121
STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH PADA BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) MEKAR DA’WAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: NAWFALSKY BAGIS MUHAMMAD KARANGPUANG NIM : 1113053000075 KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ISLAM PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN

MURABAHAH BERMASALAH PADA BAITUL MAL

WAT TAMWIL (BMT) MEKAR DA’WAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi

Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

NAWFALSKY BAGIS MUHAMMAD KARANGPUANG

NIM : 1113053000075

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua
Page 3: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua
Page 4: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua
Page 5: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

ABSTRACT

Nawfalsky Bagis Muhammad Karangpuang, 2017, Thesis. Title: “The Handling

Strategy of Problematics Murabahah Financing in Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)

Mekar Da’wah”

Advisor: Lili Bariadi, MM, M.Si.

Keywords: Handling Strategy, Murabahah Financing, Problematics and Troubled

Murabahah Financing.

Murabahah is an Islamic financing structure in Islamic banking, which like a credit

loans in the conventional banking. In providing murabahah finance, islamic banks

are very susceptible to loss caused by financing problems, if the financing is already

arrears, the financing can be categorized as substandard or problematic. This

funding must be quickly addressed in order not to cause harm to the islamic banks.

BMT Mekar Da’wah including one that runs BMT of murabahah financing, and

BMT Mekar Da’wah is one of the reliable BMT in Indonesia, applying some

handling strategies to resolve murabahah financing problems.

This study used a qualitative approach. The data collection techniques are

interviews, observation, and documentation. The data were analyzed by using

descriptive analysis, the type of research that is used is a combination between

research literature and field research, which is the data were collected in the field,

and then analyze it and get the conclusions of this study.

The purpose of this study was to describe to society about the handling strategy of

murabahah problematics financing in BMT Mekar Da’wah and analyze the strategy

whether it is based on the Qur’an and Sunnah.

The result was the handling strategy of murabahah financing in BMT Mekar

Da’wah is using administrative strategy, rescheduling strategy, reconditioning

strategy, liquidation collateral strategy, and writeoff strategy which is appropriate

with Islamic sharia law.

Page 6: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

ABSTRAK

Nawfalsky Bagis Muhammad Karangpuang, 2017, Skripsi. Judul: Strategi

Penanganan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Pada Baitul Mal Wat Tamwil

(BMT) Mekar Da’wah”

Pembimbing: Lili Bariadi, MM, M.Si.

Kata Kunci: Strategi Penanganan, Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan

Murabahah Bermasalah.

Pembiayaan Murabahah adalah sebuah pembiayaan dalam perbankan Islam, yang

mana mirip dengan peminjaman kredit pada perbankan konvensional. Dalam

memberikan pembiayaan murabahah, bank syariah sangat rentan mengalami

kerugian yang disebabkan oleh pembiayaan yang bermasalah, jika pembiayaan

sudah mengalami penunggakan, maka pembiayaan tersebut dapat dikategorikan

sebagai pembiayaan yang kurang lancar atau bermasalah. Pembiayaan ini harus

cepat ditangani agar tidak menimbulkan kerugian bagi pihak bank syariah.

BMT Mekar Da’wah adalah BMT yang menyediakan pembiayaan murabahah, dan

BMT Mekar Da’wah juga adalah salah satu BMT yang dipercaya di Indonesia, yang

mengaplikasikan strategi penanganan untuk menyelesaikan pembiayaan

murabahah yang bermasalah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data

melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data

menggunakan analisis deskriptif, jenis penelitian yang digunakan merupakan

perpaduan antara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, yakni penelitian

yang mengumpulkan data-data di lapangan, kemudian menganalisisnya dan

mendapatkan kesimpulan dari penelitian ini.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana strategi penanganan

pembiayaan murabahah bermasalah pada BMT Mekar Da’wah dan menganalisa

apakah strateginya berdasarkan dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

Hasilnya menjelaskan bahwa strategi penanganan pembiayaan murabahah

bermasalah pada BMT Mekar Da’wah menggunakan strategi administrative,

strategi rescheduling, strategi reconditioning, strategi eksekusi/penyitaan jaminan,

dan strategi penutupbukuan atau writeoff yang mana cara-cara ini sangat sesuai

dengan syariat Islam.

Page 7: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT yang sampai detik ini

selalu memberikan segala nikmat, rahmat, taufik, hidayah, dan inayahnya yang

tanpa henti dan patut untuk disyukuri. Karena sesungguhnya hanya karena Allah

SWT lah penulis masih bisa terus bernafas dan menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda besar kita Nabi Muhammad

SAW, serta keluarga, sahabat, dan umatnya. Aamiin.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih ada kendala yang

menghambat langkah penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Namun, berkat do’a,

bimbingan, arahan, semangat, dan motivasi dari berbagai pihak, Alhamdulillah

skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis secara khusus ingin

menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Orang tua tercinta, H. E. Mochamad Chamdan, M.Si. dan Dr. Hj. Ispawati

Asri, MM. yang tidak henti-hentinya memberikan do’a, motivasi, dan

fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Arif Subhan, M.Ag. selaku dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MM. selaku Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai Pembimbing Akademik

penulis yang selalu memberikan motivasi sehingga penulis tetap semangat

dalam menjalani proses penulisan skripsi ini.

Page 8: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

4. Bapak Drs. Sugiharto, MA. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang selalu mendukung dan memberikan ide-ide

kreatif kepada penulis dalam menjalani proses penulisan skripsi ini.

5. Bapak Lili Bariadi, MM, M.Si. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

telah memberikan bimbingan, arahan, saran, motivasi, serta ilmunya

sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Segenap Pihak BMT Mekar Da’wah, khususnya Bapak Ismail, Bapak Irfan,

Bapak Fauzi, Kak Risma, Kak Shara, Kak Candra, dan Bu Ammah yang

telah dengan ikhlas meluangkan waktunya ditengah kesibukannya untuk

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan mengajarkan

ilmu dan akhlak yang sangat luar biasa sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Kepada adik-adik penulis, Nabielsky Bagis Abdullah Bawakaraeng dan

(alm.) Caesarani Divalka Bagis yang selalu mendoakan kakaknya agar terus

semangat.

9. Kakek dan nenek saya, (alm.) H. Alim Saleh dan Hj. Siti Raniah yang terus

memberikan do’a, cinta dan kasih sayangnya kepada penulis.

10. Seluruh keluarga besar Alim dan keluarga besar Uyo yang tidak dapat saya

tuliskan satu persatu tanpa mengurangi rasa cinta saya kepada mereka yang

terus memberikan saya do’a dan motivasinya.

Page 9: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

11. Seluruh keluarga besar Jurusan Manajemen Dakwah angkatan 2013

khususnya kepada Gusfia Handayani, M. Taufiq Alwan, Rahmat Wibowo,

Choirunnisa, Elis Sya’adah, Jannatul Ma’wah, Siti Hanna Wijayati, Dzaki

Hawari, Deba Hibatullah, Abdur Rahman Al-Huzaifi, dan Nurhamni

Mawaddah yang selalu ada untuk penulis dikala penulis sedang bosan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada Om Bagus dan Mbak Wie selaku orang tua spiritual penulis yang

terus-terusan memberikan kasih sayang dan motivasinya sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

13. Kepada seluruh keluarga besar Kahfi BBC Motivator School khususnya

kepada La Fourmi (Angkatan 17) yang selalu memberikan motivasi setiap

harinya sehingga penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Kepada partner yang selalu kudo’akan, Prameswari Putri Pramono dan

keluarga yang selalu memberikan support kepada penulis dalam keadaan

suka maupun duka. Semoga apa yang kita semogakan dikabulkan oleh

Allah. Aamiin.

15. Kepada Wehsing “SingSing” Yuen dan teman-teman yang selalu

memberikan inspirasi ketika penulis sedang berada dalam kondisi bingung

dalam penulisan skripsi ini.

16. Kepada kelompok KKN FAITH dan warga Kelurahan Muncul yang selalu

memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

17. Semua pihak yang telah membantu memberikan kontribusi terhadap

penyelesaian skripsi ini dan tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak

Page 10: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

mengurangi rasa hormat penulis. Semoga seluruh kontribusinya dicatat

sebagai amal shaleh oleh Allah SWT, Aamiin.

18. Dan terakhir, terima kasih saya berikan kepada anda yang membaca tulisan

saya. Tanpa anda, tulisan saya hanyalah kumpulan kertas yang dicetak.

Terima kasih banyak, semoga bermanfaat. Aamiin.

Jakarta, 14 Jumadil Akhir 1438 H

15 Maret 2017 M

Penulis

Page 11: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

x

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

D. Metodologi Penelitian ...................................................................................... 8

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 11

F. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 13

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG UPAYA PENYELAMATAN

PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH ............................................ 16

A. Teori Pembiayaan .......................................................................................... 16

1. Pengertian Pembiayaan .............................................................................. 16

2. Macam-macam Pembiayaan ...................................................................... 18

3. Tujuan Pembiayaan .................................................................................... 21

4. Fungsi Pembiayaan .................................................................................... 22

5. Prinsip Pembiayaan .................................................................................... 23

6. Pengertian Pembiayaan Bermasalah .......................................................... 25

7. Upaya Penyelamatan Pembiayaan Bermasalah ......................................... 26

8. Faktor-faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah ..................................... 30

B. Pembiayaan Murabahah ................................................................................. 32

1. Pengertian Murabahah ............................................................................... 32

2. Rukun dan Syarat Murabahah .................................................................... 35

3. Landasan Hukum Pembiayaan Murabahah................................................ 40

4. Jenis Murabahah ........................................................................................ 43

5. Tujuan dan Manfaat Murabahah ................................................................ 43

6. Resiko dalam Murabahah........................................................................... 45

7. Skema Pembiayaan Murabahah ................................................................. 45

BAB III PROFIL BMT MEKAR DA’WAH ........................................................ 46

A. Sejarah BMT Mekar Da’wah ......................................................................... 46

B. Visi, Misi, dan Tujuan BMT Mekar Da’wah ................................................. 48

Page 12: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

xi

C. Filosofi, Prinsip, dan Fungsi BMT Mekar Da’wah ....................................... 49

D. Budaya Kerja BMT Mekar Da’wah ............................................................... 50

E. Target, Motto, dan Jargon BMT Mekar Da'wah ............................................ 52

F. Legalitas dan Struktur Organisasi BMT Mekar Da'wah ................................ 53

G. Teknologi dan Jaringan Kerja BMT Mekar Da'wah ...................................... 55

H. Produk-Produk BMT Mekar Da'wah ............................................................. 56

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN

MURABAHAH BERMASALAH PADA BMT MEKAR DA’WAH ................. 60

A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah di BMT Mekar Da’wah......... 60

B. Faktor Penyebab Timbulnya Pembiayaan Bermasalah .................................. 64

C. Kriteria Penggolongan Kolektabilitas Pembiayaan pada BMT Mekar

Da’wah……………………………………………………………………… 67

D. Upaya Penyelamatan Pembiayaan Murabahah Bermasalah pada BMT Mekar

Da'wah ............................................................................................................ 70

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 81

A. Kesimpulan .................................................................................................... 81

B. Saran ............................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83

LAMPIRAN .......................................................................................................... 86

Page 13: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 NPF Akad Murabahah BMT Mekar Da’wah ......................................... 5

Tabel 2.1 Produk-Produk Pembiayaan ................................................................. 20

Tabel 4.1 Penilaian NPF pada Kriteria Penggolongan Kolektabilitas Pembiayaan

pada BMT Mekar Da’wah Tahun 2015 ................................................................ 69

Page 14: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nabi Muhammad SAW membawa ajaran Islam sebagai rahmatan lil alamin,

yang mana di dalam Islam sendiri selalu membawa setiap solusi bagi setiap

persoalan yang timbul di dalam masyarakat. Seiring perkembangan zaman,

hukum di dunia ini menjadi semakin fleksibel dan dinamis, sehingga membuat

islam menjadi agama yang harus selalu memberikan solusi bagi setiap

permasalahan yang dimiliki oleh penganutnya.

Islam juga berkonsep kepada hubungan dengan Allah SWT, yang biasa kita

sebut dengan hablumminallah dan hubungan dengan antar sesama manusia

yakni hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan

kedua belah sisi kehidupan yakni dunia dan akhirat. Islam sangat mengatur

keharmonisan ibadah dan muamalat kepada setiap umat. Salah satu contohnya

adalah Islam sangat mengatur keharmonisan dalam bermuamalat demi

tercapainya kemaslahatan umat.

Sistem ekonomi di dalam Islam sangat diatur sedemikian rupa, larangan

terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat menimbulkan kerugian

atas harta orang lain atau kepentingan masyarakat. Sabda Rasulullah:

عن أبي سعيد سعد بن مالك بن سنان الخدري رضي هللا عنه أن رسول هللا صلى هللا عليه

حديث حسن رواه ابن ماجة – ال ضرر وال ضرار وسلم قال: Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Malik bin Sinan Al Khudri radhiyallahu anhu,

sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda:

“Janganlah engkau membahayakan dan saling merugikan” (Diriwayatkan oleh

Ibnu Majah).

Dari hadits tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem ekonomi

islam sendiri itu sangat menekankan prinsip tolong-menolong dalam

Page 15: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

2

bermuamalat. Sebagai salah satu upaya untuk merealisasikan nilai-nilai ekonomi

islam adalah dengan mendirikan lembaga keuangan yang berdasarkan syariah1.

Hubungan muamalat disesuaikan dengan syariat Islam sebagaimana firman

Allah dalam surat Ali Imran ayat 130 yang berbunyi:

با أضعافا مضاعفة لعلكم تفلحون يا أيها الذين آمنوا ل تأكلوا الر واتقوا للا “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu makan hasil riba yang

berlipat ganda, takutlah kepada Allah agar kamu memperoleh keberuntungan”

(Ali ‘Imran[3]:130)

Ayat diatas sangat menekankan kepada setiap umat islam untuk tidak

memakan hasil riba, maka dari itu sistem ekonomi islam sangat mengharamkan

riba. Ekonomi Islam diikat oleh seperangkat nilai iman, akhlak, dan moral etik

bagi setiap aktivitas ekonominya baik dalam posisinya sebagai konsumen,

produsen, distributor, dan lain-lain dalam melakukan usahanya serta

menciptakan hartanya.2

Baitul Mal Wat Tamwil (Selanjutnya BMT) dapat dilihat sebagai sebuah

bentuk realisasi dari nilai-nilai syariah dalam sistem ekonomi islam itu sendiri.

Karena BMT dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat, sangatlah cocok dengan

prinsip islam dalam bermuamalat yaitu tolong-menolong. BMT adalah salah satu

unit usaha koperasi yang mana BMT ini sendiri memiliki 2 kegiatan yaitu Baitul

Mal dan Baitut Tamwil.

Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran

dana yang non profit, seperti zakat, infak dan shodaqoh. Sedangkan baitut

tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Kegiatan

Baitut Tamwil mengutamakan perkembangan kegiatan-kegiatan investasi dan

1 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, )Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002(, h. 4.

2 Muhammad, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, )Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007(, h. 2.

Page 16: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

3

produktif dengan sasaran usaha ekonomi yang dalam pelaksanaannya saling

mendukung untuk pembangunan usaha-usaha kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan Baitul Maal mengutamakan kegiatan kesejahteraan, bersifat nirlaba,

diharapkan mampu menghimpun dana zakat, infaq, shadaqah yang pada

gilirannya berfungsi mendukung kemungkinan-kemungkinan risiko yang terjadi

dalam kegiatan ekonomi pengusaha kecil.3

Salah satu produk BMT adalah pembiayaan murabahah, Akad murabahah

adalah jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang

disepakati antara pihak bank dan nasabah. Dalam murabahah penjual

menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli kemudian ia

mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu.4 Secara sederhana, jual-beli

murabahah berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut (harga pokok)

ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Dalam pelaksanaan akad ini,

seperti seorang membeli barang kemudian menjualnya kembali dengan

keuntungan tertentu, berapa besar keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam

nominal rupiah tertentu atau dalam persentase dari harga pembeliannya,

misalnya 10% atau 20%5. Jadi singkatnya, murabahah adalah akad jual-beli

barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk

natural certainty contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa

keuntungan yang ingin diperoleh.

3 Madjid dan Rasyid, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem Syariah, (Jakarta:

Penerbit PINBUK, 2000), cet. I hal. 182.

4 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004),

cet. II, h. 62.

5 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2010), cet. VII, h. 113.

Page 17: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

4

Di dalam memberikan pembiayaan, BMT sangat rentan mengalami

kerugian yang disebabkan oleh pembiayaan-pembiayaan yang bermasalah yang

disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor penyebab pembiayaan

bermasalah dapat berasal dari pihak perbankan dalam hal ini adalah BMT itu

sendiri. Artinya dalam melakukan analisisnya, pihak analisis pembiayaan kurang

teliti sehingga apa yang seharusnya terjadi tidak diprediksi sebelumnya dan

dapat pula terjadi akibat kolusi dari pihak analisis pembiayaan dengan pihak

nasabah sehingga dalam analisisnya dilakukan secara subjektif.6 Selain itu, salah

satu faktor lainnya adalah dari faktor nasabahnya, salah satu contoh faktor

pembiayaan bermasalah dari nasabah adalah turunnya kondisi usaha nasabah

yang menyebabkan bermasalahnya pembiayaan yang sedang dijalani oleh

nasabah itu sendiri, adanya itikad kurang baik dari nasabah pembiayaan dengan

menunda-nunda pembayarannya padahal dalam keadaan mampu, banyaknya

berhutang di tempat lain, dan nasabah kurang cakap dalam mengelola usahanya.

Jika pembiayaan sudah mengalami penunggakan, maka pembiayaan

tersebut dapat dikategorikan sebagai pembiayaan yang kurang lancar atau

bermasalah. Pembiayaan ini harus cepat ditangani agar tidak menimbulkan

kerugian bagi pihak BMT.

Berdasarkan uraian di atas, maka pada penelitian ini diputuskan untuk

meneliti bagaimana upaya penyelamatan pembiayaan bermasalah, khususnya

pada pembiayaan murabahah, dan dari beberapa pertimbangan, maka penulis

memilih BMT Mekar Da’wah yang berkedudukan di daerah Serpong, Tangerang

Selatan sebagai tempat untuk melaksanakan penelitian ini.

