41
i STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh Praba Danu Arya Nanda Susilo NIM: 131324008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN …KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA Praba Danu Arya Nanda Susilo Universitas Sanata Dharma 2020 Tujuan dari penulisan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

    KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK RAKYAT

    INDONESIA

    TUGAS AKHIR

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

    Oleh

    Praba Danu Arya Nanda Susilo

    NIM: 131324008

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

    BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Ku persembahkan hasil karyaku ini untuk:

    Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menuntun dan memberikan kasih sayang

    berlimpah di dalam setiap langkah hidupku.

    Kedua orang tua ku Bapak Djoko Susilo dan Ibu Purwantini, serta Adikku

    Declara Puspa Meta Susilo atas bimbingan, kasih sayang, dukungan, dan doa

    selama ini.

    Dosen pembimbing yang telah sabar membimbing saya selama menyelesaikan

    tugas akhir ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    BANYAK ORANG GAGAL DALAM KEHIDUPAN, BUKAN KURANGNYA

    KEMAMPUAN, PENGETAHUAN, ATAU KEBERANIAN, NAMUN HANYA

    KARENA MEREKA TIDAK PERNAH MENGATUR ENERGINYA PADA SASARAN

    (ELBERT HUBBARD)

    KEGAGALAN TERJADI KARENA TERLALU BANYAK BERENCANA TETAPI

    SEDIKIT BERPIKIR

    Memulai dengan penuh keyakinan, Menjalankan dengan penuh keikhlasan,

    Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

    KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK RAKYAT

    INDONESIA

    Praba Danu Arya Nanda Susilo Universitas Sanata Dharma

    2020

    Tujuan dari penulisan makalah ini adalah menjelaskan strategi pemasaran,

    prosedur pemberian, dan kendala Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia dalam upaya meningkatkan penjualan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Penulisan makalah ini didasarkan pada studi pustaka yang membahas

    mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan peningkatan penjualan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    Hasil studi pustaka dapat diringkas sebagai berikut: 1) strategi pemasaran yang ditetapkan dan dijalankan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia yaitu menetapkan basis konsumen, mengidentifikasi kebutuhan dari konsumen dan

    calon konsumen, menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, mengkomunikasikan produk, dan menetapkan personel bagi seluruh

    bidang pemasaran; 2) untuk dapat memperoleh KUR di BRI calon debitur wajib mengikuti prosedur yang telah ditetapkan; dan 3) para pelaku UMKM-K yang belum memiliki legalitas menjadi salah satu kendala bagi pemasaran KUR.

    Kata kunci: strategi pemasaran, kredit usaha rakyat, peningkatan penjualan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    THE MARKETING STRATEGY OF KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) FOR

    INCREASING SALES OF PT. BANK RAKYAT INDONESIA

    Praba Danu Arya Nanda Susilo Sanata Dharma Univercity

    2020

    The purpose of this paper are to describe the marketing strategy,

    administration procedure, and obstacles of Kredit Usaha Rakyat (KUR) as an

    effort for increasing sales of PT. Bank Rakyat Indonesia. This paper is written based on a literature study that discussed the Kredit Usaha Rakyat of PT. Bank

    Rakyat Indonesia and increased sales of Kredit Usaha Rakyat (KUR). The results of literature study can be summarized as follows: 1) marketing

    strategies established and carried out by PT. Bank Rakyat Indonesia, namely

    establishing a consumer base, identifying the needs of consumers and potential customers, creating products that can meet consumer needs, communicating

    products, and leading marketing personnel; 2) To be able to obtain KUR in BRI prospective borrowers must follow the established procedures; and 3) The UMKM-K actors who do not yet have legality become one of the obstacles for

    KUR marketers.

    Keywords: marketing strategy, kredit usaha rakyat (KUR), increasing sales.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iv

    MOTTO.............................................................................................................. v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....................................................... vii

    ABSTRAK....................................................................................................... viii

    ABSTRACT ....................................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL............................................................................................ xii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

    A. Latar Belakang......................................................................................... 1

    B. Batasan Masalah.......................................................................................8

    C. Rumusan Masalah ................................................................................... 8

    D. Tujuan masalah........................................................................................ 8

    E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    BAB II TINJAUAN TEORETIK................................................................... 10

    A. Pengertian Pemasaran............................................................................ 10

    B. Strategi Pemasaran ................................................................................ 11

    C. Poduk Pinjaman Bank Rakyat Indonesia Bagi UMKM ........................ 14

    D. Hambatan Pemasaran Produk Perbankan .............................................. 17

    BAB III BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) DAN PRODUKNYA ....... 19

    A. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Dan Produknya ..................................... 19

    B. Strategi Pemasaran KUR Bank Rakyat Indonesia ................................ 22

    C. Pengertian KUR .................................................................................... 24

    D. Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR).................................26

    E. Kendala dalam Pemasaran KUR pada BRI............................................28

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 31

    A. Kesimpulan............................................................................................ 31

    B. Saran ...................................................................................................... 32

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 33

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dalam suatu bisnis agar perusahaan berhasil dalam memasarkan

    produknya baik barang ataupun jasa maka diperlukan strategi pemasaran.

    Strategi pemasaran memiliki peran besar dalam berbagai bidang usaha

    dalam dunia bisnis. Strategi dalam memasarkan suatu produk juga

    bermanfaat agar perusahaan memiliki pengetahuan yang lebih mendalam

    mengenai pasar yang akan dimasukinya sehingga apabila strategi

    dijalankan dengan baik, maka perusahaan dapat meningkatkan jumlah

    penjualannya.

    Bisnis dalam dunia perbankan merupakan salah satu sektor usaha

    yang juga membutuhkan strategi pemasaran, terutama pada jasa

    perkreditan. Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank merupakan sumber

    aset terbesar bagi bank. Dapat dibayangkan jika suatu bank tidak mampu

    menyalurkan kredit, sementara dana yang terhimpun di simpanan

    jumlahnya besar maka sudah dapat dipastikan bank tersebut akan

    mengalami kerugian karena harus membayar bunga atas simpanan para

    nasabahnya. Oleh karena itu, strategi pemasaran pada jasa perkreditan

    sangat dibutuhkan mengingat masih banyak para pelaku usaha kecil yang

    masih belum memiliki pengetahuan tentang kredit sehingga mereka belum

    mau untuk menggunakan kredit.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Bank Rakyat Indonesia sebagai salah satu bank pemerintah yang

    memiliki fasilitas kredit yang bisa mendukung para pengusaha mikro,

    kecil, menengah dan koperasi yaitu melalui program KUR (Kredit Usaha

    Rakyat) yang penyalurannya dilaksanakan melalui BRI unit yang tersebar

    di tingkat Kecamatan di seluruh Indonesia agar pelaku usaha mikro, kecil,

    menengah dan koperasi dapat lebih mudah memperoleh KUR untuk

    menambah modal usahanya.

