5
65 Jur nal Psi koisl ami ka I Vol ume 12 Nomor 1 Tahun 2015 Pendidikan (SNP) I ndonesia dan tarafnya intemasi onal sehi ngga lulusannya memi liki kemampuan daya sai ng int er nasi onal ( Djauhari, 2007). Sekolah i ni merupakan sekol ah unggul an di mana siswa-si swanya j uga mer upakan si swa pili han. Dengan St andar yang ber beda i ni dapat menj adi Stresor si swa di sekolah baik dikarenakan tugas, tuntutan, persai ngan at aupun juga si Stem yang berbeda dengan sekol ah pada umumnya. St r es akademis yang dialami siswa ser ing ber hubungan dengan kecemasan dan depresi ( Pury, 2002). Ketika si tuasi St res berl angsung maka si swa akan menj adi t idak t erat ur, bi ngung, kurang mampu untuk mengatasi , sehingga mer eka menghadapi St r es yang ber hubungan dengan masal ah kesehat an seperti ket egangan, t ekanan, kecemasan, depresi dan f ruStr asi . Hal i ni menunjukkan bahwa lebi h banyak hal dan emosi negat if yang di r asakan ol eh PENDAHULUAN Tunt utan di bi dang akademi s mer upakan sal ah sat u sumber St res pada si swa di sekol ah ( Hashi m, 2003: Ol pi n, 1997). Memahami apa yang diaj ar kan gur u, bersai ng dengan teman sekel as, dan memenuhi apa yang dihar apkan oleh gur u dan orang tua ( Lai , 2014). Si swa di Sekolah Menengah Atas mengungkapkan bahwa Stres yang mer eka r asakan di sekolah ( seperti uji an, r angking, peker jaan r umah, har apan dan pencapaian preStasi nant i nya) merupakan St r es terbesar mer eka. Hasil-hasil peneli t i an i ni menguatkan bahwa sebagian besar remaja mengalami St res dal am kegiatan akademisnya ( Topper , 2007; Agolla dan Ongor i, 2009). Peneliti an i ni di lakukan pada siswa di sekolah yang merupakan rinti san sekolah bertar af internasi onal ( RSBI) . RSBI adal ah sekol ah nasi onal yang menyiapkan pesert a didiknya berdasarkan St andar Nasi onal Eska Prawisudawat i Ulpa Magi St er Psi kol ogi Universit as Muhammadiyah Malang ABSTRAK : Rinti san sekolah bertar af i nt ernasional (RSBI ) adalah sekolah nasi onal yang menyi apkan pesert a didi knya ber dasar kan St andar Nasional Pendidikan (SNP) I ndonesia dan tar af nya internasi onal sehingga lulusannya memili ki kemampuan daya sai ng i nt ernasional . St andar yang berbeda i ni dapat menj adi Stresor siswa di sekol ah. Str at egi koping memai nkan per an sebagai sal ah sat u kunci dal am membant u siswa untuk mengatasi Sires nya dan juga hambat an yang dit emui dal am proses akademi snya. Peneliti an i ni ber tujuan unt uk menget ahui bagai mana St r at egi koping yang di gunakan si swa SAAA RSBI di kota Malang. Peneli ti an i ni menggunakan pendekat an kuant it atif dengan juml ah subj ek sebanyak 100 orang, yai tu siswa SMAN 1, SAAAN 3 dan SMAN 4 Mal ang. Pengumpul an dat a dilakukan dengan menggunakan met ode kuesioner at au angket dengan reli abil i t as sebesar 0,927. Berdasar kan hasi l peneli t i an dapat disi mpulkan bahwa Strat egi kopi ng yang pali ng banyak di gunakan siswa adal ah penyel esaian masal ah, kemudi an reSl r ukturisasi kogni ti f dan dukungan sosi al . Hasi l i ni menunjukkan bahwa sebagi an besar siswa menggunakan Strat egi koping yang engagement, yai tu Str at egi kopi ng yang menunjukkan usaha ket er li batan i ndi vi du dalam usahanya untuk mengat asi sit uasi Stres secar a akt if akt if dan ber kel anj ut an untuk mengat asi situasi yang mereka hadapi. Kat a Kunci : Str ategi kopi ng, siswa, RSBI PSIKOI SLAMIKA. Jurnal Psi kol ogi Islam (JPI) copyr i ght © 2015 Pusat Penelitan dan Layanan Psi kologi. Volume 12 Nomor 1 Tahun 2015 STRATEGI KOPI NG PADA SI SWA SMA Dl KOTA AAALANG

