14
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII Journal of Governance Volume 3, Issue 2, December 2018 (154-167) (P-ISSN 2528-276X) (E-ISSN 2598-6465) http://dx.doi.org/10.31506/jog.v3i2.3104 154 STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU RADIKALISME KANAN DI KABUPATEN GARUT Rendy Adiwilaga 1 , Syifa Davia Harija 2 1 Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bale Bandung [email protected] 2 Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran [email protected] Recieved: March 27 2018; Revised: April 20 2018; Accepted: July 7 2018 Abstract : Recently, the ideology of Islamist militant to build a nation under Islamic government appears to give impact both politically and socially to the society. Garut, in this case, historically had known as the hideout of DI/TII and today, it is frequently selected as the hiding place of national or ‘ex middle-east’ radicalists. This study is a descriptive study that used phenomenology approach to examine how local government, namely Garut regency government, as the stickholder acts to protect civilians and maintain regional stability. This study also covers discussion of the strategy they had used to prevent radicalism. Findings show that local government, in this case the Garut regency government, only applied ceremonial strategy to anticipate the act of radicalism in their region. In the other words, they have not made any real move to prevent radicalism yet. Keywords: Local Government, Radicalism, Strategy. Abstrak: Menguatnya arus islamisme militan secara ideologis, yakni keinginan besar untuk membangun dinasti di bawah panji islam secara radikal dan kaku, berdampak pula pada kondisi politik dan sosial, khususnya di daerah-daerah. Kabupaten Garut sendiri memiliki sisi historis kelam terkait permasalahan radikalisme kanan. Selain pernah menjadi tempat persembunyian DI/TII, Garut dewasa ini kerap menjadi tempat persembunyian pelaku tindak radikal, khususnya warga lokal maupun warga di luar Garut alumnus pelatihan kelompok terorisme di Timur Tengah. Tujuan penelitian ini ialah hendak menggali bagaimana pemerintah daerah, sebagai pihak yang bertanggung jawab melindungi keamanan dan ketertiban warganya berdasarkan undang-undang, mengatur pencegahan radikalisme melalui strategi-strategi yang telah dirumuskan dengan melibatkan berbagai pihak. Untuk mendapatkan jawaban tersebut, maka data penelitian dikaji secara kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Dari hasil analisis, maka dapat dikatakan bahwa pemerintah daerah Kabupaten Garut hanya menjalankan strategi seremonial dalam upaya pencegahan radikalisme di wilayahnya, dan sejatinya belum menyentuh ranah implementasi yang riil. Kata kunci: Pemerintah Daerah, Radikalisme, Strategi.

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

JournalofGovernance Volume3,Issue2,December2018(154-167)

(P-ISSN2528-276X)(E-ISSN2598-6465)http://dx.doi.org/10.31506/jog.v3i2.3104

154

STRATEGIPEMERINTAHDAERAHTERKAITPENCEGAHANISURADIKALISMEKANANDIKABUPATENGARUT

RendyAdiwilaga1,SyifaDaviaHarija2

1ProgramStudiIlmuPemerintahan,FakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik,[email protected]

2ProgramStudiIlmuPemerintahan,FakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik,[email protected]

Recieved:March272018;Revised:April202018;Accepted:July72018

Abstract : Recently, the ideology of Islamist militant to build a nation under Islamicgovernmentappearstogiveimpactbothpoliticallyandsociallytothesociety.Garut, inthiscase,historicallyhadknownasthehideoutofDI/TIIandtoday,itisfrequentlyselectedasthehidingplaceofnationalor ‘exmiddle-east’radicalists.Thisstudy isadescriptivestudythatused phenomenology approach to examine how local government, namely Garut regencygovernment,asthestickholderactstoprotectciviliansandmaintainregionalstability.Thisstudy also covers discussion of the strategy they had used to prevent radicalism. Findingsshow that local government, in this case the Garut regency government, only appliedceremonial strategy to anticipate the act of radicalism in their region. In the otherwords,theyhavenotmadeanyrealmovetopreventradicalismyet.Keywords:LocalGovernment,Radicalism,Strategy.Abstrak: Menguatnyaarusislamismemilitansecaraideologis,yaknikeinginanbesaruntukmembangundinastidibawahpanji islamsecara radikaldankaku,berdampakpulapadakondisipolitikdansosial,khususnyadidaerah-daerah.KabupatenGarutsendirimemilikisisihistoriskelamterkaitpermasalahanradikalismekanan.Selainpernahmenjaditempatpersembunyian DI/TII, Garut dewasa ini kerap menjadi tempat persembunyian pelakutindak radikal, khususnya warga lokal maupun warga di luar Garut alumnus pelatihankelompok terorisme di Timur Tengah. Tujuan penelitian ini ialah hendak menggalibagaimana pemerintah daerah, sebagai pihak yang bertanggung jawab melindungikeamanan dan ketertibanwarganya berdasarkan undang-undang,mengatur pencegahanradikalismemelalui strategi-strategi yang telahdirumuskandenganmelibatkanberbagaipihak.Untukmendapatkanjawabantersebut,makadatapenelitiandikajisecarakualitatifdengan pendekatan fenomenologis. Dari hasil analisis, maka dapat dikatakan bahwapemerintahdaerahKabupatenGaruthanyamenjalankanstrategiseremonialdalamupayapencegahan radikalisme di wilayahnya, dan sejatinya belum menyentuh ranahimplementasiyangriil.Katakunci:PemerintahDaerah,Radikalisme,Strategi.

Page 2: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRendy&Syifa,StrategiPemerintahDaerahterkaitPencegahan

IsuRadikalismeKanandiKabupatenGarut

155

PendahuluanDewasa ini, Demokrasi dan

Kapitalisme nyatanya hadir sebagaiideologi tunggal yang mampu mendo-minasi percaturan politik dunia. FrancisFukuyama dalam bukunya “The End ofHistory and The Last Man” bahkandenganpercayadirimenyebutdemokrasisebagai “titik akhir evolusi ideologiumatmanusia” (“end point of mankind’sideologicalevolution”)dan “bentukakhirpemerintahan” (“final form of humangovernment”) dan karena itumerupakan“akhir dari sejarah” (“end of history”).Sayangnya, ramalannya kini nampakluntur pasca terbukanya celah daridemokrasi untuk paham-paham baru,terlebih demokrasi sendiri nyatanyamerestui kebebasan berpendapat.Bahkan, dalam beberapa kesempatan,demokrasibahkantelahdianggapgagal.

