenuhi atau tidaknya kriteria masukan material berupa alat

peraga, buku-buku kurikulum, prasarana dan sarana sekolah. Ketiga,

memenuhi atau tidaknya kriteria masukan yang berupa alat lunak, seperti

peraturan struktur organisasi, deskripsi kerja, dan struktur organisasi.

Keempat, mutu masukan yang bersifat harapan dan kebutuhan seperti visi,

motivasi, ketekunan dan cita-cita.33

Tenaga pendidik (guru) berdasarkan Undang-Undang Guru dan

Dosen pasal 10 (1) bahwa tenaga pendidik mempunyai empat kompetensi,

yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi

33 Sudarwan Danim, Agenda Pembaharuan Sistem Pendididan, (Yogjakarta: PustakaPelajar, 2003), Cet. 1, hlm. 53

Page 32: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxxii

kepribadian dan kompetensi social yang diperoleh melalui pendidikan

profesi.34

Empat kompetensi di atas hanya bisa dihasilkan melalui

penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, tenaga

pendidik (guru) mempunyai peran, fungsi, dan kedudukan yang sangat

strategis. Hal ini berorientasi bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan

berbasis kompetensi, tenaga pendidik (guru) mempunyai peranan yang

sangat penting. Oleh karenanya tenaga pendidik (guru) juga sebagai salah

satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar memiliki posisi yang

sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama

tenaga pendidik (guru) adalah merancang, melaksanakan, dan

mengevaluasi pembelajaran.

Dengan demikian mutu tenaga pendidik (guru) mempunyai

peranan dan kunci dalam keseluruhan proses pendidikan. Dalam hal ini

kekuatan dan mutu pendidikan suatu negara dapat dinilai dengan

mempergunakan faktor mutu tenaga pendidik (guru) sebagai salah satu

induk utama. Itulah sebabnya antara lain mengapa mutu tenaga pendidik

(guru) merupakan faktor yang mutlak didalam pembelajaran. Makin

sungguh-sungguh sebuah pemerintahan untuk membangun negerinya,

makin menjadi penting kedudukan mutu tenaga pendidik (guru).

2. Standar Mutu Tenaga Pendidik

Dalam PP No 19 Tahun 2005 pasal 2 (1) bahwa: “Standar Nasional

pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga

pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,

34 Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia Guru dan Dosen,(Bandung: Nuansa Aulia, 2006), Cet. 3, hlm. 5

Page 33: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxxiii

pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara

berencana dan berkala”.35

Standar pendidik dan tenaga kependidikan dalam SNP pasal 28 (1)

bahwa: “Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi

sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Sedangkan

ayat (2) menjelaskan bahwa: “kualifikasi akademik sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus

dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau

sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan

yang berlaku”. Adapun pada ayat (3) menjelaskan bahwa: “kompetensi

sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

serta pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi

sosial”.36

Standar yang dimaksud adalah suatu kriteria yang telah

dikembangkan dan ditetapkan berdasarkan atas sumber, prosedur, dan

manajemen yang efektif. Sedangkan kriteria adalah sesuatu yang

menggambarkan ukuran dan keadaan yang dikehendaki.

Secara konseptual, standar juga dapat berfungsi sebagai alat untuk

menjamin bahwa program-program pendidikan suatu profesi dapat

memberikan kualifikasi kemampuan yang harus dipenuhi oleh calon

sebelum masuk kedalam profesi yang bersangkutan.

35 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 Tentang SistemPendidikan Nasional, hlm. 5

36 Ibid., hlm. 17

Page 34: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxxiv

Profesionalisme dan kompetensi merupakan dua hal yang

menentukan parameter seseorang yang berkualitas atau tidak bermutu.

Keduanya merupakan kedua hal yang tidak terpisah satu sama lainnya.

a. Profesionalisme Guru

Kata profesional adalah kata sifat yang berarti pencaharian dan

sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti

guru, dokter, hakim dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang

bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh

mereka yang khusus disiapkan untuk itu bukan pekerjaan yang

dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan

lain.37

Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, profesionalisme berarti paham

yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang

yang profesional, yaitu orang yang memiliki profesi.38

Dengan bertitik tolak dari pengertian diatas, maka pengertian

guru profesional adalah orang memiliki kemampuan dan keahlian

khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas

dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuannya yang maksimal.

Dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik dengan

baik, serta memiliki kemampuan yang kaya dibidangnya. Sebagaimana

dengan sabda Nabi Muhammad SAW:

37 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006), Cet. 19, hlm. 14-15

38 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2005), hlm. 107

Page 35: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxxv

:

: )(39

“Dari abu Hurairah r.a. ia berkata : Rasulullah saw telah bersabda :Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinyamaka tunggulah saat kehancurannya” (HR. Bukhari).

Makna hadits tersebut dapat dipahami bahwa betapa pentingnya

keahlian yang harus dimiliki seorang tenaga pendidik untuk

melaksanakan tugas-tugas yang telah diamanatkannya, karena tugas

mengajar harus dilakukan oleh seorang tenaga pendidik yang benar-

benar mempunyai ilmu dibidang kependidikan.

Menurut Dedi Supriadi dan Trianto, untuk menjadi guru

profesional, guru dituntut memiliki lima kemampuan (skill) yaitu: (1)

mempunyai komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya, (2)

menguasai secara mendalam materi pelajaran yang akan diajarkan

serta cara mengajarnya (menggunakan metode yang sesuai dengan

mata pelajaran), (3) bertanggung jawab dan memantau hasil belajar

peserta didik, (4) mampu berfikir sistematis, kritis, taktis dan strategis

tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya, dan

(5) mereka merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam

lingkungan profesinya.40

Secara singkat dapat dikatakan bahwa kemampuan profesional

guru pada hakekatnya adalah bermuara pada ketrampilan dasar dan

pemahaman yang mendalam tentang anak sebagai peserta didik,

39 Imam Abi Abdillah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-Mughirah binBardizbah al-Bukhari al-Ja’fiy, Shahih Bukhari, (Beirut: Dar al-Kutb al-Ilmiyah, 1992), Juz I, hlm.21.

40 Moh. Uzer Usman, Op. Cit., hlm. 45-46

Page 36: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxxvi

obyek belajar dan situasi kondusif berlangsungnya kegiatan

pembelajaran. Jadi seorang guru dalam arti yang seharusnya adalah

pekerjaan yang profesional, yaitu pekerjaan yang hanya dapat

dilakukan oleh mereka yang secara khusus disiapkan untuk itu dan

bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang tidak dapat

melakukan pekerjaan itu atau bukan ahlinya.

Dengan demikian seorang profesional menjalankan

pekerjaannya sesuai tentang tuntutan profesinya. Seorang profesional

menjalankan kegiatannya berdasarkan profesionalisme dan bukan

secara amatir.

Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 1 (4),

pengertian profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang

memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi

standar mutu atau norma tertentu serta memperlukan pendidikan

profesi.41

Sementara juga disebutkan dalam Undang-Undang Guru dan

Dosen pasal 8, menyebutkan bahwa seorang guru profesional wajib

memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat

jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan nasional.42

Dengan demikian makna profesionalisme mengandung makna

yang lebih luas dari hanya berkualitas tinggi dalam hal teknis,

profesionalisme memiliki makna ahli, tanggung jawab, baik tanggung

41 Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia Guru dan Dosen,Op. Cit., hlm. 2

42 Ibid., hlm. 5

Page 37: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxxvii

jawab intelektual maupun tanggung jawab moral dan memiliki

kesejawatan.

b. Kompetensi Tenaga Pendidik

Istilah kompetensi guru mempunyai banyak makna, Brokke and

Stone (1995) yang dikutip oleh E. Mulyasa mengemukakan bahwa

kompetensi guru merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat

perilaku guru yang penuh arti. Sementara Charles (1994) yang dikutip

oleh E. Mulyasa mengemukakan bahwa kompetensi merupakan

perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan

sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Sedangkan dalam undang-

undang republik indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan

dosen, dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan.43

Menurut Oemar Hamalik memberikan isyarat agar guru dalam

bekerja dapat melaksanakan fungsinya dan tujuan sekolah, guru harus

memiliki kompetensi-kompetensi yaitu sebagai berikut:

a) Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara

berhasil.

b) Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan

pendidikan (instruksional) sekolah.

c) Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses

mengajar dan belajar dalam kelas.44

43 E. Mulyasa, Op. Cit., hlm. 2544 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2003), Cet. 3, hlm. 38

Page 38: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxxviii

Dari uraian di atas, nampak bahwa kompetensi mengacu pada

kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui

pendidikan; kompetensi guru menunjuk kepada performance dan

perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu didalam

melaksanakan tugas-tugas pendidikan. Dikatakan rasional karena

memiliki arah dan tujuan, sedangkan performance merupakan perilaku

nyata dalam arti tidak hanya dapat diamati, tetapi mencangkup sesuatu

yang tidak kasat mata.

Kompetensi merupakan komponen utama dari standar profesi

disamping kode etik sebagai regulasi perilaku profesi yang ditetapkan

dalam prosedur dan sistem pengawasan tertentu. Kompetensi diartikan

dan dimaknai sebagai perangkat perilaku efektif yang terkait dengan

eksplorasi dan investigasi, menganalisis dan memikirkan, serta

memberikan perhatian, dan mempersepsi yang mengarahkan

seseorang menemukan cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu

secara efektif dan efisien.

Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan

personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah

membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencangkup

penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran

yang mendidik, pengembangan pribadi profesionalisme.45

Berdasarkan Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 10 (1),

kompetensi guru ada 4, meliputi:

1) Kompetensi Pedagogik

Standar Nasional Pendidikan (SNP), penjelasan pasal 28

(3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah

45 E. Mulyasa, Op. Cit., hlm. 26

Page 39: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xxxix

kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang

dimilikinya.46

Menurut Slamet PH yang dikutip oleh Syaiful Sagala

mengatakan kompetensi pedagogik terdiri dari sub-kompetensi

(1) berkontribusi dalam pengembangan KTSP yang terkait

dengan mata pelajaran yang diajarkan; (2) mengembangkan

silabus mata pelajaran berdasarkan standar kompetensi (SK) dan

kompetensi dasar (KD); (3) melaksanakan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus yang telah

dikembangkan; (4) merancang manajemen pembelajaran dan

manajemen kelas; (5) melaksanakan pembelajaran pro-perubahan

(aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif dan

menyenangkan); (6) menilai hasil belajar peserta didik secara

otentik; (7) membimbing peserta didik dalam berbagai aspek,

misalnya: pelajaran, kepribadian, bakat, minat dan karir; dan (8)

mengembangkan profesionalisme sebagai guru.47

Kaitannya dengan kompetensi pedagogik seorang guru,

Islam memberikan posisi yang mulia. Sehingga posisi ini

menyebabkan mengapa Islam menempatkan orang-orang yang

beriman dan berilmu pengetahuan lebih tinggi derajatnya bila

dibanding dengan lainnya, sebagaimana firman Allah SWT dalam

Al-Qur’an surat Al- Mujadalah ayat 11:

46 Ibid., hlm. 7547 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,

(Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 1, hlm. 31-32

Page 40: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xl

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara

kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat". (Al-Mujaadilah: 11)48

2) Kompetensi Profesional

Standar Nasional Pendidikan (SNP), penjelasan pasal 28

(3) butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang

ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.49

Kompetensi profesional seorang guru sekurang-kurangnya

harus memiliki penguasaan diantaranya:

a. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan

standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan

atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu, dan

b. Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi atau seni

yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren

dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan atau

kelompok mata pelajaran yang akan diampu.50

3) Kompetensi Kepribadian

Istilah kepribadian digunakan dalam disiplin ilmu

psikologi yang mempunyai pengertian sebagai sifat hakiki yang

48 Departemen Agama RI, Al- Qur an dan Terjemahnya, (Bandung: SygmaExamedia Arkanleema, 2009), hlm. 543

49 E. Mulyasa, Op. Cit., hlm. 13550 Siti Masruroh, “Kompetensi Guru”,

http://sitimasruroh.blogspot.com/2009/11/kompetensi-guru.html (download tanggal 29 Maret2010)

Page 41: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xli

tercermin pada sikap seseorang . Kata kepribadian diambil dari

terjemahan kata yang berasal dari bahasa inggris, yaitu kata

personality, yang mempunyai pengertian sebagai sifat dan tingkah

laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain

(Kartini Kartono dan Dali Gulo: 1987).51

Standar Nasional Pendidikan (SNP), penjelasan pasal 28

(3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang

mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi

peserta didik dan berakhlak mulia.

Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya

terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi peserta didik.

Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang

sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna

menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia serta

mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada

umumnya.52

Menurut Ahmad Tafsir sebagaimana dikutip oleh Khoiron

Rosyadi, sifat-sifat guru muslim sebagai berikut:

a) Kasih sayang.

b) Senang memberi nasehat.

c) Senang memberi peringatan.

d) Senang melarang muridnya melakukan hal yang tidak baik.

e) Bijak dalam memilih bahan atau materi pelajaran yang sesuaidengan lingkungan murid.

