135
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN GAPOKTAN “TANI MULYODALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INTEGRASI TANAMAN PADI TERNAK SAPI DI DESA GROGOL KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jurusan/ Program Studi Agribisnis Disusun Oleh : Ema Dwi Saputri H 0808094 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

  • Upload
    hatuyen

  • View
    228

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN

GAPOKTAN “TANI MULYO”

DALAM MENGEMBANGKAN

SISTEM INTEGRASI TANAMAN PADI – TERNAK SAPI

DI DESA GROGOL KECAMATAN WERU

KABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian

di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Jurusan/ Program Studi Agribisnis

Disusun Oleh :

Ema Dwi Saputri

H 0808094

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN

GAPOKTAN “TANI MULYO” DALAM MENGEMBANGKAN

SISTEM INTEGRASI TANAMAN PADI – TERNAK SAPI

DI DESA GROGOL KECAMATAN WERU

KABUPATEN SUKOHARJO

Oleh :

Ema Dwi Saputri

H 0808094

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal Oktober 2012

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Anggota I Anggota II

Erlyna Wida Riptanti, SP. MP

NIP.19780708 200312 2 002

RR Aulia Qonita, SP. MP

NIP. 19821111 200812 2 002

Ir Sutarto, M.Si

NIP. 19530405 198303 1 002

Surakarta, Oktober 2012

Mengetahui,

Universitas Sebelas Maret

Fakultas Pertanian

Dekan

Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS

NIP 19560225 198601 1 001

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah

memberikan Rahmat-Nya sehingga penulis diberikan kesempatan untuk

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan

Kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem

Integrasi Tanaman Padi – Ternak Sapi di Desa Grogol Kecamatan Weru

Kabupaten Sukoharjo”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini

tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, tidak

lupa Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Nuning Setyowati, SP, M.Sc selaku Ketua Komisi Sarjana Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Erlyna Wida Riptanti, SP. MP selaku Pembimbing Akademik sekaligus

Pembimbing Utama yang sangat komunikatif dan solutif. Terimakasih karena

selalu memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, arahan, motivasi,

nasehat, kritik, dan saran selama masa perkuliahan dan dalam proses

penyusunan skripsi ini.

5. RR Aulia Qonita, SP. MP selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang

sangat komunikatif dan solutif. Terimakasih karena telah memberikan

bimbingan dengan penuh kesabaran, arahan, motivasi, nasehat, kritik, dan

saran selama proses penyusunan skripsi ini

6. Ir Sutarto, M.Si selaku Dosen Penguji yang memberikan banyak

masukan/saran yang sangat membangun dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staff administrasi Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta atas ilmu yang telah diberikan dan

bantuannya selama masa perkuliahan dan penyusunan skripsi.

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

8. Kepala Bapeda dan Kesbangpolinmas Kabupaten Sukoharjo yang telah

mempermudah perijinan pengumpulan data dan segenap aparat pemerintahan

Desa Grogol.

9. Seluruh responden (petani) anggota Gapoktan Tani Mulyo yang telah

memberikan sumbangan waktu, tenaga, pemikiran dalam penelitian Penulis.

10. Kedua orang tua, Bapak Purwanto dan Ibu Sriyatini atas segala doa, semangat,

dan dukungan yang tidak pernah putus diberikan untuk penulis, Kakak tercinta

Mbak Emi dan Mas Ananto serta si kecil Naya yang memberikan keributan

menyenangkan.

11. Sahabat-sahabat lucu yang Penulis kasihi, fitri, elin, isni, dwi, mbak hari,

dewa, sidiq, aditia, hendra, machali, fatah dan ida bagus, terimakasih atas

dukungannya dan pengalaman–pengalaman indah yang diberikan.

12. Seluruh sahabat-sahabat di Fakultas Pertanian dan terkhusus Program Studi

Agribisnis 2008, yang telah memberikan dukungan, motivasi, kegembiraan

selama 4 tahun.

13. Seluruh teman-teman UKK Bursa Mahasiswa (BM) dan HMJ

KAMAGRISTA Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

memberikan dukungan doa dan semangat kepada Penulis.

14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan secara keseluruhan, yang telah

membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

Pada akhirnya Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-

pihak yang memerlukan.

Surakarta, Oktober 2012

Penulis

iv

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix

RINGKASAN .................................................................................................. x

SUMMARY ....................................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9

D. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 9

II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 11

B. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 14

C. Kerangka Berfikir Pendekatan Masalah ................................................. 28

D. Pembatasan Masalah ............................................................................... 32

E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ........................ 32

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian ........................................................................ 36

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 36

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 38

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 38

E. Metode Analisis Data .............................................................................. 39

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Alam ....................................................................................... 47

B. Keadaan Penduduk ................................................................................ 47

1. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur ............................... 47

2. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ........................... 48

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian .............................. 49

C. Keadaan Pertanian ................................................................................. 50

1. Tata Guna Lahan ............................................................................. 50

2. Produksi Tanaman Pangan .............................................................. 51

3. Kondisi Peternakan .......................................................................... 52

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden ....................................................................... 55

B. Kondisi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mulyo ............... 58

1. Kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo .............................................. 58

2. Integrasi Tanaman Padi-Ternak Sapi .............................................. 63

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

C. Perumusan Strategi Pengembangan Gapoktan Tani Mulyo dalam

Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman Padi-Ternak Sapi ............ 73

1. Analisis Faktor Internal dan Eksternal ............................................ 73

2. Indentifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman ..... 87

3. Alternatif Strategi ............................................................................ 100

4. Prioritas Strategi .............................................................................. 112

VI. KESIMPULAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 122

B. Saran ..................................................................................................... 123

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 125

LAMPIRAN.................................................................................................... 128

vi

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1. Daftar Jumlah Anggota Gapoktan Tani Mulyo Tahun 2011 ........... 5

Tabel 2. Matriks External Factor Evaluation (EFE) ..................................... 40

Tabel 3. Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) ........................................ 40

Tabel 4. Matrik SWOT ................................................................................. . 43

Tabel 5. Matrik QSP ...................................................................................... 46

Tabel 6. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Desa Grogol

Tahun 2011 ...................................................................................... 48

Tabel 7. Penduduk Usia 5 Tahun Keatas Menurut Pendidikan di Desa Grogol

Tahun 2011 ...................................................................................... 49

Tabel 8. Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Menurut Mata Pencaharian di Desa

Grogol Tahun 2011 .......................................................................... 50

Tabel 9. Tata Guna Lahan di Desa Grogol Tahun 2011 ................................ 51

Tabel 10. Luas Panen dan Produksi tanaman Pangan di Desa Grogol Tahun 2011 52

Tabel 11. Jumlah Ternak di Desa Grogol Tahun 2011 .................................... 52

Tabel 12. Jumlah Ternak Unggas di Desa Grogol Tahun 2011 ...................... 53

Tabel 13. Karakteristik Responden Ketua dan Anggota Kelompok Tani Gapoktan

Tani Mulyo ...................................................................................... 55

Tabel 14. Daftar Jumlah Anggota Gapoktan Tani Mulyo Tahun 2011 ........... 60

Tabel 15. Proses Pembuatan Pupuk Kompos .................................................. 69

Tabel 16. Proses Pembuatan Pupuk Organik Granul....................................... 70

Tabel 17. Proses Fermentasi Bahan Pupuk Cair .............................................. 71

Tabel 18. Pencampuran dan Emulsi Bahan Pupuk Cair .................................. 72

Tabel 19. Pengadaan Mesin dan Peralatan ...................................................... 80

Tabel 20. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, dalam Pengembangan Gapoktan

Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman Padi-

Ternak Sapi ...................................................................................... 88

Tabel 21. Identifikasi Peluang, Ancaman dalam Pengembangan Gapoktan Tani

Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman Padi-Ternak

Sapi .................................................................................................. 89

Tabel 22. Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) Pengembangan Kelembagaan

Gapoktan Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi

Tanaman Padi-Ternak Sapi ............................................................. 101

Tabel 23. Matriks External Factor Evaluation (EFE) Pengembangan

Kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem

Integrasi Tanaman Padi-Ternak Sapi .............................................. 103

Tabel 24. Alternatif Strategi Matrik SWOT Pengembangan Gapoktan Tani Mulyo

dalam Mengembangkan Integarasi Tanaman Padi-Ternak Sapi ..... 111

Tabel 25. Matriks QSPM pada Pengembangan Kelembagaan Gapoktan Tani

Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman Padi-Ternak

Sapi di Desa Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo ........ 118

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berfikir Pendekatan Masalah ..................................... 31

Gambar 2. Matrik Internal eksternal (IE) ..................................................... 43

Gambar 3. Struktur Organisasi Gapoktan Tani Mulyo ................................. 59

Gambar 4. Alur Pengembangan Sistem Integrasi Tanaman Padi-Ternak Sapi

Oleh Gapoktan Tani Mulyo ........................................................ 61

Gambar 5. Sistem Integrasi Tanaman Padi-Ternak Sapi di Desa Grogol .... 64

Gambar 6. Matrik Internal Eksternal (IE) pada Pengembangan Kelembagaan

Gapoktan Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi

Tanaman Padi-Ternak Sapi ......................................................... 105

Gambar 7. Pendekatan Klaster Gapokatan Tani Mulyo............................... 116

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Identitas Responden .................................................................... 128

Lampiran 2. Peta Desa Grogol ........................................................................ 129

Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian .............................................................. 130

Lampiran 4. Daftar Pertanyaan dan Kuesioner Penelitian .............................. 131

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian.................................................................... 156

Lampiran 6. Perhitungan Matrik IFE dan EFE ............................................... 157

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

RINGKASAN

EMA DWI SAPUTRI, H0808094. “STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN

GAPOKTAN TANI MULYO DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INTEGRASI

TANAMAN PADI – TERNAK SAPI DI DESA GROGOL KECAMATAN WERU

KABUPATEN SUKOHARJO”. Di bawah bimbingan Erlyna Wida Riptanti, SP. MP. selaku Pembimbing Utama dan RR Aulia Qonita, SP. MP selaku Pembimbing

Pendamping. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor internal dan faktor eksternal,

alternatif strategi dan prioritas strategi. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Metode pengambilan daerah penelitian

dilakukan secara sengaja. Teknik analisis data menggunakan analisis faktor intenal dan

faktor eksternal dengan matrik IFE dan matrik EFE. Alternatif strategi menggunakan

matrik SWOT dan matrik IE. Prioritas strategi menggunakan QSPM (Quantitative

Startegic Planning Matrix).

Faktor internal yang menjadi kekuatan: sikap kegotongroyongan yang tinggi,

banyaknya anggota gapoktan, lahan sawah potensial yang luas 147 ha, pengambilan

keputusan dan pemecahan masalah dilakukan secara musyawarah, banyak anggota

gapoktan yang mengusahakan ternak sapi, rencana kerja yang terstruktur, mempunyai

rasa memiliki, dan sikap kekerabatan yang tinggi, penyedia saprodi (pupuk bagi

anggota), penyedia modal usaha, teknologi (mesin-mesin) yang mendukung dan mudah

diterapkan (pembuatan pupuk dan pakan), terdapat SOP (standart operating procedure).

Faktor internal yang menjadi kelemahan: bekerja monoton (bekerja rutin sesuai

kebiasaan), tenaga kerja kurang dalam pengelolaan rumah kompos, berorientasi pada

aspek produksi padi, lokasi budidaya padi organik terpencar, rangkap jabatan, belum

ada sinergitas antar kelompok tani, kurangnya koordinasi dengan dinas terkait.

(khususnya dalam pengadaan ternak), anggota gapoktan belum berpartisipasi aktif,

produksi pupuk di rumah kompos tidak kontinyu, membutuhkan banyak waktu dan

tenaga, dan belum ada sertifikasi beras organik. Faktor eksternal yang menjadi peluang:

permintaan beras organik dan pupuk organik tinggi, kerjasama dengan Lembaga Joglo

Tani, harga jual beras organik tinggi, terdapat koperasi Tani Mulyo, jalan, saluran

irigasi, akses transportasi dan rumah kompos dalam kondisi baik, adanya program

pemerintah desa dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi,

program dari Dinas Pertanian untuk penguatan kelembagaan, adanya program gerakan

pertanian organik (Go Organik), kondisi lingkungan yang aman, dan budaya hidup

sehat yang meningkat. Faktor eksternal yang menjadi ancaman: posisi tengkulak yang

lebih kuat dari petani pada penetapan harga, adanya sikap ego sektoral, belum ada

pendampingan khusus dari dinas tentang integrasi tanaman padi-ternak sapi, belum ada

kebijakan yang tegas dari pemerintah pusat pada budidaya padi organik, koordinasi

antar dinas terkait masih lemah, dan lokasi budidaya padi organik terpencar.

Alternatif strategi yang dihasilkan: Pengoptimalan kegiatan produksi dengan

membuat program kerja atau target khusus tiap tahun dalam pengelolaan rumah

kompos. Melakukan pendekatan partisipatif kepada petani dengan bekerjasama secara

berkelanjutan dengan pemerintah desa, dinas pertanian dan lembaga Joglo Tani.

Melakukan pendekatan klaster. Prioritas strategi yang dihasilkan: melakukan

pendekatan klaster (nilai TAS 5,6432).

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

SUMMARY

EMA DWI SAPUTRI, H0808094. STRATEGY OF OUTSTANDING

GAPOKTAN TANI MULYO INSTITUTIONAL DEVELOPMENT IN DEVELOPING

A SYSTEM OF INTEGRATION OF THE PADDY PLANT- BEEF CATTLE IN THE

VILLAGE OF GROGOL SUB-DISTRICT WERU DISTRICT SUKOHARJO. Under

guidance of Erlyna Wida Riptanti, SP. MP as the Main Consultant and RR Aulia Qonita,

SP. MP as the Assistant Consultant, Agricultural Faculty of Sebelas Maret University.

This research aims to examine the internal factors and external factors, alternative

strategies and priorities of the strategy. This research used the qualitative approach with

descriptive analytical methods. Retrieval method research area is done deliberately.

Analysis techniques using factor analysis of intenal and external factors with matrix IFE

and EFE matrix. An alternative strategy using SWOT and IE matrix. The priority

strategy of using QSPM (Quantitative Startegic Planning Matrix).

Internal factors the strength: the attitude of mutual cooperation is high, the number

of members of the gapoktan, a vast potential of paddy fields 147 ha, decision making

and problem solving made in deliberation, many members of the gapoktan who lobbies

for cattle, a structured work plan, has a sense of belonging, and an attitude of kinship, a

provider of saprodi (fertilizer for members), a provider of venture capital, technology

(the machines) that support and are easy to implement (manufacture of fertilizers and

animal feed), there is a SOP (standard operating procedure). Internal factors that

become weaknesses: monotonous work (working according to routine habits), less labor

in the management of home composting, the aspect-oriented production of rice, organic

rice cultivation scattered locations, a duplicate title, yet there is synergy between groups

of farmers, the lack of coordination with the associated services. (especially in the

procurement of cattle), Member of the gapoktan not participate actively, production of

fertilizers in home composting is not continuous, requires a lot of time and effort, and

there is no certification of organic rice. External factors: demand Rice's chances of

being organic and organic fertilizer high, in cooperation with the institutions of the

Joglo Tani, the selling price of rice high, there are organic Cooperative Tani Mulyo,

roads, irrigation channels, access to transportation and home composting in good

condition, the existence of the village government program on development of rice-

plant integration system of beef cattle, a program of the Department of agriculture for

the institutional strengthening, there is a movement of organic agriculture program (Go

organic), a safe environment, and a culture of healthy living that is rising. External

factors are a threat: the middleman position stronger than farmers in any pricing,

attitude, no ego sectoral-specific accompaniment from the Department about the

integration of the rice plant-cattle, there hasn't been a firm policy of the Central

Government in organic rice cultivation, coordination of related services are still weak,

and the scattered location of organic rice cultivation.

The resulting strategic alternatives: optimalization of production activities by

creating a work program or specific targets each year in the management of home

composting. The participatory approach to farmers to cooperate on an ongoing basis

with the Government Department of agriculture, villages and Joglo Tani. Cluster

approach. The resulting strategy priorities: do the cluster approach (the value of

5,6432).

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup

dari pertanian. Sumber daya alam yang melimpah dengan luas daratan yang

subur terhampar hampir ke seluruh pelosok negeri, disertai dengan iklim tropis

mendukung kesejahteraan masyarakatnya. Terlebih lagi kemajuan pertanian

Indonesia mengalami lompatan yang sangat berarti dari pertanian tradisional

menuju pertanian modern. Akan tetapi, ketidaksadaran atas kegiatan-kegiatan

pertanian konvensional seperti penggunaan pestisida, pupuk kimia dan benih

unggul akan berdampak negatif pada alam. Menurut Andoko (2007), tingginya

produktivitas tanaman berkat adanya benih unggul, suburnya tanaman berkat

penggunaan pupuk, dan terbasminya hama penyakit tanaman berkat keampuhan

pestisida sudah menempatkan manusia sebagai pemenang dalam melawan alam.

Namun, ternyata dalam posisinya tersebut manusia akhirnya menjadi kurang

bijaksana. Tidak disadari bahwa dengan penguasaan teknologi pertanian yang

berlebihan akhirnya merekapun menjadi tidak bersahabat lagi dengan alam.

Akibat eksploitasi tersebut alam kemudian kehilangan keseimbangan yang

akhirnya berdampak negatif bagi manusia.

Fakta-fakta menunjukan dampak dari pertanian konvensional terdapat

sebuah permasalahan yang mendasar yaitu terkait dengan kondisi lingkungan

akibat pemakaian bahan-bahan kimia berupa pupuk ataupun pestisida, dimana

dengan pemakaian yang dilakukan secara terus menerus mengakumulasikan

residu bahan kimia dan menyebabkan pemisikinan unsur hara tanah.

Produktivitas tanah menjadi rendah karena struktur tanah yang rusak. Biota

tanah seperti cacing dan hewan-hewan penyubur tanah lainnya banyak berkurang

atau bahkan sudah hilang. Keadaan tersebut menjadikan sebuah tuntutan bagi

petani untuk terus membeli bahan kimia karena ketergantungan tanah terhadap

bahan tersebut. Padahal tidak semua petani memiliki uang sedangkan harga

1

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pupuk kimia yang mahal akibatnya terjadi pemisikinan petani. Pemiskinan petani

semakin menjadi akibat berbagai kondisi yang menindas mereka, dalam segi

penentuan harga, petani berada pada posisi price tacker atau hanya dapat

menerima harga yang telah ditentukan oleh tengkulak dan dari keadaan tersebut

petani hanya bersikap pasrah karena ketidakberdayaannya. Segi kepemilikan

lahan yang sudah banyak terjadi yang dialami oleh petani khususnya petani

sawah adalah tingginya konversi lahan. Meskipun sebagian masih tetap berfungsi

sebagai sawah, kepemilikannya beralih dari petani di desa ke orang kaya di kota.

Bila tetap ingin menjadi petani mereka akan beralih status dari petani pemilik

penggarap menjadi petani penyakap dan luas garapannya pun menyusut.

Pada dasawarsa terakhir manusia mulai memperhatikan masalah kerusakan

lingkungan sebagai akibat kegiatan pertanian konvensional. Istilah pertanian

berkelanjutan (sustainable agriculture), keanekaragaman hayati (biodiversity),

sistem pertanian terpadu (integrated agriculture sistem), dan pertanian

berkelanjutan dengan masukan teknologi rendah (LEISA), dan yang lebih mudah

dipahami adalah pertanian organik mulai diperhatikan dan dikembangkan

diberbagai negara. Sistem yang demikian akan membantu dalam

mempertahankan ekosistem daripada merusaknya (Sutanto, 2002). Oleh karena

itu, pembangunan pertanian lebih dititikberatkan pada pengembangan pertanian

yang ramah lingkungan seperti sistem pertanian yang mengitegrasikan tanaman

dengan ternak. Menurut Reijntjes (1999), kegiatan pertanian yang

mengintegrasikan ternak ke dalam sistem pertanian, khususnya untuk

meningkatkan jaminan subsistens dengan memperbanyak jenis-jenis usaha yang

menghasilkan pangan untuk keluarga petani, serta memindahkan unsur hara dan

energi antara hewan dan tanaman melalui pupuk kandang dan pakan dari daerah

pertanian serta melalui pemanfaatan hewan penarik. Program ini telah dan masih

terus dikembangkan oleh berbagai pihak mulai dari kelompok tani, pemerintah,

pihak swasta dan LSM di Indonesia.

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Usaha seperti ternak sapi telah banyak berkembang di Indonesia, akan

tetapi pada umumnya masih memelihara sebagai usaha sambilan, di mana tujuan

utamanya adalah sebagai tabungan sehingga manajemen pemeliharaanya masih

dilakukan secara konvensional. Kendala utama dihadapi petani yang belum

memadukan usaha ini dengan tanaman adalah tidak tersedianya pakan secara

memadai terutama pada musim kemarau (Muzani et al., 2004). Konsekuensinya

banyak petani yang terpaksa menjual ternaknya walaupun dengan harga relatif

murah (Ilham et al., 2001).

Integrasi tanaman ternak terdiri dari komponen budidaya tanaman,

budidaya ternak dan pengolahan limbah. Penerapan teknologi pada masing-

masing komponen merupakan faktor penentu keberhasilan sistem integrasi

tersebut. Agar sistem integrasi berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan

produktifitas pertanian maka petani harus menguasai dan menerapkan inovasi

teknologi. Hal ini sesuai dengan pendapat Pasandaran, et al (2006) yang

mengatakan bahwa salah satu kunci keberhasilan sistem integrasi adalah

kemampuan mengelola informasi yang diperlukan dalam sistem integrasi

termasuk informasi mengenai teknologi integrasi tanaman ternak. Disamping itu

keberhasilan petani dalam penerapan sistem integrasi tanaman ternak perlu

didukung oleh kelembagaan yang kuat. Kelembagaan tersebut diantaranya adalah

lembaga sosial masyarakat, lembaga agroinput, lembaga keuangan, lembaga

pemasaran, dan lembaga penyuluhan. Lembaga petani seperti kelompok tani

perlu dikembangkan karena keberadaan kelompok tani dapat memperkuat posisi

petani dalam berhubungan dengan lembaga lain seperti lembaga agroinput dan

lembaga pemasaran. Kelompok tani juga perlu dikembangkan karena

pengelolaan sistem integrasi lebih efektif bila dikelola secara berkelompok

(Fagi et al., 2010), karena dapat memenuhi skala usaha yang menguntungkan.

Pemberdayaan kelembagaan petani dalam bentuk kelompok bertujuan

untuk pemberdayaan petani dalam penerapan inovasi teknologi secara

berkelanjutan. Disadari bahwa keberhasilan pengembangan inovasi teknologi

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

pertanian tidak hanya tergantung pada faktor teknologi semata, namun juga

faktor sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan kelembagaan. Keempat faktor

tersebut merupakan unsur penggerak dalam pembangunan pertanian yang

sinergis, sehingga apabila salah satu faktor mengalami hambatan atau tidak

sesuai maka kegiatan yang dilakukan tidak memberi hasil yang optimal. Dengan

demikian penerapan teknologi saja tidak cukup untuk mengatasi permasalahan di

lapang tetapi perlu diimbangi dengan pengelolaan sumberdaya alam, sumberdaya

manusia dan kelembagan kelompok (Saleh et al., 2004). Definisi dari

kelembagaan sendiri adalah seperangkat ketentuan yang mengatur masyarakat,

sementara masyarakat tersebut telah mengakses kesempatan-kesempatan yang

tersedia, bentuk-bentuk aktivitas yang dapat dilakukan oleh pihak tertentu

terhadap pihak lainnya, hak-hak istimewa yang telah diberikan serta tanggung

jawab yang harus mereka lakukan (Kartodihardjo et al., 2000). Lebih lanjut

Syahyuti (2007) menyebutkan bahwa lembaga yang ada di pedesaan seperti

gabungan kelompok tani (gapoktan) adalah lembaga sentral dalam sistem yang

terbangun, misalnya terlibat dalam penyaluran benih bersubsidi dan sebagai

upaya peningkatan ketahanan pangan di tingkat lokal.

Gapoktan adalah gabungan kelompok tani dimana pengembangan

gapoktan dilatarbelakangi oleh kenyataan lemahnya aksesibilitas petani terhadap

berbagai kelembagaan layanan usaha, misalnya terhadap lembaga keuangan,

lembaga pemasaran, lembaga penyedia sarana produksi pertanian, serta sumber-

sumber informasi (Karo-karo, 2008). Gapoktan dibangun dalam upaya untuk

memperkuat posisi daya tawar petani berhadapan dengan pihak luar (external

institutions). Bergabungnya dengan gapoktan, sedikitnya ada manfaat yang dapat

dipetik, sebagai contoh adalah memperoleh informasi bagi perkembangan

usahataninya, memperoleh sarana produksi yang lebih murah oleh karena

akumulasi pembelian dari banyak anggota gapoktan lainnya, adanya kemudahan

dalam memperoleh bantuan modal melalui lembaga gapoktan oleh karena

gapoktan telah menjalin hubungan baik dengan penyedia modal (perbankan),

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dapat melakukan penjualan dengan lebih cepat dan lain-lain

(Wahyunindyawati, 2011).

Sangatlah perlu penguatan gapoktan agar gapoktan dapat menjadi

penggerak perekonomian di pedesaan melalui pengembangan unit-unit usahanya

dan gapoktan mampu menjadi lembaga petani yang dapat mengembangkan

produksi dan produkivitas pertanian. Salah satu gapoktan yang sedang

mengembangkan suatu unit usaha untuk meningkatkan produksi dan

produktivitas usahatani padi dengan sistem pertanian ramah lingkungan yaitu

Gapoktan Tani Mulyo yang terdapat di Desa Grogol, Kecamatan Weru,

Kabupaten Sukoharjo. Gapoktan ini merintis sebuah sistem yang

mengintegrasikan tanaman padi dengan ternak sapi. Atas dasar kesadaran akan

kelestarian lingkungan, kesehatan, keberlanjutan produktivitas lahan dan impian

petani untuk dapat menjadi petani yang mandiri tidak tergantung dengan

pemerintah, maka mereka sedikit demi sedikit mulai beralih dari pertanian

konvensional yang sangat tergantung pupuk kimia ke pertanian organik dengan

penggunaan pupuk kompos hasil olahan dari pupuk kandang kotoran sapi.

Gabungan kelompok tani ini terdiri dari 5 kelompok tani yaitu kelompok tani

Marsudi Tani, Taru Mulyo, Prasojo, Ngupoyo Bogo dan Rahayu. Jumlah petani

yang tergabung dalam Gapoktan Tani Mulyo terhitung cukup banyak. Berikut

daftar petani yang tergabung dalam gapoktan:

Tabel 1. Daftar Jumlah Anggota Gapoktan Tani Mulyo Tahun 2011

Kelompok Tani Jumlah Anggota

(Orang)

1

2

3

4

5

Taru Mulyo

Marsudi Tani

Ngupoyo Bogo

Prasojo

Rahayu

119

91

49

63

30

Jumlah 352

Sumber: Data Sekunder Desa Grogol

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Gapoktan Tani Mulyo dipimpin oleh satu ketua yang membawahi 5

kelompok tani dimana setiap kelompok tani terdapat satu ketua kelompok. Rapat

pengurus gapoktan rutin dilaksanakan 1 bulan sekali dengan membahas

permasalahan – permasalahan yang ada untuk mencari solusi dan program –

program kerja yang akan dilaksanakan. Kondisi Gapoktan Tani Mulyo masih

lemah, hal ini terlihat pada aksesibilitas petani terhadap berbagai kelembagaan

layanan usaha, misalnya lemah terhadap lembaga keuangan, terhadap lembaga

pemasaran, terhadap lembaga penyedia sarana produksi pertanian, serta terhadap

sumber informasi. Selain itu, lemahnya kelembagaan ini berakibat pada sistem

pertanian tidak efisien, dan keuntungan yang diterima petani relatif rendah.

Kondisi tersebut sangat jauh dengan kondisi gapoktan yang diharapkan

sesungguhnya. Dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

273/Kpts/OT.160/4/2007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani

fungsi dari gapoktan adalah:

1. Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar

(kuantitas, kualitas, kontinuitas dan harga);

2. Penyediaan saprotan (pupuk bersubsidi, benih bersertifikat, pestisida dan

lainnya) serta menyalurkan kepada para petani melalui kelompoknya;

3. Penyediaan modal usaha dan menyalurkan secara kredit/ pinjaman kepada

para petani yang memerlukan;

4. Melakukan proses pengolahan produk para anggota (penggilingan, grading,

pengepakan dan lainnya) yang dapat meningkatkan nilai tambah;

5. Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan/menjual produk petani kepada

pedagang/industri hilir.

Gapoktan Tani Mulyo mengusahakan pertanian dan peternakan. Bidang

pertanian dengan budidaya padi sudah dilakukan sejak dahulu sedangkan usaha

peternakan baru dirintis dengan tujuan memanfaatkan kotoran sebagai pengganti

pupuk kimia. Lahan persawahan padi yang ada di Desa Grogol seluas 147 ha dan

kurang lebih 50 ha dari lahan tersebut mulai dibudidayakan padi organik. Sistem

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

integrasi terjadi antara tanaman padi, ternak sapi, Gapoktan Tani Mulyo dan

stakeholder lain yang terkait. Pola integrasi yang yang dimaksud adalah tidak

adanya limbah dari pengelolaan padi-sapi, yaitu dari budidaya padi dihasilkan

beras dan jerami, beras dikonsumsi manusia sedangkan jerami dengan

pengolahan tertentu akan dihasilkan pakan ternak sapi, sedangkan setiap harinya

sapi mengeluarkan kotoran yang akan menjadi pupuk kompos, dari pupuk

kompos tersebut akan dikembalikan ke lahan sebagai pupuk tanaman padi. Selain

menghasilkan pupuk kompos, dari bidang peternakan juga menghasilkan

ferminsa dari fermentasi urin sapi.