Kegagalan demokrasi ditengaraimenjadi sebuah isu populis yang kinitengah menjadi diskursus di kalangansarjana-sarjana ilmu politik dan ilmupemerintahan. Demokrasi dinilai belummampu "mengobati" penyakit-penyakitnegara dunia ketiga seperti halnyakemiskinan dan isu-isu sosial lainnya.Langkanya praktek-praktek ekonomiyang adil dan kian dominannya praktek-praktek ekonomi yang eksploitatif(kapitalisme) dalam sebuah negara dandalam struktur ekonomi kawasan danglobal, memiliki korelasi positif dengansemakin rentannya sebuah negara,kawasan dan dunia dari munculnyagerakan dan aksi-aksi terorisme danradikalisme. KawasanAmerika Latin danAsia yang diwarnai kesenjangan sosialyang tinggi sebagai warisan ekonomikolonial dan tampak perkembanganekonomi kapitalisme yang kuat adalah

contoh yang baik untuk kasus ini.Sementara itu, perasaan termarginal-kansecara lebih hebat lagi akibat sistemekonomi dunia yang semakin timpang,telah menyediakan tempat yang suburbagi muncul dan bertumbuhnya kelom-pok-kelompokradikaldanekstrim

Disisi lain, dampak dari bergejo-laknya diskursus tersebut pada akhirnyamendorong pemikir-pemikir alternatifuntukmendorongbangkitnyasistembaruguna melawan kapitalisme. Salah satuideologi yang berkembang ialah pahamteologis dengan warna radikal. Pahamteologis dengan warna radikal sejatinyamulaimerambahdanmunculdiberbagaibelahan dunia. Bahkan di negara dimanademokrasi begitu tumbuh subur sepertihalnya Amerika Serikat, gerakan radikalberlandaskan agama tumbuh yangdiwakili oleh Ku Klux Klan, gerakankristen ortodoks yang kerap menerimatuduhanrasialkarenasikapnyayangantikulit hitam dan kelompok di luargolongannya. Belum lagi di Norwegia,terdapattindakpembunuhanmassalyangdilakukan Andres Behring Breivik padatanggal 22 Juli 2011 terhadap pesertakamp musim panas partai Buruh.Menurutnya, dia merupakan perwakilantentara salibmodern yang anti terhadapimigranmuslim.DansepertiyangdikenalolehduniaBarat,RadikalismeIslammulaimuncul ke permukaan pasca peledakangedungWorld Trade Center (WTC) padatanggal11September2001.

Berdasarkan pemaparan dari Adi-wilaga (2017) dalam tulisannya berjudul"Gerakan IslamPolitikdanProyekHisto-ris Penegakan Islamisme di Indonesia”,Islamisme merupakan gerakan yangmenggambarkan konsep Islam tidakhanya sebagai konsep Ilahiah melainkan

Page 3: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

JournalofGovernanceVolume3,Issue2,December2018

156

jugakonsepyangutuhdalamsendipolitikdan kenegaraan. Artinya memang,Islamisme tumbuh sebagai ideologi baru,sebagai antithesis dari stagnan-nyadampak demokrasi, khususnya baginegara-negara berkembang denganpenduduk mayoritas Islam. Islamismemulai merebak pasca kebangkitanrenaissance serta rasa pesimismepemikir-pemikirnya pasca runtuhnyadinasti Ottoman di Turki pada tahun1923.

Menyikapi pembahasan mengenaiislamisme, Menurut Bubalo, Fealy, danMason (2012: 7), aktivisme gerakan-gerakanIslamismepadadasarnyaterbagimenjadi dua arus, yakni arus utama(moderat) dan arus militan. Arus utamayang dimaksud ialah kaum Islamis yangingin mendirikan negara Islam sebagaitujuan utama mereka, namun denganpembangunan sistem melalui reformasimasyarakat secara bertahap, dari bawahke atas. Sederhananya, arus utamabersedia ‘mengalah’ dengan mengikutisistem pemilihan langsung yang dianutdemokrasi untuk perlahan membangunnegara Islam yang kuat seperti halnyaAdalet ve Kalkinma Partisi (PartaiKeadilan dan Pembangunan, AKP)pimpinan Erdogan di Turki, serta PartaiKeadilan Sejahtera (PKS) di Indonesia.Beda halnya dengan arus militan yangmerefleksikan sebuah sikap yang keras,pesimis, dan tidak sabar terhadapperubahan.

Melanjutkan pernyataan tersebut,berdasarkanapayangdikemukakanolehAdiwilagadalamtulisannya,“Puritanismedan Fundamentalisme dalam IslamTransnasional serta implikasinyaterhadapPancasila dan IdeologiBangsa”,Evolusi dari Islamisme militan juga

kemudian melahirkan wajah-wajah baruyang lebih mengerikan, yakni terorismeyangdiwakilkanAl-QaedadandewasainiIslamic State of Iraq and Sjam (ISIS).Keduanya secara terbuka menyatakanperangterhadapAmerikaSerikatsebagaiinduk semang dari demokrasi dankapitalisme. Beberapa aksi teror bahkantelah dijalankan, mulai dari peristiwa9/11,beberapaaksipembomandiMadriddan London, peledakan yang takterhingga di wilayah Irak, Pakistan,negara Asia Tengah lainnya, hingga aksiteror kontemporer lainnya sepertipenembakandiArizona.

Pasca runtuhnya kejayaan ordebaru. Tindak teror satu persatu mulaibermunculan. Tindak teror di nusantaradiprakarsai oleh Jamaah Islamiyah (JI)yakni melalui Bom Bali I & II (2000 &2005),BomMarriot Jakarta (2002),BomTentena (2005), Bom Solo, bahkandewasa ini Bom Sarinah Jakarta (2016)dengan pihak yang berbeda, yakni ISIS.Dari kesemua tindak teror danradikalisme tersebut, hampir secarakeseluruhan diprakarsai oleh gerakanradikalislamismemilitan.

Secarahistoris,tindakradikalyangdiprakarsai arus militan dari Islamismesendiri mulaimuncul di Indonesia pascaberdirinya Negara Islam Indonesia (NII)yang diproklamasikan langsung oleh S.MKartosoewirdjodiDesaCiawiligar,Kabu-patenTasikmalaya.HalitupenulisanggapsebagaicikalbakalarusmilitanIslamismeIndonesia, karena di peristiwa tersebutlah pertama kali muncul wacanapenyusupan sendi agama dalam sistemketatanegaraan yang dibarengi dengantindakan radikal dari parapemrakarsanya, artinya melalui jalankekerasan. NII sendiri memiliki basis di

Page 4: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRendy&Syifa,StrategiPemerintahDaerahterkaitPencegahan

IsuRadikalismeKanandiKabupatenGarut

157

Jawa Barat, khususnya di pegunungan-pegunungan di Kabupaten Bandungbagian selatan, Kabupaten Tasikmalaya,dan juga tersebar di Kabupaten Garut.Bahkan disinyalir, hingga detik ini, sisa-sisaperjuanganNIIyangsudahditumpaspadamasaOrdeLamamasihberkembangsecara senyap. Dikhawatirkan, gerakan-gerakansenyaptersebutkembalimenim-bulkan terordanmenyebarkankegiatan-nyakeseluruhpenjuruIndonesia.

