Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI PEMASARAN PELAKU INDUSTRI MEBELDALAM MENGHADAPI PERSAINGAN REVOLUSI
INDUSTRI 4.0 PADA UD SALAMA MEBEL KARDULUKDI KABUPATEN SUMENEP
Artikel Skripsi
Oleh
FITRIA
NPM : 715.2.1.1711
Program Studi Manajemen
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIRARAJA
2019
1
STRATEGI PEMASARAN PELAKU INDUSTRI MEBELDALAM MENGHADAPI PERSAINGAN REVOLUSI
INDUSTRI 4.0 PADA UD SALAMA MEBEL KARDULUKDI KABUPATEN SUMENEP
FitriaNurdody Zakki
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Wiraraja
Email: [email protected]@wiraraja.ac.id
Abstrak
Mebel adalah industri yang sumber dayanya berasal dari alam sendiri, seperti kayu yangkemudian di gabungkan dengan unsur yang ada yaitu kebudayaan asli Indonesia.Tepatnya beradadi Desa Karduluk Kabupaten Sumenep, yang mayoritas pekerjaan sehari-harinya adalah sebagaipembuat mebel dan juga merupakan sentra mebel yang cukup besar yang ada di desaKarduluk.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pelaku industri mebeldalam menghadapi persaingan revolusi industri 4.0 pada UD Salama Mebel Karduluk diKabupaten Sumenep.
Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis SWOT sebagai alat yang nantinyaakan membantu peneliti di dalam melakukan penelitian. Dengan menentukan kekuatan,kelemahan, peluang serta ancaman yang ada pada perusahaan UD Salama Mebel dan juga denganmenetapkan strategi atau perencanaa dalam jangka waktu yang pendek maupun dalam jangkawaktu yang cukup panjang.
Dari hasil tabel analisis SWOT yang ada, maka dapat di simpulkan bahwa perusahan UDSalama Mebel memiliki kekuatan yang juga di gunakan untuk memanfaatkan peluang dan jugamengurangi kelemahan dari industri UD Salama Mebel dan juga menghindari ancaman yang adapada saat ini.
Kata kunci: Strategi, Revolusi Industri, SWOT
Abstrack
Furniture is an industry whose resources come from its own nature, such as wood whichis then combined with existing elements namely native Indonesian culture. Precisely located in theVillage of Sumenep Regency Karduluk, the majority of his daily work is as a furniture maker andalso a fairly large furniture center in the village of Karduluk. The purpose of this research is to findout the strategies of the furniture industry players in facing the competition of the industrialrevolution 4.0 at UD Salama Mebel Karduluk in Sumenep Regency.
2
In this study, researchers use SWOT analysis as a tool that will help researchers inconducting research. By determining the strengths, weaknesses, opportunities and threats that existin the UD Salama Furniture company and also by determining the strategy or planning in the shortterm or in a long period of time.
From the results of the existing SWOT analysis table, it can be concluded that the UDSalama Furniture company has strengths that are also used to take advantage of opportunities andalso reduce the weaknesses of the UD Salama Furniture industry and also avoid current threats.Keywords: Strategy, Industrial Revolution, SWOT
PENDAHULUAN
Strategi pemasaran adalah upaya yang dilakukan perusahaan di dalam
memasarkan produknya baik bawang maupun jasa. Dengan menggunakan pola
atau taktik sehingga membuat penjualan menjadi lebih tinggi. Di dalam sebuat
perusahaan untuk memperoleh hasil yang bagus, maka strategi pemasaran juga
mempunya ruang lingkup yang luas yaitu di antaranya strategi di dalam
menghadapi persaingan, strategi harga, dan juga strategi produk dan juga di dalam
pelayanannya. Lebih tepatnya strategi pemasaran perupakan pernyataan pokok
tentang dampak yang akan di hadapi perusahaan dan juga harapan perusahaan
akan tercapai dalam hal permintaan yaitu pada target pasar tertentu.
Yang membuat semakin lemahnya industri mebel dan ukir yang ada di
perusahaan UD Salama Mebel adalah dalam hal pemasaran, tudak adanya
pemasaran yang bagus padahal di dalam dunia bisnis pemasaran sangat di
butuhkan dan menjad ujung tombak yang ada di dalam dunia bisnis. dan dari
sinilah kelemahan yang ada pada perusahaan UD Salama Mebel padalah dalam
hal kualitas produk yang dihasilkan perusahaan tidak kalah jauh dengan produk
yang lain. Dari sinilah kelemahan yang ada di dalam perusahaan industri mebel
yaitu masalahnya hanya ada pada hal pemasarannya.
