Upload
vunguyet
View
241
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI KOMUNIKASI DIPLOMASI PUBLIK KEDUTAAN BESAR AMERIKA SERIKAT DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
BILQIS PRISBIAN NINGRUM NIM:107051002629
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1433H./2011M.
STRATEGI KOMUNIKASI DIPLOMASI PUBLIK KEDUTAAN BESAR AMERIKA SERIKAT DI INDONESIA
Skiripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
BILQIS PRISBIAN NINGRUM NIM: 107051002629
Di Bawah Bimbingan
Prof. Dr. Andi M. Faisal Bakti, Ph.D NIP: 1963123 19998803 1 032
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1433H./2011M.
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang saya ajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Strata 1 di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Segala sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah di
cantumkan sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Apaila dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya
atau plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 November 2011
Bilqis Prisbian Ningrum
i
ABSTRAK
Bilqis Prisbian Ningrum, Strategi Komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan
Besar Amerika Serikat di Indonesia, di bawah bimbingan Prof. Dr. Andi M.
Faisal Bakti, Ph.D.
Para ahli komunikasi, dalam tahun-tahun terakhir ini menumpahkan
perhatiannya yang besar terhadap strategi komunikasi (communication strategy)
dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan nasional di negara masing-
masing. Fokus perhatian ahli ini memang penting untuk ditujukan kepada strategi
komunikasi ini, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak
ditentukan oleh strategi komunikasi. Seiring dengan disajikannya program-program
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, penulis
mendapatkan inspirasi untuk meneliti lebih jauh mengenai strategi komunikasi
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat. Melalui jurnal Dubes AS, pers
release, media social networking, @america, dan pertemuan di acara-acara Kedubes
AS. Dari sisi strategi memiliki keterkaitan yang kuat dengan sistem komunikasi yang
dijalankan. Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia ini sangat
diperlukan strategi komunikasi dalam menjalankan berbagai program.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana strategi Diplomasi
Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Serta mengetahui strategi
sebagai perencanaan, pola, posisi, perspektif, dan permainan atau cara dalam
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan
deskriptif analisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif
dilakukan melalui penelitian perpustakaan: yaitu teknik pengumpulan data melalui
sumber tertulis. Penelitian lapangan; yaitu teknik pengumpulan data dengan metode
observasi, wawancara dengan Mr. Arend selaku Asistant Cultural Attache Kedutaan
Besar Amerika Serikat untuk mendapatkan penjelasan tentang strategi komunikasi
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia.
Mintzberg menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk
diikuti dalam mencapai misinya. Lima kegunaan strategi, yaitu: Sebuah rencana –
suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar; Sebuah cara – suatu manuver
spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau kompetitor; Sebuah pola –
dalam suatu rangkaian tindakan; Sebuah posisi – suatu cara yang menempatkan
organisasi dalam sebuah lingkungan; Sebuah perspektif – suatu cara yang terintegrasi
dalam memandang dunia.
Hasil penelitian dan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa strategi
komunikasi pada Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia ini
sudah menunjukkan program-program yang baik. Terbukti bahwa Diplomasi Publik
Kedutaan Besar Amerika Serikat sudah terkenal di dunia. Dibutuhkan banyak waktu
untuk mempersiapkan dan melaksanakan suatu program Diplomasi Publik Kedutaan
Besar Amerika Serikat Jakarta. Media sangat membantu dalam menyebarkan suatu
informasi. Melalui social networking seperti facebook dan twitter, dapat mengetahui
antusias masyarakat terhadap program beasiswa dan pertukaran, program budaya, dan
program profesional dalam rangka mendukung Diplomasi Kedutaan Amerika Serikat
dan untuk membentuk saling pengertian antar Amerika Serikat dan Indonesia.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah was syukurulillah, segala puji bagi Allah SWT Tuhan
semesta alam yang telah memberikan segala nikmat yang tak terhingga kepada
hambaNya sampai detik ini dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada baginda Muhammad SAW sehingga penulis dapat melewati perjalanan
akademis dan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: Strategi Komunikasi
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan skripsi ini tak jauh dari
kesalahan, dan kekeliruan. Kesempurnaan dan keberhasilan yang penulis dapat
dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lain atas usaha dan upaya yang telah penulis
lakukan serta bantuan yang sangat berharga dari beberapa pihak. Di tengah
kesibukannya, mereka menyempatkan waktu luang untuk berbagi informasi dan
motivasi agar penulis mampu mewujudkan skripsi ini. Maka dengan niat suci dan
ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang-
orang atas segala bantuannya terutama kepada :
1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komarudin Hidayat,
MA
2. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA
selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik, Drs. H. Mahmud Jalal, MA
selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi, Drs. Studi Rizal LK, MA
selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.
3. Drs. Jumroni, Msi selaku Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
iii
4. Umi Musyarofah, MA selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam.
5. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan dedikasinya, pengarahan, pengalaman, serta bimbingan
kepada penulis selama perkuliahan.
6. Prof. Dr. Andi M. Faisal Bakti, Ph.D selaku Pembimbing Skripsi yang
dengan sabar meluangkan waktunya untuk membimbing hingga
terselesaikan skripsi ini.
7. Ayahanda Minto Hadiyoso tercinta dan Ibunda Ning Muji Astuti tersayang
yang telah mendukung dan mendoakan penulis hingga saat ini.
8. Keluarga besar penulis, yang mendukung penulis dalam penyelesaian
skripsi ini. Adik-adikku tercinta Raka, Aulia, Arasy dan Zalfa.
9. Departemen Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di
Indonesia Mr. Arend dan Mbak Reni serta Mbak Ade Farida dan Mbak
Endang selaku Information Resource Center Kedutaan Besar Amerika
Serikat yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Seluruh Pengurus BEM Jurusan KPI 2010-2011 khususnya Ega Maulana
selaku Presiden BEMJ KPI dan Aam Aminah selaku Sekretaris BEMJ KPI
serta Suci selaku Bendahara BEMJ KPI yang banyak mendukung serta
mendoakan penulis serta membantu dalam menyelesaikan berbagai
program kerja selama kepengurusan ini. Bangga dan senang bisa bekerja-
sama dengan baik dengan kalian.
11. Teman-teman seperjuangan KPI B 2007 yang banyak memberikan
motivasi untuk penulis.
iv
12. Teman-teman dan sahabat terdekatku Mella Mawaddah (Lala), Mia
Kamalia, Tika, Ummi Kulstum, Amel Chiku, Selly Oktaberti, Angel
Anjani, Arie Wahyuni, Iqbal, Donnie, Shohib, Ahmad Fikri, Sapta, Nana,
Ima, Gsank, Niko yang selalu menemani hari-hari penulis serta
mendukung dan mendoakan penulis.
13. Teman-teman seluruh crew RDK 107,7 FM Andri, Azis, Sandika, Ditya,
Dito, Bella, Ka Lukman, Iit, Wiwit, Zaldy, Eko yang banyak mendukung
penulis.
14. Adik-adik junior FIDKOM Aimatunisa, Anis, Gana, Dina, Tami, Azhyma,
Leni Cahyani, Abe Dini, Nuris Anisa, Renita, Yudid, Ririn, Oim, Ishma,
Akmal, Iqbal Bonte, Rangga, Bedeng, Iyung, Angga, Wahyu, Eko Tapir,
Rizky Botak, Ucup, Zidny, dan masih banyak lagi adik-adik juniorku yang
banyak membantu dan mendukung penulis.
15. Dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, penulis
ucapkan terima kasih.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 6
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................ 6
D. Metode Penelitian ................................................................. 7
E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 11
F. Kerangka Teori ..................................................................... 12
G. Sistematika Penulisan ........................................................... 14
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Komunikasi Internasional..................................................... 16
B. Pengertian Strategi ................................................................ 21
C. Pengertian Komunikasi ......................................................... 24
D. Pengertian Strategi Komunikasi ........................................... 26
E. Pengertian Diplomasi ............................................................ 31
F. Ragam Diplomasi .................................................................. 33
G. Pengertian Publik .................................................................. 40
BAB III GAMBARAN UMUM KEDUTAAN BESAR AMERIKA
SERIKAT DI INDONESIA
A. Sejarah Berdirinya Kedutaan Besar Amerika Serikat di
Indonesia ............................................................................... 45
B. Divisi dan Bagian Kedutaan Besar Amerika Serikat di
Indonesia ............................................................................... 48
C. Divisi Hubungan Masyarakat (Public Affairs Section) ......... 49
D. Diplomasi Publik (Public Diplomacy)……………………… 53
vi
E. Sejarah Diplomasi Publik…………………………………… 54
BAB 1V PENEMUAN DATA DAN PEMBAHASAN
Strategi Komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Indonesia .................................................... 59
A. Perencanaan ............................................................................ 61
B. Pola ......................................................................................... 64
C. Posisi ....................................................................................... 80
D. Perspektif ................................................................................ 82
E. Permainan atau Cara .............................................................. 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 88
B. Saran ..................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 92
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan disajikannya program-program Diplomasi Publik Kedutaan
Besar Amerika Serikat di Indonesia, penulis mendapatkan inspirasi untuk meneliti
lebih jauh mengenai strategi komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat. Melalui jurnal-jurnal, pers release, media social networking,
@america, dan pertemuan di acara-acara Kedubes AS. Dari sisi strategi memiliki
keterkaitan yang kuat dengan sistem komunikasi yang dijalankan. Keberhasilan
kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi
komunikasi.
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan managemen
untuk mencapai suatu tujuan. Strategi dalam hal yang digunakan untuk mencapai
suatu tujuan yang telah diciptakan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa
strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak terlepas
dari strategi.
Staregi komunikasi yang merupakan panduan perencanaan komunikasi
(communication planning) dengan managemen komunikasi (communication
management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi
ini harus mampu menunjukkan operasionalnya secara praktis harus dilakukan,
dalam arti bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung
pada situasi dan kondisi.1
1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 300-301.
2
Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, dan
politik sudah disadari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan
tahun sebelum Masehi. Akan tetapi, studi Aristoteles hanya berkisar pada retorika
dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan
semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik, setelah
ditemukan kapal api, pesawat terbang, listrik, telepon, surat kabar, film, radio,
televisi, dan sebagainya maka para cendekiawan pada abad sekarang disadari
pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu
(science). 2
Para ahli komunikasi, terutama di negara-negara yang sedang berkembang,
dalam tahun-tahun terakhir ini menumpahkan perhatiannya yang besar terhadap
strategi komunikasi (communication strategy), dalam hubungannya dengan
kegiatan pembangunan nasional di negara masing-masing.3
Fokus perhatian ahli ini memang penting untuk ditujukan kepada strategi
komunikasi ini, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif
banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Di lain pihak, tanpa strategi
komunikasi, media massa yang semakin modern yang kini banyak dipergunakan
di negara-negara yang sedang berkembang karena mudahnya diperoleh dan relatif
mudahnya dioperasionalkan, bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh
negatif. 4
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran
2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2003), h. 300-301. 3 Onong Uchjana Effendy, Dimensi Dimensi Komunikasi, (Bandung: Penerbit Alumni,
1986), h. 96. 4 Onong Uchjana Effendy, Dimensi Dimensi Komunikasi, h. 96.
3
bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari
benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan,
kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul
dari lubuk hati.
Proses komunikasi ini sendiri terbagi menjadi dua, yaitu proses
komunikasi tatap muka dan proses komunikasi bermedia. Proses komunikasi tatap
muka yaitu komunikasi yang dilakukan secara langsung, komunikator dan
komunikan sambil berhadapan dan saling berkomunikasi. Sedangkan proses
komunikasi bermedia yaitu komunikasi yang menggunakan saluran atau sarana
untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya, atau
banyak jumlahnya. Dan media yang digunakan dapat bermacam-macam
tergantung tingkat kebutuhan tujuan komunikasinya. Jenis media massa yang
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar,
radio, televisi, dan internet.
Suatu publik adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang
sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-
masing dan membuat rancangan untuk mencapai kepentingan tersebut. Publik
bersifat heterogen meskipun karakteristik dan kepentingan mereka relatif sama.
Pada umumnya publik menyadari situasi dan hubungan mereka dengan
perusahaan. Publik menganggap isu yang mereka hadapi merupakan hal-hal yang
relevan, sehingga paling tidak mereka mengorganisasikan atau mengeluarkan
energi untuk menghadapi isu tersebut.5
5 Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi, (Jakarta: EDSA Mahkota,
2007), h. 1.
4
Diplomasi yang merupakan praktik komunikasi antarnegara sudah
melembaga sejak dahulu dan menjelma ke dalam aturan-aturan hukum
internasional. Diplomasi lazimnya dilakukan oleh lembaga suatu negara, dalam
hal ini merupakan urusan yang ditangani oleh Departemen Luar Negeri dan
kemudian menempatkan Duta Besar (Ambassador) di Negara lain yang
mempunyai hubungan diplomatik untuk mengurus berbagai kepentingan. Baik
menyangkut kebijakan urusan dalam negeri, maupun urusan luar negeri, seperti
persoalan kebudayaan, ekonomi, pertahanan dan keamanan, sosial, hukum,
politik, serta urusan perdagangan. 6
Dalam hubungan antarnegara, pada umumnya diplomasi dilancarkan sejak
tingkat paling awal sebuah negara hendak melakukan hubungan bilateral dengan
negara lain hingga keduanya mengembangkan hubungan selanjutnya. Oleh karena
itu, membahas komunikasi internasional dalam perspektif diplomatik tidak bisa
dilepaskan dengan pembahasan mengenai hubungan diplomatik antara satu negara
dengan negara lain.7
Diplomasi Publik tugasnya berhubungan dengan media, seperti
Penerangan Media Press Release, meeting untuk jurnalis yang berhubungan
dengan Amerika Serikat. Menerangkan kebijakan Amerika, budaya Amerika, dan
nilai-nilai Amerika.
Public Affairs adalah satu area kegiatan tertentu dalam ruang lingkup PR
(Public Relations). Kegiatan tersebut berkenaan dengan hubungan yang terlibat
6 Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2011), h. 79. 7 Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 74.
5
dalam pengembangan kebijakan publik, undang-undang dan peraturan yang dapat
memengaruhi organisasi, kepentingan organisasi dan operasional organisasi.8
Dalam mengadakan komunikasi, maka setiap orang mempunyai
strateginya sendiri, yaitu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapainya. Apabila
strategi menyatakan bahwa dalam proses komunikasi yang dialaminya, ada
perimpitan kepentingan, maka barulah ada kemungkinan bahwa komunikasi itu
berhasil. Mengingat bahwa proses komunikasi berpangkal pada pikiran dan
harapan orang, maka proses selalu sukar apalagi untuk mencapai komunikasi yang
efektif, dengan hasil kerjasama. Apabila komunikasi berjalan dengan harmonis
beberapa waktu (artinya adanya persamaan dalam tujuan akhir), maka tercapailah
partisipasi.9
Melihat peranan Diplomasi Publik yang sangat besar pada Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Indonesia untuk itu dibutuhkan strategi komunikasi dalam
meningkatkan proses komunikasi yang efektif. Apakah yang melatar belakangi itu
semua, tentunya tidak dapat dilepaskan dari bentuk strategi komunikasi Diplomasi
Publik. Maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan-permasalahan dalam
bentuk skripsi dengan judul: “Strategi Komunikasi Diplomasi Publik
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia dengan alasan penelitian ini
dibuat untuk memberi kontribusi dalam mengetahui strategi komunikasi
Diplomasi Publik dan mengetahui strategi dalam perencanaan, pola, posisi,
perspektif, dan permainan atau cara dari Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat Jakarta Indonesia.
8 Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi, h. 3.
9 Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek 2, (Bandung: Binacipta,
1986), cet. ke-4, h. 67.
6
B. Batasan dan Perumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, sekaligus agar
terfokus ruang lingkup penelitian, maka penulis perlu membatasi masalah
pada bagaimana strategi komunikasi Diplomasi Publik dalam Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Jakarta, Indonesia. Serta mengetahui strategi sebagai
perencanaan, pola, posisi, perspektif, permainan atau cara dalam Diplomasi
Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat. Dalam penelitian ini difokuskan
kedalam program sosial-budaya, agama, dan pendidikan pada masa pasca bom
bali. Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat berlokasi di Jl. Medan Merdeka
Selatan 3-5 Jakarta Indonesia.
2. Perumusan Masalah
Mengacu pada hal di atas maka perumusan masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana strategi komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Jakarta Indonesia?
b. Bagaimana strategi sebagai perencanaan, pola, posisi, perspektif,
dan permainan atau cara dalam Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Jakarta Indonesia?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Ingin mengetahui strategi komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan
Besar Amerika Serikat di Indonesia. Dan juga ingin mengetahui perencanaan,
7
pola, posisi, perspektif, dan permainan atau cara dalam Diplomasi Publik
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian Ilmu
Komunikasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan strategi komunikasi
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Hasil
penelitian juga diharapkan tidak hanya memiliki kegunaan secara akademis
tetapi juga dapat diterapkan dalam dunia pekerjaan khususnya di Kedutaan
Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia.
b. Kegunaan Praktis
Kegunaan secara praktis dari penelitian ini penulis berharap lulusan
fresh-graduate komunikasi pun dapat siap kerja profesional apabila telah
mengetahui strategi dalam sebuah institusi. Penelitian ini dibuat untuk
memberi kontribusi dalam hal strategi Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Indonesia. Kontribusi saya untuk mengetahui kegunaan
dari strategi komunikasi dan perencanaan, pola, posisi, perspektif dan
permainan atau cara dalam Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat
di Jakarta Indonesia.
D. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan deskriptif analisis dengan menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi
8
yang wajar (natural setting) dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat
kualitatif. Peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan
dalam memberikan penafsiran terhadap hasil penelitian. 10
Alasan penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu
untuk mengetahui strategi komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat. Penulis menitikberatkan pada data-data yang dihasilkan
berupa kata-kata melalui pengamatan dan wawancara dengan Mr. Arend C.
Zwartjes selaku Assistant Cultural Attache Kedutaan Besar Amerika Serikat
Jakarta Indonesia.
Sementara metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis digunakan untuk
menghimpun data aktual. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan
melukiskan sebagaimana adanya. Sedangkan Jalaluddin Rakhmat
mendefinisikan metode deskriptif sebagai metode yang hanya memaparkan
situasi dan peristiwa.11
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah Kedutaan Besar Amerika Serikat. Sedangkan
objek penelitiannya adalah strategi komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan
Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia.
3. Tahapan Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
10
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta
Press, 2006), h. 41. 11
Jalaluddin Rakhmat, Metodologi Penelitian Dakwah (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1996), h. 24.
9
1) Observasi
Penelitian dengan metode observasi biasanya dilakukan untuk
mengamati gejala-gejala yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan pengamatan secara seksama dengan menggunakan taktik-
taktik tertentu, salah satunya yaitu dengan berkunjung langsung ke
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia. Namun tetap
berpegang pada strategi-strategi yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan peneliti.12
Observasi dilakukan di Information Resource Center
(IRC) Kedutaan Besar Amerika Serikat, @america di Pacific Place
Mall dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2) Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara peneliti seseorang yang
berharap mendapat informasi dan informan seorang yang diasumsikan
mempunyai informasi langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini
wawancara dilakukan kepada Ade Farida selaku Assistant Director
Information Resource Center dan Mr. Arend C. Zwartjes selaku
Assistant Cultural Attache Kedutaan Besar Amerika Serikat Kedutaan
Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia.
3) Dokumentasi
Dokumentasi adalah instrumen pengumpulan data yang sering
digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data. Metode
Observasi dan wawancara sering dilengkapi dengan kegiatan
penelusuran dokumentasi. Tujuannya untuk mendapatkan informasi
12
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKIS, 2007), h. 112.
10
yang mendukung analisis dan interpretasi data. Dokumen berbentuk
dokumen publik, melalui buku-buku, makalah-makalah, photo-photo
dan rekaman yang berhubungan dengan judul yang penulis angkat.13
b. Teknik Olah Data
Tekhnik olah data dalam penelitian ini adalah deskriptif
interpretatif pada tahap analisis data peneliti “membaca” data melalui
proses pengkodean data sehingga mempunyai makna. Proses pengkodean
ini mencakup peroses mengatur data, mengorganisasikan data kedalam
pola, kategori, dan satuan uraian data sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Sedangkan interpretasi data adalah memberikan arti yang signifikan
terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di
antara dimensi-dimensi uraian.14
Penulis mengolah data mengenai strategi komunikasi Diplomasi
Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Dan mengetahui
perencanaan, pola, posisi, perspektif dan permainan atau cara dalam
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia.