Untuk dapat bertahan, suatu lembaga harus mampu mengarahkan

warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu

memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan tersebut dengan

pengembangan diri dan pengembangan lembaga. Kelembagaan Gapoktan Tani

Mulyo baru merintis sebuah sistem pertanian yang mengintegrasikan tanaman

padi dengan ternak sapi pada tahun 2010. Sehingga muncul berbagai peluang

maupun hambatan sesuai dengan lingkungan sosial ekonomi setempat,

membutuhkan adanya pengembangan kelompok tani ke dalam suatu lembaga

yang jauh lebih besar. Program ini merupakan program pemerintah desa yang

baru dirintis sehingga sangat perlu dilakukan upaya pengembangan dengan

menggunakan strategi intervensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada

pendekatan perilaku manusia. Upaya pengembangan tersebut diharapkan

kelembagaan ini dapat lebih efektif dalam menjalankan kegiatannya.

Penelitian ini mengkaji mengenai permasalahan yang ada, kelemahan,

kekuatan, peluang dan ancaman dalam kelembagaan gapoktan dan bagaimana

strategi yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut

sehingga kelembagaan dapat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan

fungsinya secara optimal.

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. Rumusan Masalah

Perubahan sistem pertanian dari pertanian konvensional ke arah pertanian

yang mengintegrasikan tanaman padi dengan ternak sapi merupakan program

baru dari pemerintah Desa Grogol yang baru dirintis tahun 2010 sehingga masih

banyak hal – hal yang perlu diperbaiki. Peternakan sapi yang dikelola oleh

Gapoktan Tani Mulyo memiliki 15 ekor sapi. Kotoran yang dihasilkan sapi akan

dibuat pupuk organik, akan tetapi sampai saat ini belum dapat mencukupi

permintaan yang ada. Tenaga kerja untuk mengelola ternak dan membuat pupuk

masih kurang dikarenakan petani yang ada lebih berminat mengelola sawah

daripada ternak sehingga hanya beberapa orang saja yang mengelolanya.

Permasalahan lain yang diketahui terkait dengan kurangnya pengalaman petani

dalam berternak sapi secara berkelompok dan ketidakbiasaan petani

menggunakan pupuk organik.

Kondisi Gapoktan Tani Mulyo masih lemah, hal ini terlihat pada kurangnya

aksesibilitas petani terhadap berbagai kelembagaan layanan usaha, misalnya

lemah terhadap lembaga keuangan, terhadap lembaga penyedia sarana produksi

pertanian, serta partisipatif anggota masih kurang. Keadaan tersebut menjadikan

minimnya pengadaan alsintan, terhambatnya permodalan, ketergantungan petani

terhadap tengkulak, masih terbatasnya SDM hingga ke tingkat pemasaran produk

yang belum diatasi dengan baik. Faktor-faktor tersebut penting untuk

diidentifikasi sebagai pertimbangan dalam penetapan alternatif strategi dan

prioritas strategi dalam pengembangan kelembagaan gapoktan. Berdasarkan

uraian di atas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah kondisi kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo dalam

mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi di Desa Grogol

Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo?

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2. Alternatif strategi yang dapat diterapkan kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo

dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi di Desa

Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo?

3. Prioritas strategi yang dapat diterapkan kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo

dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi di Desa

Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui kondisi kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo dalam

mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi di Desa Grogol

Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

2. Merumuskan alternatif strategi apa saja yang dapat diterapkan kelembagaan

Gapoktan Tani Mulyo dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman

padi-ternak sapi di Desa Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

3. Menentukan prioritas strategi apa yang dapat diterapkan kelembagaan

Gapoktan Tani Mulyo dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman

padi-ternak sapi di Desa Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan tentang penelitian dan melengkapi

salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bagi lembaga Gapoktan, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan menyangkut

pengembangan kelembagaan dalam dalam mengembangkan sistem integrasi

tanaman padi-ternak sapi.

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

3. Bagi pemerintah kabupaten setempat, sebagai sumbangan pemikiran dan

bahan pertimbangan dalam pembangunan pertanian, terutama dalam

pengembangan kelembagaan yang menerapkan sistem integrasi tanaman padi-

ternak sapi.

4. Bagi pihak lain, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pustaka dalam

menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutnya.

.

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

II. LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Menurut Suharyanto (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis

Kelembagaan Model Sistem Integrasi Tanaman Kopi-Ternak Kambing diperoleh

model sistem integrasi tanaman kopi-ternak kambing merupakan salah satu

bentuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan perkebunan dalam upaya

meningkatkan pendapatan petani. Kajian bertujuan untuk : (a) mengkaji

kelembagaan pengelolaan sistem integrasi tanaman kopi-ternak kambing dan (b)

keragaan managemen dan pelaku sistem integrasi tanaman kopi- ternak kambing.

Lokasi pengkajian ditentukan secara purposive di Desa Bongancina, Kecamatan

Busungbiu, Kabupaten Buleleng yang merupakan lokasi pengkajian integrasi

tanaman kopi dengan ternak kambing. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Juni-

Agustus 2006, dengan melibatkan 30 petani responden yang merupakan petani

koperator. Pengumpulan data primer dengan menggunakan kuisioner melalui

survei wawancara disertai indepth interview, observasi dan analisis dokumen.

Data dianalisis secara deskriptif yang berbasis informasi primer. Hasil kajian

menunjukkan bahwa : keberhasilan model integrasi sangat ditentukan oleh

kekompakan anggota dan iklim organisasi yang kondusif, aturan main yang

dijalankan, kekompakan dan kredibilitas pengurus dan anggota merupakan faktor

penting dalam mewujudkan integritas anggota dan pencapaian tujuan, pemilihan

lokasi model integrasi perlu mempertimbangkan persepsi petani dan derajat aksi

kolektif untuk penyusunan strategi yang tepat. Dukungan Pemerintah Daerah

sangat berperan dalam menunjang pengembangan model kelembagaan integrasi

tanaman kopi- ternak kambing.

Penelitian yang dilakukan oleh Syahyuti (2007) mengenai Kebijakan

Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebagai Kelembagaan

Ekonomi di Pedesaan menyampaikan bahwa pengembangan kelembagaan

merupakan salah satu komponen pokok dalam keseluruhan rancangan

11

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) tahun 2005-2025.

Selama ini pendekatan kelembagaan juga telah menjadi komponen pokok dalam

pembangunan pertanian dan perdesaan. Namun, kelembagaan petani cenderung

hanya diposisikan sebagai alat untuk mengimplementasikan proyek belaka,

belum sebagai upaya untuk pemberdayaan yang lebih mendasar. Ke depan, agar

dapat berperan sebagai aset komunitas masyarakat desa yang partisipatif, maka

pengembangan kelembagaan harus dirancang sebagai upaya untuk peningkatan

kapasitas masyarakat itu sendiri sehingga menjadi mandiri. Pembentukan dan

pengembangan Gapoktan yang akan dibentuk di setiap desa, juga harus

menggunakan basis sosial capital setempat dengan prinsip kemandirian lokal,

yang dicapai melalui prinsip keotonomian dan pemberdayaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hermanto (2007) dengan judul Rancangan

Kelembagaan Tani dalam Implementasi Prima Tani di Sumatera Selatan

menyampaikan bahwa beberapa bentuk kelembagaan yang perlu ditumbuh-

kembangkan dalam Prima Tani antara lain: (1) kelembagaan keuangan mikro

pedesaan untuk mengatasi kelangkaan modal usaha dan kebutuhan konsumsi, (2)

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk mengatasi berbagai masalah yang

dihadapi oleh petani dalam mengembangkan usaha agribisnisnya, (3)

kelembagaan klinik agribisnis yang ditujukan untuk memberdayakan masyarakat

petani dalam mewujudkan sistem kehidupan yang lebih baik dan (4)

kelembagaan kemitraan bermediasi dalam rangka membantu peningkatan

pendapatan petani melalui peningkatan efsiensi sistem pemasaran. Implementasi

dari masing-masing kelembagaan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan

Agribisnis Industrial Pedesaan (AIP), yang didukung oleh Sistem Usahatani

Intensifikasi dan Diversifikasi (SUID) secara optimal dan berkelanjutan dalam

upaya meningkatkan pendapatan petani secara bertahap dan nyata dari tahun ke

tahun.

Menurut dalam penelitiannya berjudul Strategi pengembangan Produksi

Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) di Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pada KUB “Pemuda Tani Sukoharjo” di Kecamatan Bendosari Kabupaten

Sukoharjo) diperoleh alternatif strategi pengembangan meliputi :

a. Melakukan manajemen dana pinjaman dari KUB PTS (Kelompok Usaha

Bersama Pemuda Tani Sukoharjo) dan adopsi teknologi peningkatan

produksi guna mendukung peningkatan hasil buah naga merah

b. Menjaga hubungan dengan mitra bisnis dan penyedia saprodi serta

pemanfaatan sumber daya alam yang ada untuk menunjang perluasan lahan

budidaya dengan dukungan dari pemerintah

c. Optimalisasi pemberdayaan dan pelatihan, peningkatan fungsi kontrol, serta

perbaikan sarana dan prasarana lokasi budidaya

d. Membentuk tim pengendalian teknis serta peningkatan pemasaran hasil

produk olahan buah naga merah melalui promosi produk unggulan spesifik

lokasi disertai dengan koordinasi antara instansi yang terkait dalam rangka

permodalan dan pengembangan pasar produk olahan buah naga merah

e. Menjaga hubungan baik antar petani dalam urusan permodalan, teknis

budidaya dan penjualan hasil produksi, dan memberikan pendampingan

teknis budidaya yang menguntungkan agar petani semakin percaya

f. KUB-PTS (Kelompok Usaha Bersama Pemuda Tani Sukoharjo) sudah

saatnya memanfaatkan informasi untuk mengetahui teknologi modern dalam

budidaya dan promosi keunggulan buah naga merah

g. Meningkatkan kualitas sumber daya petani secara teknis maupun non teknis

melalui kegiatan pembinaan rutin untuk memaksimalkan dan menjaga

kontinuitas produksi serta daya saing buah naga merah

h. Menjalin kerjasama dengan masyarakat sekitar dalam rangka menjaga

keharmonisan dan menambah kesempatan kerja.

Sedangkan prioritas strategi pengembangan dengan analisis Matrik QSP

adalah meningkatkan kualitas sumberdaya petani secara teknis maupun non

teknis melalui kegiatan pembinaan rutin untuk memaksimalkan dan menjaga

kontinuitas produksi serta daya saing buah naga merah.

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Berdasarkan penelitian mengenai Strategi Pengembangan Produksi Buah

Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) di Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus pada

KUB “Pemuda Tani Sukoharjo” di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo)

mempunyai kesamaan dalam penelitian ini khususnya dalam tema judul dan

metode yang digunakan yaitu strategi pengembangan dengan metode SWOT.

Sedangkan penelitian mengenai Analisis Kelembagaan Model Sistem Integrasi

Tanaman Kopi – Ternak Kambing mempunyai kesamaan dengan penelitian ini

khususnya dalam objek yang diteliti yaitu sebuah kelembagaan dengan sistem

integrasi tanaman-ternak. Penelitian yang berjudul Kebijakan Pengembangan

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebagai Kelembagaan Ekonomi di

Pedesaan juga memiliki kesamaan dalam objek yang diteliti yaitu gapoktan, dan

penelitian yang berjudul Rancangan Kelembagaan Tani dalam Impementasi

Prima Tani di Sumatera Selatan mengkaji mengenai kelembagaan sehingga dapat

dijadikan acuan dalam penelitian ini.

B. Tinjauan Pustaka

1. Kelembagaan

a. Arti Kelembagaan

Dalam pengertian sehari-hari kelembagaan dapat diartikan dalam

arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit kelembagaan sering

diartikan sebatas entitas kelompok organisasi yaitu himpunan individu

yang sepakat untuk menetapkan dan mencapai tujuan bersama. Tetapi

dalam arti luas kelembagaan mencakup nilai-nilai, aturan, budaya dll.

Berkaitan dengan persyaratan kelembagaan tersebut, tercakup

didalamnya adalah kelembagaan yang dikembangkan oleh instansi

pemerintah, petani sendiri, pihak swasta dan Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM).

1. Kelembagaan petani, berupa kelompok tani, gabungan kelompok

tani dan koperasi

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Kelembagaan pemerintah, dalam bentuk kelembagaan penyuluhan

baik itu tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan

desa/kelurahan.

3. Kelembagaan swasta, yang bergerak di bidang pengadaan sarana

produksi, keuangan dan pengangkutan

4. Kelembagaan LSM, yang bergerak di bidang pengujian dan

penyuluhan

(Mardikanto, 2007).

Institusi atau kelembagaan terdiri atas regulasi yang berdasarkan

norma dan unsur budaya yang saling berhubungan dengan sumber daya

dan aktivitas didalamnya, dengan tujuan stabilisasi sosial. Definisi

kelembagaan yaitu sejumlah gagasan yang akan membongkar,

menguraikan dan merinci unsur-unsur simbolis, material dan aktivitas

sosial yang memperlihatkan apa yang institusi miliki dan

membedakannya dengan institusi lain. Institusi secara relatif

berkembang untuk menjadi beberapa generasi ke depan (Japesson,

1991) dalam (Scott, 2008). Institusi atau lembaga memiliki pilar

berdasarkan norma dan budaya yang masing--masing menjadi ciri

khasnya. Regulasi, norma dan budaya, ketiga unsur tersebut

memberikan sanksi yang tertulis maupun tidak tertulis bagi

pelanggarnya (Hoffman, 1997) dalam (Scott, 2008).

Unsur-unsur kelembagaan meliputi institusi yang merupakan

landasan untuk membangun tingkah laku sosial masyarakat, norma

tingkah laku yang mengakar dalam masyarakat dan diterima secara luas

untuk melayani tujuan bersama yang mengandung nilai tertentu dan

menghasilkan interaksi antar manusia yang terstruktur, peraturan dan

penegakan aturan atau hukum aturan dalam masyarakat yang

menfasilitasi koordinasi dan kerjasama dengan dukungan tingkah laku,

hak dan kewajiban anggota, kode etik, kontrak, pasar, hak milik

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

(property rights atau leadership), organisasi, insentif untuk

menghasilkan tingkah laku yang diinginkan (Djogo et al., 2003).

Sistem kelembagaan merupakan suatu sistem kompleks, rumit,

abstrak yang mencangkup ideologi, hukum, adat istiadat, aturan,

kebiasaan yang tidak terlepas dari lingkungan. Kelembagaan

mempunyai peran sangat penting dalam memecahkan masalah-masalah

nyata dalam pembangunan (Taylor, 1980) dalam (Zakaria, 1992).

Kelembagaan secara evolusi tumbuh dari masyarakat atau memang

sengaja dibentuk. Namun pada hakekatnya bentuk kelembagaan

mengatur 3 hal esensial yaitu penguasaan, pemanfaatan, transfer

teknologi. Keragaan merupakan dampak dari berkembangnya suatu

institusi sangat tergantung kepada bagaimana institusi tersebut mengatur

hal-hal tersebut (Rachman, 2009).

b. Kelembagaan dan Organisasi

Menurut Uphoff (1986) dalam Syahyuti (2003), istilah

kelembagaan dan organisasi sering membingungkan dan

interchangeably. Senada dengan Wiradi (1995) dalam Syahyuti (2003)

mengatakan bahwa kelembagaan dan organisasi adalah berbeda. Karena

itulah aspek yang diamati juga berbeda, yaitu aspek institusi : pola-pola

kelakuan, norma-norma yang ada, fungsi dan tata kelakuan, dan

kebutuhan yang menjadi orientasi dari kemapanan pola-pola kelakuan

tersebut. Sedangkan aspek organisasi: struktur umum, struktur

kewenangan atau kekuasaan, alokasi sumber daya, aspek-aspek

solidaritas, hubungan kegiatan dengan tujuan. Selanjutnya Syahyuti

(2005) memperjelas ketidaksamaan pemaknaan terjadi karena setiap ahli

memiliki titik pandang yang berbeda dalam membahasnya, terutama

pada masa-masa awal perkembangan sosiologi. Namun sejak era 50an

sesungguhnya sudah terlihat adanya perbedaan yang tegas antara

kelembagaan (sosial institutions) dan organisasi (sosial organization).

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Syahyuti (2003) dalam setiap kelembagaan dapat dibagi menjadi 2

bagian yaitu apa yang disebut dengan aspek kelembagaan (perilaku

(proses sosial) yang kaitannya dengan nilai, aturan dan norma, kajian

lebih jauh berkenaan dengan kepercayaan, ide, gagasan, keinginan,

kebutuhan) dan aspek keorganisasian (struktur dimana inti kajiannya

adalah peran dan kajian lebih jauh tentang peran, aktivitas, hubungan

antar peran, integrasi sosial, struktur kewenangan kekuasaan, hubungan

kegiatan dengan tujuan, aspek solidaritas, pola kekuasaan dan lain-lain).

Pembedaan suatu kelembagaan menjadi dua aspek ini merupakan jalan

terbaik agar dapat menganalisa secara mendalam. Pembedaan ini dirasa

sangat berguna untuk kepentingan penelitian. Penelaahan yang lebih

detail pada aspek keorganisasian misalnya maka dapat mempelajari

mengapa teknologi baru diadopsi oleh sebagian petani, bagaimana

struktur kekuasaan pada suatu komonitas tertentu, bagaimana

keanggotaan suatu kelompok usaha di suatu daerah direkrut atau

dampak dari keberadaan keluarga luas terhadap mobilitas pekerjaan

disuatu daerah tertentu.

Organisasi merupakan unsur yang kompleks. Terlalu kompleks

untuk menganalisis dalam satu waktu. Untuk membuat menganalisis

sebuah organisasi dibutuhkan semacam skema dan skema tersebut harus

available. Ini adalah penyederhanaan karena tidak menunjukan interaksi

tetapi logis dan mencakup sebagian besar subjek (Smith, 1991).

Selanjutnya berdasarkan Hudgson (2004) interaksi antara lembaga dan

organisasi yang membentuk evolusi kelembagaan ekonomi. Jika

institusi adalah aturan main, organisasi dan pengusaha mereka adalah

pemain. Organisasi terdiri dari kelompok-kelompok individu yang

terikat kebersamaan oleh beberapa tujuan yang sama untuk mencapai

tujuan tertentu. Ada 4 dimensi untuk mempelajari suatu kelembagaan

menurut Mackey dalam Syahyuti (2004), yaitu (1) Kondisi lingkungan

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

eksternal yaitu lingkungan sosial dimana suatu kelembagaan hidup yang

dapat menjadi pendorong dan sekaligus pembatas seberapa jauh

kelembagaan dapat beroperasi. Lingkungan yang dimaksud berupa

kondisi politik pemerintahan, sosiokultur, teknologi, kondisi

perekonomian, stakeholders, infrastruktur, serta kebijakan terhadap

pengelolaan sumber daya alam. 2) Motivasi kelembagaan terdapat 4

aspek yang bisa dipelajari yaitu sejarah kelembagaan, misi yang telah

diembannya, kultur yang menjadi pegangan dalam bersikap dan

berprilaku anggotannya, serta pola penghargaan yang dianut. 3)

Kapasitas kelembagaan pada bagian ini dipelajari bagaimana

kemampuan kelembagaan untuk mencapai tujuan yang dapat diukur

melalui strategi kepemimpinan yang dipakai, perencanaan program,

manajemen dan pelaksanaannya alokasi sumber daya alam yang

dimiliki, dan hubungan dengan pihak luar. Sedangkan (4) adalah

kinerja kelembagaan yang meliputi keefektifan dalam mencapai

tujuannya, efisiensi penggunaan sumber daya dan keberlanjutan

kelembagaan berinteraksi dengan para kelompok kepentingan diluarnya.

2. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

Departemen Pertanian (2008) mendefinisikan Gabungan Kelompok

Tani (Gapoktan) sebagai kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung

dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.

Gapoktan terdiri atas kelompok tani yang ada dalam wilayah suatu wilayah

administrasi desa atau yang berada dalam satu wilayah aliran irigasi petak

pengairan tersier.

Pengembangan Gapoktan dilatarbelakangi oleh kenyataan kelemahan

aksesibilitas petani terhadap berbagai kelembagaan layanan usaha, misalnya

lemah terhadap lembaga keuangan, terhadap lembaga pemasaran, terhadap

lembaga penyedia sarana produksi pertanian, serta terhadap sumber

informasi. Pada prinsipnya, lembaga Gapoktan diarahkan sebagai sebuah

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kelembagaan ekonomi, namun diharapkan juga mampu menjalankan fungsi-

fungsi lainnya. Terhadap pedagang saprotan maupun pedagang hasil-hasil

pertanian, Gapoktan diharapkan dapat menjalankan fungsi kemitraan dengan

adil dan saling menguntungkan. Namun demikian, jika Gapoktan dinilai

lebih mampu menjalankan peranannya dibandingkan dengan kios saprodi

ataupun pedagang pengumpul, maka Gapoktan dapat menggantikan peranan

mereka (Syahyuti, 2007).

Peraturan Mentri Pertanian (2007) menjelaskan bahwa penggabungan

kelompok tani ke dalam GAPOKTAN dilakukan agar kelompoktani dapat

lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam penyediaan sarana produksi

pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani ke sektor hulu

dan hilir, pemasaran serta kerja sama dalam peningkatan posisi tawar.

GAPOKTAN melakukan fungsi-fungsi, sebagai berikut :

1. Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan

pasar (kuantitas, kualitas, kontinuitas dan harga);

2. Penyediaan saprotan (pupuk bersubsidi, benih bersertifikat, pestisida

dan lainnya) serta menyalurkan kepada para petani melalui

kelompoknya;

3. Penyediaan modal usaha dan menyalurkan secara kredit/ pinjaman

kepada para petani yang memerlukan;

4. Melakukan proses pengolahan produk para anggota (penggilingan,

grading, pengepakan dan lainnya) yang dapat meningkatkan nilai

tambah;

5. Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan/menjual produk petani

kepada pedagang/industri hilir.

Gapoktan yang kuat dan mandiri dicirikan antara lain :

1. Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan

secara berkala dan berkesinambungan;

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2. Disusunannya rencana kerja gapoktan secara bersama dan dilaksanakan

oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir

pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipasi;

3. Memiliki aturan/norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama.

4. Memiliki pencatatan/pengadministrasian setiap anggota organisasi yang

rapih;

5. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir;

6. Memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar;

7. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha

para petani umumnya dan anggota kelompoktani khususnya;

8. Adanya jalinan kerjasama antara Gapoktan dengan pihak lain;

9. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau

penyisihan hasil usaha/kegiatan Gapoktan.

Pemantapan Gapoktan berbagai strategi yang semestinya ditempuh

adalah: Pertama kelembagaan adalah sebuah opsi bukan keharusan. Apapun

kelembagaan yang akan diintroduksikan di perdesaan, mestilah terlebih

dahulu merumuskan apa kegiatan yang akan dijalankan, baru kemudian

dipilih apa wadah yang dibutuhkan. Jadi, rumuskan dulu aktivitasnya, lalu

tentukan wadahnya. Kedua, sediakan waktu yang cukup untuk

mengembangkan kelembagaan. Pihak pelaksana mesti mampu

menyesuaikan diri dengan kelembagaan petani yang akan dikembangkan.

Ketiga, perlu dihindari sikap yang memandang desa sebagai satu unit

interaksi sosial ekonomi yang otonom dan padu. Meskipun Gapoktan

bekerja dalam satu unit desa, namun perlu dibangun jejaring sosial (sosial

network) dengan Gapoktan lain. Keempat, Gapoktan lebih banyak berperan

di luar aktivitas produksi atau usahatani, karena kegiatan tersebut telah

dijalankan oleh kelompok-kelompok tani serta petani secara individual.

Untuk terlihat dalam mekanisme pasar, maka Gapoktan harus merancang

diri sebagai sebuah kelembagaan ekonomi dengan beberapa karakteristiknya

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

adalah mengutamakan keuntungan, efesien, kalkulatif, dan menciptakan

relasi-relasi yang personal dengan mitra usaha. Kelima, Gapoktan hanyalah

salah satu komponen dalam pemantapan kelembagaan masyarakat

perdesaan. Lebih khusus lagi, Gapoktan hanya bergerak di bidang pertanian.

Dengan demikian, pemantapan Gapoktan haruslah berada dalam kerangka

strategi yang lebih besar.

3. Sistem Integrasi Tanaman Ternak

Model integrasi tanaman-ternak adalah suatu model pertanian dimana

tidak ada limbah yang terbuang, karena limbah dari satu kegiatan usaha

digunakan sebagai input untuk kegiatan usaha lain. Dengan kata lain terdapat

peranan komplementer dan juga suplementer di dalam produksi pertanian

dimana ternak menjadi sarana penting untuk mengatasi resiko dan daur

ulang biomassa sehingga dapat berintegrasi secara baik dengan berbagai

tanaman. Penggunaan model integrasi tanaman ternak meningkatkan

efisiensi penggunaan komponen produksi karena lebih banyak menggunakan

input dari limbah usahatani (pakan dari jerami ataupun pupuk kotoran sapi).

Keunggulannya karena input yang digunakan dalam proses produksi lebih

beragam (diversifikasi sumberdaya produksi) yang lebih menekankan pada

input sendiri sehingga kontinuitasnya lebih terjamin. Lebih lanjut hal ini

akan berdampak teknis ekonomis, karena mengurangi ketergantungan energi

kimia dan energi biologi serta masukan sumberdaya lainnya dari luar yang

harganya mahal dan cenderung tidak ramah lingkungan. Secara tidak

langsung, model ini juga meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja,

baik karena penggunaan tenaga kerja ternak ataupun manfaat positif dari

pupuk organik yang menyebabkan tanah tetap subur sehingga biaya

pengolahan tanah lebih kecil / murah (Barokah, 2010).

Integrasi tanaman dan ternak dimaksudkan untuk mendukung

pertanian berkelanjutan, penggunaan sumber daya alam secara optimal dan

efisiensi penggunaan lahan dalam upaya peningkatan pendapatan. Telah kita

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

sadari bersama bahwa ternak memberikan kontribusi yang besar terhadap

kesejahteraan petani, namun hingga kini peranan ternak tersebut dalam

usahatani belum dimanfaatkan secara maksimal oleh sebagian besar petani.

Ternak ruminansia dapat memanfaatkan hasil ikutan dan sisa hasil pertanian

untuk kebutuhan pakannya (Subiharta, 2006).

Perpaduan antara tanaman dan hewan dalam suatu usaha tani bukan

hanya suatu koleksi acak sumberdaya genetik. Tiap spesies harus sesuai

dengan lingkungan biofisik dan sosioekonomi usahatani tersebut dan harus

menunjukan fungsi produktif, reproduktif, protektif dan sosial, atau suatu

kombinasi dari semua itu. Spesies dan varietas dipilih untuk memenuhi

kebutuhan subsisten dan sering juga untuk dijual, diantara tujuan-tujuan lain

yang mungkin ada dalam rumah tangga petani. Untuk mengoptimalkan

kelangsungan usahatani, keluarga petani harus memilih dan memadukan

tanaman dan hewannya sedemikian rupa sehingga usahatani sebagai suatu

keseluruhan terpadu menjadi lebih dari sekedar kumpulan organism

perseorangan didalamnya. Dibutuhkan sumberdaya genetik yang

menunjukan fungsi yang saling melengkapi dan bisa dikombinasikan

sehingga berinteraksi dalam sinergi, bukannya bersaing satu sama lain.

Dalam hampir semua kasus, pilihan yang seksama pada tanaman dan hewan

yang saling berhubungan menghasilkan suatu sistem usahatani dengan

keanekaragaman sumberdaya genetik yang tinggi (Reijntjes, 1999).

Keberadaan ternak akan membuat siklus sistem produksi dapat

berlangsung secara tertutup. Artinya, siklus zat-zat makanan dan biomassa

menjadi tertutup, meskipun dalam batas-batas tertentu masih diperlukan

input dari luar. Limbah padi dan palawija berupa jerami bisa dimanfaatkan

untuk pakan. Begitu pula limbah sapi atau kerbau (berupa kotoran atau urin)

bisa dijadikan pupuk bagi tanaman padi atau palawija. Dengan integrasi

sederhana ini, petani bisa memperoleh pendapatan baru dari ternak sapi,

sekaligus menekan biaya untuk pupuk (Guntoro, 2011).

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Sistem pasokan hara terpadu bersama-sama dengan daur ulang pupuk

organik diharapkan mampu untuk menanggulangi kekurangan hara di dalam

tanah. Sumber hara terbarukan seperti bahan organik dan hara dari sumber

biologi yang lain banyak membantu menjembatani kekurangan hara. Potensi

ketersediaan hara yang berasal dari limbah pertanaman, limbah ternak,

pupuk kandang, kompos, vermikompos dan pupuk hijau perlu diperhatikan

kembali dan digalakan pemakaiannya. Pupuk hayati merupakan komponen

utama dalam mendorong pengelolaan hara secara terpadu (Sutanto, 2009).

4. Definisi Strategi

Strategi adalah rencana berskala besar dengan orientasi ke masa depan

untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi mencapai tujuan

perusahaan. Strategi mencerminkan pengetahuan perusahaan mengenai

bagaimana, kapan dan dimana perusahaan akan bersaing, dengan siapa

sebaiknya bersaing dan untuk tujuan apa perusahaan harus bersaing

(Pearce and Robinson, 2008).

Penerapan strategi pada suatu organisasi atau perusahaan terkait erat

dengan kerumitan dan ketidakpastian yang dihadapi, disamping tujuan

utama. Oleh karena itu pelaksanaannya harus benar-benar memperhatikan

beberapa pertimbangan diantarannya adalah perkembangan lingkungan

eksternal (Lukiastuti dan Hamdani, 2011).

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan atau respon secara

terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta

kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.

Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang.

Strategi merupakan tujuan jangka panjang, serta pendayagunaan dan alokasi

semua sumberdaya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut

(Rangkuti, 2006).