51 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif Memberdayakan dan Mengubah JalanHidup Siswa, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009), cet. 2, hlm. 36

52 E. Mulyasa, Op. Cit., hlm. 117

Page 42: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xlii

f) Hormat terhadap pelajaran lain yang bukan pegangannya.

g) Bijak dalam memilih pelajaran yang sesuai dengan tarafkecerdasan murid.

h) Mementingkan berfikir dan berijtihad.

i) Jujur dalam keilmuan.

j) Adil dalam segala hal.53

4) Kompetensi Sosial

Standar Nasional Pendidikan (SNP), penjelasan pasal 28

ayat (3) butir d, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.54

Kompetensi sosial juga bisa diartikan sebagai kemampuan

guru dalam membina dan mengembangkan interaksi sosial baik

sebagai tenaga profesional maupun sebagai anggota masyarakat.

Dengan demikian, seharusnya seorang tenaga pendidik

(guru) tidak hanya tanggung jawab didalam kelas saja, tetapi

harus mewarnai perkembangan anak didik diluar kelas. Dengan

kata lain, tenaga pendidik (guru) tidak sekedar orang yang hadir

didepan kelas unntuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu,

tetapi juga anggota masyarakat yang harus ikut aktif dalam

mengarahkan perkembangan anak didik menjadi anggota

masyarakat.

53 Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm.191

54 E. Mulyasa, Op. Cit., hlm. 173

Page 43: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xliii

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa standar

kompetensi tenaga pendidik (guru) adalah suatu ukuran yang

ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan

dan berperilaku layaknya seorang guru untuk menduduki jabatan

fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi dan jenjang pendidikan

supaya mutu guru dapat diketahui.

Standar kompetensi tenaga pendidik (guru) bertujuan untuk

memperoleh acuan baku dalam pengukuran kinerja guru untuk

mendapatkan jaminan kualitas guru dalam meningkatkan kualitas

proses pembelajaran.

Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap tenaga

pendidik (guru) akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar.

Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan

pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai

guru. Artinya guru bukan saja harus pandai tetapi juga pandai

mentransfer ilmunya kepada peserta didik.

B. Mutu Pendidikan

Pengertian mutu memiliki variasi sebagaimana didefinisikan oleh

masing-masing orang atau pihak. Produsen atau konsumen akan memiliki

definisi yang berbeda mengenai mutu barang atau jasa. Perbedaan ini akan

mengacu pada orientasi masing-masing pihak mengenai barang atau jasa

yang menjadi obyeknya.

Mutu adalah gambaran karakteristik menyeluruh dari barang atau

jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan

yang diharapkan oleh pelanggan. Sallis (1993) yang dikutip oleh Deni

Koswara dan Cepi Triana mendefinisikan mutu dalam dua perspektif,

yaitu mutu absolut dan mutu relatif. Mutu absolut merupakan mutu dalam

Page 44: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xliv

arti yang tidak bisa ditawar-tawar lagi atau bersifat mutlak. Dalam

pandangan absolut, mutu diartikan sebagai ukuran yang terbaik menurut

pertimbangan produsen dalam memproduksi suatu barang atau jasa.

Sedangkan mutu relatif diartikan sebagai mutu yang ditetapkan oleh selera

konsumen. Dengan demikian, suatu barang atau jasa dapat disebut

bermutu oleh seorang konsumen, tetapi belum tentu dikatakan bermutu

oleh konsumen lainnya.

Pandangan mengenai mutu di atas mengimplikasikan bahwa

barang atau jasa yang diproduksi harus selalu mengutamakan kesesuaian

antara kebermutuan dalam perspektif absolut dan relatif. Artinya, setiap

barang atau jasa yang diproduksi harus memuaskan pelanggan dan

memenuhi spesifikasi yang dimiliki produsen.55

Dalam bidang pendidikan, misi utama peningkatan mutu adalah

memenuhi kepuasan pelanggan. Menurut Peter dan Waterman (1982) yang

dikutip oleh Husaini Usman bahwa semua organisasi yang ingin

mempertahankan keberadaannya harus berobsesi pada mutu. Mutu harus

sesuai dengan persyaratan yang diinginkan pelanggan. Mutu adalah

keinginan pelanggan bukan keinginan sekolah. Tanpa mutu yang sesuai

dengan keinginan pelanggan, sekolah akan kehilangan pelanggannya dan

akan tutup atau bubar.

Menurut Hensler dan Bruneel (dalam Sceuing dan Christoher,

1993) yang dikutip oleh Husaini Usman ada empat prinsip utama mutu,

diantaranya:

1) Kepuasan Pelanggan

55 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Op. Cit., hlm.293-294

Page 45: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xlv

Dalam mutu pendidikan, konsep mengenai mutu dan pelanggan

diperluas. Mutu tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-

spesifikasi tertentu, tetapi mutu tersebut ditentukan oleh pelanggan.

Pendidikan hanya pelayanan jasa. Sekolah harus memberikan pelayanan

jasa sebaik-baiknya kepada pelanggannya. Pelanggan sekolah meliputi

pelanggan internal dan pelanggan eksternal sekolah. Pelanggan eksternal

sekolah adalah orang tua siswa, pemerintah dan masyarakat termasuk

komite sekolah. Pelanggan internal sekolah adalah siswa, guru dan staf

tata usaha. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam

segala aspek, termasuk harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh

karena itu, aktifitasnya harus dikoordinasikan untuk memuaskan para

pelanggan. Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai

yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pelanggan,

semakin tinggi nilai yang diberikan maka makin besar pula kepuasan

pelanggan.

2) Respek Terhadap Setiap Orang

Dalam sekolah yang bermutu kelas dunia, setiap orang disekolah

dipandang memiliki potensi. Orang yang ada diorganisasi dipandang

sebagai sumber daya organisasi yang paling bernilai dan dipandang

sebagai aset organisasi. Oleh karena itu, setiap orang diperlakukan dengan

baik dan diberikan kesempatan untuk berprestasi, berkarier, dan

berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

3) Manajemen Berdasarkan Fakta

Sekolah kelas dunia berorientasi pada fakta, maksudnya setiap

keputusan selalu didasarkan pada fakta, bukan pada perasaan (feeling) atau

ingatan semata. Ada dua konsep yang berkaitan dengan hal ini: (1)

prioritatisasi, yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan

pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan

sumber daya yang ada. Dengan menggunakan data, manajemen dan tim

Page 46: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xlvi

dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu; (2)

variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat memberikan

gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari

setiap sistem organisasi.

4) Perbaikan Terus Menerus

Agar dapat sukses setiap sekolah perlu melakukan proses sitematis

dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku

adalah langkah perencanaan, melaksanakan rencana, memeriksa hasil

pelaksanaan rencana, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang

diperoleh.56

Pendidikan (sekolah) sebagai unit layanan jasa, keberhasilannya

dapat diukur dari tingkat kepuasan pelanggan, baik internal maupun

eksternal. Sekolah dikatakan berhasil jika mampu memberikan layanan

sama atau melebihi harapan pelanggan. Dilihat dari jenis pelanggannya,

maka sekolah dikatakan berhasil jika:

a) Siswa puas dengan layanan sekolah, antara lain puas denganpelajarannya yang diterima, puas dengan perlakuan oleh guru maupunpimpinan, puas dengan fasilitas yang disediakan sekolah dansebagainya.

b) Orang tua siswa puas dengan layanan terhadap anaknya maupunlayanan kepada orang tua. Misalnya puas karena menerima laporanperiodik tentang perkembangan siswa maupun program-programsekolah.

c) Pihak pemakai atau penerima lulusan (perguruan tinggi, industri,masyarakat) puas karena menerima lulusan dengan kualitas yang sesuaidengan harapan.

56 Husaini Usman, Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: PT BumiAksara, 2008), Cet. 1, hlm. 535-536

Page 47: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xlvii

d) Guru dan karyawan puas dengan layanan sekolah, misalnya pembagiankerja, hubungan antar guru/karyawan/pimpinan, gaji atau honorarium,dan sebagainya.57

C. Manajemen Strategis

Manajemen strategis merupakan rangkaian dua perkataan terdiri

dari kata “manajemen” dan “strategis”, sedangkan pengertian dari

manajemen strategis adalah suatu proses yang dirancang secara sistematis

oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan

mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik

bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.58

Menurut Budiman CHR. (1988:14) yang dikutip oleh Akdon

bahwa pengertian manajemen stategis adalah serangkaian keputusan-

keputusan dan tindakan-tindakan yang menuju pada penciptaan sebuah

atau beberapa strategi efektif untuk mencapai tujuan organisasi.59

Manajemen strategis adalah suatu cara untuk mengendalikan

organisasi secara efektif dan efisien, sampai kepada implementasi garis

terdepan, sedemikian rupa sehingga tujuan dan sasarannya tercapai.

Sasaran manajemen strategis adalah meningkatkan:

a. Kualitas organisasi

b. Efisiensi penganggaran

c. Penggunaan sumber daya

57 Muchlas Samani, Op. Cit, hlm. 19358 Gumati, “Teori Manajemen

Strategis”http://gumatibonteng.blogspot.com/2009/11/18/3-teori-manajemen-strategis.html(Download tanggal 21 Oktober 2010)

59 Akdon, Strategic Management for Educational Management (Manajemen Strategikuntuk Manajemen Pendidikan), (Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. 2, hlm. 7

Page 48: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xlviii

d. Kualitas evaluasi program dan pemantauan kinerja, serta

e. Kualitas pelaporan

Prinsip manajemen strategis adalah adanya strategy formulation

yang mencerminkan keinginan dan tujuan organisasi yang sesungguhnya,

adanya strategi implementasi yang menggambarkan cara mencapai tujuan

(secara teknis strategi implementasi mencerminkan kemampuan organisasi

dan alokasinya termasuk dalam hal ini adalah alokasi keuangan dengan

anggaran berbasis kinerja), serta strategi evaluasi yang mampu mengukur,

mengevaluasi dan memberikan umpan balik kinerja organisasi.

Prinsip-prinsip manajemen strategis adalah strategy formulation,

strategy implementation, dan strategy evaluation. Uraiannya sebagai

berikut:

a. Strategy Formulation

Tujuan utama kegiatan formulasi strategi formulasi adalah

pembuatan tujuan yang rasional. Rasionalitas ini dalam

perkembangannya semakin kompleks karena pesatnya perkembangan

lingkungan dimana organisasi tersebut berada. Perkembangan

lingkungan ini menuntut organisasi agar selalu melakukan perubahan

ke arah perbaikan untuk mempertahankan eksistensinya. Kemampuan

internal organisasi dan tuntutan perubahan eksternal merupakan dua

komponen utama yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan

strategis. Perumusan strategi yang realistis dan up-to-date adalah dua

tuntutan yang harus dijawab dalam pembuatannya.

Realistis dalam arti bahwa perencanaan tersebut menunjukkan

dengan jelas kemampuan dan tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana

organisasi ingin mencapai tujuan tersebut. Up-to-date dalam arti

meskipun strategi ini dibuat dalam jangka waktu tertentu (panjang,

menengah, pendek) namun selalu efektif dan tepat dengan

Page 49: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xlix

perkembangan lingkungan (antisipatif terhadap perubahan lingkungan)

sehingga mampu memaksimalkan keunggulan kompetitif dan

meminimalkan keterbatasan.

b. Strategy Implementation

Tujuan utama strategy implementation adalah rasionalitas tujuan

dan sumber daya. Pada dasarnya strategy implementation adalah

tindakan mengimplementasikan strategi yang telah kita susun ke dalam

berbagai alokasi sumber daya secara optimal.

Secara teknis, komponen penting yang harus dijawab dalam

strategy implementation adalah bagaimana kita dapat sampai ke tujuan?

Dijawab dengan penyusunan “action plan” yang intinya merupakan

strategi dan tindakan mengimplementasikan formulasi strategi menuju

ke arah alokasi sumber daya secara optimal serta mempersiapkan semua

fakor penunjang yang diperlukan dalam mencapai keberhasilan.

c. Strategy Evaluation

Fokus utama dalam strategy evaluation adalah pengukuran kinerja

dan penciptaan mekanisme umpan balik yang efektif. Pengukuran

kinerja merupakan tahap yang penting untuk melihat dan mengevaluasi

capaian tau hasil pekerjaan yang telah dilakukan organisasi untuk

mencapai tujuan yang menjadi sasaran pekerjaan tersebut.

Tahap selanjutnya setelah pengukuran kinerja adalah analisis dan

evaluasi kinerja yang bertujuan untuk mengetahui progress realisasi

kinerja yang dihasilkan, maupun kendala dan tantangan yang dihadapi

dalam mencapai sasaran kinerja. Analisis dan evaluasi ini dapat

digunakan untuk melihat efisiensi, efektifitas, ekonomi maupun

perbedaan kinerja (gap). Hasil analisis evaluasi lebih lanjut dapat

Page 50: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

l

digunakan sebagai umpan balik untuk mengetahui pencapaian

implementasi perencanaan strategisk.60

Salah satu proses dalam manajemen strategis adalah penilaian

lingkungan organisasi melalui proses analisis lingkungan organisasi. Yang

dimaksudkan di sini meliputi kondisi, situasi, keadaan, peristiwa, dan

pengaruh-pengaruh didalam dan disekeliling organisasi yang berdampak

pada kehidupam organisasi berupa kekuatan internal, kelemahan internal,

peluang eksternal, dan tantangan eksternal.

1. Analisis Eksternal

Lingkungan eksterrnal meliputi:

a) Peluang (opportunity) adalah situasi dan faktor-faktor luar organisasi

yang bersifat positif, yang membantu organisasi mencapai atau

mampu melampaui pencapaian visi dan misi.

b) Tantangan atau ancaman (Threat) adalah faktor-faktor luar

organisasi yang bersifat negatif, yang dapat mengakibatkan

organisasi gagal dalam mencapai visi dan misi.