STRATEGI KOPING PADA SISWA SMA - Jurnal Universitas Islam

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

65Jurnal Psikoislamika I Volume 12 Nomor 1 Tahun 2015

Pendidikan (SNP) Indonesia dan tarafnya intemasionalsehingga lulusannya memiliki kemampuan dayasaing internasional (Djauhari, 2007). Sekolah inimerupakan sekolah unggulan dimana siswa-siswanyajuga merupakan siswa pilihan. Dengan Standar yangberbeda ini dapat menjadi Stresor siswa di sekolahbaik dikarenakan tugas, tuntutan, persainganataupun juga siStem yang berbeda dengan sekolahpada umumnya.

Stres akademis yang dialami siswa seringberhubungan dengan kecemasan dan depresi (Pury,2002). Ketika situasi Stres berlangsung maka siswaakan menjadi tidak teratur, bingung, kurang mampuuntuk mengatasi, sehingga mereka menghadapiStres yang berhubungan dengan masalah kesehatanseperti ketegangan, tekanan, kecemasan, depresidan fruStrasi. Hal ini menunjukkan bahwa lebihbanyak hal dan emosi negatif yang dirasakan oleh

PENDAHULUANTuntutan di bidang akademis merupakan

salah satu sumber Stres pada siswa di sekolah(Hashim, 2003: Olpin, 1997). Memahami apa yangdiajarkan guru, bersaing dengan teman sekelas, danmemenuhi apa yang diharapkan oleh guru dan orangtua (Lai, 2014). Siswa di Sekolah Menengah Atasmengungkapkan bahwa Stres yang mereka rasakandi sekolah (seperti ujian, rangking, pekerjaanrumah, harapan dan pencapaian preStasi nantinya)merupakan Stres terbesar mereka. Hasil-hasilpenelitian ini menguatkan bahwa sebagian besarremaja mengalami Stres dalam kegiatan akademisnya(Topper, 2007; Agolla dan Ongori, 2009).

Penelitian ini dilakukan pada siswa di sekolahyang merupakan rintisan sekolah bertaraf internasional(RSBI). RSBI adalah sekolah nasional yang menyiapkanpeserta didiknya berdasarkan Standar Nasional

Eska Prawisudawati UlpaMagiSter Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang

ABSTRAK : Rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) adalah sekolah nasional yangmenyiapkan peserta didiknya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia dantarafnya internasional sehingga lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional.Standar yang berbeda ini dapat menjadi Stresor siswa di sekolah. Strategi koping memainkanperan sebagai salah satu kunci dalam membantu siswa untuk mengatasi Sires nya dan jugahambatan yang ditemui dalam proses akademisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibagaimana Strategi koping yang digunakan siswa SAAA RSBI di kota Malang. Penelitian inimenggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah subjek sebanyak 100 orang, yaitu siswaSMAN 1, SAAAN 3 dan SMAN 4 Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metodekuesioner atau angket dengan reliabilitas sebesar 0,927. Berdasarkan hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa Strategi koping yang paling banyak digunakan siswa adalah penyelesaianmasalah, kemudian reSlrukturisasi kognitif dan dukungan sosial. Hasil ini menunjukkan bahwasebagian besar siswa menggunakan Strategi koping yang engagement, yaitu Strategi kopingyang menunjukkan usaha keterlibatan individu dalam usahanya untuk mengatasi situasi Stressecara aktif aktif dan berkelanjutan untuk mengatasi situasi yang mereka hadapi.