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

5. Perumusan Strategi

Perumusan strategi mencakup identifikasi peluang dan ancaman

eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal,

penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif dan

pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan salah satu dari aspek

utama manajemen strategi adalah bahwa lembaga perlu merumuskan

berbagai strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang eksternal dan

menghindari atau meminimalkan dampak ancaman esternal. Karena alasan

ini, identifikasi, pengawasan, dan evaluasi peluang dan ancaman eksternal

sangat penting bagi keberhasilan. Mengidentifikasi serta mengevaluasi

kekuatan dan kelemahan organisasional dalam wilayah-wilayah fungsional

merupakan sebuah aktivitas manajemen strategis yang esensial. Organisasi

berjuang untuk menjalankan strategi yang mampu untuk mengadakan

kekuatan internal sekaligus meniadakan kelemahan internal (David, 2009).

a. Analisis Faktor Internal

Kekuatan dan kelemahan internal adalah segala kegiatan dalam

kendali organisasi yang bisa dilakukan dengan sangat baik atau buruk.

Kekuatan dan kelemahan tersebut ada dalam kegiatan manajemen,

pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan

pengembangan serta sistem informasi manajemen di setiap lembaga.

Faktor-faktor internal dapat ditentukan dengan banyak cara, termasuk

dengan menghitung rasio, mengukur kerja, dan membandingkan dengan

prestasi masa lalu atau dengan rata-rata industri (David,2009).

Analisis kekuatan dan kelemahan merupakan kebalikan dari peluang

dan ancaman. Kekuatan dan kelemahan merupakan faktor-faktor dalam

atau internal. Kekuatan perusahaan menunjukan kemungkinan dan adanya

beberapa strategi tertentu yang akan berhasil sedangkan kelemahan

perusahaan menunjukan bahwa terdapat hal-hal yang harus diperbaiki

(Kotler, 1992).

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

b. Analisis Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan gambaran dari keadaan yang

mempengaruhi pilihan strategis perusahaan namun secara tipikal berapa

di luar kemampuan pengendalian perusahaan. Ia terdiri atas faktor

ekonomi makro, kultural, politik, yuridis legal, sikap serta penerimaan

masyarakat, nilai yang dianut oleh suatu suku atau bangsa, pendidikan

dan pemerintahan. Aspek-aspek ini memang sulit dikendalikan oleh suatu

organisasi atau perusahaan karena memiliki daya determinasi yang besar

sehingga perusahaan atau organisasi itu harus melakukan adaptasi

dengannya (Lukiastuti dan Hamdani, 2011).

c. Matiks IFE dan EFE

Matrik Evaluasi Faktor Internal (IFE) merupakan alat perumusan

strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan

utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan

untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area

tersebut. Sedangkan Matrik Evaluasi Faktor Eksternal (Matrik EFE)

memungkinkan para penyusun strategi untuk meringkas dan

mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis,

lingkungan, politik, pemerintahan, hokum, teknologi, dan kompetitif

(David, 2009).

Umar (2001) menyatakan bahwa matrik IFE (Internal Factor

Evaluation) digunakan untuk mengetahui faktor internal perusahaan

berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data

dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa

fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM,

pemasaran, sistem informasi, dan produksi/operasi. Sedangkan matrik

EFE (External Factor Evaluation) digunakan untuk mengevaluasi faktor-

faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk

menganalisis hal-hal menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya,

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi,

persaingan di pasar industri di mana perusahaan berada, serta data

eksternal relevan lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal

berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap

perusahaan.

d. Matrik Internal-Eksternal (IE)

Matrik IE merupakan alat untuk menentukan posisi suatu

perusahaan didasarkan pada analisis internal eksternal perusahaan. Matrik

ini dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak

strategis yang berbeda (David, 2009).

Matrik Internal Eksternal (IE) ini dikembangkan dari model

General Electric (GE-Model). Parameter yang digunakan meliputi

parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang

dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh

strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail (Rangkuti, 2006).

e. Matrik SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan

pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses

pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan

misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian

perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis dalam

kondisi saat ini (Rangkuti, 2006).

Matrik SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-

faktor strategis perusahaan. Matrik ini menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal dihadapi perusahaan dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matrik

SWOT ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi.

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Strategi S-O menuntut perusahaan mampu memanfaatkan peluang

melalui kekuatan internalnya. Strategi W-O menuntut perusahaan untuk

meminimalkan kelemahan dalam memanfaatkan peluang. Strategi S-T

merupakan pengoptimalan kekuatan dalam menghindari ancaman dan W-

T menitikberatkan pada upaya meminimalkan kelemahan dan

menghindari ancaman (Rangkuti, 2006).

Dengan mengevaluasi pada data internal dan eksternal perusahaan

memiliki tujuan memperoleh informasi mengenai adanya peluang-

peluang (opportunities) dan ancaman-ancaman (thereats) dari lingkungan

eksternal serta untuk mngidentifikasikan kekuatan (strengths) dan

kelemahan (weaknesses) yang harus dibenahi dari lingkungan internal.

Setelah menganalisis SWOT adalah memformulasikan strategi dan

menentukan alternatif-alternatif pilihan strategi yang akan dijalankan.

Tidak semua alternatif tersebut ditetapkan sebagai rencana strategi yang

akan dijalankan, tergantung yang paling layak/feasible (Rangkuti, 2011).

f. Matriks QSP

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM ) merupakan teknik

yang secara obyektif dapat menetapkan strategi alternative yang

diprioritaskan. Sebagai suatu teknik, QSPM memerlukan good intuitive

judgement (Iskandarini, 2002).

QSPM adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi

untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif,

berdasarkan key success factors internal eksternal yang telah

diidentifikasikan sebelumnya. Jadi secara konseptual, tujuan QSPM

adalah untuk menetapkan ketertarikan relatif (relative attractiveness) dari

strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan

strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan.

Seperti alat analisis untuk memformulasikan strategi lainnya, QSPM juga

membutuhkan intuitif judgement yang baik (Umar, 2001).

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

QSPM terdiri dari kolom faktor-faktor kunci eksternal dan internal

yang diperoleh dari matriks EFE, bobot, baris teratas terdiri dari strategi

alternatif yang layak yang dibagi dalam kolom-kolom dimana setiap

kolomnya berisi nilai daya tarik dan total daya tarik, serta paling bawah

yaitu jumlah total daya tarik. Total nilai daya tarik merupakan kali

kolom bobot dan nilai daya tarik setiap baris. Total nilai daya tarik

menunjukkan daya tarik relatif setiap strategi alternatif dengan hanya

mempertimbangkan dampak dari faktor sukses kritis dari baris tersebut.

Semakin tinggi total daya tarik mengungkapkan strategi mana yang

paling menarik. Dalam setiap kolom strategi dengan cara menjumlahkan

total nilai daya tarik dalam setiap kolom strategi QSPM. Semakin tinggi

nilai menunjukkan strategi itu semakin menarik dengan

mempertimbangkan semua faktor sukses kritis relevan yang dapat

mempengaruhi keputusan strategi (David, 2002).

C. Kerangka Berfikir Pendekatan Masalah

Program pengembangan sistem pertanian integrasi tanaman padi – ternak

sapi mulai dirintis di Desa Grogol Kecamatan Weru oleh gabungan kelompok

tani Tani Mulyo. Sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi terdiri dari komponen

budidaya tanaman padi, budidaya ternak sapi, pengolahan limbah oleh

stakeholder yang terkait. Penerapan teknologi pada masing-masing komponen

merupakan faktor penentu keberhasilan sistem integrasi tersebut. Disamping itu

keberhasilan petani dalam penerapan sistem integrasi tanaman ternak perlu

didukung oleh kelembagaan yang kuat.

Pengembangan sebuah kelembagaan yang sedang dirintis diperlukan

strategi yang sesuai dengan kondisi lingkungan sosial ekonomi setempat. Berikut

tahap – tahap yang diperlukan dalam menyusun sebuah strategi yang tepat:

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1. Analisis Identifikasi Faktor-Faktor Internal dan Eksternal

Langkah awal yang harus dilaksanakan adalah melihat kondisi dari

kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo. Keadaan kondisi dapat diketahui dengan

melihat kekuatan dan kelemahan dari lembaga serta peluang dan ancaman

yang sedang dihadapi. Keberadaan suatu usaha akan dipengaruhi oleh keadaan

lingkungan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Pengaruh

tersebut terdiri dari faktor-faktor yang menentukan dan berperan dalam

membantu menumbuhkembangkan suatu usaha dan keputusan atau kebijakan

yang diambil lembaga tersebut dalam menjalankan kegiatannya.

Analisis faktor eksternal adalah suatu proses yang digunakan perencana

strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang dan

ancaman lembaga. Sedangkan analisis lingkungan internal adalah suatu proses

yang digunakan perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam

menentukan kekuatan dan kelemahan lembaga sampai pada pangkalnya.

Dalam penelitian ini faktor eksternal yang dianalisis adalah lingkungan

ekonomi (pasar, modal), infrastruktur dan dukungan fasilitas, kebijakan

pemerintah, lingkungan sosial (adat dan budaya) di Gapoktan Tani Mulyo.

Analisis eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

menjadi peluang dan ancaman bagi usaha, selanjutnya faktor-faktor strategi

tersebut dianalisis menggunakan matriks EFE (External Factor Evaluation)

yaitu suatu pendekatan untuk menyusun profil peluang dan ancaman.

Faktor internal meliputi segala kegiatan yang mendukung operasional

suatu kegiatan. Faktor internal yang diteliti adalah sumber daya manusia dan

alam, aspek keorganisasian, aspek kelembagaan dan teknologi di Gapoktan

Tani Mulyo. Selanjutnya faktor-faktor tersebut dianalisis dengan

menggunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) yaitu suatu

pendekatan untuk menyusun profil kekuatan dan kelemahan.

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2. Alternatif Strategi

Tahap selanjutnya setelah melakukan analisis terhadap faktor eksternal

dan internal maka dilakukan analisis Matriks Internal Eksternal (IE) yang

dimaksudkan untuk mengetahui posisi dan untuk memperoleh strategi yang

lebih detail menggambarkan posisi bersaing pada 9 sel yang menyatakan

alternatif strategi. Matrik SWOT ini akan menghasilkan beberapa alternatif

strategi dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Kemudian hasil dari kedua matrik pada tahap matching stage tersebut dapat

dipadukan sehingga diperoleh alternatif strategi yang terpilih.

3. Prioritas Strategi Usaha

Dari beberapa alternatif strategi yang dapat diterapkan, perlu dilakukan

penilaian atau evaluasi untuk memutuskan prioritas strategi yang harus

dilaksanakan. Pada tahap pemilihan strategi atau keputusan ini alat analisis

kuantitatif yang digunakan adalah QSPM. QSPM memungkinkan perencanaan

strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara obyektif. Dalam matriks

ini bisa menerapkan strategi yang terlebih dahulu harus dilaksanakan dengan

melihat jumlah total daya tarik paling tinggi. Adapun strategi yang dihasilkan

harus sesuai dengan visi, dan misi yang ada.

Berdasar hal tersebut, dapat disusun bagan alur penelitian sebagai

kerangka berfikir pendekatan masalah sebagai berikut:

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Gambar 1. Kerangka Berfikir Pendekatan Masalah

Gabungan Kelompok Tani

“ Tani Mulyo”

Identifikasi Faktor Eksternal dan Faktor

Internal Kelembagaan

Faktor Eksternal:

- Lingkungan Ekonomi

(Pasar, Modal)

- Infastruktur dan Dukungan

Fasilitas

- Pemerintah

- Lingkungan Sosial (adat

dan budaya)

Faktor Internal:

- SDM dan SDA

- Aspek Keorganisasian

- Aspek Kelembagaan

- Teknologi

Tahap Masukan IFE EFE

(IE Matriks)

Alternatif Strategi Pengembanagn

(SWOT Matriks)

Prioritas Strategi Pengembangan

(QSPM)

Sistem Integrasi Tanaman Padi – Ternak Sapi

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

D. Pembatasan Masalah

1. Penelitian ini dilakukan pada Kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo di Desa

Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

2. Faktor eksternal meliputi lingkungan ekonomi (pasar, modal), infrastruktur

dan dukungan fasilitas, pemerintah, lingkungan sosial (adat dan budaya) di

Kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo di Desa Grogol Kecamatan Weru

Kabupaten Sukoharjo.

3. Faktor internal meliputi sumber daya manusia dan alam, aspek

keorganisasian, aspek kelembagaan dan teknologi Gapoktan Tani Mulyo di

Desa Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

4. Analisis faktor internal dan faktor eksternal menggunakan analisis kualitatif

yang disajikan dari hasil wawancara dengan responden dan hasil pengamatan

selama penelitian.

5. Alat analisis yang digunakan adalah EFE dan IFE, Matrik IE, SWOT dan

QSPM.

E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel

1. Kelembagaan adalah kelompok organisasi yaitu himpunan individu yang

sepakat untuk menetapkan dan mencapai tujuan bersama

2. Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Tani Mulyo yaitu kumpulan 5

kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala

ekonomi dan efisiensi usaha di Desa Grogol Kecamatan Weru Kabupaten

Sukoharjo.

3. Integrasi tanaman padi-ternak sapi adalah kegiatan pertanian yang

menghubungkan tanaman padi-ternak sapi dimana dalam pengelolaannya

tidak ada limbah yang terbuang, karena limbah dari satu kegiatan usaha

digunakan sebagai input untuk kegiatan usaha lain.

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

4. Strategi adalah suatu tindakan yang dilakukan sebagai respon terhadap

peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang

dapat mampengaruhi keberlanjutan suatu lembaga.

5. Pengembangan adalah suatu proses pembangunan secara bertahap dan

teratur yang menjurus kesasaran yang dikehendaki

6. Strategi Pengembangan merupakan respon secara terus-menerus maupun

adaptif terhadap peluang dan ancaman dari faktor eksternal serta kekuatan

dan kelemahan dari faktor internal yang dapat mempengaruhi pengembagan

dari objek yang akan diteliti di masa mendatang.

7. Kelemahan adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam lembaga dan

merupakan keterbatasan bagi lembaga tersebut dalam mengembangkan

tujuannya.

8. Kekuatan adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam lembaga dan

merupakan keunggulan bagi lembaga tersebut untuk mengembangkan

lembaganya.

9. Faktor eksternal adalah suatu lingkungan yang meliputi faktor-faktor di luar

usaha yang dapat mempengaruhi kinerja dan tidak dapat dikendalikan.

Lingkungan eksternal meliputi lingkungan ekonomi (pasar, modal),

infrastruktur dan dukungan fasilitas, pemerintah, lingkungan sosial (adat dan

budaya) di Gapoktan Tani Mulyo.

10. Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat di dalam lembaga yang

mempengaruhi kinerja lembaga secara keseluruhan dan dapat dikendalikan

oleh lembaga. Faktor-faktor internal tersebut meliputi sumber daya manusia

dan alam, aspek keorganisasian, aspek kelembagaan dan teknologi di

Gapoktan Tani Mulyo.

11. Aspek keorganisasian mengkaji mengenai struktur dimana inti kajiannya

adalah peran dan kajian lebih jauh tentang peran, aktivitas, hubungan antar

peran, integrasi sosial, struktur kewenangan kekuasaan, hubungan kegiatan

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dengan tujuan, aspek solidaritas, pola kekuasaan dan lain-lain

(Syahyuti, 2003).

12. Aspek kelembagaan mengkaji mengenai perilaku (proses sosial) yang

kaitannya dengan nilai, aturan dan norma, kajian lebih jauh berkenaan

dengan kepercayaan, ide, gagasan, keinginan, kebutuhan (Syahyuti, 2003).

13. Analisis faktor internal adalah suatu proses yang digunakan perencana

strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan kekuatan dan

kelemahan lembaga sampai pada pangkalnya.

14. Analisis faktor eksternal adalah suatu proses yang digunakan perencana

strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang dan

ancaman lembaga sampai pada pangkalnya.

15. SWOT merupakan singkatan dari lingkungan internal Strenght dan

Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang

dihadapi.

16. Peluang adalah faktor-faktor dari luar dan bersifat menguntungkan bagi

pelaksanaan kegiatan yang dilakuakan.

17. Ancaman adalah faktor-faktor dari luar dan sifat mengganggu

keberlangsungan pelaksanaan kegiatan pengembangan.

18. Internal Factor Evaluation Matrix adalah suatu pendekatan untuk menyusun

profil kekuatan dan kelemahan. Terdapat pembobotan berkisar dari 0,0

(tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting) untuk mengetahui nilai dari

faktor-faktor yang didapatkan. Peringkat matrik IFE, juga diberi nilai 1

sampai dengan 4 (sangat baik), sedangkan variabel yang bersifat negatif,

kebalikannya. Jika kelemahan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika

kelemahan di bawah rata-rata nilainya adalah 4.

19. External Factor Evaluation Matrix adalah suatu pendekatan untuk

menyusun profil peluang dan ancaman. Terdapat pembobotan berkisar dari

0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting) untuk mengetahui nilai dari

faktor-faktor yang didapatkan. Peringkat matrik EFE, juga diberi nilai 1

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

sampai dengan 4 (sangat baik), sedangkan variabel yang bersifat negatif,

kebalikannya. Jika ancaman besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika

ancaman di bawah rata-rata nilainya adalah 4

20. Matrik Internal-Eksternal adalah merupakan gabungan dari matriks IFE dan

matriks EFE. Matrik Internal-Eksternal berisi sembilan macam sel yang

memperlihatkan kombinasi total terboboti dari matriks IFE dan matriks EFE.

Pada sumbu horizontal menunjukan IFE dengan skor mulai dari 1,00 sampai

1,99 menunjukkan posisi internal lemah, skor dari 2,00 sampai 2,99

menunjukkan posisi internal yang kuat. Pada sumbu vertikal EFE skor antara

1,00 sampai 1,99 menunjukkan kemampuan perusahaan dalam merespon

peluang dan ancaman tergolong rendah. Skor antara 2,00 sampai 2,99

tergolong sedang dan skor 3,00 sampai 4,00 tergolong tinggi.

21. Matriks SWOT, matrik ini menggambarkan bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi oleh organisasi dan disesuaikan dengan

kekuatan dan kelemahan yang ada.

22. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM ) merupakan teknik yang

secara obyektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan.

angka menunjukkan daya tarik relatif masing-masing strategi pada suatu

rangkaian alternatif tertentu. Cakupan Nilai Daya Tarik adalah : 1 = tidak

menarik, 2 = agak menarik, 3 = wajar menarik; dan 4 = sangat menarik.

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

analitis, yakni penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada dengan

cara menyusun data yang telah dikumpulkan, setelah itu dijelaskan dan kemudian

dianalisa. Menurut Irianto dan Mardikanto (2010), dalam arti sempit penelitian

diskriptif diartikan sebagai penelitian yang hanya menunjukan gambaran, uraian

atau rincian tentang gejala atau objek yang akan diteliti. Tetapi dalam arti luas

penelitian deskriptif juga lebih jauh menceritakan hubungan atau keterkaitan antar

gejala (variabel), serta seberapa jauh kesepakatan atas hasil-hasil yang

disampaikan. Dengan demikian melalui penelitian deskriptif dapat pula

dirumuskan tentang kecenderungan-kecenderungan atau implikasi kegiatan yang

perlu dilakukan.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Metode Penentuan Lokasi

Metode pemilihan lokasi pada penelitian ini adalah dengan purposive

sampling yaitu pemilihan sampel melalui pilihan-pilihan berdasarkan

kesesuaian karakteristik yang dimiliki calon sampel/responden dengan

kriteria tertentu yang ditetapkan atau dikehendaki peneliti, sesuai dengan

tujuan penelitiannya (Irianto dan Mardikanto, 2010). Penelitan ini dilakukan

pada Gapoktan Tani Mulyo di Desa Grogol Kecamatan Weru, Kabupaten

Sukoharjo. Alasan pemilihan lokasi adalah bahwa Desa Grogol memiliki

program yang baru saja dirintis dalam bidang pertanian yaitu

pembudidayaan padi organik yang mengintegrasikan dengan ternak sapi.

Sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi ini dilaksanakan oleh gabungan

kelompok tani Desa Grogol memiliki prospek baik yaitu jaminan ramah

lingkungan yang menuju pertanian berkelanjutan. Dalam perkembangannya

program ini masih memiliki hambatan-hambatan yang belum bisa teratasi

36

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

dan peluang-peluang yang belum bisa terpenuhi sehingga diperlukan upaya

untuk mengatasi hal tersebut.

2. Metode Penentuan Responden

Sampel atau resonden yang digunakan adalah informan kunci (key

informan) yang merupakan subjek yang telah cukup lama atau intensif yang

menyatu pada kegiatan yang akan diteliti, selain itu masih aktif pada

kegiatan yang bersangkutan sehingga benar-benar paham dan mengetahui

terkait hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan. Menurut Bungin (2003),

penelitian kualitatif bertolak dari asumsi tentang realitas atau fenomena

sosial yang bersifat unik dan kompleks. Didalamnya terdapat regularitas atau

pola tertentu, namun penuh dengan variasi atau keragaman. Data atau

informasi harus ditelusuri seluas-luasnya dan sedalam mungkin sesuai

dengan variasi yang ada. Maka dalam prosedur sampling yang terpenting

adalah bagaimana menentukan informan kunci (key informan) yang sarat

informasi sesuai dengan fokus penelitian. Untuk memilih informasi kunci

lebih tepat dilakukan secara sengaja (purposive sampling).

a. Penentuan Responden untuk Tahap I: Identifikasi Faktor Internal dan

Faktor Eksternal

Informasi kunci yang akan diwawancarai secara mendalam untuk

mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal adalah ketua dan 1

anggota kelompok tani yang terdiri dari lima kelompok tani, ketua

pengelola ternak sapi (rumah kompos), ketua Gapoktan Tani Mulyo,

kepala urusan bidang pertanian Desa Grogol, pendamping dari LSM

dari Joglo Tani, Kepala Desa Grogol, Petugas Penyuluh Lapangan

(PPL), petugas Dinas Pertanian dan pihak perguruan tinggi dari dosen

Fakultas Pertanian UNS.

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

b. Penentuan Responden untuk Tahap II: Penilaian Bobot dalam Matrik IE

dan Matrik SWOT

Responden ahli yang terpilih secara purposive (sengaja) dalam

penetapan alternatif strategi SWOT adalah ketua dan sekertasris

Gapoktan Tani Mulyo, kepala urusan bidang pertanian Desa Grogol,

Kepala Desa Grogol dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa

Grogol.

c. Penentuan Responden untuk Tahap III: Penilaian dalam Matrik QSP

Pengambilan responden dilakukan secara purposive (sengaja).

Dalam Tahap ke III untuk penentuan bobot dan nilai daya tarik dalam

QSPM yang dipilih adalah ketua dan sekertaris Gapoktan Tani Mulyo,

kepala urusan bidang pertanian Desa Grogol, Kepala Desa Grogol dan

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Grogol.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data

oleh peneliti dengan melakukan wawancara secara langsung dengan

responden dan pengamatan langsung di lokasi penelitian.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara mengutip dokumen

dari instansi atau lembaga yang berhubungan dengan penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan:

1. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung

terhadap objek yang akan diteliti, yaitu pada Gapoktan Tani Mulyo.

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2. Wawancara

Untuk mengumpulkan informasi di sumber data ini, menurut Sutopo

(2006), diperlukan teknik wawancara yang dalam penelitian kualitatif

khususnya dilakukan dalam bentuk yang disebut wawancara mendalam

(indepth interview). Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara

terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara sesuai dengan ruang

lingkup kajian penelitian.

3. Pencatatan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yaitu dengan

mencatat data yang ada pada instansi pemerintah atau lembaga yang terkait

dengan penelitian ini dan data primer (hasil wawancara).

E. Metode Analisis Data

Metode yang dapat digunakan dalam penelitian untuk menentukan strategi

yang diperlukan dalam pengembangan kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo

dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi di Desa Grogol

Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo:

1. Untuk mengetahui kondisi kelembagaan gapoktan Tani Mulyo dalam

mengembangkan sistem integrasi tanaman padi - ternak sapi dilakukan

dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu mengumpulkan data dari

berbagai informan kemudian disusun dan dianalisis untuk dijelaskan.

2. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Analisis faktor internal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor

internal kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan di dalam

pengembangan kelembagaan dalam menerapkan sistem integrasi tanaman

padi – ternak sapi. Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi

faktor-faktor eksternal kunci yang menjadi peluang dan ancaman bagi

pengembangannya.

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 2.Matrik External Factor Evaluation (EFE)

Faktor Strategis Eksternal Bobot Peringkat Skor = Bobot x

Peringkat

Peluang

1.

2.

3.

....

10

Ancaman

1.

2.

...

10

Total

Sumber: Rangkuti, 2006

Tabel 3. Matrik Internal Factor Evaluation (IFE)

Faktor Strategis Internal Bobot Peringkat Skor = Bobot x

Peringkat

Kekuatan

1.

2.

3.

....

10.

Kelemahan

1.

2.

....

10.

Total

Sumber: Rangkuti, 2006

Matrik EFE (Tabel 2), digunakan untuk menganalisis faktor- faktor

eksternal, mengklasifikasinya menjadi peluang dan ancaman bagi lembaga,

kemudian dilakukan pembobotan. Matrik IFE (Tabel 3) digunakan untuk

menganalisis faktor-faktor internal dan mengklasifikasikannya menjadi

kekuatan dan kelemahan lembaga. Faktor internal yang dianalisis dalam

penelitian ini meliputi sumber daya manusia dan alam, aspek keorganisasian,

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

aspek kelembagaan dan teknologi. Faktor eksternal yang dianalisis meliputi

kondisi lingkungan ekonomi (pasar, modal), infrastruktur dan dukungan

fasilitas, pemerintah, lingkungan sosial (adat dan budaya).

Tahap- tahap pembobotan faktor- faktor sukses kritis eksternal dan

internal dalam matrik EFE dan matrik IFE adalah sebagai berikut :

1) Menentukan faktor- faktor eksternal dan faktor-faktor internal dalam

kolom 1.

2) Memberikan masing- masing faktor tersebut dengan bobot berkisar dari

dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting).

3) Memberi peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor eksternal dan internal

utama untuk menunjukkan seberapa efektif strategi saat ini dalam

merespon faktor tersebut. Pemberian rating sebagai berikut:

a) Pada kolom peringkat dalam matrik EFE diberi peringkat mulai 1

sampai 4 untuk masing-masing faktor eksternal guna

mengidentifikasikan seberapa efektif strategi perusahaan dalam

memberi respon terhadap faktor- faktor tersebut. Pemberian rating

untuk fakto peluang bersifat positif (peluang yang seakin besar)

diberi rating 4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating 1. Pemberian

nilai rating ancaman adalah kebalikannya, nilai ancamannya semakin

besar ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit

ratingnya adalah 4. Sedangkan pada kolom peringkat matrik IFE,

juga diberi nilai 1 sampai dengan 4 (sangat baik), sedangkan variabel

yang bersifat negatif, kebalikannaya. Jika kelemahan besar sekali

nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan di bawah rata-rata

nilainya adalah 4.

b) Pada kolom 4, bobot pada kolom 2 dikalikan dengan peringkatpada

kolom 3, untuk memperoleh bobot skor masing- masing variabel.

c) Jumlah bobot skor pada kolom 4 untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi organisasi yang bersangkutan. Nilai total ini

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

menunjukkan bagaimana organisasi bereaksi terhadap faktor- faktor

strategis eksternal dan internalnya (Rangkuti, 2000).

Dalam matriks EFE, total skor pembobotan berkisar antara 1-4 dengan

rata- rata 2,5. Jika total skor pembobotan EFE di bawah 2,5 maka kondisi

eksternal organisasi lemah. Sedangkan jika total skor di atas 2,5

menunjukkan posisi eksternal organisasi yang kuat. Total skor 4,0

menunjukkan organisasi merespon peluang maupun ancaman yang dihadapi

dengan baik. Sedangkan total skor 1,0 berarti organisasi tidak dapat

memanfaatkan peluang dan menghadiri ancaman yang ada. Dalam matriks

IFE, total skor pembobotan berkisar antara 1-4 dengan rata- rata 2,5. Jika

total skor pembobotan di bawah 2,5 maka kondisi internal organisasi lemah.

Sedangkan jika total skor di atas 2,5 maka posisi internal organisasi kuat

(David, 2009).

3. Alternatif Strategi

Untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan kelembagaan

gapoktan digunakan analisis Matriks Internal- External (IE) dan Matriks

SWOT.

a. Matriks Internal- External (IE)

Penyusunan matrik IE ini bertujuan untuk memposisikan berbagai

divisi suatu organisasi (David, 2009). Dalam matriks Internal Eksternal

seperti yang terlihat pada Tabel 4, sumber horisontal pada matriks IE

menunjukkan skor total IFE. Sedangkan sumbu vertikal pada matriks IE

menunjukkan total skor EFE. Pada sumbu horizontal skor mulai dari

1,00 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal lemah, skor dari 2,00

sampai 2,99 menunjukkan posisi internal yang kuat.Pada sumbu vertikal

skor antara 1,00 sampai 1,99 menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam merespon peluang dan ancaman tergolong rendah. Skor antara

2,00 sampai 2,99 tergolong sedang dan skor 3,00 sampai 4,00 tergolong

tinggi.

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Total Skor IFE

Kuat Rata- rata Lemah

4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi

3,0

Rata- rata

2,0

Rendah

1,0

Gambar 2. Internal- Eksternal Matrix

Analisis SWOT digambarkan ke dalam Matriks SWOT dengan 4

kemungkinan alternatif strategi, yaitu stategi kekuatan-peluang (S-O

strategies), strategi kelemahan-peluang (W-O strategies), strategi kekuatan-

ancaman (S-T strategies), dan strategi kelemahan-ancaman (W-T strategies).

