68
STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans Houtt) (Studi Kasus di CV. Nusantara Spices) (Skripsi) Oleh SHABRINE ALIFAH URWATILWUTSQO FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans

Houtt) (Studi Kasus di CV. Nusantara Spices)

(Skripsi)

Oleh

SHABRINE ALIFAH URWATILWUTSQO

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

i

ABSTRACT

EXPORT MARKETING STRATEGY OF MACE (Myristica fragrans Houtt)

(Case Study in CV. Nusantara Spices)

By

SHABRINE ALIFAH URWATILWUTSQO

The study aimed to analyze how marketing strategies implemented by CV.

Nusantara Spices in exporting the mace products in order to compete with other

companies. This study used data obtained from direct observation and interviews

using questionnaires. The analytical method used in this study was SWOT

analysis. The steps of the SWOT analysis were identification the internal and

external factors of company, determined matrix of IFE and EFE, determined

company position, and SWOT matrix. The results showed that the marketing

strategy of mace export applied by CV. Nusantara Spices was an aggressive

growth strategy (growth oriented strategy). The strategy was a profitable strategy,

because the company has the power that can be used to achieve the opportunities

that exist. The best strategies can be applied in the marketing efforts of mace

exports in CV. Nusantara Spices were increasing the potential use of raw

materials, labor, and production to meet market demand and maintain the image

of the company and price stability to expand marketing.

Page 3: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

ii

Shabrine Alifah Urwatilwutsqo

Keywords: mace, CV. Nusantara Spices, export, SWOT analysis, marketing

strategy

Page 4: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

ABSTRAK

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans

Houtt) (Studi Kasus di CV. Nusantara Spices)

Oleh

SHABRINE ALIFAH URWATILWUTSQO

Penelitian bertujuan untuk menganalisis bagaimana strategi pemasaran yang

diterapkan oleh CV. Nusantara Spices dalam mengekspor produk fuli pala yang

dihasilkan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Data yang digunakan

pada penelitian diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara

menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis SWOT. Tahapan dalam analisis SWOT adalah identifikasi faktor

internal dan eksternal perusahaan, penentuan matriks IFE dan EFE, penentuan

posisi perusahaan, dan matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

strategi pemasaran ekspor fuli pala yang diterapkan oleh CV. Nusantara Spices

adalah strategi pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). Strategi

tersebut merupakan strategi yang menguntungkan karena perusahaan memiliki

kekuatan yang dapat digunakan untuk mencapai peluang yang ada. Strategi

terbaik yang dapat diterapkan dalam upaya pemasaran ekspor fuli pala di CV.

Nusantara Spices yaitu meningkatkan pemanfaatan potensi bahan baku, tenaga

Page 5: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

iv

Shabrine Alifah Urwatilwutsqo

kerja, dan produksi untuk memenuhi permintaan pasar serta menjaga citra

kewirausahaan dan kestabilan harga untuk memperluas pemasaran.

Kata kunci: fuli pala, CV. Nusantara Spices, ekspor, analisis SWOT, strategi

pemasaran

Page 6: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans

Houtt) (Studi Kasus di CV. Nusantara Spices)

Oleh

SHABRINE ALIFAH URWATILWUTSQO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 7: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica
Page 8: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica
Page 9: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica
Page 10: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 22 Desember 1997, sebagai putri

pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Agus Sanusi dan Ibu Yoyoh

Khoeriyah. Penulis mengawali pendidikan di TK Al-Fikri pada tahun 2002-2003,

SD Al-Fikri pada tahun 2003-2009, SMP Negeri 2 Tigaraksa pada tahun 2009-

2012, dan SMA Negeri 6 Kab. Tangerang pada tahun 2012-2015. Pada tahun

2015 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Mandiri Universitas

Lampung.

Pada bulan Januari-Maret 2018, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

di Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus dengan

tema “Pariwisata dan Budaya dalam Membangun dan Meningkatkan Kemandirian

Desa”. Pada bulan Juli-Agustus 2018, penulis melaksanakan Praktik Umum (PU)

di PT. Amanah Prima Indonesia, Tangerang dan menyelesaikan laporan PU yang

berjudul “Mempelajari Proses Produksi Minuman Sari Buah Pink Guava “Toza”

di PT. Amanah Prima Indonesia.

Selama di perguruan tinggi, dalam 2 tahun berturut-turut penulis mendapatkan

beasiswa PPA periode 2017/2018 dan 2018/2019. Selama menjadi mahasiswa,

penulis pernah aktif menjadi Staff Ahli Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan

Page 11: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

x

Mahasiswa BEM Universitas Lampung pada tahun 2017, dan anggota Bidang

Seminar dan Diskusi HMJ THP FP Unila periode 2017/2018. Penulis pernah

menjadi Asisten Praktikum mata kuliah Kimia Dasar II tahun ajaran 2018/2019.

Page 12: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

SANWACANA

Bismillaahhirrahmaanirrahiim. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pada penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, dan

dorongan baik itu langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Ir. Susilawati, M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung atas segala bantuan yang diberikan

selama penulis menimba ilmu di Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Erdi Suroso, S.T.P., M.T.A, selaku Pembimbing Akademik

sekaligus sebagai Pembimbing Utama atas kesediaannya untuk memberikan

bimbingan, saran dan arahan kepada penulis selama penelitian dan proses

penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Ir. Harun Al Rasyid, M.T., selaku Pembimbing Kedua atas

kesediaannya memberikan bimbingan, saran, arahan dan dukungan kepada

penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Page 13: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

xii

5. Ibu Ir. Fibra Nur’ainy, M.T., selaku Penguji atas segala saran dan evaluasi

kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen pengajar, serta staff administrasi dan

laboratorium yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan, wawasan dan

bantuan kepada penulis selama menjadi mahasiswi di Jurusan Teknologi

Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

7. Ibu Dwi Pujihastuti S.T.P., selaku pemilik CV. Nusantara Spices beserta

karyawannya yang telah memberikan izin penelitian, bantuan dan dukungan

selama pelaksanaan penelitian penulis.

8. Keluargaku tercinta, Ayah, Mamah, Adik-adikku (Ridhuan Ahsanitaqwim

dan Novatiana Berlian Azizah) atas doa, dukungan moril, motivasi,

pengertian serta kasih sayang yang tiada henti demi keberhasilanku.

9. Sahabat-sahabat perkuliahan terbaikku Tria, Meli, Merryana, Raka,

Yahdinata, Bima dan teman-teman Teknologi Hasil Pertanian angkatan 2015

terima kasih atas dukungan, motivasi, dan kebersamaan yang berharga selama

ini.

10. Kakak-kakak THP angkatan 2013 dan 2014 yang telah memberikan

dukungan, bantuan, saran dan semangat kepada penulis.

11. Sahabat-sahabatku Rizka Arisandi, Teh Nining, dan The Overtunes yang telah

memberikan dukungan, motivasi, dan canda tawa kepada penulis.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menjalani perkuliahan dan

menyelesaikan skripsi.

Page 14: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

xiii

Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga Allah SWT membalas

kebaikan bagi pihak-pihak tersebut dan semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.

Bandar Lampung, Agustus 2019

Penulis

Shabrine Alifah U.

Page 15: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xviii

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

1.3. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

1.4. Kerangka Pemikiran ................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Agroindustri ................................................................................ 9

2.2. Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt) ................................. 10

2.3. Buah Pala (Myristica fragrans Houtt) ........................................ 12

2.4. Fuli Pala ...................................................................................... 13

2.5. Standar Mutu Fuli Pala ............................................................... 14

2.6. Proses Produksi Fuli Pala ........................................................... 15

2.6.1. Proses Produksi Fuli Pala Kering ................................... 16

2.6.2. Proses Produksi Minyak Fuli Pala .................................. 19

2.7. Potensi Ekspor Pala Indonesia .................................................... 22

2.8. Konsep Strategi Pemasaran ........................................................ 24

2.9. Analisis SWOT ........................................................................... 28

2.9.1. Matriks IFE dan EFE ...................................................... 29

2.9.2. Matriks Posisi ................................................................. 32

2.9.3. Matriks SWOT ................................................................ 34

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu...................................................................... 37

3.2. Alat dan Bahan ........................................................................... 37

3.3. Metode Penelitian ....................................................................... 37

3.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 38

3.5. Metode Analisis Data ................................................................. 39

3.5.1. Matriks IFE dan EFE ...................................................... 39

Page 16: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

3.5.2. Matriks Posisi ................................................................. 41

3.5.3. Matriks SWOT ................................................................ 42

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Umum CV. Nusantara Spices ....................................... 44

4.2. Proses Produksi Fuli Pala Kering ............................................... 46

4.3. Penerapan Strategi Pemasaran .................................................... 50

4.3.1. Kondisi Internal CV. Nusantara Spices .......................... 51

4.3.2. Kondisi Eksternal CV. Nusantara Spices ....................... 54

4.4. Analisis SWOT ........................................................................... 57

4.4.1. Analisis Faktor Internal dan Eksternal ........................... 57

4.4.2. Matriks IFE dan EFE ...................................................... 70

4.4.3. Matriks Posisi ................................................................. 73

4.4.4. Matriks SWOT ................................................................ 74

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ................................................................................. 81

5.2. Saran ........................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 83

LAMPIRAN ............................................................................................... 86

Page 17: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Persyaratan umum biji dan fuli pala (SNI 0006-2015) ......................... 15

2. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ............................................ 32