Tongkat estafet arus islamismekemudian diteruskan oleh masuknyaHizbut Tahrir ke Indonesia pada tahun1982 dengan membawa ideologipersatuan umat Islam internasional.Selain itu juga gerakan tarbiyah yangdiprakarsai oleh Muhammad Natsirmelalui Dewan Dakwah Islam Indonesia(DDII) berhasilmendorong terbentuknyaKesatuan Aksi Mahasiswa MuslimIndonesia (KAMMI), yakni organisasiekstra kampus yang pada prosesnyakemudian berhasil mendorong lahirnyaPartai Keadilan Sejahtera (PKS)(Adiwilaga, 2017). Warna pergerakankeduanya memang cenderung pada arusmoderat. Walaupun keduanya memilikimimpi yang sama, yakni terbentuknyatatananagamadalamsistemkenegaraan.

Dewasa ini, konsepsi legalitasIslamisme sebagai dasar negara semakinmengemuka. Dalam paparanMohammadSahlan pada Portal berita online NU,disebutkan bahwa menurut survey dataterkini terkait ideologi negara yangdiinginkanmahasiswa,pernahdihasilkandari penelitian aktivis GerakanMahasiswadanPemudaIndonesia(GMPI)tahun 2006 yang dimuat dalam KoranKompas 4 Maret 2008 halaman 2.Penelitiantersebutmenyimpulkanbahwa4,5% mahasiswa tetap sepakat bahwa

Pancasila sebagai ideologi bangsa.Dilanjutkan 80% mahasiswa berikutnyalebih menyetujui syariah sebagaipandangan hidup berbangsa danbernegara, dan 15,5 % sisanya memilihsosialisme sebagai acuan hidup.Responden penelitian diambil dari 11kampusbesardiIndonesia,UI,UGM,ITB,IPB, Unair, Unibraw, Unpad, Unhas,Unand,Unsri,danUnsyiah.

Dandi tahun2016 lalu, Saidi dariLIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indo-nesia) jugamerilis hasil survey terhadapmahasiswa di kampus umum. Beberapatemuanya, 25% siswa dan 21% gurumenyatakan Pancasila tidak relevan,sementara 84,8% siswa dan 76,2% gurumenyatakan setuju dengan penerapansyariat Islam. Sementara di tahunsebelumnya 4% penduduk Indonesiamenyetujui negara ISIS, dan 5%diantaranyaadalahmahasiswa.Beberapaorganisasi yang disebut menyebarkanideologiiniadalahKAMMI(KesatuanAksiMahasiswaMuslimIndonesia),Salafi,danHTI,dimanamerekajugadisebutsebagaipenguasa perpolitikan mahasiswa saatini.

Selain dalam tingkat mahasiswa,terdapat penelitian juga yangmenyebut-kan bahwa radikalisasi agama telahmenjangkit masyarakat sejak dari siswa.Penelitian ini dilakukan oleh Rokhmad(2012) dengan menghasilkan beberapakesimpulan.Pertama,pahamradikaltelahmerasukkesiswayangmemilikipengeta-huan agama minim melalui guruPendidikanAgamaIslam(PAI)yangtelahberideologiIslamradikal.Kedua,KegiatanmabitdandaurahdalamorganisasiekstraKerohanian Islam (rohis) di sekolahsangat rentan menjadi sasaran kegiatanideologisasi Islam radikal khususnya di

Page 5: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

JournalofGovernanceVolume3,Issue2,December2018

158

sekolahumum.Ketiga,dalambukupaketdan LKS bermunculan berbagai pernya-taan yang mendorong siswa untukmembenciatauantiterhadapagamaataubangsa lain.Data-data di atasmenunjuk-kanbagaimanapenyebarandanancamanradikalismediIndonesiasaatini.

Dalam penelitian Mardhatillah(2010), menjelaskan bahwa akarradikalisme Islam di Indonesia dilihatdari dua hal: faktor historis dan faktorekonomi-politik. Faktor yang pertamamenjelaskanbahwawarisansejarahumatIslam yang konfliktual dengan rezim,karena ada modus-modus penindasanpolitik Islam yang terjadi pada beberapafragmen sejarah, khususnya Orde Baru.Kelompok yang termarjinalkan secarahistoris tersebut, dengan kesadaransejarah, mencoba mengembalikan posisipolitik Islam dengan jalan-jalan non-negara dan struktural. Dalam konteksglobal, adanyamarjinalisasi politik Islamoleh hegemoni dalam politik interna-sional (Amerika Serikat) menyebabkanadanya kesadaran untukmengembalikandaulat politik Islam. Transnasionalismememba-wa kesadaran tersebut keIndonesiadalambentukgerakan-gerakanpolitikIslam.

Sementara faktor ekonomi-politikyang melandasi munculnya radikalismekarena ekses kapitalisme yangmenciptakan mereka yang tak memilikiaksespadasumber-sumbermodal.Dalambahasa ekonomi-politik, pendekatan inidikenal dengan “pendekatan kelas”.Artinya, respons radikalisme padadasarnya adalah respons kelas untukmelawanhegemonikapitalyangoligarkisdengannegara(Mardhatillah,2010).

Melihat sisi historis dan faktaaktual tersebut, Kabupaten Garut

sejatinya merupakan salah satu wilayahyang patut diwaspadai terkaitpenyebaran paham radikal, mengingatsecara historis Garut pernah menjadibasisdarisebuahgerakanyanghampir15tahun meresahkan pemerintahan pusatdan warga sekitar. Secara geografis,KabupatenGarutterletakdiProvinsiJawaBarat bagian Selatan. Kabupaten Garutmemiliki luas wilayah administratifsebesar 306.519 Ha (3.065,19 km²)denganluaswilayah3.065,19Km²,setiapKm²diKabupatenGarut rata-ratadihunioleh776 jiwadengansebaranyangtidakmerata pada setiap kecamatannya danterakumulasasi di daerah perkotaan,khususnya di kecamatan Garut Kotadengan tingkat kepadatan penduduksetiap Km² nya mencapai 4.650 jiwasedangkan tingkat kepadatan terendahterdapat di kecama-tan Pamulihan yanghanyadidiamioleh135jiwasetiapKm².