Matrik SWOT dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4. Matriks SWOT

Strenght (S)

Menentukan 5-10 faktor-

faktor kekuatan internal

Weakness (W)

Menentukan 5-10 faktor-faktor

kelemahan internal

Opportunities (O)

Menentukan 5-10

faktor-faktor peluang

eksternal

Strategi S-O

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Strategi W-O

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan peluang

Threats (T)

Menentukan 5-10

faktor-faktor ancaman

eksternal

Strategi S-T

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi W-T

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan dan

menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti, 2006

Delapan tahapan dalam penentuan alternatif strategi yang dibangun

melalui matriks SWOT adalah sebagai berikut :

I

GROWTH

Kosentrasi melalui

integrasi vertikal

II

GROWTH

Kosentrasi melalui

integrasi horisontal

III

RETRENCHMENT

Turnaround

IV

STABILITY

Hati-hati

V

GROWTH

STABILITY

VI

RETRENCHMENT

Captive Company Atau

Divestment

VII

GROWTH

Diversivikasi

Kosentrik

VIII

Difersifikasi

konglomerat

IX

Bangkrut atau likuidasi

Total

Skor EFE

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

a. Menuliskan peluang faktor eksternal kunci dalam kelembagaan gapoktan.

b. Menuliskan ancaman faktor eksternal kunci dalam kelembagaan

gapoktan.

c. Menuliskan kekuatan faktor internal kunci dalam kelembagaan gapoktan.

d. Menuliskan kelemahan faktor internal kunci dalam kelembagaan

gapoktan.

e. Mencocokkan kekuataan faktor internal dengan peluang faktor eksternal

dan mencatat Strategi S-O dalam sel yang sudah ditentukan.

f. Mencocokkan kelemahan faktor internal dengan peluang faktor eksternal

dan mencatat Strategi W-O dalam sel yang sudah ditentukan.

g. Mencocokkan kekuatan faktor internal dengan ancaman faktor eksternal

dan mencatat Strategi S-T dalam sel yang sudah ditentukan.

h. Mencocokkan kelemahan faktor internal dengan ancaman faktor eksternal

dan mencatat Strategi W-T dalam sel yang sudah ditentukan.

4. Prioritas Strategi

Untuk menentukan prioritas strategi dalam pengembangan

Kelembagaan gapoktan digunakan analisis Matriks QSP. Menurut David

(2009), bahwa matriks QSP digunakan untuk mengevaluasi dan memilih

strategi terbaik yang paling cocok dengan lingkungan eksternal dan internal.

Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar pada matriks QSP

merupakan strategi yang paling baik. Tabel matriks QSP dapat dilihat pada

Tabel 5.

Enam tahapan dalam pembuatan matriks QSP yang harus dilakukan

adalah sebagai berikut :

a. Membuat daftar peluang/ancaman dari faktor eksternal dan

kekuatan/kelemahan faktor internal.

b. Memberi bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0

(amat penting). Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor

tersebut. Pertimbangan pemberian bobot untuk membandingkan besarnya

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

tingkat yang mempengaruhi pengembangan usaha. Jumlah seluruh bobot

yang diberikan harus sama dengan 1,0.

c. Memeriksa matriks SWOT dan mengenali strategi-strategi alternatif yang

harus dipertimbangkan untuk diterapkan.

d. Menentukan Nilai Daya Tarik / Alternatif Skor (AS) yang didefinisikan

sebagai angka yang menunjukkan daya tarik relatif masing-masing

strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. Nilai Daya Tarik

ditentukan dengan memeriksa masing-masing faktor eksternal atau faktor

internal, satu per satu, sambil mengajukan pertanyaan kepada responden,

“Apakah faktor ini mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat?” Jika

jawaban atas pertanyaan tersebut adalah ya, maka strategi tersebut harus

dibandingkan secara relatif dengan faktor kunci. Khususnya, Nilai Daya

Tarik harus diberikan pada masing-masing strategi untuk menunjukkan

daya tarik relatif suatu strategi terhadap yang lain, dengan

mempertimbangkan faktor tertentu. Cakupan Nilai Daya Tarik adalah : 1

= tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = wajar menarik; dan 4 = sangat

menarik. Jika jawaban atas pertanyaan tersebut adalah tidak, hal tersebut

menunjukkan bahwa masing-masing faktor kunci tidak mempunyai

pengaruh atas pilihan khusus yang dibuat. Oleh karena itu, jangan beri

Nilai Daya Tarik pada strategi-strategi dalam rangkaian tersebut.

e. Menghitung Total Nilai Daya Tarik / TAS (Total Alternatif Skor). Total

Nilai Daya Tarik didefinisikan sebagai hasil mengalikan bobot (langkah

b) dengan Nilai Daya Tarik di masing-masing baris (langkah d). Total

Nilai Daya Tarik menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing

strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak dari faktor

keberhasilan krisis eksternal atau internal yang berdekatan. Semakin

tinggi Nilai Total Daya Tarik, semakin menarik strategi alternatif

tersebut.

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

f. Menghitung Jumlah Total Nilai Daya Tarik / Jumlah Total Alternatif Skor

(JTAS) mengungkapkan strategi yang paling menarik dalam rangkaian

alternatif. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin menarik strategi

tersebut. Besarnya perbedaan di antara Jumlah Total Nilai Daya Tarik

dalam suatu rangkaian strategi-strategi alternatif menunjukkan tingkat

relatif dikehendakinya suatu strategi daripada yang lain

Tabel 5. Matriks QSP

Faktor-Faktor

Kunci Bobot

Alternatif Strategi

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

AS TAS AS TAS AS TAS

Faktor-Faktor

Kunci Internal

Total Bobot

Faktor-Faktor

Kunci Eksternal

Total Bobot

Jumlah Total Nilai Daya

Tarik

Sumber : David, 2009

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Alam

Desa Grogol merupakan salah satu desa di Kecamatan Weru Kabupaten

Sukoharjo. Luas wilayah Desa Grogol 212,9055 ha. Desa Grogol secara

administratif terbagi menjadi 8 Dukuh, 8 Rukun Warga (RW) dan 20 Rukun

Tetangga (RT). Batas-batas administratif Desa Grogol adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Karangtengah dan Desa Tegalsari

Sebelah Selatan : Desa Bandungan, Klaten

Sebelah Barat : Desa Karakan

Sebelah Timur : Desa Sambirejo, Daerah Istimewa Yogyakarta

B. Keadaan Penduduk

Penduduk adalah orang-orang yang berada di suatu wilayah dan pada

waktu tertentu. Keadaan penduduk di suatu wilayah sangat penting untuk

diketahui mengingat penduduk merupakan faktor utama dalam suatu kegiatan.

Berikut ini merupakan gambaran keadaan penduduk di Desa Grogol yang

meliputi keadaan penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin,

pendidikan dan mata pencaharian.

1. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Keadaan penduduk menurut umur digunakan untuk mengetahui jumlah

penduduk yang produktif dan yang non produktif. Menurut Badan Pusat

Statistik Kabupaten Sukoharjo golongan umur non produktif adalah

golongan umur antara 0-14 tahun dan golongan umur lebih dari atau sama

dengan 65 tahun, sedangkan golongan umur produktif adalah golongan umur

15-64 tahun. Keadaan penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Desa

Grogol dapat dilihat pada Tabel 6.

47

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 6. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Desa

Grogol 2010

No KelompokUmur Penduduk Desa Grogol

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 0-4 100 107 207

2 5-9 94 107 201

3 10-14 192 200 392

3 15-19 176 191 367

4 20-24 185 188 373

5 25-29 187 210 397

6 30-39 160 175 335

7 40-49 186 197 383

8 50-59 251 300 551

9 60- 251 304 555

Jumlah 1782 1979 3761

Sumber: Monografi Desa Grogol 2011

Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa penduduk usia produktif

memiliki jumlah tertinggi. Penduduk usia produktif di Desa Grogol terlihat

mendominasi daripada usia non produktif. Banyaknya penduduk usia

produktif ini mendukung untuk dikembangkannya budidaya padi dan ternak

di desa tersebut karena umumnya usia produktif mempunyai tenaga yang

lebih baik daripada usia non produktif dalam melakukan kegiatan usaha.

2. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan dapat digunakan untuk

mengetahui kualitas sumber daya manusia dan kemampuan penduduk untuk

menyerap teknologi yang ada dan yang baru di daerah tersebut. Tingkat

pendidikan berkaitan dengan pola berpikir dan mempengaruhi kecepatan

adopsi teknologi. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa

Grogol dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 7. Penduduk Usia 5 Tahun Keatas Menurut Pendidikan di Desa

Grogol 2010

No Pendidikan Penduduk Desa Grogol

1

2

3

4

5

6

Belum Tamat SD

Tidak Tamat SD

Tamatan SD

Tamatan SLTP

Tamatan SLTA

Tamatan Akademi Perguruan Tinggi

24

29

286

713

573

157

1782

Sumber: Monografi Desa Grogol 2011

Berdasarkan Tabel 7. di atas, dapat diketahui bahwa penduduk di Desa

Grogol paling banyak adalah tamatan SLTP yaitu sebanyak 713 orang.

Penduduk yang tidak tamat sekolah khususnya untuk SD tergolong sedikit

yaitu 24 orang, sehingga dapat dikatakan di Desa Grogol tingkat

pendidikannya sudah maju. Terlihat pula tingginya penduduk lulusan

Perguruan Tinggi yaitu 157 jiwa. Total jumlah penduduk Desa Grogol tahun

2010 adalah 3761 jiwa. Penduduk yang belum sekolah yaitu antara umur 0-7

tahun berjumlah 400 jiwa, sedangkan yang tidak bersekolah 1100 jiwa. Oleh

karena itu didapatkan jumlah penduduk dengan tamatan pendidikan sesuai

Tabel 7. diatas adalah 1782 jiwa.

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Keadaan penduduk menurut mata pencaharian digunakan untuk

mengetahui tingkat sosial ekonomi dan karakteristik daerah dengan melihat

mata pencahariaannya yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Keadaan penduduk di Desa Grogol menurut mata pencahariannya dapat

dilihat pada Tabel 8.

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 8. Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Menurut Mata Pencaharian di

Desa Grogol 2010

No Mata Pencaharian Penduduk Desa Grogol

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Petani

Buruh Tani

Buruh/Swasta

Pegawai Negeri

Pengrajin

Pedagang

Pengangkutan

Pensiunan

Lain-Lain

345

472

476

76

152

183

57

26

1787

Sumber: Monografi Desa Grogol 2011

Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa penduduk di Desa Grogol

sebagian besar bekerja di sektor pertanian yaitu sebanyak 817 jiwa, baik itu

buruh tani maupun petani yang memiliki lahan. Hal ini menunjukkan

karakter Desa Grogol sebagai desa yang masih mengandalkan sektor

pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pengrajin dan

pedagang di Desa Grogol juga sudah cukup banyak mengingat di desa ini

banyak pengrajin kain tenun gendong dan tenun lurik, selain itu terdapat

pula beberapa pengrajin mebel.

C. Keadaan Pertanian

Sektor pertanian merupakan sektor utama dalam pembangunan di

pedesaan. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk pedesaan yang

menggantungkan hidupnya disektor pertanian, yaitu sebagai petani baik itu

petani pemilik maupun buruh, juga di bidang peternakan. Berikut ini adalah

gambaran tentang keadaan pertanian di Desa Grogol yang meliputi penggunaan

lahan, komoditas pangan dan peternakan.

1. Tata Guna Lahan

Penggunaan lahan di Desa Grogol dibagi menjadi dua yaitu lahan

sawah dan lahan kering. Lahan sawah terdiri dari irigasi teknis, irigasi ½

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

teknis, irigasi sederhana, dan tadah hujan. Sedangkan lahan kering terdiri

dari pekarangan/ bangunan, tegalan/ kebun, padang gembala, tambak/

kolam, hutan negara. Tata guna lahan di Desa Grogol dapat dilihat pada

Tabel 9.

Tabel 9. Tata Guna Lahan di Desa Grogol 2010

No Tata Guna Lahan Wilayah Desa Grogol

Luas (Ha)

1

2

Lahan Sawah

a. Irigasi Teknis

b. Irigasi ½ teknis

c. Sederhana

d. Tadah Hujan

Lahan Kering

a. Pekarangan/Bangunan dll

b. Tegalan

c. Padang Gembala

d. Tambak

e. Rawa

f. Hutan Negara

g. Perkebunaan

h. Lain-lain

146,5538

116,5038

-

-

27,3150

61,8542

-

-

-

-

-

-

4,4975

Jumlah

Sumber: Monografi Desa Grogol 2011

Berdasarkan Tabel 9. di atas dapat diketahui bahwa di Desa Grogol

luas lahan sawah lebih besar daripada lahan kering. Luas lahan kering adalah

66.3517 hektar dan sebagian besar lahan kering digunakan untuk pekarangan

atau bangunan yaitu sebesar 61.8542 hektar. Lahan sawah di Desa Grogol

sebagian besar adalah lahan sawah irigasi teknis yaitu seluas 116,5038

hektar.

2. Produksi Tanaman Pangan

Sebagian besar lahan yang terdapat di Desa Grogol berupa lahan

sawah sehingga bisa dikatakan daerah tersebut merupakan daerah yang

masih mengandalkan sektor pertanian khususnya dalam hal budidaya padi

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

sawah. Jumlah produksi tanaman pangan di Desa Grogol dapat dilihat pada

Tabel 10.

Tabel 10. Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan di Desa Grogol Tahun

2010

No Jenis Tanaman Pangan Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)

1

2

3

4

Padi

Jagung

Kacang Tanah

Kedelai

378

3

2

51

2270

23

3

125

Sumber: BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Berdasarkan Tabel 10. dapat diketahui bahwa produksi tanaman

pangan paling tinggi di Desa Grogol adalah tanaman padi yaitu sebanyak

2270 ton. Produksi tanaman pangan terbesar kedua di Desa Grogol adalah

kedelai yaitu sebanyak 125 ton. Tanaman jagung menempati urutan ketiga

dengan jumlah produksi sebanyak 23 ton dan untuk kacang tanah 3 ton.

3. Kondisi Peternakan

Peternakan juga merupakan salah satu kegiatan pertanian yang

dijalankan warga Desa Grogol. Bidang peternakan yang diusahakan meliputi

ternak sapi, kambing, domba dan unggas. Jumlah ternak yang diusahakan

dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Jumlah Ternak di Desa Grogol Tahun 2010

No Jenis Ternak Jumlah Ternak (ekor)

1

2

3

Sapi

Kambing

Domba

175

99

36

Jumlah. 410

Sumber: BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 12. Jumlah Ternak Unggas di Desa Grogol 2010.

No Jenis Ternak Jumlah Ternak (ekor)

1

2

3

4

Ayam Kampung

Ayam Ras Petelor

Ayam Potong

Itik

1406

-

-

145

Jumlah. 1551

Sumber: BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Berdasarkan pada Tabel 11. mengenai jumlah ternak yang diusahakan

oleh warga Desa Grogol terlihat bahwa jumlah sapi merupakan jumlah

terbesar ternak yang di usahakan warga, hal ini mendukung dengan sistem

pertanian yang dijalankan petani sekitar yaitu sistem integrasi tanaman padi

ternak sapi. Tabel 12. dijelaskan jumlah unggas yang diternakan, untuk

jumlah terbesar yaitu ayam kampung 1406 ekor dan untuk itik sebesar 145

ekor.

Potensi kondisi pertanian di Desa Grogol sangat dimanfaatkan oleh petani

setempat. Produksi tanaman pangan, khususnya padi yang mencapai 2270 ton

ditahun 2011 merupakan salah satu potensi yang dimiliki pertanian Desa Grogol.

Hal tersebut diimbangi pada bidang peternakan, yang memiliki jumlah sapi 175

ekor dan unggas 1551 ekor. Tingginya produksi padi dan tingginya jumlah sapi

yang dimiliki akan menyebabkan banyaknya limbah yang dihasilkan. Limbah

tersebut akan terbuang dan tidak memiliki nilai apapun. Melihat kondisi tersebut,

pemerintah desa setempat khususnya Gapoktan Tani Mulyo berfikir untuk

mengoptimalkan limbah yang ada agar dapat menghasilkan nilai tambah dengan

cara mengintegrasikan tanaman padi dengan ternak sapi. Pada prinsipnya dalam

sistem integrasi tanaman-ternak, teknologi yang diintroduksikan mencakup

teknologi pengelolaan limbah untuk pakan ternak dan pengelolaan kotoran ternak

untuk pupuk organik. Sistem yang mengintegrasikan tanaman padi dengan ternak

sapi ini mulai digiatkan pada tahun 2010. Pengadopsian sistem ini didukung oleh

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

pendirian rumah kompos dan pembentukan pengurus yang dilakukan oleh

pemerintah desa setempat. Rumah kompos adalah sebuah bangunan yang di

dalamnya telah diatur sedemikian rupa yang berisi teknologi-teknologi

pembuatan pupuk organik.

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Informan yang dipilih dalam penggalian informasi mengenai identifikasi

faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (ancaman dan

peluang) dalam pengembangan kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo sebanyak 19

orang. Informan dipilih berdasarkan pengetahuannya tentang apa yang terjadi

pada kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo terkait dengan pengembangan sistem

integrasi tanaman padi-ternak sapi. Informasi tentang responden dalam penelitian

ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Ketua dan Anggota Kelompok Tani

Kelompok tani yang terlibat dalam sistem integrasi tanaman padi-ternak

sapi adalah kelompok tani Marsudi Tani, Taru Mulyo, Prasojo, Ngupoyo

Bogo dan Rahayu. Masing-masing dari setiap kelompok tani diambil 1 ketua

dan 1 anggota sehingga didapatkan 10 orang informan. Ketua kelompok tani

pada umumnya memiliki skill dan pengetahuan yang lebih daripada

anggotanya, khususnya dalam pengelolaan tanaman padi, ternak sapi dan

keanggotaan kelompok tani masing-masing.

Tabel 13. Karakteristik Responden Ketua dan Anggota Kelompok Tani

Gapoktan Tani Mulyo

No. Uraian Keterangan

1. Jumlah petani responden 10 orang

2. Umur petani

a. 35-44

b. 45-54

c. 55-64

1 orang

4 orang

5 orang

3. Pendidikan petani

a. SD

b. SMP

c. SMA

7 orang

2 orang

1 orang

4. Luas lahan sawah

a. Kurang dari 0,3 Hektar

b. Lebih dari 0,3 Hektar

6 orang

4 orang

5. Mata Pencaharian utama Petani

6. Varietas padi yang diusahakan Inpari, IR64, Situbagendit

Sumber : Analisis Data Primer, 2012

55

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Rata-rata tingkat pendidikan lulusan Sekolah Dasar (SD) dan berumur

antara 55-64 tahun. Informasi yang akan digali terkait dengan pengelolaan

budidaya padi dan ternak secara langsung di lapangan. Permasalahan-

permasalahan yang dihadapi tiap kelompok tani dan segala sesuatu kaitannya

dengan pelaksanaan pengelolaan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi.

2. Ketua dan Sekretaris Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

Ketua Gapoktan Tani Mulyo juga merupakan ketua rumah kompos dan

ketua urusan pembangunan desa setempat. Pengelolaan segala sesuatunya

terkait dengan gapoktan dilakukan oleh ketua gapoktan. Pendidikan terakhir

adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan pada saat ini berumur 47 tahun

dengan mata pencaharian utama adalah sebagai PNS. Pengalaman

kepengurusan gapoktan sudah tidak diragukan lagi karena sejak terbentuknya

gapoktan hingga sekarang kurang lebih 4 tahun dijabat oleh orang yang sama.

Pada Gapoktan Tani Mulyo terdapat sekretaris yang menjabat kurang lebih 4

tahun juga. Sekertaris gapoktan berumur 55 tahun, pendidikan terakhir

Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan mata pencaharian utama adalah

petani. Informasi dapat digali lebih mendalam terkait dengan pengelolaan

internal manajemen Gapoktan Tani Mulyo, data kepengurusan dan sejarah

gapoktan.

3. Ketua Rumah Kompos

Ketua rumah kompos mengelola segala sesuatunya terkait dengan

kegiatan pembuatan pupuk, pembuatan pakan, pengelolaan manajemen dan

sebagainya. Jabatan ketua rumah kompos di Desa Grogol merangkap sebagai

ketua gapoktan dan kaur pembagunan desa. Informasi yang digali terkait

dengan pengelolaan rumah kompos, mulai dari pembuatan pupuk dan pakan

juga dalam hal pemasarannya.

4. Aparat Pemerintah Desa Grogol

Aparat pemerintah Desa Grogol yang dimaksud adalah ketua urusan

pembangunan dan kepala desa. Rangkap jabatan terjadi di Desa Grogol, di

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

sini untuk ketua urusan bidang pembangunan juga merupakan ketua gapoktan

dan ketua rumah kompos sehingga 1 orang merangkap 3 jabatan. Hal ini

terjadi karena petani anggota Gapoktan Tani Mulyo tidak mau menjadi ketua

gapoktan maupun ketua rumah kompos. Mereka merasa tidak mampu diberi

tanggung jawab sebagai ketua, sehingga jabatan ketua rumah kompos dan

gapoktan untuk sementara dijabat oleh kaur pembangunan desa. Oleh karena

itu sebanyak 2 informan diambil dari aparat pemerintahan Desa Grogol.

Informasi yang digali pada wawancara dengan aparat pemerintahan adalah

potensi dan kondisi dari Desa Grogol terkait dengan Gapoktan Tani Mulyo

dan sistem integrasi yang dijalankan, juga aspek keorganisasian dan aspek

kelembagaannya. Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada

kelembagaan gapoktan dan kebijakan-kebijakan pemerintahannya.

5. Dinas Pertanian

Dinas Pertanian Sukoharjo melakukan pembinaan terhadap Gapoktan

Tani Mulyo. Informasi yang dapat digali terkait dengan pembimbingan

administrasi, pembinaan kelompok dan pelatihan kelompok. Informan yang

diambil sebanyak 1 orang yaitu pada bidang peternakan, pendidikan terakhir

sarjana peternakan dan berumur 42 tahun.

6. Petugas Penyuluh Lapangan (PPL)

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang mendampingi Desa Grogol

dalam kegiatan pertanian juga sebagai informan dalam penelitian ini.

Informan merupakan lulusan sarjana pertanian yang berumur 50 tahun.

Informasi yang digali meliputi program-program kerja yang dijalankan PPL

dan permasalahannya.

7. Lembaga Sosial Masyarakat

Lembaga sosial masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

Lembaga Joglo Tani di Yogyakarta. Lembaga Joglo Tani adalah sebuah

lembaga yang bergerak di bidang pertanian yang ramah lingkungan seperti

pertanian yang mengintegrasikan tanaman dengan ternak. Lembaga ini pada

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

tahun 2010 melakukan pelatihan dan pembinaan terhadap petani di Desa

Grogol. Pelatihan dan pembinaan tersebut menjadikan Desa Grogol mulai

merintis sistem pertanian yang mengintegrasikan tanaman padi-ternak sapi,

sehingga dibutuhkan informasi dari Lembaga Joglo Tani terkait dengan

sistem pertanian ramah lingkungan yang dijalankan. Informan yang

diwawancarai yaitu ketua Lembaga Joglo Tani.

8. Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi merupakan salah satu pihak yang dibutuhkan dalam

pengembangan sebuah program-program yang dijalankan pemerintah.

Perguruan tinggi dapat membantu dalam pengelolaan manajemen maupun

hal-hal lain terkait dengan ilmu yang telah mereka dapatkan. Wawancara

dilakukan dengan 1 orang informan dari dosen Fakultas Pertanian UNS,

dimana informan tersebut telah sering bekerjasama dengan pemerintahan

Sukoharjo khususnya di bidang pertanian.

B. Kondisi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mulyo

1. Kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo

Kelembagaan petani yang ada di Desa Grogol yaitu kelembagaan

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mulyo. Gapoktan Tani Mulyo

terbentuk karena adanya kebijakan dari pemerintah kabupaten yang

menyarankan setiap desa untuk menggabungkan kelompok tani-kelompok tani

bergabung menjadi satu gapoktan. Hal tersebut didukung dengan

berkumpulnya kelompok tani untuk berembug menyatukan visi dan misi.

Seiring dengan berjalannya waktu, kelompok tani ini membutuhkan wadah

lebih besar lagi karena banyaknya permasalahan yang dihadapi petani. Oleh

karena itu pada tanggal 24 November 2008 terbentuk Gapoktan Tani Mulyo di

Desa Grogol, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo.

Tujuan yang mendasar dibentuk Gapoktan Tani Mulyo adalah untuk

mensejahterakan petani di Desa Grogol. Fungsi Gapoktan Tani Mulyo ini

sebagai wadah 5 kelompok tani yang ada Desa Grogol di dalam mendukung

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

kegiatan pertanian. Gapoktan membantu dalam meningkatkan posisi tawar

petani, mengatasi permasalahan petani, misalnya dalam hal peminjaman jasa

traktor dan treser. Penentuan masa tanam dan pusat informasi terkait dengan

kegiatan pertanian juga menjadi agenda rutin yang dilaksanakan Gapoktan

Tani Mulyo. Gapoktan juga membantu petani memperoleh informasi bagi

perkembangan usahataninya, memperoleh sarana produksi yang lebih murah

oleh karena akumulasi pembelian dari banyak anggota gapoktan lainnya.

Gapoktan Tani Mulyo sebagai penyedia pupuk organik yang telah mencukupi

kebutuhan pupuk anggotanya.

Struktur organisasi gapoktan Tani Mulyo Desa Grogol masih sederhana,

belum ada pembagian kerja secara spesifik. Belum ada pembagian kerja

menjadi divisi atau bagian-bagian tertentu. Struktur organisasi gapoktan dapat

dijelaskan pada bagan berikut ini:

Gambar 2. Struktur Organisasi Gapoktan Tani Mulyo

Gapoktan Tani Mulyo diketuai oleh 1 orang dan dibawahnya terdapat

sekretaris yang mengurusi di bagian administrasi dan seorang bendahara yang

mengurusi bagian keuangan seperti iuran anggota. Belum ada pembagian

Penanggungjawab

Supriyadi

Ketua

Rubadi

Sekretaris

Seno Raharjo

Bendahara

Mugiyono

Kelompok Tani Marsudi Tani

Kelompok Tani Ngupoyo Bogo

Kelompok Tani Rahayu

Kelompok Tani Prasojo

Kelompok Tani Taru Mulyo

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

kerja dalam divisi seperti divisi pemasaran, divisi produksi dll, sehingga

dibawah ketua langsung kepada kelompok tani. Gapoktan Tani Mulyo terdiri

dari 5 kelompok tani yang terdapat di Desa Grogol. Pembagian dari anggota

kelompok tani ini didasarkan atas wilayah administratifnya. Jumlah anggota

dari masing-masing kelompok tani dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Daftar Jumlah Petani Gapoktan Tani Mulyo Tahun 2011

Kelompok Tani Jumlah Anggota

(Orang)

1

2

3

4

5

Taru Mulyo

Marsudi Tani

Ngupoyo Bogo

Prasojo

Rahayu

119

91

49

63

30

Jumlah 352

Sumber: Data Sekunder Desa Grogol

Jumlah petani yang tergabung dalam Gapoktan Tani Mulyo terhitung

cukup banyak. Wilayah dan anggota dari kelompok tani tersebut dibagi

berdasarkan batas-batas tertentu seperti pada Kelompok Tani Taru Mulyo

pada blok lor sadakan, lor mlaran dan lor balai desa, untuk Kelompok Tani

Marsudi Tani pada blok lor munawaroh, lor carik ngalor, pinggir kali,

sedangkan Kelompok Tani Ngupoyo Bogo pada blok kidul lapangan, lor teler

tengah dan lor teler paling timur. Kelompok Tani Prasojo terbagi 2 blok yaitu

blok sidorejo etan lin, sidorejo kulon lin, sedangkan Kelompok Tani Rahayu I

blok yaitu blok kas desa. Gapoktan Tani Mulyo diketuai oleh 1 orang, 1

sekertaris, 1 bendahara dan dibawahnya terdapat 5 ketua masing-masing

kelompok tani, dibawah ketua kelompok tani terdapat anggota.

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Gambar 4. Alur Pengembangan Sistem Integrasi Tanaman Padi-Ternak Sapi

Oleh Gapoktan Tani Mulyo

Bagan di atas menjelaskan bahwa seluruh petani di Desa Grogol

Kabupaten Sukoharjo tergabung dalam 5 kelompok tani. Kelompok tani

tersebut bergabung menjadi satu yaitu Gabungan Kelompok Tani Tani Mulyo.

Atas prakarsa dan bantuan pelatihan selama 4 bulan dari Joglo Tani, lembaga

donor GIZ atau JRF (Java Reconstruktion Fund) dari Jerman yang

memberikan dana modal dan dampingan selama 1 tahun juga inisiatif dari

pemerintah desa setempat maka pada tahun 2010 mulai dirintis sistem

integrasi tanaman padi-ternak sapi. Tujuan dicetuskannya sistem ini di Desa

Grogol adalah memberikan nilai tambah usaha pertanian petani yang tidak

hanya pada budidaya padi tapi juga ternak sapi dan memanfaatkan kotorannya

sebagai pupuk. Dari kegiatan tersebut petani dapat menghasilkan pupuk

Petani di Desa Grogol

KelompokTaniTaru

Mulyo

Kelompok Tani

Marsudi Tani

Kelompok Tani

Ngupoyo Bogo

Kelompok

Tani Prasojo

K Kelompok Tani

Rahayu

Gapoktan

Tani Mulyo

Joglo Tani

Integrasi Tanaman padi-Ternak sapi

Pemerintah Desa

PPL GIZ

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

sendiri dari limbah budidaya padi dan ternak sapi yang mereka lakukan.