3. Matriks External Factor Evaluation (EFE) .......................................... 32

4. Matriks SWOT ...................................................................................... 35

5. Matriks IFE/EFE ................................................................................... 40

6. Matriks SWOT ...................................................................................... 42

7. Identifikasi faktor internal dan eksternal CV. Nusantara Spices .......... 59

8. Matriks IFE pemasaran ekspor fuli pala di CV. Nusantara Spices ....... 71

9. Matriks EFE pemasaran ekspor fuli pala di CV. Nusantara

Spices .................................................................................................... 72

10. Matriks SWOT pemasaran ekspor fuli pala di CV. Nusantara

Spices .................................................................................................... 76

11. Penentuan bobot penentu faktor internal CV. Nusantara Spices .......... 89

12. Penentuan bobot penentu faktor eksternal CV. Nusantara Spices ........ 91

13. Penentuan rating terhadap faktor penentu internal (kekuatan) ............. 92

14. Penentuan rating terhadap faktor penentu internal (kelemahan) .......... 93

15. Penentuan rating terhadap faktor penentu eksternal (peluang) ............ 94

16. Penentuan rating terhadap faktor penentu eksternal (ancaman) ........... 95

17. Penilaian pakar pemilik usaha CV. Nusantara Spices

(Ibu Dwi Pujihastuti) terhadap FI (Bobot) ............................................ 96

Page 18: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

18. Penilaian pakar asisten pemilik usaha CV. Nusantara Spices

(Pak Giri) terhadap FI (Bobot) .............................................................. 96

19. Penilaian pakar Dewan Rempah Indonesia

(Pak Lukman Basri) terhadap FI (Bobot) ............................................. 97

20. Penilaian pakar dosen/akademisi Tek. Rempah

(Prof. Dr. Tirza Hanum, M.S.) terhadap FI (Bobot) ............................. 97

21. Penilaian pakar pengusaha minyak atsiri (Pak Budi) terhadap

FI (Bobot).............................................................................................. 98

22. Penilaian pakar Dinas Perkebunan Prov. Lampung

(Pak Andre) terhadap FI (Bobot) .......................................................... 98

23. Penilaian pakar pemilik usaha CV. Nusantara Spices

(Ibu Dwi Pujihastuti) terhadap FE (Bobot) ........................................... 99

24. Penilaian pakar asisten pemilik usaha CV. Nusantara Spices

(Pak Giri) terhadap FE (Bobot)............................................................. 99

25. Penilaian pakar Dewan Rempah Indonesia (Pak Lukman Basri)

terhadap FE (Bobot) .............................................................................. 100

26. Penilaian pakar dosen/akademisi Tek. Rempah

(Prof. Dr. Tirza Hanum, M.S.) terhadap FI (Bobot) ............................. 100

27. Penilaian pakar pengusaha minyak atsiri (Pak Budi) terhadap

FE (Bobot) ............................................................................................ 101

28. Penilaian pakar Dinas Perkebunan Prov. Lampung (Pak Andre)

terhadap FE (Bobot) .............................................................................. 101

29. Penilaian pakar terhadap rating faktor internal .................................... 102

30. Penilaian pakar terhadap rating faktor eksternal .................................. 102

31. Hasil keseluruhan bobot internal .......................................................... 103

32. Hasil keseluruhan bobot eksternal ........................................................ 103

33. Hasil keseluruhan rating internal .......................................................... 104

34. Hasil keseluruhan rating eksternal........................................................ 104

Page 19: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram alir kerangka pemikiran pemasaran ekspor fuli pala ............ 8

2. Buah pala ............................................................................................. 13

3. Bagian-bagian buah pala ...................................................................... 13

4. Fuli pala ............................................................................................... 14

5. Volume ekspor pala Indonesia tahun 2010-2015 ................................. 23

6. Nilai ekspor pala Indonesia tahun 2010-2015 ..................................... 24

7. Matriks posisi ....................................................................................... 34

8. Matriks posisi ....................................................................................... 41

9. Struktur organisasi CV. Nusantara Spices ........................................... 45

10. Fuli pala kering .................................................................................... 47

11. Pengukuran kadar air ........................................................................... 47

12. Proses sortasi secara manual ................................................................ 48

13. Proses sortasi dengan alat metal detector ............................................ 48

14. Pengemasan fuli pala kering ................................................................ 49

15. Diagram alir neraca massa proses produksi fuli pala kering

di CV. Nusantara Spices ...................................................................... 50

16. Matriks posisi CV. Nusantara Spices ................................................... 74

17. Pengisian kuesioner dengan asisten pemilik CV. Nusantara Spices .... 105

18. Pengisian kuesioner dengan pemilik CV. Nusantara Spices................ 105

Page 20: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

19. Pengisian kuesioner dengan Dinas Perkebunan Prov. Lampung ......... 106

20. Pengisian kuesioner dengan pemilik usaha minyak atsiri

di Padang Cermin ................................................................................. 106

Page 21: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki iklim tropis yang menjadikan Indonesia kaya akan

keanekaragaman hayati terutama hasil pertanian dan rempah-rempah. Kondisi

tersebut tentu sangat potensial bagi Indonesia dalam pengembangan serta

pemasaran produk hasil pertanian terutama rempah-rempah. Sebagai produsen

rempah, Indonesia memiliki peluang besar sebagai pemasok rempah dunia yang

dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Rempah-rempah

merupakan komoditas ekspor yang menjanjikan mengingat pasarnya yang terus

tumbuh, sementara negara produsen jumlahnya terbatas.

Salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia adalah pala. Pala (Myristica

fragrans Houtt) merupakan jenis rempah asli Indonesia, yang berasal dari pulau

Banda. Pala dikenal sebagai rempah yang multi guna dan bernilai ekonomi tinggi

karena semua bagian dari pala dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri.

Bagian daging buah pala umumnya diolah menjadi olahan pangan seperti sirup,

asinan, manisan, selai, dan dodol buah pala. Secara komersial, biji dan fuli

merupakan bagian terpenting dari buah pala karena dapat dibuat menjadi berbagai

produk antara lain minyak atsiri dan oleoresin serta menjadi komoditas unggulan

Page 22: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

2

ekspor negara. Minyak yang berasal dari biji, fuli dan daun pala banyak

digunakan untuk industri obat-obatan, parfum dan kosmetik. Menurut data Ditjen

Perkebunan (2017), perkembangan luas areal pala di Indonesia selama periode

tahun 1980-2016 cenderung meningkat yaitu dari 57,92 ribu Ha pada tahun 1980

menjadi 168,50 ribu Ha pada tahun 2016. Luas areal tanaman pala mengalami

peningkatan hingga 3,55% per tahun. Pemerintah terus melakukan

pengembangan luas areal perkebunan rakyat dan dalam lima tahun terakhir terjadi

peningkatan luas areal tanaman pala sebesar 7,91% per tahun.

Salah satu provinsi yang mulai mengembangkan pala dalam skala perkebunan

rakyat yaitu Lampung. Luas areal pala di Provinsi Lampung pada tahun 2017

cukup tinggi yaitu seluas 1.367 Ha (Ditjen Perkebunan, 2017). Produksi pala

yang tinggi di Indonesia, menjadikan komoditas ini sangat potensial dan

berpengaruh bagi perekonomian nasional bahkan Indonesia mampu menyuplai

60-75% kebutuhan pala di pasar dunia (Dewi, 2016). Pala termasuk ke dalam

tanaman rempah yang memiliki keunggulan komparatif alamiah yaitu dapat

berumur panjang, daunnya berfungsi sebagai penghijauan sebab tidak pernah

mengalami musim gugur sepanjang tahun serta tanaman pala ini dapat tumbuh

dengan pemeliharaan minim. Potensi produksi pala perkebunan rakyat di provinsi

Lampung pada tahun 2017 yaitu sebesar 55 ton/tahun dengan produktivitas 284

Kg/Ha (Ditjen Perkebunan, 2017).

CV. Nusantara Spices merupakan agroindustri yang berlokasi di Jalan Sultan Haji,

Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung. CV. Nusantara

Spices bergerak dalam penjualan beraneka ragam rempah-rempah organik dan

Page 23: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

3

non organik dalam bentuk kering maupun rajangan. CV. Nusantara Spices

didirikan pada tahun 2015 oleh Ibu Dwi Pujihastuti S.T.P dengan pangsa pasar

domestik dan internasional. CV. Nusantara Spices menjual rempah-rempah

seperti jahe, kunyit, lada, pala, sereh, lengkuas, dan sebagainya sesuai pesanan

konsumen. Permintaan pala di pasar internasional selalu mengalami peningkatan

khususnya pada bagian fuli pala atau mace karena tingginya minyak atsiri yang

terkandung.

Aktivitas ekspor merupakan bentuk keterlibatan perusahaan dalam bisnis

internasional yang paling sederhana (Kuncoro, 2001). Perdagangan bebas dalam

era globalisasi membuat sektor pertanian dihadapkan pada persaingan pasar yang

semakin kompetitif. Hal tersebut membuat perdagangan ekspor harus lebih fokus

terhadap komoditas unggulan yang mampu bersaing di pasar internasional.

Produk pala selain dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, minyak yang

dihasilkan dari biji, daun, dan fuli pala juga banyak dimanfaatkan untuk industri

obat-obatan, parfum dan kosmetik.

Volume ekspor pala Indonesia mengalami fluktuatif namun cenderung meningkat

setiap tahunnya, pada tahun 2015 Indonesia mengalami peningkatan volume

ekspor yang paling tinggi yaitu hingga 17.027 ton pala (Badan Pusat Statistik,

2016). Harga pala di pasar dunia terus tumbuh tiap tahunnya, pada saat

permintaan tinggi dapat mencapai US$16,000-21,000 per ton di pasar

internasional (Dewi, 2016). Fuli pala menjadi salah satu bagian yang paling

banyak untuk diekspor. Namun kendala yang sering dihadapi dalam pelaksanaan

ekspor fuli pala yaitu penetapan standar mutu yang tinggi terkait kesehatan,

Page 24: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

4

kebersihan, keselamatan hingga perlindungan bagi kelestarian lingkungan.

