75
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER DAKWAH DI YAYASAN DAKWAH MUALAF Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh: Gilang Adhitya Putra NIM 1113051000071 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN

KADER DAKWAH DI YAYASAN DAKWAH

MUALAF

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

Gilang Adhitya Putra

NIM 1113051000071

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Strategi Komunikasi Dalam Pembinaan Kader Dakwah Di

Yayasan Dakwah Mualaf

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Gilang Adhitya Putra

NIM: 1113051000071

Dosen Pembimbing

Ade Rina Farida, M. Si

NIP 19770513 200701 2 018

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H/ 2020 M

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini yang berjudul STRATEGI KOMUNIKASI DALAM

PEMBINAAN KADER DAKWAH DI YAYASAN

DAKWAH MUALAF telah diajukan dalam sidang munaqosah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 5 Juni 2020. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana program strata (S1) sarjana Ilmu Sosial pada Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 10 Juni 2020

Panitia Sidang Munaqosah Tanggal Tanda Tangan

Ketua

Dr. Edi Amin, MA

NIP.19760908 200901 1 010 17 Juni 2020 ______________

Sekretaris

Miftachur Rosyidah, M.Pd.I

NIP. 19720720 199903 2 002 17 Juni 2020 ______________

Penguji I

Umi Musyarrofah, MA

NIP. 1971081 6199703 2 002 12 Juni 2020 ______________

Penguji II

Fita Faturokhmah, M.Si

NIP: 1983061 0200912 2 001 16 Juni 2020 ______________

Mengetahui:

Dekan

Suparto, M.Ed, Ph.D

NIP. 19710330 199803 1 004

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar

strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah

saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil

karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya

orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 30 Mei 2020

Gilang Adhitya Putra

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

v

ABSTRAK

GILANG ADHITYA PUTRA

Strategi Komunikasi dalam Pembinaan Kader Dakwah di

Yayasan Dakwah Mualaf

Agama Islam merupakan agama dakwah yang baik secara

teoritis maupun praktik. Mualaf adalah seseorang yang baru

masuk islam dan membutuhkan bimbingan, kehadiran seorang

Da‟i sangat diperlukan dalam menuntun para mualaf. Para mualaf

ini juga diharapkan dapat menjadi seorang Da‟i untuk menjadi

penerus kader dakwah. Maka dari itu dibutuhkan strategi dalam

berdakwah kepada mualaf serta bagaimana proses pengkaderan

dakwah bagi para mualaf.

Berdasarkan konteks di atas, penelitian ini bertujuan

untuk menjawab rumusan masalah, bagaimana strategi

komunikasi yayasan Dakwah Mualaf dalam membina mualaf?

Teori yang digunakan peneliti adalah teori Fred R. David bahwa terdapat tiga tahapan, yaitu: Perumusan/Formulasi

Strategi, Implementasi strategi dan Evaluasi strategi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode deskriptif analisis. Bertujuan untuk menjelaskan dengan

sedalam-dalamnya melalui teknik pengumpulan data seperti

wawancara, observasi dan dokumentasi.

Dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa

perumusan strategi komunikasi, meliputi pembinaan ilmiah,

mental dan mengetahui karakter dari objek dakwah, setelah itu

mengenai Implementasi, meliputi bagaimana proses pembinaan

ilmiah, mental dan proses mengenal karakter dari objek dakwah.

Evaluasi meliputi, penyelesaian masalah di dalam proses

pembinaan ilmiah, mental dan proses pengenalan karakter serta

masalah berasal dari faktor Internal dan Eksternal.beberapa

kendala dan dapat diatasi dengan menambahkan visualisasi dalam

penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan

melakukan simulasi secara terus-menerus kepada calon Da‟i,

melakukan riset dan melakukan sosialisasi.

Kata Kunci: Da‟i, Mualaf, Strategi, Pembinaan, Dakwah

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabbil‟alamiin, segala puji dan syukur

kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah melimpahkan

rahmat, ridho dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi

dalam Pembinaan Kader Dakwah di Yayasan Dakwah

Mualaf”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada

baginda Nabi Muhammad Sholallahu „alaihi wassalam, semoga

kita semua mendapat syafaatnya kelak.

Adapun dalam proses penyelesaian skripsi sebagai syarat

kelulusan studi strata I (S1) tentunya masih jauh dari kata

sempurna. Penulis menyadari skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun

tidak langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang turut berperan memotivasi dan

mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini, di antaranya:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D, beserta

Ibu Dr. Siti Napsiyah, S. Ag, selaku Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Bapak Dr. Sihabudin Noor, MA selaku Dekan

Bidang Administrasi Umum, serta Bapak Cecep Sastra

Wijaya, MA selaku Dekan Bidang Kemahasiswaan.

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

vii

2. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku Ketua Jurusan serta Dr. H.

Edi Amin, M.A. selaku Sekretaris Jurusan Program Studi

Komunikasi Penyiaran Islam.

3. Ade Rina Farida, M.Si selaku dosen pembimbing penulis

yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dari awal hingga akhir penyelesaian skripsi.

4. Kepada seluruh Dosen, staf dan karyawan Fakuktas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terima kasih telah memberikan ilmu yang bermanfaat

kepada penulis selama perkuliahan dan membantu penulis

dalam urusan administrasi perkuliahan.

5. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi dan Perpustakaan Utama Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani

peminjaman buku-buku kepada penulis.

6. Ustad Insan Latief Syaukoni Mokoginta selaku narasumber

penulis yang telah memberikan izin kepada penulis dan

meluangkan waktunya untuk penulis. Terimakasih atas

waktunya, semoga Yayasan Dakwah Mualaf sukses

kedepannya.

7. Kedua orang tua penulis, Hadiyansah dan Yanti Yulianti

terima kasih atas do‟a, kasih sayang dan motivasinya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

8. Kepada sahabat penulis yang tidak dapat disebutkan satu

persatu namanya yang selalu memberikan dukungan dan

bimbingan kepada penulis.

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

viii

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

penulisan skripsi ini. Semoga apa yang telah dihasilkan dalam

penulisan skripsi ini dapat bermanfaat kedepannya. Aamiin.

Jakarta, 30 Mei 2020

Gilang Adhitya Putra

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................... ivv

ABSTRAK ................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................... ix

BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1

B. Batasan Masalah ........................................................... 5

C. Rumusan Masalah......................................................... 6

D. Tujuan Penelitian .......................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ........................................................ 6

F. Metodologi Penelitian................................................... 7

G. Tinjauan Pustaka........................................................... 9

H. Sistematika Penulisan ................................................. 11

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL ................................. 13

A. Strategi .......................................................................... 13

B. Komunikasi ................................................................... 18

C. Strategi Komunikasi ..................................................... 19

D. Pembinaan Kader Dakwah ........................................... 20

E. Yayasan Mualaf ............................................................ 28

BAB III

GAMBARAN UMUM YAYASAN DAKWAH MUALAF ... 31

A. Sejarah Yayasan Dakwah Mualaf............................... 31

B. Program Yayasan Dakwah Mualaf ............................. 33

C. Struktur Organisasi Yayasan Dakwah Mualaf ........... 34

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

x

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................................... 35

A. Formulasi Strategi (Strategy Formulation) ................ 35

B. Implementasi Strategi (Strategy Implementation) ...... 39

C. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluating) ..................... 43

BAB V

PENUTUP .................................................................................. 48

A. Kesimpulan ................................................................. 48

B. Saran ........................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 52

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................... 56

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................... ix

BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1

B. Batasan Masalah ........................................................... 5

C. Rumusan Masalah......................................................... 6

D. Tujuan Penelitian .......................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ........................................................ 6

F. Metodologi Penelitian................................................... 7

G. Tinjauan Pustaka........................................................... 9

H. Sistematika Penulisan ................................................. 11

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL ................................. 13

A. Strategi .......................................................................... 13

B. Komunikasi ................................................................... 18

C. Strategi Komunikasi ..................................................... 19

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

xi

D. Pembinaan Kader Dakwah ........................................... 20

E. Yayasan Mualaf ............................................................ 28

BAB III

GAMBARAN UMUM YAYASAN DAKWAH MUALAF ... 31

A. Sejarah Yayasan Dakwah Mualaf............................... 31

B. Program Yayasan Dakwah Mualaf ............................. 33

C. Struktur Organisasi Yayasan Dakwah Mualaf ........... 34

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................................... 35

A. Formulasi Strategi (Strategy Formulation) ................ 35

B. Implementasi Strategi (Strategy Implementation) ...... 39

C. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluating) ..................... 43

BAB V

PENUTUP .................................................................................. 48

A. Kesimpulan ................................................................. 48

B. Saran ........................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 52

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................... 56

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam merupakan agama dakwah baik secara

toeritis maupun praktis. Menurut Ismail Raji al-Faruqi

dakwah bukan saja merupakan keharusan, melainkan tugas

terbesar kaum muslim yang mesti ditunaikan. Oleh sebab itu,

dapat dimengerti jika semangat untuk menyampaikan dan

memperjuangkan kebenaran Islam harus membara dalam

jiwa kaum muslim.1 Pada dasarnya setiap orang dapat

berdakwah dan menyeru ke jalan Allah, tetapi dalam

perjuangan dakwah identik dengan kehadiran seorang da‟i.

Seorang da‟i memiliki tuntutan lebih daripada kaum

muslimin pada umumnya. Hal ini karena da‟i adalah orang

yang bukan hanya berusaha mewujudkan sistem Islam pada

dirinya tetapi juga kepada orang lain. Oleh karena itu, perlu

didukung dengan bekal ilmu pengetahuan, mental serta

akhlak yang baik.

Di era globalisasi seperti saat ini, problematika

kehidupan umat semakin pelik dan tantangan dakwah pun

semakin kompleks. Manusia membutuhkan tuntunan agama

dalam menghadapi persoalan kehidupan. Kehadiran seorang

da‟i tentu sangat diperlukan. Namun kesiapan dan

kepercayaan diri sesorang untuk berdakwah masih jauh dari

harapan. Oleh karena itu perlu adanya upaya pembinaan

1 Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub (Jakarta:

Penamadani, 2008), h. 3.

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

2

kader dakwah dalam rangka mencetak generasi penerus

estafet dakwah.

Agama islam mewajibkan umatnya untuk berdakwah,

kewajiban tersebut merupakan perintah langsung dari Allah

Ta‟ala. Bentuk dakwah antara orang yang satu dengan

lainnya berbeda-beda, sesuai dengan kemampuan dan potensi

masing-masing.2 Salah satu upaya pembinaan kader dakwah

dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan seperti

organisasi atau yayasan-yayasan yang begerak dalam bidang

pengkaderan. Upaya pembinaan kader dakwah dalam era

globalisasi ini merupakan hal yang penting. Bahkan dapat

dikatakan salah satu benteng terpenting dalam menangkal

dampak negatif dari globalisasi itu sendiri. Globalisasi yang

menyebabkan perubahan gaya hidup masyarat ditambah

dengan terpaan derasnya arus informasi lewat media sosial

membuat gerakan dakwah semakin termarginalkan.