    Usaha mikro, kecil dan menengah juga memegang peran penting

    dalam pembangunan ekonomi karena tingkat penyerapan tenaga kerjanya

    yang relatif tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil. Hal ini

    membuat UMKM tidak rentan terhadap berbagai perubahan eksternal

    sehingga pengembangan pada sektor UMKM dapat menunjang

    diversifikasi ekonomi dan percepatan perubahan struktural yang

    merupakan prasyarat bagi pembangunan ekonomi jangka panjang yang

    stabil dan berkesinambungan.

    Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Inpres Nomor 6

    tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor

    Riil dan Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan nota kesepahaman

    bersama antara Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan

    Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada UMKM. Akhirnya pada tanggal 5

    November 2007 Presiden R.I Susilo Bambang Yudoyono meresmikan

    kredit bagi UMKM dengan pola penjaminan dengan nama Kredit Usaha

    Rakyat (KUR) dan didukung oleh Inpres Nomor 5 Tahun 2008 tentang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Fokus Program Ekonomi 2008-2009 untuk menjamin implementasi atau

    percepatan pelaksanaan kredit usaha rakyat ini.

    Dalam pemberian kredit (penyaluran kredit) pada penerima kredit

    (debitur) atau dalam hal ini adalah nasabah, PT. Bank Rakyat Indonesia

    selaku kreditur harus benar-benar menganalisa debitur secara intern

    maupun ekstern agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Faktor

    intern dari calon debitur yang perlu dialisis oleh kreditur Antara lain:

    analisa watak, analisa kemampuan, analisa modal, analisa kondisi, dan

    analisa agunan. Analisa watak merupakan penilaian prioritas utama untuk

    melihat unsur “mau”. Karena pada dasarnya, orang membayar kembali

    angsuran kredit tergantung dua unsur yaitu mau dan tidan mapu. Analisa

    kemampuan merupakan penilaian terhadap kemapuan dari calon

    peminjam. Setelah bank mendapatkan informasi mengenai calon

    peminjam, bank akan melakukan alanisa kemampuan mengambalikan

    pinjaman. Analisa modal ini untuk mengetahui ketergantungannya kepada

    pihak luar (eksternal). Akan terlihat seberapa besar hutang yang dimiliki

    calon peminjam. Jika hutangnya terlalu besar dianggap berisiko terhadap

    perubahan eksternal. Analisa kondisi diperuntukan bagi calon peminjam

    dari kalangan pengusaha, bagi peminjam yang berasal dari kalangan

    pegawai maka bank akan melihat dari masa produktifnya, dedikasi,

    prestasi dan kemungkinan masih naik terus karir/jabatannya untuk

    memperlancar membayar kredit. Analisa agunan menitik beratkan pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    asset yang diserahkan kepada bank sebagai jaminan. Faktor eksternal yang

    mempengaruhi pemberian suatu kredit adalah lingkungan perekonomian,

    faktor alam, serta persaingan antar bank atau lembaga keuangan lain. Bila

    kondisi faktor eksternal semakin baik dapat dikatakan perekonomian

    masyarakat juga membaik.

    Dengan proses yang sangat mudah, untuk memudahkan

    pelaksanaan analisa permintaan kredit yang diajukan serta meminimalisir

    resiko kredit, dalam kebijaksanaan umum perlu dimasukan standar mutu

    kredit. Jumlah permintaan kredit yang diterima oleh bank seringkali tidak

    sedikit. Oleh karena itu untuk menghemat waktu, petugas bank

    memberikan syarat-syarat yang dapat dipenuhi debitur agar permintaan

    kreditnya dapat dipertimbangkan.

    Untuk calon debitur Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi

    (UMKMK) yang dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) harus

    mencantumkan lampiran yang diperlukan seperti fotocopy KTP, Kartu

    Keluarga, dan surat keterangan usaha, bagi usaha baru minimal telah

    berjalan minimal 6 bulan, kemudian agunan pokok hanya berupa

    proyek/usaha yang dibiayai dan agunan tambahan seperti tanah atau

    bangunan tidak wajib dipenuhi.

    Tahap awal program, Kredit Usaha Rakyat ini disediakan hanya

    terbatas oleh bank-bank yang ditunjuk oleh pemerintah saja PT.Bank

    Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu bank yang telah ditunjuk

    oleh pemerintah dan dipercaya dan memenuhi syarat untuk melaksanakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    kebijakan mengenai KUR dan menindak lanjuti kebijakan tersebut maka

    BRI mengeluarkan Surat Edaran Direksi Nose: S.09c – DIR/ADK/03/2010

    Atas Ketentuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro. KUR baru

    dilaksanakan oleh BRI pada Maret 2008 dimana KUR ini dibagi menjadi

    dua, yaitu KUR Retail dan KUR Mikro. Untuk platform KUR Retail

    sebesar Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah), sedangkan KUR MIKRO

    maksimum platform sebesar Rp20.000.000 (dua puluh juta rupiah). Untuk

    saat ini BRI baru menyediakan KUR Mikro, karena KUR merupakan

    kredit yang tidak menggunakan agunan sehingga BRI tidak ingin

    mengambil risiko yang tinggi. Selain itu, BRI fokus terhadap UMKM.

    Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah untuk mendorong

    pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan jalan mempermudah perijinan-

    perijinan sebagai landasan utama berguna bagi dunia usaha serta

    mendorong pertumbuhan wirausaha di seluruh lapisan masyarakat. Tujuan

    adanya pembiayaan Kredit Usaha Rakyat adalah untuk menanggulangi

    permasalahan di Indonesia dalam perekonomian yaitu kemiskinan dan

    pengangguran. Serta menjadikan masyarakat lebih kompetitif untuk

    mengembangkan usahanya sehingga akan muncul banyak kesempatan

    kerja. PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi penyalur KUR dengan

    merealisasikan KUR Hingga 30 September 2017, dan menjadi penyaluran

    tertinggi sebesar Rp52,19 triliun (74,4% dari target), diikuti dengan Bank

    Mandiri sebesar Rp9,1 triliun (70,1% dari target), dan BNI sebesar Rp5,4

    triliun (45,2% dari target). Sisanya disumbangkan oleh Bank

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp5,2 Triliun (25,5% dari target) dan

    Bank Umum Swasta sebesar Rp4,9 Triliun (17,8% dari target). Oleh sebab

    itu bank harus bisa menetapkan mekanisme pelaksanaan kredit serta

    mengantisipasi masalah–masalah yang timbul, karena itu akan

    berpengaruh pada aktivitas perbankan itu sendiri terutama terhadap kerja

    operasional bank dalam penyaluran kredit untuk kesejahteraan masyarakat.

    Bagi yang sedang terbentur modal untuk menjalankan bisnis, maka

    Kredit Usaha Rakyat bisa menjadi solusi yang tepat mengingat adanya

    beberapa keuntungan yang ditawarkannya. Selain Bank BRI, ada beberapa

    bank lainnya yang juga turut melaksanakan program dari pemerintah

    namun tingginya ketertarikan masyarakat untuk mengajukan kredit mikro

    di Bank BRI adalah karena suku bunganya yang relatif kecil. Untuk tahun

    2016 Bank BRI diketahui menawarkan layanan pinjaman mikro dengan

    suku bunga yang hanya 1.025% flat/bulan dan angka ini dianggap cukup

    meringankan nasabah. Bukan hanya itu saja, nasabah juga akan

    memperoleh cashback untuk setiap 6 bulan jika tepat waktu dalam

    melakukan pembayaran kredit sesuai dengan jangka waktu kredit.

    PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) memfokuskan pelayanan

    kepada masyarakat kecil dalam membantu masalah permodalan dalam

    upaya meningkatkan taraf hidup agar menjadi lebih baik. Fasilitas kredit

    yang diberikan adalah Kredit Usaha Rakyat, yang dapat digunakan untuk

    memenuhi kebutuhan modal usaha sehingga dapat memperlancar dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    meningkatkan tingkat produksi operasional, dan juga untuk

    mempertahankan kelangsungan aktivitas usaha calon debitur.

    Dengan adanya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memberikan

    Kredit Usaha Rakyat diharapkan mampu menanggulangi permasalahan-

    permasalahan masyarakat menengah ke bawah. Kredit berfungsi untuk

    mendorong dan melancarkan perdagangan, produksi dan jasa-jasa yang

    kesemuanya ditunjukkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

    Namun tidak sedikit nasabah yang mengeluhkan ataupun tidak mampu

    memanfaatkan bantuan dana tersebut dengan baik. Banyak dari pelaku

    usaha mengakui masih belum mengerti tentang bantuan dana KUR dan

    tidak sedikit pula dari sekian banyak pelaku UMKM kesulitan dalam

    mengembangkan usahanya,

    Sektor UMKM lebih sering memanfaatkan sumber daya alam dan

    padat karya seperti pertanian, perkebunan, peternakan, dan perdagangan.

    Oleh karena itu sektor UMKM sering disebut kegiatan ekonomi berbasis

    kerakyatan dimana umumnya barang-barang yang dihasilkan oleh pelaku

    UMKM adalah berupa kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan oleh hampir

    semua lapisan masyarakat. Jika ditinjau dari proporsi unit usaha pada

    sektor ekonomi UMKM yang memiliki proporsi unit usaha terbesar

    adalah: (1) sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan; (2)

    perdagangan, hotel dan restoran; (3) industri pengolahan, (4)

    pengangkutan dan komunikasi; (5) jasa-jasa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    Pada dasarnya kendala yang dihadapi para pengusaha UMKM

    dalam meningkatkan kemampuan usaha sangat kompleks dan meliputi

    berbagai aspek yang mana salah satu dengan yang lainnya saling berkaitan

    antara lain; kurangnya permodalan baik jumlah maupun sumbernya,

    kurangnya kemampuan manajerial dan keterampilan beroperasi serta tidak

    adanya bentuk formil dari perusahaan, lemahnya organisasi dan

    terbatasnya pemasaran. Disamping hal-hal terdapat juga persaingan yang

    kurang sehat dan desakan ekonomi sehingga mengakibatkan ruang lingkup

    usaha menjadi terbatas.

    B. Batasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang dan kajian tentang strategi pemasaran

    KUR (kredit usaha rakyat) pada PT. Bank Rakyat Indonesia dalam upaya

    meningkatkan penjualan pn roduk yang sangat luas, maka perlu adanya

    pembatasan masalah supaya tujuan dari penulisan dapat berfokus dan

    terarah. Adapun masalah terebut adalah: strategi pemasaran KUR, kendala

    pemasaran KUR, dan prosedur pemberian KUR di Bank BRI.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah

    sebagai berikut:

    1. Bagaimanakah strategi pemasaran KUR di Bank BRI?

    2. Bagaimanakah prosedur pemberian KUR di Bank BRI?

    3. Apa saja kendala pemasaran KUR di Bank BRI?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    D. Tujuan Masalah

    Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka terdapat

    tujuan sebagai berikut

    1. Untuk mengetahui strategi pemasaran KUR di Bank BRI

    2. Untuk mengetahui prosedur pemberian KUR di Bank BRI

    3. Untuk mengetahui kendala dalam pemasaran KUR di Bank BRI

    E. Manfaat Penulisan

    Adapun manfaat penulisan ini yaitu:

    Tulisan ini diharapkan memberi manfaat bagi beberapa pihak, yaitu:

    1. Bagi Penulis

    Menambah wawasan mengenai strategi pemasaran KUR (kredit usaha

    rakyat) pada PT. Bank Rakyat Indonesia dalam upaya meningkatkan

    penjualan produk.