Tabel 1.1
Data penjualan Ukiran UD Salama Mebel
Tahun Kursi
(unit)
Ranjang
(unit)
Lemari
(unit)
Jumlah Penjualan
(unit)
2016 13 8 11 32
2017 13 6 15 34
2018 10 8 18 36
Sumber : data primer diolah peneliti tahun 2019
3
Tingkat penjualan dan juga kemampuan perusahaan di dalam pembuatan
produk atau jasa itu sangat di pengaruhi oleh faktor yang ada diluar kendali
perusahaan seperti kekuatan teknologi dan kekuatan ekonomi. Oleh sebab itu
perusahaan harus mempunya tanggung jawab yang besar terhadap apa yang sudah
perusahaan rencanakan dan perusahaan juga perlu malakukan tindakan yang dapat
membantu di dalam mencapai tujuan perusahaan atau mencapai target pasar.
Dalam sebuah perusahaan strategi pemasaran yang sangat menetukan
pendekatan yang akan di ambil oleh perusahaan untuk memastikan bahwa produk
yang dihasilkan apakah sudah memenuhi perannya. Strategi pemasaran di
tentukan lewat program pemasaran yang paling spesifik, seperti iklan, promosi,
dan juga pengembangan produk sampai dengan pendistribusian produk dan juga
merupakan upaya yang harus dilakukan perusahaan untuk tetap eksis didalam
menjalankan usahanya, sehingga tujuan perusahaan tercapai dan perusahaan
mendapatkan laba.
Untuk mengetahui perekonomian yang maka perusahaan perlu melakukan
perbaikan didalam pasar, karena tanpa adanya pemasaran yang kredibel akan
sangat sulit untuk perusahaan didalam mencapai target penjualan dan
mendapatkan laba yang juga di inginkan perusahaan. Dimana perusahaan harus
dapat menentukan harga yang tepat untuk produk yang dihasilkan, harga yang
tepat disini adalah perusahaan dapat menghasilkan laba yang di inginkan dan
konsumen atau pembeli merasa sangat puas dengan produk yang dihasilkan
perusahaan dan merasakan tidak dirugikan bagi pihak perusahan. Selain analisis
4
SWOT peneliti juga menggunakan 4p sebagai bahan pertimbangan nantinya untuk
penelitian yang di teliti
Disini akan di jelaskan mengenai 4p yang ada di perusahaan UD Salama
Mebel
Product : produk yang ditawarkan oleh perusahaan UD Salama Mebel
sangat memiliki keunikan tersendiri. Karena produk UD Salama Mebel
kualitas ukirnya mengambil dari ukiran keraton dan khas jepara, jadi
untuk produk yang ditawarkan tidak sama dengan produk lainnya.
Promotion : promosi yang dilakukan oleh UD SALAMA MEBEL yaitu
bekerja sama dengan Dinas-dinas, dan dari Dinas diadakan pameran
Place : UD SALAMA MEBEL dalam pembuatan produk ukirnya tidak
bertempatan di gudang atau di pabrik besar, melainkan pembuatan
produknya di kerjakan di rumanya atau Home Industri.
Price : harga yang di tawarkan oleh UD SALAMA MEBEL adalah
standart, terjangkau untuk semua kalangan masyarakat yang ingin
membelinya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan, maka dapat
di sajikan rumusan masalah 1) bagaimana strategi pemasaran yang di terapkan
oleh industri produk seni ukir UD Salama Mebel dalam menghadapi revolusi
industri 4.0? 2) bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
produk seni ukir UD Salama Mebel dalam menghadapi revolusi industri 4.0?
5
Tujuan Penelitiian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui strategi pemasaran
yang di terapkan oleh industri produk seni ukir UD Salama Mebel dalam
menghadapi revolusi industri 4.0 2) untuk mengetahui kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman pada produk seni ukir UD Salama Mebel dalam
menghadapi revolusi industri 4.0
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi pemasaran
Pemasaran adalah suatu kegiatan menyeluruh, terpadu, dan terencana,
yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau institusi dalam melakukan usaha agar
mampu menyediakan permintaan pasar dengan cara menciptakan produk bernilai
jual, menentukan harga, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan saling bertukar
tawaran yang bernilai bagi konsumen, klien, mitra, dan masyarakat umum.