Peneliti berasumsi jika sebagian besar masyarakat

enggan menjadi kader dakwah karena merasa dirinya belum

pantas dari sisi keilmuan atau kecakapan berbicara. Selain

itu, terdapat anggapan jika kader dakwah umunya adalah

seseorang yang menempuh pendidikan agama di pesantren

maupun perguruan tinggi. Tentu angapaan itu tidaklah salah.

Namun setiap orang berhak menjadi kader dakwah selama ia

mau belajar dan berusaha memperbaiki diri, mencari ilmu

2 Al-Qaradhawi Yusuf, Retorika Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,

2007), h.17.

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

3

agama dan mengaplikasikan serta mengajarkannya kepada

orang lain. Salah satu upaya pengkaderan dakwah yang telah

dilakukan adalah pembinaan kader dakwah di Yayasan

Dakwah Mualaf.

Yayasan Dakwah Mualaf sendiri adalah sebuah

Yayasan yang didirikan pada tanggal 31 maret 2003, pada

mulanya yayasan tersebut bernama “birrul walidain” yang

berlokasi di Kelapa dua, Depok. Yayasan ini didirikan oleh

ustad Insan LS Mokoginta, Yayasan ini bergerak di bidang

dakwah yang menggunakan pendekatan islamologi dan

kristologi. Tujuan dari Ustad Insan LS Mokoginta

mendirikan yayasan Dakwah Mualaf adalah dikarenakan

beliau merasa bahwa misionaris kristenisasi semakin marak

dan sulit untuk dibendung, dan beliau juga merasa bahwa

perlu adanya penerus berupa kader-kader dari yayasan

tersebut untuk terus berjuang dalam membentengi islam dari

kristenisasi dan pemurtadan. Selain itu juga yayasan ini

diharapkan dapat menjadi terobosan dalam rangka

memberikan khazanah keilmuan, kepercayaan diri serta

sama-sama memperbaiki akhlak sehingga dapat menjadi

kader dakwah yang siap terjun menyampaikan nilai-nilai

Islam ke masyarakat.3

Perbedaan Yayasan Dakwah Mualaf dengan yayasan-

yayasan pengkaderan lainnya salah satunya yaitu ada pada

bagaimana proses pembinaan kader di Yayasan Dakwah

3 Wawancara pribadi Ustad Insan LS Mokoginta di Kelapa Dua,

Depok, September 2019.

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

4

Mualaf ini yang lebih berfokus kepada pembinaan para

mualaf yang sasaran dakwahnya juga tidak hanya masyarakat

muslim namun lebih kepada masyarakat non-muslim.

Pembinaan yang diberikan kepada mualaf berbeda

dengan pembinaan yang diberikan kepada nonmualaf, karena

pembinaan ini dimulai dari dasar-dasarnya dulu dan proses

pembinaannya lebih panjang dan tidaklah mudah serta

dibutuhkan kesungguhan dari dalam diri para mualaf

tersebut. Para mualaf yang sudah melalui pembinaan dan

dirasa sudah cukup dalam segi keilmuan dan segi mental

nantinya akan terjun untuk berdakwah di lingkungan yang

mayoritas non-muslim, Kelebihan dari para Da‟i mualaf ini

adalah mereka sudah lebih dulu memahami lingkungan non

muslim sehingga mudah melakukan pendekatan, hal ini

dianggap memiliki poin tinggi, karena yang menjadi prioritas

awal dalam melakukan dakwah adalah pendekatan kepada

sasaran dakwahnya.

Dalam upaya pengkaderan tersebut Yayasan Dakwah

Mualaf memiliki beberapa strategi pembinaan dalam upaya

mencapai tujuannya tersebut. Pembinaan untuk memberikan

kepercayaan diri serta keyakinan kepada kader dakwah yang

diberikan agar para da‟i siap terjun kemasyarakat tentu bukan

perkara mudah. Dibutuhkan komunikasi yang efektif antara

pengajar dan kader dakwah dalam rangka mendorong

tumbuhnya motivasi serta kepercayaan diri dalam

berdakwah.

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

5

Keefektifan komunikasi tersebut didukung oleh

strategi komunikasi yang tepat. Strategi komunikasi

merupakan panduan dari perencanaan komunikasi serta

manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu.4

Setiap komunikator tentu memiliki startegi yang berbeda

dalam menyampaikan tujuan yang diharapkan, tetapi

walaupun berbeda pada dasarnya mempunyai tujuan yang

sama yaitu adanya perubahan pada diri komunikan agar siap

terjun ke masyarakat menjadi kader dakwah yang

berkualitas.

Berdasarkan masalah yang dipaparkan di atas,

peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih

mendalam yang dituangkan dalam bentuk penelitian berjudul

“STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN

KADER DAKWAH DI YAYASAN DAKWAH

MUALAF”

B. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, untuk menghindari

terjadinya perluasan materi yang akan dibahas, maka peneliti

memfokuskan penelitian untuk mengkaji strategi komunikasi

para pengajar dalam pelaksanaan pengkaderan Da‟i di

Yayasan Dakwah Mualaf. Penelitian Strategi komunikasi

dalam pengkaderan yang di maksud dalam hal ini adalah

pembekalan para calon kader dakwah dengan materi dan

teknis penyampaian materi meliputi pembinaan mental, nilai

4 Onong Uchjana Effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi

(Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003), h. 300.

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

6

spiritual kader dakwah di Yayasan Dakwah Mualaf agar siap

terjun ke masyarakat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah

dipaparkan diatas maka secara umum penelitian ini berusaha

menjawab pertanyaan: “Bagaimana strategi komunikasi

Yayasan Dakwah Mualaf berdasarkan konsep Fred R. David

dalam pembinaan kader ?”

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini sesuai dengan latar

belakang dan pembatasan masalah penelitian adalah untuk

mengetahui strategi komunikasi dalam pembinaan kader

dakwah di Yayasan Dakwah Mualaf.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan)

yaitu bagi perkembangan ilmu komunikasi. Di samping

itu, diharapkan dapat menjadi acuan (referensi) dan

perbandingan bagi peneliti yang melakukan penelitian

dengan objek yang sama

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pengajar lembaga kader dakwah Yayasan Dakwah Mualaf

Depok, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

masukan tentang strategi komunikasi dalam upaya

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

7

pembinaan kader dakwah dan bagi yayasan yang juga

memiliki lembaga kader dakwah diharapkan dapat

menjadi masukan tentang strategi komunikasi yang

diterapkan, serta bagi yayasan yang belum memiliki kader

dakwah diharapakan dapat menjadi motivasi untuk segera

membentuk lembaga kader dakwah sehingga estafet

dakwah tidak terhenti.

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data dekriptif berupa kata-

kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku

yang diamati. Penelitian kualitatif berusaha mencari apa

yang ada dibalik tindakan, bukan fenomena luar tetapi

fenomena dalam dan lebih menekankan pada makna dan

proses daripada hasil dari suatu aktifitas.5

Penelitian ini mencoba menggunakan paradigma

konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme bersifat

subjektif. Data adalah sesuatu yang menjadi perasaan dan

keinginan pihak yang diteliti untuk menyatakannya

dengan penafsiran atau konstruksi makna.

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pengurus

Yayasan Dakwah Mualaf.

5 Lexy, J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2001), h. 3.

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

8

b. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian kali ini ialah strategi

komunikasi dalam pembinaan kader dakwah.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksankan di Yayasan

Dakwah Mualaf yang beralamat di Jalan Tugu Raya no. 5,

Cimanggis, Depok.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara

penelitian lapangan, sedangkan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah :

a. Wawancara

Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan

dialog atau tanya jawab secara langsung dengan

sejumlah responden, yaitu pengajar dan anggota

lembaga kader dakwah Yayasan Dakwah Mualaf.

Wawancara yang peneliti lakukan bersifat mendalam

demi mendapatkan data yang dibutuhkan.

b. Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan

data yang digunakan untuk menghimpun data

penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.6

Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan

terjun langsung ke lapangan dan mengamati fenomena-

fenomena yang terjadi di lapangan. Alasan peneliti

6 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: KENCANA

PRENADA MEDIA GROUP, 2010), h. 115.

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

9

menggunakan observasi karena dengan pengamatan,

dimungkinkan melihat dan mengamati sendiri,

kemudian mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana

yang sebenarnya dan menghindari kerancuan yang

mungkin dapat terjadi.

c. Telaah Pustaka

Teknik ini digunakan dengan cara melakukan

penyelidikan bahan-bahan atau materi penunjang untuk

keberhasilan penelitian melalui laporan-laporan ilmiah,

buku, majalah, koran, dan sebagainya.

d. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pelengkap dari

penggunaan wawancara dan observasi dalam penelitian

kualitatif. Dokumen yang peneliti peroleh bisa didapat

dari foto-foto, internet, kepustakaan, artikel dan buku-

buku.

5. Teknik Analisis Data

Setelah mengamati dan mendapatkan berbagai data

yang dibutuhkan, selanjutnya peneliti melakukan analisis

data dimana penulis melakukan tiga tahapan yakni data

reduction, data display dan conclusion. Analisis data

kualitatif ini dilakukan secara bersamaan dengan proses

pengumpulan data berlangsung, artinya kegiatan tersebut

dapat dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data.

G. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini penulis meneliti strategi

komunikasi pembinaan kader dakwah dimana penelitian ini

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

10

ingin mengetahui dan menjelaskan bagiamana startegi

komunikasi yang baik dalam pembinaan kader dakwah.

Selanjutnya, untuk menghindari unsur plagiat, maka dari

pengamatan literatur yang ada, peneliti menemukan beberapa

penelitian yang sedikit memiliki kesamaan yaitu:

1. Skripsi Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam UIN Jakarta, Tri Prasetyo Aprianto yang berjudul

“Strategi Komunikasi Penyuluhan Pada Pembinaan

Mu‟alaf Di Yayasan An-Naba‟ Center Sawah Baru

Ciputat”. Dalam penelitian tersebut terdapat perbedaan

Pada subjek penelitiannya dan Persamaan pada objek

penelitiannya.

2. Skripsi Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam UIN Jakarta, Abu Rizal Hasan yang berjudul

“Strategi Komunikasi Yayasan Irena Center Dalam

Membina Muallaf”. Dalam penelitian tersebut terdapat

perbedaan pada subjek peneltiannya dan Persamaan pada

objek penelitiannya.

3. Skripsi Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam UIN Jakarta, Sinta Sulistyoningrum yang berjudul

“Strategi Komunikasi Yayasan Hijab Indonesia Cinere

Depok Dalam Merekrut Anggota”. Dalam penelitian

tersebut terdapat perbedaan pada subjek peneltiannya dan

Persamaan pada objek penelitiannya.

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

11

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ditujukan untuk memudahkan

pemahaman tentang penelitian ini, maka penelitimembagi

skripsi ini menjadi lima bagian yang terdiri dari bab per bab,

yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari

skripsi ini. Adapun sistematika penelitiannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan yang meliputi latar

belakang masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL

Dalam bab ini dibahas tinjauan teoritis yang

meliputi penjelasan tentang teori-teori yang

mendasari permasalahan pada penelitian untuk

digunakan dalam penulisan skripsi yang bertujuan

untuk menganalisa dan merancang sistem yang

diperoleh dari berbagai sumber referensi seperti

buku-buku yang bersangkutan, jurnal, artikel dan

data-data dari internet yang jelas sumbernya.