Penelitian dilakukan dengan menganalisis data yang dikumpulkan dari
observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari data-data yang dikumpulkan,
penulis lalu melakukan analisis dan menyimpulkan pembahasan dalam
penelitian ini.
13
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktisi Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Pranada
Group, 2007), h. 116. 14
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktisi Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Pranada
Group, 2007), h.163
11
E. Tinjauan Pustaka
Ada penelitian yang pernah dilakukan mengenai Program Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Indonesia terutama pada mahasiswa Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta dan khususnya Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi di antaranya:
Memperbaiki Citra Amerika Serikat di Negara Muslim: Studi Terhadap
Implementasi Program Komunikasi Kedutaan Besar Amerika Serikat di
Indonesia, yang diteliti oleh Susi Fatimah, mahasiswa S1 Program Studi
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Jakarta.
Sedangkan penelitian dengan menggunakan strategi komunikasi di
antaranya:
1. Strategi Komunikasi Jurnalis Voice Of America (VOA) dalam
Pemberitaan Warga Muslim di Amerika Serikat oleh Putri Wulandari,
mahasiswa S1 Program Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Jakarta.
2. Strategi Komunikasi Sub. Bagian Keagamaan Kantor Walikota Tangerang
Selatan dalam Menciptakan Nuansa Islami di Kantor Walikota Tangerang
Selatan oleh Dafik Nurul Fitran, mahasiswa S1 Program Studi
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Jakarta.
Persamaan penelitian skripsi Susi Fatimah dengan skripsi saya terletak
pada subjek kajian, yaitu lembaga Kedutaan Besar Amerika Serikat. Dan yang
menjadi objek kajian skripsi dari Dafik Nurul Fitron dan Putri Wulandari Rizki
12
Kusuma, pembahasan mereka mengenai konsep strategi komunikasi. Yang
membedakan kajian saya dengan mereka adalah objek penelitian yang diteliti
yaitu Diplomasi Publik, khususnya Strategi Komunikasi Diplomasi Publik
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Kajian ini mengacu pada
perencanaan, pola, posisi, perspektif, dan permainan atau cara dalam Diplomasi
Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia.
Penulis menggunakan referensi buku bacaan yang terkait dengan bahasan
Diplomasi Publik. Serta artikel-artikel, makalah-makalah dan lain sebagainya.
F. Kerangka Teori dan Pernyataan
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia memiliki berbagai
departemen salah satunya Diplomasi Publik, yaitu bertujuan untuk memengaruhi
persepsi dan sikap orang-orang luar negeri, dan untuk memengaruhi kebijakan
Kedutaan Besar Amerika Serikat
Diplomasi Publik
Strategi Komunikasi:
a. Perencanaan
b. Pola
c. Posisi
d. Perspektif
e. Permainan/Cara
Implementasi Program
Diplomasi Publik:
a. Program Sosial-
Budaya
b. Program Agama
c. Program Pendidikan
Kelompok Publik:
a. Konsumen
b. Produsen
c. Perancang
d. Pembatas
13
pemerintah dalam negeri. Dengan melalui kategori publik seperti konsumen,
produsen, perancang, dan pembatas. Melalui strategi komunikasi yaitu:
perencanaan, pola, posisi, perspektif, dan permainan atau cara. Secara garis besar
strategi komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta
Indonesia yaitu: Menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah dan masyarakat
Indonesia. Menjalin kerjasama ekonomi yang kuat dengan pemerintah dan
masyarakat Indonesia. Komunikasi langsung dari berbagai kegiatan, pertukaran
pelajar, program speaker, program budaya, program beasiswa, dan lain-lain. Saat
ini Diplomasi Publik telah menjalin ikatan kemitraan yang kuat dengan
pemerintah dan masyarakat di Indonesia. Diplomasi Publik juga telah
melaksanakan program beasiswa dan pertukaran seperti program pertukaran
pemuda dan studi (YES), program Kepemimpinan Pemuda Indonesia (IYLP),
Program ASEAN Youth Leadership (SEAYLP), Program Studi Bahasa Inggris,
Program Fulbright, Program Humpfrey Fellowship, Study Institusi AS, program
budaya seperti @america yang merupakan pusat budaya terbesar di dunia.
Kemudian Diplomasi Publik juga telah melaksanakan kerjasama dengan personil
nasyid “Native Deen” asal Washington DC dengan kegiatan seperti workshop,
buka puasa bersama, diskusi, dan menggelar konser di Indonesia. Hal ini sangat
penting dilakukan Diplomasi Publik sebagai dasar dalam melaksanakan berbagai
program di Indonesia. Ikatan yang kuat ini telah melahirkan beberapa perumusan
kegiatan yang telah diimplementasikan dalam menjalin hubungan baik antara
Indonesia dan Amerika.
14
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman terhadap keseluruhan skripsi ini, maka
penulis membuat sistematika penulisan pada skripsi sebagai berikut:
Penulis memulai dengan Bab I, yaitu Pendahuluan, yang menguraikan
latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan yang
merupakan gambaran umum dalam penulisan skripsi.
Selanjutnya, Kajian Teoritis penulis tempatkan pada Bab II, yaitu
menjelaskan teori-teori yang relevan digunakan dalam penulisan skripsi untuk
menganalisa dan merancang sistem yang diperoleh dari berbagai sumber seperti
buku referensi maupun internet yang menjadi landasan penulisan skripsi ini
diantaranya teori tentang, komunikasi internasional, strategi komunikasi, dan
Diplomasi Publik.
Lebih jauh, Gambaran Umum Kedutaan Besar Amerika Serikat yaitu
membahas tentang sejarah berdirinya Kedutaan Besar Amerika Serikat, penulis
tempatkan pada Bab III. Selain itu dalam bab ini juga membahas mengenai tugas
dan fungsi Kedutaan Besar Amerika Serikat. Terdapat struktur, dan berbagai
kegiatan dalam lembaga tersebut. Serta Diplomasi Publik dengan berbagai
program-programnya.
Adapun temuan dan Analisis Data dari keseluruhan skripsi ini ada pada
Bab IV yang membahas hasil dari temuan data dan analisis data yakni strategi
komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Unit
analisis yang digunakan adalah: perencanaan, pola, posisi, perspektif, dan
15
permainan atau cara dalam Diplomasi Publik Kedutaan Besar Ameika Serikat di
Jakarta Indonesia.
Akhirnya Bab V Penutup, yaitu berisi kesimpulan dari penulisan skripsi
ini dan saran yang diharapkan dapat berguna bagi penulis.
16
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Komunikasi Internasional
Komunikasi internasional adalah komunikasi yang ruang lingkupnya
melintasi batas-batas wilayah negara dan menyangkut interaksi atau hubungan
cukup luas dan intens dengan bangsa lain. Dapat juga didefinisikan sebagai proses
komunikasi yang berlangsung atau dilakukan antara komunikator yang mewakili
suatu negara atau bangsa untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan
dengan berbagai kepentingan negara lain dengan tujuan untuk memberi tahu atau
sebaliknya menanyakan (untuk mengetahui) sesuatu untuk mengarahkan
(memengaruhi) orang lain berbuat sesuatu.1
Komunikasi internasional adalah komunikasi yang dilakukan antara
komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang
berkaitan dengan berbagai kepentingan negaranya kepada komunikan yang
mewakili negara lain dengan tujuan untuk memperoleh dukungan yang lebih
luas.2
Kegiatan komunikasi internasional meliputi berbagai kunjungan
kenegaraan (muhibah), kunjungan wisata, keikutsertaan dalam konferensi
internasional atau event olahraga (Olympiade, Asian Games, dsb) merupakan
kegiatan komunikasi internasional. Jadi, berbagai kegiatan untuk saling mengenal
1 Teuku May Rudy, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional (Bandung:
Refika Aditama, 2005), h.125. 2 Bakri Abbas, Komunikasi Internasional (Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta IISIP,
2003), h. 2.
17
lebih dekat atau memperkenalkan diri (negara, bangsa, kelompok, organisasi,
perusahaan) merupakan bagian dari komunikasi internasional.3
Pada masa lampau, komunikasi internasional lazim dilakukan oleh para
utusan atau diplomat (perwakilan diplomatik dan konsuler) yang mewakili
pemerintah. Bisa juga dengan kepala negara mengunjungi negara lain dan
berdialog dengan kepala negara atau kepala pemerintahan yang bersangkutan.
Namun dalam perkembangannya, komunikasi internasional mencakup pula
komunikasi yang dilakukan oleh pihak swasta serta kalangan bisnis (untuk
kepentingan perusahaan-perusahaan), seniman, ilmuwan, tokoh organisasi masa,
dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat.4
Komunikasi internasional memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:
1. Mendinamisasikan hubungan (internasional) yang terjalin antara dua
negara atau lebih serta hubungan di berbagai bidang antara kelompok-
kelompok masyarakat yang berbeda negara atau berbeda kebangsaan
(kewarganegaraan).
2. Membantu atau menunjang upaya-upaya pencapaian tujuan hubungan
internasioanl dengan meningkatkan kerja sama internasional serta
menghindri adanya konflik atau kesalahpahaman baik antara pemerintah
dengan pemerintah (goverment to goverment) maupun antara penduduk
dengan penduduk (people to people).
3 Teuku May Rudy, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, h. 125
4 Teuku May Rudy, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, h. 126.
18
3. Merupakan teknik untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri bagi
masing-masing negara atau memperjuangkan pencapaian kepentingan-
kepentingannya di negara lain.5
Muhammad Shoelhi mengutip bukunya Onong Uchjana Effendy, dalam
kuliah-kuliah klasiknya, komunikasi internasional adalah komunikasi yang
dilakukan komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-
pesan yang berkaitan dengan berbagai kepentingan negaranya kepada komunikan
yang mewakili negara lain dengan tujuan memperoleh dukungan, bantuan, dan
kerja sama melalui berbagai media komunikasi atau media massa internasional.
Komunikasi internasional, adalah sebuah komunikasi yang interaksi dan ruang
lingkupnya bersifat lintas negara serta berlangsung di antara yang berbeda-beda
dan memiliki jangkauan penyampaian pesan melintasi batas-batas wilayah suatu
negara.6
Mohammad Shoelhi mengutip bukunya Gerhard Maletzke dalam bukunya
Intercultural and International Communications menyatakan, bahwa komunikasi
internasional adalah proses komunikasi antara berbagai negara atau bangsa yang
melintasi batas-batas negara. Komunikasi ini tercermin dalam diplomasi, dan
seringkali berhubungan dengan situasi intercultural (antarbudaya). Komunikasi
internasional adalah proses untuk memengaruhi negara atau bangsa yang berbeda
yang melintasi batas negara (international communication is a process to
influence different countries or nations across frontiers).7
5 Teuku May Rudy, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, h. 126.
6 Shoelhi Mohammad, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2011), h. 2-3. 7 Shoelhi Mohammad, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 3.
19
Komunikasi internasional lebih banyak menekankan kajian atas realitas
politik dengan fokus perhatian pada pesan yang bermuatan kebijakan dan
kepentingan suatu negara dengan negara lain sebagai realitas politik yang terkait
dengan masalah ekonomi, politik, pertahanan, dan lain-lain dan lebih khusus lagi
kajian strategi komunikasi internasional.
Hal ini terasa begitu penting mengingat semua kegiatan hubungan
internasional ditujukan umumnya untuk memenangkan (kepentingan) bangsa-
komunikator terhadap bangsa-komunikannya. Suatu kunjungan ke negara lain
yang dilaksanakan oleh seorang kepala negara atau suatu kelompok masyarakat
atau golongan misalnya, efeknya selalu terkait dengan kedua bangsa bersangkutan
termasuk bila komunikasi internasional digunakan untuk menyampaikan politik
atau kegiatan-kegiatan yang berlatar belakang politik antarnegara.
Dilihat dari pelakunya, komunikasi internasional dapat dibagi menjadi 2
yaitu:
1. Official Transaction, yakni kegiatan komunikasi yang dijalankan antara
pemerintah satu negara dengan pemerintah lain dari negara yang berbeda
atau dengan organisasi internasional.
2. Unofficial Transaction atau disebut juga interaksi transnasional, yakni
kegiatan komunikasi yang melibatkan antara individu-individu pribadi,
kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi dari negara berbeda, atau
pihak non pemerintah.8
Komunikasi internasional dapat dibedakan dari hubungan internasional.
Hubungan internasional menitikberatkan perhatian pada etika internasional
8 Ade Armando, Komunikasi Internasional (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 1.13.
20
sebagai dasar yang menentukan moral internasional, yaitu suatu sikap suatu
bangsa atau negara untuk saling mengindahkan hukum internasional. Hubungan
internasional mencakup segala macam hubungan antarbangsa atau kelompok
bangsa dalam masyarakat dunia dengan segala kekuatan-kekuatan, tekanan-
tekanan, proses-proses yang menentukan cara hidup, bertindak dan cara berpikir
manusia. Hubungan internasional bertujuan memelihara keseimbangan hubungan
antarbangsa dalam keadaan tenteram dan damai.9
Perbedaan antara hubungan internasional dan komunikasi internasional
terletak pada sifat kecenderungan saling memengaruhi. Dalam keadaan itu,
apabila ide, kepentingan, dan kehendak suatu negara untuk menguasai pikiran
negara lain ditransfer dalam bentuk kemasan komunikasi dengan berbagai macam
sarana dan motivasi, maka hubungan internasional telah beralih ke komunikasi
internasional. Dalam komunikasi internasional kecenderungan interaksi lebih
ditentukan oleh kebijaksanaan negara dalam memenuhi kepentingan negara
tersebut. Komunikasi internasional mampu memicu hubungan politik
internasional untuk dikembangkan ke hubungan bidang-bidang lainnya.10
Teori komunikasi internasional ini penting karena kegiatan (proses)
komunikasi internasional yang berisi pesan atau informasi tentang berbagai
kondisi dan perkembangan di negara yang bersangkutan beserta masyarakatnya
untuk diketahui secara luas oleh masyarakat di negara lain. Diplomasi publik
dapat dilakukan dengan menggunakan bentuk komunikasi interpersonal (antar
perorangan), komunikasi kelompok (organisasional), dan komunikasi massa. Oleh
karena itu, komunikasi internasional merupakan bagian penting dalam
9 Shoelhi Mohammad, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 4.
10 Shoelhi Mohammad, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 4.
21
melaksanakan strategi komunikasi dan merupakan suatu teknik dari pelaksanaan
kebijakan luar negeri masing-masing negara.
B. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos, yang berarti
„Komandan Militer‟ pada zaman demokrasi Athena. Pada awalnya strategi
digunakan dalam dunia militer, yaitu untuk memenangkan suatu peperangan.11
Strategi sebagai penentuan tujuan dan tujuan jangka panjang dan sasaran
sebuah perusahaan. Pandangan lain menyebutkan bahwa strategi sebagai sebuah
mode (model perencanaan), yang secara eksplisit dikembangkan oleh para
manajer dengan mengidentifikasikan arah tujuan, kemudian mengembangkan
rencana tersebut secara sistematis dan terukur untuk mencapai tujuan.12
Strategi menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchyana Effendy, strategi
adalah perencanaan (planning) dan managemen (management) untuk mencapai
suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai suatu tujuan tersebut, strategi tidak
berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus
menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.13
Strategi dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau
sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan. Karena strategi merupakan
upaya pelaksanaan, maka strategi pada hakikatnya merupakan suatu seni yang
implementasinya didasari intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga
dapat merupakan ilmu, yang langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data dan
11
Komarudin, Ensiklopedi Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), cet. ke-1, h. 539 12
Hasan Erliana, Komunikasi Pemerintahan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), h. 43. 13
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1992), h. 32
22
fakta yang ada. Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau
mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu rencana atau tindakan. Strategi
biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi disusun
secara bertahap dengan memperhitungkan faktor-faktor yang memengaruhinya.14
Pendekatan strategi memiliki beberapa ciri yaitu:
1. Memusatkan perhatian pada kekuatan. Kekuatan adalah bagaikan fokus
pokok pendekatan strategi.
2. Memusatkan kepada analisa dinamika, analisa gerak, analisa aksi.
3. Strategi memusatkan pada perhatian kepada tujuan yang ingin dicapai
serta gerak untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Strategi memperhatikan faktor-faktor waktu (sejarah: masa lampau. Masa
kini, dan trauma masa depan) dan faktor lingkungan
5. Strategi berusaha menemukan masalah-masalah yang terjadi dari peristiwa
yang ditafsirkan berdasarkan konteks kekuatan, kemudian mengadakan
analisa kemungkinan-kemungkinan serta memperhitungkan pilihan-pilihan
dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam rangka menuju kepada
tujuan.15
Strategi adalah sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil
akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk
keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas.
Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara langsung dan kompetitif.
14
“Pengertian Strategi”, artikel diakses pada 17 September 2011, pukul 20.26 dari
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2117278-pengertian-strategi/ 15
Ali Martopolo, Strategi Kebudayan, (Jakarta: Eisiter For Strategic End International
Study 1978), h. 8.
23
Mintzberg menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk
diikuti dalam mencapai misinya. Lima kegunaan strategi, yaitu:
1. Sebuah rencana – suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar;
2. Sebuah cara – suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh
lawan atau kompetitor;
3. Sebuah pola – dalam suatu rangkaian tindakan;
4. Sebuah posisi – suatu cara yang menempatkan organisasi dalam sebuah
lingkungan;
5. Sebuah perspektif – suatu cara yang terintegrasi dalam memandang
dunia.16
Menurut Minzberg, the strategy process dan medefinisikan bahwa strategi
sebagai perspektif, strategi sebagai posisi, strategi sebagai perencanaan, strategi
sebagai pola kegiatan, dan strategi sebagai penipuan atau cara yaitu muslihat
rahasia. Sebagai perspektif, di mana strategi dalam membentuk misi, misi
menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai posisi, di mana dicari
pilihan untuk bersaing. Sebagai perencanaan, dalam hal strategi menentukan
tujuan perfomansi perusahaan. Sebagai pola kegiatan, di mana dalam strategi
dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.17
Strategi komunikasi antara berbagai tingkat dalam organisasi harus
konsisten. Seringkali terjadi keputusan strategis yang dibuat pada tingkat-tingkat
yang berbeda kurang dipahami. Oleh karena itu, peran spesialis public relations
adalah untuk memastikan bahwa konsistensi diterapkan secara menyeluruh, yang
oleh politisi Inggris Peter Mandelson disebut sebagai „on message‟. Penerapan
16
Henry Mintzberg, The Rise and Fall of Strategic Planning, (Harvard: Bussines Review,
1994) h. 107. 17
Henry Mintzberg, The Rise and Fall of Strategic Planning, h. 107
24
menyeluruh ini tidak berarti umum atau sama, meskipun persepsi dari frase
tersebut secara terus-menerus dibuat oleh jurnalis dan rival politiknya agar frase
„on message‟ memang berarti umum atau sama.18
Strategi komunikasi sangat dibutuhkan dalam Diplomasi Publik Kedutaan
Besar Amerika Serikat, untuk menjalin hubungan baik dan mempromosikan
program-program sosial budaya. Meskipun strategi yang diterapkan berbeda dari
satu organisasi ke organisasi lainnya, pembuatan strategi umumnya menggunakan
tiga tingkat, yaitu tingkat korporasi, unit bisnis dan tingkat operasional, meskipun
dalam sebuah perusahaan yang kecil unit bisnis juga berarti tingkat korporasi,
sementara dalam pelayanan kesehatan misalnya, keputusan strategis dibuat dari
pemerintah pusat ke bawah.
Dengan menggunakan teori Mintzberg yang meliputi perencanaan, cara,
pola kegiatan, posisi dan perspektif dapat menjelaskan strategi komunikasi
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia.
Mintzberg melihat hubungan diantara kelima kegunaan yang dia ajukan dan
dalam tulisannya selalu menekankan bahwa sangat penting untuk menggali
berbagai perspektif yang berbeda dari sebuah organisasi dan aktivitasnya yang
diberikan oleh tiap-tiap kegunaan.