Ekspor fuli pala Indonesia juga sempat tidak memenuhi standar kesehatan Uni

Eropa, dimana pala Indonesia terkontaminasi jamur aflatoksin, kadar air yang

terkandung pada fuli pala juga menjadi faktor penentu dalam mempertahankan

mutu dan kualitas (Dewi, 2016). Oleh sebab itu, agroindustri membutuhkan

adanya strategi agar dapat unggul dalam persaingan serta terus berkembang secara

berkelanjutan.

Permintaan pasar akan pala terutama bagian fuli terus meningkat setiap tahunnya.

Pasar ekspor tentu akan lebih menguntungkan apabila pemasaran fuli pala

dilakukan dengan tepat sehingga penjualannya lebih meningkat. Berbagai potensi

yang dimiliki dan kendala yang dihadapi oleh CV. Nusantara Spices maka

diperlukan adanya strategi pemasaran agar agroindustri fuli pala tersebut nantinya

dapat bertahan dan terus berkembang. Menurut Rangkuti (2015), penentuan suatu

strategi didasarkan pada hasil analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh

yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Analisis yang digunakan dalam menentukan strategi pemasaran pada penelitian ini

adalah analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats), yaitu

identifikasi mengenai berbagai faktor yang dilakukan secara sistematis untuk

menentukan strategi perusahaan. Analisis SWOT yang akan dilakukan adalah

analisis mengenai kekuatan dan kelemahan dari CV. Nusantara Spices serta

memadukan pertimbangan mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi

sehingga memperoleh strategi pemasaran ekspor fuli pala yang tepat dan sesuai

dengan kondisi saat ini.

Page 25: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

5

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian antara lain sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal pada CV. Nusantara Spices.

2. Merumuskan alternatif strategi pemasaran ekspor fuli pala (Myristica

fragrans Houtt) di CV. Nusantara Spices yang tepat dan sesuai dengan

kondisi saat ini.

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi pelaku usaha serta bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh instansi pemerintah dalam

strategi pemasaran ekspor fuli pala (Myristica fragrans Houtt) saat ini dan masa

mendatang.

1.4 Kerangka Pemikiran

Fuli pala merupakan salah satu bagian dari buah pala yang sangat potensial dan

perlu diamati pemasarannya sebab telah diketahui bahwa fuli pala menjadi salah

satu produk unggulan dalam pasar domestik maupun pasar internasional. Selain

karena tingginya produksi fuli pala di Indonesia, faktor lainnya adalah fuli pala

memiliki harga jual yang paling tinggi dibandingkan bagian buah pala lainnya.

CV. Nusantara Spices adalah salah satu produsen rempah-rempah yang

melakukan penjualan dalam jumlah besar dan lingkup yang luas hingga pangsa

internasional, namun perlu ditinjau lebih lanjut agar dapat meningkatkan nilai

ekspor di pasar global. Menurut Soekartawi (2000), permasalahan dalam

Page 26: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

6

pengembangan agribisnis dan agroindustri adalah lemahnya keterkaitan antar

subsistem di dalam agribisnis, yaitu distribusi dan penyediaan faktor produksi,

proses produksi pertanian, pengolahan dan pemasaran. Standar mutu tinggi yang

ditetapkan di pasar internasional menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi

oleh CV. Nusantara Spices dalam melakukan pemasaran ekspor fuli pala. Upaya

yang dapat dilakukan agar CV. Nusantara Spices dapat mencapai sasaran

pemasaran yang diinginkan adalah menentukan strategi pemasaran yang tepat.

Perumusan strategi pemasaran dimulai dengan mengidentifikasi dan menganalisis

kondisi lingkungan agroindustri yang meliputi faktor internal dan eksternal.

Penelitian terkait pala dan strategi pemasaran ekspor telah dilakukan sebelumnya

oleh sejumlah peneliti dengan menggunakan analisis SWOT. Hidayana (2017)

menggunakan SWOT dalam penentuan Strategi Pengembangan Agroindustri

Minyak Atsiri Jahe dan Minyak Atsiri Kunyit di CV. Nusantara Spices Bandar

Lampung, Valencia dkk., (2017) dalam penentuan Strategi Pemasaran Ekspor

Pala pada PT. Gunung Intan Permata Manado, pada penelitian Harahap (2017)

dalam penentuan Strategi Pemasaran Sirup Buah Pala di Kabupaten Aceh Selatan

(Studi Kasus: Kecamatan Tapak Tuan), pada penelitian Ahyani (2009) dalam

penentuan Strategi Pemasaran Ekspor Buah-Buahan pada PT. Agroindo Usaha

Jaya, serta penelitian Zendya (2017) dalam penentuan Strategi Pengembangan

Minyak Atsiri Pala di Kabupaten Tanggamus (Studi Kasus: Gabungan Kelompok

Tani Wira Karya Sejahtera).

Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi dan menganalisis kondisi lingkungan

CV. Nusantara Spices meliputi faktor internal dan faktor eksternal yang

Page 27: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

7

mendukung atau menghambat dalam pemasaran ekspor fuli pala. Hasil

identifikasi faktor internal kemudian dianalisis dengan matriks Internal Factor

Evaluation (IFE) dan faktor eksternal dianalisis dengan matriks External Factor

Evaluation (EFE). Selanjutnya berdasarkan hasil matriks IFE dan EFE, diperoleh

matriks posisi yang menunjukkan posisi CV. Nusantara Spices tersebut. Analisis

SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats) adalah salah satu teknik

untuk merumuskan alternatif strategi dalam menggambarkan peluang dan

ancaman yang perlu dihadapi sesuai dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki agroindustri. Analisis SWOT akan mengidentifikasi berbagai faktor yang

dilakukan secara sistematis untuk menentukan strategi perusahaan (Rangkuti,

2015). Strategi yang diprioritaskan merupakan hasil analisis SWOT pemasaran

ekspor fuli pala. Diagram alir kerangka pemikiran penelitian disajikan pada

Gambar 1.

Page 28: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

8

Penetapan standar mutu yang

tinggi di pasar internasional

Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

Faktor Internal:

1. Faktor Pemasaran

Bauran Pemasaran:

a. Produk

b. Harga

c. Tempat

d. Promosi

Faktor Eksternal:

1. Lingkungan Makro

a. Demografi

b. Ekonomi

c. Teknologi

d. Alam

e. Sosial/budaya

2. Lingkungan Mikro

a. Pesaing

b. Pelanggan

c. Perantara Pemasaran

d. Pemasok

Matriks IFE Matriks EFE

Matriks Posisi

(Kuadran I, Kuadran II, Kuadran III, Kuadran

IV)

Strategi Pemasaran Ekspor Fuli Pala

Analisis SWOT

(Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman)

Matriks SWOT

(Alternatif Strategi Pemasaran Ekspor Fuli Pala)

Agroindustri Fuli Pala

Gambar 1. Diagram alir kerangka pemikiran pemasaran ekspor fuli pala

Sumber: Zendya (2017) dimodifikasi.

Page 29: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

9

2 II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Agroindustri

Agroindustri merupakan suatu perusahaan yang mengolah bahan nabati dan

hewani (Austin, 1992). Menurut Soekartawi (2000), agroindustri dibagi dalam

dua hal, yaitu pertama agroindustri sebagai industri yang berbahan baku utama

dari produk pertanian dan kedua agroindustri sebagai suatu tahapan pembangunan

sebagai kelanjutan dari pembangunan pertanian tetapi sebelum tahapan

pembangunan tersebut mencapai tahapan pembangunan industri. Tingginya peran

agroindustri dapat dilihat dari kontribusinya dalam hal meningkatkan pendapatan

pelaku agribisnis, menyerap tenaga kerja, meningkatkan perolehan devisa, dan

mendorong tumbuhnya industri lain. Pengolahan yang dilakukan dalam

agroindustri meliputi pengubahan dan pengawetan baik secara fisik atau kimiawi.

Produk yang dihasilkan dapat berupa produk setengah jadi maupun produk akhir

yang siap konsumsi.

Ciri utama agroindustri yaitu tidak tergantung pada musim, membutuhkan

manajemen usaha yang modern, pencapaian skala usaha yang optimal dan efisien,

serta mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi pada produk yang dihasilkan.

Menurut Austin (1992), agroindustri memiliki peran yang sangat penting dalam

meningkatkan nilai tambah produk pertanian di pasar karena menjadi pusat rantai

Page 30: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

10

pertanian. Agroindustri sangat berpengaruh dalam meningkatkan devisa negara

dengan menjaring nilai tambah, memperkuat struktur ekspor, mengurangi risiko

fluktuasi harga komoditas, dan mencegah penurunan nilai tukar, serta antisipasi

terhadap kejenuhan pasar komoditas.

Agroindustri memiliki cakupan yang luas dalam kegiatan pengolahannya yaitu

dimulai dari tahapan proses hingga pemasaran ke konsumen maupun dari

jenisnya. Industri-industri yang bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian

memiliki daya saing kuat yang disebabkan oleh keunggulan komparatif yang

dimilikinya. Keunggulan komparatif tersebut yaitu sumber daya alam yang dapat

diperbaharui, berdaya tahan lama, tenaga kerja yang banyak dan murah, segmen

pasar serta diferensiasi produk. Pengembangan agroindustri dapat memberikan

keunggulan karena efek penggandaan dan distribusi nya yang besar, komponen

impor yang kecil, bertumpu pada sumber daya yang dapat diperbarui, pemicu

pertumbuhan daerah baru, dan memperkuat struktur ekspor (Sa’id, 1999).