Kondisi tersebut diharapkan menjadikan petani-petani yang ada menjadi

petani yang mandiri, sehingga manfaat dari sistem integrasi ini dapat

dirasakan oleh petani. Akan tetapi, kondisi saat ini belum seperti yang

diinginkan. Pada saat ini anggota gapoktan yang terbagi menjadi 5 kelompok

tani tersebut belum menerapkan sistem yang ada, hanya beberapa petani yang

telah menerapkan sistem tersebut. Hubungan kerjasama diantara kelompok

tani masih kurang, belum tercipta keterikatan yang saling mendukung dalam

mengembangkan sistem integrasi tanaman padi ternak sapi, karena kebutuhan

pertanian dikelola secara sendiri-sendiri ditiap kelompok tani. Melihat kondisi

tersebut terlihat bahwa peran atau fungsi tiap kelompok tani dalam satu

gapoktan belum ada diantara kelompok tani di Gapoktan Tani Mulyo.

Hubungan yang dijalankan masih sebatas urun rembug saja. Diperlukan suatu

upaya yang lebih dari stakeholder yang terkait dan bantuan dari luar untuk

menjalankan program ini agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Gapoktan Tani Mulyo sebagai wadah organisasi yang lebih besar bagi

kelompok tani-kelompok tani di Desa Grogol. Gapoktan Tani Mulyo

membantu kelompok tani-kelompok tani dalam menghadapi masalah dan

membantu menyusun agenda atau jadwal kegiatan di setiap tahun. Gapoktan

juga sebagai penyedia sapotan yang menyalurkan saprotan tersebut kepada

para petani yang memerlukan, gapoktan Tani Mulyo juga berperan dalam

penyedia modal usaha. Rapat rutin diadakan gapoktan dalam rangka

pengaturan dan pengelolaan secara berkelompok sehingga mengoptimalkan

kinerja gapoktan. Salah satu program kerja yang dijalankan gapoktan saat ini

adalah pengembangan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi. Gapoktan

Tani Mulyo memiliki ruang lingkup kerja yang lebih luas sehingga gapoktan

dapat mengatur dan menjalankan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi

dengan lebih teratur. Masih adanya campur tangan pemerintah desa setempat,

menjadikan gapoktan belum berperan sepenuhnya dalam sistem ini.

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Pengembangan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi didukung oleh

beberapa pihak yang saling bekerjasama. Dukungan bantuan diberikan dari

Lembaga Joglo Tani dengan menyelenggarakan pelatihan mengenai pertanian

organik (Sekolah Lapang Pertanian Organik) yang diikuti oleh 70 petani.

Pelatihan diberikan mulai dari teknik budidaya padi organik, cara pembuatan

pupuk organik, dan manajemen pengelolaannya serta penguatan kapasitas

petani ditingkat individu, kelompok dan organisasi. Bantuan dana berasal dari

Jerman (GIZ), yang digunakan untuk membeli berbagai macam mesin

pertanian sebagai alat pembuat pupuk organik, dan membuat bangunan

sebagai tempat pupuk organik yaitu rumah kompos. Rumah kompos adalah

sebuah bangunan yang didalamnya telah diatur sedemikian rupa yang berisi

teknologi-teknologi pembuatan pupuk organik. Dengan adanya rumah

kompos ini diharapkan petani (gapoktan) dapat mengelola sendiri rumah

kompos ini sehingga penyediaan input khususnya pengadaan pupuk dapat

tercukupi sendiri. Kedepannya selain mengelola rumah kompos, Desa Grogol

berencana akan mengembangkan kolam ikan, yang dapat dijadikan sebagai

tempat wisata, dan dapat mendukung sistem integrasi tanaman-ternak karena

limbah yang dihasilkan ikan tersebut dapat dijadikan bahan pembuatan pupuk.

2. Integrasi Tanaman Padi-Ternak Sapi

Integrasi tanaman padi-ternak sapi yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah kegiatan-kegiatan yang memanfaatkan sumberdaya yang dihasilkan

oleh tanaman padi yang berguna untuk kepentingan ternak sapi, dan

sebaliknya memanfaatkan sumberdaya ternak sapi untuk kepentingan

produksi lahan sawah. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain pemanfaatan

jerami padi sebagai pakan ternak sapi setelah melalui proses fermentasi dan

pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk organik untuk lahan sawah. Berikut

bagan yang menjelaskan integrasi diantara faktor-faktor tersebut:

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Gambar 5. Integrasi Tanaman Padi-Ternak Sapi

a. Budidaya Padi

Budidaya padi merupakan pekerjaan utama yang dilakukan oleh

petani di Desa Grogol. Dalam 1 tahun terdapat 2 Musim Tanam (MT) padi

dan 1 palawija. Cara bertanam padi organik pada dasarnya tidak berbeda

dengan bertanam padi secara konvensional. Perbedaannya hanyalah pada

pemilihan varietas dan penggunaan pupuk dasar. Budidaya padi organik

yang dilakukan petani dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pembenihan

Penanaman padi organik di Desa Grogol biasanya diawali

dengan pemilihan bibit atau benih. Pembenihan merupakan salah satu

tahap dalam budidaya padi karena umumnya ditanam dengan

menggunakan benih yang sudah disemaikan terlebih dahulu di tempat

lain. Pembenihan pada budidaya padi organik pada dasarnya tidak

berbeda dengan pembenihan pada budidaya padi biasa. Benih padi

didapatkan sendiri dengan cara melakukan seleksi benih. Benih yang

biasa digunakan oleh petani di Desa Grogol adalah varietas inpari,

IR64 dan situbagendit. Di dalam pembenihan juga diperlukan

penyiapan lahan seperti pada penanaman biasa. Lahan dihaluskan dan

ditambahkan pupuk organik sebelum disebar benihnya.

Ternak

Sapi

Limbah KoHe

(Kotoran Hewan)

Pakan Limbah

Jerami

Pupuk

Organik

Lahan sawah

(Budidya Padi)

Ru

ma

h K

om

po

s

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

2. Penyiapan Lahan

Penyiapan lahan dilakuakn dengan cara pengolahan tanah sawah

hingga siap untuk ditanamai. Langkah awal pengolahan tanah sawah

adalah dengan memperbaiki pematang sawah. Perbaikan dilakukan

dengan meninggikan pematang sawah dan menutup kembali. Apabila

lubang tidak ditutup maka memungkinkan air dapat keluar dari lahan.

Lahan penanaman direndam selama seminggu sebelum pengolahan

tanah selanjutnya. Tahap pengolahan tanah selanjutnya adalah

pembajakan sawah dengan menggunakan traktor. Setelah dibajak,

tanah sawah kembali dibiarkan selama seminggu dalam keadaan

tergenang air, kemudian dilakukan pembajakan lagi dengan

menggunakan cangkul. Pemberian pupuk dasar diberikan pada tahap

ini, pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik. Pemberian

pupuk organik pada lahan sawah diberikan 3 hari sebelum tanam

dengan cara dicampur dengan tanah dengan dosis 2-3 ton/ha.

3. Penanaman

Bila tanah sudah siap dan benih di persemaian sudah cukup

umur sekitar 20-25 hari maka segera dilakukan penanaman di lahan

sawah. Penanaman bibit dilakukan dengan sistem jejer legowo yaitu

jarak tanamnya 2:1, 3:1, 4:1, 5:1. Kedalaman penanaman bibit juga

perlu diperhatikan, yaitu sekitar 5 cm. Biasanya penanaman dilakukan

oleh tenaga kerja wanita.

4. Perawatan

Perawatan tanaman padi yang umumnya dilakukan adalah

pemupukan, pemberantasan hama penyakit, penyulaman, penyiangan

dan pengolahan tanah ringan juga pengairan. Penyulaman dilakukan

apabila bibit tidak tumbuh, rusak dan mati. Penyulaman harus segera

dilakukan maksimal 2 minggu setelah tanam. Pengolahan tanah ringan

dengan menggunakan sorok (garpu dari kayu) dengan tujuan agar

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

terjadi pertukaran udara di dalam tanah. Perawatan selanjutnya adalah

penyiangan atau mencabuti tanaman pengganggu atau tanaman liar

karena dapat terjadi perebutan unsur hara apabila tanaman pengganggu

tersebut dibiarkan tetap tumbuh. Pemupukan susulan juga diperlukan

dalam perawatan tanaman. Pemupukan susulan diberikan pada

tanaman pada umur sekitar 15 hari, 25-60 hari dan saat fase generatif.

Pupuk yang biasa diberikan adalah pupuk cair.

5. Panen

Tidak ada perbedaan cara panen yang dilaksanakan pada

budidaya padi organik dan non organik. Pemanenan harus dilakukan

pada waktu yang tepat, yaitu pada saat butir gabah sudah menguning

dan merunduk. Selain itu pengeringan sawah juga diperlukan agar padi

bisa masak serentak sehingga memudahkan saat panen.

Hasil dari budidaya padi ini berupa beras yang dikonsumsi dan

jerami. Jerami yang dihasilkan akan disimpan dan diberikan ke rumah

kompos untuk selanjutnya dapat diolah sebagai pakan sapi. Hal ini sebagai

salah satu bentuk integrasi karena memanfaatkan limbah atau produk

sampingan budidaya padi menjadi pakan untuk sapi.

b. Peternakan Sapi

Petani di Desa Grogol tidak dapat lepas dengan berternak sapi.

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo (2011) jumlah sapi

yang ada di Desa Grogol sebanyak 175 ekor. Pada dasarnya petani di Desa

Grogol beternak sapi secara individu di luar peternakan rumah kompos.

Petani merasa pengelolaan ternak sapi secara tradisional dengan

memelihara sendiri di rumah dirasa lebih efektif dan efisien karena mereka

tidak kerepotan memberi makan apabila harus berkelompok. Pada

umumnya kegiatan berternak sapi dapat dibagi dalam 3 unsur yaitu

pembibitan, pakan dan manajemen atau pengelolaannya. Manajemen

mencakup pengelolaan perkawinan, pemberian pakan, perkandangan, dan

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

kesehatan ternak. Manajemen juga mencakup penanganan hasil ternak,

pemasaran, dan pengaturan tenaga kerja. Kegiatan beternak sapi di rumah

kompos ini belum sepenuhnya melakukan unsur – unsur tersebut. Kegiatan

yang dilaksanakan masih sederhana hanya terbatas pada pengelolaan

pakan, perkandangan, kesehatan tenak, pengelolaan limbah (kohe) dan

pengaturan tenaga kerja. Kegiatan seperti perkawinan, pembibitan dan

pemasaran secara lebih luas belum dapat dilaksanakan, hal tersebut

dikarenakan fokus dari kegiatan beternak sapi masih pada limbah yang

dihasilkan (kohe) sebagai bahan baku pupuk organik. Begitu pula beternak

sapi yang dilakukan secara tradisional/individu oleh petani, mereka hanya

perlu memberi makan, memandikan dan membersihkan kandang.

Pakan merupakan sarana produksi yang sangat penting bagi ternak

karena berperan sebagai pemacu pertumbuhan, semakin baik pakan yang

diberikan, produktivitas ternak semakin meningkat. Pakan yang biasa

diberikan adalah jerami dan konsentrat yang diberikan pada waktu pagi dan

sore. Terdapat 15 sapi yang terdapat di peternakan rumah kompos. Setiap

hari sapi-sapi tersebut akan mengeluarkan kotoran, sehingga setiap hari

kotoran dibersihkan dan dikumpulkan sebagai bahan baku pembuatan

pupuk organik. Beberapa petani juga memberikan kohe ternak mereka ke

rumah kompos.

c. Pengelolaan Limbah

Limbah tanaman padi dan ternak sapi dapat dimanfaatkan secara

optimal. Limbah padi berupa jerami bisa dimanfaatkan untuk pakan. Begitu

pula limbah sapi (kotoran dan urin) bisa dijadikan pupuk bagi tanaman

padi. Dengan integrasi seperti ini diharapkan dapat meningkatkan

kesejahteraan petani yaitu petani bisa memperoleh pendapatan baru dari

ternak sapi, sekaligus menekan biaya untuk pupuk. Hal yang paling penting

adalah keberlangsungan kelestarian alam tetap terjaga. Sebagian besar

limbah (jerami, kohe) yang dikelola rumah kompos berasal dari anggota

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

gapoktan, akan tetapi apabila kurang mencukupi dalam proses produksi

pupuk, maka akan dipasok dari luar Desa Grogol. Adapun teknologi

pengelolaan limbah yang dilaksanakan di Desa Grogol adalah sebagai

berikut:

1) Fermentasi Jerami

Hasil limbah tanaman padi berupa jerami dijadikan sebagai pakan

sapi dengan cara difermentasikan terlebih dahulu. Fermentasi jerami

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses merubah limbah

jerami yang dihasilkan lahan sawah menjadi pakan ternak yang

memiliki nilai gizi yang lebih tinggi daripada jerami yang langsung

diberikan ke sapi sebagai pakan ternak tanpa melalui tahapan-tahapan

fermentasi terlebih dahulu. Namun terkadang petani juga memberikan

pakan hijauan pada sapinya.

2) Pembuatan Kompos

Kompos merupakan pengelolaan sampah-sampah seperti jerami

dan bahan hijauan untuk dijadikan pupuk kompos. Pembuatan kompos

secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 15. di bawah ini:

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 15. Proses Pembuatan Pupuk Kompos

No Pekerjaan Spesifikasi Hasil

1 Perajangan dan Pencampuran Bahan Organik

a. Jerami dan bahan hijauan dirajang

dengan mesin pencacah

b. Got fermentasi dipasang bambu dengan

jarak 3 m untuk membuat lubang aerasi

c. Hasil rajangan dan kotoran ternak

ditumpuk berlapis-lapis dalam got

fermentasi. Lapisan bawah jerami dan

hijauan lalu ditumpuk kotoran ternak

d. Di atas lapisan kotoran ternak ditaburi

abu, kapur, urea atau disiram dengan

larutan bioaktivator

e. Tumpukan bahan pupuk organik ini

ditutup dengan paranet secara rapat.

(sebelumnya bambu dicabut).

Rajangan berukuran 5-8 cm

Terdapat 4 lapisan rajangan

bahan organik dan kotoran

ternak ketinggian 1,0-1,2

meter

2 Inokulasi Sumber Biota

Pelarutan dan inokulasi bioaktifator

a. Tetes atau molasis dan urea dilarutkan

dalam air dengan kosentrasi 5%,

kemudian cairan dekomposer

dimasukan dan diaduk secara merata

b. Larutan bioaktifator disiramkan pada

setiap lapisan ternak

Larutan bewarna coklat tua

dengan aroma segar dan

sedikit berbau amoniak

3 Fermentasi

a. Fermentasi bahan organik dilakukan

dalam 3 fase dimana masing-masing

fase selama 7-11 hari.

b. Tumpukan bahan organik ini disiram air

selama 3 hari sekali untuk menjaga suhu

dan kelembapan.

c. Fermentasi yang telah berumur 7-11

hari dibongkar sambil dipindahkan ke

got fermentasi setelahnya. Kegiatan ini

sekaligus sebagai proses

pengadukan/pencampuran bahan

d. Kompos setengah jadi yang berumur 21

hari dibongkar dan dipindah ke got

fermentasi lainnya kemudian disiram

dengan air lindi dan dibiarkan terbuka

Fermentasi pertama selama

10 hari menghasilkan bahan

organik yang sudah

mengalami proses

pelapukan dengan warna

coklat tua dan jerami sudah

mulai rapuh.

Fermentasi ke 2 selama 11

hari menghasilkan pupuk

organik setengah matang

yang sudah mengalami

proses perombakan

Kompos matang dengan

warna homogen coklat tua

kehitaman dan struktur

remah dan kering.

Sumber: Data Sekunder

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

3) Pembuatan Pupuk Organik Granul

Pembuatan pupuk organik dilakukan dengan berbagai tahap

seperti pembuatan tepung nutrisi, penjemuran dan pengemasan sehingga

diperlukan waktu yang cukup lama. Pembuatan pupuk organik secara

lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 16. di bawah ini

Tabel 16. Proses Pembuatan Pupuk Organik Granul

No Pekerjaan Spesifikasi Hasil

1 Pembuatan Tepung Nutrisi

a. Batuan phospat, batuan kaolin,

urea atau kalium nitrat atau sumber

nitrogen lain dicampur secara

merata dengan perbandingan 4:1:1

Tepung nutrisi bewarna

coklat

Pembentukan granule

b. Kompos yang kering dihaluskan

dengan mesin treser (pencacah

kompos)

c. Kompos yang sudah halus diayak

untuk memisahkan ukuran kompos

yang masih besar atau bahan

bawaan lainnya

d. Kompos berukuran kecil digiling

dengan mesin granul (molen)

sambil ditambah tepung nutrisi

sebanyak 4% dari berat kompos

dan disemprot dengan larutan asam

sitrat.

e. Kompos yang berukuran besar

difermentasi kembali

Kompos berukuran

seragam dari 0,8 cm

Kompos berbentuk

granul dengan ukuran

0,5-1 cm

3 Penjemuran

a. Kompos yang berbentuk granule

dikeringanginkan di rumah jemur

selama 2-3 hari

Kompos matang

berbentuk granule

dengan kadar air 20%

4 Pengemasan

a. Kompos dimasukan dalam karung

yang dilengkapi dengan inner

(lapisan plastik) berukuran 40 kg

b. Kemasan pupuk organik super ini

ditempatkan ke tempat kering

Kompos dengan kemasan

karung dilapisi plastik

pengaman. Berat bersih

40 kg.

Sumber: Data Sekunder

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

4) Pembuatan Pupuk Cair

Pembuatan pupuk cair lebih sulit daripada pupuk organik karena

membutuhkan bahan yang lebih sulit, penjelasan lebih lanjut dapat

dilihat pada Tabel 17. dibawah ini:

Tabel 17. Proses Fermentasi Bahan Pupuk Cair

No Pekerjaan Spesifikasi Hasil

1 Perajangan/penghancuran bahan organik

a. Buah segar atau busuk dari sampah

pasar buah dihancurkan

b. Kulit mlinjo dihancurkan dan dicampur

tetes untuk membentuk pasta

c. Empon-empon diparut atau sampah

penjual jamu dicampur tetes untuk

membentuk pasta

Buah-buah pecah dan air

buah keluar

Pasta kulit mlinjo

Parutan empon-empon

atau dalam bentuk pasta

2 Fermentasi tunggal

a. Fermentasi buah-buahan; ekstrak buah

dicampur tetes dengan perbandingan

10:1

b. Fermentasi empon-empon; pasta empon-

empon dan kulit mlinjo dicampur tetes

dengan perbandingan 10:1

c. Fermentasi urine; urin kelinci dicampur

tetes dengan perbandingan 10:1

d. Fermentasi B. Kompleks; pasta limbah

makanan anak (B.Kompleks) dicampur

limbah penyedap rasa atau limbah bir

dengan perbandingan 1:1

e. Fermentasi tunggal ini dimasukan dalam

bak/kolam fermentasi selama 11 hari dan

setiap hari diaduk selama 10 menit

Cairan kental bewarna

coklat muda dengan

aroma segar

Cairan kental bewarna

coklat tua dengan aroma

rempah-rempah (jamu)

Cairan kental bewarna

coklat kehitaman dan

berbau khas

Cairan kental bewarna

coklat kehitaman dan

berbau khas.

3 Pengembangbiakan bakteri

a. Setiap kelompok bakeri

dikembangbiakan dalam larutan limbah

penyedap rasa dan diberi makan cairan

kalium nitrat dan asam phospat dengan

kosentrasi 5%

b. Cairan bakteri ini dimasukan dalam

tong fermentasi selama 11 hari diaduk

selam 10 menit.

Cairan bewarna coklat

tua dengan aroma segar

seperti tape

Sumber: Data Sekunder

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Setelah proses fermentasi selesai maka dapat dilanjutkan dengan

tahap pencampuran dan mulsi bahan seperti pada Tabel 18.

Tabel 18. Pencampuran dan Emulsi Bahan Pupuk Cair

No Pekerjaan Spesifikasi Hasil

1 Pencampuran dan pengadukan/emulsi

a. Hasil fermentasi urin kelinci,

buah-buahan, empon-empon

dan vitamin B.Komplek

diblender selama 11 menit

b. Perbandngan campuran;

fermentasi urine; buah-buahan;

emon-empon dan vitamin B

komplek = (6:1:1:1)

Emulsi pupuk cair

berbentuk cairan kental

bewarna coklat beraroma

khas urin

2 Fermentasi majemuk

a. Cairan lima bakteri dicampur

secara merata

b. Emulsi urin dan bahan lain

ditambah dengan cairan bakteri,

dan difermentasikan di dalam

bak/tong fermentor selama 11

hari

c. Selama fermentasi dilakukan

pengadukan setiap hari selama

11 menit

Emulsi pupuk cair

berbentuk cairan sedikit

kental bewarna coklat

beraroma segar dan sedikit

aroma urin

3 Penyaringan dan pengemasan

a. Hasil fermentasi disaring

dengan plastik sablon ukuran

120 mess

b. Hasil saringan dimasukkan di

dalam botol ukuran 1 liter dan

ditutup yang sifatnya sementara

selama 2 hari

c. Cairan yang tidak mengalami

proses fermentasi (tutup botol

tidak dilepas), botolnya ditutup

secara permanen

d. Sedangkan tutup botol yang

lepas difermentasi ulang

Emulsi pupuk cair

berbentuk cairan encer

bewarna coklat beraroma

segar dengan padatan

terlarut kurang dari 0,1%

Sumber: Data Sekunder

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

C. Perumusan Strategi Pengembangan Gapoktan Tani Mulyo

1. Analisis Faktor Internal dan Eksternal

Perumusan strategi dimulai dengan menganalisis faktor internal dan

eksternal kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo untuk mengidentifikasi faktor-

faktor strategis yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan

ancaman dalam mengembangkan kelembagaan tersebut.

a. Analisis Faktor Internal

Analisis faktor internal merupakan proses identifikasi faktor-faktor

internal yang berada di kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo, meliputi

sumber daya manusia dan alam, aspek keorganisasian, aspek kelembagaan

dan teknologi.

1) Sumber Daya Manusia dan Alam

Manusia dan alam merupakan aset dan input dasar yang

berfungsi untuk menjalankan proses produksi. Gapoktan Tani Mulyo

membutuhkan manusia di dalam mengelola kelembagaan dan lahan-

lahan sawah sebagai sarana untuk mendukung integrasi tanaman padi

ternak sapi. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah petani

anggota Gapoktan Tani Mulyo dengan jumlah 400 orang. Sumber daya

alam dapat berupa lahan sawah yang potensial.

Petani Gapoktan Tani Mulyo dalam kegiatan pertanian

melaksanakan integrasi budidaya padi dan ternak sapi. Kegiatan

budidaya padi telah dilaksanakan oleh semua petani sejak jaman

dahulu, akan tetapi kegiatan mengintegrasikannya dengan ternak sapi

baru dilaksanakan 2 tahun. Ilmu dalam menjalankan integrasi tanaman

padi-ternak sapi didapatkan dari pelatihan dan pengalaman petani.

Pendidikan non formal seperti pelatihan pertanian organik pernah

diikuti oleh 70 anggota. Pelatihan diberikan oleh lembaga Joglo Tani 1

minggu 3 kali pertemuan selama 4 bulan. Materi pelatihan berupa

penguatan kapasitas petani, pengorganisasian dan teknik budidaya.

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Teknik budidaya berisi tentang budidaya padi, pengelolaan ternak dan

pembuatan pupuk organik. Pengaplikasian teknik mengintegrasikan

dengan ternak belum sepenuhnya dilakukan oleh petani di Desa

Grogol. Saat ini mereka lebih memilih langsung menggunakan pupuk

organik yang telah jadi. Pemeliharaan ternak, pembuatan pupuk

organik, dan pengelolaan manajemen rumah kompos belum dilakukan

secara berkelompok. Pemakaian pupuk organik sebagai pengganti

pupuk kimia juga belum sepenuhnya dilakukan oleh petani Desa

Grogol, sekitar 70 petani anggota gapoktan dengan luas lahan yang

ditanamai padi organik kurang lebih 50 ha. Hal ini terkait dengan

rendahnya tingkat kesadaran petani terhadap suatu perubahan,

sehingga mereka hanya mau melakukan hal-hal yang telah mereka

lakukan bertahun-tahun (monoton). Gapoktan Tani Mulyo sebagai

pendamping dalam pengembangan integrasi budidaya padi ternak sapi

masih terus mengupayakan hal ini agar dapat diterapkan oleh seluruh

petani yang berada di Desa Grogol. Pendampingan gapoktan terhadap

petani yang telah menerapkan integrasi tanaman padi ternak sapi

adalah dengan selalu memantau budidaya padi yang dilakukan,

pemberian informasi-informasi baru terkait dengan integrasi tersebut,

dan membantu mengatasi masalah yang muncul.

Pada umumnya pola pikir petani masih berorientasi pada hasil

produksi saja. Mereka hanya berfikir tentang input yang mereka

berikan untuk mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya. Fokus

kegiatan yang mereka jalankan terpusat pada budidaya padi. Padahal

terdapat hal-hal lain yang tidak kalah penting dengan kegiatan

budidaya, seperti kelembagaan, akses terhadap pasar, keorganisasian,

kerjasama dengan pihal luar dan sebagainya.

Kegiatan peternakan sapi (Rumah Kompos) yang didirikan di

Desa Grogol belum sepenuhnya dikelola oleh gapoktan, sebagian besar

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

kegiatan masih dipegang oleh aparat pemerintahan desa setempat.

Pemeliharaan ternak dan pembuatan pupuk organik menggunakan

tenaga upahan dari luar. Hal tersebut dikarenakan ketidaksiapan

anggota gapoktan dalam hal ketrampilan dan pengalaman pengelolaan

ternak secara berkelompok. Mereka lebih memilih berternak secara

individu karena lebih mudah dan dekat dengan rumah.

2) Aspek Keorganisasian

Fokus utama dari aspek keorganisasian adalah struktur lembaga.

Struktur dalam sebuah kelembagaan sangat penting karena

menyediakan kejelasan tentang bagian-bagian pekerjaan dalam

aktifitas kelembagaan, bagaimana kaitannya antara fungsi-fungsi yang

berbeda, penjenjangan antar bagian, konfigurasi otoritas,

kesalinghubungan antar otoritas, serta hubungan dengan lingkungan

sekitar (Syahyuti, 2003).

Pengelolaan aspek keorganisasian Gapoktan Tani Mulyo masih

sangat sederhana, pembagian kinerja belum terstruktur dengan baik,

rangkap jabatan terjadi diantara ketua gapoktan, ketua ternak (Rumah

Kompos), sekaligus sebagai aparat pemerintah desa. Pada dasarnya

aparat pemerintah desa tidak boleh menjadi bagian dari pengurus

karena dapat menyebabkan konflik interest didalam gapoktan. Aparat

pemerintah harusnya sebagai fasilitator dan motivator dalam

mendukung berkembangnya gapoktan.

Struktur organisasi Gapoktan Tani Mulyo Desa Grogol masih

sederhana, belum ada pembagian kerja secara spesifik. Belum ada

pembagian kerja menjadi divisi atau bagian-bagian tertentu. Anggota

gapoktan belum berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang menunjang

pengembangan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi. Kegiatan itu

meliputi seperti tidak mau memelihara ternak secara berkelompok

karena lebih memilih dengan cara tradisional dan individu. Mulai dari

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

pengadaan pakan, perawatan, kelahiran ternak dilaksanakan sendiri

oleh petani, dan belum adanya koordinasi pengadaan ternak dengan

dinas terkait.

Kelompok tani yang tergabung dalam gapoktan juga masih

monoton pada kegiatannya masing-masing, belum terjadi

kesinambungan atau sinergitas yang nyata diantara kelompok tani.

Pelaksanaan kinerja gapoktan masih dikuasai oleh aparat desa (top

down) khususnya bagi pengelolaan integrasi tanaman padi-ternak sapi.

Kondisi yang demikian menjadikan fungsi gapoktan kurang sesuai,

karena pada dasarnya partisipasi aktif petani sangat diperlukan dalam

pengembangan gapoktan kedepannya.

Semua petani di Desa Grogol diwajibkan untuk menjadi

anggota Gapoktan Tani Mulyo sehingga jumlah anggotanya menjadi

banyak, akan tetapi pengkoordinasiannya cukup sulit, karena tidak

semua anggota aktif. Pengambilan keputusan dalam segala hal yang

berkaitan dengan gapoktan dilaksanakan dengan musyawarah, hal

yang sering dimusyawarahkan adalah rencana kerja setahun ke depan

seperti pada jadwal tanam, jadwal kerja bakti, dan jadwal rapat.

Rencana kerja yang dibuat masih sederhana, akan tetapi menjadikan

kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan lebih terstruktur.

3) Aspek Kelembagaan

Pada dasarnya gapoktan yang baik adalah gapoktan yang dapat

menjalankan fungsi-fungsinya secara optimal. Sesuai dengan Peraturan

Mentri Pertanian (2007) menjelaskan bahwa penggabungan kelompok

tani ke dalam GAPOKTAN dilakukan agar kelompok tani dapat lebih

berdaya guna dan berhasil guna dalam penyediaan sarana produksi

pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani ke sektor

hulu dan hilir, pemasaran serta kerja sama dalam peningkatan posisi

tawar.

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

a. Unit produksi

Kegiatan pertanian Gapoktan Tani Mulyo membudidayakan

padi organik, juga mengelola rumah kompos. Sekitar 50 ha lahan

sawah dibudidayakan padi organik yang akan menghasilkan beras

organik dengan varietas inpari, IR64 dan situbagendit. Dalam 1

tahun terdapat 3 musim tanam yaitu 2 kali padi dan 1 kali

palawija. Sebagian besar petani akan menyimpan beras tersebut

untuk mencukupi kebutuhan sendiri, dan sisanya baru akan dijual.

Rumah kompos merupakan tempat pembuatan pupuk organik

di Desa Grogol. Produk rumah kompos adalah pupuk organik

granul, pupuk kompos, dan pupuk cair. Kegiatan produksi pupuk

tidak bisa berjalan secara rutin karena keterbatasan bahan baku,

modal dan tenaga kerja. Produksi dijalankan apabila bahan baku

telah cukup dan memiliki modal yang cukup untuk membayar

tenaga kerja upahan, sehingga tidak ada rencana maupun target

produksi. Permasalahan yang paling mendasar adalah belum

adanya tenaga kerja yang fokus pada pengelolaan rumah kompos

ini, karena pengurus atau pengelola memiliki pekerjaan utama di

samping mengelola rumah kompos.

b. Penyedia saprotan

Sarana produksi pertanian dapat berupa pupuk, benih dan

pestisida. Gapoktan Tani Mulyo atau dengan nama rumah kompos

sebagai penyedia sarana produksi pertanian berupa pupuk organik.