6 Kasmir, Dasar-dasar perbankan, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 115.

Page 18: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

5

Alasan dipilihnya BMT Mekar Da’wah sebagai tempat penelitian dapat

dilihat dari table NPF (Non Performing Financing) akad murabahah BMT Mekar

Da’wah dibawah ini:

No. Tahun

Jumlah Pembiayaan

Murabahah

NPF Persentase

1. 2011 510.555.000 24.915.084 4,88%

2. 2012 341.350.000 15.429.020 4,52%

3. 2013 98.250.000 4.038.075 4,11%

4. 2014 182.000.000 7.771.400 4,27%

5. 2015 158.774.471 6.652.650,33 4,19%

6. 2016 100.300.000 4.162.450 4,15%

Tabel 1.1 NPF Akad Murabahah BMT Mekar Da’wah

Sumber: BMT Mekar Da’wah

Berdasarkan tabel diatas, pada BMT Mekar Da’wah pertumbuhan NPF akad

murabahah dari tahun ke tahun dapat dikatakan cukup baik, karena setiap

tahunnya pertumbuhan NPF akad murabahah di BMT Mekar Da’wah cenderung

mengalami penurunan. Ini menandakan bahwa BMT Mekar Da’wah

menggunakan upaya penyelamatan yang efektif dalam menyelamatkan

pembiayaan murabahah yang bermasalah, oleh karena itulah penulis ingin

meneliti terkait bagaimana upaya penyelamatan pembiayaan murabahah

bermasalah yang digunakan oleh BMT Mekar Da’wah sehingga diharapkan dari

apa yang ditulis dan dianalisa oleh penulis dapat menjadi referensi dan acuan

tambahan bagi perbankan syariah dalam menyelamatkan pembiayaan

murabahah yang bermasalah.

Page 19: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

6

Berdasarkan uraian pembahasan di atas, maka penulis tertarik untuk

meneliti lebih lanjut mengenai hal tersebut dan menuliskannya dalam sebuah

skripsi dengan judul : “UPAYA PENYELAMATAN PEMBIAYAAN

MURABAHAH BERMASALAH PADA BAITUL MAL WAT TAMWIL

MEKAR DAKWAH”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dibuat agar penelitian atau analisis ini lebih terarah dan

tidak meluas ke permasalahan lain, maka penulis membatasi masalah hanya

kepada upaya penyelamatan apa yang digunakan oleh BMT Mekar Da’wah

ketika menghadapi pembiayaan murabahah yang bermasalah pada periode 2014-

2016.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana prosedur pemberian pembiayaan murabahah kepada nasabah di

BMT Mekar Da’wah?

b. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan

murabahah yang bermasalah yang terdapat di BMT Mekar Da’wah?

c. Bagaimanakah kriteria penggolongan kolektabilitas pembiayaan pada

BMT Mekar Da’wah?

d. Bagaimanakah upaya penyelamatan pembiayaan murabahah bermasalah

yang digunakan oleh BMT Mekar Da’wah?

Page 20: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pembiayaan murabahah kepada

para nasabah.

b. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan

terjadinya masalah pada pembiayaan murabahah.

c. Untuk mengetahui kriteria penggolongan kolektabilitas pembiayaan pada

BMT Mekar Da’wah.

d. Untuk mengetahui upaya penyelamatan apa yang digunakan oleh BMT

Mekar Da’wah ketika menghadapi pembiayaan murabahah yang

bermasalah.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah :

a. Manfaat Akademis : Penelitian ini di harapkan dapat menambah referensi

dan menambah jumlah studi mengenai upaya penyelamatan pembiayaan

murabahah bermasalah, dan mempraktekkan teoritis yang telah diperoleh

selama perkuliahan.

b. Manfaat Praktis : Penelitian ini di harapkan dapat memberikan kajian yang

menarik dan dapat menambah wawasan cakrawala keilmuan, khususnya

bagi penulis, umumnya bagi pembaca.

Page 21: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

8

D. Metodologi Penelitian

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dan jenis data yang diperlukan,

maka penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Peneliti berusaha

mengumpulkan data yang akurat dengan cara melakukan observasi dan

wawancara kepada objek yang akan diteliti.

1. Jenis Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan

adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan

sesuatu hal.7

Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.8

Dengan memilih metode kualitatif ini, peneliti mengharapkan dapat

memperoleh data yang tepat dan akurat. Melalui metode ini juga nantinya

peneliti juga mengharapkan dapat mendeskripsikan apa saja faktor-faktor yang

mendorong terjadinya pembiayaan murabahah yang bermasalah pada BMT

Mekar Da’wah.

2. Objek Penelitian

7 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara, 2004), h. 23.

8 L. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2009), cet. XXVI, h. 3.

Page 22: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

9

Objek dari penelitian ini adalah Baitul Mal Wat Tamwil Mekar Dakwah,

dan upaya penyelamatan yang dilakukan oleh BMT Mekar Da’wah dalam

menyelesaikan pembiayaan murabahah yang bermasalah.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Mekar Dakwah

yang beralamat di Jl. Raya Serpong km 1, Samping Kantor Pos & Giro Serpong

– Kota Tangerang Selatan. Waktu penelitian yaitu pada bulan Desember 2016

sampai Februari 2017.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah

dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Adapun

teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif

yang mana data yang telah diperoleh disusun secara sistematis dan selanjutnya

dianalisis secara kualitatif yaitu dengan memperhatikan data-data yang ada

dalam praktek kemudian dibandingkan dengan data yang diperoleh dari studi

kepustakaan.9

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer

9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010),

h. 244.

Page 23: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

10

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau

sumber data pertama di lapangan.10 Adapun teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Observasi

Observasi atau pengamatan adalah adalah metode pengumpulan

data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian. Data- data

penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data

tersebut dihimpun melalui pengamatan peneliti melalui penggunaan panca

indra.11

2) Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu.12

3) Dokumentasi

Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa laporan

keuangan untuk mengetahui perkembangan pembiayaan murabahah

bermasalah di BMT Mekar Da’wah pada periode 2014-2016. Selain itu

peneliti mengumpulkan berkas-berkas yang berkaitan dengan kejadian-

kejadian dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah.

10 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup, 2013), h. 128.

11 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup, 2013), h. 133

12 L. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009), cet. XXVI, h. 186

Page 24: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

11

4) Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan data sekunder melalui pengumpulan data-data yang relevan

dari literatur yang sudah ada khususnya yang berhubungan dengan pokok

masalah yang diteliti.

E. Tinjauan Pustaka

Ada Karya Ilmiah (Skripsi) yang penulis jadikan sebagai tinjauan pustaka,

yang mana Karya Ilmiah tersebut penulis anggap sebagai bahan referensi yang

ada hubungannya dengan pembahasan yang akan di angkat pada Karya Ilmiah

ini, yakni di antaranya :

1. Penanganan Pembiayaan Murabahah dan Mudharabah Bermasalah Baitul

Maal wat tamwil (BMT) al-Fath Ikatan Masjid Indonesia (IKMI), oleh Firza

Syahrullah Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Tahun skripsi 2011M/1432H. Menurut penulis, di dalam skripsinya

dituliskan bahwa bagaimana cara penanganan pembiayaan mudharabah dan

murabahah bermasalah pada BMT al-Fath IKMI yaitu dengan cara

menggunakan analisis 5C+S dan 7P(character, capacity, capital, collateral,

condition, personality, party, purpose, prospect, payment, profitability, dan

protection), namun yang penulis tuliskan dalam skripsi ini adalah bagaimana

upaya penyelamatan yang dilakukan oleh BMT Mekar Da’wah ketika

menghadapi pembiayaan bermasalah khususnya pada pembiayaan

murabahah saja dengan analisis al-Qur’an dan Hadits.

Page 25: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

12

2. Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah Pada Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati, oleh Lukmanul Hakim Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun skripsi 2016M/1438H.

Skripsi ini menjelaskan bagaimana manajemen risiko pembiayaan murabahah

yang terjadi pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati yaitu dengan

menerapkan beberapa cara dengan berpedoman pada peraturan Bank

Indonesia no. 13/23/PBI/2011 mengenai penerapan manajemen resiko,

sedangkan penulis akan menjelaskan bagaimana upaya penyelamatan

pembiayaan bermasalah khususnya pada pembiayaan murabahah pada BMT

Mekar Da’wah.

3. Upaya penyelamatan Pemasaran Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank

Mega Syariah Kantor Cabang Tangerang City, oleh Abdurrohim Al Ayubi

Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Tahun skripsi 2016M/1438H. Pada skripsi ini dijelaskan bagaimana

upaya penyelamatan pemasaran yang terjadi pada PT. Bank Mega Syariah

Kantor Cabang Tangerang City khususnya upaya penyelamatan pemasaran

pada pembiayaan murabahah dan hasilnya adalah upaya penyelamatan

pemasaran pembiayaan murabahah PT. Bank Mega Syariah Kantor Cabang

Tangeran City adalah dengan menawarkan dua skema, yaitu skema wakalah

dan skema tanpa wakalah sehingga melalui dua skema tersebut PT. Bank

Mega Syariah menyusun upaya penyelamatan marketing dengan

mempertimbangkan unsur produk, price, dan promosi, sedangkan penulis

Page 26: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

13

akan menuliskan upaya penyelamatan pembiayaan murabahah yang

bermasalah pada BMT Mekar Da’wah.

4. Analisis Problem Solving Dalam Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada

Unit Recovery Dan Remedial Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jakarta

Barat, oleh Mochamad Gustaf Maulana Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah

dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun skripsi

2016M/1438H. Skripsi ini menjelaskan secara luas terkait bagaimana

problem solving dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah khususnya pada

unit recovery dan remedial Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jakarta Barat

yang hasilnya menunjukkan analisa yang dilakukan unit recovery dan

remedial dalam metode pemecahan masalah menggunakan metode yang

efektif dengan melakukan langkah-langkah yang kooperatif dan sesuai

dengan syariah dengan fasilitas restrukturisasi pembiayaan untuk menjaga

kualitas aktiva yang dimiliki Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Barat

sedangkan skripsi yang akan penulis tulis adalah upaya penyelamatan

pembiayaan murabahah bermasalah pada BMT Mekar Da’wah yang

mengkhususkan pada pembiayaan murabahah saja.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulis dalam membahas masalah yang diteliti, maka

penulis membagi pembahasan dalam lima bab, setiap bab terdiri dari sub bab.

Bab-bab tersebut secara keseluruhan saling berkaitan satu sama lain, yang

Page 27: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

14

diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan bab penutup yang berupa

kesimpulan dan saran-saran.

Bab I Pendahuluan : Dalam bab ini penulis menerangkan secara garis

besar mengenai pembahasan tentang semua yang sudah

dilakukan, adapun isi dalam bab ini adalah : latar belakang

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian, sistematika penulisan.

Bab II Kajian Teori: dalam bab ini, penulis menguraikan tentang

landasan teori dari variabel-variabel yang mendukung

terlaksananya penelitian. Bab ini juga membahas mengenai aspek

umum mengenai pembiayaan murabahah, pengertian pembiayaan

dan pembiayaan bermasalah, macam-macam pembiayaan, tujuan

pembiayaan, fungsi pembiayaan, prinsip pembiayaan, pengertian

murabahah, rukun dan syarat murabahah, landasan hukum

pembiayaan murabahah, jenis murabahah, tujuan dan manfaat

murabahah, resiko dalam murabahah, serta skema pembiayaan

murabahah.

Bab III Gambaran umum BMT Mekar Da’wah: dalam bab ini, penulis

menguraikan dan menjelaskan mengenai sejarah, visi, misi,

tujuan, prinsip, Struktur organisasi, program, dan produk-produk

BMT Mekar Da’wah.

Page 28: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

15

Bab IV Dalam bab ini akan dibahas lebih jauh mengenai prosedur

pemberian pembiayaan murabahah di BMT Mekar Da’wah yang

meliputi persyaratan pengajuan pembiayaan bagi mitra,

mekanisme pencairan pembiayaan, faktor apa saja yang

mempengaruhi pembiayaan murabahah bermasalah pada BMT

Mekar Da’wah, serta bagaimana upaya penyelamatan

pembiayaan murabahah bermasalah pada BMT Mekar Da’wah.

Bab V Penutup: dalam bab ini berisikan penutup yakni terdiri dari

kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 29: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

16

BAB II

KAJIAN TEORITIS TENTANG UPAYA PENYELAMATAN

PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH

A. Teori Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil.1 Secara sederhana, kredit (pembiayaan)

merupakan penyaluran dana dari pihak pemilik dana kepada pihak yang

memerlukan dana.2 Pembiayaan berasal dari bahasa latin yaitu dari kata

credere yang berarti percaya. Oleh karena itu dasar pemikiran persetujuan

pemberian pembiayaan oleh suatu lembaga keuangan kepada seseorang atau

badan usaha berlandaskan kepercayaan.3

Dalam pengertian lain, pembiayaan atau financing ialah pendanaan

yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi

yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.4

1 Kasmir, Manajemen Perbankan, )Jakarta: Rajawali Pers, 2014(, Edisi Revisi, h. 82.

2 Ismail, Manajemen Perbankan : Dari Teori Menuju Aplikasi, )Jakarta: Kencana, 2010(,

h. 93.

3 Moh. Tjoekam, Perkreditan Bisnis Inti Perbankan: Konsep, Teknik, dan Kasus, (Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999), Edisi I, h. 1.

4 Muhammad Nur Al Arif, Dasar-dasar dan Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:

Alfabeta, 2010), h. 42.

Page 30: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

17

Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008

Pasal 1 No. 25, dinyatakan bahwa :

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk

ijarah muntahiya bittamlik

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutan murabahah, salam, dan istishna’;

d. Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa

Sistem pembiayaan ini berjalan berdasarkan sesuai dengan

persetujuan antara bank syariah dan nasabah untuk mengembalikan dana

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan,

atau bagi hasil.

Menurut beberapa uraian diatas, penulis mengambil kesimpulan

bahwa pengertian pembiayaan adalah pemberian bantuan uang atau tagihan

yang nilainya dapat diukur dengan uang, misalnya bank atau lembaga

keuangan yang membiayai pembelian suatu barang. Kemudian adanya

kesepakatan antara kedua belah pihak (yang membiayai dan yang dibiayai)

dalam sebuah perjanjian yang telah disepakati, yang mana di dalam perjanjian

ini terdapat hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu

serta perolehan keuntungan yang telah disetujui bersama berdasarkan kedua

belah pihak.

Page 31: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

18

2. Macam-macam Pembiayaan

Pembiayaan dalam perbankan syariah dapat dibagi tiga:5

1. Return bearing finance, yaitu bentuk pembiayaan yang secara komersial

menguntungkan, ketika pemilik modal mau menanggung resiko kerugian

dan nasabah juga memberikan keuntungan.

2. Return free financing, yaitu bentuk pembiayaan yang tidak untuk mencari

keuntungan yang lebih ditujukan kepada orang yang membutuhkan (poor),

sehingga tidak ada keuntungan yang diberikan.

3. Charity financing, yaitu bentuk pembiayaan yang memang diberikan

kepada orang miskin dan membutuhkan, sehingga tidak ada klain terhadap

pokok dan keuntungan.

Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi

dua hal berikut:6

1. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik

usaha produksi, perdagangan, maupun investasi.

2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk

memenuhi kebutuhan.

5 Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.

122.

6 Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking Bank Syariah Dari Teori ke Praktik,

(Jakarta: Gema Insani, 2001), Cet. I, h. 160.

Page 32: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

19

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi

dua hal berikut:7

1. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan:

peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi,

maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil

produksi; dan untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of

place dari suatu barang.

2. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang

modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan

itu.

Produk-produk pembiayaan bank syariah dapat menggunakan empat

pola yang berbeda.8

1. Pola bagi hasil, untuk invesment financing:

a. Musyarakah

b. Mudharabah

2. Pola jual beli, untuk trade financing:

a. Murabahah

b. Salam

c. Istishna

3. Pola sewa, untuk trade financing:

a. Ijarah

7 Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking Bank Syariah Dari Teori ke Praktik,

(Jakarta: Gema Insani, 2001), Cet. I, h. 160.

8 Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h.

123.

Page 33: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

20

b. Ijarah muntahiya bittamlik

4. Pola pinjaman, untuk dana talangan:

a. Qardh

No.

Produk

Pembiayaan

Prinsip

1. Modal Kerja Mudharabah, musyarakah,

murabahah, salam

2. Investasi Mudharabah, musyarakah,

murabahah, istishna, ijarah, ijarah

muntahiya bittamlik

3. Pengadaan

barang investasi,

aneka barang

Murabahah, ijarah muntahiya

bittamlik, musyarakah mutanaqisah

4. Perumahan,

property

Murabahah, ijarah muntahiya

bittamlik, musyarakah mutanaqisah

5. Proyek Mudharabah, musyarakah

6. Ekspor Mudharabah, musyarakah,

murabahah

7. Produk

agribisnis/sejenis

Salam, salam parallel

8. Manufaktur,

konstruksi

Istishna, istishna parallel

9. Penyertaan Musyarakah

10. Surat Berharga Mudharabah, qardh

Page 34: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

21

11. Sewa beli Ijarah muntahiya bittamlik

12. Akuisisi aset Ijarah muntahiya bittamlik

Tabel 2.1. Produk-produk pembiayaan9

3. Tujuan Pembiayaan

Suatu bank dalam memberikan pembiayaan kepada para debitur

pasti mempunyai beberapa tujuan yang tidak terlepas dari misi dari bank

tersebut. Tujuan utama pemberian suatu pembiayaan antara lain:10

1. Mencari keuntungan, yaitu untuk memperoleh return ditambah laba dari

pembiayaan tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bagi hasil atau

margin yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi

pembiayaan yang diberikan kepada nasabah.

2. Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi

maupun modal untuk kerja.

3. Membantu pemerintah agar semakin banyak pembiayaan yang diberikan

oleh pihak perbankan, mengingat semakin banyak pembiayaan yang

disalurkan kepada masyarakat maka akan berdampak kepada pertumbuhan

di berbagai sektor.

Tujuan pembiayaan mencakup lingkup yang luas. Tujuan

pembiayaan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu tujuan

pembiayaan secara makro dan mikro.11

9 Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.

124.

10 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2013), Edisi Revisi, h. 96.

11 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 681.

Page 35: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

22

Secara makro, pembiayaan bertujuan untuk: (1) peningkatan taraf

ekonomi umat, (2) tersedianya dana bagi peningkatan usaha, (3)

meningkatkan produktivitas, (4) membuka lapangan kerja baru, dan (5)

terjadi distribusi pendapatan. Sedangkan secara mikro, pembiayaan bertujuan

untuk: (1) mengoptimalkan laba, (2) meminimalkan risiko, (3)

pendayagunaan sumber ekonomi dan, (4) penyaluran kelebihan dana.

Maka dapat diketahui bahwa tujuan dari pembiayaan adalah tidak

hanya sekedar peningkatan pada aspek profit saja, melainkan juga pada aspek

benefit. Sehingga tujuan pembiayaan bank islam adalah untuk memenuhi

kepentingan stakeholder.

4. Fungsi Pembiayaan

Pembiayaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

perekonomian. Secara garis besar pembiayaan yang diberikan oleh bank

syariah berfungsi membantu masyarakat untuk:12

1. Meningkatkan usahanya.

2. Meningkatkan utility (daya guna) modal atau uang.

3. Meningkatkan utility (daya guna) suatu barang.

4. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

5. Menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat, dan

6. Pembiayaan sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional dan

sebagai alat hubungan ekonomi internasional. Pembiayaan juga

12 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 712.