2. Analisis Internal

Lingkungan internal meliputi:

a) Kekuatan (strength) adalah situasi dan kemampuan internal yang

bersifat positif yang memungkinkan organisasi memenuhi

keuntungan strategik dalam mencapai visi dan misi.

b) Kelemahan Internal (weakness) adalah situasi dan faktor-faktor luar

organisasi yang bersifat negatif, yang menghambat organisasi

mencapai atau mampu melampaui pencapaian visi dan misi.

60 Ibid, hlm. 79-85

Page 51: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

li

Lingkup analisis lingkungan strategis adalah telaah lingkungan

internal dan telaah lingkungan eksternal, yaitu:

1) Telaah Lingkungan Internal

Telaah lingkungan internal ini mecermati kekuatan dan

kelemahan dilingkungan internal organisasi sendiri yang dapat dikelola

manajemen meliputi antara lain:

a. Struktur organisasi termasuk susunan dan penempatan personelnya.

b. Sistem organisasi dalam mencapai efektifitas organisasi terutamaefektifitas komunikasi internal.

c. Sumber daya manusia, sumber daya alam, tenaga terampil (skill)dalam tingkat pemberdayaan sumber daya, termasuk komposisi dankualitas sumber daya manusianya.

d. Biaya operasional berikut sumber dananya.

e. Faktor-faktor lain yang menggambarkan dukungan terhadap proseskinerja atau misi organisasi yang sudah ada, maupun yang secarapotensial dapat muncul dilingkungan internal organisasi sepertiteknologi yang telah digunakan sampai saat ini.

2) Telaah Lingkungan Ekternal

Telaah lingkungan eksternal mencermati peluang dan tantangan

yang ada dilingkungan eksternal organisasi sendiri (yang tidak dapat

dikelola oleh manajemen) yang meliputi berbagai faktor yang dapat

dikelompokkan dalam bidang atau aspek.

Dari kedua telaah ini dapat diperoleh gambaran menyeluruh

tentang situasi dan kondisi organisasi dari berbagai aspek, internal dan

eksternal. Telaah lingkungan harus diteliti karena tantangan (ancaman)

terhadap sebagian dari organisasi dapat saja merupakan peluang bagi

bagian lain dari organisasi yang sama. Lingkungan eksternal yang dinamis

sedapat mungkin direkayasa (dalam arti positif) sedemikian rupa sehingga

Page 52: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lii

dapat dimanfaatkan oleh organisasi secara positif. Secara eksteren

“tantangan” direkayasa dan diubah menjadi “peluang”.

Telaah lingkungan strategis sangat bermanfaat dalam pembuatan

rencana strategis karena, pertama, dapat mengetahui peluang-peluang

spesifik yang ada dalam lingkungan organisasi. Hal ini perlu bagi

manajemen tingkat atas (top management) untuk menetapkan ketrampilan

utama sumber daya yang dapat diterapkan pada peluang spesifik yang ada.

Kedua, untuk mengingatkan atau memperingatkan organisasi akan adanya

faktor atau unsur dilingkungan organisasi yang mungkin akan

membahayakan organisasi dimasa depan. Dengan “early-warning system”

ini, organisasi dapat lebih pro aktif dan efektif dalam mengambil langkah-

langkah untuk mengubah kecenderungan lingkungan, internasional

maupun eksternal, atau mengurangi dampak negatif organisasi.61

Pada umumnya satuan pendidikan memiliki tujuan dan untuk

mencapainya memerlukan strategi. Strategi merupakan suatu kesatuan

rencana yang luas dan terintregasi yang menghubungkan antara kekuatan

internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya.

Strategi dirancang untuk memastikan tujuan organisasi dapat dicapai

melalui implementasi yang tepat. Substansi strategi pada dasarnya adalah

rencana.62

Dari beberapa prinsip manajemen strategik yang telah diuraikan

diatas, kepala sekolah dapat menerapkan atau menggunakan strategi yang

tepat untuk digunakan dalam mengelola personalia khususnya dalam

meningkatkan mutu tenaga pendidik. Apabila dalam menggunakan strategi

61 Ibid, hlm. 111-11762 Buchari Alma dan Ratih Hurriyati, Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran

Jasa Pendidikan Fokus pada Mutu dan Layanan Prima, (Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. 1, hlm.64

Page 53: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

liii

meningkatkan mutu tenaga pendidik kurang tepat, maka dapat

menghambat laju perkembangan kompetensi tenaga pendidik.

Tenaga pendidik yang bermutu merupakan dambaan bagi kostumer

atau pelanggan, banyak strategi yang dilakukan oleh perorangan guru dan

lembaga untuk meningkatkan mutu tenaga pendidik (guru), seperti: (1)

melalui peningkatan jenjang akademis, (2) workshop, (3) penataran, (4)

peningkatan kinerja, (5) studi banding, dan lain sebagainya. Penambahan

pengetahuan dan pengalaman dapat mengangkat mutu tenaga pendidik

(guru), artinya mereka harus selalu mengembangkan kapasitas dirinya

selaku tenaga pendidik (guru) untuk menjadi panutan, menjadi contoh,

berdiskusi bagi pelanggannya. Hal yang penting bagi tenaga pendidik

(guru) bermutu harus mampu mendesain pembelajaran.63 Selain itu,

menurut Stewart (1998) ada enam cara yang digunakan pemimpin dalam

mengembangkan pemberdayaan staf/bawahan, yakni: meningkatkan

kemampuan staf/bawahan (enabling), memperlancar (facilitating) tugas-

tugas mereka, konsultasi (consulting), bekerjasama (collaborating),

membimbing (mentoring) bawahan, dan mendukung (supporting).64

Ada empat strategi yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk

meningkatkan mutu tenaga pendidik (guru) di sekolah diantaranya sebagai

berikut:

a. Peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan (off the job training).

Guru dilatih secara individual maupun dalam kelompok untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terbaik dengan

menghentikan kegiatan mengajarnya. Kegiatan pelatihan seperti ini

memiliki keunggulan karena guru lebih terkonsentrasi dalam mencapai

63 Martinis Yamin dan Maisah, Op. Cit., hlm. 34-3564 Suharto, “Peran Kepala Sekolah Dalam Pemberdayaan Guru”,http://drssuharto.wordpress.com/2008/03/04/peran-kepala-sekolah-dalam-pemberdayaan-guru/ (download tanggal 29 Maret 2010)

Page 54: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

liv

tujuan yang diharapkan. Namun demikian kegiatan seperti ini tidak dapat

dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan terlalu sering. Semakin

sering pelatihan seperti ini dilakukan, semakin meningkat dampak kontra

produktifnya terhadap efektivitas belajar siswa.

b. Pelatihan dalam pelaksanaan tugas atau on the job training.

Model ini dikenal dengan istilah magang bagi guru baru untuk

mengikuti guru-guru yang sudah dinilai baik sehingga guru baru dapat

belajar dari seniornya. Pemagangan dapat dilakukan pada ruang lingkup

satu sekolah atau pada sekolah lain yang memiliki mutu yang lebih baik.

c. Pelatihan Lesson Studi.

Kegiatan ini pada prinsipnya merupakan bentuk kolaborasi guru

dalam memperbaiki kinerja mengajarnya dengan berkonsentrasi pada studi

tentang dampak positif guru terhadap kinerja belajar siswa dalam kelas.

Kelompok guru yang melakukan studi ini pada dasarnya merupakan

proses kolaborasi dalam pembelajaran. Siswa dipacu untuk menunjukkan

prestasinya, namun di sisi lain guru juga melaksanakan proses belajar

untuk memperbaiki pelaksanaan tugasnya.

d. Melakukan perbaikan melalui kegiatan penilitian tindakan kelas

(PTK).

Kegiatan ini dilakukan guru dalam kelas dalam proses

pembelajaran. PTK dapat dilakukan sendiri dalam pelaksanan tugas,

melakukan penilai proses maupun hasil untuk mendapatkan data mengenai

prestasi maupun kendala yang siswa hadapi serta menentukan solusi

perbaikan. Karena perlu ada solusi perbaikan, maka PTK sebaiknya

Page 55: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lv

dilakukan melalui beberapa putaran atau siklus sampai guru mencapai

prestasi kinerja yang diharapkannya.65

Demikianlah beberapa strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah

dalam meningkatkan mutu tenaga pendidik (guru) disekolah. Dari

beberapa strategi tersebut diharapkan guru dapat bekerja atau mengajar

siswanya dengan baik dan tujuan pendidikan pun dapat tercapai.

Untuk mengetahui kualitas tenaga pendidik atau guru, perlu

dilakukan suatu sistem pengujian terhadap kompetensi guru. Uji

kompetensi guru dapat dilakukan secara nasional, regional, maupun lokal.

Secara nasional dapat dilakukan oleh pemerintah pusat untuk mengetahui

kualitas dan standar kompetensi guru dalam kaitannya dengan

pembangunan pendidikan secara keseluruhan. Secara regional dapat

dilakukan oleh pemerintah provinsi untuk mengetahui kualitas dan standar

kompetensi guru dalam kaitannya dengan pembangunan pendidikan

diprovinsi masing-masing. Sedangkan secara lokal dapat dilakukan oleh

daerah (kabupaten dan kota) untuk mengetahui kualitas dan standar

kompetensi tenaga pendidik (guru), dalam kaitannya dengan pembangunan

pendidikan didaerah dan kota masing-masing.

Uji kompetensi tenaga pendidik (guru), baik secara teoritis maupun

secara praktis memiliki manfaat yang sangat penting, terutama dalam

rangka meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kualitas

tenaga pendidik (guru) yaitu:

a. Untuk mengembangkan standar kemampuan profesional guru

b. Merupakan alat seleksi penerimaan guru

c. Untuk pengelompokan guru

65 Suharto, “Cara Mengembangkan Kompetensi Guru”(Http://Gurupembaharu.Com/Sdm/Pendidik/Menerapkan-Penjaminan-Mutu-Guru-Sesuai-Standar-Nasional-Pendidikan/) (Download tanggal 29 Maret 2010)

Page 56: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lvi

d. Sebagai bahan acuan dalam pengembngan kurikulum

e. Merupakan alat pembinaan guru

f. Mendorong kegiatan dan hasil belajar66

66 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif danMenyenangkan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. 1, hlm. 187-190

Page 57: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lvii

BAB III

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI

SDI HIDAYATULLAH SEMARANG

A. Gambaran Umum SDI Hidayatullah Semarang

1. Profil / Sejarah Berdirinya

Berdirinya SDI Hidayatullah Semarang dilatarbelakangi dari

pemikiran bahwa setiap anak sholeh adalah aset yang paling berharga bagi

orang tua. Di dunia mereka menjadi penyejuk mata bagi pandangan mata,

dan di akhirat mereka menjadi penyelamat dari api neraka. Selain itu,

harapan orang tua dari masyarakat sekitar yaitu ingin memasukkan anaknya

ke lembaga pendidikan yang didalamnya tidak hanya mentransfer ilmu,

tetapi mendidik, membimbing dan membina disertai teladan yang nyata dari

pengajarnya. Para orang tua juga ingin kurikulum yang ada disekolah

seimbang antara kurikulum agama dan umum. Pada akhirnya tanggal 16 Juli

1990 berdirilah SDI Hidayatullah yang berada dibawah yayasan Abul

Yatama dengan pendidikan berbasis Islam, dengan cita-cita mencetak kader-

kader muslim yang diharapkan siap memimpin umat. SDI Hidayatullah

didirikan tepatnya 2 tahun kemudian setelah yayasan Abul Yatama

mendirikan TK. Awal mula berdirinya, SDI Hidayatullah memiliki 3 ruang

kelas dan 94 siswa dengan didampingi 6 guru dan 1 TU. Dari tahun ke tahun

terus berkembang sehingga pada saat ini, tahun pelajaran 2009/2010

tertampung siswa sebanyak 815 orang dan memiliki ruang kelas sebanyak

24 unit. Jumlah tenaga pengajar pun semakin bertambah, yaitu 61 guru dan

memiliki 17 karyawan.67

67 Wawancara dengan Bp. Suprapto Haris selaku Kepala Sekolah SDI HidayatullahSemarang pada Tanggal 13 Oktober 2010.

Page 58: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lviii

SDI Hidayatullah Semarang terletak di Jl. Durian Selatan 1 No. 6

Srondol Wetan Kec. Banyumanik Kab. Semarang 50263 Telp./Fax. (024)

7474171.

Berbeda dengan sekolah formal lainnya, SDI Hidayatullah

mempunyai pedoman yaitu akan membentuk siswa-siswi yang khoiru

ummah, yaitu generasi yang mampu memadukan kekuatan dzikir, fikir dan

ikhtiar untuk melakukan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik dan

Islami dengan cara Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan tetap teguh dalam

menjaga aqidah atau keimanannya kepada Allah SWT.

2. Visi, misi dan Tujuan SDI Hidayatullah Semarang

1) Visi SDI Hidayatullah Semarang

Memadukan Dzikir, Fikir dan Ikhtiar serta menyemai benih insan Khoiru

Ummah.