2.2 Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt)

Menurut Hapsoh dan Hasanah (2011), klasifikasi tanaman pala sebagai berikut.

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub-divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Magnoliales

Famili : Myristicaceae

Genus : Myristica

Page 31: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

11

Spesies : Myristica fragrans Houtt, Myristica argentea Ware,

Myristica fattua Houtt, Myristica specioga Ware,

Myristica sucedona BL, Myristica malabarica Lam.

Tanaman pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan tanaman buah berupa pohon

tinggi asli Indonesia yang berasal dari Pulau Banda. Tanaman pala menyebar ke

Pulau Jawa pada saat perjalanan Marcopollo ke Tiongkok yang melewati pulau

Jawa pada tahun 1271 sampai 1295, hingga saat ini pembudidayaan tanaman pala

terus meluas sampai Sumatera (Sunanto, 1993). Tanaman pala dapat berumur

panjang hingga lebih dari 100 tahun dan tumbuh di daerah tropis pada ketinggian

di bawah 700 m dari permukaan laut. Pengembangbiakan tanaman ini dengan

menggunakan bijinya, setelah berumur 8-9 tahun baru mulai berbunga dan

berbuah. Tanaman ini memiliki tinggi lebih dari 18 meter dengan diameter 30-45

cm serta daun berbentuk bulat telur atau lonjong yang selalu hijau sepanjang

tahun (Nurdjannah, 2007).

Tanaman pala saat mencapai umur 10 tahun produksi buahnya mulai meningkat

hingga mencapai optimum pada umur rata-rata 25 tahun. Bagian pala yang

dipanen adalah bijinya, salut bijinya (arillus) dan daging buahnya. Dunia

perdagangan menyebut salut biji pala dengan fuli atau mace sedangkan daging

buahnya dinamakan myristicae fructus cortex. Bagian buah pala yang paling

tinggi nilai ekonominya yaitu biji dan fuli. Minyak yang berasal dari biji, fuli dan

daun pala pada umumnya digunakan untuk industri obat-obatan, parfum serta

kosmetik (Nurdjannah, 2007).

Page 32: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

12

2.3 Buah Pala (Myristica fragrans Houtt)

Menurut Permentan (2012), buah pala (Myristica fragrans Houtt) terdiri dari

empat bagian diantaranya daging buah (77,8%), fuli (4%), tempurung biji (5,1%),

dan biji (13,1%). Buah pala berbentuk peer, lebar, ujungnya meruncing, kulitnya

licin, berdaging dan cukup banyak mengandung air. Buah pala yang sudah tua

akan berwarna kuning pucat, mulai membelah dua, dan warna fuli pala yang

memerah. Bijinya berbentuk bulat telur hingga lonjong, mempunyai tempurung

berwarna cokelat tua dan licin permukaannya bila sudah cukup tua (Rismunandar,

1992).

Bagian daging buah pala memiliki berat lebih dari 70% dari berat buah, berwarna

putih kekuning-kuningan berisi cairan bergetah yang encer, rasanya sepat serta

mempunyai sifat astringensia. Oleh sebab itu jika buah pala masih mentah,

daging buah harus diolah menjadi berbagai produk pangan sebelum dikonsumsi.

Biji dan fuli pala yang berasal dari buah muda biasanya dimanfaatkan sebagai

bahan baku minyak pala karena tingginya minyak atsiri yang terkandung daripada

biji yang berasal dari buah tua (Nurdjannah, 2007). Gambar buah pala disajikan

pada Gambar 2 dan Gambar 3.

Page 33: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

13

Gambar 2. Buah pala

Sumber: Jose et al., (2016).

Gambar 3. Bagian-bagian buah pala

Sumber: Permentan (2012).

2.4 Fuli Pala

Fuli pala atau disebut juga mace merupakan suatu bagian berbentuk seperti jala

yang menyelimuti biji buah pala dengan panjang 2,5 cm dan tebal sekitar 1 mm.

Fuli pala menjadi salah satu bagian terpenting dalam buah pala karena memiliki

nilai ekonomi yang paling tinggi serta dapat diolah menjadi berbagai produk

seperti minyak atsiri dan oleoresin. Fuli pala yang masih muda berwarna kuning

pucat, jika dikeringkan mengalami perubahan warna menjadi cokelat muda.

Sedangkan fuli pala yang sudah tua berwarna merah api, jika dikeringkan akan

menjadi warna merah kecokelatan (Rismunandar, 1992).

Daging buah (77,8%)

Fuli (4%)

Tempurung biji (5,1%)

Biji (13,1%)

Page 34: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

14

Fuli pala dapat menghasilkan minyak cukup banyak yaitu 4–17% sedangkan

daunnya hanya dapat menghasilkan minyak sebanyak 1,7%. Fuli pala

menghasilkan minyak pala dengan kadar myristicin lebih tinggi dibandingkan biji

pala. Minyak pala biasa dimanfaatkan dalam industri pangan, sebagai bahan baku

industri obat-obatan, pembuatan sabun, parfum serta kosmetik (Nurdjannah,

2007). Gambar fuli pala disajikan pada Gambar 4.

Gambar 4. Fuli pala

Sumber: Jose et al., (2016).

2.5 Standar Mutu Fuli Pala

Standar mutu diperlukan untuk meningkatkan mutu fuli pala dalam dunia

perdagangan. Fuli pala yang baik memiliki syarat maksimum 0,5% kadar abu

tidak larut dalam asam dan kandungan eter tidak mudah menguap berkisar antara

20–30% (Librianto, 2004).

Menurut SNI 0006-2015, fuli pala diklasifikasikan menjadi 5 kelas mutu, yaitu:

Whole : Fuli utuh dengan toleransi tercampur serpihan fuli yang

berukuran lebih besar atau sama dengan ¼ fuli utuh, tidak

lebih dari 5%.

Page 35: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

15

Broken fuli I : Fuli dengan ukuran lebih besar dari ¼ fuli utuh minimal

berjumlah 75%.

Broken fuli II : Fuli yang berukuran lebih kecil dari ¼ bagian fuli utuh.

Sifting I : Fuli yang lebih kecil dari broken fuli II.

Sifting II : Fuli yang lebih kecil dari sifting I.

Terdapat persyaratan umum biji dan fuli pala menurut SNI 0006-2015, disajikan

pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Persyaratan umum biji dan fuli pala (SNI 0006-2015)

No Jenis Uji Satuan Persyaratan

1 Kadar air (fraksi massa) % Maks. 10

2 Biji berjamur/fuli berjamur % 0

3 Serangga mati Ekor Tidak ada

4 Serangga hidup Ekor Tidak ada

5 Benda asing (fraksi massa) % 0,5

Sumber: Badan Standardisasi Nasional (2015).

2.6 Proses Produksi Fuli Pala

Fuli pala merupakan salah satu produk utama dari pala yang sebagian besar untuk

diekspor. Fungsi utama fuli pala yaitu sebagai rempah, baik untuk keperluan

sehari-hari maupun untuk industri makanan dan minuman. Minyak pala yang

diperoleh dari penyulingan fuli pala selain untuk ekspor juga merupakan bahan

baku industri obat-obatan, pembuatan sabun, parfum dan kosmetik di dalam

negeri (Permentan, 2012).

Page 36: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

16

2.6.1 Proses Produksi Fuli Pala Kering

Menurut Permentan (2012), fuli pala asal Indonesia sudah diakui kualitasnya dari

zaman dahulu, hanya penanganan pasca panennya masih perlu lebih

disempurnakan. Hal ini disebabkan karena komoditas pala Indonesia sebagian

besar dihasilkan oleh perkebunan rakyat yaitu sekitar 98,84%, dengan cara

penanganan pascapanen yang masih tradisional dengan peralatan seadanya dan

dilakukan dengan kurang higienis. Oleh karena itu, perlu bagi petani, petugas

lapangan dan pelaku usaha dalam menerapkan perlakuan pascapanen yang benar

dan mengacu pada prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP) dan Good

Agricultural Practices (GAP) untuk menghasilkan fuli pala yang bermutu.

1. Waktu dan Cara Panen

a. Waktu Panen Buah

Buah pala yang sudah masak petik umumnya sudah berumur 9 bulan setelah

pembungaan. Hal ini ditandai oleh warna buah yang berwarna kuning

kecokelatan, beberapa buah sudah mulai merekah (membelah) melalui alur

belahnya, kulit biji (tempurung) berwarna cokelat tua sampai hitam dan

mengkilat, warna fuli pala memerah. Buah yang sudah mulai membelah

sebaiknya segera dipanen karena jika dibiarkan tetap di pohon selama 2-3

hari, pembelahan buah menjadi sempurna (buah terbelah dua) sehingga

bijinya akan jatuh ke tanah. Selain itu apabila terkena hujan buah akan

membusuk.

Page 37: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

17

b. Cara Panen

Pemetikan buah pala dapat dilakukan dengan menggunakan galah yang

dilengkapi dengan keranjang penampung buah pada ujungnya. Selain itu

dapat pula dilakukan dengan memanjat dan memilih serta memetik buah

pala yang sudah matang dan dimasukkan ke dalam keranjang. Buah pala

yang telah dipetik segera dibelah, dipisahkan daging buah, biji dan fulinya.

Setelah proses pemisahan, penanganan pascapanen untuk bagian daging

buah, biji dan fuli pala dilakukan secara terpisah karena membutuhkan

kondisi yang berbeda.

2. Tahap Pemisahan Daging Buah, Biji, dan Fuli Pala

Setelah buah pala masak dikumpulkan, buah dibelah dan antara daging buah, fuli

dan bijinya dipisahkan. Setiap bagian buah pala tersebut ditempatkan pada wadah

yang bersih dan kering. Pelepasan fuli dari biji pala dilakukan dengan hati-hati,

dari ujung ke arah pangkal, agar diperoleh fuli pala yang utuh yang

diklasifikasikan sebagai mutu yang tinggi.