C. Pengertian Komunikasi
Secara historis, kata komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu perkataan
communicare mempunyai arti “berpartisipasi atau memberitahukan.”19
Pendapat
lain mengatakan istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, communicatio yang
18
Henry Mintzberg, The Rise and Fall of Strategic Planning, h. 108 19
Astid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek (Bandung: Bina Cipta, 1974),
h. 1.
25
berasal dari kata communis artinya: “sama” dalam arti sama makna mengenai
suatu hal.20
Jadi dapat dikatakan bahwa pengertian komunikasi ialah
pembaritahuan di pihak yang memberitahu (komunikator) kepada pihak yang
diberitahu (komunikan) tentang suatu hal. Ditinjau dari sudut etimologi kata
komunikasi berasal dari bahasa Inggris, communication yang berarti: hubungan,
pemberitahuan.21
Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message),
orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator),
sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama communicatee.
Sasa Djuarsa Senjaja dalam bukunya “Pengantar Komunikasi”
mengatakan, komunikasi adalah “suatu proses pembentukan, penyampaian,
penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang dan dua
orang atau lebih dengan tujuan tertentu.22
Definisi komunikasi menurut Harold Dwight Lasswell, bahwa komunikasi
pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa,
dengan saluran apa, kepada siapa, dengan akibat atau hasil apa, (who says what in
which channel to whom with what effect?)
Adapun pengertian selain di atas, para ahli komunikasi juga mempunyai
pendapat yang berbeda mengenai pengertian komunikasi, di antaranya Berelson
dan Steiner mendefinisikan komunikasi sebagai penyampaian informasi, ide
gagasan, emosi, keterampilan, dan seterusnya melalui penggunaan simbol kata,
gambar, angka, grafik, dan lain-lain.
20
Onong Uchyana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 4. 21
Johan Surjadi dan S. Koentjoro, Kamus Lengkap Populer (Jakarta : Indah, 1986), h. 67. 22
Sasa Djuarsa Senjaja, Pengantar Komunikasi (Jakarta: Universitas terbuka, 1999), cet.
ke-4, h. 8.
26
Begitupun yang menekankan pada unsur penyampaian atau pengoperan
bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti
antara individu-individu.23
Menurut Onong Uchjana Effendi, ada beberapa sebab mengapa manusia
melakukan komunikasi, yakni untuk:
1. Mengubah sikap (to change the attitude);
2. Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion);
3. Mengubah prilaku (to change the behavior);
4. Mengubah masyarakat (to change the society).
Agar komunikasi berjalan efektif, maka Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat memerlukan strategi dalam menyampaikan pesan agar dapat
diterima oleh orang lain. Komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan, ini
merupakan sesuatu yang baik untuk dilaksanakan dalam menjalankan suatu
program-program di Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta Indonesia untuk
mencapai suatu tujuan.
D. Pengertian Strategi Komunikasi
Menurut Fred R David, Strategi komunikasi merupakan perpaduan
perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen
komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Strategi komunikasi harus menunjukkan bagaimana operasionalnya
23
Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi: Sebagai Pengantar Ringkas (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1995), cet. ke-3, h.25.
27
secara praktis harus dilakukan. Dalam arti kata, pendekatannya bisa berbeda-beda
tergantung pada suatu kondisi dan situasi.24
Berbicara tentang strategi komunikasi ditinjau dari pengertian harfiahnya
merupakan manajemen dalam mencapai tujuan yang apabila diperluas berkaitan
dengan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pengendalian dan evaluasi namun dalam kenyataannya strategi itu
sendiri tidaklah berfungsi sebagai peta jalan bagi pemakainya, melainkan harus
mampu berfungsi sampai pada penentuan taktik operasionalnya. Sehingga startegi
komunikasi dapat dijadikan panduan communication planning dan communication
management, untuk mencapai suatu tujuan. Dengan perkataan lain bahwa
pendekatan (approach) dalam pencapaian tujuan boleh berbeda tergantung dari
situasi dan kondisi namun harus selalu berada dalam ruang lingkup koridor yang
ada. 25
Hasan Erliana mengutip dari R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M.
Dallas Burnet dalam bukunya, Techniques for Effective Communication,
menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas: To secure
understanding adalah memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang
diterimanya. Andaikata ia sudah dapat mengerti dan menerima, maka
penerimanya itu harus dibina (to establish acceptance). Pada akhirnya kegiatan
dimotivasikan (to motivate action).26
Strategi komunikasi sudah tentu bersifat makro yang dalam prosesnya
berlangsung secara vertikal piramidal. Para komunikator yang berada di puncak
kelembagaan negara, apakah itu pihak eksekutif, legislatif, atau yudikatif
24
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep (Jakarta : Prenhalindo, 2002), h. 301. 25
Onong U. Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, h. 97. 26
Hasan Erliana, Komunikasi Pemerintahan (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), h. 44
28
menggunakan media, baik media massa maupun media nirmassa melalui jenjang
hierarki menurun ke bawah. Mestinya komunikasi vertikal, tidak hanya
berlangsung dari atas ke bawah (downward communication), tetapi juga dari
bawah ke atas (upward communication).27
Dengan demikian orang yang menyampaikan pesan, yaitu komunikator,
ikut menentukan berhasilnya komunikasi. Dalam hubungan ini faktor source
credibility komunikator memegang peranan yang sangat penting. Istilah
kredibilitas ini adalah istilah yang menunjukkan nilai terpadu dari keahlian dan
kelayakan dipercaya. Seorang komunikator memiliki kredibilitas disebabkan oleh
etos pada dirinya, yaitu apa yang dikatakan Aristoteles dan yang hingga kini tetap
dijadikan pedoman adalah good sense, good moral, and good character, dan
kemudian oleh para cendekiawan modern diformulasikan menjadi itikad baik
(good intensions), kelayakan untuk dipercaya (trustworthiness), serta kecakapan
atau keahlian (competence or expertness).28
Tinjauan komunikasi secara makro dan mikro, dalam strategi komunikasi
sebagaimana dikemukakan oleh Uchjana, memiliki fungsi ganda yaitu:
1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif persuasif dan
intruktif secara sistemik untuk memperoleh hasil optimal;
2. Menjembatani cultural gap akibat kemudahan yang diperolehnya dan
kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang
jika dibiarkan dapat memengaruhi nilai-nilai budaya.29
27
Erliana, Komunikasi Pemerintahan (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), h . 44. 28
Erliana, Komunikasi Pemerintahan, h. 44. 29
Onong U. Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, h. 96
29
Sebagaimana halnya dengan strategi dalam bidang apapun, maka strategi
komunikasi harus pula didukung oleh teori, karena teori merupakan pengetahuan
berdasarkan pengalaman yang sudah diuji kebenarannya. Para ahli telah banyak
mengetengahkan teori komunikasi, namun untuk strategi komunikasi masih perlu
dikembangkan lebih banyak dan lebih dalam lagi sehingga untuk saat ini yang
dapat dijadikan pendukung dari strategi komunikasi adalah apa yang
dikemukakan oleh Harold J. Laswell yang terkenal dengan teori komunikasi
paling awal, menyatakan bahwa cara terbaik untuk menerangkan kegiatan
komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Who Says What in Which Channel To
Whom and With What Effects”.30
Berhasil tidaknya suatu strategi komunikasi,
ditentukan juga oleh kemampuan sistematik antar komponen-komponen yang
terkait yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam
pernyataan Lasswell tersebut.
Implementasi dari pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat
perlu karena pendekatan terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan
komunikasi dapat bermacam-macam, yakni menyebarkan informasi, melakukan
persuasi dan melaksanakan instruksi. Melalui persuasi yang merupakan kegiatan
komunikasi dengan harapan terjadinya behavior change pada diri komunikan dan
tahu pula efek apa yang dikehendaki dari mereka, maka suatu langkah yang
mudah bagi kita untuk menentukan strategi yang akan dilakukan. 31
Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangatlah penting.
Karena seorang komunikator yang mampu melancarkan komunikasi secara luwes
tentu akan dapat dengan mudah melakukan perubahan ketika ada atau suatu faktor
30
Onong U. Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, h. 97. 31
Erliana, Komunikasi Pemerintahan (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), h. 45.
30
yang memengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi bisa datang
sewaktu-waktu, sehingga efek yang diharapkan sulit untuk dicapai. 32
Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan
perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya
tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya,
dengan perkataan lain pihak komunikan merasa adanya kesamaan antara
komunikator dengannya, yang dikomunikasikan oleh komunikator. Sikap
komunikator yang berusaha menyamakan diri dengan komunikan itu dapat
menimbulkan simpati komunikan pada komunikator.33
Suatu paradigma mengandung tujuan dan tujuan pada paradigma
komunikasi adalah untuk mengubah sikap, opini atau pandangan, dan perilaku (to
change the atittude, opinion, and behavior), sehingga timbul pada komunikan
efek kognitif, efek afektif, dan efek konatif atau behavioral.34
Karena strategi komunikasi adalah merupakan suatu kemampuan dalam
mencapai tujuan negara dan pemerintahan. Maka kemampuan tersebut dapat
meliputi kemampuan mengajak orang lain bekerjasama yang di dalamnya
mencakup aktivitas; merencanakan, mengendalikan dan kemampuan melakukan
kontrol atau evaluasi. 35
Maka dapat dikatakan, strategi komunikasi adalah keseluruhan
perencanaan, taktik, cara yang akan dipergunakan guna melancarkan komunikasi
dengan memerhatikan keseluruhan aspek yang ada dalam proses komunikasi
untuk mencapai suatu tujuan.
32
Erliana, Komunikasi Pemerintahan, h. 46. 33
Erliana, Komunikasi Pemerintahan, h. 46. 34
Erliana, Komunikasi Pemerintahan, h. 47. 35
Erliana, Komunikasi Pemerintahan, h. 47.
31
E. Pengertian Diplomasi
Secara etimologis, diplomasi berasal dari kata bahasa Yunani diploun.
Kata diploma lebih dekat artinya dengan duplikasi yang berarti menggandakan
atau melipat dua. Kata diploma juga erat kaitannya dengan duplicity atau
duplikasi, yang berarti sengaja menipu atau bermuka dua, seperti budaya India
dan Bulgaria yang berkata “ya” sambil menggelengkan kepala. Selanjutnya, kata
diploma juga menunjukkan arti naskah atau dokumen yang dilubangi dan
disimpan di kantor pemerintah, dan kemudian kata diplomasi diartikan sebagai
pekerjaan orang yang menyimpan dokumen.36
Diplomasi menunjukkan keahlian atau keberhasilan dalam melakukan
hubunga internasional dan perundingan.37
Di dalam kamus atau ensiklopedi, kita menemukan banyak ragam arti dan
makna kata diplomasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus
Umum Bahasa Indonesia, diplomasi berarti urusan dalam penyelenggaraan
perhubungan resmi antara satu negara dengan negara lain, atau urusan
kepentingan sebuah negara dengan perantaraan wakil-wakilnya di negara lain.
Diplomasi juga berarti pengetahuan dan kecakapan dalam membina hubungan
antara satu negara dengan negara lain.38
Mohammad Soelhi mengutip dari Webster’s Dictionary, diplomasi berarti
seni dan praktik dalam melakukan perundingan antarbangsa, atau keterampilan
mengelola segala urusan luar negeri tanpa menimbulkan permusuhan. Oxford
Dictionary mengartikan diplomasi sebagai manajemen hubungan internasional
36
Shoelhi Mohammad, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 74. 37
Diakses dari http:/romeltea.com/pengertian-diplomasi, pada Sabtu 3 Desember 2011
pukul 17.00. 38
Shoelhi Mohammad, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 74.
32
melalui negosiasi; hubungan ini diselaraskan dan diatur duta besar dan para wakil
negara; diplomasi merupakan bisnis atau seni para diplomat.39
Mohammad Soelhi mengutip dari Lord Strang dalam bukunya The
Foreign Office, sejak abad XVIII diplomasi mempunyai arti pekerjaan yang
terkait dengan hubungan luar negeri atau pelaksanaan politik luar negeri, dan
diploma diartikan sebagai surat kepercayaan bagi wakil resmi sebuah pemerintah
negara. Dan diplomasi juga merupakan pelaksanaan hubungan antarpemerintah
berbagai negara melalui wakil-wakil tetap yang ditunjuk untuk itu berdomisili di
negara tempat ia ditugaskan.40
Menurut Deddy Djamaludin Malik, diplomasi adalah komunikasi tatap
muka atau telekomunikasi atau korespondensi yang dilakukan untuk menjalin,
mempererat, dan meningkatkan hubungan baik dengan negara lain melalui
diplomasi, suatu pemerintah atau negara lain guna mencapai kepentingan
bersama. Untuk menjalin hubungan baik dengan negara lain melalui diplomasi,
suatu pemerintah atau negara mengutus diplomat yang menguasai pengetahuan
tentang banyak hal terkait dengan pemerintah atau negara lain. Itulah sebabnya,
dalam upaya mengumpulkan informasi tentang negara yang menjadi tujuan
tugasnya, seorang diplomat perlu memantau berita-berita tentang berbagai
perkembangan baik yang disiarkan media cetak maupun media elektronik dan
siaran-siaran di internet yang dikelola pemerintah dan organisasi setempat yang
berpengaruh.41
39
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 74. 40
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 75. 41
Malik, Dedi Jamaludin, Komunikasi Internasional (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1993) h. 54.
33
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa diplomasi adalah perpaduan
antara ilmu dan seni perundingan atau metode untuk menyampaikan pesan
melalui perundingan guna mencapai tujuan dan kepentingan negara yang
menyangkut bidang politik, ekonomi, perdagangan, sosial, budaya, pertahanan,
militer, dan berbagai kepentingan lain dalam bingkai hubungan internasional. Inti
diplomasi adalah kesediaan untuk saling memberi dan menerima guna mencapai
saling pengertian antara dua negara (bilateral) atau tiga negara (trilateral) atau
beberapa negara (multilateral). Diplomasi biasanya dilakukan secara resmi
antarpemerintah negara, namun bisa juga secara tidak resmi melalui antarlembaga
informal atau antarpenduduk atau antarkomunitas dari negara yang berbeda.
Idealnya, diplomasi haruslah memberikan hasil berupa pengertian lebih baik atau
persetujuan tentang suatu masalah yang dirundingkan.42
F. Ragam Diplomasi
Diplomasi yang merupakan praktik komunikasi antarnegara sudah
melembaga sejak dahulu dan menjelma ke dalam aturan-aturan hukum
internasional. Komunikasi internasional semacam itu biasanya dilakukan antara
berbagai pihak, khususnya antara wakil-wakil negara yang sudah diakui, untuk
merundingkan kepentingan dalam berbagai bidang. Ada berbagai ragam
diplomasi, yaitu diplomasi borjuis-sipil, diplomasi demokratis, diplomasi totaliter,
diplomasi preventif, diplomasi provokatif, diplomasi perjuangan, diplomasi
kebudayaan, diplomasi ekonomi, diplomasi multijalur (multitrack diplomacy), dan
diplomasi publik (soft power diplomacy).43
42
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 79. 43
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 79.
34
1. Diplomasi Borjuis-Sipil
Diplomasi ini dilakukan untuk mencari penyelesaian kompromistis
yang lebih mengutamakan pemilihan cara-cara damai melalui negosiasi untuk
mencapai tujuan secara saling menguntungkan daripada penghancuran total
pihak-pihak yang bermusuhan.44
2. Diplomasi Demokratis
Diplomasi demokratis adalah sebutan bagi diplomasi Amerika Serikat
yang baru pada abad ke-20 tahun 1919 dan ikut berkecimpung dalam
percaturan politik internasional.45
Diplomasi ini berlangsung secara terbuka dengan memperhatikan
suara-suara rakyat. Pada mulanya, diplomasi berlangsung secara tertutup.
Kontrol tehadap diplomasi ditujukan kepada wakil rakyat. Dalam diplomasi
demokratis, diplomasi berada di bawah kontrol publik. Faktor terpenting
dalam diplomasi ini terletak pada ratifikasi perjanjian oleh legislatif.
Kelemahan diplomasi ini terlihat dari adanya keraguan dari pemerintah dan
legislatif sehingga memengaruhi tingkat keberhasilan diplomasi.46
3. Diplomasi Totaliter
Diplomasi totaliter merupakan diplomasi yang diwarnai berbagai
perkelindanan antara nasionalisme ekstrem (pemujaan patriotisme dan
loyalitas kepada negara berapapun harga pengorbanannya), nasionalisme
ekonomi dan pertimbangan ideologis. Diplomasi ini lebih menonjolkan
44
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 80. 45
Diakses melalui http:/politik.kompasiana.com/2011/01/01diplomasi-demokratis/, pada
Sabtu 3 Desember 2011 pukul 17.33. 46
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 80.
35
peningkatan peran negara dan sekaligus penambahan tuntutan yang dibuat
oleh negara tentang kesetiaan dan pengabdian rakyat.47
4. Diplomasi Preventif
Diplomasi preventif biasanya dilancarkan ketika masyarakat
menghadapi suasana genting yang bakal memunculkan konflik besar atau
pecah perang. Diplomasi preventif paling besar dalam abad milenium ini yang
didukung ratusan ribu orang dari berbagai bangsa dilancarkan di Washington
DC, ketika Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah bersiap untuk
melancarkan perang terhadap Irak. Diplomasi preventif ini mengusung pesan
tunggal stop the war. Namun, diplomasi ini gagal karena pesan tidak
dihiraukan Washington DC, hingga meletus api peperangan.48
5. Diplomasi Provokatif
Diplomasi provokatif dilancarkan dengan tujuan untuk menyudutkan
posisi suatu suatu negara atau menimbulkan sikap masyarakat internasional
agar membenci atau menentang kebijakan politik suatu negara atau
mendobrak kemapanan yang tidak disukai atau menentang aturan yang
berlaku. Kelompok yang melancarkan diplomasi provokatif misalnya
kelompok RMS di Belanda yang tak pernah berhenti menuntut berdirinya
Republik Maluku Selatan di Indonesia. Selain RMS, kelompok homoseks
yang tergabung dalam LSM Internasional Lesbian and Gay Association
(ILGA) juga pernah melancarkan diplomasi provokatif dengan menggelar
konferensi homoseks regional Asia di Surabaya dan menggelar Q-Film
Festival di Jakarta dan sejumlah kota besar didukung kedutaan besar Jerman,
47
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 80. 48
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 81.
36
Belanda, Prancis, dan Jepang. Sebelum ini, mereka menggelar konteks waria
di Aceh dan Depok, Jawa Barat. Mereka bertujuan mendobrak tata nilai sosial
dan aturan hukum agama yang dianut mayoritas warga Indonesia.49
6. Diplomasi Perjuangan
Diplomasi perjuangan pertama kali dicetuskan Presiden Soeharto
dalam pidatonya di depan Rapat kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia
pada Maret 1977. Diplomasi perjuangan diperlukan saat negara menghadapi
situasi genting untuk mempertahankan posisinya dalam memperjuangkan hak-
hak untuk mengatur urusan dalam negerinya sendiri dan menghindarkan
campur tangan negara.50
7. Diplomasi Ekonomi
Pasca Perang Dunia II, negara kolonial kehilangan sebagian besar
kekuatannya, sedangkan negara bekas jajahan memerlukan bantuan ekonomi.
Kendati demikian, negara-negara besar tetap ingin menanamkan pengaruhnya
melalui berbagai cara, utamanya sarana bantuan ekonomi. Pada saat yang
sama, terjadi persekutuan-persekutuan politik yang membutuhkan dukungan
kekuatan militer dan ekonomi. Pecah pula Perang Dingin yang membawa
konsekuensi penerapan berbagai tindakan ekonomi sebagai taktik diplomasi.
Pada saat inilah negara-negara baru merdeka gencar melancarkan diplomasi
ekonomi sehingga pinjaman ekonomi meningkat tajam. Mereka menawarkan
aneka potensi dan deposit cadangan sumber daya alamnya untuk dikelola bagi
49
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 81. 50
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 81.