2) Misi SDI Hidayatullah Semarang

a. Mewujudkan Lembaga Pendidikan Islam yang berbasis dakwah.

b. Menjadi Lembaga Pendidikan Islam yang unggul berbasis IMTAQ

dan IPTEK sekaligus sebagai model.

c. Membangun kebersamaan antar stakholder secara komunikatif.

d. Menjadikan Lembaga Pendidikan Islam sebagai lembaga yang

mendorong perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement).

3) Tujuan SDI Hidayatullah Semarang

a. Membentuk tunas-tunas muda Islam yang beriman, bertaqwa, berilmu

serta bertanggung jawab.

Page 59: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lix

b. Berusaha menghasilkan kader-kader Islam berkepribadian Muslim

yang Mukmin.

c. Menanamkan disiplin dalam segala aspek kehidupan pada setiap

siswa.

3. Keadaan Siswa

Kelas L P Jumlah

I 74 68 142

II 66 48 114

III 74 69 143

IV 60 63 123

V 75 77 152

VI 80 61 141

Total 429 386 815

4. Sarana dan Prasarana

Sebagaimana dalam dokumen, SDI Hidayatullah Semarang memiliki

sarana dan prasarana atau fasilitas antara lain: Laboratorium Komputer,

Laboratorium Matematika, Gedung Serba Guna, Ruang Multimedia,

Lapangan Olah Raga, Kantin, Perpustakaan, Masjid, Aula, Play Ground.68

5. Kegiatan Pembelajaran SDI Hidayatullah Semarang

68 Dokumen SDI Hidayatullah Semarang

Page 60: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lx

SDI Hidayatullah Semarang menggunakan perpaduan antara

kurikulum dari Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) dan

kurikulum Departemen Agama (DEPAG) yang diorganisir secara terpadu

(terintegrasi) berdasarkan multiplle intellegences (kecerdasan majemuk).

Muatan kurikulum yang digunakan SDI Hidayatullah Semarang

yaitu (1) Dasar-dasar Al Islam meliputi: Aqidah Akhlak, Al qur’an Hadits,

Fiqih, Tarikh, Bahasa Arab; (2) Mata pelajaran umum standart

DEPDIKNAS dan Muatan Lokal. Berbagai macam kegiatan

Ekstrakurikuler, seperti:

- Rebana - Sepak Bola

- Drum band - Bulu Tangkis

- Kaligrafi - Pencak Silat

- Musik - Karate

- Karawitan - Pramuka

- Jurnalistik - English Club

Di SDI Hidayatullah Semarang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

di mulai dari hari Senin-Jum’at dengan ketentuan KBM kelas 1 s.d 3 pukul

07.00-12.30 WIB (Senin s.d Kamis), KBM hari Jum’at pukul 07.00-14.00

WIB sedangkan kelas 4 s.d 6 pukul 07.00-14.00 WIB (Senin s.d Kamis),

KBM hari Jum’at pukul 07.00-15.30 WIB.

Sebelum pelajaran dimulai siswa diwajibkan untuk berdoa. Diantara

doa yang dibaca sebelum pelajaran dimulai diantaranya: doa mau belajar,

mohon kecerdasan, kedua orang tua, kebaikan dunia akhirat, dan mohon

petunjuk. Kemudian dilakukan Tahfidz dan hafalan surat-surat pendek.69

69 Wawancara dengan Bp. Asnawi selaku guru BAQ SDI Hidayatullah Semarang padatanggal 13 Oktober 2010

Page 61: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxi

SDI Hidayatullah Semarang merupakan Sekolah Dasar berbasis

Islam, oleh karena itu penanaman nilai-nilai agama dilakukan sejak dini,

diantaranya pembiasaan-pembiasaan dzikir, meliputi:

a. Berdo’a setiap mengawali dan mengakhiri pelajaran

b. Tilawah / tahfidz Al Qur’an setiap pagi

c. Belajar membaca dan menghafal Al Qur’an 3-5 pertemuan

per minggu

d. Sholat dzuhur berjamah

e. Bimbingan dzikir setelah shalat

f. Bimbingan penerapan adab-adab Islami

Setiap kegiatan belajar di SDI Hidayatullah Semarang dilakukan

dalam kondisi menyenangkan, dengan mengintegrasikan nilai-nilai

kehidupan beragama sebagai pembentukan karakter. Sehingga siswa

memiliki bekal agama sejak dini dan juga memiliki akhlak yang baik.

B. Kondisi Mutu Tenaga Pendidik di SDI Hidayatullah Semarang

Tenaga pendidik (guru) merupakan salah satu komponen penunjang

keberhasilan pendidikan. Sebuah pendidikan dikatakan bermutu apabila

mempunyai tenaga pendidik yang sesuai dengan standar mutu guru. Oleh

sebab itu, kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang selalu mengutamakan

mutu atau kualitas tenaga pendidiknya yang paling utama dalam merekrut

tenaga pendidik. Dalam seleksi penerimaan tenaga pendidik dilakukan

dengan cara yang terbaik agar mendapatkan tenaga pendidik (guru) yang

berkualitas atau bermutu.

Tenaga pendidik (guru) yang berada di SDI Hidayatullah Semarang

tahun 2010 52% sudah memenuhi standar kualifikasi S1 atau sebanyak 35

Page 62: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxii

guru berstrata S1 dari jumlah keseluruhan guru yaitu 61 orang, sedangkan

selebihnya masih kualifikasi D-III/D-IV. Pada tahun 2009 kualifikasi guru

S1 hanya berjumlah 23 orang dari 55 jumlah guru. Ini menunjukkan ada

peningkatan dari jumlah kualifikasi tenaga pendidik (guru) yang berada di

SDI Hidayatullah Semarang. Tenaga pendidik yang masih belum kualifikasi

S1 sedang menempuh pendidikannya lagi untuk mendapatkan kualifikasi

S1. Hal ini dilakukan karena ingin memperoleh tenaga pendidik (guru) yang

berkualitas atau bermutu agar tujuan pendidikan dapat tercapai.70

Dalam hal pembelajaran, tenaga pendidik SDI Hidayatullah

Semarang melaksanakan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang

dimilikinya, diantaranya:

1. Kompetensi pedagogik

a) Tenaga pendidik SDI Hidayatullah Semarang dalam

mengelola pembelajaran atau mengajar menerapkan metode mengajar

yang efektif sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswa. Karena

sikap dan perilaku siswa yang berbeda-beda menyebabkan guru harus

memilih metode yang tepat dan mengelola strategi pembelajaran yang

baik serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan srtategi

yang dipilih agar penerapannya sesuai dengan kondisi dan

karakteristik siswa tersebut.

b) Tenaga pendidik SDI Hidayatullah Semarang sebelum

melaksanakan pembelajaran dikelas menata latar (setting) kelas sesuai

dengan materi pembelajaran agar para siswa mampu menangkap

materi yang diajarkan secara baik. selain itu setting kelas dilakukan

juga untuk menghindari kejenuhan siswa.

70 Wawancara dengan Bp. Suprapto Haris selaku Kepala Sekolah SDI HidayatullahSemarang pada tanggal 25 Oktober 2010

Page 63: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxiii

c) Tenaga pendidik SDI Hidayatullah Semarang dalam

memahami atau menyikapi siswa sesuai dengan keadaan

psikologisnya. Karena setiap siswa mempunyai intelektual atau

kecerdasan yang berbeda ataupun dari aspek biologisnya (cacat

tubuh). Dari latar belakang tersebut besar pengaruhnya terhadap

proses belajar mengajar siswa.

d) Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang

memahami peserta didik (siswa) dari perkembangan diri siswa secara

menyeluruh. Sesuai dengan perannya, guru lebih memandang siswa

SDI Hidayatullah Semarang sebagai individu yang berbeda antara

yang satu dengan yang lainnya, sehingga dalam menghadapi dan

mengarahkan perilaku mereka memakai pendekatan individual dan

dengan cara yang tidak sama dengan siswa yang lain, karena setiap

siswa memerlukan perhatian dan perlakuan yang berbeda sesuai

dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.71

e) Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang

mengenali minat dan kemampuan masing-masing siswa supaya

menjadi ukuran dalam menentukan langkah proses mengajar guru

selanjutnya. Dengan pengenalan minat dan kemampuan siswa,

seorang guru bisa mengambil langkah yang sesuai agar masalah

perbedaan individu tidak menghambat proses belajar mengajar, selain

itu tenaga pendidik SDI Hidayatullah Semarang juga menfasilitasi

para siswanya dalam perkembangan minat atau potensi yang dimiliki

oleh para siswa.

f) Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang selalu

mengarahkan dan memberi motivasi terhadap siswa agar mempunyai

kesiapan penuh dalam pembelajaran. Karena dalam membantu

71 Wawancara dengan Bp. Suprapto Haris selaku Kepala Sekolah SDI HidayatullahSemarang pada tanggal 25 Oktober 2010

Page 64: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxiv

perkembangan siswa dengan mengarahkan dan memberi motivasi

dapat berdampak positif terhadap kesiapan kegiatan belajar mengajar.

g) Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang

sebelum mengajar mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk siswa

yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan. Karena dengan

mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, seorang guru dapat

mengetahui sejauh mana kesiapan siswa dalam menerima pelajaran

dan sejauh mana siswa mengetahui materi yang akan diajarkan,

sehingga guru dapat menjelaskan sesuai dengan kondidi siswa ataupun

kesiapan siswa.

h) Tenaga pendidik SDI Hidayatullah Semarang melakukan

evaluasi pembelajaran disetiap akhir pembelajaran. Hal ini dilakukan

dengan tujuan agar tenaga pendidik (guru) mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan.72

2. Kompetensi profesional

Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang mampu

memahami materi pembelajaran secara luas karena latar belakang

pendidikannya sudah sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.

Akan tetapi ada satu tenaga pendidik saja yang belum sesuai dengan

latar belakang pendidikannya, namun tenaga pendidik (guru) mampu

mengajar mata pelajaran tersebut.

3. Kompetensi Kepribadian

a) Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang memberi

contoh untuk bertindak sesuai dengan ajaran Islam seperti berbuat

baik terhadap sesama, berkata jujur, ikhlas dalam memberi maupun

72 Wawancara dengan Bp. Suprapto Haris selaku Kepala Sekolah SDI HidayatullahSemarang pada tanggal 25 Oktober 2010

Page 65: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxv

menolong, suka membantu teman apabila mengalami kesulitan, dan

berbakti kepada kedua orang tua. Hal ini dilakukan dengan tujuan

agar peserta didik dapat meneladani contoh-contoh yang dilakukan

oleh guru mereka agar nantinya bisa diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

b) Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang memiliki

kepribadian yang arif, berwibawa, disiplin dan dewasa, seperti

menampilkan kemandirian dalam bertidak sebagai pendidik selain

itu juga memiliki etos kerja sebagai tenaga pendidik (guru).73

4. Kompetensi Sosial

a) Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang mampu

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik baik

didalam kelas maupun diluar kelas. Tenaga pendidik (guru)

mempunyai keakraban yang kuat dengan siswa. Seperti yang

dilakukan oleh Bu Robijatun dan Pak Maryanto yang

mendengarkan cerita dan bercanda dengan anak-anak ketika jam

istirahat.74

b) Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang mampu

berkomunikasi dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.

Seperti yang dilakukan oleh beberapa tenaga pendidik diruang

guru, disela-sela jam mengajar sedang bertukar pikiran maupun

pendapat untuk menambah pengetahuannya.75

c) Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang mampu

berkomunikasi dengan orang tua wali atau masyarakat sekitar.

73 Wawancara dengan Bp. Suprapto Haris selaku Kepala Sekolah SDI HidayatullahSemarang pada tanggal 25 Oktober2010

74 Observasi penulis pada tanggal 25 dan 26 November 201075 Observasi penulis pada tanggal 13 Oktober 2010

Page 66: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxvi

Seperti ketika diadakan bazar, akhirussanah, jalan sehat, Qurban,

maupun zakat selau melibatkan peran serta pihak orang tua wali

murid dan masyarakat sekitar.76

C. Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Tenaga Pendidik

di SDI Hidayatullah Semarang

Tenaga pendidik (guru) bagi dunia pendidikan merupakan pemegang

tonggak peradaban bangsa, selain itu juga sebagai rahim peradaban bagi

kemajuan zaman. Karena dialah sosok yang berperan aktif dalam

mentransfer ilmu dan pengetahuan bagi anak didiknya untuk dijadikan bekal

yang sangat vital bagi dirinya kelak. Dengan demikian kepala sekolah

mempunyai peran sentral dalam mengelola personalia, khususnya tenaga

pendidik.