Kebutuhan pupuk organik petani Desa Grogol sudah tercukupi

dengan adanya rumah kompos ini, untuk kebutuhan petani di luar

desa masih belum tercukupi karena produksi pupuk yang belum

kontinyu. Petani juga dengan mudah mendapatkan pupuk organik

yang mereka butuhkan dengan cara menukarkan limbah jerami

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

hasil sampingan sawah mereka dengan pupuk organik sesuai

dengan besar harga yang ditentukan.

c. Penyedia modal usaha

Gapoktan Tani Mulyo memiliki koperasi yang bernama

Koperasi Tani Mulyo. Gapoktan dan koperasi ini berada di bawah

pengawasan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), sehingga antara

gapoktan dan koperasi saling mendukung. Koperasi ini

menyediakan jasa simpan pinjam dan juga membantu dalam

pemasaran pupuk organik.

d. Pengolahan produk

Produk pupuk organik rumah kompos telah memiliki kemasan

dengan label sendiri. Pengemasan dilakukan sendiri, dengan label

“Pupuk Organik Granul Grogol”. Kemasan berupa karung plastik,

dengan muatan pupuk sebanyak 40 kg/karung.

e. Pemasaran

Gapoktan Tani Mulya belum memiliki strategi khusus didalam

memasarkan produknya. Kegiatan pemasaran masih sebatas getok

tular diantara konsumen. Hal ini dikarenakan belum adanya

komitmen di dalam intern gapoktan untuk dapat rutin

memproduksi pupuk organik.

Motivasi petani anggota Gapoktan Tani Mulyo dalam bekerja

adalah untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Mereka berorientasi

pada masa lalu sehingga apa yang mereka kerjakan pada saat ini selalu

sama dengan apa yang mereka kerjakan pada masa lalu (monoton).

Karena apa yang mereka kerjakan dilakukan secara turun-temurun

sejak dahulu. Hal ini berdampak pada peran mereka sebagai anggota.

Mereka hanya fokus pada hasil produksi yang mereka dapat tanpa

memperdulikan faktor-faktor lain yang mendukung.

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Aspek kelembagaan yang lain adalah perilaku yang dipengaruhi

oleh ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya yang disebut

sebagai adat istiadat atau adat dan juga tata nilai yang berlaku. Tata

nilai merupakan komponen kelembagaan yang berperan sangat besar

untuk menggerakkan kemajuan kelembagaan tersebut. Tata nilai yang

dimaksud adalah rasa malu dan harga diri sebagai pekerja, juga empati,

tepa slira dalam masyarakat. Petani anggota Gapoktan Tani Mulyo

yang notabene hidup di lingkungan pedesaan yang menjunjung tinggi

tata nilai, menjalankan setiap kegiatan pertanian secara gotong royong,

rasa empati dan tepa slira.

Pengelolaan gapoktan terikat oleh hubungan kekerabatan

sehingga fleksibilitas dalam bekerja. Menjunjung tinggi norma

kesopanan sehingga rasa pekewuh masih terjaga, maka dari itu setiap

kegiatan yang dijalankan semisal rapat atau gotong royong pasti

banyak yang datang, tidak ada sifat individualistis dalam bekerja,

saling membantu dan bergotong-royong. Hal tersebut menjadikan

setiap permasalahan yang dihadapi atau kegiatan yang dilaksanakan

mudah untuk diselesaikan. Sistem kerja seperti ini menjadi nilai

tambah bagi Gapoktan Tani Mulyo karena setiap usaha yang

dijalankan akan lebih mudah dengan suasana kerja yang santai tapi

tetap berjalan sebagaimana mestinya. Akan tetapi di sisi lain anggota

gapoktan belum berpartisipasi aktif dalam kegiatan integrasi tanaman

padi-ternak sapi.

4) Teknologi

Penerapan teknologi sedapat mungkin harus tepat guna sesuai

dengan lingkungan tempat teknologi tersebut akan dijalankan.

Teknologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah teknologi

pengelolaan limbah untuk pakan ternak dan pengelolaan kotoran

ternak untuk pupuk organik. Teknologi ini sangat sesuai diterapkan di

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Desa Grogol karena potensi yang dimiliki desa ini adalah lahan

pertanian padi yang luas dan jumlah ternak sapi yang banyak, sehingga

sangat sesuai dan patut untuk dikembangkan. Teknologi tersebut

didukung dengan adanya mesin-mesin yang digunakan dalam proses

pembuatan pupuk organik. Mesin-mesin tersebut yaitu:

Tabel 19. Pengadaan Mesin dan Peralatan

No Jenis Sarana Jumlah Fungsi dan Spesifikasi Teknis

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Mesin penggerak

Mesin Pencacah

bahan organik

Mesin Pelembut

kompos

Mesin Granul

Pengayak

Perangkai mesin

Garpu

Sekop

Cangkul

Kereta sorong

Timbangan

Mesin Jahit

Karung

1 unit

1 unit

1 unit

2 buah

2 unit

2 unit

4 buah

4 buah

4 buah

4 buah

1 buah

1 buah

Menggerakkan mesin

Mesin diesel dengan kapasitas

minimal 22 PK

Mencacah bahan organik seperti

jerami atau hijauan

Mesin dengan pisau terbuat dari baja

ketebalan lebih dari 1 cm

Mencacah dan melembutkan kompos

Mesin dengan pisau terbuat dari baja

ketebalan lebih dari 1 cm

Pembentuk granul

Mesin molen dengan konstruksi

khusus

Mengayak kompos dan pupuk

organik.

Ayakan terbuat dari strimin kawat

yang dilapisi plasti dengan ukuran

0,6 cm. Ukuran pengayak panjang

160 cm dan lebar 100 cm dengan

bingkai kayu.

Merangkai mesin pencacah 1 unit,

merangkai mesin granul 1 unit.

Konstruksi perangkai terbuat dari as

baja dan roda penyeimbang

Mengambil dan mengaduk bahan

organik

Mengambil dan mengaduk bahan

organik

Mengambil dan mengaduk bahan

organik

Mengangkut kompos dengan pupuk

organik

Menimbang pupuk organik

Menjahit karung pupuk organik

Sumber: Data Sekunder

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Mesin-mesin dan peralatan dalam pembuatan pupuk organik dan

pakan sapi telah digunakan secara optimal. Pengoperasian mesin

tersebut mudah tanpa perlu keahlian khusus sehingga petani dapat

mudah menjalankannya. Mesin dan peralatan untuk membuat pupuk

organik terletak di dalam rumah kompos. Mesin dan peralatan tersebut

bantuan dari organisasi Jerman yang bernama GIZ atau JRF (Java

Reconstruction Fund).

Kegiatan produksi pupuk tidak bisa bejalan secara rutin karena

keterbatasan bahan baku, modal dan tenaga kerja. Produksi dijalankan

apabila bahan baku telah cukup dan memiliki modal yang cukup untuk

membayar tenaga kerja upahan. Permasalahan yang paling mendasar

adalah belum adanya tenaga kerja yang fokus pada pengelolaan rumah

kompos ini. Pengurus yang sudah dibentuk memiliki pekerjaan utama

masing-masing, sehingga kegiatan rumah kompos sedikit terbengkelai.

Kegiatan pengelolaan rumah kompos kurang berjalan dengan baik,

seperti belum adanya rencana kerja sehingga belum adanya gambaran

ke depan mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Melihat

dari banyaknya permintaan pupuk dari luar yang belum dapat

dipenuhi, menunjukan bahwa rumah kompos di Desa Grogol ini

memiliki potensi untuk dapat dikembangkan. Masalah permintaan

pupuk yang belum bisa dipenuhi untuk sementara diatasi dengan

melakukan kegiatan produksi semampunya dengan cara menyesuaikan

adanya bahan baku, modal dan tenaga kerja.

Lembaga Joglo Tani dalam memberikan pelatihan pembuatan

pupuk organik memberikan SOP (Standart Operating Procedure).

SOP (Standart Operating Procedure) merupakan pedoman dalam

bekerja, sehingga kegiatan yang dijalankan dapat lebih mudah. SOP

rumah kompos dijadikan pedoman gapoktan dalam membuat pupuk

organik. Diharapkan SOP rumah kompos ini dapat menjadi pedoman

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

yang dinamis dan membantu petani-petani dalam membuat pupuk

organik. Teknologi ini telah dijalankan selama 2 tahun, akan tetapi

sampai saat ini belum ada sertifikasi organik pada padi organik yang

dibudidayakan oleh petani Desa Grogol. Pemerintah desa setempat

masih dan terus mengusahakan pengesahan sertifikasi dalam waktu

dekat. Diharapkan pada tahun 2013 sertifikasi budidaya padi organik

sudah didapat.

b. Analisis Faktor Eksternal

1) Lingkungan Ekonomi (pasar, permodalan)

Kondisi pasar, dan permodalan merupakan hal-hal yang

berkenaan dengan kehidupan perekonomian petani. Kesejahteraan

perekonomian keluarga petani merupakan tujuan utama petani. Untuk

menciptakan kesejahteraan petani maka harus memperhatikan aspek

pasar dan modal.

Pada saat ini telah banyak masyarakat yang peduli terhadap

kesehatan sehingga upaya pengembangan padi organik ini lebih

termotivasi dengan banyaknya permintaan produk beras organik dan

pupuk organik. Banyaknya permintaan beras organik dan pupuk

organik tidak dapat diimbangi oleh produksi yang dihasilkan. Produk

unggulan pertanian di Desa Grogol adalah pupuk organik granul. Pada

prinsipnya informasi pasar terhadap kegiatan pertanian ada, akan tetapi

belum dimanfaatkan dengan baik karena petani di Desa Grogol

bertindak secara subsistem (rutin) sehingga apapun yang terjadi di luar

kebiasaan mereka lakukan dianggap kurang penting.

Pada tahun 2010, rintisan sistem integrasi tanaman padi-ternak

sapi Gapoktan Tani Mulyo dibantu oleh Lembaga Joglo Tani.

Lembaga Joglo Tani membantu dalam hal pelatihan manajemen dan

teknik pengelolaan integrasi tanaman padi-ternak sapi. Dengan adanya

kerjasama tersebut menjadikan Gapoktan Tani Mulyo dapat lebih

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

mandiri dan berhasil mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-

ternak sapi.

Permodalan merupakan salah satu hal penting sebagai salah satu

faktor yang mendukung suatu usaha. Akses terhadap permodalan di

Desa Grogol sudah cukup, terdapat Koperasi Tani Mulyo dan pihak

perbankan seperti Bank Jateng yang menyediakan jasa simpan pinjam.

Namun petani masih enggan untuk memanfaatkan jasa tersebut.

Mereka lebih memilih untuk meminjam kepada kerabat atau saudara

dekat karena merasa lebih nyaman dan mudah. Koperasi Tani Mulyo

sudah berdiri sejak lama, akan tetapi sampai saat ini kinerjanya belum

optimal atau kurang eksis diantara petani, sehingga program simpan

pinjam yang diadakan oleh Koperasi Tani Mulyo tidak diminati oleh

petani. Selain itu karena alasan kemudahan administrasi dan bunga

yang dibebankan di koperasi menyebabkan petani lebih memilih

meminjam ke kerabat atau saudara adalah karena Koperasi

Produk pupuk organik banyak tersebar di pasaran dengan

berbagai merk, dimana hal ini dapat menjadi pesaing bagi gapoktan

untuk memasarkan produk pupuk organik yang mereka produksi.

Namun, saat ini gapoktan Tani Mulyo belum merasa kalau pupuk

organik dari luar menjadi pesaing produk mereka, karena sampai saat

ini masih banyak permintaan dari luar terhadap pupuk organik grogol.

Permintaan pupuk organik grogol yang banyak membuktikan bahwa

posisi mereka masih kuat di pasaran.

2) Infrastruktur dan Dukungan Fasilitas

Infrastruktur memiliki peran yang cukup penting di dalam

kegiatan pertanian. Infrastruktur dalam hal ini meliputi akses

ransportasi, irigasi, dan jalan. Persediaan air merupakan hal yang

paling utama dalam budidaya padi, karena tanpa persediaan air yang

memadai maka produktivitas dan hasil pertanian sulit ditingkatkan.

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Pengaturan ketersediaan air merupakan salah satu tugas dari

kelembagaan pertanian desa atau gapoktan. Pengelolaannya seperti

pengecekan saluran irigasi dan menjaga kebersihan saluran irigasi

menjadi tanggung jawab seluruh petani. Gapoktan Tani Mulyo

menjalankan pengelolaan air dengan cukup baik (pengecekan rutin),

sehingga fasilitas ini (saluran irigasi dan embung) sangat mendukung

kegiatan pertanian. Embung merupakan bangunan berupa kolam untuk

menampung air hujan dan air limpasan, sehingga kelebihan air pada

musim hujan dapat disimpan. Air tampungan ini dimanfaatkan pada

musim kemarau, sehingga intensitas tanam, produktivitas lahan, dan

pendapatan petani dapat ditingkatkan. Embung yang terdapat di Desa

Grogol telah dikelola dengan baik dengan cara pembersihan

kebersihan dan pengecekan saluran yang dilaksanakan secara rutin.

Embung yang terdapat di desa Grogol memiliki panjang 115 m, lebar

80 m dengan kedalaman 2,5 m. Fungsi dari embung ini adalah sebagai

penampung air untuk bantuan irigasi pada musim kemarau dan tempat

pemeliharaan ikan sebagai pemancingan.

Kondisi jalan Desa Grogol yang baik memberikan kemudahan

bagi kegiatan transportasi pertanian. Perbaikan jalan di setiap sudut

desa merupakan salah satu program utama pemerintah desa, sehingga

pembangunan infrastuktur dan pengembangan pertanian dapat berjalan

selaras. Walaupun cukup jauh dengan pusat kota, akan tetapi dengan

kondisi jalan yang sebagian besar beraspal menjadikan kemudahan

bagi kegiatan pertanian.

Rumah kompos di Desa Grogol dalam keadaan baik. Luasnya

lokasi dan kondisi bangunan yang masih baik mendukung kinerja

pembuatan pupuk organik dan pakan sapi. Rumah kompos ini

dilengkapi tempat untuk istirahat dan ruang pertemuan.

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

3) Pemerintah

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah tingkat

Kecamatan dan Kelurahan menjadi salah satu komponen penting

dalam usaha pengembangan gapoktan, karena keberadaan pemerintah

tersebut memberikan kontribusi dalam menyokong kegiatan budidaya.

Misalnya Pemerintah Pusat dan Daerah melalui dinas terkait

memberikan bantuan subsidi bagi pengadaan teknologi pembuatan

pupuk. Pendampingan PPL terkait dengan pengembangan sistem

integrasi tanaman padi-ternak sapi di Gapoktan Tani Mulyo belum

dilaksanakan. Pendampingan PPL masih sebatas budidaya padi saja.

Sikap ego sektoral pemerintah juga merupakan salah satu penghambat

berkembangnya sebuah program. Ego sektoral adalah sikap pemerintah

yang fokus pada program yang dijalankan saja, apabila waktu

pelaksanaan program sudah habis maka kegiatannya akan dihentikan,

atau tanpa adanya keberlanjutan.

Pada dasarnya terdapat program-program yang mendukung

berkembangnya gapoktan dalam menjalankan sistem integrasi tanaman

padi-ternak sapi. Pemerintah di tingkat desa yang merupakan

penyokong utama memajukan sistem ini. Usaha dalam pengembangan

sistem tersebut adalah sedikit demi sedikit mengubah meindset petani

untuk menjadi petani orgaik dan berusaha mendapatkan sertifikasi

orgaik pada budidaya padi yang dijalankan. Program Dinas Pertanian

Sukoharjo yang mendukung berkembangnya Gapoktan Tani Mulyo

adalah peguatan kelembagaan pertanian desa seperti gapoktan.

Kegiatan penguatan yang dijalankan seperti pembinaan kelompok,

pembimbingan administrasi dan pelatihan kelompok. Program tersebut

dijalankan agar setiap kelompok yang ada di desa-desa dapat lebih

menjalankan fungsinya secara optimal. Selain program-program

tersebut juga adanya gerakan pertanian organik. Kepedulian berbagai

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

pihak akan gerakan tersebut sudah banyak, mulai dari LSM,

kelompok-kelompok kecil dan juga dari pihak perguruan tinggi. Akan

tetapi dari pemerintah pusat belum ada kebijakan yang tegas dan

tertulis mengenai pertanian orgaik, karena pemerintah belum berani

mengeluarkan kebijakan tersebut karena masih banyak atau sebagian

besar petani di Indonesia menggunakan bahan-bahan kimia dalam

usahatani yang mereka jalankan.

4) Lingkungan Sosial

Kebudayaan bertanam padi di Desa Grogol telah

dikembangkan, diteruskan atau diwariskan dari generasi ke generasi.

Hal itu menjadi sebuah kebiasaan dengan ilmu yang turun temurun,

sehingga menjadikan petani kolot terhadap budaya-budaya baru yang

masuk. Kegiatan apapun itu, khususnya di bidang pertanian, petani

akan sulit menerimanya. Di sisi lain kondisi kekeluargaan dan

kegotongroyongan menjadi sebuah kekuatan bagi petani di pedesaan,

karena mereka menjunjung tinggi rasa persaudaraan sehingga jarang

terjadi konflik, permasalahan yang ada diselesaikan dengan cara

musyawarah.

Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat

berdampak sangat besar terhadap tingkat adopsi inovasi petani ke

pertanian organik. Pada saat ini masyarakat semakin banyak yang

peduli kesehatan sehingga semakin banyak pula orang yang ingin

mengkonsumsi beras organik, maka lambat laun banyak petani yang

berpindah untuk menanam padi organik.

Anggota keluarga, tetangga atau orang-orang terdekat

berpengaruh terhadap difusi suatu inovasi. Mereka dapat

mempengaruhi terhadap tindakan-tidakan usahatani, dan berperan

utama dalam membantu pekerjaan-pekerjaan dalam tiap tahapan

usahatani. Mereka juga berperan dalam pengambilan keputusan

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

tentang tindakan atau pertimbangan yang akan dilakukan terhadap

usahatani. Hal tersebut disebabkan karena anggota keluarga

merupakan kelompok yang secara langsung berkaitan terhadap

kesuksesan dan kegagalan hasil usahatani. Akibat langsung apabila

usahatani tersebut lancar dan sukses maka petani akan dapat

memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang menjadi tanggungan

petani dan sebaliknya apabila, hasil usahatani gagal maka, petani tidak

mampu memenuhi kebutuhan anggota keluarga dan harus melakukan

usaha lain untuk mencukupi kebutuhan angota keluarga.

Adanya rasa pekewuh atau rasa enggan terhadap tetangga atau

orang terdekat lainnya juga sedikit banyak mempengaruhi perilaku

dalam menjalankan usahataninya. Misalnya pada saat kerja bakti

pembersihan saluran irigasi yang diadakan 1 bulan sekali, tanpa

adanya perintah maka setiap petani akan meninggalkan pekerjaannya

di sawah dan berbondong-bondong untuk ikut kerja bakti.

2. Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman

Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal maka dapat

diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang berpengaruh

terhadap pengembangan kelembagaan Gapoktan Tani Mulyo dalam

Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman Padi-Ternak Sapi. Adapun faktor-

faktor dapat dilihat pada Tabel 20 dan Tabel 21.

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Tabel 20. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan dalam Pengembangan

Gapoktan Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi

Tanaman Padi-Ternak Sapi

Faktor Internal Kekuatan Kelemahan

1. Sumber daya

manusia dan

alam

1. Masyarakat desa yang

notabene masih memiliki

sikap kegotongroyongan

yang tinggi

2. Banyaknya anggota

gapoktan

3. Lahan sawah potensial yang

luas 147 ha

4. Banyak anggota yang

mengusahakan ternak sapi

1. Bekerja monoton (bekerja

rutin sesuai kebiasaan

sehingga sulit menerima

inovasi baru)

2. Kurangnya tenaga kerja

dalam pengelolaan rumah

kompos

3. Hanya berorientasi pada

peningkatan produksi

padi tanpa

memperhatikan factor

lain (kelembagaan,

pemasaran dll)

2. Aspek

Keorganisasi

an

1. Pengambilan keputusan dan

pemecahan masalah

dilakukan secara

musyawarah

2. Adanya jadwal kerja yang

terstruktur

1. Rangkap jabatan

2. Belum ada sinergitas

antar kelompok tani

dalam hal mendukung

sistem integrasi tanaman

padi ternak sapi.

3. Kurangnya koordinasi

dengan dinas terkait.

(khususnya dalam

pengadaan ternak).

4. Aspek

Kelembagaan

1. Mempunyai rasa memiliki,

dan sikap kekerabatan yang

tinggi

2. Penyedia saprodi (pupuk)

bagi anggota

3. Penyedia modal usaha

1. Anggota Gapoktan Tani

Mulyo belum

berpartisipasi aktif

2. Produksi pupuk di rumah

kompos tidak kontinyu

3. Teknologi

1. Teknologi (mesin-mesin)

yang mendukung dan

mudah diterapkan

(pembuatan pupuk dan

pakan)

2. Terdapat SOP (Standart

Operating Procedure)

1. Membutuhkan banyak

waktu dan tenaga

2. Belum ada sertifikasi

beras organik

Sumber: Analisis Hasil Penelitian, 2012

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Tabel 21. Identifikasi Peluang, Ancaman dalam Pengembangan Gapoktan

Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman

Padi-Ternak Sapi

Faktor Eksternal Peluang Ancaman

1. Lingkungan

Ekonomi

1. Permintaan beras

organik dan pupuk

organik tinggi

2. Adanya kerjasama

dengan Lembaga Joglo

Tani

3. Harga jual beras

organik tinggi

4. Terdapat koperasi Tani

Mulyo

1. Posisi tengkulak yang

lebih kuat dari petani

pada penetapan harga.

2. Infrastruktur

dan

dukungan

fasilitas

1. Jalan, saluran irigasi,

akses transportasi dan

rumah kompos dalam

kondisi baik dan

mendukung.

1. Lokasi budidaya padi

organik terpencar

3. Pemerintah 1. Adanya program

pemerintah desa dalam

mengembangkan

sistem integrasi

tanaman padi-ternak

sapi

2. Adanya program dari

Dinas Pertanian untuk

penguatan

kelembagaan

3. Adanya program

gerakan pertanian

organik (Go Organik)

1. Masih adanya sikap ego

sektoral

2. Belum ada

pendampingan khusus

dari dinas pertanian

tentang integrasi

tanaman padi-ternak

sapi

3. Belum ada kebijakan

yang tegas dari

pemerintah pusat pada

budidaya padi organik

4. Koordinasi antar dinas

terkait masih lemah

5. Lingkungan

sosial

1. Kondisi lingkungan

yang aman

2. Budaya hidup sehat

yang semakin

meningkat

Sumber: Analisis Hasil Penelitian, 2012

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

a. Identifikasi Faktor Kekuatan

1. Jumlah anggota gapoktan banyak

Jumlah anggota Gapoktan Tani Mulyo 400 orang yang dibagi

dalam 5 kelompok tani. Semua petani anggota gapoktan melakukan

budidaya padi. Hal ini dapat menjadi sebuah potensi untuk

mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi.

2. Masyarakat desa yang notabene masih memiliki sikap

kegotongroyongan yang tinggi

Pada umumnya masyarakat pedesaan masih memiliki sikap

solidarisme dan kegotongroyongan yang tinggi. Hal tersebut terlihat

pada beberapa kegiatan pertanian yang dapat berjalan dengan lancar

karena antusias petani yang begitu besar, seperti pada kerja bakti

pembersihan saluran irigasi atau lahan-lahan sekitar. Masyarakat Desa

Grogol sampai saat ini masih menjunjung tinggi sikap

kegotongroyongan tersebut.

3. Lahan sawah potensial yang luas

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2011) menyatakan

bahwa lahan sawah di Desa Grogol seluas 147 Ha. Hal tersebut

mengidentifikasikan bahwa desa tersebut mempunyai ketersediaan

sumber daya alam berkaitan dengan ketersediaan lahan sawah dalam

pengembangan integrasi tanaman padi ternak sapi. Lahan yang luas

menggambarkan potensi yang besar di masa yang akan dating apabila

lahan tersebut dikelola dengan baik.

4. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan secara

musyawarah

Segala kegiatan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah

dalam kegiatan pertanian selalu dilakukan dengan musyawaran. Segala

pertimbangan ditampung untuk mendapatkan keputusan yang terbaik

bagi semua kalangan. Musyawarah dilakukan dengan mengadakan

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

rapat di balai desa dengan agenda sesuai dengan masalah yang

dihadapi dan juga agenda rutin seperti penentuan rencana tanam,

komoditas yang akan ditanam dll.

5. Banyak anggota gapoktan yang mengusahakan ternak sapi

Sebagian besar petani anggota gapoktan memiliki ternak sapi.

Rata-rata petani tersebut memiliki 2 ekor setiap keluarga. Menurut

Badan Pusat Statistika Kabupaten Sukoharjo (2011) total sapi yang

terdapat di Desa Grogol berjumlah 175 ekor.

6. Adanya jadwal kerja yang terstruktur

Rencana kerja dibuat oleh gapoktan. Rencana kerja yang dibuat

seperti jadwal tanam, jadwal kerja bakti, dan jadwal rapat. Rencana

kerja yang dibuat masih sederhana, akan tetapi menjadikan kegiatan-

kegiatan yang akan dijalankan lebih terstruktur.

7. Mempunyai rasa memiliki, dan sikap kekerabatan yang tinggi

Kerjasama diantara anggota kelompok tani, ketua kelompok tani,

ketua gapoktan maupun aparat desa setempat terjalin sangat baik.

Komunikasi antara mereka dilakukan dengan sikap kekeluargaan,

saling asah, asih dan asuh, bukan menggurui tapi sama-sama belajar

sehingga tidak pernah terjadi konflik berkepanjangan yang merugikan.

8. Penyedia saprodi (pupuk) bagi anggota.

Gapoktan Tani Mulyo telah berfungsi sebagai penyedia saprodi

pupuk secara mandiri. Adanya rumah kompos yang memproduksi

pupuk organik telah mencukupi kebutuhan pupuk internal desa. Akan

tetapi, rumah kompos belum dapat mencukupi permintaan dari luar

desa karena kegiatan produksi yang kurang kontinyu.

9. Penyedia modal usaha

Di Desa Grogol terdapat koperasi yang bernama Koperasi Tani

Mulyo. Koperasi ini menyediakan jasa simpan pinjam dan

menyediakan modal usaha. Modal usaha diberikan dengan ketentuan

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

maksimal besarnya dana adalah 3.000.000,-. Koperasi Tani Mulyo

belum bekerja secara optimal, sehingga perannya kurang diminati

petani, akan tetapi apabila kinerja koperasi dapat lebih dioptimalkan

sesuai fungsinya, maka keberadaan dari koperasi ini akan sangat

membantu di dalam pengembangan Gapoktan Tani Mulyo.

10. Teknologi (mesin-mesin) yang mendukung dan mudah diterapkan

Pemakaian teknologi khususnya dalam pembuatan pupuk

organik dan pakan ternak telah diterapkan oleh Gapoktan Tani Mulyo.

Pengadaan teknologi yang dibutuhkan telah tercukupi dengan baik

dengan bantuan dana dari Jerman. Teknologi yang berupa mesin-

mesin pembuat pupuk dan pakan dalam kondisi yang baik dan siap

untuk digunakan.

11. Terdapat SOP (Standart Operating Procedure)

SOP (Standart Operating Procedure) merupakan pedoman

dalam bekerja, sehingga kegiatan yang dijalankan dapat lebih mudah.

SOP rumah kompos dijadikan pedoman Gapoktan dalam membuat

pupuk organik. SOP tersebut dibuat oleh Lembaga Joglo Tani dan

diharapkan dapat menjadi pedoman yang dinamis untuk membantu

petani-petani dalam membuat pupuk organik.

b. Identifikasi Faktor Kelemahan

1. Bekerja monoton (bekerja rutin sesuai kebiasaan sehingga sulit

menerima inovasi baru)

Program yang dilakukan oleh pemerintah Desa Grogol ini baru

dilaksanakan sekitar 2 tahun. Melihat latar belakang masyarakat

pedesaan yang sulit menerima perubahan/inovasi baru menjadikan

pengembangan sistem ini sulit untuk dikembangkan. Petani lebih

nyaman bertindak monoton (rutin) sehingga apapun yang terjadi di

luar kebiasaan yang mereka lakukan dianggap kurang penting.

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

2. Kurangnya tenaga kerja dalam pengelolaan rumah kompos

Permasalahan yang paling mendasar adalah belum adanya tenaga

kerja yang fokus pada pengelolaan rumah kompos ini. Pengurus yang

sudah dibentuk memiliki pekerjaan utama masing-masing, sehingga

kegiatan rumah kompos sedikit terbengkelai. Selain itu petani anggota

gapoktan tidak semuanya menerapkan system integrasi ini, hanya

sekitar 70 petani yang menerapkan. Kegiatan pengelolaan rumah

kompos kurang berjalan dengan baik, seperti belum adanya rencana

kerja sehingga belum adanya gambaran ke depan mengenai kegiatan-

kegiatan yang akan dilaksanakan. Akibatnya kegiatan produksi pupuk

tidak kontinyu dan permasalahan-permasalahan lain yang tidak

kunjung diatasi.

