166
STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) MIFTAHUL HUDA CIAMIS DALAM UPAYA MEMBANGUN USAHA MIKRO DI LINGKUNGAN PESANTREN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: ARIS RUSYDAN ALIM 1112053000009 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H

STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

  • Upload
    vunhan

  • View
    273

  • Download
    11

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN)

MIFTAHUL HUDA CIAMIS DALAM UPAYA

MEMBANGUN USAHA MIKRO DI LINGKUNGAN

PESANTREN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Sosial (S.Sos)

Oleh:

ARIS RUSYDAN ALIM

1112053000009

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M/1439 H

Page 2: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan
Page 3: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan
Page 4: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan
Page 5: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

i

ABSTRAK

Aris Rusydan Alim, NIM 1112053000009, Strategi Kopontren

Miftahul Huda Ciamis dalam upaya membangun usaha

mikro di Lingkungan Pesantren, Di bawah bimbingan: Drs.

Sugiharto, MA.

Perkembangan koperasi di Indonesia dewasa ini telah

menunjukan peningkatan yang baik, koperasi yang mulanya

berkembang di kalangan pegawai pemerintah, kemudian

berkembang hingga ke wilayah pedesaan. Pada akhirnya saat ini

koperasi ini sudah meluas ke berbagai lapisan masyarakat seperti

petani, pedagang, pegawai negeri, nelayan, guru, ustadz/santri,

dan sebagainya. Koperasi Pondok Pesantren Miftahul Huda

Ciamis sebagai salah satu roda pengggerak ekonomi di

lingkungan pesantren mencoba usaha untuk mensejahterakan

anggotanya terutama di lingkungan pesantren dengan cara

membangun usaha mikro. Berbagai strategi dilakukan oleh

kopontren ini agar usaha mikro di lingkungan pesanten bisa

tumbuh dan bisa memberdayakan ekonomi para anggotanya yang

merupakan warga komunitas pesantren seperti santri dan para

ustadz/ustadzah.

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan penelitian ini yaitu

Untuk mengetahui bagaimana tahapan-tahapan Kopontren

Miftahul Huda dalam membangun usaha mikro di lingkungan

pesantren. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu usaha

mikro apa saja yang di jalankan di Kopontren Miftahul Huda

Ciamis dan strategi apa saja yang diterapkan di Kopontren

Miftahul Huda Ciamis dalam upaya membangun usaha mikro di

lingkungan pesantren sehingga dapat menggerakan roda

perekonomian di lingkungan pesantren.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif yang mengorganisir suatu data

melalui observasi dan wawancara langsung dengan pihak

pengurus Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis serta

mencari referensi dari buku-buku dan jurnal ilmiah. Pendekatan

kualitatif deskriptif digunakan untuk menjelaskan data-data yang

di dapat di lapangan kemudian dianalisis dan mengambil

kemudaian mengambil kesimpulan dari hasil penelitian.

Page 6: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

ii

Hasil penelitian menunjukan bahwa unit usaha mikro

Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis semakin tumbuh dari

tahun ke tahun, dari mulanya pada tahun 2008 hanya ada 1 unit

usaha mikro, pada tahun 2017 sudah bertambah menjadi 6 unit

usaha mikro. Adapun strategi yang diterapkan dalam membangun

usaha mikro oleh Kopontren Miftahul Huda yaitu dengan

menjalin kerjasama dengan Lembaga Keuangan Syariah lain dan

kemitraan dengan Pemerintah & Institusi terkati, memanfaatkan

SDM intrenal Koperasi, melakukan penyuluhan-penyuluhan

tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, dan dengan

meningkatkan kualitas SDM Pegawai Koperasi dengan

melakukan pelatihan-pelatihan tentang pengelolaan Koperasi

yang profesional.

Kata kunci: Koperasi, Strategi, Usaha Mikro, Pesantren

Page 7: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan sukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

atas kehendak-Nya penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad

SAW, nabi terakhir sebagai panutan umat.

Selesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan

dorongan dari banyak pihak, tiada kata yang dapat penulis

ungkapkan kecuali ucapan terimakasih sedalam-dalamnya kepada

mereka semua terutama kepada mereka:

1. Dr.Arief Subhan MA, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Bapak Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Suparto, M. Ed,

Ibu Wakil Dekan Bidang Administrasi Dr. Hj. Roudhonah

MA, dan Bapak Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr. H.

Suhaimi MA.

2. Drs. Cecep Castrawijaya MA, sebagai Ketua Jurusan

Manajemen Dakwah dan Drs. Sugiharto MA, sebagai

Sekretatis Jurusan Manajemen Dakwah

3. Dosen Pembimbing Akademik Manajemen Dakwah Bapak

Drs. Study Rizal LK, M.Ag

4. Drs. Sugiharto MA, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang

selalu memberikan semangat dan telah meluangkan banyak

waktunya untuk memberikan arahan serta masukan dalam

penulisan skripsi ini.

5. Tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya demi

kesempurnaan skripsi ini

Page 8: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

iv

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh Staf TU dan

Akademik yang telah memberikan informasi dan bantuannya

demi kelancaran skripsi ini.

7. Kepada orang tuaku tercinta yaitu ayahanda Iim Ibrahim dan

Ibunda tercinta Ati Sunarti yang tek henti-hentinya

memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materil

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, tanpa

dukungan dan doa dari mereka penulis tidak akan bisa

menyelesaikan skripsi ini sebagai mana mestinya.

8. Seluruh staf karyawan dan pengurus Koperasi Pondok

Pesantren Miftahul Huda Ciamis yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan

memberikan data dan informasi koperasi penulis sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Seluruh teman-teman penulis kelas Manajemen Dakwah

angkatan 2012, terutama untuk kelas konsentrasi Manajemen

Lembaga Keuangan Islam yang selalu memberikan

dukungan dan masukan kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini

Jakarta 12 Maret 2018

Penulis

Page 9: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK………….....................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................iii

DAFTAR ISI................................................................................v

DAFTAR TABEL.....................................................................viii

DAFTAR GAMBAR..................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...........................................1

B. Identifikasi Masalah………………............................6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................6

D. Metodelogi Penelitian................................................7

E. Teknik Analisis Data..................................................9

F. Pedoman Penulisan.....................................................9

G. Tinjauan Pustak.........................................................10

H. Sistematika Penulisan...............................................11

BAB II KAJIAN TEORI

A. STRATEGI

1. Pengertian Strategi...............................................13

2. Bentuk-Bentuk Strategi........................................14

3. Proses Strategi......................................................16

4. Faktor-Faktor Strategi..........................................20

5. Manajemen Strategi.............................................21

6. Tahapan-Tahapan Strategi….....………………..26

7. Tujuan dan Manfaat Strategi................................28

Page 10: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

vi

B. USAHA MIKRO

1. Definisi Usaha Mikro...........................................31

2. Jenis-Jenis Usaha Mikro......................................33

3. Hambatan yang dihadapi Usaha Mikro………....35

C. KOPERASI

1. Pengertian Koperasi.............................................38

2. Fungsi, Peran dan Prinsip Koperas......................41

3. Jenis-jenis Usaha Koperasi..................................44

4. Manajemen Koperasi ..........................................50

D. KOPERASI SYARIAH

1. Pengertian Koperasi Syariah................................53

2. Tujuan Koperasi Syariah......................................55

3. Peran dan Fungsi Koperasi Syariah.....................56

4. Nilai-nilai Koperasi Syariah................................60

5. Usaha-usaha Koperasi Syariah............................60

5. Penghimpunan Dana Koperasi Syariah…………61

6. Penyaluran Dana Koperasi Syariah…………..…63

7. Distribusi Bagi Hasil

Pendapatan Koperasi Syariah.…………………..66

8. Perbedaan Koperasi Syariah & Konvensional….70

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah berdirinya Koperasi Pondok Pesantren

Miftahul Huda Ciamis…..........................................72

B. Visi, misi, dan Tujuan Kopontren

Miftahul Huda Ciamis…..........................................73

C. Permodalan Koperasi Pondok Pesantren

Miftahul Huda Ciamis..............................................75

Page 11: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

vii

D. Perkembangan Koperasi Pondok Pesantren

Miftahul Huda Ciamis…….....................................76

E. Struktur Organisasi Kopontren

Miftahul Huda Ciamsi..............................................78

F. Susunan Pengurus Kopontren

Miftahul Huda Ciamis..............................................79

G. Program Kerja Koperasi Pesantren

Miftahul Huda Ciamis..............................................80

H. Gambaran Umum Lingkungan

Pesantren Miftahul Huda Ciamis..............................82

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Bentuk Usaha Mikro yang dibangun

Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis….........84

B. Strategi Koperasi Pesantren Miftahul Huda

Ciamis dalam Membangun Usaha Mikro

di lingkungan Pesantren...........................................95

C. Analisis SWOT Koperasi Pesantren

Miftahul Huda Ciamis............................................101

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................115

B. Saran.......................................................................116

DAFTAR PUSTAKA……………………………………...…118

LAMPIRAN

Page 12: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Kopontren Miftahul Huda..........78

Tabel 3.2 Susunan Pengurus Kopontren Miftahul......................79

Table 3.3 Data Pengurus & Santri Pesantren Miftahul Huda.....83

Tabel 4.1 Data Unit Usaha Mikro Kopontren Miftahul Huda…94

Tabel 4.2 Skor Kekuatan Kopontren Miftahul Huda………….105

Tabel 4.3 Skor Kelemahan Kopontren Miftahul Huda………..106

Tabel 4.4 Skor Peluang Kopontren Miftahul Huda…………...107

Tabel 4.5 Skor Ancaman Kopontren Miftahul Huda………….108

Tabel 4.6 Bagan Matrik Analisis SWOT

Kopontren Miftahul Huda.........................................111

Page 13: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kuadran SWOT Kopontren Miftahul Huda...........109

Page 14: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan koperasi di Indonesia dewasa ini telah

menunjukan peningkatan yang baik, koperasi yang mulanya

berkembang di kalangan pegawai pemerintah, kemudian

berkembang hingga ke wilayah pedesaan. Pada akhirnya saat ini

koperasi ini sudah meluas ke berbagai lapisan masyarakat seperti

petani, pedagang, pegawai negeri, nelayan, guru, ustadz/santri,

dan sebagainya, menurut Badan Pusat Statistik, Jumlah Koperasi

di Indonesia sampai tahun 2016 berjumlah lebih dari 152.000.1

Koperasi didirikan dengan tujuan untuk membantu dalam hal

pemenuhan kebutuhan ekonomi anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya, prinsip ini harus dijalankan oleh

organisasi yang menamakan dirinya koperasi. dan manfaat

koperasi yaitu memberi keuntungan kepada anggota pemilik

saham, membuka lapangan kerja, memberi bantuan keuangan

untuk modal usaha dan sebagainya. Maka jelaslah dalam koperasi

ini tidak ada unsur kezaliman dan pemerasan, pengelolaannya

demokratis dan terbuka serta membagi keuntungan dan kerugian

kepada anggota sesuai dengan peraturan yang berlaku2

Dalam UU No. 17 tahun 2012 tentang perkoperasian pasal 4

menyebutkan bahwa koperasi bertujuan meningkatkan

1www.bps.go.id/statictable/2014/01/15/1314/jumlah-koperasi-aktif-

menurut-provinsi-2006-2016.html, diakses pada 30 Maret 2018. 2H. Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah (Bandung: Gunung Djati Press,

1997), h. 297.

Page 15: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

2

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

tatanan perokonomian nasional yang demokratis dan

berkeadilan.3

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan koperasi belakangan

ini dengan segala jenisnya di Indonesia, merupakan tanda dari

fenomena meningkatnya animo dan pengertian masyarakat akan

peranan koperasi di lingkungan mereka. Ikatan yang dapat

mempersatukan kepentingan anggota-anggota dalam jenis

koperasi seperti kesamaan lingkungan kerja, misalnya pegawai

negeri, karyawan perusahaan swasta, TNI, wartawan,

guru/ustadz, dan sebagainya. Kesamaan tempat tinggal misalnya

kampung, desa, kecamatan, pondok pesantren, dan sebagainya.4

Dari ikatan yang mempersatukan kepentingan-kepentingan,

mereka berkumpul, bersatu, dan membentuk koperasi yang sesuai

dengan kepentingan masing-masing kelompok. Hal ini yang

mendasari terbentuknya sebuah koperasi di pondok pesantren,

dan biasa juga disebut kopontren.

Pesantren merupakan sistem pendidikan tertua saat ini,

pendidikan ini merupakan pendidikan agama islam sejak

munculnya masyarakat islam pada abad ke-13. Beberapa abad

kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin teratur

3Undang-undang Perkoperasian, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(Bandung: Fokusindo Mandiri, 2013), h.5. 4Sudarsono dan Edilius, Koperasi: Dalam Teori dan

Praktik(Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2005),h.178.

Page 16: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

3

dengan munculnya tempat-tempat penginapan bagi para santri.5

Kelahiran pondok pesantren salah satunya dapat meningkatkan

perekonomian melalui kegiatan-kegiatan yang menguntungkan,

seperti salah satunya mendirikan kopontren.

Di dalam ajaran islam sendiri sangat dianjurkan untuk tolong

menolong dalam berbagai hal diantaranya dalam bidang ekonomi

dengan mendirikan koperasi pesantren sebagaimana tercantum

dalam Al Qur’an:

و ٱنعدوٲن ه ٱ عوووى ه ٱنبس وٱنتقىي و وعوووى

ددد ٱنعقو ن ٱل ٱل وٱقى

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran, dan bertaqwalah kepada allah, allah amat berat

siksanya”. (QS Al Maidah ayat 2)

Didalam ayat yang lain Allah SWT juga memuji orang-orang

yang jujur dalam berserikat:

ٱنرده ءمىى بعض ه ه ٱنخهطوء نيبغ بعضہ م ون كثيس

ت وقهيم م و ه ـ هح ـ ٱنص مهى و

“Dan Sesungguhnya kebanyakan orang-orang yang berseriktat

itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain

kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan

amat sedikitlah mereka itu”. ( QS Shad ayat 24)

5M. Sulthon Masyhud dan Muh Khusnurdilo, Manajemen Pondok

Pesantren (Jakarta: Diva Pustaka. 2005), h. 1.

Page 17: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

4

Di dalam Hadist Nabi Muhammad SAW junga mendorong

umatnya untuk bermitra dalam bidang ekonomi, seperti

disebutkan dalam hadis qudsi:

ب سقون د ب ه نز ىو محم يصي حد د ب ه سهي مون ن مص ىو محم حد

ه أبيهعه أبي هسد سة زفعه قول ن للا ه أبي حيون نتي مي

دخه أحدهمو صوحبه فإذ خووه سدكي ه مو ن دقىل أوو ونث نش

ت مه بي ىهمو خسج

“Aku (Allah SWT) merupakan pihak ketiga yang menyertai

(untuk menolong dan memberkati) kemitraan antara dua pihak,

selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak lainnya, jika

salah satu pihak telah melakukan pengkhianatan terhadap

mitranya, maka aku keluar dari kemitraan tersebut.” (HR. Abu

Daud & Hakim)

Dari ayat dan hadis diatas Islam sangat menganjurkan

penganutnya untuk berserikat/bermitra dalam bidang ekonomi

selama didalamnya tidak terdapat hal-hal yang diharamkan oleh

Allah SWT.6

Kehadiran koperasi dilingkungan pondok pesantren pada

dewasa ini bukan merupakan barang baru. Populer dengan

sebutan Kopontren, sebagai singkatan dari Koperasi Pondok

Pesantren. Kopontren bukan saja menandai memasyarakatnya

koperasi di Indonesia, melainkan juga menandai pengembangan

peran fungsi dan dinamika pesantren itu sendiri di satu pihak

6Nur S. Buchori, Koperasi Syariah (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka,

2009), h. 47.

Page 18: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

5

serta potensinya sebagai detonaor bagi pengembangan koperasi

selanjutnya di lingkungan masyarakat.7

Koperasi Pondok Pesantren (KOPONTREN) Miftahul Huda

Ciamis adalah salah satu dari bentuk kopontren-kopontren yang

sekarang ini sedang berkembang di tengeh-tengah masyarakat

Indonesia. Seluruh anggotanya adalah para guru (ustadz), santri,

dan maysarakat sekitar pesantren telah banyak dibantu dengan

kehadiran koperasi tersebut kerena mereka bisa menabung,

membeli barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari dan yang

lainnya.

Koperasi Pondok Pesantren Miftahul Huda Ciamis sebagai

salah satu roda pengggerak ekonomi di lingkungan pesantren

mencoba usaha untuk mensejahterakan anggotanya terutama di

lingkungan pesantren dengan cara membangun usaha mikro.

Berbagai strategi dilakukan oleh kopontren ini agar usaha mikro

di lingkungan pesanten bisa tumbuh dan bisa memberdayakan

ekonomi para anggotanya yang merupakan warga komunitas

pesantren seperti santri dan para ustadz/ustadzah.

Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian skripsi dengan judul “Strategi Koperasi

Pondok Pesantren Miftahul Huda Ciamis dalam upaya

membangun usaha Mikro di lingkungan pesantren”

7Ahmad Dimyati. Dkk, Islam dan Koperasi (Jakarta: Koperasi Jasa

Informasi, 1989), h. 145.

Page 19: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

6

B. Identifikasi Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini lebih fokus dan mendalam

penulis akan membatasi pada penerapan strategi membangun

usaha mikro oleh Kopontren Miftahul Huda Ciamis dalam

upaya membangun usaha mikro di lingkungan pesantren.

Penulis membatasi periode kepengurusan Kopontren Miftahul

Huda hanya dari tahun 2014 sampai tahun 2018,dan penulis

membatasi penelitian hanya pada Usaha Mikro yang dibangun

Kopontren Miftahul Huda Ciamis.

2. Perumusan Masalah

Agar pembahasan lebih terarah dan terfokus, maka penulis

perlu membuat perumusan masalah pada penulisan penelitian

ini untuk menjawab permasalahan-permasalahan sebagai

berikut:

a. Apa saja usaha mikro yang dijalankan oleh Kopontren

Miftahul Huda Ciamis

b. Bagaimana penerapan strategi Kopontren Miftahul Huda

Ciamis dalam membangun usaha mikro di lingkungan

pesantren

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penulisan

penelitian ini, yaitu:

a. Untuk mengetahui usaha mikro apa saja yang di jalankan di

Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis

Page 20: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

7

b. Untuk mengetahui bagaimana strategi di Koperasi

Pesantren Miftahul Huda Ciamis dijalankan dalam upaya

membangun usaha mikro di lingkungan pesantren.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat secara Praktisi

Bagi Peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan

dalam masalah ini, di samping sebagai pembanding antara

teori yang didapatkan dari bangku kuliah dengan praktek

yang terjadi di lapangan, serta bagi pihak pengurus

Kopontren Miftahul Huda Ciamis, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat

dalam menentukan langkah selanjutnya ke arah yang lebih

baik.

b. Manfaat secara Akademis

Bagi jurusan Manajemen Dakwah, hasil penelitian ini di

harapkan menjadi informasi perihal cara membangun usaha

mikro Kopontren Miftahul Huda Ciamis

D. Metodelogi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam pembahasan penelitian ini penulis menggunakan

metode deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mengumpulkan data-data, dan kemudian data-

data yang diperoleh disusun dan dikemukakan dengen

Page 21: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

8

subjektif untuk kemudian dianalisis, dengan menggunakan

pendekatan kualitatif.8

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu tempat memperoleh keterangan.

Dan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pimpinan

dan pengurus/pengelola Kopontren Miftahul Huda Ciamis,

dimana terdapat 5 orang yang dijadikan acuan untuk penelitian

ini. Sedangkan yang menjadi objek penelitian yaitu unit usaha

mikro di Kopontren Miftahul Huda Ciamis.

3. Waktu dan Lokasi Penelitian

Sekiranya penulis melakukan penelitian dan pengamatan

langsusng sesuai dengan batasan waktu dari Oktober 2017

sampai Maret 2018. Adapun tempat penelitiannya di

Jl.Pahlawan, No.30 Dusun Wetan, Desa Bayasari, Kec.

Jatinagara Kab. Ciamis.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diinginkan penulis melakukan

penelitian lapangan yang nantinya akan diperoleh data-data

primer dimana penelitian tersebut dilakukan dengan cara:

a. Observasi

Dalam penelitian ini penulis mengamati langsung objek

yang akan diteliti, adapun hal-hal yang diperlukan untuk

observasi ini adalah alat perekam, kamera, buku catatan

yang akan digunakan selama observasi berlangsung.

b. Wawancara (Interview)

8Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Offset,

2000), Cet. Ke-25, h.136.

Page 22: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

9

Interview merupakan suatu alat pengumpulan informasi

langsung terhadap beberapa jenis data.9 Dalam penelitian

ini penulis langsung mewawancarai pengurus Kopontren

Miftahul Huda Ciamis.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dapat diartikan sebagai bahan tertulis maupun

data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang berupa

catatan formal organisasi itu sendiri.

d. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder

dilakukan dengan cara membaca buku-buku, literatur, dan

referensi dari sumber lainnya yang dapat dipertanggung

jawabkan dan relevan dengan masalah yang diteliti.

E. Teknik Analisis Data

Dari data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dan

diinterpretasikan, adapun dalam analisis data, penulis

menggunakan metode analisis deskriptif, maksudnya adalah cara

melaporkan data dengan menerangkan dan memberi gambaran

menganai data yang terkumpul secara apa adanya dan kemudian

data tersebut disimpulkan.

F. Pedoman Penulisan

Dari teknik penelitian skripsi ini, penulis berpedoman pada

Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507

9Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Cet. Ke-25, h. 49.

Page 23: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

10

Tahun 2017 Tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,

Tesis, dan Desertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

G. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini penulis telah membaca

dan menganalisis serta melakukan tinjauan pustaka beberapa

karya ilmiah mahasiswa sebelumnya dan ada beberapa karya

ilmiah yang masalahnya hampir sama, tapi dalam hal

pembahasan dan objek penelitian sangat jauh berbeda. Oleh

karena itu untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan

seperti plagiat hasil karya orang lain, maka penulis perlu

mempertegas perbedaan antara masing-masing judul dengan

masalah yang sedang dibahas sebagai berikut:

1. Winda Satriana, dengn judul skripsi: “Peranan Koperasi

Visiana Bakti TVRI dalam membangun ekonomi karyawan

TVRI”. Skripsi yang disusun tahun 2007 ini membatasi

permasalahannya pada pengembangan ekonomi karyawan

TVRI tidak sampai model pengembangan SDM yang

dilakukan Koperasi Visiana Bakti. Perbedaannya dengan

skripsi Penulis yaitu Penulis membatasi penelitian hanya pada

usaha mikro koperasi, tidak sampai pada membangun ekonomi

karyawan.

2. Ikhwanul Hakim, dengan judul skripsi: “Strategi

Penggalangan Dana Zakat Profesi BAZDA Kabupaten Serang

Banten”. Skripsi ini membatasi permasalahannya pada usaha

penggalangan dana zakat profesi di daerah banten.