Kabupaten Garut yang secarageografis berdekatan dengan KotaBandung sebagai ibukota provinsi JawaBarat,merupakandaerahpenyanggadanhitterland bagi pengembangan wilayahBandung Raya. Oleh karena itu,KabupatenGarutmempunyai kedudukanstrategis dalam memasok kebutuhanwarga Kota dan Kabupaten Bandungsekaligus pula berperan di dalammengendalikan keseimbangan lingkung-an.

Melihatperkembanganarus infor-masidewasaini,Garutbukantanparapormerah jika berbicara urusan penyebaranpaham radikal. Beberapa waktu bela-kangan sempat terjadi peledakanbomdiKampungMelayu, Jakarta,danpelakunyasendiri bahkan ditemukan di KampungPaledang, Kecamatan Karangpawitan,Kabupaten Garut. Beliau bahkan telah

Page 6: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRendy&Syifa,StrategiPemerintahDaerahterkaitPencegahan

IsuRadikalismeKanandiKabupatenGarut

159

menetap di Garut selama 3 bulanberdasarkan paparan kompas.com.artinya, Garut disinyalir merupakanwilayah alternatif dan “aman” bagi parapelaku tindak radikal di Indonesia selainwilayahpedesaandiJawasertaIndonesiabagianTimur.

Berdasarkan pernyataan AsepSuparman, Kepala Badan KesatuanBangsa dan Politik (Kesbangpol)Kabupaten Garut yang dikutip dariRepublika.co.id, beliau menilai diKabupaten Garut terdapat potensimunculnya paham radikalisme.Menurutnya:

“Pertama, dari segi geografismemungkinkan Kabupaten Garut dijadi-kan tempat pelatihan bagi penganutpaham radikalisme. Kedua, dari segidemografis jumlah penduduk diKabupatenGarutsudahmencapaisekitartiga juta lebih. Sementara, daya tampunglapangan pekerjaan di Garut sangatterbatas. dari situ, maka terdapat celahpaham-paham radikalisme masuk keranahideologimasyarakatmelaluiiming-iming pada saat masyarakat memilikikegamangan. Belum mengakarnyaideologi pancasila di masyarakat jugamenjadi celah paham radikalismemasukdanmenggoyahkanmasyarakat.”

Institusi formal yang palingmeradang dengan menjamur nya benihradikaldisuatuwilayah jelasmerupakanPemerintah Daerah, mengingat pemerin-tah daerah sejatinyamerupakan bentengutama disamping pemerintah pusat danBadanNasionalPenanggulanganTeroris-me (BNPT) sebagai leading sectorpenanggulangan isu teror danradikalisme. Pemerintah daerah jelasmemiliki peran dan kewajiban dalammenekan permasa-lahan tersebut, hal ini

didasari oleh Undang-undang Nomor 23tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah.Dalamperaturantersebut,diaturmengenai urusan-urusan pemerintahanyangterbagidalamaspek-aspektertentu.Salah satunya ialah urusan umum yangmenjadi urusan pemerintahan baik dipusat, provinsi, atau kabupaten/kotaseperti: penanganan konflik, pembinaankebangsaan, koordi-nasi tugas antarinstansipemerintah,danlainsebagainya.

Pemerintah daerah juga memilikiurusan wajib yang juga diatur dalamUndang-undang Nomor 23 tahun 2014pasal12,beberapadiantaranyaialah :1.Pendidikan;2. Kesehatan; 3. Peker-jaan umum dan penataan ruang; 4.Perumahan rakyat dan kawasanpermukiman; 5. Ketentraman, ketertibanumumdanperlindunganmasyarakat;dan6.Sosial.

Melihat fakta tersebut, jelaspemerintah daerah memiliki tugas yanghukumnya wajib guna meminimalisirpenyebaran gerakan radikal mengingatkondisi tersebut nyata-nyatanyameresah-kan tatanan kehidupan sosialkarena disana, Pemerintah Daerah wajibmenjaga ketentraman, ketertiban umum,dan perlindunganmasyarakat. Termasukdidalamnyapermasalahansosial,dimanadomino effect dari merebaknya isuradikalisme itu sendiri berawal dan jugamemberikandampakpadaisusosial.

Faktanya di lapangan, melaluiobservasi singkat peneliti, pemerintahmelalui Badan Kesatuan Bangsa danPolitik telah melakukan upayapencegahan terorisme dan radikalismedengan cara pemantapan koordinasi.Pemantapan koordinasi dapat dilakukandengan lebih memperkuat sertamemberdayakan forum-forum yang

Page 7: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

JournalofGovernanceVolume3,Issue2,December2018

160

sudah dibentuk di berbagai daerah.Kesbangpol juga berpendapat bahwaperkembangan teroris global telahmenunjukan peningkatan cukupsignifikan,baikmodus,kuantitasmaupunkualitasnya. Teror tersebut bila terusberlanjut akan mengancam stabilitaspolitik dan keamanan yang padagilirannya akan menghambat kelancaranpembangunannasional.

Daritelaahpenulispadapenelitianterdahulu, kajian tentang radikalismedalam bentuk karya ilmiah, khususnyayang berkaitan dengan penangananradikalisme oleh pemerintah daerahlangsung dirasa masih jarang bahkanbelum ditemukan. Beberapa penelitianterdahulukerapmenyandingkan bahayaradikalisme dengan lingkungan empiris,seperti halnya penelitian dari Saifuddindari UIN Kalijaga yang mengkajibagaimanabahayaradikalismemenaungilingkunganmahasiswa.

Dalam isu yang lebih general,terdapat penelitian dari S. Yunanto. Dkktentang gerakan militan Islam diIndonesia dan Asia Tenggara. Penelitianini menyajikan banyak data terkaitgerakanislammilitan, terlebihperspektifyang digunakan ialah perspektif gerakansosial politik sehingga irisannya dapatpenulis jadikan referensi khususnyadalamalurberpikirnya.

PenelitianlainyangdilakukanolehNoorhaidiHasan,secarakhususmengkajiorganisasi Laskar Jihad. Hasan dalamSaifuddin,menyimpulkanbahwagerakanradikalismeIslammemiliki jaringanyangdekat dengan Timur Tengah. Hal itu diabuktikan dengan hasil penelitiannyatentang FKAWJ dalam kasus konflikMaluku. Organisasi tersebut memintapembenaran jihad dari beberapa ulama

salafi di Timur Tengah, bahkanmenurutNoorhaidi,kemungkinanbesarorganisasitersebutjugamemintabantuandanadariTimurTengah.