Secara sederhana, definisi pemasaran lebih diidentikan dengan proses
pengenalan produk atau servis kepada konsumen yang potensial.
Bauran Pemasaran
Sumarni dan Soeprihanto (2010:274) menjelaskan, “Marketing mix”
adalah “kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Dengan kata lain,
marketing mix adalah kumpulan dari variabel yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen”.
6
1.) Product (Produk)
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:274), “Produk adalah setiap apa
saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan,
pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan”.
2.) Price (Harga)
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:281) harga adalah “jumlah uang
(ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya”.
3.) Place (Tempat)
Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran distribusi,
saluran dimana produk tersebut sampai kepada konsumen. Definisi dari Sumarni
dan Soeprihanto (2010:288) tentang saluran distribusi adalah “saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen
sampai ke konsumen atau industri pemakai”.
4.) Promotion (Promosi)
Menurut Tjiptono (2008:219),”pada hakikatnya promosi adalah suatu
bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran
adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi, membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan”
7
Pelaku Industri
Secara umum kategori sentra mebel ukir dibagi berdasarkan dua kategori
yakni jenis produk yang memiliki spesifikasi khusus dan jenis produk yang sudah
terbentuk sentra produk(Utomo, 2012:148-150):
a. Semua jenis produk yang memiliki spesifikasi khusus terutama untuk
memenuhi kebutuhan atau permintaan yang meliputi desain, ukuran, detail
ukuran, persyaratan bahan dan lain-lain.
b. Semua jenis produk atau mebel yang dikerjakan secara konvensional
maupun dengan mesin.
Analisis SWOT
Menurut Sedarmayanti (2016;109) “SWOT merupakan singkatan dari
Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) internal dari suatu perusahaan
serta Opportunities ( peluang ) dan Threats (ancaman) lingkungan eksteranl yang
dihadapinya”. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif
diturunkan dari “ kesesuaian “ yang baik antara sumber daya internal perusahaan
(kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman)
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan yang dilakukan di dalam penelitian ini bersifat deskriptif
kualitatif. Karena dengan menggunakan pendekatan yaitu study kasus yang
terjadi di lapangan serta memecahkan sekaligus menjawab semua
8
permasalahan yang terjadi dilapangan dan juga yang berkaitan dengan yang
ada di latar belakang permasalahan. Di dalam penelitian ini di maksudkan
untuk mengetahui strategi pemasaran pelaku industri mebel dalam menghadapi
persaingan revolusi industri 4.0 pada UD Salama Mebel Karduluk di
Kabupaten Sumenep.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi di dalam penelitian ini UD Salama Mebel yang berada di Desa
Karduluk Kabupaten Sumenep.Penelitian ini di lakukan dari bulan April
sampai selesai.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang di gunakan peneliti yaitu data subjek (self-report data)
yang merupakan jenis data yang berupa opini, pengalaman atau karakteristik
seseorang atau juga sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian
(responden).
Data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder
a. Data primer adalah data yang di dapatkan melalui sumber informan utama
yaitu individu atau sekelompok, seperti hasil wawancara, dan juga data
tentang infoman.
b. Data sekunder adalah data yang didapat selain dari responden pertama,
dimana data sekunder adalah data yang berupa bukti, catatan, atau laporan
historis yang sudah tersusun dalam arsip atau data yang sudah terpublikasi.
9
D. Informan
Informan penelitian merupakan orang yang dimanfaatkan peneliti untuk
mencari informasi dan orang tersebut memang memiliki pengetahuan yang
cukup untuk untuk memberikan informasi dan juga mampu menjelaskan
tentang keberadaan objek yang diteliti, oleh sebeb itu untuk memperoleh
informasi guna kepentingan peneliti, maka informan yang di maksud adalah
sebagai berikut:
1. Informan kunci
Informan kunci pada penelitian ini adalah pemilik UD Salama Mebel
yaitu bapak Slamet Badri
2. Informan pendukung
Informan pendukung dalam penelitian ini adalah karyawan UD Salama
Mebel yaitu sebanyak 3 orang
E. Teknik Analisis Data
Penelitian deskriptif ini menggunakan metode analisis data di antaranya
adalah:
1. Reduksi data
Peneliti didalam mengumpulkan data yaitu dengan cara merangkum dan
juga melilih hal yang paling penting terkait dengan strategi pemasaran yang
ada di perusahaan UD Salama Mebel, data yang diperoleh dari wawancara
kemudian dikelompokkan sesuai dengan kondisi yang terjadi, sehingga
dapat membantu penulis dalam menjabarkan yang sesuai dengan teori yang
10
ada yang nantinya dapat menghasilkan teori yang baik untuk penjualan
mebel.
