Upload
lydat
View
222
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Strategi Ketahanan Kota JakartaOswar M. Mungkasa
Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan HidupSelaku Chief Resilience Officer Sekretariat Jakarta Berketahanan
Focus Group Discussion, 10 April 2019
Pentingnya Strategi Ketahanan Kota
Tujuan Strategi Ketahanan Kota
Konsep Kota Berketahanan
Kualitas dan Kerangka Ketahanan Kota
Proses Penyusunan Strategi
Strategi Ketahanan Kota Jakarta
Pentingnya Strategi Ketahanan Kota
Guncangan yang Dialami
Tekanan yang Dialami
• Posisi strategis DKI Jakarta
sebagai ibukota.
• Ketergantungan DKI Jakarta
dengan wilayah lain di sekitarnya
dan sebaliknya.
Jakarta
• Perlu adanya kerangka
kolaborasi dengan wilayah
sekitar dan antar lembaga
pemerintahan.
• Perlu adanya kerangka
kolaborasi dengan masyarakat.
Tujuan Strategi Ketahanan Kota
Jakarta sebagai Pusat Pembelajaran (Centre of Excellence)
Ruang Berkolaborasi
Komitmen Penyelesaian Isu Perkotaan
Masukan bagi Perencanaan Kota
Jakarta diharapkan dapat menjadi pusat
pembelajaran bagi kota-kota lain yang memiliki
kompleksitas isu yang serupa.
Strategi menjadi undangan bagi seluruh
pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam
implementasi strategi.
Strategi diharapkan dapat menjadi payung dalam
penyelesaian isu perkotaan yang lebih terintegrasi
dan komprehensif.
Berperan sebagai masukan yang memperkaya
sistem eksisting dengan nilai-nilai ketahanan
dalam menghadapi tekanan dan guncangan.
StrategiKetahanan Kota Jakarta
Konsep Kota Berketahanan
Kota Berketahanan adalah kota
dengan kapasitas individu,
masyarakat, institusi, bisnis dan
sistem dari sebuah kota yang
dapat beratahan, beradaptasi,
dan tumbuh, terhadap tekanan
(stresses) yang terus menerus
dan guncangan (shocks)
besar yang dihadapi
Sumber : 100 Resilient Cities
HAZARD
S
Sistem
Perkotaan
Bahaya
(Guncangan
Dan Tekanan)
Kelompok
Yang Rentan
1. Ketahanan apa?
2. Ketahanan
terhadap apa?
3. Ketahanan
Siapa?
Kualitas & Kerangka Kota Berketahanan
Kualitas yang
harus dimiliki
Kota
Berketahanan
RESOURCEFUL
Kemampuan
untuk mengatur
sumber daya
ROBUST
Kekuatan yang
meminimalisir
kegagalan
REDUNDANT
Mempunyai
kapasitas
cadangan
REFLECTIVE
Kemampuan
untuk belajar
FLEXIBLE
Memiliki strategi
allternatif
INCLUSIVE
Komunikasi dan
konsultasi
secara inklusif
INTEGRATED
Sistem yang
terpadu
Dimensi
4Dimensi
1
Dimensi
3Dimensi
2
4 Dimensi dan 12 Faktor Penggerak yang menentukan
kapasitas kota untuk bertahan terhadap berbagai macam
guncangan dan tekanan
Untuk menjadi Kota Berketahanan sebuah
kota harus memiliki 7 kualitas utama
Perjalanan Jakarta Berketahanan
25 Mei 2016
Jakarta terpilih
sebagai anggota dari
100 Resilient Cities
(100RC)
Mei 2016 - Okt 2017
Proses pengumpulan
data dan penilaian
awal Ketahanan Kota
Jakarta (PRA)
15, 20, 25 dan 26
Sept 2017
Workshop dan Sesi
Kerja untuk penilaian
Ketahanan Kota Jakarta
28 Nov 2019
Konsultasi Publik
untuk Draft Strategi
Ketahanan Kota
26 Sep 2018
Workshop Program
Prioritas dari Strategi
Ketahanan Kota
25 Okt 2018
Workshop
Kesempatan
Membangun Jakarta
yang Berketahanan
6 Sep 2017