Kata Kunci: Strategi koping, siswa, RSBI

PSIKOISLAMIKA. Jurnal Psikologi Islam (JPI) copyright © 2015 Pusat Penelitan dan LayananPsikologi. Volume 12 Nomor 1 Tahun 2015

STRATEGI KOPING PADA SISWA SMADl KOTA AAALANG

Jurnal Psikoislamika I Volume 12 Nomor 1 Tahun 201566

memenuhi tuntutan ekSlernal atau internal yangdinilai sebagai beban atau melampaui sumberdaya individu dan membahayakan wed-beingnya

(Folkman dan Lazarus, 1984).Delapan bentuk Strategi yang diuraikan Tobin

(2001) dalam alat ukur Coping Strategy Inventory(CSI) yang juga diadaptasi dari kuesioner Ways ofCoping dari Lazarus dan Wherry terdiri dari: 1.Problem Solving, Slrategi perilaku dan kognitifyang dirancang untuk mengurangi Sires dengan caramengubah situasi Sires; 2. Cognitive Restructuring,Slrategi kognitif yang mengubah makna Sires denganmenilai sisi positif dan melihat dari perspektif yangbaru; 3. Express Emotion, Slrategi yang mengacupada pelepasan dan pengekspresian emosi; 4.Social Support, Slrategi untuk mencari dukungandari keluarga, teman atau orang lain; 5. ProblemAvoidance, Slrategi yang mengacu pada penolakanmasalah dan menghindari pikiran atau tindakanyang berhubungan dengan periSliwa Sires; 6.Wishful Thingking, Slrategi kognitif yang berupaharapan bahwa keadaan akan menjadi lebih baik;7. Se(/ Criticism, Strategi yang mengunakan caradengan mengkritisi diri sendiri namun terkadangjuga menyalahkan diri sendiri atas situasi yangterjadi; 8. Social Withdrawal, Slrategi yangberupa menghindari orang lain dan lebih banyak

menghabiskan waktu sendiri.Greenberg dan Valletutti (1980) menyatakan

bahwa keseimbangan psikologis yang baik padaindividu adalah alat yang efektif untuk mengatasiSires. Strategi untuk mengatasi Sires disebut sebagaiStrategi koping; yang meliputi, perilaku, fisik,faktor ekSlernal, emosional, spiritual dan Strategikognitif (Lazarus, 1999; Lazarus & Folkman, 1984).Strategi koping yang engagement mengurangiStres dan bermanfaat dalam jangka panjang sertamempengaruhi kesehatan fisik dan mental (Everley

et al. 2002).Strategi koping yang engagement dapat

membantu siswa untuk bisa mengatasi hambatanyang mereka temui dalam kegiatan akademisnya.Bila siswa mampu mengatasi maka siswa akanlebih optimis dan mampu mempersiapkan dirinya,sehingga siswa akan menanggapi segala Stresor

yang dirasakannya sebagai tantangan yang mampumengoptimalkan semua potensi yang siswa miliki.Siswa yang mampu melakukan ini akan menjadisiswa yang positif dan mencapai kesuksesan dalamkegiatan akademisnya. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui bagaimana Slrategi koping yangdigunakan siswa SMA RSBI di kota Malang.

siswa yang tnengalami Stres akademis. Padahal siswadalam proses belajar diharapkan memiliki emosiyang positif sehingga siswa dapat berkembang danmencapai kesuksesan dalam akademisnya. Penelitianmenunjukkan hubungan antara Sires dan penurunannilai serta kinerja lainnya pada siswa. Oleh karenaitu, Sires harus dapat diatasi dengan koping yangengagement (Stevenson dan Harper, 2006).