Page 36: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

23

memberikan manfaat tidak hanya bagi bank dan nasabah pembiayaan,

namun juga pemerintah dan masyarakat luas.13

5. Prinsip Pembiayaan

Pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah maupun lembaga

syariah untuk menyalurkan dana yang telah dihimpunnya kepada masyarakat,

melalui pembiayaan dapat dilakukan dengan prinsip sebagai berikut:

1. Pembiayaan dengan prinsip jual beli

Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan untuk memiliki

barang, dimana keuntungan telah ditentukan di depan dan menjadi bagian

harga atas barang atau jasa yang dijual.14 Akad yang dipergunakan dalam

produk jual beli ini antara lain:

a) Murabahah

Murabahah adalah jual beli pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati.15

b) Salam

Salam adalah bentuk jual beli dengan pembayaran di muka dan

penyerahan barang di kemudian hari (advanced payment atau forward

buying atau future sales) dengan harga, spesifikasi, jumlah, kualitas,

13 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 110.

14 Muhammad Nur Al Arif, Dasar-Dasar dan Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:

Alfabeta, 2010), h. 42.

15 Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking Bank Syariah Dari Teori ke Praktik,

(Jakarta: Gema Insani, 2001), Cet. I, h. 101.

Page 37: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

24

dan tanggal dan tempat penyerahan yang jelas, serta disepakati sebelum

dalam perjanjian.16

c) Istishna’

Istishna adalah akad jual beli antara pemesan atau pembeli

(mustashni’) dengan produsen atau penjual (shani’) dimana barang

yang akan diperjualbelikan harus dibuat (manufactured) lebih dahulu

dengan kriteria yang jelas.17

2. Pembiayaan dengan prinsip sewa

Pembiayaan dengan prinsip sewa ditujukan untuk mendapatkan jasa,

dimana keuntungan ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas

barang atau barang yang di sewa.18 Yang termasuk dalam kategori ini

adalah ijarah dan Ijarah muntahiya bittamlik (IMBT).

3. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

Prinsip ini digunakan untuk usaha kerja sama yang ditujukan untuk

mendapatkan barang dan jasa sekaligus, produk tersebut terdiri dari:

a) Musyarakah

Musyarakah yaitu pembiayaan sebagian kebutuhan modal pada suatu

usaha untuk jangka waktu terbatas sesuai kesepakatan.19

16 Veithzal Rivai, Bank and Finansial Institution Management, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007), h. 780.

17 Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 91.

18 Muhammad Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:

Alfabeta, 2010), h. 48.

19 Wirdyaningsih, Bank Dan Asuransi Islam Di Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada

Media, 2005), Cet. III, h. 119

Page 38: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

25

b) Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana

pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal,

sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.20

4. Pembiayaan dengan akad pelengkap

Sedangkan pembiayaan dengan akad pelengkap ditujukan untuk

memperlancar pembiayaan dengan menggunakan prinsip-prinsip di atas.

Berikut akad pelengkap tersebut, yaitu: hawalah (alih hutang-piutang),

rahn (gadai), qard (pinjaman uang), wakalah (perwakilan), kafalah

(garansi bank).

6. Pengertian Pembiayaan Bermasalah

Pembiayaan bermasalah berarti pembiayaan yang dalam

pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target yang diinginkan

pihak bank seperti pengembalian pokok atau bagi hasil yang bermasalah

pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya resiko di kemudian hari

bagi bank, pembiayaan yang termasuk golongan perhatian khusus, diragukan

dan macet serta golongan lancar yang berpotensi terjadi penunggakan dalam

pengembalian.21 Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan

Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi (SOP KJKS & UJKS)

20 Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking Bank Syariah Dari Teori ke Praktik.

(Jakarta: Gema Insani, 2001), Cet. I, h. 95

21 Veithzal Rivai dan Andria Permanda Veithzal, Credit Management Handbook: Teori,

Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir dan Nasabah, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2006), h. 475.

Page 39: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

26

Peraturan Menteri Tahun 2007 menyatakan bahwa pembiayaan bermasalah

yaitu suatu kondisi pembiayaan di mana terdapat suatu penyimpangan utama

dalam pembayaran kembali dalam suatu pembiayaan yang berakibat terjadi

kelambatan dalam pengembalian, atau diperlukan tindakan yuridis dalam

pengembalian, atau kemungkinan terjadinya kerugian bagi koperasi.

Bagi nasabah yang tidak bertanggung jawab atau melanggar

perjanjian yang telah disepakati, biasanya mengalami pembiayaan

bermasalah. Pembiayaan bermasalah ini dapat berupa: pembiayaan yang

tidak lancar, diragukan, perhatian khusus, dan macet.22

Pembiayaan bermasalah yang banyak terjadi dikalangan lembaga

keuangan terjadi tidak secara tiba-tiba, melainkan disebabkan oleh 2 hal

yaitu: (pertama) dari pihak perbankan, (kedua) dari pihak nasabah.23

Dari beberapa uraian diatas, penulis kembali mengambil kesimpulan

bahwa pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang tidak mampu

mengendalikan pembiayaan berdasarkan syarat-syarat maupun perjanjian

yang telah disetujui oleh kedua belah pihak (bank dan nasabah) yang

disebabkan oleh 2 hal yaitu dari pihak perbankan ataupun dari pihak nasabah.

7. Upaya Penyelamatan Pembiayaan Bermasalah

Secara umum dalam hal menangani pembiayaan macet atau

pembiayaan yang bermasalah, pihak bank perlu melakukan penyelamatan

22 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005) h. 312.

23 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007), Cet.

VI, h. 115.

Page 40: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

27

sehingga tidak menimbulkan kerugian. Penyelamatan kredit atau pembiayaan

yang macet meliputi: rescheduling, reconditioning, restructuring, kombinasi

dan penyitaan jaminan.24 Dalam menyelesaikan pembiayaan DSN MUI sudah

mengesahkan enam fatwa baru, antara lain tentang line facility, potongan

utang pembiayaan murabahah (pembiayaan dengan prinsip jual beli),

rescheduling pembiayaan murabahah, reconditioning pembiayaan

murabahah, penyelesaian pembiayaan bagi nasabah yang tidak mampu

membayar, dan pencadangan bagi hasil dalam pembiayaan musyarakah dan

mudharabah.25

a. Rescheduling

Rescheduling adalah perubahan jadwal pembayaran kewajiban

nasabah atau jangka waktu.26 Selaras dengan definisi di atas maka

Surat Edaran Bank Indonesia nomor 13/18/DPbS perubahan atas

Surat Edaran Bank Indonesia nomor 10/34/DPbS adalah salah satu

upaya untuk meminimalkan potensi kerugian yang disebabkan oleh

pembiayaan bermasalah dengan cara melakukan perubahan atas

jadwal pembayaran kewajiban nasabah dan jangka waktunya.27

Menurut pengertian lain, rescheduling yaitu penjadwalan kembali

24 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007), Cet.

VI, h. 116-117.

25 DSN, Himpunan Fatwa DSN, (Jakarta: PT Intermasa, 2003), Edisi II, h. 105.

26 Peraturan Bank Indonesia No. 13/09/PBI/2011 tentang tentang Perubahan atas Peraturan

Bank Indonesia No. 10/18/PBI/2008 Tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan

Unit Usaha Syariah. 27 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/18/DPbS tanggal 30 Mei 2011 tentang

Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/34/DPbS tanggal 22 Oktober 2008 tentang

Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Page 41: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

28

jangka waktu angsuran pembiayaan serta memperkecil jumlah

angsuran pembiayaan.28

b. Reconditioning

Reconditioning yaitu perubahan sebagian atau seluruh persyaratan

Pembiayaan tanpa menambah sisa pokok kewajiban nasabah yang

harus dibayarkan kepada Bank, antara lain meliputi:

1) perubahan jadwal pembayaran;

2) perubahan jumlah angsuran;

3) perubahan jangka waktu;

4) perubahan nisbah dalam pembiayaan mudharabah atau

musyarakah;

5) perubahan proyeksi bagi hasil dalam pembiayaan mudharabah atau

musyarakah; dan/atau

6) pemberian potongan.29

Menurut Kasmir, Reconditioning yaitu perubahan sebagian atau

seluruh syarat-syarat pembiayaan meliputi perubahan jadwal

pembayaran angsuran, jangka waktu, dan margin.

28 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2003), Edisi. 1,

cet-II, h. 36

29 Peraturan Bank Indonesia No. 13/09/PBI/2011 tentang tentang Perubahan atas Peraturan

Bank Indonesia No. 10/18/PBI/2008 Tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan

Unit Usaha Syariah.

Page 42: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

29

c. Restructuring

Restructuring yaitu perubahan persyaratan pembiayaan yang antara

lain meliputi:

1) penambahan dana fasilitas pembiayaan bank;

2) konversi akad pembiayaan;

3) konversi pembiayaan menjadi surat berharga syariah berjangka

waktu menengah; dan/atau

4) konversi pembiayaan menjadi penyertaan modal sementara pada

perusahaan nasabah, yang dapat disertai dengan rescheduling atau

reconditioning.30

Sedangkan menurut Kasmir, Restructuring yaitu tindakan bank

kepada nasabah dengan cara menambah modal nasabah dengan

pertimbangan nasabah memang membutuhkan dana tambahan atau

usaha yang dibiayai masih layak.31

d. Kombinasi

Kombinasi merupakan gabungan dari ketiga jenis metode yang

digunakan di atas. Misalnya, Restructuring dengan Rescheduling atau

Restructuring dengan Reconditioning.

30 Peraturan Bank Indonesia No. 13/09/PBI/2011 tentang tentang Perubahan atas Peraturan

Bank Indonesia No. 10/18/PBI/2008 Tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan

Unit Usaha Syariah. 31 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2003), Edisi. 1,

cet-II, h. 36

Page 43: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

30

e. Penyitaan Jaminan

Penyitaan jaminan atau agunan yang merupakan jalan terakhir apabila

nasabah benar-benar tidak punya itikad baik atau sudah tidak mampu

lagi dalam membayar utang-utangnya.32

8. Faktor-faktor penyebab Pembiayaan Bermasalah

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan

bermasalah adalah:33

1. Yang berasal dari mitra/nasabah

a. Nasabah menyalahgunakan pembiayaan yang diperolehnya.

b. Nasabah kurang mampu mengelola usahanya.

c. Nasabah beritikad kurang baik.

2. Yang berasal dari BMT:

a. Kualitas pejabat BMT yang tidak profesional.

b. Persaingan antar bank sehingga timbul persaingan tidak sehat.

c. Hubungan ke dalam atau koneksi yang tidak wajar.

d. Pengawasan yang Lemah

Kesalahan bank yang dapat mengakibatkan pembiayaan bermasalah

berawal dari tahap perencanaan, tahap analisis, dan tahap pengawasan.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya pembiayaan bermasalah

tersebut perlu disadari oleh bank agar bank dapat mencegah atau menangani

32 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2003), Edisi. 1,

cet-II, h. 104 33 Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit: Suatu Tinjauan Yuridis, (Jakarta:

Djambatan, 1996), h.132.

Page 44: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

31

dengan baik. Adapun beberapa hal yang menjadi penyebab timbulnya

pembiayaan bermasalah adalah sebagai berikut:34

1. Karena kesalahan bank atau lembaga keuangan syariah

1) Kurang pengecekan terhadap latar belakang calon nasabah.

2) Kurang tajam dalam menganalisis terhadap maksud dan tujuan

penggunaan pembiayaan dan sumber pembayaran kembali.

3) Kurang pemahaman terhadap kebutuhan keuangan yang sebenarnya

dari calon nasabah dan apa manfaat pembiayaan yang diberikan.

4) Kurang mahir dalam menganalisis laporan keuangan calon nasabah.

5) Kurang lengkap dalam mencantumkan syarat-syarat.

6) Terlalu agresif atau terburu-buru.

7) Pemberian kelonggaran terlalu banyak.

8) Kurangnya pengalaman pejabat pembiayaan atau account officer dalam

melaksanakan tugas.

9) Mudah untuk dipengaruhi, diintimidasi, atau dipaksa oleh calon

nasabah.

10) Keyakinan yang berlebihan.

11) Kurang mengadakan review, minta laporan, dan menganalisis laporan

keuangan serta informasi-informasi kredit lainnya.

12) Kurang mengadakan kunjungan ke lokasi nasabah.

13) Kurang mengadakan kontak dengan nasabah.

14) Pengikatan agunan kurang sempurna.

34 Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, (Jakarta: PT Rajawali Press, 2007), h.

478-479.

Page 45: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

32

15) Adanya kepentingan pribadi pejabat bank.

16) Tidak punya kebijakan dalam pembiayaan yang sehat.

17) Sikap terlalu memudahkan, dari pejabat bank atau account officer.

2. Karena kesalahan nasabah atau mitra pembiayaan

1) Nasabah tidak kompeten dalam menjalankan usahanya.

2) Nasabah tidak atau kurang pengalaman.

3) Nasabah kurang memberikan waktu untuk usahanya.

4) Nasabah tidak jujur.

5) Nasabah serakah.

3. Karena faktor eksternal

1) Kondisi perekonomian.

2) Perubahan-perubahan kebijakan atau peraturan pemerintah.

3) Bencana alam.

B. Pembiayaan Murabahah

1. Pengertian Murabahah

Secara bahasa, kata murabahah berasal dari bahasa Arab yaitu kata

rabaha, yurabihu, murabahatan, yang berarti untung atau menguntungkan,

seperti ungkapan “tijaratun rabihihah, wa baa’u asy-syai murabahatan”

artinya perdagangan yang menguntungkan, dan menjual sesuatu barang yang

Page 46: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

33

memberi keuntungan.35 Kata murabahah juga berasal dari kata ribhun atau

rubhun yang berarti tumbuh, berkembang, dan bertambah.36

Secara istilah, ba’i al murabahah adalah jual beli barang pada harga

asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam bai’ al murabahah

penjual harus memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu

tingkat keuntungan sebagai tambahannya.37 Menurut Dewan Syariah

Nasional (DSN), murabahah yaitu menjual suatu barang dengan menegaskan

harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang

lebih sebagai laba.38 Murabahah menurut Peraturan Bank Indonesia No.

7/46/PBI/2005 tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana bagi bank

yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah adalah jual

beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan

yang disepakati.39 Murabahah menurut Undang-undang No.21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan

menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya

dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati. Dan menurut

35 Asy-Syihab al-Jundi, al-Aqdu al-Murabahah baina al-Fiqh al-Islami wa at-Ta’amuli al-

Mashrafi, (Saudi Arabia: Dar al-Nahdhah al-Arabiyyah, 1986), h. 15. Sebagaimana juga dikutip

Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, M.A. dalam buku Penerapan Hukum Perjanjian dalam

Transaksi di Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), Cet. II, h. 108.

36 Muhammad Usman Syubair, Al-Mu’amalat al-Muliyah al-Mu’ashirah fi al-Fiqh al-

Islami, (Yordan: Dar an-Nafais, 1996), h. 216. Sebagaimana juga dikutip Prof. Dr. H. Fathurrahman

Djamil, M.A. dalam buku Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga Keuangan

Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), Cet. II, h. 108.

37 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank, Syari’ah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta: BI &

Tazkia Institute, 1999), h. 145

38 Fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000: Murabahah

39 Peraturan Bank Indonesia Pasal 1 Angka 7 No. 7/46/PBI/2005 tentang Akad

Penghimpunan dan Penyaluran Dana Bagi Bank yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan

Prinsip Syariah.

Page 47: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

34

Sayyid Sabiq, murabahah adalah penjualan dengan harga pembelian barang

berikut untung yang diketahui.40

Murabahah merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang

diberikan oleh bank syariah dengan mengambil keuntungan dari margin/

mark-up. Keuntungan yang diperoleh bank syariah berasal dari selisih harga

jual yang diberikan oleh pihak bank dengan harga beli kendaraan tersebut.

Misalnya pihak bank membeli sebuah sepeda motor untuk nasabah seharga

Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), kemudian pihak bank menjualnya

kepada nasabah tersebut seharga Rp.17.000.000,00 (tujuh belas juta rupiah).

Maka keuntungan yang diperoleh pihak bank ialah Rp.2.000.000,00 (dua juta

rupiah). Dan dua juta rupiah itulah margin keuntungan yang diperoleh pihak

bank.

Secara aplikasinya, berikut ini adalah beberapa contoh transaksi

murabahah dalam praktik:41

a. Pengadaan barang, misalnya kebutuhan sepeda motor untuk pegawai.

b. Persediaan modal kerja (modal kerja barang), dilakukan dengan transaksi

sekali putus, bukan sekali akad dengan pembelian berulang-ulang.

40 Asmi Nur Siwi Kusmiyati, Jurnal Ekonomi Islam La_Riba Vol. I No. 1, (Yogyakarta:

UII Press, 2007), h. 28. Sebagaimana juga dikutip Sayyid Sabiq dalam buku Fikih Sunnah 12,

(Bandung: PT Al-Ma’arif, 1988), h. 82

41 Asmi Nur Siwi Kusmiyati, Jurnal Ekonomi Islam La_Riba Vol. I No. 1, (Yogyakarta:

UII Press, 2007), h. 28. Sebagaimana juga dikutip Wiroso dalam buku Jual Beli Murabahah,

(Yogyakarta: UII Press, 2005), h. 56-57

Page 48: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

35

2. Rukun dan Syarat Murabahah

Rukun murabahah adalah sama dengan rukun jual beli pada

umumnnya, yaitu adanya penjual (al-bai’), pembeli (al-musytari’), barang

yang dibeli (al-mabi’), harga (al-tsaman), dan shigat (ijab-qabul).

Murabahah mempunyai beberapa rukun yaitu:42

a. Para pihak (al-‘aqidaen)

b. Pernyataan kehendak (sigat al-‘aqd)

c. Obyek akad (mahall al-‘aqd)

d. Tujuan Akad (maudu al-‘aqd)

Terdapat delapan syarat terbentuknya akad murabahah, yaitu:43

a. Tamyiz (at-tamyiz)

b. Berbilang pihak (ta’addud at-tarfain)

c. Pertemuan kehendak atau kesepakatan (tatabuq al-iradatain)

d. Kesatuan majlis (ittihad at-tarfain)

e. Obyek ada pada waktu akad (dapat diserahkan) (wujud al-mal ‘inda al-

‘aqd au al-qudrah ‘ala at-taslim)

f. Obyek dapat ditransaksikan (salahiyah al-mal li at-ta’amuli)

g. Obyek tertentu atau dapat ditentukan (at-ta’yin au qabiliyah al-mahal li

at-ta’amuli)

h. Tidak bertentangan dengan ketentuan syariah (‘adamu mukhalafah asy-

syar’i)

42 Hufron A. Mas’adi, Fiqh Muamalah Kontekstual, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2002), h. 13

43 Hufron A. Mas’adi, Fiqh Muamalah Kontekstual, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2002), h. 13

Page 49: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

36

Dalam jual beli murabahah itu disyaratkan beberapa hal, antara lain:44

a. Mengetahui harga pokok

Dalam jual beli murabahah disyaratkan agar pembeli mengetahui

harga pokok atau harga asal, karena mengetahui harga merupakan syarat

sah jual beli. Syarat ini juga diperuntukkan bagi jual beli attauliyyah dan

al-wadhi'ah.

b. Mengetahui keuntungan

Hendaknya margin keuntungan juga diketahui oleh pembeli, karena

margin keuntungan tersebut termasuk bagian dari harga, sedangkan

mengetahui harga merupakan syarat sah jual beli.

c. Harga pokok merupakan sesuatu yang dapat diukur, dihitung dan

ditimbang, baik pada waktu terjadi jual beli dengan penjual dengan penjual

yang pertama atau setelahnya.