37
kepentingan ekonomi bersama. Itulah sebabnya, diplomasi ini juga dikenal
dengan sebutan – shop-keeper diplomacy.51
8. Diplomasi Multijalur (Multitrack Diplomacy)
Diplomasi multijalur (multitrack diplomacy) muncul dalam kata
sambutan Menlu RI, Dr. Nur Hassan Wirajuda, dalam acara sosialisasi buku
Panduan Umum Tata Cara Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah,
Jakarta, 29 Oktober 2003. Istilah ini kemudian menjadi populer di kalangan
para diplomat, ketika peraturan perundang-undangan mengenai hubungan luar
negeri dan otonomi daerah diperkenalkan ke dunia internasional. Istilah ini
mengacu pada visi total diplomacy dalam arti penggunaan seluruh upaya dari
para aktor (diplomat dan nondiplomat) dalam pelaksanaan politik luar negeri,
dan keterlibatan daerah sebagai salah satu track. Dalam pelaksanaan diplomasi
total, peranan aktor dipandang penting untuk mewujudkan kepentingan dan
cita-cita nasional Indonesia.52
Dalam pelaksanaan politik luar negeri, diplomasi multijalur berakibat
munculnya elemen fundamental untuk menipiskan sekat tebal yang semula
memisahkan aktor internasional dan aktor domestik dalam mengelola
diplomasi. Artinya, diplomasi tidak hanya dipahami dalam kerangka peranan
pusat untuk memproyeksikan kepentingan nasional Indonesia ke luar negeri.
Diplomasi juga menuntut kemampuan dan kejelian para diplomat dan pejabat
instasi terkait untuk mengomunikasikan perkembangan-perkembangan di
dalam negeri ke luar negeri. Hal ini dikenal pula dengan sebutan pola
diplomasi intermestik. Dengan demikian, manfaat dari hubungan luar negeri
51
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 82. 52
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 83.
38
dapat benar-benar diarahkan untuk melindungi kepentingan nasional
Indonesia.53
9. Diplomasi Publik (Soft Power Diplomacy)
Istilah soft power diplomacy pertama kali diperkenal Joseph S. Nye,
dosen yang mengajar di The Kennedy School, Amerika Serikat. Diplomasi ini
merupakan ragam tersendiri atau bagian dari diplomasi publik yang hingga
kini masih menjadi silang pendapat di antara para ahli. Diplomasi ini
menekankan gagasan atas alternatif penyelesaian masalah melalui pesan-pesan
damai, bukan melalui provokasi, agitasi, atau sinisme.54
Soft power adalah diplomasi dengan mengandalkan kekuatan
kerjasama ekonomi dan kebudayaan, sebagai lawan kata dari hard power yang
mendasarkan pada kekuatan militer. Dengan kata lain, soft power adalah
kemampuan untuk mendapatkan apa yang dikehendaki dengan mengajak dan
menarik simpati orang lain, sehingga orang lain bisa sama-sama mewujudkan
keinginan sesama.55
Dalam suatu hubungan diplomatis, masing-masing negara memiliki
kepentingan masing-masing, sehingga untuk melalui negara akan mencapai
kepentingan dari negara partner diplomatiknya. Seperti yang telah dijelaskan
dalam teori diplomasi publik, untuk mencapai kepentingan dalam suatu
hubungan diplomatik dengan melibatkan masyarakat melalui program-
program Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta
Indonesia. Oleh karena itu proses diplomasi sangatlah penting, sebab hal ini
53
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 83. 54
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 84. 55
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 84.
39
akan membantu untuk memberikan informasi atau upaya pemahaman dalam
sebuah diplomatik.
10. Diplomasi Kebudayaan
Kebudayaan dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempererat
hubungan internasional. Itulah sebabnya sejak dahulu suatu kebudayaan
diperkenalkan para diplomat kepada masyarakat internasional untuk
memengaruhi atau memperbaiki sikap dan pandangan mereka terhadap
negaranya. Indonesia memanfaatkan kebudayaan sebagai sarana diplomasi.56
Dalam hubungan antarbangsa, Mohammad Shoelhi mengutip dari
Kartini Sabekti, kebudayaan merupakan sarana penunjang yang ampuh bagi
diplomasi dan dapat menumbuhkan saling pengertian, bahkan dapat
menjembatani pandangan-pandangan yang berbeda. Diplomasi kebudayaan
bisa dilancarkan dalam bentuk berbagai festival internasional mengenai
kebudayaan, seperti misalnya festival musik angklung, kulintang, dan
gamelan; festival tari dari berbagai daerah; pameran benda-benda tradisional
bersejarah, barang-barang antik dari emas dan perak, serta perhiasan-perhiasan
permata intan berlian keraton; pagelaran seni rupa; pertunjukan teater dan
film; serta bazar makanan tradisional. Festival-festival semacam itu selalu
menarik minat sebagian besar khalayak massa di negara akreditasi tempat
diplomat bertugas. Melalui festival itu, terjadilah interaksi aktif antarmanusia
dan antarbangsa, dan ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menunjang
kegiatan diplomasi.57
56
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 81. 57
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 82
40
Diplomat yang terkenal gencar melakukan diplomasi melalui sarana
kebudayaan adalah mantan Menteri Luar Negeri Negeri Prof. Dr. Mochtar
Kusumaatmaja. Mochtar boleh disebut sebagai diplomat yang pertama kali
mencanangkan diplomasi kebudayaan dalam melancarkan strategi
komunikasi, khususnya diplomasi kebudayaan. Di samping untuk menarik
lebih banyak wisatawan asing berkunjung ke Indonesia dan investor asing
menanamkan modal ke Indonesia, diplomasi kebudayaan dikembangkan
dalam program kampanye kebudayaan untuk mencerminkan citra positif
Indonesia di dunia internasional.58
Skripsi ini akan mengamati secara khusus diplomasi kebudayaan pada
program-progam Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia.
G. Pengertian Publik
Suatu publik adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang
sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-
masing dan membuat rancangan untuk mencapai kepentingan tersebut. Publik
bersifat heterogen meskipun karakteristik dan kepentingan mereka relatif sama.
Pada umumnya publik menyadari situasi dan hubungan mereka dengan
perusahaan. Publik menganggap isu yang mereka hadapi merupakan hal-hal yang
relevan, sehingga paling tidak mereka mengorganisasikan atau mengeluarkan
energi untuk menghadapi isu tersebut.59
Publik hadir karena interaksi dan
58
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 82. 59
Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi, (Jakarta: EDSA Mahkota,
2007), h. 1.
41
hubungan mereka dengan perusahaan atau karena publik dan perusahaan
menghadapi permasalahan yang sama.
Karakteristik publik meliputi: Publik yang dapat dibedakan; Publik
bersifat heterogen; Publik merupakan bagian yang penting bagi perusahaan;
Publik bersifat luas; dan Publik yang dapat diraih.60
1. Publik yang dapat dibedakan. Publik merupakan kelompok orang yang
dapat dikenal, meskipun tidak penting untuk mengenal kelompok formal.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan perhiasan berniat untuk
mempromosikan produknya ke setiap orang yang ingin membeli perhiasan
yang mahal. Namun mereka bukan publik, karena tidak
mengidentifikasikan kelompok orang tertentu. Namun perusahaan tersebut
lebih menfokuskan pada mereka yang berpenghasilan di atas $50.000 yang
pada umumnya memiliki hari-hari istimewa seperti ulang tahun,
peringatan, kelulusan, dan lain-lain.
2. Publik bersifat heterogen. Mereka memiliki perlakuan dan simbol yang
sama. Mereka bisa saja tidak mengenal satu sama lain, namun memiliki
alasan kuat untuk memperlakukan mereka sebuah kelompok. Sebagai
contoh, seluruh staf pengajar di Universitas yang mengajar kriminologi
tidak mengetahui satu sama lain bahkan mereka belum tentu sependapat
mengenai sesuatu hal dalam disiplin ilmu yang mereka ajarkan. Namun
kepentingan kolektif dalam bidang ilmu tersebut memberikan jaminan
bahwa mereka diidentifikasikan sebagai segmen pasar didasarkan pada
kepentingan tertentu, misalnya organisasi kepolisian. Konsumen publik
60
Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi, h. 6.
42
secara tradisional diidentifikasi sebagai segmen pasar didasarkan pada
kepentingan tertentu misalnya pemula, suku, senior, generasi X dan lain-
lain.
3. Publik merupakan bagian yang penting bagi perusahaan. Tidak seluruh
kelompok yang diidentifikasi dan tentu saja tidak seluruh individu yang
terisolasi penting bagi kesuksesan perusahaan. Sebagian dari mereka bisa
saja menempati peringkat terpenting dan sebagian lagi sama sekali tidak
penting. Komunikator strategi dalam Public Relations dan komunikasi
pemasaran tidak akan tertarik dengan orang-orang yang tidak akan
memberikan manfaat dalam pencapaian tujuan utama atau misi
perusahaan.
4. Publik bersifat luas. Pastikan cakupan publik yang diklasifikasikan cukup
luas dalam menarik perhatian publik dan pemakaian media yang tersedia.
Jika hanya terpaku pada segelintir orang maka mereka tidak dapat
dikatakan sebagai publik dan akibatnya strategi komunikasi yang
dilakukan hanya terbatas pada komunikasi pribadi. Dengan demikian,
jangan merasa ragu untuk memperlakukan sekelompok orang kecil sebagai
sebuah publik dengan syarat jika mereka merupakan bagian yang vital
bagi perusahaan. Sebagai contoh, upaya lobi terhadap sekelompok anggota
parlemen.
5. Publik yang dapat diraih. Publik merupakan kelompok orang yang dapat
diajak berinteraksi dan berkomunikasi. Sebagai contoh, mudah bagi
komunitas untuk mendekati calon mahasiswa karena pada umumnya
mereka terkonsentrasi pada wilayah yang relatif kecil. Sebaliknya, sangat
43
sulit bagi sebuah universitas untuk mendekati calon mahasiswa karena
mereka tersebar di seluruh dunia.61
Publik inilah yang akan diteliti yaitu terdapat empat kelompok publik yaitu
konsumen, produsen, perancang, dan pembatas (consumers, producers, enablers,
dan limiters).62
Konsumen adalah publik yang menerima produk atau jasa dari
perusahaan tertentu, misalnya konsumen dan calon konsumen, pembeli, klien,
pelajar, pasien, fan, patron, orang yang berbelanja, dan lain-lain. Kategori tersebut
termasuk juga konsumen kedua (secondary consumers), yaitu konsumen dari
konsumen.
Kategori konsumen juga meliputi mereka apa yang disebut dengan istilah
konstituen bayangan (shadow contituencies), yaitu mereka yang kemungkinan
tidak memiliki hubungan langsung dengan produk atau jasa sebuah perusahaan.
Sebagai contoh, ketika masa sulit tiba lembaga bantuan dana akan melakukan
pengurangan bantuan hibah yang diberikan kepada sektor seni, maka anggota
kelompok seni akan melakukan protes kepada lembaga donor tersebut karena
menganggap lembaga tersebut menambah beban yang harus mereka pikul.
Produsen adalah publik yang memberikan input kepada perusahaan.
Kelompok tersebut meliputi karyawan, sukalerawan dan asosiasi, yaitu produsen
yang memerlukan material seperti supplier, produsen dari golongan pemilik
sumberdaya seperti banker, donatur dan pemegang saham.
Perancang (enablers) adalah publik yang berfungsi dalam pengaturan
melalui seting norma atau standar bagi perusahaan (seperti asosiasi profesional
61
Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi, h.8. 62
Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi, h. 9.
44
atau departemen pemerintah), pemimpin tertentu yang memiliki pengaruh besar
terhadap konsumen (misalnya pialang dan analisis), dan kelompok yang memiliki
kontribusi keberhasilan perusahaan (seperti media massa). Kelompok lain yang
termasuk kategori ini meliputi aliansi, di mana perusahaan bisa melakukan
kerjasama proyek dan membangun satu kepentingan bersama.63
Pembatas (limiters), adalah publik yang dalam kondisi tertentu mampu
mengurangi atau menghambat keberhasilan perusahaan (seperti kompetitor,
pesaing dan kekuatan lain yang berbahaya). Kelompok aktivis yang disebutkan
sebagai calon perancang bisa saja berubah menjadi pembatas jika dalam kondisi
tertentu perusahaan tidak mampu bekerja sama dengan mereka. Demikian juga,
media massa dan stasiun TV bisa menjadi publik pembatas.64
Dari kelompok publik seperti: konsumen, produsen, perancang, dan
pembatas, penulis akan mengelompokkan dalam strategi komunikasi Diplomasi
Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia.
63
Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi, h. 10. 64
Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi, h. 10.
45
BAB III
GAMBARAN UMUM KEDUTAAN BESAR AMERIKA SERIKAT
DI INDONESIA
A. Sejarah Berdirinya Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia
Awal berdirinya Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia tidak
terlepas dari kronologi hubungan Amerika dengan Indonesia itu sendiri. Mulai
terjalinnya hubungan Amerika dengan Indonesia itu sendiri ketika pembentukan
pos-pos Amerika di Indonesia dengan nama dan tanggal dari semua perjanjian
awal. Pertama terjadi di Batavia (Jakarta), Thomas Hewes selaku Konsul pada 24
November 1801 dengan pengangkatan reses dan 26 Januari 1802 dikukuhkan.
Konsulat ditutup tanggal 27 Oktober 1942 dan dibuka kembali pada 24 Oktober
1945.1
Setelah itu di Medan, Sumatra. Robert R. Purvis, Kuasa Perdagangan
diangkat pada tanggal 12 Juli 1853 oleh Menteri Luar Negeri. Kemudian menjadi
Konsulat di tahun 1860; menjadi Wakil Konsulat tahun 1866; Badan Konsulat
tahun 1898. Badan ini diperintahkan tutup pada 4 Januari 1916 dengan Horace J.
Dickinson selaku Konsul pada 21 July 1917. Konsulat ditutup tanggal 25 Juli
1918. Di Riau, Pulau Bintan di Malay Sea (Selat Malaka): Joseph Balestier
sebagai Konsul pada 11 Oktober 1833 dengan pengangkatan reses dan 10
Februari 1834 dikukuhkan. Kemudian ditutup dan tanggal penutupannya tidak
diketahui.2
1 Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kronologi Hubungan
Amerika Serikat dengan Indonesia. 2 Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kronologi Hubungan
Amerika Serikat dengan Indonesia.
46
Surabaya di Java (Jawa), Carl Van Oven sebagai Kuasa Konsulat pada 11
Januari 1866, kemudian menjadi konsulat dengan pengangkatan Harry Campbell
tanggal 25 Mei 1918. Konsulat ditutup pada tanggal 22 Februari 1942 dan dibuka
untuk umum tanggal 27 Mei 1950. Kemudian di Semarang, Edward Goerge
Taylor sebagai Kuasa Konsulat pada 10 Juli 1885. Badan ini ditutup pada 1
Oktober 1913.
Setelah itu, terjadi pendaratan pertama dari pasukan Amerika di
Kepulauan Indonesia selama Perang Dunia II, di Holandia pada 21 April 1994,
kemudian di Biak pada 27 Mei 1944, Noemfeex 2 Juli 1944 dan Angkatan Laut
Amerika Serikat dalam Perang Dunia II oleh Samuel Morison. Kronologi
hubungan Amerika dan Indonesia selanjutnya yaitu pengakuan Amerika Serikat
atas Republik Indonesia dan penunjukan Duta Besar Pertama di Jakarta yang
diwakili oleh H. Merle Cochran pada 28 Desember 1949.3
Baru kemudian penunjukan Duta Besar Indonesia yang pertama untuk
Amerika Serikat yaitu Dr. Ali Sastroamidjojo pada 20 Februari 1950. Pos-pos
Indonesia lainnya di Amerika Serikat yaitu New York City oleh James Imam
Pamudjo selaku Konsul Kehormatan pada 13 Januari 1950 dan di San Frasisco
oleh Abdoel Hamid selaku Konsul pada 15 Juli 1952.4
Perjanjian-perjanjian atau traktat-traktat bilateral pertama yang penting
yaitu: Pertama, perjanjian Kerjasama Ekonomi: ditandatangani di Jakarta tanggal
16 Oktober 1950 dan mulai berlaku untuk sementara pada tanggal 16 Oktober
3 Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kronologi Hubungan
Amerika Serikat dengan Indonesia. 4 Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kronologi Hubungan
Amerika Serikat dengan Indonesia.
47
1950 (diakui oleh Republik Indonesia sebagai kewajiban yang mengikat dan
menunggu keputusan Parlemen).5
Kedua, penerbitan: persetejuan menyangkut tukar menukar penerbitan
resmi. Pertukaran nota berlangsung di Jakarta tanggal 17 Mei dan 7 Juni 1950,
dan mulai berlaku 7 Juni 1950. Ketiga, bantuan militer: persetujuan menyangkut
rencana bantuan militer dalam bentuk perlengkapan kepolisian yang disuplai oleh
AS bagi Republik Indonesia. Pertukaran nota di Jakarta tanggal 15 Agustus 1950.
Keempat, kerjasama ekonomi: persetujuan yang berhubungan dengan
pengakuan Indonesia atas segenap tanggungjawab dan kewajiban Belanda yang
dilaksanakan di bawah persetujuan kerjasama ekonomi pada tanggal 2 Juli 1949,
sesuai dengan perubahan, dan tanggal 26 April 1949, sesuai dengan perubahan di
samping persetujuan pinjaman tanggal 28 Oktober 1948 dan 22 Desember 1949.
Pernyataan kesepakatan ditandatangani di Washington D.C., tanggal 11 Februari
1952 oleh AS, Indonesia dan Belanda dan mulai berlaku tanggal 11 Februari
1952.6
Dan yang terakhir yaitu misi perdamaian: persetujuan menyangkut
pembentukan program misi perdamaian di Indonesia. Pertukaran nota
dilangsungkan di Jakarta tanggal 8 dan 14 Maret serta mulai berlaku tanggal 14
Maret 1963.7
5 Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kronologi Hubungan
Amerika Serikat dengan Indonesia. 6 Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kronologi Hubungan
Amerika Serikat dengan Indonesia. 7 Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kronologi Hubungan
Amerika Serikat dengan Indonesia.
48
B. Divisi dan Bagian Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia
Misi diplomatik Amerika Serikat ke Indonesia dipimpin oleh Duta Besar
Amerika Serikat, yang merupakan perwakilan pribadi dari Presiden A.S. Pos-pos
Dinas Urusan Luar Negeri di Indonesia mencakup Kedutaan A.S. di Jakarta,
Konsulat Jenderal di Surabaya dan Consular Agent di Bali. Perwakilan A.S. di
Jakarta terdiri dari Kedutaan Besar, Badan Bantuan Pembangunan Internasional
AS (USAID), Kantor Atase Pertahanan (Atase Angkatan Darat, Laut, dan Udara),
Atase Militer untuk Program Pertahanan dan Library of Congress. Duta Besar
dibantu oleh Wakil Duta Besar dalam mengarahkan dan mengoordinasi semua
kegiatan perwakilan.8
8 Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, “Divisi dan Bagian
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta”, artikel diakses pada 16 September 2011, pukul 13.00
dari http://jakarta.usembassy.gov.