Peneliti sebelumnya cukupbanyak meneliti tentang keterkaitanradikalisme dengan pemerintah sebagaipenyelenggara negara, terlebih jikadikaitkandenganpihakmilitersertacivilsociety. Meminjam istilah Saifuddin,penelitian-penelitian tersebut ada yangmembidiknya dengan perspektif filosofismisalnya hanya mengupas konsep,doktrin, dan gagasan-gagasan tokoh atauorganisasinya. Ada juga yangmelihatnyasecara sosiologis dan politis, bahkan adajuga yang melihatnya dari perspektifekonomi misalnya ketika mengaitkanantara aksi-aksi terorisme denganpersoalanminyak.

Meskipun demikian, belum adayang secara khusus membidik radikalis-medengandinamikapemerintahdaerah,terlebih penanganan pemerintah daerahitu sendiri dalam menyikapi isuradikalisme. Kondisi tersebut cukupdimaklumi mengingat masih sedikitpemerintahan daerah yang secaraeksplisit merumuskan penangananradikalisme dalam rencana jangkapanjangmaupunmenengahnya.Dan lagi,Garut sendiri merupakan kantongpotensial tindak radikalisme melaluiberbagai pertim-bangan, dan menurutpenulis Garut merupakan salah satudaerah yang paling rawan disusupipemikiran-pemikiran radikal kananmelalui pertimbangan potensi-potensinya.

Metode

Jenis Penelitian yang digunakanpadapenelitianiniialahKualitatifdengan

Page 8: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRendy&Syifa,StrategiPemerintahDaerahterkaitPencegahan

IsuRadikalismeKanandiKabupatenGarut

161

pendekatan fenomenologi. Metode inidipilihterkaitdenganpermasalahanyangdiajukan merupakan fenomena ataugejala sosial. Metode kualitatifmenekankan pada kedalaman informasisehinggaakansampaipadatingkatmaknasebagai tujuan yang hendak dicapaimelalui penelitian ini denganmemahamimakna dibalik data yang tampak karenagejala sosial tidak dapat sampai padapemahaman begitu saja. Oleh karena itupenggunaan Metode kualitatif dirasasesuai untuk penelitian ini, terlebihmetode kualitatif ini pada dasarnyabersifat alamiah sebab semua diperolehberdasarkan apa adanya atau kenyataanyang terjadi di lapangan berdasarkanhasil pengamatan, tanpa dimanipulasiolehpeneliti.

Subjek dari penelitian ini ialahPemerintah Kabupaten Garut yangdiwakilinolehpihakKesatuanBangsadanPolitik (Kesbangpol) Kabupaten Garut,DPRDKabupatenGarutkhususnyakomisiD, serta jajaran kepolisian, TNI, danintelijen. Lokasi dalam penelitian inidilakukan di Kabupaten Garut, ProvinsiJawa Barat, yakni di kantor PemerintahKabupaten Garut, Gedung DPRDKabupatenGarut,KantorBadanKesatuanBangsa dan Politik, kantor KomunitasIntelijen(Kominda)KabupatenGarutdanKecamatanLimbangan.HasildanDiskusiRadikalisme Kanan di KabupatenGarut Radikalisme sejatinya munculsebagai ekspresi kegelisahan dan tindaknegasi terhadap fenomena yang tengahterjadi atau tengah berdirimapan dalamwujudkekuasaan.Disebutkanpulabahwaradikalisme terbagi dalam beberapa

bentuk,baikituradikalismedalampolitik,termasukdidalamnyaradikalismeagama.Dalam penelitian ini, penulis kemudianmencoba fokus pada radikalisme kanan,yakni radikalisme yang berkedok agamadalam rangka merasuki tatanan negarasecara sistemik. Azyumardi Azra sendirimemaparkan bahwa agama merupakanlahanempukuntukmenjadicryingbannerdalam melakukan tindakan anarkis(radikalisme), yang juga sama-samadidasaripadapembacaandankonstruksitekstualitas yang ada dalam agama itusendiri(Azra,1999:11).

Menegaskan pernyataan Azra,Rubaidi (2007) menguraikan ciri-cirigerakan radikalisme islam. Menurutnya:a.Menjadikanislamsebagaiideologifinaldalam mengatur kehidupan individualdan juga politik ketatanegaraan; b. Nilai-nilai islam yang dianut mengadopsisumbernya di Timur Tengah secara apaadanya tanpa mempertimbangkanperkembangan sosial dan politik ketikaAl-Qurandanhaditshadirdimukabumi;c. Karena perhatian lebih terfokus padateksAl-Qurandanhadits,makapurifikasiini sangat berhati-hati untuk menerimasegala budaya non asal Islam (BudayaTimur Tengah) termasuk berhati-hatimenerima tradisi lokal karena khawatirmencampuri Islam dengan bid’ah; d.Menolak ideologi Non-Timur Tengahtermasuk ideologi barat sepertidemokrasi, sekularisme dan liberalisasikarena seluruh aturan harus merujukpada Al-Quran dan Hadits; e. Gerakankelompok ini sering bersebe-rangandengan masyarakat luas termasukpemerintah, oleh karena itu, terkadangterjadi gesekan ideologis bahkan fisikdengan kelompok lain, termasukpemerintah.

Page 9: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

JournalofGovernanceVolume3,Issue2,December2018

162

Dari poin-poin di atas, makakemudian ditemukan warna dariradikalisme kanan yang hendak dikajidalam pembahasan, terutama bagaimanaradikalisme kanan bermanuver diKabupatenGarut sebelumkemudian kitamembahas lebih mendalam bagaimanastrategi pemerintah Kabupatenmenyikapi isuradikalismedengan tindakpencegahan.

Kabupaten Garut sendiri merupa-kanwilayahsatelit ibukotaProvinsiyangmemiliki luas wilayah sangat besar.Belumlagikonturdansudut tanahGarutberbentuk landai dan ini cenderungmenjadi tempat persembunyian yangstrategis bagi para pelaku teror dangerakan radikalisme. Selain itu, Garutmemiliki komposisi penduduk yangsebagian besar memeluk agama Islam.Daritotal2.526.186JiwapendudukGarut,dua juta diantaranya memeluk agamaIslam.Hampirdi setiapkecamatanmulaidari kecamatan di pusat kota hinggadaerah terluar seperti Bungbulang danCisewu, penduduknya memeluk agamaIslam.