Disamping syarat-syarat diatas, terdapat juga syarat-syarat khusus,

yaitu:45

a. Harus diketahui besarnya biaya perolehan komoditi.

b. Harus diketahui keuntungan yang diminta penjual.

c. Pokok modal harus berupa benda bercontoh atau berupa uang.

d. Murabahah hanya bisa digunakan dalam pembiayaan bilamana pembeli

murabahah memerlukan dana untuk membeli suatu komoditi secara riil

dan tidak boleh untuk lainnya termasuk membayar hutang pembelian

44 Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh, (Beirut: Dar al-Fikr, 1989), Jilid IV,

h. 705

45 Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh, (Beirut: Dar al-Fikr, 1989), Jilid IV,

h. 706

Page 50: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

37

komoditi yang sudah dilakukan sebelumnya, membayar biaya overhead,

rekening listrik, dan semacamnya.

e. Penjual harus telah memiliki barang yang dijual dengan pembiayaan

murabahah.

f. Komoditi bersangkutan harus telah berada dalam resiko penjual.

g. Komoditi obyek murabahah diperoleh dari pihak ketiga bukan dari

pembeli murabahah bersangkutan (melalui jual beli kembali).

Sedangkan menurut Syafi’i Antonio, syarat murabahah adalah

sebagai berikut :

a. Penjual memberitahukan biaya modal kepada nasabah/mitra.

b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

c. Kontrak harus bebas dari riba.

d. Penjual harus menjelaskan kepada pebeli apabila terjadi cacat atas barang

sesudah pembelian.

e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian,

misalnya pembelian dilakukan dengan hutang.46

Pada dasarnya jika syarat no, 1, 4, atau 5 tidak dipenuhi, maka

pembeli boleh melakukan pilihan :

a. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.

b. Kembali kepada penjual dan menyatakan tidak setuju atas barang yang

dijual.

c. Membatalkan kontrak.

46 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), h. 146

Page 51: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

38

Jual beli secara murabahah dengan syarat-syarat murabahah di atas

hanya untuk barang (produk) yang telah dikuasai (dimiliki) oleh penjual pada

waktu negosiasi atau berkontrak. Bila produk tersebut tidak dimiliki penjual,

pola yang digunakan dapat berupa murabahah kepada pemesanan pembelian

(KPP). Hal ini dinamakan demikian karena si penjual semata-mata

mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan si pembeli yang

memesannya.

Bank syariah dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah

dalam bentuk akad murabahah harus sesuai dengan prinsip syariah. Di mana

akad murabahah itu memiliki syarat47:

a. Bahwa pembeli harus mengetahui harga pokok pembelian barang yang

akan dibeli, yaitu nasabah selaku pembeli wajib mengetahui harga pokok

dari barang yang akan dibelinya pada pihak bank. Hak dari pembeli untuk

mengetahui harga pokok dari suatu barang yang akan dibeli agar tidak

terjadi spekulasi harga yang mengakibatkan prinsip jual beli ini keluar dari

koridor prinsip syariah.

b. Jumlah keuntungan penjual harus diketahui oleh pembeli, yaitu pihak bank

selaku penjual barang harus memberitahukan keuntungan yang akan

diambil dari harga jual yang akan ditawarkan kepada nasabah selaku

pembeli. Hal ini harus dilakukan agar kepercayaan nasabah terhadap bank

semakin meningkat.

47 Abd. Shomad, Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia,

(Jakarta: Kencana, 2010), h. 168

Page 52: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

39

c. Barang yang dibeli jelas kriterianya, ukuran, jumlah, dan sifatnya yaitu

barang yang ditawarkan oleh pihak bank harus sesuai dengan spesifikasi

barang yang diinginkan oleh pihak nasabah (pembeli).

d. Barang yang dijual sudah dimiliki oleh penjual, yaitu bank selaku pihak

penjual harus telah memiliki barang yang hendak dijual. Barang tersebut

sudah harus berada pada kekuasaan pihak bank. Di mana hak milik barang

tersebut seutuhnya menjadi milik bank bukan milik orang lain.

e. Penjual dan pembeli harus saling ridha, yaitu dalam melakukan perjanjian

jual beli ini, pihak bank selaku penjual dan pihak nasabah selaku pembeli

harus saling sepakat dalam melakukan hak dan kewajiban mereka masing-

masing.

f. Penjual dan pembeli mempunyai kekuasaan dan cakap hukum dalam

transaksi jual beli, yaitu pihak penjual dan pihak pembeli dalam

melakukan transaksi jual beli haruslah cakap menurut hukum. Di mana

cakap menurut hukum ialah telah berusia 21 tahun atau telah menikah

walaupun belum berusia 21 tahun. Dan dalam melakukan transaksi jual

beli tersebut haruslah atas kehendak sendiri, di mana tidak ada paksaan

atau tekanan dalam melakukan transaksi.

g. Sistem pembayaran dan jangka waktunya disepakati bersama, yaitu pihak

pembeli berkewajiban melakukan pembayaran setelah memperoleh barang

yang diinginkan sebagaimana telah disebutkan dalam perjanjian tersebut.

Page 53: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

40

3. Landasan Hukum Pembiayaan Murabahah

Sebenarnya akad murabahah ini tidak memiliki rujukan atau

referensi langsung di dalam Al-Qur’an dan hadits, namun mayoritas ulama

berpendapat bahwa dasar hukum akad murabahah ini adalah sama halnya

dengan jual beli pada umumnya. Dalam fatwa Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000

Tanggal 1 April 2000 tentang Murabahah, sebagai landasan syariah transaksi

murabahah adalah sebagai berikut:48

a. Al-Qur’an : Al-Baqarah [2]:275

b. Al-Hadits : Hadis Nabi dari Abu Said al-Khudri: Dari Abu Said Al-Khudri

bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya jual beli itu harus

dilakukan suka sama suka.”(H.R. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai

shahih oleh Ibnu Hibban).

c. Ijma’ : (Ibnu Rusyd, Bidayah al-Mujtahid, II/161; al-Kasani, Bada’i as-

Sana’i V/220-222).

d. Kaidah Fikih : “Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya”

Maka dari itu, penulis akan menuliskan ayat-ayat, hadits, dan hasil daripada

ijma’ yang berkaitan dengan jual beli. Adapun referensinya antara lain

sebagai berikut:

48 Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional edisi kedua,

(Jakarta: MUI, 2003), h. 22-25.

Page 54: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

41

a. Al-Qur’an

1. Q.S Al-Baqarah : 275

با م الر البيع وحر padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan ...“ وأحل للا

riba ...”(Al-Baqarah[2]:275)

2. Q.S An-Nisa : 29

يا أيها الذين آمنوا ل تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إل أن تكون تجارة عن

كان بكم رحيم ول تقتلوا أنفسكم تراض منكم اإن للا

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil , kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan

janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu.”(An-Nisa[4]:29)

3. Q.S Ali Imron : 130

با أضعافا مضاعفة لعلكم يا أيها الذين آمنوا ل تأكلوا الر واتقوا للا

تفلحون “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah

supaya kamu mendapat keberuntungan.” (Ali ‘Imran[3]:130)

b. Hadits

بي أن (1 إلى البيعه : البركةه فيهن ثالث : قال وسل م وآله عليه للاه صل ى الن

قارضةه، أجل، عير البهر وخلطه والمه للبيع ل للبيت بالش “Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli

tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur

gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk

dijual.’” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).

دري سعيد أبي عن (2 ول أن عنه للا رضي الخه وآله عليه للاه صل ى للا رسه

تراض عن البيعه إن ما: قال وسل م “Dari Abu Said Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka.”(H.R. al-

Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).

Page 55: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

42

Bagi jumhur ulama, murabahah adalah salah satu jenis jual beli yang

dihalalkan oleh syara. Oleh sebab itu, secara umum ia tunduk kepada rukun

dan syarat jual beli murabahah ini, yaitu:49

a. Penjual hendaknya menyatakan modal yang sebenarnya bagi barang

yang hendak dijual.

b. Pembeli setuju dengan keuntungan yang ditetapkan oleh penjual

sebagai imbalan dari harga perolehan/harga beli barang, yang

selanjutnya menjadi harga jual barang secara murabahah.

c. Sekiranya ada ketidakjelasan/ketidakcocokan masalah harga jual

barang, maka pihak pembeli boleh membatalakan akad yang telah

dijalankan, sehingga bubarlah jual beli secara murabahah tersebut.

d. Barang yang dijual secara murabahah bukan barang ribawi.

c. Fatwa Dewan Syariah Nasional

1) Nomor 4/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 1 April 2000 tentang Murabahah.

2) Nomor 13/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 16 September 2000 tentang

Uang Muka Dalam Murabahah.

3) Nomor 16/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 16 September 2000 tentang

Diskon Dalam Murabahah.

4) Nomor 17/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 16 September 2000 tentang

Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang Menunda-nunda Pembayaran.

49 Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, M.A., Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi

di Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), Cet. II, h. 112

Page 56: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

43

5) Nomor 23/DSN-MUI/III/2002 tanggal 28 Maret 2002 tentang Potongan

Pelunasan Dalam Murabahah.

Sesuai dengan UU No.10/1998 tentang perubahan UU No.7 tentang

Perbankan dalam penjelasan pasal 6 huruf m dijelaskan bahwa yang

mempunyai kewenangan untuk mengatur kegiatan usaha bank syari’ah

adalah bank Indonesia.

4. Jenis Murabahah

Murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : (1)

Murabahah tanpa pesanan dan (2) Murabahah berdasarkan pesanan.

Murabahah berdasarkan pesanan dapat dibedakan menjadi

murabahah berdasarkan pesanan yang bersifat mengikat dan murabahah

berdasarkan pesanan yang bersifat tidak mengikat. Sedangkan jika dilihat

cara pembayarannya, maka murabahah dapat dilakukan dengan cara tunai

atau dengan pembayaran tangguh.50

5. Tujuan dan Manfaat Murabahah

Tujuan murabahah dibagi menjadi dua, tujuan bagi Baitul Mal wat

Tamwil (BMT) itu sendiri dan tujuan bagi nasabah/mitra yang melaksanakan

pembiayaan murabahah.

50 Asmi Nur Siwi Kusmiyati, Jurnal Ekonomi Islam La_Riba Vol. I No. 1, (Yogyakarta:

UII Press, 2007), h. 29. Sebagaimana juga dikutip Wiroso dalam buku Jual Beli Murabahah,

(Yogyakarta: UII Press, 2005), h. 37-38

Page 57: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

44

Tujuan pembiayaan murabahah bagi BMT adalah untuk

meningkatkan kualitas dan pelayanan BMT serta prosedur yang lebih mudah

tanpa menghilangkan prinsip kehati-hatian di dalam melakukan pembiayaan,

tujuan pembiayaan murabahah lainnya adalah untuk saling tolong menolong

antara pihak BMT dan nasabah yang memerlukan pembiayaan murabahah

tersebut.

Tujuan pembiayaan murabahah bagi nasabah/mitra yang melakukan

pembiayaan murabahah pada BMT adalah untuk memenuhi pengadaan

modal usaha yang dibutuhkan dan melakukan pembelian barang melalui

pembayaran yang ditangguhkan oleh BMT.

Manfaat pembiayaan murabahah bagi BMT adalah dengan

mudahnya sistem pembiayaan murabahah ini, BMT semakin mudah

mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli barang yang diberikan

kepada nasabah.

Dan manfaat pembiayaan murabahah bagi nasabah/mitra yang

melakukan pembiayaan murabahah pada BMT adalah memudahkan

pembelian suatu barang dengan cara pembayaran yang ditangguhkan,

menambah modal usaha dan meningkatkan pendapatan dari modal usaha

yang didapatkan melalui pembiayaan murabahah ini.

Page 58: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

45

BMT

6. Risiko dalam Murabahah

Risiko dalam pembiayaan murabahah antara lain:51

a. Risiko yang terkait dengan barang.

b. Risiko yang terkait dengan klien (nasabah).

c. Risiko yang terkait dengan pembayaran.

7. Skema Pembiayaan Murabahah

Skema Murabahah

Negosiasi & Persyaratan

Akad Jual Beli

Bayar

Beli Barang Kirim

Terima

Barang & Dokumen

51 Asmi Nur Siwi Kusmiyati, Jurnal Ekonomi Islam La_Riba Vol. I No. 1, (Yogyakarta:

UII Press, 2007), h. 30. Sebagaimana juga dikutip Muhammad dalam buku Manajemen Pembiayaan

Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h. 128-130

1

Mitra

SUPPLIER / PENJUAL

6

5 4 3

2

Page 59: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

46

BAB III

PROFIL BMT MEKAR DA’WAH

A. Sejarah BMT Mekar Da’wah1

Baitul Maal Wattamwil (BMT) merupakan suatu lembaga keuangan mikro

yang menjalankan usahanya dengan prinsip syariah. Dalam pelaksanaan

usahanya, BMT Menjalankan konsep Baitul Maal dan Baitul Tamwil. Baitul

Maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana

komersial. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari

BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan

berlandaskan islam. Lembaga ini didirikan dengan maksud untuk memfasilitasi

masyarakat bawah yang tidak terjangkau oleh pelayanan Bank Islam atau BPR

Islam. Prinsip operasinya didasarkan atas prinsip bagi hasil, jual beli (ijarah),

dan titipan (wadiah). Karena itu, meskipun mirip dengan Bank Isam, bahkan

boleh dikata menjadi cikal bakal dari Bank Islam, BMT memiliki pangsa pasar

tersendiri, yaitu masyarakat kecil yang tidak terjangkau layanan perbankan serta

pelau usaha kecil yang mengalami hambatan “psikologis” bila berhubungan

dengan pihak bank. Peningkatan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada

usaha mikro (kecil bawah) di wilayah serpong dan sekitarnya mengalami

kendala, yaitu sulitnya mendapat dana pinjaman (pembiayaan) dari Bank Umum

dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), khususnya dalam menjangkau

masyarakat kalangan bawah yang mayoritas dan yang tidak memenuhi

persyaratan formal untuk mendapatkan pembiayaan (kredit) dari Bank.

1 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian

Operasional BMT Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 60: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

47

Berawal dari itu, untuk mengembangkan ekonomi umat dengan berbasis

Islam dengan berbentuk lembaga keuangan mikro atau BMT. Awal nama BMT

Taruna Qur’an yag memulai usaha atau operasional pada awal November 2003

dan resmi berdiri tanggal 12 Februari 2004 dengan nama BMT Mekar Da’wah,

manajemennya BMT Taruna Qur’an Yogyakarta. Manajemen Taruna

Yogyakarta mengalami kendala cukup berat yang menyebabkan bulan Juni 2004

penanganan BMT Mekar Da’wah terpisah dari BMT Taruna Qur’an Yogyakarta

sebagai induk, sehingga diambil alih sebuah komunitas yang perduli syariah di

Jakarta. Pembenahan manajemen itu dilaksanakan oleh Tim Counterpart hingga

mengalami perkembangan yang positif sehingga cukup layak dianggap sebuah

lembaga keuangan mikro yang berbasis syariah Islam. Meskipun kondisi baik

dari eksternal maupun internal BMT Mekar Da’wah mengalami pasang surut

tetapi kinerja operasional membaik walau sering terjadi pergantian pengurus,

pengelola, dan lokasi usaha. Pergantian tersebut mulai membentuk tim kinerja

BMT yang semakin solid menginjak tahun 2008. Pemulihan keadaan yang

semakin solid terlihat pada tahun 2009. Kinerja dari BMT baik di baitul maal

tertata rapi dan pada sisi baitul tamwil menunjukkan peranannya. BMT Mekar

Da’wah di Serpong makin diakui serta dipercaya, bahkan menjadi lembaga yang

mendapat tempat tersendiri. Fungsi BMT dengan pemberdayaan ekonomi umat

dari social dan bisnis, BMT Mekar Da’wah makin berkembang dengan ada

program-program kemaslahatan umat, didukung oleh lembaga-lembaga yang

bersinergi dengan BMT, baik lembaga keuangan pendidikan, sosial,

pemerintahan, dan lainnya.

Page 61: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

48

B. Visi, Misi, dan Tujuan BMT Mekar Da’wah2

BMT Mekar Da’wah dalam pelaksanaan kegiatannya, mengusung visi dan

misi sebagai berikut:

a. Visi dari BMT Mekar Da’wah adalah:

Menjadi Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah yang handal karena kualitas

pelayanan dan kinerja operasional, dalam pengembangan dan

pemberdayaan sumber dayanya hingga berkesinambungan dan selalu

berusaha sesuai Prinsip Syariah.

b. Misi dari BMT Mekar Da’wah adalah:

1. Meningkatkan taraf hidup dan kemampuan baik sosial maupun

ekonomi masyarakat melalui muamalah sesuai syari’ah.

2. Meningkatkan baik kuantitas maupun kualitas pelayanan dan kinerja

operasional dalam bermuamalah.

3. Membangun kepercayaan dan mengengembangkan kerjasama dengan

berbagai pihak, baik Serpong hingga skala nasional.

4. Usaha yang memiliki keunggulan kompetitif, accountable serta

terpercaya dalam bermuamalah dan tetap dalam koridor yang sesuai

dengan prinsip syariah.

5. Mewujudkan lembaga yang ideal bagi pengembangan diri dan

pembentukan sumber daya yang selalu tetap konsisten dalam menerapkan

kinerjanya sesuai dengan prinsip syariah.

2 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian

Operasional BMT Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 62: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

49

c. Tujuan BMT Mekar Da’wah

1. Membentuk sumber daya yang berkemampuan, berwawasan, dan

profesional di dalam menerapkan muamalah yang sesuai dengan prinsip

syariah.

2. Meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas dalam penerapan usaha

demi kemaslahatan bersama.

C. Filosofi, Prinsip, dan Fungsi BMT Mekar Da’wah3

a. Filosofi BMT Mekar Da’wah adalah sebagai berikut:

1) Kepedulian, terhadap kondisi yang terjadi baik simpati maupun empati.

2) Membantu atau menolong, baik materi atau non materi sesuai kemampuan.

3) Pembinaan, dalam hal ruhiah maupun jasmaniah dalam bermuamalah.

4) Pengawasan, atau menjaga sumber daya agar tetap sesuai syariah.

5) Pemberdayaan, baik ekonomi dan sosial di dalam penerapan kinerjanya

atau bermuamalah tetap sesuai dengan prinsip syariah.

b. Prinsip-prinsip BMT Mekar Da’wah adalah sebagai berikut:

1) Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dalam melaksanakan

kegiatan muamalah agar tetap sesuai prinsip-prinsip syariah.

2) Keterpaduan dalam segala hal yang berhubungan dengan muamalah baik

dari nilai-nilai spiritual, moral, etika, sikap, pengetahuan, dan lainnya.