Strategi koping merupakan Strategi yang mengarahpada apa yang dilakukan individu untuk mengatasisituasi Sires atau tuntutan yang membebani secaraemosional (Folkman dan Lazarus, 1984). Strategikoping yang dilakukan tiap individu bervariasidan tidak selalu dapat membawa pada solusi darimasalah yang menimbulkan situasi Sires. Individumelakukan proses penanggulangan terhadap Siresmelalui proses transaksi dengan lingkungan, secaraperilaku dan kognitif.

Strategi koping menurut Tobin (2001) dibedakanmenjadi engagement dan disengagement. Strategikoping engagement (keterlibatan) terdiri Strategikoping yang menunjukkan usaha keterlibatan individudalam usahanya untuk mengatasi situasi Sires secaraaktif aktif dan berkelanjutan untuk mengatasi situasitersebut, yang berfokus pada masalah ditujukanuntuk pemecahan masalah atau melakukan sesuatuuntuk mengubah situasi. Sedangkan Strategi kopingdisengagement (pelepasan) merupakan Slrategikoping dimana individu tidak menunjukkan bentukketerlibatan atau usaha perubahan untuk mengatasi

situasi Sires.Kemampuan Strategi koping yang engagement

dapat membantu remaja mengatasi Stres akademisyang dialami. Strategi koping yang engagementdapat meminimalkan dampak Sires terhadapkesejahteraan psikologis siswa (Park dan Adler,2003). Keterampilan ini juga membantu siswamenjadi mandiri dan mampu memecahkan masalahyang nantinya akan membuat remaja lebih berhasildalam bidang akademis serta dalam kehidupansosialnya (Kadhiravan dan Kumar, 2012).

Penelitian pada remaja di Spanyol menunjukkanhasil bahwa remaja yang mengatasi Stres denganrespon positif dan merencanakan tindakan untukmengatasinya dapat berdampak positif bagi siswa(Gloria et al, 2005). Hal ini berarti Slrategi kopingyang engagement memainkan peran sebagai salah satu

kunci dalam membantu siswa untuk mengatasi Siresnya dan juga hambatan yang ditemui dalam prosesakademisnya (GuStems dan Calderon, 2012).

Strategi koping merupakan perubahan kognitifdan perilaku yang berlangsung terus menerus untuk

67Jurnal Psikoislamika I Volume 12 Nomor 1 Tahun 2015

masalah, didapat mean sebesar 3,78 dan Standardeviasi sebesar 0,54; 2. Cognitive Restructuring ataureStrukturisasi kognitif, didapat mean sebesar 3,68dan Standar deviasi sebesar 0,49; 3. Express Emotionatau ekspresi emosi, didapat mean sebesar 3,19 danStandar deviasi sebesar 0,77; 4. Social Support ataudukungan sosial, didapat mean sebesar 3,51 danStandar deviasi sebesar 0,56; 5. Problem Avoidanceatau penghindaran masalah didapat mean sebesar3,16 dan Standar deviasi sebesar 0,56; 6. WishfulThingking atau harapan, didapat mean sebesar 3,46dan Standar deviasi sebesar 0,64; 7. Self Criticismatau kritik diri, didapat mean sebesar 3,42 danStandar deviasi sebesar 0,58; 8. Social Withdrawalatau penghindaran sosial, didapat mean sebesar2,63 dan Standar deviasi sebesar 0,86.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaStrategi koping yang paling banyak digunakan siswaadalah penyelesaian masalah, kemudian diikutireStrukturisasi kognitif dan dukungan sosial. Ketigadimensi ini merupakan bagian dari Strategi kopingyang engagement, menunjukkan usaha keterlibatanindividu dalam usahanya untuk mengatasi situasiStres secara aktif aktif dan berkelanjutan untukmengatasi situasi tersebut.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yangdilakukan di Thailand bahwa Strategi koping yangpaling sering digunakan adalah mencari dukungansosial {social support) sebesar 62,25% dan pemecahanmasalah secara terencana {problem solving) sebesar23,73% (Hsiao et al, 2010). Kumar dan Nancy (2011)juga meneliti tentang Strategi koping dan hasilnyamenunjukkan bahwa mencari pengalihan {problemavoidance) dan mencari dukungan dari ahli atauprofesional (social support).