Pemerintah Kabupaten Garutdiwakili oleh Ketua Kesbangpolmenyadari bahwa nyatanya memang,ideologi-ideologi islam transnasionalyangbersifatradikalmerupakanancamannyata. Bentuk gerakan tersebutcenderungmembawapaham-pahamjihaddengan konteks pemahaman literalsehingga berbahaya bagi keutuhanbangsa.PemerintahKabupatenGarutjugamemahami bahwa tindak radikal ialahupaya merongrong eksistensi kulturalmasyarakat Kabupaten Garut yangmengacu pada ajaran Islam rahmatan lilalamin,artinyarahmatbagiseluruhalam,sertarahmatbagiseluruhumatmanusia,

tanpa harus memilih mana Islam danmananon-Islam.

Pemerintah Kabupaten Garutmenyikapi permasalahan radikalisme inisendiridenganmembaginyakedalamduaaspek. Yakni radikalisme kanan danradikalisme kiri. Radikalisme kanansendiri dipahami oleh PemerintahKabupatenGarutsebagaigerakanradikalberasaskan panji Islam yang mengacupada tindak teror seperti halnya yangdilakukan ISIS. Namun PemerintahKabupatenGarutmelaluiKesbangpolsaatini tengah fokus pada penangananradikalisme kiri karena saat penulisanpenelitian ini, memang tengah hebohseputar penyerangan ulama dankebangkitan PKI yang menurut hematpenulis kurang kuat dasar argumen dandatanya.KarenaperkarakebangkitanPKIkita sulit mencari nama, sedangkangerakan radikal kanan sudah diwakilkanoleh Perpu RI Nomor 2 tahun 2017tentang Ormas yang berhasil mencekaldan melarang Hizbut Tahrir Indonesia(HTI)dengandasarargumenvisimisinyayangberlawanandenganPancasila.

Temuan yang cukupmencengangkan ialah nyatanya, NegaraIslam Indonesia (NII) atau Darul Islam(DI)masihmenancapkantaringnyadalamkontestasi gerakan islam radikal diKabupatenGarut.Terlebihlagi,adanama-nama yang bisa ditunjuk sebagairepresentasi gerakan. Dalam kondisisepertiini,KabupatenGarutbisadibilangdiserang dari berbagai arah. Mulai darikelompokyangdi“import” langsungdaridaerahkonflikTimurTengah,hinggadariinternal daerah sisa-sisa fenomenasejarah seperti halnya DarulIslam/NegaraIslamIndonesia(DI/NII).

Page 10: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRendy&Syifa,StrategiPemerintahDaerahterkaitPencegahan

IsuRadikalismeKanandiKabupatenGarut

163

Majelis Ulama Indonesia (MUI)sebagai garda terdepan permasalahankeagamaan di wilayah Kabupaten Garut,jugamemilikipendapat tersendiri terkaitkelompok radikalisme dan situasi Garutmenghadapi kelompok tersebut, MUImembagi pihak radikalisme pada duakutub, yakni alumnus NII pimpinanKartosoewirjo, hingga kemudian HizbutTahrir Indonesia (HTI) yang dewasa initelah dibubarkan oleh pemerintah.Mengaminkan pernyataan dariAzyumardi Azra dimana kelompokradikal mudah mengkafirkan orang,Hizbut Tahrir sendiri dikategorikansebagai kelompok radikal karena kerapmengkafirkan orang lain berdasarkanpengamatanMUIKabupatenGarut.Selainitu, seakan juga menegaskan pernyataandariRubaidi,yakniGerakankelompokini(kelompokradikal)seringberseberangandengan masyarakat luas termasukpemerintah, oleh karena itu, terkadangterjadi gesekan ideologis bahkan fisikdengan kelompok lain, termasukpemerintah.

Dari pendapat-pendapat tersebutditambah observasi awal penulis dalamprosespenelitianyangberlangsung,dapatdisimpulkan bahwa kondisi radikalismedi Kabupaten Garut, khususnyaradikalisme kanan, cukup rawan. Hal inididasarkan pada argumen bahwanyatanya, banyak pelaku-pelaku teror dinusantara yang berasal atau berdomisilidi Garut. Tidak hanya itu, Garut jugacenderung menjadi tempatpersembunyianyangpasbagiparapelakuteror. Tidak hanya itu, meningkatnyaeskalasi konflik di timur tengahmengakibatkan warga Indonesia yangsudah terkontaminasi paham radikal,“pulang kampung” untuk kemudian

menyebarkan pemahamannya yangberbahaya bagi masyarakat Garut. Jelasberbahaya mengingat secara demografis,penduduk Garut mayoritas beragamaIslam, dan sebagian dari mereka banyakyang kurang mengenyam pendidikantinggi, sehingga sulit untuk kemudianmenyebut bahwa sumber daya manusiaGarutdapatdiandalkandalammengatasiisu radikalisme, khususnya radikalismekanan.

Strategi Pemerintah Kabupaten Garutdalam Pencegahan isu RadikalismeKanan Dalam menganalisa kajian ini,penulis menggunakan teori dari BintoroTjokroamidjojo tentang strategi. Dimanamenurutnya, strategi, khususnya dalampemerintahan,dibagimenjaditigabagian,yang pertama ialah penentuan tujuan,kemudian perumusan kebijakan, danterakhir ialah operasionalisasi (BintorodanMustopadidjadja,1980:5) Dari aspek penentuan tujuan,Konteks penentuan tujuan dalampenelitian ini ialah lebih berbicaratentang konsep-konsep yang menjaditujuan dan sasaran dari objek penelitiandari penelitian ini yakni PemerintahKabupaten Garut. Penentuan sasarantersebutdibagimenjadiduasasaranyangdiambil dari pendapat Salusu. Pendapattersebut yakni: (1) Sasaran primer ialahsasaran yang hendak dicapai olehorganisasisecaraumum,dan(2)Sasaransekunder adalah sasaran yangdilaksanakan oleh unit-unit kecil dalamorganisasi untuk merealisasikan sasaranprimertadi.(Salusu,2006:142). Sasaran primer dari pemerintahKabupaten Garut sendiri yang pertamaialah tertanamnya nilai-nilai Pancasila