    2. Bagi Universitas

    Memperoleh informasi mengenai strategi pemasaran KUR (kredit

    usaha rakyat) pada PT. Bank Rakyat Indonesia dalam upaya

    meningkatkan penjualan produk.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIK

    A. Pengertian Pemasaran

    Menurut Laksana (2008:4-5) pemasaran adalah “segala kegiatan

    yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

    konsumen.” Dan manajemen pemasaran yaitu “pertukaran produk yang

    dilakukan melalui aktifitas dari bauran pemasaran, seperti produk, price,

    promotion dan place”. Menurut Alma (2009: 257) pemasaran ialah sebuah

    disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran

    dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholdernya.

    Menurut Assauri (2011:2) dalam America Marketing Association,

    pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan

    dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen.

    Kotler dan Keller (2009:6) dalam buku yang berjudul “Marketing

    Management” mengemukakan pemasaran yaitu “fungsi organisasi dan

    serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan

    menyampaikan nilai kepada pelanggan yang memberikan keuntungan bagi

    organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi”.

    Menurut Kotler (1992) marketing is a social and managerial

    process by which individuals and groups obtain what they need and what

    through creating, offering, and exchanging products of value of with other

    (Pemasaran adalah prosese sosial dan manajerial dengan mana seseorang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

    melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai).

    Pemasaran sebagai fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk

    kreasi, komunikasi dan penyampaian nilai kepada pelanggan dan

    mengelola hubungan pelanggan yang memberikan manfaat bagi organisasi

    dan para pemangku kepentingan (stakeholders) yang memiliki hubungan

    erat dengan organisasi (George & Michael, 2009). Pemasaran adalah suatu

    proses sosial dan manajerial yang mana individu-individu atau organisasi

    mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,

    penawaran dan pertukaran produk-produk yang bernilai ( Kotler, 1991).

    Konsep inti pemasaran menurut pendapat di atas menjelaskan

    bahwa ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam terjadinya proses

    pemasaran. Dalam pemasaran terdapat produk sebagai kebutuhan dan

    keinginan orang lain yang memiliki nilai sehingga diminta dan terjadinya

    proses permintaan karena ada yang melakukan pemasaran.

    B. Strategi Pemasaran

    Menurut Steiner dan Milner strategi didefinisikan sebagai

    penetapan misi sebuah perusahaan. Penetapan misi tersebut dilakukan

    melalui penetapan sasaran organisasi dengan melakukan peningkatan

    kekuatan eksternal dan internal serta melakukan perumusan implementasi

    kebijakan secara tepat sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi dapat

    tercapai. Lebih lanjut menurut Suryana (2006: 173-174) mendefinisikan

    strategi dengan istilah 5P miliknya yaitu: 1) strategi adalah perencanaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    (plan), 2) strategi adalah pola (pattern), 3) strategi adalah posisi (position),

    4) strategi adalah perspektif (perspective), dan 5) strategi adalah

    permainan (play).

    Tull dan Keble mendefinisikan strategi pemasaran sebagai sebuah

    alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan organisasi atau

    lembaga dengan mengembangkan keunggulan yang berkesinambungan

    yang dimiliki yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran yang akan

    dituju. Sedangkan menurut Sofjan Assauri (2007: 168-169) strategi

    pemasaran adalah rencana secara menyeluruh yang memberikan panduan

    tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan pemasaran

    sebuah perusahaan.

    Berdasarkan uraian di atas, strategi pemasaran adalah serangkaian

    tujuan dan sarana, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha

    usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing

    tingkatan dan acuan alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan

    dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu

    berubah.

    Seperti pada uraian di atas strategi pemasaran sangat perlu

    diterapkan supaya tujuan pemasaran suatu perusahaan dapat dilaksanakan.

    Menurut Fredy Rangkuti unsur-unsur strategi pemasaran untuk dapat

    meningkatkan tujuan pemasaran antara lain:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    1. Segmentasi Pasar

    Segmentasi pasar adalah tindakan untuk mengidentifikasi

    konsumen yang dibedakan menurut karakteristik kebutuhan produk

    dan bauran pemasaran itu sendiri

    2. Targetting

    Targetting merupakan tindakan dan upaya yang dilakukan

    sebuah perusahaan untuk memilih satu atau lebih segmen pasar yang

    akan dimasuki.

    3. Positioning

    Positioning bertujuan untuk menetapkan posisi pasar. Tujuan

    dari positioning adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan

    keunggulan produk yang ada di pasar kepada konsumen.

    4. Differensiasi

    Differensiasi berarti hal yang menjadi pembeda antara produk

    yang satu dengan produk yang lainnya.

    5. Bauran Pemasaran

    a. Product

    Produk merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai di pasar

    yang memberikan manfaat serta kepuasan dalam bentuk barang

    dan jasa. Strategi penentuan produk meliputi: 1) menentukan

    logo, 2) menciptakan merk, 3) menciptakan kemasan, dan 4)

    keputusan label.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    b. Price

    Harga menjadi satuan ukur mengenai mutu suatu produk dan

    harga merupakan unsur bauran pemasaran yang fleksibel (dapat

    berubah secara cepat). Adapun tujuan penetapan harga adalah: 1)

    untuk kelangsungan operasional perusahaan, 2) memaksimalkan

    laba, 3) memperbesar market-share, 4) mutu produk, dan 5)

    persaingan

    c. Promotion

    Pemberian informasi tentang suatu produk kepada konsumen

    menjadi faktor dominan dalam pemasaran.

    d. Place

    Tempat yang strategi sangat penting dalam pemasaran dalam

    mendistribusikan produk kepada konsumen. Faktor yang

    mempengaruhi dalam penentu distribusi adalah: 1) pertimbangan

    pembelian atau faktor pasar, 2) faktor produksi atau pengawasan

    dan keuangan

    C. Produk Pinjaman Bank Rakyat Indonesia Bagi UMKM

    Berdasarkan Undang-undang No. 7 Tahun 1992, lembaga keuangan

    merupakan institusi yang aktivitasnya menghipun dan menyalurkan dana

    kepada masyarakat. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang

    ada di Indonesia. Maka berdasarkan definisi tersebut produk keuangan

    adalah segala bentuk layanan yang diberikan oleh lembaga keuangan yang

    berhubungan dengan penghimpunan dan penyaluran dana dari dan pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan jasa keuangan adalah

    segala layanan yang diberikan oleh lembaga keuangan yang tidak

    berhubungan dengan aktivitas penghimpunan dan penyaluran dana dari

    dan untuk masyarakat.