Landasan fokus pada skripsi ini yaitu pengertian

strategi komunikasi, pengertian mualaf, konsep

pengkaderan mualaf

BAB III GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini dibahas tentang latar belakang

berdirinya Yayasan Dakwah Mualaf dan

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

12

perkembangannya hingga saat ini, struktur

organisasi Yayasan Dakwah Mualaf dan program-

program Yayasan Dakwah Mualaf.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang hasil temuan dan

analisis data yang diperoleh dari Yayasan Dakwah

Mualaf tentang penerapan strategi komunikasi

Yayasan Dakwah Mualaf dalam pembinaan kader.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini ditarik kesimpulan dari pembahasan

dan hasil penelitian, serta memberikan saran

sebagai bahan pertimbangan.

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

13

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Menurut bahasa yunani, yaitu strogos strategi

diartikan sebagai “seni berperang”. Strategi dalam

mencapai tujuannya memiliki skema-skema. Yang mana

dapat diartikan bahwa alat yang digunakan untuk

memenuhi suatu tujuan adalah strategi. Selain itu strogos

juga dapat diartikan sebagai memimpin, maksudnya alat

dalam membuat rencana-rencana untuk menaklukan

musuh atau memenangkan peperangan yang digunakan

oleh para jenderal.

Selain itu strategi di dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia mempunyai arti (1)ilmu dan seni menggunakan

semua sumber daya bangsa(-bangsa) untuk melaksanakan

kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai; (2) ilmu

dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh

dalam perang , dalam kondisi yang menguntungkan:

sebagai komandan ia memang menguasai betul seorang

perwira di medan perang; (3) rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus; (4)

tempat yang baik menurut siasat perang.1

“pada hakikatnya strategi merupakan perencanaan

dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, tatapi

1 KBBI Online, diakses pada 27 mei 2020

http://kamusbahasaindonesia.org/strategi

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

14

strategi tidak sebagai hanya penunjuk arah saja tetapi

harus menunjukan bagaimana taktik oprasionalnya dalam

mencapai tujuan.”2 Dari pendapat tersebut dapat diartikan

bahwa di dalam strategi perencanaan konseplah yang

benar-benar ia fokuskan, bukan berarti statemen tersebut

bias diartikan strategi adalah sebagai alat, tetapi dalam

mencapai tujuan, rumusan perencanaan strategi haruslah

menggunakan taktik.

Dalam focus strategi, yang harus kita perhatikan

adalah focus kepada masalah-masalah yang ditemukan

dari peristiwa yang di tafsir berdasarkan konteks

kekuatan, yang selanjutnya memperhitungkan pilihan,

menganalisa berbagai kemungkinannya, dan untuk

mencapai tujuanya harus dapat menentukan langkah apa

yang akan diambil.

2. Tahapan-tahapan Strategi

Menurut Fred R. David strategi tidak hanya

membutuhkan perumusan konsep dan implementasi saja

tetapi juga membutuhkan evaluasi dari strategi tersebut

untuk menentukan berhasil tidaknya strategi yang telah

dijalankan tersebut.

Ada tiga tahapan strategi, yaitu:

a. Formulasi strategi (strategy formulation)

Langkah pertama yaitu merumuskan strategi yang

akan dilakukan, termasuk didalamnya adalah

2 Onong Uchjana Effendyn, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), h.32

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

15

pengembangan tujuan, mengidentifikasi peluang dan

ancaman eksternal, menentukan kekuatan dan

kelemahan secara internal, menetapkan suatu

objektifitas, memulai strategi alternatif dan memilih

strategi untuk dilaksanakan.

Di dalam perumusan strategi juga di tentukan

suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,

menghindari atau melakukan suatu proses kegiatan.

perencanaan (plan) adalah tindakan yang akan di

ambil setelah memperoleh hasil penelitian (diagnose).

Perencanaan yang dimaksud adalah perencanaan

komunikasi. Dengan demikian, diperlukan strategi

tentang pemilihan atau penentuan sumber

(komunikator), pesan, media, sasaran (segmen), dan

efek yang diharapkan.

Perumusan strategi adalah proses memilih

tindakan utama (strategi) untuk mewujudkan misi

organisasi. Proses untuk mengambil keputusan untuk

menetapkan strategi seolah-olah merupakan

konsekuensi mulai dari penetapan visi-misi, sampai

terealisasinya program. Dalam rumusan strategi

termasuk di dalamnya adalah pengembangan tujuan,

mengenali peluang dan ancaman eksternal,

menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal,

menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi

alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan.

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

16

Dalam merumuskan strategi, langkah yang perlu

diambil pertamakali adalah menentukan

pengembangan tujuan, menghitung peluang dan

ancaman eksternal dan taklupa menentukan

objektifitas. Selain itu juga di tentukan bagaimana

sikap kita dalam memutuskan,

memperluas,menghindari, ataupun melakukan

keputusan pada saat kegiatan berlangsung.3

b. Implementasi Strategy (Strategy Implementation)

Tahap kedua adalah melaksanakan strategi yang

telah di rumuskan sebelumnya.di tahap ini sangat

dibutuhkan komitmen-komitmen dan kerjasama

semua anggota yang tergabung didalam organisasi

yang bersangkutan.

Implementasi strategi adalah sebuah proses yang

manan strategi dan kebijakan diarahkan kedalam

tindakan melalui pengembangan program, anggaran,

dan prosedur. Proses ini memerlukan perubahan

dalam budaya, struktur, dan system manajemen pada

seluruh organisai atau perusahaan .4

Menurut Kaplan dan Norton (2001), terdapat

factor-faktor yang mempengaruhi efektifitas

implementasi strategi, diantaranya: Visi dan strategi

tidak Actiontable, Strategi tidak terhubung kealokasi

3 Fred David, Manajemen Strategi Konsep Pemasaran, (Jakarta, PT.

Prehalindo, 1998), h.5-6 4 Ridwan, “Formulasi, implementasi dan evaluasi strategi dalam

penyusun Business plan pada PT. Bosowa Propertindo: h. 158

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

17

sumberdaya perusahaan dan strategi tidak tehubung

kealokasi sumber daya perusahaan dan strategi tidak

terhubung dengan tim departemen dan individu,

selain itu, factor yang mempengaruhi efektifitas

implementasu strategi yaitu, budaya organisasi,

struktur organisasi, kesiapan sumber daya manusia

dan aplikasi system informasi dan teknologi.5

c. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluating)

Setelah Perencanaan dan implementasi strategi,

maka tiba di tahap akhir, yaitu tahap evaluasi

implementasi strategi. Tahap ini mempunyai tujuan

untuk mengukur seberapa besar keberhasilan tersebut

dalam mencapai tujuan, yang nantinya akan menjadi

sebuah tolak ukur untuk strategi yang akan dilakukan

di masa depan dalam suatu organisasi. Di tahap ini

maka dapat di tentukan sasaran-sasaran yang mana

dinyatakan “tercapai”.

Terdapat 3 langkah evaluasi strategi, diantaranya:

1. Memperhatikan faktor baik itu eksternal maupun

internal yang menjadi dasar dari strategi.

2. Mengukur prestasi (mengukur realita dari

ekspektasi yang sebelumnya diharapkan). Dalam

mengukur prestasi, dapat dilakukan dengan cara,

emnganalisis rencana-rencana, melakukan

evaluasi prestasi pada tiap individual, dan

5 Ridwan, “Formulasi, implementasi dan evaluasi strategi dalam

penyusun Business plan pada PT. Bosowa Propertindo: h. 246

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

18

membaca kemajuan –kemajuan yang telah

disusun menuju pencapaian sasaran yang ada.

Kriteria harus disertai dengan data yang dapat

diukur dan dapat dibuktikan dan mengungkapkan

apa yang terjadi sebenarnya.

3. Mengambil tindakan korektif aktifitas perumusan

strategi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga

tingkat hirarki dalam organisasi yang besar,

korporasi, divisi atau unit bisnis dan fungsional.6

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Secara etimologi kata atau istilah komunikasi belajar

dari bahasa latin yaitu communicate yang memiliki arti

memberitahukan, kemudian kata itu berkembang ke dalam

bahasa inggris yaitu communication yang berarti proses

pertukaran informasi, konsep, ide, gagasan, perasaan dan

lain-lain antara dua orang atau lebih. Sederhananya

komunikasi adalah proses pengiriman pesan atau simbol-

simbol yang mengandung arti dari seorang sumber

(komunikator) kepada seorang penerima (komunikan)

dengan tujuan tertentu.7

Sedangkan secara terminologi, komunikasi adalah

proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang

6 Ridwan, “Formulasi, implementasi dan evaluasi strategi dalam

penyusun Business plan pada PT. Bosowa Propertindo: h. 246 7 Santoso Aw, komunikasi Sosial Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2010) h. 2.

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

19

lain, dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang

melibatkan sejumlah orang, di mana seseorang

menyampaikan pesan kepada orang lain.8

C. Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy menyebutkan bahwa

strategi komunikasi pada hakekatnya adalah panduan dari

perencanaan komunikasi (communication planning) dan

manajemen komunikasi (management communication) untuk

mencapai suatu tujuan. Namun untuk mencapai tujuan

tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

menunjukan bagaimana teknik operasionalnya dalam arti

bahwa pendekatan dapat berbeda sewaktu-waktu bergantung

pada situasi dan kondisi.9

Menurut Alo Liliweri strategi komunikasi adalah

strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan, dan

mempromosikan suatu visi komunikasi dan satuan tujuan

komunikasi dalam suatu rumusan yang baik.10

Unsur terpenting yang harus diperhatikan oleh suatu

organisasi agar strategi komunikasi dapat berjalan dengan

lancar yaitu peran antara komunikator, komunikan dan pesan,

ketiga unsur tersebut dapat membantu jalannya strategi

8 Onong Uchjana Effendyn, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004), h.8 9 Onong Uchjana Effendyn, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004), h. 29. 10

Alo Liliweri, komunikasi: serba ada serba makna, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2011), h.240

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

20

komunikasi agar terciptanya komunikasi yang efektif.

Apabila dalam proses komunikasi muncul faktor penghambat

dan perubahan, maka komunikator harus dapat mengambil

langkah dan tindakan secara tepat, agar strategi yang sudah

direncanakan dapat tercapai. Pemilihan strategi merupakan

langkah yang krusial dan memerlukan penanganan secara

hati-hati dalam perencanaan komunikasi. Karena jika

pemilihan strategi keliru maka hasil yang diperoleh tidak akan

sesuai dan akan menghambat serta menimbulkan kerugian

baik dari segi waktu, materi dan juga tenaga.11

D. Pembinaan Kader Dakwah

1. Pembinaan

Menurut kamus besar bahasa indonesia, pembinaan

adalah pembahuruan usaha dan tindakan yang dilakukan

secara berdaya guna demi mendapatkan hasil yang baik.