3. Hanya berorientasi pada peningkatan produksi padi tanpa

memperhatikan faktor lain (kelembagaan, pemasaran dll)

Pola pikir petani masih berorientasi pada hasil produksi padi

saja. Mereka hanya berfikir tentang input yang mereka berikan untuk

mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya. Fokus kegiatan yang

mereka jalankan terpusat pada budidaya padi. Padahal terdapat hal-hal

lain yang tidak kalah penting dengan kegiatan budidaya, seperti akses

terhadap pasar, keorganisasian, kerjasama dengan pihal luar dll.

4. Rangkap jabatan

Pada umumnya setiap jabatan idealnya dimiliki oleh satu orang

saja supaya tidak mengganggu kinerjanya. Akan tetapi dalam jabatan

ketua gapoktan, ketua rumah kompos dan ketua urusan bidang

pembangunan di Desa Grogol masih dijabat oleh 1 orang. Kondisi

yang seperti itu, menyebabkan kinerja yang dijalankan kurang optimal.

5. Belum terjadi sinergitas antar kelompok tani dalam hal mendukung

sistem integrasi tanaman padi ternak sapi.

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Gapoktan Tani Makmur memiliki 5 kelompok tani. Kelompok

tani-kelompok tani tersebut dalam menjalankan usahatani belum

memiliki sinergitas, khususnya pada pengembangan integrasi tanaman

padi-ternak sapi. Misalnya belum ada kegiatan bertukar informasi

akses pasar, kerjasama pengadaan alsintan, dll. Hal yang perlu

diperhatikan setiap kelompok tani dalam gapoktan adalah masing-

masing kelompok harus memiliki peran sehingga dapat saling

melengkapi satu sama lain. Setiap kelompok tani memiliki otonomi

kinerja masing-masing, sehingga interaksi antar kelompok tani masih

kurang, khususnya dalam pengembangan sistem integrasi tanaman

padi-ternak sapi.

6. Kurangnya koordinasi dengan dinas terkait (khususnya dalam

pengadaan ternak)

Pada umumnya petani di Desa Grogol memelihara ternak

dengan cara tradisional dan individu. Pengadaan pakan, perawatan,

kelahiran ternak dilaksanakan sendiri karena belum ada kegiatan

berkelompok dalam hal ternak sapi di Desa Grogol. Keadaan tersebut

membuat tidak adanya koordinasi dengan dinas terkait.

7. Anggota Gapoktan Tani Mulyo belum berpartisipasi aktif

Petani anggota Gapoktan Tani Mulyo belum berpartisipasi

aktif dalam kegiatan integrasi tanaman padi-ternak sapi. Sebagian

besar kegiatan masih dipegang oleh pemerintah desa setempat.

Misalnya dalam pengelolaan rumah kompos masih dikoordinir oleh

aparat desa. Selain itu, petani yang menerapkan sistem integrasi

tanaman padi-ternak sapi masih beberapa orang.

8. Produksi pupuk organik belum rutin

Produksi pupuk yang dilakukan oleh Rumah Kompos tidak

berjalan secara rutin. Kegiatan produksi dilakukan apabila faktor-

faktor yang mendukung kegiatan sudah mencukupi, seperti bahan baku

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

(kohe, sampah jamu dll), tenaga kerja, bahan pendukung (karung), dan

modal yang cukup. Kondisi yang biasa terjadi adalah kebutuhan bahan

baku yang kurang dikarenakan modal untuk membeli bahan baku

tersebut kurang. Oleh karena itu dalam menjalankan proses produksi

disesuaikan satu sama lain. Akibatnya permintaan pupuk dari luar desa

tidak dapat terpenuhi.

9. Teknologi pembuatan pupuk organik dan pakan membutuhkan banyak

tenaga dan waktu

Pembuatan pupuk organik dan pakan ternak membutuhkan

banyak waktu dan tenaga. Proses pembuatan pupuk organik

memerlukan waktu kurang lebih 3 bulan untuk menjadi pupuk organik

yang baik. Perawatan masa pematangan pupuk harus rutin dilakukan

oleh petani untuk menjaga suhu dan kelembapan, seperti penyiraman

dan membolak-balik kompos.

10. Belum ada sertifikasi beras organik

Teknologi ini telah dijalankan selama 2 tahun, akan tetapi

sampai saat ini belum ada sertifikasi organik pada padi organik yang

dibudidayakan oleh petani Desa Grogol. Pemerintah desa setempat

masih dan terus mengusahakan pengesahan sertifikasi dalam waktu

dekat. Diharapkan pada tahun 2013 sertifikasi budidaya padi organik

sudah didapat.

c. Identifikasi Faktor Peluang

1. Permintaan beras organik dan pupuk organik tinggi

Permintaan beras organik dan pupuk organik tinggi. Hal tersebut

terjadi karena meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

kesehatan khususnya petani. Petani juga mulai sadar akan kondisi

lingkungan yang semakin rusak khususnya di lahan mereka yang

tingkat kesuburan tanahnya menurun. Permintaan pupuk organik dari

luar Desa Grogol sudah semakin banyak akan tetapi pengadaan pupuk

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

organik belum dapat mencukupinya, dengan kondisi seperti itu

merupakan sebuah peluang yang besar bagi pengembangan sistem

integrasi tanaman padi-ternak sapi ini.

2. Adanya kerjasama dengan Lembaga Joglo Tani

Kerjasama Gapoktan Tani Mulyo dengan Lembaga Joglo Tani

telah dilaksanakan sejak tahun 2010. Lembaga Joglo Tani membantu

dalam hal pelatihan manajemen dan teknik pengelolaan integrasi

tanaman padi-ternak sapi. Dengan adanya kerjasama tersebut

menjadikan Gapoktan Tani Mulyo dapat lebih mandiri dan berhasil

mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi.

3. Harga jual beras organik tinggi

Pada prinsipnya input pada budidaya padi organik lebih rendah

daripada anorganik. Sedangkan harga jual padi organik lebih tinggi

daripada anorganik. Diharapkan dengan kondisi tersebut petani lebih

untung dan sejahtera.

4. Terdapat koperasi Tani Mulyo

Gapoktan Tani Mulyo memiliki koperasi yang bernama

Koperasi Tani Mulyo. Gapoktan dan koperasi ini berada di bawah

pengawasan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), sehingga antara

gapoktan dan koperasi saling mendukung. Koperasi ini menyediakan

jasa simpan pinjam dan juga membantu di dalam pemasaran pupuk

organik.

5. Jalan, saluran irigasi dan rumah kompos dalam kondisi baik dan

mendukung.

Infrastruktur dalam hal ini meliputi akses transportasi, irigasi,

dan jalan. Pengelolaannya seperti pengecekan saluran irigasi dan

kebersihannya menjadi tanggung jawab seluruh petani. Gapoktan Tani

Mulyo menjalankan pengelolaan air dengan cukup baik, sehingga

fasilitas ini (seperti saluran irigasi dan embung) sangat mendukung

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

kegiatan pertanian. Kondisi jalan Desa Grogol yang baik memberikan

kemudahan bagi kegiatan akses transportasi pertanian. Walaupun

cukup jauh dengan pusat kota, akan tetapi dengan kondisi jalan yang

sebagian besar beraspal menjadikan kemudahan bagi kegiatan

pertanian.

6. Adanya program pemerintah desa dalam mengembangkan sistem

integrasi tanaman padi-ternak sapi

Program pemerintah Desa Grogol salah satunya adalah

memajukan pertanian yang mandiri dengan mengembangkan sistem

integrasi tanaman padi-ternak sapi. Kegiatan ini sudah dijalankan

cukup baik oleh pemerintah setempat selama 2 tahun. Pengembangan

ini masih dan terus dikembangkan oleh pemerintah setempat. Salah

satu usaha dalam pengembangan sistem tersebut adalah sedikit demi

sedikit mengubah maindset petani untuk menjadi petani organik.

7. Adanya program dari Dinas Pertanian dalam penguatan kelembagaan

Salah satu program yang dijalankan Dinas Pertanian Sukoharjo

adalah peguatan kelembagaan pertanian desa seperti Gapoktan.

Kegiatan penguatan yang dijalankan seperti pembinaan kelompok,

pembimbingan administrasi dan pelatihan kelompok. Program tersebut

dijalankan agar setiap kelompok yang ada di desa-desa dapat lebih

menjalankan fungsinya secara optimal.

8. Adanya program gerakan pertanian organik

Program kegiatan pertanian organik menjadi sebuah topik

dunia untuk mencegah adanya global warming. Pertanian organik yang

menjamin adanya kelestarian alam yang berkelanjutan menjadikan

banyak pihak-pihak mendukung program ini. LSM, Organisasi

masyarakat, Perguruan Tinggi maupun dari kelompok-kelompok

terbentuk untuk menggerakkan pertanian organik secara nyata

dikalangan masyarakat.

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

9. Kondisi lingkungan yang aman

Sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi, khususnya di Rumah

Kompos (ternak sapi dan mesin pertanian) memiliki resiko yang cukup

tinggi, karena kondisi bangunan yang terbuka di tengah lahan yang

luas dan area sawah. Resiko yang memungkinkan terjadi yaitu adanya

pencurian ternak atau mesin-mesin pertanian ketika malam hari

sehingga membutuhkan perhatian khusus dari para petani untuk

mewaspadainya. Namun saat ini telah terkoordinasi dengan

masyarakat kelompok tani untuk saling menjaga keamanan seperti

adanya ronda malam sehingga pencurian tidak terjadi.

10. Budaya hidup sehat yang semakin meningkat

Kondisi makanan saat ini sudah sangat memprihatikan. Makanan

sudah banyak terkontaminasi zat berbahaya. Akibatnya terjadi

keracunan dan timbul penyakit-penyakit berbahaya yang sulit

disembuhkan. Kondisi tersebut menjadikan manusia harus pintar-

pintar memilih makanan sehat yang akan mereka konsumsi. Oleh

karena itu, semakin berkembangnya jaman semakin berbudaya untuk

hidup sehat.

d. Identifikasi Faktor Ancaman

1. Posisi tengkulak yang lebih kuat dari petani pada penetapan harga

Kelemahan petani adalah mempunyai posisi yang lemah dalam

penetapan harga jual produk (price tecker). Sebagian besar petani

menjual hasil panennya ke tengkulak. Alasan utama dilakukan hal

tersebut adalah kemudahan dan cepatnya waktu pembayaran. Hasil

panen yang dijual dalam bentuk gabah atau bahkan dijual ketika padi

belum dipanen (sistem tebas). Tengkulak membeli dengan harga

rendah, kemudian menyimpan gabah tersebut dan kembali menjual

gabah tersebut dengan harga yang lebih tinggi.

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

2. Masih adanya sikap ego sektoral di kalangan pemerintah

Sikap ego sektoral pemerintah juga merupakan salah satu

penghambat berkembangnya sebuah program. Ego sektoral adalah

sikap pemerintah yang fokus pada program yang dijalankan saja,

apabila waktu pelaksanaan program sudah habis maka kegiatan akan

dihentikan, atau tanpa adanya keberlanjutan.

3. Belum ada pendampingan khusus dari pemerintah tentang sistem

integrasi tanaman padi-ternak sapi

Sampai saat ini belum ada pendampingan khusus dari

pemerintah atau dinas terkait khususnya dalam pengembangan sistem

integrasi tanaman padi-ternak sapi. Penyuluhan yang ada masih

sebatas pada pengembangan budidaya padi saja. Kondisi ini

menjadikan kurang terkoordinasinya hubungan antara petani dengan

pemerintah atau dinas terkait.

4. Belum ada kebijakan yang tegas dari pemerintah pusat pada budidaya

padi organik

Kebijakan dari pemerintah merupakan hal yang penting di dalam

tindakan yang akan dijalani rakyatnya. Kebijakan pemerintah pusat di

dalam pengembangan padi organik masih kurang tegas. Pemerintah

meminta untuk petani melakukan kegiatan pertanian yang ramah

lingkungan dengan cara-cara organik, di satu sisi pemerintah masih

memberikan subsidi pada pupuk anorganik yang tersebar di pasar. Hal

terjadi karena sebagian besar petani di Indonesia masih ketergantungan

terhadap bahan-bahan kimia dalam kegiatan budidaya pertanian

khususnya padi, sehingga pemerintah belum berani melakukan

tindakan tegas.

5. Koordinasi antar dinas terkait yang masih lemah

Pengembangan Gapoktan Tani Mulyo dalam sistem integrasi

tanaman padi-ternak sapi akan lebih baik apabila ada koordinasi dari

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

dinas-dinas terkait. Dinas yang dimaksud seperti Dinas Pertanian

bagian peternakan, Dinas Pertanian bagian tanaman pangan, Balai

Penyuluhan Pertanian, Dinas Koperasi, Dinas Perindag. Dinas

pertanian bagian peternakan dapat membantu dalam pengelolaan

rumah kompos (ternak sapi), Dinas Pertanian bagian tanaman pangan

dapat membantu daam budidaya padi dan penguatan kelembagaan.

PPL dapat mendampingi petani di lapangan secara langsung. Apabila

tercipta kerjasama yang baik maka pengembangan kelembagaan

Gapoktan Tani Mulyo memiliki keberlanjutan yang baik.

6. Lokasi budidaya padi organik terpencar

Lokasi budidaya padi organik di Desa Grogol masih terpencar

karena kepemilikan lahan oleh petani berbeda tempat dan tidak semua

petani di Desa Grogol mengusahakan padi organik. Lokasi lahan yang

terpencar mengakibatkan sulit dalam mengkoordinasi. Selain itu

adanya kontaminasi pupuk kimia yang berasal dari lahan lain.

3. Alternatif Strategi

a. Matrik Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks IFE digunakan untuk menganalisis faktor-faktor internal dan

mengklasifikasikannya menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Gapoktan

Tani Mulyo dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman padi ternak

sapi, kemudian dilakukan pembobotan. Pada Tabel 22. dapat dilihat

faktor-faktor internal dan bobotnya.

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Tabel 22. Matrik Internal Factor Evaluation (IFE)

N

o.

Faktor-faktor Internal Utama Bobot Peringk

at

Skor

Bobot

Kekuatan

1. Masyarakat desa yang notabene masih

memiliki sikap kegotongroyongan yang tinggi 0,0465 2,5 0,1162

2. Banyaknya anggota gapoktan 0,0279 2,5 0,0697

3. Lahan sawah potensial yang luas 147 ha 0,0511 3,5 0,1790

4. Pengambilan keputusan dan pemecahan

masalah dilakukan secara musyawarah 0,0372 2,75 0,1023

5. Banyak anggota gapoktan yang

mengusahakan ternak sapi 0,0465 3,25 0,1046

6. Adanya rencana kerja yang terstruktur 0,0418 2,25 0,0837

7. Mempunyai rasa memiliki, dan sikap

kekerabatan yang tinggi 0,0372 2 0,0744

8. Penyedia saprodi (pupuk bagi anggota) 0,0651 2 0,0976

9. Penyedia modal usaha 0,0279 1,5 0,0418

10

.

Teknologi (mesin-mesin) yang mendukung

dan mudah diterapkan (pembuatan pupuk dan

pakan) 0,0697 3,75 0,2616

11

.

Terdapat SOP (Standart Operating

Procedure) 0,0418 2,75 0,1151

Kelemahan

1. Bekerja monoton (bekerja rutin sesuai

kebiasaan sehingga sulit menerima inovasi

baru) 0,0604 1,5 0,0907

2. Kurangnya tenaga kerja dalam pengelolaan

rumah kompos 0,0744 1,25 0,0930

3. Hanya berorientasi pada peningkatan

produksi padi tanpa memperhatikan faktor

lain (kelembagaan, pemasaran dll) 0,0372 2,25 0,0837

4. Rangkap jabatan 0,0279 3 0,0837

5. Belum ada sinergitas antar kelompok tani

dalam hal mendukung sistem integrasi

tanaman padi ternak sapi. 0,0279 3,5 0,0976

6. Kurangnya koordinasi dengan dinas terkait.

(khususnya dalam pengadaan ternak) 0,0511 2,5 0,1279

7. Anggota Gapoktan Tani Mulyo belum

berpartisipasi aktif 0,0558 2,5 0,1395

8. Produksi pupuk di rumah kompos tidak

kontinyu 0,0558 3,5 0,1953

9. Membutuhkan banyak waktu dan tenaga 0,0604 1,75 0,1058

10 Belum ada sertifikasi beras organik 0,0604 1,5 0,0907

Total 1.00 2,389

Sumber: Rekapitulasi Hasil Pembobotan dengan Matriks Internal Factor

Evaluation (IFE), 2012

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Faktor kelemahan dan kekuatan merupakan faktor yang

menggambarkan kondisi internal dalam pengembangan Gapoktan Tani

Mulyo. Faktor kekuatan terbesar adalah penggunaan teknologi (mesin-

mesin) yaitu pada pembuatan pupuk dan pakan yang relative mudah

diterapkan dengan total skor pembobotan sebesar 0,2616. Sedangkan nilai

kelemahan terbesar terdapat pada faktor ke dua yaitu Produksi pupuk di

rumah kompos tidak kontinyu dengan total skor 0,1953.

Berdasarkan Tabel 22, dapat dijelaskan bahwa dari nilai kumulatif

matrik IFE pada pengembangan Gapoktan Tani Mulyo dalam

pengembangan integrasi tanaman padi ternak sapi adalah 2,389. Nilai

matrik IFE tersebut mengidentifikasikan bahwa faktor internal berada

dalam posisi lemah karena berada di bawah 2,5 (David, 2009). Hal ini

mengidentifikasikan bahwa Gapoktan Tani Mulyo belum mampu

memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan untuk

mengembangkan gapoktan dalam sistem integrasi tanaman padi-ternak

sapi.

b. Matrik External Factor Evaluation (EFE)

Matrik EFE akan menganalisis faktor-faktor eksternal pada

pengembangan Gapoktan Tani Mulyo dalam mengembangkan sistem

integrasi tanaman padi-ternak sapi terbagi menjadi dua bagian yaitu

peluang dan ancaman. Tabel matrik EFE dapat ditampilkan pada tabel di

bawah ini:

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Tabel 23. Matrik Ekternal Factor Evaluation (EFE)

No.

Faktor –faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Skor

Peluang

1. Permintaan beras organik dan pupuk

organik tinggi 0,0785 3,25 0,2553

2. Adanya kerjasama dengan Lembaga

Joglo Tani 0,0785 3,5 0,2750

3. Harga jual beras organik tinggi 0,0357 3 0,1071

4. Terdapat koperasi Tani Mulyo 0,0357 1,75 0,0625

5. Jalan, saluran irigasi, akses

transportasi dan rumah kompos

dalam kondisi baik dan mendukung. 0,0571 3 0,1714

6. Adanya program pemerintah desa

dalam mengembangkan sistem

integrasi tanaman padi-ternak sapi 0,0857 3,5 0,3000

7. Adanya program dari Dinas

Pertanian untuk penguatan

kelembagaan 0,0571 2,25 0,1285

8. Adanya program gerakan pertanian

organik (Go Organik) 0,0642 2 0,1285

9 Kondisi lingkungan yang aman 0,0714 2,75 0,1964

10 Budaya hidup sehat yang semakin

meningkat 0,0500 2,75 0,1375

Ancaman

1. Posisi tengkulak yang lebih kuat dari

petani pada penetapan harga. 0,0964 2,5 0,1607

2. Masih adanya sikap ego sektoral 0,1250 2 0,1428

3. Belum ada pendampingan khusus

dari dinas tentang integrasi tanaman

padi-ternak sapi 0,1607 2 0,1285

4. Belum ada kebijakan yang tegas dari

pemerintah pusat pada budidaya padi

organik 0,0750 3 0,1500

5 Koordinasi antar dinas terkait masih

lemah 0,2554 1,75 0,1625

6 Lokasi budidaya padi organik

terpencar 0,1286 2,75 0,1178

Total 1.00

2,625

Sumber: Rekapitulasi Hasil Pembobotan dengan Matriks Eksternal Factor

Evaluation (EFE), 2012

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil analisis

matrik EFE pada pengembangan Gapoktan Tani Mulyo dalam

mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi diperoleh nilai

indeks kumulatif sebesar 2,625. Nilai matrik EFE yang sebesar 2,625

berarti bahwa Gapoktan Tani Mulyo mampu memanfaatkan peluang yang

dan meminimalkan ancaman yang dihadapi dalam mengembangkan

kelompoknya dalam sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi.

Berdasarkan nilai skor matrik EFE maka dapat dijelaskan bahwa kondisi

eksternal organisasi berada pada posisi yang kuat karena total skor diatas

2,5 (David, 2009). Faktor peluang terbesar adalah pada point ke 6 yaitu

Adanya program pemerintah desa dalam mengembangkan sistem integrasi

tanaman padi-ternak sapi sebesar 0,3000. Sedangkan faktor ancaman

terbesar adalah Koordinasi antar dinas terkait masih lemah dengan nilai

skor sebesar 0,1625.

c. Matrik Internal Eksternal (IE)

Matrik IE menunjukan posisi Gapoktan Tani Mulyo pada posisi

tertentu seperti pada kondisi tumbuh, bertahan ataukah pada saat panen

dan divestasi. Nilai rata-rata Matrik EFE yang telah diperoleh sebesar

2,625 dan matrik IFE sebesar 2,389. Berdasarkan nilai matrik IFE dan

matrik EFE tersebut menempatkan pengembangan gapoktan berada pada

sel V. Posisi ini menggambarkan bahwa pengembangan Gapoktan Tani

Mulyo dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi

berada pada kondisi growth dan stability.

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Total Skor IFE

Kuat Rata- rata Lemah

4,0 3,0 2,0 1,0

Tinggi

3,0

Sedang

d.

2,0

Rendah

1,0

Gambar 6. Matrik Internal Eksternal (IE) pada Pengembangan Gapoktan

Tani Mulyo Dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman Padi-

Ternak Sapi

Menurut Rangkuti (2006), strategi yang seharusnya diambil oleh

Gapoktan Tani Mulyo adalah sel V. Sel tersebut merupakan strategi

growth dan stability. Strategi growth dan stability yang dilakukan adalah

kosentrasi melalui integrasi horizontal yaitu suatu kegiatan untuk

memperluas usaha dan meningkatkan produk serta jasa. Meningkatkan

fasilitas produksi, dan teknologi serta memperluas pasar melalui

I

GROWTH

Kosentrasi melalui

integrasi vertikal

II

GROWTH

Kosentrasi melalui

integrasi horisontal

III

RETRENCHMENT

Turnaround

IV STABILITY

Hati-hati

VI

RETRENCHMENT

Captive Company

Atau

Divestment

VII

GROWTH

Diversivikasi

Kosentrik

VIII

Difersifikasi

konglomerat

IX

Bangkrut atau

likuidasi

Total

Skor

EFE V

GROWTH

Kosentrasi melalui

integrasi horisontal

STABILITY

Tak ada perubahan

profit strategy

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

pengembangan internal maupun eksternal yang bekerjasama dengan

stakeholder-stakeholder yang memilki kepentingan sama.

e. Matrik Strenght Weaknesses Opportunities Threats (SWOT)

Berbagai alternatif strategi dapat dirumuskan berdasarkan model

analisis matrik SWOT. Keunggulan dari penggunaan matriks SWOT ini

adalah kemudahan dalam memformulasikan strategi berdasarkan

gebungan faktor internal dan faktor eksternal. Strategi utama yang dapat

disarankan terdiri dari 4 (empat) macam yaitu strategi SO, WO, ST dan

WT. Matrik SWOT yang diperoleh dalam pengembangan Gapoktan Tani

Mulyo dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi

yaitu:

a. Strategi S-O

Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan internalnya

untuk mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada.

Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan yaitu:

1) Pengoptimalan partisipatif anggota dalam setiap kegiatan

pengelolaan integrasi tanaman padi ternak sapi (S1, S2, S6, O5,

O6).

Strategi ini terbentuk dari faktor-faktor kekuatan seperti

kegotongroyongan tinggi, anggota gapoktan banyak dan adanya

rencana kerja yang terstruktur, sedangkan faktor-faktor peluang

yang diambil adalah jalan, irigasi dan akses transportasi yang baik

dan dukungan pemerintah desa yang baik. Pengoptimalan

partisipatif anggota dilakukan dengan melakukan pembagian kerja

dan pemberian tanggung jawab dalam setiap kegiatan pengelolaan

integrasi tanaman padi-ternak sapi. Selama ini pengelolaan

integrasi tanaman padi-ternak sapi masih dipegang oleh aparat

pemerintah desa, dan anggota hanya sebagai pengkonsumsi pupuk

organiknya saja. Adanya anggota yang banyak dapat dimanfaatkan

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

untuk membantu dalam kegiatan integrasi tanaman padi-ternak

sapi khususnya di rumah kompos.

2) Pengoptimalan kegiatan produksi dengan membuat program kerja

atau target khusus tiap tahun dalam pengelolaan rumah kompos

(S3, S4, S5, S6, O1, O3, O9, O10)

Kegiatan produksi pupuk organik belum dapat dilakukan

secara rutin oleh rumah kompos. Diperlukan suatu strategi yang

mengoptimalkan adanya kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Lahan sawah yang potensial dan luas akan menghasilkan produksi

yang besar dengan produk sampingan limbah (jerami) yang besar

juga. Jerami yang banyak akan mencukupi kebutuhan pakan dan

pupuk tanpa kesulitan mencari keluar desa. Kotoran hewan

sebagai bahan baku pupuk organik juga mudah didapatkan karena

potensi jumlah ternak sapi di dalam desa berjumlah 175 ekor.

Permintaan yang tinggi merupakan peluang besar bagi

pengembangan gapoktan. Mengoptimalkan produksi merupakan

salah satu cara untuk memanfaatkan peluang tersebut. Pembuatan

program kerja tahunan dengan target tertentu dapat memicu atau

memotivasi kinerja rumah kompos. Program kerja tahunan dengan

target khusus dapat dibuat oleh seluaruh anggota gapoktan dalam

rapat rutin yang telah diadakan setiap tahun dengan pertimbangan

permintaan pupuk pada tahun sebelumnya.

b. Strategi W-O

Strategi W-O adalah strategi yang mengatasi kelemahan dengan

memanfaatkan peluang. Alternatif strategi W-O yang dapat

dirumuskan antara lain:

1) Melakukan pendekatan partisipatif kepada petani dengan

bekerjasama secara berkelanjutan dengan pemerintah desa, dinas

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

pertanian dan lembaga Joglo Tani (W1, W5, W6, W8, O2, O6,

O7).

Petani pada umumnya menyukai pekerjaan yang monoton

(bekerja rutin sesuai kebiasaan), sehingga sulit untuk

mengubahnya atau memasukan inovasi baru. Kondisi tersebut

diperlukan sebuah strategi yang tepat seperti dengan melakukan

pendekatan partisipatif. Pendekatan partisipatif dilakukan dengan

pembelajaran petani mengenai kondisi dan situasi kehidupan

mereka dari, oleh dan untuk mereka sendiri. Menjalankan strategi

ini diperlukan fasilitator dan motivator seperti pemerintah desa

setempat, dinas pertanian dan lembaga Joglo Tani. Dinas pertanian

yang memberikan penguatan kelembagaan, lembaga Joglo Tani

yang memberikan pelatihan pertanian organik dan pembuatan

pupuk organik dan dukungan kuat dari pemerintah desa setempat

memberikan kekuatan dalam keberhasilan strategi ini.

2) Melakukan reorganisasi kepengurusan pada gapoktan (W2, W5,

W7, W9, W10, O7)

Reorganisasi pengurus perlu dilakukan karena adanya

rangkap jabatan yang didominasi aparat pemerintah desa. Anggota

yang berkompeten dan memiliki tanggung jawab dapat menjadi

pengurus gapoktan. Khususnya bagi ketua gapoktan, dapat berasal

dari petani.

c. Strategi S-T

Strategi S-T adalah strategi yang mengoptimalkan kekuatan internal

yang dimilikinya dalam mengatasi ancaman. Alternatif strategi S-T

yang dapat dirumuskan antara lain:

1) Melakukan pendekatan klaster (S3, S7, S8, S9, S10, T1, T2, T3,

T4)

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Pendekatan klaster dilakukan dengan bekerjasama secara

sinergi baik horisontal maupun vertikal dari hulu hingga hilir.

Kerjasama dilakukan dengan multistakeholder yang memiliki

kepentingan yang sama dan saling mendukung. Stakeholder yang

dimaksud mulai dari petani sebagai produsen, pedagang atau

pengumpul, koperasi, perbankan, perguruan tinggi, dinas-dinas

terkait seperti dinas pertanian, PPL, dan lembaga sosial pertanian.

Dari hulu berupa input (bahan baku pupuk) dan teknologi yang

akan diterapkan dengan mencari suplier yang tepat. Teknologi

dapat dibantu oleh perguruan tinggi maupun lembaga penyedia

teknologi, dari aspek on farm gapoktan Tani Mulyo, dan hilir

seperti pengolahan dan pemasaran dapat berupa koperasi maupun

toko. Pemerintah dapat memberi dukungan finansial, arahan dan

konsultasi juga dukungan infrastruktur fisik, dan penguatan

kelambagaan serta pusat pelayanan informasi.

2) Melakukan pemetaan lokasi budidaya padi organik dan ternak sapi

(S2, S3, S5, T6)

Pemetaan lokasi sawah dan ternak sapi diperlukan untuk

mempermudah dan mengoptimalkan kinerja dari integrasi

tanaman padi-ternak sapi. Lokasi budidaya padi organik terpencar

begitu pula dengan ternak sapi karena dimiliki oleh orang yang

berbeda-beda. Oleh karena itu strategi pemetaan lokasi ini perlu

dilakukan dengan mengajak petani-petani yang bersangkutan

untuk dapat membuat secara bersama-sama.

d. Strategi W-T

Strategi W-T adalah strategi yang meminimalkan kelemahan dan

menghindari ancaman. Alternatif strategi W-T yang dapat

dirumuskan antara lain:

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

1) Menjaga dan memperhatikan kualitas pupuk dan beras organik

serta penanganan integrasi tanaman padi-ternak sapi (W3, W10,

T3, T4, T5)

Kualitas pupuk harus tetap dijaga dengan memperhatikan

komposisinya sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP)

untuk dapat mempertahankan posisi pupuk organik di pasaran.