2. Penyajian data
Peneliti didalam menyajikan data yaitu dalam bentuk singkat, bangan, dan
sebagiannya secara narasi yang mudah untuk dipahami.
3. Penarikan kesimpulan
Peneliti dalam penarikan kesimpulan masi bersifat sementara, tetapi bisa
berubah bila tidak ditemukan bukti yang cukup kuat untuk mendukung
pada tahap selanjutnya, didalam tahap ini peneliti akan menarik kesimpulan
dari data yang telah di peroleh dan di olah sebelumnya sehingga dapat
ditemukan kesimpulan yang kredibel.
Analisis SWOT
Metode analisis swot suatu bentuk analisis kekuatan dari kelemahan yang
digunakan untuk membandingkan faktor eksternal dan faktor internal di dalam
suatu perusahaan yang dapat membantu penyusunan suatu rencana untuk
mencapai tujuan perusahaan. Matriik Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman
(Strenghts- Weaknesses- Opportunity- Threath- SWOT) adalah alat pencocokan
penting yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi : Strategi
kekuatan-peluang (strengths – opportunity - SO), strategi kelemahan-peluang
(weaknesses - opportunity - WO), strategi kekuatan-ancaman (strengths – treath -
ST), dan strategi kelemahan-ancaman (weaknesses - treath - WT).
11
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Latar Belakang UD. Salama Mebel
UD Salama Mebel adalah perusahaan yang bergerak di bidang
permebelan, kegiatan di dalam memproduksi mebel bertempat di Lokasi Jalan
Raya Pragaan, Desa Karduluk Kabupaten Sumenep.UD Salama Mebel di dirikan
oleh bapak Slamet Badri pada tahun 1997. UD Salama Mebel memproduksi
barang berupa gawangan susun, lemari kaca, kursi khas keraton lemari hias,
lemari pakaian, dll
Perusahaan UD Salama Mebel merupakan perusahaan yang berbentuk
perorangan atau individu.Sehingga di dalam pembuatan produknya perusahaan
menawarkan dua jenis produk yang kualitas produksinya ada yang standart dan
ada juga yang kualitasnya tinggi tergantung dari pesananya.Di dalam memasarkan
produknya perusahaan juga bekerja sama dengan dinas yang ada di Sumenep,
sehingga timbal balek nya perusahaan bisa mengikuti pameran yang telah di
selenggarakan.
Hasil Penelitian
Dalam mengikuti perkembangan pasar yang terus berubah-rubah dan juga
untuk mencapai tujuan perusahaan maka UD Salama Mebel menerapkan
marketing mix:
1. Produk
Di dalam pembuatan produk UD Salama Mebel juga perlu melakukan
beberapa tahapan agar produk yang ditawarkan diterima oleh konsumen:
a. Perencanaan produk
12
b. Pengembangan produk
c. Pedagangan
2. Promosi
Perusahaan juga harus melakukan beberapa promosi untuk mengenali
produk yang perusahaan produksi:
a. Sales promotion (promosi penjualan)
b. Personal selling (penjualan secara pribadi)
3. Tempat
Setelah barang selesai diproduksi maka tahap selanjutnya adalah tempat
dimana barang yang diproduksi akan dipasarkan dan juga untuk
menyalurkan barang ke pasar. Hal ini juga menyangkit tentang strategi
penyaluran dan termasuk didalam pemelihan saluran distribusi.
4. Harga
Didalam menetukan harga untuk produk yang selesai di produksi maka
perusahaan harus malakukan kebijakan demi tercapainya tujuan
perusahaan.