Perbedaannya dengan skripsi Penulis yaitu penulis hanya

Page 24: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

11

fokus pada strategi dalam membangun usaha mikro di

Lingkungan Pesantren.

3. Fachruroji, dengan judul skripsi: “Peranan Pelatihan

Keterampilan dan Koperasi dalam membangun ekonomi Umat

di Pondok Pesantren Buntet Cirebon”. Skripsi yang disusun

pada tahun 2002 ini menurut penulis pembahasannya hanya

berkisar pada peranan pelatihannya saja terhadap ekonomi

umat. Perbedaanya dengan skripsi Penulis yaitu penelitian

skripsi Penulis mencakup seluruh strategi Kopontren Miftahul

Huda, tidak hanya pada peranan pelatihan saja.

H. Sistematika Penulisan

Sebagai gambaran mengenai penelitian ini, penulis telah

menyusun penulisan ini dengan lima bab. Masing-masing bab

terdiri dari beberapa sub-bab, diawali dengan pendahuluan dan

diakhiri dengen kesimpulan serta saran-saran. Adapun

sistematika penulisan ini sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan, dibagi menjadi Latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan

pustaka, sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori, yang meliputi, pengertian strategi,

pengertian usaha mikro, tujuan dan manfaat usaha

mikro, pengertian koperasi konvensional, pengertian

koperasi syariah, perbedaan antara koperasi

konvensional dengan syariah.

Page 25: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

12

Bab III : Temuan penelitian membahas Sejarah berdirinya, visi,

misi, tujuan didirikan, organisasi kepengurusan, progra

kerjam dan bentuk kegiatan kopontren Miftahul Huda

Ciamis.

Bab IV: Dalam bab ini dijelaskan tentang tahapan strategi

Kopontren Miftahul Huda Ciamis dalam Upaya

membangun Usaha mikro di lingkungan pesantren

serta evaluasi strategi strategi Kopontren Miftahul

Huda Ciamis dalam Upaya membangun Usaha mikro

di lingkungan pesantren.

Bab V : Berisi tentang Kesimpulan dari penulis dan saran

Page 26: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. STRATEGI

1. Pengertian Strategi

Ditinjau dari segi etimologi kata strategi berasal dari

bahasa Yunani yaitu strategos yang diambil dari kata strator yang

berarti militer dan juga berarti memimpin. Pada awalnya, strategi

diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh

para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh

dan memenangkan perang.10

Menurut kamus webstar dalam buku David R.Fred, strategi

adalah seni tentang perencanaan dan pengelolaan operasi militer

skala besar, tentang pengarahan kekuatan ke posisi yang paling

menguntungkan sebelum pertemuan sesungguhnya dengan

musuh. 11

Menurut stephani K. Marrus, strategi didefinisikan sebagai

suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang

berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut

dapat tercapai.12

Sedangkan menurut George Stainer dan Jhon Minner

adalah pempatan misi, penempatan sasaran organisasi, dengan

10

Setiawan Hari Purnomo, Zulkifliansyah, Manajemen Strategi:

Sebuah Konsep Pengantar (Jakarta: LPEEE UI, 1999), h. 8. 11

Fred R. David, Manajemen Strategi. Penerjemah Paulin Sulistio

(Jakarta: Salemba Empat, 2006), Cet. Ke-10, hal. 33 12

Husain Umar, Strategi Manajemen in Action (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 31.

Page 27: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

14

mengingat kekuatan eksternal dan internal dalam perumusan

kebijakan tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan

implementasinya secara tepat, sehingga tujuan sasaran utama

organisasi akan tercapai.13

Dari pengertian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa

strategi adalah seni dalam menggunakan kecakapan dalam

menyusun suatu rencana untuk mencapai sasaran dan tujuan

tujuan sesuai dengan peluang peluang dan ancaman-ancaman

yang berfokus pada tujuan jangka panjang. Selain itu, dapat juga

disimpulkan sebagai rencana kerja yang memaksimalkan

kekuatan dengan mengaitkan secara efektif sasaran dan sumber

daya organisasi untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Sumber

daya organisasi berupa sumber daya manusia sangat berperan

penting dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan sebuah

organisasi.

2. Bentuk-Bentuk Strategi

Menurut George Stainer pada prinsipnya strategi dapat

dikelompokan berdasarkan tiga bentuk strategi, yaitu strategi

manajemen, strategi investasi, dan trategi bisnis. 14

a. Strategi manajemen

Strategi manajemen meliputi yang dapat dilakukan oleh

manajemen dengan orientasi pengembangan srategi secara

makro, misalnya, strategi pengembangan produk, strategi

13

George Stainer, Jhon Minner, Manajemen Stratejik. Penerjemah

Agus Dharma (Jakarta: Erkangga, 2002), h.20. 14

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 1997), cet. 14, h. 12.

Page 28: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

15

penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan

pasar, strategi mengenai keuangan.

b. Strategi investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada

investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan

strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan

penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan

kembali suatu devisi baru atau strategi divestasi, dan

sebagainya.

c. Strategi bisnis

Strategi ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional

karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan

manajemen, misalnya, strategi pemasaran, strategi produksi

atau oprasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan

strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

Selain itu, salusu, dalam bukunya menambahkan, bahwa

kotten membagi bentuk-bentuk strategi menjadi 4 bagian, yaitu:15

a. Corporate Strategy (Strategi Organisasi)

Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-

nilai, dan inisiatif-inisiatif strategi.

b. Program Strategy (Strategi Program)

Strategi ini memberi perhatian pada implikasi-implikasi

strategi dari program tertentu.

c. Resource Support Strategy (Strategi Pendukung Sumber Daya)

15

Salusu. Pengambilan Keputusan Stratejik: Untuk Organisasi Publik

dan Organisasi Nonprofit (Yogyakarta: Pustaka Ilmu), h. 54.

Page 29: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

16

Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada

memaksimalkan pemamfaatan sumber-sumber daya esensial

yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi.

Sumber daya ini dapat berupa tenaga keuangan, teknologi dan

sebagainya.

d. Institusional Strategi (Strategi Kelembagaan)

Fokus dari strategi institusional ini ialah mengembangkan

kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif

strategi.

Keempat tipe-tipe strategi diatas dapat dipergunakan

sesuai dengan keadaan dan situasi tertentu. Kotten menyebutkan

salah satu tipe strategi yait tipe strategi pendukng sumber daya

yang mencakup salah satunya tenaga sumber daya manusia.

Sumber daya manusia ini harusdiperhatikan dan ditingkatkan

guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi atau perusahaan.16

3. Proses Strategi

Joel Ross dan Michael mengungkapkan, bahwa sebuah

organisasi tanpa adanya strategi seperti kapal tanpa ada

kemudinya, bergerak berputus pada lingkaran. Organisasi yang

dimiliki seperti pengembara tanpa adanya tujuan tertentu.17

Adapun proses strategi menuru Joel Ross dan Michael terdiri dari

tiga tahapan:

a. Perumusan Strategi

16

Fred. R. David, Manajemen Strategi Konsep, h. 7. 17

Freed R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 12.

Page 30: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

17

Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya adalah

pengembangan tujuan, mengenali peluang dan ancaman

eksternal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan

strategi altematif memilih strategi untuk dilaksanakan.18

Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk

memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu

keputusan dalam suatu proses kegiatan. Teknik perumusan

strategi yang penting dapat dipadukan mcnjadi kerangka kerja,

diantaranya:

1) Tahap Input (masukan)

Dalam tahap ini proses yang dilakukan adalah meringkas

informasi sebagai masukan awal, dasar yang diperlukan

untuk merumuskan strategi.

2) Tahap Pencocokan

Proses yang dilakukan adalah memfokuskan pada

menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan

memadukan faktor-faktor eksternal dan internal.19

3) Tahap Keputusan.

Menggunakan semacam teknik, di peroleh dari input

sasaran dalam mengevaluasi strategi altematif yang telah di

identiflkasikan dalam tahap kedua.20

b. Implementasi Strategi

Implementasi Strategi termasuk pengembangan budaya dalam

mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang

18

Freed R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 15. 19

Freed R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 183. 20

Freed R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 198.

Page 31: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

18

efektif, mengubah arah, menyiapkan anggaran,

mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi yang

masuk.21

Implementasi strategi sering pula disebut sebagai

tindakan dalan strategi, karena implementasi berarti juga

memobilisasi untuk mengubah strategi yang telah dirumuskan

menjadi tindakan. Menetapkan tujuan, melengkapi kebijakan,

mengalokasikan sumber daya dan mengembangkan budaya

yang mendukung strategi merupakan usaha yang dilakukan

dalam mengimplementasikan strategi. ImSplementasi yang

sukses membutuhkan dukungan disiplin, motivasi dan kerja

keras.

c. Evaluasi Strategi

Tahapan terakhir dalam sebuah strategi adalah evaluasi

strategi. Tiga macam aktivitas mendasar untuk melakukan

evaluasi strategi yaitu:

1) Meninjau faktor-faktor eksternal (berupa peluang dan

ancaman) dan faktor-faktor internal (kekuatan dan

kelemahan) yang menjadi dasar asumsi pembuatan strategi.

Adapun perubahan faktor eksternal seperti tindakan yang

harus dilakukan. Perubahan yang ada akan menjadi satu

hambatan dalam mencapai tujuan, begitu pula dengan

faktor internal yang diantaranya strategi yang tidak efektif

atau aktifltas implementasi yang buruk dapat berakibat

buruk pula pada hasil yang akan dicapai.

2) Mengukur Prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan

dengan kenyataan yang didapat). Menyelidiki

21

Freed R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 200.

Page 32: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

19

penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individu

dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah penyampaian

sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi

strategi harus dapat di ukur dan dibuktikan, kriteria yang

meramalkan hasil yang lebih penting dari pada kriteria yang

mengungkapkan dengan apa yang telah terjadi.

3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa

prestasi sesuai dengan rencana. Dalam mengambil tindakan

korektif tidak harus berarti bahwa strategi yang sudah ada

akan ditinggalkan atau bahkan starategi baru dirumuskan.

“... Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil

tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula untuk

pencapaian yang direncanakan maka disitulah tindakan

korektif diperlukan.”22

Tindakan korektif harus menempatkan posisi yang lebih

baik untuk lebih mampu memanfaatkan kekuatan internal,

menghindari, mengurangi, dan meringankan ancaman ekstemal

serta mampu memperbaiki kelemahan internal. Segala kegiatan

korektif harus konsisten secara internal dan bertanggung jawab

secara sosial.

Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan di masa

depan. Evaluasi strategi mungkin berupa tindakan yang kompleks

dan peka, karena terlalu banyak penekanan pada evaluasi strategi

akan merugikan suatu hasil yang dicapai. Evaluasi strategi sangat

panting untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah

tercapai. Evaluasi strategi sangat diperlukan untuk organisasi dari

22

Freed R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 104.

Page 33: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

20

semua kegiatan dengan mempertanyakan dan asumsi manajerial,

harus memicu tinjauan dan nilai-nilai yang merangsang

kreatifitas.

4. Faktor-faktor Strategi

Kesadaran bagi setiap orang, baik sebagai individu atau

kelompok organisasi, baik organisasi sosial atau organisasi bisnis

tentang tujuan yang hendak dicapai akan berubah. Suatu usaha

untuk mencapai tujuan tersebut dan sebuah usaha-usaha yang

mengarahkan pada penyampaian tujuan disebut strategi.

Suatu strategi harus efektif dan jelas karena ia mengarahkan

organisasi kepada tujuannya, untuk itu konsep suatu strategi

harus memperhatikan faktor-faktor strategi, diantaranya:

a. Lingkungan

Lingkungan tidak pernah berada pada kondisi dan selalu

berubah. Perubahan yang teljadi berpengaruh sangat luas

kepada segala sendi kehidupan manusia. Sebagai individu

masyarakat, tidak hanya kepada cara berfikir tetapi juga

tingkah laku, kebiasaan, kebutuhan, dan pandangan kehidupan.

b. Lingkungan Organisasi

Lingkungan organisasi yang meliputi segala sumber daya dan

kebijakan organisasi yang ada.

c. Kepemimpinan

S. P. Siagian memberikan definisi tentang kepemimpinan

yakni seorang pemimpin adalah orang tertinggi dalam

mengambil keputusan. Oleh karena itu, setiap pemimpin

Page 34: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

21

dalam menilai perkembangan yang ada dalam lingkungan baik

ekstenal atau internal berbeda.23

5. Manajemen Strategi

Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan

ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevalusai

keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat

mencapai tujuannya.24

Hadiri Nawawi mengatakan bahwa

manajemen strategi adalah perencanaan bersekala besar

(perencanaan strategis) yang berorientasi pada jangkauan masa

depan yang jauh (visi), yang ditetapkan sebagai keputusan

manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan

prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara

efektif (misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan

operasional untuk menghasilkan barang dan jasa serta pelayanan)

yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian

tujuan (tujuan strategi dan berbagai saran tujuan operasional

organisasi).25

Pengertian yang cukup luas ini menunjukan bahwa

manajemen srategi merupakan suatu sistem sebagai suatu

kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan

dan saling mempengaruhi dan bergerak secara serentak (bersama-

sama) kearah yang sama pula.

23

S. P. Siagian, Manajemen Modern (Jakarta: Masagung Media,

1994), Cet ke-2, hal. 65. 24

Freed R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 80. 25

George, Stainer dan Jhon Miller, Manajemen Strategi Organisasi

Non Profit Bidang Pemerintahan. Penerjemah Agus Dharma (Yogyakarta:

Gajah Mada University Presss, 2003), h.151.

Page 35: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

22

Dari pengertian yang diuraikan diatas dapat disimpulkan

beberapa karakteristiknya sebagai berikut:

a. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan

bersekala besar dalam arti mencakup seluruh komponen di

lingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk

rencana strategi (RENSTRA) yang dijabarkan menjadi

perencanaan operasional (RENOP), yang kemudian dijabarkan

pula dalam program kerja dan proyek tahunan.

b. Rencana strategis berorientasi pada jangkauan masa depan

untuk organisasi profit kurang lebih sampai 10 tahun

mendatang, sedang untuk organisasi non profit khususnya di

bidang pemerintahan untuk satu generasi, kurang lebiih untuk

25-30 tahun.

c. Visi, misi, pemilihan strategi yang yang menghasilkan strategi

induk, dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang

merupakan acuan dan merumuskan rencana strategi. Namun

dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajemen

puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat

didalamnya.

d. Rencana strategi dijabarkan menjadi rencana operasional yang

antara lain berisi program-program operasional, termasuk

proyek-proyek, dengan sararan jangka sedang masing-masing,

juga sebagai keputusan manajemen puncak.

e. Penetapan rencana strategi dan rencana operasional harus

melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat

mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi,

Page 36: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

23

untuk mewujudkan, mempertaankan dan mengembangkan

eksistensi jangka sedang termasuk juga jangka panjangnya.

f. Pengimplementasian strategi dalam program program

termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-

masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen yang

mencakup pengorganisasian, pelaksanaan (actuating),

penganggaran dan kontrol.

6. Tahapan-Tahapan Strategi

Dalam manajemen straegi terdapat beberapa tahapan

sebagai suatu proses yang harus secara sistematis dijalankan,

yaitu :26

1) Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan meupakan proses awal menetapkan

strategi yang bertujuan untuk mengidentiflkasi berbagai

masalah yang mempengaruhi kinerja lingkungan atau

organisasi. Analisis lingkungan tempat organisasi ii berada,

secara garis besar terbagi dalam dua komponen pokok, yaitu

analis lingkungan internal dan analisis lingkungan ekstenal,

proses analisis ini biasa di kenal dengan sebutan analisis

SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats). 27

Tujuan

utama dilakukannya analisis lingkungan internal darn eksternal

suatu organisasi adalah untuk mengidentifikasi peluang

(Opportunity) yang harus scgera mendapat perhatian serius

26

William Gluek, Manajemen Strategis & kebijakan Perusahaan,

Penerjemah Hariyadin Mahardika (Jakarta: Erlangga. 1989), h.12. 27

Mulia Nasution, Pengantar Manajemen (Jakarta: Djambatan, 1996),

h. 120.

Page 37: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

24

dan pada saat yang sama, organisesi menentukan beberapa

ancaman (Threats) yang perlu diantisipasi. Proses dari analisis

lingkungan eksternal organisasi akan memberikan gambaran

tentang peluang dan ancaman, sedangkan analisis internal

organisasi akan mengetahui keunggulan dan kelemahan

organisasi. Langkah ini akan memberikan dampak terhapa

strategi pengembangan yang merupakan regenerisasi dalam

organisasi DSN dan DPS.

2) Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah

langkah kedepan yang dimaksud untuk membangun visi, misi

perusahaan, menetapkan tujuan strategis dan keuangan

perusahaan atau organisasi serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer

value terbaik. Dalam melakukan perumusan atau formalisasi

strategi juga ada beberapa hal yang patut untuk

dipertimbangkan, diantaranya: harus dipahami benar visi, misi

dan objektif suatu organisasi sehingga kita akan mengetahui ke

arah mana organisasi itu dibawa serta bagaimana caranya

untuk menuju kearah tersebut, memahami tentang posisi

organisasi ini, kemampuan mengidentifikasi lingkungan

(internal dan eksteral) yang sedang dihadapi, mencari alternatif

solusi yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi

secara lebih efisien di masa yang akan datang. Setiap

organisasi yang ingin meningkatkan kualitas dan mutunya

memang sudah seharusnya dalam perencanaan dan perumusan

strategi itu harus mengetahui bagaimana Iangkah-langkah

Page 38: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

25

dalam penyusunan strategi dan juga bisa mempertimbangkan

apabila terdapat kemungkinan-kemungkinan yang dapat

menghambat dalam pencapaian tujuan. Karena tidak ada

organisasi yang memiliki sumber daya tak terbatas, peyusunan

strategi harus memutuskan alternatif strategi mana yang akan

memberikan keuntungan terbanyak. Keputusan formulasi

strategi mengikat organisai terhadap produk, pasar, sumber

daya dan teknologi yang spesifik untuk periode waktu yang

panjang.28

3) Implementasi Strategi

Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk

menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi

karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi

yang telah di formulasikan dapat dijalankan. implementasi

strategi bermaksud mengembangkan budaya yang mendukung

strategi, mcnciptakan, struktur organisasi yang efektif dan

mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran,

mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi dan

menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.

Implementasi strategi sering kali disebut tahap pelaksanaan

dalam manajemen strategis. Melaksanakan strategi berarti

memobilisasi karyawan dan manajer unutk menempatkan

strategi yang telah di formulasikan menjadi tindakan. Sering

kali dianggap sebagai tahap yang paling rumit dalam

manajemen strategis, implementasi strategi membutuhkan

28

Fandy Tciptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Andi Press,

2000), h. 87.

Page 39: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

26

disiplin pribadi, komitmen dan pengorbanan. Suksesnya

implementasi strategi terletak pada kemampuan manajer dalam

memotivasi karyawannya, yang lebih tepat disebut seni dari

pada ilmu. Kemampuan interpersonal sangatlah penting dalam

implementasi strategi. Aktivitas implementasi strategi

memengaruhi semua karyawan dan manajer dalam organisasi.

4) Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah tahapan final dalam manajemen

strategis. Manajer sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak

dapat berjalan seperti diharapkan, evaluasi strategi adalah alat

utama untuk mendapatkan informasi ini. Semua strategi dapat

dimodifkasi di masa datang karena faktor intemal dan

eksternal secara konstan berubah. Tiga aktifitas dasar evaluasi

strategi adaIah:29

a) meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi

dasar strategi saat ini.

b) Mengukur kinerja dan mengambil tindakan korektif.

Evaluasi dibutuhkan karena kesuksesan hari ini tidak

menjamin kesuksesan di hari esok.

7. Prinsip-Prinsip Strategi

Para eksekutif perlu menjamin bahwa strategi yang mereka

susun dapat berhasil dengan meyakinkan. Bukan saja dipercaya

oleh orang lain, tetapi memang dapat dilaksanakan. Untuk itu,

mengutip dari Hatten dan Hatten (1988). Salusu, memberi

29

William Gluek, Manajemen Strategis & kebijakan Perusahaan, h.12.

Page 40: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

27

beberapa petunjuk bagaimana suatu strategi dibuat sehingga ia

bisa sukses.30

1) Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya. Jangan

membuat strategi yang melawan arus. Ikutilah arus

perkembangan dalam masyarakat, dalam lingkungan yang

memberi peluang untuk bergerak maju.

2) Setiap organisasi tidak hanya mebuat satu strategi. Tergantung

pada ruang lingkup kegiatannya. Apabila ada banyak strategi

yang dibuat maka strategi yang satu haruslah konsisten dengan

strategi yang lain.

3) Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan

menyatukan semua sumber daya dan tidak mencerai beraikan

satu dengan yang lain. Persaingan tidak sehat antar berbagai

unit kerja dalam suatu organisasi sering kali mengklaim

sumber dayanya, membiarkan terpisah dari unit kerja lainnya

sehingga kekuatan-kekuatan yang tidak menyatu itu justru

merugikan organisasi.

4) Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang

mempakan kekuatannya dan tidak pada titik-titik yang justru

adalah kelemahannya. Selain itu, hendaknya juga

memanfaatkan kelemahan pesaing dan membuat langkah-

langkah yang tepat untuk menempati posisi kompetitif yang

lebih kuat.

5) Sumber daya adalah suatu yang kritis

30

Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik: Untuk Organisasi Publik

dan Organisasi Nonprofit, h. 106.

Page 41: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

28

6) Strategi hendaknya memperhitungkan risiko yang tidak terlalu

besar. Memang setiap strategi mengandung risiko, tetapi

haruslah behati-hati sehingga tidak menjerumuskan organisasi

ke dalam lobang yang besar.

7) Strategi hendaknya disusun di atas landasan keberhasilan yang

telah dicapai. Jangan menyusun strategi di atas kegagalan.

8) Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakan dengan

adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait dan terutama

dari para eksekutif, dari semua pimpinan unit kerja

8. Tujuan dan Manfaat Strategi

Sebagai sebuah organisasi yang menginginkan

perkembangan baik, maka diperlukan sbuah rumusan

perencanaan yang sangat matang untuk meralisasikan tujuan yang

telah ditetapkan. Rumusan tersebut biasanya dibuat dalam sebuah

rancangan yang disatukan dalam sebuah Anggaran Dasar dan

Runnah Tangga serta dilebur kembali ke dalam program program

penunjang yang disusun secara sistematik hingga mencapai hal

yang diinginkan tersebut.

Selain hal di atas, perlu diperhatikan pula beberapa

kondisi yang terjadi ketika berjalannya program-program

tersebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan prakiraan (forcasting)

keadaan masa depan dalam sebuah organisasi. Hal ini dibutuhkan

agar ketika hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan tidak

menjadi masalah yang berdampak besar karena pada awal

pelaksanaan sudah diperkirakan hasil yang akan diterima, baik

ataupun buruk.