Strategi koping koping yang digunakan siswadapat menumbuhkan sikap optimis pada siswa bahwamereka mampu mengurangi Stres yang terjadi (Blake& Vandiver, 1988), serta dapat memotivasi danmeningkatkan kecakapan siswa (Ragheb & McKinney,1993). Hal ini sejalan dengan yang diungkapkanDonaldson & PrinStein et al (2000) bahwa Strategikoping dapat bermanfaat bagi siswa dan membantumereka mengatasi Stres yang dialami.

KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa Strategi koping yang paling banyak digunakansiswa adalah penyelesaian masalah, kemudiandiikuti reStrukturisasi kognitif dan dukungan sosial.Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswamenggunakan Strategi koping yang engagement, yaitu

METODEJenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian inidilakukan pada 50 siswa laki-laki dan 50 siswaperempuan siswa 2014/2015 di SAAAN 1, SMAN 3, danSMAN 4 Malang. Prosedur penelitian diawali dengantahap persiapan, yaitu mempersiapkan inStrumenyang digunakan sebagai alat ukur, melakukan surveyawal, observasi tempat penelitian, dan mengurusperizinan, kemudian melakukan uji coba instrument.Setelah didapatkan hasil uji coba maka kemudiandisiapkan inStrumen yang sudah sesuai dengan hasiluji coba. Selanjutnya tahap pelaksanaan diawalidengan menyebarkan inStrumen, skoring, dansetelah data-data terpenuhi dilakukan pengolahanmenggunakan SPSS.

Strategi Koping diukur dengan skala CopingStrategy Inventory (CSI) diadaptasi dari kuesioner"Ways of Coping" Lazarus (Tobin, 2001). InStrumen inidibedakan menjadi engagement dan disengagement.Strategi koping engagement (keterlibatan) terdiriStrategi koping yang menunjukkan usaha keterlibatanindividu dalam usahanya untuk mengatasi situasiStres secara aktif aktif dan berkelanjutan untukmengatasi situasi tersebut. yang berfokus padamasalah ditujukan untuk pemecahan masalahatau melakukan sesuatu untuk mengubah situasi.Engagement terdiri dari problem focused engagement{problem solving dan cognitive re^tructuring) danemotion focused engagement {express emotiondan social support). Sedangkan Strategi kopingdisengagement (pelepasan) merupakan Strategikoping dimana individu tidak menunjukkan bentukketerlibatan atau usaha perubahan untuk mengatasisituasi Stres. Disengagement terdiri dari problemfocused disengagement {problem avoidance danwishful thingking) dan emotion focused disengagement{self criticism dan social withdrawal).

Jumlah item yang valid pada penelitian iniadalah 53 item. InStrumen ini berbentuk skalalikert dengan lima pilihan jawaban dari 1 sampai5. Contoh item soal: saya mencoba untuk melihatsituasi dari sudut pandang baru. Hasil uji reliabilitasCSI adalah 0,83 dan hasil penelitian di Malangkoefisiensi CSI sebesar 0,927.

HASILBerdasarkan perhitungan yang telah dilakukan

didapatkan hasil bagaimana Strategi koping yangdigunakan siswa SMA di malang. Strategi kopingdilihat dari delapan dimensi pada inStrumen CSI,sebagai berikut: 1. Problem Solving atau penyelesaian

Jurnal Psikoislamika I Volume 12 Nomor 1 Tahun 201568

practice Stres, depressive tendency andhealthpromoting behaviors among nursingStudents. Journal of Advanced Nursing, 66(7),1612- 1622

Khadiravan, S., & Kumar, K. (2012). Enhancing Strescoping skills among college Student. Journalof Arts, Science and Commerce. 4 (1).