3 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian

Operasional BMT Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 63: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

50

3) Kekeluargaan, yakni lebih mementingkan kepentingan bersama dan

kebersamaan, dalam satu kesatuan visi, misi, dan tujuan BMT.

4) Kemandirian yang tidak terpengaruh oleh kepentingan pihak tertentu.

5) Profesionalisme dalam bekerja yang selalu dilandasi keimanan dalam

bermuamalah dan menjadikan sifat Rasulullah SAW sebagai tauladan.

6) Istiqomah dalam bekerja dan selalu berusaha sesuai prinsip syariah.

7) Silaturahim dengan berbagai pihak atau jaringan kerja selalu dijaga.

c. Fungsi BMT Mekar Da’wah untuk mencapai tujuannya adalah:

1) Fungsi sosial, yakni BMT sebagai institusi dakwah yang memiliki

kepedulian tinggi hingga kualitas spritiual dan moral meningkat.

2) Fungsi ekonomis, yakni BMT sebagai perantara manajemen dan keuangan

berbagai pihak demi kemaslahatan bersama.

3) Fungsi ilmu pengetahuan, yakni BMT menjadi tempat pengembangan

sumber daya insani khususnya dalam muamalah sesuai syariah.

4) Fungsi pengembangan, yakni BMT motivator, pengarah, dan juga

pengembang potensi sosial dan ekonomi masyarakat.

D. Budaya Kerja BMT Mekar Da’wah4

a. Prinsip-prinsip kerja BMT Mekar Da’wah adala sebagai berikut:

1) Selalu berusaha memegang nilai-nilai akudah yang sesuai syariah Islam.

4 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian

Operasional BMT Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 64: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

51

2) Selalu menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan dalam bekerja

dan berperilaku.

3) Selalu berusaha berlaku jujur dan seimbang atau adil dalam menentukan

suatu keputusan.

4) Berlaku transparan di dalam menjaga amanah sesuai syariah.

5) Utamakan kekompakan tim dalam bekerja.

6) Selalu menerapkan asas kesederhanaan di dalam memberikan solusi dari

masalah yang ada dan tidak melanggar syariah Islam.

b. Etika kerja BMT Mekar Da’wah adalah sebagai berikut:5

1) Lebih banyak memberikan asas manfaat bagi kemaslahatan umat.

2) Berusaha memberikan solusi yang mudah dan menyenangkan bagi semua

pihak.

3) Selalu berusaha menepati janji dan menjaga amanah yang diberikan.

4) Segala kegiatan atau aktivitas yang dijalankan harus menambah

pengetahuan yang berguna.

5) Selalu menjaga jalinan tali silaturahim dengan semua pihak.

6) Selalu menjaga nilai-nilai ibadah di dalam tiap bekerja dan sesuai dengan

syariah Islam.

7) Selalu memiliki rasa kepedulian yang tinggi, baik simpati maupun empati.

5 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian Operasional BMT

Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 65: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

52

E. Target, Motto, dan Jargon BMT Mekar Da’wah6

a. Target atau sasaran BMT Mekar Da’wah adalah sebagai berikut:

1) Letak lokasi usaha meliputi: lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga

pendidikan, dan lembaga usaha.

2) Pelaku usaha meliputi: perorangan, kelompok atau komunitas serta badan

usaha dari mikro hingga menengah khususnya dan bila dimungkinan

makro, baik formal maupun non formal.

3) Alokasi atau jenis usaha meliputi: produktif dan konsumtif.

4) Sektor usaha meliputi: bidang jasa, perdagangan, industry kecil dan

menengah, konsumtif, dan lain-lain.

5) Bentuk usaha meliputi: dana kebajikan, dana talangan atau bantuan,

kemitraan, dan pemberdayaan.

6) Jangka waktu meliputi: jangka pendek, menengah, dan panjang.

7) Wilayah usaha meliputi: Kecamatan Serpong khususnya hingga

Kabupaten Tangerang bahkan hingga skala nasional.

b. Motto BMT Mekar Da’wah

Adapun motto BMT Mekar Da’wah adalah “Jujur Bermitra, Profesional

Bekerja”.

c. Jargon BMT Mekar Da’wah

Adapun jargon BMT Mekar Da’wah adalah “Mekar Raih Prestasi, Bismillah

!!!”.

6 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian

Operasional BMT Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 66: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

53

F. Legalitas dan Struktur Organisasi BMT Mekar Da’wah7

a. Legalitas BMT Mekar Da’wah Serpong adalah sebagai berikut:

1. Akta Pendirian No. : 01/KUS-SMD/II/2004

2. Badan Hukum No. : 518/7/BH/DISKUK/2004

3. Domisili No. : 503/74.Kel-Srp/2014

4. SIUP No. : 503/001205-BP2T/30-08/PK/IX/2012

5. TDP No. : 30.08.2.47.00081 (berlaku s/d 10-09-2017)

6. NPWP No. : 02.629.064.3-411.000

b. Struktur Organisasi BMT Mekar Da’wah

7 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian

Operasional BMT Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Rapat Anggota Tahunan

Pembina & Pengawas Syariah

& Manajemen

Mitra Usaha, Kerja, dan

Pemberdayaan

Dewan Pengurus

Badan Pengelola

Baitul Tamwil Baitul Maal

Page 67: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

54

Uraian tugas dan jabatan pada Struktur Organisasi di BMT Mekar Da’wah

Serpong adalah sebagai berikut:8

1. Ketua Pengurus

Fungsi utama adalah coordinator Badan Pengurus BMT agar berjalan sesuai

syariah Islam dalam bermualah. Tugas utama adalah pengembangan sumber

daya BMT baik usaha maupun insani baik dalam operasional dan kinerjanya

agar dapat berjalan sesuai dengan syariah Islam.

2. Sekretaris Pengurus

Fungsi utama adalah pengarah, pengontrol, pengawas kinerja pengelola

dalam muamalah sesuai syariah. Tugas utama adalah pengarah, pengontrol,

pengawas terhadap kinerja marketing baik penghimpunan, penyaluran

maupun pemberdayaan usaha agar dapat berjalan sesuai dengan syariah

Islam.

3. Bendahara Pengurus

Fungsi utama adalah pengarah, pengontrol, pengawas kinerja pengelola

dalam muamalah sesuai syariah. Tugas utama adalah pengarah, pengawas,

pengontrol terhadap system dan kinerja operasional BMT agar manajemen

berjalan sesuai dengan syariah Islam.

4. Manajer BMT

Fungsi utama adalah penanggung jawab manajemen dari pengelola dalam

muamalah sesuai syariah Islam. Tugas utama adalah koordinator dari system,

8 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian

Operasional BMT Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 68: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

55

kinerja dan operasional dalam pengelolaan muamalah BMT teknis sehari-hari

sehingga manajemen berjalan sesuai dengan syariah Islam.

5. Bagian Operasional

Fungsi utama adalah menjalankan fungsi kinerja manajemen yang

berhubungan pada operasional BMT. Tugas utama adalah pendukung sistem,

kinerja, dan operasional BMT dalam administrasi dan dalam perihal

laporannya.

6. Bagian Marketing

Fungsi utama adalah menjalankan fungsi kinerja dan operasional muamalah

dari BMT yang meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana dan remedial

hingga pemberdayaan.

G. Teknologi dan Jaringan Kerja BMT Mekar Da’wah9

a. Teknologi Kerja Operasional BMT Mekar Da’wah

BMT Mekar Da’wah telah menggunakan sistem komputerisasi, baik

administrasi maupun keuangan, transaksi maupun pelaporan telah berbasis

teknologi informasi (TI). Dengan sistem komputerisasi tersebut akan

meminimalkan resiko kesalahan manusia yang berarti menjamin adanya

transparansi dan accountable. Sistem TI ini diharapkan dapat menjadi

jaminan meningkatnya kualitas pelayanan terhadap masyarakat makin baik

sehingga kepercayaan dari masyarakat semakin baik

9 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian

Operasional BMT Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 69: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

56

b. Jaringan Kerja Operasional BMT Mekar Da’wah

BMT Mekar Da’wah merupakan bagian tak terpisah dari komunitas Serpong

dan komunitas yang lebih besar yakni Kota Tangerang Selatan khususnya,

bahkan jangkauannya se-Jabodetabek hingga lingkup nasional umumnya.

Komunitas tersebut merupakan salah satu bentuk dari fungsi BMT sebagai

salah satu lembaga pemberdayaan sosial maupun ekonomi. BMT Mekar

Da’wah diharapkan dapat menjalankan fungsi-fungsinya secara baik, demi

kemaslahatan umat yang sesuai dengan syariah Islam.

H. Produk-produk BMT Mekar Da’wah10

a. Produk Penghimpunan Dana

1) Simpanan pihak kedua yang bersifat titipan maupun berbagi hasil yaitu

Simpanan Mekar Da’wah (tabungan) dengan ketentuan:

a) Setoran awal minimal Rp. 10.000,-.

b) Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-.

c) Saldo akhir minimal Rp. 10.000,-.

2) Investasi pihak kedua untuk mendapat keuntungan yang halal dengan nilai

kompetitif yaitu Simpanan Berjangka Mekar Da’wah (deposito) dengan

ketentuan:

a) Jangka waktu deposito 3, 6, 9, dan 12 bulan.

b) Minimal nominal deposito Rp. 500.000,-.

10 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian

Operasional BMT Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 70: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

57

3) Program pemberdayaan dan sosial yaitu Dana ZIS (Zakat, Infaq, dan

Shadaqah).

a) Fasilitas penyaluran dana / permodalan

b) Dana bisnis yaitu sistem jua beli, yakni murabahah.

Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang dilakukan untuk

transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dengan

keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

c) Dana pengembangan usaha, yaitu musyarakah dan mudharabah.

Pembiayaan musyarakah adalah akad kerja sama diantara 2 (dua) pihak

atau lebih untuk suatu usaha tertetu yang masing-masing pihak

memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan

dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung

sesuai dengan porsi dana masing-masing. Pembiayaan mudharabah

adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik,

shahibul mal, atau Bank Syariah) yang menyediakan seluruh modal dan

pihak kedua (amil, mudharib, atau nasabah) yang bertindak selaku

pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan

kesepakatan yang dituangkan dalam akad, sedangkan kerugian

ditanggung sepenuhnya oleh pihak pertama (malik, shahibul mal, atau

Bank Syariah) kecuali jika pihak kedua (amil, mudharib, atau nasabah)

melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian.

4) Dana pinjaman untuk kepentingan pemberdayaan diri, keluarga maupun

memulai usaha, yaitu al-Qardh/Qardhul Hasan. Pembiayaan Qardh

adalah pembiayaan yang ditujukan kepada nasabah yang tidak mampu.

Page 71: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

58

b. Produk Layanan Anggota

Bentuk produk layanan kemudahan dalam membantu pembayaran untuk

tagihan seperti:

1) Pembayaran listrik.

2) Pembayaran telepon.

3) Pembelian pulsa.

Semua aktivitas produk-produk BMT Mekar Da’wah diatas didasarkan atas

kepentingan masyarakat yang memang membutuhkan pelayanan dalam masalah

keuangan, untuk membantuk meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik dan

bagi masyarakat yang memiliki harta dapat memanfaatkan harta yang dimiliki.

Sebelum nasabah mengajukan permohonannya, terlebih dahulu sebelumnya

sudah menjadi anggota BMT Mekar Da’wah. Adapun syarat keanggotaan BMT

Mekar Da’wah yaitu:11

1) Fotokopi KTP/SIM/identititas diri lainnya.

2) Mengisi formulir biodata anggota/nasabah.

3) Membuka salah satu rekening simpanan (tabungan/deposito)

4) Bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan/pendanaan.

Setelah syarat keanggotaan terpenuhi, maka untuk melakukan permohonan

pembiayaan/permodalan/pendanaan dari BMT Mekar Da’wah dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

11 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian

Operasional BMT Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 72: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

59

1) Sudah resmi terdaftar sebagai anggota/nasabah di BMT Mekar Da’wah,

dibuktikan dengan adanya No. Base Nasabah serta sudah memiliki salah

satu rekening simpanan yang aktif di BMT Mekar Da’wah.

2) Mengisi formulir permohonan pembiayaan.

3) Fotokopi KTP pasangan (suami/istri) bagi yang sudah menikah dan

menyertakan surat keterangan lainnya yang dipersyaratkan.

4) Bersedia survey (tempat usaha/rumah) dan diwawancara oleh petugas.

5) Bersedia mengikuti seluruh aturan/prosedur/ketentuan yang diterbitkan

oleh BMT Mekar Da’wah.12

12 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian

Operasional BMT Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 73: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

60

BAB IV

ANALISIS UPAYA PENYELAMATAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

BERMASALAH PADA BMT MEKAR DA’WAH

A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah di BMT Mekar Da’wah

Salah satu tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

prosedur pemberian pembiayaan khususnya pembiayaan murabahah yang

ditetapkan pada BMT Mekar Da’wah. Dan dalam menciptakan kepercayaan

dalam melakukan pembiayaan, maka timbul pertimbangan serta prinsip kehati-

hatian sehingga pembiayaan yang diberikan dapat berjalan dengan lancar dan

terjaminnya pengembalian pembiayaan yang tepat waktu sesuai dengan

perjanjian yang dilakukan sebelumnya.

BMT Mekar Da’wah adalah salah satu lembaga keuangan mikro syariah

yang bergerak dalam sistem koperasi syariah yang tujuannya adalah menolong

masyarakat sekitar dan masyarakat kalangan menengah kebawah yang

membutuhkan dana untuk modal usaha atau prkmbangan usahanya. Salah satu

produk yang ada dalam BMT Mekar Da’wah adalah pembiayaan Murabahah.

Dalam setiap pembiayaan yang diajukan setiap mitra harus menjadi anggota

koperasi BMT Mekar Da’wah dan memenuhi persyaratan yang ada.

Adapun syarat keanggotaan dan persyaratan untuk mendapatkan fasilitas

pembiayaan pada BMT Mekar Da’wah:1

a) Syarat keanggotaan BMT Mekar Da’wah:

1. Fotocopy KTP/SIM/Identitas diri lainnya.

1 Hasil wawancara pertama dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian

Marketing BMT Mekar Da’wah pada tanggal 27 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 74: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

61

2. Mengisi formulir biodata anggota/mitra.

3. Membuka rekening simpanan.

4. Bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan/pendanaan (bagi yang memenuhi

persyaratan).

b) Persyaratan untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan dari BMT Mekar

Da’wah:

1. Sudah resmi terdaftar sebagai anggota/mitra di BMT Mekar Da’wah,

dibuktikan dengan adanya No. Base mitra serta sudah memiliki salah satu

rekening simpanan yang aktif di BMT Mekar Da’wah.

2. Mengisi formulir permohonan pembiayaan.

3. Fotocopy KTP pasangan (suami/istri) bagi yang sudah menikah dan

menyertakan surat keterangan lainnya yang dipersyaratkan (yang diminta

petugas).

4. Bersedia disurvey (tempat usaha/rumah) dan diwawancara oleh petugas.

5. Bersedia mengikuti seluruh aturan/prosedur/ketentuan yang ditetapkan

oleh BMT Mekar Da’wah.

Setelah terdaftar menjadi anggota BMT, maka mitra dapat melakukan

permohonan pembiayaan. Berikut adalah langkah-langkah pengajuan

pembiayaan dalam BMT Mekar Da’wah:2

1. Pengajuan permohonan pembiayaan

Mitra yang mengajukan permohonan pembiayaan datang ke BMT

Mekar Da’wah untuk mengisi formulir permohonan pembiayaan serta

membawa dokumen-dokumen yang menjadi syarat pengajuan pembiayaan

2 Hasil wawancara pertama dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian

Marketing BMT Mekar Da’wah pada tanggal 27 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 75: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

62

seperti fotocopy KTP suami/istri (jika sudah berpasangan), fotocopy KK,

surat domisili, dan jaminan. Mitra yang mengajukan pembiayaan

murabahah harus terlebih dahulu membuka tabungan di BMT Mekar

Da’wah minimal 3 bulan agar pihak BMT Mekar Da’wah dapat

memperhatikan karakteristik calon mitra pembiayaan.

2. Penyelidikan berkas

Setelah mitra mengisi formulir permohonan pembiayaan, pihak BMT Mekar

Da’wah menyelidiki dokumen-dokumen persyaratan. Jika menurut pihak

BMT persyaratannya belum lengkap maka mitra diminta untuk segera

melengkapi persyaratan tersebut.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan langsung kepada mitra, dalam wawancara ini pihak

BMT Mekar Da’wah mengkonfirmasi isi formulir permohonan pembiayaan

yang diajukan dengan menanyakan secara langsung kepada mitra tentang

tujuan permohonan pembiayaan, jumlah pinjaman, jumlah pendapatan mitra

dan jangka waktu pembiayaan apakah perhari, perminggu atau pertahun.

4. Peninjauan lokasi

Setelah melakukan wawancara pihak BMT Mekar Da’wah akan terjun

langsung ke lokasi usaha. Ini bertujuan untuk memastikan usaha yang

dijalankan sesuai dengan apa yang ditulis diformulir pengajuan

pembiayaan. Selain terjun ke lokasi usaha, pihak BMT Mekar Da’wah juga

mengunjungi tempat tinggal mitra untuk menggali informasi dari

masyarakat sekitar tentang karakter mitra yang mengajukan permohonan

pembiayaan.

Page 76: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

63

5. Analisis kelayakan pembiayaan

Dalam penilaian kelayakan pembiayaan, pihak BMT Mekar Da’wah

memperhatikan beberapa aspek yang meliputi kepemilikan usaha, karakter

mitra, kemampuan mitra dalam memenuhi kewajiban, jaminan yang

disertakan oleh mitra dan usaha yang dilakukan mitra tidak melanggar

prinsip syari’ah.

6. Keputusan pembiayaan

Setelah segala sesuatunya telah lengkap dan sesuai prosedur, maka pihak

BMT Mekar Da’wah memalakukan rapat komite untuk memutuskan

pembiayaan tersebut layak atau tidak. Jika dianggap layak maka pihak BMT

akan menghubungi mitra untuk penandatanganan akad dan pihak BMT

mempersiapkan hal-hal yang diperlukan.3

Alur Pemberian Pembiayaan pada BMT Mekar Da’wah

3 Hasil wawancara pertama dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian

Marketing BMT Mekar Da’wah pada tanggal 27 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Calon mitra

mendaftar

sebagai anggota

BMT Mekar

Da’wah

Setelah terdaftar,

calon mitra

melakukan

pengajuan

pembiayaan

BMT Mekar Da’wah

melakukan penyelidikan

berkas calon mitra

BMT Mekar Da’wah

melakukan wawancara

kepada calon mitra.