Sedangkan pembinaan menurutZakiah Darajat adalah

upaya baik formal maupun nonformal yang dilaksanakan

secara sadar, berencana dan terarah, dalam rangka

memperkenalkan, menumbuhkan yang seimbang dan

selaras. Menambah dan meningkatkan pengetahuan

kearah peningkatan martabat dan mutu serta kemampuan

manusia yang optimal.12

2. Kader

11

Hafied Cangara, perencanaan dan strategi komunikasi (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2003), h. 34 12

Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa dan Agama (Jakarta: Bulan Bintang,

1979), h. 38

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

21

Kader pada mulanya adalalh suatu istilah militer atau

perjuangan yang berasal dari kata carde yang artinya

adalah pembinaan yang tetap pada sebuah pasukan inti

yang dapat dipercaya dan sewaktu-waktu diperlukan.13

Kader dalam kamus ilmiah populer merupakan orang

yang dididik untuk menjadi pelanjut dari tongkat estafet

suatu partai atau organisasi: tunas muda.14

Dalam kamus

induk istilah ilmiah dikatakan bahwa kader adalah

generasi penerus atau pewaris di masa depan.15

Dalam kata lain kader adalah orang yang diharapkan

akan memegang pekerjaan penting dalam organisasi.

Dalam perjuangan umat islam diperlukan kader inti, kader

inti ini adalah yang setia pada cita-citanya dan tidak mau

tergoda dengan urusan dunia apapun.16

3. Dakwah

Dilihat dari segi bahasa, kata dakwah berasal dari kata

Arab da‟wah, merupakan bentuk mashdar dari kata kerja

da‟a(madli), yad‟u(mudlari‟), berati seruan, ajakan atau

panggilan. Sedangkan menurut istilah dakwah dapat

13

Nanang Fattah, landasan manajemen pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2000), h. 54-56 14

Pius A. Partanto, M.Dahlan Al-Barry, kamus ilmiah

populer,(Surabaya: Arloka, 1994), h.293-294 15

M. Dahlan Al-Barry, L. Lya Sofyan Yacub, Kamus Induk Istilah

Ilmiah; Seri Intelektual, (Surabaya: Target Press, 2003), h. 349 16

M. Dahlan Al-Barry, L. Lya Sofyan Yacub, Kamus Induk Istilah

Ilmiah; Seri Intelektual, (Surabaya: Target Press, 2003), h. 33

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

22

diartikan ajakan kepada jalan kebenaran yaitu jalan

Tuhan.17

Setelah kita mengetahui makna dakwah menurut

bahasa, maka di dalam bahasan penelitian ini yang

menjadi fokus adalah dalam arti mengajak dan menyeru.

Dalam pengertiannya, dakwah merupakan suatu

proses yang berkesinambungan yang ditangani oleh para

pengemban dakwah untuk mengubah sasaran dakwah agar

bersedia masuk ke jalan Allah, dan secara bertahap

menuju peri kehidupan yang Islami. Suatu proses yang

berkesinambungan adalah suatu proses yang bukan

insidental atau kebetulan, melainkan benar-benar

direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara terus

menerus oleh para pengemban dakwah dalam rangka

mengubah perilaku sasaran dakwah sesuai dengn tujuan-

tujuan yang telah dirumuskan.18

a. Unsur-Unsur Dakwah

Dalam berdakwah selalu terdapat unsur-unsur dakwah

yang selalu melekat didalam kegiatan dakwah itu sendiri,

sehingga tujuan dakwah dapat tercapai. Unsur-unsur

dakwah diantaranya adalah:

17

Ismail. Op.Cit. hlm: 144-146 18

M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), h. Ix

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

23

1. Da‟i

Dai adalah penyeru dakwah, sebagai penyambung

dakwah yang dilakukan Rasul, seorang da‟i memiliki

tugas dan amanah untuk mengajak umat kepada

kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Pelaku dakwah dibagi menjadi dua yaitu

Wajib‟ain dan Wajib Kifayah. Wajib ain adalah

aktifitas dakwah yang tidak memerlukan persyaratan

ilmu. Dakwah dalam bentuk demikian dapat dilakukan

oleh setiap muslim, misalnya amar ma‟ruf nahi

munkar. Wajib Kifayah adalah dakwah yang

memenuhi syarat untuk dilaksanakan secara

profesional, oleh karena itu sebaiknya dibekali dengan

syarat ilmu dan iman yang baik.

2. Mad‟u

Mad‟u adalah Isim Ma‟ful (objek penderita) dari

kata da‟a – yad‟u. ada-pun artinya dalam istilah adalah

orang yang dIsampaikan kepadanya dakwah orang

yang didakwahi), Mad‟u ini mungkin juga diartikan

“manusia” secara mutlak, dekat atau jauh, muslim

atau non muslim, laki-laki atau perempuan, dan

sebagainya.19

3. Maddah (materi dakwah)

Maddah merupakan pesan dakwah, yaitu isi yang

disampaikan oleh da‟i sebagai orang yang

19

Syekh Muhammad Abu Al-Fatah Al-Bayanuniy, Ilmu Dakwah

(Jakarta: Akademia, 2010), h. 37.

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

24

menyampaikan kepada mad‟u. secara umum

sebenarnya materi dakwah tercakup dalam Al-Quran

dan Al-Hadits. Dengan demikian ajaran islam yang

termuat di dalam kedua kiitab tersebut sebagau

rumusan secara Kaffah tentang materi dakwah.20

Moh. Ali Aziz berpendapat bahwa materi dakwah

dapat dikelompokan menjadi:

a) Aqidah

b) Syariah

c) Muamalah

d) Akhlaq

b. Macam-macam Metode Dakwah

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan oleh

seorang Da‟i dalam berdakwah, antaralain yaitu

dengan dakwah bi Al-Hikmah, dakwah Al-Mauidzatil

Hasanah, dan dakwah bi Al-Mujadalah.

ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والمىعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي

:أحسه إن ربك هى أعلم بمه ضل عه سبيله وهى أعلم بالمهتديه النحل

125

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu

dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan

bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-

20

Sjahroni A.j, Teknik Pidato Dalam Pendekatan Dakwah, (Surabaya:

Dakwah Digital Press, 2008), h. 3.

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

25

Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang

yang mendapat petunjuk”.

Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa terdapat

tiga metode dakwah antara lain:

1) Al-hikmah

Metode dakwah Al-hikmah adalah metode

dakwah yang dilakukan dengan perkataan yang

tegas dan benar (membedakan antara mana yang

hak dan mana yang bathil). Kata hikmah jika

diartikan secara makna aslinya adalah mencegah.

Jika dikaitkan dengan hukum berarti mencegah

dari kezaliman, dan jika dikaitkan dengan dakwah

maka diartikan menghindari hal-hal yang kurang

relevan dalam melakukan tugas dakwah.

Menurut al-Kasysyaf syekh Zamarkhsyari,

al-hikmah adalah perkataan yang pasti benar. Ia

adalah dalil yang menjelaskan kebenaran dan

menghilangkan keraguan atau kesamaran. Lalu

syekh Zamarkhsyari juga mengatakan bahwa

hikmah diartikan sebagai Al-Quran akni ajaklah

mereka (manusia) mengikuti kitab yang memuat

hikmah.

Al-hikmah merupakan kemampuan da‟i

dalam menjelaskan doktrin-doktrin Islam serta

realitas yang ada dengan argumentasi logis dan

bahasa komunikatif.

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

26

Ditinjau dari kajian usul fiqh istilah

hikmah dibahas ketika ulama usul membicarakan

sifat-sifat yang dijadikan ilat hukum. Dan pada

kalangan terekat hikmah diartikan sebagai

pengetahuan tentang rahasia Allah SWT. 21

2) Al-Mau‟izhatil al-Hasanah

Secara bahasa Mau‟idzat berasal dari kata

wa‟adzaya‟idzu-wa‟dzan-„idzatan yang berarti

nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan.22

Sementara hasanah merupakan kebalikan dari

sayyi‟ah yang artinya kebalikan dari sayyi‟ah yang

artinya kebaikan lewannya kejelekan.

Apabila kita telusuri arti dari Mau‟adzatul

hasanah, akan kita dapatkan artinya yaitu kata-kata

yang masuk ke dalam kalbu dengan penuh kasih

sayang dan kedalam perasaan dengan penuh

kelembutan, tidak membongkar atau memberikan

kesalahan orang lain sebab kelemah-lembutan

dalam menasehati sering kali dapat meluluhkan

hati yang keras.lebih mudah melahirkan kebaikan

dari pada larangan dan ancaman

3) Al-Mujadalah Bi-al-Lati Hiya Ahsan

Dari segi bahasa kata mujadalah terambil

dari kata “Jadalah” yang bermakna memintal,

21

Munzier Supatra, Harjani hefni, Metode Dakwah, (Jakarta: kencana

, 2003), h. 8 22

Lois Ma‟ruf, Munjid fi al-Lughah wa A‟lam (Beirut: Dar Fikr,

1986), h. 907.

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

27

melilit. Apabila ditambahkan alif pada huruf jim

yang mengikuti faa ala, “jaa dala” dapat bermakna

berdebat, dan “mujadalah” perdebatan.23

Pengertian Al-mujadalah (al-Hiwar) dari

segi istilah, berarti upaya tukar pendapat yang

dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa

adanya suasana yang mengharuskan lahirnya

permusuhan di antara keduanya.24

Menurut Sayyid Muhammad Thantawi

adalah, suatu upaya yang bertujuan untuk

mengalahkan pendapat lawan dengan menyajikan

argumentasi dan bukti yang kuat.

Menurut tafsir an-Nasafi, kata tersebut

mengandung arti sebagai berikut:

“Berbantahlah dengan baik yaitu dengan

jalan yang sebaik-baiknya dalam bermujadalah,

antara lain dengan perkataan yang lunak, lemah

lembut, tidak dengan ucapan yang kasar atau

dengan menggunakan sesuatu (perkataan) yang

bIsa menyadarkan hati, membangunkan jiwa dan

menerangi akal pikiran, ini merupakan penolakan

bagi orang yang enggan melakukan perdebatan

dalam agama.”

23

Ahmad Warson Al-Munawwir, Al-Munawwir, Cetakan Ke-14.

(Jakarta: Pustaka Progresif, 1997), h. 175 24

Munir M, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006) h. 18

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

28

Dari paparan di atas maka dapat kita ambil

kesimpulan bahwa Al-Mujadalah merupakan tukar

menukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak

secara sinergi, yang tidak melahirkan permusuhan

dengan tujuan agar lawan menerima pendapat

yang diajukan dengan memberikan argumentasi

dan bukti yang kuat.

Dari uraian tersebut pembinaan kader

dakwah dapat diartikan sebagai usaha yang

dilakukan dalam rangka mendidik, membina untuk

meningkatkan pengetahuan seseorang untuk

melanjutkan estafet dakwah yang bertujuan untuk

mengajak seseorang menuju jalan kebenaran.