    Berdasarkan definisi di atas produk keuangan perbankan terdiri dari

    tabungan, pinjaman/kredit, giro dan deposito. Selanjutnya yang termasuk

    ke dalam jasa keuangan perbankan adalah bank garansi dan self deposit

    box. Bank Rakyat Indonesia sebagai sebuah lembaga kuangan memiliki

    berbagai jenis produk pinjaman yang ditujukan bagi pelaku Usaha Mikro

    Kecil dan Menengah (UMKM). Produk pinjaman dari BRI tersebut lebih

    dikenal dengan Kredit Usaha Rakyat.

    Kredit Usaha Rakyat merupakan program pemerintah dalam bentuk

    pinjaman modal usaha bagi masyarakat yang produktif. Kredit Usaha

    Rakyat diberikan untuk memberikan solusi bagi para pelaku Usaha Mikro

    Kecil dan Menengah untuk mengembangkan usaha meskipun memiliki

    keterbatasan modal. Bank Rakyat Indonesia sebagai salah satu bank yang

    menyalurkan KUR memiliki tiga jenis produk KUR untuk UMKM,

    sebagai berikut:

    A. Kredit Usara Rakyat Mikro BRI

    Kredit Usaha Mikro BRI adalah produk keuangan yang bertujuan

    untuk memberikan kredit kepada pelaku usaha dalam bentuk modal

    kerja dan investasi. Terdapat dua jenis KUR Mikro BRI, yaitu Kredit

    Modal Kerja (KMK) dengan jangka waktu tenor maksimal tiga tahun

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    dan Kredit Investasi (KI) dengan jangka waktu tenor maksimal lima

    tahun. Suku bunga yang berlaku pada jenis produk ini adalah 6% per

    tahun atau setara dengan 0,41% per bulan. Batas maksimal kredit yang

    bisa diberikan bagi debitur adalah sebesar Rp. 50.000.000 pada tahun

    2020. Debitur tidak akan dikenai biaya administrasi dan provisi dalam

    memanfaatkan KUR Mikro BRI.

    B. Kredit Usaha Rakyat Ritel BRI

    Kredit Usaha Rakyat Ritel tidak jauh berbeda dengan produk KUR

    Mikro. Perbedaan utama antara produk KUR Mikro dan KUR Ritel

    adalah besaran jumlah kredit yang dapat diajukan. Besaran jumlah

    dana yang dapat diajukan pada KUR Ritel adalah Rp. 25.000.000 -

    Rp. 500.000.000. Nilai tersebut lebih besar dari jumlah kredit yang

    bisa diberikan pada KUR Mikro. Tingkat suku bunga efektif yang

    diberlakukan adalah sebesar 6% per tahun.

    C. Kredit Usaha Rakyat Tenaga Kerja Indonesia BRI

    Kredit Usaha Rakyat BRI tidak hanya ditujukan bagi para pelaku

    UMKM. Bank Rakyat Indonesia juga memfasilitasi pemberian kredit

    bagi para buruh migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI). KUR

    Tenaga Kerja Indonesia hanya dapat diberikan bagi para TKI dengan

    penempatan kerja di Singapura, Hongkong, Taiwan, Brunei

    Darussalam, Jepang, Korea Selatan dan Malaysia. Besaran plafon

    yang dapat diberikan adalah sebesar Rp. 50.000.000 pada tahun 2020.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    D. Hambatan Pemasaran Produk Perbankan

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hambatan didefinisikan

    sebagai sesuatu yang dapat menghalangi kemajuan dalam pencapaian

    suatu hal. Dalam konteks makalah ini, hambatan merupakan hal-hal yang

    dapat menghalangi pemasaran produk dan jasa perbankan bagi

    masyarakat. Terdapat beberapa hal yang menjadi penghambat pemasaran

    produk dan jasa keuangan, yaitu:

    1. Kesalahan memiih lokasi perusahaan

    Menentukan tempat perusahaan yang sesuai yang penting yang

    berkaitan dengan jenis produk dan keperluan konsumen yang tinggal

    di sekitar lokasi perusahaan tersebut. Dalam konteks pemasaran

    produk perbankan khususnya Kredit Usaha Rakyat pemasaran produk

    KUR pada suatu Bank dapat ditentukan berdasarkan keadaan

    geografis sekitar bank. Jika hanya terdapat sedikit pelaku UMKM

    yang berdomisili di sekitar bank maka hal tersebut dapat menjadi

    penghambat pemasaran KUR kepada masyarakat.

    2. Pasar yang terpecah-pecah

    Persaingan yang tajam menyebabkan pasar menjadi semakin terpecah-

    pecah. Hal ini yang menyebabkan semakin kecilnya keuntungan yang

    dapat diperoleh. Dalam konteks penyaluran Kredit Usaha Rakyat

    pasar yang terpecah-pecah berarti banyaknya persaingan terhadap

    pilihan pinjaman modal dan investasi yang diberikan oleh berbagai

    perbankan yang ada. Hal ini yang dapat menghambat pemasaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    penyaluran kredit bagi bank tertentu dibandingkan dengan bank

    lainnya.

    3. Pendeknya tahap-tahap pertumbuhan pada barang-barang yang

    berhasil.

    Bila suatu produk berhasil dipasarkan pesaing sangat cepat sekali

    meniru dengan menawarkan berbagai keunggulan yang beragam. Hal

    inilah yang dapat memperpendek tahap pertumbuhan suatu produk

    baru. Dalam konteks pemasaran Kredit Usaha Rakyat banyaknya

    pesaing yang juga menawarkan kredit baik dari sektor perbankan

    maupun non bank menyebabkan dan menjadi penghambat lancarnya

    pemasaran penyaluran kredit kepada masyarakat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A. Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Produknya

    1. Sejarah BRI

    Pada tahun 1895 lahirnya bank BRI. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

    adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada

    awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah

    oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

    en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan

    Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani

    orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri

    tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran

    BRI.