BMT Mekar Da’wah

melakukan peninjauan

lokasi calon mitra

(tempat usaha/tempat

tinggal)

BMT Mekar

Da’wah melakukan

analisis kelayakan

pembiayaan

BMT Mekar Da’wah

memutuskan apakah calon mitra

tersebut layak dibiayai atau tidak

Bila dapat dibiayai, BMT Mekar

Da’wah menghubungi calon mitra

untuk melakukan tanda tangan akad

Page 77: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

64

B. Faktor Penyebab Timbulnya Pembiayaan Bermasalah

Dalam memberikan pembiayaan, BMT sangat mengedepankan prinsip

kehati-hatian agar kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam

pembiayaan benar-benar terwujud guna melancarkan pembiayaan itu sendiri

dan terjaminnya pengembalian pembiayaan tersebut tepat pada waktunya

sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelumnya.

Secara keseluruhan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya

pembiayaan murabahah bermasalah pada BMT Mekar Da’wah adalah sebagai

berikut:4

1. Faktor Internal (BMT Mekar Da’wah)

Faktor internal ini adalah faktor yang menyebabkan pembiayaan murabahah

bermasalah dari BMT Mekar Da’wah itu sendiri. Berdasarkan hasil

wawancara penulis, faktor internal ini hanya memiliki peran sebesar 35%

menjadi penyebab pembiayaan murabahah yang bermasalah pada BMT

Mekar Da’wah.5 Berikut adalah faktor internal yang menjadi penyebab

terjadinya pembiayaan murabahah bermasalah:

1) Kurangnya pengawasan dari pihak BMT

Dalam hal ini, kemampuan petugas BMT dalam menganalisa calon

nasabah kurang baik atau juga kemungkinan karena kemampuan petugas

dalam menganalisa karakter dan usaha calon nasabah kurang akurat

sehingga menimbulkan pembiayaan murabahah yang bermasalah. Upaya

yang dilakukan oleh BMT Mekar Da’wah dalam menangani faktor ini

4 Hasil wawancara kedua dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 1 Maret 2017 di BMT Mekar Da’wah.

5 Hasil wawancara ketiga dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 20 April 2017

Page 78: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

65

adalah dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan

terhadap setiap nasabah yang melakukan pembiayaan murabahah di

BMT Mekar Da’wah.

2) Kurangnya collecting data

Data yang dianalisa oleh pihak BMT kurang lengkap sehingga

menimbulkan pembiayaan murabahah yang bermasalah, khususnya data

terkait mitra dan karakteristik usaha yang dijalankan oleh mitra tersebut.

Dalam hal ini, upaya yang dilakukan oleh BMT Mekar Da’wah dalam

menangani kurangnya collecting data adalah dengan cara melengkapi

setiap data nasabah yang melakukan pembiayaan dan secepatnya

menganalisa apakah pembiayaan yang akan terjadi memiliki resiko untuk

bermasalah.

2. Faktor Eksternal (Mitra)6

Faktor eksternal ini memiliki persentase peran yang cukup besar karena

faktor eksternal lebih sering terjadi pada BMT Mekar Da’wah, faktor ini

memiliki peran sebesar 65% penyebab terjadinya pembiayaan murabahah

bermasalah.7 Berikut adalah faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya

pembiayaan murabahah bermasalah pada BMT Mekar Da’wah:

1) Mitra kurang mampu mengelola usahanya.

Hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian antara rencana kerja mitra ketika

mengajukan pembiayaan dan realitas yang terjadi di lapangan sehingga

menimbulkan sikap pesimis oleh mitra yang menyebabkan hilangnya

6 Hasil wawancara kedua dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 1 Maret 2017 di BMT Mekar Da’wah.

7 Hasil wawancara ketiga dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 20 April 2017

Page 79: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

66

semangat untuk mengelola usahanya. BMT Mekar Da’wah membantu

serta membimbing setiap nasabahnya yang kurang mampu dalam

mengelola usahanya guna mencegah terjadinya pembiayaan bermasalah.

2) Mitra dengan karakter yang buruk.

Dalam kasus ini, mitra yang diberikan pembiayaan banyak yang sengaja

tidak mengembalikan pembiayaan tepat pada waktunya sesuai dengan

perjanjian yang dilakukan. Dalam kasus ini, BMT Mekar Da’wah

melakukan analisa yang cukut ketat kepada setiap nasabah yang akan

dibiayai agar nasabah yang memiliki karakter yang buruk dapat diketahui

sesegera mungkin.

3) Mitra menyalahgunakan dana pembiayaan.

Sebagai contoh dalam kasus ini, mitra menggunakan dana pembiayaan

yang diberikan oleh BMT Mekar Da’wah untuk membayar hutang pada

bank lainnya, sehingga tidak terjadi perputaran modal kerja dan

menimbulkan pembiayaan yang bermasalah. Dalam mencegah faktor ini,

BMT Mekar Da’wah selalu melakukan pengawasan yang ekstra kepada

para nasabahnya agar pembiayaan yang dilakukan tidak disalahgunakan.

4) Mitra melarikan diri.

Dalam kasus ini, BMT Mekar Da’wah melakukan interogasi kepada

lingkungan sekitar dimana tempat nasabah memberikan alamatnya,

sehingga dapat ditelusuri kemana mitra tersebut melarikan diri.

Page 80: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

67

5) Jaminan yang diberikan sulit untuk dilikuidasi.

Pada kasus ini, BMT Mekar Da’wah menyarankan kepada para

nasabahnya untuk memberikan jaminan yang mudah dilikuidasi sebagai

bentuk kehati-hatian dan upaya pencegahan pembiayaan yang

bermasalah.

Dan yang paling sering terjadi pada BMT Mekar Da’wah adalah

nasabah/mitra yang melarikan diri atau pindah alamat sehingga menimbulkan

pembiayaan murabahah yang bermasalah.8

C. Kriteria Penggolongan Kolektabilitas Pembiayaan pada BMT Mekar

Da’wah9

1. Penggolongan Kualitas Piutang Murabahah:

a. Lancar

1) Piutang yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) bulan

pembayaran angsuran tepat waktu sesuai dengan persyaratakn akad,

atau terdapat tunggakan angsuran sampai dengan 1 (satu) bulan.

2) Piutang yang berjangka waktu lebih dari 1 (satu) bulan pembayaran

angsuran tepat waktu sesuai dengan persyaratan akad, atau terdapat

tunggakan sampai dengan 3 (tiga) bulan.

3) Nasabah selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan

akurat.

4) Dokumentasi perjanjian piutang lengkap dan pengikatan agunan kuat.

8 Hasil wawancara kedua dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 1 Maret 2017 di BMT Mekar Da’wah.

9 Hasil wawancara dengan Ibu Nurisma Septia Anggraeni sebagai Kepala Bagian

Operasional BMT Mekar Da’wah pada tanggal 15 Februari 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 81: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

68

b. Kurang Lancar

1) Piutang yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) bulan terdapat

tunggakan pembayaran angsuran yang telah melewati 1 (satu) bulan

sampai dengan 3 (tiga) bulan.

2) Piutang yang berjangka waktu lebih dari 1 (satu) bulan terdapat

tunggakan pembayaran angsuran yang telah melewati 3 (tiga) bulan

sampai dengan 6 (enam) bulan.

3) Nasabah menyampaikan informasi keuangan tidak teratur dan

meragukan.

4) Dokumentasi perjanjian piutang kurang lengkap dan pengikatan

agunan kuat.

5) Pelanggaran yang prinsipil terhadap persyaratan perjanjian piutang.

c. Diragukan

1) Piutang yang berjangka waktu 1 (satu) bulan terdapat tunggakan

pembayaran angsuran yang telah melewati 3 (tiga) bulan sampai

dengan 24 (dua puluh empat) bulan.

2) Piutang yang berjangka waktu lebih dari 1 (satu) bulan terdapat

tunggakan pembayaran angsuran yang telah melewati 6 (enam) bulan

sampai dengan 27 (dua puluh tujuh) bulan.

3) Nasabah tidak menyampaikan informasi keuangan.

4) Dokumentasi perjanjian piutang tidak lengkap dan pengikatan agunan

lemah.

Page 82: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

69

d. Macet

1) Piutang yang berjangka waktu 1 (satu) bulan terdapat tunggakan

pembayaran angsuran yang telah melewati 24 (dua puluh empat)

bulan.

2) Piutang yang berjangka waktu lebih dari 1 (satu) bulan terdapat

tunggakan pembayaran angsuran yang telah melewati 27 (dua puluh

tujuh) bulan.

3) Dokumentasi perjanjian dan pengikatan agunan tidak ada.

Tabel Penilaian NPF pada Kriteria Penggolongan Kolektabilitas

Pembiayaan pada BMT Mekar Da’wah Tahun 201510

Bulan

Jumlah

Pembiayaan

Lancar

Kurang

Lancar

Diragukan Macet NPL (%)

Januari 1.956.395.901 1.873.835.993 39.714.837 20.737.797 22.107.274

4,22

Februari 2.117.210.900 2.021.089.525 45.308.313 25.194.810 25.618.252

4,54

Maret 2.244.755.900 2.148.455.872 45.344.069 25.141.266 25.814.693 4,29

April 2.221.091.900 2.124.252.293 45.754.493 24.209.902 26.875.212 4,36

Mei 2.072.788.900 1.984.902.651 42.492.172 22.178.841 23.215.236 4,24

Juni 1.959.666.900 1.877.164.924 40.957.038 19.792.636 21.752.303 4,21

Juli 1.802.995.900 1.722.582.283 36.781.116 20.373.854 23.258.647 4,45

Agustus 1.944.834.900 1.855.955.945 43.369.818 22.171.118 23.338.019 4,57

September 1.929.736.455 1.842.512.368 42.261.228 21.613.048 23.349.811

4,52

10 Hasil wawancara ketiga dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 20 April 2017.

Page 83: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

70

Oktober 2.089.062.899 2.000.695.539 32.589.381 31.753.756 24.024.223

4,23

November 2.215.148.836 2.125.303.638 34.521.800 32.530.158 22.793.240

4,06

Desember 2.151.783.899 2.064.851.830 33.783.007 30.985.688 22.163.374

4,04

Tabel 4.1 Penilaian NPF pada Kriteria Penggolongan Kolektabilitas

Pembiayaan pada BMT Mekar Da’wah Tahun 2015

D. Analisis Upaya Penyelamatan Pembiayaan Murabahah Bermasalah pada

BMT Mekar Da’wah

Penyelamatan pembiayaan bermasalah adalah bagian yang tidak dapat

dihindari dalam proses pembiayaan di dalam suatu institusi perbankan, maka

penyelamatan pembiayaan yang bermasalah merupakan suatu hal yang sangat

penting untuk dilakukan. Oleh sebab itu, jika diketahui adanya gejala suatu

pembiayaan yang berpotensi bermasalah, bank harus segera mengambil

langkah penyelamatan sebelum masalah tersebut menimbulkan kerugian bagi

pihak bank.11

Secara garis besar, dalam melakukan penyelamatan pembiayaan

murabahah bermasalah BMT Mekar Da’wah menggunakan 5 upaya

penyelamatan yaitu:12

1. Upaya penyelamatan Administrative

a. Memberikan surat peringatan kepada mitra sebanyak 3 kali.

b. Pemanggilan dan mendiskusikan dengan mitra terkait dengan

pembiayaan murabahah yang bermasalah.

c. Silaturahmi/mendatangi rumah mitra.

11 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005), h. 168.

12 Hasil wawancara kedua dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 1 Maret 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 84: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

71

Menurut analisa penulis, upaya penyelamatan administrative ini sangat

berpengaruh kepada golongan pembiayaan murabahah yang kurang lancar,

karena salah satu kriteria sebuah pembiayaan murabahah yang kurang lancar

adalah nasabah menyampaikan informasi keuangan tidak teratur dan

meragukan. Dan ketika BMT Mekar Da’wah mendatangi rumah nasabah yang

bermasalah maka akan langsung dicarikan solusi agar pembiayaannya dapat

diselamatkan atau diselesaikan.

2. Rescheduling

BMT Mekar Da’wah memberikan keringanan kepada mitra yang melakukan

pembiayaan murabahah bermasalah terkait dengan jadwal atau jangka

waktu termasuk perubahan besarnya angsuran. Upaya penyelamatan ini

dilakukan setelah adanya musyawarah dengan mitra sehingga dengan

dilakukannya rescheduling ini, mitra diberi kemudahan dan keringanan

untuk menyelesaikan pembiayaannya.

Menurut analisa penulis, Rescheduling sangat berpengaruh kepada

pembiayaan yang masuk ke dalam golongan diragukan atau macet. Karena

selain melakukan perubahan jadwal, upaya ini juga memperkecil jumlah

angsuran kepada para nasabah yang sudah masuk ke dalam kategori diragukan

dan macet. Para nasabah yang sudah masuk ke dalam golongan pembiayaan

diragukan atau macet ketika masih memiliki itikad baik untuk menyelesaikan

pembiayaan, maka akan sangat terbantu dengan cara ini.

3. Reconditioning

BMT Mekar Da’wah memberikan keringanan berupa perubahan berbagai

persyaratan dengan memperpanjang jangka waktu pembayaran dan

Page 85: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

72

mengurangi jumlah bagi hasil yang seharusnya dibayar oleh mitra. Upaya

penyelamatan ini dilakukan oleh BMT Mekar Da’wah ketika mitra benar-

benar mengalami kesulitan keuangan tetapi masih memiliki itikad baik

untuk melunasi sisa angsurannya seperti terkena musibah, mengalami

penyakit berat sehingga usahanya tidak dapat berjalan lagi.

Berdasarkan analisa penulis, reconditioning juga memiliki pengaruh yang

besar kepada para nasabah yang sudah masuk ke dalam kriteria macet. Salah

satu kriteria pembiayaan yang tergolong diragukan adalah:

(1) piutang yang berjangka waktu 1 (satu) bulan terdapat tunggakan

pembayaran angsuran yang telah melewati 24 (dua puluh empat) bulan.

(2) piutang yang berjangka waktu lebih dari 1 (satu) bulan terdapat tunggakan

pembayaran angsuran yang telah melewati 27 (dua puluh tujuh) bulan.

Dengan upaya reconditioning sangat membantu dalam mengubah kategori

pembiayaan macet yang dialami oleh para nasabah menjadi pembiayaan yang

lancar dengan melakukan perubahan jadwal, angsuran, jangka waktu, bahkan

akad dan melakukan potongan kepada mereka yang sudah masuk ke dalam

golongan pembiayaan macet.

Penulis melampirkan contoh pembiayaan murabahah bermasalah pada

BMT Mekar Da’wah yang ditangani dengan cara reconditioning karena sudah

jatuh tempo, akad ini berlangsung pada tanggal 2 Maret 2011 (tanggal

pencairan dana) dan diberikan jangka waktu 36 bulan. Karena sudah jatuh

tempo pada tanggal 28 Februari 2014, BMT Mekar Da’wah mengubah akad

yang awalnya murabahah menjadi al-qardh, sehingga mempermudah nasabah

dalam menyelesaikan pembiayaan.

Page 86: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

73

4. Penyitaan/Eksekusi dan likuidasi jaminan

a. Eksekusi/penyitaan Jaminan

Yaitu pihak BMT Mekar Da’wah sementara menyita barang jaminan

milik mitra yang tertera pada saat akad jika mitra dinilai telah lalai

dalam pembayaran angsuran dan tidak ada itikad baik dari mitra

untuk menyelesaikan pembiayaan.

Berdasarkan analisa penulis, eksekusi atau penyitaan jaminan hanya

berpengaruh besar kepada pembiayaan murabahah yang kurang

lancar dan diragukan saja. Karena jaminan hanya disita dan belum

dilikuidasi sehingga hanya menimbulkan sedikit semangat para

nasabah untuk menyelesaikan pembiayaannya.

b. Likuidasi

Yaitu jaminan yang telah dieksekusi akan dilelang atau dijual.

Sebelum dilelang mitra diberi kesempatan untuk melunasi dengan

cara lain. Ketika mitra benar-benar tidak mau menyelesaikan dengan

cara lain maka pihak BMT Mekar Da’wah akan langsung melelang

atau menjual jaminan mitra untuk menutup sisa angsuran mitra

tersebut. Jika dari hasil lelang barang tersebut tidak mencukupi

untuk melunasi pembiayaannya, maka mitra tersebut berkewajiban

untuk menutupi sisa hutangnya tersebut. Dimana hal itu merupakan

kesepakatan dari kedua belah pihak (BMT dan mitra). Akan tetapi,

bila hasil lelang barang jaminan tersebut ternyata masih ada sisa atau

lebih, maka sisa atau lebihnya akan dikembalikan sepenuhnya

kepada mitra.

Page 87: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

74

Menurut analisa penulis, likuidasi jaminan sangat berpengaruh

kepada pembiayaan yang masuk ke dalam golongan diragukan atau

macet. Karena upaya likuidasi ini menjadi ancaman kepada para

nasabah yang masih ingin mengambil jaminannya kembali, biasanya

likuidasi jaminan menjadi pilihan terakhir yang dilakukan BMT

Mekar Da’wah ketika sebuah pembiayaan benar-benar sudah macet

dan tidak dapat diselamatkan lagi guna menutupi kerugian yang ada.

5. Penghapusan Bukuan/Write Off

Langkah terakhir yang dapat dilakukan oleh BMT Mekar Da’wah dalam

menyelesaikan pembiayaan bermasalah adalah dengan melakukan

penghapusbukuan dengan cara menjual jaminan atau mengalihkan akad

pembiayaan menjadi akad Qardhul Hasan atau pengalihan akad yang

bersifat mencari keuntungan menjadi akad pembiayaan kebajikan yang tidak

mencair keuntungan.

Menurut analisa penulis, upaya terakhir ini menjadi sangat berpengaruh

ketika pembiayaan sudah masuk ke dalam kategori macet dan tidak ada

itikad dari nasabah untuk menyelesaikan pembiayaannya. Penghapusbukuan

biasanya dibarengi dengan likuidasi sehingga kerugian yang ada di BMT

Mekar Da’wah dapat langsung tertutupi, langkah ini mengubah pembiayaan

yang tadinya macet menjadi lancar apabila jaminan yang diberikan sudah

dilikuidasi dan dilunasi oleh nasabah bila hasil likuidasi dari jaminan

tersebut masih kurang untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah

tersebut.

Page 88: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

75

Kesimpulan analisa penulis adalah kelima upaya penyelamatan ini sangat

berpengaruh kepada kolektabilitas pembiayaan karena kelima upaya ini sangat

membantu, mempermudah, serta meringankan nasabah yang masuk ke dalam

golongan kurang lancar, diragukan, dan macet sehingga dapat melanjutkan

pembiayaan dan merubah status pembiayaan mereka menjadi pembiayaan yang

lancar.

BMT Mekar Da’wah juga melakukan deteksi awal dalam mengamankan

pembiayaan sehingga BMT Mekar Da’wah melakukan klarifikasi

penyelamatan pembiayaan sesuai dengan tingkatannya yaitu:13

1. Pembiayaan Lancar

Pada pembiayaan yang lancar, BMT Mekar Da’wah melakukan pengawasan

dan pembinaan dengan cara menelpon atau langsung mendatangi alamat

nasabah untuk mengetahui bagaimana usaha atau pembiayaan yang

diberikan agar tetap lancar.