Unsur Pembinaan dalam kader dakwah:

a. Materi

b. Pembina/Pembimbing

c. Peserta, yaitu calon kader dakwah

d. Metode

E. Yayasan Mualaf

1. Yayasan

Yayasan adalah suatu badan hukum yang didirikan

dengan memperhatikan persyaratan formal yang

ditentukan dalam undang-undang yang mempunyai

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

29

maksud dan tujuan bersama yang bergerak dibidang

sosial, keagamaan dan kemanusiaan. 25

2. Mualaf

Dari segi bahasa kata mualaf berasal dari bahasa

Arab allafa yang berarti jinak, takluk dan luluh. Kata ini

dapat diartikan bahwa mualaf adalah orang yang

dilunakkan hatinya oleh Allah.26

Sedangkan dalam

pengertian Islam, mualaf digunakan untuk menunjuk

seseorang yang mulanya kafir dan baru masuk agama

Islam.27

Dalam fikih sunnah juga dapat dikatakan bahwa

mualaf adalah orang yang membutuhkan rangkulan dan

bimbingan serta diteguhkan hatinya dalam keislaman

dikarenakan mereka belum memiliki kemantapan dalam

hal keimanan.28

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas mualaf

dapat disimpulkan sebagai seseorang yang dikatakan

lemah hatinya dalam keyakinan terhadap agama Islam,

pengertian umumnya adalah orang yang baru masuk

Islam. Mualaf membutuhkan bimbingan khusus dari umat

Islam dalam pemenuhan agama Islam bagi diri mualaf itu

25

Wikipedia Online, “yayasan” artikel diakses pada 20 mei 2020 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Yayasan 26

Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia (Jakarta:

Djambatan, 1992), h. 130. 27

Achmad Roestandi, Ensiklopedi Dasar Islam (Jakarta: PT.

Pradaya Paramita, 1993), h. 173 28

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah (Bandung: Al-Ma‟arif, 1996), h. 96.

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

30

sendiri agar semakin memahami dan mendalami agaran-

ajaran islam untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari

dan bimbingan itu juga sangat dibutuhkan guna

memantapkan keyakinannya sehingga tidak kembali

goyah keimanannya.

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

31

BAB III

GAMBARAN UMUM YAYASAN DAKWAH MUALAF

A. Sejarah Yayasan Dakwah Mualaf

Yayasan dakwah mualaf di dirikan pada tanggal 31 maret

2003, pada mulanya yayasan tersebut bernama “birrul

walidain” yang berlokasi di kelapa dua Depok. Yayasan ini

didirikan oleh ustad Insan LS Mokoginta, Yayasan ini

bergerak di bidang dakwah yang menggunakan pendekatan

islamologi dan kristologi. Yayasan ini berpusat di jakarta dan

memliki cabang di Sulawesi Utara yang mana mayoritas

penduduknya adalah non muslim.

Pada bulan mei 2016 yayasan birrul walidain mengganti

namanya menjadi yayasan dakwah mualaf, alasan mengapa

yayasan tersebut berganti nama adalah antara lain karena

ingin mengganti kepengurusan yang lama dengan yang baru

karena pengurus yang lama banyak yang sudah meninggal

dunia, alasan yang lain adalah karena kurangnya kegiatan dari

yayasan birrul walidain tersebut serta yayasan tersebut belum

memiliki npwp, meskipun yayasan tersebut sudah terdaftar

namun dianggap belum resmi karena yayasan tersebut tidak

melapor untuk menghindari membayar pajak. Oleh karena itu

yayasan birrul walidain akhirnya secara resmi mengganti

nama menjadi yayasan dakwah mualaf dengan SK.

MENKUMHAM : Nomor AHU-0039302.AH.01.04. Tahun

2016.

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

32

Ustad Insan LS Mokoginta selaku pendiri dari Yayasan

Dakwah Mualaf sendiri adalah seorang mualaf, pada tahun

1949 beliau terlahir dengan agama islam, namun beliau tidak

mendapatkan syariat islam sedari kecil dari orang tuanya,

Kedua Orang tua beliau beranggapan bahwa semua agama itu

benar dan sama maka menurut mereka agama bukanlah hal

yang penting, oleh karena itu anak-anaknya dibebaskan untuk

memilih sendiri agamanya saat sudah dewasa nanti. Beliau

resmi memeluk agama katolik setelah di baptis pada tahun

1963. Pada tahun 1976 beliau hijrah ke jakarta dan bertemu

dengan keluarga islam yang taat, saat itulah beliau mulai

mendapatkan syariat islam, beliau pun merasa agama islam

sangat berpengaruh dan jauh lebih baik dari agama katolik

yang selama ini ia yakini. Lalu beliau mulai mempelajari

lebih dalam tentang Al-Quran dan membandingkannya

dengan alkitab. Pada akhirnya beliau mengucapkan dua

kalimat syahadat dan resmi memeluk agama islam.

Sebelum menjadi juru dakwah ustad Insan LS Mokoginta

sempat menulis buku tentang kristologi yang mana dinilai

bermanfaat untuk orang-orang yang sedang mencari

kebenaran, khususnya umat kristiani. Setelah itu barulah

beliau mulai tampil di depan umum dan semakin

meningkatkan aktifitas dakwahnya.

Tujuan dari Ustad Insan LS Mokoginta mendirikan

yayasan Dakwah Mualaf adalah dikarenakan ia merasa bahwa

misionaris kristenisasi semakin marak dan sulit untuk

dibendung, dan beliau juga merasa bahwa perlu adanya

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

33

penerus berupa kader-kader dari yayasan tersebut untuk terus

berjuang dalam membentengi islam dari kristenisasi dan

pemurtadan.

B. Program Yayasan Dakwah Mualaf

1. Program Pembinaan Mualaf

Program pembinaan mualaf ini lebih dikhususkan

untuk para mualaf-mualaf yang baru saja masuk Islam,

kegiatan yang dilakukan antara lain seperti sholat,

mengaji, berpuasa dan lain-lain. Tujuan dari program ini

adalah untuk membuat para mualaf yang baru saja masuk

islam agar mereka dapat mengenal dan mempelajari islam

lebih dalam lagi, serta untuk lebih mendekatkan diri

kepada Allah SWT. Ekonomi dan juga bantuan

pendidikan yang seperti beasiswa.

2. Memberi Bantuan Kepada Mualaf

Program ini merupakan program bantuan yang

diberikan kepada para mualaf yang kurang mampu,

bantuan yang diberikan berupa bantuan

3. Pengkaderan Dai Dakwah

Program ini dilakukan dengan cara menyeleksi

mualaf-mualaf yang telah dibina yang dianggap telah

memiliki potensial yang mana untuk dijadikan Da‟i untuk

berdakwa kepada non muslim, karena setelah melewati

tahap pengkaderan lalu saat mereka nantinya bertemu

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

34

dengan non muslim, mereka akan terbiasa dan tidak perlu

melakukan penyesuaian dengan lingkungannya.

Walaupun begitu, pihak yayasan juga tetap akan

menerima non mualaf untuk dijadikan kader, namun tetap

di proritaskan kepada mualaf. Selama Yayasan Dakwah

Mualaf ini berdiri sudah ada lima puluh sampai enam

puluh orang yang telah mengikuti pelatihan kader setiap

bulannya dengan diantaranya Mualaf dan Non Mualaf.

Tidak ada syarat khusus untuk mengikuti program ini

yang terpenting adalah mualaf atau nonmualaf(muslim),

bersungguh-sungguh dalam mengikuti ajaran islam dan

bersedia mengikuti program-program Yayasan Dakwah

Mualaf.

C. Struktur Organisasi Yayasan Dakwah Mualaf

Struktur organisasi dalam suatu lembaga atau

organisasi mempunyai peran yang sentral. Adapun struktur

organisasi Yayasan Dakwah Mualaf seperti di bawah ini :

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

35

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Formulasi Strategi (Strategy Formulation)

Seperti yang penulis telah bahas sebelumnya, bahwa

saat merumuskan strategi kita harus mengetahui

pengembangan tujuan, mengidentifikasi peluang-peluang

yang ada, dan dapat memperkirakan ancaman-ancaman

eksternal yang akan di hadapi, menentukan kekuatan dan

kelemahan secara internal, menetapkan objektif yang harus di

capai, membuat strategi alternative dan memilih strategi yang

akan dilaksanakan.

Formulasi strategi yang digunakan oleh Yayasan

Dakwah Mualaf menggunakan pendalaman kitab. “Belajar

Kristologi itu adalah bagian dari memahami islam itu sendiri,

karena dalam Islam itu kita mengenal Rukun Iman, termasuk

Iman kepada kitab-kitab Allah, terus iman kepada Nabi-Nabi

Allah”.1

Dalam penyampaiannya Para Da‟I diajarkan bertindak

dengan menyentuh dan menyejukan hati agar pesan dakwah

dapat diterima sasaran, sehingga dampak perubahannya akan

terasa.

Da‟I memiliki perencanaan-perencanaan yang harus

dilakukan sebelum turun kelapangan. Da‟I nantinya akan

1 Ratna Sari, ”Peran Ustad Abu Deedat Syihab Dalam Mengantisipasi

Gerakan Pemuradan Melalui FAKTA (Forum Gerakan Pemurtadan),” (Skripsi

S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta,

2008), h, 42

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

36

dihadapkan dengan 2 hal yaitu wajib dakwah yang mana itu

harus dilakukan dan kemerdekaan beri‟tiqad yang harus

dihormati.2 Dalam persiapan tersebut Yayasan Dakwah

Mualaf Menekankan 3 formulasi yaitu mempersiapkan mental

Da‟I, formulasi ilmiah serta cara dan adab dalam

berdakwah.3

”untuk para mualaf yang disiapkan untuk menjadi

generasi penerus dalam dakwahnya perlu adanya

kesiapan-kesiapan seperti dalam segi mentalnya

dahulu baru dalam hal keilmuan yang memadai nah

kalo sudah terbentuk barulah bisa memahami

bagaimana adab dan cara berdakwah yang baik itu

bagaimana”

Dalam mempersiapkan mental Da‟I disini maksudnya

adalah, da‟I mampu menjaga ketenangan dan keseimbangan

jiwanya. Formulasi tersebut dilakukan dengan berbagai

macam cara, yaitu bisa dengan mengatur pola hidup sehat,

yang mana sangat berpengaruh terhadap kinerja nanti di

lapangan. Bagaimanapun kesehatan tersebut juga dapat

mempengaruhi seseorang dalam berfikir bahkan emosi pun

mungkin akan tidak stabil apabila kondisi badan sedang

memburuk, dan itu mempunyai dampak kepada sasaran

2 M. Natsir, Fiqhud Dakwah Jejak RIsalah dan Dasar-Dasar

Da‟wah, Cetakan ke-4. (Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1978),

h. 132 3 Wawancara Pribadi dengan Ustad Insan Liatief Syaukani Mokoginta

di Kelapa Dua, Depok, 5 September 2019

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

37

dakwah apakah dakwahnya akan diterima atau tidak. Sangat

berbahaya sekali apabila da‟I bersikap tidak focus

dilapangan.4

Mental dibangun dengan tujuan agar da‟I tidak

bersikap tegang saat mendakwahkan ajaran-ajaran islam.