Dalam rangka pembinaan tenaga pendidik (guru), kepala sekolah SDI

Hidayatullah Semarang mempunyai beberapa strategi dalam meningkatkan

kompetensi tenaga pendidiknya yaitu:

1. Pembinaan kompetensi pedagogik melalui:

1) Kerjasama dengan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI)

Bentuk kerjasama SDI Hidayatullah Semarang dengan Kualita

Pendidikan Indonesia (KPI) dalam pembinaan kompetensi pedagogik

diantaranya:

a. Quantum Learning

76 Wawancara dengan Bp. Misbah selaku Wali Kelas IV D SDI Hidayatullah Semarangpada tanggal 25 November 2010

Page 67: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxvii

Dalam pelatihan Quantum Learning, tenaga pendidik SDI

Hidayatullah Semarang mendapatkan pelatihan tentang speed

reading. Fokus pelatihan ini yaitu bagaimana kita bisa membaca

dengan cepat dan bisa menghasilkan pemahaman dari apa yang

dibaca.

b. Quantum Teaching

Dalam pelatihan Quantum Teaching, tenaga pendidik SDI

Hidayatullah Semarang mendapatkan pelatihan tentang bagaimana

caranya peserta didik bisa menyerap materi pelajaran dengan cepat

dan mengena. Selain itu, guru juga dilatih agar bisa masuk kedalam

dunia siswa agar bisa menerapkan metode pembelajaran yang

sesuai dengan kondisi siswa, sehingga siswa bisa semangat dalam

belajar dan cepat dalam menerima materi pelajaran. Sesuai dengan

kondisi anak SD yaitu bermain, maka metode yang digunakan

dalam pembelajaran yaitu menggunakan metode gerak atau

menyanyi. Dengan seperti itu, materi pelajaran mudah diingat dan

mudah dipahami oleh siswa.

c. Sinergy Building

Dalam pelatihan Sinergy Building, tenaga pendidik SDI

Hidayatullah Semarang mendapatkan pengarahan tentang

menyamakan visi dan misi untuk mencapai tujuan. Semua tenaga

pendidik yang mengajar mata pelajaran agama maupun tenaga

pendidik yang mengajar mata pelajaran umum harus sama visi dan

misinya dalam mencapai tujuan.77

d. Student Active Learning (SAL)

77 Wawancara dengan Bp. Misbah selaku Wali Kelas IV D SDI Hidayatullah Semarangpada tanggal 25 November 2010

Page 68: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxviii

Dalam pelatihan Student Active Learning (SAL) tenaga

pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang mendapatkan

pelatihan tentang bagaimana caranya agar siswa bisa aktif didalam

kelas. Selain itu, guru juga mendapatkan pelatihan bagaimana

siswa didalam kelas bisa aktif sampai 80% sedangkan guru hanya

20%.

e. Class Room Management

Dalam Class Room Management, tenaga pendidik SDI

Hidayatullah Semarang dilatih untuk mengelola kelas dengan baik,

dan bisa memanfaatkan kelas sebagai sarana apa saja atau multi

fungsi. Contohnya, kelas tidak hanya sebagai tempat untuk belajar

akan tetapi kelas dapat digunakan sebagai perpustakaan, kelas

sebagai tempat untuk sosialisasi, kelas sebagai tempat untuk sholat

dan sebagai tempat untuk makan. Jadi, dalam pelatihan ini para

tenaga pendidik mendapatkan pengetahuan bahwa kelas tidak

hanya digunakan sebagai tempat untuk belajar tetapi bisa

dimanfatakan untuk yang lain.

2) Kerjasama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)

Jawa Tengah.

Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang selalu

mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak Lembaga Penjamin

Mutu Pendidikan (LPMP). Dalam setahun pelatihan yang diadakan

oleh LPMP sebanyak tiga kali, dan tenaga pendidik (guru) SDI

Hidayatullah Semarang mengikutinya secara bergilir. Kerjasama

dilakukan dengan memberikan Pendidikan dan Latihan (Diklat)

terhadap tenaga pendidik (guru) kemudian tindak lanjut dari LPMP

yaitu meninjau langsung ke SDI Hidayatullah Semarang untuk

Page 69: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxix

mengetahui tingkat keberhasilan Pendidikan dan Latihan (Diklat)

tersebut.78

3) Pembinaan rutin yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun dari

yayasan

Setiap satu minggu sekali kepala sekolah maupun pimpinan

yayasan melakukan supervisi atau pembinaan rutin kepada seluruh

tenaga pendidiknya. Pembinaan atau supervisi dilaksanakan pada hari

sabtu. Hari sabtu disebut juga dengan hari guru, dimana pada hari

sabtu tidak ada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan tetapi hari

sabtu dikhususkan untuk melakukan supervisi atau pembinaan.

Dalam melaksanakan supervisi atau pembinaan, yang dilakukan

oleh kepala sekolah maupun pimpinan yayasan untuk meningkatkan

kompetensi pedagogiknya yaitu melaksanakan pembinaan organisasi

dan melaksanakan evaluasi pembelajaran.

4) Pengalokasian anggaran untuk meningkatkan mutu tenaga

pendidik

SDI Hidayatullah Semarang juga memberikan anggaran khusus

yang dialokasikan untuk peningkatan kompetensi tenaga pendidik.

Anggaran tersebut berasal dari pihak yayasan maupun dari Bantuan

Operasional Sekolah (BOS). Anggaran tersebut digunakan oleh tenaga

pendidik (guru) untuk mengikuti seminar pendidikan, workshop,

penataran, studi banding dan peningkatan kinerja.

5) Melakukan Studi Banding

78 Wawancara dengan Bp. Misbah selaku Wali Kelas IV D SDI Hidayatullah Semarangpada tanggal 25 November 2010

Page 70: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxx

Kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang beserta waka

kurikulum, waka kesiswaan dan waka humas mengadakan studi

banding dan magang ke SD lain. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

bagaimana pembelajaran yang dilakukan di SD tersebut selain itu juga

untuk mengetahui apa saja strategi yang dilakukan oleh kepala

sekolah dalam meningkatkan mutu atau kompetensi tenaga

pendidiknya.79

2. Pembinaan kompetensi profesional

1) Lembaga Pendidikan Qur’an Ummi (Sertifikasi Ummi)

Dalam sertifikasi ummi ini dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana pengetahuan tenaga pendidik SDI Hidayatullah

Semarang dalam membaca Al-Quran. Apabila dalam

pengetahuannya sudah luas dan dalam membaca pun sudah fasih

maka akan mendapatkan sertifikat dari KPI dan apabila belum bisa

maka akan mendapatkan pelatihan dari Kualita Pendidikan

Indonesia (KPI).80

2) Pemberian Beasiswa

Kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang maupun yayasan

memberikan beasiswa kepada tenaga pendidik (guru) ketika

mendapatkan tugas belajar untuk meningkatkan jenjang akademis.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi atau mutu

tenaga pendidik dibidang akademik.81

3. Pembinaan kompetensi kepribadian

79 Wawancara dengan Bp. Suprapto Haris selaku Kepala Sekolah SDI HidayatullahSemarang pada Tanggal 13 Oktober 2010.

80 Wawancara dengan Bp. Asnawi selaku guru BAQ SDI Hidayatullah Semarang padatanggal 13 Oktober 2010.

81 Wawancara dengan Bp. Suprapto Haris selaku Kepala Sekolah SDI HidayatullahSemarang pada Tanggal 13 Oktober 2010.

Page 71: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxi

1) Melakukan percakapan pribadi dengan tenaga pendidik (guru)

Kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang selalu

mengadakan percakapan pribadi dengan tenaga pendidiknya untuk

mengetahui apakah ada permasalahan yang dihadapi oleh tenaga

pendidik (guru) terhadap siswa, maupun terhadap sesama pendidik

ataupun masalah pembelajaran.

2) Pembinaan rutin dari sekolah maupun dari yayasan

Dalam melaksanakan supervisi atau pembinaan, yang

dilakukan kepala sekolah maupun pimpinan yayasan untuk

membina kompetesi kepribadian yaitu dengan mengadakan

pengajian bersama, memberi kultum dan mengadakan rukyah.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari sabtu, dimana proses

belajar mengajar (KBM) tidak dilaksanakan.

3) Pembinaan kompetensi sosial

Dalam melaksanakan pembinaan kompetensi sosial, kepala

sekolah maupun yayasan mengadakan pembinaan keakraban para

guru. Hal ini dilakukan agar sesama pendidik saling terbuka dan

saling membantu apabila mengalami kesulitan.82

Dalam proses pembinaan kompetensi tenaga pendidik sangat mungkin

menemui permasalahan, secara individu atau perorangan maupun kelompok.

Permasalahan yang dihadapi sangat dimungkinkan selain berpengaruh

terhadap dirinya sendiri juga berpengaruh pada orang lain atau lingkungan

sekitarnya. Diantara masalah-masalah yang dihadapi yaitu:

a. Waktu

82 Wawancara dengan Bp. Suprapto Haris selaku Kepala Sekolah SDI HidayatullahSemarang pada Tanggal 13 Oktober 2010

Page 72: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxii

Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang tidak

sepenuhnya mempunyai banyak waktu untuk melaksanakan pembinaan

atau peningkatan kompetensi tenaga pendidik. Karena seorang tenaga

pendidik (guru) mempunyai kesibukan sendiri dalam keluarganya. Oleh

karena itu, dalam proses pembinaan kompetensi sering menemui kendala

masalah waktu. Seorang kepala sekolah juga tidak bisa memaksa tenaga

pendidiknya untuk meluangkan waktu penuh untuk melaksanakan

pembinaan atau peningkatan kompetensi tenaga pendidik.

Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah SDI Hidayatullah

Semarang dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah selalu

memperbanyak koordinasi dengan para tenaga pendidik agar tidak terjadi

benturan waktu ketika akan dilaksanakan kegiatan pembinaan atau

peningkatan kompetensi tenaga pendidik (guru) selain itu, kepala sekolah

juga memberikan jadwal rutin pembinaan atau peningkatan kompetensi

agar para tenaga pendidik sudah mempersiapkan diri sebelumnya.

b. Keragaman visi SDM

Setiap manusia memiliki sudut pandang atau persepsi yang

berbeda. Begitu pula yang terjadi di SDI Hidayatullah Semarang.

Perbedaan persepsi atau sudut pandang sering muncul ketika akan

diadakan pembinaan kompetensi. Dari perbedaan persepsi itulah sering

menimbulkan kendala-kendala yang harus dihadapi ketika proses

pembinaan atau peningkatan kompetensi tenaga pendidik.

Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah SDI Hidayatullah

Semarang dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah mengadakan

Page 73: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxiii

koordinasi dengan yayasan dan pimpinan agar tidak terjadi sudut

pandang atau persepsi yang berbeda.83

Meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Kepala

Sekolah SDI Hidayatullah Semarang dalam meningkatkan kompetensi

tenaga pendidik, akan tetapi ada beberapa faktor pendukung yang

menjadi motivasi kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang untuk tetap

terus meningkatkan kompetensi tenaga pendidik. Faktor pendukung

tersebut diantaranya yaitu:

a. Peran serta pihak yayasan baik dari pengawas maupun

dari kepala bidang yang terus memotivasi dan memberi dukungan

kepada Kepala Sekolah SDI Hidayatullah Semarang untuk tidak

berhenti dalam meningkatkan pembinaan mutu kompetensi tenaga

pendidik agar proses pembelajaran menjadi lebih baik selain itu visi,

misi dan tujuan pendidikan pun dapat tercapai.

b. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik yang bekerja

sama dengan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) Surabaya, yaitu

Sinergy Building, Quantum Learning, Quantum Teaching, Student

Active Learning (SAL), KTSP, Class Room Management, Lembaga

Pendidikan Qur’an Ummi (Sertifikasi Ummi).

Setelah mengadakan pembinaan kompetensi atau peningkatan mutu

tenaga pendidik (guru), kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang

beserta yayasan mengadakan program tindak lanjut yang diberikan

kepada para tenaga pendidik yang berprestasi. Program tindak lanjut

tersebut adalah memberikan kenaikan pangkat berdasarkan penilaian

kategori. Kategori tersebut adalah sebagai berikut:

83 Wawancara dengan Bp. Suprapto Haris selaku Kepala Sekolah SDI HidayatullahSemarang pada Tanggal 13 Oktober 2010

Page 74: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxiv

1) Kategori A diberikan kepada tenaga pendidik (guru) yang dalam

waktu 2 tahun sudah menunjukkan prestasinya.

2) Kategori B diberikan kepada tenaga pendidik (guru) yang dalam

jangka waktu 4 tahun sudah menunjukkan prestasinya.

3) Kategori C belum ada kenaikan pangkat atau kenaikan pangkat

masih ditunda.84

Dengan adanya strategi-strategi yang telah ditempuh oleh kepala

sekolah SDI Hidayatullah Semarang juga bekerjasama dengan pihak

yayasan maupun dengan lembaga-lembaga yang terkait dalam

meningkatkan mutu tenaga pendidik, kepala sekolah SDI Hidayatullah

Semarang mengharapkan agar para tenaga pendidik (guru) mampu dan

selalu berusaha dalam meningkatkan mutu atau kompetensinya, agar

tercapai tujuan pembelajaran. Dengan memiliki tenaga pendidik (guru)

yang kompeten dan kreatif akan menjadikan siswa memiliki daya saing

sebagai upaya mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.

84 Wawancara dengan Bp. Suprapto Haris selaku Kepala Sekolah SDI HidayatullahSemarang pada tanggal 13 Oktober 2010

Page 75: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxv

BAB IV

ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA

PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG

Sebagaimana yang telah tercantum dalam Bab I bahwa tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi mutu tenaga

pendidik di SDI Hidayatullah Semarang serta untuk mengetahui bagaimana

strategi kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang dalam meningkatkan

mutu tenaga pendidik. Untuk itu dalam Bab IV ini penulis akan

menganalisis dua hal tersebut sesuai dengan metode yang digunakan yaitu

menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Dalam melakukan analisis terhadap data yang telah terkumpul,

penulis akan menganalisis dua aspek pokok yang sesuai dengan penelitian

yang penulis bahas. Pertama mengenai kondisi mutu tenaga pendidik di SDI

Hidayatullah Semarang, kedua strategi kepala sekolah dalam meningkatkan

mutu tenaga pendidik di SDI Hidayatullah Semarang.