2. Pembiayaan Kurang Lancar

Dalam kasus ini, BMT Mekar Da’wah lebih fokus kepada proses

pembinaan, salah satu prosesnya adalah menelaah bersama permasalahan

yang terjadi pada nasabah dan mencari solusi bersama agar pembiayaan

yang dilakukan menjadi lancar kembali serta melakukan upaya yang

mencegah terjadinya masalah pada pembiayaan tersebut. Salah satu

contohnya adalah dengan upaya penyelamatan administrative atau upaya

penyelamatan rescheduling untuk mempermudah nasabahnya dalam

menyelesaikan pembiayaan.

13 Hasil wawancara kedua dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 1 Maret 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 89: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

76

3. Pembiayaan Diragukan dan Macet

Untuk pembiayaan pada kategori diragukan atau macet, BMT Mekar

Da’wah akan melakukan penyelamatan yang lebih serius serta membuat

langkah-langkah upaya penyelamatan pembiayaan yang bermasalah baik

dengan upaya penyelamatan rescheduling atau reconditioning. Bahkan

BMT Mekar Da’wah bisa melakukan penyitaan atau penjualan terhadap

jaminan yang diberikan oleh nasabah untuk menutupi hutang nasabah

terhadap BMT Mekar Da’wah.

BMT Mekar Da’wah adalah BMT yang sangat dipercaya, terutama di

daerah serpong dan sekitarnya, karena dengan berbagai upaya yang dilakukan

BMT Mekar Da’wah untuk terus berguna bagi masyarakat. Salah satu upaya

BMT Mekar Da’wah dalam mencegah terjadinya pembiayaan murabahah

bermasalah adalah:14

1. Analisis Nasabah

Setiap nasabah yang ingin melakukan pembiayaan harus dianalisa terlebih

dahulu, hal-hal yang dianalisa oleh BMT Mekar Da’wah sebelum

memberikan pembiayaan antara lain adalah data diri nasabah, jenis usaha,

pemasukan nasabah, kejelasan usaha nasabah ke depannya, dan lain

sebagainya. Analisis ini yang selalu menjadi andalan BMT Mekar Da’wah

dalam melakukan pencegahan terhadap pembiayaan murabahah yang

bermasalah. Berdasarkan hasil wawacara penulis, proses analisis nasabah ini

memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pencegahan terjadinya

14 Hasil wawancara kedua dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 1 Maret 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 90: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

77

pembiayaan bermasalah, proses ini memiliki peran sebesar 85% pengaruh

yang dapat mencegah terjadinya pembiayaan bermasalah.15

2. Pengawasan Ekstra

Yang dimaksud disini adalah pengawasan yang dilakukan secara intensif

kepada seluruh nasabah BMT Mekar Da’wah, selain tetap mengontrol setiap

pembiayaan yang berjalan, pengawasan ekstra ini juga berguna sebagai

jalan penyambung tali silaturahmi antar BMT dan nasabah. Dibandingkan

dengan cara pencegahan yang sebelumnya, proses pengawasan ekstra ini

hanya memiliki peran sebesar 15% yang disebabkan karena apabila nasabah

sudah teranalisa dengan baik, maka pengawasan ekstra hanya dibutuhkan

kepada para nasabah yang masuk kedalam kategori kurang lancar,

diragukan, dan macet. Para nasabah yang sudah masuk kedalam kategori

kurang lancar, diragukan dan macet akan diberikan pengawasan secara

intensif tanpa melupakan para nasabah yang berada dalam kategori lancar.16

BMT Mekar Da’wah juga memiliki upaya penyelamatan pendekatan yang

dilakukan dalam mengawasi dan mengontrol pembiayaan murabahah yang

bermasalah, antara lain:17

1. Non-Hukum

a. Simpati

Dalam proses simpati kepada mitra, BMT Mekar Da’wah sangat

menjunjung tinggi rasa kepedulian. Sikap sopan dan membina dalam

15 Hasil wawancara ketiga dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 20 April 2017

16 Hasil wawancara ketiga dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 20 April 2017

17 Hasil wawancara kedua dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 1 Maret 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 91: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

78

hal ruhiah dan jasmaniah dalam bermuamalah sangat diterapkan

dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah nasabah

yang mengalami pembiayaan murabahah yang bermasalah kembali

diajak menabung dan diberikan motivasi agar nasabah merasa

terbantu dalam menyelesaikan pembiayaan murabahahnya yang

bermasalah.

b. Empati

Dalam memberikan empati, BMT Mekar Da’wah selalu mengajak

nasabah untuk melakukan proses perenungan dan menyelam

kedalam masalah yang dihadapi oleh setiap mitra sehingga BMT

Mekar Da’wah selalu berfungsi sebagai motivator yang selalu

memberikan solusi bagi nasabah.

c. Evaluasi

BMT Mekar Da’wah akan terus membantu mitra/nasabahnya untuk

tetap berjuang untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalahnya

salah satunya dengan proses pendekatan dan evaluasi pada

pembiayaan yang diberikan. Jika pembiayaan murabahah

bermasalah juga tidak dapat diselamatkan melalui upaya

penyelamatan, maka BMT Mekar Da’wah akan melakukan

penjualan jaminan atau pelunasan pembiayaan dengan pengurangan

tunggakan margin/bagi hasil atau kewajiban lainnya.

2. Hukum

Apabila pembiayaan murabahah bermasalah tidak dapat diselamatkan

melalui upaya penyelamatan, maka BMT Mekar Da’wah akan melakukan

Page 92: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

79

upaya tindakan secara hukum, BMT Mekar Da’wah akan membawa

nasabah yang sudah tidak dapat diselamatkan ke pengadilan agama guna

melakukan penagihan piutang.18

Penelitian ini sangat dilandaskan oleh Al-Qur’an dan Al-Hadits, jadi

penulis ingin mengkolaborasikan antara upaya penyelamatan pembiayaan

murabahah bermasalah pada BMT Mekar Da’wah dengan hukum yang sesuai

dengan syariat Islam yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Dalam upaya penyelamatannya yang telah penulis teliti, BMT Mekar

Da’wah selalu membantu dan menolong mitra yang mengalami masalah dalam

pembiayaannya, khususnya pembiayaan murabahah, hal ini sangat berkaitan

dengan Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 280 yang berbunyi:

رة ذو كان وإن سرة إلى فنظرة عس قوا وأن مي ر تصد تم إن لكم خي كن

لمون تع

“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah

tangguh sampai dia berkelapangan dan menyedekahkan (sebagian atau semua

utang) itu, lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahui”(Al-Baqarah[2]:280)

BMT Mekar Da’wah juga memberikan sanksi kepada setiap mitranya

yang sebenarnya mampu untuk melunasi hutangnya namun ditunda-tunda,

sesuai dalam Al-Hadits yang diriwayatkan oleh Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu

Majah, dan Ahmad dari Syarid bin Suwaid yang intinya adalah:19

“Dari Amru

bin Syarid dari ayahnya r.a, beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda:

Penundaan pembayaran utang oleh orang yang mampu itu merupakan suatu

18 Hasil wawancara kedua dengan Bapak Ahmad Fauzi sebagai Kepala Bagian Marketing

BMT Mekar Da’wah pada tanggal 1 Maret 2017 di BMT Mekar Da’wah.

19 Hafidz bin Fajar al-Asqalany, Bulughul Maram min Adilatil Ahkam, (Semarang: Toha

Putra, 1987), h. 195.

Page 93: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

80

kezaliman yang menghalalkan kehormatan dan penyiksaannya (Diriwayatkan

oleh Imam Muslim).

Jadi upaya penyelamatan pembiayaan murabahah bermasalah pada BMT

Mekar Da’wah sangat sesuai dengan syariat Islam. Karena BMT Mekar

Da’wah sangat mengedepankan fungsi BMT itu sendiri yaitu menjadi penolong

bagi sesama umat manusia yang berlandaskan kepada undang-undang yang

berlaku serta Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Page 94: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai bagian akhir dari skripsi ini, penulis akan memberikan kesimpulan

dan saran sebagai berikut:

1. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada BMT Mekar Da’wah

adalah setiap mitra harus menjadi anggota koperasi BMT Mekar Da’wah dan

memenuhi persyaratan yang ada. Selanjutnya adalah mitra harus datang ke

BMT Mekar Da’wah untuk melakukan pengajuan pembiayaan dengan

membawa syarat-syaratnya yaitu fotocopy KTP suami/istri (jika sudah

berpasangan), fotocopy KK, surat domisili, dan jaminan. Setelah itu BMT

Mekar Da’wah melakukan penyelidikan berkas, wawancara, peninjauan

lokasi, analisis kelayakan pembiayaan dan keputusan pembiayaan apakah

mitra tersebut layak untuk dibiayai atau tidak.

2. Ada 2 faktor yang menyebabkan pembiayaan murabahah bermasalah yaitu

faktor internal dan eksternal. Faktor internalnya adalah kurangnya

pengawasan dari pihak BMT dan kurangnya collecting data. Dan faktor

eksternalnya adalah mitra kurang mampu mengelola usahanya, mitra dengan

karakter yang buruk, mitra menyalahgunakan pembiayaan, mitra melarikan

diri, dan jaminan yang diberikan sulit untuk dilikuidasi.

3. Upaya penyelamatan pembiayaan bermasalah pada BMT Mekar Da’wah

memiliki 5 upaya yaitu upaya administrative, rescheduling, reconditioning,

eksekusi/penyitaan dan likuidasi jaminan, serta penutup bukuan/writeoff.

Kesimpulan analisa penulis adalah kelima upaya penyelamatan ini sangat

Page 95: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

82

berpengaruh kepada kolektabilitas pembiayaan karena kelima upaya ini

sangat membantu, mempermudah, serta meringankan nasabah yang masuk ke

dalam golongan kurang lancar, diragukan, dan macet sehingga dapat

melanjutkan pembiayaan dan merubah status pembiayaan mereka menjadi

pembiayaan yang lancar.

B. Saran

1. BMT Mekar Da’wah harus tetap mempertahankan fungsinya sebagai institusi

dakwah yang terus berikhtiar untuk membantu masyarakat dalam

bermuamalah karena Allah Ta’ala.

2. BMT Mekar Da’wah juga harus tetap meningkatkan kualitas kinerjanya

khususnya di bidang SDM yang lebih fokus, cermat, dan teliti lagi agar

mencegah terjadinya pembiayaan yang bermasalah.

3. Peneliti selanjutnya harus meningkatkan kualitas karyanya dengan

menambah variabel yang berbeda kepada hal yang dapat mempengaruhi

pembiayaan bermasalah. Sehingga penelitian di masa yang akan datang akan

menjadi lebih berkualitas.

Page 96: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

83

DAFTAR PUSTAKA

A. Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2010, Cet. VII.

Al Arif, Muhammad Nur, Dasar-dasar dan Pemasaran Bank Syariah, Bandung:

Alfabeta, 2010.

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syari’ah Suatu Pengenalan Umum, Jakarta:

BI & Tazkia Institute, 1999.

--------, Islamic Banking Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema

Insani, 2001, Cet. I.

Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

az-Zuhaili, Wahbah, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh, (Beirut: Dar al-Fikr, 1989,

Jilid IV.

Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, Jakarta: Kencana

Prenada Media Grup, 2013.

Djamil, Fathurrahman, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di

Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2013, Cet. II.

DSN, Himpunan Fatwa DSN, Jakarta: PT Intermasa, 2003, Edisi II.

Fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000: Murabahah

Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian

Syariah di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006.

al-Asqalany, Hafidz bin Fajar, Bulughul Maram min Adilatil Ahkam, Semarang:

Toha Putra, 1987.

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia,

2004, Cet. II.

Irawan, Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian, Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara, 2004.

Ismail, Manajemen Perbankan : Dari Teori Menuju Aplikasi, Jakarta: Kencana,

2010.

--------, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana, 2011.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja Grafindo,

2007, Cet. VI.

Page 97: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

84

--------, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

--------, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2003, Edisi.

1, cet-II.

--------, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: Rajawali Pres, 2013, Edisi Revisi.

--------, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pres 2014, Edisi Revisi.

Kusmiyati, Asmi Nur Siwi, Jurnal Ekonomi Islam La_Riba Vol. I No. 1,

Yogyakarta: UII Press, 2007.

Madjid dan Rasyid, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem Syariah,

Jakarta: Penerbit PINBUK, 2000 Cet. I.

Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional edisi kedua,

Jakarta: MUI, 2003.

Mas’adi, Hufron A., Fiqh Muamalah Kontekstual, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2002.

Moleong, L. J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009, Cet. XXVI.

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.

--------, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005.

--------, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Peraturan Bank Indonesia Pasal 1 Angka 7 No. 7/46/PBI/2005 tentang Akad

Penghimpunan dan Penyaluran Dana Bagi Bank yang Melaksanakan Kegiatan

Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.

Peraturan Bank Indonesia No. 13/09/PBI/2011 tentang tentang Perubahan atas

Peraturan Bank Indonesia No. 10/18/PBI/2008 Tentang Restrukturisasi

Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah

Rivai, Veithzal, Bank and Finansial Institution Management, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2007.

--------, dan Arifin, Arviyan, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan

Aplikasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010.

--------, dan Veithzal, Andria Permanda, Credit Management Handbook: Teori,

Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir

dan Nasabah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Page 98: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

85

--------, Islamic Financial Management, Jakarta: PT Rajawali Press, 2007.

Shomad, Abd., Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum

Indonesia, Jakarta: Kencana, 2010.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2010.

Supramono, Gatot, Perbankan dan Masalah Kredit: Suatu Tinjauan Yuridis,

Jakarta: Djambatan, 1996.

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/18/DPbS tanggal 30 Mei 2011 tentang

Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/34/DPbS tanggal 22

Oktober 2008 tentang Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Umum Syariah dan

Unit Usaha Syariah

Tjoekam, Moh., Perkreditan Bisnis Inti Perbankan: Konsep, Teknik, dan Kasus,

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999, Edisi I.

Wirdyaningsih, Bank Dan Asuransi Islam Di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada

Media, 2005, Cet. III.

Page 99: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

HASIL WAWANCARA

Pewawancara : Nawfalsky Bagis Muhammad Karangpuang (Mahasiswa)

Narasumber : Ahmad Fauzi (Account Officer BMT Mekar Da’wah)

Hari, Tanggal : Senin, 27 Februari 2017

Tujuan Wawancara : Penelitian Skripsi

Pewawancara (P), Narasumber (N)

P: Assalamualaikum bapak Fauzi, saya Nawfalsky Bagis dari UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta ingin mewawancarai bapak terkait skripsi saya yang

berjudul “Strategi Penanganan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Pada BMT

Mekar Da’wah”.

N: Waalaikumsalam, baik silahkan langsung saja Bagis ke pertanyaannya.

P: Baik terima kasih pak, pertanyaannya bagaimana sih pak prosedur pemberian

pembiayaan murabahah pada BMT Mekar Da’wah ini?

N: Nah, dalam setiap pembiayaan yang diajukan setiap mitra harus menjadi anggota

koperasi BMT Mekar Da’wah dan memenuhi persyaratan yang ada. Adapun

syarat keanggotaan dan persyaratan untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan

pada BMT Mekar Da’wah itu yang pertama fotocopy KTP/SIM/Identitas diri

lainnya lalu mengisi formulir biodata anggota/mitra selanjutnya membuka

rekening simpanan.

Page 100: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

P: Lalu setelah itu langsung bisa diberikan pembiayaan pak?

N: Nah, nasabah bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan/pendanaan bagi yang

memenuhi persyaratan, persyaratannya adalah sudah resmi terdaftar sebagai

anggota/mitra di BMT Mekar Da’wah, dibuktikan dengan adanya No. Base

mitra serta sudah memiliki salah satu rekening simpanan yang aktif di BMT

Mekar Da’wah lalu mengisi formulir permohonan pembiayaan jangan lupa

untuk melampirkan fotocopy KTP pasangan suami/istri bagi yang sudah

menikah dan menyertakan surat keterangan lainnya yang dipersyaratkan atau

yang diminta petugas setelah itu bersedia disurvey tempat usaha/rumahnya dan

diwawancara oleh petugas dan yang terakhir adalah bersedia mengikuti seluruh

aturan/prosedur/ketentuan yang ditetapkan oleh BMT Mekar Da’wah.

P: Lalu bagaimana langkah-langkah pengajuan pembiayaannya pak?

N: Setelah terdaftar menjadi anggota BMT, maka mitra dapat melakukan

permohonan pembiayaan, langkah-langkah pengajuan pembiayaan dalam BMT

Mekar Da’wah yang pertama mitra yang mengajukan permohonan pembiayaan

datang ke BMT Mekar Da’wah untuk mengisi formulir permohonan

pembiayaan serta membawa dokumen-dokumen yang menjadi syarat pengajuan

pembiayaan seperti fotocopy KTP suami/istri (jika sudah berpasangan),

fotocopy KK, surat domisili, dan jaminan. Mitra yang mengajukan pembiayaan

murabahah harus terlebih dahulu membuka tabungan di BMT Mekar Da’wah

minimal 3 bulan agar pihak BMT Mekar Da’wah dapat memperhatikan

karakteristik calon mitra pembiayaan. Setelah mitra mengisi formulir

Page 101: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

permohonan pembiayaan, pihak BMT Mekar Da’wah menyelidiki dokumen-

dokumen persyaratan. Jika menurut pihak BMT persyaratannya belum lengkap

maka mitra diminta untuk segera melengkapi persyaratan tersebut. Selanjutnya

adalah wawancara, wawancara dilakukan langsung kepada mitra, dalam

wawancara ini pihak BMT Mekar Da’wah mengkonfirmasi isi formulir

permohonan pembiayaan yang diajukan dengan menanyakan secara langsung

kepada mitra tentang tujuan permohonan pembiayaan, jumlah pinjaman, jumlah

pendapatan mitra dan jangka waktu pembiayaan apakah perhari, perminggu atau

pertahun. Setelah melakukan wawancara pihak BMT Mekar Da’wah akan terjun

langsung ke lokasi usaha. Ini bertujuan untuk memastikan usaha yang dijalankan

sesuai dengan apa yang ditulis diformulir pengajuan pembiayaan. Selain terjun

ke lokasi usaha, pihak BMT Mekar Da’wah juga mengunjungi tempat tinggal

mitra untuk menggali informasi dari masyarakat sekitar tentang karakter mitra

yang mengajukan permohonan pembiayaan. Dalam penilaian kelayakan

pembiayaan, pihak BMT Mekar Da’wah memperhatikan beberapa aspek yang

meliputi kepemilikan usaha, karakter mitra, kemampuan mitra dalam memenuhi

kewajiban, jaminan yang disertakan oleh mitra dan usaha yang dilakukan

mitra tidak melanggar prinsip syari’ah. Setelah segala sesuatunya telah lengkap

dan sesuai prosedur, maka pihak BMT Mekar Da’wah memalakukan rapat

komite untuk memutuskan pembiayaan tersebut layak atau tidak. Jika dianggap

layak maka pihak BMT akan menghubungi mitra untuk penandatanganan akad

dan pihak BMT mempersiapkan hal-hal yang diperlukan.