49
Pejabat Inti Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia
C. Bagian Hubungan Masyarakat (Public Affairs Section)
Public Affairs Section (PAS), memiliki kantor di kompleks Kedutaan
Besar di sebuah gedung di sebelah Chancery. Public Affairs Section,
Duta Besar Scot Marciel
Wakil Duta Besar Theodore G. Osius
Konsul Bidang Administrasi Michael Mullins
Konsul Jenderal Jeffrey S. Tunis
Konsul Bidang Ekonomi/Politik Peter Haas
Konsul Bidang Regional Michael P. Driscoll
Direktur USAID Walter North
Konsul Bidang Hubungan Masyarakat Don Q. Washington
Konsul Bidang Perdagangan Joseph Kaesshaefer
Konsul Bidang Pertanian Dennis Voboril
Atase Pertahanan dan Militer Col. Russell N. Bailey
Atase Militer untuk Program Kerjasama
Pertahanan
Col. Randall Koehlmoos
Pejabat Keamanan Regional James W. Schnaible
Direktur Lapangan, Perpustakaan Kongres William Tuchrello
Departemen Kehakiman Gerald H. Heuett
Penasihat Hukum Tetap Robert R. Strang
50
mengorganisasikan informasi dan program budaya tentang Amerika Serikat untuk
penonton Indonesia. Ini termasuk, antara lain pertukaran pendidikan, pembicara
dan seminar, Digital Video Pertemuan (DVCs), konferensi pers, program
penerjemahan buku dan penyebaran bahan-bahan cetak tentang Amerika Serikat.9
Public Affairs Section, masalah-masalah semua press release Kedutaan
Besar dan Atase Pers berfungsi sebagai juru bicara resmi Kedutaan. The Public
Affairs Section, juga mengoperasikan Information Resource Center (IRC), yang
canggih state-of-the-art penelitian dan layanan informasi, terletak di dalam The
Public Affairs Section, Kedutaan Besar Amerika. Public Affairs Section terbagi
atas:10
1. Bagian Informasi
a. Kegiatan Pers
Kantor informasi koordinat media Kedutaan. Kantor Informasi,
masalah press release pada kebijakan Pemerintah Amerika Serikat,
memasukan alamat oleh pejabat Pemerintah Amerika Serikat, dan
peristiwa dengan dampak bilateral. Selain itu, dirilis pada perkembangan
perdagangan internasional, luar negeri, ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan lingkungan yang dikirim media.11
b. Publikasi
Public Affairs Section, mendistribusikan publikasi tentang ekonomi
dan perdagangan, keamanan, demokrasi, media, hak asasi manusia,
9 Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, “Divisi dan Bagian
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta”, artikel diakses pada 16 September 2011, pukul 13.00
dari http://jakarta.usembassy.gov. 10
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, “Divisi dan Bagian
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta”. 11
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, “Divisi dan Bagian
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta”.
51
lingkungan dan masyarakat Amerika dan Budaya. Selain itu, Public
Affairs Section pada publikasi terjemahan bahasa Indonesia program
penerbitan membantu menerjemahkan dan menerbitkan buku-buku oleh
penulis Amerika dalam bidang studi utama. Lebih dari 100 judul telah
diterbitkan atau sedang dalam produksi.12
c. Worldnet Interactives
US State Departement atau Program Informasi Internasional
Worldnet Interactives televisi satelit adalah yang populer dan menengah
program yang efektif untuk menyajikan dan menjelaskan kebijakan
Amerika Serikat tentang isu-isu kritis dan mengeksplorasi aspek-aspek
masyarakat Amerika. Public Affairs Section, secara regular berpartisipasi
dalam program-program interaktif.13
d. Radio
Pelayanan yang bahasa Indonesia Voice of Amerika (VOA)
menyiarkan dua dan setengah jam dalam sehari melalui gelombang pendek
dari Washington.
e. Information Resource Center (IRC)
Pusat Informasi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta adalah
referensi khusus dan fasilitas penelitian. Tujuan kami adalah untuk
menyediakan data dengan akurat, up-to-date dan informasi otoritatif
tentang masyarakat Amerika Serikat dan bahan kebijakan, mencakup topik
12
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, “Divisi dan Bagian
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta”. 13
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, “Divisi dan Bagian
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta”.
52
seperti kebijakan luar negeri Amerika Serikat, ekonomi pemerintah, dan
perdagangan, sejarah, sosial dan isu-isu budaya.14
Koleksi IRC termasuk koleksi yang up-to-date referensi, bagian
majalah, dan akses ke database online yang luas. Spesialis profesional
terlatih kami menggunakan koleksi referensi cetak dan berkala serta
database online dan Internet untuk mengambil informasi yang dibutuhkan
dengan cepat, mudah, dan bebas biaya. Query informasi dapat
disampaikan kepada kami melalui telepon, faks, surat, dan e-mail. Publik
juga dipersilakan untuk mengunjungi kami dengan janji untuk bantuan
pribadi dengan penelitian.15
IRC mengadakan program-program gratis di berbagai topik,
termasuk orientasi kepada sumber daya IRC dan layanan, presentasi pada
sumber daya otoritatif mengenai topik yang menarik, dan literasi
informasi. IRC juga memberikan pelatihan pada database online.
f. American Corner
American Corner adalah kemitraan antara Kedutaan Besar
Amerika Serikat dan universitas besar di Indonesia. American Corner
menyediakan akses ke saat ini, informasi yang akurat dan terpercaya
tentang kehidupan politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan sosial di
Amerika Serikat melalui koleksi buku, majalah dan jurnal, CD-ROM,
DVD dan akses ke internet dan database online, dan melalui program lokal
14
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, “Divisi dan Bagian
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta”. 15
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, “Divisi dan Bagian
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta”.
53
untuk masyarakat umum. Sebelas American Corner yang terletak di
lembaga tuan rumah di seluruh negeri.16
Public Affairs Section telah memprakarsai American Corner pada
tahun 2002 sebagai kemitraan Kedubes Amerika Serikat dan lembaga-
lembaga tuan rumah atau universitas di Indonesia. American Corner,
pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 18 Maret 2004 di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, adalah suatu cara untuk
menjangkau populasi universitas dan masyarakat umum di Jakarta. Tujuan
dari American Corner adalah untuk membawa kisah nyata dari Amerika
Serikat kepada rakyat, melawan prasangka negatif, mempertahankan
dialog yang terbuka, dan membangun jembatan pemahaman. Dalam
lampiran, penulis menyebutkan beberapa American Corner di Indonesia:17
D. Diplomasi Publik (Public Diplomacy)
Diplomasi publik adalah komunikasi dengan publik di negara asing,
tepatnya untuk diplomasi tradisional yang terdiri dari komunikasi antara
pemerintahan. Selain itu definisi yang sangat umum, pandangan tentang diplomasi
bervariasi. Beberapa melihat diplomasi publik sebagai cara yang idealis untuk
mempromosikan saling pengertian. Orang lain melihat diplomasi publik sebagai
alat kebijakan. Banyak pemerintah didanai penyiaran internasional dan bersikeras
bahwa profesi mereka adalah jurnalisme, bukan diplomasi publik, dan yang
terbaik adalah mitra rekan. Praktisi lain melihat penyiaran sebagai instrumen
16
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, “Divisi dan Bagian
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta”. 17
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, “Divisi dan Bagian
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta”.
54
diplomasi publik. Pada dasarnya, diplomasi publik bertujuan untuk memengaruhi
persepsi dan sikap orang-orang luar negeri, dan untuk memengaruhi kebijakan
pemerintah dalam asing. Pada bagian ini, kami menyediakan lintas-bagian dari
definisi dari waktu ke waktu dan di seluruh disiplin ilmu yang profesional.18
Diplomasi publik berkaitan dengan pengaruh sikap publik pada
pembentukan dan pelaksanaan kebijakan luar negeri. Ini mencakup dimensi
hubungan internasional di luar diplomasi tradisional, interaksi kelompok swasta di
salah satu negara dengan yang lain, pelaporan urusan luar negeri dan dampaknya
pada kebijakan komunikasi antara mereka yang tugasnya adalah berkomunikasi,
sebagai diplomat dan wartawan asing; dan proses komunikasi antar-budaya. Pusat
untuk diplomasi publik adalah aliran komunikasi internasional dan ide.19
Berbeda dengan urusan publik (Public Affairs) adalah pemberian
informasi kepada publik, pers, dan lembaga lain yang terkait dengan tujuan,
kebijakan dan kegiatan dari Pemerintah AS. Dorongan dari urusan publik adalah
untuk menginformasikan masyarakat domestik sedangkan diplomasi publik
berusaha mempromosikan kepentingan nasional Amerika Serikat melalui
pemahaman, menginformasikan, dan memengaruhi masyarakat asing.20
E. Sejarah Diplomasi Publik
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia sudah
berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kedutaan Besar Amerika Serikat di
Indonesia. Dengan kerjasama yang dilakukan antara Amerika Serikat dan
18
Waller J. Michael, The Public Diplomacy Reader (Washington, D.C.: The Institute of
World Politics Press, 2003), h. 23. 19
Waller J. Michael, The Public Diplomacy Reader, h. 23. 20
Waller J. Michael, The Public Diplomacy Reader, h. 32.
55
Indonesia. Mulai terjalinnya hubungan Amerika dengan Indonesia itu sendiri
ketika pembentukan pos-pos Amerika di Indonesia dengan nama dan tanggal dari
semua perjanjian awal.21
Namun pada peristiwa 9/11 dan bom Bali Oktober 2002 menunjukkan
tingginya tekanan asing, khususnya Amerika Serikat dan Australia kepada
pemerintah Indonesia untuk melakukan investigasi dan menahan tersangka pelaku
teroris di Indonesia. Namun, pemerintah Indonesia berulang kali menyatakan
bahwa hukum di Indonesia tidak memungkinkan penahanan seseorang tanpa bukti
yang memadai. Tidak seperti negara-negara lain, misalnya Amerika Serikat,
Australia, Malaysia, atau Singapura, pemerintah Indonesia tidak dapat melakukan
penahanan preventif, penyadapan atau investigasi tanpa surat perintah. Namun,
akibat tekanan asing yang cukup kuat, khususnya dari pemerintah Amerika
Serikat, akhirnya Kementrian Hukum dan HAM Indonesia mengajukan RUU anti-
teroris ke DPR RI tiga bulan sebelum bom Bali meledak.22
Pada 6 Maret 2003, DPR mengesahkan dua Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia (Perpu) Nomor 1 Tahun 2002
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang
Pemberlakuan Tindak Pidana Terorisme pada peristiwa peledakan bom Bali
tanggal 12 Oktober 2002.
Hubungan Indonesia dengan Amerika mengalami pasang surut pada masa
pemerintahan George Walker Bush. Hal ini juga membuat gerah pemerintah
21
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kronologi Hubungan
Amerika Serikat dengan Indonesia. 22
Bambang Cipto, Tekanan Amerika Terhadap Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2003),h. 243
56
Indonesia adalah liputan media tentang masalah HAM. HAM di Indonesia sangat
mendapat perhatian media Amerika. Liputan tentang pelanggaran HAM di Timor
Timur yang dilakukan oleh ABRI pada waktu itu menyita hampir sebagian besar
media Amerika. Disamping itu, permasalahan perburuhan menjadi sorotan dan
menekan pemerintah Indonesia untuk lebih memperhatikan kesejahteraan buruh.
Belum lagi maraknya terjadinya peledakan bom oleh para teroris di berbagai
wilayah seperti Bali, Poso, Ambon dan Jakarta yang menjustifikasi seolah-olah
Indonesia adalah surganya para teroris.23
Setelah peristiwa 9/11 terjadi, dan atas desakan negara Amerika Serikat,
ancaman terorisme kemudian menjadi sesuatu hal yang penting untuk dicegah.
Indonesia di bawah pemerintahan Megawati Soekarno Putri melihat pentingnya
menjalin kerjasama yang erat antar aparat keamanan negara-negara anggota
ASEAN. Peristiwa bom Bali 12 Oktober 2002 menjadi momentum penentu
bahwa ancaman terorisme sudah tidak bisa ditolerir lagi. Diperlukan satu tindakan
bersama, yang bukan lagi pada aksi bersama di lapangan. Upaya penyusunan aksi
bersama itu dihasilkan dalam serangkaian pertemuan, seperti International
Conference on Anti Terrorism Recovery di Manila; Regional Conference on
Combating Money Laundering and Terrorist Financing di Bali pada Desember
2002. Keikutsertaan Indonesia di dalam serangkaian pertemuan itu cukup
menentukan dan memiliki kepentingan besar didalamnya.
Meski terjadi perbedaan perspektif dalam melihat sumber terorisme yang
ada, antara Indonesia dan Amerika Serikat tetap terjalin satu hubungan yang
saling menghormati. Hanya saja sejak Amerika di bawah kepemimpinan George
23
Bambang Cipto, Tekanan Amerika Terhadap Indonesia, h. 247
57
W. Bush, kebijakan luar negerinya lebih banyak diinterpretasikan untuk
kepentingan nasional.
Indonesia di bawah pemerintah Megawati Soekarno Putri sebenarnya
mengalami kesulitan di dalam merumuskan sikap resmi pemerintah atas politik
luar negeri Amerika Serikat. Pemerintah dihadapkan pada dua pilihan, yakni
permintaan pemerintah Amerika Serikat pada Indonesia untuk mendukung penuh
kebijakan perang melawan terorisme, dan atau tuntutan kelompok-kelompok
Islam radikal agar pemerintah menentang kebijakan Amerika. Tak lama setelah
serangan 9/11, Presiden Megawati berkunjung ke Amerika sebagai ungkapan rasa
duka atas peristiwa 9/11. Setelah kunjungan, terjadi perkembangan baru dalam hal
janji Amerika pada Indonesia untuk membuka kembali kerjasama keamanan.
Pada 25 April 2002, janji Amerika Serikat pada Indonesia dalam hal
kerjasama keamanan itu diwujudkan dalam bentuk pertemuan pertama Dialog
Keamanan antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Bagi Amerika dialog ini
sangat penting guna mengikuti kemungkinan perkembangan atas penyebaran
benih-benih terorisme serta upaya pencegahannya pada jangka panjang. Bagi
Indonesia dialog ini akan membantu dalam hal penguatan wawasan dan informasi
tentang masalah keamanan bilateral, regional maupun internasional.24
Pertemuan frekuensi tinggi antara Presiden Goerge W. Bush dengan
Presiden Megawati Soekarnoputri berupa terbentuknya Congressional Indonesia
Caucus pada 9 Februari 2004, dan dipimpin oleh Congressman dari Burton
bertujuan untuk menciptakan satu pengertian dan pemahaman yang tinggi dari
para anggota Kongres Amerika Serikat terhadap politik terutama yang ada di
24
Diakses melalui Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta,
“Indonesia United States Security Dialogue”, artikel diakses pada 20 Desember 2011, pukul 23.00
dari http://jakarta.usembassy.gov.
58
Indonesia. Ini berkaitan dengan membangun citra baik Indonesia sebagai
penyemaian teroris di mata Amerika.
59
BAB IV
PENEMUAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Strategi Komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika
Serikat di Indonesia.
Tahap memilih strategi komunikasi merupakan tahap terakhir dari proses
pengambilan keputusan untuk bertindak atas sesuatu. Strategi komunikasi
menentukan langkah-langkah efektif dan cara melakukannya.1
Untuk melaksanakan kebijakan atau rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran, diperlukan adanya strategi. Dalam Diplomasi
Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia, peran komunikasi
sangat besar, karena komunikasi menjadi salah satu penentu dari keberhasilan
dalam melakukan kerjasama atau diplomasi. Untuk tercapainya komunikasi yang
baik dan efektif, diperlukan strategi dalam menjalankannya. Sesuai dengan teori
yang terdapat dalam bab II, maka tahapan strategi komunikasi meliputi 5 hal,
yaitu: perencanaan, pola kegiatan, posisi, perspektif, dan permainan atau cara.
Kelima tahapan strategi tersebut tidak dapat dipisahkan dalam melaksanakan
strategi komunikasi.
Bahwa strategi sebagai perencanaan, strategi sebagai pola kegiatan,
strategi sebagai posisi, strategi sebagai perspektif, dan strategi sebagai permainan
atau cara. Sebagai perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan perfomansi
perusahaan atau organisasi. Sebagai pola kegiatan, di mana dalam strategi
dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian. Sebagai posisi, di mana
1 Deddy Mulyana, Komunikasi Pembangunan (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2007), h. 131.
60
dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai perspektif, di mana strategi dalam
membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas.
Strategi sebagai permainan atau cara yaitu untuk mempertahankan suatu prestasi
dalam segala hal.
Communication planning dan communication management, untuk
mencapai suatu tujuan, kami punya satu pesan, kami sedang menjalin
kemitraan komperhensif, menyetujui beberapa perjanijan, yaitu
menjelaskan kemitraan komperhensif ke masyarakat, tetapi sebagian
masyarakat indonesia ada belum tahu maka dari itu kita memberikan
berbagai rencana dan program-program yang baik untuk bisa menjalin
hubungan lebih baik antar Amerika Serikat dengan Indonesia.2
Dalam mencapai suatu tujuan, Diplomasi Publik membutuhkan strategi
seperti communication planning dan communication management. Diplomasi
Publik mempunyai suatu pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat
Indonesia. Pesan itu terdiri dari program-program yang sudah direncanakan
dengan baik. Dan tujuan yang ingin dicapai yaitu ingin menjalin hubungan baik
dan kemitraan komperhensif antara masyarakat Amerika Serikat dan masyarakat
Indonesia. Tantangannya bagi Diplomasi Publik adalah bagaimana
mengembangkan strategi komunikasi untuk menjangkau publik sehingga pesan-
pesan mencapai sasarannya.
Diplomasi Publik diarahkan untuk berkomunikasi dengan aktor-aktor
pemerintah dan publik dalam negeri. Karena pentingnya kemitraan antara
Kedutaan Besar Amerika Serikat dengan berbagai kalangan masyarakat yang
memang bisa menjalankan peran dalam upaya menjangkau aktor-aktor non
pemerintah dan publik. Kemudian terdapat keperluan untuk membangun
2 Wawancara pribadi dengan Mr. Arend, (Asistant Cultural Attache, Kedutaan Besar AS
di Indonesia), Jakarta, 20 Oktober 2011.
61
konstituen politik luar negeri yang cukup informasi berbagai edukasi publik.
Dengan komunikasi tersebut maka di satu sisi bisa menyerap aspirasi
masyarakat yang sangat berarti dalam proses perumusan dan operasionalisasi
kebijakan, di sisi lain, bisa mendukung suatu kebijakan.
Diplomasi Publik mengarahkan untuk membuka dan memperluas
wawasan publik melalui informasi dan edukasi dalam program-program yang
telah dilaksanakan. Diplomasi publik bertujuan untuk mencari teman di
kalangan masyarakat negara lain yang dapat memberikan kontribusi bagi
upaya membangun hubungan baik dengan negara Indonesia.
Tujuan dari Diplomasi Publik adalah mengurangi atau menyelesaikan
konflik melalui pemahaman komunikasi dan saling pengertian serta mempererat
jalinan hubungan antar aktor internasional. Dengan menambah pengalaman dalam
berinteraksi, memengaruhi pola pikir masyarakat, dan tindakan pemerintah
dengan mengeksplorasi program-program Diplomasi Publik.
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat menyediakan sumber
daya (terutama manusia dan anggaran) bagi program-program Diplomasi Publik,
mempererat koordinasi antar instansi pemerintah, dan memberikan informasi dan
edukasi melalui media
A. Perencanaan
Sebagai sebuah pendekatan dan strategi komunikasi, senantiasa
memerlukan perencanaan komunikasi yang baik. Dengan perencanaan
komunikasi akan menentukan efektivitas keberhasilan mencapai tujuan.
Perencanaan komunikasi dimaksud berkaitan dengan strategi-strategi yang
62
terpilih, sumber, pembuatan pesan, penyebaran, penerimaan, umpan balik
terhadap pesan-pesan, ataupun penerimaan pesan.3
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah perencanaan strategi
yang akan dilakukan, dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap
untuk memutuskan suatu keputusan dalam proses kegiatan. Secara garis besar
suatu perencanaan strategi komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Jakarta Indonesia, terdapat 3 poin yang di ungkapkan Mr.
Arend.4
1. Menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah dan masyarakat
Indonesia.
2. Menjalin kerjasama ekonomi yang kuat dengan pemerintah dan
masyarakat Indonesia.
3. Komunikasi langsung dari berbagai kegiatan, pertukaran pelajar,
program speaker, program budaya, program beasiswa, dll.
Saat ini Diplomasi Publik telah menjalin ikatan kemitraan yang kuat
dengan pemerintah dan masyarakat di Indonesia. Hal ini sangat penting
dilakukan Diplomasi Publik sebagai dasar dalam melaksanakan berbagai
program di Indonesia. Ikatan yang kuat ini telah melahirkan beberapa
perumusan kegiatan yang telah diimplementasikan dalam menjalin hubungan
baik antara Indonesia dan Amerika.
Pada intinya, Diplomasi Publik adalah komunikasi dengan publik
negara asing, tepat untuk diplomasi tradisional yang terdiri atas komunikasi
3 Deddy Mulyana, Komunikasi Pembangunan, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2007) h. 179. 4 Wawancara pribadi dengan Mr. Arend, (Asistant Cultural Attache, Kedutaan Besar AS
di Indonesia), Jakarta, 20 Oktober 2011.