A. Analisis Kondisi Mutu Tenaga Pendidik SDI Hidayatullah Semarang

Tenaga pendidik (guru) yang bermutu atau berkualitas merupakan

dambaan bagi konsumen pendidikan, karena tenaga pendidik (guru)

merupakan salah salah satu komponen yang sangat penting dalam

kegiatan belajar mengajar yang nantinya akan menunjang keberhasilan

pembelajaran maupun keberhasilan pendidikan.

Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) pasal 29 (2) butir a

menyatakan bahwa “Pendidik SD/MI atau bentuk lain yang sederajat

Page 76: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxvi

harus memiliki kualifikasi akademik minimum Diploma IV (D-IV) atau

Sarjana (S1)”.85 Dengan standar yang telah ditetapkan tersebut, maka

kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang terus berusaha meningkatkan

kualifikasi akademik tenaga pendidik SDI Hidayatullah Semarang agar

memenuhi standar kualifikasi yang telah ditetapkan tersebut. Usaha

kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang untuk meningkatkan

kualifikasi akademik tenaga pendidik dibuktikan dengan bertambahnya

jumlah tenaga pendidik (guru) yang berstrata 1 (S1). Pada tahun 2009

tenaga pendidik yang berstrata 1 (S1) berjumlah 23 dari keseluruhan

tenaga pendidik yaitu 55 orang. Sedangkan pada tahun 2010 jumlah

kualifikasi S1 meningkat menjadi 35 dari 61 tenaga pendidik (guru),

yang selebihnya masih menempuh pendidikan. Hal ini membuktikan

bahwa kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang terus meningkatkan

kompetensi atau mutu tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah

Semarang lewat jenjang kualifikasi akademik yaitu minimum S1.

Menurut Daoed Joesoep yang dikutip oleh Marno dan M. Idris,

mengemukakan tiga fungsi guru: (1) fungsi profesional, (2) fungsi

kemanusiaan, (3) fungsi civic mission. Fungsi profesional berarti tenaga

pendidik (guru) meneruskan ilmu atau ketrampilan atau pengalaman

yang dimiliki atau dipelajarinya kepada anak didiknya. Fungsi

kemanusiaan berarti berusaha mengembangkan atau membina segala

potensi bakat atau pembawaan yang ada pada diri si anak serta

membentuk wajah ilahi dalam dirinya. Fungsi civic mission berati guru

wajib menjanjikan anak didiknya menjadi warga negara yang baik, yaitu

yang berjiwa patriotik, mempunyai semangat kebangsaan nasional, dan

85 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang StandarNasional Pendidikan, hlm. 18

Page 77: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxvii

disiplin atau taat terhadap semua peraturan perundang-undangan yang

berlaku atas dasar pancasila dan UUD 1945.86

Dari ketiga fungsi tersebut, terangkum dalam kompetensi-

kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang tenaga pendidik (guru).

Selain ketiga fungsi tersebut, seorang tenaga pendidik juga harus kreatif,

profesional, dan menyenangkan. Hal ini penting terutama untuk

menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Cara

guru melakukan suatu kegiatan pembelajaran memerlukan pendekatan

dan metode yang berbeda dengan pembelajaran lainnya.87

Tenaga pendidik bisa mencapai hasil yang maksimal dalam

menjalankan peranannya dalam pembelajaran, terdapat beberapa hal

yang mempengaruhinya. Pertama, dari segi kualifikasi, guru perlu

memiliki kelayakan yang tidak sekedar dibuktikan dengan gelar dan

ijasah, tetapi harus ditopang oleh kualitas diri yang unggul dan

profesional. Kedua, segi kepribadian, guru perlu memiliki kepribadian

yang tinggi, yang dilandasi dengan akhlak mulia. Ketiga, dari segi

pembelajaran, guru perlu memahami ilmu teori dan praktik pendidikan

dan kurikulum, sehingga mampu mendesain pembelajaran dengan baik,

mampu mengimplementasikan pembelajaran dengan seni pembelajaran

yang efektif, mampu mengevaluasi pembelajaran. Keempat, dari segi

sosial, guru sebagai pendidik perlu memiliki kepekaan sosial dalam

menghadapi fenomena sosial disekitarnya, karena guru adalah salah satu

elemen masyarakat.88

86 Marno dan M. Idris, Stategi dan Metode Pengajaran Menciptakan KetrampilanMengajar yang Efektif dan Edukatif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), Cet. 4, hlm. 18

87 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif danMenyenangkan, (Bandung: PT Remaja Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 7, hlm. 95

88 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 2,hlm. 34

Page 78: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxviii

Dalam segi pembelajaran, tenaga pendidik SDI Hidayatullah

Semarang melaksanakan tugasnya sesuai dengan kondisi kompetensi

yang dimiliki. Kompetensi merupakan kelayakan untuk menjalankan

tugas, kemampuan sebagai suatu faktor penting bagi guru, oleh karena itu

kualitas dan produktifitas kerja guru harus mampu memperlihatkan

perbuatan profesional yang bermutu.89

Pertama, kompetensi pedagogik. Tenaga pendidik SDI

Hidayatullah Semarang menerapkan yang metode mengajar secara efektif

sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswa, selain itu menata setting

kelas sebelum pembelajaran dimulai, mengambil tindakan dan

memperlakukan siswa sesuai dengan keadaan psikologisnya, memahami

siswa secara menyeluruh terhadap perkembangan yang terjadi, mengenali

minat dan kemampuan siswa agar bisa dijadikan ukuran selanjutnya

dalam bidang pengajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakter siswa

yang berbeda-beda karena untuk meningkatkan proses belajar mengajar

yang optimal seorang tenaga pendidik (guru) harus memperhatikan

perbedaan individual siswa sehingga dapat memberi kemudahan

pencapaian tujuan belajar yang setinggi-tingginya, karena pengajaran

yang hanya memperhatikan tingkatan sasaran akan gagal memenuhi

kebutuhan siswa, karena seorang tenaga pendidik (guru) perlu

memperhatikan emosi, kemampuan individu dan penyesuaian materi

pelajaran demi kelancaran efektifitas belajar siswa, selain itu, tenaga

pendidik (guru) juga mengamati serta memahami kesiapan belajar siswa,

mengarahkan dan memberikan nasehat agar siswa mempunyai kesiapan

penuh dalam pembelajaran, tenaga pendidik dituntut membuktikan

kesiapan belajar siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan

dengan materi pelajaran, dan yang terakhir tenaga pendidik juga

89 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2008),Cet. 4, hlm. 209

Page 79: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxix

mengevaluasi pembelajaran untuk dapat mengetahui sejauh mana materi

pelajaran dapat diterima oleh siswa.

Kedua dilihat dari kompetensi profesional, tenaga pendidik SDI

Hidayatullah Semarang mampu memahami materi pembelajaran secara

luas karena latar belakang pendidikannya sudah sesuai dengan mata

pelajaran yang diajarkan. Akan tetapi ada satu tenaga pendidik saja yang

belum sesuai dengan latar belakang pendidikannya, namun tenaga

pendidik (guru) mampu mengajar mata pelajaran tersebut.

Ketiga dilihat dari segi kompetensi kepribadian, pribadi tenaga

pendidik (guru) memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan

pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi seorang

tenaga pendidik sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik

(siswa). Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang

sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan

dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Sehubungan dengan

hal tersebut, tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang

mempunyai kepribadian yang arif, berwibawa, disiplin, dewasa dan

berakhlak mulia, selain itu guru juga mengajarkan untuk berbuat baik

terhadap sesama, berkata jujur, ikhlas dalam memberi, saling menolong

dan berbakti kapada kedua orang tua. Karena guru mempunyai pengaruh

yang besar terhadap perkembangan pribadi siswa. Apapun yang

dilakukan oleh guru nantinya akan dicontoh oleh siswa, karena guru

merupakan teladan bagi siswa.

Keempat dilihat dari segi kompetensi sosial, tenaga pendidik (guru)

adalah makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak terlepas dari

kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu, tenaga

pendidik (guru) dituntut untuk memiliki kompetensi sosial yang

memadai, terutama kaitannya dengan pendidikan yang tidak terbatas

pada pembelajaran disekolah tetapi juga pada pendidikan yang terjadi

Page 80: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxx

dan berlangsung dimasyarakat. Selain itu, tenaga pendidik (guru) dalam

kehidupannya seringkali menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi

siswa dan lingkungannya. Sehubungan dengan hal tersebut, tenaga

pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang selalu bersikap sesuai

dengan tanggung jawabnya, yaitu bersosialisasi dan berkomunikasi

secara efektif dengan peserta didik (siswa), dengan sesama pendidik dan

orang tua wali atau masyarakat.

B. Analisis Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu

Tenaga Pendidik SDI Hidayatullah Semarang

Kepala sekolah merupakan motor penggerak bagi sumber daya

sekolah terutama tenaga pendidik (guru). Kepala sekolah mempunyai

peran penting dalam memberdayakan para tenaga pendidik. Karena

kepala sekolah adalah pemegang tanggung jawab terhadap segala sesuatu

yang berkenaan dengan mutu disebuah sekolah, sehingga menghasilkan

lulusan atau output yang diharapkan oleh pelanggan pendidikan. Oleh

sebab itu, kepala sekolah mengambil langkah dengan meningkatkan mutu

disebuah sekolah dengan cara meningkatkan mutu tenaga pendidik (guru)

yang nantinya dengan kompetensi yang dimiliki bisa mendidik siswa

dengan terampil dan menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan

pelanggan pendidikan.

Dalam proses pembelajaran disekolah, terutama sekolah dasar,

tenaga pendidik (guru) merupakan sumber daya yang edukatif sekaligus

sebagai aktor dalam proses pembelajaran yang utama. Karena itu, upaya

pemberdayaan tenaga pendidik (guru) harus dilakukan. Menurut Gaff dan

Sith, sebagaimana yang dikutip oleh Hadikoemoro, pemberdayaan guru

atau pembinaan guru biasanya menggunakan tiga pendekatan:

Pertama, pendekatan personal. Pendekatan personal lebih

menekankan pada aspek-aspek seperti efektifitas mengajar,

pengembangan profesional, pertumbuhan pribadi, serta peningkatan

Page 81: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxxi

kemampuan teknik dan ketrampilan mengajar. Kedua pendekatan

instruksional, ditekankan pada perbaikan pengajaran (instruksional),

seperti pengembangan kurikulum, desain dan sistem pembelajaran,

bahan-bahan pelajaran, pengembangan teori kearah efektifitas belajar

siswa, serta media dan teknologi pembelajaran.90 Pendekatan ini telah

digunakan oleh Kepala Sekolah SDI Hidayatullah Semarang dalam

meningkatkan mutu atau pembinaan kompetensi tenaga pendidik (guru).

Beberapa strategi kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang

dalam meningkatkan mutu atau kompetensi tenaga pendidik berdasarkan

pendekatan personal dan instruksional adalah

4. Pembinaan kompetensi pedagogik melalui:

1) Kerjasama dengan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI),

diantaranya: Quantum Learning, Quantum Teaching, Sinergy

Building, Student Active Learning (SAL), Class Room

Management.

2) Kerjasama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan

(LPMP) Jawa Tengah

3) Pembinaan rutin yang dilakukan oleh kepala sekolah

maupun yayasan, pembinaan organisasi, melaksanakan evaluasi,

membina keakraban para guru, melakukan rukyah, mengaji

bersama, dan memberi kultum.

4) Pengalokasian anggaran untuk meningkatkan mutu tenaga

pendidik

5) Melakukan Studi Banding

5. Pembinaan kompetensi profesional

90 Marno dan M. Idris, Op. Cit., hlm. 24

Page 82: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxxii

1) Lembaga Pendidikan Qur’an Ummi (Sertifikasi Ummi)

2) Pemberian Beasiswa

3) Pembinaan kompetensi kepribadian

1) Melakukan percakapan pribadi dengan tenaga pendidik (guru)

2) Pembinaan rutin dari sekolah maupun dari yayasan, yaitu dengan

mengadakan pengajian bersama, memberi kultum dan

mengadakan rukyah.

Ketiga pendekatan organisasional, yaitu memfokuskan pada

lingkungan dan suasana dimana para komunitas sekolah (guru, murid,

pimpinan, dan karyawan) berada.91 Pendekatan ini telah digunakan oleh

kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang, yaitu melalui pembinaan

kompetensi sosial.

Dalam pembinaan kompetensi sosial, kepala sekolah maupun

yayasan mengadakan pembinaan keakraban para guru. Hal ini dilakukan

agar sesama pendidik saling terbuka dan saling membantu apabila

mengalami kesulitan.

Dalam proses pembinaan kompetensi tenaga pendidik (guru)

sangat mungkin menemui permasalahan, yang nantinya akan

berpengaruh atau berimbas pada diri sendiri maupun orang lain atau

lingkungan sekitar. Diantara masalah-masalah yang dihadapi yaitu: (1)

waktu. Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang tidak

sepenuhnya mempunyai banyak waktu untuk melaksanakan pembinaan.