Terbentuknya tim
Sekretariat Jakarta
Berketahanan
11 Okt 2017
Seminar hasil dari
Preliminary
Resilience
Assessment (PRA)
Proses Penyusunan Strategi
5 Fokus Utama
Meningkatkan Kapasitas tata kelola
pemerintahan dan manajemen kota
Mengembangkan budaya siap siaga
dalam menghadapi berbagai guncangan
Meningkatkan kesejahteraan melalui tata
kelola air bersih, air limbah, dan
sampah yang lebih baik
Meningkatkan kualitas mobilitas dan
konektivitas warga Jakarta
Memelihara kohesi sosial
Tata Kelola Pemerintahan
Kohesi Sosial
Budaya
Siap Siaga
Kesehatan
Dan
Kesejahteraan
Mobilitas
Dan
Konektivitas
3 Fokus Utama + 2 Fokus Pendukung
Proses Penyusunan Strategi
Siap
TerhubungSehat
Stra
teg
iK
eta
ha
na
n
Ko
ta J
ak
arta
Visi & Pilar Jakarta Berketahanan
Visi Indikator dan arahan
setiap pilar
Strategi Ketahanan Kota Jakarta
Visi Jakarta BerketahanJakarta berketahanan yang menyediakan kesempatan setara bagi seluruh warganya untuk hidup aman,
sehat, sejahtera, dan bahagia melalui pelayanan publik dan inovasi
3 Indikator dan 5
Arahan
4 Indikator dan 7
Arahan
2 Indikator dan 4
Arahan
Kota yang mampu melakukan
mitigasi dan beradaptasi dalam
menghadapi guncangan dan
tekanan, termasuk risiko bencana
dan dampak perubahanan iklim.
Kota sehat yang menjamin
aksesibilitas pelayanan air bersih,
air limbah, dam manajemen
sampah yang berkelanjutan.
Kota yang mempromosikan konektivitas
dan mobilitas setiap warganya dengan
menyediakan transportasi publik
antarmoda yang terjangkau dan jejaring
antar warga melalui sistem komunikasi
yang dapat diakses oleh seluruh warga.
Indikator dan Arahan Strategi Pilar Siap
Pilar Indikator Arahan Strategi Gagasan
Cross-Cutting Issues
Tata Kelola
Pemerintahan
Kohesi
Sosial
SIAP
1. Terwujudnya
budaya siaga
terhadap
guncangan dan
tekanan di semua
level masyarakat
2. Tersedianya
sistem Koordinasi
pra, saat, dan
pasca bencana
yang mantap
3. 80% wilayah
berada di tingkat
kerentanan
rendah, dan 20%
berada pada tingkat
kerentanan sedang
di 2030
A.1 Peningkatan
investasi dan percepatan
pembangunan
infrastruktur tanggap
bencana
1. Public-Private People Partnership dalam membangun infrastruktur
tanggap bencanav
2. Mengembangkan skema kerjasama multilateral untuk penyediaan
infrastruktur tangap bencanav
3. Mendorong terlaksananya kerjasama dalam jasa lingkungan v
A.2 Mewujudkan
masyarakat yang proaktif
dan siap menghadapi
guncangan
1. Peningkatan kapasitas mitigasi dan adaptasi di semua level masyarakat v v
2. Pengembangan budaya lokal yang mendukung kegiatan mitigasi dan
adaptasi bencanav
3. Pengembangan dan penerapan asuransi bencana untuk semua level
masyarakat
A.3 Memahami ancaman
(guncangan dan tekanan)
dengan lebih baik
1. Kaji dan evaluasi resiko, kerentanan, kapasitas (sampai skala lingkungan)
secara berkalav
2. Penyusunan SOP (Rencana Kontijensi) untuk menghadapi semua
guncanganv v
A.4 Perencanaan dan
pengelolaan kota yang
berwawasan lingkungan
1. Pengarusutamaan konteks bencana dan perubahan iklim dalam proses
penyusunan kebijakan publikv
2. Menyusun rencana jangka pendek, menengah, dan panjang upaya