Page 42: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

29

Setelah memperkirakan beberapa kemungkinan hasil yang

di dapat, organisasi sebaiknya juga membuat beberapa langkah

strategis untuk menyikapi hasil yang akan di dapat. Sehingga

apapun hasil yang dihasilkan sudah terdapat solusi atau cara

untuk melangkah terus menggapai tujuan tersebut. Beberapa

penjelasan di atas merupakan sebuah perencanaan yang perlu

dilakukan oleh setiap organisasi. Sering disebut hal tersebut

dengan sebuah strategi organisasi. Oleh karena itu, tujuan dan

manfat dari sebuah strategi adalah: 31

1. Mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sehingga

dapat digunaknn untuk mengarahkan organisasi tersebut

kearah yang baik.Mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam

organisasi sangatlah panting. Karena informasi tersebut akan

digunakan untuk membuat sebuah formula sasaran, strateginya

hingga program penunjang tujuan yang akan dijalankan.

2. Mengetahui langkah strategis yang akan digunakan oleh

organisasi tersebut dalam merealisasikan tujuan yang di

inginkan. Langkah strategis yang telah disusun akan

digunakan untuk mempermudah dan mempercepat proses

terwujudnya tujuan-tujuan yang diinginkan organisasi. oleh

karena itu, tujuan dengan formulasi strategi harus berhubungan

agar sinergitas yang di jalin juga mambantu proses percepatan

tersebut.

3. Memprediksi keadaan yang akan terjadi pada organisasi di

waktu yang akan datang, setelah persaingan dengan

31

Khotler Philip, Manajemen Pemasaran. Penerjemah Benyamin Polan

(Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia, 2005), h. 88.

Page 43: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

30

organnisasi lain dimulai. Prediksi dalam sebuah organisasi

sangat penting dilakukan untuk dijadikan bahan persiapan

terhadap setiap hal-hal yang terjadi pada masa yang akan

datang. Selain itu, prediksi juga akan dijadikan sebuah

sandaran dalam mengambil keputusan dalam organisasi.

4. Mengetahui hambatan-hambatan yang kcmungkinan akan

dilalui oleh organisasi dalam setiap kegiatan yang akan

dilakukan. Hambatan merupakan sebuah kerikil tajam yang

dapat menghambat laju perkembangan dari sebuah organisasi.

Apabila ia tidak dibersihkan ia akan menjadi tembok besar

dalam merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan oleh para

pendiri dari organisasi tersebut. Jadi untuk memperlancar

proses realisasi tujuan, maka hambatan harus dihilangkan dari

organisasi.

Itulah beberapa tujuan yang bisa di dapat ketika sebuah

organisasi memiliki sebuah strategi dalam mengaplikasikan

tujuan mereka. Apabila strategi tidak dimiliki oleh sebuah

organisasi, maka eksistensi organisasi tersebut akan terancam

oleh yang lain. Karena persaingan akan terus berjalan.

Page 44: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

31

B. USAHA MIKRO

1. Pengertian Usaha Mikro

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa definisi Usaha

Mikro dari pemerintah atau institusi yang lainnya. Definisi sektor

usaha.mikro.menurut.SK.Menteri.Keuangan.No.40/KMK.06/200

3 adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan WNI

dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.

100.000.000,(seratus juta rupiah) per tahun serta dapat

mengajukan kredit ke bank paling banyak Rp; 50.000.000, (lima

puluh juta rupiah). Berdasarkan UU No. 9/1995 tentang usaha

kecil, yang dimaksud dengan Usaha Mikro adalah kegiatan

ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan

sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha yang

memenuhi kriteria adalah sebagai berikut: 32

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,

(dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.

l.000.000.000,-(satu milyar rupiah)

c. Milik Warga Negara Indonesia (WNI)

d. Berdiri scndiri, bukan merupakan anak perusahaan atau

cabang pcrusahaan yang dimiliki, dikuasai atau beraflliasi baik

32

Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam ekonomi Islam Penguatan

LKM dan UKM di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h.

42.

Page 45: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

32

langsung, maupun tidak langsung dengan usaha menengah

atau besar

e. Terbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak

berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum,

termasuk koperasi.33

Kriteria sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan

b, nilai nominalnya, dapat diubah sesuai dengan perkembangan

perekonomian, yang diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Departemen keuangan memberi kriteria khusus mengenai usaha

kecil yang termuat dalam Keputusan Menteri Keuangan RI

Nomor 316/KMK.616/ 1994 Tentang Pedoman Pembinaan Usaha

Mikro dan Koperasi melalui pemanfaatan dana dari bagian Iaba

Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Keputusan tersebut

membahas apa yang dimaksud dengan usaha kecil dan kemudian

didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah

melakukan kegiatan usaha dengan omzet per tahun setinggi-

tingginya Rp. 600.000.000, (enam ratus juta rupiah).34

Seiring dengan berjalannya waktu pada tahun 2008 yang

lalu dengan persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) bersama pemerintah membuat Undang-Undang baru yaitu

UU No. 20 Tahun 2008. Berdasarkan UU No.20 tahun 2008

definisi dari usaha mikro, kecil dan menengah. Yang dimaksud

usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan

33

Sri Adiningsih, “Regulasi Dalam Revitalisasi Usaha Kecil dan

Menengah Di Indonesia”, dari http:www.lfip.org. 34

Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam ekonomi Islam Penguatan

LKM dan UKM di Indonesia, h.43.

Page 46: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

33

atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha

mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini yaitu:

1) memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00

(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha; atau

2) memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Jadi kesimpulannya Usaha Mikro adalah usaha produktif

milik perorangan atau badan perusahaan yang memiliki kekayaan

bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dan

memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000

(tiga ratus juta rupiah).

2. Jenis-Jenis Usaha Mikro

Ada salah satu sub kecil Usaha Mikro yang memiliki

enterpreneurship (kewirausahaan), tetapi adapula yangt tidak

menunjuken sifat tersebut. Dengan menggunakan kriteria

tersebut, maka kita dapat membedakan Usaha Mikro dalam

empat kelompok/jenis sebagai berikut: 35

a. Livelihood Activities, Usaha Mikro yang masuk kategori ini

pada umumnya bertujuan mencari kesempatan kerja untuk

mencari nafkah. Para pelaku di kelompok ini tidak memiliki

jiwa kewirausahaan. Kelompok ini disebut sebagai sektor

informal.

35

Titik Sartika Partomo M.S dan Abdul Rahman Soejono, Ekonimi

Skala Kecil, Menengah dan Koperasi (Jakarta: Bina Putra Aksara, 2007), h.

26.

Page 47: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

34

b. Micro Enterprises, Usaha Mikro ini lebih bersifat pengrajin

dan tidak bersifat wirausaha.

c. Small Dyinamic Enterprises, Usaha Mikro jenis ini cukup

memiliki kewirausahaan.

d. Fast Moving Interprises, ini adalah Usaha Mikro asli yang

mempunyai jiwa kewirausahaan. Kelompok ini akan

menghasilkan pengusaha skala menengah dan besar.

Sedangkan berdasarka laporan kelompok pakar Usaha

Mikro, APEC dimana indonesia mempunyai motor yang telah di

identiflkasi empat Usaha Mikro dilingkungan APEC, yaitu:36

a. Kelompok A

Usaha Mikro yang telah memiliki pasar global. Kelompok ini

telah menjadi sub-kontrak dari perusahaan multinasional

terutama disektor otomotif dan elektronik. Jumlah mereka

sekitar 3-4%.

b. Kelompok B

Usaha Mikro yang telah memasuki pasar internasional.

Kelompok ini sudah mengekspor, tetapi atas dasar pesanan

luar negeri dan bukan atas pemasaran yang agresif, berbeda

dengan Kelompok A, Kelompok B tidak continue. Di

indonesia kelompok ini banyak terdapat di bali dimana para

Importer asing (yang datang sebagai turis) telah melaksanakan

order bisnis yang cukup lumayan. Bahkan produk yang

diekspomya bukan dari jawa tengah dan jawa barat. Jumlah

mereka 5-7%

36

Hasan Amin AA.D, Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan (Jakarta:

Pradya Utama, 1976), h. 17.

Page 48: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

35

c. Kelompok C

Usaha Mikro yang belum pernah melakukan transaksi luar

negeri, tetapi memiliki potensial yang besar. Jumlah mereka

sekitar 30%

d. Kelompok D

Usaha Mikro yang tidak orientasi ke pasar luar negeri.

Mayoritas Usaha Mikro Indonesia berada di kelompok ini dan

jumlah mereka sekitar 60%

3. Permasalahan/Hambatan yang Dihadapi Usaha Mikro

Dalam perkembangan di indonesia, Usaha Mikro

menjumpai banyak hambatan/kendala yangt terjadi dalam

beberapa aspek yang berkaitan langsung dengan kegiatan

usahanya. Adapun hambatan-hambatan tersebut antara lain:

a. Keterbatasan Pemasaran

Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang

kritis bagi perlembagaan Usaha Mikro. Salah satu yangt terkait

dengan pemasaran yang umum dihadapi oleh Usaha Mikro

adalah tekanan-tekanan persaingan, baik di pasar besar (UB)

maupun pasar ekspor. Selain informasi terbatas, banyak

Usaha Mikro, khususnya mereka yang kekurangan modal dan

SDM serta mereka yang berlokasi didaerah-daerah pedalaman

yang relatif terisolasi dari pusat pusat informasi. Komunikasi

dan transportasi, juga mengalami kesulitan untuk memenuhi

Page 49: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

36

standar-standar internasional yang terkait dengan produksi dan

perdagangan.37

b. Keterbatasan Finansial

Usaha Mikro di indonsia menghadapi 2 masalah utama aspek

finansial. Mobilitas modal awal (Starup Capital) dan akses ke

modal kerja dan finansial jangka panjang untuk investasi yang

sangat diperlukan demi pertumbuhan output jangka panjang.

Hal ini disebabkan lokasi bank relatif terisolasi, persyaratan

terlalu berat, urusan administrasi terlalu bertele-tele, dan

kurang infomlasi mengenai skim-skim pengkreditan yang ada

dan prosedurnya.38

c. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)

Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) juga merupakan

salah satu kendala yang serius bagi banyak usaha kecil dan

menengah di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek

entrepreneurship, manajemen, teknik produksi,

pengembangan produk, engineering desaign, quality control,

organisasi bisnis akutansi, data processing, teknik pemasaran

dan penelitian pasar. Keterbatasan-Keterbarasan Sumber

Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu ancaman bagi

usaha kecil dan menengah di indonesia untuk dapat bersaing

baik di pasar domestik maupun di pasar internasional.39

d. Keterbatasan bahan baku

37

Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia,

Beberapa Isu Penting (Jakarta: Salemba Empat, 2002), h. 73. 38

Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia,

Beberapa Isu Penting, h. 74. 39

Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia,

Beberapa Isu Penting, h. 79.

Page 50: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

37

Keterbatasan bahan baku (dan input-input lainnya) juga

menjadi kendala serius bagi pertumbuhan output atau

kelangsungan produksi bagi banyak usaha keci dan menengah

d Indonesia.40

e. Keterbatasan Teknologi

Produksi yang sifatnya manual, Keterbatasan teknologi tidak

hanya membuat total faktor rendah, produktivitas dan

eflsiensi di dalam proses produkai, tetapi juga kualitas produk

yang dibuat rendah. Keterbatasnn teknologi ini disebabkan

oleh banyak faktor diantaranya keterbatasan modal investasi,

informasi mengenai teknologi atau mesin-mesin atau alat-alat

produksi baru serta Ketertbatasan Sumber Daya Manusia

(SDM).

Itulah berbagai macam masalah yang dihadapi oleh Usaha

Mikro di Idonesia dalam perkembangannya yang tingkat

intensitas dan sifatnya berbeda, namun masalah yang sering

disebut adalah keterbatasan modal dan kesulitan dalam

pemasaran.41

40

Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia,

Beberapa Isu Penting, h. 80. 41

G.Kartasaputra, Koperasi Indonesia yang berdasarkan pancasila dan

UUD 1945 (Jakarta: Rineke Cipta, 2001), cet. 5, h. 1.

Page 51: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

38

C. KOPERASI

1. Pengertian Koperasi

Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal

dari kata-kata latin yaitu “cum” yang berarti dengan, dan

“aperari” yang berarti bekerja. Dari dua kata ini dalam bahasa

inggris dikenal dengan kata “co” dan “operation”, yang dalam

bahasa belanda disebut istilah cooverative vereneging yang

berarti bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.42

Koperasi berasal dari kata cooperation yang berarti

kerjasama. Secara umum yang dimaksud koperasi adalah suatu

badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian,

beranggotakan mereka yang berekonomi lemah dan bergabung

secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban

melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan anggotanya.

Koperasi merupakan suatu budun usaha bersama yang

bertujuan dalam bidang ekonomi dengan menempuh julan yang

tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri para

anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya

diderita oleh manusia.43

42

R.T Sutantya Rahardja Hadikusuma, Hukum Koperasi Indonesia

(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2002), cet. 5, h. 1. 43

G.Kartasaputra, Koperasi Indonesia yang berdasarkan pancasila

dan UUD 1945 (Jakarta: Rineke Cipta, 2001), cet. 5, h. 1.

Page 52: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

39

Menurut kamus bahasa indonesia, pengertian koperasi

disebutkan sebagai “Perkumpulan yang berusaha di lapangan

ekonomi, tetapi tidak bermaksud mencari keuntungan “. 44

Adapun yang dimaksud dengan tidak mencari keuntungan

disini, mereka bekerja berdasarkan semangat kekeluargaan, tidak

mementingkan untung dan rugi bagi dirinya sendiri, melainkan

bekerja demi kesejahteraan bersama. Apa yang dikejar dalam

koperasi adalah tidak hanya kesejahteraan ekonomi, namun

kesejahteraan sosial. Kesejahteraan ekonomi berarti koperasi

berkewajiban melayani kebutuhan anggotanya dengan harga

relatif murah. Apabila dalam usaha itu mendapatkan keuntungan,

maka masing-masing anggota menerima bagian keuntungan

secara adil sesuai dengan kadar kerjanya. Adapun kesejahteraan

sosial yang dimaksud dalam koperasi adalah semua anggota

mempunyai hak dan kewajiban yang sama (equal treatment),

yang merupakan prinsip dasar dalam demokrasi.

Menurut Undang-Undang No. 25, Tahun 1992 pasal 1

tentang perkoperasian, “Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus

scbagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas-asas

kekeluargaan".

Jadi, Koperasi indonesia adalah kumpulan orang-orang

yang sccara bersama-sama bergotong royong, bekerja untuk

mewujudkan kepentingan ekonomi mereka dan kepentingan

disekitarnya.

44

W.J.S Poerwadaminta, Kamus umum Bahasa Indonesia, h. 522.

Page 53: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

40

Menurut hasil Kongres dan Rapat Anggota International

Cooperative Alliance (ICA). Hans, H. Munker juga memberikan

definisi koperasi sebagai berikut : “Koperasi adalah perkumpulan

otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk

memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya

mereka yang melalui perusahaan yang memiliki dan diawasi

secara demokratis”.45

Sedangkan pengertian Koperasi dalam fiqih islam dikenal

dengan Syirkah atau semakna dengan kata al-Syirkah yaitu

perserikatan. Adapun dilihat dari segi istilah, koperasi adalah

akad antara orang-orang untuk berserikat modal dan

keuntungan.46

Al-Syirkah atau al-Musyarakah adalah akad kerjasama

antara dua atau lebih dua pihak atau lebih usaha tertentu dimana

masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atau (amal

expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko

akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.47

Jadi kesimpulannya Koperasi adalah suatu badan usaha

bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, memiliki

anggota dan bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan

hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggotanya, dimana masing-

45

Hans, H.Munker, Masa Depan Koperasi (Jakarta: Pustaka Jaya,

2005), h. 259. 46

Junadi B. SM, Islam dan Interprenealisme: Suatu Studi Fiqih

Ekonomi Bisnis Modern (Jakarta, Kalam Mulia, 1993), h. 147. 47

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid. Penerjemah

Imam Ghozali Said & Ahmad Zaidan (Beirut: Darul Qalam, 1998), h. 253.

Page 54: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

41

masing pihak memberikan kontribusi dana atau dengan

kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung

bersama sesuai dengan kesepakatan.

2. Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi

Didalam pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia No.

25 tahun 1992 tentang perkoperasian diuraikan fungsi dan peran

koperasi. Fungsi dan peran koperasi adalah sebagai berikut:48

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan

ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi

sosialnya.

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan masyarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan

dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangan

perekonomian nasional yang bersama berdasar atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Berdasarkan defmisi-defmisi yang dikemukakan diatas,

maka banyak versi juga yang berkenaan dengan prinsip-prinsip

koperasi, namun prinsip koperasi yang dijelaskan dalam ICA

(International Co-operative Alliance) dan Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 25 tahu 1992 tentang perkoperasian,

cukup respensif yaitu dikemukakan dalam forum ICA

48

E.D Damanik. Dkk, Pengantar Perkoperasian (Jakarta: Dwi Sagara,

1986), h. 102.

Page 55: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

42

(International Co-operative Allience) yang menghasilkan

Cooperative Indentity Statement (Pernyataan Identitas Koperasi),

Manchester September 23, 1995 yang terdiri dari tujuh prinsip,

yaitu:49

1) Keanggotaan Sukarela dan Terbuka

Keanggotaan terbuka bagi semua orang yang membutuhkan

dan dapat memanfaatkan jasa-jasa koperasi. Tidak ada

diskriminasi terhadap agama, jender, suku, dan apapun. Dan

tidak ada paksaan, baik sebelum ataupun sesudah menjadi

anggota. Setipa anggota boleh keluar setiap waktu.

2) Pengendalian Anggota-anggota secara demokratis.

Anggota sebagai pemilik koperasi, mempunyai hak yang sama

dalam forum bersama, yang sering disebut Rapat Anggota

Tahunan (RAT). Dalam forum tersebut, anggota berhak

menentukan kebijakan strategis dari koperasi, bahkan sampai

membubarkan koperasi, pada saat itu sah untuk diajukan dan

diputuskan. Setiap anggota berhak untuk memilih dan dipilih.

3) Partisipasi ekonomi Anggota

Modal koperasi yang paling utama adalah dari anggota (modal

pernyataan). Namun, jumlah simpanan yang ditanam di

koperasi tidak menjadikan seorang anggota mempunyai hak

istemewa dibanding yang lainnya yang menanam uangnya

lebih sedikit. Surplus usaha yang didapat koperasi

dibandingkan kepada anggota sebagian, sesuai aktivitas

anggota di koperasinya. Dan sebagian keuntungan yang lain

49

D. Danoewikarsa, Tanya Jawab Tentang Koperasi (Jakarta: Orba

Sakti, 1978), h. 21.

Page 56: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

43

ditanam kembali untuk modal usaha koperasi. Presentase

pembagian keuntungan seutuhnya menjadi wewenang anggota.

4) Otonomi dan Kemerdekaan

Anggota sebagai anggota pemilik dari koperasi, menjadikan

koperasi memiliki independensi. Kekuasaan tertinggi ada di

tangan anggota yaitu dalam rapat anggota.

5) Pendidikan, Latihan, dan Informasi

Koperasi merupakan organisasi/badan usaha. Memerlukan

yang tahu dan sadar akan hak dan kewajibannya sebagai

anggota. Setiap anggota mempunyai kesempatan yang sama

untuk dipilih dan memilih, menjadi pengurus atau pengawas.

Sehingga koperasi mempunyai kewajiban untuk menyiapkan

dana pendidikan untuk anggotanya sebagai upaya

mengusahakan kontinuitas estapeta kepemimpinan di dalam

tubuh koperasi. Anggota juga berhak menerima informasi

tentang segala informasi tentang segala sesuatu yang

berkenaan dengan koperasinya.

6) Kerjasama antar Koperasi

Kerjasama antar koperasi merupaka kekuatan tersendiri bagi

koperasi yang akan menaikan bargain position (Posisi Tawar)

di kalangan pelaku ekonomi lainnya, dan koperasi mampu

memberikan pelayanan yang efektif kepada anggotanya.

7) Kepedulian terhadap Lingkungan

Koperasi memberikan kontribusi langsung dalam

pembangunan komunitas yang berkesinambungan, sesuai

dengan persetujuan anggota.

Page 57: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

44

Undang-undang RI Nomor 25 tahun 1992 tentang

perkoperasian menyebutkan bahwa prinsip koperasi itu ada tujuh,

yaitu:50

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis

3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding

dengan besarnya usaha masing-masing anggota

4) Pemberian balas jasa terhadap modal

5) Kemandirian

6) Pendidikan koperasian

7) Kerjasama antrar koperasi

3. Jenis-jenis Usaha Koperasi

Koperasi merupakan organisasi rakyat yang berwatak sosial

yang mempunyai tujuan utama yaitu pemenuhan kebutuhan

anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tujuan

koperasi tersebut dilihat nyata bila koperasi menjalankan usaha.

Cara berusaha dalam koperasi adalah cara berusaha organisasi

ekonomi dengan watak sosial. Watak sosial tercermin pada

manfaat yang dipancarkan yaitu: usaha memberikan pelayanan

sesuai dengan kebutuhan anggota dan masyarakat, dan usaha

memberikan keringanan harga/penambahan pendapatan kepada

anggota dan masyarakat.51

Tidak ada keterbatasan koperasi dalam menentukan jenis

kegiatan usaha. Seluruh bidang dapat dijalankan, terlebih dahulu

50

E.D Damanik. Dkk, Pengantar Perkoperasian, h. 110. 51

E.D Damanik. Dkk, Pengantar Perkoperasian, h. 113.

Page 58: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

45

dipilih menurut kesepakatan dan kepentingan bersama. Di antara

jenis usaha yang dijalankan koperasi adalah simpan pinjam,

konsumsi, produksi, jasa, dan koperasi serba usaha:52

a. Koperasi Simpan Pinjam

Pengertian Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi

yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal

melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan

terus menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para

anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk

tujuan produktif dan kesejahteraan.

Pengumpulan modal pada usaha Simpan pinjam berasal dari

permodalan intern, berasal dari anggota berupa simpanan

pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan cadangan dari

sisa hasil ussaha koperasi. permodalan ekstern, berupa

pinjaman-pinjaman atau simpanan dari luar anggota. Uang

terkumpul selanjutnya dipergunakan untuk persediaan anggota

yang meminjam. Dengan kata lain koperasi meyediakan kredit

untuk anggota. Pengertian kredit menurut Winardi adalah

setiap persetujuan dimana prestasi dan kontra prestasi dipisah

oleh waktu. Perbedaan pokok antara Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) Konvensional dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Syari’ah adalah adanya larangan untuk membayar dan

menerima bunga pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Syari’ah atau Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Dalam

menanggung resiko, perbedaan keduanya yaitu jika pada

52

Panji Anoraga, Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek (Jakarta:

Pustaka Jaya, 1995), h. 33.