3. Tahap Pengeringan Fuli Pala

Fuli pala memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga memerlukan perhatian

dalam tahapan pengeringannya. Tahapan pengeringan fuli pala antara lain:

a. Fuli pala dilepas dari bijinya kemudian dihamparkan pada alas yang bersih

lalu dijemur pada panas matahari secara perlahan-lahan selama beberapa

jam, kemudian diangin-anginkan.

b. Setelah setengah kering fuli pala dipipihkan bentuknya dengan

menggunakan alat mirip penggilingan, kemudian dijemur kembali sampai

Page 38: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

18

kadar airnya tinggal 10-12%. Warna fuli pala yang semula merah cerah,

setelah dikeringkan menjadi merah tua dan akhirnya menjadi jingga.

Pengeringan seperti ini dapat menghasilkan fuli pala yang kenyal (tidak

rapuh) dan berkualitas tinggi sehingga nilai ekonomisnya pun tinggi.

c. Sebaiknya pengeringan dilakukan di atas rak yang diangkat sehingga

jaraknya sekitar 1 meter di atas tanah untuk menghindarkan cemaran dari

kotoran hewan maupun debu.

d. Proses penjemuran membutuhkan waktu sekitar 2–3 hari kalau cuaca cerah.

Saat keadaan cuaca yang kurang baik, pengeringan akan tertunda dan akan

menghasilkan fuli pala dengan mutu yang kurang baik karena berjamur dan

warnanya kusam. Untuk menghindari hal tersebut, pada waktu musim

hujan pengeringan dapat dilakukan dengan memakai alat pengering dengan

suhu rendah tidak lebih dari 60oC untuk menghindari proses pengeringan

yang terlalu cepat yang akan menyebabkan rapuhnya fuli pala dan hilangnya

sebagian minyak atsiri. Setelah kering fuli pala disimpan dalam gudang

yang gelap selama sekitar 3 bulan. Warna fuli pala yang semula merah api

berubah menjadi merah tua dan akhirnya menjadi kuning tua hingga oranye.

Banyaknya fuli pala kering rata-rata 10% dari berat biji pala.

4. Tahap Sortasi Fuli Pala

Sortasi fuli pala dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah fuli. Sortasi fuli pala

dilakukan dengan cara memisahkan fuli pala yang utuh dari yang tidak utuh. Fuli

pala disortir menjadi dua golongan mutu, yaitu Gruis I dan Gruis II.

a. Gruis I yang dibagi lagi menjadi 2 golongan: Gruis I/Amerika dan Gruis

I/Eropa.

Page 39: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

19

b. Gruis II yang dibagi lagi menjadi 2 golongan: Gruis II/Amerika dan Gruis

II/Eropa.

5. Tahap Penyimpanan Fuli Pala

Tahap penyimpanan fuli pala dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Fuli pala harus disimpan secara baik pada tempat yang cukup kering dan

teduh agar menghasilkan mutu yang baik.

b. Fuli pala yang telah melalui proses pengeringan, dapat disimpan dalam

karung atau kaleng tertutup rapat.

c. Fuli pala yang tersimpan dalam tempat yang tertutup rapat dan di tempat

yang gelap selama 3 bulan dapat meningkatkan mutunya.

6. Tahap Pengemasan Fuli Pala

Pengemasan bertujuan untuk mencegah kerusakan produk hingga ke tangan

konsumen. Pengemasan yang umum yaitu dengan karung goni karena dapat

mencegah kerusakan dalam waktu yang relatif lama. Fuli pala yang telah disortir,

dikemas dengan menggunakan karung goni berlapis dua. Pengemasan fuli pala

biasanya dilakukan dalam peti kayu (triplek) dengan berat rata-rata 70-75 kg/peti.

Apabila ada permintaan khusus dari konsumen maka dapat dilakukan pengawetan

fuli pala dengan fumigasi menggunakan zat methyl bromide (CH3B1) atau Carbon

bisulfide (BS2). Pemberian fumigant pada fuli pala harus dilakukan di suatu ruang

yang tertutup rapat selama 2 x 24 jam.

2.6.2 Proses Produksi Minyak Fuli Pala

Minyak fuli pala dapat diperoleh dari penyulingan fuli pala. Minyak atsiri dari

fuli pala mempunyai susunan kimiawi dan warna yang jernih, tidak berwarna

Page 40: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

20

hingga kuning pucat. Minyak fuli pala memiliki aroma lebih tajam daripada

minyak biji pala. Rendemen minyak fuli pala berkisar antara 7-18% (rata-rata

11%). Rendemen dan mutu minyak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat

digolongkan menjadi dua yaitu pra panen dan pasca panen. Faktor pra panen

meliputi jenis (varietas) tanaman, cara budidaya, waktu dan cara panen. Faktor

pascapanen meliputi cara penanganan bahan, cara penyulingan, pengemasan dan

transportasi. Fuli pala yang akan disuling minyaknya sebaiknya dipetik pada saat

menjelang terbentuknya tempurung yaitu berusia sekitar 4-5 bulan (Somaatmaja,

1984). Berikut merupakan proses penyulingan minyak fuli pala menurut

Nurdjannah (2007).

1. Tahap persiapan bahan dan pengisian ke dalam ketel

a. Alat penyuling harus dibersihkan supaya tidak ada bau yang akan

mempengaruhi aroma dari minyak fuli pala yang dihasilkan

b. Pasang saringan tempat bahan yang berada di bawah

c. Timbang fuli pala yang akan disuling, giling fuli pala dan sesudahnya

ditimbang kembali

d. Letakkan sebagian fuli pala yang sudah digiling pada saringan yang berada

di bawah

e. Pasang saringan tempat bahan yang berada di tengah

f. Tempat sisa bahan pala pada saringan tersebut

g. Pasang tutup ketel dan hubungkan leher angsa dengan pipa kondensor

h. Periksa tiap sumbunya jangan sampai ada yang bocor

Page 41: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

21

2. Operasi Boiler

a. Isi boiler dengan air dengan ketinggian air 9 cm pada tabung kaca

pengontrol nozzle

b. Isi tangki supply air yang ada pada samping boiler

c. Nyalakan burner pada posisi maksimum

d. Tunggu sampai destilat keluar atau menetes dari pipa pendingin dan waktu

penyulingan mulai dihitung

e. Pengisian air tambahan pada boiler dilakukan bila ketinggian air pada

tabung kaca pengontrol mencapai 0 cm

f. Pengisian dilakukan dengan bantuan pompa air panas sampai ketinggian air

pada tabung kaca pengontrol 9 cm atau sekitar 10 menit

3. Tahap pengambilan minyak fuli pala pada tabung pemisah

a. Pengambilan minyak fuli pala dilakukan pada jam pertama, jam ketiga, jam

ketujuh dan jam terakhir

b. Cara pengambilan minyak fuli pala dilakukan dengan menutup kran

pengeluaran air pada alat minyak, kemudian kran tempat keluarnya minyak

dibuka dan minyak fuli pala yang dihasilkan ditampung dan dimasukkan

dahulu ke dalam tabung pemisah untuk memisahkan air yang tercampur

c. Minyak fuli pala yang dihasilkan dimasukkan ke dalam kemasan yang

kering dan tidak tembus cahaya.

4. Tahap Pembongkaran

a. Pembongkaran bahan (fuli pala sisa destilasi) dilakukan segera setelah

ketel dingin

Page 42: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

22

b. Setiap selesai penyulingan dan pembongkaran bahan, ketel harus segera

dicuci bersih untuk menghindari pembusukan sisa bahan penyulingan yang

akan mempengaruhi aroma minyak fuli pala yang dihasilkan.

2.7 Potensi Ekspor Pala Indonesia

Sebagai produsen rempah, Indonesia memiliki peluang besar sebagai pemasok

rempah dunia yang dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia.

Hingga saat ini, permintaan pasar komoditas rempah dunia terus meningkat.

Selama periode 2011-2015, impor rempah dunia naik rata-rata sebesar 7,2% per

tahun dengan nilai mencapai US$ 10,1 miliar di tahun 2015. Hal tersebut

membuktikan bahwa rempah-rempah merupakan komoditas ekspor yang

menjanjikan mengingat pasarnya yang terus tumbuh, sementara negara produsen

jumlahnya terbatas. Hanya negara yang memiliki iklim tropis basah yang dapat

menjadi tempat budidaya rempah-rempah. Volume ekspor pala Indonesia pada

tahun 2010-2015 disajikan pada Gambar 5.

Page 43: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

23

Gambar 5. Volume ekspor pala Indonesia tahun 2010-2015

Sumber: Badan Pusat Statistik (2016).

Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu mengekspor sekitar 60% biji

dan fuli pala di pasar internasional. Permintaan pala di pasar dunia mencapai

20.000 ton per tahun, dengan negara importir utama adalah negara-negara di Uni

Eropa, Amerika Serikat, Jepang dan India. Amerika merupakan pasar terbesar

untuk seluruh produk pala. Singapura dan Belanda merupakan negara utama

pengekspor ulang (re-exporters). Harga pala di pasar dunia terus tumbuh tiap

tahun sejak lima tahun terakhir. Harga pala bisa mencapai US$16,000-21,000 per

ton saat permintaan tinggi di pasar internasional. Tumbuhnya permintaan pala di

pasar dunia diantaranya disebabkan karena meningkatnya penggunaan pala

sebagai bahan baku berbagai jenis industri (Dewi, 2016).