mitigasi dan adaptasi bencana yang selaras dari tingkat kota hingga lingkunganv
3. Mempromosikan dan mendorong terwujudnya gaya hidup (penggunaan
sumber energi, moda transportasi, kegiatan produksi dan pola konsumsi) yang
ramah lingkungan
v
A.5 Pemanfaatan
teknologi informasi untuk
peningkatan kordinasi
dan diseminasi informasi
1. Menghubungkan stakeholder pada satu platform utama untuk
berkoordinasi dan memonitor kondisi bencanav
2. Menyediakan media informasi digital (early warning system, early action
dan panduan) terkait kejadian dan status bencanav
Indikator dan Arahan Strategi Pilar Sehat
Pilar Indikator Arahan Strategi Gagasan
Cross – Cutting Issues
Tata Kelola
Pemerintahan
Kohesi
Sosial
SEHAT
1. 100%
akses air
bersih pada
2030
2. Cakupan
pelayanan
perpipaan air
limbah
terpusat 40%
pada 2030
dan 80%
pada 2050
3. Jakarta
terbebas
BABS pada
2024.
4. 100%
timbulan
sampah di
DKI Jakarta
dapat
dikelola
secara
ramah
lingkungan
pada 2025
B.1 Akselerasi penyediaan
air bersih
1. Meningkatkan persentase pelayanan perpipaan air bersih. v v
2. Mendorong konversi penggunaan air tanah ke air perpipaan. v
3. Menyusun peta jalan berisi panduan penyambungan infrastruktur pipa air bersih di zona prioritas. v v
B.2 Optimalisasi penggunaan
sumber air yang tersedia
saat ini
1. Efisiensi pengelolaan oleh operator air bersih dengan penurunan tingkat air tidak berekening. v
2. Efisiensi pengelolaan untuk penurunan konsumsi air bersih melalui demand management. v
3. Revitalisasi waduk/embung sebagai tangkapan air dan sumber air baku. v
4. Naturalisasi/normalisasi sungai. v
B.3 Pengembangan sumber
air alternatif
1. Peningkatan kualitas hasil pengolahan grey water dan black water agar dapat digunakan kembali v
2. Optimasi penerapan water recharge (sumur resapan, sumur retensi, dan lubang biopori) dan
Rainwater Harvesting di lahan-lahan milik negara (gedung pemerintah, kantor BUMD, sekolah, dan
rumah sakit milik negara).
v
B.4 Mendukung pengolahan
air limbah terpusat1. Mendorong kebijakan pengolahan limbah terpusat di 15 zona. v v
B.5 Mendorong peningkatan
Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik (SPALD)
setempat
1. Peningkatan investasi untuk penyediaan septic tank yang aman bagi warga yang masih belum
memiliki akses jamban (warga yang BABS)v v
2. Mengembangkan sistem pembiayaan yang berkelanjutan agar masyarakat mampu mengakses
peningkatan kapasitas pengolahan air limbah.v v
B.6 Transformasi perilaku
masyarakat sebagai upaya
pengurangan sampah di
skala sumber
1. Evaluasi praktik bank sampah yang ada sekarang dan peningkatan persentase peserta bank
sampah.v
2. Pengurangan timbulan sampah per orang hingga 0,75 kg/hari/orang v
B.7 Menuju pengolahan
sampah di setiap wilayah
administrasi
1. Membangun infrastruktur pengolahan sampah di tingkat kelurahan, kecamatan, dan
kota/kabupaten.v
2. Membentuk sistem dan skema koordinasi pengolahan sampah di tiap tingkatan. v
Pilar Indikator Arahan Strategi Gagasan
Cross – Cutting Issues
Tata Kelola
Pemerintahan
Kohesi
Sosial
TERHUBUNG
1. Proporsi
mobilitas di
Jabodetabek
menjadi 60%
dengan
transportasi
publik pada
tahun 2030.