Page 11: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

JournalofGovernanceVolume3,Issue2,December2018

164

dan wawasan kebangsaan di kalanganmasyarakat, hal ini ditujukan sebagaiupaya pemerintah daerah agarmasyarakat memiliki pegangan ideologisdalam menginfiltrasi paham radikal.Selain itu juga Pemerintah Kabupatenmencanangkan penguatan koordinasiantar lini, yakni antara pemerintahKabupaten Garut yang diwakili olehKesbangpol, pihak DPRD KabupatenGarut, Kepolisian, TNI, Majelis UlamaIndonesia(MUI),hinggamasyarakat.Darikeseluruhannya diperlukan peran sertayang aktif, karena satu saja pihak lengahdalam pengawasan penyebaran pahamradikalisme, maka masyarakat lah yangkemudianmenjadikorban. Selanjutnya, menanggapi sasaransebelumnyayangmenjadikanmasyarakatsebagai objek yang dilindungi, makasasaran selanjutnya ialah tanggap cepatlaporan masyarakat karena masyarakatmerupakan kunci dari ditekannyapenyebaran paham radikalisme dikalangan masyarakat itu sendiri. Dansasaranprimerterakhiryakniterciptanyastabilitas keagamaan dan kerukunanantar umat beragama. Selain sebagaipengejawantahan nilai Pancasila, tujuandan sasaran ini juga diharapkanmemberikan kesatuan persepsi bagimasyarakat untuk bisa mengelaborasimana paham islam yang sesuai dengannilai rahmatan lil alamin, dan manapahamislamyangdalambentuklainyangberbahaya bagi kelangsungan hidupmasyarakatsepertihalnyanilai-nilaiyangmendorong masyarakat untuk salingmengkafirkansatusamalain.

Tahap selanjutnya ialahperumusan kebijakan, dalamperumusan kebijakan, bisa dipastikanbahwa keseluruhan acuan landasan

hukumdalampencegahan radikalismediKabupatenGarut,mengacupada regulasiatau aturan pemerintah pusat. Hal inicukup mengkhawatirkan mengingatpemerintahpusatsendiribelummemilikiproduk hukum yang spesifik menyikapipermasalahan radikalisme. Adapun, baruaturan preventif seperti halnya PerppuNo. 2 tahun 2017 tentang OrganisasiKemasyarakatan. Pemerintah KabupatenGarut sama sekali belum mengeluarkanperaturandaerah yangberkaitandenganpencegahan isu radikalisme.Tidakhanyaitu, pemerintah Kabupaten Garut jugatidak melandasi masing-masing tujuandan sasaran sebelumnya denganperaturan tertulis, kesemuanyadilaksanakan berdasarkan instruksi danprogram-program yang disusun secarainternalorganisasi. Dalam tahap operasionalisasi,pemerintah Kabupaten Garut berinisiatifuntuk melakukan sosialisasi-sosialisasitentang wawasan kebangsaan dengantargetsasarannyayaknikalanganpemudadiwilayah Kabupaten Garut. Belum jelasdimana program ini dilaksanakan, hanyamemang kegiatan ini selalu dianggarkandalam setiap Rancangan PembangunanJangka Menengah (RPJM) di KabupatenGarut. Selanjutnya ialah, pemerintahdaerah Kabupaten Garut, berdampingandengan pihak kepolisian, TNI, MUI,bersama dengan masyarakatmencanangkan deklarasi bersama antiradikalisme. Kegiatan diadakan di pusatkota, yakni di alun-alun, dengan tujuanmenghimpun seluruh masyarakat yangterkonsentrasi di daerah kota untuksama-sama memahami dan menyadaribahayaradikalisme.

Page 12: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRendy&Syifa,StrategiPemerintahDaerahterkaitPencegahan

IsuRadikalismeKanandiKabupatenGarut

165

Satu hal yang sangat disayangkanialah, di kala kondisi potensi ancamanradikalisme kanan di Kabupaten Garutterbilang tinggi, pemerintah KabupatenGarut hanyamenyikapi potensi ancamantersebut dengan acara-acara seremonialdi pusat kota, dimana kenyataannya,oknum-oknum radikalisme kanan mulaidaripentolanISIShinggapenganutaliransempalan, tersebar di daerah-daerahterluar Kabupaten Garut seperti halnyaTalegong, Cisewu, Bayongbong, dandaerah-daerah lainnya yang jauh daripusatkeramaian.

Kesimpulan

Penentuan tujuan yang dilakukanolehPemerintahDaerahKabupatenGarutterkait pencegahan isu radikalisme,penulis bagi ke dalam dua tujuan dansasaran, yang pertama ialah tujuan dansasaran primer, yakni (1) tertanamnyanilai-nilaiPancasiladibenakmasyarakat,dengan tujuan agarmasyarakatmemilikilandasan kuat untuk menolak paham-paham berbahaya seperti halnyaIslamisme militan yang mengedepankankekerasan, yang kedua ialah (2)penguatan koordinasi antar lini, yaknibaik Pemerintah Daerah yang diwakiliKesbangpol, Polres Kabupaten Garut,Korem Kabupaten Garut, Intelijen, danMUI perlu memperketat kawatkomunikasi agar radikalisme tidakmasuk. (3) Tanggap cepat laporanmasyarakat,karenasegalainformasipastiterlebih dahulu berangkat darimasyarakat,dan(4)terciptanyastabilitaskeagamaan dan kerukunan antar umatberagama. Sedangkan sasaran sekunderlebih kepada: (1) terbinanya wawasankebangsaan dan pemuda yangterlindungi, (2) Masyarakat sadar agama

melalui pengajian, (3) adanya datapendudukyangmutakhir.

Perumusan kebijakan yangdilakukan pemerintah Kabupaten Garutterkait pencegahan isu radikalisme,keseluruhan dasar hukumnya mengacupada pusat. Mulai dari aturan-aturanseperti halnya Undang-undang Ormas.Kelemahan dari ketergantungan ini jugayakni pada kenyataannya, pemerintahpusat sendiri belum memiliki aturanspesifik terkait penanganan isuradikalisme. Sama halnya dengankepolisian yang programnya mengacupada tagline terpusat di Mabes Polri.Kondisi ini diperparah dengan tidakadanya peraturan daerah (perda) terkaityang berbicara tentang pencegahanradikalisme, dimana perda tersebutsejatinya diperlukan mengingat kondisipotensi ancaman radikalisme diKabupaten Garut sangatlah tinggimenuruthematpeneliti.

Operasionalisasi dari pemerintahKabupaten Garut terkait pencegahan isuradikalisme di Kabupaten Garut yangpertama ialah: (1) dilaksanakannyasosialisasi-sosialisasi sebagai upayapenanaman nilai-nilai Pancasila danwawasankebangsaandi lingkupgenerasipemuda. Setiap tahun sosialisasi selaludianggarkandalamRPJMD,namunsayangbelum ditemukan data bahwa sosialisasitersebutsudahdilaksanakan.Yangkedua(2) ialah pencanangan deklarasi antiradikalismeyangmelibatkanLSM,ormas-ormas, para Ulama yang difasilitasi olehMUI, Kepolisian, dan juga TNI, dengantarget sasaran yakni masyarakat Garutpada umumnya dan generasimuda padakhususnya.