1. Keadaan perekonomian
2. Penawaran dan permintaaan
3. Persaingan
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
Didalam menganalisis faktor eksternal yang bersumber dari luar
perusahaan diantaranya:
a. Kekuatan ekonomi
13
Dengan adanya program visit Sumenep pada tahun 2018 maka
perekonomian yang ada di Sumenep juga meningkat terbukti dengan
banyaknya lapangan pekerjaan terutama di sektor permebelan. Hal ini
menjadi faktor yang sangat langka karena akan berdampak secara
langsung pada kondisi perjalanan bisnis disebabkan kondisi pola konsumsi
masyarakat di pengaruhi oleh kesejahteraan ekonomi tiap segmen pasar.
b. Kekuatan sosial, budaya, dan lingkungan
Kecamatan Pragaan memiliki keberagaman budaya dimana penduduknya
mayoritas memiliki usaha mebel. Sehingga akan sangat kesulitan didalam
memasarkan produknya.
c. Kekuatan teknologi
Sekarang keberadaan teknologi sudah tidak diragukan lagi karena pada
saat ini teknologi sangat membantu didalam menjalankan sebuah bisnis
dengan berbasis online, sehingga dapat membantu perusahaan didalam
mengembangkan strategi yang sudah ada dalam perusahaan dan juga
mempermudah konsumen dalam melakukan pembelian atau transaksi.
Matriks Evaluasi Faktor Internal
Didalam menganalisis faktor internal yang bersumber dari dalam
perusahaan diantaranya:
a. Sumber daya manusia (SDM)
Dalam menjalankan sebuah proses produksi yang ada didalam perusahaan,
faktor penting yang juga dapat mendukung didalam kegiatan usahanya
14
yaitu terlatap pada sumber daya manusianya apabila sumber daya
manusianya bagus maka barang yang dihasilkan juga bagus.
b. Finansial
Didalam profit atau laba yang dihasilkan juga akan sangat berpengaruh
didalam keberlanjutan proses produksi selanjutnya. Namun pasti ada
kendala yang dapat menghambat berjalannya proses produksi yang di
sebabkan kurangnya bahan baku utama seperti kayu.
Pembahasan
Berdasarkan dari hasil analisis data yang peneliti lakukan sehingga dapat
dilihat bagaimana gambaran secara umum mengenai strategi pemasaran pelaku
industri mebel dalam menghadapi persaingan revolusi industri 4.0 pada UD
Salama Mebel Karduluk di Kabupaten Sumenep.Dari penelitian ini terdapat
bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat dan promosi.
1. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh industri produk seni
ukir UD Salama Mebel dalam menghadapi persaingan revolusi industri
4.0
Untuk proses produksi didalam menjalankan sebuat produk perusahaan
UD Salama Mebel dinilai cukup efektif didalam mengembangkan produknya.Hal
ini dapat dikembangkan dari banyaknya model produk yang dibuat oleh
perusahaan.Selain model yang perusahaan buat sesui dengan kebutuhan dan selera
konsumen perusahaan juga mengikuti tren pasar. Dalam proses pembuatan
perusahaan memilih kayu yang tepat untuk bahan utama didalam pembuatan
produk supaya kualiatas yang perusahaan UD Salama Mebel buat tidak sama
15
dengan produk yang perusahaan lain karena itu akan menambah nilai plus bagi
peusahaan,Selain itu perusahaan juga menyediakan produk tanpa pesanan.
Didalam menetapkan biaya harga jual produk adalah dua kali harga pokok
penjualan (HPP). Harga pokok penjualan dilihat dari jumlah biaya produksi
dengan ditambah biaya bahan baku. Harga merupakan elemen yang fleksibel
dimana harga suatu saat akan stabil dalam waktu tententu dan juga seketika dapat
menurun. Sehingga pengertian secara luas adalah harga merupakan biaya
keseluruhan dari biaya produk yang ditukarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan keuntungan dari kepemilikan barang.
Kegiatan selanjutnya yaitu promosi, setelah barang selesai dibuat maka
tahap berikutnya bagaimana produk yang dibuat perusahaan dikenali oleh banyak
masyarakat salah satunya dengan menggunakan promosi, perusahaan
menggunakan dua cara didalam melakukan promosi diantaranya, sales promotion
(promosi penjualan) dimana perusahaan memamsarkan produknya dengan
mengikuti pameran atau sejenisnya. Yang kedua yaitu personal selling(penjualan
secara pribadi) perusahaan sudah mulai berinteraksi langsung atau bertemu
langsung dengan konsumen atau melakukan pembelian secara langsung.