2.
Terhubungny
a warga
Jakarta
dengan
sistem
informasi
publik pada
2030.
C.1 Integrasi Sistem dan
Infrastruktur Transportasi
Publik yang Ada
1. Integrasi institusi pengelola transportasi publik. v
2. Integrasi sistem ticketing transportasi publik. v
3. Integrasi dengan moda transportasi publik yang dikelola swasta. v
C.2 Memperluas cakupan
pelayanan transportasi
publik
1. Perluasan cakupan pelayanan transportasi publik dengan analisa pemetaan
menggunakan big data.v
C.3 Meningkatkan
pelayanan, reliabilitas,
dan aksesibiltas terhadap
transportasi publik.
1. Optimalisasi penyediaan informasi pergerakan transportasi publik secara real
time di seluruh titik moda transportasi publik. v
2. Penyediaan informasi rute pada setiap titik moda transportasi publik. v
C.4 Penguatan sistem
kebijakan yang
mendukung penggunaan
transportasi publik
1. Mengembangkan skema insentif dan disinsentif yang mendukung
perpindahan moda menuju transportasi publik.v
Indikator dan Arahan Strategi Pilar Terhubung
Penilaian Awal Ketahanan Kota dan Draft Nol
Draft Nol Strategi Ketahanan KotaTautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2018/11/28/draft-0-strategi-ketahanan-kota/
Penilaian Awal Ketahanan JakartaTautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2018/10/08/penilaian-awal-ketahanan-preliminary-resilience-assessment-pra-jakarta/
Penilaian AwalKetahanan Jakarta adalah dokumen
terkait proses identifikasi tekanandan guncangan yang
ada di DKI Jakarta
Draft Nol StrategiKetahanan Kota
adalah rancanganawal arahan dan
strategi ketahanankota yang akan
dilaksanakan di DKI Jakarta
Pilar Peserta Fasilitator dan Notulen
SIAP
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
u.p. Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman
Bencana, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Provinsi DKI - Bidang Pemerintahan
3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
DKI Jakarta
4. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
Provinsi DKI Jakarta
5. Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI
Jakarta
6. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
7. Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP)
8. Tagana Provinsi DKI Jakarta
9. Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta
10.Bappeda Kota Bogor
11.Bappeda Kabupaten Bogor
12.100 Resilient Cities Asia Pacific
13.UCLG ASPAC
14.International Federation of Red Cross and Red Crescent
Societies (IFRC)
15.KARINA – Caritas Indonesia
16. Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia (YKRI)
17. Wahana Visi Indonesia
18. Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC)
19. Plan International Indonesia
20. C40
21. Forum PRB-API Provinsi DKI Jakarta
22. Masyarakat Penanggulangan Bencana
Indonesia (MPBI)
23. Konsorsium Peduli Bencana
24. Peta Bencana.id
25. PT. Matra Ruang Waktu Selaras
Fasilitator:
1. Sdr. Andriansyah
(Kepala Bidang
Pemerintahan
Bappeda Provinsi DKI
Jakarta)
2. Angga Safik
(Sekretariat Jakarta
Berketahanan)
Notulen:
1. Yulia (Ruang Waktu)
2. Annisa S. Febrina
(C40)
Pembagian Kelompok
Pilar Peserta Fasilitator dan Notulen
SEHAT
1. Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane
(BBWSCC)
2. Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP)
Jabodetabekjur
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Provinsi DKI - Bidang SPKLH
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Provinsi DKI - Bidang P3
5. Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta
6. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
7. Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan
Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta
8. Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI
Jakarta
9. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Provinsi DKI Jakarta
10.Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan
(TGUPP)