Page 59: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

46

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Konvensional menerapkan

resiko dalam menjalankan usaha berbeda pada anggota, dan

tidak ikut menanggung kerugian jika usahanya merugi, maka

pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Syariah ikut

menanggung dan berbagi kerugian kepada anggotanya yang

usahanya mengalami kerugian, secara profesional.53

b. Koperasi Konsumsi

Pengertian koperasi konsumsi adalah koperasi yang anggota-

anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai

kepentingan langsung dalam bidang konsumsi. Koperasi ini

berfungsi :

1) Sebagai penyalur tunggul barang-barang kebutuhan rakyat

sehari-hari yang memperpendek jarak antara produsen dan

konsumen.

2) Harga barang di tangan konsumen menjadi lebih murah.

3) Biaya penjualan maupun biaya pembelian dapat ditekan.

Bentuk usaha dari koperasi ini adalah menyelenggarakan toko

konsumsi, yang melayani masyarakat secara terbuka. Berbeda

dengan usaha simpan pinjam yang ditujukan untuk anggota,

maka toko konsumsi seperti itu jsukustru harus ma dalam

lingkungan masyarakat luas untuk melayani anggota dan

bukan anggota. Penjualan kepada bukan anggota akan

memperbesar nilai penjualan dan nilai keuntungan.

Komunikasi dan transportasi yang baik membantu ula

tercapainya stabilitasi harga, dalam arti tidak banyak bedanya

antara daerah satu dengan daerah lainnya. Oleh sebab itu

53

Panji Anoraga, Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek, h. 35.

Page 60: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

47

penumbuhan toko-toko koperasi konsumsi tidak mungkin

hanya dengan semboyan “Harga lebih murah” tetapi harus

dengan daya tarik yang lain yang diperlukan oleh konsumen.

Disamping itu masalah pelayanan dan suasana yang

menyenangkan bagi pembeli dan keluarganya merupakan daya

tarik yang perlu dikembangkan. Dalam pengembangan toko

koperasi konsumsi, kerjasama dengan Yayasan Lembaga

Konsumen perlu diadakan. Kedua organisasi ini mempunyai

kesamaan kepentingan yaitu bekerja untuk konsumen.

Konsumen memang harus dididik untuk dapat menggunakan

hak-haknya guna memperoleh keperluannya dengan baik, dan

kedua organisasi tersebut memang berusaha untuk membidik

konsumen. Jadi koperasi konsunsi menggunakan modal untuk

membeli barang untuk melayani kebutuhan/kepentingan para

anggotanya, terutama kebutuhan sehari-hari dengan menitik

beratkan pada pemuasan para anggota.54

c. Koperasi Produksi

Koperasi produksi adalah Koperasi yang bergerak dalam

bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-

barang baik yang dilakukan oleh koperasi maupun anggota-

anggota koperasi. contohnya koperasi peternak sapi perah,

koperasi tahu tempe, koperasi pertanian dan sebagainya.

Anggota Koperasi Produksi terdiri dari orang-orang yang

mampu menghasilkan suatu barang atau jasa. Koperasi

produksi dibedakan menjadi dua macam yaitu:55

54

Panji Anoraga, Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek, h. 38 55

Panji Anoraga, Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek, h. 41

Page 61: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

48

1) Koperasi produksi yang anggota-anggotanya adalah para

produsen, misalnya petani, pengrajin, dan nelayan.

2) Koperasi produksi sebagai Badan hukum yang memiliki

unit produksi.

Koperasi produksi jenis pertama akan lebih menekankan

fungsinya untuk melayani anggota sebagaai produsen. Jadi

fungsi utama koperasi adalah melayani anggota-anggotanya,

misalnya untuk memasarkan hasil-hasil produksi para

anggotanya, mengusahakan pengadaan bahan-bahan baku, dan

penyediaan informasi pasar. Untuk koperasi jenis kedua,

fungsi utamanya adalah bagaimana dapat menghasilkan barang

atau jasa seefisien mungkin sehingga kegiatan produksi

tersebut dapat menguntungkan koperasi, anggota koperasi dan

masyarakat.

d. Koperasi Jasa

Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha dalam bidang

penyediaan barang tertentu bagi para anggota dan bagi

masyarakat umum, contohnya adalah koperasi angkutan,

perumahan, asuransi, pelistrikan, dan lain-lain. Mereka ini

biasanya terdiri dari orang-orang yang tidak mampu bahkan

miskin atau lemah ekonominya, Kemudian bersatu dan

berkerja sama dalam sebuuh koperasi angkutan. Hal ini akan

menghindarkan persaingan dan memecah permusuhan di

antara mereka. Di dalam koperasi mereka bekerja sama untuk

Page 62: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

49

memperoleh alat-alat dan barang-barang kebutuhan profesi

mereka dengan mudah dan murah.56

Ada beberapa macam koperasi jasa, antara lain:

l) Koperasi pengangkutan, memberikan jasa angkutan barang

atau orang. Modal yang dikumpulkan dibelikan angkutan

seperti truk yang mengangkut burang-barang dari anggota

dengan tarif lebih murah dibanding dengan tarif umum.

Ada juga koperasi pengangkutan yang secara bersama-sama

memberikan jasa kepada anggotanya dan kepada

musyarakat umum seperti koperasi taksi

1) Koperasi perumahun memberikan jasa dengan cara

menyewakan rumah-rumah sehat dengan sewa yang cukup

rendah atau menjual rumah dengan harga rendah.

2) Koperasi Asuransi memberikan jaminan kepada

anggotanya, misalnya asuransi jiwa dan asuransi kebakaran.

4) Koperasi Perlistrikan memberikan jasa aliran listrik kepada

anggotanya.

Ada dua macam koperasi perlistrikan yaitu:

a) Membeli bersama tenaga listrik dalam kekuatan yang

besar dan kemudian dibagikan kepada para anggotanya.

Dialirkan ke rumah-rumah anggota dengan tarif ringan

b) Menghasilkan tenaga listrik sendiri dengan mesin

pembangkit tenaga listrik dengan menyalurkan kerumah

para anggota dengan tarif ringan.57

56

Panji Anoraga, Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek, h. 44 57

Ninik Widianti, Teori Perkoperasian (Jakarta: Rineka Cipta, 1990),

h. 35.

Page 63: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

50

4. Manajemen Koperasi

Sebagai organisasi ekonomi, Koperasi pun tidak bisa luput

dari pengaruh lingkungannya seperti ligkungan konsumen.

Situasi persaingan dan perubahan harga-harga. Karena itu

Koperasi pun harus menghayati lingkungannya dengan

mengidentifikasikan struktur pasar, tanggapan anggota terhadap

usaha Koperasi, kebutuhan dan keinginan anggota. Hal ini berarti

bahwa dalam mengendalikan usaha Koperasi efektivitas dan

efesiensi kerja harus menjadi prinsip kerja koperasi. Sekalipun

ukuran efesiensi dan efektivitas usaha Koperasi bukan di ukur

dari besarnya laba atau sisa usaha yang diperoleh.

Manajemen Koperasi berlandaskan kekeluargaan dan

kegotong royongan yang lebih terkenal dengan landasan

pancasila. Landasn yang demikian diwujudkan pada sifat

manajemen Koperasi, yaitu bersifat demokrasi yaitu: 58

a. Kekuasaan Tertinggi Semua kebijakan dan keputusan-

keputusan yang akan dilaksanakan di dalam suatu Koperasi

ditentukan dalam forum Rapat Anggota berdasarkan hikmah

kebijaksanaan permusyawaratan; di mana setiap orang dengan

tidak memandang umur, besarnya simpanan di dalam Koperasi

serta golongan mempunyai hak yang sama yaitu sau orang satu

suara. Pengurus dalam hal ini hanyalah melaksanakan

kebijaksanaan kebijaksanaan yang telah di tetapkan dalam

Rapat anggota yang telah dituangkan dalam bentuk Anggaran

Dasar/Anggaran Rumah tangga. Pengurus berhak hanya dalam

58

P. Hasibuan, Manajemen Koperasi (Jakarta: Yayasan Pembinaan

Keluarga UPN Veteran, 1986), h. 197.

Page 64: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

51

merumuskan kebijaksanaan pelaksanaan keputusan-keputusan

Rapat Anggota.59

Yang disebut Rapat Anggota Tahunan,

disingkat RAT dimana pengurus memeberi pertanggung

jawaban atas kebijakan yang telah dilakukannya selama tahun

buku yang lampau. Ada juga yang mengadakan dua kali rapat

anggota dalam satu tahun yaitu satu kali untuk menyusun

anggaran biaya dan pendapatan (rencana usaha) untuk tahun

yang akan datang dan yang kedua kali rapat anggota tahunan

untuk memebicarakan kebijakan pengurus selama tahun yang

lampau, Yang pertama diadakan menjelang akhir tahun buku

(Septembrr-desember), Sedangkan yang kedua diadakan

beberapa bulan akhir tahun buku.60

Rapat Anggota Tahunan Koperasi membicarakan antara lain

hal-hal sebagai berikut:

1) Penilaian kebijakan pengurus dalam memeimpin koperasi

selama tahun buku yang lampau.

2) Neraca tahunan dan perhitungan laba rugi.

3) Penilaian laporan Badan Pemeriksa.

4) Menetapkan pembagian sisa hasil usaha Koperasi.

5) Rencana Anggaran tahun berikutnya.

6) Pemilihan pengurus dan Badan pemeriksa (jika masing-

masing sudah berakhir masa jabatannya).

7) Masalah yang timbul dalam rapat (pertanyaan keliling).61

b. Pengurus dan Badan Pemeriksa

59

P. Hasibuan, Manajemen Koperasi, h. 200. 60

P. Hasibuan, Manajemen Koperasi, h. 201. 61

P. Hasibuan, Manajemen Koperasi, h. 203.

Page 65: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

52

Pengurus dan Badan Pemeriksa adalah anggota yang

dilaksanakan oleh anggota untuk menggunakan kekayaan

anggota yang telah dikumpulkan guna menjalankan usaha

bersama itu . Badan pemeriksa mewakili anggota untuk

mengawasi Pengurus agar bekerja menurut kebijakan-

kebijakan sebagaimana telah dituangkan di dalam Anggaran

Dasar Rmah Tangga Koperasi. Ini mengandung arti bahwa

usaha dan organisasi Koperasi diurus scara bersama-sama oleh

anggota untuk kepentingan itu sendiri.62

62

P. Hasibuan, Manajemen Koperasi, h. 205.

Page 66: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

53

D. KOPERASI SYARIAH

1. Pengertian Koperasi Syariah

Koperasi Syariah adalah usaha ekonomi yang teroganisir

secara mantap, demokratis, otonom partisipatif dan berwatak

sosial yang operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip yang

mengusung etika moral dengan memperhatikan halal atau

haramnya sebuah usaha yang dijalankan sebagaimana dianjurkan

dalam agama islam.63

Menurut keputusan Nomor 90/Kep/M.KUKM/IX/2004,

koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang

atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, koperasi jasa

keuangan syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya

bererak dibidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai

pola bagi hasil (syariah).64

Koperasi disebut juga syirkah, syirkah menurut bahasa

berarti percampuran (al-Ikhtilath), dalam litelatur bahasa inggris

syirkah disebut juga dengan partnership, lembaga-lembaga

keuangan menerjemahkannya “participation Financing”.

Secara terminoligo ada beberapa definisi syirkah yang

dikemukakan oleh ulama fiqih, pertama, menurut ulama

malikiyah, syirkah adalah suatu keizinan bertindak secara hukum

63

Nur S. Buchori, Koperasi Syariah (Sidoarjo: Masmedia Buana

Pustaka, 2009), h. 12. 64

Muhammad Sholahudin & Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi dan

Keuangan Syariah Kontemporer (Surakarta: Muhammadiyah University Press,

2008), h. 179.

Page 67: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

54

bagi dua orang yang bekerjasama terhadap harta mereka. Kedua,

definisi yang dikemukakan oleh ulama syafiiyah dan hanbaliyah,

menurut mereka syirkah adalah hak bertindak hukum bagi dua

orang atau lebih pada sesuatu yang mereka sepakati. Ketiga,

definisi yang dikemukakan ulama hanafiyah menurut mereka as-

syirkah adalah akad yang dilakukan oleh orang orang yang

bekerjasama dalam modal dan keuntungan. Jadi, pada dasarnya

definisi yang dikemukakan oleh para ulama hanya berbeda secara

redaksional, sedangkan esensi esensi yang terkandung

didalamnya sama.65

Konsep utama koperasi syariah adalah menggunakan akad

syirkah muwafadah yakni sebuah usaha yang didirikan bersama-

sama oleh dua orang atau lebih, masing masing memberikan

kontribusi dana dalam porsi yang sama besar berpartisipasi dalam

kerja dengan bobot yang sama pula. Masing masing partner,

saling menanggung satu sama lain dalam hak dan kewajiban. dan

tidak diperkenankan salah seorang memasukan modal yang lebih

besar dan keuntungan yang lebih besar pula dibanding partner

lainnya.66

Koperasi syariah berdiri untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat ada

umumnya serta turut membangun tatanan perekonomian yang

erkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip islam. Membentuk

koperasi memang diperlukan keberanian dan kesamaan visi dan

65

Ah.Azharudin Lathif, Fiqih Muamalat (Jakarta:UIN Jakarta Press,

2005), h. 129. 66

Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, h. 15.

Page 68: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

55

misi dalam intern pendiri. Mendirikan koperasi syariah akan

memerlukan perencanaan yang cukup bagus agar tidak berhenti

di tengah jalan.

Usaha koperasi syariah meliputi semua kegiatan usaha

yang baik dan halal, dan bermanfaat serta menguntungkan

dengan sistem bagi hasil, dan tidak riba, perjudian (maysir), dan

ketidak jelasan (gharar), untuk menjalankan fungsi perannya,

koperasi syariah menjalankan usaha sebagaimana tersebut dalam

sertifikasi usaha koperasi, usaha usaha yang diselenggarakan

koperasi syariah harus dinyatakan sah berdasarkan fatwa dan

ketentuan dewan syariah naional Majelis Ulama Indonesia. Usaha

usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus dengan

peraturan perungang-undangan yang berlaku.67

2. Landasan Hukum Koperasi Syariah

Sebagian ulama menganggap koperasi (Syirkah

Ta’awuniyah) sebagai akad mudhorobah yakni suatu perjanjian

kerjasama antara dua orang atau lebih, di satu pihak menyediakan

modal usaha, sedangkan pihak lain melakukan usaha atas dasar

profit sharing (membagi keuntungan) menurut perjanjian.68

Pada tahun 2004 operasional Koperasi Syariah diresmikan

dengan dikeluarkannya landasan hukum tersendiri berupa

keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Republik Indonesia No. 91 tahun 2004 tentang petunjuk

pelaksanaan kegiatan KJKS. Kemudian pada tahun 2007

67

Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, h. 16. 68

Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, h. 40.

Page 69: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

56

diterbitkan peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah Republik Indonesia No. 6 tahun 2007 tentang petunjuk

teknis program pembiayaan produktif koperasi dan usaha mikro

(P3KUM) pola syariah, yang mengatur tentang Koperasi Jasa

Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah.

Sejak diterbitkannya payung hukum tersebut maka

terdapat payung hukum yang jelas bagi KJKS maupun UJKS di

Indonesia. Setelah itu beberapa peraturan terkait dengan KJKS

dan UJKS diterbitkan pada tahun yang sama, yaitu tahun 2007

yang membahasa tentang standar operasional prosedur,

pengawas, sampai dengan penilaian kesehatan bagi KJKS dan

UJKS. Sejak saat itu pula penyebutan koperasi dengan prinsip

dasar syariah secara resmi disebut sebagai KJKS, dan UJKS bagi

koperasi konvensional yang memiliki unit layanan syariah pada

operasionalnya.69

3. Peran dan Fungsi Koperasi Syariah

Dalam koperasi konvensional lebih mengutamakan

mencari keuntungan untuk kesejahteraan anggota, baik dengan

cara tunai atau membungakan uang yang ada pada anggotanya.

Pada anggota yang meminjam tidak dilihat dari sudut pandang

penggunaanya hanya melihat pada uang pinjaman kembali

ditambah dengan bunga yang tidak didasarkan pada kondisi hasil

usaha atas penggunaan uang tadi, bahkan bisa terjadi jika ada

anggota yang meminjam untuk kebutuhan sehari-hari (makan dan

minum), maka pihak koperasi memberlakukannya sama dengan

69

Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, h. 45.

Page 70: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

57

peminjam lainnya yang penggunaannya untuk usaha yang

produktif dengan mematok bunga sebagai jasa koperasi.

Pada koperasi syariah hal ini tidak dibenarkan, karena

setiap transaksi (tasharuf) di dasarkan pada penggunaan yang

efektif apakah untuk pembiayaan atau kebutuhan sehari-hari,

kedua hal tersebut diperlukan secara berbeda, untuk usaha

produktif, misalnya, anggota akan berdagang maka dapat

menggunakan prinsip bagi hasil (musyarakah dan mudharabah),

sedangkan untuk pembelian alat transportasi atau alat alat lainnya

dapat menggunakan prinsip jual beli (murabahah).

Berdasarkan peran dan fungsinya maka koperasi syariah

memiliki fungsi dian taranya: 70

a. Sebagai manajer investasi

Manajer investasi yang dimaksud adalah koperasi syariah

dapat memainkan peranan sebagai agen atau sebagai

penghubung bagi para pemilik dana. Koperasi syariah akan

menyalurkan kepada calon atau anggota yang berhak

mendapatkan dana atau bisa juga kepada calon atau anggota

yang sudah ditunjuk oleh pemilik dana. Umumnya, apabila

pemilihan penerima dana (anggota atau calon anggota)

didasarkan ketentuan yang diinginkan oleh pemilik dana, maka

koperasi syariah hanya mendapatkan pendapatan atas jasa

agennya. Misalnya jasa atas proses seleksi anggota penerima

dana, atau biaya administrasi yang dikeluarkan koperasi atau

biaya monitoring termasuk reporting.ckemudian apabila terjadi

70

Muhammad Sholahudin & Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi dan

Keuangan Syariah Kontemporer, h. 84.

Page 71: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

58

wanprestasi yang bersifat force major yakni bukan kesalahan

koperasi atau bukan kesalahan anggota, maka sumber dana

tadi (pokok) dapat dijadikan beban untuk resiko yang terjadi.

Akad yang tepat untuk hal seperti ini adalah mudarabah

muqayadah.

b. Sebagai investor

Peran sebagai investor (shahibul maal) bagi koperasi syariah

adalah jika sumber dana yang diperoleh dari anggota maupun

pinjaman dari pihak lain yang kemudian dikelola secara

profesional dan efektif tanpa persyaratan khusus dari pihak

pemilik dana, dan koperasi syariah memiliki hak untuk terbuka

dikelolanya berdasarkan program-program yang dimilikinya.

Prinsip pengelolaan dana ini dapat disebut sebagai

mudharabah mutlaqah, yaitu investasi dana yang dihimpun

dari anggota maupun pihak lain dengan pola investasi yang

sesuai dengan syariah.

c. Fungsi Sosial

Konsep koperasi syariah mengharuskan memberikan

pelayanan sosial baik kepada anggota yang membutuhkannya

maupun kepada masyarakat dhuafa. Kepada anggota yang

membutuhkan pinjaman darurat (emergency loan) dapat

diberikan pinjaman kebijakan dengan pengembalian pokok (al

qord) yang sumber dananya berasal dari modal maupun laba

yang dihimpun, dimana anggota tidak dibebankan bunga da

sebagainya seperti koperasi konvensional. Sementara bagi

anggota masyarakat dhuafa dapat diberikan pinjaman

kebijakan dengan atau tanpa pengembalian pokok (qordul

Page 72: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

59

hasan) yang sumber dananya dari dana ZIS (zakat, infaq,

shodaqoh). Pinjaman qordul hasan ini diutamakan sebagai

modal usaha bagi masyarakat miskin agar usahanya menjadi

besar. Jika usahanya mengalami kemacetan, ia tidak perlu

dibebani dengan pengembalian pokoknya. Fungsi ini juga

membedakan antara koperasi konvensional dengan koperasi

syariah dimana konsep tolong menolong begitu kentalnya

sesua dengan ajaran islam.

Fungsi dan peran koperasi syariah lainnya diantaranya: 71

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan

anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya,

guna meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya.

b. Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota, agar

menjadi lebih amanah, professional (fathonah), konsisten, dan

konsekuen (istiqomah) di dalam menerapkan prinsip-prinsip

ekonomi islam dan prinsip-prinsip syariah islam.

c. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan

perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama

berdasarkan azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

d. Sebagai mediator antara menyandang dana dengan penggunan

dana, sehingga tercapai optimalisasi pemanfaatan harta.

e. Menguatkan kelompok-kelompok anggota, sehingga mampu

bekerjasama melakukan kontrol terhadap koperasi secara

efektif

f. Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja

71

Muhammad Sholahudin & Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi dan

Keuangan Syariah Kontemporer, h. 88.

Page 73: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

60

g. Menumbuhkan-kembangkan usaha-usaha produktif anggota

4. Nilai-nilai koperasi syariah

Pemerintah dan swasta, meliputi individu maupun

masyarakat, wajib mentransformasikan nilai-nilai syari’ah dalam

nilai-nilai koperasi, dengan mengadopsi 7 nilai syariah dalam

bisnis yaitu: 72

a. Shiddiq yang mencerminkan kejujuran, akurasi dan

akuntabilitas.

b. Istiqamah yang mencerminkan konsistensi, komitmen dan

loyalitas.

c. Tabligh yang mencerminkan transparansi, kontrol, edukatif,

dan komunikatif

d. Amanah yang mencerminkan kepercayaan, integritas, reputasi,

dan kredibelitas.

e. Fathanah yang mencerminkan etos profesional, kompeten,

kreatif, inovatif.

f. Ri’ayah yang mencerminkan semangat solidaritas, empati,

kepedulian.

g. Mas’uliyah yang mencerminkan responsibilitas.73

5. Usaha-usaha koperasi syariah

a. Usaha koperasi syariah meliputi semua kegiatan usaha yang

halal, baik dan bermanfaat (thayyib) serta menguntungkan

72

Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, h. 47. 73

Muhammad Sholahudin & Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi dan

Keuangan Syariah Kontemporer, h. 175.

Page 74: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

61

dengan sistem bagi hasil dan tanpa riba, judi atau pun

ketidakjelasan (ghoro).

b. Untuk menjalankan fungsi perannya, koperasi syariah

menjalankan usaha sebagaimana tersebut dalam sertifikasi

usaha koperasi.

c. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus

sesuai dengan fatwa dan ketentuan Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia.

d. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus

tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.74

5. Penghimpunan Dana Koperasi Syariah

Untuk mengembangkan usaha Koperasi Syariah, maka para

pengurus harus memiliki strategi pencarian dana, sumber dana

dapat diperoleh dari anggota, pinjaman atau dana-dana yang

bersifat hibah atau sumbangan. Semua jenis sumber dana tersebut

dapat di klasifikasikan sifatnya saja yang komersial, hibah atau

sumbangan sekedar titipan saja. Secara umum, sumber dana

koperasi diklasifikasikan sebgai berikut:75

1) Simpana pokok

Simpanan pokok merupakan modal awal anggota yang

disetorkan dimana besar simpanan pokok tersebut sama dan

tidak boleh dibedakan antara anggota. Akad syariah simpanan

74

Muhammad Sholahudin & Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi dan

Keuangan Syariah Kontemporer, h. 177. 75

M. Arifin Hamid, Membumikan koperasi Syariah di Indonesia

(Jakarta: Elsas, 2007), h. 130.