Kumar, R., & Nancy (2011). Stres dan coping Strategiesamong nursing Students.Nursing and MidwiferyResearch Journal, 7(4), 141-151.

Lai, K. (2014). Academic Stres among adolescentin relation to intelligence and demographicfactors. American International Journal ofResearch in Humanities, Arts and SocialSciences. 14, 123-129

Lazarus, R. (1999). Stres and emotions.. New York:Springer.

Lazarus, R., ft Folkman, S. (1984). Stres, appraisal,and coping. New York: Springer.

Park, C. L, Adler, N. E. (2003). Coping Styles asa predictor of health and well-being acrossthe firSt year of medical school, Health

Psychology, 22 (6): 627-631Pury, C. L. (2002). Information-processing predictors

of emotional response to Stres. Cognition andEmotion, 16, 667-683.

Ragheb, K.G., ft McKinney, J. (1993). Campusrecreation and perceived academic Stres.Journal of College Student Development,34, pp. 5-10.

Stevenson A, Harper S (2006). Workplace Stres andthe Student learning experience, Qpal. Assur.Educ, 14(2): 167-178.

Tobin,D,L (2001). User manual for the raping Strategiesinventory. Unpublished manuscript.

Topper, E. F. (2007). Stres in the library workplace.New Library World, (11 / 12): 561-564

DAFTAR PUSTAKAAgolla, J.E. and Ongori, H. (2009). An assessment

of academic Stres among undergraduateStudents: The case of University of Botswana,Edu. Res and Rev, 4 (2), pp. 063-070.

Blake, R.L., ft V^ndiver, T. A. (1988). The associationof health with Stresful life changes, socialsupports, and coping. Family Practice ResearchJournal, 7 (4), pp. 205-218

Djauhari. 2007. SMP Negeri 1 Purwodadi Bakalmenjadi SBI. http//:www.smkn1-purwodadi.net/ - 24k -

Donaldson, D., PrinStein, M. J., Danovsky, M., &

Spirito, A. (2000). Apattem of children's copingwith life Stres: Implications for clinicians.American Journal of Orthopsychiatry, 70(3), pp. 351-359

Everley, G, Jr., Lating, J. A. (2002). Clinical guide tothe treatment of the human Stres response,2nd Ed. New York: Kluwer Academic/PlenumPublishers

Gloria, A. M., CaStellanos, J., Lopez, A., ft

Rosales, R. (2005). An examination ofacademic nonpersiStence decisions of latinoundergraduates. Hispanic Journal of BehavioralSciences, 27,202-223 .

Greenberg, S. R, & Valletutti, P. J. (1980). Stresft helping professions. Baltimore: Paul H.Brookes

GuStem, J., Calderon, C. (2012). Coping Strategiesand psychological well being among teachereducation Students. Journal Psychol Educ.DOI 10.1007/S10212-012-0158-x

Hashim, I. H. (2003). Cultural and gender differencesin perceptions of Stresors and coping skills.A Higher Education, pp:254-268.

Hsiao, Y. C, Chier. Y., Wu L. T, Chiang, C. M.,

Huang, S, T. (2010). Spiritual health, clinical

Stres secara aktif aktif dan berkelanjutan untukmengatasi situasi yang mereka hadapi.

Strategi koping yang menunjukkan usaha ketertibatanindividu dalam usahanya untuk mengatasi situasi

69Jumal Psikoislamika I Volume 12 Nomor 1 Tahun 2015

formal. Muqadimah maksimal ditulis tidaklebih dari 3 paragraf.

3)Kerangka kerjateoritik (conceptual/rameworic).Mendeskripsikan kerangka kerja teori penelitiansecara padat dan penurunan hipotesisnya (jikaada). Ditulis secara langsung menjadi satukesatuan (tidak terpisah).

4)Metode. Mencakup; sampel, in^trument (alatpenelitian) dan langsung dijelaskan analisisvaliditas dan reliabilitas, prosedur penentuanresponden atau tatacara pengambilan datadan informasi teknik analisis data.