Mempertahankan kualitas beras organik dengan tetap melakukan

budidaya padi organik sesuai dengan aturan yang ada walaupun

belum memiliki sertifikasi.

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Tabel 24. Alternatif Strategi Matrik SWOT Pengembangan Gapoktan Tani Mulyo dalam

Mengembangkan Integarasi Tanaman Padi-Ternak Sapi. IFE

EFE

Strenght (S)

1) Masyarakat desa yang notabene

masih memiliki sikap

kegotongroyongan yang tinggi

2) Banyaknya anggota gapoktan

3) Lahan sawah potensial yang luas

4) Pengambilan keputusan dan

pemecahan masalah dilakukan

secara musyawarah

5) Banyak anggota yang

mengusahakan ternak

6) Adanya rencana kerja yang

terstruktur

7) Mempunyai rasa memiliki, dan

sikap kekerabatan yang tinggi

8) Penyedia saprodi (pupuk)

9) Penyedia modal usaha

10) Teknologi (mesin-mesin) yang

mendukung dan mudah

diterapkan (pembuatan pupuk

dan pakan)

11) Terdapat SOP (Standart

Operating Procedure)

Weakness (W)

1) Bekerja monoton (bekerja rutin

sesuai kebiasaan sehingga sulit

menerima inovasi baru)

2) Kurangnya tenaga kerja dalam

pengelolaan rumah kompos

3) Hanya berorientasi pada

peningkatan produksi padi tanpa

memperhatikan factor lain

(kelembagaan, pemasaran dll)

4) Rangkap jabatan

5) Belum ada sinergitas antar

kelompok tani dalam hal

mendukung sistem integrasi

tanaman padi ternak sapi.

6) Kurangnya koordinasi dengan

dinas terkait. (khususnya dalam

pengadaan ternak).

7) Anggota Gapoktan Tani Mulyo

belum berpartisipasi aktif

8) Produksi pupuk di rumah kompos

tidak kontinyu

9) Membutuhkan banyak waktu dan

tenaga

10) Belum ada sertifikasi beras organik

Opportunities (O)

1) Permintaan beras organik dan pupuk organik

tinggi

2) Adanya kerjasama dengan Lembaga Joglo Tani

3) Harga jual beras organik tinggi

4) Terdapat koperasi Tani Mulyo

5) Jalan, saluran irigasi, akses transportasi dan

rumah kompos dalam kondisi baik dan

mendukung.

6) Adanya program pemerintah desa dalam

mengembangkan sistem integrasi tanaman

padi-ternak sapi

7) Adanya program dari Dinas Pertanian untuk

penguatan kelembagaan

8) Adanya program gerakan pertanian organik

(Go Organik)

9) Kondisi lingkungan yang aman

10) Budaya hidup sehat yang semakin meningkat

Strategi S-O:

1) Pengoptimalan partisipatif

anggota dalam setiap kegiatan

pengelolaan integrasi tanaman

padi ternak sapi (S1, S2, S6, O5,

O6).

2) Pengoptimalan kegiatan produksi

dengan membuat program kerja

atau target khusus tiap tahun

dalam pengelolaan rumah

kompos (S3, S4, S5, S6, S11, O1,

O3, O9, O10

Strategi W-O: 1) Melakukan pendekatan partisipatif

kepada petani dengan bekerjasama

secara berkelanjutan dengan

pemerintah desa, dinas pertanian

dan lembaga Joglo Tani (W1, W5,

W6, W8, O2, O6, O7)

2) Melakukan reorganisasi

kepengurusan pada gapoktan (W2,

W5, W7, W8, W9, O7)

Threats (T): 1) Posisi tengkulak yang lebih kuat dari petani

pada penetapan harga.

2) Masih adanya sikap ego sektoral

3) Belum ada pendampingan khusus tentang

integrasi tanaman padi-ternak sapi

4) Belum ada kebijakan yang tegas dari

pemerintah pada budidaya padi organik

5) Kurangnya koordinasi dengan dinas

6) Lokasi budidaya padi organik terpencar

Strategi S-T: 1) Melakukan pendekatan klaster

(S3, S7, S8, S9, S10, T1, T2, T3,

T4)

2) Melakukan pemetaan lokasi

budidaya padi organik dan ternak

sapi (S2, S3, S5, T6)

Strategi W-T: 1) Menjaga dan memperhatikan

kualitas pupuk dan beras organik

serta penanganan integrasi tanaman

padi-ternak sapi (W3, W10, T3, T4,

T5)

Sumber: Analisis Hasil Penelitian, 2012

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

4. Prioritas Strategi

Berdasarkan hasil analisis Matrik IE dan Matrik SWOT telah

diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh gapoktan

dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi. Analisis

matrik IE (internal-eksternal) menunjukkan bahwa posisi gapoktan dalam

mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi berada pada sel V

yaitu growth dan stability. Strategi yang dilakukan adalah kosentrasi melalui

integrasi horizontal yaitu suatu kegiatan untuk memperluas usaha dan

meningkatkan produk serta jasa. Meningkatkan fasilitas produksi, dan

teknologi serta memperluas pasar melalui pengembangan internal maupun

eksternal yang bekerjasama dengan stakeholder yang memilki kepentingan

sama.

Sedangkan pada analisis matrik SWOT dapat dirumuskan 7 (tujuh)

alternatif strategi, kemudian dipilih untuk menjadi prioritas strategi.

Penentuan prioritas strategi dilakukan dengan analisis QSPM untuk tahapan

pengambilan keputusan. Analisis QSPM memadukan antara alternatif strategi

yaitu perpaduan antara matrik IE (Internal Eksternal) dan Matrik SWOT yang

telah diperoleh. Alternatif strategi dari Matrik SWOT dan Matrik IE

menghasilkan 3 strategi dimana strategi tersebut merupakan perpaduan antara

alternatif strategi pada ke dua matrik. Alternatif tersebut antara lain:

1) Alternatif strategi 1 : Pengoptimalan kegiatan produksi dengan membuat

program kerja atau target khusus tiap tahun dalam pengelolaan rumah

kompos

Strategi ini sesuai dengan strategi yang didapatkan dari Matrik IE

yaitu meningkatkan produk serta jasa. Kondisi di lapang menunjukan

bahwa kegiatan produksi pupuk organik belum kontinyu karena

kurangnya tenaga kerja yang fokus untuk mengelola rumah kompos.

Walaupun saat ini gapoktan Tani Mulyo sebagai penyedia pupuk sendiri

bagi anggotanya, namun dengan kegiatan produksi yang tidak kontinyu

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

mengakibatkan permintaan dari luar tidak dapat terpenuhi. Peluang ini

belum dapat dimanfaatkan oleh gapoktan dengan baik. Maka alternatif

strategi pengoptimalan kegiatan produksi dengan membuat program kerja

atau target khusus tiap tahun dalam pengelolaan rumah kompos dirasa

tepat. Diperlukan program kerja khusus untuk 1 tahun mengenai target

produksi yang disesuaikan dengan perkiraan permintaan. Strategi ini

dibuat karena melihat dari kekuatan yang dimiliki gapoktan seperti

banyaknya anggota dengan sifat kekerabatan dan gotong royong yang

tinggi serta rapat tahunan secara musyawarah yang rutin dilaksanakan

gapoktan. Teknologi (mesin-mesin) pembuatan pupuk organik yang

dimiliki gapoktan dalam kondisi yang baik semakin mendukung strategi

ini untuk dapat dijalankan. Program kerja dapat dilaksanakan dengan baik

jika terdapat tenaga kerja yang mencukupi dan benar-benar memiliki

komitmen baik. Kurangnya tenaga kerja ini dapat diatasi dengan

perekrutan dari anggota gapoktan yang melimpah. Anggota gapoktan

dapat menjadi pengurus rumah kompos untuk merumuskan program kerja

tersebut.

2) Alternatif strategi 2: Melakukan pendekatan partisipatif kepada petani

dengan bekerjasama secara berkelanjutan dengan pemerintah desa, dinas

pertanian dan lembaga Joglo Tani.

Menurut Salikin (2003), pendekatan partisipatif merupakan

pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat petani untuk turut

serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka sendiri,

dimana petani melakukan pembelajaran mengenai kondisi dan situasi

kehidupan petani dari, oleh dan untuk petani sendiri. Strategi pendekatan

partisipatif diperlukan karena sesuai dengan hasil analisis menunjukan

bahwa salah satu kelemahan gapoktan adalah pada umumnya petani di

Desa Grogol bersifat monoton atau bekerja rutin sesuai kebiasaan. Selama

bertahun-tahun petani melakuakan budidaya padi menggunakan pupuk

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

kimia yang dibeli di pasaran, sehingga sulit menerima sistem integrasi

tanaman padi-ternak sapi yang baru berlangsung selama 2 tahun. Belum

ada sinergitas antar kelompok tani dalam hal mendukung sistem integrasi

tanaman padi ternak sapi. juga perlu segera diatasi dengan pendekatan

partisipatif ini. Pendekatan partisipatif akan optimal apabila dilakukan

dengan bekerjasama dengan stakeholder yang mendukung. Hasil dari

Matrik IE menunjukan diperlukannya kerjasama dengan stakeholder

memilki kepentingan sama. Sedangkan pada Matrik SWOT dapat dilihat

kekuatan gapoktan Tani Mulyo yang memiliki kerjasama dengan lembaga

Joglo Tani dan program dinas pertanian yang mendukung penguatan

kelembagaan serta pemerintah desa setempat yang sangat mendukung

berjalannya sistem ini

3) Alternatif strategi 3: Melakukan pendekatan klaster.

Strategi tersebut sebagai upaya untuk mengembangkan gapoktan

Tani Mulyo dalam menerapkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi.

Pendekatan klaster menjadi pilihan karena sesuai dengan matrik IE yaitu

growth yang salah satu strateginya bekerjasama dengan stakeholder yang

terkait. Pendekatan klaster merupakan pendekatan dengan mengkaitkan

antara input - proses - output dan pasar secara terangkai pada kelompok

usaha dan dalam penelitian ini berupa gabungan kelompok tani agar

tercipta keterjaminan ketersediaan. Di Kabupaten Sukoharjo terdapat 8

klaster unggulan yang sudah berdiri lama seperti Klaster Meubel Bulakan,

Klaster Rotan Trangsan, Klaster Tahu, Klaster Jamur, Klaster Batik,

Klaster Tenun Lurik, Klaster Ternak Sapi dan Klaster Pertanian Organik.

Pada tanggal 11 Maret 2010 Keputusan Bupati Sukoharjo Nomor

055.05/205/2010 terbentuklah Klaster Pertanian Terpadu, yang

merupakan gabungan dari Sub Klaster Ternak Sapi (Desa Nguter,

Kecamatan Sukoharjo), sub Klaster Tahu (Tegalrejo, Weru), Sub Klaster

Pertanian Organik, dan Sub Klaster Jamur (Desa Bekonang). Hal ini

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

dilakukan agar terjadi kolaborasi antar klaster usaha di Kabupaten

Sukoharjo, sub klaster ternak sapi akan mendapatkan jerami dan ampas

tahu untuk pakan sapi dari sub klaster pertanian organik dan sub klaster

tahu, sebagai timbal baliknya sub klaster ternak sapi akan memberikan

kotoran sapi sebagai pupuk organik untuk sub klaster pertanian organik

dan sub klaster jamur. Klaster pertanian terpadu ini dapat menjadi salah

satu stakeholder dalam pengembanagn klaster rumah kompos sebagai

penyedia bahan baku terutama pada klaster ternak sapi. Suplai bahan

baku kotoran sapi yang selama ini dilakukan oleh rumah kompos berasal

dari petani anggota gapoktan yang memiliki ternak dan hasil ternak yang

berada si rumah kompos. Jumlah ternak sapi (Rumah Kompos) ada 15

ekor, setiap harinya kurang lebih menghasilkan kotoran 2 ton. Selain

kotoran hewan yang di dapatkan dari ternak di rumah kompos, petani

anggota gapoktan yang memiliki ternak di rumah juga memberikan

kotoran dari ternak mereka untuk dikelola di rumah kompos. Kegiatan ini

secara rutin dilakukan karena petani yang memiliki ternak sapi enggan

untuk menyatukan ternak mereka secara berkelompok.

Pengembangan kelembagaan klaster yang melibatkan semua

stakeholders terkait untuk bersinergi dalam pembinaan. Stakeholders

yang berkepentingan seperti

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Gambar 6. Pendekatan Klaster Gapoktan Tani Mulyo

1. Petani yang tergabung dalam Gapoktan Tani Mulyo bertindak

sebagai pelaksana usahatani yang meliputi budidaya padi organik dan

pengelolaan produksi pupuk organik.

2. Klaster pertanian terpadu terdiri dari sub klaster ternak sapi sub

klaster tahu, sub klaster pertanian organik, dan sub klaster jamur.

Kebutuhan pupuk organik di Desa Grogol telah terpenuhi adanya

rumah kompos, akan tetapi permintaan dari luar yang belum

tercukupi menjadikan pasokan bahan baku perlu ditambah,

khususnya kotoran ternak. Klaster pertanian terpadu ini diharapkan

Gapoktan Tani

Mulyo

Pemerintah

Perguruan Tinggi

Lembaga

Keuangan

Klaster Pertanian

Terpadu

Joglo Tani

Dinas Pertanian

dan PPL

Aliran materi

Aliran informasi

JRF

Padi Organik dan

Pupuk Organik

input proses output

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

dapat bersinergi dengan klaster di Desa Grogol. Hal ini dilakukan

agar terjadi kolaborasi antar klaster usaha di Kabupaten Sukoharjo,

sub klaster ternak sapi akan mendapatkan jerami dan ampas tahu

untuk pakan sapi dari sub klaster pertanian organik dan sub klaster

tahu, sebagai timbal baliknya sub klaster ternak sapi akan

memberikan kotoran sapi sebagai pupuk organik untuk sub klaster

pertanian organik dan sub klaster jamur. Oleh karena itu dengan

adanya kerjasama dengan klaster pertanian terpadu diharapkan suplai

bahan baku dapat tercukupi dengan baik.

3. Lembaga keuangan dapat berupa bank atau non bank. Lembaga non

bank yang terdapat di desa seperti KUD Tani Mulyo. Lembaga

keuangan berperan sebagai penyedia permodalan dalam

mengembangkan pendekatan klaster.

4. Perguruan tinggi berperan sebagai litbang, penelitian dan

pengembangan diharapkan tidak hanya dalam bidang akademis tetapi

juga dalam hal pemasarannya

5. Pemerintah mempunyai peran dan pengaruh yang besar berfungsi

sebagai regulator, koordinator dan fasilitator diharapkan dapat

memfasilitasi pembentukan kelembagaan klaster

6. Lembaga teknologi merupakan pihak yang berkompeten di dalam

teknologi pembuatan pupuk dsb. Lembaga Joglo Tani yang telah

lama bekerjasama dapat menjadi bagian dari pendekatan klaster

terkait sebagai penyedia teknologi dan sumber informasi teknologi

7. Dinas pertanian dan PPL memantau dan sebagai pusat informasi.

Bertanggung jawab terhadap pelatihan dan penyuluhan, menjalin

kerjasama konsultatif dan kemitraan dengan instansi terkait dan

tokoh masyarakat setempat dalam pelaksanaan transfer teknologi dan

pembinaan pengelolaan usaha

Page 129: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

8. JRF merupakan lembaga sosial yang berasal dari Jerman. Lembaga

tersebut memberikan bantuan modal kepada Desa Grogol untuk

mengembangkan usaha-usaha masyarakat disana, seperti tenun lurik,

mebeler dan Rumah Kompos. Pendampingan diberikan selama 1

tahun terhadap petani yang mengembangkan rumah kompos tersebut.

Komitmen antar stakeholder merupakan faktor penting dalam

pengembangan klaster, dan dibutuhkan pengelolaan secara terpadu,

partisipatif diantara anggotanya agar tercipta program yang komprehensif

dan berkesinambungan. Peningkatan kualitas produk juga merupakan hal

yang penting didalam menjaga kepuasan konsumen sehingga dibutuhkan

inovasi-inovasi baru yang mendukung.

Alternatif strategi 1, 2 dan 3 dapat menjadi prioritas strategi dengan

melalui perhitungan yang dapat ditampilkan pada hasil Nilai Daya Tarik

matrik QSP(Quantitative Strategi Planning) yang ditampilkan pada tabel di

bawah ini:

Tabel 25. Matriks QSPM pada Pengembangan Kelembagaan Gapoktan Tani

Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman Padi-Ternak

Sapi di Desa Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo

Faktor-Faktor Strategis

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

Faktor Kunci Internal Bobot AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan

1. Masyarakat desa yang

notabene masih memiliki sikap

kegotongroyongan yang tinggi 0,0465 2 0,0930 1 0,0465 2,5 0,1163

2. Banyaknya anggota gapoktan 0,0279 2,5 0,0698 2,25 0,0628 1,25 0,0349

3. Lahan sawah potensial yang

luas 147 ha 0,0511 2,5 0,1279 1,5 0,0767 1,5 0,0767

4. Pengambilan keputusan dan

pemecahan masalah

dilakukan secara

musyawarah 0,0372 1 0,0372 1 0,0372 1 0,0372

5. Banyak anggota gapoktan

yang mengusahakan ternak

sapi 0,0465 2,75 0,1279 1 0,0465 3 0,1395

6. Adanya rencana kerja yang 0,0418 3 0,1256 1 0,0419 1,75 0,0733

Page 130: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

terstruktur

7. Mempunyai rasa memiliki,

dan sikap kekerabatan yang

tinggi 0,0372 1,5 0,0558 1,5 0,0558 2,25 0,0837

8. Penyedia saprodi (pupuk bagi

anggota) 0,0651 1,75 0,1140 1 0,0651 3 0,1954

9. Penyedia modal usaha 0,0279 2,25 0,0628 1 0,0279 2,75 0,0768

10. Teknologi (mesin-mesin)

yang mendukung dan mudah

diterapkan (pembuatan

pupuk dan pakan) 0,0697 3,25 0,2268 1,25 0,0872 2,75 0,1919

11. Terdapat SOP (Standart

Operating Procedure) 0,0418 3,25 0,1360 1,5 0,0628 2,5 0,1047

Kelemahan

1. Bekerja monoton (bekerja rutin

sesuai kebiasaan sehingga sulit

menerima inovasi baru) 0,0604 1,5 0,0907 3,5 0,2116 2,75 0,1663

2. Kurangnya tenaga kerja

dalam pengelolaan rumah

kompos 0,0744 2 0,1488 3,75 0,2791 2 0,1488 3. Hanya berorientasi pada

peningkatan produksi padi

tanpa memperhatikan factor

lain (kelembagaan, pemasaran

dll) 0,0372 1 0,0372 3,75 0,1395 2,25 0,0837

4. Rangkap jabatan 0,0279 1,25 0,0349 3 0,0837 3,5 0,0977

5. Belum ada sinergitas antar

kelompok tani dalam hal

mendukung sistem integrasi

tanaman padi ternak sapi. 0,0279 2,5 0,0698 1,75 0,0488 3,5 0,0977

6. Kurangnya koordinasi

dengan dinas terkait.

(khususnya dalam

pengadaan ternak) 0,0511 2 0,1023 4 0,2046 3 0,1535

7. Anggota Gapoktan Tani

Mulyo belum berpartisipasi

aktif 0,0558 3,5 0,1953 2,25 0,1256 3 0,1674

8. Produksi pupuk di rumah

kompos tidak kontinyu 0,0558 2,5 0,1395 1,5 0,0837 2,25 0,1256

9. Membutuhkan banyak

waktu dan tenaga 0,0604 2 0,1209 1,5 0,0907 2,75 0,1663

10. Belum ada sertifikasi beras

organik 0,0604 1,5 0,0907 3,5 0,2116 2,75 0,1663

Faktor Kunci Eksternal

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

Peluang Bobot AS TAS AS TAS AS TAS

1. Permintaan beras organik 0,0785 3,75 0,2946 2 0,1571 3 0,2357

Page 131: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

dan pupuk organik tinggi

2. Adanya kerjasama dengan

Lembaga Joglo Tani 0,0785 2,25 0,1768 4 0,3143 3,75 0,2946

3. Harga jual beras organik

tinggi 0,0357 3,5 0,1250 2,75 0,0982 3 0,1071

4. Terdapat koperasi Tani

Mulyo 0,0357 2,75 0,0982 1,5 0,0536 2,75 0,0982

5. Jalan, saluran irigasi, akses

transportasi dan rumah

kompos dalam kondisi baik

dan mendukung. 0,0571 1,25 0,0714 1,25 0,0714 3 0,1714

6. Adanya program pemerintah

desa dalam mengembangkan

sistem integrasi tanaman

padi-ternak sapi 0,0857 1,25 0,1071 4 0,3429 3,75 0,3214

7. Adanya program dari Dinas

Pertanian untuk penguatan

kelembagaan 0,0571 1,75 0,1000 4 0,2286 4 0,2286

8. Adanya program gerakan

pertanian organik (Go

Organik) 0,0642 1,75 0,1125 2,25 0,1446 3,25 0,2089

9. Kondisi lingkungan yang

aman 0,0714 1,5 0,1071 2 0,1429 2,5 0,1786

10. Budaya hidup sehat yang

semakin meningkat 0,0500 2,75 0,1375 1,25 0,0625 2,25 0,1125

Ancaman

1. Posisi tengkulak yang lebih

kuat dari petani pada

penetapan harga. 0,0642 1,5 0,1184 2,25 0,1446 3,5 0,2250

2. Masih adanya sikap ego

sektoral 0,0714 1,75 0,264 2,5 0,1786 3,25 0,2321

3. Belum ada pendampingan

khusus dari dinas pertanian

tentang integrasi tanaman

padi-ternak sapi 0,0642 2,5 0,104 3 0,1929 3,25 0,2089

4. Belum ada kebijakan yang

tegas dari pemerintah pusat

pada budidaya padi organik 0,0500 1,5 0,1744 2,75 0,1375 2,5 0,1250

5. Koordinasi antar dinas

terkait masih lemah 0,0928 2,75 0,064 3,5 0,3250 3,5 0,3250

6. Lokasi budidaya padi

organik terpencar 0,0428 3 0,124 1 0,0429 2,5 0,1071

TOTAL TAS

4,3575

4,6271

5,6432

Sumber : Analisis Data Primer, 2012

Page 132: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Berdasarkan hasil penilaian dengan menggunakan matrik

QSP(Quantitative Strategi Planning), maka diperoleh prioritas strategi

pengembangan yang terpilih. Prioritas strategi yang diperoleh dapat didiketahui

dengan melihat nilai daya tarik (TAS/Total Attractiveness Score) yang terbesar.

Prioritas strategi yang diperoleh dalam pengembangan kelembagaan

gapoktan Tani Mulyo dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-

ternak sapi di Desa Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo adalah

dengan pendekatan klaster. Strategi prioritas ini terpilih dengan perolehan total

Nilai Daya Tarik (TAS) terbesar yaitu 5,6432 yaitu pada alternatif strategi 3.

Klaster merupakan kegiatan antar lembaga terkait di bidang tertentu yang

berdekatan secara geografis yang saling terkait karena kebersamaan yang saling

melengkapi dimana interaksi antar stakeholder dan unit usaha tersebut saling

menguntungkan. Potensi dari wilayah Desa Grogol yang sangat mendukung

untuk dikembangkan pertanian organik khususnya dalam pembuatan pupuk

organik. Limbah jerami yang melimpah dan usaha ternak sapi yang dimiliki

masyarakat menjadi keunggulan bagi Desa Grogol untuk dibuat sebuah jaringan

sistem klaster yang dapat mengembangkan kearifan lokal yang ada. Harapan

petani yang mandiri akan tercipta jika pendekatan klaster dapat dilakuakn

dengan baik dan berkesinambungan oleh stakeholder yang mendukung. Konsep

pendekatan klaster yang telah dijelaskan di atas berusaha membangun jaringan

kerjasama dengan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan yang sama

dengan mengikutsertakan peran aktif petani didalamnya sehingga tercipta

adanya keterjaminan ketersediaan. Keberhasilan pengembangan klaster ini

sangat bergantung kepada peran aktif seluruh stakeholder, baik pemerintah,

petani, pengusaha, maupun para ilmuwan.

Page 133: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Strategi Pengembangan Kelembagaan

Gapoktan Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman

Padi- Ternak Sapi di Desa Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi yang dilakukan oleh

Gapoktan Tani Mulyo adalah budidaya padi, pengelolaan ternak sapi

dan pengelolaan limbah ternak sapi dan padi.

2. Faktor-faktor internal dan eksternal pada pengembangan kelembagaan

gapoktan Tani Mulyo dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman

padi- ternak sapi di Desa Grogol Kecamatan Weru Kabupaten

Sukoharjo.

a) Faktor internal yang menjadi kekuatan meliputi: Masyarakat desa

yang notabene masih memiliki sikap kegotongroyongan yang tinggi,

banyaknya anggota gapoktan, lahan sawah potensial yang luas 147

ha, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan

secara musyawarah, banyak anggota gapoktan yang mengusahakan

ternak sapi, adanya rencana kerja yang terstruktur, mempunyai rasa

memiliki, dan sikap kekerabatan yang tinggi, penyedia saprodi

(pupuk bagi anggota), penyedia modal usaha, teknologi (mesin-

mesin) yang mendukung dan mudah diterapkan (pembuatan pupuk

dan pakan), terdapat SOP (standart operating procedure)

b) Faktor internal yang menjadi kelemahan meliputi : Bekerja monoton

(bekerja rutin sesuai kebiasaan sehingga sulit menerima inovasi

baru), kurangnya tenaga kerja dalam pengelolaan rumah kompos,

Hanya berorientasi pada peningkatan produksi padi tanpa

memperhatikan factor lain (kelembagaan, pemasaran dll), lokasi

budidaya padi organik terpencar, rangkap jabatan, belum ada

sinergitas antar kelompok tani dalam hal mendukung sistem integrasi

122

Page 134: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

tanaman padi ternak sapi, kurangnya koordinasi dengan dinas terkait.

(khususnya dalam pengadaan ternak), anggota Gapoktan Tani Mulyo

belum berpartisipasi aktif, produksi pupuk di rumah kompos tidak

kontinyu, membutuhkan banyak waktu dan tenaga, dan belum ada

sertifikasi beras organik

c) Faktor eksternal yang menjadi peluang meliputi : permintaan beras

organik dan pupuk organik tinggi, adanya kerjasama dengan

Lembaga Joglo Tani, harga jual beras organik tinggi, terdapat

koperasi Tani Mulyo, jalan, saluran irigasi, akses transportasi dan

rumah kompos dalam kondisi baik dan mendukung, adanya program

pemerintah desa dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman

padi-ternak sapi, adanya program dari Dinas Pertanian untuk

penguatan kelembagaan, adanya program gerakan pertanian organik

(Go Organik), kondisi lingkungan yang aman, dan budaya hidup

sehat yang semakin meningkat

d) Faktor eksternal yang menjadi ancaman meliputi : posisi tengkulak

yang lebih kuat dari petani pada penetapan harga,. masih adanya

sikap ego sektoral, belum ada pendampingan khusus dari dinas

tentang integrasi tanaman padi-ternak sapi, belum ada kebijakan

yang tegas dari pemerintah pusat pada budidaya padi organik,

koordinasi antar dinas terkait masih lemah, dan lokasi budidaya padi

organik terpencar

3. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan

kelembagaan gapoktan Tani Mulyo dalam mengembangkan sistem

integrasi tanaman padi- ternak sapi di Desa Grogol Kecamatan Weru

Kabupaten Sukoharjo antara lain:

a) Pengoptimalan kegiatan produksi dengan membuat program kerja

atau target khusus tiap tahun dalam pengelolaan rumah kompos.

b) Melakukan pendekatan partisipatif kepada petani dengan

bekerjasama secara berkelanjutan dengan pemerintah desa, dinas

pertanian dan lembaga Joglo Tani

Page 135: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ULYO/Strategi... · Tani Mulyo dalam Mengembangkan Sistem Integrasi Tanaman ... penyedia modal usaha, ... Faktor internal yang menjadi kelemahan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

c) Melakukan pendekatan klaster

4. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam upaya pengembangan

kelembagaan gapoktan Tani Mulyo dalam mengembangkan sistem

integrasi tanaman padi- ternak sapi di Desa Grogol Kecamatan Weru

Kabupaten Sukoharjo adalah melakukan pendekatan klaster

(nilai TAS/Total Attractiveness Score 5,6432).

B. Saran

1. Kurangnya tenaga kerja dalam pengelolaan rumah kompos hendaknya

diadakan perekrutan tenaga kerja baru dari anggota gapoktan sehingga

kinerjanya dapat fokus dalam pengoptimalan produksi pupuk dan

apabila ada masalah dapat segera teratasi.

2. Produksi yang tidak kontinyu merupakan salah satu faktor kelemahan

dari rumah kompos sehingga selain perekrutan anggota baru,

hendaknya dibuat program kerja dengan target khusus setiap tahunnya

sehingga anggota dapat termotivasi dalam mengejar target.

3. Hendaknya petani di Desa Grogol dapat lebih berpartisipasi aktif dalam

segala kegiatan yang dijalankan gapoktan, karena pada dasarnya peran

dari petani merupakan hal paling mendasar untuk menciptakan

keberlanjutan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi.

4. Hendaknya Gapoktan Tani Mulyo menjalin jaringan kerjasama yang

baik dengan berbagai pihak, khususnya dinas pertanian agar setiap

kegiatan dapat terpantau dan tercipta keberlanjutan program yang saling

menguntungkan.

5. Hendaknya strategi yang dihasilkan dari penelitian ini dapat menjadi

pertimbangan bagi Gapoktan Tani Mulyo untuk pengembangan sistem

integrasi tanaman padi-ternak sapi salah satunya adalah strategi

pendekatan klaster. Pengembangan dengan klaster diharapkan terjadi

program-program yang berkelanjutan dengan mengutamakan

partisipatif dari anggotanya.