Page 75: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

62

pokok tersebut masuk katagori akad Musyarakah. Tepatnya

Syirkah Mufawadhah yakni sebuah usaha yang didirikan

secara bersama-sama dua orang atau lebih, masing-masing

memberikan dana dalam porsi yang sama dan berpartisipasi

dalam kerja dengan bobot yang sama pula.

2) Simpanan wajib

Simpanan wajib masuk dalam katagori modal koperasi

sebagaimana simpanan pokok dimana besar kewajibannya

diputuskan berdasarkan hasil Musyawarah anggota serta

penyetorannya dilakukan secara kontinyu setiap bulannya

sampai seseorang dinyatakan keluar dari keanggotaan koperasi

Syariah.

3) Simpanan sukarela

Simpanan anggota merupakan bentuk investasi dari anggota

atau calon anggota yang memiliki kelebihan dana kemudian

menyimpannya di Koperasi Syariah.

Bentuk simpanan sukarela ini memiliki dua jenis karakter

antara lain:

a) Karakter pertama bersifat dana titipan yang disebut

(Wadi’ah) dan diambil setiap saat. Titipan (wadi’ah)

terbagi atas dua macam yaitu titipan (wadi’ah) Amanah dan

titipan (wadi’ah) Yad dhomamah.

b) Karakter kedua bersifat Investasi, yang memang ditujukan

untuk kepentingan usaha dengan mekanisme bagi hasil

(Mudharabah) baik Revenue Sharing, Profit Sharing

maupun profit and loss sharing.

Page 76: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

63

4) Investasi pihak lain

Dalam melakukan operasionalnya lembaga Koperasi syariah

sebagaimana Koperasi konvensional pada ummnya, biasanya

selalu membutuhkan suntikan dana segar agar dapat

mengembangkan usahanya secara maksimal, prospek pasar

koperasi syariah teramat besar sementara simpanan

anggotanya masih sedikit dan terbatas. Oleh karenanya,

diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak-pihak lain seperti

Bank Syariah maupun program-program pemerintah. Investasi

pihak lain ini dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip

Mudharabah maupun prinsip Musyarakah.

6. Penyaluran Dana Koperasi Syariah

Ada beberapa macam tipe penyaluran dana dalam koperasi

syariah diantaranya:76

1) Bagi Hasil (Mudharabah atau Musyarakah)

Sesuai dengan sifat koperasi dan fungsinya, maka sumber dana

yang diperoleh haruslah disalurkan kepada anggota maupun

calon anggota. Dengan menggunakan bagi hasil (Mudharabah

atau Musyarakah) dan juga dengan jual beli (Piutang

Mudharabah, Piutang salam, piutang Istishna dan sejenisnya),

bahkan ada juga yang bersifat jasa umum, misalnya

pengalihan piutang (Hiwalah), sewa menyewa barang (ijarah)

atau pemberian manfaat berupa pendidikan dan sebagainya

76

M. Arifin Hamid, Membumikan koperasi Syariah di Indonesia, h. 140.

Page 77: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

64

2) Investasi/Kerjasama

Kerjasama dapat dilakukan dalam bentuk Mudharabah dan

Musyarakah. Dalam penyaluran dana dalam bentuk

Mudharabah dan Musyarakah Koperasi syariah berlaku

sebagai pemilik dana (Shahibul Maal) sedangkan pengguna

dana adalah pengusaha (Mudharib), kerja sama dapat

dilakukan dengan mendanai sebuah usaha yang dinyatakan

layak untuk dikasi modal. Contohnya: untuk pendirian klinik,

kantin, toserba dan usaha lainnya.

3) Jual Beli (Al Bai’)

Pembiayaan jual beli dalam UJKS pada Koperasi syariah

memiliki beragam jenis yang dapat dilakukan antara lain

seperti:

Pertama: Jual beli secara tangguh antara penjual dan pembeli

dimana kesepakatan harga sipenjual menyatakan harga belinya

dan si pembeli mengetahui keuntungan penjual, transaksi ini

disebut Bai Al Mudharabah.

Kedua: Jual beli secara pararel yang dilakukan oleh 3 pihak,

sebagai contoh pihak 1 memesan pakaian seragam sebanyak

100 setel kepada Koperasi syariah dan Koperasi Syariah

memesan dari Konveksi untuk dibuatkan 100 setel seragam

yang dimaksud dan Koperasi membayarnya dengan uang

muka dan dibayar setelah jadi, setelah selesai diserahkan ke

pihak 1 dan pihak 1 membayarnya baik secara tunai maupun

diangsur.

4) Jasa-jasa

Page 78: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

65

Disamping itu produk kerjasama dan Jual beli Koperasi

Syariah juga dapat melakukan kegiatan jasa layanan antara

lain:

a. Jasa Al Ijarah (Sewa)

Jasa Al Ijarah adalah akad pemindahan hak guna/manfaat

barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa tanpa

pemindahan hak milik atas barang itu sendiri, contoh:

penyewaan tenda, Sound sistem dan lain-lain.

b. Jasa Wadiah (Titipan)

Jasa Wadiah dapat dilakukan pula dalam bentuk barang

seperti jasa penitipan barang dalam Loker Karyawan atau

penitipan sepeda motor, mobil, pesawat dan lain-lain.

c. Hawalah (Anjak Piutang)

Pembiayaan ini ada karena adanya peralihan peralihan

kewajiban dari seseorang terhadap pihak lain dan dialihkan

kewajibannya kepada Koperasi Syariah. Contoh kasus

anggota yang terbelit utang dan pihak Koperasi

menyelesaikan/membayarkan kewajiban hutang tersebut

dan anggota tadi membayarnya kepada Koperasi.

d. Rahn (Gadai)

Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam

sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Yang

mana dalam Koperasi Syariah Gadai ini tidak menggunakan

Bunga akan tetapi mengenakan tarif sewa penyimpanan

barang yang digadaikan tersebut, seperti gadai emas.

Page 79: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

66

e. Wakalah (Perwakilan)

Jasa ini adalah mewakilkan urusan yang dibutuhkan

anggota kepada pihak Koperasi seperti pengurusan SIM,

STNK, pembelian barang tertentu disuatu tempat, dan lain-

lain. Wakalah berarti juga penyerahan pendelegasian atau

pemberian mandat.

f. Kafalah (Penjamin)

Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh Kopersai

(Penanggung) pada pihak Ketiga untuk memenuhi

kewajiban angotanya. Kafalah ada karena adanya transaksi

anggota dengan pihak lain dan pihak lain tersebut

membutukan jaminan dari Koperasi yang anggotanya

berhubungan dengannya. Contoh kasus bila para anggota

mengajukan pembiayaan dari Bank Syariah dimana

Koperasi sebagai penjamin atas kelancaran angsurannya.

g. Qardh (pinjaman Lunak)

Jasa ini termasuk katagori pinjaman lunak, dimana

pinjaman yang harus dikembalikan sejumlah dana yang

diterima tanpa adanya tambahan. Kecuali anggota

mengembalikan lebih tanpa persyaratan dimuka maka

kelebihan dana tersebut diperbolehkan diterima Koperasi

dan dikelompokkan kedalam Qardh (atau Baitulmaal ZIS).

Umumnya dana ini diambil dari simpanan pokok.

7. Distribusi Bagi Hasil Pendapatan Koperasi Syariah

Distribusi pendapatan yang dimaksud di sini adalah

pembagian pendapatan atas pengelolaan dana yang diterima

Page 80: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

67

Koperasi Syariah dibagi kepada para anggota yang memiliki jenis

simpanan atau kepada para pemilik modal yang telah

memberikan kepada Koperasi dalam Bentuk Mudharabah dan

Musyarakah. Sedangkan pembagian yang bersifat tahunan

(periode khusus) makan distribusi pendapatan tersebut termasuk

katagori SHU (sisa hasil usaha) dalam aturan koperasi. 77

Untuk pembagian bagi hasil kepada anggota yang

memiliki jenis simpanan atau pemberi pinjaman adalah

didasarkan kepada hasil usaha yang riil yang diterima Koperasi

pada saat bulan berjalan. Umumnya ditentukan berdasarkan

nisbah yaitu rasio keuntungan antara koperasi Syariah dan

anggota atau pemberi pinjaman terhadap hasil riil usahanya.

Misalnya nisbah 30:70, yaitu jenis simpanan Qurban anggota

adalah 30 sedangkan untuk Koperasi 70 terhadap keuntungan

bersih Koperasi (laba bulan berjalan). Lain halnya dengan

Konvensional pendapatan dari jasa pinjaman koperasi disebut

jasa pinjaman (bunga) tanpa melihat hasil keuntungan riil

melainkan dari saldo jenis simpanan. Maka dengan demikian

pendapatan bagi hasil dari Koperasi syariah bisa bisa naik turun

sedangkan untuk konvensional bersifat stabil alias tetap dari saldo

tanpa melihat jenis payah usaha Koperasi Syariah. Selanjutnya

apabila Koperasi syariah menerima pinjaman khusus (Restricted

Investment atau Mudharabah Muqayyadah), maka pendapatan

bagi hasil usaha tersebut hanya dibagikan kepada pemberi

pinjaman dan Koperasi syariah. Bagi Koperasi pendapatan

77

Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi Islam (Yogyakarta, BP

press:2000), h. 263.

Page 81: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

68

tersebut dianggap pendapatan jasa atas Mudharabah

Muqayyadah.

Begitu pula selanjutnya untuk pendapatan yang bersumber

dari jasa-jasa seperti wakalah, Hawalah, dan Kafalah disebut Fee

Koperasi Syariah dan pendapatan sewa (ijarah). Pendapatan yang

bersumber dari jual beli (piutang dagang) Mudharabah, Salam,

dan Istishna disebut Margin sedangkan pendapatan hasil investasi

ataupun kerjasama (Mudharabah dan Musyarakah) disebut

pendapatan Bagi Hasil.

Dalam rangka untuk menjaga Liquiditas, Koperasi

diperbolehkan menempatkan dananya kepada lembaga keuangan

Syariah diantaranya Bank Syaria, BPRS maupun Koperasi

Syariah lainnhya. Dalam penempatan dana tersebut umumnya

mendapatkan bagi hasil juga.

Untuk pembagian SHU tetap mengacu kepada peraturan

Koperasi yaitu diputuskan oleh Rapat Anggota. Pembagian SHU

tersebut setelah dikurangi dana cadangan yang dipergunakan

sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan. 78

8. Perbedaan koperasi syariah dan koperasi konvensional

Koperasi syari’ah memiliki pengertian yang sama yang

kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi, dan

simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah), atau lebih dikenal

dengan koperasi jasa keuangan syariah.Sebagai contoh produk

jual beli dalam koperasi umum diganti namanya dengan istilah

murabahah, produk simpan pinjam dalam koperasi umum diganti

78

Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi Islam, h. 266.

Page 82: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

69

namanya dengan mudharabah. Tidak hanya perubahan nama,

sistem operasional yang digunakan juga berubah, dari sistem

konvesional (biasa) ke sistem syariah yang sesuai dengan aturan

Islam, Perbedaan disini bisa dilihat dari koperasi konvensional

yaitu segi pengertian, konsep, aliran koperasi, dan prinsip. 79

Koperasi syariah adalah koperasi yang berdasarkan

melalui landasan-landasan pada prinsip syariah atau prinsip

agama islam, yang membawa visi dan misi yang ditentukan oleh

dasar-dasar agama, dengan kesetaraan voice dan keadilan dalam

menentukan bagi hasil. Dalam hal ini tidak terfokus pada jumlah

pembiayaan atau modal yang dikeluarkan, namun disini akan

berpacu dari hasil yang didapat dari modal tersebut, hingga

disinilah koprasi syariah menyebutkan bagi hasil (membagi

penghasilan). Pada prinsip ini melarang adanya system bunga (

riba ) yang memberatkan nasabah. Yang mana bunga tersebut

diakumulasikan dari persentase modal/pembiyaan yang

dikeluarkan dari koprasi konvensional. Maka, koperasi syariah

berdiri berdasarkan kemitraan pada semua aktivitas atas dasar

kesetaraan dan keadilan yang telah ditentukan oleh agama islam.

Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai

aspek, diantaranya:80

a. Pembiayaan

Koperasi konvensional memberikan bunga pada setiap

nasabah sebagai keuntungan koperasi, sedangkan pada

79

Hadikusuma Raharja, Hukum koperasi Indonesia (Jakarta:

Grafindo, 2009), h. 100. 80

Hadikusuma Raharja, Hukum koperasi Indonesia, h. 100.

Page 83: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

70

koperasi syariah, bagi hasil adalah cara yang diambil untuk

melayani para nasabahnya.

b. Pengawasan

Pengawasan yang diterapkan pada koperasi konvensional

adalah pengawasan kinerja, ini berarti koperasi hanya diawasi

kinerjanya oleh pengurus dalam mengelola koperasi. berbeda

dengan koperasi syariah, selain diawasi pada pengawasan

kinerjanya, tetapi juga pada pengawasan syariah. Prinsip-

prinsip syariah sangat dijungjung tinggi, maka dari itu

kejujuran para intern koperasi sangat diperhatikan pada

pengawasan ini, bukan hanya pengurus, tetapi aliran dana serta

pembagian hasil tidak luput dari pengawasan.

c. Penyarulan produk

Koperasi konvensinal memberlakukan system kredit barang

atau uang pada penyaluran produknya, maksudnya adalah

koperasi konvensional tidak tahu menahu apakah uang

(barang) yang digunakan para nasabah untuk melakukan usaha

mengalami rugi atau tidak, nasabah harus tetap

mengembalikan uang sebesar yang dipinjam ditambah bunga

yang telah ditetapkan pada RAT. Aktivitas ini berbeda di

koperasi syariah, koperasi ini tidak mengkreditkan barang-

barangnya, melainkan menjualn secara tunai maka transaksi

jual beli atau yang dikenal dengan murabahah terjadi pada

koperasi syariah, uang / baramg yang dipinjamkan kepada para

nasabahpun tidak dikenakan bunga, melainkan bagi hasil,

artinya jika nasabah mengalami kerugian, koperasipun

mendapatkan pengurangan pengembalian uang, dan

Page 84: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

71

sebaliknya. Ini merupakan salah satu bagi hasil yang sesuai

dengan syariat dalam agama islam sebagai mana diatur al

quran.

d. Fungsi sebagai lembaga zakat

Koperasi konvesional tidak menjadikan usahanya sebagai

penerima dan penyalur zakat, sedangkan koperasi syariah,

zakat dianjurkan bagi para nasabahnya, karena kopersai ini

juga berfungsi sebagai institusi Ziswaf.

Page 85: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

72

BAB III

GAMBARAN UMUM

KOPERASI PONDOK PESANTREN

MIFTAHUL HUDA CIAMIS

A. Sejarah berdirinya koperasi pondok pesantren Miftahul

Huda Ciamis

Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Miftahul Huda

Ciamis didirikan pada tanggal 1 Februari 2008. dengan

didirikannya koperasi ini diharapkan dapat mensejahterakan

seluruh aktivitas akademika di lingkungan Pondok Pesantren

Miftahul Huda Ciamis, baik pengguna jasa atau pemodal yang

bersifat kebersamaan dan tolong menolong, sehingga keberadaan

Kopontren adalah merupakan satu rangkaian penyelenggaraan

Pondok di desa Bayasari kecamatan Jatinagara kabupaten

Ciamis.81

Seiring dengan perkembangannya Koperasi Pondok

Pesantren Miftahul Huda Ciamis (KOMIDA), sesuai dengan

amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian, dan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994

tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian

dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi, maka pada tahun 2008

tepatnya pada tanggal 19 april 2008 Menteri Koperasi dan

Pembinaan Pengusaha Kecil Republik Indonesia, telah

81

Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile

Kopoontren Miftahul Huda Ciamis (Ciamis: Komida, 2010), h. 1.

Page 86: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

73

menetapkan dan mengesahkan Akte Pendirian Koperasi Pondok

Pesantren Miftahul Huda Ciamis sebagai lembaga yang berbadan

hukum dengan Akta Pendirian Kopontren nomor

12579/BH/KWK.11/XII/2008. Kopontren Miftahul Huda sebagai

lembaga berbadan hukum tentunya Kopontren juga harus

mengikuti tata aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga

pada tahun 2009 Kopontren Miftahul Huda telah melakukan

pembaharuan dokumen-dokumen (surat-surat berharga) lainnya

yaitu :

1. Surat Keterangan terdaftar dari Departemen Keuangan

Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak dengan Nomor

Pokok Wajib Pajak (NPWP) 01.897.153.1-525.000 tanggal 24

September 2009.

2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Koperasi dari Dinas

Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal

Kabupaten Ciamis Nomor: 113525200068 tanggal 9 Oktober

2009.

3. Surat Ijin Usaha Perdragangan (SIUP) Kecil dari Dinas

Perindustrian, Perdagangan, DUP/XII/1998/P.I tanggal 9

Oktober 2009.82

B. Visi, misi, dan Tujuan Koppontren Miftahul Huda Ciamis

Sebagai salah satu organisasi yang bergerak dibidang

perekonomian maka, keberadaan dan tujuan koperasi tidak lepas

dari visi dan misi yang diembannya yakni:83

82

Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile

Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.3.

Page 87: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

74

Visi:

“Terwujudnya kesejahteraan bersama dengan system ekonomi

syariah”

Misi:

1. Menerapkan prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi.

2. Menyediakan produk yang inovatif dan kompetitif.

3. Menjadi mitra bisnis yang saling menguntungkan.

4. Meningkatkan mutu pelayanan guna mencapai kepuasaan

konsumen.

5. Membangun sumber daya insani yang professional.

Tujuan:

1. Menjadikan Kopontren Miftahul Huda Ciamis sebagai sumber

dana bagi lembaga.

2. Menjadikan Koppontren Miftahul Huda Ciamis sebagai badan

usaha yang kompetetif, inovatif dan kreatif.

3. Mengoptimalkan usaha ekonomi di lingkungan Pondok

Pesantren Miftahul Huda Ciamis

4. Membangun sinergi dan komitmen stakeholder untuk

pengembangan usaha ekonomi di lingkungan Miftahul Huda

Ciamis di Desa Bayasari, Kec. Jatinagara, Kab. Ciamis

5. Menselaraskan kegiatan ekonomi dengan kegiatan pendidikan.

6. Melakukan standarisasi mutu produk dan layanan.

7. Membangun system ekonomi syariah sesuai kaidah akuntansi.

8. Mengembangkan usaha ekonomi untuk ekspansi usaha baru.

83

Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile

Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.5.

Page 88: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

75

Dari Visi, Misi dan Tujuan yang dimiliki oleh Koperasi

Miftahul Huda Ciamis maka dapat dilihat bahwa Koperasi

tersebut mempunyai suatu program yang jelas dalam

menjalankan peranannya di dalam Pondok Pesantren Miftahul

Huda Ciamis itu sendiri maupun di dalam masyarakat. Komitmen

tesebut diciptakan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk

meningkatkan kinerjanya untuk memajukan Koperasi tersebut

dalam meningkatkan ksejahteraan masyarakat baik anggota

maupun bukan anggota.

C. Permodalan Koperasi Pondok Pesantren Miftahul Huda

Ciamis

Walaupun bukan merupakan bentuk perkumpulan modal

tetapi sebagai suatu badan usaha, koperasi dalam menjalankan

usahanya harus tetap memiliki modal. Modal sebagaimana

diketahui adalah merupakan salah satu faktor produksi yang

sangat penting. Salah satu untuk membantu permodalan Koperasi

Pondok Pesantren Miftahul Huda Ciamis dari simpanan SHU

anggota. Data pembagian SHU anggota Koperasi Pondok

Pesantren Miftahul Huda Ciamis adalah sebagai berikut: Menurut

UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian Pasal 31 dijelaskan

bahwa modal koperasi terdiri dari: 84

1. Modal sendiri, terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib,

dana cadangan, dan hibah.

84

Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile

Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.7

Page 89: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

76

2. Modal pinjaman, terdiri dari pinjaman anggota, pinjaman dari

koperasi lain, bank, penerbitan obligasi, dan sumber lain yang

sah.

3. Modal penyertaan adalah modal yang bersumber dari

pemerintah atau masyarakat dalam bentuk investasi.

D. Perkembangan koperasi pondok pesantren Miftahul Huda

Ciamis

Koperasi Pondok Pesantren Miftahul Huda Ciamis dari

tahun ke tahun berusaha melakukan perubahan secara perlahan-

lahan dalam rangka memperbaiki perekonomian nasional yang

bertujuan untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya. Semakin banyaknya santri di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Ciamis, maka kebutuhan mereka

semakin beragam dan banyak. Dengan melihat kondisi tersebut,

maka Koperasi Pondok Pesantren Miftahul Huda Ciamis

(KOMIDA) dari tahun ke tahun berusaha untuk mengembangkan

usahanya. Saat ini Koperasi Pondok Pesantren Miftahul Huda

sudah mempunyai berbagai unit usah yang bertujuan untuk

kesejahteraan masyarakat di dalam pondok pesantren dan

masyarakat sekitar yang mengelola kegiatan-kegiatan

kewirausahaan di Koperasi Pondok Pesantren Miftahul Huda

Ciamis. Pengembangan usaha merupakan salah satu

peningkatan kesejahteraan kepada masyarakat di pondok

pesantren dengan menambah kegiatan usaha di Koperasi Pondok

Pesantren Miftahul Huda Ciamis. Melalui kegiatan Koperasi

Pondok Pesantren ini masyarakat di dalam pondok pesantren

Page 90: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

77

tidak merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-

harinya tanpa mereka keluar dari area pondok pesantren.

Pengembangan usaha Koperasi Pondok Pesantren Miftahul Huda

Ciamis ini juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar dalam

pemanfaatan lapangan kerja. Koperasi ini memberikan

kesempatan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan

pekerjaan.85

85

Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile

Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.8

Page 91: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

78

E. Struktur Organisasi Kopontren Miftahul Huda Ciamis

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Kopontren Miftahul Huda Ciamis86

86

Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile

Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.9

Page 92: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

79

F. Susunan Pengurus Kopontren Miftahul Huda Ciamis

Tabel 3.2 Susunan Pengurus Kopontren Miftahul Huda Ciamis87

Keterangan Nama

PENGURUS

1. Ketua

2. Wakil Ketua

2. Sekretaris

3. Bendahara

Penasihat

K.H. Nonop Hanafi

K.H. Agus Nawawi

Ustadz Iwan Nugeraha

Ustadzah Dais Nurhayati

H. Emil Abbas

PENGAWAS

1. Ketua

2. Anggota

3. Anggota

Marfuddin

H. Ahmad Sadili

Ustadz Muchlis Hadi

PENGELOLA

1. Simpan Pinjam

2. Agribisnis

Jasa

Perdagangan

J

Ustadz Zanan

Ustadz Rudi

Rizal Afandi

Asep Saiful Millah

87

Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile

Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.10.