63
antara pemerintah didalam negeri. Selain itu definisi yang sangat umum,
pandangan tentang diplomasi bervariasi. Beberapa melihat Diplomasi Publik
sebagai cara yang idealis untuk mempromosikan program-program Diplomasi
Publik. Pada dasarnya, Diplomasi Publik bertujuan untuk memengaruhi
persepsi dan sikap orang-orang luar negeri, dan untuk memengaruhi kebijakan
pemerintah dalam asing.5
“Suatu program Diplomasi Publik harus dirancang dan
disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian
sasaran yang dimaksud. Seperti membuat suatu konsep untuk program-
program budaya, pertukaran pelajar, dan program beasiswa”.6
Program-program Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat
di Jakarta ini meliputi kegiatan pertukaran pelajar, pertukaran pelajar dan
program beasiswa. Semua program ini dirancang dan disampaikan sedemikian
rupa sehingga dapat menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Hal yang terpenting bagi sebuah strategi komuikasi yakni perencanaan
spesifik, dan pemilihan teknik serta metode komunikasi sebagai pendekatan
komunikasi. Perencanaan yang dimaksud mulai pemilihan isi (pesan), media
yang relevan, dan khalayak sasaran.7
Dengan demikian menurut penulis, dalam perencanaan suatu program
Diplomasi Publik memerlukan suatu hubungan yang baik antar negara.
Sehingga suatu perencanaan komunikasi selalu dikonsentrasikan pada
pendayagunaan unsur-unsur tersebut sebagai pendekatan komunikasi antar
pemerintah dan masyarakat.
5 Waller J. Michael, The Public Diplomacy Reader (Washington DC: The Institute of
World Politics Press, 2003), h. 23 6 Wawancara pribadi dengan Mr. Arend, (Asistant Cultural Attache, Kedutaan Besar AS
di Indonesia), Jakarta, 20 Oktober 2011. 7 Deddy Mulyana, Komunikasi Pembangunan (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2007) h. 187.
64
B. Pola
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika sangat penting
dalam meningkatkan dan memperluas bentuk-bentuk hubungan dan interaksi
antar kedua negara. Dalam Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika
Serikat, terdapat Pegawai Diplomasi Publik merupakan komunikator dan
masyarakat Indonesia merupakan komunikan. Kemudian isi pesan yang
diberikan yaitu program dan kegiatan seperti pertukaran pelajar, program
speaker, program budaya, program beasiswa Fulbright, @america dan
sebagainya.
Melalui program pendidikan seperti pertukaran pelajar dan beasiswa,
Diplomasi Publik melakukannya secara beragam. Bentuk-bentuk Diplomasi
Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat terhadap Indonesia disesuaikan
dengan minat masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah minat beberapa
generasi muda terhadap program pertukaran pelajar, yaitu dengan mengirim
beberapa delegasi pelajar dari Indonesia untuk belajar bahasa Inggris di
Amerika.
Bentuk pertukaran pelajar yang dilakukan Amerika Serikat merupakan
sebagai rangkaian Diplomasi Publik yang dilakukan beragam. Bentuk-bentuk
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat terhadap Indonesia
disesuaikan dengan minat masyarakat. Salah satu contohnya adalah minat
yang tinggi terhadap beasiswa atau pertukaran pelajar dan program budaya.
“Cultural Diplomacy is the linchpin of Public Diplomacy” dari kalimat
tersebut dapat didfinisikan bahwa diplomasi kebudayaan adalah pertukaran
65
ide-ide, informasi, seni, dan semua aspek kebudayaan suatu negara dan orang-
orangnya dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman.8
Diplomasi Publik berusaha untuk memberikan hubungan yang baik,
melalui berbagai media seperti berkerjasama dengan stasiun televisi swasta di
Indonesia, bekerjasama dengan radio, kemudian melalui media sosial seperti
facebook dan twitter. Mengundang orang lain untuk memberi bukti, untuk
bicara mengenai Amerika Serikat. Dampak yang diharapkan yaitu persepsi
masyarakat indonesia akan lebih baik dan menerima kerjasama yang baik
antara Amerika Serikat dan Indonesia.9
Pola komunikasi Diplomasi Publik lebih kepada komunikasi vertikal,
jadi tidak ada batasan antara atasan dan bawahan. Mereka tetap saling
menghormati satu sama lain. Dan hubungan kekeluargaan lebih dirasakan
dalam bekerja. Kecuali jika ingin bertemu dengan Duta Besar Amerika
Serikat, perlu adanya izin terlebih dahulu dikarenakan pekerjaannya banyak
sehingga dia sulit untuk bertemu.10
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta melakukan
berbagai program yang meliputi program pertukaran pelajar, program beasiswa,
dan program budaya. Ada beberapa pola kegiatan Diplomasi Publik yang
dikelompokkan sebagai berikut:
8 Waller J. Michael, The Public Diplomacy Reader, (Washington DC: The Institute of
World Politics Press, 2003), h. 24 9 Wawancara pribadi dengan Mr. Arend, Asistant Cultural Attache, Kedutaan Besar AS di
Indonesia, Jakarta, 20 Oktober 2011. 10
Wawancara pribadi dengan Mr. Arend, Asistant Cultural Attache, Kedutaan Besar AS
di Indonesia, Jakarta, 20 Oktober 2011.
66
1. Program Beasiswa dan Pertukaran Pelajar
Kedutaan besar Amerika Serikat mendorong mahasiswa Indonesia
untuk mempertimbangkan dan bergabung bersama ribuan orang Indonesia lain
yang sedang belajar di Amerika Serikat.
Kedutaan Besar Amerika Serikat Cultural Affairs Section bekerja sama
dengan kantor dan badan agensi lain, serta dengan berbagai organisasi publik
dan swasta Indonesia untuk mendorong pemahaman yang lebih luas tentang
Amerika Serikat dan hubungannya dengan Indonesia. Sebuah alat
fundamental untuk mencapai semua tujuan bilateral dan mempromosikan
saling pengertian dengan pertukaran pendidikan.
a. Program Pertukaran Pemuda dan Studi (YES)
Program Pertukaran Pemuda dan Studi ini didirikan pada bulan
Oktober 2002 untuk memberikan beasiswa kepada siswa sekolah
menengah (15-17 tahun) dari negara-negara dengan populasi Muslim yang
signifikan, termasuk Indonesia, untuk menghabiskan sampai dengan satu
tahun pendidikan akademik di Amerika Serikat. Siswa YES tinggal
dengan keluarga angkat, mengikuti sekolah tinggi, terlibat dalam kegiatan
sambil belajar tentang Amerika, memperoleh keterampilan kepemimpinan,
dan membantu mendidik Amerika tentang negara dan budaya mereka.11
Pada tahun 2007, YES Abroad didirikan untuk memberikan
pengalaman serupa untuk siswa Amerika Serikat (15-18 tahun) ke negara-
negara yang dipilih YES. Yayasan Bina Antarbudaya, bersama dengan
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, mengelola program YES di
11
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011.
67
Indonesia. Lebih dari 500 orang Indonesia telah berpartisipasi dalam
program ini sampai saai ini.12
b. Program Kepemimpinan Pemuda Indonesia (IYLP)
Program Kepemimpinan Pemuda Indonesia (IYLP) merupakan
program beasiswa nasional yang diberikan kepada dua puluh sampai tiga
puluh mahasiswa Indonesia setiap tahunnya. Para siswa berasal dari
seluruh Indonesia dan diberi kesempatan untuk menghabiskan satu bulan
di Amerika Serikat, mencari teman, berbagi budaya Indonesia, dan studi
kepemimpinan dan pendidikan masyarakat. Siswa berasal dari beragam
latar belakang etnis, agama dan ekonomi. Pusat Pendidikan Civic
Indonesia mengelola program di Indonesia. Hampir 300 orang Indonesia
telah berpartisipasi dalam program ini sampai saat ini.13
c. Program ASEAN Youth Leadership (SEAYLP)
Program ASEAN Youth Leadership (SEAYLP) dimulai tahun 2010
dalam rangka untuk mengundang para siswa sekolah menengah dan
pendidik dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam Program Youth
Leadership yang berfokus di Asia Tenggara. Progam ini menggunakan
pendekatan yang sangat interaktif dengan menggunakan lokakarya di
berbagai tempat publik dan masyarakat. Para peserta mengikutsertakan
sekolah-sekolah tinggi Amerika Serikat, organisasi masyarakat, kelompok
pemuda, dan tokoh masyarakat dengan tujuan mendorong partisipasi
masyarakat dan mengkomunikasikan tanggung jawab warga negara dalam
12
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011. 13
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011.
68
demokrasi. Sejak penciptaan program ini, dua puluh siswa dan pendidik
telah berpartisipasi, mereka merepresentasikan kampung halaman mereka
seperti Indramayu, Jayapura, dan Bekasi.14
d. Program Studi Bahasa Inggris,
Program Studi Bahasa Inggris diselenggarakan oleh Indonesian
International Education Foundation (IIEF). Program ini membuka
kesempatan bagi para siswa Indonesia untuk belajar di kelas bahasa
Inggris di universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat selama
delapan minggu.15
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
bahasa Inggris para peserta, terutama bahasa Inggris untuk tujuan-tujuan
akademik. Selain itu, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk
mengenal rakyat dan kebudayaan Amerika Serikat dengan lebih dekat.
Para peserta akan bergabung dalam program pengenalan bersama peserta-
peserta dari berbagai bangsa dan negara lainnya. Dalam program ini para
peserta tidak saja akan belajar Bahasa Inggris, namun akan juga mengikuti
program-program kebudayaan yang akan memperkaya pengalaman
mereka.16
e. Program Fulbright
Program Fulbright didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1946
dan bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan komunikasi antara
14
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011. 15
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011. 16
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011.
69
Amerika Serikat dengan negara-negara lain dengan mendanai berbagai
pertukaran pendidikan.17
Fulbright adalah program pertukaran mahasiswa di bidang
pendidikan yang paling luas diakui dan bergengsi internasional di dunia.
Didukung untuk lebih dari setengah abad oleh rakyat Amerika melalui
apropriasi tahunan dari Kongres AS dan oleh rakyat negara-negara mitra.
Program ini bekerjasama dengan universitas, sekolah, komisi Fulbright,
instansi pemerintah, organisasi non pemerintah dan sektor swasta yang
aktif.18
f. Program Humpfrey Fellowship (Beasiswa Humpfrey)
Program Humpfrey Fellowship (Beasiswa Humpfrey) yaitu
beasiswa yang menyediakan sepuluh bulan pengayaan profesional dan
studi non gelar tingkat pascasarjana di Amerika Serikat untuk level
menengah profesional berdasarkan potensi kepemimpinan dan komitmen
yang ditunjukkan untuk pelayanan publik.19
g. Study Institusi AS (Studi Institusi AS)
Study Institusi AS (Studi Institusi AS) merupakan program
akademik jangka pendek untuk kelompok sarjana, fakultas, atau pemimpin
mahasiswa dari seluruh dunia. Lembaga yang diselenggarakan oleh
lembaga akademis di seluruh Amerika Serikat dan mencakup program
akademik intensif dan wisata pendidikan terpadu. Kegiatan
17
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011. 18
Diakses dari fulbright.state.gov/ pada 4 Desember 2011 pukul 11.54. 19
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011.
70
Ekstrakurikuler budaya dan masyarakat membantu memperluas
pemahaman peserta tentang budaya Amerika.20
h. Program Seminar New Generation
Program Seminar New Generation merupakan sebuah program
yang mempertemukan 12-14 pemimpin berkualitas dari kawasan Asia
Pasifik dan AS untuk mengikuti dialog dan studi wisata selama dua
minggu. Program ini didanai oleh Freeman Foundation of Stowe, Vermont
dan bertujuan untuk membangun pemahaman yang sama mengenai isu-isu
regional dan mengembangkan jejaring profesional serta menumbuhkan
keterampilan dalam memimpin di bidang mereka masing-masing.21
Pada 2011, para peserta berada di Honolulu, Hawai, selama
seminggu dan mempelajari berbagai macam isu secara mendalam di
bidang-bidang seperti politik, keamanan nasional, energi, studi kesehatan
dan lingkungan hidup, yang dilakukan melalui diskusi kelompok, praktek
lapangan, dan pertemuan dengan para ahli.
New Generation Seminar mendefinisikan pemimpin sebagai
seorang “communicator” sosok yang memiliki kemampuan untuk
mempertajam dan memengaruhi perspektif orang lain terutama melalui
badan-badan ataupun perwakilan politik. Di samping itu, program ini juga
terbuka untuk institusi komunitas sosial, media, pelaku bisnis, dan para
pemimpin yang memiliki pengaruh terhadap komunitas ataupun
pemerintahan mereka.
20
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011. 21
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011.
71
i. Kemitraan dengan Universitas.
Pemerintah Amerika Serikat menfasilitasi kemitraan antara
universitas di Amerika Serikat dan Indonesia. Universitas seperti
Universitas Columbia, Harvard School of Public Health, Texas A & M,
Universitas Mataram dan Universitas Sam Ratulangi adalah beberapa
universitas yang berpartisipasi dalam kemitraan ini, yang membantu
memudahkan saling pengertian, saling menghormati, dan saling
menguntungkan bagi orang-orang Amerika dan Indonesia.22
j. Program Beasiswa Sumitro U.S-Indonesia Society
Program Beasiswa Sumitro US-Indonesia Society merupakan
beasiswa yang didedikasikan untuk Dr. Sumitro Djojohadikusumo,
begawan ekonomi dan penasihat USINDO yang wafat pada 2001. Profesor
Sumitro memimpin Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan pernah
menjadi menteri perdagangan dan menteri riset dan teknologi.
Profesor Sumitro juga menjadi pencetus di balik program Ford
Foundation yang dimulai pada 1950 di mana program tersebut ditujukan
pagi para ahli ekonomi dari Indonesia untuk mengambil gelar yang lebih
tinggi di Amerika Serikat. Banyak dari mereka yang menempuh
pendidikan di University of California at Berkeley. Kelompok ini
kemudian dijuluki “Mafia Berkeley” ketika para anggotanya menjabat
posisi penting di kabinet pemerintahan pada beberapa dekade berikutnya.
Beasiswa ini diberikan kepada warga Amerika Serikat untuk
melakukan penelitian yang berhubungan dengan ekonomi politik di
22
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011.
72
Indonesia. Juga diberikan kepada warga Indonesia yang melakukan proyek
yang berhubungan dengan hubungan Indonesia dan Amerika Serikat.
2. Program Budaya
Program budaya yang terdapat dalam program Diplomasi Publik
Kedutaan Besar Amerika Serikat yaitu:
a. Kedutaan Besar Amerika Serikat Resmikan @america
Setelah lebih dari satu tahun perencanaan, pada tanggal 30
November 2010 Kedutaan Besar Amerika Serikat meresmikan sebuah
pusat kebudayaan Amerika pertama di dunia yang menggunakan teknologi
canggih, bernama @america, untuk publik di Indonesia. Wakil Menlu AS
untuk diplomasi publik, penerangan dan kebudayaan, Judith A. McHale
sangat mendukung pembangunan proyek ini dan beliau terbang dari
Wasington DC ke Jakarta untuk melaksanakan pemotongan pita pada
acara peresmian pusat kebudayaan ini.23
Pusat kebudayaan @america terletak di Mall Pacific Place yang
merupakan pusat kebudayaan Amerika dengan teknologi canggih di mana
para pengunjung dapat menjelajah, merasakan pengalaman, serta
mengekspresikan minat mereka mengenai Amerika Srikat melalui cara-
cara yang sangat inovatif. Di dalam ruangan fisik dan virtual @america,
para pengunjung dapat merasakan teknologi mutakhir, permainan
interaktif, dan acara-acara langsung yang dirancang untuk menfasilitasi
23
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011.
73
pertukaran antar masyarakat baik secara virtual maupun di kehidupan
nyata.24
Pusat kebudayaan @america dikembangkan oleh Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Jakarta bekerja sama dengan mitra Indonesia dan
Amerika, untuk memperluas keterlibatan antar pemuda Indonesia dan
Amerika. @amerika, adalah suatu tempat di mana para pemuda bisa
belajar, mendengarkan, dan menghormati satu sama lain. PT Ganesha
Aggies Jaya merupakan perusahaan Indonesia yang dikontrak untuk
merancang dan mengelola @america.25
Para pengunjung @america juga dapat bereksperimen dengan
perangkat layar sentuh, serta komputer tablet untuk mengakses informasi
mengenai keberagamaan, kebudayaan, pendidikan, politik, dan sejarah
Amerika, begitu pula dapat berbagi aspek-aspek yang sama di Indonesia
dengan pemirsa Amerika. Presiden Obama mengatakan bahwa Amerika
Serikat dan Indonesia sedang membangun hubungan yang lebih kuat dan
juga mempererat kemitraan. @america merupakan salah satu contoh
terkini dari kemitraan kedua bangsa.26
b. Kedutaan Besar Amerika Serikat mensponsori “ON/OFF 2011:
Ideas Meet Opportunities
Pada tanggal 27 Juli 2011, Konselor untuk Diplomasi Publik
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Don Q. Washington, ikut serta
24
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011. 25
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011. 26
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011.
74
dalam peluncuran kegiatan media sosial terbesar ,di Indonesia “ON/OFF
2011 meliputi 10 lokakarya tentang blog atau blogshop di seputar
Indonesia dan sebuah festival selama dua hari di Jakarta.27
Kegiatan-kegiatan Pesta Bloger di tahun-tahun sebelumnya
difokuskan untuk mendidik para warga Indonesia tentang cara-cara
pengguanaan berbagai perangkat online seperti Facebook, Twitter, dan
situs-situs blog. Berkat kesuksesan Pesta Bloger dan pesatnya
pertumbuhan penggunaan media sosial di Indonesia, komunitas-komunitas
online di Indonesia telah menjadi salah satu yang terbesar dan komunitas
Twitter ketiga terbesar di Dunia, selain juga memiliki jutaan blog.28
ON/OFF 2011 bertujuan untuk memberdayakan komunitas yang
besar ini dengan cara mendidik mereka tentang bagaimana menggunakan
media sosial dan perangkat online lainnya agar bermanfaat secara sosial
maupun ekonomi. Indonesia telah mengukir sejumlah kisah sukses di
mana perangkat internet telah menggerakan berbagai program dan
kampanye pendidikan, lingkungan, dan penanggulangan bencana alam
secara inovatif. Demikian pula, para pengusaha pemula di ranah teknologi
canggih juga memperoleh keberhasilan melalui website.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton telah menjadikan
kebebasan berinternet sebagai salah satu prioritas tertinggi departemennya.
ON/OFF 2011 adalah salah satu kegiatan Kedubes AS untuk mendorong
kebebasan berinternet dengan cara mendukung inovasi, kebebasan
27
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011. 28
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011.
75
berpendapat, berkumpul dan akses informasi secara online. ON/OFF 2011
juga mendukung Kemitraan Komprehensif AS-RI demi meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan demokrasi.29
c. “Native Deen” Indonesia Ramadhan Tour 2011
“Native Deen” dengan kunjungannya ke Indonesia dalam rangka
mempromosikan album barunya berjudul The Remedy, dan berdakwah
melalui musik. Sejak tahun 2000, grup muslim Islam asal Washington DC
yang beranggotakan Joshua Salaam, Abdul-Malik Ahmad dan Naeem
Muhammad ini mengangkat tema tentang Islam dan Muslim lewat lagu-
lagu nasyid mereka yang bernuansa Hip-Hop dan R&B.30
Kelompok ini menyampaikan pesan damai Islam di mancanegara.
“Native Deen” mengadakan workshop, diskusi, wawancara media, dan
menampilkan pertunjukan didepan umum di Jakarta, Pontianak, Surabaya,
dan Malang pada 10-20 Agustus 2011 yaitu dalam rangka mendukung
Diplomasi Kebudayaan Kedutaan Amerika Serikat dan untuk membentuk
saling pengertian antar Amerika Serikat dan Indonesia.31
“Indonesia dan Amerika sama-sama kaya akan kebudayaan.