    Pada tahun 1946 BRI Pasca Kemerdekaan RI. Pada periode setelah

    kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1

    disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik

    Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun

    1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai

    aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah

    nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Pada tahun 1960 Peleburan BRI, BKTN, & NHM. Pada waktu itu

    melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan

    Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan

    dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan

    Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank

    Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

    Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang

    pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam

    ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks

    BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang

    Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang

    Ekspor Impor (Exim).

    Pada tahun 1992 BRI Hari Ini. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan

    Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI

    No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.

    Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik

    Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk

    menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan

    nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih

    digunakan sampai dengan saat ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    2. Visi dan Misi bank BRI

    a. Visi BRI

    Menjadi The Most Valueable Bank di Asia Tenggara dan Home to The

    Best Talent.

    b. Misi BRI

    1) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan

    pelayanan kepada segmen mikro, kecil dan menengah untuk

    menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

    2) Memberikan pelayanan prima dengan fokus kepada nasabah melalui:

    a) Sumber daya manusia yang profesional dan memiliki

    budaya berbasis kinerja (performance-driven culture)

    b) Teknologi informasi yang handal dan future ready

    c) Jaringan kerja konvensional maupun digital yang

    produktif dengan menerapkan prinsip operational dan risk

    management excellence.

    3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-

    pihak yang berkepentingan (stakeholders) dengan memperhatikan

    prinsip keuangan berkelanjutan dan praktik Good Corporate

    Govermance yang sangat baik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    B. Strategi Pemasaran KUR Bank Rakyat Indonesia

    Anita (2017) menjelaskan dalam penelitiannya yang dilakukan di PT.

    Bank Rakyat Indonesia bahwa strategi pemasaran KUR membutuhkan analisis

    data untuk dapat menilai peluang ataupun ancaman yang mungkin akan datang.

    BRI menggunakan analisis SWOT untuk dapat melihat ancaman serta peluang

    bagi BRI. Analisis SWOT terdiri dari Strength (Kekuatan), Weakness

    (Kelemahan), Opportunitis (Peluang), dan Threats (Ancaman).

    1. Strength (Kekuatan)

    a) Brand

    BRI merupakan salah satu bank pemerintah yang sudah dikenal oleh

    masyarakat umum. Nama BRI yang dikenal baik oleh masyarakat umum

    merupakan kekuatan yang dimiliki untuk dapat menyalurkan Kredit Usaha

    Rakyat kepada masyarakat luas.

    b) Account Officer

    Account Officer yang memadai untuk menjalankan program KUR, sehingga

    mampu melayani setiap calon debitur dengan baik dalam proses pemasaran

    KUR di BRI.

    c) Pelayanan yang Baik

    Pelayanan SDM yang baik juga menjadi kekuatan karena dapat menarik

    minat masyarakat untuk mengajukan KUR pada BRI.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    d) Fasilitas Mendukung

    Fasilitas yang disediakan oleh BRI cukup memadai sehingga mampu

    mendukung terlaksananya pemberian KUR pada BRI.

    2. Weakness (Kelemahan)

    Terbatas sektor UMKM-K yang dapat dibiayai merupakan kelemahan yang

    dimiliki BRI dalam menjalankan strateginya dalam pemasaran KUR.

    3. Opportunities (Peluang)

    Usaha-usaha kecil, menengah, dan koperasi yang masih membutuhkan

    tambahan modal usaha menjadi peluang yang besar untuk terus berjalannya

    program KUR.

    4. Threats (Ancaman)

    Persaingan dari Bank lain yang juga menawarkan prosuk yang sama menjadi

    ancaman bari BRI dalam memasarkan KUR.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Dari analisis SWOT tersebut BRI telah menentukan dan menjalankan strateginya

    dalam pemasaran KUR. Salah satu strateginya yaitu dengan memanfaatkan fasilitas yang

    mendukung, dengan membuat spanduk yang dipasang dijalan-jalan umum serta dikantor

    cabang dan kantor cabang pembantu. BRI juga membuat brosur yang berisikan KUR yang

    disebarluaskan ke masyarakat umum.

    Tabel 3.1 Realisasi dan Penyaluran KUR Bank Rakyat Indonesia

    Realisasi

    Penyaluran KUR

    Mikro Ritel

    2017 2018 201

    9

    2020 2017 2018 2019 2020

    Plafon (Dalam

    Jutaan Rupiah)

    Rp.1.056.041

    Rp.5.456.92

    9

    Rp. 5,9

    Rp. 10.64

    5.797.25

    Rp.52.212.68

    Rp.732.861

    Rp.600.065

    Rp.772.620.86

    Debitur 64.129

    jiwa

    301.8

    54 jiwa

    320.

    140 jiwa

    414.3

    81jiwa

    272

    jiwa

    3.221

    jiwa

    2.647

    jiwa

    3.102

    jiwa

    Rata-rata Kredit

    Rp.16.47

    Rp.18.08

    Rp. 0

    Rp.25,61

    Rp.191.96

    Rp.221.53

    Rp.226.7

    Rp.249.07

    Sumber: kur.ekon.go.id/realisasi_kur/2017-2020

    Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi penyaluran KUR terbesar

    adalah pada tahun 2020 pada sektor mikro dan ritel karena strategi pemasaran KUR

    berjalan dengan baik.

    C. Pengertian KUR

    Pengertian kredit menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

    adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

    persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

    mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

    pemberian bunga.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Kredit Usaha Rakyat, yang selanjutnya disingkat KUR, adalah

    kredit/pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam

    bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk

    usaha produktif. KUR dalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber

    dananya berasal sepenuhnya dari bank. Pemerintah memberikan penjaminan terhadap

    resiko KUR sebesar 70% sementara sisanya sebesar 30% ditanggung oleh bank

    pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam rangka meningkatkan akses UMKM-K

    pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    KUR disalurkan oleh 6 bank pelaksana yaitu Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN, dan

    Bank Syariah Mandiri (BSM).

    KUR merupakan Kredit Modal Kerja dan atau Kredit Investasi dengan plafon

    kredit sampai dengan Rp 500 juta yang diberikan kepada usaha mikro, kecil dan

    koperasi yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dari

    Perusahaan Penjamin. Namun, tidak semua usaha dapat d i biaya oleh KUR. BRI menilai

    calon debitur dengan menggunakan prinsip kriteria 5C yaitu character (karakter),

    capacity (kemampuan mengembalikan utang), collateral (jaminan), capital (modal), dan

    condition (situasi dan kondisi). jika calon debitur memenuhi kriteria 5C tersebut maka di

    anggap layak untuk mendapatkan fasilitas kredit. Konsep 5C yang di maksud yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    1. Character (karakter) Calon debitur memiliki karakter baik, tidak sedang

    bermasalah dengan hukum atau kepolisian.