Karena da‟I dilapangan akan dihadapkan dengan pertanyaan-

pertanyaan yang mungkin akan membingungkan da‟I dalam

menjawabnya. Sangat berbahaya sekali apabila sampai

memberikan informasi yang salah dan bahkan mungkin akan

bersikap lebih memaksakan kehendaknya kepada sasaran

dakwah, dan jelas itu kesalahan yang sangat fatal, karena

akan berdampak mempersulit pesan yang masuk ke mad‟u.

maka da‟I sangat ditekankan untuk bersikap lebih tenang

dalam melakukan dakwahnya dilapangan, hal tersebut dapat

dilakukan dengan usaha terus menerus atau berlatih, karena

dengan berlati penda‟I akan menemukan kemungkinan-

kemungkinan yang akan datang dari proses dakwahnya

dilapangan baik internal maupun eksternal, dan mau tidak

mau sang da‟I harus bisa menyelesaikan permasalahan

tersebut dengan baik dan tenang.

Perasaan sedih dan cemas yang dialami saat

mensyiarkan ajaran-ajaran islam harus dapat diterima dengan

ikhlas, agar dapat menjauhkan diri dari sikap takabur. Jiwa

ikhlas dan merdeka itu yang mempunyai ketenangan dan

4Wawancara Pribadi dengan Ustad Insan Liatief Syaukani Mokoginta

di Kelapa Dua, Depok, 5 September 2019

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

38

keseimbangan, tempat berkembangnya akhlaq yang bersih

dan sifat-sifat yang positif adalah perbekalan yang tidak boleh

tidak bagi seorang muballigh untuk melakukan tugasnya.5

Selanjutnya, persiapan ilmiah. Disini da‟I dituntut

untuk memahami apa yang akan di dakwahkannya secara

kompleks. Di Yayasan Dakwah Mualaf dilakukan kajian

kristologi rutin tiap rabu secara berkala, yang mana di kajian

tersebut mengkaji kitab injil dan dibuktikan kebenarannya di

al-qur‟an. selain itu da‟I juga dianjurkan untuk mempelajari

Alkitab dan Al-Qur‟an dengan memahami makna yang

terkandung di dalam ayat Alkitab yang dianggap memiliki

banyak sekali kesalahan dan sangat bersifat kontradiktif.

“Pemahaman tentang ajaran ajaran islam tentu saja

sangat dibutuhkan, selain itu juga di haruskan

memahami Al-Qur‟an sebagai pedoman selain itu pula

kami berikan pemahaman tentang ilmu kristologi

dengan menggunakan Al-Qur‟an dan Alkitab.”

Selanjutnya da‟I diharuskan untuk memahami karakter

dari sasaran dakwahnya, contohnya adalah memahami

tingkah laku dan sifat serta latar belakang atau bangsanya.

Selain itu da‟I juga haris memahami corak, kecerdasan,

kepercayaan dan aliran-aliran dari luar yang sedang

mempengaruhi masyarakat tersebut. Contohnya adalah latar

5 M. Natsir, Fiqhud Dakwah Jejak RIsalah dan Dasar-Dasar

Da‟wah, Cetakan ke-4. (Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1978),

h. 147

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

39

belakang dari suku batak yang mempunyai keyakinan yang

tinggi terhadap agama yang dianutnya yaitu Kristen dan

memiliki sifat tempramen sehingga akan lebih sulit menerima

ajaran-ajaran baru.

B. Implementasi Strategi (Strategy Implementation)

Seperti yang penulis telah bahas sebelumnya bahwa

ada tiga program kerja di Yayasan Dakwah Mualaf, yaitu:

Program Pembinaan Mualaf, program bantuan kepada mualaf

dan pengkaderan da‟I dakwah. Di dalam program pembinaan

mualaf dilakukan kegiatan-kegiatan diantaranya adalah

sholat, baca tulis al-Quran yang biasanya dilaksanakan setiap

hari pada pukul 16.00 sampai menjelang maghrib, hal ini

dilakukan karena mualaf belum pernah mempelajari Al-Quran

yang merupakan suatu pedoman dalam islam, serta agar dapat

dengan mudah nantinya memahami program rutin yayasan

dakwah mualaf yaitu kajian kristologi. Selanjutnya disertai

dengan pendalaman akidah islam seperti belajar fiqih dan

tauhid, agar dapat membantu para mualaf dalam menjalankan

ibadahnya.

Selanjutnya ada program kristologi yang dilakukan di

hari rabu. Kajian kristologi merupakan kajian perbandingan

tentang agama islam dan Kristen dengan melalui kitab suci

Al-Quran dan Al-kitab. Program ini dilakukan dengan tujuan

agar para mualaf tidak terjerumus kembali kepada ajaran-

ajaran kristen, karena tidak sedikit mualaf yang kembali ke

ajaran Kristen dikarenakan kurangnya pemahaman-

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

40

pemahaman dan pengetahuan yang bersifat kontradiktif di

dalam Al-kitab dan sangat mungkin para mualaf akan

dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang berupa

perbandingan-perbandingan antara islam dan Kristen, maka

dari itu Yayasan Dakwah Mualaf sangat perlu memperkuat

keimanan dan akidah para mualaf, untuk melawan kelompok

misionaris yang sedang marak saat ini. Selain para mualaf

kegiatan ini juga diikuti oleh masyarakat umum, seperti

mahasiswa yang membutuhkan kajian kristologi untuk

digunakan sebagai bahan di dalam kegiatan dakwah

kampusnya.

Yang kedua adalah program memberi bantuan kepada

mualaf, beberapa mualaf ada yang sangat membutuhkan

bantuan dikarenakan sebagian dari mereka tidak mendapatkan

bantuan dari sanak saudaranya karena dianggap telah menjadi

minoritas dan memiliki keyakinan yang berbeda, oleh karena

itu dibuatlah program bantuan kepada mualaf ini agar dapat

membantu meringankan para mualaf yang memiliki latar

belakang tersebut. Selain bantuan kepada mualaf Yayasan

Dakwah Mualaf juga membantu masyarakat non mualaf yang

membutuhkan bantuan materi, berupa sembako dan uang.

Selain bantuan berupa materi ada pula bantuan pendidikan

berupa beasiswa yang diberikan kepada para mualaf yang

kurang mampu dan ingin menyelesaikan pendidikannya.

Dana bantuan di dapatkan dari para donatur yang bekerja

sama dengan Yayasan Dawkah Mualaf.

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

41

“Bantuan di berikan kepada orang-orang terdekat

dulu yang lebih membutuhkan, selain itu juga

bantuannya tidak hanya kepada mulaf saja tetapi

seluruh masyarakat, tetapi lebih di khususkan kepada

mualaf dulu, karna banyak kasus para mualaf ini

dikucilkan dan di asingkan dari keluarga dan

lingkungan jadi kita bantu support.”

Yang ketiga adalah program pengkaderan da‟I dakwah,

meskipun peserta dari program ini dikhususkan untuk para

mualaf namun tidak menutup kemungkinan untuk para non-

mualaf untuk bisa mengikuti program ini, tetapi tetap

memprioritaskan mualaf untuk menjadi kadernya,

dikarenakan para mualaf memiliki latar belakang yang berasal

dari lingkungan yang memiliki mayoritas beragama Kristen

sehingga akan lebih mudah bagi mereka untuk

menyampaikan dakwahnya karena mereka telah mengetahui

bagaimana cara untuk melakukan pendekatan kepada para

non-muslim.

Program ini dilakukan dengan cara menyeleksi

mualaf-mualaf yang telah dibina yang dianggap telah

memiliki potensi yang dianggap cukup untuk dijadikan Da‟i

untuk berdakwa kepada non muslim, karena setelah melewati

tahap pengkaderan lalu saat mereka nantinya bertemu dengan

non muslim, mereka akan terbiasa dan tidak perlu melakukan

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

42

penyesuaian dengan lingkungannya. Selama Yayasan

Dakwah Mualaf ini berdiri sudah ada lima puluh sampai

enam puluh orang yang telah mengikuti pelatihan kader setiap

bulannya dengan diantaranya mualaf dan non mualaf.

Pada saat pengkaderan calon da‟I juga dilatih untuk

menghadapi non-muslim dengan cara berdebat. Di dalam

debat tersebut terdapat etika berdialog, diantaranya adalah:

kejujuran, thematic dan objektif, argumentatif dan logis. Etika

berdialog ini mempunyai tujuan untuk mencapai kebenaran,

tawadhu dan memberi kesempatan kepada lawan debatnya,

hal tersebut diterapkan berdasarkan pengalaman ustad Insan

Latief Syaukoni Mokoginta selaku ketua yayasan.

“Saya ajarkan ilmu yang saya punya, tentang

bagaimana etika dan cara berdebat, bagaimana cara

berdialog dengan kejujuran, tematik dan objektif,

argumentatif dan logis, Tujuannya supaya mencapai

kebenaran.”

Calon da‟I juga diajarkan bagaimana caranya

berdialog, penguasaan materi di dalam dialog merupakan

suatu hal yang sangat penting dalam menjawab pertanyaan

dari pihak lawan debatnya. Sama seperti yang dilakukan oleh

ustad Insan Latief Syaukoni Mokoginta, beliau selalu

menyampaikan materi yang wajib dikuasai untuk dapat

menjawab segala pertanyaan yang dilemparkan oleh lawan

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

43

debatnya. Materi-materi tersebut berupa kajian dari empat

Alkitab yaitu Markus, Matius, Lucas dan Yohanes. Para da‟I

diberikan hal-hal yang menjadi kontradiktif didalam keempat

bible tersebut, lalu setelah itu akan dibandingkan dengan Al-

Quran. Oleh karena itu di dalam materi berdialog ini, sangat

penting sekali para da‟I untuk mempersiapkan dan memahami

materi dakwah sehingga dapat bertindak secara professional,

ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga

argumennya menjadi sangat kuat dan dapat diterima oleh

mad‟u dan lawan debatnya.

C. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluating)

Setelah melalui proses implementasi hal yang

selanjutnya perlu dilakukan adalah proses evaluasi strategi,

proses ini merupakan tahapan akhir dari tahapan strategi

komunikasi. Tahap ini mempunyai tujuan untuk mengukur

seberapa besar keberhasilan tersebut dalam mencapai tujuan,

yang nantinya akan menjadi sebuah tolak ukur untuk strategi

yang akan dilakukan di masa depan dalam suatu organisasi.

Di tahap ini maka dapat di tentukan sasaran-sasaran yang

mana dinyatakan “tercapai”.6

Menurut Fred R. David ada tiga langkah dalam tahapan

evaluasi strategi, yaitu:

1. Memperhatikan faktor baik itu eksternal maupun internal

yang menjadi dasar dari strategi.

6 Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta:

Perhelindo, 2002), h.3

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

44

Didalam faktor eksternal dan internal ini memiliki

sifat yang berubah-ubah dikarenakan lingkungan

organisasi terus berkembang dan berubah maka dari itu

hal ini yang perlu diperhatikan secara berkelanjutan,

karena tentu saja sangat berhubungan dengan strategi

yang telah direncanakan, maka perlu dilakukan

identifikasi secara terus menerus apabila terlihat

perubahan dan apakah sudah sesuai dengan strategi yang

digunakan atau memerlukan beberapa penyesuaian di

dalamnya.