Page 93: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

80

G. Program Kerja Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis

Pengurus Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis

dalam menyusun program kerja tahun 2017, menetapkan

kebijakan, arah, sasaran serta target yang ingin dicapai sebagai

berikut:88

Bidang Organisasi dan Manajemen:

1. Meningkatkan pembinaan kepada anggota, melalui kunjungan,

konsultasi/penyuluhan dan pertemuan anggota dan pengurus.

2. Menyempurnakan SOP dan mengembangkan Sistem Informasi

Teknologi untuk mendukung pengadministrasian data yang

lebih baik.

3. Meningkatkan dan menjaga citra baik Koperasi Pesantren

Miftahul Huda Ciamis.

4. Meningkatkan pembinaan dan pelatihan bagi pengurus.

5. Melengkapi sarana dan prasarana kerja sesuai dengan

kebutuhan dan keuangan koperasi.

6. Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan instansi

pembina terkait dan koperasi, serta badan usaha lainnya.

7. Menambah jumlah karyawan sesuai dengan kebutuhan untuk

pengembangan koperasi.

8. Meningkatkan kinerja pengurus agar dapat mencapai target

yang sudah ditetapkan dengan hasil yang maksimal.

9. Membuat profil usaha koperasi dan menyebarluaskan berbagai

informasi tentang fasilitas dan aktivitas koperasi

88

Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile

Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.12.

Page 94: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

81

Bidang Usaha:

1. Meningkatkan dan menambah jaringan usaha dengan

membuka usaha baru.

2. Mengembangkan produk baru pembiayaan, jasa pelayanan

dan perdagangan umum.

3. Meningkatkan kerjasama dengan Lembaga Keuangan,

Pemerintah Daerah dan lembaga lainnya.

4. Meningkatkan kualitas pengelolaan, agar dapat berjalan

dengan baik, lancar, dan dapat memperkecil resiko.

5. Meningkatkan pelayanan pembiayaan.

Bidang Keuangan dan Permodalan:

1. Menggiatkan simpanan sukarela dari anggota yang dapat

memberikan keuntungan bagi semua pihak.

2. Menginventarisir asset, piutang dan hutang koperasi.

3. Menjaga & merawat aset koperasi

4. Mencari pinjaman dari Program Pemerintah, Bank, dan

Lembaga Keuangan lainnya.

5. Meningkatkan pengelolaan keuangan agar terjaga dengan baik.

6. Menyusun data-data perkembangan usaha untuk bahan

evaluasi.

7. Menyusun laporan keuangan berupa Posisi Laporan

Keuangan dan SHU secara periodik bulanan, triwulan,

semester, dan tahunan secara tepat waktu.

Page 95: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

82

H. Gambaran Umum Lingkungan Pondok Pesantren Miftahul

Huda Ciamis

Pondok Pesantren Miftahul Huda Ciamis didirikan pada

tahun 1985 oleh K.H. Umar Nawai dan istri beliau yaitu Ustadzah

Ummu Mudrikah berlokasi di Jalan Pahlawan, RT/RW 05/01,

Dusun Wetan, Desa Bayasari, Kec. Jatinagara, Kab. Ciamis, Jawa

Barat. Berdiri di tanah seluas 1 hektar ada mula awal berdiri

pesantren ini hanya terdiri dari 2 gedung yang diperuntukan

untuk asrama santri, dan mesjid tempat belajar mengajar. Para

santri yang mondok di pesantren berdatangan dari berbagai

daerah untuk mempelajari ilmu-ilmu agama islam berupa Al

Qur’an, Hadist, Sirah, Fiqih, Tasawuf, dan lainnya. Hingga

kemudian pesantren ini terus mengalami perkembang dari tahun

ke tahun dan pada saat ini Pesantren Miftahul Huda Ciamis

bertransformasi menjadi pesantren terbesar di Kabupaten Ciamis

dengan jumlah santri sekitar 2000 orang. 89

Pada saat ini pesantren mimiliki puluhan gedung asrama

untuk para santri dan beberapa Mushola/mesjid dan ruangan

belajar untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Selain itu

Pesantren Miftahul Huda Ciamis saat ini juga mendirikan SMP

dan SMK Miftahul Huda guna mengakomodir para santri yang

ingin belajar ilmu agama sambil mengikuti sekolah umum.

Sistem pelajaran yang diterapkan di Pesantren Miftahul Huda

Ciamis yaitu dengan menggunakan metode salaf dengan

mengkaji berbagai kitab kuning (arab) baik dalam bidang fiqih,

89

Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, Sekretaris

Kopontren Miftahul Huda. Ciamis, 19 November 2017

Page 96: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

83

tafsir, maupun tasawuf dan aqidah. Jenjang kelas di pesantren

Miftahul Huda Ciamis di bagi kedalam tiga kelompok

berdasarkan usia, yang pertama kelompok usia 7-12 tahun, kedua

13-18 tahun, dan ketiga 18 tahun ke atas, masing masing

kelompok usia berbeda-beda di dalam mata pelajaran dan metode

belajar yang dijalankannya. Pesantren Miftahul Huda saat ini

telah memiliki ribuan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia,

himpunan alumni pesantren di wadahi dalam sebuah organisasi

yang diberi nama HAMIDU yaitu merupakan singkatan dari

Himpunan Almuni Pesantren Miftahul Huda.

Berikut ini data jumlah murid dan pengurus Pondok

pesantren Miftahul Huda dalam 8 tahun terakhir:90

Tabel 3.3 Data Jumlah Santri Miftahul Huda Ciamis

Tahun Jumlah Santri Jumlah Pengurus

2010 1475 58

2011 1548 61

2012 1632 65

2013 1780 71

2014 1910 74

2015 1950 80

2016 2044 88

2017 2360 95

90

Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha. Ciamis, 19

November 2017

Page 97: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

84

BAB IV

STRATEGI KOPERASI PESANTREN MIFTAHUL HUDA

CIAMIS DALAM UPAYA MEMBANGUN USAHA MIKRO

DI LINGKUNGAN PESANTREN

A. Usaha Mikro yang dijalankan oleh Koperasi Pesantren

Miftahul Huda Ciamis

Kopontren Miftahul Huda mempunyai beberapa unit

usaha yang telah berhasil di bangun dan terus berjalan sampai

saat ini, dibangunnya berbagai unit usaha mikro ini diantranya

bertujuan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi di

lingkungan pesantren khususnya bagi para anggota koperasi.

berikut beberapa unit usaha yang dibangun oleh Kopontren

Miftahul Huda Ciamis:91

1. Mini Market Sirri Mart

Siri Mart merupakan sebuah toko minimarket yang berada

di dalam lingkungan pondok pesantren miftahul huda ciamis,

sirri mart dibangun dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari para santri, mulai dibangun pada tahun 2010. Di

Sirri Mart disediakan berbagai macam produk makanan,

minuman, obat-obatan, alat mandi/kosmetik, aksesoris, jilbab,

baju muslim/muslimah dan berbagai produk kebutuhan sehari-

hari.

Latar belakang didirikannya minimarket ini bermula dari

para santri yang harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk

91

Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Pengelola

Kopontren Miftahul Huda bidang Perdagangan. Ciamis, 19 November 2017.

Page 98: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

85

membeli kebutuhan sehari-hari karena dilingkungan pesantren

tidak ada sebuah minimarket yang menjual barang-barang

kebutuhan sehari hari untuk para santri, atas dasar itu para

pengurus koperasi pesantren miftahul huda berinisiatif untuk

membuka minimarket didalam lingkungan pesantren, dengan

modal awal 150 juta rupiah, para pengurus koperasi beinisiatif

merenovasi bangunan tua yang ada di dalam pesantren untuk

dijadikan minimarket dan membeli produk produk kebutuhan

sehari-hari untuk dijual kepada sekitar 2000 santri pesantren

Miftahul Huda Ciamis baik laki laki dan perempuan maupun

para ustad/ustadzah yang mengajar.

Minimarket sirri mart mempunyai 4 orang pegawai

dengan rincian 3 orang sebagai kasir yang bergantian menjaga

toko dan 1 orang sebagai admin gudang yang bertugas untuk

membeli barang ke pasar induk/agen dan menjamin

ketersediaan barang-barang yang akan dijual di minimarket,

pegawainya sendiri merupakan para santri yang bermukim di

pesantren miftahul huda ciamis. Minimarket sirimart mulai

buka dari pukul 7 pagi sampai jam 8 malam setiap harinya,

saat ini omset penjualan per bulan bisa mencapai lebih dari

100 juta rupiah.

Di Sirri Mart sendiri cara pengelolaan tokonya meniru

seperti minimarket modern, dengan tata letak barang yang

rapih, kebersihan ruangan yang terjaga, dan pelayanan kasir

yang cepat dan ramah, membuat para santri pesantren yang

Page 99: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

86

berbelanja menjadi nyaman layaknya berbelanja di minimarket

modern.92

2. Peternakan Pesantren Koperasi Miftahul Huda

(PETERPEN KOMIDA)

Peterpen merupakan kepanjangan dari Peternakan

Pesantren yaitu sebuah usaha peternakan dan penggemukan

sapi dan kambing milik Koperasi Pesanatren Miftahul Huda

Ciamis, awal mula dibangun pada tahun 2011 dengan tujuan

untuk memberdayakan dan membangun keterampilan beternak

para santri yang menuntut ilmu di pesantren.

Peternakan ini sendiri terletak di sebuah lahan di belakang

pesantren miftahul huda ciamis, para pegawai peternakan

sendiri merupakan para santri yang bermukim di pesantren

miftahul huda, setiap harinya kegiatan peternakan ini yaitu

memberi makan kambing dan sapi dan juga

mengembangbiakannya. Para pegawai mencari rumput liar

setiap hari ke kebun/hutan menggunakan mobil bak milik

pesantren untuk bahan pakan ternak. Di peternakan pesantren

ini sendiri sekarang terdapat sekitar 10 ekor sapi limosin dan

50 ekor kambing.

Setiap harinya sapi dan kambing di rawat dengan diberi

makan rumput dan pakan ternak lainnya setiap pagi dan sore,

dan juga diberi munuman air yang bersih ditambah dengan

vitamin untuk membuat ternak tidak mudah terserang penyakit

dan bisa tumbuh dengan sehat dan normal. Untuk menghindari

92

Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19

November 2017.

Page 100: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

87

penyebaran penyakit pada ternak, setiap harinya pegawai

peternakan selalu membersihkan dan merawat kandang dari

kotoran sapi/kambing dan dari sisa sisa pakan yang tidak habis

dimakan ternak.

Cara pengelolaan peternakan koperasi pesantren sendiri

yaitu dengan melakukan pengembangbiakan untuk

memperbanyak jumlah ternak, dan penggemukan ternak

untuk meningkatkan nilai jual ternak itu sendiri. Kambing

yang sudah berusia 1-2 tahun nantinya akan dijual ke pasar

kambing, sementara untuk sapi yang siap dijual ke pasaran

berusoa 2-4 tahun. Untuk harga pasaran kambing di

peternakan pesantren ini harganya berkisar 2-3 juta rupiah,

sementara untuk sapi harga jualnya berkisar antara 10-20 juta

rupiah. Biasanya sapi dan kambing dijual ke pasaran pada

saat sepekan sebelum masuk hari-hari besar Islam seperti

pada hari raya Idul adha dan hari raya Idul fitri, karena pada

saat tersebut harga sapi/kambing sedang naik di pasaran

karena banyaknya peminat yang akan membeli.93

3. Kedai Bakso Cincin 212

Kedai Bakso 212 merupakan usaha mikro milik koperasi

pesantren miftahul huda ciamis mulai didirikan pada akhir

tahun 2016. Kedai bakso ini terletak di depan Pasar Desa

Rancah tepatnya terletak di pertigaan Jalan Raya Rancah-

Ciamis No.33. latar belakang didirikannya kedai bakso ini

yaitu untuk mengembangkan unit bisnis koperasi pesantren

93

Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19

November 2017.

Page 101: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

88

miftahul huda terutama di dalam bidang kulier. Kedai bakso

212 berada di depan komplek pasar raya Rancah, tepatnya

disebuah unit ruko berukuran sekitar 8x10 meter, unit rukonya

sendiri merupakan unit sewaan dengan biaya sewa sekitar 10

juta rupiah per tahun. Kedai bakso 212 sendiri mempunyai 2

orang pegawai yang bertugas untuk membuat adonan bakso,

membeli bahan-bahan adonan bakso, memasak, dan melayanai

konsumen yang akan membeli bakso, dan mengelola usaha

kedai bakso supaya terus bisa berjalan lancar. Modal awal

untuk mendirikan unit bisnis kedai bakso 212 sendiri sekitar

22 juta rupiah, dengan rincian 10 juta rupiah untuk sewa

tempat, 4 juta rupiah untuk membeli gerobak/tempat memasak

bakso, 2 juta rupiah untuk membeli peralatan makan/minum, 3

juta rupiah untuk furniture (kursi/meja), 2 juta rupiah untuk

membeli alat masak, & 1 juta rupiah untuk membeli bahan-

bahan untuk membuat bakso dll.

Resep bakso cincin 212 sendiri mengadaptasi dari resep

bakso cincin bandung, yang terletak di daerah wisata lembang,

dengan melakukan penjajakan kerja sama antara bakso cincin

212 koperasi pesantren miftahul huda dan kedai bakso cincin

bandung, sebelum mendirikan kedai bakso cincin 212, 1 orang

pegawai di kirim ke kedai bakso cincin bandung untuk

mengikuti pelatihan cara membuat bakso dan mengelola kedai

selama 1 bulan sampai bisa membuat sendiri bakso persis

rasanya seperti di kedai bakso cincin bandung.

Selain menjual bakso sebagai menu utama, kedai bakso

212 juga menyediakan menu sampingan pilihan, diantaranya

Page 102: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

89

yaitu mie ayam, kerupuk, sop buah, aneka jus buah, dan aneka

minuman seperti teh botol, fruit tea, es jeruk, dll. Omset

penjualan kedai bakso 212 sendiri berkisar antara 500 ribu

rupiah sampai 1 juta rupiah per hari, tergantung ramai tidaknya

pengunjung yang datang ke kedai bakso 212 itu sendiri.94

4. Toko Buku & Alat Tulis KOMIDA

Toko alat tulis dan buku Koperasi miftahul Huda

(KOMIDA) didirikan pada tahun 2008, toko ini sendiri

merupakan unit usaha pertama yang dibangun oleh Koperasi

Pesantren Miftahul Huda Ciamis, Toko ini berlokasi di depan

komplek pesantren miftahul Huda Ciamis, latar belakang

didirikannya Toko buku & alat tulis Komida ini yaitu untuk

memudahkan para santri/ustadz dan warga sekitar lingkungan

pesantren untuk membeli alat tulis, buku, kitab-kitab islam

(kitab kuning), dan peralatan/aksesoris untuk mendukung

kegiatan belajar mengajar terutama di pesantren miftahul

huda sendiri. Toko buku ini sendiri mulai buka pada jam

07.00 pagi sampai jam 20.00 malam setiap harinya. Toko ini

dikelola oleh 3 orang pegawai yang bertugas secara

bergantian untuk melayani pembeli, mengelola stok barang,

dan mengelola kelangsungan operasional Toko Buku supaya

dapat berjalan lancar.

Produk produk yang dijual Toko Buku & alat Tulis ini

diantaranya, buku tulis, alat tulis kantor, buku-buku pelajaran

94

Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19

November 2017.

Page 103: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

90

umum, buku kajian islam berbahasa indonesia dan buku

kajian islam/kitab kuning berbahasa arab, dan lainnya.

Modal awal untuk mendirikan toko ini pada tahun 2008

berkisar antara 10 juta rupiah, dengan rincian diugunakan

untuk membeli alat tulis/buku, kitab, dll. Sementara bangunan

tokonya sendiri merupakan wakaf/hibah dari pihak pendiri

pesantren Miftahul Huda Ciamis.

Kegiatan operasional toko buku ini sendiri sehari-harinya

yaitu melayani para pembeli dari kalangan santri/ustadz

dilingkungan pesantren yang membutuhkan alat tulis, buku,

dan alat pendukung pembelajaran lainya dalam proses

menimba ilmu di pesantren maupun untuk mendukung para

santri yang menimba ilmu di sekolah umum seperti MI, SMP,

& SMK. Omset penjualan toko buku ini berkisar antara 10

juta rupiah sampai 15 juta rupiah per bulannya.95

5. Pengisian Ulang Galon Huda Qua

Unit usaha Pengisian ulang Galon Huda Qua merupakan

unit bisnis yang dibangun oleh koperasi pesantren Miftahul

Huda Cimais, awal mula didirikan pada tahun 2012.

Bertempat di depan Komplek Pesantren Miftahul Huda

Ciamis.

Unit usaha ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan para

santri/ustadz dan warga sekitar pesantren yang ingin membeli

air galon isi ulang yang bersih, sehat, dan higenis, Mengingat

di pesantren Miftahul huda sendiri terdapat sekitar 2000

95

Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19

November 2017.

Page 104: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

91

santri/pengurus baik laki-laki maupun perempuan yang

dibagi-bagi setiap ruangan asrama santri (kobong) terdiri dari

sekitar 20 rang, dimana di setiap ruangan kamar asrama

tersebut dibutuhkan air galon untuk minum yang bersih dan

higenis, ruang asrama santri sendiri berjumlah sekiar 80

kamar asrama (kobong), yang dibagi unutk laki-laki 40

ruangan, dan peremouan 40 rauangan. Dengan adanya tempat

pengisian air galon ini para santri dan warga sekitar pesantren

bisa lebih mudah dan hemat dalam mendapat akses air bersih

dan higenis untuk minum & memasak sehari-hari.

Harga air galon isi ulang Huda Qua sendiri yaitu 5 ribu

rupiah untuk 1 buah galon isi ulang, sementara jika ingin

membeli galon baru plus air minum harganya sekitar 50 ribu

rupiah. Jam operasional Huda Qua yaitu buka setiap hari dari

pukul 07.00 pagi sampai pukul 17.00 sore. Di Huda Qua

sendiri dipekerjakan 1 orang pegawai yang bertugas untuk

melayani pembeli, menjaga kebersihan tempat, merawat

mesin pengisian dan penyulingan air minum supaya tidak

rusak, dan mengelola tempat isi ulang air galon supaya

berjalan lancar.

Modal awal untuk membuka unit usaha Huda Qua sendiri

yaitu sekitar 30 juta rupiah, dengan rincian 20 juta untuk

membeli mesin pengisian air galon, 2 juta untuk membeli

galon kosong, 1 juta untuk membeli tutup galon isi ulang dan

tisu pembersih galon, dan 7 juta untuk membeli motor yang

digunakan sebagai alat operasional untuk melayani jasa antar

jemput pengisian galon, dan untuk kegiatan operasional

Page 105: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

92

lainnya. Omset penjualan Huda Qua berkisar antara 200 ribu

sampai 400 ribu per harinya, atau per bulan sekitar 5-10 juta

rupiah.96

6. Toko Meubel/Furniture KOMIDA

Toko Meubel /Furniture KOMIDA merupakan unit Usaha

Koperasi Pesantren Miftahul Huda yang dibangun pada tahun

2009. Unit usaha ini berlokasi di dalam lingkungan Pesantren

Miftahul Huda. Latar belakang didirikan Toko Meubel ini

yaitu untuk memenuhi kebutuhan para santri dan warga

sekitar pesantren dalam memenuhi kebutuhan alat furniture

seperti meja belajar, lemari baju, dan lainnya.

Kegiatan operasional Toko meubel KOMIDA sendiri

mulai buka pukul 07.00 pagi sampai jam 16.00 sore. Pegawai

Toko Meubel ini berjumlah 3 orang, dengan rincian 1 orang

sebagai kasir penjaga toko, dan 2 orang pengrajin yang

memproduksi Furniture, Produk-produk Furniture di Toko

Meubel KOMIDA merupakan produk buatan sendiri. Proses

produksinya sendiri dimulai dengan membeli bahan berupa

kayu dan bahan lainnya untuk nantinya diolah oleh para

pengrajin (tukang/pembuat furniture) kemudian setelah jadi

dijual ke pasaran.

Di Toko Meubel KOMIDA sendiri para pembeli bisa

membeli langsung produk furniture atau bisa juga memesan

terlebih dahulu sesuai keinginan dari konsumen. Produk yang

dijual oleh toko meubel ini diantaranya meja belajar, ranjang,

96

Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19

November 2017.

Page 106: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

93

kursi, lemari baju, dan lain-lain. Harga harga produk furniture

yang ditawarkan bervariasi harganya mulai dari 100 ribu

sampai 1 juta rupiah. Biasanya toko Meubel ini ramai pembeli

pada saat masuk tahun ajaran baru dan pertengahan semester,

serta sehabis lebaran, dimana banyak murid baru di pesantren

yang masuk, dan membutuhkan alat furniture untuk

menunjang kegiatan belajarnya di pesantren seperti meja

belajar, ranjang, dan lemari baju.

Modal awal untuk membuat Toko Meubel KOMIDA yaitu

sekitar 40 juta rupiah, dengan rincian 20 juta untuk membeli

alat produksi seperti mesin bobok, mesin amplas, bor, mesin

cat kompresor, dan lainnya, serta 10 juta rupiah untuk

membeli bahan baku furniture, dan 10 juta rupiah untuk biaya

operasional berupa tempat, listrik, dll. Omset penjualan Toko

Meubel KOMIDA sendiri berkisar antara 15-30 juta rupiah

per bulannya.97

97

Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19

November 2017.

Page 107: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

94

Berikut ini adalah tabel data jumlah unit usaha mikro

yang di bangun dari mulai tahun 2008 sampai 2016 dan data

jumlah pegawai yang bekerja di unit usaha mikro Kopontren

Miftahul Huda Ciamis:98

Tabel 4.1 data unit usaha mikro Kopontren Miftahul Huda Ciamis

Tahun Jumlah unit

usaha mikro

Jumlah Pegawai

unit usaha mikro

2008 1 3

2009 2 5

2010 3 9

2011 4 13

2012 5 19

2013 5 19

2014 5 19

2015 5 19

2016 6 21

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa unit usaha

mikro yang di bangun oleh Kopontren Miftahul Huda Ciamis

mengalami perkembangan baik dari jumlah unit usaha mikro

maupun dari jumlah karyawan dari tahun ke tahun, pengecualian

terjadi pada tahun 2013 sampai tahun 2015 tidak ada penambahan

pada unit usaha mikro yang di bangun oleh Kopontren Muftahul

Huda Ciamis.

98

Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19

November 2017.