Selain untuk memperkenalkan kebudayaan Amerika kepada para
pemuda Indonesia, kami berharap kedatangan “Native Deen” dapat
menjadi jembatan penghubung antara kebudayaan Indonesia
dengan Amerika,” tutur Don Q. Washington, perwakilan Kedutaan
Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.32
29
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011. 30
Native Deen http://www.hidayatullah.com/read/18323/05/08/2011/hidayatullah.com
pada 18 Oktober 2011 pukul 19.00. 31
Native Deen di US Embassy Surabaya diakses melalui
http://surabaya.usconsulate.gov/20110823c-id.html pada 18 Oktober 2011 pukul 19.30. 32
Native Deen Konser di UIN Jakarta diakses melalui http://www.annida-
online.com/artikel-3776-native-deen-goes-to-uin.html pada 18 Oktober 2011 pukul 20.00.
76
Dengan memiliki rangkaian program ini, misi Amerika Serikat
untuk Indonesia adalah mengembangkan dialog yang konstruktif melalui
saling pengertian dan menjangkau para anak muda Indonesia. Diplomasi
Publik dalam berbagai program-programnya akan membangun kerjasama
di bidang seni dan budaya antar Indonesia dan Amerika Serikat sebagai
bagian dari kemitraan komprehensif antar dua negara.
Dalam melaksanakan program Diplomasi Publik, mitra sangat
dibutuhkan sekali untuk membantu berjalannya suatu kegiatan dengan
baik. Seperti yang diungkakan Mr. Arend:
“Tanpa mitra, sulit sekali untuk melaksanakan program,
seperti pada saat „Native Deen‟ konser di Makassar, karena tidak
ada konsulat disana, tetapi karena ada mitra yang luar biasa itu
sangat membantu sekali dalam menyukseskan konser musik nasyid
“Native Deen”. Hambatannya adalah waktu, tidak ada cukup waktu
untuk melaksanakan suatu program, jika dulu untuk melaksanakan
izin agak susah karena harus izin ke pemerintah”.33
Dalam menjalin hubungan baik dengan masyarakat Indonesia, para
personil “Native Deen” dan Diplomasi Publik Kedutaan Besar AS
menjalin kemitraan yang baik dengan masyarakat di berbagai daerah
Indonesia. Terbukti pada saat “Native Deen” konser di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada 12 Agustus 2011. “Native Deen” sukses
memberikan penampilan terbaiknya terhadap penonton yang sangat
antusias menikmati lagu-lagu yang bernuansa Islam.34
33
Wawancara langsung dengan Mr. Arend selaku (Asistant Cultural Attache, Kedutaan
Besar AS di Indonesia), Jakarta, 20 Oktober 2011 34
Observasi Langsung dalam acara konser musik Native Deen di Auditorium Utama
Universitas Islam Negeri Jakarta, 12 Agustus 2011.
77
d. Program Profesional
Kedutaan Besar Amerika Serikat Selenggarakan Pelatihan
Profesional Untuk 22 Direktur dan Staf American Corners
Information Resource Center (IRC) Kedutaan Besar Amerika
Serikat mengundang 22 staf dari 12 American Corner ke Jakarta pada
tanggal 20-22 September untuk mendalami pengetahuan mengenai
masyarakat dan institusi-institusi di Amerika Serikat, kegiatan-kegiatan
promosi dan pengenalan American Corner, serta mediskusikan rencana
program untuk masa mendatang. American Corner, bersama-sama dengan
IRC, American Corners dan Binational Centers membentuk apa yang
disebut sebagai “American Spaces” yang merupakan garis terdepan bagi
program diplomasi publik untuk menjangkau masyarakat di negara yang
bersangkutan.35
Di Indonesia, American Corner berlokasi di Ciputat, Bandung,
Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, dan Makasar. Dua
American Corner yang baru akan segera dibuka di Pontianak dan
Jayapura. Untuk sebagian peserta, program tahun ini merupakan
kesempatan pertama bagi mereka untuk membangun kerjasama dengan
kolega lainnya.36
Dalam sesi-sesi pelatihan, peserta mendapatkan pengarahan
mengenai bagaimana Public Affairs Section bekerja melalui program-
program pertukaran dan kebudayaan, media sosial, pengajaran bahasa
35
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011. 36
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011.
78
Inggris dan konsultasi pendidikan untuk menjangkau orang-orang
Indonesia dari berbagai usia dan strata sosial.37
Dari implementasi program-program Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Jakarta, telihat memang pemerintahan Amerika Serikat melaksanakan
strategi komunikasinya dengan baik. Menurut Mr. Arend dalam wawancara yang
lalu mengatakan bahwa:
“Untuk mencapai suatu tujuan, kami punya satu pesan, kami
sedang menjalin kemitraan komperhensif, menyetujui beberapa perjanijan,
yaitu menjelaskan kemitraan komperhensif ke masyarakat, tetapi sebagian
masyarakat indonesia ada belum tahu maka dari itu kita memberikan
berbagai rencana dan program-program yang baik untuk bisa menjalin
hubungan lebih baik antar AS dengan Indonesia.”38
Begitu banyak program-program yang telah dikerjakan oleh Diplomasi
Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Berdasarkan sumber dari
siaran pers Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta sudah
mengadakan lebih dari 100 program kegiatan.
Selama menjalankan program-program, Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Jakarta mengalami kendala atau hambatan seperti yang di
ungkapkan Mr. Arend:
“Hambatannya adalah waktu, tidak ada cukup waktu untuk
melaksanakan suatu program, jika dulu untuk melaksanakan izin agak
susah karena harus izin ke pemerintah.”39
Dibutuhkan banyak waktu untuk mempersiapkan dan melaksanakan suatu
program Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta. Karena
37
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011. 38
Wawancara langsung dengan Mr. Arend selaku (Asistant Cultural Attache, Kedutaan
Besar AS di Indonesia), Jakarta, 20 Oktober 2011 39
Wawancara langsung dengan Mr. Arend selaku (Asistant Cultural Attache, Kedutaan
Besar AS di Indonesia), Jakarta, 20 Oktober 2011
79
dalam mempersiapkan suatu program acara membutuhkan proses yang lama dan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Media sangat membantu dalam menyebarkan suatu informasi. Melalui
social networking seperti facebook dan twitter, dapat mengetahui antusias
masyarakat terhadap program-program Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat Jakarta. Dengan informasi yang selalu up to date ini sangat
membantu sekali untuk mendapatkan informasi terbaru. Media massa memiliki
fungsi yang sangat strategis karena memainkan peran sebagai pemersatu seluruh
aktor diplomasi publik melalui aktivitas komunikasi.
Dalam Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dapat
menempatkan posisi yang baik didalam masyarakat. Terbukti dengan berjalannya
program-program Diplomasi Publik dan dapat menjalin kerjasama antar
masyarakat Amerika Serikat dan masyarakat Indonesia. Diplomasi Publik bisa
menempatkan posisinya dengan baik di tengah-tengah masyarakat.
Komunikasi sangat dibutuhkan dalam segala hal terutama di dalam suatu
Diplomasi Publik. Antara atasan dan bawahan terjalin pola komunikasi vertikal
dengan tetap menjaga hubungan kerja yang baik. Penulis juga merasakan adanya
kekeluargaan antara satu sama lain pada saat berada di Kantor Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Jakarta Indonesia. Saling menciptakan suasana yang harmonis
dan ramah.
Dari pola-pola Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di
Indonesia, pendekatan budaya menjadi sangat mungkin dilakukan. Perkembangan
budaya sebagai salah satu pendekatan dalam Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat bisa dikatakan berkembang bersama strategi komunikasi itu
80
sendiri. Oleh karena itu proses diplomasi sangatlah penting, sebab hal ini akan
membantu memberikan informasi atau upaya pemahaman dalam sebuah
hubungan diplomatik. Memang diplomasi publik tidak dapat dipisahkan dari
upaya pembentukkan citra. Pemuda lah yang kemudian menjadi salah satu objek
dalam sebuah pola praktek-praktek diplomasi publik yang ditujukan untuk
memberikan pemahaman terhadap negara partner maupun memberikan citra yang
ingin dicapai oleh negara partner dari publik, termasuk pemuda.
Keterlibatan pemuda Indonesia dan Amerika Serikat dalam hubungan
diplomatis kedua negara memang didorong oleh kedua negara karena sama-sama
meyakini akan pentingnya hubungan diplomatis kedepan. Hal ini berarti
diharapkan dapat dipertahankan hingga masa depan melalui pemahaman
hubungan diplomatis kepada pemuda kedua negara.
C. Posisi
Sebuah posisi merupakan suatu cara yang menempatkan organisasi
dalam sebuah lingkungan.40
Suatu cara untuk bisa bekerja di Diplomasi Publik
yaitu harus mempunyai pengalaman dalam hal pekerjaan minimal lima tahun.
Memiliki kemampuan berbahasa Inggris baik aktif maupun pasif, kemudian
memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk bisa bersosialisasi dengan masyarakat
dan memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain.
Dalam perspektif Diplomasi Publik, mereka lebih terbuka dengan masyarakat
dunia.41
40
Oliver Sandra, Strategi Public Relations, (Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2001), h. 2 41
Wawancara pribadi dengan Mr. Arend, Asistant Cultural Attache, Kedutaan Besar AS
di Indonesia, Jakarta, 20 Oktober 2011.
81
Dalam menjalin kemitraan konprehensif antar negara, publik
memegang peranan yang semakin vital dalam menjalankan misi diplomasi
sebuah negara terlebih pada situasi yang semakin terintegrasi dengan beragam
bidangnya yang sangat variatif. Misi diplomasi tidak akan pernah berjalan
dengan efektif tanpa keterlibatan publik. Dengan program-program Diplomasi
Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta ini dapat memberikan
kontribusi bagi upaya membangun hubungan baik dengan negara Indonesia.
“Kantor Diplomasi Publik paling besar di Indonesia dibanding
Dubes lain, yang dikerjakan yaitu program pertukaran pelajar, program
budaya, program speaker, beasiswa fulbright, bekerjasama dengan media
seperti Metro TV, RCTI, TV ONE, dan TV swasta lainnya. @amerika
merupakan program dari Diplomasi Publik, selain itu juga ada American
Corner di berbagai Universitas di Indonesia.”42
Posisi dan peran terletak pada generasi muda dalam sebuah
hubungan diplomatis tidak dapat dilepaskan persepsi generasi muda
terhadap suatu hubungan diplomatis. Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Indonesia dapat memposisikan prestasinya di tengah-
tengah masyarakat Indonesia, melalui pemuda dalam hubungan diplomatis
Amerika dan Indonesia. Inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan
yang dapat dipergunakan bahwa Diplomasi Publik yang diberikan kepada
pemuda adalah untuk mendorong bentuk pencitraan suatu negara kepada
pemuda, tentunya dengan pengalaman yang baik.
42
Wawancara pribadi dengan Mr. Arend, Asistant Cultural Attache, Kedutaan Besar AS
di Indonesia, Jakarta, 20 Oktober 2011.
82
D. Perspektif
Strategi komunikasi menunjukkan bahwa Diplomasi Publik adalah
pada intinya adalah membuat Amerika berkomunikasi kepada masyarakat
Indonesia melalui berbagai pandangan, nilai-nilai dan kebijakan dalam cara
yang efektif untuk khalayak di dunia.
Soft power adalah diplomasi dengan mengandalkan kekuatan
kerjasama ekonomi dan kebudayaan, sebagai lawan kata dari hard power yang
mendasarkan pada kekuatan militer. Dengan kata lain, soft power adalah
kemampuan untuk mendapatkan apa yang dikehendaki dengan mengajak dan
menarik simpati orang lain, sehingga orang lain bisa sama-sama mewujudkan
keinginan sesama.43
Dalam suatu hubungan diplomatis, masing-masing negara memiliki
kepentingan masing-masing, sehingga untuk melalui negara akan mencapai
kepentingan dari negara partner diplomatiknya. Seperti yang telah dijelaskan
dalam teori diplomasi publik, untuk mencapai kepentingan dalam suatu
hubungan diplomatik dengan melibatkan masyarakat melalui program-
program Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta
Indonesia. Oleh karena itu proses diplomasi sangatlah penting, sebab hal ini
akan membantu untuk memberikan informasi atau upaya pemahaman dalam
sebuah diplomatik.
Melalui perspektif cultural (kebudayaan), Diplomasi Publik
menjalankan misinya melalui program-program budaya. Melestarikan budaya
Amerika Serikat dan saling menghargai budaya di Indonesia. Seperti
43
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 84.
83
diresmikannya @america yang merupakan pusat budaya Amerika Serikat
dengan teknologi tinggi dan pelayanan informasi yang baik.44
Selain @america, Diplomasi Publik bekerjasama dengan Personil
Nasyid “Native Deen” asal Amerika, telah melakukan konser musik,
workshop, seminar dan buka puasa bersama di Jakarta, Pontianak, Surabaya,
dan Malang. Misi Amerika Serikat untuk Indonesia adalah mengembangkan
dialog yang konstruktif melalui saling pengertian dan menjangkau para anak
muda Indonesia. Program ini membangun kerjasama di bidang seni dan
budaya di masa datang antar Indonesia dan Amerika Serikat sebagai bagian
dari Kemitraan Komprehensif antar dua negara.45
Kebudayaan dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempererat
hubungan internasional. Itulah sebabnya sejak dahulu suatu kebudayaan
diperkenalkan para diplomat kepada masyarakat internasional untuk
memengaruhi atau memperbaiki sikap dan pandangan mereka terhadap
negaranya. Indonesia memanfaatkan kebudayaan sebagai sarana diplomasi.46
Diplomasi publik mempromosikan hubungan antara Amerika Serikat
dan seluruh dunia dengan mengingatkan populasi beragam kepentingan
bersama. Beberapa dari diplomasi publik yang paling efektif dikomunikasikan
bukan melalui kata-kata melainkan melalui perbuatan, karena publik
diplomasi berinvestasi dalam masyarakat melalui pendidikan, dan kesempatan
partisipasi ekonomi dan politik yang lebih besar. Diplomasi publik juga
berusaha untuk mengisolasi dan meminggirkan ekstremis dan ideologi
44
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Press Release Public
Diplomacy tahun 2011. 45
Wawancara pribadi dengan Mr. Arend, Asistant Cultural Attache, Kedutaan Besar AS
di Indonesia, Jakarta, 20 Oktober 2011. 46
Mohammad Shoelhi, Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional, h. 81.
84
mereka. Dalam semua hal ini, diplomasi publik adalah mengobarkan
perdamaian bekerja untuk membawa tentang kondisi yang mengarah ke
kehidupan lebih baik bagi orang di seluruh dunia.
E. Permainan atau Cara
Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih, sangat dibutuhkan
komitmen dan kerjasama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi.
“Untuk cara dibutuhkan komitmen Sumber Daya Manusia
dalam Diplomasi Publik yang terdapat 30 orang yang bekerja dalam
Diplomasi Publik, Kepala Diplomasi Publik bernama Don Q
Washington kemudian dibawahi Public Affairs oleh Information Office
dan Cultural Affairs Officer. Dalam sistem kontrak kerja di Kedutaan
Besar Amerika Serikat khusunya Diplomasi Publik yaitu tidak ada
batasan untuk bekerja, para pegawai mempunyai kebebasan untuk bisa
bekerja kapan saja. Dan jika sudah bekerja selama lebih dari 20 tahun,
maka orang tersebut akan diberi kesempatan untuk bekerja di kantor
imigran. Mereka bekerja di bagian masing-masing dengan tujuan yang
sama yaitu menjalin hubungan baik dengan masyarakat Indonesia”.
Tutur Mr. Arend selaku Assistant Cultural Attache Kedutaan Besar
Amerika Serikat.47
Dalam hal ini Departemen Diplomasi Publik yang dikepalai Don Q
Washington kemudian dibawahi Public Affairs Section dan meliputi
Information Office dan Cultural Affairs Officer. Terdapat 30 pegawai yang
bekerja dengan kontrak kerja, para pegawai mempunyai kebebasan untuk bisa
bekerja selama 20 tahun. Kemudian mendapatkan kesempatan untuk bekerja
di kantor imigran.
Diplomasi Publik menggunakan berbagai cara untuk melaksanakan
program-program, yaitu dengan menjalin kemitraan yang komprehensif dan
juga memberikan informasi terbaru dari setiap kegiatan Kedutaan Besar
47
Wawancara pribadi dengan Mr. Arend, Asistant Cultural Attache, Kedutaan Besar AS
di Indonesia, Jakarta, 20 Oktober 2011.
85
Amerika Serikat. Dalam teori dijelaskan mengenai permainan atau cara
merupakan strategi dengan manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau
pesaing untuk mempertahankan posisinya.
Diplomasi publik disini berkaitan dengan pengaruh sikap publik pada
pembentukan dan pelaksanaan kebijakan luar negeri. Ini mencakup dimensi
Komunikasi Internasional di luar diplomasi tradisional, interaksi kelompok
swasta di salah satu negara dengan yang lain, pelaporan urusan luar negeri dan
dampaknya pada kebijakan komunikasi antara mereka yang tugasnya adalah
komunikasi, sebagai diplomat dan wartawan asing dan proses komunikasi
antarbudaya. Pusat untuk diplomasi publik adalah aliran komunikasi
internasional.48
Tetapi Diplomasi Publik menggunakan alat serupa dan metode;
masyarakat mereka bersifat global dan lokal. Layanan penyiaran internasional
yang didanai oleh pemerintah untuk mengirimkan berita, informasi, program
kegiatan, dan hiburan kepada masyarakat melalui AM/FM dan radio
gelombang pendek, televisi satelit, dan sistem berbasis web. Voice of America,
Radio Free Europe atau Radio Liberty, Radio atau TV Marti, dan Radio
Sawa, dan Al Hurra Arab radio bahasa dan layanan televisi adalah contoh dari
penyiaran internasional Amerika Serikat.49
Diplomasi Publik menggunakan caranya dengan mengurangi atau
menyelesaikan konflik melalui pemahaman komunikasi dan saling pengertian
serta mempererat jalinan hubungan antar aktor internasional. Dengan
48
Waller J. Michael, The Public Diplomacy Reader (Washington DC: The Institute of
World Politics Press, 2003), h. 24 49
Waller J. Michael, The Public Diplomacy Reader (Washington DC: The Institute of
World Politics Press, 2003), h. 34.
86
menambah pengalaman dalam berinteraksi, memengaruhi pola pikir
masyarakat, dan tindakan pemerintah dengan mengeksplorasi program-
program Diplomasi Publik.
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat mengarahkan
untuk berkomunikasi dengan aktor-aktor pemerintah dan publik dalam negeri.
Karena pentingnya kemitraan antara Kedutaan Besar Amerika Serikat dengan
berbagai kalangan masyarakat yang memang bisa menjalankan peran dalam
upaya menjangkau aktor-aktor non pemerintah dan publik. Kemudian terdapat
keperluan untuk membangun konstituen politik luar negeri yang cukup
informasi berbagai edukasi publik. Dengan komunikasi tersebut maka di satu
sisi bisa menyerap aspirasi masyarakat yang sangat berarti dalam proses
perumusan dan operasionalisasi kebijakan, di sisi lain, bisa mendukung suatu
kebijakan.
Diplomasi Publik mengarahkan untuk membuka dan memperluas
wawasan publik melalui informasi dan edukasi dalam program-program yang
telah dilaksanakan. Diplomasi publik bertujuan untuk mencari teman di
kalangan masyarakat negara lain yang dapat memberikan kontribusi bagi
upaya membangun hubungan baik dengan negara Indonesia.
Seperti halnya Diplomasi Publik, pertukaran kebudayaan juga
bertujuan menciptakan teman dikalangan masyarakat negara Indonesia.
Dengan mengedepankan upaya melibatkan publik di negara Indonesia, atas
dasar kepentingan dan kemanfaatan kedua negara, hubungan bilateral
berjangka panjang yang stabil, dan keperluan membangun rasa saling percaya.
87
Aktivitas Diplomasi Publik juga menyertakan berbagai komponen
masyarakat untuk ikut menghadirkan realitas Indonesia kepada khalayak luas
apa adanya secara objektif. Intinya, publik memegang peranan yang semakin
vital dalam menjalankan misi diplomasi sebuah negara terlebih pada situasi
yang semakin terintegrasi dengan beragam bidangnya yang sangat variatif.
Bagaimanapun juga, misi Diplomasi Kedutaan Besar Amerika Serikat di
Indonesia tidak akan pernah berjalan dengan efektif tanpa keterlibatan publik.