Pada tahapan ini ditinjau dari tahapan eksternal

dan internal bahwa di Yayasan Dakwah Mualaf

ditemukan beberapa kendala, yaitu:

Kendala dari faktor internal adalah minimnya

sumber daya manusia dikarenakan tidak semua dari

calon da‟i yang memiliki potensi yang memadai. Para

calon da‟i yang dianggap kurang berpotensi diantaranya

adalah mereka yang kurang mendalami dari materi yang

telah di ajarkan serta ada pula calon da‟i yang belum

memiliki kesiapan mental yang cukup serta minimnya

pengalaman untuk melakukan dakwahnya kepada

madd‟u. karena apabila para calon dai yang masih dirasa

kurang berpotensi dalam segi keilmuan akan sangat

berbahaya apabila mereka (madd‟u) mengalami

kesalahpahaman penafsiran dari materi dakwah yang

disampaikan oleh da‟i. kesiapan mental yang minim

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

45

dapat menimbulkan kurangnya kepercayaan diri

sehingga dapat mengurangi minat dari madd‟unya.

Kendala selanjutnya dari faktor internal adalah

kurangnya dana yang dimiliki dari yayasan, minimnya

donatur yang membantu Yayasan Dakwah Mualaf ini

menjadi alasan utamanya, dikarenakan kurangnya

sosialisasi tentang program dari Yayasan Dakwah

mualaf ini sehingga belum banyak orang yang

mengetahui terkait program tersebut. Oleh karena itu

sebagian besar dana diperoleh dari pendapatan ustad

Insan selaku ketua yayasan.

Kendala dari faktor eksternal yang terdapat di

lapangan adalah ditemukannya strategi misionaris

berupa pemberian bantuan kepada sasaran dakwah

sehingga banyak sasaran dakwah yang tergoda untuk

bergabung dengan pihak misionaris yang mengakibatkan

sulitnya para da‟i untuk melakukan pendekatan.

2. Mengukur prestasi (mengukur realita dari ekspektasi

yang sebelumnya diharapkan). Dalam mengukur

prestasi, dapat dilakukan dengan cara, emnganalisis

rencana-rencana, melakukan evaluasi prestasi pada tiap

individual, dan membaca kemajuan –kemajuan yang

telah disusun menuju pencapaian sasaran yang ada.

Kriteria harus disertai dengan data yang dapat diukur

dan dapat dibuktikan dan mengungkapkan apa yang

terjadi sebenarnya.

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

46

Dalam penyampaian materi ilmiah dilakukan

dengan cara mentor mempresentasikan materi ilmiah

kepada para calon da‟i menggunkan media berupa slide

show powerpoint. Metode ini digunakan dalam kajian-

kajian yang ada di yayasan tersebut.

Pembinaan mental dilakukan dengan melakukan

simulasi dakwah dihadapan sesama para dai

menggunakan metode dialog dan tanya jawab. Tujuan

dari pembinaan ini adalah agar para da‟i menjadi

terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan yang

disampaikan oleh audiens, sehingga ketika terjun untuk

berdakwah di hadapan sasaran dakwahnya mental dari

para calon da‟i akan menjadi lebih kuat seiring dengan

berjalannya waktu.

“mental mualaf yang kurang kuat maka kita juga

harus sering mengadakan simulasi-simulasi

dalam berdakwah, semakin sering di latih,

mentalnya akan semakin kuat.”

Yayasan Dakwah Mualaf memperoleh dana

dengan cara mencari donatur melalui sosialisasi pada

majelis ta‟lim yang di adakan yayasan tersebut dan juga

melalui media sosial seperti facebook, whatsapp, dll.

3. Mengambil tindakan korektif aktifitas perumusan

strategi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

47

hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi

atau unit bisnis dan fungsional.7

Tahapan terakhir dari evaluasi strategi adalah

membuat tindakan korektif, yang pertama adalah

melakukan koreksi terhadap kegiatan pembinaan ilmiah,

di latar belakangi oleh sulitnya para calon dai memahami

materi yang disampaikan oleh para mentor, dalam

melakukan proses presentasi kedepannya akan

menyertakan visualisasi berupa video yang akan dapat

memudahkan para calon da‟i agar lebih dapat memahami

materi yang disampaikan oleh para mentor. Sehingga

akan sangat memudahkan para calon da‟i dalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan

oleh objek dakwahnya. Selain itu dengan lebih

memahami materi yang disampaikan maka akan sangat

berpengaruh terhadap pembentukan mental para calon

da‟i.

Selain dari segi ilmiah mental juga dapat dibangun

dengan melalui pelatihan public speaking dan juga

melalui riset budaya, sehingga para calon da‟i dapat

memperoleh kepercayaan dan dapat diterima oleh

masyarakat setempat.

Dari perencanaan pendanaan ditemukan

kekurangan pada implementasinya sehingga perlu

7 Jurnal berjudul Formulasi, implementasi dan evaluasi strategi dalam

penyusun Business plan pada PT. Bosowa Propertindo, H, 246 oleh ridwan

dan yuli

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

48

dilakukannya suatu peningkatan pada proses

sosialisasinya. Yayasan Dakwah Mualaf juga akan

mencoba untuk mengikuti perkembangan melalui sosial

media yang saat ini sedang menarik perhatian

masyarakat luas, sehingga proses sosialisasinya dapat

berjalan secara lebih maksimal.

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

48

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian hasil penelitian yang telah

dilakukan penulis tentang bagaimana strategi komunikasi

pembinaan kader dalam Yayasan Dakwah Mualaf, maka

dapat disimpulkan bahwa di dalam proses perumusan

strategi, Yayasan Dakwah Mualaf menggunakan tiga

formulasi utama, yang pertama adalah bagaimana proses

dalam pembentukan mental dari calon da‟i agar mampu

menjaga keseimbangan dan ketenangan jiwanya dalam

menjalankan dakwahnya dihadapan masyarakat sehingga

tidak terpengaruh oleh hal-hal yang dapat mengurangi tujuan

dari dakwahnya, yang kedua adalah bagaimana Yayasan

Dakwah Mualaf membina para calon dai dengan cara

memberikan pengajaran berupa materi-materi ilmiah

diantaranya adalah materi tentang kajian kristologi dan juga

dengan memahami dan mendalami Al-Quran dan Alkitab

serta berbagai macam pengajaran lainnya sehingga dapat

membantu para calon Da‟i dalam dakwahnya agar dapat

memaksimalkan potensi mereka dalam berdakwah baik

kepada non-muslim maupun sesama muslim dan yang

terakhir adalah dengan memberikan pemahaman tentang cara

dan adab dalam berdakwah kepada sasaran dakwahnya

diantaranya dengan melakukan riset untuk mencari tau latar

belakang dari sasaran dakwahnya, seperti kecerdasan, sifat,

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

49

tingkah laku, budaya, kepercayaan serta aliran aliran yang

dimiliki.

Kemudian di dalam implementasi strategi pembinaan

mualaf, dilakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah

melakukan ibadah shalat dan baca tulis Al-Quran. Selain itu

dilakukan pendalaman materi islam seperti Fiqih dan Tauhid.

Yayasan Dakwah Mualaf juga melakukan kajian rutin

Kristologi, dengan tujuan untuk memperkuat iman dari para

mualaf, sehingga tidak akan mudah terbujuk untuk kembali

ke ajaran sebelumnya. Kajian ini juga dibuka untuk umum

agar masyarakat dapat memahami makna dari ayat Al-Kitab

yang bersifat kontradiktif, sehingga diharapkan dapat

membantu melawan para Misionaris.

Di dalam menjalankan program-program kerjanya,

Yayasan Dakwah Mualaf menggungakan dana yang

didapatkan dari para donatur, yang sosialisasinya dilakukan

dengan melalui sosial media, dan sosialisasi di dalam majelis

ta‟lim. Dana digunakan untuk memberi bantuan kepada para

mualaf dan non mualaf yang membutuhkan.

Terdapat program pengkaderan yang mana berisikan

orang-orang yang berpotensi untuk menjadi Da‟i. calon Da‟i

memiliki latar belakang mualaf dan non-mualaf, tetapi lebih

di prioritaskan mualaf, dikarenakan mereka lebih banyak

memahami seluk beluk agama mereka sebelumnya, sehingga

akan mudah bagi mereka untuk melakukan pendekatan. Para

calon Da‟i juga diajarkan bagaimana cara berdebat dengan

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

50

menggunakan etika berdialog, diantaranya: kejujuran,

thematik dan objektif, argumentatif dan logis.

Di dalam evaluasi strategi Terdapat 3 tahapan di dalam

evaluasi strategi, yang pertama, yaitu memperhatikan faktor

eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi. Kendala

dari faktor internal yaitu, minimnya SDM dikarenakan para

calon da‟i tidak semua memiliki potensi. Kendala lainnya

adalah kurangnya dana dikarenakan kurangkuatnya sosialisasi

program kerja ke masyarakat.

Yang ke dua, mengukur realita dari ekspektasi yang

diharapkan. Pada pembinaan calon dai, proses penyampaian

materi dengan bentuk presentasi slide show, serta simulasi

dakwah dengan menggunakan metode dialog dan tanya

jawab. Selanjutnya dalam pencarian dana dengan melalui

sosialisasi dengan sosial media dan melalui Majelis Ta‟lim

yang diadakan yayasan Dakwah Mualaf.

Tahap ketiga, mengambil tindakan korektif aktifitas

perumusan strategi, implementasi dan evaluasi. Di dalam

kegiatan pembinaan ilmiah, dikarenakan banyak audience

yang kurang faham, maka dilakukan penambahan visual,

sehingga lebih menarik dan lebih mudah di pahami.

Berikutnya mental juga dapat dibangun dengan melalui public

speaking dan riset budaya. Selanjutnya dalam pendanaan,

Yayasan Dakwah Mualaf mencoba mengikuti perkembangan

sosial media yang saat ini sedang menarik minat masyarakat,

sehingga sosialisasi dapat lebih maksimal.

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

51

B. Saran

Kegiatan pembinaan ilmiah cukup menarik karena

sudah menggunakan visual, tetapi terkesan kurang efektif

karena membutuhkan usaha yang lebih besar dalam membuat

presentasi, dan fokus audience menjadi hanya ke arah

visualnya saja.

Didalam pendanaan dan publikasi, sebaiknya proses

sosialisasi dilakukan secara lebih luas, dikarenakan saat ini

masyarakat telah beralih ke area digital. Dan seharusnya

dibuat branding yang lebih kuat agar dapat menarik perhatian

masyarakat, dan seharusnya dapat lebih konsisten aktif di

media sosial dengan tujuan memperkenalkan program kerja

yang dimiliki Yayasan Dakwah Mualaf ini.

Dalam melakukan perencanaan strategi program kerja

lebih baik kedepannya menggunakan draft strategi dengan

tujuan agar semua yang akan di kerjakan terstruktur dengan

baik, sehingga nantinya akan memudahkan dalam proses

evaluasi dengan melihat poin-poin dari draft tersebut.