5)Hasil. Mendeskripsikan cakupan hasil analisisAatiAik untuk menjawab pembuktian hipotesismayor atau minor.

6)Diskusi. Memungkinkan verihkasi teori ataumemperkuat dengan membandingkan teori,membahas dialektikan sub-sub variabel hasilanalisis, membuat penegasan, menyarankanvariabel tertentu karena alasan khusus dengancara memperluas atau mempersempit kaidahatau sampai batas menyusun teori dari temuanpenelitian.

7)Kesimpulan. Menegaskan pencapaian tujuandan kesimpualn terhadap pembuktian hipotesisdan saran untuk pemanfaatan hasil penelitiandan bentuk tidak lanjut bagi penelitianselanjutnya.Kategori penulisan opini ilmiah (theoriticaloverview), disarankan agar penulis menyajikankerangka teori-teori yang lebih baru danmenyertakan pendapat pribadi dalam ulasanberbentuk diskusi. Bagi penulis yang berminatuntuk meninjau buku (resensi) juga disertakansejumlah kelebihan, manfaat dan timbangankritis terhadap kekurangan dari pemikirandalam buku yang sedang ditinjau.

SubmissionPsikoislamika, Jumal Psikologi Islam (JPI) untuk

edisi mendatang. Redaksi mengundang kepada parapakar atau peneliti untuk ikut menjadi kontributorbagi pengembangan psikologi Islam dari berbagaiperspektif kajian (interdisipliner), terutamapengembangan psikologi Islam yang berorientasikepada pengembangan khazanah kesehatan mentalmelalui eksplisitasi nilai-nilai islam dan untuk tujuankemaslahatan umat li kulli zaman wa makan.

MANUAL PENULISAN

Psikoislamika, Jurnal Psikologi Islam (JPI)menerima tulisan berupa hasil penelitian, artikel,dan resensi buku, dalam bahasa Indonesia maupunInggris, dengan ketentuan sebagai berikut:1.Naskah bersifat onsinil dan belum pernah

dipublikasikan dalam media lain.2.Dapat dikirim melalui email dengan panjang

tulisan antara 4500-5000 kata.3.Naskah untuk resensi buku tidak lebih 1000

kata.

4.Sumber kutipan dan rujukan dicantumkan

secara jelas dengan menggunakan in note,disertakan dengan tatacara penulisan APA(American Psychological Association) ataudapat menggunakan fasilitas penulisan rujukandi Microsoft Office.

5.Naskah yang akan dipublikasikan, tertebih dahuludiputuskan melalui dewan redaksi dan baginaskah yang diterima akan dikomunikasikan lebihlanjut. Tulisan tidak memenuhi kualifikasi dewanredaksi, pengirim naskah akan diberitahu namuntanpa mengembalikan naskah aslinya.

6.Bagi naskah yang diterima, penulis diharapkanmemenuhi beberapa kriteria yang telahditentukan oleh redaksi. Oleh karena itu,penulis naskah diharapkan memenuhi Aandaraturan penulisan yang telah ditentukan ataumelakukan revisi jika dewan redaksi memberikanumpan balik.

7.Menyertakan curiculum vitae singkat (maksimal7. 50 kata), jabatan/pekerjaan sekarang, namalembaga tempat bekerja, nomor telepon danalamat email penulis.

SiAematika dan isi naskah untuk penelitian memuatsejumlah kriteria subjudul sebagai berikut:1)AbArak. Memuat setidaknya tujuan, teori,

metode, analisis dan kesimpulan hasil penelitian.Ditulis dalam bahasa Inggris untuk tulisanyang berbahasa Indonesia dengan komposisimaksimal 150 kata dan disertai katakunci.

2)Muqadimah. Memuat latarbelakang masalahdan tujuan penelitian terkait dengan penelitiansebelumnya. Menghindari format penulisanmodel tesis atau disertasi agar tidak terkesan