Karena seorang tenaga pendidik (guru) juga mempunyai kesibukan

sendiri dalam keluarganya. Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah

SDI Hidayatullah Semarang dalam mengatasi permasalahan tersebut

91 Marno dan M. Idris, Ibid., hlm. 24

Page 83: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxxiii

adalah selalu memperbanyak koordinasi dengan para tenaga pendidik

(guru) agar tidak terjadi benturan waktu ketika akan dilaksanakan

kegiatan pembinaan, selain itu kepala sekolah juga memberikan jadwal

rutin pembinaan agar para tenaga pendidik sudah mempersiapkan diri

sebelumnya. (2) Keragaman visi SDM. Setiap manusia memiliki persepsi

yang berbeda-beda. Hal ini juga terjadi di SDI Hidayatullah Semarang.

Perbedaan persepsi sering muncul ketika akan diadakan pembinaan

kompetensi tenaga pendidik (guru). Upaya yang dilakukan oleh kepala

sekolah SDI Hidayatullah Semarang dalam mengatasi permasalahan

tersebut adalah mengadakan koordinasi dengan yayasan dan pimpinan

agar tidak terjadi atau persepsi yang berbeda.

Meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Kepala

Sekolah SDI Hidayatullah Semarang dalam meningkatkan kompetensi

tenaga pendidik (guru), ada beberapa faktor pendukung yang menjadi

motivasi kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik

(guru). Faktor pendukung tersebut diantaranya yaitu: (1) Peran dari pihak

yayasan baik dari pengawas maupun dari kepala bidang yang memberi

dukungan kepada Kepala Sekolah SDI Hidayatullah Semarang untuk

meningkatkan pembinaan mutu kompetensi tenaga pendidik (guru) agar

mendapatkan guru yang berkualitas atau berkompetensi, selain itu proses

pembelajaran menjadi lebih baik dan visi, misi dan tujuan dapat tercapai.

(2) Peningkatan kompetensi tenaga pendidik (guru) yang bekerja sama

dengan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) Surabaya. KPI juga

mendukung penuh terhadap kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang

dalam meningkatkan kompetensi tenaga pendidiknya. KPI akan terus

bekerja sama dengan SDI Hidayatullah Semarang.

Setelah mengadaan pembinaan kompetensi atau peningkatan mutu

tenaga pendidik (guru), kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang

beserta yayasan mengadakan program tindak lanjut yang diberikan

kepada para tenaga pendidik (guru) yang berprestasi. Program tindak

Page 84: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxxiv

lanjut tersebut adalah memberikan kenaikan pangkat berdasarkan

penilaian kategori. Kategori tersebut adalah sebagai berikut:

4) Kategori A diberikan kepada tenaga pendidik (guru) yang dalam

waktu 2 tahun sudah menunjukkan prestasinya.

5) Kategori B diberikan kepada tenaga pendidik (guru) yang dalam

jangka waktu 4 tahun sudah menunjukkan prestasinya.

6) Kategori C belum ada kenaikan pangkat atau kenaikan pangkat

masih ditunda.

Hal tersebut dilakukan karena ingin memotivasi tenaga pendidik

(guru) agar selalu belajar dan terus meningkatkan kemampuannya agar

menjadi tenaga pendidik (guru) yang berkompeten dan berprestasi.

Dengan adanya strategi-strategi yang telah ditempuh oleh kepala

sekolah SDI Hidayatullah Semarang yang juga bekerjasama dengan

pihak yayasan maupun dengan lembaga-lembaga yang terkait dalam

meningkatkan mutu tenaga pendidik, tenaga pendidik SDI Hidayatullah

Semarang mempunyai kompetensi atau mutu yang sesuai dengan

harapan, sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.

Page 85: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxxv

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan tentang

manajemen peningkatan mutu tenaga pendidik di SDI Hidayatullah

Semarang, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tenaga pendidik (guru) yang berada di SDI Hidayatullah Semarang

pada tahun 2010 52% telah memenuhi standar kualifikasi S1 atau

sebanyak 35 guru berstrata S1 dari jumlah keseluruhan tenaga pendidik

(guru) yaitu 61 orang, untuk yang selebihnya masih kualifikasi D-III/D-

IV. Sedangkan pada tahun 2009 kualifikasi tenaga pendidik (guru) S1

hanya berjumlah 23 orang dari 55 jumlah guru. Tenaga pendidik yang

masih belum kualifikasi S1 sedang menempuh pendidikannya lagi

untuk mendapatkan kualifikasi S1.

Dalam hal pembelajaran, tenaga pendidik SDI Hidayatullah

Semarang melaksanakan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang

dimilikinya, diantaranya: pertama, kompetensi pedagogik, tenaga

pendidik SDI Hidayatullah Semarang dalam mengelola pembelajaran

metode mengajar yang efektif sesuai dengan kondisi dan karakteristik

siswa, menata latar (setting) kelas sesuai dengan materi pembelajaran,

memahami siswa sesuai dengan kecerdasan intelektual, memahami

peserta didik (siswa) dari perkembangan diri siswa secara menyeluruh,

mengenali minat dan kemampuan masing-masing siswa untuk menjadi

ukuran dalam menentukan langkah proses mengajar guru selanjutnya,

mengarahkan dan memberi motivasi terhadap siswa agar mempunyai

kesiapan penuh dalam pembelajaran, sebelum mengajar mempersiapkan

pertanyaan-pertanyaan untuk siswa yang berhubungan dengan materi

yang akan diajarkan, dan melakukan evaluasi pembelajaran disetiap akhir

Page 86: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxxvi

pembelajaran. Kedua kompetensi profesional, Tenaga pendidik (guru)

SDI Hidayatullah Semarang mampu memahami materi pembelajaran

secara luas, sesuai dengan latar belakang pendidikannya, akan tetapi ada

satu tenaga pendidik yang belum sesuai dengan latar belakang

pendidikannya, namun tenaga pendidik (guru) mampu mengajar mata

pelajaran tersebut. Ketiga kompetensi kepribadian, tenaga pendidik

(guru) SDI Hidayatullah Semarang mempunyai kepribadian yang arif,

berwibawa, disiplin, dewasa dan berakhlak mulia, selain itu guru juga

mengajarkan untuk berbuat baik terhadap sesama, berkata jujur, ikhlas

dalam memberi, saling menolong dan berbakti kapada kedua orang tua.

Keempat kompetensi sosial, tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah

Semarang selalu bersikap sesuai dengan tanggung jawabnya, yaitu

bersosialisasi dan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik

(siswa), dengan sesama pendidik dan orang tua wali atau masyarakat.

2. Strategi kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang dalam

meningkatkan mutu atau kompetensi tenaga pendidik, yaitu melalui:

1) Kompetensi pedagogik, melalui: kerjasama dengan Kualita

Pendidikan Indonesia (KPI), kerjasama dengan Lembaga Penjamin

Mutu Pendidikan (LPMP), pembinaan rutin oleh kepala sekolah

maupun yayasan, pengalokasian anggaran untuk tenaga pendidik, dan

studi banding.

2) Kompetensi profesional, melalui: kerjasama dengan Kualita

Pendidikan Indonesia lewat sertifikasi ummi dan pemberian beasiswa

kepada tenaga pendidik.

3) Kompetensi kepribadian, melalui: percakapan pribadi dengan tenaga

pendidik, melaksanakan supervisi (melakukan rukyah, kultum, ngaji

bersama).

4) Kompetensi sosial, melalui: mengadakan pembinaan keakraban para

guru.

Page 87: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxxvii

B. SARAN

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua pihak, dan demi

suksesnya kegiatan belajar mengajar, maka penulis memberikan saran,

antara lain:

1) Masih banyak tenaga pendidik (guru) yang belum memenuhi standar

kualifikasi akademik sesuai dengan ketetapan pemerintah yaitu DIV/S1.

Oleh karena itu, pihak sekolah maupun yayasan terus meningkatkan

kualifikasi akademik sehingga sesuai dengan ketetapan pemerintah.

2) Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu tenaga pendidik

sudah cukup baik, hendaknya kerjasama dalam meningkatkan mutu

tenaga pendidik tersebut diperluas lagi agar adanya inovasi sehingga

tidak adanya rasa jenuh.

C. PENUTUP

Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT sebagai rasa

syukur yang sangat mendalam sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini, dan berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya, penulis

memiliki kemampuan untuk menyelesaikan penyusunan skripsi yang

sederhana ini.

Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu proses pelaksanaan penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir.

Semoga bantuan baik berupa do’a, materi maupun tenaga dan pikiran yang

telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dan diterima sebagai amal

saleh di hadapan Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan yang tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap

Page 88: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxxviii

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

umumnya. Wa Allahu a lam bi al-shawab.

Page 89: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

lxxxix

DAFTAR PUSTAKA

Akdon, Strategic Management for Educational Management (Manajemen

Strategik untuk Manajemen Pendidikan), Bandung: Alfabeta, 2007, Cet. 2.

Ali, Mohammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa,

1993, Cet. 1.

Alma, Buchari dan Ratih Hurriyati, Manajemen Corporate dan Strategi

Pemasaran Jasa Pendidikan Fokus pada Mutu dan Layanan Prima, Bandung:

Alfabeta, 2008, Cet. 1

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, Cet. 12.

Bukhori, Imam, Shahih Bukhori, Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiah, t.t, Juz.

1

Danim, Sudarwan, Agenda Pembaharuan Sistem Pendididan, Yogjakarta:

Pustaka Pelajar, 2003, Cet. 1.

Departemen Agama RI, Al- Qur an dan Terjemahnya, Bandung: Sygma

Examedia Arkanleema, 2009.

Hamalik, Oemar, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,

Jakarta: Bumi Aksara, 2003, Cet. 3.

Hasan, M. Iqbal, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia Guru dan

Dosen, Bandung: Nuansa Aulia, 2006.

Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta,

2000, Cet. 2.

Marno dan M. Idris, Stategi dan Metode Pengajaran Menciptakan

Ketrampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2009, Cet. 4.

Page 90: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xc

Moloeng, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005, Cet. 1.

Mulyasa, E., Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. 3.

_______, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan, Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. 7.

Muhadjir, Noeng Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake

Sarasin, 1996.

Naim, Ngainun, Menjadi Guru Inspiratif Memberdayakan dan Mengubah

Jalan Hidup Siswa, Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009, Cet. 2.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Rosyadi, Khoiron, Pendidikan Profetik, Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Sagala, Syaiful, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,

Bandung: Alfabeta, 2009, Cet. 1.

_______, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta,

2008, Cet. 4.

Samani, Mukhlas dkk., Panduan Manajemen Sekolah, Jakarta: Direktorat

Pendidikan Menengah Umum, 2000.

Sisk, Henry L. Principles of Management a System Approach to the

Management Process, Englannd: South, Western Publishing Company: 1999.

Sudjana, Nana & Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung:

Sinar Baru, 1989.

Suharso, Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang:

Widya Karya, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D, Bandung: Alfabeta, 2006.

Syaodih Sukmadinata, Nana, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. 2.

Page 91: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xci

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2005.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia,

Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

(SISDIKNAS) dan Penjelasannya, Yogjakarta: Media Wacana Press, 2003, Cet. 1

Usman, Husaini, Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2008, Cet. 1.

Usman, Moh. Uzer ,Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006, Cet. 19.

Yamin, Martinis, Maisah, Standarisasi Kinerja Guru, Jakarta: Gaung

Persada Press, 2010, Cet. 1

Baedhowi, “Jurnal Ump”, http://Jurnal.Ump.Ac.Id/_Berkas/Jurnal/16.Pdf

Gumati, “Teori Manajemen Strategis”,

http://gumatibonteng.blogspot.com/2009/11/18/3-teori-manajemen-strategis.html

Muliani, “Pembangunan Pendidikan”,

http://www.scribd.com/doc/10857091/pembangunan-pendidikan

Masruroh, Siti “Kompetensi Guru”,

http://sitimasruroh.blogspot.com/2009/11/kompetensi-guru.html

Ridwan, “Kompetensi Guru”, http://www.uns.ac.id/data/0023.pdf

Page 92: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xcii

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

Nama : Azimatul Ulya

TTL : Rembang, 5 September 1988

Alamat asal : Ds. Waru Rt/w: 01/01 Kec. Rembang Kab. Rembang

Alamat sekarang : Perum Bank Niaga Blok D1 Ngaliyan Semarang

Agama : Islam

Pendidikan :

Ø SDN Waru 02 Rembang Lulus tahun 2000

Ø MTS Mu’allimin Mu’allimat Rembang Lulus tahun 2003

Ø MA Mu’allimin Mu’allimat Rembang Lulus tahun 2006

Ø IAIN Walisongo Semarang Masuk tahun 2006

Semarang, 17 Desember 2010

Azimatul Ulya

Page 93: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xciii

Pedoman Wawancara

A. Kepala Sekolah

1) Bagaimanakah latar belakang atau sejarah berdirinya SDI

Hidayatullah Semarang?

2) Apa visi, misi dan tujuan SDI Hidayatullah Semarang?

3) Ada berapakah guru yang berada di SDI Hidayatullah

Semarang?

4) Bagaimanakah kualifikasi pendidikan mereka?

5) Sudah sesuaikah guru pengampu mata pelajaran dengan

pendidikan mereka?

6) Dalam rangka pembinaan guru, strategi apa saja yang bapak

lakukan untuk membina kemampuan (kompetensi) atau

peningkatan mutu guru?

7) Apakah ada anggaran khusus yang dialokasikan untuk

peningkatan mutu atau kompetensi guru?