Nilai ekspor dan nilai impor pala Indonesia dan negara pesaing sangat fluktuatif.

Namun negara yang nilai ekspornya lebih besar dari nilai impor adalah Indonesia,

Srilangka dan India. Nilai ekspor pala Indonesia terbesar terjadi pada tahun 2012

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

18,000

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Vo

lum

e (T

on

)

Tahun

Page 44: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

24

yakni mencapai 140 juta US$ (Badan Pusat Statistik, 2016). Menurut penelitian

yang telah dilakukan oleh Asrol dan Heriyanto (2017) menyatakan bahwa pala

Indonesia sudah berada pada tahap kematangan dan standardisasi menyangkut

kualitas yang dimilikinya. Pala dari Indonesia juga mempunyai keunggulan yang

kuat dengan kecenderungannya sebagai pengekspor dari produk tersebut

(penawaran domestik lebih besar daripada permintaan domestik), yang juga

merupakan negara net exporter (keunggulan dalam mengekspor). Nilai ekspor

pala Indonesia tahun 2010-2015 disajikan pada Gambar 6.

Gambar 6. Nilai ekspor pala Indonesia tahun 2010-2015

Sumber: Badan Pusat Statistik (2016).

2.8 Konsep Strategi Pemasaran

Nilai ekspor dan nilai impor pala Indonesia memiliki kendali yang terbatas

terhadap lingkungan eksternal. Peranan strategis dalam pemasaran mencakup

usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam

0

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

160,000

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Nia

li (

000 U

S$)

Tahun

Page 45: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

25

rangka mencari pemecahan masalah (Tjiptono, 2008). Strategi pemasaran adalah

logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan

dan mencapai hubungan yang menguntungkan. Perumusan strategi pemasaran

didasarkan pada analisis menyeluruh terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan

eksternal dan internal perusahaan. Lingkungan perusahaan setiap saat dapat

berubah dengan cepat sehingga selalu melahirkan berbagai peluang dan ancaman

baik yang datang dari pesaing utama maupun dari iklim bisnis yang senantiasa

berubah. Konsekuensi dari perubahan faktor eksternal tersebut mengakibatkan

perubahan faktor internal perusahaan seperti perubahan terhadap kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki perusahaan tersebut (Kotler, 2008).

Menurut Rangkuti (2015), pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang

dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial.

Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu

maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan menciptakan,

menawarkan, dan menukarkan produk yang dimiliki nilai komoditas. Rangkuti

(2015) menyatakan lebih lengkap lagi bahwa unsur-unsur utama pemasaran dapat

diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu:

1. Unsur Strategi Persaingan

Strategi persaingan dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa bagian, antara

lain segmentasi pasar, targeting dan positioning.

a. Segmentasi Pasar. Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan

membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-

masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk,

dan bauran pemasaran tersendiri.

Page 46: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

26

b. Targeting. Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih

segmen pasar yang akan dimasuki.

c. Positioning. Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan

positioning yaitu untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan

bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

2. Unsur Taktik Pemasaran

a. Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran

dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi

pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu

perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain.

b. Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai

produk, harga, promosi dan tempat.

3. Unsur Nilai Pemasaran

Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain:

a. Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang

dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya perusahaan

senantiasa berusaha meningkatkan brand equity-nya. Jika brand equity ini

dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan setidaknya

akan mendapatkan dua hal. Pertama, konsumen akan menerima nilai

produknya. Konsumen dapat merasa puas karena produk sesuai dengan

harapan dan juga merasakan manfaat yang diperoleh dari produk tersebut.

Kedua, perusahaan itu sendiri memperoleh nilai melalui loyalitas

pelanggan terhadap merek.

Page 47: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

27

b. Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa

pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini

perlu terus-menerus ditingkatkan.

c. Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perubahan untuk

membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab

dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang pengeluaran

pemasaran, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran (Kotler, 2008).

Berdasarkan definisi tersebut, bauran pemasaran merupakan salah satu konsep

penting dalam teori pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan dalam pasar

sasaran. Kotler (2008) mendefinisikan keputusan dalam bauran pemasaran

dikelompokkan menjadi empat, antara lain;

1. Produk

Produk adalah alat bauran pemasaran yang paling pokok, yang merupakan

penawaran nyata perusahaan kepada pasarnya, termasuk di dalamnya kualitas

produk, desain produk, karakteristik/ciri-ciri produk, merek, dan kemasan produk.

2. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan

produk tertentu. Sasaran penetapan harga harus dikaitkan dengan sasaran strategi

perusahaan secara keseluruhan. Unsur-unsur dari bauran harga adalah daftar

harga, potongan harga, jangka waktu dan syarat pembayaran.

Page 48: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

28

3. Distribusi

Distribusi adalah usaha melalui saluran pemasaran yang dilakukan untuk

menyerahkan produk dari perusahaan atau pemasar kepada konsumen. Saluran

pemasaran yang dipilih dapat berupa distribusi langsung, distribusi tidak

langsung, atau kombinasi keduanya (Kotler, 2008).

4. Promosi

Promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengomunikasikan

keunggulan produknya, sehingga akan mendapat perhatian dari konsumen

terhadap produk yang dihasilkan (Kotler, 2008).

2.9 Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2015), analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor

lingkungan secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi yang tepat.

Analisis SWOT biasa digunakan sebagai alat pencocokan yang digunakan

manajer untuk mengembangkan empat jenis strategi, antara lain strategi

Strengths-Opportunities (SO), strategi Weakness-Opportunities (WO), strategi

Strengths-Threats (ST) atau strategi Weakness-Threats yang sesuai dengan

kondisi perusahaan (David, 2006). Menurut Rangkuti (2015), analisis SWOT

terdiri dari empat faktor, yaitu:

1. Strengths (Kekuatan)

Strengths merupakan kondisi kekuatan yang ada di dalam organisasi, proyek atau

konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat

dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Page 49: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

29

2. Weakness (Kelemahan)

Weakness merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek

atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang

terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

3. Opportunities (Peluang)

Opportunities merupakan kondisi peluang berkembang yang terjadi di masa yang

akan mendatang. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi,

proyek atau konsep bisnis itu sendiri seperti kompetitor, kebijakan pemerintah,

dan kondisi lingkungan sekitar.

4. Threats (Ancaman)

Threats merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat

mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis.

2.9.1 Matriks IFE dan EFE

Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation)

dilakukan untuk menganalisis secara deskriptif dengan tujuan mengetahui

kemampuan usaha dalam menghadapi lingkungan internal dan eksternal dengan

cara mendapatkan angka yang menggambarkan kondisi perusahaan terhadap

kondisi lingkungannya. Penilaian internal dapat menggunakan matriks IFE,

sedangkan untuk mengarahkan perumusan strategi dan mengevaluasi lingkup

eksternal digunakan matriks EFE (David, 2006). Analisis faktor internal dapat

mengembangkan daftar kekuatan yang dapat dimanfaatkan serta mengetahui

kelemahan yang harus diatasi. Sedangkan analisis faktor eksternal dapat

mengetahui daftar peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap usaha

Page 50: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

30

pengembangan perusahaan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan

menghindari ancaman yang ada (David, 2006).

Menurut Rangkuti (2015), dalam pengumpulan data internal dapat diperoleh di

dalam perusahaan itu sendiri, antara lain:

1. Laporan keuangan (neraca, laba-rugi, cash-flow, struktur pendanaan)

2. Laporan kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan, pendidikan,

keahlian, pengalaman gaji, turn-over)

3. Laporan kegiatan operasional

4. Laporan kegiatan pemasaran

Sedangkan data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan

antara lain:

1. Analisis pasar

2. Analisis kompetitor

3. Analisis komunitas

4. Analisis pemasok

5. Analisis pemerintah/ kelompok kepentingan tertentu

Tahapan dalam penyusunan matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut:

1. Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan hasil identifikasi

faktor strategis internal dan eksternal kepada responden untuk memberikan

penilaian terhadap bobot setiap faktor strategis. Nilai bobot yang

diberikan berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruhnya terhadap

faktor internal dan eksternal usaha. Pemberian bobot pada masing-masing

faktor dengan nilai 1 (faktor strategis kurang penting), nilai 2 (faktor

strategis sama penting), dan nilai 3 (faktor strategis lebih penting). Jumlah

Page 51: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

31

total bobot dari masing-masing faktor yang diperoleh harus sama dengan

satu, sehingga jumlah nilai setiap faktor strategis harus dibagi dengan

jumlah total faktor strategis.

2. Pemberian rating pada masing-masing faktor dengan skala 4 (sangat baik)

sampai dengan 1 (sangat kurang) yang berdasarkan pengaruh faktor

tersebut terhadap upaya pemasaran usaha. Pemberian rating untuk faktor

yang bersifat positif (kekuatan/peluang) diberi nilai 1 (sangat kurang)

sampai 4 (sangat baik), sedangkan faktor yang bersifat negatif

(kelemahan/ancaman) diberi nilai 4 (sangat kecil) sampai 1 (sangat besar).

3. Perhitungan skor yaitu dengan mengalikan nilai bobot dan rating pada

setiap faktor strategis. Kemudian dihitung selisih skor tertimbang pada

masing-masing faktor internal dan eksternal untuk memperoleh total skor

pembobotan. Jumlah selisih faktor internal yaitu hasil pengurangan dari

jumlah skor faktor kekuatan dengan jumlah faktor kelemahan, sedangkan

jumlah selisih faktor eksternal yaitu hasil pengurangan dari jumlah skor

peluang dengan jumlah skor ancaman (Rangkuti, 2015). Matriks IFE

disajikan pada Tabel 2 dan Matriks EFE disajikan pada Tabel 3 berikut.