    2. Capacity (kemampuan mengembalikan utang) Usaha yang sedang

    dijalankan dinilai baik dan berpotensi untuk berkembang. Sehingga

    mampu menghasilkan pendapatan yang dinilai mampu untuk memenuhi

    angsuran pokok serta bunga pinjaman.

    3. Collateral (jaminan) Agunan yang di jaminkan di nilai mencukupi untuk

    mengcover pinjaman apabila terjadi kredit macet selama kredit

    berlangsung.

    4. Capital (modal) Keadaan ekonomi calon debitur dalam keadaan baik,

    dapat di lihat dari laporan laba rugi usaha selama 3 bulan terakhir saat

    mengajukan kredit.

    5. Condition (situasi dan kondisi) Usaha sudah berjalan minimal selama 6

    bulan, memiliki legalitas perizinan atas usaha yang di jalankan, dan

    bidang usaha yang dijalankan dinilai memiliki prospek yang cukup baik

    untuk terus berdir

    D. Prosedur Pemberian KUR pada Bank BRI

    Proses dalam memperoleh KUR di BRI melalui beberapa tahap,

    diantaranya:

    1. Calon debitur mengajukan KUR ke BRI.

    Calon debitur mengajukan permohonan kredit usaha rakyat (KUR) secara

    tertulis kepada pihak BRI. Calon debitur KUR datang kekantor BRI,

    kemudian dengan dibantu oleh Customer Service, calon debitur KUR

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    mengisi formulir pendaftaran atau formulir pengajuan permohonan KUR

    yang sudah disediakan pihak bank, kemudian di tanda tangani oleh

    pemohon.

    2. Pihak BRI akan mendata beberapa informasi tentang calon debitur seperti

    nama lengkap, alamat, usaha, lama usaha, dan pengajuan jumlah kredit.

    Setelah itu calon debitur akan di jelaskan mengenai persyaratan yang harus

    dilengkapi, dan angsuran sesuai plafon kredit yang di ajukan, serta jangka

    waktu dan bunga kredit. Jika sepakat maka calon debitur akan di minta untuk

    melengkapi persyaratan awal seperti fotokopi KTP suami istri dan bisa

    langsung di serahkan kepada pihak BRI.

    3. Dilakukan pengecekan Sistem Informasi Debitur (SID) BI checking, apabila

    debitur tidak sedang menggunakan fasilitas di bank lain dan track record nya

    baik maka debitur akan diminta untuk melengkapi dokumen lainnya untuk

    dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

    4. Tahap selanjutnya akan di lakukan survey usaha calon debitur oleh pihak

    BRI dan mencari informasi-informasi dari pihak ketiga seperti tetangga

    sekitar calon debitur.

    5. Setelah dilakukan survey maka akan dilakukan pertimbangan apakah calon

    debitur layak untuk menerima fasilitas kredit sesuai dengan plafon yang

    diajukan.

    6. Jika calon debitur dianggap layak maka akan dilakukan pemutusan kredit

    oleh pimpinan cabang BRI, pada tahap ini semua dokumen yang di butuhkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    serta semua persyaratan harus sudah di lengkapi oleh debitur, dan

    selanjutnya akan dilakukan akad kredit antara pihak BRI dengan debitur.

    7. Tahap terakhir yaitu realisasi kredit yang dilakukan di teller.

    Apabila terjadi keterlambatan pencairan dana kredit usaha rakyat,

    disebabkan oleh banyaknnya peminat yang hendak menjadi calon debitur

    kredit usaha rakyat.

    E. Kendala dalam Pemasaran KUR pada BRI

    Menurut hasil penelitian dari Irawati & Marlina (2017), kendala yang

    sering dihadapi oleh account officer sebagai pemasar KUR yaitu:

    1. Belum memiliki legalitas atas usahanya seperti SIUP dan TDP.

    Dalam Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014

    tentang Surat Ijin Perdagangan (“UU Perdagangan”) menyatakan:

    “Pelaku usaha yang melakukan kegiatan usaha perdagangan wajib

    memiliki perizinan di bidang perdagangan yang diberikan oleh Menteri”.

    Pasal ini yang menjadi dasar hukum penerbitan SIUP. Tanpa memiliki

    SIUP, ancaman pidana bagi pelaku usaha adalah pidana penjara paling

    lama 4 tahun atau pidana denda paling banyak Rp 10 miliar.

    Tanda Daftar Perusahaan (“TDP”) adalah surat tanda pengesahan

    yang diberikan oleh Kantor Pendaftaran Perusahaan kepada perusahaan

    yang telah melakukan pendaftaran perusahaan (pasal 1 angka 2

    Permendag No. 37/M-DAG/PER/2007 tentang Penyelenggaraan

    Pendaftaran Perusahaan).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5332a3e55eb82/nprt/lt51a8623f2fb9d/undang-undang-nomor-7-tahun-2014https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5332a3e55eb82/nprt/lt51a8623f2fb9d/undang-undang-nomor-7-tahun-2014

  • 29

    2. Belum memiliki NPWP atas nama pribadi atau NPWP atas nama

    perusahaan.

    Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan

    kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang

    dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak

    dalam melaksanakan hak dan kewajibannya.

    3. Memiliki pesaing-pesaing yang juga menawarkan produk yang sama ke

    masyarakat luas.

    KUR merupakan salah satu program pemerintah yang dijalankan

    oleh sektor perbankan, program KUR ini bukan hanya dilaksanakan oleh

    Bank BRI saja, tetapi juga oleh Bank Pemerintah lainnya. Hal ini tentu

    menjadi kendala bagi BRI dalam melakukan pemasaran KUR karena

    dengan begitu BRI memiliki pesaing-pesaing yang juga menawarkan

    produk yang sama ke masyarakat luas.

    4. Terbatasnya sektor UMKM-K yang dapat dibiayai oleh KUR juga

    menjadi salah satu kendala dalam proses pemasaran KUR karena dengan

    begitu dapat memepersempit peluang pemasar untuk memperoleh calon

    debitur.