Page 108: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

95

B. Strategi Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis Dalam

Upaya Membangun Usaha Mikro di lingkungan Pesantren

Penerapan strategi merupakan hal yang sangat penting bagi

keberhasilan suatu organisasi/perusahaan. Berikut ini beberapa

strategi yang diterapkan Koperasi Pesantren Miftahul Huda

dalam upaya membangun usaha mikro di lingkungan pesantren:

1. Membangun unit usaha yang sesuai dengan kebutuhan/minat

calon Konsumen (cermat dalam berinvestasi)

Dalam membangun unit usaha di lingkungan pesantren

Kopontren Miftahul Huda selalu melakukan riset terlebih

dahulu mengenai produk atau jasa apa yang kira-kira cocok

dan akan banyak peminat di lingkungan yang akan di bangun

unit usaha. Sebelum mengeluarkan uang investasi untuk

membangun unit usaha di lingkungan pesantren pihak

pengurus koperasi terlebih dahulu melakukan

perhitungan/kalkulasi bisnis supaya usaha yang dijalankan bisa

mendapat banyak profit dan tidak gulung tikar. Berikut

beberapa contoh unit usaha yang dibangun berdasarkan

perhitungan bisnis untuk menjaring calon konsumen:99

a. Membangun toko buku dan alat tulis KOMIDA

dilingkungan pesantren dimana terdapat pasar yang

potensial karena terdapat sekitar 2000 santri yang

membutuhkan alat tulis maupun buku baik buku pelajaran

umum ataupun buku kitab-kitab islam untuk kegiatan

belajar mengajar.

99

Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, 19 November

2017.

Page 109: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

96

b. Membangun Pengisian ulang air galon Hudaqua dimana

terdapat puluhan asrama di lingkungan pesantren yang

disetiap asrama tersebut membutuhkan air minum untuk

para santri, dimana hal tersebut menjadikan pasar yang

potensial bagi unit usaha Hudaqua.

c. Membangun mini market Sirri Mart di lingkungan

pesantren untuk memenuhi kebutuhan berbelanja para

santri yang berjumlah lebih dari 2000 orang.

2. Menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan Bank Syariah

Mandiri cabang Ciamis.

Koperasi pesantren Miftahul Huda merasa sangat perlu untuk

bekerja sama dengan perusahaan maju seperti Bank Syariah

Mandiri dalam upaya membangun dan mengembangkan usaha

mikro di lingkungan pesantren. Dalam hal ini, Bank Syariah

Mandiri memberikan dana operasional dan dana bergulir untuk

peminjaman Qardul Hasan, yaitu program yang memberikan

pinjaman tanpa margin kepada Kopontren Miftahul Huda yang

ingin membentuk usaha baru.100

3. Membangun kemitraan dengan pemerintah dan Dinas terkait.

Koperasi Pesantren Miftahul Huda berusaha untuk selalu

membangun kemitraan dengan pemerintah dan dinas terkait,

supaya nantinya jika ada program-program bantuan dari

pemerintah untuk pengembangan koperasi di Indonesa,

Kopontren Miftahul Huda bisa mendapat bantuan tersebut,

100

Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, Ciamis, 19

November 2017.

Page 110: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

97

berikut beberapa kemitraan yang dibangun dengan pemerintah

oleh Kopontren Miftahul Huda:101

a. Pada tahun 2012 Koperasi Pesantren Miftahuh Huda

mendapatkan Bantuan dari dinas peternakan berupa 5 ekor

bibit sapi limosin, dan 20 ekor kambing etawa untuk

mengembangkan usaha peternakan di lingkungan

pesantren.

b. Pada tahun 2014 Koperasi Pesantren Miftahul Huda

mendapat bantuan 1 unit Mobil angkutan barang dari

Pemprov Jawa barat untuk kegiatan usaha koperasi.

4. Memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Internal

Koperasi.

Kopontren Miftahul Huda mencoba memanfaatkan SDM

Intrernal dengan mempekerjakan Pegawai Koperasi Pesantren

dari dalam Lingkungan Pesantren itu sendir, dimana para

pegawai yang bekerja di unit usaha Kopontren Miftahul Huda

hampir semuanya berasal dari kalangan santri/santriwati dan

pengurus Pesantren Miftahul Huda.102

5. Memberikan pengembangan dan pelatihan seputar koperasi

syariah dan ekonomi islam kepada pegawai Koperasi.

Koperasi Pesantren Miftahul Huda bekerja sama dengan

berbagai lembaga keuangan Syariah lainnya di daerah

Kabupaten Ciamis untuk mengadakan pelatihan dan

pengembangan kepada para pegawai dalam meningkatkan

101

Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, Ciamis, 19

November 2017. 102

Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha. Ciamis, 19

November 2017.

Page 111: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

98

pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai dalam

mengelola dan menjalankan Koperasi berbasis syariah.

Pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan

untuk melakukan pekerjaan yang spesifik. Selain itu

pengembangan lebih ditekankan untuk melakukan pekerjaan

dimasa yang akan datang, dengan melakukan pendekatan

terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku

kerja ke arah yang lebih profesional serta meningkatkan

kualitas SDM Koperasi Pesantren Miftahul Huda. Beberapa

pelatihan yang dilakukan oleh Kopontren Miftahul Huda

diantaranya:103

a. Pegawai Kopontren Miftahul Huda mengikuti program

pelatihan tentang tata kelola koperasi yang profesional

yang diadakan Dinas Koperasi & UKM Kabupaten

Ciamis.

b. Pegawai Kopontren Miftahul Huda Mengikuti seminar

tentang Koperasi Berbasis Syariah yang diadakan oleh

Lembaga Keuangan Syariah Al Uswah Rancah.

6. Mendorong para Pengurus di Lingkungan Pesantren untuk

berwirausaha.

Kopontren Miftahul Huda kepada pengurus Pesantren dan

mempunyai beberapa program untuk mendorong Para

Pengurus di lingkungan pesantren untuk berwirausaha

diantaranya dengan cara:

103

Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, Ciamis, 19

November 2017.

Page 112: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

99

a. memberikan modal pinjaman dengan sistem Qardul Hasan

dengan tanpa bunga dan pengembalian dicicil secara

bertahap bagi yang ingin mulai membuka usaha baik

perrdagangan ataupun jasa.

b. Mengadakan penyuluhan budidaya ikan lele di lingkungan

pesantren Miftahul Huda bekerjasama dengan Dinas

Pertanian & Peternakan Kabupaten Ciamis

c. Mengadakan kegiatan Santripreneur di Lingkungan

Pesantren Miftahul Huda bekerjasama dengan Pemprov

Jawa Barat melalui Dinas Koperasi dan UMKM Jawa

Barat.

7. Meningkatkan kualitas daya saing unit usaha Koperasi baik

dari segi harga maupun kualitas produk/jasa untuk

membangun kepercayaan konsumen.

Unit usaha yang dikelola Kopontren Miftahul Huda berusaha

untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan dan produk yang

dijual kepada konsumen untuk menjaga kepercayaan

konsumen dan meningkatkan daya saing usaha, diantaranya

dengan cara:104

a. Mini Market Sirri Mart berusaha meniru mini market

modern seperti Alfamart dalam produk yang dijual, seperti

makanan & minuman, serta kebutuhan sehari-hari lainnya.

b. Peternakan KOMIDA selalu menjaga kesehatan hewan

ternak supaya siap untuk dijual kepasaran dengan cara

104

Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, Ciamis, 19

November 2017.

Page 113: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

100

membersihkan kandang dari kotoran setiap hari dan

memberikan vaksin dan vitamin pada ternak secara berkala.

c. Toko Meubel KOMIDA memiloh bahan baku kayu yang

berkualitas untuk dijadikan kursi, meja belajar, dll serta

memilih cat yang berkualitas dari merek ternaa yang tidak

cepat pudar.

Page 114: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

101

C. Analisis SWOT Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis

Siapa pun yang sudah biasa berkecimpung dalam kegiatan

perumusan strategi perusahaan dan menjadi pelaku dalam proses

pengambilan keputusan dalam suatu organisasi pasti mengetahui

bahwa analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis

yang ampuh apabila digunakan dengan tepat.105

Untuk membuat/mementukan tujuan, sasaran dan strategi

yang akan diambil diperlukan suatu analisis mendalam serta

menyeluruh mengenai lingkungan dimana perusahaan berada,

lingkungan tersebut dapat dibagi dua yaitu:

1. Lingkungan Eksternal (lingkungan luar perusahaan)

2. Lingkungan Internal (lingkungan dalam perusahaan)106

SWOT merupakan akronim dari Strenght (kekuatan) dan

Weakness (kelemahan) intrernal dari perusahaan serta

Opportunities (peluang) dan Threat (ancaman) lingkungan yang

dihadapinya. Analisis SWOT merupakan teknis historis yang

terkenal dimana para manejer menciptakan gambaran umum

secara cepat mengenai situasi strategis perusahaan.107

Dengan melakukan analisis SWOT diharapkan suatu lembaga

dapat:

1. Mengembangkan metode-metode pengggalangan dana yang

dibangun diatas kekuatan lembaga

105

Sondang P. Siagian, Manajemen Strategik, h. 66 106

Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Stratejik; Pengantar Proses

Berpikir Strategik (Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1996), h. 47. 107

Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,

Implementasi dan Pengendalian. Penerjemah Yanivi Bachtiar (Jakarta:

Salemba Empat, 2008), h. 200.

Page 115: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

102

2. Menghindari kelemahan-kelemahan atau mencari untuk cara

mengimbangi kelemahan-kelemahan itu.

3. Meraih peluang-peluang yang terbuka

4. Mengembangkan cara-cara untuk mengatasi ancaman-

ancaman yang muncul.108

a. Strength (kekuatan)

Kekuatan merupakan sumber daya atau kapabilitas yang

dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang

membuat perusahaan relatif lebih unggul dibandingkan

pesaingnya, dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang

dilayaninya.109

Dalam hal ini Koperasi Pesantren Miftahul

Huda memiliki Strength (kekuatan) dalam membangun usaha

mikro sebagai berikut:

a. Memiliki tempat yang cukup strategis

b. Mempunyai pangsa pasar yang cukup bagus di lingkungan

pesantren.

c. Membangun kemitraan dengan pemerintah dan dinas terkait

d. Menjalin kerjasama dengan Lembaga Keuangan Bank

Syariah Mandiri dalam hal pinjaman dana bergulir

b. Weakness (kelemahan)

Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan

dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu

perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi

hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara

108

Micheal Norton, Menggalang Dana, h. 70. 109

Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,

Implementasi dan Pengendalian, h. 201.

Page 116: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

103

efektif.110

Melalui kelemahan ini diharapkan Koperasi

Pesantren Miftahul Huda memiliki motivasi untuk dapat

mengatasi masalah yang sedang dihadapi dengan tujuan

tercapainya visi dan misi untuk membangun usaha mikro di

lingkungan pesantren. Kelemahan Koperasi Pesantren

Miftahul Huda diantaranya:

a. Kualitas SDM pegawai yang terbatas dan masih

memerlukan pelatihan serta pengembangan.

b. Masih lemahnya Brand Image (promosi) dan keterbatasan

modal

c. Opportunity (peluang)

Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan

dalam lingkungan suatu perusahaan.111

Koperasi Pesantren

Miftahul Huda memilik potensi yang cukup bagus dalam

mengembangkan unit usaha di lingkungan pesantren, berikut

beberapa peluang dari koperasi ini, diantaranya:

1. Memiliki potensi untung mengembangkan unit usaha lainya

2. Memiliki anggota yang mempunyai potensi untuk di

berdayakan.

3. Memiliki Potensi untuk membangun kemitraan yang lebih

luas dengan lembaga lainnya.

4. Memiliki potensi untuk terus menambah anggota baru

koperasi dengan banyaknya alumni yang di miliki

Pesantren Miftahul Huda

110

Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,

Implementasi dan Pengendalian, h. 202. 111

Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,

Implementasi dan Pengendalia, h. 204.

Page 117: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

104

d. Threath (ancaman)

Ancaman merupakan situasi utama yang tidak

menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan dalam

mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan.112

Ancaman

yang mungkin akan datang terhadap Koperasi Pesantren

Miftahul Huda dalam upaya membangun usaha mikro di

lingkungan pesantren diantaranya:

1. Banyaknya pesaing yang bermunculan dan memiliki modal

yang lebih banyak

2. Menurunnya kualitas pelayanan karena terbatasnya SDM

Koperasi

3. Ancaman gulung tikar unit usaha jika tidak dikelola dengan

baik

112

Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,

Implementasi dan Pengendalian, h.206.

Page 118: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

105

Langkah selanjutnya yaitu membuat tabel bobot dan skor

analisis SWOT sebagai alat ukur analisis, dimana pengukuran

nilai bobot dan skor SWOT tersebut dilakukan oleh

Pengurus/Pengelola Kopontren Miftahul Huda Ciamis. Berikut

ini uraiannya:

Kekuatan (Strenght)

Tabel 4.2 Bobot & Skor Kekuatan Kopontren Miftahul Huda

No KEKUATAN BOBOT SKOR BxS

1 Memiliki tempat yang

cukup strategis

0,5 5 2.5

2 Membangun kemitraan

dengan pemerintah dan

dinas terkait

0,5 5 2.5

3 Mempunyai pangsa pasar

yang cukup bagus di

lingkungan pesantren.

0,5 5 2.5

4 Menjalin kerjasama

dengan Lembaga

Keuangan Bank Syariah

Mandiri dalam hal

pinjaman dana bergulir

0,5 5 2.5

TOTAL 10

Page 119: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

106

Kelemahan (Weakness)

Tabel 4.3 Bobot & Skor Kelemahan Kopontren Miftahul Huda

No KELEMAHAN BOBOT SKOR BxS

1 Kualitas SDM pegawai

yang terbatas dan masih

memerlukan pelatihan

serta pengembangan.

0,5 4 2

2 Masih lemahnya Brand

Image (promosi) dan

keterbatasan modal

0,5 4 2

TOTAL 4

Page 120: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

107

Peluang (Opportunities)

Tabel 4.4 Bobot & Skor Peluang Kopontren Miftahul Huda

No PELUANG BOBOT SKOR BxS

1 Memiliki potensi untung

mengembangkan unit

usaha lainya

0,5 4 2

2 Memiliki anggota yang

mempunyai potensi untuk

di berdayakan.

0,5 4 2

3 Memiliki Potensi untuk

membangun kemitraan

yang lebih luas dengan

lembaga lainnya.

0,5 4 2

4 Memiliki potensi untuk

terus menambah anggota

baru koperasi dengan

banyaknya alumni yang

di miliki Pesantren

Miftahul Huda

0,5 4 2

TOTAL 8

Page 121: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

108

Ancaman (Threat)

Tabel 4.5 Bobot & Skor Ancaman Kopontren Miftahul Huda

No ANCAMAN BOBOT SKOR BxS

1 Banyaknya pesaing yang

bermunculan dan

memiliki modal yang

lebih banyak

0,7 3 2

2 Menurunnya kualitas

pelayanan karena

terbatasnya SDM

Koperasi

0,3 3 1

3 Ancaman gulung tikar

unit usaha jika tidak

dikelola dengan baik

0,7 3 2

TOTAL 5

Page 122: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

109

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa total bobot dari

kekuatan adalah 10 dan kelemahan adalah 4, kemudian dapat

dikalkulasikan dengan cara kekuatan dikurangi kelemahan yaitu

10 - 4 = 6, artinya disini kekuatan lebih besar dari kelemahan.

Sementara untuk total bobot dari peluang adalah 8 dan ancaman

adalah 5, kemudian dapat dikalkulasikan dengan cara peluang

dikurangi ancaman yaitu 8 - 5 = 3, artinya disini peluang lebih

besar dari ancaman. Berikut ini adalah Kuadran SWOT

Kopontren Miftahul Huda dari hasil analisis tabel SWOT diatas

dimana Kekuatan bernila 6 dan Peluang bernilai 3:

Gambar 4.1 Kuadran SWOT Kopontren Miftahul Huda Ciamis

Page 123: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

110

Langkah selanjutnya yaitu membuat bagan matriks

analisis SWOT untuk mendapatkan rekomendasi strategi dari

kekuatan & kelemahan maupun peluang & ancaman yang

dimiliki oleh Kopontren Miftahul Huda Ciamis. Rekomendasi

strategi yang akan dibuat yaitu dengan cara:

1. SO yaitu dengan menggunakan Strenght dalam memanfaatkan

Opportunity.

2. ST yaitu dengan menggunakan Strenght dalam meredam

Threat.

3. WO yaitu memperbaiki Weakness untuk memaksimalkan

Opportunity.

4. WT yaitu meminimalisasikan dan memperbaiki Weakness

yang ada demi mengurangi Threats.113

Beikut ini adalah hasil rekomendasi strategi dari bagan

matriks analisis SWOT Kopontren Miftahul Huda:

113

Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,

Implementasi dan Pengendalian, h.210.

Page 124: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

111

Tabel 4.6 Bagan Matrik SWOT Kopontren Miftahul Huda

EKSTERNAL

INTERNAL

PELUANG

-Potensi mengembangkan

unit usaha

-potensi anggota untuk di

berdayakan.

-Potensi membangun

kemitraan yang lebih luas

-potensi untuk menambah

anggota baru

ANCAMAN

-Pesaing bermunculan

memiliki modal lebih

banyak

-Menurunnya kualitas

pelayanan karena

terbatasnya SDM

-Ancaman gulung tikar

unit usaha jika tidak

dikelola dengan baik

KEKUATAN

-Tempat yang strategis

-Pangsa pasar luas di

lingkungan pesantren.

-Membangun kemitraan

dengan pemerintah dan

dinas terkait

-Kerjasama dengan

Lembaga Keuangan lain.

-Menambah unit usaha

mikro untuk

meningkatkan

pendapatan Kopontren

-Peningkatkan

kualitas pelayanan

dan produk usaha

mikro untuk

meningkatkan daya

saing

KELEMAHAN

-Kualitas SDM pegawai

yang terbatas

-Masih lemahnya Brand

Image (promosi) dan

keterbatasan modal.

-Merekrut anggota baru

Kopontren untuk

meningkatkan kekuatan

Kopontren dan

meningkatkan kualitas

SDM Kopontren

-Pengelolaan unit

usaha secara

profesional dan

menjalin lebih

banyak kerjasama

dan kemitraan

dengan lembaga

pemerintah maupun

swasta

Rekomendasi Strategi

Page 125: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

112

Langkah selanjutnya setelah melakukan analisis SWOT,

yaitu dengan melakukan evaluasi. Evaluasi diperlukan untuk

mengukur kinerja sebuah perusahaan apakah kinerja perusahaan

sesuai atau tidaknya dengan target yang ingin dicapai. Berikut

beberapa langkah dalam proses evaluasi yang harus dilakukan

oleh Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis dalam upaya

membangun usaha mikro di lingkungan Pesantren:

1. Meninjau kembali faktor Internal dan Eksternal dalam

penerapan strategi Koperasi.

Kopontren Miftahul Huda perlu untuk meninjau kembali

faktor-faktor pendukung dan fakor penghambatnya dimulai

dari pengukuran kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

sebagai tolak ukur dalam mengembangkan strategi yang akan

digunakan nantinya. Setelah mengetahui faktor pendukung dan

penghambat, Koperasi Pesantren Miftahul Huda dapat

mengambil langkah yang tepat untuk mempertahankan faktor

pendukung tersebut dan pemperabiki faktor penghambat

menjadi peluang. Dengan demikian Koperasi Pesantren

Miftahul Huda mampu bersaing dengan penerapan Strategi

Yang lebh baik.

2. Mengukur target Koperasi dan membandingkan dengan

capaian kinerja.

Pengukuran kinerja dapat dlihat dari program-program yang

dilakukan Kopontren Miftahul Huda dalam membangun usaha

mikro di lingkungan pesantren. Kopontren miftahul huda

memiliki kinerja yang cukup baik dalam membangun usaha

mikro di lingkungan pesantren dengan berhasil menambah unit

Page 126: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

113

usaha baru setiap tahunnya. Hal ini tidak terlepas dari strategi

yang tepat yang diteraplan oleh Kopontren Miftahul Huda,

diantaranya:

a. Cermat dalam berinvestasi atau membuka unit usaha baru

b. Membangun kepercayaan publik terhadap koperasi

c. Menjalin kerja sama dan kemitraan dengan pihak

pemerintah maupun lembaga swasta.

3. Melakukan pengawasan untuk memastikan program berjalan

sesuai rencana.

Pengawasan diperlukan untuk memastika strategi yang

diterapkan sesuai dengan rencana awal, dengan adanya

pengawasan kinerja Kopontren Miftahul Huda dapat selalu

dievaluasi dan diperbaiki setiap saat apabila ada hal-hal yang

tidak berjalan sesuai rencana.

Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa

usaha mikro yang di bangun oleh Kopontren Miftahul Huda

Ciamis mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Dengan

menerapkan strategi yang tepat dalam membangun usaha mikro

di lingkungan Pesantren, dan memanfaatkan kekuatan (strenght)

dan peluang (opportunity), serta memperbaik kelemahan

(weakness) dan meminimalisir ancaman (threath), maka

pertumbuhan tersebut akan terus terjaga dan bisa meningkat

kedepannya. Adapun rekomendasi strategi yang perlu untuk di

terapkan ke depannya oleh Kopontren Miftahul Huda Ciamis

diantaranya dengan menambah unit usaha mikro untuk

meningkatkan pendapatan Kopontren, merekrut anggota baru

Kopontren untuk meningkatkan kekuatan Kopontren,

Page 127: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

114

meningkatkan kualitas SDM Kopontren, melakukan pengelolaan

unit usaha secara profesional dan meeningkatkan kualitas

pelayanan dan produk usaha mikro untuk meningkatkan daya

saing, serta dengan menjalin lebih banyak kerjasama dan

kemitraan dengan lembaga pemerintah maupun swasta.

Page 128: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

115

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis berhasil

mengembangkan usaha Mikro di lingkungan pesantren dengan

memberdayakan SDM internal pesantren baik para

ustdaz/ustadah, pengurus, dan para santri. Usaha Mikro

dilingkungan pesantren yang dibangun Kopontren Miftahul Huda

mengalami perkembangan yang cukup bagus dari tahun ke tahun.

Unit usaha mikro yang dibangun Kopontren Miftahul Huda

diantaranya Mini Market Sirri Mart, Toko Buku & Alat Tulis

KOMIDA, Pengisian Ulang Air Galon Hudaqua, Peternakan

KOMIDA, Kedai Bakso Cincin 212, dan Toko Furniture

KOMIDA.

Hal ini merupakan dampak dari strategi yang diterapkan

oleh Kopontren Miftahul Huda dalam membangun usaha mikro

di lingkungan pesantren, dengan penerapan strategi yang tepat

Kopontren Miftahul Huda dapat mengembangkan Usaha mikro di

lingkungan Pesantren. Beberapa strategi yang diterapkan oleh

Kopontren Miftahul Huda diantaranya dengan menjalin kerja

sama dengan berbagai lembaga keuangan syariah, menjalin

kemitraan dengan pemerintah dan instansi terkait, membangun

usaha mikro yang bisa bersaing di pasaran, mengembangkan

SDM Kopontren untuk terus maju menghadapi tantangan, dan

melakukan pelatihan kewirausahaan di lingkungan Pesantren.

Page 129: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

116

Dengan dibangunnya usaha Mikro di lingkungan Pesantren Oleh

Kopontren Miftahul Huda, maka kegiatan ekonomi di pesantren

mengalami peningkatan dan dapat menaikan taraf kesejahteraan

para anggota koperaso, para Ustad/Ustadzah, Pengurus Pesantren,

dan Santri/Santriwati yang sedang menimba ilmu di Pesantren

Miftahul Huda Ciamis.