Page 52: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

32

Tabel 2. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Sumber: Rangkuti (2015)

Tabel 3. Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Sumber: Rangkuti (2015).

2.9.2 Matriks Posisi

Penentuan alternatif strategi bagi suatu perusahaan atau usaha sebaiknya

dilakukan setelah mengetahui posisi perusahaan pada kondisi sekarang berada di

Faktor-Faktor

Internal

Bobot Rating Skor

A. Kekuatan

1…………….

2…………….

3…………….

4…………….

5…………….

B. Kelemahan

1…………….

2…………….

3…………….

4…………….

5…………….

Total

Faktor-Faktor

Eksternal

Bobot Rating Skor

A. Peluang

1…………….

2…………….

3…………….

4…………….

5…………….

B. Ancaman

1…………….

2…………….

3…………….

4…………….

5…………….

Total

Page 53: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

33

kuadran mana agar strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling tepat

karena telah sesuai dengan kondisi internal dan eksternal yang dimiliki oleh

perusahaan (Marimin, 2004). Posisi pada perusahaan dapat dikelompokkan

menjadi 4 kuadran, yaitu kuadran I, II, III, dan IV. Strategi yang tepat untuk

kuadran I adalah strategi agresif, kuadran II strategi diversifikasi, kuadran III turn

around, dan kuadran IV strategi defensif.

a. Kuadran I

Strategi agresif yaitu situasi yang sangat menguntungkan memiliki kekuatan dan

peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada secara optimal. Pada

posisi ini strategi yang tepat untuk diaplikasikan adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

b. Kuadran II

Strategi diversifikasi menunjukkan kondisi masih memiliki kekuatan internal

meskipun menghadapi berbagai ancaman. Strategi yang tepat untuk diterapkan

pada kondisi ini adalah dengan cara menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk

mengurangi ancaman dan memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi

diversifikasi produk.

c. Kuadran III

Strategi turn around merupakan strategi yang digunakan apabila memiliki

peluang pasar yang cukup besar namun di sisi lain sedang mengalami berbagai

kelemahan internal. Pada posisi ini masalah internal harus diminimalkan untuk

memanfaatkan peluang pasar.

Page 54: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

34

d. Kuadran IV

Strategi defensif menunjukkan pada posisi yang tidak menguntungkan karena

menghadapi berbagai ancaman bersamaan dengan masalah internal yang dimiliki.

Kondisi ini strategi yang tepat adalah strategi bertahan dengan cara memperbaiki

kondisi internal secara berkelanjutan untuk meminimalkan ancaman dan

membangun kekuatan serta peluang di masa mendatang (Rangkuti, 2015).

Matriks posisi disajikan pada Gambar 7.

PELUANG

KELEMAHAN KEKUATAN

ANCAMAN

Kuadran I

(Mendukung Strategi Agresif)

Kuadran II

(Mendukung Strategi Diversifikasi)

Kuadran III

(Mendukung Strategi Turn Around)

Kuadran IV

(Mendukung Strategi Defensif)

Gambar 7. Matriks posisi

Sumber: Marimin (2004).

2.9.3 Matriks SWOT

Menurut Rangkuti (2015), matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk

menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan

dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Faktor-

faktor kunci eksternal dan internal merupakan pembentuk matriks SWOT yang

Page 55: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

35

menghasilkan empat tipe strategi diantaranya: a) Strategi S-O yaitu strategi yang

menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal, b)

Strategi W-O yaitu mengatasi kelemahan internal dengan memanfaatkan

keunggulan peluang eksternal, c) Strategi S-T yaitu strategi yang menggunakan

kekuatan internal untuk menghindari pengaruh dari ancaman eksternal, serta d)

Strategi W-T yaitu strategi bertahan dengan meminimalkan kelemahan dan

mengantisipasi ancaman lingkungan. Matriks SWOT disajikan pada Tabel 4

berikut.

Tabel 4. Matriks SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

Daftar kekuatan:

1. ………………

2. ………………

Kelemahan (W)

Daftar kelemahan:

1. ……………..

2. ……………..

Peluang (O)

Daftar peluang:

1. …………….

2. …………….

Strategi S-O

Menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Strategi W-O

Meminimalkan

kelemahan

dengan memanfaatkan

peluang

Ancaman (T)

Daftar ancaman:

1. ..…………...

2. ……..……...

Strategi S-T

Menggunakan kekuatan

untuk menghindari

ancaman

Strategi W-T

Meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Sumber: (David, 2006).

Menurut Rangkuti (2015), apabila strategi dalam matriks SWOT dikaitkan dengan

strategi bisnis, maka pilihan-pilihan strategi bisnis yang perlu dilakukan sebagai

berikut:

Page 56: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

36

1. Strategi S-O (Strengths-Opportunities), pada situasi ini perusahaan perlu

melakukan pengembangan bisnis yang agresif, yaitu memanfaatkan kekuatan

yang substansial untuk menciptakan bisnis baru atau mengembangkan bisnis

yang ada. Strategi dalam kuadran S-O disebut sebagai strategi agresif.

2. Strategi S-T (Strengths-Threats), pada situasi ini perusahaan perlu melakukan

diversifikasi produk atau bisnis, melalui mengembangkan produk-produk

unggul. Strategi dalam kuadran S-T disebut sebagai strategi diversifikasi.

3. Strategi W-O (Weakness-Opportunities), pada situasi ini manajemen harus

melakukan analisis terhadap kelemahan sehingga mampu menghilangkan

kelemahan utama tersebut. Strategi dalam kuadran WO disebut sebagai

strategi balik arah.

4. Strategi W-T (Weakness-Threats), pada situasi ini manajemen harus

melakukan analisis terhadap kelemahan utama yang ada sekaligus menghindari

ancaman. Strategi pada kuadran W-T disebut sebagai strategi bertahan.

Setelah menganalisis keseluruhan variabel di atas, kemudian faktor strategi

internal dan strategi faktor eksternal dituangkan dalam analisis SWOT.

Page 57: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

37

3 III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di CV. Nusantara Spices, Jalan Sultan Haji, Kelurahan

Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung pada bulan

Januari–April 2019.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah pena, alat perekam (recorder atau

hand phone), dan laptop. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah kertas

kuesioner dan berbagai sumber pustaka terkait analisis yang dilakukan.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode survei lapang atau secara langsung. Hasil

survei penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif dengan memfokuskan pada

pemecahan masalah yang ada secara aktual. Jenis data yang digunakan yaitu data

primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer

adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yaitu pelaku usaha

eksportir fuli pala, pakar dari Dewan Rempah Indonesia, pakar dari Dinas

Page 58: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

38

Perkebunan Provinsi Lampung, dan akademisi di bidang teknologi rempah dengan

melalui hasil wawancara, observasi langsung maupun dari hasil pengisian

kuesioner. Data sekunder berupa data pendukung penelitian yang diperoleh

melalui penelitian-penelitian sebelumnya, penelusuran pustaka, jurnal maupun

laporan dari instansi pemerintahan terkait. Data yang diperoleh kemudian

disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian dilakukan melalui beberapa cara diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan langsung kepada responden secara tidak terstruktur

dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang bersifat terbuka sehingga

memberikan keleluasaan bagi responden untuk memberikan pandangan secara

luas sehingga memungkinkan peneliti untuk mengajukan pertanyaan secara

mendalam. Responden yang dipilih yaitu pelaku usaha eksportir fuli pala,

pakar dari Dewan Rempah Indonesia, pakar dari Dinas Perkebunan Provinsi

Lampung, dan akademisi di bidang teknologi rempah.

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung objek yang diteliti

terutama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga

diperoleh gambaran yang jelas.

Page 59: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

39

3. Studi literatur dan kepustakaan

Studi literatur dan kepustakaan dilakukan untuk menganalisa objek secara

teoritis terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan penulisan antara

lain melalui studi pustaka dari berbagai jurnal ilmiah dan skripsi, artikel-artikel

yang relevan, serta sumber-sumber lain yang mendukung untuk memperoleh

data sekunder.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor internal

dan eksternal. Pertama-tama mengidentifikasi faktor internal yang meliputi

kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman.

Analisis yang digunakan dalam menganalisis strategi untuk memasarkan fuli pala

yaitu analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Analisis ini

didasarkan pada logika yang mampu memaksimalkan kekuatan dan peluang yang

dimiliki, namun secara bersamaan mampu meminimalkan kelemahan dan

ancaman.

3.5.1 Matriks IFE dan EFE

Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation)

digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari faktor internal

yang meliputi faktor pemasaran yaitu produk, harga, tempat, dan promosi serta

peluang dan ancaman dari faktor eksternal meliputi kondisi pesaing, pelanggan,

perantara pemasaran, pemasok, teknologi, dan alam. Matriks IFE/EFE disajikan

pada Tabel 5 berikut.

Page 60: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

40

Tabel 5. Matriks IFE/EFE

Faktor Internal/Eksternal Bobot Rating Skor

Kekuatan

1. …………………..

2. …………………..

Kelemahan

1. …………………..

2. …………………..

Peluang

1. ………………….

2. ………………….

Ancaman

1. ………………….

2. ………………….

Sumber: Rangkuti (2015).

Tahapan dalam penyusunan matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut:

1. Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan hasil identifikasi

faktor strategis internal dan eksternal kepada responden untuk memberikan

penilaian terhadap bobot setiap faktor strategis. Nilai bobot yang

diberikan berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruhnya terhadap

faktor internal dan eksternal usaha. Pemberian bobot pada masing-masing

faktor dengan nilai 1 (faktor strategis kurang penting), nilai 2 (faktor

strategis sama penting), dan nilai 3 (faktor strategis lebih penting). Jumlah

total bobot dari masing-masing faktor yang diperoleh harus sama dengan

satu, sehingga jumlah nilai setiap faktor strategis harus dibagi dengan

jumlah total faktor strategis.