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

52

DAFTAR PUSTAKA

A.J, Sjahroni. Teknik Pidato Dalam Pendekatan Dakwah.

Surabaya: Dakwah Digital Press, 2008.

Al-Bayanuniy, Syekh Muhammad Abu Al-Fallah. Ilmu Dakwah.

Jakarta: Akademia, 2010.

Aw, Santoso. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2010.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: KENCANA

PRENADA MEDIA GROUP, 2010.

Cangara, Hafied. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Dahlan,Al-Barry dan Lya Sofyan Yacub. Kamus Induk Istilah

Ilmiah; Seri Intelektual. Surabaya: Target Press, 2003.

Darajat, Zakiah. Ilmu Jiwa dan Agama. Jakarta: Bulan Bintang,

1979.

David R. Fred. Manajemen strategi konsep. Jakarta: Prenhalindo,

2002.

Effendi, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.

Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003.

Effendi, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999.

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

53

Effendi, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004.

Fajar, Mahaeni. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2000.

Ismail, Ilyas. Paradigma Dakwah Sayyid Quthub. Jakarta:

Penamadani, 2008.

Liliweri, Alo. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2010.

Ma‟ruf, Lois. Munjid Fi Al-Lughah Wa A‟lam. Beirut: Dar Fikr,

1986.

Maulana, Ahmad. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Absolut,

2004.

M.Munir. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana, 2006.

M.Natsir. Fiqhud Dakwah Jejak Risalah dan Dasar-Dasar

Dakwah, Cetakan Ke-4. Jakarta: Dewan Dakwah

Islamiyah Indonesia, 1978.

Moeloeng, Lexy, J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2001.

Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir. Jakarta: Pustaka

Progresif, 1997.

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

54

Nasution, Harun dkk. Ensiklopedia Islam Indonesia. Jakarta:

Djambatan, 1992.

Partanto, Pius dan M. Dahlan Al-Barry. Kamus Ilmiah Populer.

Surabaya: Arloka, 1994.

Roestandi, Achmad. Ensiklopedia Dasar Islam. Jakarta: PT.

Pradaya Paramita, 1993

Sabiw, Sayyid. Fikih Sunnah. Bandung: Al-Ma‟arif, 1996.

Supatra, Munzier dan Harjani Hefni. Metode Dakwah. Jakarta:

Kencana, 2003.

Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta,

2010.

Yusuf, Al-Qaradhawi. Retorika Islam. Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 2007.

Wawacara pribadi dengan Ustad Insan Latief Syaukani

Mokoginta di Cimanggis, Kelapa Dua, Depok, pada 5

September 2019, Pukul 21.00 WIB.

Ratna Sari, ”Peran Ustad Abu Deedat Syihab Dalam

Mengantisipasi Gerakan Pemuradan Melalui FAKTA

(Forum Gerakan Pemurtadan)”, Skripsi S1 Fakultas

Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2008.

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

55

Jurnal Berjudul Formulasi, Implementasi dan Evaluasi Strategi

Dalam Penyusun Business Plan Pada PT. Bosowa

Propertindo, Ridwan dan Yuli

Wikipedia Online, “Yayasan” artikel diakses pada 20 mei 2020

dari https://id.wikipedia.org/wiki/Yayasan

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

56

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

57

A. Transkip Wawancara

Tanggal Wawancara : 5 September 2019

Tempat Wawancara : Yayasan Dakwah Mualaf

Informan : Ust. Insan Latief Syaukani

Mokoginta

Hasil Wawancara

1. Program apa saja yang ada di dalam yayasan dakwah

mualaf?

Kalo bicara tentang program yang sudah ada

yang pertama itu bagaimana kita membina mualaf,

karena mualaf yang baru masuk islam itu bisa dibilang

masih sangat rapuh, haruslah dibimbing dan diberikan

pemahaman-pemahaman tentang ajaran ajaran islam

karena para mualaf ini masih sangat awam, supaya dapat

mengenal lebih dalam tentang islam dan meningkatkan

keimanan mereka sehingga tidak mudah untuk terjerumus

kembali kedalam pemurtadan, lalu kita bantu juga para

mualaf yang memiliki kekurangan dalam hal materi, tidak

jarang mereka di asingkan oleh keluarga karena memiliki

kepercayaan yang berbeda dari situ mereka akan kita

coba bantu, apabila mereka mau belajar juga kita coba

fasilitasi, kalo para mualafnya sudah dirasa cukup

berpotensi maka akan kita bina untuk menjadi kader

dakwah melalui pengajaran pengajaran yang lebih

mendalam lagi, paling tidak para mualaf ini saya

harapkan bisa melakukan dakwahnya dilingkungan

mereka dulu dan menjadi semakin berkembang, ada juga

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

58

yang sudah sangat baik dan berpotensi menjadi juru

dakwah yang cakap.

2. Bagaimana strategi yang digunakan dalam yayasan

dakwah mualaf dalam membina para mualaf?

Para mualaf yang baru masuk islam awalnya itu

akan dibina contohnya seperti melalui pemberian materi

mengenai kajian-kajian keislaman untuk meningkatkan

keimanan mereka, kita ajarkan pengenalan dasar

dasarnya dulu, seperti kita ajarkan bagaimana cara

sholat, mengaji, akidah supaya mereka dapat

mengaplikasikannya di kehidupan sehari-harinya.

utamanya bagi para mualaf yang baru saja masuk islam

dapat memantapkan diri mereka dan tidak kembali

kedalam pemurtadan. Yang utamanya adalah

menghindari pemurtadan.

3. Apa saja persiapan yang dilakukan dalam

pengkaderan dai dakwah?

untuk para mualaf yang disiapkan untuk menjadi

generasi penerus dalam dakwahnya perlu adanya

kesiapan-kesiapan seperti dalam segi mentalnya dahulu

baru dalam hal keilmuan yang memadai nah kalo sudah

terbentuk barulah bisa memahami bagaimana adab dan

cara berdakwah yang baik itu bagaimana. sasaran

dakwah juga adalah seluruh umat manusia bukan Cuma

yang islam saja. Sebetulnya Mendakwahi orang kristen

untuk masuk islam itu sungguh amat mudah selama kita

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

59

mau belajar, ternyata mengajak org untuk memeluk

agama islam itu mudah.

4. Berapa banyak yang sudah mengikuti pengkaderan

dai dakwah ini?

Ya kurang lebih sekitar lima puluh sampai enam

puluh oranglah setiap bulannya.

5. Bagaimana cara untuk membangun mental para

mualaf untuk berdakwah?

Biasanya ini berjalan sendirinya kalo sudah

terbiasa dengan seiringnya berjalan waktu para mualaf

juga akan mendapatkan keteguhan mental dengan

seberapa seringnya mereka melakukan dakwah di tempat

umum juga melatih kepercayaan diri agar dapat bersikap

tenang saat menghadapi berbagai masalah yang di temui

di lapangan. Jadi akan terasah dengan latihan terus

menerus.

6. Jika dari bidang ilmiah dan keilmuan apa saja yang

perlu dipersiapkan?

Pemahaman tentang ajaran ajaran islam tentu

saja sangat dibutuhkan, selain itu juga di haruskan

memahami Al-Quran sebagai pedoman selain itu pula

kami berikan pemahaman tentang ilmu kristologi dengan

menggunakan Al_quran dan Alkitab. Saya ajarkan ilmu

yang saya punya, tentang bagaimana etika dan cara

berdebat, gimana cara berdialog dengan kejujuran,

tematik dan objektif, argumentatif logis. Tujuannya

supaya mencapai kebenaran.

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

60

7. Apa saja faktor penghambatnya?

Kalo dari program kita banyak sekali para mualaf

kita yang kurang berpotensi karena kajian kristologi itu

merupakan kajian yang bisa dikatakan cukup berat dan

mungkin cara penyampaiannya yang masih sulit dipahami

dari segini pendanaan juga sebetulnya kita masih agak

kurang karena memang kita masihkurang sosialisasinya

jadi masih banyak yang belum tau tentang program

yayasan ini terkadang juga di lapangan kita mendapatkan

kesulitan. Banyak sekali mualaf kita yang kembali ke

ajaran kristen karena para mualaf ini menjadi sasaran

bagi para misionaris, mereka mengajak melalui bantuan,

seperti mereka butuh sembako,lalu diberikan mereka

butuh uang, diberikan juga.

8. Apa saja kegiatan rutin yang dilakukan?

Ya kita biasanya sholat berjamaah, baca tulis Al-

Quran tersu juga kita ada kajian kristologi setiap hari

rabu, membantu para mualaf maupun yang bukan mualaf.

9. Kajian kristologi itu seperti apa?

Kajian kristologi yang saya ajarkan adalh ilmu

yang membicarakan tentang kekristenan tetapi tidak

terlepas dari Al-Quran. Baik itu islam maupun kristen.

Dengan kristologi ada juga lebih kepada pembuktian ayat

ayat alquran supaya menambah keimanan kita, setelah

ayat itu kita baca kita pahami maksudnya terus kita

bandingi dengan alkitab misalnya, jadi orang bisa lihat

ternyata islam itu hebat. Cara dakwah saya seperti itu.

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

61

10. Bagaimana bentuk bantuan yang di berikan kepada

mualaf?

Bantuannya itu ada di berupa semabako juga ada

beasiswa bagi pendidikan para mualaf.

11. Siapa saja yang mendapatkan bantuan?

Bantuan di berikan kepada orang-orang terdekat

dulu yang lebih membutuhkan, selain itu juga bantuannya

tidak hanya kepada mulaf saja tetapi seluruh masyarakat,

tetapi lebih di khususkan kepada mualaf dulu, karna

banyak kasus para mualaf ini dikucilkan dan di asingkan

dari keluarga dan lingkungan jadi kita bantu support.

12. Dana bantuan tersebut dari mana?

Kita mencari donatur melalui media sosial seperti

facebook atau menyebarkan di whatsapp, lalu juga kalo

ada kajian majelis talim kita share juga siapa tau ada

yang mau ikut bantu, ya alhamdulillah sudah cukup

banyak yang membanatu.

13. Apakah penting untuk mempelajari alquran dan

alkitab

Sangat penting terutama bagi mualaf karena

sangat banyak pertanyaan yang datang baik dari saudara

maupunpara misionaris yang pertanyaannya untuk

melemahkan mental keyakinan mereka supaya kembali ke

ajaran kristen.

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

62

14. Adakah proses evaluasi dari program yang sudah

ada?

Seperti yang sebelumnya saya bilang kita punya

hambatan-hambatan contohnya dalam kajian kristologi

kan banyak yang kurang paham kita akan coba untuk

memberikan visualisasi dari kisah kisah nabi dll,

dikarenakan banyak juga mental mualaf yang kurang kuat

maka kita juga harus sering mengadakan simulasi-

simulasi dalam berdakwah, semakin sering di latih

mentalnya semakin kuat.

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN KADER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...penyampaian materi, meningkatkan kepercayaan diri dengan ... Kata Kunci: Da‟i, Mualaf,

Dokumentasi Foto Penulis dengan Ustadz Insan Latief

Syaukani Mokoginta