8) Faktor apa sajakah yang menjadi pendukung dalam usaha

pembinaan kemampuan atau kompetensi guru?

9) Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam usaha

pembinaan kemampuan atau kompetensi guru?

10) Bagaimanakah upaya yang bapak lakukan untuk mengatasi

berbagai faktor yang menjadi penghambat dalam usaha

pembinaan kemampuan guru?

Page 94: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xciv

11) Bentuk penilaian seperti apakah yang akan digunakan dalam

mengukur keberhasilan program pembinaan kemampuan guru

di SDI Hidayatullah Semarang?

12) Bagaimanakah program tindak lanjut dari pembinaan

kemampuan atau kompetensi guru di SDI Hidayatullah

Semarang?

13) Apakah pernah dilakukan studi banding ke SD lain?

14) Apakah para guru diberikan beasiswa untuk tugas belajar atau

kuliah untuk meningkatkan kompetensinya?

B. Tenaga Pendidik (guru)

1) Bagaimana pembelajaran yang dilakukan di SDI Hidayatullah

Semarang?

2) Apa yang dimaksud dengan Quantum Teaching, Quantum

Learning, Sinergy Building, Student Active Learning (SAL),

Class Room Management, Sertifikasi Ummi?

Page 95: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xcv

HASIL WAWANCARA

A. Hari/Tanggal : Rabu, 13 dan 25 Oktober 2010

Tempat : Kantor SDI Hidayatullah Semarang

Waktu : 09.00 WIB

1) Peneliti : Bagaimana latar belakang atau sejarah berdirinya SDIHidayatullah Semarang)?

Kepsek : Berdirinya SDI Hidayatullah Semarang dilatarbelakangi daripemikiran bahwa setiap anak sholeh adalah aset yang paling berharga bagi orangtua. harapan orang tua dari masyarakat sekitar yaitu ingin memasukkan anaknyake lembaga pendidikan yang didalamnya tidak hanya mentransfer ilmu, tetapimendidik, membimbing dan membina disertai teladan yang nyata daripengajarnya. Tepatnya tanggal 16 Juli 1990 berdirilah SDI Hidayatullah yangberada dibawah yayasan Abul Yatama dengan pendidikan berbasis Islam. Awalmula berdirinya, SDI Hidayatullah memiliki 3 ruang kelas dan 94 siswa dengandidampingi 6 guru dan 1 TU. Tahun pelajaran 2009/2010 tertampung siswasebanyak 815 orang dan memiliki ruang kelas sebanyak 24 unit. Jumlah tenagapengajar juga bertambah, yaitu 61 guru dan memiliki 17 karyawan.

2) Peneliti : Apa visi, misi, dan tujuan SDI Hidayatullah Semarang?

Kepsek :

a.Visi SDI Hidayatullah Semarang

Memadukan Dzikir, Fikir dan Ikhtiar serta menyemai benih insan KhoiruUmmah.

b. Misi SDI Hidayatullah Semarange. Mewujudkan Lembaga Pendidikan Islam yang berbasis dakwah.

f. Menjadi Lembaga Pendidikan Islam yang unggul berbasis IMTAQdan IPTEK sekaligus sebagai model.

g. Membangun kebersamaan antar stakholder secara komunikatif.

h. Menjadikan Lembaga Pendidikan Islam sebagai lembaga yangmendorong perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement).

c. Tujuan SDI Hidayatullah Semarang

Page 96: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xcvi

d. Membentuk tunas-tunas muda Islam yang beriman, bertaqwa, berilmuserta bertanggung jawab.

e. Berusaha menghasilkan kader-kader Islam berkepribadian Muslimyang Mukmin.

f. Menanamkan disiplin dalam segala aspek kehidupan pada setiapsiswa.

3) Peneliti : Bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mututenaga pendidik?

Kepsek : kerjasama yang dilakukan yaitu:

a. Kerjasama dengan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI),meliputi: Sinergy Building, Quantum Teaching, Quantum Learning,Student Active Learning (SAL), Class Room Management, LembagaPendidikan Qur an Ummi.

b. Kerjasama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan(LPMP) Jawa Tengah

c. Pembinaan rutin yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun dariyayasan (pembinaan organisasi, membina keakraban para guru,melakukan rukyah, memberi kultum, ngaji bersama, evaluasipembelajaran)

d. Pengalokasian anggaran untuk meningkatkan mutu tenagapendidik

e. Melakukan Studi Bandingf. Pemberian Beasiswa

4) Peneliti : Faktor apa sajakah yang menjadi pendukung dalam usahapembinaan kemampuan atau kompetensi guru?

Kepsek : faktor pendukung yang menjadi motivasi untuk tetap terusmeningkatkan kompetensi tenaga pendidik, yaitu:

a. Peran pihak yayasan baik dari pengawas maupun darikepala bidang yang terus memotivasi dan memberi dukungan untuktidak berhenti dalam meningkatkan pembinaan mutu kompetensi tenagapendidik.

b. Kerjasama dengan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI)Surabaya, yaitu Sinergy Building, Quantum Learning, QuantumTeaching, Student Active Learning (SAL), KTSP, Class RoomManagement, Lembaga Pendidikan Qur’an Ummi (Sertifikasi Ummi).

5) Peneliti : Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam usahapembinaan kemampuan atau kompetensi guru?

Page 97: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xcvii

Kepsek : Waktu dan keragaman visi SDM

6) Peneliti : Bagaimanakah program tindak lanjut dari pembinaankemampuan atau kompetensi guru di SD Hidayatullah Semarang?

Kepsek : Program tindak lanjutnya dengan memberikan kenaikanpangkat berdasarkan penilaian kategori:

7) Kategori A diberikan kepada tenaga pendidik (guru) yang dalamwaktu 2 tahun sudah menunjukkan prestasinya.

8) Kategori B diberikan kepada tenaga pendidik (guru) yang dalamjangka waktu 4 tahun sudah menunjukkan prestasinya.

9) Kategori C belum ada kenaikan pangkat atau kenaikan pangkatmasih ditunda.

7) Peneliti : Apakah pernah dilakukan studi banding ke SD lain?

Kepsek : Kepala sekolah SDI Hidayatullah Semarang beserta wakakurikulum, waka kesiswaan dan waka humas mengadakan studi bandingdan magang ke SD lain. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanapembelajaran yang dilakukan di SD tersebut selain itu juga untukmengetahui apa saja strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalammeningkatkan mutu atau kompetensi tenaga pendidiknya.

8) Peneliti : Bagaimana kondisi mutu tenaga pendidik di SDIHidayatullah Semarang?

Kepsek :

Tenaga pendidik (guru) yang berada di SDI Hidayatullah Semarangdalam kualifikasi akademik tahun 2010 52% sudah memenuhi standarkualifikasi S1 atau sebanyak 35 guru berstrata S1 dari jumlah keseluruhanguru yaitu 61 orang, sedangkan selebihnya masih kualifikasi D-III/D-IV.Pada tahun 2009 kualifikasi guru S1 hanya berjumlah 23 orang dari 55jumlah guru. Tenaga pendidik yang masih belum kualifikasi S1 sedangmenempuh pendidikannya lagi untuk mendapatkan kualifikasi S1.

Dalam hal pembelajaran, tenaga pendidik SDI Hidayatullah Semarangmelaksanakan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya,diantaranya:a. Kompetensi pedagogik, meliputi: mengelola

pembelajaran dan menerapkan metode mengajar yang efektif sesuaidengan kondisi dan karakteristik siswa, menata latar (setting) kelas,memahami siswa sesuai dengan keadaan psikologisnya, memahamidiri siswa secara menyeluruh, mengenali minat dan kemampuanmasing-masing siswa, selalu mengarahkan dan memberi motivasi

Page 98: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xcviii

terhadap siswa, mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk siswayang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.

b. Kompetensi profesional: mampu memahami materipembelajaran secara luas karena latar belakang pendidikannya sudahsesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. Akan tetapi ada satutenaga pendidik saja yang belum sesuai dengan latar belakangpendidikannya, namun tenaga pendidik (guru) mampu mengajar matapelajaran tersebut.

c. Kompetensi kepribadian, meliputi: memberi contohuntuk bertindak sesuai dengan ajaran Islam seperti berbuat baikterhadap sesama, berkata jujur, ikhlas dalam memberi maupunmenolong, suka membantu teman apabila mengalami kesulitan, danberbakti kepada kedua orang tua, guru SDI Hidayatullah Semarangmemiliki kepribadian yang arif, berwibawa, disiplin dan dewasa,seperti menampilkan kemandirian dalam bertidak sebagai pendidikselain itu juga memiliki etos kerja sebagai tenaga pendidik.

d. Kompetensi sosial, meliputi: mampu berkomunikasi danbergaul secara efektif dengan peserta didik baik didalam kelasmaupun diluar kelas, mampu berkomunikasi dengan sesama pendidikdan tenaga kependidikan, mampu berkomunikasi dengan orang tuawali atau masyarakat sekitar.

B. Hari/Tanggal : Kamis, 25 November 2010

Tempat : Ruang guru SDI Hidayatullah Semarang

Waktu : 08.00 WIB

1. Peneliti : Apa yang dimaksud dengan Quantum Teaching, QuantumLearning, Class Room Management, Sinergy Building,Student Active Learning?

Pak Misbah :f. Quantum Learning

Dalam pelatihan Quantum Learning, tenaga pendidik SDIHidayatullah Semarang mendapatkan pelatihan tentang speed reading.Fokus pelatihan ini yaitu bagaimana kita bisa membaca dengan cepat danbisa menghasilkan pemahaman dari apa yang dibaca.

g. Quantum Teaching

Page 99: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

xcix

Pelatihan tentang bagaimana caranya peserta didik bisa menyerapmateri pelajaran dengan cepat dan mengena. Selain itu, guru juga dilatihagar bisa masuk kedalam dunia siswa agar bisa menerapkan metodepembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa, sehingga siswa bisasemangat dalam belajar dan cepat dalam menerima materi pelajaran.Sesuai dengan kondisi anak SD yaitu bermain, maka metode yangdigunakan dalam pembelajaran yaitu menggunakan metode gerak ataumenyanyi. Dengan seperti itu, materi pelajaran mudah diingat dan mudahdipahami oleh siswa.

h. Sinergy Building

Tenaga pendidik SDI Hidayatullah Semarang mendapatkanpengarahan tentang menyamakan visi dan misi untuk mencapai tujuan.Semua tenaga pendidik yang mengajar mata pelajaran agama maupuntenaga pendidik yang mengajar mata pelajaran umum harus sama visidan misinya dalam mencapai tujuan.

i. Student Active Learning (SAL)

Tenaga pendidik (guru) SDI Hidayatullah Semarang mendapatkanpelatihan tentang bagaimana caranya agar siswa bisa aktif didalam kelas.Selain itu, guru juga mendapatkan pelatihan bagaimana siswa didalamkelas bisa aktif sampai 80% sedangkan guru hanya 20%.

j. Class Room Management

Tenaga pendidik SDI Hidayatullah Semarang dilatih untukmengelola kelas dengan baik, dan bisa memanfaatkan kelas sebagaisarana apa saja atau multi fungsi. Contohnya, kelas tidak hanya sebagaitempat untuk belajar akan tetapi kelas dapat digunakan sebagaiperpustakaan, kelas sebagai tempat untuk sosialisasi, kelas sebagaitempat untuk sholat dan sebagai tempat untuk makan.

Page 100: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

c

C.Hari/Tanggal: Rabu, 13 Oktober 2010

Tempat : kelas 1 A

Waktu : 07.30 WIB

1) Peneliti : Bagaimana pembelajaran yang dilakukan di sdihidayatullah semarang?

Pak Asnawi : Di SDI Hidayatullah Semarang Kegiatan BelajarMengajar (KBM) di mulai dari hari Senin-Jum’at dengan ketentuan KBMkelas 1 s.d 3 pukul 07.00-12.30 WIB (Senin s.d Kamis), KBM hari Jum’atpukul 07.00-14.00 WIB sedangkan kelas 4 s.d 6 pukul 07.00-14.00 WIB(Senin s.d Kamis), KBM hari Jum’at pukul 07.00-15.30 WIB. Sebelumpelajaran dimulai siswa diwajibkan untuk berdoa. Diantara doa yang dibacasebelum pelajaran dimulai diantaranya: doa mau belajar, mohon kecerdasan,kedua orang tua, kebaikan dunia akhirat, dan mohon petunjuk. Kemudiandilakukan Tahfidz dan hafalan surat-surat pendek.

2) Peneliti : Bagaimana pelatihan yang dilakukan oleh kpi dalamsertifikasi ummi?

Pak asnawi : Dalam sertifikasi ummi ini dilakukan untuk mengetahuisejauh mana pengetahuan tenaga pendidik SDI Hidayatullah Semarangdalam membaca Al-Quran. Apabila dalam pengetahuannya sudah luas dandalam membaca pun sudah fasih maka akan mendapatkan sertifikat dari KPIdan apabila belum bisa maka akan mendapatkan pelatihan dari KualitaPendidikan Indonesia (KPI).

Page 101: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

ci

SDI Hidayatullah tampak dari depan

Para Guru sedang mengikuti Diklat

Pembelajaran dilakukan dengan melingkar dan guru sedang memotivasi siswasebelum pembelajaran dimulai

Page 102: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU TENAGA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/122/jtptiain-gdl... · mutu tenaga pendidik di sdi hidayatullah semarang ... c

i