Dalam setiap pelaksanaan strategi komunikasi, Diplomasi Publik
Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta Indonesia berharap masyarakat
Amerika Serikat masyarakat Indonesia menjalin hubungan yang baik secara
berlanjut. Disini Diplomasi Publik berusaha untuk memberikan pelayanan
publik dengan baik dengan program-program yang dapat diterima masyarakat
Indonesia.
88
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai strategi komunikasi Diplomasi
Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia dengan unit analisis strategi
sebagai perencanaan, pola, posisi, perspektif, dan permainan atau cara dari
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Bahwa strategi
komunikasi yang diterapkan Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat
cukup berhasil. Ini terbukti dengan berjalannya program kegiatan Diplomasi
Publik dalam menjalin hubungan baik dengan masyarakat Indonesia.
a. Strategi sebagai perencanaan
Secara garis besar strategi komunikasi sebagai perencanaan Diplomasi
Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Indonesia, terdapat 3 poin
yaitu:
1. Menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah dan masyarakat
Indonesia.
2. Menjalin kerjasama ekonomi yang kuat dengan pemerintah dan
masyarakat Indonesia.
3. Komunikasi langsung dari berbagai kegiatan, pertukaran pelajar, program
speaker, program budaya, program beasiswa, dll.
Saat ini Diplomasi Publik telah menjalin ikatan kemitraan yang kuat
dengan pemerintah dan masyarakat di Indonesia.
89
b. Strategi sebagai pola
Dari pola-pola Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di
Indonesia, pendekatan budaya menjadi sangat mungkin dilakukan. Perkembangan
budaya sebagai salah satu pendekatan dalam Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat bisa dikatakan berkembang bersama strategi komunikasi itu
sendiri. Pemuda lah yang kemudian menjadi salah satu objek dalam sebuah pola
praktek-praktek diplomasi publik yang ditujukan untuk memberikan pemahaman
terhadap negara partner maupun memberikan citra yang ingin dicapai oleh negara
partner dari publik, termasuk pemuda.
Dibutuhkan banyak waktu untuk mempersiapkan dan melaksanakan suatu
program Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta. Karena
dalam mempersiapkan suatu program acara membutuhkan proses yang lama dan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Media sangat membantu dalam menyebarkan suatu informasi. Melalui
social networking seperti facebook dan twitter, dapat mengetahui antusias
masyarakat terhadap program-program Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat Jakarta. Dengan informasi yang selalu up to date ini sangat
membantu sekali untuk mendapatkan informasi terbaru.
c. Strategi sebagai perspektif
Melalui perspektif cultural (kebudayaan), Diplomasi Publik telah
menjalankan misinya melalui program-program budaya. Melestarikan budaya
Amerika Serikat dan saling menghargai budaya di Indonesia. Seperti
diresmikannya @america yang merupakan pusat budaya Amerika Serikat dengan
teknologi tinggi dan pelayanan informasi yang baik.
90
Selain @america, Diplomasi Publik bekerjasama dengan Personil Nasyid
“Native Deen” asal Amerika. Kelompok ini menyampaikan pesan damai Islam di
mancanegara. “Native Deen” mengadakan workshop, diskusi, wawancara media,
dan menampilkan pertunjukan didepan umum di Jakarta, Pontianak, Surabaya,
dan Malang dalam rangka mendukung Diplomasi Kebudayaan Kedutaan Amerika
Serikat dan untuk membentuk saling pengertian antar Amerika Serikat dan
Indonesia.
d. Strategi sebagai posisi
Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia dapat
memposisikan prestasinya di tengah-tengah masyarakat Indonesia, melalui
pemuda dalam hubungan diplomatis Amerika dan Indonesia. Inilah yang
kemudian menjadi salah satu alasan yang dapat dipergunakan bahwa Diplomasi
Publik yang diberikan kepada pemuda adalah untuk mendorong bentuk pencitraan
suatu negara kepada pemuda, tentunya dengan pengalaman yang baik.
Begitu banyak program-program yang telah dikerjakan oleh Diplomasi
Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Berdasarkan sumber dari
siaran pers Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta sudah
mengadakan lebih dari 100 program kegiatan. Diplomasi Publik Kedutaan Besar
Amerika Serikat telah melaksanakan strategi komunikasinya dengan baik.
e. Strategi sebagai permainan atau cara
Diplomasi Publik menggunakan berbagai cara untuk melaksanakan
program-program, yaitu dengan menjalin kemitraan yang komprehensif dan juga
memberikan informasi terbaru dari setiap kegiatan Kedutaan Besar Amerika
Serikat. Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia
91
menggunakan caranya dengan mengurangi atau menyelesaikan konflik melalui
pemahaman komunikasi dan saling pengertian serta mempererat jalinan hubungan
antar aktor Internasional.
Saran
Ada beberapa catatan yang ingin penulis sampaikan, tentunya saran-saran
ini disampaikan bertujuan tak lain demi kebaikan dan kualitas di masa yang akan
datang. Adapun saran yang ingin penulis sampaikan sebagai berikut:
1. Strategi komunikasi yang dilakukan Diplomasi Publik kedutaan Besar
Amerika Serikat ini menunjukkan hasil yang cukup baik. Oleh karena itu,
hendaknya Diplomasi Publik ini mempertahankan dan meningkatkan
strategi komunikasi untuk menjalankan berbagai program di Kedutaan
Besar Amerika Serikat Jakarta Indonesia;
2. Lebih menciptakan hubungan kekeluargaan dengan masyarakat Indonesia,
supaya tidak ada lagi persepsi buruk mengenai Amerika Serikat.
3. Diharapkan Diplomasi Publik lebih menjadi alat pendukung diplomasi
yang efektif, membumi, dan tepat sasaran.
4. Diharapkan Diplomasi Publik lebih mengedepankan proses dialog lintas-
agama baik bilateral maupun regional. Dengan membangun momentum
dialog lintas-agama sehingga pemberdayaan kelompok-kelompok moderat
maupun kelompok negara moderat dapat diperkuat.
5. Adanya pendekatan dan cara yang lebih inovatif dan kreatif agar dihargai
oleh masyarakat Indonesia.
92
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abbas, Bakri. Komunikasi Internasional. Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta
IISIP, 2003.
Arifin, Anwar. Ilmu Komunikasi: Sebagai Pengantar Ringkas. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada. 1995.
Armando, Ade. Komunikasi Internasional. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Prenhalindo, 2002.
Effendy, Onong Uchyana. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya,
1992.
Effendy, Onong Uchjana. Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju, 1989.
Elvinaro, Ardianto., dan Bambang Q-Anees. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media. 2007.
Fisher, Aubery Fisher. Teori-Teori Komunikasi. Bandung: Remadja Karya, 1986.
Jalaluddin, Rakhmat. Metodologi Penelitian Dakwah. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1996.
Jumroni dan Suhaimi. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Ciputat: UIN
Jakarta Press, 2006.
Komarudin. Ensiklopedi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara, 1994.
Martopolo, Ali. Strategi Kebudayan. Jakarta: Eisiter For Strategic End
International Study, 1978.
Mulyana, Deddy. Komunikasi Pembangunan. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2007.
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS, 2007.
93
Rachmat, Kriyanto. Teknik Praktisi Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Pranada
Group, 2007.
Rudy, Teuku May. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional.
Bandung: Refika Aditama, 2005.
Sandra, Oliver. Strategi Public Relations. Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2001.
Susanto, Astid S. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Bandung: Bina Cipta,
1974.
Surjadi, Johan., dan S. Koentjoro. Kamus Lengkap Populer. Jakarta: Indah, 1986.
Senjaja, Sasa Djuarsa. Pengantar Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka,
1999.
Shoelhi, Mohammad. Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2011.
Suryadi. Strategi Mengelola Public Relations Organisasi. Jakarta: EDSA
Mahkota, 2007.
Waller J. Michael, The Public Diplomacy Reader (Washington DC: The Institute
of World Politics Press, 2003),
Internet
Biografi Native Deen, diakses melalui http://nativedeen.com/2011/bio/ pada 18
Oktober 2011.
Konser Native Deen di Indonesia, diakses melalui http://kampus.okezone.com/
read/2011/08/11/373/490811/native-deen-goyang-pelajar-sma-di-
america pada 19 Oktober 2011.
Native Deen http://www.hidayatullah.com/read/18323/05/08/2011/hidayatullah.
com pada 18 Oktober 2011.
Native Deen di US Embassy Surabaya diakses melalui http://surabaya.
usconsulate. gov/20110823c-id.html pada 18 Oktober 2011.
94
Native Deen Konser di UIN Jakarta diakses melalui http://www.annida-
online.com/artikel-3776-native-deen-goes-to-uin.html pada 18 Oktober
2011.
Native Deen Tour di Indonesia diakses melalui http://oase.kompas.com/
read/2011/08/08/16281226/Grup.Nasyid.Amerika.Tur.di.Indonesia pada
18 Oktober 2011.
“Pengertian Strategi”, diakses pada tanggal 17 September 2011 pukul 20.26
melalui http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2117278-
pengertian-strategi/,
Dokumen
Dokumen Resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kronologi
Hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia.
Dokumen Resmi Kedutaan Besar, Sekilas Tentang Kedutaan Besar Amerika
Serikat di Jakarta. Artikel diakses pada tanggal 16 September 2011
pukul 13.00 dari http;//jakarta.usembassy.gov.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
WAWANCARA
Narasumber: Mr. Arend selaku Asistant Cultural Attache Kedutaan Besar Amerika Serikat
Jakarta Indonesia.
Judul Skripsi: Strategi Komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat
di Indonesia.
Tanggal: 20 Oktober 2011
Pukul: 14.00-15.30 WIB
Lokasi: Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta
1. Mengapa bernama Diplomasi Publik ?
Karena Diplomasi Publik tugasnya berhubungan dengan media, seperti Penerangan
Media Press Release, meeting untuk jurnalis yang berhubungan dengan Amerika
Serikat. Menerangkan kebijakan Amerika, budaya Amerika, dan nilai-nilai Amerika.
2. Apa saja yang dikerjakan Diplomasi Publik ?
Tentu saja tugas Dubes Amerika Serikat yaitu membantu warga negara Amerika
Serikat yang ada di Indonesia, seperti pastport, meninggal dll. Menjalin hubungan
lebih baik dengan pemerintah Indonesia. Menjalin hubungan ekonomi yang lebih kuat
disini, membantu perusahaan Amerika Serikat untuk investasi di indonesia. Menjalin
hubungan baik antara Amerika Serikat dan indonesia. Ide soft power (militer,politik)
kerjasama antara masyarakat Indonesia dan Amerika. Kantor Diplomasi Publik paling
besar di Indonesia dibanding Dubes lain, yang dikerjakan yaitu program pertukaran
pelajar, pertukaran profesional, program speaker, beasiswa fulbright, bekerjasama
dengan media seperti Metro TV, RCTI, TV ONE, dan TV swasta lainnya. @amerika
juga merupakan program dari Diplomasi Publik, selain itu juga ada American Corner
di berbagai Universitas di Indonesia.
3. Apakah setiap organisasi membutuhkan strategi komunikasi ?
Ya saya kira benar, setiap organisasi selalu ada kebutuhan untuk melakukan Strategi
Komunikasi.
4. Bagaimana strategi komunikasi dalam Diplomasi Publik ?
Communication planning dan communication management, untuk mencapai suatu
tujuan, kami punya satu pesan, kami sedang menjalin kemitraan komperhensif,
menyetujui beberapa perjanijan, yaitu menjelaskan kemitraan komperhensif ke
masyarakat, tetapi sebagian masyarakat indonesia ada belum tahu maka dari itu kita
memberikan berbagai rencana dan program-program yang baik untuk bisa menjalin
hubungan lebih baik antar AS dengan Indonesia.
5. Bagaimana rencana dan tujuan dalam Diplomasi Publik ?
Suatu program Diplomasi Publik harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa
sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud. Seperti membuat suatu
konsep untuk program-program budaya, pertukaran pelajar, dan program beasiswa.
Untuk pencapaian suatu program, kami harus meminta izin kepada washington
terlebih dulu untuk mendukung program yang akan dilaksanakan. Prestasi yang sudah
didapat yaitu pekerjaan kita sudah terkenal di dunia.
6. Bagaimana komitmen Sumber Daya Manusia dalam Diplomasi Publik ?
30 orang pekerja, dengan bagian masing-masing. Dalam sistem kontrak disini tidak
ada batasan, jadi terserah para pegawai kapan saja mau bekerja. Dan jika sudah
bekerja lama lebih dari 20 tahun, maka orang tersebut akan diberi pekerjaan di kantor
imigran.
7. Bagaimana Pola Komunikasi dalam Diplomasi Publik ?
Pola komunikasi disini lebih kepada vertikal, jadi tidak ada batasan antara atasan dan
bawahan. Kecuali jika ingin bertemu dengan Dubes Ambasador AS, tidak bisa
langsung karena sibuk sekali. Jika ada acara bersama baru bisa bicara dengan
Ambasador. Mewakili kami, pesan Native Deen: kebebasan agama dan
keberagamaan, kami berusaha untuk memberikan hubungan yang baik. Mengundang
orang lain untuk memberi bukti, untuk bicara mengenai AS. Dampak yang diharapkan
yaitu persepsi masyarakat indonesia akan lebih baik dan menerima kerjasama yang
baik antara AS dan Indonesia.
8. Bagaimana strategi dalam posisi Diplomasi Publik ?
Kantor Diplomasi Publik paling besar di Indonesia dibanding Dubes lain, yang
dikerjakan yaitu program pertukaran pelajar, program budaya, program speaker,
beasiswa fulbright, bekerjasama dengan media seperti Metro TV, RCTI, TV ONE,
dan TV swasta lainnya. @amerika merupakan program dari Diplomasi Publik, selain
itu juga ada American Corner di berbagai Universitas di Indonesia. Persyaratan untuk
bekerja sebagai Diplomasi Publik yaitu pintar, ramah, sudah berpengalaman,
kemampuan untuk menjalin hubungan dengan org lain. Posisi disini sudah sesuai
dengan prosedur dan struktur yang baik.
9. Bagaimana perspektif dalam Dipomasi Publik ?
Umumnya saya lebih terbuka dengan masyarakat, harus suka bergaul dengan orang
lain, tidak boleh malu-malu. Menjalin hubungan lebih baik dan jangka panjang dalam
memandang dunia. Dengan perspektif budaya ini telah meliputi berbagai program-
program Diplomasi Publik. Dengan tujuan menjalin kemitraan yang baik antara
Amerika dan Indonesia.
10. Sejauh mana keefektifan media bagi Diplomasi Publik ?
Kami tidak bisa kemana-mana di indonesia, media itu sangat penting untuk
membesarkan informasi. Tetapi itu hanya satu arah dan sementara, dampak yang
terjadi yaitu sebagian masyarakat tidak menerima informasi dari media.
11. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan program
Diplomasi Publik ?
Mitra itu penting sekali dalam mendukung program Diplomasi Publik, tanpa mitra
kami sulit untuk melaksanakan program, seperti pada saat native deen konser di
makasar, kami tidak ada konsulat disana, tetapi karena ada mitra yg luar biasa itu
sangat membantu sekali. Hambatannya adalah waktu, tidak ada cukup waktu untuk
melaksanakan suatu program, jika dulu untuk melaksanakan izin agak susah karena
harus izin ke pemerintah.
12. Apakah komunikasi yang dilakukan sudah efektif ?
Sudah cukup efektif, seperti program pertukaran pelajar dan @amerika.
Arend Zwartjes
Assistant Cultural Affairs Officer
U.S. Embassy Jakarta
Photo-photo program kegiatan Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta
Indonesia
Pelatihan Profesional untuk 22 Direktur dan Staf American Corners
Kedutaan Besar Amerika Serikat mensponsori “ON/OFF 2011: Ideas Meet Opportunities
Scot Marciel Duta Besar AS bersama alumni pertukaran pelajar.
Dialog Studying in USA
IIEF 2011 Education Fair dengan 60 Universitas di Amerika.
Dahsyat RCTI @america bersama alumni pertukaran pelajar.
Dahsyat RCTI @america bersama alumni pertukaran pelajar.
Launching @america
Pesta Blogger dan sosial media.
Poster Native Deen Tour di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tampak depan ruang Auditorium Utama Prof. Dr. Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah
Dibuka oleh HIQMA (Himpunan Qori dan Qoriah Mahasiswa) UIN Jakarta
Penyerahan Cinderamata kepada Don Q Washington.
Native Deen Menyanyikan lagu Ramadhan Is Here
Penonton Konser Musik Native Deen di Auditorium Utama Prof. Dr. Harun Nasution UIN
Syarif Hidayatullah
Photo bersama dengan Todd Tariq Snare pemain musik Native Deen
Photo bersama Mr. Arend C. Zwartjes selaku Assistant Cultural Attache Dubes AS
BersamaMbak Reni (Youth Outreach Specialist) Dubes AS
Native Deen dalam acara musik popular di Indonesia: Dahsyat
Native Deen dalam acara pagi TV One: Apa Kabar Indonesia
Native Deen berbuka puasa bersama anak-anak yayasan di rumah Wakil Dubes AS
Native Deen dalam konser Tabligh Akbar Trans TV
Native Deen duduk bersila bersama dengan anak-anak dari Pesantren Al Amanah Al
Gontory, Pondok Aren Jakarta Selatan.
Daftar American Corner di Indonesia
AMERICAN CORNER IAIN SUMATERA UTARA
Gedung Perpustakaan IAIN Sumatera Utara, Lt 3
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate
Medan 20371
Tel. (061) 663-7665 | Fax. (061) 663-7665
Email: amcorner.iainsu @ gmail.com
AMERICAN CORNER UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UPT Perpustakaan USU
Jl. Perpustakaan No 1
Kampus USU
Medan 20155
Tel. (061) 822-3969 | Fax. (061) 821-3108
Email: [email protected]
AMERICAN CORNER UIN Syarif Hidayatullah
Gedung Utama Lt 2 Perpustakaan
Jl. Ir. H. Juanda No 95
Ciputat Tangerang 15412
Tel. (021) 749-3175 | Fax. (021) 749-2823
Email: [email protected]
AMERICAN CORNER UNIVERSITAS INDONESIA
Miriam Budiardjo Resource Center (MBRC)
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik murah
Kampus UI Depok 16424
Tel. (021) 788-8193 3 | Fax. (021) 787-2820
Email: [email protected]
AMERICAN CORNER INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Perpustakaan Pusat Lt 1
Kampus Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10, Bandung 40132
Tel (022) 250-0089 |. Fax. (022) 250-0089
Email: amcorner.itb @ gmail.com
AMERICAN CORNER IAIN Walisongo SEMARANG
UPT Perpustakaan Pusat, Lt 2
Kampus III IAIN Walisongo Semarang
Jl. Raya Prof Dr Hamka Km 2
Ngaliyan, Semarang 50185
Tel. (024) 761-9100 | Fax. (024) 761-9100
Email: [email protected]
AMERICAN CORNER UNIVERSITAS GADJAH MADA
UPT Perpustakaan Unit 1, Lt 1
Jl. Bulaksumur 16
Yogyakarta 55281
Tel. (0274) 513-163 | Fax. (0274) 513-163
Email: [email protected]
AMERICAN CORNER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
Perpustakaan Pusat, Lt 2
Kampus Terpadu UMY
Jl. Lingkar Barat Daya, Tamantirto
Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183
Tel. (0274) 387-656 ex.178 | Fax. (0274) 387-646
Email: [email protected]
AMERICAN CORNER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
UPT Perpustakaan UMM
Jl. Raya Tlogomas Km. 8 No 246
Malang 65144
Tel. (0341) 464-318 ex.229 | Fax. (0341) 463-345
Email: [email protected]; [email protected]
AMERICAN CORNER Universitas Airlangga
Perpustakaan Pusat Lt 3 UNAIR
Kampus B
Jl. Dharmawangsa Dalam,
Surabaya 60286
Tel. (031) 505-5295 | Fax. (031) 505-5294
Email: [email protected]
AMERICAN CORNER UNIVERSITAS HASANUDDIN
UPT Perpustakaan Pusat Lt 2
Kampus Tamalanrea
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10
Makasar 90245
Tel. (0411) 580-075 | Fax. (0411) 580-086
Email: [email protected]