2. Pemberian rating pada masing-masing faktor dengan skala 4 (sangat baik)

sampai dengan 1 (sangat kurang) yang berdasarkan pengaruh faktor

tersebut terhadap upaya pemasaran usaha. Pemberian rating untuk faktor

yang bersifat positif (kekuatan/peluang) diberi nilai 1 (sangat kurang)

Page 61: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

41

sampai 4 (sangat baik), sedangkan faktor yang bersifat negatif

(kelemahan/ancaman) diberi nilai 4 (sangat kecil) sampai 1 (sangat besar).

3. Perhitungan skor yaitu dengan mengalikan nilai bobot dan rating pada

setiap faktor strategis. Kemudian dihitung selisih skor tertimbang pada

masing-masing faktor internal dan eksternal untuk memperoleh total skor

pembobotan. Jumlah selisih faktor internal yaitu hasil pengurangan dari

jumlah skor faktor kekuatan dengan jumlah faktor kelemahan, sedangkan

jumlah selisih faktor eksternal yaitu hasil pengurangan dari jumlah skor

peluang dengan jumlah skor ancaman (Rangkuti, 2015).

3.5.2 Matriks Posisi

Matriks posisi digunakan untuk mengetahui letak suatu perusahaan berdasarkan

kondisi internal dan eksternal saat ini sehingga dapat ditentukan strategi yang

paling tepat. Matriks posisi disajikan pada Gambar 8 berikut.

PELUANG

KELEMAHAN KEKUATAN

ANCAMAN

Kuadran I

(Mendukung Strategi Agresif)

Kuadran II

(Mendukung Strategi Diversifikasi)

Kuadran III

(Mendukung Strategi Turn Around)

Kuadran IV

(Mendukung Strategi Defensif)

Gambar 8. Matriks posisi

Sumber: Marimin (2004).

Page 62: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

42

3.5.3 Matriks SWOT

Perumusan strategi pemasaran ekspor fuli pala dilakukan dengan menggunakan

analisis SWOT, melalui data hasil identifikasi faktor internal dan eksternal yang

digambarkan pada matriks SWOT. Matriks SWOT dapat menggambarkan secara

jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi sehingga dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks ini dapat

menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, diantaranya: strategi

kekuatan-peluang (S-O), strategi kelemahan-peluang (WO), strategi kelemahan-

ancaman (W-T), dan strategi kekuatan-ancaman (S-T) (Rangkuti, 2015).

Penyusunan matriks SWOT disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Matriks SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

Daftar kekuatan:

3. ………………

4. ………………

Kelemahan (W)

Daftar kelemahan:

3. ……………..

4. ……………..

Peluang (O)

Daftar peluang:

3. …………….

4. …………….

Strategi S-O

Menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Strategi W-O

Meminimalkan

kelemahan dengan

memanfaatkan

peluang

Ancaman (T)

Daftar ancaman:

3. ..……………

4. ……..……....

Strategi S-T

Menggunakan kekuatan

untuk menghindari

ancaman

Strategi W-T

Meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Sumber: David (2006).

Page 63: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

43

Berdasarkan tabel, penyusunan matriks SWOT dapat dilakukan melalui tahapan

berikut:

1. Menentukan faktor-faktor peluang eksternal dalam agroindustri fuli pala;

2. Menentukan faktor-faktor ancaman dalam agroindustri fuli pala;

3. Menentukan faktor-faktor kekuatan dalam agroindustri fuli pala;

4. Menentukan faktor-faktor kelemahan dalam agroindustri fuli pala;

5. Menyesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk

mendapatkan strategi S-O;

6. Menyesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk

mendapatkan strategi W-O;

7. Menyesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk

mendapatkan strategi S-T;

8. Menyesuaikan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk

mendapatkan strategi W-T.

Page 64: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

81

5 V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Faktor internal yang menjadi kekuatan utama adalah produk yang

berkualitas dengan skor 0,55 sedangkan yang menjadi kelemahan utama

adalah keterbatasan modal dengan skor 0,25. Faktor eksternal yang menjadi

peluang utama adalah hubungan baik dengan pelanggan atau pemasok

dengan skor 0,42 sedangkan yang menjadi ancaman utama adalah penetapan

standar yang ketat di pasar internasional dengan skor 0,20.

2. Kondisi internal dan eksternal CV. Nusantara Spices berada di kuadran I

(strategi agresif). Strategi terbaik yang dapat diterapkan dalam upaya

pemasaran ekspor fuli pala di CV. Nusantara Spices yaitu meningkatkan

pemanfaatan potensi bahan baku, tenaga kerja, dan produksi untuk

memenuhi permintaan pasar serta menjaga citra kewirausahaan dan

kestabilan harga untuk memperluas pemasaran.

Page 65: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

82

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang direkomendasikan adalah dilakukan

penelitian lanjutan mengenai rantai pasok pemasaran ekspor fuli pala di CV.

Nusantara Spices.

Page 66: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

83

DAFTAR PUSTAKA

Ahyani, Y.M. 2009. Strategi Pemasaran Ekspor Buah-Buahan pada PT.

Agroindo Usaha Jaya. Institut Pertanian Bogor. 103 Hlm.

Asrol dan Heriyanto. 2017. Daya Saing Ekspor Pala Indonesia di Pasar

Internasional. Jurnal Dinamika Pertanian. 33(2):61–70.

Austin, J.E. 1992. Agroindustrial Project Analysis. Baltimore and London: The

Johns Hopkins University Press. 216 p.

Badan Pusat Statistik. 2016. Volume dan Nilai Ekspor-Impor Pala. 32 Hlm.

Badan Standardisasi Nasional. 2015. SNI 0006-2015 Pala. 9 Hlm.

David, F.R. 2006. Manajemen Strategi. Jakarta: Salemba Empat. 351 Hlm.

Dewi, N. 2016. Faktor Meningkatnya Ekspor Buah Pala Indonesia–Uni Eropa.

Jurnal Online Mahasiswa FISIP Universitas Riau. 3(2):1-13.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2017. Pala. Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian. 32

Hlm.

El-Gohary, H. 2010. E-Marketing- A literature Review from a Small Businesses

Perspective. International Journal of Business and Social Science., 1(1):

214–244.

Hapsoh dan Hasanah, Y. 2011. Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. Medan:

USU Press. 231 Hlm.

Harahap, I.F. 2017. Strategi Pemasaran Sirup Buah Pala di Kabupaten Aceh

Selatan (Studi Kasus: Kecamatan Tapak Tuan). (Skripsi). Universitas

Sumatera Utara. 75 Hlm.

Hidayana, N. 2017. Strategi Pengembangan Agroindustri Minyak Atsiri Jahe dan

Minyak Atsiri Kunyit di CV. Nusantara Spices Bandar Lampung. (Skripsi).

Universitas Lampung. 82 Hlm.

Page 67: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

84

Jose, H., KR, A., TJ, S., P, S., KR, V. dan S, S. 2016. A Descriptive Review On

Myristica fragrans Houtt. Hygeia.J.D.Med., 8(1): 35–43.

Kismono, G. 2001. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: BPFE. 467 Hlm.

Kotler, P. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12. Jakarta: PT Indeks. 443 Hlm.

Kuncoro, M. 2001. Manajemen Keuangan Internasional: Pengantar Ekonomi dan

Bisnis Global. Yogyakarta:BPFE. 456 Hlm.

Librianto, B. 2004. Ekstraksi Oleoresin Pala (Myristica fragrans Houtt) dari

Ampas Penyulingan Minyak Pala Menggunakan Pelarut Organik. (Skripsi).

Institut Pertanian Bogor. 89 Hlm.

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.

Jakarta: Grasindo. 197 Hlm.

Nurdjannah, N. 2007. Teknologi Pengolahan Pala. Bogor: Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian. 57 Hlm.

Peraturan Menteri Pertanian. Nomor 53/Permentan/OT.140/9/2012. Pedoman

Penanganan Pascapanen Pala. Peraturan Menteri Pertanian. Jakarta. 5 Hlm.

Rangkuti, F. 2015. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama. 246 Hlm.

Rismunandar. 1992. Budidaya dan Tataniaga Pala. Jakarta: PT. Penebar

Swadaya. 130 Hlm.

Sa’id, E.G. 1999. Manajemen Pasca Panen Produk Agribisnis dan Agroindustri

untuk Ekspor. Agrimedia, 5(2):22–23.

Soekartawi. 2000. Pengantar Agroindustri. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 152

Hlm.

Somaatmadja, D. 1984. Penelitian dan Pengembangan Pala dan Fuli. Komunikasi

No. 215. BBIHP. Bogor. 12 Hlm.

Sunanto, H. 1993. Budidaya Pala Komoditas Ekspor. Yogyakarta: Kanisius. 94

Hlm.

Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi. 506 Hlm.

Valencia, G.G., Kumaat, R.M. dan Rumagit, G.A.J. 2017. Strategi Pemasaran

Ekspor Pala Pada PT. Gunung Intan Permata Manado. Ejournal Agri-

SosioEkonomi, 13(2):9–20.

Page 68: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica fragrans …digilib.unila.ac.id/58888/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-09-10 · STRATEGI PEMASARAN EKSPOR FULI PALA (Myristica

85

Zendya, V.D. 2017. Strategi Pengembangan Minyak Atsiri Pala di Kabupaten

Tanggamus (Studi Kasus: Gabungan Kelompok Tani Wira Karya Sejahtera).

(Skripsi). Universitas Lampung. 57 Hlm.