Dari simpulan tersebut,Pemerintah Kabupaten Garut perlu

Page 13: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

JournalofGovernanceVolume3,Issue2,December2018

166

mencanangkan target riil dalampencegahan kasus radikalisme,khususnya radikalisme kanan. Sepertihalnya pengentasan kelompokradikalisme kanan hingga di daerahpelosok Kabupaten Garut, karena padadasarnya, bibit-bibit radikalisme kananmulai dari kelompok separatis, aliransempalan,hinggakelompok lainnyayangberbahaya bagi nilai-nilai Pancasilaberada pada daerah-daerah terjauh dariKabupatenGarutsendiri.

Pemerintah Kabupaten Garutdiwakili Kesbangpol juga perlumelakukan tim investigasi terkaitpenyebaran ajaran-ajaran sesat dankelompok separatis sebagai upayamenekan isu radikalisme di KabupatenGarut itu sendiri. Tim investigasi jugaberguna sebagai pemutakhiran data jikamemangkemudianterjadiperistiwayangdiakibatkanolehkelompoktertentu.

Pemerintah Garut juga perlumembuat Peraturan Daerah khususterkait penanganan isu radikalisme yangholistikdenganaturan-aturanpusatyangberkaitan dengan penanganan isuradikalisme itu sendiri. Perda bergunasebagai “pelican” bagi para eksekutoruntuk mencegah bahkan menangani isuradikalismesebelummeledakmenjadiisuyanglebihbesar.

Yang terpenting daripermasalahan ini ialah, Kabupaten Garutperlu merestrukturisasi Sumber DayaManusia(SDM)dikalanganaparaturyangberwenangdalamisuradikalisme.Karenakenyataannya di lapangan, hampirsebagian besar informan dan beberapakalangan Pegawai Negeri Sipil yangdiwawancara dalam bentuk informal,hampirsebagianbesarkurangmemahamiisu radikalisme khususnya radikalisme

kanan. Beberapa keputusan pimpinancenderung menanggapi isu yangberangkat dari masyarakat yangkebenarannya masih kurang relevanseperti halnya isu kebangkitan PKI(kenyataannya di lapangan, yangditemukan hanya penjual kaos berlogopaluaritdipasar,bukankantorpengurusmaupunstrukturorganisasi)ReferensiAdiwilaga, Rendy. (2017). Gerakan Islam

Politik dan Proyek HistorisPenegakan Islamisme di Indonesia.JurnalWacanaPolitik.2:1-9.

______________. 2017. Puritanisme danFundamentalisme dalam IslamTransnasional serta ImplikasinyaterhadapPancasila sebagai IdeologiBangsa. Journal of Governance. 2:126-145.

Affandi, Muchtar. 1982. Ilmu-ilmuKenegaran: Suatu Perbandingan.Bandung:UniversitasPadjadjaran.

Azra, Azyumardi, 1999. MenujuMasyarakatMadani: Gagasan, FaktadanTantangan,CetakanI,Bandung:PTRemajaRosdaKarya

Fealy, Greg dan Anthony Bubalo. 2007.JejakKafilah:PengaruhRadikalismeTimur Tengah di Indonesia.Bandung:Mizan.

Fealy, Greg, Anthony Bubalo dan WhitMason. 2012. PKS danKembarannya: Bergiat jadiDemokrat di Indonesia, Mesir, danTurki.Jakarta:KomunitasBambu.

Fukuyama, Francis. 1992, The End ofHistory and The Last Man(Kemenangan Kapitalisme danDemokrasi Liberal), Yogyakarta:PenerbitQalam.

Galtung, Johan.1980. The True World: ATransnational Perspectives, NewYork:TheFreePress.

Henslin, James.M. 1990. Social Problems(2nd Edition). New Jersey:EnglewoodCliffs.

Page 14: STRATEGI PEMERINTAH DAERAH TERKAIT PENCEGAHAN ISU ... · global, memiliki korelasi positif dengan semakin rentannya sebuah negara, kawasan dan dunia dari munculnya ... Disisi lain,

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRendy&Syifa,StrategiPemerintahDaerahterkaitPencegahan

IsuRadikalismeKanandiKabupatenGarut

167

https://kumparan.com/@kumparannews/sejarah-hizbut-tahrir-di-indonesia.Diakses pada 1 Januari 2018 pukul15.10WIB.

http://regional.kompas.com/read/2017/05/26/12463561/lagi.terduga.pelaku.bom.kampung.melayu.diciduk.kali.ini.di.garut. Diakses pada 30Desember2017pukul23.17WIB.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170201135943-20-190578/isis-dan-fenomena-radikalisme-keagamaan-kelas-menengah.Diakses pada 31 Desember 2017pukul23.10WIB.

https://nasional.tempo.co/read/465848/densus-88-dilatih-cia-dan-fbi.Diakses pada 31 Desember 2017pukul22.18WIB

http://www.nu.or.id/post/read/78246/radikalisme-agama-di-indonesia,diakses pada 31 Desember 2017pukul22.18WIB.

http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/02/09/360296/garut-rawan-radikalisme-dan-aliran-sesatdiakses pada tanggal 28 Desember2017.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/02/09/o29lkt359-kesbangpol-nilai-adanya-paham-radikalisme-di-garutdiaksestanggal28Desember2017.

Mardhatillah,Rizky.(2010).MelacakAkarRadikalisme Islam di Indonesia.Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,14(2),169-186.

Rokhmad,Abu.(2012).RadikalismeIslamDan Upaya Deradikalisasi PahamRadikal. Jurnal Walisongo, 20 (1),79-114.

Salusu, J. 1998. Pengambilan KeputusanStratejik untuk Organisasi Publikdan Organisasi Non-Profit. Jakarta:Grasindo.

Sarundajang, Sinyo Harry. 2002. ArusBalik Kekuasaan Pusat ke Daerah.Jakarta:CSIS.

Sugiyono, 2008. Memahami PenelitianKualitatif.Bandung:Alfabeta..

Sukidin,Basrowi.2002.MetodePenelitianKualitatif Perspektif Mikro.Surabaya:InsanCendekia.

Suseno, Franz Magnis. 2001. Kuasa danMoral. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama.

Tamara, Natsir & Elza Taher. 1996.AgamadanDialogantarPeradaban.Jakarta:PenerbitParamadina.

Tjokroamidjojo, Bintoro. 1990.Teori danStrategi Pembangunan Nasional.Jakarta:CV.HajiMasagung.Winarno, Budi. 2002. Kebijakan

Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta:MediaPressindo