Tahap selanjunya yaitu penyaluran barang, dimana barang yang selesai
akan siap untuk dipasarkan, didalam pendistribusian ada dua yaitu distribusi
langsung dan distribusi tidak langsung tergantung dari bagaimana perusahaan
didalam memasarkan produk.
16
Sebelum barang siap untuk di distribusikan maka perusahaan sudah
menentukan harga yang tepat untuk masing-masing produk yang sudah dibuat
dengan melihat dari bahan baku dan lain sebagainya
2. Bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman pada produk
seni ukir UD Salama Mebel dalam menghadapi revolusi industri 4.0
Dengan adanya revolusi industri 4.0 dimana semua yang semula sumber
dayanya berasal dari manusia sekarang sudah mulai tergantikan dengan
mesin.Semua alat yang digunakan sudah mulai menggunakan teknologi, dari
sinilah kecanggihan 4.0 dan juga tidak semua perusahaan bisa mengaplikasikan
karena selain investasinya yang mahal dalam hal alat yang digunakan juga dapat
mengurangi tenaga kerja yang bisa mengakibatkan banyaknya angka
pengangguran.
Perusahaan UD Salama Mebel dalam menghadapi tantangan revolusi
industri bahwa keinginan dalam menggunakan teknologi revolusi industri 4.0
sudah mulai ada tapi terkendala dalam hal keuangan atau investasinya yang juga
mahal akan mengakibatkan harga produk yang juga meningkat di khawatirkan
konsumen tidak akan mampu dalam membeli produk. Sehingga perusahaan masih
menggunakan tenaga kerja dari sumber manusia yang ada.
Dan dari analisis SWOT yang ada tentang kekuatan, kelemahan, peluang
serta ancaman.Perusahaan UD Salama Mebel memiliki kekuatan yang juga dapat
digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada serta dapat menghindari
kelemahan dan juga ancaman yang ada pada perusahaan.
17
SIMPULAN
Berdasarkan dari uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
maka peneliti dalam menympulkan tentang strategi pemasaran pelaku industri
mebel dalam menghadapi persaingan revolusi industri 4.0
1. Dari analisis SWOT perusahaan UD Salama Mebel memiliki kekuatan
yang juga bisa digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
2. Pada gambar SWOT tentang industri mebel maka startegi yang digunakan
adalah strategi WO.
a. Kurangnya promosi (W1) dengan variabel peluang (O2,O6) meningkat
kan promosi, dukungan pemerintah maka strategi yang digunakan
adalah dengan cara memasarkan produknya melaui (web,blok,dan
media sosial)
b. Tempat usaha yang kecil (W3) dengan variabel peluang (O1,O6)
mempercepat pembangunan pasar, dukungan pemerintah strategi yang
digunakan adalah dengan cara memperbaiki kondisi yang ada dipasar
agar pembeli merasa nyaman.
c. Modal usaha yang kecil (W2) dengan variabel peluang (O2,O5)
meningkatkan promosi, maka strategi yang digunakan adalah
melakukan promosi melalui media sosial, seperti instagram, facebook
dan harus mengeluarkan biaya
d. Upah pekerja mahal (W5) dengan variabel peluang (O4,O6) dukungan
pemerintah maka strategi yang digunakan adalah dengan cara
18
pemerintah melakukan kerja sama dengan dinas sosial untuk dapat
mengatasi kurangnya tenaga kerja.
Daftar Pustaka
Amstrong, Gary & Philip, Kotler.(2012) Dasar-Dasar Pemasaran.Jilid I, Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit
Prenhalindo.
Armstrong, Kotler 2015, “Marketing an Introducing prentice Hall twelfth
edition”, England : pearson Education, Inc
Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Bandung :
Penerbit Alfabeta.
Daryanto. 2011. Manajemen Pemasaran: Sari Kuliah. Bandung: Satu Nusa.
David, Fred R, 2011. Strategic Management, Buku 1. Edisi 12 Jakarta
Endra Yuafanedi Arifianto, Rakhmat Himawan (2018), strategi pengembangan
industri kreatif kerajinan topeng era industri 4.0. Jurnal ISSN 2337-4349
Kotler, dan Keller.(2012). Manajemen pemasaran.Edisi 12. Jakarta: Erlangga