11.Bappeda Kabupaten Tangerang
12.Bappeda Kota Bekasi
13.USAID IUWASH PLUS
14.Indonesia Solid Waste Association (InSWA)
15. ICLEI
16. Vital Strategies
17. Green Building Council Indonesia (GBCI)
18. International Finance Corporation (IFC)
19. Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB)
20. Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK)
21. WALHI DKI Jakarta
22. PD. PAM Jaya
23. PD. PAL Jaya
24. Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH
25. Dr. Dicky Pelupessy
Fasilitator:
1. Sdri. Erni Pelita
Fitratunnisa (Kepala
Bidang Tata Lingkungan
dan Kebersihan DLH
Provinsi DKI Jakarta)
2. Abdullah Zed
(Sekretariat Jakarta
Berketahanan)
Notulen:
1. Nurulitha A. Susetyo
(Ruang Waktu)
2. Ririn Radiawati Kusuma
(Vital Strategies)
Pembagian Kelompok
Pilar Peserta Fasilitator dan Notulen
TERHUBUNG
1. Kementerian Perhubungan - u.p. Badan Pengelola
Transportasi Jabodetabek (BPTJ)
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Provinsi DKI - Bidang P4
3. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan
Provinsi DKI Jakarta
4. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta
5. Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta
6. Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
7. Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistika
Provinsi DKI Jakarta
8. Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan
(TGUPP)
9. Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi DKI Jakarta
10.Bappeda Kota Tangerang
11.Bappeda Kabupaten Bekasi
12.Bappeda Kota Tangerang Selatan
13.Bappeda Kota Depok
14.Institute for Transportation and Development Policy
(ITDP)
15.RUJAK Center for Urban Studies
16.Koalisi Pejalan Kaki Indonesia
17.Urban and Regional Development Institute (URDI)
18. PT. Mass Rapid Transit Jakarta (MRTJ)
19. PT. Light Rail Transit Jakarta (LRTJ)
20. PT. Transportasi Jakarta (TransJakarta)
21. PT. Jakarta Konsultindo
22. PT. Kereta Commuter Indonesia
23. Buro Happold Engineering
24. Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, M.Arch, Ph.D.
25. Komara Djaja, S.E., M.Sc., Ph.D
26. Ir. Kemal Taruc, M.Sc., MBA
27. Suryono Herlambang, S.T., M.Sc.
28. Meyriana Kesuma, S.T., M.T.
29. Ir. M. Bambang Susetyarto, M.T.
Fasilitator:
1. Sdri. Vera Revina Sari
(Asisten Deputi
Gubernur Bidang Tata
Ruang Provinsi DKI
Jakarta)
2. Puspita Galih Resi
(Buro Happold
Engineering)
Notulen:
1. Bella Shintya (PT.
Jakarta Konsultindo)
2. Emil Pradana
(Kedeputian TRLH)
Pembagian Kelompok
Pilar Peserta Fasilitator dan Notulen
SIAP
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
u.p. Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI - Bidang Pemerintahan
3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta
4. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta
5. Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta
6. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
7. Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP)
8. Tagana Provinsi DKI Jakarta
9. Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta
10.Bappeda Kota Bogor
11.Bappeda Kabupaten Bogor
12.100 Resilient Cities Asia Pacific
13.UCLG ASPAC
14. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC)
15.KARINA – Caritas Indonesia
16.Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia (YKRI)
17.Wahana Visi Indonesia
18.Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC)
19.Plan International Indonesia
20.C40
21.Forum PRB-API Provinsi DKI Jakarta
22.Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI)
23.Konsorsium Peduli Bencana
24.Peta Bencana.id
25.PT. Matra Ruang Waktu Selaras
Fasilitator:
1. Sdr. Andriansyah (Kepala Bidang
Pemerintahan Bappeda Provinsi
DKI Jakarta)
2. Angga Safik (Sekretariat Jakarta
Berketahanan)
Notulen:
1. Yulia (Ruang Waktu)
2. Annisa S. Febrina (C40)
1. Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Fasilitator:
Pembagian Kelompok