B. SARAN

Dalam upaya membangun usaha mikro di lingkungan

pesantren, Kopontren Miftahul Huda memiliki kelemahan dalam

beberahapa hal, berikut ini saran-saran untuk menyempurnakan

langkah-langkah Kopontren Miftahul Huda dalam membangun

usaha mikro di lingkungan Pesantren:

1. Kopontren Miftahul Huda perlu meningkatkan kualitas

layanan dalam unit usaha yang dibangunnya baik dari segi

kualitas produk, jasa, dan harga, supaya bisa bersaing dengan

usaha mikro lainnya.

2. Kopontren Miftahul Huda perlu meningkatka pelatihan-

pelatihan, seminar, dan kegiatan lainnya tentang Perkoprasoan

berbasis syariah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM

para pegawai Kopontren, dan meningkatkan kualitas

pelayanan Kopontren.

3. Kopontren Miftahul Huda perlu meningkatkan Promosi yang

lebih baik lagi dalam upaya meningkatkan pendapatan/profit

Kopontren, dengan memaksimalkan Promosi menggunakan

media Intrenet untuk menyesuaikan diri dengan persaingan di

era Globalisasi dan keterbukaan Informasi.

Page 130: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

117

4. Kopontren Miftahul Huda Perlu meningkatkan jalinan

Kerjasama dan Kemitraan yang lebih luas baik dengan pihak

swasta ataupun pemerintah untuk meningkatkan anggaran

Dana pengeluaran Koperasi dan menjaring Investor.

Page 131: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

118

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset,

2000.

Amalia, Euis. Keadilan Distributif dalam ekonomi Islam

Penguatan LKM dan UKM di Indonesia. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2009.

Amin, Hasan. Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan. Jakarta:

Pradya Utama, 1976.

Buchori, Nur. Koperasi Syariah. Sidoarjo: Masmedia Buana

Pustaka, 2009.

Dimyati, Ahmad. Dkk. Islam dan Koperasi. Jakarta: Koperasi

Jasa Informasi, 1989.

Direktorat Jendral Fasilitas Pembiayaan dan Simpan Pinjam.

Himpunan Skim Kredit Program Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah. Jakarta: TPN, 1999.

Fred, David. Manajemen Strategi. Diterjemahkan oleh: Paulin

Sulistio. Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Gluek, William. Manajemen Strategis dan kebijakan

Perusahaan. Diterjemahkan oleh: Hariyadin Mahardika.

Jakarta: Erlangga, 1989.

Hadikusuma, Raharja. Hukum koperasi Indonesia. Jakarta:

Grafindo,2009.

Husain, Umar. Strategi Manajemen in Action. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2001.

Junadi. Islam dan Interprenealisme: Suatu Studi Fiqih Ekonomi

Bisnis Modern. Jakarta: Kalam Mulia, 1993.

Page 132: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

119

Lathif, Azharudin. Fiqih Muamalat. Jakarta:UIN Jakarta Press,

2005.

Masyhud, Sulthon dan Muh Khusnurdilo. Manajemen Pondok

Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka, 2005.

Mubyarto. Membangun Sistem Ekonomi Islam. Yogyakarta: BP

press, 2000.

Nasution, Mulia. Pengantar Manajemen. Jakarta: Djambatan,

1996.

Norton, Micheal. Menggalang Dana. Diterjemahkan oleh: Geni

Akhnas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2002.

Partomo, Titik Sartika dan Abdul Rahman Soejono. Ekonimi

Skala Kecil, Menengah dan Koperasi. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2002.

Patha, Anjar. Hukum Koperasi dan Regulasi di Indonesia.

Jakarta: Kencana, 2007.

Philip, Khotler. Manajemen Pemasaran, Diterjemahkan oleh:

Benyamin Molan. New Jersey: Indeks Kelompok

Gramedia, 2005.

Purnomo, Setiawan Hari dan Zulkifliansyah. Manajemen

Strategi; Sebuah Konsep Penganta. Jakarta: LPEEE UI,

1999

Rahardja, Hadikusuma. Hukum Koperasi Indonesia. Jakarta:

PT.Raja Grafindo Persada, 2002.

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus

Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Rusyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid.

Diterjemahkan oleh: Imam Ghazali Said & Achmad

Zaidan. Beirut: Darul Qalam, 1998.

Page 133: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

120

Sagimun. Koperasi Sokoguru Ekonomi Nasional Indonesia.

Jakarta: CV.Haji Masagung, 1989.

Saputra, Karta. Koperasi Indonesia yang berdasarkan pancasila

dan UUD 1945. Jakarta: Rineke Cipta, 2001.

Sholahudin, Muhammad dan Lukman Hakim. Lembaga Ekonomi

dan Keuangan Syariah Kontemporer. Surakarta:

Muhammadiyah University Press, 2008.

Siagian, Sondang. Manajemen Strategik. Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2004.

Stainer, George dan Jhon Minner. Manajemen Stratejik.

Diterjemahkan oleh: Agus Dharma. Jakarta: Erlangga,

2002.

Suhendi , H. Hendi. Fiqih Muamalah. Bandung: Gunung Djati

Press, 1997.

Tambunan, Tulus. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia,

Beberapa Isu Penting. Jakarta: Salemba Empat, 2002.

Tciptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Press,

2000.

Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, Sekretaris

Kopontren Miftahul Huda. Ciamis, 19 November 2017.

Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Pengelola unit

Perdagangan Kopontren Miftahul Huda. Ciamis, 19

November 2017.

Page 134: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

121

TRANSKRIP WAWANCARA

Nama : Ustadz Iwan Nugeraha

Jabatan : Sekretaris Kopontren Miftahul Huda Ciamis

Tempat : Kantor Kopontren Miftahul Huda Ciamis

Tanggal : 19 November 2017

Waktu : Pukul 10.00 WIB

Pertanyaan: Kapan Koperasi ini mulai di bangun dan

bagaimana latar belakang didirikannya Koperasi

ini?

Jawaban: Koperasi ini didirikan pada tahun 2006, latar

belakang didirikanya koperasi yaitu pada mulanya

ingin membuat kegiatan ekonomi di lingkungan

pesantren bisa berjalan dan berkembang, sehingga

bisa meningkatkan taraf kesejahteraan ekonomi

para pengurus dan santri di pesantren

Pertanyaan: Bagaimana sejarah wal mula proses terbentuknya

koperasi ini?

Jawaban: Awal mulanya koperasi ini berdiri yaitu pertama-

tama Alm. K.H Umar Nawawi mengumpulkan

para pengurus pesantren Miftahul Huda untuk

mengadakan musyawarah tentang ide beliau yang

ingin membuat koperasi di lingkungan pesantren,

setelah itu para pengurus sepakat untuk membuat

Page 135: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

122

koperasi di pesantren dengan diberinama

KOMIDA yang merupakan kepanjangan dari

Koperasi Pesantren Miftahul Huda, awal mulanya

kantor koperasi hanya berupa satu ruangan

berukuran sedang, dan didalamnya didirikan

sebuah toko buku/kitab dan alat tulis, serta

makanan/minuman untuk dijual ke santri di

lingkungan pesantren, hingga kemudian bisa

berkembang sedikit demi sedikit sampai saat ini

koperasi bisa berjalan sesuai rencana.

Pertanyaan: Apa yang ingin di capai dari Koperasi ini sendiri?

Jawaban: kami menginginkan koperasi pesantren ini bisa

berkembang dan terus maju sehingga bisa

mengangkat terag ekonomi para anggota dan

pengurus koperasi ini. Dan juga kami ingin terus

mengembangkan unit usaha Koperasi.

Pertanyaan: Kendala apa yang dihadapi dalam membangun

usaha mikro di lingkungan pesantren?

Jawaban: Kendala yang dihadapi banyak sekali, diantaranta

yang paling pokok yaitu kendala dalam

pendaanaan/modal, kemudian kendala lainnya

adalah keterbatasan dari SDM di koperasi ini.

Pertanyaan: Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut:

Jawaban: Untuk keterbatasan modal kita berupaya sebisa

mungkin mengelola keuangan sehemat mungkin,

Page 136: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

123

selain itu kita berupaya untuk mendatangkan

investor yang ingin berinvestasi di koperasi ini,

dan juga kita berupaya mengajukan dana

bantuan/hibah baik dari pemerintah maupun

suasta. Sementara untuk keterbatasan SDM kita

upayakan dengan banyak melakukan pelatihan-

pelatihan untuk meningkatkan SDM yang kita

punya.

Pertanyaan: Usaha apa saja yang dijalankan Koperasi ini?

Jawaban: Saat ini kami mempunyai beberala unit usaha

diantaranya ada peternakan, ada usaha meubel, ada

mini market, toko buku, ada pengisian galon, dan

ada kedai bakso, dan lainnya.

Pertanyaan: Pegawainya sendiri merupakan pengurus dan santri

di pesantren ini atau ada dari luar?

Jawaban: Untuk pegawainya hampir semuanya merupakan

dari pengurus dan santri di lingkungan pesantren

ini, kami tidak merekrut pegawai dari luar karena

ingin melatih para santri supaya bisa berwirausaha

dan memanfaatkan SDM internal di lingkungan

pesantren.

Pertanyaan: Bagaimana strategi yang di terapkan koperasi ini

dalam membangun unit usaha di lingkungan

pesantren?

Page 137: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

124

Jawaban: Strategi yang kami gunakan yaitu pertama kami

mencoba membaca kebutuhan konsumen/pasar,

apa saja yang dibutuhkan oleh para santri dan

orang-orang di lingkungan pesantren, setelah itu

kami mencoba untuk membuat unit usahanya,

sebagai contoh para santri tentunya membutuhkan

alat tulis dan buku untuk keperluan belajar, maka

kami mencoba membangun toko buku dan alat

tulis di lingkungan pesantren.

Pertanyaan: strategi lainnya apa saja selain membaca kebutuhan

konsumen?

Jawaban: strategi lainnya diantaranya kami melakukan hitung-

hitungan yang matang terlebih dahulu sebelum

membuka unit usaha jika sekiranya akan

menguntungkan maka kami akan lanjutkan, kami

tidak ingin uang investasi kami hangus begitu saja

karena unit usaha kami bangkrut karena tidak

cermat dalam mengelolanya. Kami juga mencoba

untuk terus menambah unit usaha kami supaya

omset koperasi bisa semakin besar dengan

mencoba menarik investor untuk menyimpan

uangnya di Koperasi pesantren ini. Kami juga

bekerjasama dengan lembaga lain baik swasta

maupun pemerintah untuk meningkatkan kinerja

Koperasi Pesantren ini. Kami juga melakukan

pelatihan - pelatihan untuk meningkatkan

Page 138: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

125

Page 139: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

126

TRANSKRIP WAWANCARA

Nama : Asep Saiful Millah

Jabatan : Pengelola Kopontren Miftahul Huda Ciamis

Tempat : Kantor Kopontren Miftahul Huda Ciamis

Tanggal : 19 November 2017

Waktu : Pukul 10.00 WIB

Pertanyaan: Apa saja Usaha Mikro yg dibangun kopontren?

Jawaban: Unit usaha yang kami bangun diantaranya yaitu

Mini Market Sirri Mart, Toko Buku & Alat Tulis

KOMIDA, Peternakan Kambing & Sapi

KOMIDA, pengisian ulang galon Hudaqua, kedai

bakso cincin 212, dan Toko Furniture KOMIDA.

Pertanyaan: darimana Karyawan Unit Usaha tersebut Berasal?

Jawaban: Para Karyawannya hampir semuanya berasal dari

Lingkungan Pesantren Miftahul Huda, baik dari

santri maupun dari pengurus Pesantren Miftahul

Huda.

Pertanyaan: Bagaimana awal mula mendirikan Mini Market

Sirri Mart dan bagaimana cara mengelolanya?

Jawaban: Siri Mart mulai dibangun pada tahun 2010. Di

Sirrimart disediakan berbagai macam produk

makanan, minuman, obat-obatan, alat

Page 140: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

127

mandi/kosmetik, aksesoris, jilbab, baju

muslim/muslimah dan berbagai produk

kebutuhan sehari-hari. dengan modal awal 150

juta rupiah, para pengurus koperasi beinisiatif

merenovasi bangunan tua yang ada di dalam

pesantren untuk dijadikan minimarket dan

membeli produk produk kebutuhan sehari-hari

untuk dijual kepada sekitar 2000 santri pesantren

Miftahul Huda Ciamis baik laki laki dan

perempuan maupun para ustad/ustadzah yang

mengajar. Minimarket sirri mart mempunyai 4

orang pegawai dengan rincian 3 orang sebagai

kasir yang bergantian menjaga toko dan 1 orang

sebagai admin gudang yang bertugas untuk

membeli barang ke pasar induk/agen dan

menjamin ketersediaan barang-barang yang akan

dijual di minimarket, pegawainya sendiri

merupakan para santri yang bermukim di

pesantren miftahul huda ciamis. Minimarket

sirimart mulai buka dari pukul 7 pagi sampai jam

8 malam setiap harinya, saat ini omset penjualan

per bulan bisa mencapai lebih dari 100 juta

rupiah.

Pertanyaan: Bagaimana awal mula mendirikan Toko Buku &

Alat Tulis KOMIDA dan bagaimana cara

mengelolanya?

Page 141: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

128

Jawaban: Toko alat tulis dan buku Koperasi miftahul Huda

(KOMIDA) didirikan pada tahun 2008, toko ini

sendiri merupakan unit usaha pertama yang

dibangun oleh Koperasi Pesantren Miftahul Huda

Ciamis, Toko ini berlokasi di depan komplek

pesantren miftahul Huda Ciamis. Toko buku ini

sendiri mulai buka pada jam 07.00 pagi sampai

jam 20.00 malam setiap harinya. Toko ini

dikelola oleh 3 orang pegawai yang bertugas

secara bergantian untuk melayani pembeli,

mengelola stok barang, dan mengelola

kelangsungan operasional Toko Buku supaya

dapat berjalan lancar. Produk produk yang dijual

Toko Buku & alat Tulis ini diantaranya, buku

tulis, alat tulis kantor, buku-buku pelajaran

umum, buku kajian islam berbahasa indonesia

dan buku kajian islam/kitab kuning berbahasa

arab, dan lainnya. Modal awal untuk mendirikan

toko ini pada tahun 2008 berkisar antara 10 juta

rupiah, dengan rincian diugunakan untuk

membeli alat tulis/buku, kitab, dll. Sementara

bangunan tokonya sendiri merupakan

wakaf/hibah dari pihak pendiri pesantren

Miftahul Huda Ciamis. Omset penjualan toko

buku ini berkisar antara 10 juta rupiah sampai 15

juta rupiah per bulannya.

Page 142: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

129

Pertanyaan: Bagaimana awal mula mendirikan Sapi &

KambingKOMIDA dan bagaimana cara

mengelolanya?

Jawaban: awal mula dibangun pada tahun 2011, Peternakan

ini sendiri terletak di sebuah lahan di belakang

pesantren miftahul huda ciamis, para pegawai

peternakan sendiri merupakan para santri yang

bermukim di pesantren miftahul huda, setiap

harinya kegiatan peternakan ini yaitu memberi

makan kambing dan sapi dan juga

mengembangbiakannya. Para pegawai mencari

rumput liar setiap hari ke kebun/hutan

menggunakan mobil bak milik pesantren untuk

bahan pakan ternak. Di peternakan pesantren ini

sendiri sekarang terdapat sekitar 10 ekor sapi

limosin dan 50 ekor kambing. Cara pengelolaan

peternakan koperasi pesantren sendiri yaitu

dengan melakukan pengembangbiakan untuk

memperbanyak jumlah ternak, dan penggemukan

ternak untuk meningkatkan nilai jual ternak itu

sendiri. Kambing yang sudah berusia 1-2 tahun

nantinya akan dijual ke pasar kambing,

sementara untuk sapi yang siap dijual ke pasaran

berusoa 2-4 tahun. Untuk harga pasaran kambing

di peternakan pesantren ini harganya berkisar 2-3

juta rupiah, sementara untuk sapi harga jualnya

berkisar antara 10-20 juta rupiah.

Page 143: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

130

Pertanyaan: Bagaimana awal mula mendirikan Pengisian ulang

galon Hudaqua dan bagaimana cara

mengelolanya?

Jawaban: Awal mula didirikan pada tahun 2012. Bertempat

di depan Komplek Pesantren Miftahul Huda

Ciamis. Harga air galon isi ulang Huda Qua

sendiri yaitu 5 ribu rupiah untuk 1 buah galon isi

ulang, sementara jika ingin membeli galon baru

plus air minum harganya sekitar 50 ribu rupiah.

Jam operasional Huda Qua yaitu buka setiap hari

dari pukul 07.00 pagi sampai pukul 17.00 sore.

Di Huda Qua sendiri dipekerjakan 1 orang

pegawai yang bertugas untuk melayani pembeli,

menjaga kebersihan tempat, merawat mesin

pengisian dan penyulingan air minum supaya

tidak rusak, dan mengelola tempat isi ulang air

galon supaya berjalan lancar. Modal awal untuk

membuka unit usaha Huda Qua sendiri yaitu

sekitar 30 juta rupiah, dengan rincian 20 juta

untuk membeli mesin pengisian air galon, 2 juta

untuk membeli galon kosong, 1 juta untuk

membeli tutup galon isi ulang dan tisu pembersih

galon, dan 7 juta untuk membeli motor yang

digunakan sebagai alat operasional untuk

melayani jasa antar jemput pengisian galon, dan

untuk kegiatan operasional lainnya. Omset

penjualan Huda Qua berkisar antara 200 ribu

Page 144: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

131

sampai 400 ribu per harinya, atau per bulan

sekitar 5-10 juta rupiah.

Pertanyaan: Bagaimana awal mula mendirikan Kedai Bakso

Cincin 212 dan bagaimana cara mengelolanya?

Jawaban:: Kedai Bakso 212 merupakan usaha mikro milik

koperasi pesantren miftahul huda ciamis mulai

didirikan pada akhir tahun 2016. Kedai bakso ini

terletak di depan Pasar Desa Rancah tepatnya

terletak di pertigaan Jalan Raya Rancah-Ciamis

No.33. berada di depan komplek pasar raya

Rancah, tepatnya disebuah unit ruko berukuran

sekitar 8x10 meter, unit rukonya sendiri

merupakan unit sewaan dengan biaya sewa

sekitar 10 juta rupiah per tahun. Kedai bakso 212

sendiri mempunyai 2 orang pegawai yang

bertugas untuk membuat adonan bakso, membeli

bahan-bahan adonan bakso, memasak, dan

melayanai konsumen yang akan membeli bakso,

dan mengelola usaha kedai bakso supaya terus

bisa berjalan lancar. Modal awal untuk

mendirikan unit bisnis kedai bakso 212 sendiri

sekitar 22 juta rupiah, dengan rincian 10 juta

rupiah untuk sewa tempat, 4 juta rupiah untuk

membeli gerobak/tempat memasak bakso, 2 juta

rupiah untuk membeli peralatan makan/minum, 3

juta rupiah untuk furniture (kursi/meja), 2 juta

Page 145: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

132

rupiah untuk membeli alat masak, & 1 juta rupiah

untuk membeli bahan-bahan untuk membuat

bakso dll. Omset penjualan kedai bakso 212

sendiri berkisar antara 500 ribu rupiah sampai 1

juta rupiah per hari, tergantung ramai tidaknya

pengunjung yang datang ke kedai bakso 212 itu

sendiri.

Pertanyaan: Bagaimana awal mula mendirikan Toko Furniture

KOMIDA dan bagaimana cara mengelolanya?

Jawaban: Toko Meubel /Furniture KOMIDA merupakan

unit Usaha Koperasi Pesantren Miftahul Huda

yang dibangun pada tahun 2009. Unit usaha ini

berlokasi di dalam lingkungan Pesantren

Miftahul Huda. Kegiatan operasional Toko

meubel KOMIDA sendiri mulai buka pukul

07.00 pagi sampai jam 16.00 sore. Pegawai Toko

Meubel ini berjumlah 3 orang, dengan rincian 1

orang sebagai kasir penjaga toko, dan 2 orang

pengrajin yang memproduksi Furniture, Produk-

produk Furniture di Toko Meubel KOMIDA

merupakan produk buatan sendiri. Modal awal

untuk membuat Toko Meubel KOMIDA yaitu

sekitar 40 juta rupiah, dengan rincian 20 juta

untuk membeli alat produksi seperti mesin

bobok, mesin amplas, bor, mesin cat kompresor,

dan lainnya, serta 10 juta rupiah untuk membeli

Page 146: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

133

Page 147: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

134

Page 148: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

135

Page 149: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

136

Page 150: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

137

Page 151: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

138

Page 152: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

139

FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Unit Usaha Mini Market Sirri Mart

Foto bersama Pegawai Mini Market Sirri Mart

Foto tampak depan Mini Market Sirri Mart

Page 153: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

140

Foto produk makanan ringan Mini Market Sirri Mart

Foto produk kebersihan Mini Market Sirri Mart

Page 154: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

141

FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Unit Usaha Peternakan KOMIDA

Foto tampak depan peternakan KOMIDA

Foto ternak kambing peternakan KOMIDA

Page 155: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

142

Foto ternak Sapi peternakan KOMIDA

Mobil operasional peternakan KOMIDA

Page 156: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

143

FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Unit Usaha Kedai Bakso Cincin 212

Foto bersama pegawai Kedai Bakso Cincin 212

Foto tampak depan Kedai Bakso Cincin 212

Page 157: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

144

Foto tempat ruang makan Kedai Bakso Cincin 212

Daftar menu Kedai Bakso Cincin 212

Page 158: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

145

FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Unit Usaha Toko buku & alat tulus KOMIDA

Foto tampak depan Toko Buku & Alat Tulis Komida

Produk-produk Toko Buku & Alat Tulis Komida

Page 159: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

146

Suasana di dalam Toko Buku & Alat Tulis Komida para santri

berbelanja

Foto tampak samping Toko Buku & Alat Tulis Komida

Page 160: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

147

FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Unit Usaha Pengisian Ulang Air Galon Hudaqua

Foto tampak depan pengisian ulang air galon Hudaqua

Foto Galon para santri yang siap di isi di pengisian ulang air

galon Hudaqua

Page 161: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

148

Foto Galon Para santri yang telah di isi air di pengisian ulang air

galon Hudaqua

Mesin pengisian ulang air galon Hudaqua

Page 162: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

149

FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Unit Usaha Toko Meubel/Furniture KOMIDA

Foto bersama pegawai Toko Meubel/Furniture KOMIDA

Foto para pegawai Toko Meubel/Furniture KOMIDA sedang

membuat lemari

Page 163: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

150

Foto proses penghalusan kayu di Toko Meubel/Furniture

KOMIDA

Foto proses perakitan Furniture Toko Meubel/Furniture

KOMIDA

Page 164: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

151

Page 165: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

152

Page 166: STRATEGI KOPERASI PESANTREN (KOPONTREN) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41203/1/ARIS... · tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, ... dengan kepentingan

153