    Beberapa sektor usaha yang tidak diperbolehkan untuk d ibiayai program

    KUR di antaranya: (1) Industri rokok, (2) Angkutan kota, (3) Debt collector, (4)

    Multi level marketing, (5) Penyaluran PRT, (6) Wartel /warnet, (7) Perdagangan

    voucher, (8) Perdagangan / toko HP, (9) Perdagangan mobil bekas, (10)

    Perdagangan motor bekas, (11) Jasa pengobatan alternatife, (12) Jasa sehat bugar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    (gym/fitness), (13) Minimarket non franchise, (15) Rental game, (16) Rental

    kendaraan individu, (17) Industri dan perdagangan zeolith (18) Percetakan, (19)

    PJTKI (perusahaan jasa tenaka kerja Indonesia), (20) Penambangan pasir, (21)

    Catering perusahaan, (22) Tambak bandeng/ udang, dan (23) Industri plastik .

    Usaha-usaha tersebut dinilai sebagai jenis usaha yang seringkali mengalami

    kredit macet saat mendapat fasilitas kredit BRI, sehingga diputuskan untuk tidak

    diperbolehkan memberikan fasilitas kredit kepada jenis usaha tersebut.

    Keputusan ini ditentukan oleh masing-masing kantor wilayah bukan ketentuan

    dari pemerintah. Jadi tidak setiap kantor cabang BRI tidak diperbolehkan

    membiayai usaha-usaha tersebut, hal ini ditetapkan sesuai dengan kebijakan

    kantor wilayah masing-masing kantor cabang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan uraian pada kajian teori dan pembahasan pada makalah ini, dapat

    ditarik beberapa kesimpulan antara lain:

    1. Strategi pemasaran yang ditetapkan dan dijalankan oleh PT Bank Rakyat

    Indonesia dengan menggunakan analisis SWOT.

    2. Untuk mendapat KUR di BRI ada beberapa proses yang harus dilalui,

    yaitu permohanan kredit calon debitur, wawancara, proses kredit, survei,

    pemutusan kredit, realisasi kredit, dan pencairan dana

    3. Para pelaku UMKM-K yang belum memiliki legalitas atas usahanya

    seperti SIUP, TDP, dan belum memiliki NPWP menjadi salah satu kendala

    bagi pemasar KUR. Selain itu, banyaknya jenis usaha yang tidak boleh

    dibiayai juga menjadi kendala bagi pemasar karena terbatasnya sektor

    usaha yang dapat dibiayai sehingga mempersempit jangkauan pemasar

    untuk memperoleh debitur.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Saran

    Berdasarkan uraian pada kajian teori dan pembahasan pada makalah ini, adapun

    hal-hal yang dapat penulis sarankan adalah:

    1. Mengingat bahwa dalam pengajuan KUR terdapat beberapa syarat,

    maka calon debitur perlu melek informasi terkait tentang prosedur

    pengajuan kredit melalui 5C, yaitu character, capacity, colleteral,

    capital dan condition.

    2. BRI perlu melakukan pengawasan serta pembinaan terhadap calon

    debitur karena sebagaian besar calon debitur adalah pengusaha kecil

    atau pedagang. Bank sebagai kreditur perlu lebih selektif dalam

    memilih calon debitur karena hal ini terkait dengan kelangsungan

    usaha dari calon debitur sehingga kredit yang diberikan dapat

    meningkatkan produktivitas usaha dari calon debitur.

    3. Dalam proses pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

    sebaiknya costumer service KUR memberikan penjelasan detil

    mengenai fungsi dan tujuan bagi setiap prosedur yang dijalani oleh

    setiap nasabah sehingga nasabah dapat mengerti dan memahami semua

    prosedur yang diterapkan di PT Bank Rakyat Indonesia.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    DAFTAR PUSTAKA

    Adwiyah, Rabiatul (2011), Analisis Strategi Pemasaran Program Kredit Usaha

    Rakyat (KUR) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero). Tbk Cabang

    Bima Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Istitut Pertanian Bogor.

    Alma, B. (2002) Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Penerbit: Alfabeta, cetakan kelima.

    Andika, S. R. (2013) Mekanisme Dan Strategi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat

    (KUR) Mikro Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia) (Persero) Tbk.

    Wilayah Malang. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

    Assauri. 2014. Manajemen Pemasaran Edisi Pertama. PT RajaGrafinfo Persada. Jakarta.

    Assuari, Sofjan. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Raja Grafido, 2017

    Belch, George, E. & Belch, Michael, A. (2009). Advertising and promotion: An

    Integrated Marceting Communication Prepective. 8th Edition. New York: McGraw-Hill. Alih Bahasa Revyani Syahrial dan Dyah (2007:8)

    Dewi, A & Syahir. H. Peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan

    UMKM Di Kota Mendan (Studi Kasus Bank BRI)) dalam Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1, No. 3, Februari 2013

    Irawati, A & Marlina, A. (2017). Strategi Pemasaran KUR pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Cabang Bogor Pajajaran Universitas IBN Khaldun

    Oktavianus Yudhi. Strategi Pemasaran Produk Kredit (Kasus Bank Nagari Cabang Pekanbaru)

    Kotler, P. 1991. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan Implementasi, dan Pengendalian terj. Jakarta: Universitas Indonesia.

    Laksana, F. (2008) Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis, Graha Ilmu.

    Mishkin, Frederick S. Financial Markets and Institution. Addison-wesley.2000

    Orlandu, A. & Romi, S. Mekanisme Pencairan Kredit Usaha Rakyat Pada PT.

    Bank Rakyat Indonesia Unit Lubuk Buaya Rangkuti, Fredy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta:

    Gramedia Pustaka Utama, 1997.

    Suryana. Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat Patria. 2006.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Undang-Undang no.7 tahun 1992 tentang perbankan.

    https://bri.co.id/sejarah Diakes pada 24 oktober 2019

    https://bri.co.id/visi-misi Diakses pada 24 Oktober 2019 https://kur.ekon.go.id/realisasi_kur/2017/1 Diakses pada 28 Juli 2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://bri.co.id/sejarahhttps://bri.co.id/visi-misihttps://kur.ekon.go.id/realisasi_kur/2017/1