Page 102: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

P: Alhamdulillah, baik pak untuk sekarang terima kasih atas prosedur

pemberiannya, insya allah bermanfaat.

N: Aamiin, terima kasih Bagis telah melakukan penelitian di BMT Mekar Da’wah.

Serpong, 27 Februari 2017

Ahmad Fauzi

Account Officer BMT Mekar Da’wah

Page 103: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

HASIL WAWANCARA

Pewawancara : Nawfalsky Bagis Muhammad Karangpuang (Mahasiswa)

Narasumber : Ahmad Fauzi (Account Officer BMT Mekar Da’wah)

Hari, Tanggal : Rabu, 1 Maret 2017

Tujuan Wawancara : Penelitian Skripsi

Pewawancara (P), Narasumber (N)

P: Assalamualaikum bapak Fauzi, saya Nawfalsky Bagis dari UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta ingin melanjutkan wawancara saya dengan bapak terkait

skripsi saya yang berjudul “Strategi Penanganan Pembiayaan Murabahah

Bermasalah Pada BMT Mekar Da’wah”.

N: Waalaikumsalam, baik gis, seperti biasa langsung saja ke pertanyaan.

P: Baik terima kasih pak, pertanyaannya adalah apa saja faktor-faktor ang dapat

menyebabkan pembiayaan murabahah bermasalah ini?

N: Ada 2 faktor gis yang menyebabkan pembiayaan murabahah bermasalah di BMT

Mekar Da’wah, yang pertama itu faktor internal dari BMT Mekar Da’wah itu

sendiri, yang pertama itu kurangnya pengawasan dari pihak BMT, terkadang kita

kurang teliti dalam menganalisa calon nasabah sehingga menimbulkan

pembiayaan murabahah yang bermasalah lalu kurangnya collecting data dari

kita, kadang mitra ngasih data terkait usahanya juga ga lengkap dan terkadang

Page 104: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

ketika ga lengkap dan udah disuruh melengkapi, kita terkadang lalai untuk terus

menanyakan untuk pelengkapan datanya. Nah, faktor kedua yaitu dari

nasabahnya sendiri, banyak nih disini, ada nasabah yang kurang mampu ngelola

usahanya, ada juga yang niatannya buruk, minjem niat balikinnya lama, ada juga

yang menyalahgunakan dana pembiayaan, yang melarikan diri paling sering

terjadi disini, dan yang terakhir itu nasabah ngasih jaminan tapi sulit untuk

dilikuidasi. Kira-kira itu aja gis faktor-faktor yang menyebabkan pembiayaan

murabahah bermasalah di BMT ini.

P: Lalu bagaimana strategi penanganan pembiayaan murabahah bermasalah pada

BMT Mekar Da’wah ini pak?

N: Nah, ada 5 cara yang biasanya kita lakukan sebagai strategi penanganan

pembiayaan murabahah bermasalah disini, yang pertama itu strattegi

administrative, kita memberikan surat peringatan kepada mitra sebanyak 3

kali. Lalu kita melakukan pemanggilan dan mendiskusikan dengan mitra

terkait dengan pembiayaan murabahah yang bermasalah. Setelah itu kita

bersilaturahmi/mendatangi rumah mitra. Yang kedua itu strategi

rescheduling, kita memberikan keringanan kepada mitra yang melakukan

pembiayaan murabahah bermasalah terkait dengan jadwal atau jangka waktu

termasuk perubahan besarnya angsuran. Strategi ini dilakukan setelah adanya

musyawarah dengan mitra sehingga dengan dilakukannya rescheduling ini,

mitra diberi kemudahan dan keringanan untuk menyelesaikan

pembiayaannya. Yang ketiga itu strategi reconditioning, kita memberikan

Page 105: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

keringanan berupa perubahan berbagai persyaratan dengan memperpanjang

jangka waktu pembayaran dan mengurangi jumlah bagi hasil yang seharusnya

dibayar oleh mitra. Strategi ini dilakukan oleh kita ketika mitra benar-benar

mengalami kesulitan keuangan tetapi masih memiliki itikad baik untuk

melunasi sisa angsurannya seperti terkena musibah, mengalami penyakit

berat sehingga usahanya tidak dapat berjalan lagi. yang keempat itu strategi

penyitaan atau eksekusi jaminan, kita sementara menyita barang jaminan

milik mitra yang tertera pada saat akad jika mitra dinilai telah lalai dalam

pembayaran angsuran dan tidak ada itikad baik dari mitra untuk

menyelesaikan pembiayaan. Setelah itu baru kita likuidasi, jaminan yang

telah dieksekusi akan dilelang atau dijual. Sebelum dilelang mitra diberi

kesempatan untuk melunasi dengan cara lain. Ketika mitra benar-benar tidak

mau menyelesaikan dengan cara lain maka pihak BMT Mekar Da’wah akan

langsung melelang atau menjual jaminan mitra untuk menutup sisa angsuran

mitra tersebut. Jika dari hasil lelang barang tersebut tidak mencukupi untuk

melunasi pembiayaannya, maka mitra tersebut berkewajiban untuk menutupi

sisa hutangnya tersebut. Dimana hal itu merupakan kesepakatan dari kedua

belah pihak (BMT dan mitra). Akan tetapi, bila hasil lelang barang jaminan

tersebut ternyata masih ada sisa atau lebih, maka sisa atau lebihnya akan

dikembalikan sepenuhnya kepada mitra. Dan strategi yang terakhir ya

penghapus bukuan atau write off dengan cara menjual jaminan atau

mengalihkan akad pembiayaan menjadi akad Qardhul Hasan atau pengalihan

akad yang bersifat mencari keuntungan menjadi akad pembiayaan kebajikan

yang tidak mencair keuntungan.

Page 106: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

P: Apakah BMT Mekar Da’wah juga melakukan klarifikasi penanganan

pembiayaan murabahah bermasalah sesuai dengan tingkatannya?

N: Pada pembiayaan yang lancar, BMT Mekar Da’wah melakukan pengawasan dan

pembinaan dengan cara menelpon atau langsung mendatangi alamat nasabah

untuk mengetahui bagaimana usaha atau pembiayaan yang diberikan agar tetap

lancar. Dalam kasus yang kurang lancar, BMT Mekar Da’wah lebih fokus

kepada proses pembinaan, salah satu prosesnya adalah menelaah bersama

permasalahan yang terjadi pada nasabah dan mencari solusi bersama agar

pembiayaan yang dilakukan menjadi lancar kembali serta melakukan upaya

yang mencegah terjadinya masalah pada pembiayaan tersebut. Salah satu

contohnya adalah dengan cara rescheduling untuk mempermudah nasabahnya

dalam menyelesaikan pembiayaan. Untuk pembiayaan pada kategori diragukan

atau macet, BMT Mekar Da’wah akan melakukan penanganan yang lebih serius

serta membuat langkah-langkah strategi penanganan pembiayaan yang

bermasalah baik dengan cara rescheduling, reconditioning, atau restructuring.

Bahkan BMT Mekar Da’wah bisa melakukan penyitaan atau penjualan terhadap

jaminan yang diberikan oleh nasabah untuk menutupi hutang nasabah terhadap

BMT Mekar Da’wah.

P: Bagaimana dengan upaya pencegahan pembiayaan murabahah bermasalahnya

pak?

N: Ada 2 cara yang selalu kita lakukan sebagai upaya pencegahan, yang pertama

itu analisis nasabah yang harus ditekankan dan dilengkapkan datanya dan yang

Page 107: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

kedua adalah pengawasan ekstra kepada setiap nasabah yang sudah kita berikan

pembiayaan, kita harus membimbing dan mengawasi para nasabah kita guna

mencegah terjadinya pembiayaan murabahah bermasalah.

P: Lalu bagaimana strategi pendekatan yang dilakukan BMT Mekar Da’wah untuk

mengawasi dan mengontrol pembiayaan murabahah yang bermasalah?

N: Ada 4 pendekatan untuk mengontrol pembiayaan murabahah yang sudah kadung

bermasalah, yang pertama itu simpati, kita harus tetap memberikan semangat

dan motivasi kepada para nasabah untuk menyelesaikan pembiayaan

murabahahnya, yang kedua adalah empati, kita harus bisa memposisikan diri kita

sebagai mitra yang bermasalah, kita harus ajak mereka merenung, dan

menyadarkan diri mereka kembali kepada semangat untuk menyelesaikan

pembiayaan murabahahnya, yang ketiga itu pendekatan secara non-hukum,

BMT Mekar Da’wah akan terus membantu mitra/nasabahnya untuk tetap

berjuang untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalahnya salah satunya dengan

proses pendekatan dan evaluasi pada pembiayaan yang diberikan. Jika

pembiayaan murabahah bermasalah juga tidak dapat diselamatkan melalui upaya

penanganan, maka BMT Mekar Da’wah akan melakukan penjualan jaminan atau

pelunasan pembiayaan dengan pengurangan tunggakan margin/bagi hasil atau

kewajiban lainnya. Dan yang terakhir itu pendekatan secara hukum, apabila

pembiayaan murabahah bermasalah tidak dapat diselamatkan melalui upaya

penanganan, maka BMT Mekar Da’wah akan melakukan upaya tindakan secara

Page 108: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

hukum, BMT Mekar Da’wah akan membawa nasabah yang sudah tidak dapat

diselamatkan ke pengadilan agama guna melakukan penagihan piutang.

P: Baik, Alhamdulillah sudah habis pak pertanyaannya, semoga dari wawancara ini

bisa menghasilkan sebuah karya skripsi yang bermanfaat ya pak, aamiin.

N: Iya gis, makasih juga nih udah ngadain penelitian disini, kita seneng banget kalo

ada mahasiswa ngadain penelitian disini, makasih juga ya gis.

P: Iya pak sama-sama, Assalamualaikum

N: Waalaikumsalam.

Serpong, 1 Maret 2017

Ahmad Fauzi

Account Officer BMT Mekar Da’wah

Page 109: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

HASIL WAWANCARA

Pewawancara : Nawfalsky Bagis Muhammad Karangpuang (Mahasiswa)

Narasumber : Ahmad Fauzi (Account Officer BMT Mekar Da’wah)

Hari, Tanggal : Rabu, 27 April 2017

Tujuan Wawancara : Penelitian Skripsi

Pewawancara (P), Narasumber (N)

P: Assalamualaikum bapak Fauzi, saya Nawfalsky Bagis dari UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta ingin melanjutkan wawancara saya dengan bapak terkait

skripsi saya yang berjudul “Strategi Penanganan Pembiayaan Murabahah

Bermasalah Pada BMT Mekar Da’wah”.

N: Waalaikumsalam, baik gis, seperti biasa langsung saja ke pertanyaan.

P: Kira-kira pak, berapa persen peran yang diberikan faktor internal sehingga faktor

internal ini menjadi penyebab terjadinya pembiayaan murabahah bermasalah?

N: Faktor internal ini adalah faktor yang menyebabkan pembiayaan murabahah

bermasalah dari BMT Mekar Da’wah itu sendiri gis. Faktor internal ini hanya

memiliki peran sebesar 35% menjadi penyebab pembiayaan murabahah yang

bermasalah pada BMT Mekar Da’wah. Karena terjadinya pembiayaan

bermasalah itu lebih sering terjadi dari faktor eksternal.

Page 110: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

P: Nah bagaimana dengan faktor eksternalnya pak? Berapa persentase pengaruh

yang diberikan?

N: Nah kalo faktor eksternal ini cukup banyak gis, faktor ini memiliki peran sebesar

65% penyebab terjadinya pembiayaan murabahah bermasalah. Terutama sama

nasabah-nasabah yang melarikan diri.

P: Selanjutnya, kemarin kan ada 2 cara pencegahan yang dilakukan oleh BMT

Mekar Da’wah dalam mencegah pembiayaan bermasalah, analisis nasabah dan

pengawasan ekstra. Kira-kira berapa persentase pengaruh yang diberikan kedua

cara tersebut dalam mencegah pembiayaan bermasalah pak?

N: Proses analisis nasabah ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap

pencegahan terjadinya pembiayaan bermasalahgis , proses ini memiliki peran

sebesar 85% pengaruh yang dapat mencegah terjadinya pembiayaan bermasalah,

karena analisis ini sangat penting untuk melihat apakah calon nasabah ini

memiliki resiko bermasalah atau tidak. Nah kalau proses pengawasan ekstra ini

hanya memiliki peran sebesar 15% yang disebabkan karena apabila nasabah

sudah teranalisa dengan baik, maka pengawasan ekstra hanya dibutuhkan kepada

para nasabah yang masuk kedalam kategori kurang lancar, diragukan, dan macet.

Para nasabah yang sudah masuk kedalam kategori kurang lancar, diragukan dan

macet akan diberikan pengawasan secara intensif tanpa melupakan para nasabah

yang berada dalam kategori lancar.

P: Baik pak kiranya hanya itu saja sebagai pelengkap wawancara untuk revisi

skripsi saya, terima kasih banyak pak.

Page 111: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

N: iya bagis, sama-sama.

P: Baik pak, Assalamualaikum

N: Waalaikumsalam.

Serpong, 20 April 2017

Ahmad Fauzi

Account Officer BMT Mekar Da’wah

Page 112: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

BMT Mekar Da'wah

Badan Hukum No : 518/7/BH/DISKUK - Jl. Raya Serpong No.134, Serpong, TNG. 15310. Telp (021)70116141

Laporan Rincian Mutasi Angsuran Debitur MURABAHAH

No.Rekening : 111110.00132 / PIUTANG MURABAHAH

Nama Debitur : Tn. X

A l a m a t Kp.Serpong

No. Identitas -

Pekerjaan Dagang

No. Akad 132

Nama Barang : Perlengkapan Kandang Bebek

Harga Beli (Pokok) 151,500,000.00 Periode Pembayaran : B u l a n a n

Margin BMT 109,080,000.00 Skala Angsuran 36 Kali

Harga Jual (Piutang) : 260,580,000.00 Jumlah Angsuran : 7,238,333.33

Tgl. Pencairan 2-Mar-11 Account Officer AF = Ahmad Fauzi

Jangka Waktu 36 Bulan

Tgl. Jatuh Tempo 28-Feb-14

No.

1 6/28/2011 2,000,000.00 258,580,000.00 Angsuran Tunai

2 7/25/2011 2,000,000.00 256,580,000.00 Angsuran Tunai

3 9/30/2011 1,000,000.00 255,580,000.00 Angsuran Tunai

4 10/31/2011 500,000.00 255,080,000.00 Angsuran Tunai

5 4/28/2012 1,000,000.00 254,080,000.00 Angsuran Tunai

6 5/31/2012 1,000,000.00 253,080,000.00 Angsuran Tunai

7 6/30/2012 1,000,000.00 252,080,000.00 Angsuran Tunai

8 7/31/2012 1,000,000.00 251,080,000.00 Angsuran Tunai

9 8/31/2012 1,000,000.00 250,080,000.00 Angsuran Tunai

10 10/31/2012 2,000,000.00 248,080,000.00 Angsuran Tunai

11 11/30/2012 1,000,000.00 247,080,000.00 Angsuran Tunai

12 1/31/2013 2,000,000.00 245,080,000.00 Angsuran Tunai

13 2/28/2013 1,000,000.00 244,080,000.00 Angsuran Tunai

14 4/30/2013 2,000,000.00 242,080,000.00 Angsuran Tunai

15 6/26/2013 1,080,000.00 241,000,000.00 Angsuran Tunai

16 7/20/2013 1,000,000.00 240,000,000.00 Angsuran Tunai

17 7/31/2013 1,000,000.00 239,000,000.00 Angsuran Tunai

18 8/26/2013 1,000,000.00 238,000,000.00 Angsuran Tunai

19 9/30/2013 1,000,000.00 237,000,000.00 Angsuran Tunai

20 11/20/2013 1,000,000.00 236,000,000.00 Angsuran Tunai

21 12/20/2013 1,000,000.00 235,000,000.00 Angsuran Tunai

22 12/31/2013 1,000,000.00 234,000,000.00 Angsuran Tunai

23 1/30/2014 1,000,000.00 233,000,000.00 Angsuran Tunai

24 2/27/2014 1,000,000.00 232,000,000.00 Angsuran Tunai

25 3/29/2014 1,000,000.00 231,000,000.00 Angsuran Tunai

26 4/29/2014 1,000,000.00 230,000,000.00 Angsuran Tunai

27 6/7/2014 1,000,000.00 229,000,000.00 Angsuran Tunai

28 6/30/2014 1,000,000.00 228,000,000.00 Angsuran Tunai

29 8/7/2014 1,000,000.00 227,000,000.00 Angsuran Tunai

30 8/29/2014 1,000,000.00 226,000,000.00 Angsuran Tunai

31 10/20/2014 2,000,000.00 224,000,000.00 Angsuran Tunai

32 11/28/2014 1,000,000.00 223,000,000.00 Angsuran Tunai

33 12/31/2014 1,000,000.00 222,000,000.00 Angsuran Tunai

34 1/31/2015 1,000,000.00 221,000,000.00 Angsuran Tunai

35 3/7/2015 1,000,000.00 220,000,000.00 Angsuran Tunai

36 3/30/2015 1,000,000.00 219,000,000.00 Angsuran Tunai

37 4/30/2015 1,000,000.00 218,000,000.00 Angsuran Tunai

38 5/29/2015 1,000,000.00 217,000,000.00 Angsuran Tunai

39 6/29/2015 1,000,000.00 216,000,000.00 Angsuran Tunai

40 8/5/2015 1,000,000.00 215,000,000.00 Angsuran Tunai

41 8/28/2015 1,000,000.00 214,000,000.00 Angsuran Tunai

42 9/28/2015 1,000,000.00 213,000,000.00 Angsuran Tunai

Tanggal KeteranganSaldo / Sisa PiutangJumlah Mutasi

Angsuran

Page 113: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

43 10/28/2015 1,000,000.00 212,000,000.00 Angsuran Tunai

44 11/30/2015 1,000,000.00 211,000,000.00 Angsuran Tunai

45 12/28/2015 1,000,000.00 210,000,000.00 Angsuran Tunai

46 1/30/2016 1,000,000.00 209,000,000.00 Angsuran Tunai

47 2/27/2016 1,000,000.00 208,000,000.00 Angsuran Tunai

48 3/28/2016 1,000,000.00 207,000,000.00 Angsuran Tunai

49 4/27/2016 1,000,000.00 206,000,000.00 Angsuran Tunai

50 5/23/2016 1,000,000.00 205,000,000.00 Angsuran Tunai

51 6/9/2016 1,000,000.00 204,000,000.00 Angsuran Tunai

52 7/20/2016 1,000,000.00 203,000,000.00 Angsuran Tunai

53 8/12/2016 203,000,000.00 0 Angsuran TunaiTanggal Pencetakan 10-Maret-2017

Dicetak Oleh : RISMA / 008

Page 114: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua
Page 115: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua
Page 116: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua
Page 117: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua
Page 118: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua
Page 119: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

Angsuran Tunai

Page 120: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua
Page 121: STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35032/1... · hablumminannas. Dari sini jelaslah bahwa islam sangat mementingkan kedua

Angsuran Tunai

Mengetahui